evaluasi sistem akuntansi dan prosedur pengelolaan …

75
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN DANA DESA DALAM OPTIMALISASI DANA DESA PADA DESA COMPONG KECAMATAN PITU RIASE KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG (SIDRAP) SKRIPSI Oleh MUHAMMAD NUR 105730424513 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

i

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN

DANA DESA DALAM OPTIMALISASI DANA DESA PADA

DESA COMPONG KECAMATAN PITU RIASE

KABUPATEN SIDENRENG

RAPPANG (SIDRAP)

SKRIPSI

Oleh

MUHAMMAD NUR

105730424513

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 2: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

ii

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN

DANA DESA DALAM OPTIMALISASI DANA DESA PADA

DESA COMPONG KECAMATAN PITU RIASE

KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

(SIDRAP)

Oleh

MUHAMMAD NUR

NIM 105730424513

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 3: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

”Satu untuk alam

Alam untuk semua

Dari alam kita menempah ketabahan”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Kedua Orang Tua ku

Pasangan Hidupku

Almamaterku

Lembaga tercinta “PAHALA UNISMUH

MAKASSAR”

Page 4: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

iv

Page 5: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

v

Page 6: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

vi

Page 7: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW

beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang

tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “ Evaluasi sistem

akuntansi dan prosedur pengelolaan dana desa dalam optimalisasi dana desa

pada Desa Compong kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang (

SIDRAP). Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua penulis yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian,

kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudarku tercinta yang

senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan

seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang

telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa

yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang

kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada :

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman rahim, SE.,MM., Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

ix

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CSP. selaku Ketua

Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr.H. Muchran BL SE.,M.,Si selaku Pembimbing I yang

senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan

penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

5. Ibu Mira SE,.M,.Ak selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan

ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan

dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi

ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini

masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua

pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa

mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar 22 Januari 2020

Page 9: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

x

ABSTRAK

MUHAMMAD NUR, 2019. Evaluasi Sistem Akuntansi dan Prosedur

Pengelolaan Dana Desa Dalam Optimalisasi Dana Desa Pada Desa Compong

Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang, Skripsi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing

oleh Pembimbing I Muchran dan Pembimbing II Mira

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem akuntansi

dana desa dan mengetahui prosedur pengelolaan dana desa di desa compong.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode metode kualitatif dan

menggunakan jenis data dari data primer dan data sekunder. Hasil yang dicapai

dalam penelitian ini adalah menunjukkan bahwa evaluasi sistem akuntansi dan

prosedur pengelolaan dana desa di desa compong sudah optimal

pencatatan dana desa dan prosedur pengelolaan dana desa di Desa compong

dimulai dari tahap perencanaan, pengelolaan, dan pertanggung jawaban

dibuktikannya dengan lengkapnya pencatatan dana desa pemerintah desa

compong mulai dari tahap perencanaan, tahap pengelolaan, dan tahap

pertanggung jawaban yang sesuai dengan sistem dan aturan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Serta berdasarkan tabel realisasi dari

pelaksanaan APBDes berdasar alokasi dana desa (ADD) dimana realisasi dari

anggaran yang terlihat bahwa laporan realisasi pelaksanaan tersebut telah

menunjukkan bahwa bidang penyelenggara pemerintah desa di desa compong

sudah dilakukan realisasi sebesar 847,840,000 dari anggaran dana desa tersebut,

begitupun bidang pembangunan desa dimana laporan realisasi pelaksanaan telah

mencatat bahwa sudah ada 936,000,000 dari anggaran dana desa tersebut, serta

di bidang pembinaan dan pemberdayaan masyarakat sudah adanya laporan

realisasi dari pemerintah desa compong masing - masing sebesar 87,500,000 dan

96,844,750 dari anggaran dana desa.

Kata Kunci : Sistem Akuntansi, Prosedur Pengelolaan Dana Desa,Optimalisasi

Dana Desa

Page 10: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

xi

ABSTRACT

MUHAMMAD NUR, 2019. Evaluation Of The Accounting System and

Procedure for Managing Village funds In Optimizing Village Funds in Compong

village Pitu Riase District Sidenreng Rappang District, Thesis of the faculty of

Thesis, Faculty of Economics and Business, Accounting Department, University

of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Advisor I Muchran and Supervisor

II Mira

The purpose of this study was to evaluate the village fund

accounting system and find out the procedures for managing village funds in the

compong village. The research method used is a qualitative method and uses data

types from primary data and secondary data. The results achieved in this study

indicate that the evaluation of the accounting system and procedures for managing

village funds in the compong village is optimal recording of village funds and

procedures for managing village funds in compong village starts from the

planning, management, and accountability stages proven by the complete

recording of village government compong village funds starting from the planning

stage, management stage, and the accountability stage in accordance with the

systems and rules of the Oversight Agency Finance and Development (BPKP).

And based on the realization table of the APBDes based on the allocation of

village funds (ADD) where the realization of the budget shows that the realization

report of the implementation has shown that the field of village government

administrators in the compong village has carried out a realization of 847,840,000

from the village fund budget, as well as the village development sector where the

implementation realization report has recorded that there are 936,000,000 from

the village funding budget, and in the field of community development and

empowerment there have been realization reports from the compong village

government of 87,500,000 and 96,844,750 from the village budget.

Keywords: Accounting System, Village Fund Management Procedures,

Optimization of Village Funds

Page 11: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ............................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................................... ix

ABSTRACT ........................................................................................................ x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7

A. TINJAUAN TEORI .......................................................................... 7

1. Definisi Akuntansi .................................................................

Page 12: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

xiii

2. Prosedur Pengelolaan Dana Desa........................................ 13

3. Optimalisasi Dana Desa ...................................................... 19

4. Tinjauan Empiris ................................................................. 25

5. Kerangka Fikir .................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 30

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 30

C. Subjek Penelitian ............................................................................. 30

D. Sumber Data .................................................................................... 31

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 32

F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 32

G. Tahapan Olah Data .......................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 35

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 35

1. Gambaran objek penelitian ......................................................... 35

2. Tahap Prosedur Pengelolaan Dana Desa Compong ................... 44

B. Pembahasan ....................................................................................... 47

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 53

A. Kesimpulan ........................................................................................ 53

B. Saran .................................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 55

Page 13: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 26

Tabel 4.1 Rencana Kerja Pemerintah Desa Compong ................................ 49

Tabel 4.2 Rencana Anggaran Biaya Desa Compong .................................. 50

Tabel 4.3 Anggaran Pendapatan Biaya dan Daerah Desa Compong .......... 51

Tabel 4.4 Laporan Realisasi APBD Desa Compong ................................... 52

Page 14: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ..................................................................... 29

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Compong ........................ 41

Page 15: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Dokumentasi Kepala Desa Compong ......................................... 58

Lampiran 2 Dokumentasi Rencana Pembangunan Desa Compong .............. 59

Lampiran 3 Dokumentasi Musyawarah Pembangunan Desa Compong ........ 60

Page 16: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa menimbulkan

polemik dan pro kontra dimasyarakat. Masalah mengenai otonomi daerah

khususnya desa dan peraturan yang melengkapinya, merupakan isu yang

menarik untuk diteliti (Utomo dan Wahyudi 2008).

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 membahas

tentang implementasi otonomi daerah yang sudah diserahkan kepada desa,

sehingga desa memiliki wewenang untuk mengurus, mengatur, dan

menyelenggarakan rumah tangganya sendiri serta bertambahnya beban dan

tanggung jawab kewajiban desa, namun penyelenggaraan pemerintahan

tersebut tetap harus dipertanggung jawabkan.

Berdasarkan Permendagri No 113 Tahun 2014 Pasal 1 ayat (9)

“Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN Kab/Kota yang

digunakan bagi desa yang di transfer melalui pelaksanaan pembangunan,

pembinaan, kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat”.

Dana desa filosofinya adalah meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa dan adanya pemerataan dalam pembangunan yang

dilaksanakan di desa dengan pelayanan kepada publik yang meningkat

perekonomian di desa yang maju mengurangi kesenjangan pembangunan

antar desa tidak hanya untuk sebagai objek tapi bertindak sebagai subjek

dalam pembangunan di desa.

Desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, namun desa mampu

menjadi subyek untuk membangun kesejahteraan.

Page 17: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

2

Undang undang menegaskan komitmen politik dan konstitusional

bahwa negara melindungi dan memberdayakan desa agar menjadi kuat dan

maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat menciptakan landasan yang

kokoh dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan menuju

masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera (Eko : 2014).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014. Prioritas

pemanfaatan Dana Desa adalah untuk pembangunan dan pemberdayaan

pedesaan, kementerian desa, pembangunan desa tertinggal, dan

transmigrasi menetapkan prioritas kegiatan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat pedesaan.

Menurut pasal 71 ayat (1) UU Nomor 6 Tahun 2014 dinyatakan

bahwa Keuangan Desa adalah hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai

dengan uang serta segala sesuatu beupa uang dan barang yang

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Selanjutnya

pada ayat (2) dinyatakan bahwa adanya hak dan kewajiban akan

menimbulkan pendapatan belanja, pembiayaan,dan pengelolaan Keuangan

Desa.

Menurut Menteri Desa Pembangunan daerah tertinggal dan

Transmigrasi Eko Putro Sandjojo. Di tahun 2015 pemerintah memberikan

dana desa sebesar Rp 20,766 triliun dan tahun 2016 sebesar Rp46,9 triliun

dan masing masing 60 triliun pada tahun 2017 dan 2018 dan di tahun 2019

sebesar 70 triliun untuk seluruh desa di Indonesia.

Jumlah dana desa yang selalu meningkat dari tahun ke tahun

tersebut harus di evaluasi dan di pertanggung jawabkan dengan baik

mengingat desa sebagai pemerintahan yang langsung bersentuhan dengan

Page 18: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

3

masyarakat menjadi fokus utama dalam pembangunan pemerintah, hal ini

dikarenakan sebagian besar wilayah Indonesia ada di pedesaan.

