f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

22
f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan dari tugas-tugas jabatan dosen; h. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan atau izin belajar dalam rangka studi lanjut yang meninggalkan tugas tridharma perguruan tinggi; dan/atau i. cuti di luar tanggungan negara; (2) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. meninggal dunia; b. sakit yang tidak dapat disembuhkan dibuktikan dengan Berita Acara Majelis Pemeriksa Kesehatan Pegawai Negeri Sipil; dan/atau c. berhenti dari pegawai negeri sipil atas permohonan sendiri. (3) Pemberhentian Kepala Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Rektor. Pasal 67 Apabila terjadi pemberhentian Kepala Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio sebelum masa jabatannya berakhir, Rektor mengangkat pengganti Kepala Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio atas usul Dekan. Pasal 68 (1) Syarat-syarat pembentukan dan penetapan laboratorium terdiri atas syarat umum dan syarat khusus. (2) Syarat umum untuk membentuk dan menetapkan laboratorium adalah: a. Kompetensi laboratorium mendukung pencapaian visi dan misi Unhas; b. Memiliki urgensi keterkaitan dengan mata kuliah, RIP (rencana induk penelitian) Universitas dan program-program pemerintah maupun pemerintah daerah; c. Tersedianya sumber daya manusia yang memenuhi syarat sebagai kepala laboratorium, pranata laboran pendidikan, anggota peneliti, teknisi laboran dan latihan keterampilan pemanfaatan peralatan; d. Memiliki sarana dan prasarana seperti ruangan/gedung dan sarana penunjang lainnya; dan e. Memiliki peralatan yang mendukung kegiatan operasional laboratorium seperti pengujian, kalibrasi, dan produksi dalam jumlah skala terbatas. (3) Syarat khusus, meliputi: a. Melayani perkuliahan dan praktikum di departemen, fakultas dan universitas; b. Melayani riset, baik riset dosen dan riset mahasiswa maupun riset yang dikerjasamakan antara universitas dan masyarakat industri; dan c. Melayani permintaan masyarakat terkait dengan pengujian, kalibrasi dan/atau produksi terbatas. (4) Syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dijabarkan dalam bentuk kriteria penilaian seperti diatur pada Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Rektor ini.

Upload: nguyenkien

Post on 31-Dec-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

f. d iberhent ikan sementara dar i pegawai negeri s ipi l ; g. dibebaskan dari tugas - tugas jabatan dosen; h. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan a t a u i z i n b e l a j a r

d a l a m r a n g k a s t u d i l a n j u t yang meninggalkan tugas t r idharma perguruan t inggi ; dan/atau

i . cu t i d i luar tanggungan negara; (2) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h u r u f a mel iput i :

a. meninggal dunia ; b. sakit yang t idak dapat d isembuhkan d ibukt ikan dengan Berita Acara Majelis

Pemeriksa Kesehatan Pegawai Negeri Sipil ; dan/atau c. berhenti dar i pegawai negeri sipi l atas permohonan sendiri.

(3) Pemberhentian Kepala Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio sebagaimana d imaksud pada ayat (1) d i lakukan oleh Rektor.

Pasal 67

Apabila terjadi pemberhentian K e p a l a L a b o r a t o r i u m / B e n g k e l K e r j a / S t u d i o sebelum masa jabatannya berakhir, Rektor mengangkat pengganti Kepa la L a b o r a t o r i u m / B e n g k e l K e r j a / S t u d i o atas usu l Dekan.

Pasal 68

(1) Syarat-syarat pembentukan dan penetapan l a b o r a t o r i u m terd i r i atas syarat u m u m dan syarat khusus .

(2) Syarat u m u m u n t u k membentuk dan menetapkan laborator ium adalah: a. Kompetensi laborator ium mendukung pencapaian visi dan misi Unhas; b. Memi l ik i urgensi keterkaitan dengan mata ku l i ah , RIP (rencana induk

penelitian) Universitas dan program-program pemerintah maupun pemerintah daerah;

c. Tersedianya sumber daya manusia yang memenuhi syarat sebagai kepala laborator ium, pranata laboran pendidikan, anggota penelit i , teknisi laboran dan lat ihan keterampilan pemanfaatan peralatan;

d. Memil ik i sarana dan prasarana seperti ruangan/gedung dan sarana penunjang lainnya; dan

e. Memi l ik i peralatan yang mendukung kegiatan operasional laborator ium seperti pengujian, kal ibrasi , dan produksi dalam j u m l a h skala terbatas.

(3) Syarat khusus , mel iput i : a. Melayani perkul iahan dan p rak t ikum di departemen, fakultas dan

universitas; b. Melayani riset, ba ik riset dosen dan riset mahasiswa m a u p u n riset yang

dikerjasamakan antara universitas dan masyarakat indus t r i ; dan c. Melayani permintaan masyarakat terkait dengan pengujian, kal ibrasi

dan/atau produks i terbatas. (4) Syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) di jabarkan

dalam bentuk kr i ter ia penilaian seperti d ia tur pada Lampiran dan merupakan bagian yang t idak terpisahkan dar i Peraturan Rektor in i .

Page 2: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

Pasal 69

Tata cara peni laian dan penetapan laborator ium: a. Departemen mengusulkan kepada Fakultas penetapan laboratorium

berdasarkan kebu tuhan penyelenggaraan t r idharma perguruan t inggi ; b. Dekan mengusulkan kepada Rektor pembentukan atau penetapan laborator ium

setelah memperoleh pert imbangan Senat Fakultas; dan c. Rektor menetapkan laborator ium yang telah memenuhi kr i ter ia sebagaimana

yang d imaksud pada pasal 68 setelah mendapat persetujuan Senat Akademik.

Bagian Kesembilan Bagian Tata Usaha dan Sub Bagian

Pasal 70

(1) Peiaksana Admin is t ras i pada Fakultas adalah Bagian Tata Usaha dan Sub Bagian.

(2) Bagian Tata Usaha sebagaimana yang d imaksud pada ayat (1) adalah peiaksana teknis tugas dan fungsi admin is t ra t i f di l ingkungan Fakultas.

(3) Bagian Tata Usaha d ip impin oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggungjawab kepada Dekan.

(4) Sub Bagian sebagaimana yang d imaksud pada ayat (1) adalah peiaksana teknis tugas dan fungsi bagian.

