evaluasi sistem penerimaan kas dari sektor pajak …/evaluasi...evaluasi sistem penerimaan kas dari...

91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Oleh : WAHYU ADI WIBOWO F3307188 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011/2012

Upload: phamkhuong

Post on 13-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK

HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI

II KABUPATEN PEKALONGAN

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh :

WAHYU ADI WIBOWO

F3307188

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011/2012

Page 2: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI

SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA

PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN”

telah disahkan oleh FE UNS

Surakarta, 26 Oktober 2011

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Sri Murni, SE, Msi, Ak

NIP. 19710330 199512 2 00 1

Page 3: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PENGESAHAN Tugas Akhir dengan judul :

EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK

HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI

II KABUPATEN PEKALONGAN.

telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III

Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, ….. Desember 2011 Tim Penguji Tugas Akhir

1. Drs. Agus Budiatmanto, Msi., Ak (…………………..)

Penguji

2. Sri Murni, SE., Msi, Ak (…………………..)

Dosen Pembimbing

Page 4: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

This earth isn’t too big and you live too short, especially average for south east

asia people. So let’s go around this world and visit best places that you want to

be there.

(Writer)

Don’t discriminate and don’t make everyone sick! because all is same, having

a heart and feeling a heart-broken.

(“If i am a girl” by 이시연 - lee si yeon ladyboy)

Life is impermanent, fill this world with full of love.

(“Avera Na Ja Sampeti” Buddhism concept by Bie “Jroken - saranae”)

Graduation isn’t everything ended but a way to be more mature and new key to

open the new world. “courage for tomorrow.”

(“ Cherry blossoms bloom” by AKB48)

Page 5: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa sayang dan cintaku ...

· Keluarga tercinta

· Seluruh teman-teman

· Kampus UNS terutama Fakultas Ekonomi

· Almamater UNS

Page 6: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Sungguh alhamdulillahirobbil ‘alamin, segala puji syukur hanyalah milik

Allah Subbhanahu semesta alam yang tidak akan pernah menyianyiakan siapapun

yang mengharapkan keridhaan-Nya, dan tidak akan pernah sedikitpun

menampikkan siapapun yang memanjatkan doa kepada-Nya. Segala puji bagi-

Nya, yang dengan segala taufiq dan pertolongan-Nya semata, apapun wujud

kepentingan, pasti dapat dilaksanakan dengan sempurna.

Penyusunan tugas akhir dimaksudkan untuk memenuhi sebagian

persyaratan mencapai gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus, sehubungan dengan selesainya

penyusunan tugas akhir ini kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan

baik langsung maupun tidak langsung, yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, MSi selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Wisnu Untoro, MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, MSi., Ak selaku Ketua Program Diploma

III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan dukungan, saran bagi penulis dan telah membantu

kelancaran dalam unit kegiatan mahasiswa yang telah penulis ikuti.

Page 7: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

4. Ibu Sri Murni, SE, MSI, Ak selaku pembimbing akademik, dan

pembimbing tugas akhir yang telah menyediakan waktu serta arahan

hingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Maaf

jika terlalu banyak membebani.

5. Bapak dan Ibu Dosen, yang telah memberikan bekal ilmu selama masa

perkuliahan. Semoga bisa menjadi bekal saya dalam mengamalkannya.

6. Seluruh staff administrasi yang membantu kelancaran pembayaran

semester diluar jadwal; bagian pendidikan uns; bu rosa dan pak ketut,

mantan pembantu dekan 1 dan pembantu dekan 2; Drs. Sutomo, MS dan

Drs. Harmadi, MM, kepala bagian tata usaha, bagian kemahasiswaan,

bagian pendidikan, bagian keuangan, bagian umum dan perlengkapan,

serta para TU dan satpam.

7. Staff bagian akuntansi; Ibu Dra. Wahyuni, staff bagian pendapatan; Pak

Andi, staff anggaran; Pak Bambang Wicaksana, SH dan seluruh pegawai

DPPKA Pemkab Pekalongan.

8. Abang-abangku, Mummy dan babe, saya ucapkan terima kasih, maaf telah

merepotkan banyak.

9. Seluruh organisasi yang pernah diikuti, maaf kalau sering tidak bantu-

bantu. Sebab alasan ikut bukan untuk berorganisasi melainkan mencari

teman yang baik. Terima kasih untuk KOPMA yang mengingatkan

“berpikir maju kedepan”.

Page 8: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

10. Special thanks for Reza (FH UNS), Eko (DIII Pajak UNS), Rega (DIII Akt

UNS), DDA (PTG), Arini (UN Hid), dan Lucky meurer (UNS).

11. Semua pihak, terima kasih banyak.

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam

menyelesaikan dan menyusun tugas akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi sempurnanya tugas akhir ini. Akhirnya penulis berharap

semoga insya Allah tugas akhir ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan serta

para pembaca yang budiman.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Surakarta,

Penulis

Page 9: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

ABSTRAKSI ............................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... iv

MOTTO ..................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN. ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan

Aset Kabupaten Pekalongan ................... ............................................ 1

1. Sejarah DPPKA ............................................................................ 1

2. Pengertian DPPKA ....................................................................... 2

3. Kedudukan DPPKA ...................................................................... 2

4. Tugas Pokok DPPKA ................................................................... 2

5. Visi dan Misi ................................................................................. 3

6. Tujuan DPPKA ............................................................................. 5

Page 10: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

7. Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Pekalongan ................ 6

8. Uraian Deskripsi DPPKAD Kabupaten Pekalongan ..................... 8

B. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 20

C. Perumusan Masalah ............................................................................. 25

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 25

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 25

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... ....... 27

1. Pengertian Pajak Hotel dan Restoran Pemkab Pekalongan .......... 27

2. Pengertian Evaluasi ....................................................................... 31

3. Pengertian Sistem Akuntansi ........................................................ 31

4. Tujuan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah .............................. 32

5. Pengertian Pajak ............................................................................ 32

6. Pengertian Penerimaan Kas Daerah .............................................. 33

7. Sistem dan Prosedur Pengelolaan Akuntansi Penerimaan Kas

Pemerintahan ................................................................................ 33

B. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 Sebagai

Acuan Sistem Penerimaan Kas Dari Sektor Pajak Hotel Dan

Restoran Kabupaten Pekalongan ……………………………………. 34

C. Pelaksanaan Sistem Penerimaan Kas Sektor Pajak Hotel Dan

Restoran Studi Kasus DPPKA Pemerintah Dati II Kabupaten

Pekalongan …..……………………………………………………. .... 55

Page 11: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

D. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas Dari Sektor Pajak Hotel Dan

Restoran Studi Kasus DPPKA Pemerintah Dati II Kabupaten

Pekalongan …..………………………………………………… ......... 67

BAB III TEMUAN

A. Kelebihan ..................... ....................................................................... 73

B. Kelemahan …....................................................................................... 74

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 75

B. Saran .......................................... .......................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

I.1 Bagan Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Pekalongan (Kajen) .......... 7

II.2 Prosedur sistem penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran ..................... 17

II.3 Prosedur penetapan pajak hotel dan restoran ................................................. 39

II.4 Prosedur penerimaan pajak hotel dan restoran – BKP

(PP/No.55 Tahun 2008) ……………...……………………………………. 41

II.5 Prosedur penerimaan pajak hotel dan restoran – BKP Pembantu

(PP/No.55 Tahun 2008) ……………...……………………………………... 43

II.6 Prosedur penerimaan pajak hotel dan restoran – Bank Lain

(PP/No.55 Tahun 2008 …………….………….............................................. 45

II.7 Prosedur penerimaan pajak hotel dan restoran – Bank Kasda

(PP/No.55 Tahun 2008) ..........................………………................................ 47

II.8 Penatausahaan penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran

oleh BKP pembantu ........................................................................................ 49

II.9 Penatausahaan penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran

oleh BKP…...................................................................................................... 51

II.10 Pertanggungjawaban Pajak Hotel dan Restoran oleh Bendahara Penerimaan

(PERMENDAGRI/No.55 Tahun 2008 ........................................................... 53

II.11 Pelaksanaan Penetapan Dan Pembayaran Pajak Hotel dan Restoran ............. 60

II.12 Pelaksanaan Penatausahaan Penerimaan Pajak Hotel Dan Restoran

oleh BKP ......................................................................................................... 63

Page 13: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

II.13 Pelaksanaan Pertanggungjawaban Penerimaan atas Pajak Hotel Dan Restoran

oleh BKP ................................................................................................................... 65

Page 14: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan

2. Surat Rekomendasi Penelitian BAPPEDA DAN PM

3. Format Buku Kas Umum

4. Format Buku Pembantu Per Rincian Objek Penerimaan

5. Format Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian

6. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKKPD)

7. Surat Tanda Setoran (STS)

8. Surat Tanda Bukti :Pembayaran

9. Format Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan

10. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan

11. Format Buku Kas Harian Pembantu

Page 15: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ABSTRAKSI

EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKAD PEMERINTAH DATI

II KABUPATEN PEKALONGAN

WAHYU ADI WIBOWO F3307188

Pendapatan dari sektor pajak merupakan salah satu pendapatan yang paling

utama bagi pemerintah baik pusat maupun daerah, salah satunya pajak hotel dan restoran. Pajak hotel dan restoran dapat meningkatkan pendapatan daerah yang dapat mendukung pembangunan suatu daerah, salah satunya kabupaten Pekalongan. Agar pengelolaan bisa berjalan dengan baik tentunya pemerintah daerah harus lebih transparan dalam pengelolaannya, selain itu harus diiringi dengan sistem dan pengendalian internal yang baik pula.

Kas merupakan suatu aset yang paling liquid, sehingga dalam pengawasannya diperlakukan lebih hati-hati apabila dibandingkan dengan aset lainnya. Sehingga untuk mengawasi keberadaannya dan menghindarkan dari kehilangan pemda perlu membuat suatu sistem yang baik. Dari pengertian diatas maka diputuskan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah evaluasi sistem penerimaan kas dari sektor pajak hotel dan restoran pada Pemerintah Dati II Kabupaten Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem kas DPPKAD Kabupaten Pekalongan sehingga dapat diketahui kelemahan serta kelebihan dari sistem tersebut.

Sesuai masalah yang diambil dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sistem pajak hotel dan restoran Pemkab Pekalongan sudah cukup baik meski dalam pelaksanaannya berjalan mengalami sedikit perbedaan dengan standar yang telah ada (UU/No.55/2008). Namun adanya perbedaan perubahan ini sudah sewajarnya perlu dilakukan demi memperoleh pendapatan yang maksimal dan pengeluaran biaya yang minimal.

Dari evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan kelebihan dari sistem tersebut meliputi adanya pemisahan fungsi dalam struktur organisasi, adanya otorisasi dari pihak berwenang, prosedur telah dilakukan dengan semestinya, pencatatan secara terpisah dan adanya pemeriksaan mendadak dari badan pengawas. Sementara kelemahan dari sistem Pemkab Pekalongan diantaranya adalah mekanisme pembayaran pajak hotel dan restoran kurang praktis karena pelaksanaan pembayaran hanya bisa dilakukan melalui Bendahara Khusus Penerimaan (BKP). Disamping itu fungsi bendahara khusus penerimaan yang terlalu luas dalam melakukan penerimaan kas tentunya hal ini dapat memperlambat kinerja proses penerimaan kas. Dari kesimpulan tersebut, penulis memberikan saran bahwa seharusnya DPPKAD Pemkab Pekalongan mempermudah sistem pembayaran wajib pajak demi kelancaran penerimaan kas.

