evaluasi prosedur audit lapangan laporan …

140
EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DR. PAYAMTA, CPA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi tugas dan persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi DIII Akuntansi Oleh : RISKA PRASTYAWAN NIM F3314093 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DR. PAYAMTA, CPA

SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi tugas dan persyaratan mencapai derajat Ahli Madya

Program Studi DIII Akuntansi

Oleh :

RISKA PRASTYAWAN

NIM F3314093

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 2: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

i

EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DR. PAYAMTA, CPA

SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi tugas dan persyaratan mencapai derajat Ahli Madya

Program Studi DIII Akuntansi

Oleh :

RISKA PRASTYAWAN

NIM F3314093

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 3: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

ii

ABSTRAK

EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN KEUANGAN

PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DR. PAYAMTA, CPA

SURAKARTA

Riska Prastyawan

F3314093

Tujuan dari penelitian pada KAP Dr. Payamta, CPA Surakarta adalah untuk mengetahui prosedur pekerjaan audit lapangan yang baik dan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan oleh IAPI.

Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kasus dengan obyek penelitian pada KAP Dr. Payamta, CPA Surakarta yang berkaitan dengan prosedur pekerjaan lapangan audit laporan keuangan, selain itu penulis juga melakukan perbandingan antara standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dengan standar yang diterapkan KAP Dr. Payamta, CPA. Cara yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah melalui wawancara dengan pembimbing mitra pada KAP Dr. Payamta, CPA, penelitian lapangan, dan membandingkan antara teori yang didapat dalam perkuliahan dengan praktik yang diterapkan pada KAP Dr. Payamta, CPA.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi prosedur pekerjaan lapangan audit laporan keuangan dan standar auditing pada KAP Dr. Payamta, CPA Surakarta telah sesuai dengan Standar Pengendalian Mutu berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Beberapa kesesuaian tersebut adalah sebagai berikut : dalam menentukan waktu pekerjaan audit sudah direncanakan secara baik dengan klien, dalam melaksanaan pekerjaan lapangan auditor sudah membuat kertas kerja sesuai standar. Sedangkan ketidaksesuaiannya adalah masih belum terdapat suatu kebijakan yang tepat terhadap pekerjaan yang tidak tepat waktu dalam penyelesaiannya.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses pekerjaan audit lapangan laporan keuangan sudah berjalan dengan baik sesuai standar yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi yang diberikan yaitu auditor dapat mengatur jadwal pekerjaan lapangan audit terlebih dahulu dan membuat estimasi waktu untuk setiap pekerjaan audit.

Kata kunci : pekerjaan lapangan, standar auditing, standar pengendalian mutu

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 4: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

iii

ABSTRACT

EVALUATION OF FIELD AUDIT PROCEDURES OF FINANCIAL STATEMENTS AT THE PUBLIC ACCOUNTING FIRM DR. PAYAMTA, CPA

SURAKARTA

Riska Prastyawan

F3314093

The purpose of this research at the Public Accounting Firm Dr. Payamta, CPA is to know the procedure of field audit work is good and in accordance with standars that have been deermined by IAPI.

The research method used was interviews and descripitive comparative method. In this method will be described financial statemennts audit field procedures at the Public Accounting Firm Dr. Payamta, CPA and then compared with the teoretical framework derived from a literature review.

The result of this research showed that the evaluation of financial statements audit job field procedures and audit standards is applied by Public Accounting Firm Dr. Payamta, CPA has been accordance with the qualitiy control standards based on the Professional Standards of Public Accountants set by the Indonesian Public Accounting Institute. Some of the suitabilitiy is as follows : the time of the audit work is well planned with the client, th auditor has made the paper work in accordancewith the standards. While it’s not complies the is still no appropriate policy on work that is not timely on its completion.

The conclusion of this research is the process of field audit work on the financial statements has been running well in accordance with applicable standards, the recomendation given is that the auditor can arrange an audit field work schedule in advance and make an estimated time for each audit work.

Keyword : field work, auditing standards, quality control standards

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 5: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

iv

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 6: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

v

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 7: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

vi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 8: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Man Jadda Wajadda”

Be Your Self and Confident

(Awan)

“Dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan sombong”

(Al-Isra’: 37)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai

tetaplah bekerja keras dan hanyalah kepada Allah engkau berharap”.

(QS. Al-Insyirah : 6-8)

You’ll Never Walk Alone

(Liverpool FC Fans)

Penulis persembahkan kepada :

Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW

Ayah, Ibu dan Kakak tercinta

Dosen Pembimbing dan Pengajar D3 Akuntansi

Sahabat – sahabat terbaiku

Teman – teman DIII Akuntansi

Teman – teman kos SKD

Almamaterku

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 9: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji hanya milik Allah SWT, Dzat Yang Maha Esa, yang

telah memberikan karunia dan limpahan rahmat kepada penulis, sehingga Tugas

Akhir dengan judul “Evaluasi Prosedur Audit Lapangan Laporan Keuangan Pada

KAP Dr.Payamta, CPA Surakarta” sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar

ahli madya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta

dapat diselesaikan dengan waktu yang diharapkan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. Hunik Sri Runing Sawitri, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sebelas Maret.

2. Dr. Djuminah, M.Si., Ak. selaku ketua Program Studi Diploma III Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Anis Widjajanto, S.E., M.Si., Ak. selaku Pembimbing Tugas Akhir

yang senantiasa memberikan pengarahan, petunjuk, dan bimbingannya

dalam penyusunan tugas akhir.

4. Ibu Andi Asrihapsari S.E., MSc, Ak. Selaku Pembimbing Akademik yang

senantiasa memberikan saran, dorongan dan semangat selama belajar di

program studi DIII Akuntansi UNS.

5. Dr. Payamta, SE, MSi., Ak, CA, CPA., selaku pimpinan Kantor Akuntan

Publik yang telah memberi ijin penulis untuk melakukan kegiatan magang

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 10: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

ix

serta bersedia memberikan data yang dibutuhkan penulis dalam menyusun

naskah tugas akhir.

6. Bapak Suparmin, SE selaku supervisor KAP yang telah membimbing dan

mengarahkan penulis dalam menulis naskah tugas akhir.

7. Bapak dan Ibu dosen program studi DIII Akuntansi yang telah mencurahkan

waktu dan pengalamannya selama proses studi.

8. Bapak dan Ibu di Kebumen serta my inspiration people yaitu kakak di

Sulawesi, terimakasih tak terhingga penulis berikan atas segala do’a,

dukungan, dan pengorbanannya sehingga penulis berhasil menyelesaikan

studi dengan baik.

9. Mas Hana Aria dan Mbak Farah selaku Auditor KAP Dr. Payamta, CPA yang

telah membimbing dengan sabar, mengarahkan penulis, dan berbagi

pengetahuannya dalam proses audit laporan keuangan.

10. Terimakasih buat Lala13 atas segala kesabaran dan pengertiannya, doa dan

harapan terbaik selalu kuberikan untukmu.

11. Sahabat – sahabat member kos SKD (Sida terikasih atas bantuannya, Aven,

Imam, Upik, Fajar Cenung, Awang aka Gupong, Aldy, Pandu, Marufa,

Ahmad, Irfan, Cahya, Drajat) bersyukur dan terimakasih kepada kalian yang

selalu memberikan hiburan, dukungan dan suasana tersendiri selama kuliah.

12. Teman – teman DIII Akuntansi angkatan 2014, bersyukur bertemu dan

berjuang bersama teman-teman semua, semoga bisa bertemu lagi di lain

kesempatan.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 11: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

x

Akhirnya, semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

diberikan pahala yang tidak terputus dari Allah SWT. Penulis menyadari dalam

penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga

ilmu yang telah diperoleh menjadi barokah dan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat

bagi sesama dan menjadi sarana meraih ridho-Nya. Aamiin Ya Robbal’Alamin.

Surakarta, 5 Juni 2017

Penulis

Riska Prastyawan

NIM. F3314093

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 12: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

ABSTRACT .......................................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. v

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 13: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

xii

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Prosedur dan Pekerjaan Lapangan .................. 6

1. Pengertian Prosedur ......................................................... 6

2. Pengertian Pekerjaan lapangan ........................................ 8

B. Pengauditan Laporan Keuangan ........................................... 12

1. Pengertian Auditing ....................................................... 12

2. Macam – Macam Audit ................................................. 15

3. Tujuan dan Fungsi Audit Laporan Keuangan ................ 22

C. Prosedur Audit ....................................................................... 25

1. Pengertian Prosedur Audit ............................................. 25

2. Tahap – Tahap Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan.. 27

D. Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik ........................ 39

1. Pengertian Auditor Independen ..................................... 39

2. Pengertian Kantor Akuntan Publik ................................ 39

3. Jasa – Jasa yang Diberikan Kantor Akuntan Publik ...... 43

4. Syarat Berdirinya KAP .................................................. 46

5. Standar Operasional Prosedur Akuntan Publik ............. 53

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik Payamta ............ 59

1. Sejarah Berdirinya KAP Dr. Payamta, CPA ................. 59

2. Organisasi dan Tim Manajemen ................................... 61

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 14: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

xiii

3. Visi dan Misi KAP Dr. Payamta, CPA ......................... 62

4. Struktur Organisasi ........................................................ 63

5. Jasa-Jasa yang Diberikan oleh KAP Dr. Payamta, CPA 65

B. Analisis dan Pembahasan ..................................................... 77

1. Standar Pekerjaan Lapangan ......................................... 78

2. Prosedur Pekerjaan Lapangan Audit Laporan .............. 106

C. Temuan ................................................................................ 112

1. Kelebihan ...................................................................... 112

2. Kelemahan .................................................................... 114

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN ................................................................... 115

B. REKOMENDASI ................................................................ 116

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Organisasi dan Tim Manajemen ....................................................61

Tabel 3.2. Perbandingan Standar Pekerjaan Lapangan KAP dengan SPAP ..78

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 15: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi KAP Dr. Payamta, CPA ................................. 63

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Form Penilaian Magang

Lampiran 2. Dokumentasi Magang

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 16: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini semakin cepat dan

sangat bervariasi, setiap perusahaan selalu mendapat tuntutan untuk menjadi

perusahaan yang lebih baik dibandingkan perusahaan sejenis lainnya. Informasi

akuntansi keuangan perusahaan menjadi satu hal pokok yang dibutuhkan

perusahaan untuk memenuhi akuntabilitas perusahaan yang ditujukan kepada

pihak yang berkepentingan (stakeholders atau pihak yang berkaitan langsung

dengan perusahaan) guna menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan dan kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi,

karena secara umum mereka akan mengambil keputusan atas informasi laporan

keuangan yang disajikan, sehingga perusahaan khususnya perbankan ingin

menyampaikan pertanggungjawaban pengelolaan dana dan kinerja perusahaan,

sedangkan pihak luar ingin mendapatkan informasi yang terpercaya mengenai

kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Untuk menumbuhkan kepercayaan pihak yang berkepentingan terhadap

aktivitas dan kinerja perusahaan, perusahaan membutuhkan akuntan publik untuk

melaksanakan audit atas laporan keuangan perusahaan, audit tersebut bertujuan

untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang disajikan oleh

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 17: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

2

manajemen. Dalam melaksanakan audit, auditor independen memiliki prosedur

pelaksanaan audit yang diatur di dalam Standar Profesional Akuntan Publik

(SPAP), dimana prosedur audit merupakan bagian dari Standar Pekerjaan

Lapangan untuk memastikan bahwa kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP telah

sesuai dengan standar yang berlaku.

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara juga

sejalan dengan berkembangnya perusahaan. Dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No.5 Tahun 2011 tentang “Akuntan Publik” pasal 1 ayat (5) yang

dimaksud dengan KAP adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-

Undang ini. Dengan kata lain KAP merupakan tempat penyediaan berbagai jasa

oleh profesi akuntan publik bagi masyarakat.

Terdapat 5 standar yang tercantum di dalam Standar Profesional Akuntan

Publik (SPAP) yaitu : Standar Auditing, Standar Atestasi, Standar Jasa Akuntansi

dan Review, Standar Jasa Konsultasi, dan Standar Pengendalian Mutu. Standar

Auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis.