(5) Sub Bagian d ip impin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 71

Bagian Tata Usaha Faku l tas t e rd i r i atas: a. Sub Bagian Pendidikan; b. Sub Bagian U m u m dan Perlengkapan; c. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian; dan d. Sub Bagian Kemahasiswaan dan a lumni .

Pasal 72

(1) Sub Bagian Pendidikan mempunya i tugas dan fungsi melaksanakan dukungan admin is t ras i pendid ikan dan bertanggungjawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan administras i pendid ikan yang efektif dan efisien.

(2) Sub Bagian U m u m dan Perlengkapan mempunya i tugas dan fungsi melaksanakan d u k u n g a n administras i u m u m dan perlengkapan dan bertanggungjawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan adminis t ras i u m u m dan per lengkapan yang efektif dan efisien.

(3) Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian mempunya i tugas dan fungsi melaksanakan d u k u n g a n administras i keuangan dan kepegawaian dan

4. 27

Page 3: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

bertanggungjawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan adminis tras i keuangan dan kepegawaian yang efektif dan efisien.

(4) Sub Bagian Kemahasiswaan dan A l u m n i mempunya i tugas dan fungsi me laksanakan d u k u n g a n adminis tras i kemahasiswaan dan a l u m n i dan bertanggungjawab atas terc iptanya pelaksanaan dan layanan adminis t ras i kemahasiswaan dan a l u m n i yang efektif dan efisien.

Pasal 73

(1) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian di tetapkan dengan Keputusan Rektor.

(2) Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian memangku jabatan selama 4 (empat) t ahun dan dapat d iangkat kembal i u n t u k 1 (satu) masa jaba tan .

(3) Persyaratan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang ber laku.

Bagian Kesepuluh Unsur La in yang Diperlukan

Pasal 74

(1) Fakultas dapat mengusulkan pembentukan unsur lain yang d iper lukan sesuai k ebu tuhan Fakul tas bersangkutan kepada Rektor.

(2) Unsur l a in yang d ipe r lukan sebagaimana d imaksud pada ayat (1), dapat terd i r i dar i : a. Unsur yang setara dengan Wak i l Dekan; b. Unsur yang setara dengan Ketua Departemen d inamakan Manajer; dan c. Unsur yang setara dengan Ketua Program Studi d inamakan Uni t .

Bagian Kesebelas Pembukaan, Perubaban, dan Penutupan Faku l tas

Pasal 75

(1) Unhas dapat membentuk fakultas baru , mengubah nama fakultas, dan menutup fakultas sesuai dengan kebutuhan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan fakultas baru , perubahan nama fakultas, dan penutupan fakultas d iatur dengan Peraturan Rektor.

4- 28

Page 4: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

B A B r v S T R U K T U R ORGANISASI S E K O L A H

Bagian Kesatu Umum

Pasal 76

Susunan organisasi Sekolah terdir i a tas : a. Dekan; b. Waki l Dekan; c. Komisi Sekolah Pascasarjana; d. Gugus Penjaminan M u t u ; e. Program Studi ; f. Bagian Tata Usaha; dan g. Sub Bagian.

Bagian Kedua Dekan

Pasal 77

(1) Dekan adalah sebagaimana yang dimaksud pada pasal 74 h u r u f a adalah dosen Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas tambahan sebagai p impinan Sekolah.

(2) Dekan bertanggungjawab kepada Rektor.

Pasal 78

Dekan mempunya i tugas dan wewenang: a. memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat; b. menyusun Rencana Strategis Sekolah yang berisi program penjabaran

Rencana Strategis Unhas; c. memimpin penyelenggaraan kegiatan penunjang akademik d i l ingkungan

Sekolah; d. memimpin pelaksanaan dan pelayanan administrasi akademik dan administrasi

u m u m di l ingkungan Sekolah; e. membina dan mengembangkan kompetensi dosen dan tenaga kependid ikan; f. mengusulkan pembukaan, perubahan, dan penutupan program stud i ; g. mengusulkan pengangkatan dan/atau pemberhentian calon Wakil Dekan,

Anggota Komisi Sekolah Pascasarjana, Ketua Gugus Penjaminan M u t u , dan K e t u a Program Studi kepada Rektor;

h. menyusun, menerapkan, mengendalikan dan mengembangkan standar mutu akademik d i l ingkungan Sekolah;

4^ 29

Page 5: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

i . membina dan mengembangkan potensi mahasiswa; j . menjaga dan membina k e a m a n a n , ketert iban dan keindahan d i l i n g k u n g a n

Sekolah; k. me lakukan kerja sama dengan instansi pemerintah, lembaga swasta dan

masyarakat b a i k d a l a m m a u p u n l u a r n e g e r i atas persetujuan Rektor; 1. menyampaikan laporan penyelenggaraan t r idharma perguruan tinggi kepada

Rektor setiap t a h u n dan pada akhi r masa jabatan; dan m. pelaksanaan tugas la in yang diber ikan oleh Rektor.

Pasal 79

(1) Pengangkatan Dekan d i l akukan apabila terdapat lowongan jabatan Dekan. (2) Lowongan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terjadi karena:

a. pendir ian sekolah baru; b. perubahan sekolah; c. masa jabatan berakhir; d. diangkat dalam jabatan la in; e. d iberhent ikan dar i jabatan dekan sebelum masa jabatan berakhir ; dan f. berhalangan tetap.