Menurut BPKP (2015 : 2) Menyatakan bahwa dalam pengelolaan

dana desa akan ada risiko terjadinya kesalahan baik bersifat administratif

maupun substantif yang dapat mengakibatkan terjadinya permasalahan

hukum mengingat belum memadainya kompetensi kepala desa dan aparat

desa dalam hal penatausahaan, pelaporan,dan pertanggungjawaban

keuangan desa.

Pengelolaan Dana Desa hingga saat ini merupakan hal yang sangat

diperhatikan agar lebih optimal dan dikelola dengan baik sehingga anggaran

Dana Desa yang dikeluarkan tepat sasaran dan masyarakat bisa merasakan

manfaat dari anggaran Dana tersebut misalnya pembangunan atau

infrastruktur desa dan kerja keras pemerintah. Serta menciptakan perubahan

yang signifikan terhadap kemajuan dan kesejahteraan di desa.

Namun demikian, tidak sedikit kalangan yang khawatir dengan

lahirnya undang undang ini. Lahirnya UU 6 Tahun 2014 dianggap sebagai

kebijakan politis semata yang justru akan menjerat aparat desa Wiyanto

(2014). Banyak pihak yang menganggap kemampuan aparat desa akan

membawahnya pada meja hijau. Dalam hal pengelolaan dana desa, akan

nada resiko terjadinya kesalahan baik bersifat administratif maupun

substansif yang akan mengakibatkan terjadinya permasalahan hukum

mengingat belum memadainya kompetensi kepala desa dan aparat desa

dalam hal penatausahaan, pelaporan, dan pertanggung jawaban keuangan

desa ( BPKP : 2015). Seperti pada kasus penyelewengan Dana desa yang

bersumber APBN tahun 2016. Seorang kepala desa di Allakuang Kecamatan

Page 19: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

4

Maritenggae kabupaten sidrap yang berinisial UR yang telah melakukan

tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara sebesar

Rp.200.000.000.Serta kasus penyelewengan dana desa pada tahun 2019

yang terjadi di Desa Mattirowalie Kecamatan Bengo Kabupaten Bone yang

terbukti melakukan tindak pidana korupsi dan di denda sebesar

Rp.50.000.000 dan mengembalikan kerugian Negara senilai Rp.147.000.000.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya bahwa aparat desa

memang belum memiliki kesiapan dalam pelaksanaan undang undang

6/2014. Mereka belum memahami sepenuhnya pengelolaan Dana Desa

berdasarkan Permendagri 113/2014. Sehingga penelitian mencoba menggali

evaluasi sistem akuntansi dan prosedur pengelolaan Dana Desa dalam

optimalisasi dana desa sudah tepat sasaran dan bermanfaat serta berdaya

guna bagi masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penyusunan proposal ini

penulis memilih judul sebagai berikut “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI

DAN PROSEDUR PENGELOLAAN DANA DESA DALAM OPTIMALISASI

DANA DESA PADA DESA COMPONG KECAMATAN PITU RIASE

KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG (SIDRAP)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini akan

mengangkat masalah tentang :

1) Bagaimana Pelaksanaan sistem akuntansi dana desa di Desa Compong

2) Bagaimana Prosedur Pengelolaan dana desa dalam Optimalisasi dana

desa Di Desa Compong.

C. Tujuan Penelitian

Page 20: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

5

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem akuntansi dana desa di Desa Compong

2. Untuk mengetahui Prosedur Pengelolaan Dana Desa di Desa

Compong

D. Manfaat Penelitian

1. Kontribusi Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dalam usaha

perbaikan dan peningkatan pertanggungjawaban bagi pemerintah desa

khususnya Pemerintah Desa Compong Kecamatan Pitu Riase Kabupaten

Sidrap dalam mempertimbangkan pengelolaan keuangan desa.

2. Kontribusi TeorItis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menerapkan teori dan

pengetahuan selama perkuliahan serta mendapatkan pengetahuan

mengenai ilmu akuntansi keuangan khususnya tentang system

akuntansi dan prosedur pengelolaan dana desa.

b. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menjadi tambahan

referensi dalam penelitian yang dilakukannya serta mendapatkan

pengetahuan terutama mengenai ilmu akuntansi publik khususnya

tentang Sistem Akuntansi dan Prosedur Pengelolaan Dana Desa

dalam Optimalisasi Dana Desa.

c. Bagi pemerintah dan instansi yang terkait

Khususnya Pemerintah Desa Compong Kecamatan Pitu Riase

Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) penelitian ini diharapkan

Page 21: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

6

mampu menjadi bahan pertimbangan atau evaluasi dalam menetapkan

kebijakan yang terkait dengan sistem akuntansi dan prosedur

pengelolaan dana desa dalam optimalisasi danan desa

Page 22: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Definisi Akuntansi

a. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah sebuah sistem yang memberikan laporan

kepada pengguna mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi dari sebuah

bisnis Warren, Reeve, dan Duchac (2011). Sedangkan menurut Sadeli

(2015) menyatakan bahwa akuntansi digunakan untuk mencatat,

meringkas, melaporkan, menginterpretasikan data dasar ekonomi untuk

kepentingan perorangan, pengusaha, pemerintah, dan anggota

masyarakat lainnya.

Akuntansi adalah seni pencatatan, pengklarifikasian dan

peringkasan mengenai data keuangan, transaksi dan kejadian yang

menjadi bagian dari karakteristik keuangan serta

menginterpretasikannya Francis (2013).

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi

(economic information) dari suatu kesatuan ekonomi (economy unity)

kepada pihak-pihak yang berkepentingan Priyati (2013).

Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

Akuntansi adalah aktivitas jasa yang terdiri dari mencatat,

mengklasifikasi dan melaporkan suatu transaksi atau kejadian ekonomi

yang akhirnya akan menghasilkan suatu kesimpulan informasi laporan

keuangan yang akan dibutuhkan oleh pihak tertentu untuk pengambilan

keputusan.

Page 23: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

8

b. Tahapan dalam Akuntansi

1. Tahapan Pencatatan

Tahap ini merupakan langkah dari siklus akuntansi. Berawal dari

bukti bukti transaksi selanjutnya dilakukan pencatatan ke dalam buku

yang sesuai

2. Tahap Penyajian/Penggolongan

Tahap yang dilakukan setelah pencatatan berdasarkan bukti

transaksi adalah tahap penggolongan. Tahap penggolongan

merupakan tahap mengelompokkan catatan bukti transaksi kedalam

kelompok buku besar sesuai dengan nama akun dan saldo saldo

yang telah dicatat dan dinilai dalam kelompok debit dan kredit.

3. Tahap Pelaporan

Tahap ini merupakan tahap akhir dari siklus akuntansi kegiatan

yang dilakukan pada tahap ini :

a. Membuat laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan

APBDes

b. Laporan Kekayaan Milik Desa yang berisi posisi aset lancer, aset

tidak lancer, dan kewajiban pemerintah desa per 31 Desember

tahun tertentu.

c. Akuntansi Sektor Publik

Muindro (2013) Akuntansi sektor publik dapat didefinisikan

sebagai aktivitas jasa yang terdiri dari mencatat, mengklasifikasikan dan

melaporkan kejadian atau transaksi ekonomi yang akhirnya akan

menghasilkan informasi keuangan yang akan di butuhkan oleh pihak-

Page 24: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

9

pihak tertntu untuk pengambilan keputusan yang diterapkan pada

pengelolaan dana publik di lembaga-lembaga tinggi Negara dan

departemen-departemen. Akuntansi sektor publik di indonesia pada

berbagai entitas yakni sebagai berikut :

1. Akuntansi pusat

2. Akuntansi pemerintah

3. Akuntansi Desa

4. Akuntansi Tempat Ibadah : Masjid, Gereja, Pura, Wihara

5. Akuntansi LSM

6. Akuntansi Yayasan

7. Akuntansi Pendidikan : Sekolah, Perguruan Tinggi

8. Akuntansi Kesehatan : Puskesmas, Rumah Sakit

d. Akuntansi Pemerintahan

Pada hakekatnya akuntansi pemerintahan adalah aplikasi akuntansi

di bidang keuangan negara (Public Finance), Khususnya pada tahapan

pelaksanaan anggaran (Butget execution), termasuk yang di

timbulkannya, baik yang bersifat seketika maupun yang lebih permanen

pada semua tingkatan dan unit pemerintahan,tuntutan transparansi dan

akuntabilitas publik atas penggunanaan akuntansi dalam mencatan dan

melaporkan kinerja pemerintahan.

Sadeli (2015 : 4) Menyatakan Akuntansi pemerintahan termasuk

pula akuntansi lembaga-lembaga non profit atau Institusional accounting.

Mengkhususkan pada masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari

unit-unit pemerintahan dan organisasi nonprofit lainya. Akuntansi

Page 25: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

10

pemerintahan dilaksanakan pada proses pencatatan dan pelaporan

setiap transaksi yang terjadi pada proses pelaksanaan pemerintahan.

Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa akuntansi

pemerintahan yang khususnya pada tahapan pencatatan, pelaporan, dan

pelaksanaan anggaran termasuk segala pengaruh yang ditimbulkan pada

suatu tingkat atau unit pemerintahan, baik itu bersiat sementara, ataupun

permanen Aremu ( 2015).

e. Akuntansi Desa

Suharso (2016) bahwa desa seharusnya dalam berkewajiban

menyelenggarakan akuntansi untuk mendukung proses akuntabilitas

pengelolaan keuangannya kepada publik. Jika dihadapkan pada pilihan

standar akuntansi ada saat ini, standar akuntansi yang cocok untuk

akuntansi desa adalah Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Setidaknya ada dua alasan yang dapat memperkuat pendapat ini.

Pertama, desa bertanggung jawab mengurus urusan pemerintahan (UU

No 6 Tahun 2014 Pasal 1) Kepala desa wajib menyampaikan laporan

penyelenggaraan pemerintah desa kepada bupati/walikota (UU 6/2014,

Pasal 27) Kedua, alasan tersebut menunjukan hubungan yang erat antara

aktifitas desa dengan aktivitas pemerintah.

