evaluasi tata kelola teknologi informasi pada pt nsk

140
EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK BEARINGS MANUFACTURING INDONESIA MENGGUNAKAN COBIT 5 SKRIPSI Oleh: FAUZIAH 311410653 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI 2018

Upload: others

Post on 17-Feb-2022

7 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI

INFORMASI PADA PT NSK BEARINGS

MANUFACTURING INDONESIA MENGGUNAKAN

COBIT 5

SKRIPSI

Oleh:

FAUZIAH

311410653

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

2018

Page 2: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI

INFORMASI PADA PT NSK BEARINGS

MANUFACTURING INDONESIA MENGGUNAKAN

COBIT 5

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

FAUZIAH

311410653

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

2018

Page 3: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

i

Page 4: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

ii

Page 5: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa, skripsi ini merupakan

karya saya sendiri (ASLI), dan isi dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademis di suatu

institusi pendidikan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan/atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Segala sesuatu yang terkait dengan naskah dan karya yang telah dibuat adalah

menjadi tanggungjawab saya pribadi.

Bekas, 28 September 2018

Materai 6.000

FAUZIAH

NIM: 311410653

Page 6: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

iv

Abstrak

PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia merupakan sebuah perusahan

manufacturing yang bergerak di bidang otomotif bearing. Tata kelola teknologi

informasi perusahaan merupakan bagian penting untuk memastikan teknologi

informasi yang tersedia pada PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia telah

menunjang tercapainya tujuan bisnis perusahaan. Dengan masalah yang

ditemukan yakni sering terjadi resave data in dan out tidak balance dan

penginvestasian TI (teknologi informasi) yang telah dilakukan tidak memberikan

dampak maksimal dalam perusahaan, rendahnya kepedulian terhadap aspek

kerahasiaan informasi, rendahnya tingkat ketersediaan informasi, tidak adanya

kebijakan dan prosedur tata kelola TI (teknologi informasi), Penelitian ini menilai

seberapa tingkat kematangan atau capability level perusahaan dengan

menggunakan COBIT 5 yang berfokus pada domain, EDM 03, APO12, APO13,

DSS05, dan BAI06, dan menghasilkan tingkat kematangan sebesar 1,20 dan gap

1,80.dan dibuatkan beberapa penyusunan rekomendasi guna meningkatakan nilai

capability level yang di harapkan agar tata kelola teknologi informasi perusahaan

lebih baik.

Kata Kunci : COBIT 5, Capability Level, Tata kelola TI (teknologi informasi).

Page 7: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

v

Abstract

PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia is a manufacturing company engaged

in automotive bearings. Corporate information technology governance is an

important part of ensuring the information technology available to PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia has supported the achievement of the

company's business objectives. With the problems found, which often occur data

resave and out balance and the investment of IT (information technology) that has

been done does not have a maximum impact on the company, low awareness of

information confidentiality, low level of availability of information, absence IT

(information technology) governance policies and procedures, this study assesses

how the level of company maturity or capability level using COBIT 5 focuses on

domains, EDM 03, APO12, APO13, DSS05, and BAI06, and produces a maturity

level of 1.20 and a gap of 1.80. and made several recommendations to improve

the expected capability so that corporate information technology governance is

better.

Keywords: COBIT 5, Capability Level, IT (information technology) governance.

Page 8: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT. yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tersusunlah Skripsi yang

berjudul “EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT

NSK BEARINGS MANUFACTURING INDONESIA MENGGUNAKAN

COBIT 5”.

Skripsi tersusun dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan dalam

rangka menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

(S.Kom.) pada Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi

Pelita Bangsa.

Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Sudah

selayaknya, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

a. Bapak Dr. Ir. Suprianto, M.P selaku Ketua STT Pelita Bangsa

b. Bapak Aswan S.Sunge, S.Kom, M.Kom selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika STT Pelita Bangsa.

c. Bapak Elkin Rilvani, S.Kom, M.M selaku Pembimbing Utama yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan

Skripsi ini.

d. Bapak Ir.Tri Ngudi Wiyatno, M.T selaku Pembimbing kedua yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan

Skripsi ini

Page 9: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

vii

e. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah membekali penulis dengan

wawasan dan ilmu di bidang teknik informatika.

f. Seluruh staf STT Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan terbaiknya

kepada penulis selama perjalanan studi jenjang Strata 1.

g. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya angkatan 2014 dan TI

E 14 4, yang telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis

untuk dapat menyelesaikan studi jenjang Strata 1.

h. Ibu dan Ayah tercinta yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangat

dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis.

i. Untuk para sahabat tercinta Neli Nurdalipah, Dian Damara, Upi Puji Lestari,

Vivi Mustikaningtyas R yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan

kepada penulis.

Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang

terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi di lingkungan STT

Pelita Bangsa khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Bekasi, 28 September 2018

Fauziah

Page 10: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

viii

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan.. .......................................................................................... i

Lembar Pengesahan.. ........................................................................................ ii

Lembar Pernyataan Keaslian............................................................................. iii

Lembar Pernyataan............................................................................................ iii

Abstrak.. ............................................................................................................ iv

Kata Pengantar.. ................................................................................................ vi

Daftar Isi........................................................................................................... viii

Daftar Tabel.. ................................................................................................... xiv

Daftar Gambar.. ................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN.. ...............................................................................1

1.1 Latar Belakang.. ...........................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah.. ...................................................................................4

1.3 Rumusan Masalah.. ......................................................................................4

1.4 Batasan Masalah...........................................................................................4

1.5 Tujuan Penelitian.. .......................................................................................4

1.6 Manfaat Penelitian.. .....................................................................................5

1.7 Sistematika Penulisan.. ................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. ....................................................................7

2.1 Kajian Pustaka.. ............................................................................................7

2.2 Landasan Teori.. ..........................................................................................10

2.2.1 Pengertian Tata Kelola. .....................................................................10

2.2.2 Pengertian Teknologi Informasi. ......................................................10

2.2.3 Pengertian Tata Kelola Teknologi Informasi.. ..................................11

2.2.4 Pengertian Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi.. ...................11

2.2.5 Tujuan Tata Kelola Teknologi Informasi.. .......................................11

2.2.6 Area Tata Kelola Teknologi Informasi.. ...........................................11

2.2.7 Prinsip Tata Kelola Teknologi informasi.. ........................................12

2.3 COBIT (Control Objectives For Information & Related Technology). ......13

2.3.1 Pengertian COBIT 5.. .......................................................................14

2.3.2 Prinsip COBIT 5. ..............................................................................15

2.3.3 Implementasi COBIT 5. ....................................................................24

Page 11: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

ix

2.3.4 Proses COBIT 5. ...............................................................................26

2.3.5 Capability Level Proses COBIT 5. ....................................................49

2.3.6 Balanced Scorecard.. ........................................................................53

2.4 Metode Pengumpulan Data.. .......................................................................53

2.4.1 Pengertian Observasi. .......................................................................53

2.4.2 Pengertian Wawancara.. ....................................................................54

2.4.3 Pengertian Kuisioner. ........................................................................54

2.5 Metode Analisis Data. .................................................................................54

2.6 Kerangka Pemikiran. ...................................................................................55

2.7 Alur Penelitian. ...........................................................................................56

2.8 Hipotesis Penelitian.. ...................................................................................57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ....................................................58

3.1 Metode Peneletian . .....................................................................................58

3.2 Populasi dan Sample. ..................................................................................58

3.2.1 Object Penelitian. ..............................................................................59

3.2.2 Jadwal dan Waktu Penelitian. ...........................................................59

3.3 Metode Pengumpulan data. .........................................................................59

3.3.1 Data Primer. ......................................................................................60

3.3.2 Data Sekunder. ..................................................................................61

3.4 Sejarah Perusahaan......................................................................................62

3.4.1 Visi Perusahaan. ................................................................................63

3.4.2 Misi Perusahaan. ...............................................................................63

3.4.3 Gambar Struktur Organisasi Perusahaan. .........................................64

3.4.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. .................................................64

3.5 Metode Analisis Data. .................................................................................67

3.5.1 Analisis Tingkat Capability Level. ...................................................67

3.5.2 Analisis Gap (Kesenjangan). ............................................................67

3.5.3 Analisis Rekomendasi. ......................................................................68

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. .................................................69

4.1 Pemetaan dan Pemilihan Domain COBIT 5.. .............................................69

4.2 Capability Level Proses COBIT 5.. .............................................................75

4.2.1 EDM03-Ensure Risk Optimisation. ..................................................77

4.2.1.1 Evaluate risk management . .................................................78

4.2.1.2 Direct risk management. ......................................................79

Page 12: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

x

4.2.1.3 Monitor risk management. ....................................................79

4.2.2 APO12 – Manage Risk. .....................................................................80

4.2.2.1 Collect data. .........................................................................81

4.2.2.2 Analyse risk. .........................................................................81

4.2.2.3 Maintain a risk profile. .........................................................82

4.2.2.4 Articulate risk. ......................................................................82

4.2.2.5 Define a risk management action portfolio. .........................83

4.2.2.6 Respond to risk. ....................................................................83

4.2.3 APO13 – Manage Security. ..............................................................83

4.2.3.1 Establish and maintain an information security management

system (ISMS). ...................................................................85

4.2.3.2 Define and manage an information security risk treatment plan.

..............................................................................................85

4.2.3.3 Monitor and review the ISMS. ..............................................85

4.2.4 BAI06 – Manage Changes. ...............................................................89

4.2.4.1 Evaluate, prioritise and authorise change requests. ..........90

4.2.4.2 Manage emergency changes. .............................................91

4.2.4.3 Track and report change status. .........................................91

4.2.4.4 Close and document the changes. ......................................91

4.2.5 DSS05 – Manage Security Services. .................................................93

4.2.5.1 Protect against malware. ...................................................94

4.2.5.2 Manage network and connectivity security. .......................95

4.2.5.3 Manage endpoint security. .................................................95

4.2.5.4 Manage user identity and logical access. ..........................96

4.2.5.5 Manage physical access to IT assets. .................................96

4.2.5.6 Manage sensitive documents and output devices. ..............96

4.2.5.7 Monitor the infrastructure for security-related events .......97

4.3 Hasil Perhitungan Capability Level. ..........................................................101

4.4 Penentuan Gap. ..........................................................................................105

4.5 Rekomendasi. .............................................................................................107

BAB V PENUTUP. ..........................................................................................108

5.1 Kesimpulan.................................................................................................108

5.2 Saran............................................................................................................108

Daftar Pustaka..... .............................................................................................110

Page 13: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian.. .............................................................8

Tabel 3.1 Jadwal dan Waktu Penelitian.. ..........................................................59

Tabel 3.2 Daftar Responden Penelitian.. ...........................................................61

Tabel 4.1 COBIT 5 Enterprise Goals (ISACA, 2012:19). ...............................69

Tabel 4.2 Identifikasi Tujuan Strategis dengan Balance Scorecard. ................70

Tabel 4.3 Enterprise Goals Berdasarkan Risk Otimisation.. ............................70

Tabel 4.4 Pemetaan Enterprie Goals dengan IT-Related Goals. ......................72

Tabel 4.5 Konversi tujuan perusahaan dengan Enterprise Goals COBIT 5. ....72

Tabel 4.5 Pemetaan IT-Related Goals dengan Proses COBIT 5. .....................73

Tabel 4.6 Deskripsi Proses COBIT 5 yang di Assesment. ................................75

Tabel 4.7 Template Ringkasan Pencapaian Capability Leve. ...........................76

Tabel 4.8 Ensure Risk Optimisation EDM03. ...................................................77

Tabel 4.9 Ensure Risk Optimisation EDM03 Level 1.......................................78

Tabel 4.10 Manage Risk APO12. .....................................................................80

Tabel 4.11 Manage Risk APO12 Level 1. ........................................................80

Tabel 4.12 Manage Security APO13. ...............................................................84

Tabel 4.13 Manage Security APO13 Level 1. ..................................................84

Tabel 4.14 Performance Management APO13. ................................................86

Tabel 4.15 Work Product Management APO13. ..............................................86

Tabel 4.16 Process Definition APO13. .............................................................87

Tabel 4.17 Process Deployment APO13. ..........................................................88

Tabel 4.18 Konten SOP Manage Changes AOP13. .........................................88

Tabel 4.19 Manage Changes BAI06.. ...............................................................89

Tabel 4.20 Manage Changes BAI06 Level 1....................................................90

Page 14: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

xii

Tabel 4.21 Performance Management BAI06. .................................................91

Tabel 4.22 Work Product Management BAI06. ...............................................92

Tabel 4.23 Manage Security Services DSS05. ..................................................93

Tabel 4.24 Manage Security Services DSS05 Level 1. .....................................94

Tabel 4.25 Performance Management DSS05. ................................................97

Tabel 4.26 Work Product Management DSS05. ...............................................97

Tabel 4.27 Process Definition DSS05. .............................................................99

Tabel 4.28 Process Deployment DSS05. ..........................................................99

Tabel 4.29 Konten SOP Manage Security Services DSS05. ............................100

Tabel 4.30 Daftar Proses COBIT di Level 0. ...................................................102

Tabel 4.31 Daftar Proses COBIT di Level 1. ...................................................103

Tabel 4.32 Tabel Temuan Gap........................................................................105

Tabel 4.33 Rekomendasi. .................................................................................106

Page 15: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Permasalahan IT Governance.. ......................................................2

Gambar 2.1 Prinsip COBIT 5 ( ICASA, 2012). ...............................................15

Gambar 2.2 The Goverance Objective (ISACA,2012:17). ...............................16

Gambar 2.3 COBIT 5 Goals Cascade Overview (ISACA,2012:18). ...............18

Gambar 2.4 Enterprise Goals COBIT 5 (ISACA,2012:19). .............................19

Gambar 2.5 IT-Related Goals COBIT 5 (ISACA,2012:19). ............................20

Gambar 2.6 single integrated framework COBIT 5 (ISACA, 2012:25). ..........21

Gambar 2.7 Enterprise Enablers COBIT 5 (ISACA,2012 :27). .......................22

Gambar 2.8 Goverance and Management Key Areas (ISACA, 2012:32). .......23

Gambar 2.9 Implementasi COBIT 5 (ISACA, 2012:37)...................................24

Gambar 2.10 Proses COBIT 5 (ISACA, 2012:74). ...........................................26

Gambar 2.11 Process Capability Attributes COBIT 5 (ISACA,2012:42). .......50

Gambar 2.12 Alur Penelitian (penulis:2018). ..................................................56

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan . ..................................................64

Gambar 4.1 Hasil Pemetaan IT-Related Goals dengan COBIT 5 Process. ......74

Gambar 4.1 Grafik Pencapaian Capability Level COBIT. ...............................101

Gambar 4.2 Radar Chart Proses EDM03 dan APO12. ....................................102

Gambar 4.3 Radar Chart Proses APO13, BAI06, dan DSS05. ........................103

Gambar 4.4 Radar Chart hasil Capability level. ..............................................104

Page 16: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi Informasi sudah merupakan hal yang penting dalam sebuah

perusahaan. Penggunaan teknologi informasi mempunyai potensi menjadi penentu

utama menuju sebuah kesuksesan atau keberhasilan yang dapat memberikan

kesempatan- kesempatan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dan

menawarkan perlengkapan untuk meningkatkan produktivitas, kinerja perusahaan,

dan memberikan manfaat lebih dimasa mendatang (Surendro, 2009:1).

Mayoritas perusahaan telah menggunakan sistem dalam penunjang kinerja

dan proses bisnis mereka, sistem tersebut tidak terlepas dari segala aktifitas yang

mereka lakukan, pentingnya peranan teknologi yang digunakan oleh peusahaan

tersebut memberikan dampak yang luar biasa terhadap kinerja mereka dan juga

memberikan kesempatan juga bagi pihak lain untuk memanfaatkan celah

keamanan yang tidak dipantau oleh sistem perusahaan, dalam hal tersebut peran

pemerintah pun ikut serta berupaya menanggulangi dengan mengeluarkan UU

ITE pasal 15 ayat 1 yakni memberikan perintah dalam menangani dan mengelola

sistem : “ Setiap penyelenggara sistem elektronik harus menyelenggarakan sistem

elektronik secara aman dan handal serta bertanggungjawab terhadap

beroperasinya sistem elektronik sebagai mana mestinya”. diwajibkan kepada

penyelenggara pelayanan publik harus diterapkan tata kelola dan kebijakan

keamanan infomasi untuk melindungi sistem tersebut. Menurut data survey yang

Page 17: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

2

dikutip dari halaman sharing vision bahwa permasalahan yang terjadi terkait IT

governance sendiri sebagai berikut :

Gambar 1.1 Permasalahan IT Governance (sumber: sharingvision.com)

Hasil survei terhadap 17 perusahaan periode Juni 2013 – Maret 2014

menunjukkan bahwa permasalahan tersebut mencapai hampir 75%. Kedua

terbanyak yaitu permasalahan kurangnya skill, pengetahuan, dan pengertian

mengenai IT Governance. Jelaslah angka di atas dapat menjadi petunjuk

perusahaan harus lebih aware terhadap masalah perubahan manajemen dan

mencari solusinya.

PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia merupakan sebuah perusahan

manufacturing yang bergerak di bidang otomotif bearing, berdiri sejak tahun

1994, dalam proses bisnisnya PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia telah

menggunakan sistem GLOVIA sebagai penunjang dalam pengolahan data yakni

dalam department procurement (pengadaan barang) dan acounting (keuangan),

namun ada beberapa kasus yang menjadi masalah dalam sistem GLOVIA

tersebut, yakni resave data in dan out tidak balance dan penginvestasian TI

Page 18: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

3

(teknologi informasi) yang telah dilakukan tidak mengakibatkan pengaruh apa-

apa didalam PT NSK Bearing Manufactuing Indonesia, hal ini terjadi karena

kurangnya koordinasi antara pihak-pihak di dalam perusahaan, proses TI

(teknologi informasi) tidak berjalan sesuai dengan prosedur dan tujuan

perusahaan, serta sumber daya yang dimiliki tidak memiliki skill di bidang TI

(teknologi dan informasi).

Salah satu metode pengelolaan teknologi informasi yang digunakan secara

luas adalah IT governance (tata kelola teknologi informasi) yang terdapat pada

COBIT 5 (Control Objectives for Information and Related Technology). COBIT

(Control Objectives for Information and Related Technology) adalah framework

atau kerangka kerja tata kelola TI (teknologi informasi), atau kumpulan perangkat

yang mendukung dan memungkinkan para manager untuk menjembatani jarak

(gap) yang ada antara kebutuhan yang dikendalikan (control requirement),

masalah teknis (technical issues), dan praktik baik ( good practice) untuk

mengendalikan dalam organisasi COBIT menekankan keputusan terhadap

peraturan, membantu organisasi untuk meningkatkan nilai yang ingin dicapai

dengan penggunaan TI (teknologi informasi), maka berdasarkan latar belakang di

atas penulis mearsa tertarik untuk mengambil judul dari masalah ini yakni :

“Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Pada PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia Menggunakan COBIT 5”.

Page 19: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

4

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi sebagai

berikut:

1. Masih banyak proses dan tujuan bisnis yang tidak sejalan dengan tujuan

teknologi informasi.

2. Rendahnya kepedulian terhadap aspek kerahasiaan informasi, rendahnya

tingkat ketersediaan informasi, tidak adanya kebijakan dan prosedur tata

kelola TI (teknologi informasi).

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan oleh penulis pada latar belakang

masalah dan agar pembahasan tidak menyimpang dari judul penulisan, maka

penulis merumuskan masalah, “ bagaimana mengevaluasi tata kelola keamanan

teknologi informasi pada PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia, dengan

mengacu pada standar COBIT 5 untuk mengetahui rekomendasi yang cocok

meningkatkan tata kelola TI (teknologi informasi) dalam PT NSK Bearing

Manufacturing Indonesia ?”.

1.4 Batasan Masalah

Lingkup dari penelitian ini dibatasi pada menilai capability level tata kelola

teknologi informasi pada PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui kondisi penerapan tata kelola teknologi informasi yang

berjalan pada PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia.

Page 20: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

5

2. Menghasilkan rekomendasi perbaikan dan peningkatan tata kelola

teknologi informasi di PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia.

3. Menilai hasil perhitungan Capability Level pada PT. NSK Bearing

Manufacturing Indonesia.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat dijadikan inti dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Manfaat bagi Perusahaan

Penelitian ini hendaknya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

manajemen dalam mengambil keputusan untuk mencapai tujuan

bisnis dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi PT NSK Bearing

Manufacturing Indonesia untuk meningkatkan pengawasan dan

evaluasi yang efektif dan efisien terhadap tata kelola teknologi

informasinya.

b. Bagi pihak peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai masalah yang

terjadi dalam perusahaan yang berhubungan dengan tata kelola

teknologi informasi.

c. Bagi Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian

selanjutnya, terutama bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi

Pelita Bangsa yang berminat melakukan penelitian yang berkaitan

dengan sistem tata kelola teknologi informasi.