Menurut Setyawan (1988: 35), prosedur adalah langkah-langkah yang

harus dilaksanakan guna mencapai tujuan pemeriksaan, pelaksanaan audit oleh

Kantor Akuntan Publik akan berdasarkan prosedur yang terdiri dari berbagai

tahapan audit yang menguraikan bagaimana langkah kerja audit tersebut

dilakukan. Prosedur audit adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para

auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 18: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

3

kompeten. Pilihan auditor tentang prosedur audit dipengaruhi oleh faktor dari

mana data diperoleh, dikirimkan, diproses, dipelihara, atau disimpan secara

elektronik. Prosedur tersebut mencakup prosedur analitis, inspeksi, konfirmasi,

permintaan keterangan, perhitungan, penelusuran, pemeriksaan bukti pendukung,

pengamatan, pelaksanaan ulang, dan teknik audit berbantuan komputer. Dari

sepuluh prosedur tersebut dapat dilakukan audit berdasar dari dokumen dan data –

data yang diserahkan manajemen kepada Kantor Akuntan Publik maupun pihak

auditor mendatangi langsung perusahan bank yang di audit untuk melaksanakan

audit lapangan guna memperoleh gambaran tentang perusahaan dan dokumen –

dokumen yang diperlukan terkait pelaksanaan audit.

Penulis melakukan penelitian di kantor KAP DR. Payamta, CPA yang

menurut penulis KAP DR. Payamta, CPA sudah berkompeten dalam mengaudit di

laporan keuangan klien, hal ini terbukti dengan ada banyak klien yang ditangani

oleh KAP DR. Payamta, CPA baik mencakup seluruh wilayah Indonesia pada

umumnya dan khususnya pada wilayah Surakarta.

Dalam hal ini, penulis akan mengevaluasi prosedur pelaksanaan audit

lapangan perusahaan pada Kantor Akuntan Publik DR. Payamta, CPA , karena

untuk mengetahui apakah prosedur dan tahap - tahap pelaksanaan audit sudah

sesuai dengan sistem pengendalian mutu yang diatur dalam Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP) yang telah ditetapkan oleh IAPI. Maka dalam penulisan

tugas akhir ini penulis akan mengambil judul “EVALUASI PROSEDUR

AUDIT LAPANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR

AKUNTAN PUBLIK DR. PAYAMTA, CPA SURAKARTA”

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 19: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

4

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana mekanisme dan prosedur pelaksanaan audit lapangan perusahaan

pada Kantor Akuntan Publik DR. Payamta,CPA ?

2. Siapa saja pihak – pihak yang terkait di dalam proses audit lapangan

perusahaan pada Kantor Akuntan Publik DR. Payamta,CPA ?

3. Apakah prosedur audit yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik DR.

Payamta,CPA telah sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik

(SPAP) ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui mekanisme dan prosedur pelaksanaan audit lapangan

perusahaan pada Kantor Akuntan Publik DR. Payamta,CPA

2. Mengetahui pihak – pihak yang terkait di dalam proses audit lapangan

perusahaan pada Kantor Akuntan Publik DR. Payamta, CPA

3. Memberikan kesimpulan sesuai atau tidaknya prosedur audit yang dilaksaakan

oleh Kantor Akuntan Publik DR. Payampta, CPA dengan Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP)

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 20: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

5

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa

informasi tambahan dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang auditing

tentang prosedur pelaksanaan audit lapangan perusahaan dan dapat digunakan

sebagai bahan perbandingan atas apa yang dipelajari di bangku perkuliahan

dengan kondisi secara nyata yang diterapkan di Kantor Akuntan Publik DR.

Payamta, CPA

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan

masukan khususnya bagi Kantor Akuntan Publik DR. Payamta,CPA tentang

prosedur pelaksanaan audit lapangan laporan keuangan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 21: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Prosedur dan Pekerjaan Lapangan

1. Pengertian Prosedur

Menurut Wikipedia, Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik,

tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang

baku (sama) agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang

sama, semisal prosedur kesehatan dan keselamatan kerja. Lebih tepatnya,

kata ini bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-

langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses,

yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu

tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur

biasanya mengakibatkan sebuah perubahan.

Setelah menguraikan beberapa pengertian sistem secara umum, maka

perlu membedakan antara sistem dan prosedur, berikut definisi prosedur

menurut beberapa ahli :

Menurut Mulyadi (2001:5) mendefinisikan :

“ Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk

menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 22: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

7

berulang-ulang. Didalam suatu sistem, biasanya terdiri dari beberapa prosedur

dimana

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 23: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

8

prosedur-prosedur itu saling terkait dan saling mempengaruhi. Akibatnya jika

terjadi perubahan salah satu prosedur, maka akan mempengaruhi prosedur-

prosedur yang lain”.

Menurut Zaki Baridwan (1990:3) :

“ Prosedur merupakan urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa

orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya

perlakuan yang seragam terhadap transaksi yang sering terjadi.”

Menurut Richard F. Neuschel (1971) yang dikutip oleh Yogiyanto (1996:4)

mendefinisikan:

“ Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan kegiatan klerikal ( tulis menulis ),

biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen,

yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-

transaksi bisnis yang terjadi “.

Dalam definisi sistem akuntansi, Mulyadi (2001:3) menyebutkan:

” Formulir merupakan salah satu unsur sistem akuntansi. Formulir ini merupakan keluaran sistem lain yang menjadi masukan sistem akuntansi, sistem lain yang menghasilkan formulir ini terdiri dari sub-sub sistem yang diberi nama prosedur” .

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu

kegiatan klerikal, dimana melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih

departemen, berisi urut-urutan yang tepat dalam menangani berbagai macam

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 24: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

9

tahapan instruksi terkait apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan,

kapan dan bagaimana mengerjakannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa di

dalam suatu sistem biasanya terdiri dari berbagai macam prosedur dimana

prosedur – prosedur tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi, apabila

terjadi perubahan dalam satu prosedur, maka akan mempengaruhi prosedur

yang lain.

2. Pengertian Pekerjaan Lapangan

Menurut Tedi Rustendi (http://kaukesbokan.blogspot.com) Pekerjaan

lapangan merupakan proses yang dilakukan secara sistematis dalam

mengumpulkan bukti audit yang objektif mengenai operasi yang diaudit,

kemudian mengevaluasinya untuk memastikan bahwa operasi yang dimaksud

sesuai dengan standar/kriteria yang dapat diterima dan dapat mencapai tujuan

yang telah ditetapkan, serta menyediakan informasi yang berguna bagi

pengambilan keputusan oleh manajemen.

Secara umum, auditor dapat mengaplikasikan 3 (tiga) langkah dalam

melaksanakan pekerjaan lapangan, yaitu :

a. Penegasan

Menegaskan atau memastikan lebih dalam mengenai informasi yang

telah diperoleh untuk mengetahui :

(1) Tujuan operasional secara rinci, strategi dan program.

(2) Kesesuaian tujuan pengendalian dengan tujuan operasional.

(3) Risiko yang paling tinggi yang melekat pada sistem.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 25: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

10

(4) Bagaiman sistem bekerja pada blok input, proses, dan output.

(5) Prosedur dan pelaksanaan pekerjaan.

(6) Kelayakan atau kecocokan sistem dalam organisasi.

(7) Perubahan strategi yang berdampak terhadap kinerja sistem.

b. Evaluasi

Faktor yang dipertimbangkan :

(1) Evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi pengendaliandimaksudkan

untuk mendorong atau membantu dalam memperbaiki pengendalian

yang ada.

(2) Evaluasi terhadap pengendalian bergantung kepada kriteria yang

ditetapkan.

(3) Evaluasi atas pengendalian menggunakan instrumen kuesioner.

(4) Evaluasi berdasarkan pada batasan ekspektasi pada bidang yang

diaudit.

(5) Evaluasi dapat dilakukan dilakukan dengan metode analyical review.

(6) Evaluasi atas pengendalian dirancamg untuk menandai aspek dari

sistem yang rentan (memiliki risiko yang tinggi).

(7) Evaluasi harus mempertimbangkan keberadaan compensating

control.

c. Pengujian

Pengujian digunakan untuk mendukung pandangan/penilaian auditor

terhadap tingkat keefektifan pengendalian dalam

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 26: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

11

mencegah/mengantisipasi risiko tertentu, dan memastikan nahwa

pengendalian tersebut bekerja/berjalan sebagaimana mestinya.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengujian :

(1) Pengujian terdiri atas dua tipe, yaitu:

(a) Pengujian Kepatuhan (Complience Tests), yaitu menguji apakah

keandalan pengendalian dalam mengelola risiko secara aktual

berjalan sesuai dengan yang ditetapkan.

(b) Pengujian Substantif (Substantive Tests), yaitu pengujian terhadap

implikasi dari kesenjangan pengendalian internal dalam

perancangan dan implementasinya.

(2) Bukti audit yang diperoleh selama tahap pengujian harus mendukung

pendapat auditor mengenai hasil auditnya.

(3) Pengujian harus dilakukan dengan mempertimbangkan biaya dan

waktu, sebab pengujian yang diperluas umumnya memerlukan biaya

yang besar dan waktu yang relatif lama. Oleh karena itu, umumnya

pengujian dilakukan atas suatu sampel yang dipilih dengan teknik

sampling yang representatif.

(4) Pengujian dimungkinkan untuk menggunakan perangkat lunak audit

dan memanfaatkan database, sehingga teknik – teknik pengujian

dengan statistika, atau analisis kumulatif lainya dapat dilakukan

dengan cepat dan akurat, terutama untuk melihat kesalahan,

ketidaklengkapan, duplikasi, dan inkonsistensi, yang mungkin sebagai

dampak dari lemahnya pengendalian internal.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 27: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

12

(5) Informasi yang berkenaan dengan pengujian harus didokumentasikan

dengan baik, yang meliputi informasi mengenai tujuan pengujian, tipe

pengujian, ruang lingkup pengujian, teknik/prosedur pengujian, staf

pelaksana, hasil pengujian, dan referensi silang pada evaluasi

pengendalian, serta draft laporan audit.

Secara teknis, pekerjaan lapangan merupakan upaya untuk

memperoleh informasi tambahan atau informasi yang lebih lengkap guna

memberikan keyakinan yang lebih baik dalam penarikan kesimpulan atas

hasil auditnya. Oleh karena itu, pekerjaan lapangan ini merupakan proses

pengujian yang diperluas (expanded testing).

Pengujian yang diperluas tersebut dapat dilakukan dengan cara:

a. Melakukan pengujian/pemeriksaan yang lebih rinci atas bukti audit

yang sebelumnya telah diperoleh.

b. Menambah jumlah item yang sebelumnya telah diuji/diperiksa.

c. Menambah ruang lingkup pengujian berdasarkan bukti audit

tertentu/spesifik yang sebelumnya telah diperoleh.

Kriteria pengujian yang diperluas, yaitu:

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 28: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

13

a. Bersifat langsung, artinya pengujiantersebut harus berkenaan

langsung dengan risiko yang sedang diuji/diperiksa.

b. Efisien, artinya pengujian yang dilakukan mempertimbangkan faktor

tambahan waktu dan biaya yang harus seimbang dengan manfaatnya.

c. Fisibel, artinya memungkinkan untuk dilaksanakan berdasarkan

kekampuan auditor dan atau konsultan yang ditugaskan (untuk

memberikan asistensi).

B. Pengauditan Laporan Keuangan

1. Pengertian Auditing

Menurut PSAK arti auditing adalah suatu proses sistematik untuk

memperoleh dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan

(asersi) tentang berbagai aktivitas dan kejadian – kejadian ekonomi yang

bertujuan untuk melihat bagaimana tingkat korelasi antara pernyataan

(asersi) dengan kenyataan yang ada dilapangan serta mengkomunikasikan

hasilnya kepada pihak – pihak yang membutuhkan informasi akuntansi.

Menurut Sukrisno (2004:3), auditing adalah suatu pemeriksaan yang

dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap

laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan –

catatan pembukuan dan bukti - bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk

dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

tersebut.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 29: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

14

Menurut Mulyadi (2002:30) menerangkan bahwa auditing merupakan

suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara

objektif mengenai pernyataan – pernyataan tentang kegiatan dan kejadian

ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara

pernyataan – pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta

penyampaian hasil – hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Menurut Arens dan Loebbecke (2000:9) menjelaskan defini auditing

sebagai berikut, “Auditing is the accumulation and evaluation of evidence

about quantifiable information of an economic entity to determine and

report on the degree of correspondence between the information and

established criteria. Auditing should be done by competent and independent

person.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa auditing

merupakan suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti – bukti tentang

informasi yang dapat diukur dari suatu entitas ekonomi untuk menentukan

dan melaporkan kesesuaian antara informasi dan kriteria yang dibuat.

Auditing harus dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen.

Menurut mulyadi (2002:30) audit laporan keuangan (Financial

Statement Audit) adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal

terhadap laporan keuangan kliennya untuk memberikan pendapat apakah

laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria – kriteria yang

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 30: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

15

telah ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan kepada pihak luar perusahaan

seperti kreditor, pemegang saham, dan kantor pelayanan pajak.