Rusmianto & Yuliansyah (2016 : 5) Menyatakan Akuntansi Desa

juga berperan dalam struktur organisasi sektor swasta dan publik saat ini

akuntabilitas tidak melihat kepada input ataupun output melainkan kepada

outcome. Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDes) Hal itu di pertegas dengan adanya keharusan untuk menyusun

Page 26: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

11

APBDes yang di jelaskan dalam Peraturan Menteri Dalam Negri

(Permendagri) Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan

Desa. Dengan diberikannya kewenangan pengelolan keuangan, maka

Pemerintah Desa wajib untuk melaporkan kinerja kepada pemerintah dan

masyarakat untuk menunjukan transparansi suatu laporan Pemerintah

Desa.

f. Sistem Akuntansi Desa

Menurut Permendagri No 113 tahun 2014 Pengelolaan Keuangan

Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban

keuangan desa.

Menurut Permendagri No 113 Tahun 2014 Keuangan Desa adalah

semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta

segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan

pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Penatausahaan

Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik akan

menjamin dilakukannya prinsip stewardship dan accountability dengan

baik pula. Pemerintah atau unit kerja pemerintah perlu memiliki sistem

akuntansi yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pengendalian transaksi

keuangan akan tetapi sistem akuntansi tersebut hendaknya mendukung

pencapain tujuan organisasi.

Menurut mulyadi (2001), sistem akuntansi adalah organisasi formulir,

catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dubutuhkan oleh manajemen

Page 27: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

12

guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Formulir atau dokumen

merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi.

Prinsip Dasar dalam Sistem Akuntansi Dana Desa dapat di

kemukakan sebagai berikut :

1. Sistem keuangan dan sistem akuntansi desa dibangun berdasarkan

prinsip akuntabilitas fiskal dan akuntabilitas operasional. Akuntabilitas

fiskal adalah pertanggungjawaban kepatuhan akan hukum dalam

memeroleh pendapatan dan melaksanakan belanja desa.

Akuntabilitas operasional adalah tentang efektivitas dan efisiensi desa

melaksanakan APB Desa, proyek konstruksi, program dan kegiatan

desa. Dasar akuntabilitas adalah (1)pertanggungjawaban setiap

program, proyek, kegiatan memang benar benar perlu bagi desa, (2)

dapat di audit, dan bahwa (3) LK sesuai dengan SAP Desa

2. Seluruh transaksi keuangan didokumentasi dengan dokumentasi

transaksi dari pihak luar atau dibuat sendiri, sebagai bukti transaksi

3. membuat daftar dokumen yang diperoleh dari pihak luar, dan daftar

tersebut masuk kedalam Pedoman Sistem Desa membuat daftar

dokumen yang harus dibuat sendiri, dan daftar tersebut masuk ke

dalam pedoman Sistem

4. Camat mengawasi dan menjamin Desa melakukan akuntansi desa

sesuai SAP Des

5. LK Desa diterbitkan dan ditandatangani Kepala Desa berpotensi

diperiksa Direktorat Pajak – Kementerian Keuangan, Badan

Page 28: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

13

Musyawarah Desa, BPK, NPKP, Satuan Pengawas Internal

Kabupaten dan KPK

6. CALK pada LK Desa wajib menjelaskans Dana Desa berasal dari

APBN dan Bantuan Keuangan berasal dari provinsi

7. CALK Desa wajib mengungkapkan transaksi pajak, pungutan dan

retribusi desa.Dengan pengarahan Camat dan hikmah dari Bab ini,

Desa membuat Pedoman Sistem Keuangan dan Akuntansi Desa

8. LK Desa auditan atau LK bukan auditan, dapat menjadi bagian

Laporan Tahunan Desa.Secara berkala Kepala Desa memeriksa

kepatuhan aparat desa pada Pedoman Sistem Keuangan dan

Akuntansi Desa

2. Prosedur Pengelolaan Dana Desa

a. Pengertian Dana Desa

Dana Desa adalah sejumlah anggaran dana yang diberikan

kepada desa dari pemerintah, dana tersebut berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara yang merupakan sumber dari Dana

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, jumlah yang diterima paling

sedikit adalah 10%. Alokasi dana yang diberikan harus digunakan

secara konsisten dan terkendali. Setiap kegiatan yang menggunakan

alokasi dana, sebaiknya melalui beberapa tahapan proses perencanaan,

pelaksanaan, serta evaluasi yang jelas dan berdasar prinsip. Kemudian

segala bentuk laporan yang dibuat, harus transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Page 29: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

14

b. Tujuan dana desa disalurkan secara umum kepada masyarakat, antara

lain sebagai berikut;

1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa

2) Meratakan berbagai infrastruktur dan pelayanan publik yang ada di

desa

3) Membangun pemerataan kesenjangan yang terdapat di desa\

4) Mengimplementasikan sikap berbangsa dan bernegara dengan

menan pada subjek pembangunan di pedesaan.

c. Manfaat Dana Desa

Pada pemberian dana desa di tahun 2015, sangat memberikan

manfaat dan masyarakat dapat merasakan dampaknya secara

langsung, masyarakat merasakan berbagai dampak positif, salah

satunya adalah membantu masyarakat miskin di desa tersebut, dan

mengatasi masalah ketimpangan dalam desa tersebut.Peningkatan

dana yang diberikan desa, juga perlu disiapkan dan dikelola oleh SDM

yang baik. Sehingga dalam beberapa hal yang dilakukan desa selain

menggunakan dana untuk pembangunan desa, tetapi juga

melaksanakan pembinaan, bimbingan serta pendampingan, dan

pemantauan yang lebih tertata dan saling berhubungan.

d. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Keuangan Dana

Desa sebagai berikut :

1. Perencanaan

a. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa dibuat,

disampaikan oleh Kepala Desa dengan Badan

Page 30: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

15

Permusyarawatan Desa untuk disepakati bersama paling

lambat bulan oktober tahun berjalan

b. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah

disepakati atau disampaikan oleh Kepala Desa kepada

Bupati/Walikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat

tiga hari sejak disepakati untuk dievaluasi

c. Bupati/Walikota melakukan evaluasi paling lama dua puluh hari

kerja sejak diterimanya Rancangan Peraturan Desa tentang

APBDesa. Dalam hal Bupati/Walikota tidak melakukan evaluasi

dalam batas waktu tersebut, maka Peraturan Desa berlaku

dengan sendirinya

d. Dalam hal ada koreksi yang disampaikan atau penyesuaian

yang harus dilakukan dari hasil evaluasi tersebut, maka Kepala

Desa harus melakukan penyempurnaan paling lama tujuh hari

kerja sejak diterimanya hasil evaluasi.

e. Apabila hasil evaluasi tidak dilanjuti oleh Kepala Desa dan

kepala desa tetap menetapkan Rancangan Peraturan Kepala

Desa tentang APBDesa menjadi peraturan desa.

f. Kepala Desa memberhentikan pelaksanaan peraturan Desa

palimg lama tujuh hari kerja setelah pembatalan dan

selanjutnya bersama BPD mencabut peraturan desa dimaksud

g. Dalam hal bupati/Walikota mendelegasikan evaluasi

Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada camat

atau sebutan lain,maka langkah yang dilakukan adalah :

Page 31: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

16

1) Camat menetapkan hasil evaluasi Rancangan APBDesa

paling lama dua puluh hari kerja sejak diterimanya

Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa

2) Dalam hal Camat tidak bisa memberikan hasil evaluasi

dalam batas waktu yang ditetapkan,Peraturan Desa

tersebut berlaku dengan sendirinya.

3) Dalam hal ada koreksi yang disampaikan atau penyesuaian

yang harus dilakukan dari hasil evaluasi tersebut.Kepala

Desa melakukan penyempurnaan paling lama tujuh hari

kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi.

4) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala

Desa dan Kepala Desa tetap menetapkan Rancangan

Peraturan Kepala Desa tentang APBDesa menjadi

peraturan Desa,Camat menyampaikan usulan pembatalan

Peraturan Desa kepada Bupati/Walikota.

2. Pelaksanaan

a. Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam rangka

pelaksanaan kewenangan desa dilaksanakan melalui rekening

kas desa

b. Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh

bukti yang lengkap dan sah

c. Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan sebagai

penerimaan selain yang ditetapkan dalam peraturan desa

Page 32: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

17

d. Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa pada

jumlah tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional

pemerintah desa.

e. Pengeluaran Desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak

dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang

APBDesa ditetapkan menjadi peraturan desa

f. Pengeluaran desa untuk belanja pegawai yang bersifat

mengikat dan operasional perkantoran yang ditetapkan dalam

peraturan kepala desa tetap dapat dikeluarkan walaupun

rancangan peraturan desa tentang APBDesa belum ditetapkan

g. Pelaksana kegiatan mengajukan pendanaan untuk

melaksanakan kegiatan harus disertai dengan dokumen

diantaranya Rencana Anggaran Biaya (RAB). Sebelum

digunakan RAB tersebut diverifikasi oleh Sekretaris Desa dan

disahkan oleh Kepala Desa.

h. Pelaksana kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan yang

menyebabkan pengeluaran atas beban anggaran belanja

kegiatan dengan mempergunakan Buku Pembantu Kas

Kegiatan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan

desa.

3. Penatausahaan

Bendahara desa wajib :

a. Melakukan pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran

serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib.

Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran dilakukan

Page 33: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

18

menggunakan Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu Pajak,

dan Buku Bank

b. Mempertanggung jawabkan uang melalui laporan pertanggung

jawaban.

4. Pelaporan

Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan

APBDesa kepada Bupati/Walikota yang meliputi:

a. Laporan semester pertama berupa Laporan Realisasi

Pelaksanaan APBDesa semester pertama

b. Laporan semester akhir tahun berupa Laporan Realisasi

Pelaksanaan APBDesa Semester akhir

5. Pertanggungjawaban

Kepala Desa menyampaikan kepada Bupati/Walikota setiap akhir

tahun anggaran meliputi:

a. Laporan pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa

Tahun anggaran berkenaan :

1) Merupaka bagian tidak terpisahkan dari laporan

penyelenggaraan Pemerintah Desa

2) Diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis dan

dengan media informasi yang mudah diakses oleh

masyarakat

3) Disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui camat atau

sebutan lain

b. Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun

anggaran berkenaan

Page 34: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

19

c. Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang

masuk ke Desa

6. Pembinaan dan Pengawasan

a. Pemerintah Provinsi wajib membina dan mengawasi pemberian

dan penyaluran Dana Desa Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil

Pajak dan Retribusi Daerah dari kabupaten / Kota kepada Desa

b. Pemerintah Kabupaten/Kota wajib membina dan mengawasi

pelaksanaan pengelolaan keuangan Bank.