Page 21: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

6

1.7 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan Tugas Akhir ini menggunakan sistematika pembahasan

yang akan diuraikan menjadi susunan bab yang akan di bahas,yaitu sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifiasi masalah

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi menguraikan tentang landasan teori yang digunakan

dalam melakukan analisis dan penulisan tugas akhir.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi penjelasan tentang metodologi yang digunakan

penulis dalam melakukan penelitian, uraian singkat profil perusahaan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang analisis tata kelola teknologi informasi yang

terdiri dari pemetaan domain terhadap tujuan bisnis, menghitung

capability level, temuan gap dari hasil evaluasi, serta memberikan

rekomendasi pada perusahaan dalam mengelola tata kelola teknologi

informasinya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil bab – bab

yang telah diuraikan.

Page 22: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Evaluasi terhadap tata kelola teknologi informasi menggunakan Framework

COBIT 5 telah banyak diteliti dan hasil rekomendasinya sudah banyak membantu

perusahaan memperbaiki tata kelola teknologinya menjadi lebih baik. Evaluasi

menggunakan COBIT juga dilakukan di PT. Prudential Indonesia yang membahas

bagaimana COBIT dapat mengetahui kelemahan dari satu perusahan,

penelitiannya mendapati bahwa PT. Prudential Indonesia masih pada level defined

process karena kurangnya monitoring dan evaluasi (Satya Wisada Sembiring,

2013). Penelitian lain juga dilakukan di PT. Oto Multiaarta membahas bagaimana

COBIT dapat digunakan sebagai model untuk dapat menilai penerapan teknologi

informasi lebih tepat dan akurat dan dapat memberikan rekomendasi yang tepat

sesuai dengan 5 domain utama COBIT, dan ditemui bahwa PT. Oto Multiaarta

telah mencapai level 2,76 pada tata kelola teknologi informasi (Fajrin Rizkia

Pratiwi Suwarno, 2014).

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas maka penulis menyimpulkan bahwa

Framework COBIT 5 merupakan model yang paling tepat dan telah banyak

digunakan untuk melakuan evaluasi terhadap tata kelola teknologi informasi pada

berbagai bidang organisasi yang mengimplementasikan teknologi informasi dalam

proses bisnisnya. Penulis belum menemui adanya penelitian yang membahas

tentang evaluasi tata kelola teknologi informasi pada perusahaan PT. NSK

Page 23: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

8

Bearings Manufacturing Indonesia, maka dari itu penulis melakukan penelitian ini

di PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia dengan mengacu pada beberapa

jurnal-jurnal penelitian terbaru seperti terdapat dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian.

No Penulis Tahun Judul Metodologi Hasil

1. Fadel

Muhafiizh,

Suprapto,

Retno indah

2017 Evaluasi

Sumber Daya

Teknologi

Informasi

Perusahaan

Menggunakan

COBIT 5 ( Studi

Kasus PT

Krakatau Steel

Persero Tbk)

COBIT 5 Evaluasi

perusahaan

menggunakan

Framework

COBIT 5 dengan

sub domain

EDM04 memiliki

capability level

sebesar 3 GAP 1 ,

AP07 sebesar 2,3

dengan Gap 0,7

dan BAI 08

sebesar 2,7

dengan Gap 0,3

2 Guido

Waluyan,

Augie David

Manuputty

2016 Evaluasi Kinerja

Tata Kelola TI

Terhadap

Penerapan

Sistem

Informasi

Starclick

Framework

COBIT 5 (Studi

Kasus : PT

Telekomunikasi

Indonesia, Tbk

Semarang )

COBIT 5 Evaluasi kinerja

tata kelola

teknologi

informasi

terhadap

penerapan sistem

Starcklick di PT

Telekomunikasi

Indonesia ini

memiliki

Capability Level

1,89 yaitu level

Manage Proses

kategori Full

Achive (>85%)

3 Fahmi

Ajismanto

2017 Analisis Domain

Proses COBIT

Framework 5

pada sistem

informasi

Worksheet

(Studi Kasus :

COBIT 5 Dalam hasil

penelitian ini

proses doamin

pada COBIT 5

didapatkan dari

hasil mapping

COBIT 5 adalah

Page 24: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

9

Perguruan tinggi

STMIK,

Politeknik

Palcomtech)

:EDM03, APO12,

APO07, MEA01,

EDM04, APO11,

APO02, AP013

dan AP004. Dan

hasil Capability

Level 3.55 berada

dalam Level 4

atau Managed and

Measurable

4 Hanim Maria

Astuti

2017 Risks

Assessment of

Information

Technology

Processes Based

on

COBIT 5

Framework: A

Case Study of

ITS Service

Desk

COBIT 5 Hasil dari

penelitian ini

menunjukkan

bahwa sebagian

besar risiko

berada dalam

kategori operasi

staf dan keahlian

IT dan

keterampilan,

sehingga kegiatan

dalam DPTSI

paling tepat

dipetakan ke

DSS01 Mengelola

proses Operasi.

Sementara

APO07

Mengelola proses

Sumber Daya

Manusia untuk

mitigasi risiko

mengukur

kategori keahlian

dan keterampilan

TI

Page 25: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

10

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Tata Kelola

Tata kelola TI (teknologi informasi) adalah suatu struktur dan proses

yang saling berhubungan serta mengarahkan dan mengendalikan perusahaan

dalam pencapaian tujuan perusahaan melalui nilai tambah dan penyeimbang

antara resiko dan manfaat dari TI (teknologi informasi) serta prosesnya. (ITGI,

2000).

2.2.2 Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah salah satu alat yang digunakan oleh para

manajer untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Dalam hal ini perubahan

yang dimaksud adalah perubahan informasi yang telah diolah dan dibuat

sebelumnya dalam penyimpanan komputer (Kenneth C.Loudon, 2004).

2.2.3 Pengertian Tata Kelola Teknologi informasi

Tata kelola TI (teknologi informasi) sebagai tanggung jawab dewan

direksi dan manajemen eksekutif organisasi yang merupakan bagian

terintegrasi dari pengelolaan perusahaan yang mencakup kepemimpinan,

struktur serta proses organisasi yang memastikan bahwa TI (teknologi

informasi) perusahaan dapat dipergunakan untuk mempertahankan dan

memperluas strategi dan tujuan organisasi (Surendro, 2009:129)

2.2.4 Pengertian Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi

Evaluasi tata kelola TI (teknologi informasi) adalah proses penetapan secara

sistematis tentang nilai, tujuan, efektivitas, atau kecocokan sesuatu sesuai dengan

Page 26: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

11

kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses penetapan keputusan

itu, didasarkan atas perbandingan secara hati-hati terhadap data yang diamati

dengan menggunakan standar tertentu yang telah dibakukan (Wilbur 2009:201).

2.2.5 Tujuan Tata Kelola Teknologi Informasi

Salah satu tujuan tata kelola TI (teknologi informasi) adalah untuk

menyelaraskan setiap proses-proses bisnis yang ada dengan teknologi informasi.

Artinya adalah dengan adanya struktur dan proses yang diperlukan dalam

investasi teknologi informasi, pihak manajemen dapat memastikan teknologi

informasi yang dilakukan sesuai dengan strategi bisnis yang ada. Selain itu

terdapat tujuan tata kelola TI (teknologi informasi) lainnya adalah sebagai berikut

:

1. Menyelaraskan teknologi informasi dengan strategi perusahaan serta

realisasi dari keuntungan-keuntungan yang telah dijanjikan dari penerapan

TI (teknologi informasi).

2. Penggunaan TI (teknologi informasi) memungkinkan perusahaan

mengambil peluang-peluang yang ada, serta memaksimalkan pemanfaatan

TI (teknologi informasi) dalam memaksimalkan keuntungan dari penerapan

teknologi informasi tersebut.

3. Bertanggungjawab terhadap penggunaan sumber daya teknologi informasi.

Manajemen resiko-resiko yang ada terkait teknologi informasi secara tepat.

2.2.6 Area Tata Kelola Teknologi dan Informasi

Adapun yang menjadi area fokus dalam proses pengelolaan tata kelola TI

(teknologi informasi), dibedakan menjadi lima area utama (ITGI, 2007) :

Page 27: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

12

1. Strategic Alignment, berfokus pada bagaimana mencapai visi dan misi dari

suatu organisasi yang selaras dengan tujuan bisnis organisasi tersebut.

2. Value Delivery, berfokus pada bagaimana mengoptimalkan nilai tambah

dari TI (teknologi informasi ) dalam mencapai visi dan misi suatu

organisasi.

3. Resources Management, berfokus pada bagaimana sumber daya dan

infrastruktur dapat mencukupi dalam penggunaannya yang optimal,

berkaitan pada investasi yang optimal dari penggunaan TI (teknologi

informasi) yang ada. Melakukan manajemen yang sesuai, adapun sumber

daya teknologi informasi yang kritis, meliputi : aplikasi, informasi,

infrastruktur dan sumber daya manusia. Dan hal-hal yang penting berkaitan

dengan optimalisasi pengetahuan dan infrastruktur yang ada.

4. Risk Management, berfokus pada bagaimana melakukan identifikasi

kemungkinan resiko-resiko yang ada, serta bagaimana mengatasi dampak

dari resiko-resiko tersebut.

5. Performance Measurement, berfokus pada bagaimana mengukur serta

mengawasi kinerja dari teknologi informasi dan menyesuaikan penggunaan

dari TI (teknologi informasi) sesuai dengan kebutuhan bisnis organisasi.

2.2.7 Prinsip Tata Kelola Teknologi Informasi

Menurut jogiyanto dan Abdillah (2011) prinsip tata kelola TI (teknologi

informasi) menunjukan kriteria dan arah tujuan strategik penerapan TI (teknologi

informasi) dalam organisasi. Prinsip tata kelola TI (teknologi informasi) adalah

sebagai berikut :

Page 28: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

13

1. Tata kelola TI sebagai sistem pencegahan

2. Rancang tata kelola TI secara terintegrasi

3. Keterlibatan dan partisipasi eksekutif puncak

4. Kaji secara rutin

5. Selaras dengan visi organisasi

6. Tanggung jawab dan kepemilikan yang jelas

2.3 COBIT (Control Objectives For Information & Related Technology)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh

ISACA (Information Systems Audit and Control Association) dan IT

Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992. COBIT Framework adalah

standar kontrol yang umum terhadap teknologi informasi, dengan memberikan

kerangka kerja dan kontrol terhadap teknologi informasi yang dapat diterima

dan diterapkan secara internasional. COBIT adalah kumpulan dokumentasi

untuk tata kelola teknologi informasi yang membantu auditor, pengguna dan

manajemen untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol

dan masalah teknis teknologi informasi. COBIT sangat berguna bagi auditor

karena dapat membantu identifikasi teknologi informasi control issues. COBIT

juga bermanfaat bagi para pengguna teknologi informasi karena mendapatkan

keyakinan atas kehandalan sistem yang dipakai, sedangkan untuk manager

COBIT berguna untuk mengambil keputusan investasi dibidang teknologi

informasi dan menyusun rencana strategi serta keputusan. Dalam

Page 29: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

14

perkembangan COBIT (Control Objectives for Information and Related

Technology) telah mengalami perubahan yang dimulai dari COBIT 1 hingga

COBIT 5. ISACA (Information Systems Audit and Control Association) adalah

suatu organisasi internasional pada bidang tata kelola teknologi informasi

sebagai profesional tata kelola teknologi yang dilayaninya, dengan dimulainya

ISACA pada tahun 1967, hanya kelompok kecil yang memiliki sedikit orang

dengan pekerjaan kontrol audit dalam sistem komputer, pada tahun 1969

sebagai kelompok formal, bergabung sebagai Asosiasi Electronic Data

Processing (EDP). Pada tahun 1976 membentuk yayasan pendidikan untuk

penelitian besar agar memepeluas ilmu pengetahuan dan nilai tata kelola.

ISACA membuat COBIT 1 pada tahun 1996 hanya terakait pekerjaan audit.

Kemudian merilis COBIT 2 pada tahun 1998 dengan revisi pada tingkat dan

tujuan dan tambahan seperangkat alat implementasi, COBIT 3 pada tahun 1998

dengan memberikan paham dan mengadopsi prinsip dari teknologi informasi

serta manajemen teknologi informasi. Kemudian ISACA melalui ITGI

meningkatkan dari COBIT 3 menjadi COBIT 4 ditandai dengan peningkatan

pada tata kelola teknologi informasi. Menurut ISACA, COBIT 5 adalah versi

baru dari arahan ISACA tentang tata kelola dan manajemen IT.

2.3.1 Pengertian COBIT 5

Menurut ISACA (2012), COBIT 5 merupakan generasi terbaru dari

panduan ISACA yang membahas mengenai tata kelola dan management IT

(information teknologi). COBIT 5 dibuat berdasarkan pengalaman penggunaan

COBIT selama lebih dari 15 tahun oleh banyak perusahaan dalam pengguna

Page 30: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

15

dari bidang bisnis, komunitas IT (information teknologi), resiko, asuransi, dan

keamanan.

COBIT 5 memberikan pandangan bisnis end-to-end dari tata kelola TI

(teknologi informasi) perusahaan, yang mencerminkan peran sentral informasi

dan teknologi dalam menciptakan nilai bagi perusahaan dari semua ukuran,

prinsip-prinsip, praktek, alat-alat analisis dan model yang ditemukan di COBIT 5

mewujudkan pemikiran kepemimpinan dan bimbingan dari bisnis, TI (teknologi

informasi) dan governance ahli di seluruh dunia. COBIT 5 memberikan arahan

kepada para eksekutif dan pihak yang bertanggung jawab membuat keputusan

mengenai penggunaan teknologi dalam mendukung tujuan organisasi. COBIT 5

membantu para pemimpin bisnis memenuhi kebutuhan semua pemangku

kepentingan di perusahaan dan pada akhirnya memaksimalkan nilai dari informasi

dan teknologi

2.3.2 Prinsip COBIT 5

Gambar 2.1 Prinsip COBIT 5 ( ICASA, 2012)

Page 31: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

16

Menurut ISACA (2012:14) COBIT 5 didasari oleh 5 prinsip kunci dalam

menjalankan governance dan management kelima prinsip COBIT 5 tersebut yaitu

:

1. Meeting Stakeholder Needs (Memenuhi Kebutuhan Stakeholder)

Gambar 2.2 The Goverance Objective (ISACA,2012:17)

Enterprises ada untuk menciptakan nilai bagi stakeholder mereka dengan menjaga

keseimbangan antara realisasi manfaat dan optimalisasi risiko dan penggunaan

sumber daya. COBIT 5 menyediakan semua proses yang diperlukan dan enabler

lain untuk mendukung penciptaan nilai bisnis melalui penggunaan teknologi

informasi. Karena setiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda, suatu

perusahaan dapat menyesuaikan COBIT 5 sesuai dengan konteks sendiri melalui

Page 32: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

17

gol cascade, menerjemahkan tujuan perusahaan-tingkat tinggi ke dikelola,

spesifik, tujuan yang berkaitan dengan teknologi informasi dan pemetaan ini

untuk proses dan praktik tertentu.

a. COBIT 5 Goals Cascade

Dalam prinsip COBIT yang pertama ini mekanisme untuk menerjemahkan

kebutuhan pemangku kepentingan menjadi sasaran perusahaan yang spesifik,

dapat ditindak lanjuti dan disesuaikan, sasaran yang terkait dengan TI (teknologi

informasi) dengan beberapa step berikut ini :

Step 1. Stakeholder Drivers Influence Stakeholder Needs

Kebutuhan pemangku kepentingan dipengaruhi oleh sejumlah

pengemudi, misalnya, perubahan strategi, perubahan bisnis dan peraturan

lingkungan, dan teknologi baru.

Step 2. Stakeholder Needs Cascade to Enterprise Goals

Kebutuhan pemangku kepentingan dapat dikaitkan dengan serangkaian

sasaran perusahaan umum. Tujuan-tujuan perusahaan ini telah

dikembangkan dengan menggunakan balanced scorecard (BSC) 1

dimensi, dan mereka mewakili daftar tujuan yang umum digunakan yang

dapat ditentukan oleh perusahaan Tujuan khusus perusahaan dapat

dipetakan dengan mudah ke satu atau lebih dari tujuan perusahaan umum.

Tabel kebutuhan pemangku kepentingan dan tujuan perusahaan disajikan

dalam gambar 2.3.

Page 33: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

18

Gambar 2.3 COBIT 5 Goals Cascade Overview (ISACA,2012:18)

Menurut ISACA (2012 : 18) COBIT 5 mendefinisikan 17 tujuan umum, seperti

yang ditunjukkan pada gambar 2.4 , yang mencakup informasi berikut:

• Dimensi BSC yang sesuai dengan tujuan perusahaan

• Tujuan perusahaan

• Hubungan dengan tiga tujuan utama tata kelola - realisasi manfaat,

pengoptimalan risiko dan sumber daya pengoptimalan. (‘P’ berarti hubungan

primer dan ‘S’ untuk hubungan sekunder, yaitu, hubungan yang kurang kuat)

Page 34: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

19

Gambar 2.4 Enterprise Goals COBIT 5 (ISACA,2012:19)

Step 3. Enterprise Goals Cascade to IT-related Goals

Pencapaian tujuan perusahaan membutuhkan sejumlah hasil terkait TI

(teknologi informasi) yang diwakili oleh sasaran terkait TI (teknologi

informasi) yang berhubungan dengan informasi dan teknologi terkait, dan

tujuan yang terkait dengan TI (teknologi informasi) disusun sepanjang

Page 35: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

20

dimensi IT balanced scorecard (IT BSC). COBIT 5 mendefinisikan 17

tujuan terkait TI (teknologi informasi), yang tercantum pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 IT-Related Goals COBIT 5 (ISACA,2012:19)

2. Covering the enterprise end-to-end (Melingkupi End-to-End Perusahaan)

COBIT 5 mengintegrasikan tata kelola perusahaan dalam pemerintahan

perusahaan, ini mencakup semua fungsi dan proses dalam perusahaan. COBIT 5

tidak hanya fokus pada fungsi TI (teknologi informasi), tetapi memperlakukan

informasi dan teknologi yang terkait sebagai aset yang harus ditangani sama

seperti aset lainnya oleh semua orang dalam perusahaan. Menganggap semua tata

Page 36: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

21

kelola dan manajemen enabler yang berkaitan dengan TI (teknologi informasi)

menjadi enterprisewide dan end-to-end, yaitu, termasuk segala sesuatu dan semua

orang-internal dan eksternal-yang relevan dengan tata kelola dan manajemen

informasi perusahaan dan terkait teknologi informasi.

3. Applying a single integrated framework (Menerapkan Satu, Kerangka

Terintegrasi)

Gambar 2.6 single integrated framework COBIT 5 (ISACA, 2012:25)

Ada banyak standar yang berkaitan dengan TI (teknologi informasi) dan praktek

yang baik, masing-masing memberikan panduan tentang subset dari kegiatan TI

(teknologi informasi). COBIT 5 menyelaraskan dengan standar dan kerangka

Page 37: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

22

kerja relevan lainnya, seperti standar ITIL, TOGAF dan ISO dengan demikian

dapat berfungsi sebagai kerangka kerja menyeluruh untuk tata kelola dan

manajemen teknologi informasi perusahaan.

4. Enabling a holistic approach (Memungkinkan Pendekatan Holistik)

Gambar 2.7 Enterprise Enablers COBIT 5 (ISACA,2012 :27)

Efisien dan efektif tata kelola dan manajemen perusahaan TI (teknologi informasi)

memerlukan pendekatan holistik, dengan mempertimbangkan beberapa komponen

yang saling berinteraksi. COBIT 5 mendefinisikan satu set enabler untuk

mendukung pelaksanaan sistem pemerintahan dan manajemen yang komprehensif

untuk perusahaan, enabler secara luas didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat

membantu untuk mencapai tujuan perusahaan. COBIT 5 framework

mendefinisikan tujuh kategori enabler (ISACA2012:27)

1) Prinsip, Kebijakan dan Kerangka

2) Proses

3) Struktur Organisasi

Page 38: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

23

4) Budaya, Etika dan Perilaku

5) Informasi

6) Layanan, Infrastruktur dan Aplikasi

7) Orang-orang, Keterampilan dan Kompetensi

5. Separating governance from management (Memisahkan Tata Kelola dari

Manajemen)

Menurut COBIT 5, governance memastikan kebutuhan, kondisi dan pilihan dari

stakeholder dievaluasi untuk menentukan objektif dari perusahaan yang akan

disepakati untuk dicapai. Governance memberikan arah bagi penentuan prioritas

dan pengambilan keputusan, selain itu, governance juga memonitor kinerja dan

kesesuaian terhadap objektif yang telah disepakati. Sementara, management

meliputi aktivitas merencanakan, membangun, menjalankan dan memonitor

aktivitas yang diselaraskan dengan arahan yang ditetapkan oleh organisasi

governance untuk mencapai objektif dari perusahaan.

Gambar 2.8 Goverance and Management Key Areas (ISACA, 2012:32)

Page 39: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

24

Perbedaan Goverance (Tata Kelola) dengan Management (Manajemen)

Goverance adalah tata kelola yang memastikan bahwa tujuan perusahaan

dapat dicapai dengan melakukan evaluasi terhadap kebutuhan, kondisi,

dan pilihan stakholder, menetapkan arah melalui prioritas dan

pengambilan keputusan terhadap arah dan tujuan yang telah disepakati.