Berdasarkan beberapa pengertian auditing diatas, menurut (Mulyadi,

2002) audit mengandung unsur – unsur:

a. suatu proses sistematis, artinya audit merupakan suatu langkah atau

prosedur yang logis, berkerangka dan terorganisasi. Auditing dilakukan

dengan suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi dan

bertujuan.

b. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif, artinya

proses sistematik ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari

pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha serta untuk

mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti

tersebut.

c. pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi, artinya

pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi merupakan hasil

proses akuntansi.

d. menetapkan tingkat kesesuaian, artinya pengumpulan bukti mengenai

pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut

dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan

kriteria yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian antara pernyataan

dengan kriteria tersebut kemungkinan dapat dikuantifikasikan,

kemungkinan pula bersifat kualitatif.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 31: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

16

e. kriteria yang telah ditetapkan, artinya kriteria atau standar yang dipakai

sebagai dasar untuk menilai pernyataan (berupa hasil akuntansi) dapat

berupa:

(1) peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif

(2) anggaran atau ukuran prestasi yang ditetapkan oleh manajemen

(3) prinsip akuntansi berterima umum (PABU) di Indonesia

f. Penyampaian hasil (atestasi), dimana penyampaian hasil dilakukan

secara tertulis dalam bentuk laporan audit (audit report)

g. pemakai yang berkepentingan, pemakai yang berkepentingan terhadap

laporan audit adalah para pemakai informasi keuangan, misalnya

pemegang saham, manajemen, kreditur, calon investor, organisasi

buruh dan kantor pelayanan pajak

2. Macam – Macam Audit

Pengauditan dapat dibagi dalam beberapa jenis, maksud pembagian

tersebut digunakan untuk menentukan tujuan atau sasaran yang ingin

dicapai dengan adanya pengauditan tersebut. Penuis menemukan beberapa

pembagian kelompok audit berdasarkan tujuannya. Menurut Whittington

dan Pany (2011:11) ada tiga tipe audit yaitu :

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 32: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

17

a. Audit Laporan Keuangan

Audit atas laporan keuangan biasanya meliputi neraca dan laporan

pendapatan terkait lainnya, laba ditahan dan arus kas. Tujuannya adalah

untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut sudah dibuat

sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.

b. Audit Ketaatan

Hasil dari audit ketaatan tergantung pada adanya data yang dapat

diverifikasi, kriteria atau standar yang diakui, seperti hukum dan

regulasi, atau kebijakan dan prosedur organisasi.

c. Audit operasional

Merupakan penelitian atas suatu unit tertentu dalam organisasi dengan

tujuan untuk menilai kinerjanya. Misalnya operasi departemen

penerimaan barang dari suatu perusahaan manufaktur, dievaluasi

efektivitasnya untuk mengetahui keberhasilannya dalam mencapai

sasaran dan tanggung jawab yang ditetapkan. Kinerja tersebut juga

diukur dalam hal efisiensi, yaitu keberhasilannya dalam memanfaatkan

secara optimal sumber daya yang disediakan bagi departemennya .

Menurut Sukrisno (2004), ditinjau dari luasnya pemeriksaan, jenis –

jenis audit dibedakan atas :

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 33: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

18

a. Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum

atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik

(KAP) yang independen dengan maksud untuk memberikan opini

mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

b. Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan

yang hanya terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh

Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan memberikan opini terhadap

bagian dari laporan keuangan yang diaudit, misalnya pemeriksaan

terhadap penerimaan kas perusahaan.

Masih menurut sumber yang sama, menurut Sukrisno (2004) ditinjau

dari jenis pemeriksaan maka jenis – jenis audit dapat dibedakan atas :

a. Audit Operasional (Management Audit), yaitu suatu pemeriksaan

terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk

kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditetapkan

oleh manajemen dengan maksud untuk mengetahui apakah kegiatan

operasi telah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

b. Pemeriksaan Ketaatan (Complience Audit), yaitu suatu pemeriksaan

yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati

peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 34: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

19

ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern

perusahaan

c. Pemeriksaan Intern (Internal Audit), yaitu pemeriksaan yang

dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan yang mencakup laporan

keuangan dan catatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan serta

ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.

d. Audit Komputer (Computer Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan

oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang

melakukan proses data akuntansi dengan menggunakan

sistem Elektronic Data Processing (EDP).

Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, jenis audit dibagi

4 yaitu:

a. Auditor Ekstern

Auditor ekstern/ independent bekerja untuk kantor akuntan

publik yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit.

Umumnya auditor ekstern menghasilkan laporan atas financial audit.

b. Auditor Intern

Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang

mereka audit. Laporan audit manajemen umumnya berguna bagi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 35: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

20

manajemen perusahaan yang diaudit. Oleh karena itu tugas internal

auditor biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis

compliance audit.

c. Auditor Pajak

Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib

pajak yang diaudit terhadap undangundang perpajakan yang berlaku.

d. Auditor Pemerintah

Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran informasi

keuangan yang disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit

juga dilakukan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

ekonomisasi operasi program dan penggunaan barang milik pemerintah.

Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan yang dikeluarkan

pemerintah. Auditing yang dilaksanakan oleh pemerintahan dapat

dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau

Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Dari macam – macam audit menurut beberapa sumber diatas, penulis

memberikan kesimpulan macam-macam audit ditinjau dari luasnya

pemeriksaan atau ditinjau dari jenis pemeriksaan adalah sebagai berikut :

a. Pemeriksaan Laporan Keuangan (Financial Audit)

Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh

auditor eksternal terhadap laporan keuangan kliennya untuk

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 36: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

21

memberikan pendapat apakah laporan keuangan tersebut disajikan

sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil audit lalu

dibagikan kepada pihak luar perusahaan seperti kreditor,

pemegang saham, dan kantor pelayanan pajak. Atau dengan kata lain

audit laporan keuangan adalah suatu review atas kelayakan penyajian

laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen, pemeriksaan seperti

ini tidak dilaksanakan secara detail, dan didalam melakukan

pemeriksaan keuangan ini hal yang terpenting adalah pemeriksaanya

harus dilakukan sesuai dengan norma ata prosedur pemeriksaan audit.

b. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

Audit ini bertujuan untuk menentukan apakah yang diperiksa

sesuai dengan kondisi, peratuan, dan undang-undang tertentu .

Kriteria- kriteria yang ditetapkan dalam audit kepatuhan berasal dari

sumber-sumber yang berbeda. Contohnya ia mungkin bersumber dari

manajemen dalam bentuk prosedur-prosedur pengendalian internal.

Audit kepatuhan biasanya disebut fungsi audit internal, karena oleh

pegawai perusahaan.

c. Audit Operasional (Operational Audit)

Pengertian audit operasional adalah suatu pemeriksaan yang

mencakup suatu hal atau operasi tertentu yang biasanya diluar kontrol

atau treasurer dalam suatu operasi perusahaan. Audit operasional

merupakan penelitian atas suatu unit tertentu dalam organisasi dengan

tujuan untuk menilai kinerjanya. Misalnya operasi departemen

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 37: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

22

penerimaan barang dari suatu perusahaan manufaktur, dievaluasi

efektivitasnya untuk mengetahui keberhasilannya dalam mencapai

sasaran dan tanggung jawab yang ditetapkan. Kinerja tersebut juga

diukur dalam hal efisiensi, yaitu keberhasilannya dalam

memanfaatkan secara optimal sumber daya yang disediakan bagi

departemennya .

d. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)

Pemeriksaan khusus atau sering disebut investigasi adalah

pemeriksaan yang dilakukan apabila diketahui adanya indikasi

kecurangan yang dilakukan oleh manajemen (fraud audit), atau

apabila pemeriksaan tersebut diluar dari pada golongan pemeriksaan

keuangan, pemeriksaan operasional dan pemeriksaan kepatuhan.

e. Audit Sistem Informasi

Adalah pemeriksaan sistem yang mengatur terkait dengan

pengembangan, pemeliharaan, pengoperasian dan keamanan sistem

aplikasi yang digunakan di dalam lingkungan perusahaan, dalam

pelaksanaan audit sistem informasi perlu melibatkan pusat data,

sistem operasi dan perangkan lunak yang digunakan perusahaan atau

organisasi.

3. Tujuan dan Fungsi Audit Laporan Keuangan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 38: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

23

Menurut Mulyadi (2011:72) tujuan umum audit atas laporan keuangan

adalah unutk kemnyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan,

dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima

umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan asersi

(asersi manajemen dalam laporan keuangan) yang terkandung dalam setiap

unsur yang disajikan dalam laporan keuangan.

Audit penting dilaksanakan untuk meneliti apakah tujuan dan berbagai

sasaran perusahaan memenuhi berbagai sasaran perusahaan memenuhi

berbagai persyaratan seperti kelayakan , kewajaran dapat

dipertanggungjawabkan secara moral dan etika - Menemukan fakta apakah

berbagai komponen perusahaan memenuhi standar kinerja yang dibutukan.

Kewajaran laporan keuangan diukur berdasarkan asersi terkandung

dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan keuangan, yang disebut

denan asersi manajemen. Asersi manajemen yang disajikan dalam laporan

keuangan dapat diklasifikasikan menjadi lima kategori :

a. Keberadaan atau kejadian (existency or occurence). Asersi ini merupakan

pernyataan manajemen aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang tercantum

dalam neraca benar-benar ada pada tanggal neraca serta apakah

pendapatan dan beban yang tercantum dalam laporan rugi laba benar-

benar terjadi selama periode akuntansi.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 39: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

24

b. Kelengkapan (completeness). Kelengkapan berarti semua transaksi dan

akun-akun yang seharusnya tercatat dalam laporan keuangan telah

dicatat. Asersi kelengkapan berlawanan dengan asersi keberadaan. Jika

asersi keberadaan tidak benar maka akun akan dinyatakan terlalu tinggi,

sementara jika asersi kelengkapan tidak benar, maka akun akan

dinyatakan terlalu rendah. Asersi kelengkapan berkaitan dengan

kemungkinan hilangnya hal-hal yang harus dicantumkan dalam laporan

keuangan, sedangkan asersi keberadaan berkaitan dengan penyebutan

angka yang seharusnya tidak dimasukkan.

c. Hak dan kewajiban (rights and obligations). Auditor harus memastikan

apakah aktiva memang menjadi hak klien dan apakah kewajiban

merupakan hutang klien pada tanggal tertentu.

d. Penilaian atau alokasi (valluation or allocation). Asersi ini menyangkut

apakah aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban telah

dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat.

e. Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure). Asersi ini

menyangkut masalah apakah komponen-komponen laporan keuangan

telah diklasifikasikan, diuraikan, dan diungkapkan secara tepat.

Pengungkapan berhubungan dengan apakah informasi dalam laporan

keuangan, termasuk catatan yang terkait, telah menjelaskan secara

gamblang hal-hal yang dapat mempengaruhi penggunaannya.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 40: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

25

Audit Keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menentukan informasi

tentang bagaimana rencana aksi yang telah ditetapkan dapat diwujudkan

melalui berbagai kegiatan operasional dilihat khusus dari segi keuangan.

Pengauditan tidak diperkenankan dilakukan berdasarkan analisis subjektif

maka harus dilakukan analisis tentang hasil yang nyata dicapai dalam

pelaksanaanya dalam kurun waktu tertentu. Hasil nyata dapat diuji dengan :

a. Membandingkan arahan yang terdapat dalam rencana perusahaan

dengan hasil yang benar – benar dicapai melalui implementasi rencana

b. Meneliti secara cermat rencana induk pada masing – masing bidang

fungsional yang dimuat dalam rencana strategi dengan maksud untuk

melihat apakah rencana bidang fungsional sudah berperan efektif

Proses audit harus bermuara pada penelitian tentang tepat tidaknya

struktur organisasi yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.