3. Optimalisasi Dana Desa

Menurut Wikipedia Optimalisasi adalah proses untuk mencapai hasil

yang ideal atau optimasi (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimalisasi dapat

diartikan sebagai ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan dipandang

Optimalisasi juga banyak diartikan sebagai ukuran dimana semua

kebutuhan dapat dipenuhi dari kegiatan kegiatan yang dilaksnakan.

Dari uraian tersebut diketahui bahwa optimalisasi hanya dapat

diwujudkan apabila dalam perwujudannya secara efektif dan efisien.

Mengoptimalkan dana desa dengan Alokasi Dana Desa ( ADD)

dimana Alokasi Dana Desa adalah dana perimbangan yang diterima

Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten/Kota setelah dikurangi Alokasi Khusus.Pemerintah daerah

Kabupaten/Kota mengalokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja

daerah Kabupaten/Kota setiap tahun anggaran ADD paling sedikit 10 % dari

dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam anggaran

pendapatan dan belanja daerah setelah dikurangi dana alokasi khusus ADD

mempertimbangkan :

Page 35: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

20

a. Kebutuhan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa

b. Jumlah penduduk desa angka kemiskinan desa ,luas wilayah desa dan

tingkat kesulitan geografis desa.

Tujuan dari pemberian Alokasi Dana Desa ini adalah :

a. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam

melaksanakan pelayanan pemerintahan desa dalam melaksanakan

pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai

kewenangannya

b. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di Desa dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara

partisipatif sesuai dengan potensi desa

c. Meningkatkan pemerataan pendapatan,kesempatan bekerja dan

kesempatan berusaha bagi masyarakat desa

d. Mendorong peningkatan swadaya dan gotong royong masyarakat di

Desa

Prinsip Dasar Sistem Akuntansi Desa

1. Sistem keuangan dan sistem akuntansi desa dibangun berdasarkan

prinsip akuntabilitas fiskal dan akuntabilitas operasional.

Akuntabilitas fiskal adalah pertanggungjawaban kepatuhan akan

hukum dalam memeroleh pendapatan dan melaksanakan belanja

desa. Akuntabilitas operasional adalah tentang efektivitas dan

efisiensi desa melaksanakan APB Desa, proyek konstruksi,

program dan kegiatan desa. Dasar akuntabilitas adalah

(1)pertanggungjawaban setiap program, proyek, kegiatan memang

Page 36: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

21

benar benar perlu bagi desa, (2)dapat di audit, dan bahwa (3) LK

sesuai dengan SAP Desa

2. Seluruh transaksi keuangan didokumentasi dengan dokumentasi

transaksi dari pihak luar atau dibuat sendiri, sebagai bukti transaksi

3. Desa membuat daftar dokumen yang diperoleh dari pihak luar, dan

daftar tersebut masuk kedalam Pedoman Sistem

4. Desa membuat daftar dokumen yang harus dibuat sendiri, dan

daftar tersebut masuk ke dalam pedoman Sistem

5. Kabupaten Camat mengawasi dan menjamin Desa melakukan

akuntansi desa sesuai SAP Des

6. LK Desa diterbitkan dan ditandatangani Kepala Desa berpotensi

diperiksa Direktorat Pajak – Kementerian Keuangan, Badan

Musyawarah Desa, BPK, NPKP, Satuan Pengawas Internal

Kabupaten dan KPK

7. CALK pada LK Desa wajib menjelaskans Dana Desa berasal dari

APBN dan Bantuan Keuangan berasal dari provinsi

8. CALK Desa wajib mengungkapkan transaksi pajak, pungutan dan

retribusi desa.Dengan pengarahan Camat dan hikmah dari Bab ini,

Desa membuat Pedoman Sistem Keuangan dan Akuntansi Desa

9. LK Desa auditan atau LK bukan auditan, dapat menjadi bagian

Laporan Tahunan Desa.Secara berkala Kepala Desa memeriksa

kepatuhan aparat desa pada Pedoman Sistem Keuangan dan

Akuntansi Desa

Page 37: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

22

B. Tinjauan Empiris

Hadi Prabowo Gimon, Jantje J. Tinangon, Dhullo Affandi, (2015)

”Analisis Sistem Pelaksanaan Akuntansi APBDes Pada Desa

Kopandakan I Kecamatan Kotamobagu Selatan Kotamobagu”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa dikarenakan desa kopandakan I telah

menggunakan aplikasi sistem keuangan desa (SISKUDES), aplikasi ini

adalah aplikasi yang dibuat oleh Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan, maka Sistem Akuntansi yang diselenggarakan desa

Kopandakan I dalam pelaksanaan APBDes dua tahun terakhir telah

memadai dan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113

Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa, terlebih di tahun 2016

desa Kopandakan I mengalami peningkatan karena telah menggunakan

aplikasi sistem keuangan desa (SISKEUDES) dalam

Muhammad Ismail, Ari Kuncara Widagdo, Agus Widodo,(2016),

“Sistem Akuntansi Pengelolaan Dana Desa”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa permasalahan utama yang timbul adalah rendahnya

pengetahuan dari kepala desa terkait pengelolaan keuangan desa

berdasarkan Permendagri No. 113/2015. Hal itu ditambah lagi dengan

belum adanya tenaga pendamping dari Kabupaten Boyolali untuk

membantu pengelolaan dana desa. Penelitian ini mengusulkan sistem

terkomputerisasi untuk pelaporan dana desa sebagai solusi. Dengan

sistem yang berkomputerisasi, pelaporan dana desa akan mampu

dilakukan dengan cepat dan output laporan keuangannnya juga akan

lebih handal dibanding dengan pelaporan secara manual.

Page 38: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

23

Kenny Larony Tangkaroro, Ventje Ilat, Heince Wokas,(2017)

“Penerapan Sistem Akuntansi Dan Prosedur dan Pengelolaan Dana Desa

di Desa Tincep Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan Sistem Akuntansi untuk

Pengelolaan Dana Desa di Desa Tincep secara pencatatan sudah sesuai

dengan Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

dan PMK Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang Tatacara Pengalokasian,

Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa.

Novita Purnamasari,(2015), “Akuntabilitas Alokasi Dana Desa

Pakuniran Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan alokasi dana desa telah

menerapkan prinsip partisipasi, transparansi dan akuntabilitas yang

dibuktikan dengan adanya daftar hadir musrembangdes dan hasil dari

musyawarah dilampirkan dilaporan pertanggungjawaban. Tahap

pelaksanaan di desa Pakuniran masih belum sepenuhnya menerapkan

prinsip transparansi, dibuktikan dengan tidak memanfaatkan papan

informasi sehingga masyarakat kesulitan untuk melihat jadwal

pelaksanaan kegiatan namun telah menerapkan prinsip akuntabiltas,

dibuktikan dengan semua kegiatan dicantumkan di laporan. Tahap

pertanggungjawaban secara teknis sudah baik, sesuai peraturan bupati

dan pemendagri namun masih rendahnya SDM dalam tingkat

pemahaman pengelolaan administrasi keuangan sehingga

mengakibatkan keterlambatan dalam penyerahan laporan

pertanggungjawaban.

Page 39: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

24

Suci Indah Hanifah,Sugeng Praptoyo,(2015), “Akuntabilitas dan

Transparansi dan pertanggung jawaban anggaran pendapatan belanja

desa (APBDes)”. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan metode

kualitatif menggunakan paradigma deskriptif.Manajemen keuangan Desa

Kepatihan sudah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 37

tahun 2007 yang menunjukkan pelaksanaan yang akuntabel dan

transparan yang dilihat dari pelaporan pertangungjawaban Anggaran

Pendapatan Belanja Desa (APBDesa), namun dari sisi pencatatan

akuntansi masih diperlukan adanya pembinaan dan pelatihan lebih lanjut,

karena belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan. Hambatan

utamanya adalah belum efektifnya pelatihan para perangkat desa dan

kompetensi sumber daya manusia, sehingga masih memerlukan

perhatian khusus dari aparat pemerintah desa secara berkelanjutan.

Desmon Mahamura, Markus Kaunang, Sarah Sambiran, (2016)

“Optimalisasi Alokasi Dana Desa dalam Meningkatkan Pembangunan

Desa”. Hasil dari penelitian ini bahwa pembahasan mengenai

Optimalisasi Alokasi Dana Desa dalam meningkatkan pembangunan

desa yang dalam tahap pembangunan meliputi proses perencanaan,

pelaksanaan, dan pertanggungjawaban.

Nunuk Riyani,(2016) “Analisis Pengelolaan Dana Desa”. Hasil

penelitian ini bahwa hasil analisis kesesuaian perencanaan pengelolaan

Keuangan Desa di Desa Boreng dengan perencanaan pengelolaan

keuangan desa menurut Permendagri 2007 menunjukkan bahwa masih

banyak ketidaksesuaian antara perencanaan pengelolaan keuangan desa

Page 40: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

25

dengan perencanaan pengelolaan keuangan desa menurut Permendagri

37 Tahun 2007.

Agus Prayudha, (2015) “Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

Desa Tahun Anggaran di Kecamatan Sintang”.Hasil dari penelitian ini

bahwa rata rata belanja di bidang Desa Kecamatan Sintang sebesar

29,33 %. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut dapat disimpulkan

bahwa rata rata proporsi penggunaan belanja yang ditetapkan dalam

APBDesa pada Desa di Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang Tahun

anggaran 2015 sudah sesuai dengan peraturan pemerintah No 43 Tahun

2014 pasal 100.

Moh.Giofani Fahrizal, (2018) “Evaluasi Implementasi Pengelolaan

Keuangan Desa di Desa Kedungmaling dan Desa Kumilir Kabupaten

Mojokerto berdasarkan Permendagri No.113 Tahun 2014”. Hasil

penelitian ini bahwa data yang dilakukan terhadap temuan penelitian

dapat menjawab masalah mengenai bagaimana evaluasi implementasi

pengelolaan keuangan dana desa di Desa Kedungmaling dan Desa

Kumilir Kabupaten Mojokerto berdasarkan Permendagri No.113 Tahun

2014.