Pasal 80

(1) Un tuk dapat diangkat menjadi Dekan, harus memenuhi persyaratan tertentu. (2) Persyaratan s ebaga imana d i m a k s u d pada ayat (1) m e l i p u t i :

a. dosen PNS Unhas; b. ber iman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. sehat j a sman i dan rohani ; d. berpendidikan doktor (S3); e. berusia maks imal 60 (enam puluh) t ahun pada saat pe lant ikan; f. telah menduduk i jabatan fungsional minimal Lektor Kepala; g. memi l ik i dedikasi dan integritas yang tinggi baik moral maupun

inte lektua l ; h . memi l ik i pengalaman manajerial d i l ingkungan perguruan tinggi m in ima l

sebagai ke tua program s tud i atau sebutan la in pa l ing s ingkat 2 (dua) t a h u n ;

i . memi l i k i rekam je jak akademik dan kepemimpinan yang baik; j . bersedia dicalonkan m e n j a d i D e k a n y a n g d i n y a t a k a n secara tertul is ; k. memi l ik i setiap unsur penilaian prestasi kerja pegawai berni lai baik

dalam 2 (dua) t ahun terakhir ; 1. t idak sedang menjalani tugas belajar lebih dar i 6 (enam) bulan a t a u

i z i n b e l a j a r d a l a m r a n g k a s t u d i l a n j u t yang meninggalkan tugas t r i dharma perguruan tinggi yang dinyatakan secara ter tu l is ;

m. t idak sedang menjalani hukuman dis ipl in pegawai negeri sipi l t i n g k a t sedang dan berat; dan

4> 30

Page 6: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

n . t idak pemah d i pidana berdasarkan k e putusan pengadi lan yang memi l ik i kekuatan h u k u m tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana p a l i n g r e n d a h p i d a n a kurungan .

Pasal 81

Pengangkatan Dekan merupakan hak prerogatif Rektor.

P a s a l 8 2

Dekan memangku jabatan selama 4 (empat) t ahun dan dapat diangkat kembali u n t u k 1 (satu) ka l i masa jabatan.

Pasal 83

(1) Dekan d iberhent ikan dar i jabatan karena: a. berhalangan tetap; b. permohonan sendiri ; c. masa jaba tannya berakhir ; d. diangkat dalam jabatan negeri yang la in ; e. d ip idana berdasarkan k e p u t u s a n pengadilan yang memi l i k i kekuatan

h u k u m tetap karena me lakukan perbuatan yang d iancam pidana k u r u n g a n ;

f. d iberhent ikan sementara dar i pegawai negeri s ip i l ; g. dibebaskan dar i tugas - tugas jabatan dosen; h . menjalani tugas belajar lebih dar i 6 (enam) bu lan a t a u i z i n b e l a j a r

d a l a m r a n g k a s t u d i l a n j u t yang meninggalkan tugas t r i dharma perguruan t inggi ; dan/atau

i . cu t i d i luar tanggungan negara; (2) Berhalangan tetap sebagaimana d imaksud pada ayat (1) h u r u f a mel iput i :

a. meninggal dun ia ; b. Sc ik i t yang t idak dapat d isembuhkan d ibuk t ikan dengan Berita Acara Majelis

Pemeriksa Kesehatan Pegawai Negeri Sipil ; dan/atau c. berhenti da r i pegawai negeri sipil atas permohonan sendiri .

(3) Pemberhentian Dekan sebagaimana d imaksud pada ayat (1) d i l akukan oleh Rektor.

Pasal 84

(1) Apabila terjadi pemberhentian Dekan sebelum masa jabatannya berakhir, Rektor mengangkat pengganti Dekan, u n t u k meneruskan sisa masa jabatan Dekan.

(2) Dekan yang diangkat u n t u k meneruskan sisa masa jabatan lebih dari 2 (dua) t ahun , d i h i t u n g sebagai 1 (satu) periode masa jabatan.

# 3 1

Page 7: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

Pasal 85

Rektor, u n t u k pertama ka l i , mengangkat dan menetapkan Dekan dan p impinan unsur sekolah lainnya pada Sekolah baru tanpa harus memenuhi persyaratan sebagaimana d imaksud pada pasal 80 dengan masa jabatan pal ing lama 4 (empat) tahun.

Bagian Ketiga Wakil Dekan

Pasal 86

(1) W a k i l D e k a n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d d a l a m Pasa l 7 6 h u r u f b b e r a d a d i b a w a h d a n b e r t a n g g u n g j a w a b k e p a d a D e k a n .

(2) W a k i l D e k a n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a ya t (1) t e r d i r i a t a s : a. Wakil Dekan bidang Akademik dan Publikasi I lmiah; b. Wakil Dekan bidang Perencanaan, Keuangan, d a n Sumber Daya; dan c. Wakil Dekan bidang Inovas i , K e m i t r a a n dan A lumn i .

Pasal 87

(1) Waki l Dekan bidang Akademik dan Publikasi I lmiah , melaksanakan tugas Dekan dan bertanggungjawab atas pencapaian kinerja bidang akademik dan publ ikasi i lm iah .

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana d imaksud pada ayat (1), Waikil Dekan bidang Akademik dan Publikasi I lmiah mempunyai fungsi: a. perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan

sistem manajemen yang telah ditetapkan pada bidang akademik dan publ ikasi i lmiah d i t ingkat Sekolah;

b. pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang akademik dan publ ikasi i lmiah;

c. pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan bidang akademik dan publ ikasi i lmiah;

d. pengendalian standar kualitas bidang akademik dan publ ikasi i lmiah di t ingkat Sekolah;

e. penyusunan laporan tahunan kegiatan akademik dan publ ikasi d i t ingkat Sekolah sebagai pertanggungjawaban Wakil Dekan kepada Dekan; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dekan.

Pasal 88

(1) Wakil Dekan bidang Perencanaan, Keuangan, d a n Sumber Daya, melaksanakan tugas Dekan dan bertanggungjawab atas pencapaian kinerja bidang perencanaan, keuangan dan sumber daya.

4 32

Page 8: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana d imaksud pada ayat (1), Wakil Dekan bidang Perencanaan, Keuangan, d a n Sumber Daya mempunyai fungsi: a. perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan

sistem manajemen yang telah ditetapkan pada bidang perencanaan, keuangan, d a n sumber daya di t ingkat Sekolah;

b . pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang perencanaan, keuangan, d a n sumber daya;

c. pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan, keuangan, d a n sumber daya;

d . pengendalian standar kualitas bidang perencanaan, keuangan, d a n sumber daya, kemitraan dan pengembangan di t ingkat Sekolah;

e. penyusunan laporan tahunan kegiatan perencanaan, keuangan, sumber daya d i t ingkat Sekolah sebagai pertanggungjawaban Wakil Dekan kepada Dekan; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dekan.

Pasal 89

(1) Wakil Dekan bidang Inovas i , K e m i t r a a n dan A l u m n i , melaksanakan tugas Dekan dan bertanggungjawab atas pencapaian kinerja bidang inovasi, kemitraan, dan a lumn i .