Management (manajemen) berfungsi sebagai perencana, membangun,

menjalankan dan memonitor aktifitas-aktifitas yang sejalan dengan arah

yang telah ditetapkan oleh bahan tata kelola untuk mencapai tujuan

perusahaan. Pada kebanyakan perusahaan manajemen menjadi tanggung

jawab eksekutif manajemen dibawah pimpinan CEO.

2.3.3 Implementasi COBIT

Menurut ICASA (2012), terdapat 7 (tujuh) tahap yang terdapat dalam

implementasi COBIT 5 adalah :

Gambar 2.9 Implementasi COBIT 5 (ISACA, 2012:37)

Page 40: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

25

1. Fase Pertama : What are The Drivers/ Initiate Program

Mengidentifikasi perubahan pendorong yang menyebabkan berubahnya

keinginan manajemen eksekutif, kemudian diekspresikan ke dalam sebiah

kasus bisnis. Perubahan pendorong bisa berasal dari kejadian

internal/eksternal, atau sebuah kondisi yang menyebabkan terjadinya

perubahan

2. Fase Kedua : Where Are We Now/ Define Problems and Opportunities

Menyelaraskan tujuan IT-related dengan strategi serta risiko organisasi,

serta memprioritaskan tujuan perusahaan, tujuan TI (teknologi informasi)

serta proses yang penting, tujuan organisasi dan teknologi informasi terpilih

kemudian diidentifikasi proses yang kritis yang perlu untuk didorong

kemampuannya untuk menjamin keluaran yang sukses dan manajemen

perlu tahu kemampuan serta kelemahan mereka saat ini.

3. Fase Ketiga : Where Do We Want To Be/Define Rod Map

Menetapkan target untuk peningkatan, berdasarkan pada analisa gap untuk

mengidentifikasi solusi dan mentukan prioritas untuk proyek-proyek yang

sekiranya mudah untuk dicapai dan paling mungkin memberikan manfaat

paling besar.

4. Fase Keempat : What Needs To Be Done/ Plan Programme

Merencanakan solusi yang layak dan praktis dengan mendefinisikan proyek

yang didukung dengan cara menganalisa kasus bisnis dan merubah rencana

untuk membantu memastikan bahwa keuntungan proyek teridentifikasi, dan

diawasi secara terus menerus.

Page 41: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

26

5. Fase Kelima : How Do We Get There/ Excecute Plan

Implementasi dari solusi yang diusulkan ke dalam praktik keseharian dan

melakukan pengukuran serta pengawasan untuk menjamin bahwa

keselarasan bisnis dapat tercapai dan performa dapat diukur.

6. Fase Keenam : Did We Get There/ Realede Banefits

Fokus pada mempertahankan transisi dari peningkatan praktik tata kelola

dan manajemen ke dalam operasioanal bisnis yang normal dan mengawasi

pencapaian dari peningkatan tersebut menggunakan metrics performance.

7. Fase ketujuh : How Do We Keep the Momentum Going/ Review

Effectivenness

Review kesuksesan dari inisiasi, identifikasi kebutuhan tata kelola atau

manajemen dan memaksa adanya kebutuhan untuk peningkatan secara terus

menerus. Ini juga memprioritaskan kesempatan untuk meningkatkan tata

kelola TI (teknologi informasi) di Perusahaan.

2.3.4 Proses COBIT 5

Dalam COBIT 5 saat ini terbagi menjadi 5 domain yang terdiri dari 37

proses, berikut merupakan 37 model proses COBIT 5 (ISACA, 2012:74) :

Gambar 2.10 Proses COBIT 5 (ISACA, 2012:74)

Page 42: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

27

Berikut merupakan penjabaran dari masing masing doamin yaitu sebagai

berikut :

1. Domain EDM ( Evaluate, Direct and Monitor)

Proses tata kelola ini berurusan dengan pemangku kepentingan dalam

melakukan penilaian, optimasi resiko dan sumber daya mencakup praktek dan

kegiatan yang bertujuan untuk mengevaluasi pilihan strategis, memberikan

arahan kepada TI (teknologi informasi) dan pemantauan hasilnya. Dalam

domain EDM (Evaluate, Direct and Monitor) terdiri dari 5 subdomain dan key

goverance masing-masing yaitu :

a. EDM01 Ensure Governance Framework Setting and Maintenance

(Memastikan kerangka kerja tata kelola pengaturan dan pemeliharaan).

Menurut (ISACA, 2012) deskripsi dari proses EDM01 adalah menganalisa

untuk tata kelola teknologi informasi perusahaan dan menempatkan struktur

yang ada, prinsip, proses-proses dan praktiknya dengan kejelasan dan tanggung

jawab untuk mencapai misi dan sasaran perusahaan. Di dalam EDM01 terdapat

3 aktifitas yakni :

1. EDM01.01 Evaluate the governance system (Evaluasi sistem

pemerintahan).

2. EDM01.02 Direct the governance system (Mengarahkan sistem

pemerintahan).

3. EDM01.03 Monitor the governance system ( Pantau sistem pemerintahan).

Page 43: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

28

b. EDM02 Ensure Benefits Delivery (Memastikan penyampaian yang bermanfaat)

Menurut ISACA (2012), deskripsi dari proses EDM02 adalah mengoptimalkan

nilai kontribusi bisnis dari sebuah bisnis proses, service teknologi informasi ,

dan asetnya harus sesuai dengan biaya dari perusahaan.

Tujuan dari proses ini adalah mengamankan nilai optimal dari pengadaan TI

(teknologi informasi), service, dan aset. Jadi bisnis itu perlu dukungan dari

keefektifan dan efisiensi. Aktifitas nya terdiri dari :

1. EDM02.01 Evaluate value optimisation (Evaluasi nilai optimasi).

2. EDM02.02 Direct value optimisation(Pengoptimalan nilai langsung).

3. EDM02.03 Monitor value optimisation (Pantau pengoptimalan nilai).

c. EDM03 Ensure Risk Optimisation (memastikan optimisasi resiko)

Menurut ISACA (2012), dalam proses EDM03 adalah memastikan besarnya

resiko dan toleransi yang dapat diterima perusahaan dimengerti, serta

dikomunikasikan dan pengelolaan resiko- resiko yang berhubungan dengan

nilai teknologi informasi pada peusahaan. Tujuannnya adalah memastikan

bahwa resiko teknologi informasi tidak melebihi kemampuan dan toleransi

perusahaan dalam menerima resiko serta mengidentifikasi dan mengelola

dampak resiko teknologi informasi . Terdapat 3 aktifitas didalamnya yakni :

1. EDM03.01 Evaluate risk management(Evaluasi manajemen risiko).

2. EDM03.02 Direct risk management. (Manajemen risiko langsung).

3. EDM03.03 Monitor risk management (Pantau manajemen risiko).

Page 44: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

29

d. EDM04 Ensure Resource Optimisation (memastikan optimisasi sumber daya)

Menurut ISACA (2012), deskripsi dari proses EDM04 adalah memastikan

kemampuan teknologi informasi (TI) yang memadai (karyawan, proses,

teknologi) untuk mendukung tujuan perusahaan. Tujuannya adalah memastikan

sumber daya yang di butuhkan perusahaan terpenuhi secara optimal. Terdapat 3

aktifitas yakni :

1. EDM04.01 Evaluate resource management.(Evaluasi manajemen sumber

daya).

2. EDM04.02 Direct resource management(Pengelolaan sumber daya

langsung).

3. EDM04.03 Monitor resource management (Pantau pengelolaan sumber

daya).

e. EDM05 Ensure Stakeholder Transparency (memastikan transparansi

stakeholder).

Menurut ISACA (2012), deskripsi dari proses ini adalah memasikan performa

dan kecocokan teknologi informasi yang dilaporkan secara transparan.

Tujuan dari proses ini adalah memastikan komunikasi ke pemangku

kepentingan secara efektif. Terdapat 3 proses yakni:

1. EDM05.01 Evaluate stakeholder reporting requirements. (Evaluasi

persyaratan pelaporan pemangku kepentingan)

2. EDM05.02 Direct stakeholder communication and reporting.

(Komunikasi dan pelaporan pemangku kepentingan langsung).

Page 45: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

30

3. EDM05.03 Monitor stakeholder communication (Pantau komunikasi

pemangku kepentingan).

2. Domain APO (Align, Plan and Organise)

Domain ini memberikan arah pengiriman solusi dan penyediaan layanan dan

dukungan (DSS). Domain ini mencakup strategi dan taktik, dan

mengidentifikasikan cara terbaik teknologi informasi (TI) agar dapat

berkonribusi pada pencapaian tujuan bisnis, dalam domain ini terdapat 13

subdomain dan sub aktifitasnya

a. APO01 Manage the IT Management Framework (mengelola manajemen

kerangka kerja IT)

1. APO01.01 Define the organisational structure (Tentukan struktur

organisasi).

2. APO01.02 Establish roles and responsibilities (Tetapkan peran dan

tanggung jawab).

3. APO01.03 Maintain the enablers of the management system

(Mempertahankan faktor pendukung sistem manajemen).

4. APO01.04 Communicate management objectives and direction

(Komunikasikan tujuan dan arahan manajemen).

5. APO01.05 Optimise the placement of the IT function (Mengoptimalkan

penempatan fungsi TI).

6. APO01.06 Define information (data) and system ownership (Menentukan

informasi (data) dan kepemilikan sistem).

Page 46: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

31

7. APO01.07 Manage continual improvement of processes (Kelola

peningkatan proses yang berkelanjutan)

8. APO01.08 Maintain compliance with policies and procedures (Menjaga

kepatuhan dengan kebijakan dan prosedur).

b. APO02 Manage Strategy (mengelola strategi)

1. APO02.01 Understand enterprise direction (Memahami arah

perusahaan)

2. APO02.02 Assess the current environment, capabilities and performance

(Menilai lingkungan, kemampuan, dan kinerja saat ini).

3. APO02.03 Define the target IT capabilities (Tentukan kemampuan TI

target).

4. APO02.04 Conduct a gap analysis(Melakukan analisis kesenjangan).

5. APO02.05 Define the strategic plan and road map (Tentukan rencana

strategis dan peta jalan).

6. APO02.06 Communicate the IT strategy and direction (Komunikasikan

strategi dan arah TI).

c. APO03 Manage Enterprise Architecture (mengelola arsitektur perusahaan)

1. APO03.01 Develop the enterprise architecture vision (Kembangkan visi

arsitektur enterprise).

2. APO03.02 Define reference architecture (Tentukan arsitektur referensi)

3. APO03.03 Select opportunties and solutions (Pilih peluang dan solusi).

4. APO03.04 Define architecture implementation (Tentukan implementasi

arsitektur).

Page 47: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

32

5. APO03.05 Provide enterprise architecture services (Menyediakan layanan

arsitektur perusahaan).

d. APO04 Manage Innovation (mengelola inovasi)

1. APO04.01 Create an environment conducive to innovation (Menciptakan

lingkungan yang kondusif untuk inovasi).

2. APO04.02 Maintain an understanding of the enterprise environment

(Mempertahankan pemahaman tentang lingkungan perusahaan).

3. APO04.03 Monitor and scan the technology environment (Pantau dan

pindai lingkungan teknologi).

4. APO04.04 Assess the potential of emerging technologies and innovation

ideas (Menilai potensi munculnya teknologi dan ide inovasi).

5. APO04.05 Recommend appropriate further initiatives (Merekomendasikan

inisiatif lebih lanjut yang sesuai)

6. APO04.06 Monitor the implementation and use of innovation (Pantau

implementasi dan penggunaan inovasi).

e. APO05 Manage Portfolio (mengelola portofolio).

1. APO05.01 Establish the target investment mix (Menetapkan bauran

investasi target).

2. APO05.02 Determien the availability and sources of funds (Tentukan

ketersediaan dan sumber dana).

3. APO05.03 Evaluate and select programmes to fund (Tentukan

ketersediaan dan sumber dana).

Page 48: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

33

4. APO05.04 Monitor, optimise and report on investment portfolio

performance (Memantau, mengoptimalkan, dan melaporkan kinerja

portofolio investasi)

5. APO05.05 Maintain portfolios (Mempertahankan portofolio)

6. APO05.06 Manage benefits achievement (Kelola pencapaian manfaat).

f. APO06 Manage Budget and Costs (mengelola anggaran dan biaya)

1. APO06.01 Manage finance and accounting (Kelola keuangan dan

akuntansi).

2. APO06.02 Prioritise resource allocation (Prioritaskan alokasi sumber

daya).

3. APO06.03 Create and maintain budgets (Buat dan pertahankan

anggaran).

4. APO06.04 Model and allocate costs (Model dan alokasikan biaya).

5. APO06.05 Manage costs (Kelola biaya).

g. APO07 Manage Human Resources (mengelola sumberdaya manusia)

1. APO07.01 Maintain adequate and appropriate staffing (Menjaga

kepegawaian yang memadai dan tepat).

2. APO07.02 Identify key IT personnel (Identifikasi personel TI kunci).

3. APO07.03 Maintain the skills and competencies of personnel

(Mempertahankan keterampilan dan kompetensi personel).

4. APO07.04 Evaluate employee job performance (Evaluasi kinerja

pekerjaan karyawan).

Page 49: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

34

5. APO07.05 Plan and track the usage of IT and business human resources

(Merencanakan dan melacak penggunaan TI dan sumber daya manusia

bisnis).

6. APO07.06 Manage contract staff (Kelola staf kontrak).

h. APO08 Manage Relationships (mengelola hubungan)

1. APO08.01 Understand business exepctations (Memahami exepctations

bisnis).

2. APO08.02 Identify opportunities, risk and constraints for IT to enhance

the business (Identifikasi peluang, risiko, dan hambatan bagi TI untuk

meningkatkan bisnis).

3. APO08.03 Manage the business relationship (Kelola hubungan bisnis).

4. APO08.04 Co-ordinate and communicate (Koordinasikan dan

komunikasikan).

5. APO08.05 Provide input to the continual improvement of services

(Berikan masukan untuk peningkatan layanan yang berkelanjutan).

i. APO09 Manage Service Agreements (mengelola persetujuan service/layanan)

1. APO09.01 Identify IT services (Identifikasi layanan TI).

2. APO09.02 Catalogue IT-enabled services (Katalog layanan yang didukung

IT).

3. APO09.03 Define and prepare service agreements (Tentukan dan siapkan

perjanjian layanan).

4. APO09.04 Monitor and report service levels (Pantau dan laporkan tingkat

layanan).

Page 50: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

35

5. APO09.05 Review service agreements and contracts (Tinjau

perjanjian layanan dan kontrak).

j. APO10 Manage Suppliers (mengelola suppliers)

1. APO10.01 Identify and evaluate supplier relationships and contracts

(Identifikasi dan evaluasi hubungan dan kontrak pemasok).

2. APO10.02 Select suppliers (Pilih pemasok).

3. APO10.03 Manage supplier relationships and contracts (Kelola

hubungan dan kontrak pemasok).

4. APO10.04 Manage supplier risk (Kelola risiko pemasok).

5. APO10.05 Monitor supplier performance and compliance (Pantau

kinerja dan kepatuhan pemasok).

k. APO11 Manage Quality (mengelola kualitas)

1. APO11.01 Establish a quality management system (QMS)

(Menetapkan sistem manajemen mutu (QMS))

2. APO11.02 Define and manage quality standards, practices and

procedures (Definisikan dan kelola standar, praktik, dan prosedur

kualitas).

3. APO11.03 Focus quality management on customers (Fokus

manajemen kualitas pada pelanggan).

4. APO11.04 Perform quality monitoring, control and reviews

(Lakukan pemantauan kualitas, kontrol dan ulasan).

5. APO11.05 Integrate quality management into solutions for

development and service delivery (Mengintegrasikan manajemen

Page 51: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

36

kualitas menjadi solusi untuk pengembangan dan penyampaian

layanan).

6. APO11.06 Maintain continuous improvement (Mempertahankan

perbaikan berkelanjutan).

l. APO12 Manage Risk (mengelola resiko)

1. APO12.01 Collect data (Mengumpulkan data).

2. APO12.02 Analyse risk (Analisis risiko).

3. APO12.03 Maintain a risk profile (Mempertahankan profil risiko).

4. APO12.04 Articulate risk (Risiko mengartikulasikan.).

5. APO12.05 Define a risk management action portfolio (Definisikan

portofolio tindakan manajemen risiko).

6. APO12.06 Respond to risk (Menanggapi risiko).

m. APO13 Manage Security (mengelola keamanan)

1. APO13.01 Establish and maintain an ISMS (Menetapkan dan

memelihara ISMS).

2. APO13.02 Define and manage an information security risk

treatment plan (Menentukan dan mengelola rencana perawatan

risiko keamanan informasi).

3. APO13.03 Monitor and review the ISMS (Pantau dan tinjau ISMS).

3. Domain BAI (Build, Acquire and Implement)

Domain BAI (Build, Acquire and Implement) memberikan solusi layanan

untuk mewujudkan strategi teknologi informasi (TI) yang di identifikasi dan di

kembangan atau diperoleh serta di implementasikan dan terintegrasi ke dalam

Page 52: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

37

proses bisnis. Perubahan dan pemeliharaan sistem yang ada juga di cakup

dalam domain ini . Subdomainnya terdiri dari :

a. BAI01 Manage Programmes and Projects ( mengelola program dan

proyek)

1. BAI01.01 Maintain a standard approach for programme and project

management (Mempertahankan pendekatan standar untuk manajemen

program dan proyek).

2. BAI01.02 Initiate a programme (Memulai program).

3. BAI01.03 Manage stakeholder engagement (Kelola keterlibatan

pemangku kepentingan).

4. BAI01.04 Develop and maintain the programme plan (Kembangkan

dan pelihara rencana program).

5. BAI01.05 Launch and execute the programme (Luncurkan dan jalankan

program).

6. BAI01.06 Monitor, control and report on the programme outcomes

(Pantau, kontrol, dan laporkan hasil program).

7. BAI01.07 Start up and initiate projects within a programme (Mulai dan

memulai proyek dalam suatu program).

8. BAI01.08 Plan projects (Merencanakan proyek).

9. BAI01.09 Manage programme and project quality (Kelola program dan

kualitas proyek).

10. BAI01.10 Manage programme and project risk (Kelola program dan

risiko proyek)

Page 53: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

38

11. BAI01.11 Monitor and control projects (Pantau dan kontrol

proyek)

12. BAI01.12 Manage project resources and work packages (Kelola

sumber daya proyek dan paket pekerjaan).

13. BAI01.13 Close a project or iteration (Tutup proyek atau iterasi)

14. BAI01.14 Close a programme (Tutup sebuah program).

b. BAI02 Manage Requirements Definition (mengelola definisi

persyaratan)

1. BAI02.01 Define and maintain business functional and technical

requirements (Definisikan dan pertahankan persyaratan

fungsional dan teknis bisnis)

2. BAI02.02 Perform a feasibility study and formulate alternative

solutions (Lakukan studi kelayakan dan rumuskan solusi

alternatif).

3. BAI02.03 Manage requirements risk (Kelola risiko persyaratan)

4. BAI02.04 Obtain approval of requirements and solutions

(Dapatkan persetujuan persyaratan dan solusi).

c. BAI03 Manage SolutionsIdentification and Build (mengelola

identifikasi solusi dan pembangunan)

1. BAI03.01 Design high-level solutions (Rancang solusi tingkat

tinggi).

2. BAI03.02 Design detailed solution components (Rancang

komponen solusi terperinci)

Page 54: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

39

3. BAI03.03 Develop solution components (Mengembangkan

komponen solusi).

4. BAI03.04 Procure solution components (Pengadaan komponen

solusi).

5. BAI03.05 Build solutions (Bangun solusi).

6. BAI03.06 Perform quality assurance (Lakukan jaminan kualitas)

7. BAI03.07 Prepare for solution testing (Persiapkan untuk pengujian

solusi)

8. BAI03.08 Execute solution testing (Jalankan pengujian solusi).

9. BAI03.09 Manage changes to requirements (Kelola perubahan

pada persyaratan)

10. BAI03.10 Maintain solutions (Pertahankan solusi)

11. BAI03.11 Define IT services and maintain the service portfolio

(Tentukan layanan TI dan pertahankan portofolio layanan).

d. BAI04 Manage Availability and Capacity (mengelola ketersediaan dan

kapasitas)

1. BAI04.01 Assess current availability, performance and capacity

and create a baseline (Menilai ketersediaan, kinerja dan kapasitas

saat ini dan membuat garis dasar).

2. BAI04.02 Assess business impact (Menilai dampak bisnis).

3. BAI04.03 Plan for new or changed service requirements

(Merencanakan persyaratan layanan baru atau yang diubah).

Page 55: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

40

4. BAI04.04 Monitor and review availability and capacity (Pantau

dan tinjau ketersediaan dan kapasitas).

5. BAI04.05 Investigate and address availability, performance and

capacity issues (Selidiki dan atasi ketersediaan, kinerja, dan

masalah kapasitas).

e. BAI05 Manage Organisational Change Enablement (mengelola

pemberdayaan perubahan organisasi

1. BAI05.01 Establish the desire to change (Tetapkan keinginan

untuk berubah).

2. BAI05.02 Form an effective implementation team (Bentuk tim

implementasi yang efektif).