Jabal Arfah, Yuliana Musin, (2017) “Evaluasi Pengelolaan Dana

Alokasi Desa (DAD) dalam Percepatan Pembangunan Desa di

Kabupaten Konawe”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa DAD

(Dana Alokasi Desa) atau DD (Dana Desa) sangatlah berperan bagi

pembangunan Desa karena dana tersebut merupakan stimulant bagi

Desa dalam pembangunan di Desa.

Page 41: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

26

Tabel 2.1

TINJAUAN EMPIRIS

NO

PENULIS/

TAHUN

JUDUL

PENELITIAN/METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN

1. Hadi Prabowo Gimon,Janjte j.Tinangon,Dhullo Affandi (2018)

Analisis Sistem Pelaksanaan Akuntansi APBDes Pada Desa Kopandakan I Kecamatan Kotamobagu Selatan Kotamobagu / Metode Kualitatif

Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh, dikarenakan desa kopandakan I telah menggunakan aplikasi sistem keungan desa (SISKUDES), aplikasi ini adalah aplikasi yang dibuat oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, maka Sistem Akuntansi yang diselenggarakan desa Kopandakan I dalam pelaksanaan APBDes dua tahun terakhir telah memadai dan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa, terlebih di tahun 2016 desa Kopandakan I mengalami peningkatan karena telah menggunakan aplikasi sistem keuangan desa (SISKEUDES) dalam hal pengelolaan keuangan desa

2. Muhammad Ismail, Ari Kuncara,Widagdo, Agus Widodo (2016)

Sistem Akuntansi Pengelolaan Dana Desa Metode Kualitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan utama yang timbul adalah rendahnya pengetahuan dari kepala desa terkait pengelolaan keuangan desa berdasarkan Permendagri No. 113/2015. Hal itu ditambah lagi dengan belum adanya tenaga pendamping dari Kabupaten Boyolali untuk membantu pengelolaan dana desa. Penelitian ini mengusulkan sistem terkomputerisasi untuk pelaporan dana desa sebagai solusi. Dengan sistem yang berkomputerisasi, pelaporan dana desa akan mampu dilakukan dengan cepat dan output laporan keuangannnya juga akan lebih handal dibanding dengan pelaporan secara manual.

3. Kenny Larony Tangkaror

Penerapan Sistem Akuntansi Dan Prosedur dan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan Sistem Akuntansi untuk Pengelolaan Dana Desa di Desa

Page 42: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

27

o, Ventje Ilat, Heince Wokas (2017)

Pengelolaan Dana Desa di Desa Tincep Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa Metode Kualitatif

Tincep secara pencatatan sudah sesuai dengan Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan PMK Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa.

4. Novita Purnamasari (2015)

Akuntabilitas Alokasi Dana Desa Pakuniran Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso Metode Kualitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan alokasi dana desa telah menerapkan prinsip partisipasi, transparansi dan akuntabilitas yang dibuktikan dengan adanya daftar hadir musrembangdes dan hasil dari musyawarah dilampirkan dilaporan pertanggungjawaban. Tahap pelaksanaan di desa Pakuniran masih belum sepenuhnya menerapkan prinsip transparansi, dibuktikan dengan tidak memanfaatkan papan informasi sehingga masyarakat kesulitan untuk melihat jadwal pelaksanaan kegiatan namun telah menerapkan prinsip akuntabiltas, dibuktikan dengan semua kegiatan dicantumkan di laporan. Tahap pertanggungjawaban secara teknis sudah baik, sesuai peraturan bupati dan pemendagri namun masih rendahnya SDM dalam tingkat pemahaman pengelolaan administrasi keuangan sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam penyerahan laporan pertanggungjawaban.

5. Suci Indah Hanifah,Sugeng Praptoyo (2015)

Akuntabilitas dan Transparansi dan pertanggung jawaban anggaran pendapatan belanja desa (APBDes) Metode Kualitatif

Hasil pengumpulan data dianalisis dengan metode kualitatif menggunakan paradigma deskriptif.Manajemen keuangan Desa Kepatihan sudah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.37 tahun 2007 yang menunjukkan pelaksanaan yang akuntabel dan transparan yang dilihat dari pelaporan pertangungjawaban Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDesa), namun dari sisi pencatatan akuntansi masih diperlukan adanya pembinaan dan pelatihan lebih lanjut, karena belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan. Hambatan utamanya adalah belum efektifnya

Page 43: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

28

pelatihan para perangkat desa dan kompetensi sumber daya manusia, sehingga masih memerlukan perhatian khusus dari aparat pemerintah desa secara berkelanjutan.

6 Desmon mahamurah,Markus Kaunang,Sarah Sambiran(2016)

Optimalisasi Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Desa Metode Kualitatif

Hasil dari penelitian ini bahwa pembahasan mengenai Optimalisasi Alokasi Dana Desa dalam meningkatkan pembangunan desa yang dalam tahap pembangunan meliputi proses perencanaan.pelaksanaan dan pertanggung jawaban

7 Nunuk Riyani (2016)

Analisis Pengelolaan Dana Desa Metode Kualitatif

Hasil analisis kesesuaian Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Boreng dengan perencanaan pengelolaan keuangan desa menurut permendagri No 37 Tahun 2007 menunjukkan bahwa masih banyak ketidaksesuaian antara perencanaan pengelolaan keuangan desa dengan perencanaan pengelolaan keuangan desa menurut permendagri 37 Tahun 2007

8 Agus Frayudha (2015)

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa Tahun Anggaran di Kecamatan Sintang Metode Kualitatif

Hasil dari penelitian ini bahwa rata rata belanja di bidang desa di kecamatan sintang 29,33% .Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa rata rata proporsi penggunaan belanja yang ditetapkan dalam APBDesa pada desa desa di Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang Tahun anggaran 2015 sudah sesuai dengan peraturan pemerintah No 43 Tahun 2014 pasal 100.

9 Moh Giofani Fahrizal (2018)

Evaluasi Implementasi Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Kedungmaling dan Desa Kumitir Kabupaten Mojokerto berdasarkan Permendagri No 113 Tahun 2014 Metode Kualitatif

Hasil dari penelitian ini bahwa data yang dilakukan terhadap temuan penelitian dapat menjawab masalah mengenai bagaimana evaluasi implementasi pengelolaan keuangan dana desa di Desa Kedungmaling dan Desa Kumitir Kabupaten Mojokerto berdasarkan Permendagri No 113 Tahun 2014.

10 Jabal Arfah

Evaluasi Pengelolaan Dana

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa DAD atau DD sangatlah

Page 44: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

29

Optimalisasi Dana Desa

,Yuliana Musin, (2017)

Alokasi Desa (DAD) dalam Percepatan Pembangunan Desa di Kabupaten Konawe Metode Kualitatif

berperan bagi pembangunan Desa karena dana tersebut merupakan stimulant bagi Desa dalam pembangunan di Desa

C. Kerangka Konsep

Dapat dilihat bahwa evaluasi sistem akuntansi dan prosedur

pengelolaan dana desa dalam optimalisasi dana desa berpengaruh besar

dapat dilihat pada gambar 2.1 :

Gambar 2.1

KERANGKA KONSEP

Desa Compong Kab. Sidrap

UU No.6 Tahun 2014

A.D.D Akuntansi

Pemerintahan

- Mengurus - Menyusun - Menyelenggarakan

- Sistem Akuntansi - Prosedur Dana Desa

Page 45: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif

Menurut Sugiyono (2014:9) metode penelitian kualitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivism, digunakan untuk meneliti objek alamiah sebagai lawannya

adalah eksperimen dimana peneliti sebagai instrument kunci. Teknik

pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat

induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

pada generalisasinya.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada pada Desa Compong Kecamatan Pitu

Riase Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dilaksanakan kurang lebih

2 (Dua) bulan dan penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 20 Juni 2019

s/d 20 Agustus 2019.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelian ini adalah beberapa informasi yang

dipercaya dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dengan akurat.

Sesuai dengan ketentuan permendagri 113 tahun 2014 subjek tersebut

meliputi :

Page 46: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

31

1. Kepala desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan

desa dan mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan

milik desa yang dipisahkan.

2. Pelaksanaan teknis pengelolaan keuangan desa yang selanjutnya

disingkat PTPKD adalah unsur perangkat desa yang membantu

kepala desa untuk melakukan pengelolaan keuangan desa. PTPKD

terdiri atas:

a. Sekretaris desa sebagaimana dimaksud bertindak selaku

koordinator pelaksanaan teknis pengelolaan keuangan desa.

b. Kepala seksi sebgaimana dimaksud bertindak sebagai pelaksana

kegiatan sesuai dengan bidangnya.

c. Bendahara sebagaimana dimaksud mempunyai tugas menerima,

menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan

mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan

pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan

APBDesa

D. Sumber Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder

sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil wawancara kepada pihak desa

mengenai evaluasi penerapan akuntansi dana desa di Desa

Compong Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang

(Sidrap).

2. Data Sekunder

Page 47: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

32

Data sekunder yaitu data yang digunakan untuk mendukung dan

mencari fakta yang sebenarnya.Data sekunder dalam penelitian ini

didapat secara tidak langsung yang diperlukan untuk melengkapi

informasi yang diperoleh dari data primer.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono (2010:231),

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu.Pada bagian ini

peneliti melakukan wawancara mendalam dengan informasi penelitian

yang sudah terpilih yaitu Kepala desa Compong itu sendiri.

2. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2010:240) dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen biasa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seorang.

F. Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif, dimana peneliti menggambarkan kenyataan atau

keadaan-keadaan atas suatu obyek dalam bentuk uraian kalimat dan data

angka berdasarkan keterangan-keterangan dari pihak-pihak yang

Page 48: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

33

berhubungan langsung dengan masalah penelitian. Hasil analisis tersebut

kemudian diniterpretasikan guna memberikan gambaran yang jelas tekait

dengan masalah yang diajukan (Lamia, 2015).