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana d imaksud pada ayat (1), Wakil Dekan bidang Inovasi, Kemitraan, dan A lumni mempunyai fungsi: a. perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan

sistem manajemen yang telah ditetapkan pada bidang inovasi, kemitraan, dan a l u m n i d i t ingkat Sekolah;

b. pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang inovasi, kemitraan, dan a lumn i ;

c. pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan bidang inovasi, kemi t raan, dan a lumni ;

d . pengendalian standar kualitas bidang inovasi, kemitraan, dan a lumni di t ingkat Sekolah;

e. penyusunan laporan tahunan kegiatan novasi, kemitraan, dan a lumni di t ingkat Sekolah sebagai pertanggungjawaban Waki l Dekan kepada Dekan; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dekan.

Pasal 90

(1) Un tuk dapat diangkat menjadi W a k i l Dekan, harus memenuhi persyaratan tertentu.

(2) Persyaratan sebaga imana d i m a k s u d pada ayat ( I ) m e l i p u t i : (1) dosen PNS Unhas; b. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

4t> 33

Page 9: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

c. sehat j a sman i dan rohani ; d. berpendidikan doktor (S3); e. berusia maksimal 60 (enam puluh) t ahun pada saat pe lant ikan; f. telah menduduk i jabatan fungsional min imal Lektor; g. memi l ik i dedikasi dan integritas yang tinggi balk moral maupun

inte lektual ; h. memi l ik i pengalaman manajerial d i l ingkungan perguruan t inggi ; i . memi l ik i rekam je jak akademik dan kepemimpinan yang baik;

j . bersedia dicalonkan m e n j a d i W a k i l D e k a n y a n g d i n y a t a k a n secara tertul is ;

k. memi l ik i setiap unsur penilaian prestasi kerja pegawai bernilai baik dalam 2 (dua) t ahun terakhir ;

1. t idak sedang menjalani tugas belajar lebih dar i 6 (enam) bulan a t a u i z i n b e l a j a r d a l a m r a n g k a s t u d i l a n j u t yang meninggalkan tugas t r i dharma perguruan tinggi yang dinyatakan secara ter tu l is ;

m. t idak sedang menjalani hukuman disipl in pegawai negeri sipil t i n g k a t sedang dan berat; dan

n . t idak pemah d i p i dana berdasarkan k e p u t u s a n pengadilan yang memil iki kekuatan h u k u m tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana p a l i n g r e n d a h p i d a n a kurungan.

Pasal 91

(1) CaJon Wak i l Dekan d iusulkan oleh Dekan paling sedikit 2 (dua) nama calon masing-masing bidang.

(2) Calon Waki l Dekan disampaikan kepada Rektor pal ing lambat 1 (satu) bulan setelah pielantikan Dekan;

(3) Rektor menetapkan dan mengangkat Waki l Dekan, salah satu dari calon yang d iusu lkan oleh Dekan.

Pasal 92

(1) Pengangkatan dan pemberhentian Wakil Dekan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor.

(2) Masa jabatan Waki l Dekan mengikuti masa jabatan Dekan dan dapat diangkat kembali u n t u k 1 (satu) kal i masa jabatan.

Pasal 93

(1) Waki l Dekan diberhent ikan dari jabatan karena: a. berhalangan tetap; b. permohonan sendiri ; c. masa jabatannya berakhir; d. diangkat dalam jabatan negeri yang la in ;

J4 34

Page 10: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

e. dipidana berdasarkan kepu tusan pengadilan yang memi l i k i kekuatan h u k u m tetap karena me lakukan perbuatan yang d iancam pidana k u r u n g a n .

f. d iberhent ikan sementara dar i pegawai negeri s ipi l ; g. dibebaskan dar i tugas - tugas jabatan dosen; h . menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan a t a u i z i n b e l a j a r

d a l a m r a n g k a s t u d i l a n j u t yang meninggalkan tugas t r idharma perguruan t inggi ; dan/atau

i . cut i d i luar tanggungan negara; (2) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h u r u f a mel iput i :

a. meninggal dunia ; b. sakit yang t idak dapat disembuhkan d ibukt ikan dengan Berita Acara Majelis

Pemeriksa Kesehatan Pegawai Negeri Sipil; dan/atau c. berhenti dar i pegawai negeri sipil atas permohonan sendiri.

(3) Pemberhentian Waki l Dekan sebagaimana d imaksud pada ayat (1) d i lakukan oleh Rektor.

Pasal 94

(1) Apabila terjadi pemberhentian W a k i l Dekan sebelum masa jabatannya berakhir, Rektor mengangkat pengganti Waki l Dekan atas u s u l Dekan, u n t u k meneruskan sisa masa jabatan.

(2) Waki l Dekan yang diangkat u n t u k meneruskan sisa masa jabatan lebih dar i 2 (dua) t a h u n , d ih i tung sebagai 1 (satu) periode masa jabatan.

Bagian Keempat Komis i Sekolah Pascasarjana

Pasal 9 5

K o m i s i S e k o l a h P a s c a s a r j a n a s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a p a s a l 75 h u r u f c m e r u p a k a n u n s u r y a n g m e n j a l a n k a n f u n g s i p e n i l a i a n d a n p e r t i m b a n g a n a t a s p e n y e l e n g g a r a a n k e g i a t a n S e k o l a h P a s c a s a r j a n a .

Pasal 96

Komisi Sekolah Pascasarjana mempunyai tugas dan fungsi: a. penilaian dan pertimbangan atas ketentuan-ketentuan mengenai pelaksanaan

pendidikan Pascasarjana; b. pelaksanaan supervisi dan evaluasi atas penyelenggaraan serta pengembangan

program Pascasarjana; c. penilaian dan pert imbangan terhadap usulan pembentukan program studi baru,

rencana modif ikasi, pengembangan atau pun penutupan program studi yang ada; dan

d. penilaian dan pert imbangan atas rencana kegiatan Sekolah Pascasarjana.

Page 11: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

Pasal 97

Keanggotaan Komisi Sekolah Pascasarjana terdir i atas: a. Waki l Rektor Bidang Akademik; b. Dekan Sekolah Pascasarjana; c. Perwakilan Dekan Fakultas dalam l ingkup mul t id is ip l in ; dan d. Ketua Program Studi Mult id is ip l in .