3. BAI05.03 Communicate desired vision (Komunikasikan visi yang

diinginkan).

4. BAI05.04 Empower role players and identify short-term wins

(Memberdayakan pemain peran dan mengidentifikasi kemenangan

jangka pendek).

5. BAI05.05 Enable operation and use (Aktifkan pengoperasian dan

penggunaan).

6. BAI05.06 Embed new approaches (Tanamkan pendekatan baru).

7. BAI05.07 Sustain changes (Pertahankan perubahan).

Page 56: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

41

f. BAI06 Manage Changes (mengelola perubahan)

1. BAI06.01 Evaluate, prioritise and authorise change requests

(Mengevaluasi, memprioritaskan dan mengotorisasi permintaan

perubahan).

2. BAI06.02 Manage emergency changes (Kelola perubahan darurat).

3. BAI06.03 Track and report change status (Lacak dan laporkan

status perubahan).

4. BAI06.04 Close and document the changes (Tutup dan

dokumentasikan perubahannya).

g. BAI07 Manage Change Acceptance and Transitioning (mengelola

penerimaan terhadap perubahan dan transisi)

1. BAI07.01 Establish an implementation plan (Buat rencana

implementasi).

2. BAI07.02 Plan business process, system and data conversion

(Merencanakan proses bisnis, sistem dan konversi data).

3. BAI07.03 Plan acceptance tests (Rencanakan tes penerimaan).

4. BAI07.04 Establish a test environment (Buat lingkungan

pengujian).

5. BAI07.05 Perform acceptance tests (Lakukan tes penerimaan).

6. BAI07.06 Promote to production and manage releases

(Promosikan ke produksi dan kelola rilis).

7. BAI07.07 Provide early production support (Berikan dukungan

produksi awal).

Page 57: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

42

8. BAI07.08 Perform a post-implementation review (Lakukan

tinjauan pasca-implementasi).

h. BAI08 Manage Knowledge ( Mengelola Pengetahuan)

1. BAI08.01 Nurture and facilitate a knowledge-sharing culture

(Memelihara dan memfasilitasi budaya berbagi pengetahuan).

2. BAI08.02 Identify and classify sources of information

(Identifikasi dan klasifikasikan sumber informasi).

3. BAI08.03 Organise and contextualise information into knowledge

(Mengatur dan mengontekstualisasikan informasi menjadi

pengetahuan).

4. BAI08.04 Use and share knowledge (Gunakan dan bagikan

pengetahuan).

5. BAI08.05 Evaluate and retire information (Mengevaluasi dan

menghentikan informasi).

i. BAI09 Manage Assets ( Mengelola Asset/modal)

1. BAI09.01 Identify and record current assets (Identifikasi dan

catat aset saat ini)

2. BAI09.02 Manage critical assets (Kelola aset penting).

3. BAI09.03 Manage the asset life cycle (Kelola siklus hidup aset).

4. BAI09.04 Optimise asset costs (Mengoptimalkan biaya aset)

5. BAI09.05 Manage licences (Kelola lisensi).

Page 58: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

43

j. BAI10 Manage Configuration (Mengelola Konfigurasi)

1. BAI10.01 Establish and maintain a configuration model

(Menetapkan dan memelihara model konfigurasi)

2. BAI10.02 Establish and maintain a configuration repository and

baseline (Buat dan pertahankan konfigurasi repositori dan baseline).

3. BAI10.03 Maintain and control configuration items

(Mempertahankan dan mengontrol item konfigurasi).

4. BAI10.04 Produce status and configuration reports (Menghasilkan

status dan konfigurasi laporan).

5. BAI10.05 Verify and review integrity of the configuration repository

(Verifikasi dan tinjau integritas dari repositori konfigurasi).

4. Domain DSS (Deliver, Service and Support)

a. DSS01 Manage Operations (Mengelola Operasi)

1. DSS01.01 Perform operational procedures (Lakukan prosedur

operasional).

2. DSS01.02 Manage outsourced IT services (Mengelola layanan TI

yang dialihdayakan).

3. DSS01.03 Monitor IT infrastructure (Pantau infrastruktur TI).

4. DSS01.04 Manage the environment (Kelola lingkungan).

5. DSS01.05 Manage facilities (Kelola fasilitas).

b. DSS02 Manage Service Requests and Incidents (mengelola permintaan

service/layan dan insiden)

Page 59: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

44

1. DSS02.01 Define incident and service request classification

schemes (Tentukan skema klasifikasi permintaan dan permintaan

layanan)

2. DSS02.02 Record, classify and prioritise requests and incidents

(Rekam, gambarkan dan memprioritaskan permintaan dan insiden).

3. DSS02.03 Verify, approve and fulfil service requests (Verifikasi,

menyetujui, dan memenuhi permintaan layanan).

4. DSS02.04 Investigate, diagnose and allocate incidents (Selidiki,

diagnosis, dan alokasikan insiden).

5. DSS02.05 Resolve and recover from incidents (Selesaikan dan

pulihkan dari insiden).

6. DSS02.06 Close service requests and incidents (Tutup permintaan

layanan dan insiden).

7. DSS02.07 Track status and produce reports (Lacak status dan buat

laporan)

c. DSS03 Manage Problems ( Mengelola Masalah)

1. DSS03.01 Identify and classify problems (Identifikasi dan

gambarkan masalah).

2. DSS03.02 Investigate and diagnose problems (Selidiki dan

diagnosa masalah).

3. DSS03.03 Raise known errors (Naikkan kesalahan yang

diketahui).

Page 60: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

45

4. DSS03.04 Resolve and close problems (Selesaikan dan tutup

masalah).

5. DSS03.05 Perform proactive problem management (Lakukan

manajemen masalah proaktif).

d. DSS04 Manage Continuity ( Mengelola Kontinuitas )

1. DSS04.01 Define the business continuity policy, objectives and

scope (Tentukan kebijakan, tujuan, dan cakupan kontinuitas bisnis).

2. DSS04.02 Maintain a continuity strategy (Mempertahankan strategi

kesinambungan).

3. DSS04.03 Develop and implement a business continuity response

(Kembangkan dan terapkan respons kesinambungan bisnis).

4. DSS04.04 Exercise, test and review the BCP (Latihan, tes dan ulas

BCP).

5. DSS04.05 Review, maintain and improve the continuity plan (Tinjau,

pertahankan, dan tingkatkan rencana kesinambungan).

6. DSS04.06 Conduct continuity plan training (Melakukan pelatihan

rencana kontinuitas).

7. DSS04.07 Manage backup arrangements (Kelola pengaturan

cadangan).

8. DSS04.08 Conduct post-resumption review (Melakukan tinjauan

pasca-kembalinya).

Page 61: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

46

e. DSS05 Manage Security Services (mengelola pelayanan keamanan)

1. DSS05.01 Protect against malware (Lindungi terhadap malware).

2. DSS05.02 Manage network and connectivity security (Kelola

keamanan jaringan dan konektivitas).

3. DSS05.03 Manage endpoint security (Kelola keamanan titik

akhir).

4. DSS05.04 Manage user identity and logical access (Kelola

identitas pengguna dan akses logis)

5. DSS05.05 Manage physical access to IT assets (Kelola akses fisik

ke aset TI).

6. DSS05.06 Manage sensitive documents and output devices (Kelola

dokumen sensitif dan perangkat output).

7. DSS05.07 Monitor the infrastructure for security-related events

(Pantau infrastruktur untuk acara terkait keamanan).

f. DSS06 Manage Business Process Controls ( mengelola pengendalian

proses bisnis )

1. DSS06.01 Align control activities embedded in business processes

with enterprise objectives (Sejajarkan aktivitas kontrol yang

tertanam dalam proses bisnis dengan tujuan perusahaan).

2. DSS06.02 Control the processing of information (Kontrol

pemrosesan informasi).

Page 62: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

47

3. DSS06.03 Manage roles, responsibilities, access privileges and

levels of authority (Kelola peran, tanggung jawab, hak akses, dan

tingkat otoritas).

4. DSS06.04 Manage errors and exceptions (Kelola kesalahan dan

pengecualian).

5. DSS06.05 Ensure traceability of information events and

accountabilities (Pastikan ketertelusuran informasi acara dan

akuntabilitas)

6. DSS06.06 Secure information assets (Mengamankan aset

informasi).

5. Domain MEA (Monitor, Evaluate and Assess)

Domain ini menerima solusi dan dapat digunakan untuk pengguna akhir,

domain ini berkaitan dengan pengiriman aktual dan dukungan layanan yang di

butuhkan, yang meliputi pelayanan, pengelolaan keamanan dan kelangsungan

dukungan layanan bagi pengguna, manajemen data dan fasilitas operasional,

subdomainnya teridir dari :

a. MEA01 Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance (

Memonitor, Mengevaluasi dan Mengukur Kinerja dan Kesesuaian)

1. MEA01.01 Establish a monitoring approach (Menetapkan pendekatan

pemantauan).

2. MEA01.02 Set performance and conformance targets (Tetapkan target

kinerja dan kesesuaian).

Page 63: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

48

3. MEA01.03 Collect and process performance and conformance data

(Mengumpulkan dan memproses data kinerja dan kesesuaian).

4. MEA01.04 Analyse and report performance (Analisis dan laporkan

kinerja).

5. MEA01.05 Ensure the implementation of corrective actions (Pastikan

pelaksanaan tindakan korektif).

b. MEA02 Monitor, Evaluate and Assess the System of Internal Control (

Memonitor, Mengevaluasi dan Mengukur Sistem dari Pengendalian

Internal

1. MEA02.01 Monitor internal controls (Monitor kontrol internal).

2. MEA02.02 Review business process controls effectiveness (Tinjau

efektivitas kontrol proses bisnis).

3. MEA02.03 Perform control self-assessments (Lakukan penilaian diri

kontrol).

4. MEA02.04 Identify and report control deficiencies (Identifikasi dan

laporkan kekurangan kontrol).

5. MEA02.05 Ensure that assurance providers are independent and

qualified (Pastikan bahwa penyedia jaminan independen dan

berkualitas).

6. MEA02.06 Plan assurance initiatives (Merencanakan inisiatif jaminan).

7. MEA02.07 Scope assurance initiatives (Inisiatif jaminan lingkup).

8. MEA02.08 Execute assurance initiatives (Jalankan inisiatif

penjaminan).

Page 64: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

49

c. MEA03 Monitor, Evaluate and Assess Compliance with External

Requirements (memonitor, mengevaluasi dan mengukur kecocokan

dengan kebutuhan eksternal/luar)

1. MEA03.01 Identify external compliance requirements

(Melaksanakan inisiatif penjaminan mengidentifikasi

persyaratan kepatuhan eksternal).

2. MEA03.02 Optimise response to external requirements

(Mengoptimalkan respons terhadap persyaratan eksternal).

3. MEA03.03 Confirm external compliance (Konfirmasikan

kepatuhan eksternal).

4. MEA03.04 Obtain assurance of external compliance

(Dapatkan jaminan kepatuhan eksternal).

2.3.5 Capability Level Proses COBIT 5

Kapabilitas proses merupakan karakteristik dari kemampuan sebuah

proses untuk mencapai tujuan bisnis saat ini ataupun saat mendatang. Penilaian

kapabilitas proses dilakukan untuk mengidentifikasi level kapabilitas proses

tertentu dan kemudian menentukan langkah selanjutnya untuk melakukan

peningkatan terhadap kapabilitas proses tersebut. Setiap atribut mendefinisikan

aspek tertentu dari kapabilitas proses. Kombinasi pencapai atribut proses tersebut

akan menentukan level kapabilitas proses .

Menurut ISACA (2012:42), untuk penilaian capability level terbagi

menjadi level – level seperti yang digambarkan berikut ini :

Page 65: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

50

Gambar 2.11 Process Capability Attributes COBIT 5 (ISACA,2012:42)

1. Incomplete Process

Incomplete process Proses tidak diimplementasi atau gagal mencapai

tujuan proses. Terdapat sedikit atau tidak ada bukti pencapaian tujuan

proses secara sistematis

2. Performed process

Implementasi proses mencapai tujuannya. Atribut proses yang

mencerminkan pencapaian level ini adalah PA1.1 process performance.

PA 1.1 mengukur sampai sejauh mana tujuan proses dicapai. Hasil

pencapaian atribut ini tercermin dari setiap proses menghasilkan keluaran

yang diharapkan.

3. Managed Process

Proses sebelumnya dijelaskan, dilakukan dan sekarang di implementasikan

dalam kelola dan produk pekerjaannya secara tepat di tetapkan dan di

kendalika

Page 66: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

51

4. Established Process

Proses sebelumnya dijelaskan dikelola, sekarang diimplementasikan

menggunakan proses didefinisikan yang mampu mencapai hasil prosesnya.

5. Predictable Process

Proses sebelumnya dijelaskan didirikan sekarang beroperasi dalam

didefinisikan batas waktu mencapai hasil prosesnya.

6. Optimising Process

Proses yang telah dijelaskan sebelumnya, proses diprediksi terus

ditingkatkan untuk memenuhi tujuan bisnis yang relevan saat ini dan

proyeksi.

Dalam melakukan penilaian kemampuan proses dalam COBIT, tandar ISO / IEC

15504 menetapkan bahwa penilaian kemampuan proses dapat dilakukan untuk

berbagai tujuan dan dengan berbagai tingkat ketelitian. Tujuan dapat bersifat

internal, dengan fokus pada perbandingan antara area perusahaan atau proses

peningkatan untuk manfaat internal dan dapat bersifat eksternal, dengan fokus

pada penilaian formal, pelaporan dan sertifikasi. Pendekatan penilaian berbasis

COBIT 5 ISO / IEC 15504 terus memfasilitasi tujuan-tujuan berikut :

A. Memungkinkan badan tata kelola dan manajemen untuk mengukur

kapabilitas proses.

B. Aktifkan pemeriksaan 'apa adanya' dan 'harus' untuk mendukung badan

tata kelola dan investasi manajemen pengambilan keputusan sehubungan

dengan peningkatan proses.

Page 67: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

52

C. Menyediakan analisis kesenjangan dan informasi perencanaan perbaikan

untuk mendukung definisi proyek perbaikan yang dapat dibenarkan.

D. Menyediakan badan tata kelola dan manajemen dengan penilaian penilaian

untuk mengukur dan memantau kemampuan saat ini

Menilai apakah proses mencapai tujuannya atau, mencapai tingkat kemampuan 1

dapat dilakukan dengan meninjau hasil proses seperti yang dijelaskan untuk setiap

proses dalam deskripsi proses yang terperinci, dan menggunakan skala penilaian

ISO / IEC 15504 untuk menetapkan peringkat ke tingkat berapa setiap tujuan

tercapai. skala ini terdiri dari :

N (Not achieved) atau Tidak tercapai yakni ada sedikit atau tidak ada bukti

pencapaian atribut yang ditentukan dalam proses yang dinilai. Dan

pencapaian (0 % – 15 %).

P (Partially achieved) atau di ambil sebagian ada beberapa bukti

pendekatan, dan beberapa pencapaian, atribut yang ditentukan dalam

proses yang dinilai. Beberapa aspek pencapaian atribut mungkin tidak

dapat diprediksi. (Pencapaian 15 %- 50 %).

L (Largely achieved) atau sebagian besar dicapai ada bukti pendekatan

sistematis, dan pencapaian signifikan, yang ditentukan atribut dalam

proses yang dinilai. Beberapa kelemahan yang terkait dengan atribut ini

mungkin ada dalam proses yang dinilai. (50 % - 85%).

F (Fully achieved) atau penuh pencapaian ada bukti pendekatan yang

lengkap dan sistematis untuk, dan pencapaian penuh, yang ditentukan

Page 68: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

53

atribut dalam proses yang dinilai, tidak ada kelemahan signifikan yang

terkait dengan atribut ini dalam proses yang dinilai. (85% - 100%).

2.3.6 Balanced Scorecard

Balanced Scorecard atau kartu skor berimbang adalah adalah suatu

metode pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan dengan mengukur

empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Menurut Kaplan

dan Norton (1997:7), balanced scorecard adalah metode alternatif yang

digunakan perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan secara lebih

komprehensif, tidak hanya terbatas pada kinerja keuangan, namun meluas ke

kinerja non keuangan, seperti perspektif pelanggan, proses bisnis internal serta

pembelajaran dan pertumbuhan. Menurut Kaplan dan Norton (1997:41), terdapat

4 (empat) perspektif balaced scorecard, diantaranya :

1. Perspektif keuangan

2. Perspektif pelanggan atau konsumen

3. Perspektif proses internal bisnis

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

2.4 Metode Pengumpulan data

2.4.1 Pengertian Observasi

Menurut Jogiyanto (2008), metode ini dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan langsung untuk melihat dari dekat kegiatn yang dilakukan terhadap

objek yang ingin kita amati.

Page 69: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

54

2.4.2 Pengertian Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data berupa komunikasi

dua arah untuk mendapatkan data atau informasi dari responden. Wawancara ini

merupakan suatu pendekatan komunikasi karena terjadi proses komunikasi untuk

mendapatkan datanya. Pendekatan komunikasi berbeda dengan pendekatan

observasi, pendekatan observasi tidak berinteraksi langsung dengan objek

datanya.

Menurut Jogiyanto (2008), wawancara meruakan komunikasi dua arah untuk

mendapatkan data dari responden, karena itu wawancara termasuk bagian dari

pendekatan komunikasi.

2.4.3 Pengertian Kuisioner

Metode ini dilakukan dengan cara menyebaran kertas kuisioner yang

berisi pertanyaan-pertanyaan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang

relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi dengan reabilitas dan

validitas setinggi mungkin (Jogiyanto, 2008).

2.5 Metode Analisis Data

Dengan menggunakan COBIT 5 maka motode analisis datanya adalah :

1. Penentuan Capability Level

Tingkat kemampuan pada suatu organisasi yang dinilai, apakah sudah

mencapai tujuan, visi dan misi pada organisasi.

Page 70: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

55

2. Gap

Dalam sebuah tata kelola (TI) terdapat sebuah proses menganalisis gap

dan mengidentifikasi perbaikan yang potensial. Gap yang di maksud

yaitu antara posisi As is dan To be dari proses-proses teknologi

informasi (TI) yang dipilih dan dinilai lalu menetralisikan gap

menjadi peluang perbaikan (Sarno, 2009).

3. Rekomendasi

Hasil dari Evaluasi yang telah dilakukan merupakan kesimpulan yang

di dapatkan, dari hasil evaluasi tersebut kemudian difokuskan untuk

penyusunan laporan hasil dari evaluasi tersebut.

2.6 Kerangka Pemikiran

Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih banyak proses dan tujuan

bisnis perusahaan yang masih belum sejalan dengan tujuan TI (teknologi

informasi), penerapan tata kelola TI (teknologi informasi) masih belum pernah

dilakukan evalusai guna memperbaiki sistem yang ada sehingga tujuan dari

penelitian ini adalah mengetahui kondisi penerapan tata kelola teknologi

informasi yang berjalan pada PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia serta

menilai hasil perhitungan Capability Level nya dan menghasilkan rekomendasi

perbaikan dan peningkatan tata kelola teknologi informasi di PT NSK Bearing

Manufacturing Indonesia, maka untuk analisis penelitian tersebut penulis

menggunakan framework COBIT 5 guna mendapatkan hasil capability level dan

mencari gap dari sebuah proses dalam tata kelola untuk dilakukan evalusai dan

Page 71: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

56

rekomendasi perbaikan yang di usulkan, proses kerangka pemikiran ini seperti

pada gambar :

2.7 Alur Penelitian

Gambar 2.12 Alur Penelitian (penulis:2018)

Alur penelitian ini dimulai dari studi literatur berbagai sumber terutama dari

Framework COBIT 5 dari (ISACA, 2012). Setelah itu menentukan sasaran bisnis

yang di petakan berdasarkan COBIT 5 dengan Enterprise Goal lalu kemudian

menentukan responden kuisioner sesuai dengan proses doamin yang dipilih,

kemudian tahap selanjutnya mengumpulkan data dari wawancara dan kuisioner

kepada para responden yang terpilih, kemudian analisis perhitungan capability

Page 72: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

57

level berdasarkan hasil dari kuisioner dan penentuan gap serta rekomendasi apa

yang harus dilakukan untuk memperbaiki tata kelola TI (teknologi informasi )

pada PT. NSK Bearings Manufacturing Indonesia.

2.8 Hipoteis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran penulis maka hipotesis yang dapat

disimpulkan dalam penelitian ini adalah :

Dugaan sementara menggunakan COBIT 5 Framework bisa mengetahui

berapa tingkat capability level pada perusahaan dan sejauh mana perusahaan

menerapkan tata kelola TI (teknologi informasi) dengan baik dan menghasilkan

temuan-temuan untuk membuat rekomendasi yang tepat guna mencapai tingkat

capability level yang di harapkan dimasa yang akan datang.

Page 73: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

58

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

framework COBIT 5, yakni merupakan sebuah framework untuk menilai tata

kelola pada suatu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan tersebut,

dalam penelitian evaluasi deskriptif-kuantitatif, penelitian evaluasi merupakan

bagian dari pembuatan keputusan yaitu dengan cara membandingkan suatu

kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan

pada penelitian ini variabel yang akan diteliti menggunakan penelitian deskriptif

yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik satu

variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau

penghubungan variabel lain. Jenis penelitian menggunakan penelitian kuantitatif

yaitu penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data .