Kata Kunci : Sistem Penerimaan Kas, Pajak Hotel, DPPKA Kabupaten Pekalongan.

Page 16: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

EVALUATION OF HOTEL AND RESTAURANT TAX CASH REVENUE SYSTEM STUDY CASE ON DPPKAD OF PEKALONGAN REGENCY

Wahyu Adi Wibowo F3307188

Hotel tax is one of the main revenue to central government or local government. Hotel tax can increase local revenue that support development for pekalongan regency zone. In other that management run well, certainly there is should more be a transparency in the management, and it must be followed by good system and affective internal control.

Cash is the most liquid asset, so in monitoring the cash and avoiding the local government loss need a good system. Based on the meaning of the text above then decided the problem that is taken in this research, entitled is evaluation of hotel and restaurant tax cash revenue system study case on DPPKA of Pekalongan Regency. The purpose of this research is to evaluate cash revenue system so it can find out the weakness and the goodness from the system.

According problem taken, it can be concluded that implementation of hotel and restaurant tax revenue system is well-run though it work differently such as those in the system which prescribed by the regulation (UU/No.55/2008). However this differentiations need to be done to get maximum revenue and minimal expense.

Based on the result of the research can be concluded the advantage of the system include the separation of function in the organization structure, the existence of authorization from the competent side, procedure that has been taken adequately, the separate recording, and suddenly investigation from the supervision board. Meanwhile the disagvantage of the system is not efficient and effective in methods of payment by taxpayer because hotel and restaurant tax payment just use one way. In other weakness, function of BKP that is too wide si it can intrude activities of BKP. based on the disadvantage the researcher give some suggestion that DPPKAD of Pekalongan Regency make payment system of hotel and restaurant tax easier and decreasing the function of BKP that cover too wide. Keyword : Cash Revenue System, Hotel And RestaurantTax, DPPKA of Pekalongan Regency.

Page 17: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Kabupaten Pekalongan

1. Sejarah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri

No.KUDP.7/18/15-161 tanggal 11 September 1978 tentang Susunan

Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Daerah

Tingkat II Pekalongan, khususnya dalam bidang pemungutan pajak atau

retribusi, dipakai sistem Manual Administrasi Pendapatan Daerah

(MAPENDA). Sistem ini dilaksanakan dengan pemungutan pajak atau

retribusi “door to door”.

Untuk menyeragamkan semua struktur dinas, maka dikeluarkan

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1989 tentang Susunan

Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II, yang

ditindaklanjuti oleh Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II

Pekalongan Nomor 970/209/tanggal 14 Desember 1989 tentang Susunan

Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

Pekalongan.

Dengan dasar Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Perangkat Kerja yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Nomor 14

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. Pada tanggal

Page 18: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

1 Januari 2009 Dinas Pendapatan Daerah, Pengelolaan Keuangan, dan

Aset bergabung dan melebur menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset yang tergabung dalam alun-alun Kajen (H. Achmad

Mas’udi, 2009:7).

2. Pengertian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Menurut Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 24 Tahun 2008

menyatakan bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

merupakan unsur pelaksana otonomi di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui

sekretaris daerah.

3. Kedudukan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset merupakan

unsur pelaksana otonomi daerah di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset daerah (H. Achmad Mas’udi, 2009:8).

4. Tugas Pokok Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Berdasarkan Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 24 Tahun 2008,

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai tugas

untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset berdasarkan asas otonomi dan tugas

Page 19: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pembantuan.

Di dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

pasal 100, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai

fungsi diantaranya :

a. Melakukan perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset daerah Kabupaten Pekalongan.

b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang pendapatan, dan pengelolaan keuangan dan aset.

c. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset.

d. Melakukan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

5. Visi dan Misi

a. Visi

Peningkatan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Pekalongan

sebagai unsur staf pemerintah kabupaten harus mempunyai visi yang

mendorong dan merangsang kinerja untuk mewujudkan gambaran

masa depan yang diinginkan. Visi ditetapkan atas dasar pemahaman

bersama yang merupakan kondisi yang diinginkan atau gambaran ke

arah mana organisasi akan dibawa untuk mencapai tujuan.

Page 20: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana

instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten

dan dapat eksis, antisipatif, dan produktif. Adapun visi Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Pekalongan

adalah mewujudkan peningkatan pendapatan daerah untuk pembiayaan

pembangunan daerah serta terselenggaranya administrasi pemerintah

yang baik dan pelayanan yang prima kepada perangkat daerah

Kabupaten Pekalongan dengan didukung oleh aparatur yang

profesional.

Untuk mewujudkan visi Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Kabupaten Pekalongan sebagaimana dimaksud di

atas, haruslah ditetapkan satu misi, yaitu sasaran yang ingin dicapai

dalam kurun waktu tertentu melalui strategi yang dipilih.

b. Misi

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan suatu

instansi pemerintah dan merupakan tujuan utama ke arah mana

perencanaan dan program suatu instansi pemerintah yang hendak

dicapai. Misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Pemerintah Kabupaten Pekalongan adalah :

1) Melaksanakan intensifikasi dan ekstentifikasi pendapatan asli

daerah.

2) Melaksanakan intensifikasi pajak bumi dan bangunan.

3) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi ke pemerintah pusat,

Page 21: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

provinsi, dan daerah lain.

4) Melaksanakan pengelolaan keuangan daerah dan aset secara

transparan, efektif, efisien dan akuntabel.

5) Mengoptimalkan pelayanan administratif kepada perangkat daerah.

6) Mewujudkan aparatur yang handal dan profesional melalui

peningkatan kualitas SDM.

7) Melakukan koordinasi dan pengawasan atas pekerjaan penagihan

pajak/retribusi dan penerimaan lainnya, serta penagihan PBB.

8) Melaksanakan tugas perencanaan, pengendalian, evaluasi di bidang

pendataan, penetapan dan penagihan pajak/retribusi daerah serta

penerimaan lainnya dan penyuluhan PBB.

9) Melakukan urusan tata usaha.

10) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset.

11) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

6. Tujuan

DPPKA menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam upaya

mewujudkan Visi dan Misi nya sebagai berikut.

a. Terwujudnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara

signifikan dari tahun ke tahun.

b. Terwujudnya peningkatan pendapatan dana perimbangan dan lain-lain

Page 22: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

pendapatan daerah yang sah.

c. Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang ekonomis, efisien,

efektif dan akuntabel.

d. Terwujudnya pemberdayaan dan pengelolaan aset daerah secara tertib

dan profesional.

e. Terciptanya pelayanan administrasi pelayanan daerah yang optimal.

f. Terwujudnya aparatur yang handal dan profesional melalui peningkatn

kualitas SDM.

7. Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Pekalongan

Struktur organisasi adalah suatu proses penetapan dari pembagian

tugas dan tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan antara

unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja

sama seefektif mungkin untuk mencapai tujuan. Berhasil tidaknya suatu

perusahaan sangat ditentukan oleh adanya organisasi, pembagian tugas,

wewenang dan tanggung jawab, sistem koordinasi serta komunikasi. Dengan

demikian, organisasi dapat dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Page 23: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Gambar I.1 Bagan Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Pekalongan (Kajen)

Page 24: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

8. Uraian Deskripsi Jabatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset Kabupaten Pekalongan

a. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

(DPPKA) mpunyai tugas pokok memimpin dan bertanggung jawab

atas pelaksanaan tugas dan fungsi dinas.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di

atas, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai

fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset.

2) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset.

3) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset.

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikn oleh bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

b. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang

berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala dinas.

Sekretaris mempunyai tugas pokok sebagai unsur pembantu sebagian

tugas Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset yang

berkaitan dengan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan

Page 25: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

kerumahtanggaan, perlengkapan, penyusunan program, keuangan,

umum dan kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud di atas, sekretaris mempunyai fungsi :

1) Pelaksanaan koordinasi, penyusunan rencana dan program,

evaluasi serta pelaporan di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset.

2) Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan.

3) Pengelolaan surat-menyurat ekspedisi, arsip, perlengkapan, rumah

tangga, perjalanan dinas dan ketatalaksanaan.

4) Pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian.

5) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat terdiri dari :

1) Sub bagian program

Sub bagian program mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas sekretaris yang berkaitan dengan pengumpulan data

statistik, perumusan rencana dan program. Untuk

menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, sub

bagian program mempunyai fungsi :

a) Melaksanakan penyusunan rencana Program Kerja Tahunan

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

Page 26: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b) Melaksanakan Pembuatan Laporan dan Mengevaluasi Kegiatan

Kerja Tahunan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset (DPPKA).

c) Melaksanakan penyimpanan bahan penyusunan data statistik

dan analisa perencanaan dalam rangka penyusunan program

kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

(DPPKA).

d) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja tahunan

dengan bidang-bidang lain di lingkungan Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

e) Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan.

2) Sub bagian keuangan

Subbag keuangan mempunyai tugas melaksakan sebagian

tugas sekretaris yang berkaitan dengan penyusunan anggaran

belanja, pembukuan, dan verifikasi pada unit SKPD Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA). Di dalam

menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sub

Bagian Keuangan mempunyai fungsi:

a) Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA)

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

b) Melaksanakan persiapan dan melakukan pengelolaan

administrasi keuangan unit Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset (DPPKA).

Page 27: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

c) Mengumpulkan Rencana Kerja Anggaran (RKA) unit satuan

Dinas Pendidikan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

d) Melaksanakan penyusunan Dokumen Pelaksaan Anggaran

(DPA) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

(DPPKA) sesuai dengan APBD yang telah ditetapkan.

e) Melaksakan penyusunan laporan bulanan sesuai dengan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

f) Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

3) Sub bagian umum dan kepegawaian

Subbag umum dan kepegawaian mempunyai tugas

melaksanakan sebagian sekretaris yang berkaitan dengan urusan

ketatausahaan, kerumahtanggaan, perlengkapan dan kepegawaian.

Di dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud

di atas, sub bagian umum mempunyai fungsi :

a) Melaksanakan urusan rumah tangga Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

b) Menerima, membaca, meneliti, mengadakan, mendistribusikan

surat masuk sesuai dengan tujuan.

c) Mengarsipkan surat masuk sesuai dengan penataan

pengarsipan.

d) Mempersiapkan administrasi perjalanan dinas pada Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

Page 28: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

e) Menerima dan menyesuaikan konsep surat sesuai dengan tata

naskah yang berlaku.

f) Mengarsipkan bahan penyusunan anggaran rutin untuk

kebutuhan barang-barang serta alat tulis kantor sekretariat

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

g) Mempersiapkan pelayanan angkutan dan perawatan kendaraan

dinas serta pemeliharaan kebersihan kantor dan lapangan Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

h) Mempersiapkan dan menyusun pelaksanaan kegiatan acara-

acara pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

(DPPKA).

i) Menyusun dan mempersiapkan rencana kebutuhan barang

rutin, perbekalan serta alat tulis kantor sekretariat Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

Melaksakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

Masing-masing sub bagian dipimpin oleh seorang kepala sub

bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada sekretaris.

c. Bidang Pendapatan

Bidang pendapatan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang

berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada

Kepala Dinas.