Pasal 98

(1) Pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komis i Sekolah Pascasarjana ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor atas u s u l Dekan.

(2) Masa jabatan Komis i Sekolah Pascasarjana mengikut i masa jabatan Dekan.

Bagian Kel ima Gugus Penjaminan Mutu

Pasal 99

(1) Gugus Penjaminan M u t u sebagaimana d imaksud dalam Pasal 75 h u r u f d d ip impin oleh seorang Ketua yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Dekan.

(2) Organisasi Gugus Penjaminan Mutu Sekolah terdir i atas:

a. Ketua;

b. Sekretaris; dan

c. Unsur lain yang diper lukan.

(3) Unsur la in yang d imaksud pada ayat (2) dapat d ibentuk sesuai kebutuhan Sekolah.

Pasal 100

(1) Gugus Penjaminan Mutu mempunyai tugas merencanakan, menerapkan, mengendalikan dan mengembangkan sistem penjaminan m u t u akademik Sekolah dan Program Studi mult id is ip l in yang sejalan dengan sistem penjaminan m u t u internal Unhas, dan bertanggungjawab atas peningkatan m u t u secara berencana dan berkelanjutan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang d imaksud pada ayat (1), Gugus Penjaminan M u t u mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan m u t u akademik yang sejalan dengan kebijakan m u t u

akademik Unhas, dalam rangka pencapaian target kinerja akademik Sekolah dan Program Studi mult id is ip l in ;

b. perumusan dan pengembangan standar m u t u akademik yang sejalan dengan standar m u t u Unhas;

4-36

Page 12: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

c. pelaksanaan standar m u t u akademik dan manajemen yang sejalan dengan standar m u t u Unhas;

d. perumusan manua l m u t u akademik yang sejalan dengan manua l m u t u Unhas;

e. pengembangan sistem monitor ing dan evaluasi m u t u akademik berbasis sistem informasi ;

f. pelaksanaan moni tor ing dan evaluasi kegiatan j a m i n a n m u t u akademik; g. penyampaian laporan hasi l monitor ing dan evaluasi beserta rekomendasinya

secara ter tu l is kepada Dekan. h . pelaksanaan analisis terhadap t indak lanjut pelaksanaan moni tor ing dan

evaluasi; i . pemberian rekomendasi perbaikan u n t u k mencapai sasaran Sekolah dan

Program Studi mul t id i s ip l in ; dan j . pe laksanaan tugas la in yang diberikan oleh Dekan.

Pasal 101

(1) U n t u k dapat d iangkat menjadi K e t u a G u g u s P e n j a m i n a n M u t u , haras memenuhi persyaratan ter tentu.

(2) Persyaratan s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a ayat (1) m e l i p u t i : a. dosen PNS Unhas; b. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. sehat j a sman i dan rohani ; d. berpendid ikan doktor (S3); e. berusia maks ima l 60 (enam puluh) t ahun pada saat pe lant ikan; f. telah menduduk i jabatan fungsional min ima l Lektor; g. memi l ik i dedikasi dan integritas yang t i n ^ i ba ik mora l m a u p u n

in te l ek tua l ; h . memi l ik i pengalaman manajerial di l ingkungan perguruan t ingg i ; i . memi l i k i rekam je jak akademik dan kepemimpinan yang baik ;

j . bersedia d ica lonkan m e n j a d i K e t u a G u g u s P e n j a m i n a n M u t u y a n g d i n y a t a k a n secara ter tu l is ;

k. memi l i k i setiap u n s u r penilaian prestasi kerja pegawai berni la i baik dalam 2 (dua) t ahun terakhir ;

1. t idak sedang menjalani tugas belajar lebih dar i 6 (enam) bulan a t a u i z i n b e l a j a r d a l a m r a n g k a s t u d i l a n j u t yang meninggalkan tugas t r i d h a r m a perguruan tinggi yang d inyatakan secara te r tu l i s ;

m. t idak sedang menjalani h u k u m a n dis ip l in pegawai negeri sipil t i n g k a t sedang dan berat; dan

n. t idak pernah d i p i d a n a berdasarkan keputusan pengadi lan yang memi l ik i kekuatan h u k u m tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana p a l i n g r e n d a h p i d a n a kurungan .

/ # 37

Page 13: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

Pasal 102

(1) Calon Ketua dan Sekretaris Gugus Penjaminan M u t u d iusu lkan oleh Dekan paling sedikit 2 (nama) calon masing-masing jabatan;

(2) Rektor menetapkan dan mengangkat Ketua dan Sekretaris Gugus Penjaminan M u t u , salah satu dari calon yang diusulkan oleh Dekan.

Pasal 103

(1) Pengangkatan dan pemberhentian Ketua dan Sekretaris Gugus Penjaminan Mutu ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor atas u s u l Dekan.

(2) Masa Jabatan Ketua dan Sekretaris Gugus Penjaminan M u t u , mengikuti masa jabatan Dekan yang mengusulkannya dan dapat diangkat kembali u n t u k 1 (satu) masa jabatan.

Pasal 104

(1) Ketua dan Sekretaris Gugus Penjaminan Mutu diberhentikan dari jabatan karena: a. berhalangan tetap; b. permohonan sendiri; c. masa jabatannya berakhir; d. diangkat dalam jabatan negeri yang lain; e. dipidana berdasarkan keputusan pengadilan yang memi l ik i kekuatan

h u k u m tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana kurungan ;

f. diberhentikan sementara dai j pegawai negeri sipi l ; g. dibebaskan dari tugas- tugas jabatan dosen; h . menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan a t a u i z i n b e l a j a r

d a l a m r a n g k a s t u d i l a n j u t yang meninggalkan tugas tr idharma perguruan tinggi; dan/atau

i . cut i di luar tanggungan negara; (2) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h u r u f a mel iput i :

a. meninggal dunia; b. sakit yang t idak dapat disembuhkan d ibukt ikan dengan Berita Acara Majelis

Pemeriksa Kesehatan Pegawai Negeri Sipil; dan/atau c. berhenti dari pegawai negeri sipil atas permohonan sendiri.

(4) Pemberhentian Ketua dan Sekretaris Gugus Penjaminan M u t u sebagaimana dimaksud pada ayat (1) d i lakukan oleh Rektor.