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan divisi IT PT. NSK Bearings

Manufacturing Indonesia yang berjumlah 5 orang karyawan terdiri dari Manager

IT, Suvervisior IT, Staf IT, Administrator network dan jaringan, Administrator

Perancangan Sistem.

Sampel data dilakukan dengan cara secara menggunakan kuisioner untuk

mendapatkan data-data sesuai fakta yang sebenarnya.

Page 74: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

59

3.2.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan pada PT. NSK Bearing Manufacturing

Indonesia yang berlokasi di Jl. Lombok blok M-4 kawasan MM2100 dan

perusahaan yang bergerak di bidang manufakturing otomotif .

3.2.2 Jadwal dan Waktu Penelitian

Jadwal dan Waktu Penelitian ini di lakukan mulai bulan April 2018 – bulan

September 2018, Berikut jadwal waktu penelitian yang penulis laksanakan :

Tabel 3.1 Jadwal dan Waktu Penelitian

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah

penelitian, ketersediaan data akan sangat mempengaruhi proses berikutnya yakni

proses analisis, maka dalam teknik pengumpulan data yang dilakukan harus dapat

menjamin bahwa data yang diperoleh itu benar, akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan

Tahap Persiapan

Penyusunan Proposal

Pengumpulan data

Persiapan Peralatan

Tahap Pelaksanaan

Implementasi

Pembahasan Hasil Penelitian

Tahapan Penyelesaian

Penulisan Skripsi

Penyelesaian Kerangka Skripsi

Penyerahan Skripsi

KegiatanNO

1

2

3

Bulan Pelaksanaan Penelitian 2018

April Mei Juni Juli Agustus September

Page 75: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

60

3.3.1 Data Primer

Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung maka dalam hal

ini penulis menggunakan data primer berdasarkan hasil :

1. Observasi

Observasi data yang dikumpulkan di ambil dari pengamatan langsung yang

terhadap objek yang menjadi penelitian. Observasi dilakukan pada PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia yang di mulai pada Juni 2018 – Juli 2018. PT

NSK Bearings Manufacturing Indonesia beralamatkan di kawasan industri

MM2100 Jl.lombok blok M-4 Cikarang Barat, Bekasi. Pengumpulan data observasi

dilakukan pada department PSC/IT, Procurement (PC), Accounting (AC), dan

Human Ressource (HR), dan pengamatan yang dilakukan adalah terhadap kegiatan

operasionalnya dalam menggunakan aplikasi Glovia yang telah berjalan dengan

baik di perusahaan tersebut, namun belum belum ada bentuk evaluasi yang

dilakukan baik internal maupun eksternal.

2. Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan cara berdiskusi dengan bapak fahmi

sekalu Manajer IT PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia, pada tanggal 26

Juli 2018, bertempat di PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia. Wawancara

ini berguna dalam mendapatkan data data yang diperlukan dalam analisis proses

bisnis TI (teknologi Informasi) yang berjalan saat ini di PT NSK Bearing

Manufacturing Indonesia, dan sebagai penguat data yang di peroleh dari hasil

kuisioner yang telah di isi oleh responden lain.

Page 76: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

61

3. Kuisioner

Kuisioner digunakan untuk mengumpulkan fakta pada tiap proses. Kuisioner

dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat Capability Level. Berikut daftar

responden yang mengisi Kuisioner pada PT. NSK Bearing Manufacturing

Indonesia :

Tabel 3.2 Daftar Responden Penelitian

No Proses dalam COBIT 5 Responden Terkait

1. EDM03 Ensure Risk Optimisation (

Memastikan Pengoptimalan Resiko )

-Manager IT

-Supervisior IT

-Administrator network dan jaringan

-Staff IT

- Administrator Perancangan Sistem

2. AP012 Manage Risk (Managemen

Resiko

3. AP013 Manage Risk (Managemen

Keamanan)

4. BAI06 Manage Changes (

Managemen Perubahan )

5. DSS05 Manage Security Services

(Managemen Layanan Keamanan)

Kuisioner di buat berdasarkan dengan aktifitas-aktifitas yang terdapat pada

management practice pada tiap subdomain yang akan di evaluasi, kuisioner di

bagikan kepada tiap responden dengan menjawab ya atau tidak terhadap

pertanyaan dan pernyataan dari tiap kuisioner. (kuisioner terlampir)

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada

maka dari itu penulis menggunkan beberapa sumber data dengan meninjau ulang

Page 77: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

62

beberapa jurnal – jurnal yang disebutkan pada tinjauan pustaka terdiri dari

beberapa jurnal yang terkait dan referensi buku yang menjadi pedoman untuk

melakukan penelitian terkait. Jurnal – jurnal yang berkaitan dengan evaluasi TI

(Teknologi Informasi) dengan menggunakan framework COBIT 5 dan beberapa

metode metode yang digunakan, serta penelitian – penelitian lain yang

mendukung skripsi ini.

3.4 Sejarah Perusahaan

PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia adalah perusahaan yang

bergerak di bidang manufakturing otomotif. NSK berasal dari kata Nippon

artinya Jepang, Seiko artinya presisi, Kabushiki kaisha yang artinya perusahaan,

semacam PT. Berdasarkan singkatan itu dapat diartikan bahwa NSK adalah

perusahaan Jepang yang memproduksi alat-alat yang presisi.

Pada awal tahun 1990, NSK Co.Ltd sebagai induk perusahaan NSK yang

bertempat di Fukushima, Jepang, yang terus mengembangkan bisnisnya dan

berhasil masuk ke Kawasan Asia Tenggara. Oleh karena perkembangan pasar

yang sangat pesat di kawasan ini, maka pada bulan April 1994, PT.NSK Indonesia

yang bertempat sebagai Sales Officer di Indonesia.

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 28 April 1994. Pada tanggal 1 Juni

1994 perusahaan NSK baru konstruksi atau sering disebut dengan pembangunan

gedung. Pada tanggal 1 Mei 1995, mulai melakukan produksi yang bertempat di

Blok M-4 Kawasan Berikat MM2100 Industrial Town Cikarang Barat Bekasi. PT

NSK Indonesia di buka secara resmi dan berubah nama menjadi PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia dan terkenal dengan sebutan A/J Plant (Asia

Page 78: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

63

Jakarta Plant). Perusahaan ini memproduksi bearings atau yang sering disebut

oleh orang-orang di pasaran adalah klaker.

Pelanggan perusahaan ini adalah hampir semua pemegang merek kendaraan

mobil maupun motor, terutama produk dari Jepang yang ada di Indonesia, seperti

Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan untuk mobil seperti Toyota, Daihatsu,

Honda, Suzuki, Nissan, Mitshubishi, seiring berjalannya waktu dan meningkatnya

pasar otomotif di Indonesia, PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia

berkembang menjadi perusahaan yang besar yang produksinya sudah mencapai

angka 40 juta unit bearings setiap bulan.

3.4.1 Visi Perusahaan

Adapun visi dari PT NSK Bearings Manufacturing adalah “Menjadi

perusahaan bearing terbesar di Indonesia dan di dunia yang mengedepankan

kualitas”. Dengan kata lain, PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia akan

senantiasa mengembangkan teknologi guna meningkatkan kualitas produk, sistem

management. Selain itu, meningkatkan sumber daya modal dan manusia agar

menjadi perusahaan bearing terbesar di Indonesia dan di dunia, serta menjadi

acuan mutu bagi perusahaan lainnya.

3.4.2 Misi Perusahaan

Misi dari PT NSK Bearings Manufacturing adalah sebagai berikut,

1. Menghindari produk yang cacat.

2. Memelihara dan meningkatkan mutu dengan cara penetapan standar mutu

yang tinggi.

3. Mengembangkan pasar produk lokal sampai internasional.

Page 79: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

64

4. Meningkatkan kualitas SDM.

5. Membangun sistem management yang kuat.

6. Mampu bersaing secara sehat dengan tetap mengedepankan kualitas.

3.4.3 Gambar Struktur Organisasi Perusahaan

Secara visual, struktur organisasi PT NSK Bearings Manufacturing

Indonesia dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

3.4.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan bagan struktur organisasi perusahaan di dalam melaksanakan

kegiatan sehari-hari, PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia dilaksanakan

oleh beberapa jabatan masing-masing dan mempunyai fungsi, tugas seperti yang

dijelaskan sebagai berikut,

a. Presiden Direktur

President Director

General Manager

Manajer Penjualan

Manajer Akunting

Manajer Administrasi

Supervisor

Operator Produksi

Staff Devisi

Manajer Produksi

Page 80: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

65

1. Bertanggung jawab terhadap pelaksana setiap program kerja dari kantor

pusat

2. Bertanggung jawab atas semua proses program kerja di semua departemen

b. Manajer Keseluruhan (General Manajer)

1. Bertanggung jawab untuk mengawasi beberapa departemen

2. Menetapkan kebijaksanaan perusahaan baik dalam jangka panjang maupun

dalam jangka pendek

3. Memperbaiki dan menyempurnakan tujuan organisasi agar berjalan sesuai

dengan tujuan.

c. Manajer Penjualan (Sales Manager)

1. Merancang dan mengembangkan strategi marketing yang bertujuan untuk

meningkatkan pelanggan dan pelayanan sesuai target yang ditentukan.

2. Memberikan petunjuk serta arahan dalam pengembangan produk agar

produk sesuai dengan kebutuhan pasar

3. Memonitor hasil perolehan order serta membuat laporan bulanan untuk

memastikan kapasitas masuk dan keluar produk agar mudah memastikan

target yang optimal

d. Manajer Akunting (Manajer Keuangan)

1. Memeriksa dan menandatangani laporan mutasi piutang, hutang sebelum

disampaikan ke presiden direktur

2. Memimpin penyusunan laporan keuangan dan konsulidasi semua laporan

keuangan dengan manajemen dan pihak luar untuk memastikan bahwa

laporan itu benar

Page 81: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

66

3. Memimpin dan menerapkan sistem akutansi untuk menyelesaikan dalam

mambuat laporan perusahaan yang telah disetujui oleh presiden direktur

e. Manajer Administrasi

1. Mengelola dan mengatur dalam penggajian sesuai dengan keakuratan

waktu dan efisiensi distribusi karyawan

2. Mengawasi fungsi staff dan memastikan produktivitas dengan pemeriksaan

kualitas kinerja kerja

3. Melakukan fungsi sekretaris untuk komite atau organisasi perusahaan

f. Manajer Produksi

1. Mengatur jadwal produksi untuk semua jenis produk yang ditawarkan agar

mencapai sesuai target yang telah ditentukan

2. Mengatur pengalokasian sumber daya, jam kerja mesin, jam kerja operator,

dan pengiriman bahan baku

3. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dalam

penerimaan sampai dengan proses produksi akhir.

4. Merencanakan semua kegiatan produksi dan perawatan mesin-mesin

produksi

g. Supervisor

1. Menyampaikan kebijakan dari atasan kepada bawahannya

2. Memberikan informasi dari manajemen mengenai kondisi bawahannya

3. Mengontrol dan mengevaluasi bawahannya

4. Memecahkan masalah dalam sehari-harinya

5. Memberikan training pada bawahannya

Page 82: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

67

6. Memimpin dan memotivasi bawahan

h. Staff semua divisi

1. Mengumpulkan semua data-data

2. Mempersiapkan instruksi-instruksi dan dokumen-dokumen yang diperlukan

untuk kelancaran dalam melaksanakan kegiatan

i. Operator Produksi

1. Menjalankan tugas sesuai instruksi atasan

2. Melaporkan setiap masalah yang ada di lapangan

3. Mematuhi semua peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Tingkat Capability Level

Analisis tingkat kapabilitas (Capability Level) ini berdasarkan hasil

kuisioner yang telah diisi oleh responden data yang di peroleh selanjutnya

dilakukan perhitungan nilai capability level pada tiap subdomain. Tahap

berikutnya adalah menilai tingkat capability level dengan tujuan mengetahui

tingkat kapabilitas terhadap tata kelola teknologi informasi secara keseluruhan di

PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia.

3.5.2 Analisis Gap (Kesenjangan)

Analisis kesenjangan atau gap berpedoman pada hasil nilai capability level

secara keseluruhan pada setiap subdomain dan nilai harapan pada setiap

subdomain yang diinginkan oleh PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia,

analisis kesenjangan ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam mengambil

langkah selanjutnya dalam pengembangan tata kelola teknologi informasi (TI).

Page 83: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

68

3.5.3 Analisis Rekomendasi

Merupakan laporan dari hasil audit yang dilakukan terhadap proses bisnis

yang telah di tentukan. Setelah mendapatkan hasil capability level maka dapat

dibuat tabel rekomendasi dan perbaikan untuk mencapai target ( To Be ). Laporan

ini diperoleh dari hasil analisis terhadap hasil perhitungan capability level dan

analisis gap sebagai bentuk perancangan solusi untuk membentuk usulan

perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan yang di harapkan, penentuan

rekomendasi dilakukan dengan memberikan solusi perbaikan untuk setiap proses

yang belum terpenuhi 100%

Page 84: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemetaan dan Pemilihan Domain COBIT 5

COBIT 5 telah menyediakan panduan untuk memetakan dan memilih

domain serta proses supaya penilaian sesuai dengan kebutuhan penelitian yang

dilakukan tentunya mengacu pada tujuan – tujuan strategis objek penelitian dalam

hal optimalisasi sistem informasi pada PT. NSK Bearings Manufacturing

Indonesia, berikut merupakan tabel enterprise goals yang terdapat dalam COBIT

5 sebagai acuan untuk pemetaan awal.

Tabel 4.1 COBIT 5 Enterprise Goals (ISACA, 2012:19)

Page 85: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

70

Berikut terdapat tabel identifikasi tujuan stategis perusahaan dengan Balanced

Scorecard yakni suatu pendekatan terhadap strategi manajemen.

Tabel 4.2 Identifikasi Tujuan Strategis dengan Balance Scorecard

BSC Dimension Tujuan Strategis Perusahaan

Finance Mengurangi resiko keuangan

Mengoptimalisasi struktur biaya

Customers

Memelihara dan meningkatkan mutu

dengan cara penetapan standar mutu

yang tinggi

Internal Membangun sistem management yang

kuat.

Learning and growht Meningkatkan kualitas SDM

Proses pemilihan domain ini di awali dengan melihat objectifitas tata kelola

teknologi informasi yaitu optimalisasi sumber daya (risk optimisation)

pengoptimalan risiko dan sumber daya pengoptimalan.

‘P’ berarti hubungan primer (hubungan yang kuat )

‘S’ untuk hubungan sekunder (hubungan yang kurang kuat)

sehingga didapat tabel risk optimisation sebagai berikut :

Tabel 4.3 Enterprise Goals Berdasarkan Risk Otimisation

Dimension EG# Entreprise Goals Risk

optimisation

Financial

EG02 Portfolio of competitive

products and services P

EG03 Managed business risk

(safeguarding of assets) P

Page 86: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

71

EG04 Compliance with external

laws and regulations P

EG05 Financial

transparency S

Customer

EG07 Business service continuity

and availability P

EG09 nformation-based strategic

decision making P

Internal processes

EG13 Managed business change

programmes P

EG15 Compliance with internal

policies P

EG16 Skilled and motivated

people P

Learn and growth

EG16 Skilled and motivated

people P

Proses selanjutnya memilih enterprise goals atau tujuan perusahaan dengan

memetakan berdasarkan dimensi BSC (Balanced Scorecard) dan pada proses

diseleksi yang mempunyai tanda primary di objek tata kelola yaitu risk

optimisation. Pada tabel 4.3 proses enterprise goal dengan objeck tata kelola

terdapat 10 enterprise goals yang terpilih , diantaranya 9 berkategori P atau

primary dan satu enterpise goals berkategori S atau secondary.

Setelah di dapat 10 enterprise goals terpilih akan di seleksi kembali dengan

17 IT-realted goals sehingga akan didapatkan IT-realted goals yang di butuhkan

untuk proses seleksi pemilihan proses- proses di COBIT 5, berikut pemetaannnya:

Page 87: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

72

Tabel 4.4 Pemetaan Enterprie Goals dengan IT-Related Goals

Berdasarkan pemetaan tabel 4.4 Enterprie Goals dengan IT-Related Goals terpilih

untuk Enterprie Goals perusahaan yang paling tepat adalah selaras dengan IT-

Related Goals pada point 10 yakni Security of information, processing

infrastructure and applications hasil pemetaan ini dapat diperoleh juga dari hasil

konversi antara Enterprie Goals pada tabel 4.2 dengan tabel 4.4 berikut

Tabel 4.5 konversi tujuan perusahaan dengan Enterprise Goals COBIT 5

Page 88: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

73

Proses Selanjutnya hasil dari mapping IT-Related Goals maka semua hasil

pemetaan tersebut akan di petakan kembali dengan proses yang ada pada COBIT

5, pemetaanya sebagai berikut :

Tabel 4.5 Pemetaan IT-Related Goals dengan Proses COBIT 5

Page 89: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

74

Hasil Pemetaan di atas menjadikan IT-Related Goals dapat disupport oleh proses

COBIT 5, sehingga pemilihan proses dapat di sesuaikan dengan tujuan stategis

yang di lakukan oleh PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia, berikut adalah

hasil pemetaan proses di atas yang telah disesuaikan dengan tujuan perusahaan.

Gambar 4.1 Hasil Pemetaan IT-Related Goals dengan COBIT 5 Process

Berdasarkan gambar 4.1 terdapat hasil pemelihan domain proses dalam COBIT 5

yang akan dilakukan evalusai guna mencapai tujuan dari IT-Related Goals

perusahaan yakni ITG-10 Security of information, processing infrastructure and

applications (Keamanan informasi, pemrosesan infrastruktur dan aplikasi) dan

berikut penjelasan tentang deskripsi proses domain yang akan di evaluasi :

Page 90: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

75

Tabel 4.6 Deskripsi Proses COBIT 5 yang di Assesment

Domain Proses Deskripsi pada COBIT 5

EDM03- Ensure Risk

Optimisation

Memastikan bahwa resiko IT perusahaan tidak

melebihi kemampuan dan toleransi perusahaan

dalam menerima resiko, serta mengidentifikasi dan

mengelola dampak dari resiko IT terhadap nilai-

nilai pada perusahaan, dan mengurangi terjadinya

kegagalan.

APO12- Manage Risk

Mengintegrasikan management dari risiko IT

perusahaan dengan keseluruhan ERM (Enterprise

Risk Management), dan menyeimbangkan biaya dan

keuntungan dari mengelola resiko IT perusahaan.

APO13-Manage Security

Menjaga agar dampak dan kejadian dari insiden

keamanan informasi masih berada pada level risiko

yang dapat diterima perusahaan

BAI06-Manage Changes

Memungkinkan perubahan yang cepat dan bisa

diandalkan bagi bisnis dan mitigasi risiko yang

berdampak negatif bagi stabilitas lingkungan yang

diubah.

DSS05- Manage Security

Services

Meminimalisasikan dampak bisnis dari kerentanan

dan insiden dari keamanan informasi operasional.

4.2 Capability Level Proses COBIT 5

Proses penilaian capability level proses COBIT 5, masing masing proses

dicek secara bertahap apakah proses tersebut telah memenuhi persyaratan yang

harus dipenuhi pada masing masing level, mulai dari level 1 hingga level 5, selain

itu, terdapat ketentuan kategori dari hasil penilaian di tiap levelnya, yaitu suatu

proses cukup meraih kategori Largely Achieved (L) dengan range nilai berkisar

50-85% atau Fully achieved (F) dengan range nilai berkisar 85%-100% untuk

dapat dinyatakan bahwa proses tersebut telah meraih suatu level kapabilitas

tersebut, namun proses tersebut harus meraih kategori Fully achieved (F) untuk

dapat melanjutkan penilaian ke level kapabilitas berikutnya.

Page 91: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

76

Tabel ringkasan pencapaian capability level dibuat agar pembaca dapat

dengan mudah mengetahui proses tersebut berada pada level berapa. Rincian

penilaian per masing-masing level juga dijelaskan agar pembaca dapat

mengetahui dan memahami secara spesifik kondisi masing-masing proses yang

ada di perusahaan.

Template ringkasan pencapaian capability level ditunjukkan pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.7 Template Ringkasan Pencapaian Capability Level

Tujuan [deskripsi mengenai tujuan dari proses tersebut]

Proses

[nama

proses]

Level

0

Level

1

Level

2

Level

3

Level

4

Level

5

PA

1.1

PA

2.1

PA

2.2

PA

3.1

PA

3.2

PA

4.1

PA

4.2

PA

5.1

PA

5.2

Rating

berdasarkan

persentase

Rating

berdasarkan

warna

Deskripsi:

N = Not Achieved (0% - 15%)

P = Partially Achieved (15% - 50%)

L = Largely Achieved (50% - 85%)

F = Fully Achieved (85% - 100%)

= Target Level Perusahaan

Page 92: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

77

Berikut ini adalah penjelasan secara rinci penilaian capability level masing-

masing proses COBIT yang dievaluasi.