Page 29: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Bidang pendapatan mempunyai tugas diantaranya :

1) Melaksanakan perencanaan dan pendataan pajak daerah, retribusi

daerah.

2) Perhitungan dan penerbitan surat ketetapan pajak daerah dan

retribusi daerah.

3) Penagihan pajak daerah, retribusi daerah, dan PBB.

Fungsi bidang pendapatan yaitu :

1) Menyusun rencana pendapatan pajak daerah.

2) Perhitungan data potensi pajak dan retribusi daerah.

3) perhitungan, penetapan dan penerbitan surat ketetapan pajak dan

retribusi daerah.

4) pelaksana penagihan pajak, retribusi daerah dan PBB.

5) pelaksana tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang pendapatan, terdiri dari :

1) Seksi perencanaan dan pendataan pajak daerah, retribusi daerah

Seksi ini mempunyai tugas dan fungsi pokok diantaranya

sebagai berikut.

a) Melaksanakan penyusunan rencana pendapatan pajak dan

retribusi daerah.

b) Perhitungan data potensi pajak dan retribusi daerah.

c) Pendistribusian formulir pendaftaran calon wajib pajak dan

wajib retribusi daerah.

Page 30: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

d) Pengelolaan data obyek dan subyek retribusi daerah.

e) Penyusunan laporan realisasi penerimaan pajak dan retribusi

daerah.

2) Seksi perhitungan dan penerbitan surat ketetapan pajak daerah dan

surat ketetapan retibusi daerah

Seksi ini mempunyai tugas dan fungsi pokok diantaranya

sebagai berikut.

a) Melaksanakan perhitungan, penetapan, penerbitan surat

ketetapan pajak dan retribusi daerah.

b) pelaksanakan pelayanan keberatan dan permohonan keringanan

penetapan pembayaran pajak dan retribusi daerah

3) Seksi penagihan pajak daerah, retribusi daerah dan PBB

Seksi ini mempunyai tugas dan fungsi pokok diantaranya

sebagai berikut.

a) Penagihan pajak, retribusi daerah dan PBB.

b) Mengolah dan mendistribusikan surat menyurat yang

berhubungan dengan penagihan pajak daerah, retribusi daerah

dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah.

d. Bidang Anggaran dan Perbendaharaan

Bidang anggaran dan perbendaharaan dipimpin oleh seorang

kepala bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada kepala dinas.

Page 31: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Bidang ini mempunyai tugas pokok :

1) melaksanakan koordinasi, pembinaan, penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

2) Perbendaharaan, pembukuan, verifikasi dan kas daerah.

Fungsi bidang anggaran dan perbendaharaan adalah :

1) Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana dan perubahan

APBD, petunjuk teknis pelaksanaan APBD dan nota keuangan.

2) Pelaksanaan koordinasi, penyusunan pedoman dan petunjuk teknis,

pembinaan ketatausahaan, penyelesaian dan ganti rugi

pembendaharaan.

3) Pengujian terhadap kebenaran penagihan dan penerbitan Surat

Perintah Membayar (SPM).

4) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang anggaran dan perbendaharaan, terdiri dari :

1) Seksi anggaran

Seksi anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan

koordinasi penyusunan rencana dan perubahan APBD, petunjuk

teknis pelaksanaan APBD dan nota keuangan yang akan

disampaikan kepada DPRD

2) Seksi perbendaharaan

Seksi perbendaharaan mempunyai tugas pokok diantaranya

sebagai berikut.

Page 32: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

a) Melaksanaan koordinasi, penyusunan pedoman dan petunjuk

teknis, pembinaan ketatausahaan, penyelesaian dan ganti rugi

pembendaharaan.

b) Pengujian terhadap kebenaran penagihan dan penerbitan SPM.

e. Bidang Akuntansi

Bidang akuntansi dipimpin oleh seorang kepala bidang yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

kepala dinas.

Tugas pokok bidang akuntansi yaitu :

1) melaksanakan koordinasi, penyusunan perhitungan anggaran,

pemeriksaan dan penelitian terhadap realisasi belanja langsung dan

belanja tidak langsung.

2) Penerbitan pengesahan Surat Pertanggungjawaban.

Fungsi pokok bidang akuntansi yaitu :

1) Pelaksanaan prosedur akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran

pada SKPD.

2) Pelaksanaan prosedur pertanggungjawaban APBD.

3) Pelaksanaan penatausahaan Bendahara Umum Daerah (BPD),

piutang daerah, investasi, pinjaman daerah, obligasi daerah dan

pelaporan arus kas.

4) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Page 33: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Bidang akuntansi, terdiri dari :

1) Seksi pembukuan dan verifikasi

Seksi pembukuan dan verifikasi mempunyai tugas pokok

melaksanakan prosedur akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas

pada SKPD meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan,

pengikhtisaran sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan

dengan penerimaan dan pengeluaran kas dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

2) Seksi akuntansi dan pelaporan

Seksi akuntansi dan pelaporan mempunyai tugas pokok

melaksanakan prosedur dalam rangka pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD, entitas pelaporan, menyusun laporan keuangan

yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas,

dan catatan atas laporan keuangan.

3) Seksi Kas Daerah

Seksi Kas Daerah mempunyai tugas melaksanakan

penatausahaan Bendahara Umum Daerah, piutang daerah,

investasi, pinjaman daerah, obligasi daerah, pelaporan anggaran,

kas serta lain-lain pendapatan yang sah dan dana perimbangan.

f. Bidang Pengelolaan Aset

Bidang pengelolaan aset mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan barang milik daerah yang meliputi perencanaan kebutuhan

dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,

Page 34: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan,

pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian.

Fungsi bidang pengelolaan aset diantaranya sebagai berikut.

1) Pelaksanaan perencanaan kebutuhan dan penganggaran

pengelolaan barang milik daerah.

2) Pelaksanaan pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan

dan pemeliharaan barang milik daerah.

3) Pelaksanaan penilaian, penghapusan, pemindahtanganan,

penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian

pengelolaan barang milik daerah.

4) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

bidang tugasnya.

Bidang pengelolaan aset, terdiri dari :

1) Seksi inventarisasi dan verifikasi aset

Seksi inventarisasi dan verifikasi aset mempunyai tugas

melaksanakan perencanaan kebutuhan dan penganggaran

pengelolaan barang milik daerah.

2) Seksi pemberdayaan dan pemanfaatan

Seksi pemberdayaan dan pemanfaatan tugas melaksanakan

pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

pemeliharaan barang milik daerah.

Page 35: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3) Seksi penghapusan dan pengamanan aset

Seksi penghapusan dan pengamanan aset mempunyai tugas

melaksanakan penilaian, penghapusan, pemindahtanganan,

penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian barang

milik daerah.

g. UPT

Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah unsur pelaksana teknis

pada dinas.

h. Jabatan Fungsional

Jabatan fungsional merupakan kedudukan yang menunjukkan

tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu

organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian

atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Kumpulan dari jabatan fungsional yang terdiri atas sejumlah

tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam

berbagai kelompok sesuai keahliannya.

Page 36: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

B. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini negara menerapkan pajak kepada rakyatnya untuk

memenuhi kelangsungan hidup bernegara. Pajak yang dipungut digunakan

sebagai sumber pembiayaan negara yang nantinya kembali kepada rakyat.

Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk terbesar ke-lima dan

sebagai negara yang sedang berkembang, memerlukan dana yang besar

untuk melakukan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat. Sumber dana yang digunakan untuk pembangunan saat

ini antara lain berasal dari penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak,

pinjaman luar negeri dan sumbangan dari berbagai negara. Penggunaan dana

pinjaman luar negeri yang kurang tepat mengakibatkan beban yang berat

untuk melunasi pokok pinjaman beserta tingkat bunga yang semakin besar.

Salah satu alternatif lain sumber penerimaan negara yang selama ini

dianggap oleh banyak pihak belum tergali secara optimal dan paling besar

adalah pajak. Saat ini, penerimaan pajak yang selalu mendominasi

penerimaan dalam APBN (Santoso Brotodihardjo, 2003:11).

Peranan pokok pajak dalam suatu negara menurut Tunggul Ansharri

Setia Negara (2006:16) seperti yang dikutip oleh Nin Yasmine (2011) yaitu

“sebagai sumber pendapatan (budgetary function) yang utama dan juga

sebagai alat pengatur (regulatory function)”. Pajak sebagai salah satu

sumber pendapatan daerah digunakan untuk membiayai pengeluaran-

pengeluaran pemerintah, seperti membiayai administrasi pemerintah,

membangun dan memperbaiki infrastruktur, menyediakan fasilitas

Page 37: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pendidikan dan kesehatan, dan membiayai kegiatan pemerintah daerah

dalam menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat disediakan oleh

pihak swasta yaitu berupa barang dan jasa publik. Melihat dari fenomena

tersebut dapat dilihat bahwa pentingnya pajak bagi suatu daerah, terutama

dalam menyokong pembangunan daerah itu sendiri, untuk itu diharapkan

pajak mengalami perkembangan dan peningkatan yang signifikan pada

masing-masing daerah. Salah satu daerah yang memiliki potensi dari asset

yang dimiliki oleh daerah itu sendiri untuk meningkatkan penerimaan daerah

adalah Kabupaten Pekalongan.

Kabupaten Pekalongan merupakan kabupaten yang mempunyai

daya tarik tersendiri bagi investor dikarenakan keberagaman kebudayaan

jawa yang terdapat di dalamnya. Salah satu kebudayaan yang menarik

perhatian orang luar daerah adalah kesenian magis sintren, seni tari

bernuansa islami, dan salah satunya yang paling terkenal adalah kesenian

seni batik di Wiradesa dan Pekajangan yang merupakan salah satu daerah

khas pembuat batik terbesar di daerah Kabupaten Pekalongan. Disamping

itu keterbukaan penduduknya yang mudah bersosialisasi dalam menanggapi

keberadaan orang luar daerah juga merupakan salah satu nilai tambah

tersendiri. Seiring berjalanya waktu perekonomian kabupaten Pekalongan

juga mengalami perkembangan melalui kebudayaan yang dimiliki, maka

dari itu upaya Pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk meningkatkan

pendapatan asli daerah adalah dengan meningkatkan penerimaan pajak

daerah, salah satu pajak daerah yang potensinya cukup besar adalah pajak

Page 38: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

restoran dan hotel.

Pengertian pajak restoran dan hotel menurut Undang-Undang Nomor

28 Tahun 2009 adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran

dan hotel. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman

dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria,

kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga, sedangkan hotel

adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait

lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen,

gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan

sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).

Di Kabupaten Pekalongan sampai saat ini terdapat 15 restoran dan 5

hotel. Berdirinya restoran-restoran dan perhotelan tersebut dilatar belakangi

oleh perkembangan pembangunan daerah setempat yang semakin pesat,

usaha jasa ini salah satunya bisa dijadikan objek bagi pemerintah untuk

menambah penerimaan kas daerah. Penerimaan kas dari kedua sektor

tersebut merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah yang

digunakan untuk membiayai pembangunan daerah Kabupaten Pekalongan.