Terkadang perusahaan tidak menentukan sasaran strategis yang ingin

dicapai, tidak mempunyai rencana induk, tidak menciptakan suatu

mekanisme pengawasan yang dimaksud untuk menjamin beroperasinya

perusahaan dengan efisiensi dan efektif. Maka manajemen audit dapat

mengambil langkah :

a. Menjelaskan secara spesifik tingkat dari inefisiensi yang terjadi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 41: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

26

b. Mengkualifikasikan akibat inefisiensi dalam bentuk uang dalam arti

mendokumentasikan kerugian yang dialami serta membuat perkiraan

tentang pemborosan yang dapat dihindari

c. Merinci berbagai permasalahan dimasa lalu yang timbul sebagai akibat

langsung dari inefisiensi

C. Prosedur Audit 1. Pengertian Prosedur Audit

Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti

audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit, atau

dengan kata lain, prosedur audit adalah tindakan yang dilakukan atau

metode dan teknik yang digunakan oleh auditor untuk mendapatkan atau

mengevaluasi bukti audit. Adapun prosedur audit yang biasa dilakukan

oleh auditor meliputi:

a. Inspeksi

Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumend an kondisi

fisik sesuatu.

b. Prosedur Analitis

Terdiri dari kegiatan yagn mempelajari dan membandingkan data

yang memiliki hubungan prosedur analitis dan menghasilkan bukti

analitis.

c. Pengamatan (observation)

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 42: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

27

Pengamatan atau observasi merupakan prosedur audit untuk melihat

dan menyaksikan suatu kegiatan.

d. Permintaan Keterangan (enquiry)

Merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan meminta

keterangan secara lisan ataupun tertulis kepada sumber intern pada

perusahaan klien atau pada pihak luar.

e. Konfirmasi

Konfirmasi merupakan bentukpenyelidikan yang memungkinkan

auditor memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga

yang bebas.

f. Penelusuran (tracking)

Penelusuran terutama dilakukan pada bahan bukti dokumenter.

Dimana dilakukan mulai dari data awal direkamnya dokumen, yang

dilanjutkan dengan pelacakan pengolahan data-data tersebut dalam

proses akuntansi.

g. Pemeriksaan Bukti Pendukung (vouching)

Pemeriksaan bukti pendukung (vouching) merupakan prosedur audit

yang meliputi:

(1) Inspeksi terhadap dokumen-dokumen yang mendukung suatu

transaksi atau data keuangan untuk menetukan kewajaran dan

kebenarannya.

(2) Pembandingan dokumen tersebut dengan catatan akuntansi yang

berkaitan.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 43: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

28

h. Perhitungan (Counting)

Prosedur audit ini meliputi perhitungan fisik terhadap sumberdaya

berwujud seperti kas atau sediaan tangan, pertangungjawaban semua

formulir bernomor urut tercetak.

i. Scanning

Scanning merupakan penelaahan secara cepat terhadap dokumen,

cacatan, dan daftar untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak

biasa yang memerlukan penyelidikan lebih mendalam.

j. Pelaksanaan Ulang (reperforming)

Prosedur audit ini merupakan pengulangan aktivitas yang

dilaksanakan oleh klien.

k. Computer-assisted Audit Techniques

Apabila catatan akuntansi dilaksanakan dalam media elektronik

maka auditor perlu menggunakan Computer-assisted audit

techniques dalam menggunakan berbagai prosedur audit di atas.

2. Tahap Tahap Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan

Langkah – langkah atau proses audit atas laporan keuangan dibagi

menjadi empat tahap yaitu :

a. Penerimaan Perikatan Audit

Perikatan adalah kesepakatan dua pihak untuk mengadakan

suatu ikatan perjanjian. Dalam perikatan audit, klien yang

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 44: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

29

memerlukan jasa auditing mengadakan suatu ikatan perjanjian

dengan auditor. Dalam ikatan perjanjian tersebut, klien menyerahkan

pekerjaan audit atas laporan keuangan kepada auditor dan auditor

sanggup untuk melaksanakan pekerjaan audit tersebut berdasarkan

kompetensi profesionalnya. Langkah awal pekerjaan audit atas

laporan keuangan berupa pengambilan keputusasn untuk menerima

atau menolak perikatan audit dari calon klien atau untuk melanjutkan

atau menghentikan perikatan audit dari klien berulang.

Ada enam langkah perlu ditempuh oleh auditor di dalam

mempertimbangkan penerimaan perikatan audit dari calon kliennya,

antara lain sebagai berikut:

(1) Mengevaluasi integritas manajemen

Audit atas laporan keuangan bertujuan untuk memberikan

pendapat atas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen.

Oleh karena itu, utnuk dapat, menerima perikatan audit, auditor

berkepneitngan untuk mengevaluasi integritas manajemen, agar

auditor mendapatkan keyakinan bahwa manajemen perusahaan

klien dapat dipercaya, sehingga laporan keuangan yang diaudit

bebas dari salah saji material sebagai akibat dari adanya

integritas manajemen.

(2) Mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 45: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

30

Faktor yang perlu dipertimbangkan oleh auditor tentang

kondisi khusus dan risiko luar biasa yang mungkin berdampak

terhadap penerimaan perikatan audit dari calon klien dapat

diketahui dengan cara:

(a) Mengidentifikasi pemakai laporan audit

(b) Mendapatkan informasi tentang stabilitas keuangan dan

legal calon klien di masa depan,

(c) Mengevaluasi kemungkinan dapat atau tidaknya laporan

keuangan calon klien diaudit.

(3) Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit

Standar umum yang pertama berbunyi sebagai berikut;

“Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai

auditor.” Oleh karena itu, sebelum auditor menerima suatu

perikatan audit, ia harus mempertimbangkan apakah ia dan

anggota tim auditnya memiliki kompetensi memadai untuk

menyelesaikan perikatan tersebut, sesuai standatr auditing

yang ditetapkan oleh IAI ( Ikatan Akuntan Indonesia).

(4) Menilai independensi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 46: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

31

Standar umum yang kedua: “dalam semua hal yang

berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap

mental harus dipertahankan oleh auditor.” Oleh karena itu,

sebelum auditor menerima suatu perikatan audit, ia harus

memastikan bahwa setiap profesional yang menjadi anggota tim

auditnya tidak terlibat atau memiliki kondisi yang menjadikan

independensi tim auditnya diragukan oleh pihak yang

mengetahui salah satu dari delapan golongan informasi.

(5) Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran

profesionalnya dengan kecermatan dan keseksamaan.

Standar umum yang ketiga berbunyi sebagai berikut: “

dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat

dan seksama.” Dengan demikian, kecermatan dan keseksamaan

penggunaan kemahiran profesional auditor ditentukan oleh

ketersediaan waktu yang memadai untuk merencanakan dan

melaksanakan audit.

(6) Membuat surat perikatan audit

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 47: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

32

Surat perikatan audit dibuat oleh auditor untuk kliennya

yang berfungsi untuk mendokumentasikan dan menegaskan

penerimaan auditor atas penunjukkan oleh klien, tujuan dan

lingkup audit, lingkup tanggungjawab yang dipikul oleh auditor

bagi kliennya.

b. Perencanaan Audit

Setelah auditor memutuskan untuk menerima perikatan audit dari

kliennya, langkah berikutnya yang perlu ditempuhhhh adalah

merencanakan audit. Ada tujuah tahap yang harus ditempuh oleh

auditor dalam merencanakan auditnya:

(1) Memahami bisnis dan industri klien

(2) Melaksanakan prosedur analitik

Prosedur analitik memberikan panduan bagi auditor dalam

menggunakan prosedur analitik pada tahap perencanaan audit,

pada tahap pengujian dan pada tahap review menyeluruh terhadap

hasil audit. Prosedur analitik dilaksanakan melalui enam tahap,

yaitu:

(a) Menidentifikasi perhitungan/perbandingan yang harus dibuat

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 48: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

33

(b) Mengembangkan harapan

(c) Melaksanakan perhitungan atau perbandingan

(d) Menganalisa data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan

(e) Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak terduga dan

mengevaluasi perbedaan tersebut

(f) Menentukan dampak hasil prosedur analitik terhadap

perencanaan audit

(3) Mempertimbangkan tingkat materialitas awal

Pada tahap perencanaan audit, audit perlu mempertimbangkan

materialitas awal pada dua tingkat berikut ini:

(a) Tingkat laporan keuangan

Materialitas awal pada tingkat laporan keuangan diterapkan

oleh auditor karena pendapat auditor atas kewajaran laporan

keuangan diterapkan pada laporan keungan sebagai

keseluruhan.

(b) Tingkat saldo akun

Materialitas awal pada tingkat saldo akun ditentukan oleh

auditor pada tahap perencanaan audit karena untuk mencapai

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 49: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

34

kesimpulan tentang kewajaran laporan keuangan sebagi

keseluruhan, auditor perlu melakukan verifikasi saldo akun.

(4) Mempertimbangkan risiko bawaan

Dalam keseluruhan proses audit, auditor mempertimbangkan

berbagai risiko, sesuai dengan tahap-tahap proses auditnya yaitu :

(a) Perencanaan Audit

(b) Pemahaman dan pengujian pengendalian intern

(c) Penaksiran risiko pengendalian

(d) Pelaksanaan Pengujian Substantif

(e) Penetapan risiko deteksi

(f) Penerbitan Laporan Audit

(g) Penilaian Risiko Audit

(5) Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

saldo awal, jika perikatan dengan klien berupa audit tahun

pertama

Auditor harus menetukan bahwa saldo awal mencerminkan

penerpaan kebijakan akuntansi yang semestinya dan bahwa

kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten dalam laporan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 50: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

35

keuangan tahun berjalan. Bila terdapat perubahan dalam

kebijakan akuntansi atau penerapnnya, auditor harus memperoleh

kepastian bahwa perubahan tersebut memang semestinya

dilakukan, dan dipertanggungjawabkan, serta diungkapkan.

(6) Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan

Dengan adanya keterkaitan antara bukti audit, materialitas dan

komponen risiko audit (risiko bawaan, risiko pengendalian dan

riiko deteksi), auditor dapat memilih strategi audit awal dalam

perencanaan audit terhadap asersi individual atau golongan

transaksi. Ada dua strategi audit awal yang dapat dipilih oleh

auditor:

(a) Primarily substantive approach

(b) Lower assessed level of control risk approach

(7) Memahami pengendalian intern klien

c. Pelaksanaan Pengujian Audit

Auditor melakukan berbagai macam pengujian yang secara garis

besar dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut :

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 51: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

36

(1) Pengujian Analitik

Pengujian analitik dilakukan olehh auditor pada tahap awal

proses auditnya dengan cara mempelajari perbandingan dan

hubungan antara data yang satu dengan data yang lain. Pada awal

proses audit, pengujian analitik dimaksudkan untuk membantu

auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan

bidang yang memerlukan audit lebih intensif. Sebelum seorang

auditor melaksanakan audit secara rinci dan mendalam terhadap

objek audit, auditor harus memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai perusahaan yang diaudit. Untuk itu, analisi

ratio, analisis laba bruto, analisis terhadap laporan keungan

perbandingan merupakan cara yang umumnya ditempuh oleh

auditor untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dan secara

garis besar mengenai keadaan keungan dan hasil usaha klien.

(2) Pengujian Pengendalian

Pengujian pengendalian merupakan prosedur audit yang

dirancang untuk memverifikasi efektivitas pengendalian intern

klien. Pengujian pengendalian terutama ditujukan untuk mendapat

informasi mengenai:

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 52: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

37

(a) Frekunsi pelaksanaan aktivitas pengendalian yang ditetapkan

(b) Mutu pelaksanaan aktivitas pengendalian tersebut

(c) Karyawan yang melaksanakan aktivitas pengendalian

tersebut.

(3) Pengujian substantif

Pengujian substantif merupakan prosedur audit yang

dirancang untuk menemukan kemungkinan kesalahan

moneter yang secara langsung mempengaruhi kewajaran

penyajian laporan keuangan. Kesalahan moneter yang

terdapat dalam informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan kemungkinan terjadi karena dalam:

(a) Penerapan prinsip akuntansi berterima umum di

Indonesia

(b) Tidak diterapkannya prinsip akuntasni bertrima umum di

Indonesia

(c) Ketidakkonsistenan dalam penerapan prinsip akuntasi

berterima umum di Indonesia

(d) Perhitungan

(e) Pekerjaan penyajian penggolangan dan peringkasan

informasi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 53: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

38

(f) Pencatuman pengungkapan unsur tertnetu dalam laporan

keuangan.

Prosedur pengujian substantif meliputi:

(a) Verifikasi atas ketepatann saldo kas dan sekdul kas.

(b) Penerapan prosedur analitis.

(c) Perhitungan kas yang disimpan dalam entitas.

(d) Melaksanakan pengujian pisah batas kas.

(e) Konfirmasi saldo simpanan pinjaman di bank.

(f) Konfirmasi perjanjian atau kontrak lain dengan bank.

(g) Melakukan pemindaian (sacnning) penelaahan, atau

pembeuatan rekonsiliasi bank.

(h) Menghimpun dan menggunakan laporan pisah batas

bank.

(i) Melakukan pengujia pisah batas penerimaan kas.

(j) Mengusut transfer bank

(k) Menyiapkan pembuktian kas.

(l) Membandingkan penyajian laporan keuangan dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum.

d. Pelaporan Audit

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 54: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

39

Bagian akhir dari proses audit adalah pelaporan hasil audit. Isi

laporan audit terikat pada format yang telah diterapkan oleh IAI.

Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam

berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan

tersebut auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran

laporan keungan auditnya. Pendapat auditor tersebut disajikan dalam

suatu laporan tertulis yang umumnya berupa laporan audit baku.

Laporan audit baku terdiri dari tiga paragraf:

(1) Paragraf pengantar

Paragraf pengantar dicantumkan sebagai paragraf perteman

laporan audit baku. Terdapat tiga fakta yang diungkapkan oleh

auditor dalam paragraf pengantar yaitu: tipe jasa yang diberikan

oleh auditor, objek yang diaudit, serta pengungkapan

tanggungjawab manajemen atas laporan keungan dan

tanggungjawab auditor atas pendapat yang diberikan atas laporan

keungan berdasarkan hasil auditnya.

(2) Parangraf lingkup

Paragraf lingkup berisi pernyataan ringkas mengenai lingkup

audit yang dilaksanakan oleh auditor.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 55: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

40

(3) Paragraf pendapat

Paragraf pendapat berisi pernyataan ringkas mengenai

pendapat.

D. Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik

1. Pengertian Auditor Independen

Auditor indepenen menurut Mulyadi (2002: 9-10) adalah auditor

profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum,

terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh

kliennya. Audit tersebut ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan pada

pemakai informasi laporan keuangan seperti kreditur, investor, calon

investor, instansi pemerintah (pajak).

2. Pengertian Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah

mendapatkan izin usaha yang diatur dalam pasal 1 angka 5 Nomor 5

tahun 2011, tentang Akuntan Publik dan izin dari Menteri Keuangan

sebagai wadah bagi akuntan publik untuk memberikan jasanya. Setiap

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 56: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

41

akuntan publik wajib menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia

(IAPI) yaitu asosiasi yang diakui oleh pemerintah.

Selain pengertian Kantor Akuntan Publik diatas, ada beberapa macam

pengertian Kantor Akuntan Publik (KAP) menurut beberapa ahli, berikut

pengertian Kantor Akuntan Publik menurut beberapa ahli :

Menurut Arens dan Loebbecke (2003), Kantor Akuntan Publik adalah

sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa. Jasa yang diberikan KAP

dapat berupa jasa audit kepatuhan (compliance audit), audit operasional,

dan audit laporan keuangan

Menurut Hartadi (2004), Kantor Akuntan Publik adalah sebuah

organisasi swasta yang bergerak di bidang jasa – jasa pemeriksaan,

manajemen, akuntansi, perpajakan, dan pembukuan.

Menurut Mulyadi (2009), Kantor Akuntan Publik adalah sebuah

organisasi para akuntan publik yang sudah memperoleh izin sesuai

dengan UU yang memberikan jasa profesional di dalam praktek akuntan

publik.

Menurut Messier, Grover, dan Prawitt (2005), Kantor Akuntan Publik

adalah organisasi yang dibentuk untuk memberikan jasa akuntansi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 57: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

42

profesional, termasuk audit. Pada umumnya didirikan sebagai

kepemilikan pribadi atau persekutuan.

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa Akuntan Publik adalah

akuntan yang memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan

jasa akuntan publik di Indonesia.

Dari segi bentuk badan usaha Kantor Akuntan Publik, menurut

Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2011 Pasal 12 ayat 1, bentuk usaha

Kantor Akuntan Publik (KAP) terdiri dari :

a. Badan Usaha Perseroan

Adalah betuk badan usaha KAP yang dibentuk dan dijalankan

hanya oleh seorang akuntan publik dan sealigus pemimpin badan

usaha KAP tersebut.

b. Persekutuan Perdata disebut juga Persekutuan Firma.

Persekutuan Perdata atau Persekutuan Firma adalah bentuk

usaha KAP yang didirikan dan dikelola jika paling sedikit 75% dari

seluruh persekutuan tersebut adalah akuntan publik. Dalam

Persekutuan Perdata, saah seorang dari anggota disebut sebagai

pemimpin dan yang lainnya disebut sebagai rekan (Partner).

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 58: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

43

Akutan publik cukup banyak diikmati oleh pihak – pihak ang

memiliki latar belakang berpendidikan akuntansi maupun ekonomi

manajemen, namun tidak semua orang dapat menempati sebagai akuntan

publik karena pada akuntan publik memiliki peranan yang tidak semua

orang menyanggupi, peran pada akuntan publik adalah :

a. Membuat keputusan yang berkaitan dengan menggunaan sumber daya

yang terbatas termasuk identifikasi bidang keputusan yang sulit dan

penepatan tujuan juga sasaran perusahaan.

b. Mengendalikan secara efektif sumber daya ekonomi dan sumber daya

manusai yang ada pada perusahaan.

c. Menjaga dan melaporkan kepemilikan atas sumber daya yang dimiliki

perusahaan.

Akuntan publik memiliki kantor yang bernama Kantor Akuntan

Publik (KAP) yang merupakan lembaga usaha yang telah mendapatlan

izin dari mentri keuangan sebagai penempatan pada akuntan publik

dalam menjalankan profesinya. Dalam penggunaaan nama pada KAP

yang berbentuk usaha perseorangan dapat menggunakan nama akuntan

publik yang bersangkutan dan jika KAP yang berbentuk persekutuan

dapat menggunakan nama seorang akuntan publik ataupun lebih dari

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 59: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

44

seorang akuntan publik yang biasa digunakan adalah “Rekan Akuntan

Publik”.

3. Jasa – jasa yang Diberikan Kantor Akuntan Publik

Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008

tentang Jasa Akuntan Publik, bidang jasa akuntan publik meliputi:

a. Jasa Atestasi

Jasa atestasi adalah jenis jasa penjamin yang dilakukan kantor

akuntan publik dengan menerbitkan suatu laporan tertulis yang

menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yang

dibuat oleh pihak lain. Jasa atestasi diberikan untuk memberikan

pernyataan atau pertimbangan sebagai pihak yang independen dan

kompeten tentang suatu pernyataan atau asersi suatu satuan usaha

telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Ada empat jenis atestasi

:

(1) Audit Atas Laporan Keuangan Historis

Dalam pemberian jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis

yang berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 60: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

45

Keyakinan yang diberikan pada audit adalah keyakinan positif

(possitive assurance).

(2) Pemeriksaan (Examination)

Auditor dalam melaksanakan penugasan jasa ini akan

memberikan pendapat atas asersi-asersi suatu pihak sesuai dengan

kriteria yang ditentukan. Keyakinan yang diberikan adalah

keyakinan positif, tingkat keyakinan pemeriksaan berada dibawah

audit.

(3) Review Atas Laporan Keuangan Historis

Jasa review adalah memberikan jaminan atas laporan

keuangan suatu badan bahwa laporan keuangan dipandang sudah

cukup memadai.

(4) Prosedur yang telah disepakati bersama (agreed upon

Procedures)

b. Jasa Non-Atestasi

Jasa non atestasi adalah jasa yang diberikan oleh akuntan

publik yang di dalamnya akuntan publik tidak memberikan suatu

pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain

keyakinan. Ada tiga jenis jasa non atestasi :

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 61: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

46

(1) Jasa Akuntansi

Jasa ini dapat diberikan melalui aktivitas pencatatan,

penjurnalan, posting, jurnal penyesuaian dan penyusunan laporan

keuangan klien atau jasa kompilasi, serta perancangan sistem

akuntansi klien.

(2) Jasa Perpajakan

Jasa perpajakan meliputi pengisian surat laporan pajak dan

perencanaan pajak. Selain itu dapat bertindak sebagai penasehat

dalam masalah perpajakan dan melakukan pembelaan bila

perusahaan yang menerima jasa sedang mengalami permasalahan

dengan kantor pajak.

(3) Jasa Konsultasi Manajemen

Jasa konsultasi manajemen (management advisory services)

adalah jasa pemberian konsultasi dengan memberikan saran dan

bantuan teknis kepada klien untuk peningkatan penggunaan

kemampuan dan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan

klien.

c. Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas

dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik paling lama 5 (lima)

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 62: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

47

tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling

lama untuk 3 (tiga) tahun berturut-turut.

4. Syarat Berdirinya KAP

a. Perizinan untuk Akuntan Publik dalam Negeri

Menurut Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan

Publik pasal 6 ayat 1 Untuk mendapatkan izin menjadi Akuntan

Publik sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) seseorang harus

memenuhi syarat sebagai berikut :

(1) memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang

sah

(2) berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3

(3) berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

(4) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

(5) tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin

Akuntan Publik

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 63: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

48

(6) tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam

dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih

(7) menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang

ditetapkan oleh Menteri

(8) tidak berada dalam pengampuan

b. perizinan untuk Akuntan Publik Asing

Menurut Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan

Publik, pasal 7 ayat 1, Akuntan Publik Asing dapat mengajukan

permohonan izin Akuntan Publik kepada Menteri apabila telah ada

perjanjian saling pengakuan antara Pemerintah Indonesia dan

pemerintah negara dari Akuntan Publik Asing tersebut.

Untuk mendapatkan izin Akuntan Publik, dalam pasal 7 ayat 2

UU Nomor 5 Tahun 2011 Akuntan Publik Asing harus memenuhi

syarat sebagai berikut :

(1) Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

(2) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

(3) Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan

izin sebagai akuntan publik di negara asalnya

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 64: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

49

(4) Tidak pernah dipidana

(5) Tidak berada dalam pengampunan

(6) Mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia

(7) Mempunyai pengetahuan di bidang perpajakan dan hukum

dagang Indonesia

(8) Berpengalaman praktik dalam bidang penugasan asurans yang

dinyatakan dalam suatu hasil penilaian oelh asosiasi profesi

akuntan publik

(9) Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan oleh dokter di

Indonesia

(10) Ketentuan lain sesuai dengan perjanjian saling pengakuan antara

Pemerintah Indonesia dan pemerintah negara dari Akuntan

Publik Asing

c. Persyaratan Izin Kantor Akuntan Publik

Menurut Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2011 Pasal 18 ayat 1,

izin usaha KAP diberikan oleh Menteri, syarat untuk mendapatkan

izin dijelaskan pada ayat 2 adalah sebagai berikut :

(1) Mempunyai kantor atau tempat untuk menjalankan usaha yang

berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 65: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

50

(2) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Badan untuk KAP yang

berbentuk usaha persekutuan perdata dan firma atau Nomor

Pokok Wajib Pajak Pribadi untuk KAP yang berbentuk usaha

perseorangan

(3) Mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang tenaga kerja

profesional pemeriksa di bidang akuntansi

(4) memiliki rancangan sistem pengendalian mutu

(5) Membuat surat pernyataan dengan bermeterai cukup bagi bentuk

usaha perseorangan, dengan mencantumkan paling sedikit:

(a) Alamat Akuntan Publik

(b) Nma dan domisili kantor

(c) Maksud dan tujuan pendirian kantor

(6) memiliki akta pendirian yang dibuat oleh dan dihadapan notaris

bagi bentuk usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat

(1) huruf b, huruf c, atau huruf d, yang paling sedikit

mencantumkan:

(a) Nama Rekan

(b) Alamat Rekan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 66: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

51

(c) Bentuk usaha

(d) Nama dan domisili usaha

(e) Maksud dan tujuan pendirian kantor

(f) Hak dan kewajiban sebagai Rekan

(g) Penyelesaian sengeta dalam hal terjadi perselisihan di

antara Rekan

d. Izin Pendirian Cabang Kantor Akuntan Publik

Menurut Undang – Undang Nomor 5 Pasal 19 tentang

Akuntan Publik Ayat 1, Cabang KAP hanya dapat didirikan dan

dikelola oleh KAP yang berbentuk usaha, cabang KAP tersebut

dipimpin oleh 1 (satu) orang Akuntan Publik yang

berkewarganergaraan Indonesia yang merupakan rekan pada KAP

yang bersangkutan dan berdomisili sesuai dengan domisili cabang

KAP. Pemimpin cabang KAP tidak boleh dirangkap oleh pemimpin

cabang lain pada KAP yang bersangkutan dan pemimpin KAP yang

bersangkutan.