4.2.1 Proses EDM03 Ensure Risk Optimisation

Proses Ensure Risk Optimisation berfokus pada risk appetite dan toleransi

perusahaan dipahami, diartikulasikan dan dikomunikasikan, dan bahwa risiko

terhadap nilai perusahaan yang terkait dengan penggunaan TI diidentifikasi dan

dikelola.

Ringkasan mengenai hasil pencapaian level beserta rincian secara spesifik

mengenai penilaian proses ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.8 Ensure Risk Optimisation EDM03

Tujuan

Memastikan bahwa resiko IT perusahaan tidak melebihi

kemampuan dan toleransi perusahaan dalam menerima resiko,

serta mengidentifikasi dan mengelola dampak dari resiko IT

terhadap nilai-nilai pada perusahaan, dan mengurangi terjadinya

kegagalan.

Proses

Ensure Risk

Optimisation

Level

0

Level

1

Level

2

Level

3

Level

4

Level

5

PA 1.1 PA

2.1

PA

2.2

PA

3.1

PA

3.2

PA

4.1

PA

4.2

PA

5.1

PA

5.2

Rating

berdasarkan

persentase

100% 33,33% 0% 0% 0% 0%

Rating

berdasarkan

warna

Rincian penilaian proses Ensure Risk Optimisation pada level 1 dijelaskan

melalui tabel di bawah ini.

Page 93: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

78

Tabel 4.9 Ensure Risk Optimisation EDM03 Level 1

4.2.1.1 Evaluate risk management

Proses “Evaluate Risk Management” pada PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia dinyatakan tidak lulus dengan skor 33,3%, karena:

a. Tidak memiliki risk apetite guidance secara tertulis dalam membuat Risk

Register.

b. Belum ada tim khusus dalam menangani risk terkait IT.

c. Report risk masih manual dan belum terdokumentasi itupun dilakukan

berdasarkan kasus yang terjadi.

d. Evaluation of risk management belum dilakukan oleh team IT.

EDM03 Ensure Risk Optimization

Governance Practice

Outputs Exist

Score

EDM03.01 Evaluate risk

management

Risk appetite guidance ×

33,33%

Approved risk tolerance

levels

Evaluation of risk

management activities ×

EDM03.02 Direct risk

management

Risk management policies ×

66,67%

Key objectives to be

monitored for risk

management

Approved process for

measuring risk

management

EDM03.03 Monitor risk

management

Remedial actions to

address risk management

deviations ×

0%

Risk management issues for

the board ×

Average Score 33,33%

Page 94: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

79

4.2.1.2 Direct risk management

Proses “Direct risk management” pada PT NSK Bearings Manufacturing

Indonesia dinyatakan tidak lulus dengan skor 66,7%, karena:

a. Risk management policies belum dibuat pada PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia, semua hal mengenai risiko belum memiliki SOP

maupun policies tertulis.

b. Terdapat analisis terkait kasus kasus yang terjadi namun dalam

penangannya belum dilakukan pendokumentasian.

c. Melalui meeting-meeting berkala yang rutin dilakukan ditentukan proses

yang disetujui untuk mengukur risk management.

4.2.1.3 Monitor risk management

Proses “Monitor risk management” pada PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia dinyatakan tidak lulus dengan skor 0%, karena:

a. PT NSK Bearing Manfacturing Indonesia belum menerapkan laporan risk

management issue pada stakeholder, karena risk tidak mendapat banyak

perhatian. Terbuti dari tidak adanya dokumen atau police tentang risk IT

yang terkait.

Dari hasil penilaian capability level, proses Ensure Risk Optimisation berada di

level 0, karena proses ini hanya memperoleh status partially achieved di level 1

yaitu 33,33% sehingga tidak dapat lulus level 1.

Page 95: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

80

4.2.2 APO12 – Manage Risk

Proses Manage Risk berfokus dalam mengidentifikasi, menilai, dan

mengurangi resiko yang berhubungan dengan IT didalam level toleransi yang

ditentukan oleh manajemen perusahaan.

Ringkasan mengenai hasil pencapaian level beserta rincian secara spesifik

mengenai penilaian proses ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10 Manage Risk APO12

Tujuan

Mengintegrasikan management dari risiko IT perusahaan dengan

keseluruhan ERM (Enterprise Risk Management), dan

menyeimbangkan biaya dan keuntungan dari mengelola resiko IT

perusahaan.

Proses

Manage

Risk

Level

0

Level

1

Level

2

Level

3

Level

4

Level

5

PA 1.1 PA

2.1

PA

2.2

PA

3.1

PA

3.2

PA

4.1

PA

4.2

PA

5.1

PA

5.2

Rating

berdasarkan

persentase

100% 44,44% 0% 0% 0% 0%

Rating

berdasarkan

warna

Rincian penilaian proses Manage Risk pada level 1 dijelaskan melalui tabel di

bawah ini :

Tabel 4.11 Manage Risk APO12 Level 1

APO12 Manage Risk

Management

Practice

Outputs Exist Score

APO12.01 Collect

data

Data on the operating environment

relating to risk

100%

Data on risk events and contributing

factors

Page 96: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

81

4.2.2.1 Collect data

Proses “Collect data” pada PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia

dinyatakan lulus dengan skor 100%, karena:

1. PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia telah mencatat semua kumpulan data

tentang kejadian – kejadian di masa lampau untuk evaluasi kedepan.

2. Factor risk IT berhubungan dengan data dijalankan hanya saja belum memiliki

SOP dalam menangani faktor dan kejadian terkait

4.2.2.2 Analyse risk

Proses “Analyse risk” pada PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia

dinyatakan lulus dengan skor 66,67%, karena:

Emerging risk issues and factors

APO12.02 Analyse

risk

Scope of risk analysis efforts 66,67%

IT risk scenarios

Risk analysis results

APO12.03 Maintain

a risk profile

Documented risk scenarios by line of

business and function ×

0%

Aggregated risk profile, including

status of risk management actions ×

APO12.04 Articulate

risk

Risk analysis and risk profile reports

for stakeholders

33,33%

Review results of third-party risk

assessments

Opportunities for acceptance of

greater risk ×

APO12.05 Define a

risk management

action portfolio

Project proposals for reducing risk ×

0%

APO12.06 Respond

to risk

Risk-related incident response plans 66,67%

Risk impact communications

Risk-related root causes

Average Score 44,44%

Page 97: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

82

1. Pada PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia terdapat scenario-scenario

IT risk dari penyebab terjadi, impact terjadi, siapa yang bertanggung jawab

serta dampaknya.

2. Report hasil analisis seperti besarnya kemungkinan risk terjadi, aksi yang

dilakukan untuk mengontrol risk hingga control plan belum sepenuhnya di

jalankan.

4.2.2.3 Maintain a risk profile

Proses “Mantain a risk profile” pada PT NSK Bearings Manufacturing

Indonesia dinyatakan tidak lulus dengan skor 0%, karena:

1. Belum Mempunyai skenario dan profil risk resiko

2. Belum mempunyai team khusus dalam menangani risk management resiko

IT.

3. Belum mempunyai inikator panduan untuk menagement resiko terkait IT.

4.2.2.4 Articulate risk

Proses “Articulate risk” pada PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia

dinyatakan lulus dengan skor 33,33%, karena:

1. Belum adanya risk assement oleh pihak ketiga seperti PWC dan di review

hasilnya untuk mengetahui hal yang perlu mengalami perubahan.

2. Untuk opportunities acceptance of greater risk tidak dilakukan karena

lebih berfokus dalam menangani problem sehingga tidak dilakukan

analisis lebih lanjut untuk mengetahui opportunities aceptance of greater

risk.

Page 98: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

83

4.2.2.5 Define a risk management action portfolio

Proses ” Define a risk management action portfolio” pada PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia dinyatakan tidak lulus dengan skor 0%,

karena:

1. Tidak memiliki portfolio yang mengatur opportunities dalam mengurangi

risk yang ada, perusahaan hanya menganalisa risk yang ada tetapi belum

pernah berusaha untuk mengurangi risk tersebut.

4.2.2.6 Respond to risk

Proses “Respond to risk” pada PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia

dinyatakan lulus dengan skor 66,67%, karena:

1. belum memiliki control plan dalam mengelola adanya risk-related

incident response plans pada IT department.

2. Kegiatan data risk impact communication dilakukan via email perusahaan

kepada stakeholder (IT Head).

Dari hasil penilaian capability level, proses Manage Risk berada di level 1 dengan

status partially achieved yaitu 44,44%, sehingga tidak dapat lulus level 1.

4.2.3 APO13 – Manage Security

Proses Manage Security berfokus dalam mendefinisikan, mengoperasikan

dan mengawasi sistem untuk manajemen keamanan informasi.

Ringkasan mengenai hasil pencapaian level beserta rincian secara spesifik

mengenai penilaian proses ini adalah sebagai berikut :

Page 99: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

84

Tabel 4.12 Manage Security APO13

Tujuan

Menjaga agar dampak dan kejadian dari insiden keamanan

informasi masih berada pada level risiko yang dapat diterima

perusahaan.

Proses

Manage

Security

Level

0

Level

1

Level

2

Level

3

Level

4

Level

5

PA

1.1

PA

2.1

PA

2.2

PA

3.1

PA

3.2

PA

4.1

PA

4.2

PA

5.1

PA

5.2

Rating

berdasarkan

persentase

100% 100% 100% 100% 0% 0%

Rating

berdasarkan

warna

Rincian penilaian proses Manage Security pada level 1 dijelaskan melalui

tabel di bawah ini.

Tabel 4.13 Manage Security APO13 Level 1

APO13 Manage Security

Management Practice

Outputs Exist Score

APO13.01 Establish and

maintain an information

security management system

(ISMS)

ISMS policy

100% ISMS scope statement

APO13.02 Define and

manage an information

security risk treatment plan.

Information security risk

treatment plan

100%Information security business

cases

APO13.03 Monitor and

review the ISMS

ISMS audit reports

100%Recommendations for

improving the ISMS

Average Score 100%

Page 100: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

85

4.2.3.1 Establish and maintain an information security management system

(ISMS)

Proses “Establish and maintain an information security management system

(ISMS)” pada PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia dinyatakan lulus

dengan skor 100%, karena:

1. Memiliki ISMS Policy yang berisikan policy-policy seperti account,

password, software policy.

2. Scope statement pada ISMS tercantum pada security Policy PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia.

4.2.3.2 Define and manage an information security risk treatment plan

Pada proses “Define and manage an information security risk treatment

plan” di PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia dinyatakan lulus dengan

skor 100%, karena:

1. PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia telah memiliki security Policy

4.2.3.3 Monitor and review the ISMS

Pada proses “Monitor and review the ISMS” pada PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 100%, karena:

1. Adanya Audit report yang dilakukan dan terdapat pada file hasil audit dari

auditor external di PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia seperti dari

PT SGS.

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan pencapaian PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia untuk proses APO13 di level 2 :

Page 101: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

86

Tabel 4.14 Performance Management APO13

Tabel 4.15 Work Product Management APO13

Semua proses yang lulus fully dari level 1 dipastikan juga lulus untuk level 2 nya

karena:

1. Karyawan sadar akan tujuan dari kegiatan yang dilakukannya.

2. Tanggung jawab untuk setiap proses sudah ditentukan, baik dalam SOP,

tugas dan wewenang jabatan, maupun penugasan secara tidak tertulis oleh

atasan.

3. Semua sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan

dalam perusahaan sudah disediakan, misalnya untuk komputer, semua

karyawan diberikan 1 PC atau laptop masing-masing.

2.1 Performance Management

Generic Practices Exist Score

Identify the Objectives 100%

Plan and monitor the performance 100%

Adjust the performance 100%

Define responsibilities 100%

Identify and make available 100%

Manage the interfaces 100%

Average Score 100%

2.2 Work Product Management

Generic Practices Exist Score

Define the requirements for the

work products 100%

Define the requirements for

documentation and control 100%

Identify,document and control 100%

Review and adjust work products 100%

Average Score 100%

Page 102: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

87

4. Hubungan dengan pihak lain dalam melaksanakan proses juga sudah

ditentukan, baik dalam SOP, maupun secara tidak tertulis diajarkan oleh

rekan kerja atau atasan.

5. Semua dokumen hasil kerja sudah ditentukan harus seperti apa. Beberapa

dokumen penting sudah disediakan template-nya, sedangkan sisanya

menggunakan dokumen sebelumnya sebagai batasan minimal kualitas

dokumen yang dibuat.

6. Semua dokumen yang dibuat juga mencantumkan nama pembuat, dan

pemeriksa yang menyetujuinya, biasanya atasan, hal ini bisa dilihat

misalnya di SOP.

7. Semua dokumen yang dibuat juga mencantumkan nomor revisi sehingga

menjadi jelas bahwa dokumen dalam PT NSK Bearings Manufacturing

Indonesia dikontrol dengan baik.

Dari hasil penilaian capability level, proses Manage Security berada di level 2

dengan status fully achieved yaitu 100%.

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan pencapaian PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia untuk proses APO13 di level 3 :

Tabel 4.16 Process Definition APO13

3.1 Process Definition

Generic Practices Exist

Define the standard ×

Determine the sequence and interaction between processes

Identify the roles and competencies

Identify the required infrastructure and work environment

Determine suitable methods

Page 103: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

88

Tabel 4.17 Process Deployment APO13

Dalam melakukan penilaian level 3, dilakukan pengecekan terhadap dokumentasi

dan pelaksanaan SOP perusahaan apakah telah mencakup generic practices di

COBIT 5. Dari hasil pengecekan terbukti bahwa dalam tiap proses yang masuk ke

level 3 telah memenuhi kriteria generic practices dari standar COBIT 5, namun

ada satu proses yakni Define the standard belum terpenuhi dikarenakan untuk

standarisasi ISO 27001 belum sertifikasi masih dalam proses, sementara masih

mengadopsi standar dari JES yakni Jakarta engineering Standar .Maka tidak bisa

masuk ke dalam penilaian level 4.

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan kesesuaian konten SOP PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia untuk proses APO13.

Tabel 4.18 Konten SOP Manage Security AOP13

3.2 Process Deployment

Generic Practices Exist

Deploy a defined process

Assign and communicate roles, responsibilities and authorities

Ensure necessary competencies

Provide resources and information to support the performance

Provide adequate process infrastructure

Collect and analyze data

APO13 Manage Security

Management Practice Exist Score

APO013.01 Establish and maintain an ISMS. 100%

APO013.02 Define and manage an information security

risk treatment plan

100%

APO013.03 Monitor and review the ISMS. 100%

Average Score 100%

Page 104: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

89

Untuk Manage Security, perusahaan sudah memiliki panduan yang menjadi satu

dengan SOP dan mendapatkan nilai 100% karena: SOP tersebut sudah mencakup

semua poin dalam management practice COBIT 5 yakni pada doamain APO13, Proses

ini merupakan salah satu proses yang sangat diperhatikan oleh perusahaan sehingga

semua poin telah tercakup di dalam SOP, mulai dari keharusan melakukan

prioritasisasi permintaan perubahan, adanya pengaturan khusus untuk emergency

changes, pelaporan pengerjaan, hingga pendokumentasian perubahan yang dilakukan

secara detil dan rapi.

4.2.4 BAI06 – Manage Changes

Pada proses Manage Changes berfokus pada pengelolaan semua perubahan

dengan terkendali, termasuk perubahan standar dan perawatan darurat yang berkaitan

dengan proses bisnis, aplikasi dan infrastruktur.

Ringkasan mengenai hasil pencapaian level beserta rincian secara spesifik

mengenai penilaian proses ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.19 Manage Changes BAI06

Tujuan

Memungkinkan perubahan yang cepat dan bisa diandalkan bagi bisnis

dan mitigasi risiko yang berdampak negatif bagi stabilitas lingkungan

yang diubah.

Proses

Manage

Changes

Level

0

Level

1

Level

2

Level

3

Level

4

Level

5

PA

1.1

PA

2.1

PA

2.2

PA

3.1

PA

3.2

PA

4.1

PA

4.2

PA

5.1

PA

5.2

Rating

berdasarkan

persentase

100% 91,66

%

100

%

100

% 0% 0%

Rating

berdasarkan

warna

Page 105: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

90

Rincian penilaian proses Manage Changes pada level 1 dijelaskan melalui

tabel di bawah ini.

Tabel 4.20 Manage Changes BAI06 Level 1

BAI06 Manage Changes

Governance Practice

Outputs Exist Score

BAI06.01 Evaluate, prioritise

and authorise change

requests.

Impact assessments

66,67% Approved requests for

change

Change plan and schedule ×

BAI06.02 Manage emergency

changes

Post-implementation review

of emergency changes 100%

BAI06.03 Track and report

change status

Change request status

reports 100%

BAI06.04 Close and

document the changes Change documentation 100%

Average Score 91,66%

4.2.4.1 Evaluate, prioritise and authorise change requests

Proses ”Evaluate, prioritise and authorise change requests” PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 66,67% karena:

1. Adanya permintaan perubahan, yang dilakukan berdasarkan imbas

perubahan bagi perusahaan,

2. Permintaan perubahan akan di laporkan kepada manager IT untuk

kemudian di setujui oleh pemangku kepentingan.

3. Membuat perencanaan ini biasanya akan dibuat berupa project charter.

Page 106: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

91

4.2.4.2 Manage emergency changes

Proses ”Manage emergency changes” PT NSK Bearing Manufacturing

Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 100% karena:

1. Adanya evaluasi pasca perubahan yang telah di implementasi yang

melibatkan semua pihak terkait.

4.2.4.3 Track and report change status

Proses ”Track and report change status” PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 100% karena:

1. Adanya pelaporan status perubahan kepada management.

2. Perusahaan melakukan perubahan terbuka yang disetujui tepat waktu.

4.2.4.4 Close and document the changes

Proses ”Close and document the changes” PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 100% karena:

1. Adanya prosedur operasional bisnis, dokumentasi aplikasi pada PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia.

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan pencapaian PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia untuk proses BAI06 di level 2.

Tabel 4.21 Performance Management BAI06

2.1 Performance Management

Generic Practices Exist Score

Identify the Objectives 100%

Plan and monitor the performance 100%

Adjust the performance 100%

Define responsibilities 100%

Identify and make available 100%

Manage the interfaces 100%

Average Score 100%

Page 107: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

92

Tabel 4.22 Work Product Management BAI06

Semua proses yang lulus fully dari level 1 dipastikan juga lulus untuk level 2 nya

karena:

1. Karyawan sadar akan tujuan dari kegiatan yang dilakukannya.

2. Tanggung jawab untuk setiap proses sudah ditentukan, baik dalam SOP, tugas

dan wewenang jabatan, maupun penugasan secara tidak tertulis oleh atasan.

3. Semua sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan

dalam perusahaan sudah disediakan, misalnya untuk komputer, semua

karyawan diberikan 1 PC atau laptop masing-masing.

4. Hubungan dengan pihak lain dalam melaksanakan proses juga sudah

ditentukan, baik dalam SOP, maupun secara tidak tertulis diajarkan oleh

rekan kerja atau atasan.

5. Semua dokumen hasil kerja sudah ditentukan harus seperti apa. Beberapa

dokumen penting sudah disediakan template-nya, sedangkan sisanya

menggunakan dokumen sebelumnya sebagai batasan minimal kualitas

dokumen yang dibuat.

2.2 Work Product Management

Generic Practices Exist Score

Define the requirements for the work

products 100%

Define the requirements for

documentation and control 100%

Identify,document and control 100%

Review and adjust work products 100%

Average Score 100%

Page 108: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

93

6. Semua dokumen yang dibuat juga mencantumkan nama pembuat, dan

pemeriksa yang menyetujuinya, biasanya atasan, hal ini bisa dilihat misalnya

di SOP.

7. Semua dokumen yang dibuat juga mencantumkan nomor revisi sehingga

menjadi jelas bahwa dokumen dalam PT NSK Bearings Manufacturing

Indonesia dikontrol dengan baik.

Dari hasil penilaian capability level, proses Manage Changes berada di level 2

dengan status fully achieved yaitu 100% .

4.2.5 DSS05 – Manage Security Services

Proses Manage Security Services berfokus pada upaya melindungi

informasi perusahaan untuk mempertahankan tingkatan keamanan informasi yang

dapat diterima oleh perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan keamanan.

Ringkasan mengenai hasil pencapaian level beserta rincian secara spesifik

mengenai penilaian proses ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.23 Manage Security Services DSS05

Tujuan Meminimalisasikan dampak bisnis dari kerentanan dan insiden dari

keamanan informasi operasional.

Proses

Manage

Security

Service

Level

0

Level

1

Level

2

Level

3

Level

4

Level

5

PA

1.1

PA

2.1

PA

2.2 PA 3.1 PA 3.2

PA

4.1

PA

4.2

PA

5.1

PA

5.2

Rating

berdasarkan

persentase

100% 100% 100% 100% 57,14% 57,14%

Rating

berdasarkan

warna

Page 109: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

94

Rincian penilaian proses Manage Security Services pada level 1 dijelaskan

melalui tabel di bawah ini.