Meski merupakan pendapatan daerah namun semua pendapatan daerah

harus dikelola sebaik-baiknya karena merupakan amanat rakyat, aset dari

rakyat dan kembali secara tidak langsung untuk rakyat. Sebagai salah satu

unsur badan pemerintahan daerah yang berwenang dalam pengelolaan

penerimaan kas daerah, DPPKAD Kabupaten Pekalongan memerlukan

sebuah sistem akuntansi dalam melakukan pengelolaan penerimaan kas

Page 39: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

daerahnya.

Menurut PP/No.56/2005, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah

suatu kumpulan sistem yang mendokumentasikan, mengadministrasikan,

mengolah data pengelolaan keuangan daerah dan terkait lainnya menjadi

informasi yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai bahan

pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pelaporan

dan pertanggungjawaban keuangan daerah. Di dalam memperoleh informasi

akuntansi yang akurat atas transaksi pendapatan daerah yang diterima, maka

diperlukan suatu sistem yang handal. Sebuah sistem akuntansi yang handal

sangat diperlukan dalam suatu entitas, diantaranya untuk mengetahui tingkat

kehandalan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang ada, memperbaiki

pengendalian akuntansi tersebut serta pengecekan intern, dan untuk

mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi

(Mulyadi, 2008:31).

Suatu sistem yang handal perlu diterapkan ke dalam transaksi

pendapatan daerah karena pendapatan merupakan transaksi yang penting bagi

suatu entitas yaitu sebagai transaksi penambah aset. Pengertian menurut

Erwin Taufiq Ritonga (2010:32) dan berdasarkan Perda Kabupaten

Pekalongan (No.6/2008:8), pendapatan daerah merupakan keseluruhan

penerimaan yang masuk dalam bendahara khusus penerimaan yang sudah

merupakan kewenangan pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah

nilai kekayaan bersih, bersifat sebagai penambah aset dan berfungsi untuk

menutupi pengeluaran rutin.

Page 40: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Salah satu macam transaksi pendapatan yang perlu mendapat

pengawasan lebih adalah transaksi penerimaan kas daerah, yaitu pendapatan

diterima yang berwujud uang yang masuk ke kas daerah (Peraturan Daerah

Kabupaten Pekalongan/No.6, 2008:8). Pengawasan lebih perlu dilakukan

terutama terhadap kas, karena kas merupakan salah satu dari macam aset

yang sifatnya paling liquid, sehingga perlu pengawasan lebih apabila

dibandingkan dengan macam aset lainnya.

Agar pengawasan transaksi penerimaan kas bisa berjalan dengan

semestinya dan serasi dengan daerah-daerah lainnya sehingga memudahkan

pengecekan dari BPK, didalam menjalankan fungsinya, DPPKAD Pemkab

Pekalongan telah mengacu pada peraturan yang telah ada yaitu Permendagri

Nomor 55 Tahun 2008. Sistem tersebut telah diterapkan dalam pajak hotel

dan restoran daerah Kabupaten Pekalongan sebagai salah satu sumber yang

sedang berkembang supaya lebih optimal lagi.

Meski pada dasarnya Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah

mengacu Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 namun adopsi sistem tersebut

tidak sepenuhnya dilakukan. Hal ini perlu dilakukan supaya sistem bisa

berjalan lebih efisien dan efektif. seperti halnya tidak diperlakukannya BKP

pembantu dalam sistem Pemkab Pekalongan, karena hal ini dirasa masih

belum perlu karena BKP masih dianggap sanggup untuk menangani transaksi

penerimaan kas tanpa BKP pembantu.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik

mengangkatnya ke dalam tugas akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM

Page 41: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK RESTORAN DAN

HOTEL STUDI KASUS DPPKA KABUPATEN PEKALONGAN”.

C. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka dapat

dirumuskan masalah yaitu apakah pelaksanaan sistem akuntansi penerimaan

kas pajak hotel dan restoran pada DPPKAD Pemerintah Kabupaten

Pekalongan telah sesuai dengan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan evaluasi adalah mengevaluasi sistem penerimaan pajak

restoran dan hotel yang terdapat pada DPPKAD Pemerintah Kabupaten

Pekalongan apakah telah sesuai dengan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan mengenai PAD, pajak daerah khususnya

pajak restoran dan hotel dan sistem penerimaanya.

2. Bagi Pemerintah

Dapat memberikan pertimbangan dan masukan bagi aparat

pemerintah kabupaten Pekalongan untuk memperbaiki sistem akuntansi

penerimaan pajak restoran dan hotel.

3. Bagi Masyarakat/Pihak Lain

Page 42: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan

dan dijadikan sebagai informasi yang mampu memberikan masukan-

masukan yang sifatnya membangun ke arah yang lebih baik.

Page 43: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Pajak Hotel Dan Restoran Pemkab Pekalongan

a. Pengertian Pajak

Pajak merupakan sumber penerimaan yang berperan bagi suatu

daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pengembangan

suatu daerah.

Sebelum membahas lebih jauh, penulis terlebih dahulu

membahas tentang pengertian pajak menurut beberapa ahli di bidang

ekonomi :

1) Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH sebagaimana dikutip

Eko Yunanto (2010:10), “pajak adalah peralihan kekayaan dari

pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin

dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan

sumber utama untuk membiayai public investment”.

2) Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah "kontribusi wajib kepada

negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan undang undang, dengan tidak mendapat

timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Page 44: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Pembagian Pajak Daerah

Berdasarakan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007, pajak

negara dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1) Pajak daerah tingkat I

a. Pajak Kendaraan Bermotor

b. Pajak Kendaraan di Air

c. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

d. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor di Air

e. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

f. Pajak Air Permukaan

2) Pajak daerah tingkat II

a. Pajak Hotel

b. Pajak Restoran

c. Pajak Reklame

d. Pajak Hiburan

e. Penerangan Jalan

f. Pengambilan Dan Pengolahan Galian Gol C

g. Pajak Parkir

h. Pajak Air Bawah Tanah

i. Pajak Sarang Burung Walet

j. Pajak .Lingkungan

c. Pengertian Pajak Hotel dan Restoran

Pajak hotel dan restoran menurut H. Achmad Mas’udi

Page 45: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

(2008:14) adalah sebagai berikut :

“Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan sewa kamar hotel.

Pengertian hotel disini termasuk juga rumah penginapan yang

memungut bayaran”.

“Pajak restoran atau rumah makan adalah pajak yang dikenakan

atas pelayanan jasa tempat menyantap makanan dan atau minuman

yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha

jasa boga atau katering”.

Pengenaan pajak hotel dan restoran tidak mutlak ada pada

seluruh daerah kabupaten atau kota yang ada di Indonesia. Hal ini

berkaitan dengan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah

kabupaten atau kota untuk mengenakan atau tidak mengenakan suatu

jenis pajak kabupaten/kota. Oleh karena itu, untuk dapat dipungut pada

suatu daerah atau kota, pemerintah daerah harus terlebih dahulu

menerbitkan peraturan daerah tentang pajak hotel.

d. Subjek Pajak, Wajib Pajak, Objek Pajak dan Dikecualikan dari Objek

Pajak Hotel Dan Restoran

Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang

melakukan pembayaran atas palayanan hotel. Secara sederhana yang

menjadi subjek pajak adalah konsumen yang menikmati dan

membayar pelayanan yang diberikan oleh pengusaha hotel, sementara

itu yang menjadi wajib pajak adalah pengusaha hotel, yaitu orang

pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam lingkungan

Page 46: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

perusahaan atau pekerjaannya melakukan usaha di bidang jasa

penginapan dan objek pajak hotel adalah segala bentuk pelayanan yang

disediakan oleh hotel dengan pembayaran.

Subjek pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang

membeli makanan dan/atau minuman di restoran, pengertian wajib

pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan

restoran. Objek pajaknya adalah pelayanan yang disediakan oleh

restoran yang meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau

minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat

pelayanan maupun di tempat lain, termasuk penjualan makanan

dan/atau minuman di tempat yang disertai dengan fasilitas

penyantapan.

Besarnya tarif yang dikenakan, antara pajak hotel dan restoran

sama yaitu sebesar 10% dari dasar pengenaan pajak. Dasar pengenaan

pajak adalah jumlah pembayaran yang dilakukan oleh subjek pajak

pada hotel ataupun restoran. Pembayaran adalah jumlah uang yang

harus dibayar oleh subjek pajak kepada wajib pajak untuk harga jual

jasa baik jumlah uang yang dibayarkan maupun penggantian yang

seharusnya diminta wajib pajak sebagai penukaran atas pemakaian jasa

dengan nama apa pun juga dilakukan berkaitan dengan usaha hotel

ataupun restoran.

Page 47: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2. Pengertian Evaluasi

Evaluasi menurut Suharsimi Arikunto seperti yang dikutip Eko

Yunanto (2010:8) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang

bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk

menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi

utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi

yang berguna bagi pihak pengambil keputusan untuk menentukan

kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.

Dari pengertian tentang evaluasi yang telah dikemukakan diatas,

dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses yang

dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh mana keberhasilan sebuah

program.

3. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2008:3) adalah organisasi

formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan. Dari definisi sistem akuntansi

tersebut terdapat unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut antara lain

seperti formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan.

Sistem Akuntansi menurut PP/No.24/Tahun 2005 adalah

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan posisi

keuangan dan operasi keuangan pemerintah.

Page 48: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4. Tujuan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah

Adapun yang menjadi tujuan Sistem Akuntansi Pemerintahan

Daerah menurut Arif Bachtiar (2009) antara lain :

a. Menjaga aset melalui pencatatan, pemprosesan dan pelaporan

transaksi keuangan yang konsisten.

b. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang

anggaran dan kegiatan keuangan yang berguna sebagai dasar

penilaian kinerja untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi

anggaran dan tujuan akuntabilitas.

c. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi

keuangan (neraca) Menyediakan informasi keuangan yang berguna

untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan

keuangan secara efektif.

5. Pengertian pajak

Pengertian pajak menurut Edi Suprianto (2011:2) adalah suatu

pungutan yang wajib dikenakan oleh rakyat untuk menutupi pengeluaran

rutin pemerintah dan pembiayaan pembangunan.

Sedangkan menurut undang-undang nomor 28 tahun 2009, pajak

adalah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Page 49: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan

iuran kepada Negara yang dipungut pemerintah berdasarkan peraturan

perundang-undanganyang dapat dipaksakan, tanpa mendapat kotraprestasi

yang langsung ditunjukkan untuk membiayai pengeluaran umum

pemerintah.

6. Pengertian Penerimaan Kas Daerah

Pengertian penerimaan kas menurut bastian (2006:118) adalah

transaksi keuangan yang menyebabkan aset perusahaan berupa kas atau

setara kas bertambah. Atau uang tunai atau giro serta rekening giro yang

tidak dibatasi penggunaannya untuk membiayai kegiatan entitas

pemerintah daerah.

Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa penerimaan daerah

merupakan uang yang masuk ke kas daerah sebagai penunjang

pembiayaan pembangunan dan pengeluaran rutin (Permendagri/No. 21/

2011:7).

7. Sistem dan Prosedur Pengelolaan Akuntansi Penerimaaan Kas

Pemerintahan

SAKD menurut Permendagri/No.71/2010 merupakan rangkaian

sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk

mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan

pelaporan keuangan dilingkungan organisasi pemerintah.