Metode analisis tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan

oleh Kesek (2013) bahwa analisis deskriptif yaitu suatu penelitian dengan

mengumpulkan, menyusun, mengolah, dan menganalisis data angka,

agar dapat memberikan gambaran mengenai suatu keadaan tertentu

sehingga dapat ditarik kesimpulan. Metode analisis tersebut sudah

pernah digunakan pada penelitian sebelumnya seperti penelitian yang

dilakukan oleh Suoth tahun 2016 dan penelitian yang dilakukan oleh

Rondonuwu tahun 2015.

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif karena dalam

penelitian ini peneliti menggambarkan mengenai bagaimana evaluasi

sistem akuntansi dan prosedur pengelolaan dana desa dalam optimalisasi

dana dapakah desa pada desa compong kecamatan pitu riase kabupaten

sidenreng rappang yaitu bagaimana sistem akuntansi dana desa , serta

bagaimana prosedur pengelolaan dana desa terhadap optimalisasi dana

desa. Dari hasil analisis tersebut kemudian ditarik kesimpulan terkait

masalah yang diajukan.

G. Tahapan Olah Data

Tahapan Olah data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Page 49: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

34

Menurut Sugiyono (2017) Reduksi data adalah analisis data yang

dilakukan dengan memilih hal hal yang pokok memfokuskan pada

pada hal hal yang penting, dan dicari tema dan polanya.

2. Editing

Yaitu cara yang digunakan untuk meneliti kembali data yang telah

diperoleh dilapangan baik yang diperoleh melalui wawancara maupun

dokumentasi guna menghindari kekeliruan dan kesalahan. Teknik

editing data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyalin

ulang hasil dari wawancara dan informasi yang berupa data mentah

yang berkaitan dengan proses evaluasi sistem akuntansi dan

prosedur pengelolaan dana desa.

3. Display Data

Yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori dan menyajikan data yang sering digunakan

dalam penelitian kualitatif adalah berbentuk naratif ini dimaksudkan

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang dipahami.

4. Penarikan Kesimpulan

Merupakan penarikan kesimpulan dan verifikasi kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah

apabila tidak ditemukan bukti bukti kuat yang mendukung tahap

pengumpulan berikutnya

Page 50: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Desa Compong

Desa compong terletak di sebelah timur Kabupaten Sidenreng

Rappang dengan luas wilayah 1.500 km pada ketinggian 900 m – 1400

m diatas permukaan laut (dpl) suhu rata rata harian berkisar antara 75

C. Curah hujan rata rata 220 mm/thn dengan jumlah 5 bulan pertahun.

Benteng wilayah desa compong dataran, warna hitam, tekstur tanah,

lempungan, berpasir dan pada umumya kondisinya subur.

Desa compong terbagi menjadi 5 Dusun, yaitu Dusun I compong

dengan kepala dusun H. Amiruddin , Dusun II dengan Kepala Dusun

Muh. Ilham S.Pd, Dusun III Proyek dengan kepala dusun Sahiban,

Dusun IV Padang Lampe dengan Kepala Dusun Gallari, Dusun V Dusun

Batu Bolong dengan Kepala Dusun Baba.J.

Wilayah Compong disebelah Utara berbatasan dengan Desa

Leppangeng di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lombo. Di

sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Wajo dan disebelah barat

berbatasan dengan Kel.Batu.

Dilihat dari tata guna tanah. Desa compong terbagi sebagai

berikut : sawah irigasi teknis 95 Ha, sawah irigasi semi teknis 4 Ha

,Tegal lading 6,352 Ha, pemukiman 1.263 Ha, pemukiman real estate

1.721 Ha, tanah kas desa 33,08 Ha, lapangan 2,3 Ha

perkantoran/pemerintahan 1,3 Ha , Jalan 28,6 Ha, sekolah 2,7 Ha.

Page 51: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

36

Dari segi orbitrasi atau jarak desa dengan pusat pemerintahan,

jarak dari Kecamatan Compong 17 Km, jarak dengan Kabupaten Sidrap

70 Km dan jarak dengan Provinsi Sulawesi Selatan 211 Km. kendaraan

umum yang digunakan sebagai sarana angkutan ke pusat pemerintahan

adalah Mini Bus.

Desa compong adalah salah satu desa dari 12 desa yang terletak

di Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang (SIDRAP)

Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun desa desa yang ada di Kecamatan

Pitu Riase Sebagai Berikut :

1) Batu

2) Belawae

3) Bila Riase

4) Bola Bulu

5) Botto

6) Buntu Buangin

7) Compong

8) Dengeng Dengeng

9) Lagading

10) Leppangeng

11) Lombo

12) Tana Toro

2. Visi dan Misi Desa Compong

Desa Compong memiliki visi dan misi dalam pelaksanaan

pembangunan desa untuk kemajuan desa compong dan visi desa

Page 52: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

37

compong yaitu “Tercapainya kemakmuran desa compong melalui

pembangunan yang berbasis pada sektor pertanian/perkebunan dan

peternakan serta menjadikan desa compong sebagai desa mandiri di

bidang perkebunan tahun 2019”.

Adapun misi desa compong yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan sarana dan prasarana disegala bidang ( sarana dan

prasarana ekonomi dan social budaya )

2. Membangun sarana infrastruktur secara berkesinambungan.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana kelembagaan.

4. Meningkatkan produktifitas lahan perkebunan dan persawahan

yang ramah lingkungan.

5. Mendorong tumbuhnya pengusaha yang bergerak di bidang

perdagangan hasil pertanian dan perkebunan.

6. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menggerakkan

roda perekonomian.

7. Meningkatkan solidaritas ( kepedulian sesama ).

8. Melakukan pembangunan secara partisipatif dan berkelanjutan

dengan berbasis keswadayaan.

Serta dalam lingkup desa mengadakan RKP Desa dimana

RKP Desa adalah kepanjangan dari Rencana Kerja Pemerintah

Desa. RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa (Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa) untuk jangka Waktu

1(Satu) tahun anggaran.

Page 53: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

38

Adapun maksud dan Tujuan penyusunan RKP (Rencana

Kegiatan Pemerintah) Desa Compong Tahun 2019 Adalah sebagai

berikut:

1. Menyajikan dokumen perencanaan pembangunan tahunan

desa yang menjamin adanya sinergi perumusan kondisi atau

masalah desa, perencanaan, serta perumusan yang sesuai

dengan kebutuhan desa.

2. Menyajikan pedoman perencanaan pembangunan Desa bagi

penyelenggaraan pemerintahan di desa compong tahun 2019.

Dan tujuan dari penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan

Desa Compong Adalah:

1. Mengevaluasi kinerja pembangunan Desa Compong Tahun 2015

Serta menganalisis prospek pembangunan tahun 2019 dengan

memperhatikan kondisi pembangunan Naisonal Dan Regional.

2. Mengarahkan pencapaian visi dan misi Desa Compong Tahun

2019 kedalam suatu strategi pembangunan yang akan

dilaksanakan pada tahun 2019 dan tahun Anggaran 2018

3. Memebrikan penjelsana tentang kebijakan pembangunan Desa

Compong yang dituangkan dalam susunan prioritas program

kegiatan desa tahun 2019.

Dan disamping itu terdapat manfaat dari penyusunan

rencana kerja Desa Compong:

1. Lebih Menjamin kesinambungan pembangunan Desa.

2. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan Desa.

3. Pemberi arah kegiatan pembangunan Tahunan di Desa.

Page 54: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

39

3. Struktur Organisasi dan Job Descrption Desa Compong

a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah kerangka yang menunjukkan

pekerjaan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi serta

wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi pada

setiap pekerjaan.

Dalam pencapain tujuan dan sasaran suatu organisasi maka

struktur organisasi sangat penting karena struktur organisasi

merupakan salah satu syarat dalam upaya pencapaian tujuan

organisasi yang efektif dan efisien.serta dilakukannya agar adanya

kejelasan tentang tugas masing masing bidang dalam struktur

tersebut dan menjadikannya menjadi tertata dan tersusun dalam

pengelolaan dalam organisasi, badan pemerintahan atau

perusahaan.

Struktur organisasi yaitu kerangka yang mewujudkan pola

tetap dari hubungan-hubungan diantara bidang-bidang kerja,

maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan dan peranan

masing-masing dalam kebutuhan kerjasama.

Struktur organisasi adalah sistem formal dari aturan dan

tugas serta hubungan otoritas yang mengawasi bagaimana anggota

organisasi bekerjasama dan menggunakan sumber daya untuk

mencapai tujuan organisasi.

Page 55: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

40

Gambar 4.1

STRUKTUR ORGANISASI DESA COMPONG

Badan

Permasyarakatan Desa

Kaur Perencana

an

Kaur Umum

Kaur

Keuangan

Kepala Seksi

Pemerintahan

Operator Desa

Kepala Dusun I

Kepala Seksi

Pelayanan

Kepala Dusun II

Kepala

Dusun IV

Kepala Dusun III

Kepala Desa

Bendahara Desa

Kepala Seksi

Kesejahteraan

Kepala

Dusun V

LPM/Lembaga Adat BKAD

BUM desa

Sekretaris Desa

Page 56: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

41

b. Job Description

1) Badan Pemerintahan Desa adalah lembaga yang anggotanya

merupakan wakil penduduk desa yang ditetapkan secara

demokratis berdasarkan kewilayahan. Fungsi BPD adalah

membahas dan menyepakati rencana peraturan desa bersama

kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi dari

masyarakat, dan mengawasi kinerja kepala desa.

2) 2. Kepala Desa adalah pemerintahan desa atau yang disebut

dengan nama lain yang di bantu perangkat desa sebagai unsur

penyelenggaraan pemerintahan desa. Bertugas untuk

menyelenggarakan pemerintah dan pemberdayaan desa.

3) Sekretaris Desa adalah perangkat yang membantu kepala

desa menjalankan tugasnya. Fungsi sekretaris meliputi

menyiapkan dan melaksanakan pengelolaan administrasi desa,

membantu persiapan penyusunan peraturan desa dan bahan

untuk laporan penyelenggara pemerintah desa serta

melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala desa.

4) Kaur Perencanaan bertugas untuk membantu kepala desa dalam

mengelola administrasi dan perumusan bahan kebijakan desa,

dan, melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan

kependudukan, pertanahan, pembinaan ketentraman, dan

ketertiban masyarakat.