Izin pendirian cabang KAP diberikan oleh Menteri, menurut

Undang – Undang Nomor 5 pasal 20 tentang Akuntan Publik ayat 2,

syarat untuk mendapatkan izin pendirian cabang KAP adalah sebagai

berikut :

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 67: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

52

(1) Mempunyai kantor atau tempat untuk menjalankan usaha

cabang, yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia

(2) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Badan cabang KAP

(3) Mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang tenaga kerja

profesional pemeriksa di bidang akuntansi

(4) membuat kesepakatan tertulis dari seluruh Rekan mengenai

pendirian cabang yang disahkan oleh notaris

e. Kerja Sama Kantor Akuntan Publik

Menurut Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2011 Pasal 35,

Akuntan Publik dapat melakukan kerja sama dengan Kantor

Akuntan Publik Asing atau Organisasi Audit Asing (OAA)

sebagamana dijelaskan sebagai berikut :

(1) KAP dapat melakukan kerja sama dengan KAPA atau OAA

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 68: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

53

(2) KAP yang melakukan kerja sama dengan KAPA atau OAA

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mencantumkan

nama KAPA atau OAA bersama-sama dengan nama KAP

setelah mendapat persetujuan Menteri

(3) Kerja sama antara KAP dengan KAPA atau OAA sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam perjanjian kerja

sama yang dibuat oleh dan di hadapan notaris dalam bahasa

Indonesia yang paling sedikit memuat:

(a) Bidang jasa audit atas informasi keuangan historis

(b) Penggunaan metodologi yang disepakati bersama antara

KAPA atau OAA dengan KAP

(c) Bagian tanggung jawab perdata KAPA atau OAA

(d) kerja sama bersifat berkelanjutan

(4) Persetujuan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

diberikan setelah KAP mengajukan permohonan tertulis

kepada Menteri dengan syarat:

(a) KAPA atau OAA telah terdaftar pada Menteri

(b) KAPA atau OAA tidak sedang melakukan kerja sama

dengan KAP lain

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 69: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

54

(5) Pencantuman nama oleh KAP sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) hanya dapat dilakukan dengan 1 (satu) nama KAPA

atau OAA.

(6) KAPA atau OAA yang namanya sudah dicantumkan oleh KAP

sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak dapat digunakan

lagi oleh KAP lain.

5. Standar Operasional Prosedur Akuntan Publik

Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah

kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan

dalam memberikan jasa bagiAkuntan Publik di Indonesia. SPAP

dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut

Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI).

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah merupakan hasil

pengembangan berkelanjutan standar profesional akuntan publik yang

dimulai sejak tahun 1973. Pada tahap awal perkembangannya, standar ini

disusun oleh suatu komite dalam organisasi Ikatan Akuntan Indonesia

(IAI) yang diberi nama Komite Norma Pemeriksaan Akuntan.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 70: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

55

Standar yang dihasilkan oleh komite tersebut diberi nama Norma

Pemeriksaan Akuntan. Norma Pemeriksaan Akuntan tersebut mencakup

tanggung jawab akuntan publik, unsur – usnur norma pemeriksaan

akuntan yang antara lain meliputi : pengkajian dan penilaian pengendalian

intern, bahan pembuktian dan penjelasan informatif, serta pembahasan

mengenai peristiwa kemudian, laporan khusus dari berkas pemeriksaan.

Sebagaimana tercermin dari nama yang diberikan, standar yang

dikembangkan pada saat itu lebih berfokus ke jasa audit atas laporan

keuangan historis. Perubahan pesat yang terjadi di lingkungan bisnis di

awal dekade tahun sembilan puluhan kemudian menuntut profesi akuntan

publik untuk meningkatkan mutu jasa audit atas laporan keuangan

historis, jasa atestasi, dan jasa akuntansi dan review.

SPAP merupakan kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis dan

aturan etika. Pernyataan standar teknis yang dikodifikasi dalam buku

SPAP ini terdiri dari :

a. Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang dilengkapi dengan

Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA)

b. Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) yang dilengkapi dengan

Interpretasi Pernyataan Standar Atestasi (IPSAT).

c. Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) yang

dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan

Review (IPSAR).

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 71: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

56

d. Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (PSJK) yang dilengkapi dengan

Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (IPSJK).

e. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) yang dilengkapi

dengan Interpretasi Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (IPSM)

Selain kelima standar tersebut masih dilengkapi dengan Aturan Etika

Kompartemen Akuntan Publik yang merupakan aturan normal yang

wajib dipenuhi oleh akuntan publik. Standar auditing terdiri dari 10

standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing

(PSA). Dengan demikian, PSA merupakan penjabaran lebih lanjut

masing-masing standar yang tercantum dalam standar auditing. PSA

berisi ketentuan-ketentuan dan panduan utama yang harus diikuti oleh

akuntan publik dalam melaksanakan perikatan audit. Termasuk dalam

PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA), yang

merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh Dewan terhadap

ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh Dewan dalam PSA. Standar

Atestasi atestasi memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa

akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang

diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan historis, pemeriksaan

atas laporan keuangan prospektif, serta tipe perikatan atestasi lain yang

memberikan keyakinan yang lebih rendah (review, pemeriksaan, dan

prosedur yang disepakati).

Menurut PSA No.01 (SA Seksi 150), Standar auditing beda dengan

prosedur auditing. Prosedur berkaitan dengan tindakan yang harus

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 72: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

57

dilaksanakan, Standar berkenaan dengan kriteria atau ukuran hidup

kinerja tindakan dan berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai

melalui penggunaan prosedur tersebut. Jadi, berlainan dengan prosedur

auditing, standar auditing mencakup mutu professional (Professional

Qualities) auditor independen dan pertimbangan (Judgement) yang

digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan auditing.

Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh ikatan

akuntan Indonesia terdiri dari sepuluh standar yang dikelompokan

menjadi 3 kelompok besar, yaitu :

a. Standar Umum

(1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai

auditor.

(2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh

auditor.

(3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat

dan seksama.

b. Standar Pekerjaan Lapangan

(1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika

digunakan asisten harus di supervise dengan semestinya.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 73: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

58

(2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan

lingkup pengujian yang akan dilakukan.

(3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui

inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi

sebagai dasar memadai untuk menyatakan pandapat atas

laporan keuangan yang diaudit.

c. Standar Pelaporan

1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan

telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia

2) Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada,

ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam

penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan

dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode

sebelumnya.

3) Pengungkapan informatif dalam laporaan keuangan harus

dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan

auditor

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 74: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

59

4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendaapat

mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu

asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika

pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka

alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan

dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat

petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang

dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggungjawab yang

dipikul oleh auditor (IAI, 2001: 150.1 & 150.2).

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 75: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

60

BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik Payamta

1. Sejarah Berdirinya KAP Dr. Payamta, CPA

Kantor Akuntan Publik Dr. Payamta, CPA merupakan sebuah

kantor akuntan publik yang terdaftar pada Kementrian Keuangan Republik

Indonesia, dan telah dipercaya sebagai auditor rekanan pada berbagai

lembaga baik Badan Pemeriksa Keuangan, Bank Indonesia, Bank – bank

BUMN dan bank Swasta Nasional, serta Kantor Pelayanan Pajak di

Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh DR. Payamta, SE, MSi, Ak, CA,

CPA. Beliau merupakan akuntan profesional yang juga aktif sebagai

akademisi dan praktisi di bidangnya. Pengalamannya praktek sebagai

auditor telah dirintis sejak awal tahun 1990-an. dari KAP. Hadori Cabang

Surakarta, KAP Djaka Surasa & Rekan. Beliau juga aktif sebagai

Konsultan di beberapa perusahaan di wilayah Solo dan sekitarnya. Selain

itu, beliau juga dipercaya sebagai Direktur Program Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) dan juga aktif sebagai

Dosen & Peneliti pada Program Magister Manajemen UNS, Program

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 76: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

61

Doktor Ilmu Ekonomi UNS dan Program Profesi Akuntansi UNS. Aktif

dan tergabung

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 77: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

62

dalam Assosiasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Institute Akuntan

Publik Indonesia (IAPI). Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1999, di

Surakarta. Dalam perkembangannya, perusahaan ini telah mengalami

perubahan, dan terakhir dengan mana Kantor Akuntan Publik DR.

PAYAMTA, CPA.

Izin Praktik Akuntan Publik diperoleh dari Menteri Keuangan RI

Nomor: KEP. 379/KMK.17/1999 dan nomor AP: 99.1.0695, yang telah

diperbaruhi dengan nomor AP. 0420, pada Kementrian Keuangan

Republik Indonesia. Terdaftar sebagai anggota aktif pada Institute

Akuntan Publik Indonesia (IAPI), nomor: IAPI 1067, sebagai Certified

Public Accountant (CPA). Izin usaha KAP dari Menteri Keuangan

Nomor: KEP-338/KM.17/2000, diperbaruhi dengan Surat Keputusan

Menteri Keuangan RI No: 1111/KM.1/2010. Tercatat sebagai anggota

Profesional Akuntan pada Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) nomor Register

Akuntan 11.D9858, dan telah mendapatkan pengakuan akuntan

Profesional Akuntan dengan sebutan Chartered Accountant (CA). Nomor

Pokok Wajib Pajak (NPWP): 06.850.176.6.526.

KAP Dr. Payamta, CPA menyediakan layanan jasa konsultasi,

yang bergerak dalam penyedia layanan jasa di bidang akuntansi, keuangan,

audit, manajemen, pajak dan bisnis. Ada dua devisi utama, yaitu Devisi

Konsultan Manajemen dan Devisi Auditing. Perusahaan ini telah melayani

lebih dari ratusan perusahaan skala kecil, sedang dan besar dari berbagai

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 78: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

63

jenis industri, diantaranya dari industri tekstil, plastik, otomotif,

perdagangan dan swalayan, apotek, agrobisnis, percetakan dan penerbitan,

lembaga keuangan, koperasi, dan bank, lembaga pendidikan, serta

organisasi nirlaba, dan entitas pemerintah. Kantor Akuntan Publik Dr.

Payamta, CPA berkedudukan Jalan Ir. Sutami 25 Surakarta 57126

Telp/Fax: 0271 669458, 854 222. Surakarta, Jawa Tengah. Indonesia.

2. Organisasi dan Tim Manajemen

Tabel 3.1

Organisasi dan Tim Manajemen

No Jabatan Nama

1 Direktur Utama Dr. Payamta, SE, Msi, Ak, CA,

CPA.

2 Direktur Operasional Dr. Bandi, SE. Msi, AK, CA

3 Direktur Dev. Audit Suparmin, SE

4 Direktur Dev. Jasa Training &

Diklat

Agus Widodo, SE, M.Si, Ak

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 79: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

64

5 Direktur Dev. Jasa Konsultasi &

SIM

Drs. Santoso TH, SE. Msi

Sumber : Company Profile KAP Dr. Payamta, CPA

3. Visi dan Misi KAP Dr. Payamta, CPA

Visi :

Menjadi Kantor Akuntan Publik yang Amanah dan Profesional

Misi :

Memberikan jasa audit dan jasa – jasa di didang akuntansi dan

manajemen yang terkait, dengan tujuan untuk membantu klien

meningkatkan pengelolaan kinerja perusahaan yang lebih akuntabel,

transparan, jujur, dan bertanggungjawab berlandaskan pada nilai –

nilai profesionalisme saling menghormati dan setia pada komitmen.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 80: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

65

4. Struktur Organisasi

Gambar 3.1

Struktur Organisasi KAP DR. Payamta, CPA.

a. Managing Partner (Pimpinan Rekan)

Managing Partner dari KAP. Dr. Payamta, CPA adalah Bapak

Payamta, beliau memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

(1) Sebagai penanggung jawab segala aktivitas perusahaan

(2) Pemimpin utama perusahaan

(3) Pemeriksa hasil audit akhir setelah Supervisor

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 81: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

66

(4) Memberikan pendapat (opini) hasil audit.

b. Staff Ahli (Supervisor)

Memiliki tugas dan tanggung jawab :

(1) Sebagai penanggung jawab pelaksanaan audit

(2) Sebagai pemeriksa hasil audit

(3) Pengawas pelaksanaan kerja divisi – divisi dibawahnya.

c. Divisi Atestasi

Dipimpin oleh Danang Mujoko, SE. Divisi atestasi memiliki tugas dan

tanggung jawab :

(1) Sebagai penanggung jawab pelaksanaan jasa di bidang atestasi

(2) Sebagai pengkoordinir staff-staff pada bidang atestasi

(3) Sebagai pengawas staff pada bidang atestasi.

d. Divisi Jasa Non Atestasi

Dipimpin oleh Vidya Ria S, SE.,M.Si. Divisi jasa non atestasi

memiliki tugas dan tanggung jawab :

(1) Sebagai penanggung jawab pelaksanaan jasa di bidang non

atestasi

(2) Bertugas menjadi pengkoordinir staff dibawahnya pada bidang

non atestasi

(3) Sebagai pengawas staff dibawahnya pada bidang non atestasi.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 82: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

67

e. Adminkum

Dipimpin oleh Suparmin, SE. Memiliki tugas dan tanggung jawab :

(1) Menjalin komunikasi dengan klien sebagai perantara antara

pimpinan KAP dan Klien

(2) Mencetak draft audit belum final dan yang sudah final setelah

dicek oleh manajer setiap divisi, supervisor, dan pimpinan KAP

(3) Mengarsip setiap dokumen audit yang dikerjakan selama

periode yang bersangkutan.