Sistem dan prosedur penerimaan kas pada Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) meliputi beberapa rangkaian proses prosedur baik manual

Page 50: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

maupun komputerisasi. Mulai dari input kas yang diterima hingga output

berupa laporan pertanggungjawaban penerimaan kas dalam rangka

mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD (Bastian, 2006:119).

Tansaksi yang timbul akan membuat suatu jaringan prosedur yang

terdiri dari penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan. Prosedur

penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan merupakan uraian pelaksanaan

kegiatan yang terdiri dari fungsi/pihak yang terkait yang terdiri dari

bagian-bagian pelaksana sistem, dokumen yang digunakan, catatan yang

digunakan, dan berakhir laporan keuangan.

B. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 Sebagai Acuan

Sistem Penerimaan Kas Dari Sektor Pajak Hotel Dan Restoran

Kabupaten Pekalongan

Standar sistem akuntansi penerimaan kas sektor pajak hotel dan

restoran Pemkab Pekalongan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri

nomor 55 tahun 2008. Sistem akuntansi penerimaan kas sektor pajak hotel dan

restoran menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 55 tahun 2008

adalah sebagai berikut.

1. Fungsi yang terkait

Bagian yang terkait dalam transaksi penerimaan kas atas pajak

hotel dan restoran diantaranya sebagai berikut.

a. Bagian pendataan yang berperan untuk menangani proses pendataan

kepada para calon wajib pajak.

Page 51: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

b. Bagian penetapan yang berperan menentukan besarnya pajak yang

akan dikenakan wajib pajak dan menerbitkan skpd.

c. Bagian penagihan diperlukan apabila terjadi keterlambatan

pembayaran yang lewat jatuh tempo.

d. Bagian penyimpanan berperan dalam menyimpan transaksi kas masuk,

dan bagian pembukuan berperan dalam proses pencatatan semua

transaksi kas masuk.

e. Bagian pencatatan berperan dalam melakukan pencatatan dan

merekam atas keseluruhan kegiatan transaksi keuangan penerimaan

kas atas pajak hotel dan restoran.

2. Dokumen yang digunakan

Formulir terkait dalam prosedur penerimaan kas dari sektor

pendapatan pajak hotel dan restoran diantaranya sebagai berikut.

a. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPPD)

Formulir yang berisikan pertanyaan-pertanyaan pada wajib

pajak atas pendapatan bersih dari usaha restoran atau perhotelannya.

b. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)

Formulir yang berisikan jumlah pajak terutang wajib pajak

yang sudah ditetapkan oleh pengguna anggaran.

c. Surat pembayaran pajak yang sah (SSPD, slip setor bank, dll)

Formulir yang menunjukkan bahwa wajib pajak sudah

melaksanakan kewajibannya yaitu membayar pajak hotel dan restoran

terutang pada pemerintah daerah. Surat pembayaran pajak sah bisa

Page 52: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

berupa SSPD, slip setor bank (apabila pembayaran dilakukan melalui

bank), atau tanda bukti lainnya.

d. Surat Tanda Setor (STS)

Dokumen ini digunakan untuk menyetor penerimaan daerah

dari wajib bayar ke rekening Kas Daerah di Bank

e. Nota Kredit Bank

Dokumen ini digunakan oleh Bank untuk memberitahukan

adanya transfer ke rekening Kas Daerah.

f. Laporan pertanggungjawaban pembantu

Laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh BKP pembantu guna

mempermudah BKP dalam melakukan penerimaan kas.

g. Laporan pertanggungjawaban

Laporan pertanggungjawaban yang digunakan oleh BKP dalam

mempertanggungjawabkan segala transaksi kas masuk berdasarkan

dari lampiran dokumen STS, STTB, SKPD serta LPJ pembantu.

3. Catatan yang digunakan

Catatan terkait dalam prosedur penerimaan kas dari sektor

pendapatan pajak hotel dan restoran diantaranya sebagai berikut.

a. BPPS (Buku Pembantu Penerimaan Sejenis)

Catatan yang dibuat oleh BKP mengenai transaksi penerimaan

kas khusus dari sektor pajak hotel atau restoran.

b. Buku Kas Umum (BKU)

Catatan hasil keseluruhan penerimaan kas beserta

Page 53: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

penjumlahannya berdasarkan berkas-berkas terkait.

c. Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian

Laporan perekapan seluruh penerimaan pendapatan yang

dibukukan secara harian oleh BKP.

4. Prosedur yang membentuk sistem

Prosedur penerimaan pendapatan dari sektor pajak hotel dan

restaurant pada DPPKAD Pemkab Pekalongan secara umum dan menurut

kronologis digambarkan pada gambar II.2 sebagai berikut.

Page 54: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambar II.2 Prosedur sistem penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran

PelaksanaanPendapatan – Bendahara Penerimaan

Pelaksanaan Pendapatan – Bendahara Penerimaan Pembantu

Pelaksanaan Pendapatan – Bank Kasda

Pelaksanaan Pendapatan – Bank Lain

STS SKP Tanda Bukti

Pembayaran

PelaksanaanPendapatan – Bendahara Penerimaan

PelaksanaanPendapatan – Bendahara Penerimaan

LPJ BKP

Pembantu LPJ BKP

LPJ BKP

Tersetujui

Akuntansi Dan Pertanggungjawaban SKPD dan SKPKD

Pembayaran Pajak Hotel dan Restoran Oleh WP Uang

Penatausahaan oleh BKP Penatausahaan oleh BKP pembantu

Otorisasi LPJ oleh bagian yang berwenang

Page 55: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

a. Prosedur penetapan pajak hotel dan restoran

Pengguna anggaran melakukan perhitungan Proyeksi PAD

(Pendapatan Asli Daerah) berdasarkan PAD tahun lalu. Berdasarkan

hasil dari proyeksi PAD atas pendapatan pajak hotel dan restoran

kemudian pengguna anggaran menerbitkan SKPD yang ditujukan

untuk wajib pajak, bendahara penerimaan dan kuasa BUD.

Gambar II.3 Prosedur penetapan pajak hotel dan restoran

Pengguna Anggaran

Perhitungan Proyeksi PAD

Kuasa BUD

3

3 SKP

3

2 1

Surat Ketetapan Pajak

1 2 3

Menerbitkan SKPD

Wajib Pajak

1

1 SKP

BKP/BKP Pembantu

2

2 SKP

selesai

Page 56: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

b. Prosedur penerimaan pajak hotel dan restoran

Wajib pajak menerima SKP dan mengetahui jumlah nominal

jumlah beban pajak hotel dan restoran terutangnya. Kemudian WP

melakukan pembayaran pajak terutangnya sesuai dengan besar

nominal di SKP lembar 1. Dalam melaksanakan penerimaan kas atas

pajak hotel dan restoran, berdasarkan cara pembayarannya pemerintah

daerah menerapkan 4 mekanisme, antara lain sebagai berikut.

1) Mekanisme penerimaan kas melalui BKP

Wajib pajak melakukan pembayaran kepada BKP sesuai

SKPD. Kemudian BKP menerima uang dan mencocokkan dengan

SKP lembar 2, setelah itu mencatatnya ke dalam akun debet dalam

buku penyetoran dan pengeluaran. Kemudian BKP membuat STB

2 lembar, lembar 1 sebagai tanda bukti WP telah melakukan

pembayaran pajak kepada BKP dan lembar 2 untuk diteruskan ke

prosedur penatausahaan BKP bersamaan dengan SKP lembar 2.

Setelah itu BKP membuat STS untuk penyetoran ke bank kasda

sekurang-kurangnya dalam waktu 24 jam sejak disetorkannya pajak

oleh WP. Dari transaksi penyetoran STS ke bank kasda ini BKP

memperoleh STS terotosisasi bank yang kemudian berlanjut ke

penatausahaan penerimaan kas oleh BKP dan nota kredit yang

diterbitkan oleh bank kasda untuk BUD. Dari STS terotorisasi bank

yang telah diterima, kemudian BKP mencatat dalam buku

penerimaan dan penyetoran pada sisi kredit.

Page 57: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Gambar II.4 Prosedur penerimaan pajak hotel dan restoran – BKP (PP/No.55 Tahun 2008)

Penatausahaan Penerimaan oleh

BKP

Surat Tanda Setor

Surat Tanda Setor

Wajib Pajak

1 Surat Ketetapan Pajak Daerah

Pembayaran

uang

1 Tanda Bukti Pembayaran Lunas

1 Surat Ketetapan Pajak Daerah

Bendahara Penerimaan

uang

Verifikasi dan pengisian ke Buku Penerimaan (+) dan Penyetoran (-)

1

2 Tanda Bukti Pembayaran Lunas

Surat Tanda Setor

uang

2 Surat Ketetapan Pajak Daerah

Bank Kasda

Surat Tanda Setor

uang

Penerimaan, saving, otorisasi

Surat Tanda Setor*

Nota Kredit

Disampaikan ke BUD

1

4

3 1 4

3

5 5

2 Rancangan Surat Ketetapan Pajak

4

5

2 Tanda Bukti Pembayaran Lunas

2 Surat Ketetapan Pajak Daerah

Surat Tanda Setor*

selesai

Page 58: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2) Mekanisme penerimaan kas melalui BKP pembantu

Wajib pajak melakukan pembayaran kepada BKP

pembantu sesuai SKPD. Kemudian BKP pembantu menerima uang

dan mencocokkan dengan SKP lembar 2, setelah itu mencatatnya

ke dalam akun debet dalam buku penyetoran dan pengeluaran

pembantu. Kemudian BKP membuat STB 2 lembar, lembar 1

sebagai tanda bukti WP telah melakukan pembayaran pajak kepada

BKP pembantu dan lembar 2 untuk diteruskan ke prosedur

penatausahaan BKP pembantu bersamaan dengan SKP lembar 2.

Setelah itu BKP pembantu membuat STS untuk penyetoran ke

bank kasda sekurang-kurangnya dalam waktu 24 jam sejak

disetorkannya pajak oleh WP. Dari transaksi penyetoran STS ke

bank kasda ini BKP pembantu memperoleh STS terotosisasi bank

yang kemudian berlanjut ke penatausahaan penerimaan kas oleh

BKP pembantu dan nota kredit yang diterbitkan oleh bank kasda

untuk BUD. Dari STS terotorisasi bank yang telah diterima,

kemudian BKP pembantu mencatat dalam buku penerimaan dan

penyetoran BKP pembantu pada sisi kredit.

Page 59: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Gambar II.5 Prosedur penerimaan pajak hotel dan restoran – BKP Pembantu(PP/No.55 Tahun 2008)

Surat Tanda Setor

Surat Tanda Setor

Wajib Pajak

1 Surat Ketetapan Pajak Daerah

Pembayaran

1 Tanda Bukti Pembayaran Lunas

1 Surat Ketetapan Pajak Daerah

Bendahara Penerimaan Pembantu

uang

Verifikasi dan pengisian ke Buku Penerimaan (+) dan Penyetoran (-)

1

2 Tanda Bukti Pembayaran Lunas

Surat Tanda Setor

uang

2 Surat Ketetapan Pajak Daerah

Bank Kasda

Surat Tanda Setor

uang

Penerimaan, saving, otorisasi

Surat Tanda Setor*

Nota Kredit

1

4

3 2 4

3

5 5

2 Rancangan Surat Ketetapan Pajak

4

5

1 Tanda Bukti Pembayaran Lunas

2 Surat Ketetapan Pajak Daerah

Surat Tanda Setor*

Penatausahaan Penerimaan

BKP pembantu

uang

Disampaikan ke BUD

selesai

Page 60: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3) Mekanisme penerimaan kas melalui bank selain bank kasda

Wajib pajak melakukan pembayaran sesuai SKP kepada

bank selain bank kasda sesuai dengan rekening BKP yang telah

ditentukan dan diotorisasi oleh kepala daerah. Bank kemudian

melakukan pengecekan data pemda mengenai jumlah SKP WP

yang terutang. Setelah sesuai kemudian bank menerbitkan STB

bank untuk WP sebagai tanda bukti telah melakukan pembayaran,

dan surat konfirmasi bank untuk BKP. pihak bank kemudian

melakukan kliring dengan bank kasda, dan kemudian bank kasda

menerbitkan nota kredit yang kemudian disampaikan kepada BUD.