Tabel 4.24 Manage Security Services DSS05 Level 1

4.2.5.1 Protect against malware

Proses “Protect against malware” pada PT NSK Bearings Manufacturing

Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 100%, karena: Adanya IT Desktop & Server

Policy dibahas mengenai software antivirus yang digunakan untuk menjaga keamanan,

update yang dilakukan terhadap antivirus, serta mengenai firewall yang memiliki

ketentuan harus selalu di set “on” dan mengenai pemblokan software-software yang

dianggap menggangu dan peraturan yang hanya memperbolehkan user menginstall

DSS05 Manage Security Services

Management Practice Outputs Exist Score

DSS05.01 Protect against

malware

Malicious software

prevention policy

100% Evaluations of potential

threats

DSS05.02 Manage network

and connectivity security

Connectivity security policy 100%

Results of penetration tests

DSS05.03 Manage endpoint

security

Security policies for

endpoint devices 100%

DSS05.04 Manage user

identity and logical access

Approved user access rights

100% Results of reviews of users

accounts and privileges

DSS05.05 Manage physical

access to IT assets

Approved access requests 100%

Access logs

DSS05.06 Manage sensitive

documents and output

devices

Inventory of sensitive

documents and devices

100%

Access privileges

DSS05.07 Monitor the

infrastructure for security-

related events

Security event logs

100% Security incident

characteristics

Security incident tickets

Average Score 100%

Page 110: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

95

software untuk printer. Selain itu terdapat juga Policy IT Security yang membahas

mengenai peraturan-peraturan standar untuk mencegah penyebaran malware untuk

mengancam kemanan.

4.2.5.2 Manage network and connectivity security

Proses “Manage network and connectivity security” pada PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 100%, karena:

1. IT Desktop & Server Policy membahas tentang wewenang login yang dimiliki

user yaitu hanya bisa menggunakan account login dari masing –masing user.

2. Untuk Sharing data hanya di perbolehkan dengan mendapatkan ijin akses dari

manager IT.

4.2.5.3 Manage endpoint security

Proses “Manage endpoint security” pada PT NSK Bearings Manufacturing

Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 100%, karena:

1. Adanya kewajiban user untuk melakukan lock terhadap komputer masing-masing

pada saat tidak menggunakan komputer. Komputer harus dimatikan sebelum

meninggalkan kantor. Semua user harus mengakhiri session mereka jika sudah

selesai, dan ketentuan dimana user harus login menggunakan NPK masing-masing

dengan domain .

2. Semua department telah disediakan drive penyimpanan khusus yang tidak bisa di

akses oleh depatment lain.

3. Untuk printer dan sharing data semua menggunakan user account masing masing

sesuai dengn kartu NPK masing – masing.

Page 111: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

96

4.2.5.4 Manage user identity and logical access

Proses “Manage user identity and logical access” pada PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 100%, karena:

1. pada kegiatan operationalnya hak akses yang diberikan pada setiap user yang

login sudah dibeda-bedakan.

2. Perusahaan telah mengontentikasikan semua akses ke aset informasi

berdasarkan klasifikasi keamanan.

4.2.5.5 Manage physical access to IT assets

Proses “Manage physical access to IT assets” pada PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 100%, karena:

1. Adanya peraturan hanya staff IT yang boleh masuk ke ruang server dengan

sensor muka dan sidik jari.

2. Perusahaan telah melindungi semua asset IT mereka dengan perangkat

keamanan pintu interior serta eksterior, terbukti adanya CCTV, akses sensor

sidik jari dan muka untuk area server.

4.2.5.6 Manage sensitive documents and output devices

Proses “Manage sensitive documents and output devices” pada PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 100%, karena:

1. Adanya Documentation Policy yang didalamnya membahas tentang

pengumpulan dan penyimpanan segala informasi, ketentuan IT dalam bentuk

hardcopy maupun softcopy sebagai bukti dan keterangan yang dapat

dipergunakan sebagai acuan dalam system kerja IT. Di dalamnya juga

Page 112: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

97

membahas mengenai tiga kategori dokumentasi pada PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia yaitu : Confidential, Internal use, Public

2. PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia telah mempunyai IT Desktop &

Server Policy pada bagian software policy, server security policy, network

security policy.

4.2.5.7 Monitor the infrastructure for security-related events

Proses “Monitor the infrastructure for security-related events” pada PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia dinyatakan lulus dengan skor 100%, karena:

1. Perusahaan telah mencatat kejadian terkait keamanan sistem.

2. Adanya data security incident characteristic namun datanya hanya tersimpan

pada database perusahaan dan tidak ada dokumen printout

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan pencapaian PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia untuk proses DSS05 di level 2.

Tabel 4.25 Performance Management DSS05

Tabel 4.26 Work Product Management DSS05

2.1 Performance Management

Generic Practices Exist Score

Identify the Objectives 100%

Plan and monitor the performance 100%

Adjust the performance 100%

Define responsibilities 100%

Identify and make available 100%

Manage the interfaces 100%

Average Score 100%

2.2 Work Product Management

Generic Practices Exist Score

Define the requirements for the work

products 100%

Page 113: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

98

Semua proses yang lulus fully dari level 1 dipastikan juga lulus untuk level 2

nya karena:

1. Karyawan sadar akan tujuan dari kegiatan yang dilakukannya.

2. Tanggung jawab untuk setiap proses sudah ditentukan, baik dalam SOP,

tugas dan wewenang jabatan, maupun penugasan secara tidak tertulis oleh

atasan.

3. Semua sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan

dalam perusahaan sudah disediakan, misalnya untuk komputer, semua

karyawan diberikan 1 PC atau laptop masing-masing.

4. Hubungan dengan pihak lain dalam melaksanakan proses juga sudah

ditentukan, baik dalam SOP, maupun secara tidak tertulis diajarkan oleh

rekan kerja atau atasan.

5. Semua dokumen hasil kerja sudah ditentukan harus seperti apa. Beberapa

dokumen penting sudah disediakan template-nya, sedangkan sisanya

menggunakan dokumen sebelumnya sebagai batasan minimal kualitas

dokumen yang dibuat.

6. Semua dokumen yang dibuat juga mencantumkan nama pembuat, dan

pemeriksa yang menyetujuinya, biasanya atasan, hal ini bisa dilihat misalnya

di SOP.

Define the requirements for

documentation and control 100%

Identify,document and control 100%

Review and adjust work products 100%

Average Score 100%

Page 114: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

99

7. Semua dokumen yang dibuat juga mencantumkan nomor revisi sehingga

menjadi jelas bahwa dokumen dalam PT NSK Bearings Manufacturing

Indonesia dikontrol dengan baik.

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan pencapaian PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia untuk proses DSS05 di level 3:

Tabel 4.27 Process Definition DSS05

Tabel 4.28 Process Deployment DSS05

Dalam melakukan penilaian level 3, dilakukan pengecekan terhadap dokumentasi

dan pelaksanaan SOP perusahaan apakah telah mencakup generic practices di COBIT

5. Dari hasil pengecekan terbukti bahwa dalam tiap proses yang masuk ke level 3 telah

memenuhi kriteria generic practices dari standar COBIT 5. Setelah itu, dilakukan

penilaian terhadap konten SOP perusahaan apakah telah mencakup poin-poin yang ada

di level 1.

3.1 Process Definition

Generic Practices Exist

Define the standard

Determine the sequence and interaction between processes

Identify the roles and competencies

Identify the required infrastructure and work environment

Determine suitable methods

3.2 Process Deployment

Generic Practices Exist

Deploy a defined process

Assign and communicate roles, responsibilities and authorities

Ensure necessary competencies

Provide resources and information to support the performance

Provide adequate process infrastructure

Collect and analyze data

Page 115: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

100

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan kesesuaian konten SOP PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia untuk proses DSS05.

Tabel 4.29 Konten SOP Manage Security Services DSS05

Untuk Manage Security Services, perusahaan sudah memiliki panduan

berupa policy IT Desktop & Server. Policy tersebut mencakup poin 1, 2, 3, dan 6.

Policy tersebut membahas kewajiban karyawan dalam menangani PC mereka agar

terhindar dari serangan malware, mencegah upaya hacking, mengamankan

dokumen dan jaringan secara umum dengan menentukan ketentuan-ketentuan

dalam membuat password dan jangka waktu penggantian password secara berkala.

Namun belum ada panduan tertulis mengenai keamanan fisik, pemantauan

infrastruktur terhadap kejadian-kejadian keamanan, dan pengaturan identifikasi

dan hak akses user, juga belum tercapai penuh pemantauan dokumen- dokumen

sensitive.

Dari hasil penilaian capability level, proses Manage Security Services

berada di level 3 dengan status largely achieved sebesar 57,14%, sehingga proses

ini tidak dapat melanjutkan ke level selanjutnya karena untuk naik ke level

selanjutnya batas minimum yang harus dicapai adalah 85%

DSS05 Manage Security Services

Management Practice Exist Score

DSS05.01 Protect against malware 100%

DSS05.02 Manage network and connectivity security 100%

DSS05.03 Manage endpoint security 100%

DSS05.04 Manage user identity and logical access × 0%

DSS05.05 Manage physical access to IT assets 0%

DSS05.06 Manage sensitive documents and output devices × 100%

DSS05.07 Monitor the infrastructure for security-related

events ×

0%

Average Score 57,14%

Page 116: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

101

4.3 Hasil Perhitungan Capability Level

Target capability level untuk seluruh proses yang di evaluasi pada PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia adalah 3,00 target ini di tetapkan berdasarkan

hasil wawancara dengan Manager IT selaku penanggung jawab dalam

pengelolaan IT. Berdasarkan hasil perhitungan 5 proses domain COBIT 5 yang

dievaluasi, maka perolehan capability level yang telah dicapai oleh PT NSK

Bearings Manufacturing Indonesia digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Pencapaian Capability Level COBIT

Penjelasan mengenai seberapa besar gap yang ada antara target capability

level perusahaan dengan capability level yang telah dicapai perusahaan saat ini,

informasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Page 117: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

102

1. Level 0 / Not Achieved

Tabel 4.30 Daftar Proses COBIT di Level 0

No Nama Proses

Target

Level

Level

Saat Ini Gap

1 EDM03 – Ensure Risk Optimisation 3 0 3

2 APO12– Manage Risk 3 0 3

Gambar 4.2 Radar Chart Proses EDM03 dan APO12

Dari gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa untuk proses EDM03 dan

APO12 memiliki tingkat capability level saat ini ialah di level 0, dan target yang

akan di capai adalah level 3 sehinggga memperoleh nilai gap yakni 3.

Page 118: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

103

2. Level 2 / Partially Achieved

Tabel 4.31 Daftar Proses COBIT di Level 1

No Nama Proses

Target

Level

Level

Saat Ini Gap

1 APO13 – Manage Security 3 2 1

2 BAI06 – Manage Changes 3 2 1

3 DSS05– Manage Security Services 3 2 1

Gambar 4.3 Radar Chart Proses APO13, BAI06, dan DSS05

Dari gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa untuk setiap proses APO13, BAI06,

dan DSS05 masing masing memiliki capability level saat ini di level 2, dan karena

untuk target level perusahaan di level 3, maka memiliki gap yakni bernilai 1.

Berdasarkan data hasil penilaian capability level masing-masing proses,

maka dilakukanlah perhitungan untuk mengetahui besarnya rata-rata capability

level yang telah dicapai oleh departemen IT PT NSK Bearings Manufacturing

Indonesia.

Page 119: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

104

Perhitungan dilakukan dengan rumus rata-rata sebagai berikut:

Keterangan:

yn (y0...y5) = jumlah proses yang berada dilevel n

Z = jumlah proses yang dievaluasi

Berdasarkan data pencapaian level masing-masing proses, maka

perhitungan rata-rata capability level adalah sebagai berikut:

Capability Level = (0*2) + (1*0) + (2*3) + (3*0) + (4*0) + (5*0)

5

Capability Level = 1.20

Gambar 4.4 Radar Chart hasil Capability level

Capability Level = (0*y0) + (1*y1) + …+ (5*y5)

Z

Page 120: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

105

Dari hasil perhitungan, maka dapat disimpulkan bahwa capability level

pada departemen IT (information teknologi) PT NSK Bearings Manufacturing

Indonesia saat ini berada di level 1,20 dan memiliki gap sebesar 1,8 untuk

mencapai level 3,00 yang menjadi target capability level perusahaan.

4.4 Penentuan Gap

Setelah di ketahui dari hasil perhitungan tingkat capability level perusahaan

saat ini dan tingkat kematangan yan di harapkan pada ke lima proses domain yang

telah di lakukan evaluasi pada divisi IT (information teknologi) PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia, maka untuk mencapai tingkat kematangan yang

diharapkan dibutuhkan penyesuaian dan perekomendasian untuk mencapai tingkat

kematangan yang di harapkan.

Dari hasil rata-rata dari tingkat kematangan yang saat ini ada dalam

perusahaan, berada dalam tingkat kematangan level 1 yakni Performed process

yakni hasil pencapaian atribut ini tercermin dari setiap proses menghasilkan

keluaran yang diharapkan, namun untuk mencapai level yang di harapkn yakni

level 3, maka perlu di tingkatkan kinerja perusahaan untuk dapat menutupi gap

atau kesenjangan agar dapat memenuhi tingkat kematangan yang di harapkan.

Berikut merupakan beberapa penjabaran dari hasil temuan atau gap pada

tiap key management practice :

Tabel 4.32 Tabel Temuan Gap

Proses Keterangan Temuan Gap

EDM03 – Ensure Risk

Optimisation

Memastikan bahwa resiko IT

perusahaan tidak melebihi

kemampuan dan toleransi

perusahaan dalam menerima

resiko, serta mengidentifikasi

1. Belum ada tim khusus

dalam menangani risk

terkait IT.

2. Report risk masih manual

dan belum terdokumentasi

Page 121: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

106

dan mengelola dampak dari

resiko IT terhadap nilai-nilai

pada perusahaan, dan

mengurangi terjadinya

kegagalan.

itupun dilakukan

berdasarkan kasus yang

terjadi saja.

3. Belum mempunyai Risk

Appetite Guidance

APO12 - Manage Risk

Mengintegrasikan

management dari risiko IT

perusahaan dengan

keseluruhan ERM

(Enterprise Risk

Management), dan

menyeimbangkan biaya dan

keuntungan dari mengelola

resiko IT perusahaan.

1. belum mempunyai

control plan terkait resiko IT

2. Belum memiliki SOP

penaganan resiko yang

terkait jadi penaganannya

hanya dinamis saja, belum

terdokumentasi.

DSS05 –Manage Security

Services

Meminimalisasikan dampak

bisnis dari kerentanan dan

insiden dari keamanan

informasi operasional.

1. Belum memiliki

sertifikasi ISO27001 terkait

keamanan sistem informasi

4.5 Rekomendasi

Dengan melihat tabel 4.40 atau hasil temuan gap pada PT NSK Bearings

Manufacturing Indonesia dan meninjau terkait tingkat kematangan tata kelola IT

yang di harapkan, maka seluruh gap harus segera diatasi dan menjadikan peluang

perbaikan demi terwujudnya tata kelola IT yang lebih baik, di bawah ini adalah

rekomendasi dari penulis untuk mengatasi gap yang ada pada proses EDM03,

APO12, dan DSS05 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.33 Rekomendasi

Proses Rekomendasi

EDM03 – Ensure Risk Optimisation

-Disarankan pada perusahaan untuk segera

dibuatkan Risk Appetite Guidance untuk

memenuhi persyaratan EDM03.01

-Disarankan pada perusahaan untuk segera

dibuatkan policy untuk Risk Management

untuk persyaratan EDM03.02

- Disarankan untuk membuat team kecil

dalam mengelola management resiko IT

dan melaporkan secara berkala kepada

Page 122: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

107

pemangku kepentingan.

APO12 - Manage Risk

-Disarankan membuat control plan analisa

untuk mengetahui risiko baru, dan

penyebabnya.

-Disarankan membuat Project Proposals

tentang upaya mengurangi risiko.

DSS05 –Manage Security Services

-Disarankan melakukan sertifikasi ISO

27001 guna adanya standar dalam

keamanan sistem informasinya.

-Disarankan membuat SOP mengenai

Manage Physical access, ada pengaturan

tentang akses fisik ke aset IT, dan log

akses.

Page 123: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

108

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi tata kelola TI (teknologi informasi) pada PT

NSK Bearings Manufacturing Indonesia didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

Hasil Evaluasi dengan menggunakan COBIT 5 dan menghitung nilai capability

level rata-rata perusahaan mendapatkan nilai capability level yakni 1,20 dan

memiliki status level 1 Performed process yakni hasil pencapaian atribut ini

tercermin dari setiap proses menghasilkan keluaran yang diharapkan, namun

untuk mencapai level yang di harapkan (to be) yakni level 3, maka perlu di

tingkatkan kinerja perusahaan untuk dapat menutupi gap atau kesenjangan agar

dapat memenuhi tingkat kematangan yang di harapkan. Ketika semua proses di

evaluasi terdapat beberapa temuan / gap perusahaan yakni terdapat pada tabel

4.32 maka dari itu untuk mengatasi gap tersebut dibuatlah beberapa rekomendasi

yang tertuang pada tabel 4.33 guna mencapai capability level yang di harapkan

oleh perusahaan yakni untuk mencapai level 3.

5.2 Saran

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan maka adapun saran saran yang

perlu di pertimbangkan adalah sebagai berikut :

1. PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia disarankan untuk lebih

memperhatikan secara khusus dalam memperhatikan pengelolaan

Page 124: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

109

terkait resiko IT (information teknologi) agar bisa sedini mungkin

dikendalikan guna selaras dengan tujuan perusahaan.

2. Disarankan melakukan sertifikasi ISO 27001 guna adanya standar

dalam keamanan sistem informasinya.

Page 125: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

110

DAFTAR PUSTAKA

Fadel Muhafiizh, Suprapto, Retno indah (2017). Evaluasi Sumber Daya

Teknologi Informasi Perusahaan Menggunakan COBIT 5 ( Studi Kasus

PT Krakatau Steel Persero Tbk). Jurnal Pengembangan Teknologi

Informasi dan Ilmu Komputer. Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm.

1687-1696. e-ISSN: 2548-964X

Fahmi Ajismanto (2017). Analisis Domain Proses COBIT Framework 5 pada

sistem informasi Worksheet (Studi Kasus : Perguruan tinggi STMIK,

Politeknik Palcomtech). Cogito Smart Journal/VOL. 3/NO. 2/DEC 2017

Fajrin Rizkya Pratiwi Suwarno.2014.Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi

Menggunakan Framework COBIT 5 ada Proses Manage Relationship

(APO08) Studi Kasus : (PT Oto Multiarta).Universiats Islam Negri Syarif

Hidayatullah. Jakarta

Guido Waluyan, Augie David Manuputty (2016). Evaluasi Kinerja Tata Kelola TI

Terhadap Penerapan Sistem Informasi Starclick Framework COBIT 5

(Studi Kasus : PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Semarang ). TEKNOSI,

Vol. 02, No. 03, Desember 2016

Gultom, Manorang.2012.Audit Tata Kelola Teknologi informasi Pada PTPN 13

Pontianak menggunakan Framework COBIT.Jurnal ilmu ilmu Sosial

Volume 4 Nomor 1.

Hanim Maria Astuti, Feby Artwodini Muqtadiroh, Eko Wahyu Tyas

Darmaningrat, Chitra Utami Putri .2017. Risks Assessment of Information

Technology Processes Based on COBIT 5 Framework: A Case Study of ITS

Service Desk:Jurnal Sarjana Teknik Informatika, Procedia Computer

Science 124 (2017) 569–576

IGTI. 2007. COBIT 4.1.USA: IT Governance Institute

(https://estudijas.lu.lv/pluginfile.php/317103/mod_resource/content/1/COBI

T_41_Research.pdf. 02-04-18,10:44:20)

ISACA.2012.COBIT 5 Enabling Process.USA:IT Governance Institute

(https://www.dropbox.com/sh/unnd01tt2ssiy5/FT0L1Rwuvd,20-05-18:

13:24:29)

ISACA.2012.COBIT 5 Process Assesment Model.USA:IT Governance Institute

(https://www.dropbox.com/sh/unnd01tt2ssiy5/FT0L1Rwuvd,26-05-18:

09:24:29)

Page 126: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

111

ISACA.2012.COBIT 5 Implementation.USA:IT Governance Institute

(https://www.dropbox.com/sh/unnd01tt2ssiy5/FT0L1Rwuvd,26-05-18:

09:24:29)

Jogiyanto, H.M & Abdillah, W. 2011 Sistem Tata Kelola Teknologi Informasi.

Yogyakarta:Andi

Laudron, Kenneth C. and Jane P. Laudon.2004, Sistem Informasi Manajemen

Mengelola Perusahaan Digital, Andi Offset, Yogyakarta.

Rahmi Eka Putri.2016. Penilaian Kapabilitas Proses Tata Kelola TI Berdasarkan

Proses DSS01 Pada Framework COBIT 5. Jurnal CoreIT, Vol.2, No.1.

ISSN: 2460-738X

Republik Indnesia.2008.Undang – Undang Nomor 11 tahun 2008 Tentang

Informasi Dan Transaksi Elektronik.Jakarta.

Satya Wisada Sembiring.2013.Evaluasi Teknologi Informasi Menggunakan

model COBIT 4.1 (Studi Kasus : PT Prudential Indonesia).Universitas

Atmajaya Jogyakarta.

Surendro,Kridanto.2009. Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi.