5. Jasa – Jasa yang Diberikan oleh KAP Dr. Payamta, CPA

KAP DR Payamta, CPA menyediakan layanan jasa di bidang audit,

jasa akuntansi, dan pelaporan keuangan, penyusunan sistem informasi

manajemen, sistem informasi akuntansi, komputerisasi sistem akuntansi &

perpajakan, Accurate Accounting system, manajemen keuangan dan

perpajakan, riset bisnis, meliputi:

a. Penyusunan laporan keuangan historis.

b. Pemeriksaan laporan keuangan historis.

c. Audit operasional/ manajemen.

d. Review dan atestasi laporan keuangan.

e. Review Laporan Keuangan.

f. Business research & penyusunan studi kelayakan bisnis.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 83: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

68

g. Memberikan pendidikan, pelatihan (In House Training), dan

pembinaan usaha level kecil dan menengah.

h. Penyusunan Sistem akuntansi & SIM, berbasis komputer.

i. Accurate Training Centre.

j. Pendampingan penyusunan laporan keuangan daerah.

k. Pendampingan Impementasi SAP Berbasis Accruel untuk Entitas

Pemerintahan

l. Penganggaran keuangan.

m. Standar Costing untuk departemen/lembaga.

n. Jasa di bidang perpajakan dan pengisian SPT.

o. Appraisal (penilai properti & mesin) & Proposal Kredit (Kerjasama

dengan KJPP Sih Wiryadi).

p. Pendampingan Penyusunan Sistem Informasi Badan Layanan Umum.

Secara lebih rinci, berikut jasa – jasa yang diberikan KAP Dr. Payamta,

CPA antara lain :

a. Jasa Penyusunan Laporan Keuangan

Jasa ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan yang tidak

mempunyai sistem akuntansi dan atau sumber daya manusia yang

memadai dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar

akuntansi keuangan yang berlaku. Penyusunan laporan keuangan

tersebut meliputi:

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 84: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

69

(1) Neraca

(2) Laporan Laba Rugi atau Perhitungan Hasil Usaha (untuk bentuk

usaha koperasi)

(3) Laporan Arus Kas

(4) Laporan Perubahan Ekuitas (untuk bentuk hukum perseroan)

atau ikhtisar perubahan posisi kekayaan bersih

(5) Kebijakan akuntansi yang diterapkan dan catatan atas laporan

keuangan yang mendukung

Dalam hal usaha yang berbentuk koperasi, laporan keuangan

dapat dipergunakan oleh pemakainya (anggota, pejabat koperasi,

bank, dan kantor pajak) untuk:

(1) Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota

koperasi

(2) Mengetahui prestasi keuangan selama suatu periode dengan sisa

hasil usaha dan manfaat keanggotan koperasi sebagai suatu

ukuran

(3) Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi,

kewajiban dan kekayaan bersih dengan memisahkan antara yang

berkaitan dengan anggota bukan anggota.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 85: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

70

Jasa penyusunan Laporan keuangan juga diberikan untuk

membantu penyusunan Laporan Keuangan Pemda/SKPD/unit – unit

lembaga Pemerintah, Sekolah, Badan Layanan Umum, Rumah sakit,

Perguruan Tinggi, Yayasan, dan sebagainya.

b. Jasa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi dan SIM

Sistem informasi baik yang manual maupun yang komputer

diperlukan di dalam kegiatan suatu badan usaha. Sistem tersebut tentu

saja harus bisa memenuhi tiga kriteria berikut: Relevan, Akurat, Tepat

Waktu.

Sistem informasi yang relevan mengandung arti bahwa sistem

tersebut harus bisa memberikan informasi yang relevan baik untuk

tujuan manajemen maupun untuk tujuan pelaporan keuangan bagi para

pemakainya. Akurat yang dimaksud dalam kriteria di atas adalah

bahwa sistem informasi yang memberikan informasi sebagai yang

tersebut dalam kriteria relevan tersebut harus bisa dipercaya, dalam

arti terhindar dari kesalahan atau salah saji yang menyebabkan pihak

yang menggunakan hasil sistem tersebut tidak tersesat di dalam

mengambil keputusan yang mendasarkan informasi hasil sistem.

sistem yang tepat adalah sistem yang bisa memberikan hasil sistem

(informasi) yang cepat sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 86: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

71

(yang dalam hal ini bisa dari pihak manajemen atau pemakai

eksternal).

KAP DR Payamta, CPA memberikan jasa ini dalam dua scope:

luas dan sempit. dalam scope yang sempit, jasa ini hanya menyangkut

sistem informasi akuntansi, sedang dalam scope luas, jasa ini meliputi

sistem informasi manajemen. Sistem informasi yang dikembangkan

dapat berbentuk sistem informasi manual maupun sistem informasi

komputer.

Komputerisasi Akuntansi keuangan dan perpajakan berbasis

Accurate Software dapat membantu menerapkan sistem pelaporan

keuangan, anggaran, perpajakan, yang terintegrasi antar bagian/unit.

Laporan keuangan seperti Neraca, Laporan Laba Rugi, data piutang,

analisis umur piutang, data stok/persediaan, perhitungan harga pokok

penjualan, dan analaisis kinerja perusahaan periodik dapat dilakunan

setiap saat. Laporan Pajak Penghasilan, Pajak Penghasilan tahunan,

dapat dibuat setiap saat dan laporan SPT PPN dan SPT PPH Badan

dapat dibuat setiap saat dikehendaki dengan cara sangat mudah dan

praktis.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 87: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

72

c. Jasa Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Pegawai (In House

Training)

KAP DR Payamta, CPA menyediakan jasa pedidikan dan latihan

yang diperlukan bagi pengembangan sumber daya manusia, terutama

yang berkaitan dengan tugas-tugas di bidang akuntansi, perpajakan,

informasi, keungan, audit intern. Perusahaan ini juga menyediakan

bantuan jasa untuk rekruitmen pegawai. Beberapa bidang yang

diberikan diantaranya:

(1) Akuntansi Keuangan Dasar

(2) Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi,

(3) Akuntansi Biaya Untuk Industri Khusus

(4) Analisis Laporan Keuangan

(5) Penyusunan Laporan Keuangan Pemda

(6) Aplikasi Akuntansi Perpajakan

(7) Akuntansi Syari’ah

(8) Penganggaran Sektor Publik,

(9) Perencanaan Pajak Perusahaan,

(10) Audit Laporan Keuangan

(11) Audit Kinerja Perusahaan

(12) Activity Based Costing,

(13) Audit External atau audit laporan keuangan historis.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 88: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

73

(14) Aplikasi Akuntansi & Pajak untuk Badan Usaha Koperasi

(15) Aplikasi Akuntansi & Pajak untuk Perusahaan Konstruksi.

(16) Akuntansi Perbankan berbasis SAK ETAP.

(17) Pelatiahn dan Pendampingan Penerapan Akuntansi berbasis

IFRS.

(18) Pelatihan & Pendampingan Penyusunan Sistem Akuntansi

untuk BLU.

(19) Pelatihan & Pendampingan Implementasi SAP Berbasis

Accruel PP 71 Tahun 2010.

(20) Accurate Software Training untuk Staff.

(21) Corporate Governance dan Balance Scorcard.

(22) Pelatihan Penerapan SAK ETAP.

d. Jasa Appraisal atau Penilaian Bisnis Properti

Merupakan jasa penilaian atas properti atau asset-asset pribadi

atau perusahaan yang berguna untuk membantu menaksir nilai yang

wajar atas suatu asset. Umumnya appraisal dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan perbankan sebagai syarat pengajuan kredit dan

penigkatan jaminan. Appraisal akan dilakukan oleh appraisal yang

indepeden yang terdaftar di Departemen Keuangan. Perusahaan ini

berafiliasi dengan KJPP Sihwiryadi & Rekan, yang melayani jasa

appraisal (penilain property maupun penilain bisnis)

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 89: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

74

e. Jasa Pemeriksaan Keuangan

Jasa audit meliputi audit umum atas laporan keuangan. Tujuannya

untuk menilai tingkat kewajaran pelaporan keuangan historis. Audit

dilaksanakan berdasarkan standar Profesional Akuntan Publik,

ditangani oleh Akuntan Publik Independen & kompeten di bidangnya.

Akuntan Publik diminta memeriksa dan memberikan penilaiannya

dalam bentuk opnini terhadap kewajaran Laporan Keuangan. Jenis

audit semacam inilah yang disebut sebagai General Audit, yang hanya

bisa dilakukan oleh akuntan publik praktik yang terdaftar di

Departemen Keuangan. Jasa ini ditangani langsung oleh Kantor

Akuntan Publik DR. Payamta, CPA. Audit akan dilaksanan sesuai

dengan Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) dan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku.

Di samping General Audit, KAP DR. Payamta, CPA juga

melayani jasa review dan atestasi atas laporan keuangan sesuai dengan

standar atestasi yang berlaku. Juga diberikan jasa due dilligent,

kompilasi, dan review, audit kinerja, audit dengan prosedur yang

disekati, dan audit dengan tujuan khusus. Jasa ini pada umumnya

banyak dibutuhkan oleh kreditur (Bank), pemegang saham, pengurus

dan Rapat Anggota Koperasi.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 90: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

75

f. Jasa Audit Khusus

Jasa ini diberikan kepada klien untuk melakukan penilaian

apakah manajemen suatu perusahaan atau badan usaha koperasi telah

berjalan secara efisien dan efektif. Sering disebut sebagai audit atas

kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dinilai apakah perusahaan

tersebut dapat berjalan secara efisien dan efektif. Efisien mengacu

pada hubungan penggunaan sumber daya ekonomi dan hasil. Dengan

kata lain efisien bisa digunakan untuk mengukur pemborosan operasi

suatu badan usaha. Efektivitas mengacu pada hubungan antara hasil

yang diperoleh dengan tujuan atau rencana hasil yang dibuat. Apabila

hasil yang telah diperoleh sesuai dengan rencana hasil yang dibuat,

maka dikatakan bahwa operasi tersebut adalah efektif.

Hasil audit ini akan memberikan berbagai rekomendasi yang

menyangkut problem efisiensi yang dihadapi perusahaan. Jasa ini

sangat penting untuk semua badan usaha yang menginginkan agar

badan usahanya bisa bersaing dengan baik di dalam menghadapi

suasana bisnis yang penuh persaiangan saat ini dan juga di dalam

menghadapi persaingan bebas yang akan terjadi di era perdagangan

bebas tingkat ASEAN dan tahun 2010 atau 2020 yaitu era

perdagangan bebas tingkat dunia.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 91: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

76

KAP DR Payamta, CPA telah terdaftar sebagai pemeriksa dana

kampanye dalam pemilukada, dimana auditnya termasuk dalam

kategori Audit Dengan Prosedur Disepakati antara KAP dengan

Auditee. Perusahaan ini pernah bekerja sama dengan Bank Indonesia

untuk melaksanakan prosedur audit terhadap perbankan dalam

wilayah tanggung jawab Pengawas Bank Indonesia, dan audit dana

kampanye pasangan pemilukada.

g. Jasa Konsultasi Manajemen

Dalam menjalankan usaha, naik turunnya kinerja badan usaha

merupakan siklus umum. Meskipun demikian manajemen atau

pengelola badan usaha yang baik selalu berusaha agar kinerja badan

usaha terus naik karena kinerja yang turun akan membawa

konsekuensi yang berat bagi perusahaan, terutama menyangkut

keuangan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan naik turunnya kinerja

tersebut:

(1) Strategi operasi

(2) Strategi keuangan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 92: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

77

(3) Strategi pemasaran

Dengan demikian pengelola badan usaha harus selalu

mengevaluasi strategi-strategi tersebut sesuai dengan kondisi terkini

yang dihadapi apabila pengelola badan usaha menginginkan badan

usahanya berkinerja baik.