Page 61: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Gambar II.6 Prosedur penerimaan pajak hotel dan restoran – Bank Lain (PP/No.55 Tahun 2008)

Penatausahaan Penerimaan oleh

BKP

Wajib Pajak

Surat Ketetapan 2 Pajak Daerah

verifikasi

Bendahara Penerimaan

3

3

Bank Lain

uang

Penerimaan dan penyimpanan sementara

Surat konfirmasi bank

kliring

uang

Bank Kasda

Nota Kredit

uang

Penerimaan dan penyimpanan kas daerah

Nota Kredit

Disampaikan ke BUD

1

2 4

4

Konfirmasi pada BKP

Surat konfirmasi bank

Kliring

1 Surat Ketetapan Pajak Daerah

Pembayaran

uang

1 Tanda Bukti Pembayaran Lunas

1 Surat Ketetapan Pajak Daerah

1

2

Tanda Bukti Pembayaran Lunas

selesai

Page 62: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

4) Mekanisme penerimaan kas melalui bank selain bank kasda

Wajib pajak melakukan pembayaran sesuai SKP kepada

bank kasda. Bank kasda melakukan pengecekan data pemda

mengenai jumlah SKP WP yang terutang. Setelah sesuai kemudian

bank menerbitkan STB bank kasda untuk WP sebagai tanda bukti

telah melakukan pembayaran, dan surat konfirmasi bank kasda

untuk BKP. Kemudian bank kasda menerbitkan nota kredit yang

kemudian disampaikan kepada BUD.

Page 63: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar II.7 Prosedur penerimaan pajak hotel dan restoran – Bank Kasda (PP/No.55 Tahun 2008)

Wajib Pajak

3

Bank Kasda

uang

Penerimaan dan penyimpanan kas daerah

1

Nota Kredit

Surat konfirmasi bank

Surat Ketetapan 2 Pajak Daerah

verifikasi

Penatausahaan Penerimaan oleh

BKP

3

Bendahara Penerimaan

Surat konfirmasi bank

2

BUD

1 Surat Ketetapan Pajak Daerah

Pembayaran

uang

1 Tanda Bukti Pembayaran Lunas

1 Surat Ketetapan Pajak Daerah

1

2

Tanda Bukti Pembayaran Lunas

selesai

Page 64: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

c. Penatausahaan penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran oleh BKP

pembantu

STS terotorisasi bank, SKP, dan STB diterima oleh BKP

pembantu atas transaksi pembayaran melalui BKP pembantu.

kemudian berdasarkan sumber tersebut BKP pembantu melakukan

verifikasi dan penatausahaan kas masuk, mencatat dalam BKU

penerimaan pembantu dan buku penerimaan rekapitulasi penerimaan

pembantu, dan terakhir membuat laporan pertanggungjawaban BKP

pembantu yang kemudian diserahkan ke BKP untuk diproses lebih

lanjut.

Page 65: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Gambar II.8 Penatausahaan penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran oleh BKP pembantu

Bendahara Penerimaan Pembantu

Surat Tanda Setor

Surat Ketetapan Pajak Daerah

Surat Tanda Bukti Pembayaran yang Sah

Verifikasi dan Penatausahaan Penerimaan oleh Bendahara Pembantu

Surat Tanda Setor

Surat Ketetapan Pajak Daerah

Surat Tanda Bukti Pembayaran yang Sah BKU penerimaan

Pembantu Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu

1

1

BKU penerimaan Pembantu Buku Rekapitulasi

Penerimaan Harian Pembantu

Membuat Surat Pertanggungjawaban

Penerimaan Pembantu

Surat Pertanggungjawaban Penerimaan Pembantu

2

Bendahara Penerimaan

3

Surat Pertanggungjawaban Penerimaan Pembantu

Arsip yang diperoleh atas penerimaan kas oleh BKP Pembantu

Penatausahaan Penerimaan oleh

BKP

selesai

Page 66: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

d. Penatausahaan penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran oleh BKP

Dari dokumen STS terotorisasi bank, SKP serta STB yang

diterima melalui transaksi pembayaran melalui BKP, bank selain bank

kasda dan bank kasda, kemudian BKP melakukan verifikasi dan

penatausahaan penerimaan dan mencatatnya kedalam buku penerimaan,

buku rekapitulasi penerimaan harian dan buku pembantu. Berdasarkan

pencatatan tersebut beserta lampiran dokumen pendukung dan SPJ

penerimaan pembantu yang telah diterima, kemudian BKP membuat

SPJ penerimaan berjumlah 3 lembar. lembar 1 diarsip tetap dan lembar

2, 3 diarsip sementara, untuk proses pertanggungjawaban BKP.

Page 67: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Gambar II.9 Penatausahaan penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran oleh BKP

Dok Pelaksanaan Pendapatan Daerah melalui BKP, Bank Lain dan Bank Kasda

Surat Tanda Setor

Surat Ketetapan Pajak Daerah

Surat Tanda Bukti Pembayaran yang Sah

Verifikasi oleh Penatausahaan Penerimaan

Bendahara Penerimaan

Buku Penerimaa

Buku Pembantu

B.R.P.H

pembukuan

1

SPJ Penerimaan Pembantu

Penatausahaan Penerimaan oleh Bendahara Pembantu

1

Buku Penerimaa

Buku Pembantu

B.R.P.H

pembukuan

SPJ Penerimaan Pembantu

Pembuatan SPJ Penerimaan (3 lb)

SPJ Penerimaan Pembantu 3

2 1

SPJ

Penerimaan

Surat Tanda Setor

Surat Ketetapan Pajak Daerah

Surat Tanda Bukti Pembayaran yang Sah

Pertanggungjawaban penerimaan kas oleh BKP

Surat Konfirmasi Bank

selesai

Page 68: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

e. Pertanggungjawaban penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran

Penatausahaan BKP berakhir dengan pembuatan SPJ. SPJ yang

telah diarsip sementara tersebut kemudian diserahkan ke PPK SKPD

untuk diverifikasi. Apabila tidak disetujui maka SPJ dikembalikan

kembali ke penatausahaan penerimaan kas dan apabila disetujui maka

SPJ tersebut ditandatangani oleh PPK SKPD, lembar 2 diarsip dan

lembar 3 diteruskan ke pengguna anggaran untuk diotorisasi dan

kemudian diserahkan ke bagian BUD. SPJ yang diterima BUD

kemudian diferifikasi dan dievalusi dengan dokumen SKP lembar 3

yang diterima dari pengguna anggaran dan nota kredit yang diterima

dari bank. Apabila terjadi perbaikan maka SPJ tersebut dikembalikan

kembali ke penatausahaan penerimaan kas dan apabila disetujui maka

BUD membuat surat pengesahan BUD 2 lembar, lembar 1 untuk

pemberitahuan kepada BKP bahwa SPJ telah disetujui dan lembar 2

untuk PPKD sebagai arsip, sedang SPJ yang telah disahkan kemudian

dilanjutkan ke akuntasi SKPKD untuk di jurnal dengan akuntansi

pengeluaran daerah, aset, dan selain kas.

Page 69: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar II.10 Pertanggungjawaban Pajak Hotel dan Restoran oleh Bendahara Penerimaan (PERMENDAGRI/No.55 Tahun 2008)

3

2

SPJ

Penerimaan

PPK SKPD Pengguna Anggaran

3

SPJ

Penerimaan

otorisasi

3

SPJ

Penerimaan

4

1

Surat

Pengesahan

verifika

ya tidak

Bendahara Penerimaan

3

2

Penatausahaan penerimaan

1

1

2

2

3

3 5

6

tandatangan

3

2

SPJ

Penerimaan selesai

Page 70: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar II.10 Pertanggungjawaban Pajak Hotel dan Restoran oleh BKP (PERMENDAGRI/No.55 Tahun 2008) (lanjutan)

Akuntansi SKPKD

4

3

SPJ

Penerimaan

Verifikasi, analisis, evaluasi dan pengesahan

3

SPJ

Penerimaan

2

1

Surat

Pengesahan SPJ

6

Bendahara Umum Daerah

Verifikasi, Evaluasi dan Analisis utk

Rekonsiliasi ya

tidak

Perbaikan SPJ

5

3

SKP

Nota Kredit

7

PPKD

7

2

Surat

Pengesahan SPJ

Membuat surat pengesahan SPJ BUD

N

Page 71: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

C. Pelaksanaan Sistem Penerimaan Kas Sektor Pajak Hotel Dan Restoran

Studi Kasus DPPKA Pemerintah Dati II Kabupaten Pekalongan

Pelaksanaan dari sistem Penerimaan Kas Sektor Pajak Hotel Dan

Restoran Studi Kasus DPPKA Pemerintah Dati II Kabupaten Pekalongan

adalah sebagai berikut.

1. Bagian yang terkait

a. Bagian Pendataan

Bagian pendataan bertugas melakukan pendataan pada calon

wajib pajak.

b. Bagian Penetapan Pajak Dan Otorisasi SPJ (Pengguna Anggaran)

Bagian penetapan bertugas menetapkan berapa besarnya pajak

terutang wajib pajak berdasarkan data-data dari bagian pendataan.

Penetapan pajak dilakukan oleh pengguna anggaran, sedangkan bagian

otorisasi salah satunya melakukan otorisasi SPJ lembar 2 (dua) dan 3

(tiga) yang sebelumnya telah di cek/proses oleh bagian PPK SKPD.

c. Bagian Bendahara Khusus Penerimaan

Bendahara khusus penerimaan bertugas melakukan proses

penatausahaan segala macam transaksi yang berhubungan dengan

penerimaan kas.

d. PPK SKPD

Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD bertugas melakukan

pembukuan seluruh transaksi penerimaan kas maupun pengeluaran kas

daerah, akuntansi asset dan selain asset pada lingkup SKPD.

Page 72: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pembukuan PPK SKPD berupa laporan keuangan SKPD, neraca saldo

SKPD, dan catatan atas laporan keuangan .

e. Bendahara Umum Daerah

BUD berfungsi melakukan pembukuan pada seluruh transaksi

Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) maupun SKPKD.

f. Bagian Akuntansi

Berfungsi membuat laporan keuangan daerah berdasarkan data

dari transaksi surat pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran

yang telah diotorisasi dan verifikasi oleh pihak berwenang.

g. Bagian penyimpanan (BPD selaku bank kasda dan bank lain)

Bank Kasda merupakan tempat penyimpanan seluruh keuangan

daerah. Bank Kasda yang ditunjuk adalah Bank Pembangunan Daerah

(BPD). Selain Bank BPD, bank lain juga merupakan tempat

penyimpanan kas daerah meski hanya sementara. Selain sebagai

tempat penyimpanan, bank juga berfungsi sebagai sarana tempat

pembayaran pajak.