Pasal 105

(1) Apabila terjadi pemberhentian K e t u a G u g u s P e n j a m i n a n M u t u sebelum masa jabatannya berakhir, Rektor mengangkat pengganti Ketua Gugus Penjaminan M u t u atas usul Dekan, u n t u k meneruskan sisa masa jabatan.

^ 3 8

Page 14: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

(2) Ketua Gugus Penjaminan M u t u Sekolah yang diangkat u n t u k meneraskan sisa masa jabatan lebih dari 2 (dua) tahun, d ih i tung sebagai 1 (satu) periode masa jabatan .

Bagian Keenam Program Studi

Pasal 106

(1) Progi-am Studi mempunyai tugas menyelenggeuakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran mul t id i s ip l in yang memi l ik i k u r i k u l u m dan metode pembelajaran tertentu.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang d imaksud pada ayat (1), Program Stud i mempunyai fungsi: a. pelaksanaan dan pengembangan urusan k u r i k u l u m , metode pembelajaran

dan penjaminan m u t u d i program studi ; dan b. pelaksanaan tugas la in yang diberikan oleh Dekan.

Pasal 107

(1) Program Studi d ip imp in oleh I (satu) orang Ketua. (2) Ketua Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Dekan.

Pasal 108

Ketua Program Studi m e m p u n y a i tugas dan wewenang: a. menyusun, mengembangkan serta memutakh i rkan k u r i k u l u m dan bahan

ajar; b. menyelenggarakan kegiatan pembelajaran; c. menyusun t im pengampu mata ku l i ah atas persetujuan Ketua

Departemen; d. membina kegiatan kemahasiswaan yang berada di bawah kewenangannya; e. membina dan mendorong mahasiswa u n t u k terlibat dalam kegiatan

i lmiah, dan/atau olah raga, dan seni; f. menyusun dan memutakh i rkan hasil evaluasi d i r i serta borang; g. melaporkan hasi l evaluasi pembelajaran kepada Dekan; h. me lakukan penjaminan m u t u pendidikan; i . mendorong suasana akademik sehingga dapat meningkatkan kinerja,

prestasi mahasiswa, dan tenaga pendidik; j . mengoordinir pengisian Kartu Rencana Studi mahasiswa beserta

Penasehat Akademiknya secara online; k. memberikan layanan konsultasi bagi mahasiswa; 1. melakukan s tud i pelacakan a lumni (tracer study) u n t u k mengetahui

relevansi lu lusan dengan k u r i k u l u m ;

4 39

Page 15: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

m. menetapkan standar kompetensi dan j u m l a h mahasiswa yang di ter ima setiap t a h u n ; dan

n . mengoordinir kegiatan penelit ian dan pengabdian kepada masyarakat .

Pasal 109

(1) Pengangkatan Ketua Program Studi d i l akukan apabila terdapat lowongan jabatan Ketua Program Studi .

(2) Lowongan j aba tan sebagaimana d imaksud pada ayat (1), terjadi karena: a. pendir ian program s tud i baru ; b. perubahan program studi ; c. masa j aba tan berakhir ; d. diangkat da lam j aba tan la in ; e. d iberhent ikan dar i jabatan sebelum masa jabatan berakhir ; dan f. berhalangan tetap.

Pasal 110

(1) U n t u k dapat d iangkat menjadi K e t u a P r o g r a m S t u d i , harus memenuhi persyaratan ter tentu.

(2) Persyaratan s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a ayat (1) m e l i p u t i : a. dosen PNS Unhas ; b. ber iman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. sehat j a sman i dan rohani ; d. berpendid ikan doktor (S3); e. berusia maks ima l 60 (enam puluh) t a h u n pada saat pe lant ikan ; f. telah m e n d u d u k i jabatan fungsional min ima l Lektor Kepala; g. memi l ik i dedikasi dan integritas yang t i n ^ i baik moral m a u p u n

in te lektua l ; h . memi l ik i pengalaman manajerial d i l ingkungan perguruan t ingg i ; i . memi l ik i r ekam je jak akademik dan kepemimpinan yang ba ik ;

j . bersedia d ica lonkan m e n j a d i K e t u a P r o g r a m S t u d i y a n g d i n y a t a k a n secara ter tu l is ;

k. memi l ik i setiap u n s u r penilaian prestasi kerja pegawai berni la i baik dalam 2 (dua) t a h u n terakhir ;

1. t idak sedang menjalani tugas belajar lebih dar i 6 (enam) bu lan a t a u i z i n b e l a j a r d a l a m r a n g k a s t u d i l a n j u t yang meninggalkan tugas t r i d h a r m a perguruan tinggi yang d inyatakan secara ter tu l i s ;

m. t idak sedang menjalani h u k u m a n dis ip l in pegawai negeri sipil t i n g k a t sedang d a n berat; dan

n . t idak pernah d i p i d a n a berdasarkan keputusan pengadi lan yang memi l ik i kekuatan h u k u m tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana p a l i n g r e n d a h p i d a n a kurungan .

4- 40

Page 16: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

Pasal 111

(1) Calon K e t u a P r o g r a m S t u d i d iusu lkan oleh Dekan pal ing sedikit 2 (dua) nama calon.

(2) Calon K e t u a P r o g r a m S t u d i disampaikan kepada Rektor pal ing lambat 1 (satu) bu lan sebelum masa jabatan K e t u a P r o g r a m S t u d i berakhir .

(3) Rektor menetapkan dan mengangkat K e t u a P r o g r a m S t u d i , salah satu dari calon yang d iusu lkan oleh Dekan.

Pasal 112

(1) Pengangkatan dan pemberhentian Ketua Program Stud i ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor atas usul Dekan.

(2) Ketua Program S tud i memangku jabatan selama 4 (empat) t a h u n dan dapat d iangkat kembal i u n t u k 1 (satu) ka l i masa jabatan .