5) Kaum Pembangunan adalah membantu kepala desa dalam

menyiapkan teknis pembangunan ekonomi desa serta mengelola

administrasi pembangunan dan layanan masyarakat. Berfungsi

Page 57: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

42

untuk melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan dan

layanan masyarakat dan kajian perkembangan ekonomi

masyarakat serta mengelola tugas pembantuan.

6) Kaur Keuangan adalah berfungsi untuk membantu sekretaris

desa mengelola sumber pendapatan, administrasi keuangan,

penyusunan APBDesa dan laporan keuangan desa, serta

melakukan tugas lain yang diberikan sekretaris.

7) Kaur Umum adalah fungsinya untuk membantu sekretaris dalam

mengelola arsip desa, inventaris kekayaan desa, dan

administrasi umum, dan juga sebagai penyedia, pemelihara, dan

perbaikan peralatan kantor. Serta pelaksana tugas lain yang

diberikan oleh sekretaris desa.

8) Operator Desa adalah bagian yang mengurus administrasi dalam

pelayanan desa

9) Bendahara Desa adalah bertugas untuk menerima, menyimpan,

menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggung jawabkan

penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan

desa dalam rangka pelaksana pemerintahan desa. Maka tugas

bendahara jauh lebih detail dan teknis dalam penanganan

masalah keuangan desa.

10) Kepala Seksi Pemerintahan bertugas untuk membantu kepala

desa dalam mengelola administrasi dan perumusan bahan

kebijakan desa, dan, melaksanakan kegiatan yang berkaitan

dengan kependudukan, pertanahan, pembinaan ketentraman,

dan ketertiban masyarakat.

Page 58: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

43

11) Kepala Seksi Pelayanan adalah memiliki fungsi melaksanakan

penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan

kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya partisipasi

masyarakat, pelestarian nilai social budaya masyarakat,

keagamaan, dan ketenagakerjaan.

12) Kepala Seksi Kesejahteraan adalah mengumpulkan, mengolah,

dan mengevaluasi data di bidang kesejahteraan rakyat,

melaksanakan kegiatan pembangunan sarana prasarana desa,

mengembangkan kegiatan sarana prasarana pemukiman warga.

13) Kepala Dusun I bertugas untuk pembinaan ketentraman dan

ketertiban, pelaksanann upaya perlindungan masyarakat,

mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengelolaan

wilayah, mengawasi pelaksanaan pembangunan diwilayahnya,

melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan

kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga

lingkungannya, melaksanakan pembinaan kemasyarakatan

dalam meningkatkan kemampuan kesadaran masyarakat dalam

menjaga lingkungannya, dan melakukan upaya upaya

pemberdayaan masyarakat dalam menunjang kelancaran

penyelenggara pemerintahan dan pembangunan.

4. Hasil Penelitian

Evaluasi sistem akuntansi dan prosedur pengelolaan

keuangan desa dalam optimalisasi dana desa pada desa compong

kecamatan pitu riase kabupaten sidenreng rappang (SIDRAP)

Page 59: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

44

1. Sistem Akuntansi Dana Desa

Peraturan Pemerinah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun

2005 menjelaskan sistem akuntansi pemerintahan adalah

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi

mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran dan

pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah.

Sistem akuntansi dana desa di desa compong dimulai dari

pencatatan dana desa yaitu pencatatan dana desa untuk

menyusun perencanaan keuangan desa dalam laporan rencana

pembangunan jangka menengah desa atau disingkat (RPJM)

Desa dan rencana kerja pemerintah desa (RKP) yang menjadi

dasar untuk menyusun APBDes ini dilakukan untuk mengetahui

hal yang ingin dilakukan untuk periode selanjutnya untuk

kemajuan desa dalam pengelolaan dana desa dimana keuangan

Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka

penyelenggaraan pemerintah desa yang dapat di nilai dengan

Uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang

berhubungan dengan hak desa tersebut. Pengelolaan keuangan

desa merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan,

pertanggung jawaban dan pengawasan keuangan desa.

Agar pengelolaan keuangan desa lebih mencerminkan

keberpihakan kepada kebutuhan masyarakat dan sesuai

peraturan perundangan, maka harus dikelola sesuai dengan

prinsip prinsip dan kaidah pengelolaan keuangan yakni

Page 60: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

45

transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib

dan disiplin anggaran.

Adapun maksud dan Tujuan penyusunan RKP (Rencana

Kegiatan Pemerintah) Desa Compong Tahun 2019 Adalah sebagai

berikut :

a. Menyajikan dokumen perencanaan pembangunan tahunan

desa yang menjamin adanya sinergi perumusan kondisi atau

masalah desa, perencanaan, serta perumusan yang sesuai

dengan kebutuhan desa.

b. Menyajikan pedoman perencanaan pembangunan Desa bagi

penyelenggaraan pemerintahan di desa compong tahun 2019.

Dan adapun tujuan dari penyusunan Rencana Kerja

Pemerintahan Desa Compong adalah sebagai berikut :

a. Mengevaluasi kinerja pembangunan Desa Compong Tahun

2019 Serta menganalisis prospek pembangunan tahun 2019

dengan memperhatikan kondisi pembangunan Naisonal Dan

Regional.

b. Mengarahkan pencapaian visi dan misi Desa Compong Tahun

2019 kedalam suatu strategi pembangunan yang akan

dilaksanakan pada tahun 2019 dan tahun Anggaran 2018

c. Memberikan penjelasan tentang kebijakan pembangunan Desa

Compong yang dituangkan dalam susunan prioritas program

kegiatan desa tahun 2019.

Dan disamping itu terdapat manfaat dari penyusunan rencana

kerja Desa (RKP) Desa Compong:

Page 61: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

46

a. Lebih Menjamin kesinambungan pembangunan Desa.

b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan Desa.

c. Pemberi arah kegiatan pembangunan Tahunan di Desa

Serta menyusun daftar usulan rencana kerja yang ingin dilakukan

pemerintah desa compong dalam satu periode masa kerja pemerintah

desa dan setelah itu melakukan penyampaian ke masyarakat tentang

suatu usulan rencana kerja desa dalam satu periode dengan

musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) untuk mengadakan

kerjasama yang baik dengan masyarakat dalam pembangunan untuk

kemajuan di desa compong

Tahap pelaksanaan adalah rangkaian kegiatan untuk

melaksanakan APBDesa dalam satu tahun anggaran yang dimulai dari

1 januari hingga 31 Desember atas dasar APBDesa yang dimaksud

disusunlah rangkaian anggaran biaya (RAB) untuk setiap kegiatan yang

menjadi dasar pengajuan surat permintaan pembayaran (SPP) dalam

pengelolaan dana desa pemerintahan desa compong

2. Prosedur Pengelolaan Dana Desa

Prosedur pengelolaan dana desa yaitu melaksanakan APBDesa

dalam satu tahun anggaran yang dimulai dari 1 januari hingga 31

Desember atas dasar APBDesa yang dimaksud disusunlah rangkaian

anggaran biaya (RAB) untuk setiap kegiatan yang menjadi dasar

pengajuan surat permintaan pembayaran (SPP) dalam pengelolaan

dana desa pemerintahan desa compong

Pertanggung jawaban pengelolaan keuangan desa dilakukan

setiap akhir tahun anggaran kepada bupati/walikota dalam forum

Page 62: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

47

musyawarah desa dengan diadakannya bukti realisasi pelaksanaan yang

telah dilakukan pemerintah desa compong.

3. Optimalisasi Dana Desa

Sistem pemerintahan desa compong dalam sistem akuntansi dana

desa atau pengelolaan keuangan desa memiliki keterkaitan dimana

pencatatan, pelaporan dari prosedur keuangan desa compong dalam satu

periode dilihat dalam berbagai hal yang ingin dicapai dalam anggaran

dana desa seperti program pemerintahan desa untuk pemberdayaan

masyarakat desa, pembangunan desa sehingga tujuan dari anggaran

dana desa terpenuhi dan optimal untuk pemerintahan desa.

B. Pembahasan

Suatu sistem pencatatan keuangan desa dengan prosedur

pengelolaan dana desa yang telah di atur dalam UU No 6 Tahun 2004.

”Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai

dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa”. Berdasarkan

hasil penelitian pencatatan dana desa dan prosedur pengelolaan dana desa

di Desa compong dimulai dari tahap perencanaan, pengelolaan, dan

pertanggung jawaban.

1. Tahap perencanaan

Tahap ini pemerintah desa compong atau (Badan Pengurus Desa)

menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrembang) dan hasil dari kesepakatan dari musrembang digunakan

untuk menyusun rencana pembangunan desa dalam bentuk (RKP) dan

Page 63: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

48

(RAB) sebagai transparansi rencana pembangunan desa dalam 1 (satu)

tahun periode masa kerja pemerintah desa compong.