2. Dokumen yang digunakan

Formulir terkait dalam prosedur penerimaan kas dari sektor

pendapatan pajak hotel dan restoran diantaranya sebagai berikut.

a. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPPD)

Formulir yang berisikan pertanyaan-pertanyaan pada wajib

pajak atas pendapatan bersih dari usaha restoran dan perhotelannya.

Page 73: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

b. Kartu data

Suatu lembaran yang berisi salinan pendapatan bersih dari

SPPD pada wajib pajak dari tahun ke tahun.

c. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)

Formulir yang berisikan jumlah pajak terutang wajib pajak

yang sudah ditetapkan oleh pengguna anggaran.

d. Surat pembayaran pajak yang sah (SSPD, slip setor bank(WP), dll)

Formulir yang menunjukkan bahwa wajib pajak sudah

melaksanakan kewajibannya yaitu membayar pajak hotel dan restoran

terutang pada pemerintah daerah.

e. Surat Tanda Setor (STS)

Dokumen ini digunakan untuk menyetor penerimaan daerah

dari BKP ke rekening Kas Daerah di Bank.

f. Nota Kredit Bank

Dokumen ini digunakan oleh Bank untuk memberitahukan

adanya transfer ke rekening Kas Daerah.

3. Catatan yang Digunakan

Catatan terkait dalam prosedur penerimaan kas dari sektor

pendapatan pajak hotel dan restoran diantaranya sebagai berikut.

a. Buku Penerimaan dan Penyetoran

Buku Penerimaan dan Penyetoran merupakan catatan atas

transaksi kas masuk yang telah diterima oleh BKP sebelum disetor ke

bank dan setelah menyetor ke bank.

Page 74: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

b. Buku rekapitulasi penerimaan harian

Buku yang dipergunakan untuk mencatat dan menggolongkan

transaksi atau kejadian yang mengakibatkan terjadinya penerimaan kas

berdasarkan RPH yang dilampirkan oleh Rekap Setoran.

c. Buku pembantu

Buku pembantu merupakan catatan akuntansi yang berfungsi

memberikan informasi rinci dari suatu rekening yang terkait dengan

Pendapatan Asli Daerah, yang diringkas dalam buku besar rekap

setoran atau bukti pendukung lainya yang sah. Pencatatan dalam buku

pembantu diuraikan berdasarkan rincian objek pendapatan.

d. Register RPH

Buku BUD yang digunakan untuk mencatat penerimaan kas

daerah berdasarkan dokumen Rekapitulasi Penerimaan Harian (RPH)

4. Uraian prosedur yang membentuk sistem

Prosedur sistem penerimaan kas dari sektor pajak atas hotel dan

restoran pada DPPKAD Pemkab Pekalongan secara kronologis antara lain

sebagai berikut.

a. Pelaksanaan penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran

berdasarkan data WP kemudian pengguna anggaran melakukan

perhitungan dan menetapkan besarnya pajak terutang dengan

menerbitkan SKP berjumlah 3 lembar, lembar 1 untuk WP, lembar 2

untuk BKP dan lembar 3 untuk BUD untuk arsip sementara. Dari SKP

yang telah diditerima kemudian WP melakukan pembayaran pajak

Page 75: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

terutangnya sesuai dengan besar nominal di SKP lembar 1. Kemudian

BKP menerima uang dan mencocokkan dengan SKP lembar 2, setelah

itu mencatatnya ke dalam akun debet dalam buku penyetoran dan

pengeluaran. Kemudian BKP membuat STB 2 lembar, lembar 1

sebagai tanda bukti WP telah melakukan pembayaran pajak kepada

BKP dan lembar 2 untuk diteruskan ke prosedur penatausahaan BKP

bersamaan dengan SKP lembar 2. Setelah itu BKP membuat STS

untuk penyetoran ke bank kasda sekurang-kurangnya dalam waktu 24

jam sejak disetorkannya pajak oleh WP. Dari transaksi penyetoran STS

ke bank kasda ini BKP memperoleh STS terotosisasi bank yang

kemudian berlanjut ke penatausahaan penerimaan kas oleh BKP dan

nota kredit yang diterbitkan oleh bank kasda untuk BUD. Dari STS

terotorisasi bank yang telah diterima, kemudian BKP mencatat dalam

buku penerimaan dan penyetoran pada sisi kredit.

Page 76: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gambar II.11 Pelaksanaan Penetapan Dan Pembayaran Pajak Hotel dan Restoran

Wajib Pajak

1 SKPD

Membayar pajak hotel

dan restoran berdasarkan

SKPD

1 SKPD

uang

1 Surat tanda pembayaran sah

2 7

BPKKD PPKD

Perhitungan Proyeksi PAD

Rancangan Surat Ketetapan Pajak

1

1

Rancangan Surat Ketetapan Pajak

4

3 SKP

3

2 1

Surat Ketetapan Pajak

2 4

BPKKD Sub Bidang Pendapatan (PAD)

BUD (Sie Pendanaan)

Nota Kredit

Mencatat dalam Reg Kas

Masuk/Penerimaan Kas

Nota Kredit

10

5

3

Mendistribusikan SKP dari

rancangan

Merancang SKP

selesai

Page 77: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Gambar II.11 Pelaksanaan Penetapan Dan Pembayaran Pajak Hotel dan Restoran (Lanjutan)

Penatausahaan penerimaan

Surat Tanda Setor

Bendahara Penerimaan

uang

Verifikasi dan pengisian ke Buku Penerimaan (+) dan Penyetoran (-)

2

1 Tanda Bukti Pembayaran Lunas

Surat Tanda Setor

uang

2 Surat Ketetapan Pajak Daerah

6 5

6

8

3

2 Rancangan Surat Ketetapan Pajak

9

1 Tanda Bukti Pembayaran Lunas

2 Surat Ketetapan Pajak Daerah

Surat Tanda Setor*

Surat Tanda Setor

Bank Kasda

Surat Tanda Setor

uang

Penerimaan, saving, otorisasi

Surat Tanda Setor*

Nota Kredit

Disampaikan ke BUD

8

9 10

7

Page 78: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

b. Penatausahaan penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran

Dari dokumen STS terotorisasi bank, SKP serta STB yang

diterima melalui transaksi pembayaran melalui BKP atau tanda bukti

pembayaran lain yang disahkan, kemudian BKP melakukan verifikasi

dan penatausahaan penerimaan dan mencatatnya kedalam buku

penerimaan, buku rekapitulasi penerimaan harian dan buku pembantu.

Berdasarkan pencatatan tersebut beserta lampiran dokumen pendukung,

kemudian BKP membuat SPJ penerimaan berjumlah 3 lembar. lembar

1 diarsip tetap dan lembar 2, 3 diarsip sementara, untuk proses

pertanggungjawaban BKP.

Page 79: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Gambar II.12 Pelaksanaan Penatausahaan Penerimaan Pajak Hotel Dan Restoran oleh BKP

Surat Tanda Setor

Surat Ketetapan Pajak Daerah

Surat Tanda Bukti Pembayaran yang Sah

Verifikasi oleh Penatausahaan Penerimaan

Bendahara Penerimaan

Buku Penerimaa

Buku Pembantu

B.R.P.H

pembukuan 3

2

1

SPJ

Penerimaan

Surat Tanda Setor

Surat Ketetapan Pajak Daerah

Surat Tanda Bukti Pembayaran yang Sah

Pembuatan SPJ Penerimaan (3 lb)

selesai

Page 80: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

c. Pertanggungjawaban penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran

Penatausahaan BKP berakhir dengan pembuatan SPJ. SPJ yang

telah diarsip sementara tersebut kemudian diserahkan ke PPK SKPD

untuk diverifikasi. Apabila tidak disetujui maka SPJ dikembalikan

kembali ke penatausahaan penerimaan kas dan apabila disetujui maka

SPJ tersebut ditandatangani oleh PPK SKPD, lembar 2 diarsip dan

lembar 3 diteruskan ke pengguna anggaran untuk diotorisasi dan

kemudian diserahkan ke bagian BUD. SPJ yang diterima BUD

kemudian diverifikasi dan dievalusi ulang dengan dokumen SKP

lembar 3 yang diterima dari pengguna anggaran dan nota kredit yang

diterima dari bank. Apabila terjadi perbaikan maka SPJ tersebut

dikembalikan kembali ke penatausahaan penerimaan kas dan apabila

disetujui maka BUD membuat surat pengesahan BUD 2 lembar,

lembar 1 untuk pemberitahuan kepada BKP bahwa SPJ telah disetujui

dan lembar 2 untuk PPKD sebagai arsip, sedang SPJ yang telah

disahkan kemudian dilanjutkan ke akuntasi SKPKD untuk di jurnal

dengan akuntansi pengeluaran daerah, aset, dan selain kas.

Page 81: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Gambar II.13 Pelaksanaan Pertanggungjawaban Penerimaan atas Pajak Hotel Dan Restoran oleh BKP

3

2 SPJ Penerimaan

PPK SKPD Subbag Keu Pengguna Anggaran

3 SPJ Penerimaan

3 SPJ Penerimaan

4

1 Surat Pengesahan SPJ

verifikasi

ya tidak

Bendahara Penerimaan

3

2

SPJ

Penerimaan

Penatausahaan penerimaan

1

1

2

2

3

3 5

6

otorisasi

selesai

Page 82: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar II.13 Pelaksanaan Pertanggungjawaban Penerimaan atas Pajak Hotel Dan Restoran oleh BKP (Lanjutan)

4

3 SPJ Penerimaan

3

SPJ

Penerimaan

2 1

Surat Pengesahan SPJ

6

Bendahara Umum Daerah (Sie Pendanaan)

ya

tidak

Perbaikan SPJ

5

3

SKP

Nota Kredit

7

PPKD

7

2 Surat Pengesahan SPJ

Bidang Akt SKPKD

8

8

3 SPJ Penerimaan

Laporan keuangan

daerah

Verifikasi, analisis, evaluasi dan pengesahan

N

Verifikasi, Evaluasi dan Analisis utk Rekonsiliasi

Page 83: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

D. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas Dari Sektor Pajak Hotel Dan Restoran

Studi Kasus DPPKA Pemerintah Dati II Kabupaten Pekalongan

Dalam melakukan evaluasi kinerja pada suatu manajemen organisasi,

tahap evaluasi sistem merupakan tahap yang paling menentukan dalam

keseluruhan tahap pengembangan sistem akuntansi. Berikut adalah evaluasi

sistem penerimaan kas pajak hotel dan restoran pada DPPKAD Pemkab

Pekalongan :

a. Fungsi yang terkait

Pembagian tanggung jawab fungsional yang baik dalam

organisasi menurut Mulyadi (2001:165) adalah bahwa fungsi operasi

dan penyimpanan harus dipisah dari fungsi akuntansi. Selain itu setiap

aktivitas memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki

kewenangan untuk melakukan kegiatan tersebut dan yang terpenting

bahwa suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

Sistem penerimaan kas dari pajak hotel dan restoran pada

DPPKA Kabupaten Pekalongan terdapat bagian terkait didalam

pelaksanaannya, antara lain seperti bagian pengeluaran dokumen dan

penetapan pajak seperti BPKKD subbag pendanaan dan PPKD daerah,

bagian penerimaan kas serta penatausahaan keuangan SPJ oleh BKP,

bagian penyimpanan yaitu bank kasda, verifikasi SPJ oleh PPK SKPD,

otorisasi oleh pengguna anggaran, penatausahaan SPJ terakhir sebelum

laporan keuangan oleh BUD, penerbitan surat pengesahan SPJ oleh

Page 84: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

PPKD dan pencatatan keseluruhan transaksi ke dalam laporan

keuangan oleh bidang akuntansi SKPKD. Masing-masing bagian

mempunyai fungsi yang berbeda namun saling terkait, saling

mengawasi dan sudah terorganisir dengan baik.