Pasal 113

(1) Ketua Program Studi d iberhent ikan dari jabatan karena: a. berhalangan tetap; b. permohonan sendiri ; c. masa j aba tannya berakhir ; d. diangkat da lam jabatan negeri yang la in; e. dipidana berdasarkan k e p u t u s a n pengadilan yang memi l ik i kekuatan

h u k u m tetap karena me lakukan perbuatan yang d iancam pidana k u r u n g a n ;

f. d iberhent ikan sementara dar i pegawai negeri s ipi l ; g. dibebaskan dar i tugas - tugas jabatan dosen; h. menjalani tugas belajar lebih dar i 6 (enam) bulan a t a u i z i n b e l a j a r

d a l a m r a n g k a s t u d i l a n j u t yang meninggalkan tugas t r idharma perguruan t inggi ; dan/atau

i . cu t i d i luar tanggungan negara; (2) Berhalangan tetap sebagaimana d imaksud pada ayat (1) h u r u f a mel iput i :

a. meninggal dunia ; b. sakit yang t idak dapat d isembuhkan d ibukt ikan dengan Berita Acara Majelis

Pemeriksa Kesehatan Pegawai Negeri Sipil; dan/atau c. berhenti dar i pegawai negeri sipil atas permohonan sendiri.

(3) Pemberhentian Ketua Program Studi sebagaimana d imaksud pada ayat (1) d i l akukan oleh Rektor.

Pasal 114

(1) Apabila terjadi pemberhentian K e t u a P r o g r a m S t u d i sebelum masa jabatannya berakhir , Rektor mengangkat pengganti Ketua Program Studi atas usu l Dekan, u n t u k meneruskan sisa masa jabatan.

# - 4 1

Page 17: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

(2) Ketua Program Studi yang diangkat u n t u k meneruskan sisa masa jabatan lebih dar i 2 (dua) t ahun , d ih i tung sebagai 1 (satu) periode masa jabatan.

Pasal 115

(1) Unhas dapat membentuk program studi baru, mengubah nama program studi , dan menutup program studi sesuai dengan kebutuhan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan program studi baru , perubahan nama program studi , dan penutupan program studi d iatur dengan Peraturan Rektor.

Bagian Ketujuh Bagian Tata Usaha dan Sub Bagian

Pasal 116

(1) Peiaksana Adminis t ras i pada Sekolah adalah Bagian Tata Usaha dan Sub Bagian.

(2) Bagian Tata Usaha sebagaimana yang d imaksud pada ayat (1) adalah peiaksana teknis tugas dan fungsi administrat i f di l ingkungan Sekolah.

(3) Bagian Tata Usaha d ip impin oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggungjawab kepada Dekan.

(4) Sub Bagian sebagaimana yang d imaksud pada ayat (1) adalah peiaksana teknis tugas dan fungsi bagian.

(5) Sub Bagian d ip impin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.

Pasal 117

Bagian Tata Usaha Sekolah t e rd i r i atas: a. Sub Bagian Pendidikan; b. Sub Bagian U m u m dan Perlengkapan; dan c. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian.

Pasal 118

(1) Sub Bagian Pendidikan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan dukungan administras i pendidikan dan bertanggungjawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan administrasi pendidikan yang efektif dan efisien.

(2) Sub Bagian U m u m dan Perlengkapan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan dukungan administrasi u m u m dan perlengkapan dan bertanggungjawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan administras i u m u m dan perlengkapan yang efektif dan efisien.

(3) Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan dukungan administrasi keuangan dan kepegawaian dan

Page 18: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

bertanggungjawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan administrasi keuangan dan kepegawaian yang efektif dan efisien.

Pasal 119

(1) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian ditetapkan dengan Keputusan Rektor.

(2) Kepala Bagian dan Kepala Subbagian memangku jabatan selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali un tuk 1 (satu) kal i masa jabatan.

(3) Persyaratan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB V TATA K E R J A

Pasal 120

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, setiap p impinan satuan organisasi/unit kerja d i l ingkungan Fakultas dan Sekolah, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik di l ingkungannya maupun antar satuan organisasi/unit kerja serta instansi la in d i luar Unhas sesuai tugas masing- masing.

Pasal 121

Dekan, Waki l Dekan, Ketua Senat Fakultas, Ketua Komisi Sekolah Pasca,sarjana, Ketua Gugus Penjaminan M u t u , Ke tua Depar temen, Ketua Program S t u d i , Kepala Labora to r ium/Bengke l Ker ja/Studio , Kepala Bag ian Tata Usaha d a n Kepala Sub Bagian dalam melaksanakan tugas dan fungsi wajib u n t u k tetap konsisten dan menaati peraturan perundang-undangan.

Pasal 122

Setiap p impinan satuan organisasi/unit kerja d i l ingkungan Fakultas dan Sekolah bertanggungjawab langsung, memimpin dan mengkordinasikan serta menjadi teladan baik dalam melaksanakan tugas dan fungsi m a u p u n dalam memberikan bimbingan serta petunjuk kepada bawahannya masing-masing.

Pasal 123

Setiap p impinan satuan organisasi/unit kerja wajib mengawasi langsung atau t idak langsung kepada bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk demi kesempumaan pelaksanaan tugas dan kewajiban masing-masing.

Pasal 124

# 4 3

Page 19: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

Setiap p impinan satuan organisasi/unit kerja wajib mengawasi bawahannya dan ketika terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang d iper lukan berdasarkan ketentuan yang ber laku.

Pasal 125

Setiap p impinan satuan organisasi/unit kerja wajib mengikut i , mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan serta menyampaikan laporan dalam jangka w a k t u yang d i t en tukan .

Pasal 126

Setiap laporan yang diter ima oleh p impinan satuan organisasi/unit kerja, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan u n t u k menyusun laporan.

Pasal 127

Wakil Dekan, Ketua Gugus Penjaminan M u t u , Ke tua Depar temen, Ke tua Program S t u d i , Kepala Labo ra to r ium/Bengke l Ker ja/Stud io , Kepala Bagian Tata Usaha d a n Kepala Sub Bagian menyampaikan laporan kepada Dekan dan Wak i l Rektor B idang Kelembagaan dan Sumber Daya sebagai bahan penyusunan laporan.

Pasal 128

Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, diwajibkan memberi tembusan kepada satuan organisasi/unit kerja yang secara fungsional memi l ik i hubungan kerja.

BAB VI KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 129

(1) Departemen dalam Peraturan Rektor in i merupakan perubahan nama dar i Ju rusan .