Bandung:Informatika

Wawolumaya, Edelwys Apriliana dkk. IT Governance – 5 Fokus Area,

http://blog.stikom.edu/erwin/files/2013/03/TKTI_P1T02R_11410100216.p

df [Diakses tanggal 17 April 2018]

https://sharingvision.com/permasalahan-it-governance-di-perusahaan/

[diakses tanggal 18 April 2018 ]

Page 127: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

112

Daftar Riwayat Hidup

Fauziah Lahir pada tanggal 28 Agustus 1993 di

Kawasen, Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis.

Merupakan anak ke tujuh dari tujuh bersaudara dari

pasangan bapak Dulhobir dan Ibu Sartinah. Penulis

lahir dan di besarkan di Ciamis dan memulai

pendidikan di SD Negri 1 Kawasen pada tahun 2000

dan tamat pada tahun 2006 , kemudian melanjutkan

pendidikan ke SMP Negri 1 Banjarsari dan tamat pada

tahun 2009 , dan melanjutkan kembali pendidikan ke SMK Negri 1 Padaherang

tamat tahun 2012. Penulis mempunyai pengalam kerja di berbagai perusahaan

yakni :

1. PT Mattel Indonesia sebagai Staff Export Import tahun 2013 - 2014

2. PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia sebagai Staff Export Import

2016 - Sekarang

Dan pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi

Teknologi Pelita Bangsa Cikarang Fakultas Teknik Informatika dan lulus pada

tahun 2018.

Dengan Ketekunan dan motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berusaha

penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga

dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi yang

positif bagi dunia pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar – besarnya atas

terselesaikannya skripsi yang berjudul “ Evaluasi Tata Kelola Teknologi

Informasi Pada PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia Menggunakan

COBIT 5 “.

Page 128: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

113

WAWANCARA

Nama : Bpk Fahmi

Jabatan : Manager IT

Hasil Wawancara Sebagai Berikut :

1. Apakah PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia sudah memiliki

SOP/POLICE tentang management resiko terkait IT ?

Jawab : Belum memiliki

2. Sudah melakukan meeting berkala terkait resiko IT ?

Jawab : Sudah tapi tidak rutin .

3. Apakah Mempunyai Risk Register ?

Jawab : Tidak

4. Bagaimana cara collet data dan bagaimana menangani jika ada kasus

atau kejadian yang menyangkut resiko IT ?

Jawab : Kami masih menangani kasus secara dinamis, terkait collet data sudah

dilakukan pencatanan tiap kasus /kejadian hanya saja untuk control dan SOP

belum ada .

5. Apakah sudah mempunyai portofolio untuk mengatur dan menganalisis

risk IT ?

Jawab : Belum

6. Apakah PT NSK Bearings Manufacturing Indonesia telah mempunyai

ISMS police ?

Page 129: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

114

Jawab : Sudah mempunyai

7. Apakah sudah menggunakan standart dalam penanganan security

sistemnya ?

Jawab : Belum memiliki Standarisasi ISO 27001 terkait security sistem, namun

dalam hal ini sedang dilakukan proses dan mungkin kedepannya akan

melakukan standarisasi.

8. Apakah pernah dilakukan audit external atau internal terutama dalam

penanganan Tata Kelola IT ?

Jawab : Sama sekali belum pernah .

9. Adakah software pelindung ?

Jawab : Sudah menerapkan software pelindung seperti antivirus, dll

10. Apakah ada akses yang terlindungi terkait aset IT dan fasilitas di

dalamnya ?

Jawab : Jelas ada, wewenang login , masuk ruang server , semua memiliki

akses terlindungi .

Page 130: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

115

PENGANTAR KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth: Saudara/i

Dengan hormat,

Berhubung dengan penyelesaian tugas akhir (Skripsi) Teknik Informatika

di Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa.

Nama : Fauziah

Nim : 311410653

Bersama ini kami memohon perkenan bapak/ibu untuk menjadi

responden dalam penelitian ini melalui pengisian kuisioner. Kuesioner

ini merupakan alat untuk menggali informasi mengenai pendapat

pegawai/karyawan yang berkaitan dan memiliki kepentingan baik

langsung maupun tidak langsung dengan Tata kelola TI di PT NSK

Bearing Manufacturing Indonesia. Jawaban yang bapak/ibu berikan

tidak akan mempengaruhi keberadaan bapak/ibu di lingkungan kerja.

Seluruh jawaban dan identitas bapak/ibu serta pihak ketiga lainnya,

bila ada, dijamin kerahasiaannya.

Untuk itu diharapkan jawaban serta informasi yang diberikan benar-

benar obyektif. Mohon diisi secara pribadi sesuai jawaban yang paling

mewakili pendapat Sudara. Setiap individu dapat memberikan

jawaban yang berbeda satu dengan yang lain. Tidak ada jawaban yang

salah, semua jawaban benar atau baik karena itu merupakan

keyakinan bapak/ibu, sehingga hasil olahan data ini akan menjadi data

yang valid bagi jawaban permasalahan penelitian ini

Hormat Saya,

Fauziah

Page 131: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

116

Identitas Responden: Diharapkan mengisi Nama dan jabatan dengan benar.

Nama

Jabatan

Divisi

Tanggal Pengisian

Contoh pengisian:

Berikan tanda √ sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu atau yang menurut

Bapak/Ibu mendekati.

NO Pernyataan / Pertanyaan T Y

1 PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia telah

menggunakan Komputer di dalam proses kerja

sehari-hari?

2 PT NSK Bearing Manufacturing Indonesia telah

menggunakan internet untuk mendukung √

proses kerja sehari-hari?

3 Apakah Anda dapat dengan mudah mengetahui

informasi seputar produk yang ditawarkan

melalui website?

Page 132: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

117

NO

Daftar Pertanyaan T Y

1

AP012.01 Collect data. (Mengumpulkan Data)

1. Perusahaan memelihara metode untuk pengumpulan data

terkait dengan resiko IT yang berjalan ?

2. Perusahaan mengakomodasi berbagai peristiwa yang

menjadi faktor resiko IT ?

3. Apakah perusahaan sudah melakukan survei analisis terkait

kehilangan data ?

4. Apakah perusahaan telah mencatat data insiden atau

masalah terkait IT ?

5. Bagaimana perusaaan mampu menentukan kondisi

mempengaruhi frekuensi kejadian dan besarnya kerugian ?

2

AP012.02 Analyse risk (Analisa Resiko)

1. Sudahkah perusahaan memverifikasi bahwa estimasi

dikalibrasi dengan benar dan diteliti ?

2. Apakah perusahaan telah menentukan persyaratan tingkat

tinggi untuk proyek atau program yang akan menerapkan

tanggapan risiko ?

3. Apakah perusahaan telah menganalisis dari biaya agar

menghindari resiko tinggi ?

4. Sejauh mana perusahaan mengevaluasi kontrol

operasionalnya diketahui?

5. Apakah perusahaan telah teratur membuat skenario resiko

terkait TI?

3

AP012.03 Maintain a risk profile (Mempertahankan profil risiko)

1. Sudahkah perusahaan mendokumentasikan segala

infrastruktur, fasilitas, catatan manual kritis, vendor,

pemasok dan agen outsourcing ?

2. Apakah perusahaan telah menentukan layanan TI dengan

baik ?

3. Apakah perusahaan telah mempunyai data profil risiko,

Page 133: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

118

dan set indikator risiko yang menjadi panduan ?

4.

AP012.4 Articulate risk. ( Risiko mengartikulasikan )

1. Apakah perusahaan telah melaporkan analisis resiko

kepada pemangku kepentingan ?

2. Apakah perusahaan telah mempunyai landasan hukum atau

peraturan guna mengatasi kemungkinan terburuk sebuah

resiko bisnis ?

3. Sejauh mana laporan profil resiko di ketahui oleh

pemangku kepentingan ?

4. Apakah perusahaan telah melakukan audit internal atau

eksternal untuk meninjau resiko IT terkait dengan tujuan

bisnis ?

5.

AP012.5 Define a risk management action portfolio.( Definisikan

portofolio tindakan manajemen risiko)

1. Apakah perusahaan mempunyai portofolio untuk

memonitor resiko ?

2. Sudahkah mendokumentasikan langkah-langkah spesifik

yang harus diambil ketika suatu peristiwa risiko dapat

menyebabkan insiden operasional ?

3. Sejauh mana perusahaan mendefinisikan serangkaian

proposal proyek yang seimbang yang dirancang untuk

mengurangi risiko ?

6 AP012.6 Respond to risk (Menanggapi risiko)

1. Apakah setiap resiko bisnis yang terjadi di komunikasikan

kepada pemangku kepentingan ?

2. Apakah perusahaan sudah menerapkan cara atau agenda

ketika resiko terjadi ?

3. Perusahaan selalu melaporkan indentifikasi resiko secara

berkala ?

Page 134: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

119

AP013 Manage Security (Kelola Keamanan)

NO

Daftar Pertanyaan T Y

1

AP013.01 Establish and maintain ISMS / information security

management system (Menetapkan dan memelihara ISMS.)

1. Apakah perusahaan telah menggunakan algoritma khusus

untuk keamanan sistem informasi yang berjalan saat ini ?

2. Apakah perusahaan melakukan perencanaan dan

menetapkan memelihara sistem keamanan informasi di

kendalikan dan di pertahankan ?

3. Apakah perusahaan menetapkan standar level keamanan

resiko pada sistem managemen keamanan informasi ?

4. Apakah perusahaan telah mengimplementasikan penetapan

dan memelihara ISMS ?

5. Apakah perusahaan mengimplementasikan standar level

keamanan resiko pada ISMS ?

2

AP013.02 Define and manage an information security risk

treatment plan. (Menentukan dan mengelola rencana perawatan

risiko keamanan informasi.)

1. Apakah perusahaan telah merumuskan dan memelihara

rencana penanganan resiko keamanan sistem informasi

yang selaras dengan tujuan bisnis ?

2. Apakah perusahaan telah mengembangkan proposal untuk

menerapkan rencana penaganan resiko keamanan

informasi

3. Sejauh mana perusahaan memberikan masukan untuk

desain dan pengembangan praktik manajemen dan solusi

yang dipilih dari rencana perawatan risiko keamanan

informasi.

4. Perusahaan telah membuat pemantauan prosedur

keamanan sistem informasi.

3

AP01.03 Monitor and review the ISMS. (Pantau dan tinjau ISMS)

1. Perusahaan telah melakukan proses terprediksi secara terus

menerus untuk menetapkan dan memelihara ISMS.

Page 135: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

120

BAI06 Manage Changes (Kelola Perubahan)

NO

Daftar Pertanyaan

T Y

1

BAI06.01 Evaluate, prioritise and authorise change requests. (Mengevaluasi,

memprioritaskan dan mengotorisasi permintaan perubahan).

1. Sudahkan perusahaan menerapkan perubahan terkait

sumber daya yang memadai ?

2. Apakah perusahaan merencanakan dan mengevaluasi

semua permintaan secara tersruktur ?

3. Perusahaan telah Merencanakan dan mengevaluasi semua

analisis dampak pada proses bisnis, infrastruktur, sistem

dan aplikasi, rencana kesinambungan bisnis (BCP) dan

penyedia layanan untuk memastikan bahwa semua

komponen yang terkena dampak telah diidentifikasi.

4. Perusahaan menilai kemungkinan mempengaruhi

lingkungan operasional dan risiko penerapan perubahan.

Pertimbangkan implikasi keamanan, hukum, kontraktual

dan kepatuhan dari perubahan yang diminta.

5. Perusahaan melakukan perubahan dengan meliibatkan

pemilik proses bisnis dalam proses penilaian, sebagaimana

mestinya.

2

BAI06.02 Manage emergency changes (Kelola perubahan darurat)

1. Perusahaan telah memastikan bahwa prosedur

terdokumentasi ada untuk menyatakan, menilai,

memberikan persetujuan awal, mengesahkan setelah

perubahan dan mencatat perubahan keadaan darurat.

2. Perusahaan telah memastikan bahwa semua pengaturan

akses darurat untuk perubahan diotorisasi dengan tepat,

didokumentasikan dan dicabut setelah perubahan

diterapkan.

3. Perusahaan telah memantau perubahaan yang ada dan

melakukan evaluasi pasca implementasi yang melibatkan

semua pihak terkait.

Page 136: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

121

4. Perusahaan telah mengembangan dan pemeliharaan sistem

aplikasi, pengembangan dan pengujian lingkungan,

dokumentasi dan manual, dan integritas data.

3

BAI06.03 Track and report change status (Lacak dan laporkan status

perubahan).

1. Perusahaan telah menerapkan laporan status perubahan

dengan metrik kinerja untuk memungkinkan tinjauan dan

pemantauan manajemen.

2. Perusahaan apakah telah memastikan bahwa laporan status

membentuk jejak audit sehingga perubahan dapat dilacak

dari awal hingga disposisi akhir.

3. Perusahaan melakukan perubahan terbuka untuk

memastikan bahwa semua perubahan yang disetujui

ditutup secara tepat waktu.

4 BAI06.04 Close and document the changes ( Tutup dan dokumentasikan

perubahannya )

1. Apakah perusahaan telah mempunyai dokumentasi

perubahaan (misalnya, prosedur operasional bisnis dan TI,

kesinambungan bisnis dan dokumentasi pemulihan

bencana, informasi konfigurasi, dokumentasi aplikasi,

layar bantuan, dan materi pelatihan).

2. Apakah perusahaan menentukan periode retensi yang

sesuai untuk dokumentasi perubahan dan sistem pra-dan

pasca-perubahan dan dokumentasi pengguna.

Page 137: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

122

DSS05 Manage Security Services (Kelola Layanan Keamanan)

NO

Daftar Pertanyaan T Y

1

DSS05.01 Protect against malware. (Lindungi terhadap malware)

1. Perusahaan selalu mengomunikasikan kesadaran perangkat

lunak berbahaya.

2. Apakah perusahaan menegakkan prosedur dan tanggung

jawab pencegahan terhadap perangkat lunak berbahaya ?

3. Perusahaan telah memasang dan aktifkan alat perlindungan

perangkat lunak berbahaya pada semua fasilitas

pemrosesan.

4. Perusahaan secara teratur meninjau dan mengevaluasi

informasi tentang potensi ancaman baru (misalnya,

meninjau saran keamanan produk dan layanan vendor).

5. Sudahkah perusahaan menerapkan Filter lalu lintas masuk,

seperti email dan unduhan, untuk melindungi terhadap

informasi yang tidak diminta (mis., Spyware, email

phishing) ?

2

DSS05.02 Manage network and connectivity security (Kelola keamanan

jaringan dan konektivitas)

1. Apakah perusahaan telah menerapkan penilaian risiko dan

persyaratan bisnis, menetapkan dan mempertahankan

kebijakan untuk keamanan konektivitas ?

2. Perusahaan telah menerapkan hanya perangkat yang

berwenang yang memiliki akses ke informasi perusahaan

dan jaringan perusahaan.

3. Sejauh mana perusahaan menerapkan mekanisme

penyaringan jaringan, seperti firewall dan perangkat lunak

deteksi intrusi, dengan kebijakan yang tepat untuk

mengontrol lalu lintas masuk dan keluar ?

4. Perusahaan telah mengekripsikan informasi dalam

perjalanan sesuai dengan klasifikasinya dan menerapkan

protokol keamanan yang disetujui ke konektivitas jaringan.

5. Apakah perusahaan melakukan pengujian penetrasi secara

berkala untuk menentukan kecukupan perlindungan

Page 138: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

123

jaringan.

3

DSS05.03 Manage endpoint security (Kelola keamanan endpoint).

1. Apakah Konfigurasi sistem operasi di perusahaan telah

diterapkan dengan cara yang aman.

2. Apakah perusahaan telah menerapkan mekanisme kuncian

perangkat.

3. Sejauh mana perusahaan mengenkripsi informasi dalam

penyimpanan sesuai dengan klasifikasinya.

4. Sejauh mana perusahaan telah melindungi integritas

sistem.

4

DSS05.04 Manage user identity and logical access ( Kelola identitas pengguna

dan akses logis)

1. Apakah perusahaan telah menerapkan hak akses pengguna

sesuai dengan fungsi bisnis dan persyaratan proses

2. Sudahkah perusahaan mensejajarkan pengelolaan identitas

dan hak akses ke peran dan tanggung jawab yang

ditetapkan, berdasarkan pada prinsip-prinsip yang tidak

memiliki hak istimewa, perlu dimiliki dan perlu diketahui.

3. Apakah perusahaan telah melakukan koordinasi dengan

unit bisnis untuk memastikan bahwa semua peran

didefinisikan secara konsisten, termasuk peran yang

ditentukan oleh bisnis itu sendiri dalam aplikasi proses

bisnis.

4. Perusahaan telah mengotentikasi semua akses ke aset

informasi berdasarkan klasifikasi keamanan mereka

5. Apakah unit bisnis yang mengelola otentikasi dalam

aplikasi yang digunakan oleh proses bisnis telah

memastikan bahwa kontrol otentikasi dikelola dengan

benar.

5

DSS05.05 Manage physical access to IT assets ( Kelola akses fisik ke aset TI )

1. Apakah IT mengelola permintaan dan pemberian akses ke

fasilitas komputasi dan disahkan oleh manajemen TI ?

2. Apakah section IT menyediakan Formulir-formulir khusus

untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang mana individu

Page 139: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

124

yang diberi akses.

3. 3. Perusahaan telah memastikan profil akses tetap terjaga.

Akses dasar ke situs TI (ruang server, bangunan, area atau

zona) pada fungsi dan tanggung jawab pekerjaan.

4. Apakah Log dan pemantauan semua titik masuk ke situs TI

terdata semua ?

5. Apakah perusahaan telah mebatasi akses ke situs TI yang

sensitif dengan menetapkan batasan perimeter, seperti

pagar, dinding, dan perangkat keamanan pada pintu

interior dan eksterior. Pastikan bahwa perangkat merekam

entri dan memicu alarm jika ada akses yang tidak sah.

Contoh perangkat tersebut termasuk lencana atau kartu

kunci, keypad, televisi sirkuit tertutup, dan pemindai

biometrik.

6

DSS05.06 Manage sensitive documents and output devices ( Kelola dokumen

sensitif dan perangkat output)

1. Perusahaan telah menetapkan prosedur untuk mengatur

penerimaan, penggunaan perangkat IT ?.

2. Sejauh mana perusahaan menyimpan dokumen

kerahasiaan IT ? Apakah ada filterisasi dokumen ?

3. Perusahaan telah membuat inventaris dokumen sensitif dan

perangkat output, dan lakukan rekonsiliasi secara teratur.

7

DSS05.07 Monitor the infrastructure for security-related events (Pantau

infrastruktur untuk acara terkait keamanan)

1. Perusahaan selalu mencatat kejadian terkait keamanan

yang dilaporkan oleh alat pemantauan keamanan

infrastruktur, identifikasi tingkat informasi yang akan

dicatat berdasarkan pertimbangan risiko.

2. Apakah perusahaan mempunyai jangka waktu yang tepat

untuk membantu penyelidikan di masa depan terkait

masalah atau kejadian yang pernah terjadi ?

3. Perusahaan telah menetapkan dan mengkomunikasikan

karakteristik dari potensi insiden terkait keamanan TI ?

4. Perusahaan selalu memantau insiden terkait keamanan

sistem ?

Page 140: EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT NSK

125

EDM03 Ensure Risk Optimisation (Pastikan Optimasi Risiko)

NO

Daftar Pertanyaan

T Y

1.

EDM03.01 Evaluate risk management. ( Evaluasi Manajemen Risiko)

1. Perusahaan menetapkan kepemilikan dan tanggung jawab

atas risiko yang berhubungan dengan teknologi informasi

dalam bisnis.

2. Perusahaan membentuk dan mengkomunikasikan peran

dan tanggung jawab untuk personil teknologi informasi.

3. Perusahaan memastikan bahwa tujuan TI tidak melebihi

risk appetite dan toleransi risiko, dampak risiko TI

terhadap nilai perusahaan diidentifikasi dan dikelola, dan

potensi kegagalan kepatuhan diminimalkan.

EDM03.02 Direct risk management ( Manajemen risiko langsung )

1. Perusahaan telah membentuk praktik manajemen resiko

untuk memastikan bahwa resiko TI tidak melebihi risk

manajemen.

2. Sejauh mana Perusahaan menempatkan proses teknologi

informasi di tempatnya untuk secara berkala meninjau

struktur organisasi teknologi informasi dalam

menyesuaikan kebutuhan staf dan sumber strategi untuk

memenuhi tujuan bisnis yang diharapkan dan perubahan

keadaan.

3. Sejauh mana Perusahaan menetapakan jalur pelaporan dari

teknologi informasi manajer sepadan dengan pentingnya

teknologi informasi dalam Perusahaan.

EDM03.03 Monitor risk management ( Pantau manajemen risiko )

1. Sejauh mana Perusahaan menerapkan praktek-praktek

pengawasan yang memadai dalam fungsi teknologi

informasi untuk memastikan bahwa peran dan tanggung

jawab itu dilakukan dengan benar

2. Sejauh mana Perusahaan menetapkan kepemilikan dan

tanggung jawab atas risiko yang berhubungan dengan

teknologi informasi dalam bisnis