Sistem penerimaan kas atas pajak hotel dan restoran pada

DPPKAD Pemkab Pekalongan sepenuhnya belum sesuai dengan

Permendagri Nomor 55 Tahun 2008. Didalam Sistem penerimaan kas

atas pajak hotel dan restoran, DPPKAD Pemkab Pekalongan belum

mempergunakan fungsi BKP pembantu karena belum sepenuhnya

diperlukan dalam membantu aktivitas BKP. Selain itu mekanisme

pembayaran hanya bisa dilakukan melalui BKP dan tidak bisa secara

langsung melalui fungsi bank tidak seperti pada peraturan Permendagri

Nomor 55 Tahun 2008.

b) Dokumen yang digunakan

Dalam sistem penerimaan kas pajak hotel dan restoran, mulai

dari prosedur pendapatan hingga pembukuan dan pelaporan

penerimaan kas menggunakan formulir yang pengeluarannya telah

melalui otorisasi dari bagian berwenang. Mulai dokumen penting dari

SPPD/SPTPD dan SKPD yang dikeluarkan oleh BPKKD dan PPKD

selaku bidang pendataan dan penetapan, STS dan STB yang

dikeuarkan oleh BKP dan bank hingga SPJ dan surat pengesahan SPJ

oleh BUD dan PPK SKPD subbag keuangan. STB, STS/slip, rekap slip

setoran bank dan surat pertanggungjawaban yang tentunya telah

Page 85: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

melalui otorisasi masing-masing pihak berwenang seperti pihak bank,

kepala bidang, kepala BUD yang berwenang dan kepala dinas DPPKA.

Masing-masing dokumen mempunyai fungsi sendiri-sendiri,

seperti SKP untuk pemberitahuan jumlah pajak terutang WP, STB

untuk membuktikan bahwa WP telah melakukan pembayaran, STS

sebagai tanda bukti bahwa BKP telah melakukan pembayaran ke bank

kasda, SPJ sebagai pertanggungjawaban laporan oleh BKP, dan

pengesahan SPJ sebagai bukti bahwa SPJ yang telah dibuat telah valid

untuk dilanjutkan ke laporan keuangan oleh subbag akuntansi SKPKD.

Semua dokumen utama yang digunakan dalam sistem

penerimaan kas pajak hotel dan restoran pada DPPKA Kabupaten

Pekalongan sudah menggunakan nomor urut tercetak, Sehingga

pengendalian pemakainnya dapat lebih transparan dan

dipertanggungjawabkan oleh masing masing fungsi karena tidak bisa

dilakukannya penggandaan dokumen. Selain itu terdapat perbedaan

warna dalam tiap dokumen sehingga dapat dihafal dengan mudah.

Menurut Mulyadi (2008:167) dengan adanya dokumen bernomor urut

tercetak, maka akan dapat menetapkan pertanggungjawaban

terlaksananya transaksi untuk menciptakan praktik yang sehat.

c) Catatan yang digunakan

Catatan yang digunakan dalam sistem penerimaan kas pajak

hotel dan restoran pada DPPKA Kabupaten Pekalongan sudah cukup

baik. Pencatatan-pencatatan di masing-masing fungsi terkait

Page 86: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

mempunyai fungsi yang berbeda-beda namun saling terkait. Hasil

pencatatan diantaranya berupa buku penerimaan dan penyetoran yang

membuktikan adanya kas masuk oleh BKP dan penyetoran oleh BKP

ke bank, BRPH sebagai hasil dari pencatatan atas transaksi yang

mengakibatkan terjadinya penerimaan kas berdasarkan RPH, buku

pembantu sebagai penunjang catatan lainnya yang berfungsi

memberikan informasi rinci dari rekening terkait yang diringkas dalam

BRPH. Selain itu hampir di tiap-tiap pencatatan di setiap fungsi

menggunakan komputer dan sudah merupakan otorisasi masing-

masing bagian. Selain itu ter-SOP untuk dilakukan pencatatan sesegera

mungkin tiap ada transaksi masuk dan berdasarkan urutan waktu,

sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan kecil

karena tidak terlalu banyak pencatatan yang menumpuk. Menurut

Mulyadi (2008:166) catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan

keandalan yang tinggi akan menghasilkan dokumen pembukuan yang

dapat dipercaya, sehingga dapat menjadi masukan bagi proses

akuntansi.

d) Jaringan yang membentuk sistem

Adanya pemisahan fungsi terkait, otorisasi penggunaan

dokumen, pencatatan aktivitas sudah merupakan sebuah jaringan

sistem (Mulyadi, 2008:164). Jaringan sistem yang terdapat dalam

DPPKAD Kabupaten Pekalongan telah tersusun dengan baik, secara

kronologis dimulai dari proses pendataan dan penetapan yang

Page 87: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

menhasilkan SKP, penerimaan kas atas pajak terutang WP

menghasilkan STB dan pencatatan kedalam buku penerimaan dan

penyetoran, penyetoran ke bank kasda menghasilkan STS terotorisasi

bank dan pencatatan penerimaan dan penyetoran atas bank,

penatausahaan BKP yang menghasilkan SPJ, verifikasi PPK SKPD

dan otorisasi pengguna anggaran yang merupakan kegiatan koreksi dan

otorisasi atas SPJ, verifikasi BUD, pengesahan SPJ oleh PPKD

menghasilkan surat pengesahan SPJ hingga pencatatan laporan

keuangan oleh bidang akuntansi SKPKD. Dari uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa jaringan prosedur di dalam DPPKA Kabupaten

Pekalongan sudah cukup baik Karena telah tersusun dengan rapi dan

secara kronologis.

Page 88: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

BAB III

TEMUAN Berdasarkan evaluasi mengenai sistem akuntansi penerimaan kas pajak

hotel dan restoran studi kasus pada DPPKAD Pemkab Pekalongan, penulis

menemukan temuan berupa kelebihan dan kelemahan pada sistem akuntansi

tersebut. Adapun temuan tersebut adalah sebagai berikut.

A. KELEBIHAN

Dalam sistem akuntansi penerimaan kas pajak hotel dan restoran pada

Pemkab Pekalongan terdapat beberapa temuan kelebihan, antara lain :

1. Prosedur pelaksanaan sistem penerimaan pajak hotel dan restoran di

DPPKAD Pemkab Pekalongan telah terdapat pemisahan fungsi yang jelas

dari masing-masing bagian. Adanya pemisahan fungsi tersebut

menghasilkan keefektifan didalam melaksanakan tugas perusahaan.

2. Hampir dalam setiap fungsi terkait mengarsip dokumen yang diperlukan.

Penggunaan dokumen yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan

diotorisasi pihak yang berwenang, sehingga dapat menghasilkan dokumen

pembukuan yang dapat dipercaya.

3. Pencatatan tiap transaksi dilakukan oleh bagian-bagian yang

berwenang/terkait sehingga dapat dipertanggungjawabkan oleh masing-

masing bagian terkait. Dengan adanya tanggung jawab pada masing-

Page 89: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

masing bagian pada setiap pencatatan transaksi. maka akan tercipta

pengendalian intern yang baik (Mulyadi, 2001:165).

4. Setiap bagian mempunyai data perekaman lewat computer yang tersistem

untuk kewenangan masing-masing bagian. Dengan adanya sistem tersebut,

meski server terhubung ke seluruh departemen/bagian yang bersangkutan

dimungkinkan semua bagian memungkinkan dapat mempunyai arsip-arsip

tersendiri yang berhubungan dengan kewenangan masing-masing bagian

dan dapat dirahasiakan.

5. Semua dokumen dan catatan mengenai kas masuk dibandingkan (dicek)

secara periodik. Baik oleh fungsi terkait yang melakukan fungsi otorisasi

ataupun unit independen seperti BPK.

B. KELEMAHAN

Dari evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas pajak hotel dan restoran

studi kasus pada DPPKAD Pemkab Pekalongan, penulis menemukan

kelemahan. Adanya kelemahan dalam sebuah sistem tentunya akan

menimbulkan dampak negatif yang segera harus diperbaiki. Kelemahan

tersebut antara lain :

1. Pembayaran pajak kurang praktis karena hanya bisa dilakukan melalui

BKP, tidak seperti peraturan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 bisa

melalui BKP, BKP Pembantu dan Bank.

2. Pekerjaan BKP menjadi terlalu berat, karena seluruh penerimaan pajak dan

retribusi dilakukan oleh BKP.

Page 90: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan evaluasi di atas, sistem penerimaan kas pajak hotel dan

restoran pada DPPKA Kabupaten Pekalongan dinilai sudah cukup baik. Dari

sistem tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa sistem pemungutan pajak hotel

dan restoran yang dilakukan oleh pihak Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah selaku pemungut pajak dengan sistem pemungutan

yang tercantum dalam Peraturan Bupati Nomor 6 dan 24 Tahun 2008 memiliki

perbedaan sedikit dengan MAPENDA yang telah ditetapkan oleh Mendagri

(PP/No.55 Tahun 2008), namun langkah tersebut dilakukan tentunya dengan

tujuan untuk lebih mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak

hotel dan restoran.

B. SARAN

Agar pendapatan sektor pajak hotel dan restoran terus meningkat,

berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis dapat memberikan

rekomendasi sebagai berikut.

1. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset hendaknya

mempermudah sistem pemungutan yang digunakan terutama dalam cara

pembayaran pajak.

Page 91: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK …/Evaluasi...EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN STUDI KASUS DPPKA PEMERINTAH DATI II KABUPATEN PEKALONGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. Menerapkan sanksi yang tegas dalam pelaksanaan pemungutan pajak

khususnya kepada para wajib pajak yang tidak mematuhi peraturan dan

juga kepada petugas pemungut.

3. Petugas fiskus memberikan informasi kepada objek pajak apabila sewaktu-

waktu terdapat perubahan mengenai segala peraturan yang berkaitan

dengan tata cara pembayaran pajak sehingga wajib pajak memiliki

anggapan bahwa sistem pemungutan berjalan dengan transparan.

4. Memperketat pengawasan terhadap obyek pajak hotel dan restoran.

5. Mengadakan sosialisasi pajak hotel dan restoran kepada para pegawai dan

wajib pajak.

6. Melakukan promosi daerah agar menarik para pengunjung, wisatawan dan

investor.

7. Meningkatkan pembangunan daerah, pengembangan kota, tata letak kota

yang baik, nilai budaya dan tempat-tempat wisata.