Tabel 4.1

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA COMPONG

No

Tahun

Anggaran

Jenis Kegiatan

Jumlah Anggaran

1 2019 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa - Belanja Pegawai - Operasional Perkantoran - Operasional BPD - Operasional Pokja - Penyelenggaraan Kegiatan Desa

381,200,000 180,000,000 10,000,000 18,000,000 622,000,000

2 Pembangunan Desa - Kegiatan Pemenuhan Kegiatan Desa - Pembangunan Desa - Pembangunan Potensi Ekonomi Lokal

2,615,000,000 9,905,000,000 1,415,000.000

3 Pembinaan Kemasyarakatan - Kegiatan Pembinaan Lembaga

Kemasyarakatan - Pembinaan Tim Penggerak PKK - Pembinaan generasi muda/Pengadaan

Sarana Olahraga - Pembinaan Lembaga Adat - Pembinaan Kelompok PKK

20,000,000 5,000,000 30,000,000 20,000,000 50,000,000

4 Pemberdayaan Kemasyarakatan - Peningkatan Kualitas Proses perencana

desa - Kegiatan Pendukung Ekonomi Desa - Pendidikan Penyuluhan bagi Kepala

desa, Perangkat desa dan BPD - Kegiatan Penyelenggaraan Promosi

Kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih - Peningkatan Kapasitas Kelompok Usaha

Produktif - Peningkatan Kapasitas Kelompok

Perempuan - Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani

155,000,000 120.000,000 20,000,000 50,000,000 115,000,000 220,000,000 490,000,000

Jumlah 16,441,200,000

Tabel 4.2

RENCANA ANGGARAN BIAYA DESA COMPONG

2019

Page 64: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

49

No

Tahun

Anggaran

Kegiatan

Jumlah

1 Pembangunan Desa

a. Hasil Industri

b. Hasil Tenaga manusia

c. Upah

d. Biaya lain lain

17,473,190

10,670,800

9,770,000

1,064,610

2 Tunjangan Perangkat Desa

- Sekretaris Desa

- Kepala Seksi 3 Orang

- Kepala Urusan 3 Orang

- Kepala Dusun 5 Orang

- Staf Keuangan

- Staf Perencanaan

6,000,000

3,600,000

3,600,000

6,000,000

9,600,000

9,600,000

Jumlah 66,543,990

Sumber : Laporan Rencana Anggaran Biaya Desa Compong

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pemerintah desa compong

telah melaksanakan tahap perencanaan dengan baik dibuktikannya dengan

penyusunan RKP dan RAB yang sesuai dengan aturan badan pengawasan

keuangan dan pembangunan (BPKP) dan sesuai salah satu tujuan RKP Desa

yaitu memberikan penjelasan tentang kebijakan pembangunan Desa Compong

yang dituangkan dalam susunan prioritas program kegiatan desa tahun 2019

yang menunjukkan anggaran mulai dari pelaksanaan pemerintahan desa ,

pengelolaan dana desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan,

pemberdayaan kemasyarakatan.

2. Tahap Pengelolaan

Tahap ini pemerintah desa compong melakukan surat permintaan

pembayaran (SPP) untuk anggaran alokasi dana desa yang ingin dilakukan

Page 65: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

50

dalam satu periode masa kerja pemerintah desa compong. Berikut adalah

tabel APBDes di desa compong tahun 2019.

Tabel 4.3

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA COMPONG

Tahun 2019

No Tahun

Anggaran

Kegiatan

Anggaran

Ket

1 2019 Pendapatan Desa 2,630,837,600 ADD

2 Belanja Desa - Bidang Penyelenggaraan

Pemerintah Desa - Bidang Pembangunan

Desa - Bidang Pembinaan

Kemasyarakatan - Bidang Pemberdayaan

Masyarakat

1.211.200.000

1,170,000,000

125,000,000 113,935,000

ADD

Jumlah

( 10,702,600 )

Sumber : Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Compong

3. Tahap Pertanggung Jawaban

Pemerintah desa compong melakukan realisasi dari setiap

kegiatan desa termasuk alokasi dana desa untuk semua kegiatan desa

dalam satu periode masa kerja pemerintah desa compong. Berikut

adalah tabel realisasi di tahun 2019.

Page 66: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

51

Tabel 4.4

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN

DAN BELANJA DESA COMPONG

2019

No

Tahun

Anggaran

Kegiatan

Anggaran

(Rp)

Realisasi (Rp)

Ket

1

Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa

1,211,200,000

847,840,000

ADD

2 Bidang Pembangunan Desa

1,170,000,000 936,000,000 ADD

3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

125,000,000 87,500,000 ADD

4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

113,935,000 96,844,750 ADD

Sumber : Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Desa

Compong

Berdasarkan tabel diatas bahwa pencatatan dana desa dalam

prosedur pengelolaan keuangan desa di desa compong sudah optimal

dibuktikannya dengan lengkapnya pencatatan dana desa pemerintah

desa compong mulai dari tahap perencanaan, tahap pengelolaan, dan

tahap pertanggung jawaban yang sesuai dengan sistem dan aturan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Serta

berdasarkan tabel realisasi dari pelaksanaan APBDes berdasar alokasi

dana desa (ADD) dimana realisasi dari anggaran yang terlihat bahwa

laporan realisasi pelaksanaan tersebut telah menunjukkan bahwa bidang

penyelenggara pemerintah desa di desa compong sudah dilakukan

realisasi sebesar 847,840,000 dari anggaran dana desa tersebut,

Page 67: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

52

begitupun bidang pembangunan desa dimana laporan realisasi

pelaksanaan telah mencatat bahwa sudah ada 936,000,000 dari

anggaran dana desa tersebut, serta di bidang pembinaan dan

pemberdayaan masyarakat sudah adanya laporan realisasi dari

pemerintah desa compong masing – masing sebesar 87,500,000 dan

96,844,750 dari anggaran dana desa.

Page 68: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Pencatatan dalam setiap tahap untuk prosedur pengelolaan dana

desa oleh pemerintah desa compong telah dilakukan dengan

optimal sesuai aturan Badan Pengawasan Keuangan

Pembangunan. Tahap perencanaan dimana desa compong telah

menyusun rencana kerja pemerintah serta rencana anggaran

biaya dalam satu tahun periode masa kerja pemerintah desa

compong dan tahap pengelolaan menyusun surat permintaan

pembayaran dan menyusun APBDes untuk pengelolaan dana

desa oleh pemerintah desa compong dan di tahap pertanggung

jawaban pemerintah desa compong menyusun dan merekap

untuk jumlah dana desa yang telah digunakan untuk kegiatan

kegiatan desa compong yang telah di anggarkan untuk

pemerintah desa compong.

2. Laporan realisasi dari penggunaan anggaran dana desa

compong yang menunjukkan bahwa desa telah melakukan

kegiatan yang dianggarkan sebelumnya yang diminta dalam

bentuk laporan rencana kerja pemerintah desa compong serta

surat permintaan pembayaran dimulai dari bidang penyelenggara

pemerintah desa compong realisasi sebesar 847,840,000 dan di

bidang pembangunan desa realisasi sebesar 936,000,000 serta

Page 69: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

54

di bidang pembinaan dan pemberdayaan masyarakat masing

masing sebesar 87,500,000 dan 96,844,750.

B. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan dan kesimpulan yang telah

dikemukakan, penulis dapat memberikan saran kepada pemerintah

desa compong sebagai berikut :

1. Prosedur pengelolaan keuangan desa yang dilakukan pada

pemerintah desa compong sudah memadai perlu

dipertahakankan, agar pengelolaan keuangan desa dapat

berjalan lancar dan

2. Faktor pendukung dalam melaksanakan pengelolaan

keuangan Dana Desa merupakan partisipasi masyarakat desa

compong serta selalu mempertahankan Tingkat partisipasi

masyarakat dalam proses perencanaan pelaksanaan

Anggaran Dana Desa yang cukup tinggi.

Page 70: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

55

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Trisantono Soemantri, 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintah

Desa. Bandung : Fokus Media

Eko Sutoro, 2014. Desa membangun Indonesia. Yogyakarta.Forum

Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD)

Francis Tantri. 2013. Manajemen Pemasaran. cet. II. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Hadi Prabowo, 2018. Analisis Sistem Akuntansi Pelaksanaan APBDes Pada

Pemerintah Desa Kopandakan I Kecamatan Kotambagu Selatan Kota

Kotamobagu.Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13(2).2018.1-10

Hanifah S. I. Praptoyo S, 2015. Akuntabilitas Dan Transparansi Pertanggung

jawaban Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) Jurnal Ilmu dan

Riset Akuntansi Vol. 4 No. 8 2015

Ismail,M,. Widagdo,K.A,.Widodo,A., 2016. Sistem Akuntansi Pengelolaan Dana

Desa Vol. 19 No. 2 2016

Muindro Renyowijoyo, 2013. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Mitra Wacana

Media

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi Edisi Tiga. Jakarta : Salemba Empat

Novita Purnamasari, 2015. Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa

Pakuniran Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005, Tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan.

Priyati Novi, 2013. Pengantar Akuntansi.Penerbit Indeks.Jakarta

Republik Indonesia, 2014. Undang Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa,

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7.Tambahan

Lembaran Negara Nomor 5495.

Republik Indonesia, 2014. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2014

Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.Jakarta

Sadeli Lili, 2015. Dasar Dasar Akuntansi .Edisi Pertama .Bumi Aksara .Jakarta

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Page 71: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

56

Suharso , 2016. Tinjauan Akuntabilitas Desa.Jakarta : Mitra Wacana Media

Tangkaroro,K.L.,Ilat,V.,Wokas,H., 2017. Penerapan Dan Prosedur Akuntansi

Pengelolaan Dana Desa Di Desa Tincep Kecamatan Sonder Kabupaten

Minahasa Jurnal Riset Akuntansi Going Concern.12 (2) .2017

Undang Undang Republik Indonesia No.6 Tahun 2014 tentang Desa

Warren C.S.R, James M, Duchac, Jonathan.E, (2011). Principle Of Accounting.

Cengade Learning

Yusran Lapanada, 2016. Hukum Pengelolaan Keuankgan Desa. Jakarta : Graha

pena

"

Page 72: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

57

LAMPIRAN

Ruangan Kepala Desa Compong

Ruangan Sekretaris Desa Compong

Page 73: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

58

Ruangan Kepala Desa Compong

Page 74: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

59

Rencana Pembangunan Lapangan Olahraga Desa Compong 2019

Rencana Pembangunan Talud Lapangan Desa Compong

Musyawarah Pembangunan Desa Compong

Page 75: EVALUASI SISTEM AKUNTANSI DAN PROSEDUR PENGELOLAAN …

60

BIOGRAFI PENULIS

Muhammad Nur, lahir di Sidrap pada tanggal

23 Januari 1995 dari pasangan suami istri

Bapak Ruddiah dan Ibu Nurbia. Peneliti

adalah anak ketiga dari 4 bersaudara.

Peneliti sekarang bertempat tinggal di Jln.

Emmy Saelan kota Makassar.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SDI Banta-bantaeng 1

lulus pada tahun 2009, SMP Negeri 13 Makassar lulus tahun 2012, SMK

Negeri 4 Makassar lulus tahun 2015, dan mulai tahun 2015 mengikuti

program S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar sampai

dengan sekarang. Sampai dengan penulisan Skripsi ini peneliti masih

terdaftar sebagai Mahasiswi Program Studi Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Makassar.