(2) Unsur -unsur la in d i bawah Dekan Fakultas dan D i r ek tur Program Pasca Sarjana yang telah ada, tetap d iakui keberadaannya dan melaksanakan fungsinya selama belum d ia tur dengan ketentuan yang baru berdasarkan Peraturan Rektor i n i .

(2) Semua tugas dan fungsi sebagaimana d ia tur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0206/0/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Hasanuddin tetap d i laksanakan sampai dengan d i l akukannya penyesuaian Organisasi dan Tata Kerja Fakultas dan Sekolah sebagaimana d ia tur dalam Peraturan Rektor i n i .

# 4 4

Page 20: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

(3) Penyesuaian Organisasi dan Tata Kerja Fakultas dan Sekolah sebagaimana diatur dalam Peraturan Rektor in i d i lakukan paling lambat 22 d u l l 2017.

BAB VII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 130

Bagan organisasi dan tata kerja fakultas dan sekolah tercantum dalam lampiran yang t idak terpisahkan dengan Peraturan Rektor in i .

Pasal 131

Rektor dapat membentuk unsur pengelola fakultas dan sekolah la innya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dengan Peraturan Rektor.

Pasal 132

Peraturan Rektor i n i mu la i berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Makassar, Pada tanggal 16 Mei 2016

REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN

"^^DWIA ARIES TINA PULUBUHU

# 45

Page 21: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

b. Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio mult i -d is ip l in berada pada Fakultas dan/atau Unhas yang pemanfaatannya u n t u k lebih dar i satu bidang i lmu .

Pasal 60

(1) Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio d ip impin oleh 1 (satu) orang Kepala. (2) Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Ketua Departemen.

Pasa l61

Kepala Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio mempunyai tugas dan wewenang: a. menyusun rencana kegiatan dan pengembangan laboratorium/bengkel kerja/

studio; b. mengelola pelaksanaan kegiatan penelitian dalam rangka menunjang mata

k u l i a h dan t r i dharma perguruan tinggi; c. memberikan rekomendasi atas hasil-hasil penelit ian dalam rangka

menunjang mata k u l i a h dan t r idharma perguruan t inggi ; d. membimbing p r a k t i k u m d a n p e n e l i t i a n mahasiswa; dan e. melaksanakan penjaminan m u t u kegiatan laborator ium/bengkel kerja/studio.

Pasal 62

(1) Pengangkatan Kepala Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio d i l akukan apabila terdapat lowongan jabatan Kepala Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio.

(2) Lowongan jabatan sebagaimana d imaksud pada ayat (1), terjadi karena: a. pendir ian program s tud i baru; b. perubahan program studi ; c. masa jabatan berakhir; d. diangkat dalam jabatan la in; e. d iberhent ikan dar i jabatan sebelum masa jabatan berakhir; dan f. berhalangan tetap.

Pasal 63

(1) U n t u k dapat diangkat menjadi Kepa la L a b o r a t o r i u m / B e n g k e l K e r j a / S t u d i o , harus memenuhi persyaratan tertentu.

(2) Persyaratan s ebaga imana d i m a k s u d pada ayat ( I ) m e l i p u t i : a. dosen PNS Unhas dalam l ingkup departemen; b. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. sehat j asman i dan rohani ; d. berpendidikan doktor (S3); e. berusia maksimal 66 (enam pu luh enam) tahun pada saat pengangkatan; f. telah menduduk i jabatan fungsional Guru Besar, kecuali j i ka t idak

terpenuhi ;

# 24

Page 22: f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan

g. memi l i k i dedikasi dan integritas yang t inggi baik mora l m a u p u n in te l ek tua l ;

h . memi l i k i r ekam je jak akademik dan kepemimpinan yang baik; i . bersedia d ica lonkan m e n j a d i K e p a l a L a b o r a t o r i u m / B e n g k e l

K e r j a / S t u d i o y a n g d i n y a t a k a n secara ter tu l i s ; j . memi l i k i setiap u n s u r penilaian prestasi kerja pegawai berni la i baik

dalam 2 (dua) t a h u n terakhir ; k. t idak sedang menjalani tugas belajar lebih dar i 6 (enam) bulan a t a u

i z i n b e l a j a r d a l a m r a n g k a s t u d i l a n j u t yang meninggalkan tugas t r i d h a r m a perguruan tinggi yang d inyatakan secara t e r tu l i s ;

1. t idak sedang menjalani h u k u m a n d is ip l in pegawai negeri s ipi l t i n g k a t sedang dan berat; dan

m. t idak pernah d i p idana berdasarkan k e putusan pengadi lan yang memi l ik i kekuatan h u k u m tetap karena melakukan perbuatan yang d iancam pidana p a l i n g r e n d a h p i d a n a kurungan .

Pasal 64

(1) Kep;ila Laborator ium/Bengkel Kerja/Studio d iusu lkan oleh Dekan kepada Rektor dengan pert imbangan Senat Fakultas;

(2) Tata cara pengusulan dan pert imbangan sebagaimana d imaksud pada ayat (1) d i tetapkan oleh Senat Fakultas;

(3) Dekan mengusu lkan m i n i m a l 1 (satu) nama calon u n t u k Kepala Laborator ium/Bengkel Kerja/Studio;

(4) Pengusulan oleh Dekan sebagaimana d imaksud pada ayat (3) d isampaikan kepada Rektor selambat-lambatnya 5 (lima) har i kerja setelah penetapan has i l pert imbangan senat fakultas.

Pasal 65

(1) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Laboratorium/Bengkel Kerja/Studio d i tetapkan berdasarkan Keputusan Rektor atas usu l Dekan.

(2) Kepcda Laborator ium/Bengkel Kerja/Studio memangku j aba t an selama 4 (empat) t a h u n dan dapat d iangkat kembal i u n t u k 1 (satu) ka l i masa j aba tan .

Pasal 66

(1) Kepala Laborator ium/Bengkel Kerja/Studio d iberhent ikan dar i j aba tan karena: a. berhalangan tetap; b. permohonan sendir i ; c. masa j aba tannya berakhir ; d. dismgkat da lam j aba tan negeri yang la in ; e. d ip idana berdasarkan k e p u t u s a n pengadilan yang m e m i l i k i kekuatan

h u k u m tetap karena me lakukan perbuatan yang d iancam pidana k u r u n g a n ;

# 2 5