Jasa ini dimaksudkan untuk membantu pengelola badan usaha

dalam mengidentifikasi problem yang dihadapi badan usaha dan

membantu mancarikan solusi yang mungkin untuk pemecahan

problem tersebut. Termasuk di dalam jasa ini adalah membantu

implementasi solusi tersebut.

h. Jasa Konsultasi Perpajakan

Jasa ini dimaksudkan untuk membantu pengelola badan usaha

dalam kaitan dengan perhitungan pajak yang harus dibayar serta

pengisian SPT tahunan, komputerisasi jasa perpajakan, khususnya

PPN dan PPh Badan. KAP DR Payamta, CPA telah terbiasa melayani

dalam hal penyelesaian SPT Pajak, pengurusan ijin – ijin usaha, dan

dokumen perpajakan, melakukan restitusi pajak.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 93: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

78

B. Analisis dan Pembahasan

Prosedur Pelaksanaan Audit Lapangan Sesuai Standar Auditing dan Prosedur

Pelaksanaan Audit Lapangan pada KAP. DR. Payamta, CPA

1. Standar Pekerjaan Lapangan diukur dengan membandingkan unsur – unsur

dan kriteria standar pekerjaan lapangan yang dijelaskan pada standar auditing

yang merupakan bagian dari Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

dengan standar auditing yang diterapkan pada Kantor Akuntan Publik DR.

Payamta, CPA yakni meliputi :

a. Penunjukan Auditor Independen

b. Perencanaan dan Supervisi

c. Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit

d. Komunikasi Antara Auditor Pendahulu dengan Auditor Pengganti

e. Unsur Tindakan Pelanggaran Hukum oleh Klien

f. Pemahaman atas Bisnis Klien

g. Surat Perikatan Audit

h. Perikatan Audit Tahun Pertama – Saldo Awal

i. Bukti Audit

j. Proses Konfirmasi

k. Kertas Kerja

l. Sampling Audit

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 94: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

79

m. Komunikasi dengan Manajemen

2. Prosedur Pelaksanaan Audit Lapangan diukur dengan

mempertimbangkan tingkat kesesuaian beberapa unsur – unsur dan kriteria

pekerjaan lapanan yang dijelaskan pada Standar Profesional Akuntan Publik

dengan prosedur audit yang diterapkan pada Kantor Akuntan Publik Dr.

Payamta, CPA yakni meliputi 4 tahap :

a. Penerimaan Perikatan Audit

b. Perencanaan Audit

c. Pelaksanaan Pengujian Audit

d. Pelaporan Audit

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 95: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

80

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 96: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

78

Standar Pekerjaan Lapangan

Perbandingan Standar Pekerjaan Lapangan KAP Dr. Payamta,CPA dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

Tabel 3.2 Perbandingan Standar Pekerjaan Lapangan KAP Dr. Payamta, CPA dengan SPAP

No Standar Pekerjaan Lapangan Menurut Standar Auditing

dalam SPAP

Standar Pekerjaan Lapangan pada KAP Dr.

Payamta, CPA

Kesesuaian

1 Penunjukan Auditor Independen (SA Seksi 310) Penunjukan Auditor Independen Menurut

Pimpinan KAP

Penunjukan auditor dapat dilakukan secara dini untuk

memungkinkan auditor merencanakan pekerjaanya

sedemikian rupa maupun auditor dapat menerima

perikatan pada saat mendekati atau setelah tanggal

neraca

Penunjukan auditor sudah dilakukan saat klien

menghubungi KAP dan menyetujui untuk

melaksanakan audit laporan keuangan

perusahaan klien tersebut, hal ini bertujuan agar

auditor yang bersangkutan dapat menyiapkan

dan merencanakan pekerjaanya Ssebelum

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 97: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

79

menerima perikatan

Auditor harus memebangun pemahaman dengan klien

tentang jasa yang akan dilaksanakan untuk setiap

perikatan

Auditor melakukan komunikasi secara rutin

dengan klien sebelum melakukan perikatan

sehingga auditor dapat memahami tentang jasa-

jasa yang akan dilaksanakan dan hasil yang

diharapkan klien.

2 Perencanaan dan Supervisi (SA Seksi 311) Perencanaan dan Supervisi menurut pimpinan

KAP

Dalam perencanaan audit, auditor harus

mempertimbangkan antara lain :

1) masalah yang berkaitan dengan bisnis entitas dan

industri yang menjadi tempat usaha entitas

2) kebijakan dan prosedur akuntansi

3) metode yang digunakan oleh entitas tersebut

Dalam perencanaan audit laporan keuangan,

auditor mempunyai pertimbangan yang sama

seperti standar auditing SA Seksi 311 :

1) masalah yang berkaitan dengan bisnis

entitas

2) kebijakan dan prosedur akuntansi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 98: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

80

dalam mengolah informasi akuntansi yang

signifikan

4) tingkat risiko pengendalian yang direncanakan

5) pertimbangan awal tentang tingkat materialitas

untuk tujuan audit

6) pos laporan keuangan yang mungkin

memerlukan penyesuaian (adjustment)

7) kondisi yang memungkinkan memerlukan

perluasan atau pengubahan pengujian audit,

seperti risiko kekeliruan atau kecurangan yang

material

8) sifat laporan keuangan auditor yang diharapkan

akan diserahkan.

3) metode yang digunakan oleh entitas

tersebut dalam mengolah informasi

akuntansi yang signifikan

4) tingkat risiko pengendalian yang

direncanakan

5) pertimbangan awal tentang tingkat

materialitas untuk tujuan audit

6) pos laporan keuangan yang mungkin

memerlukan penyesuaian (adjustment)

7) kondisi yang memungkinkan

memerlukan perluasan atau pengubahan

pengujian audit, seperti risiko

kekeliruan atau kecurangan yang

material

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 99: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

81

8) sifat laporan keuangan auditor yang

diharapkan akan diserahkan.

Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor

dalam perencanaan dan supervisi :

1) me-review arsip korespondensi, kertas kerja,

arsip permanen, laporan keuangan dan laporan

auditor tahun lalu

2) membahas masalah – masalah yang berdampak

terhadap audit

3) meminta keterangan tentang perkembangan

bisnis saat ini yang berdampak pada entitas

4) membaca laporan keuangan interim tahun

berjalan

5) membahas tipe, lingkup, dan waktu audit dengan

Auditor mempunyai prosedur - prosedur dalam

perencanaan dan supervisi :

1) Melakukan review terhadap arsip

korespondensi, kertas kerja, arsip

permanen, laporan keuangan beberapa

periode dan laporan auditor tahun lalu

2) membahas masalah – masalah yang

berdampak terhadap audit terhadap

calon klien

3) meminta keterangan tentang

perkembangan bisnis saat ini yang

berdampak pada entitas

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 100: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

82

manajemen

6) mengkoordinasi bantuan dari personel entitas

dalam penyiapan data.

7) Membuat jadwal pekerjaan audit

8) Menentukan dan mengkoordinasi kebutuhan staff

audit

9) Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi

tugas untuk memperoleh tambahan informasi

tujuan audit dan memberi perhatian terhadap hal

– hal yang berkaitan yang dipandang perlu.

4) membaca laporan keuangan pada tahun

berjalan

5) membahas tipe, lingkup, dan waktu

audit dengan manajemen

6) mengkoordinasi bantuan dari personel

entitas dalam penyiapan data.

7) Membuat jadwal pekerjaan audit

8) Menentukan dan mengkoordinasi

kebutuhan staff audit

9) Melaksanakan diskusi dengan pihak

pemberi tugas untuk memperoleh

tambahan informasi tujuan audit dan

memberi perhatian terhadap hal – hal

yang berkaitan yang dipandang perlu.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 101: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

83

Auditor harus mempertimbangkan sifat, lingkup dan saat

pekerjaan yang harus dilaksanakan dan harus membuat

suatu program audit secara tertulis untuk setiap audit

Auditor harus membuat program jadwal audit

secara tertulis untuk setiap pekerjaan audit.

Auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis

entitas yang memungkinkannya untuk merencanakan

dan melaksanakan auditnya berdasarkan standar auditing

yang ditetapkan IAPI.

Sebelum memulai perikatan, auditor wajib

mempelajari sifat dan tentang bisnis entitas

yang akan di audit, hal tersebut bertujuan untuk

merencanakan dan melaksanakan audit

berdasarkan prosedur dan standar auditing yang

berlaku.

Auditor harus memperoleh pengetahuan mengenai hal-

hal yang berkaitan dengan sifat bisnis entitas, organisasi

dan karakteristik operasinya.

Auditor berhak memperoleh informasi terkait

bisnis, organisasi, karakteristik operasi entitas

dan segala hal yang diperlukan dalam

pelaksanaan audit.

Para asisten harus diberitahu tanggung jawab mereka Apabila dalam melaksanakan audit, auditor √

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 102: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

84

dan tujuan prosedur yang mereka lanksanakan mempunyai asisten, saat memberikan tugas

auditor memberikan arahan terhadap asisten

tentang apa yang harus mereka kerjakan.

Pekerjaan yang dilakukan oleh asisten harus di-review

untuk menentukan apakan pekerjaan tersebut telah

dilaksanakan secara memadai dan hasilnya sejalan

dengan kesimpulan yang disajikan dalam laporan auditor

Setelah pekerjaan asisten selesai dilaksanakan,

auditor KAP DR Payamta, CPA melakukan

pemeriksaan ulang terhadap pekerjaan yang

dilaksanakan oleh asisten yang ditunjuk.

3 Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit

(SA Seksi 312)

Risiko Audit dan Materialitas dalam

Pelaksanaan Audit menurut pimpinan KAP

Pada waku menyimpulkan apakah dampak salah saji

material, auditor harus mempertimbangkan sifat dan

jumlah dalam kaitannya dengan sifat dan jumlah pos

dalam laporan keuangan yang diaudit

Pada saat menyimpulkan dampak salah saji

material, auditor mempertimbangkan apakah

salah saji tersebut memiliki dampak dampak

yang berkaitan langsung dengan laporan

keuangan yang di audit.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 103: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

85

Pertimbangan mengenai materialitas yang digunakan

oleh auditor dihubungkan dengan keadaan sekitarnya

dan mencakup pertimbangan kuantitati maupun

kualitatif

Pertimbangan mengenai materialitas yang

digunakan oleh auditor selain dihubungkan

dengan keadaan sekitarnya, auditor juga harus

memahami ketentuan tingkat materialitas yang

diperlukan sesuai peraturan tentang laporan

keuangan.

Auditor harus merencanakan audit sedemikian rupa,

sehingga risiko audit dapat dibatasi pada tingkat yang

rendah yang menurut pertimbangan profesionalnya

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan

keuangan

Sebelum pelaksanaan audit, auditor harus

membuat perencanaan audit yang didalamnya

terdapat tahap – tahap maupun prosedur yang

akan dilakukan saat pelaksanaan audit.

Penaksiran risiko salah saji material (yang disebabkan

oleh kekeliruan atau kecurangan) harus dilakukan dalam

perencanaan

Dalam perancanaan audit, auditor wajib

membuat perkiraan tentang kemungkina -

kemungkinan salah saji yang mungkin muncul

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 104: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

86

di dalam laporan keuangan yang akan di audit.

Bilamana auditor menyimpulkan bahwa terdapat risiko

signifikan salah saji material dalam laporan keuangan,

auditor harus mempertimbangkan kesimpulannya ini

dalam menentukan sifat, saat, atau luasnya prosedur atau

perlunya tingkat supervise yang semestinya

Apabila auditor menyimpulkan bahwa terdapat

risiko signifikan salah saji material dalam

laporan keuangan, auditor harus

mempertimbangkan kesimpulan yang diberikan

dalam prosedur supervisi yang diperlukan.

Auditor mempertimbangkan materialitas sebelum

laporan keuangan yang akan diauditnya selesai disusun

atau perencanaanya baru dilakukan setelah laporan

keuangan yang diauditnya selesai disusun.

Auditor mempertimbangkan materialitas

sebelum laporan keuangan yang akan

diauditnya selesai disusun atau perencanaanya

baru dilakukan setelah laporan keuangan yang

diauditnya selesai disusun.

Auditor dapat melakukan penetapan risiko bawaan dan

risiko pengendalian secara terpisah atau secara gabungan

Auditor dapat melakukan penetapan risiko

bawaan dan risiko pengendalian secara terpisah

atau secara gabungan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 105: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

87

4 Komunikasi Antara Auditor Pendahulu dengan Auditor

Pengganti (SA Seksi 315)

Komunikasi Antara Auditor Pendahulu dengan

Auditor Pengganti menurut pimpinan KAP

Auditor dapat membuat proposal untuk perikatan audit

sebelum melakukan komunikasi dengan auditor

pendahuli

Auditor bila diperlukan dapat membuat

proposal untuk melakukan komunikasi dengan

auditor pendahulu saat perikatan audit

Auditor dapat memberitahu calon kliennya bahwa

penerimaan perikatan belum bersifat final sampai

komunikasi dengan auditor pendahulu dievaluasi

Auditor dapat memberitahu calon kliennya

bahwa penerimaan perikatan belum bersifat

final sampai komunikasi dengan auditor

pendahulu dievaluasi

Auditor pengganti harus meminta izin dari calon klien

untuk meminta keterangan dari auditor pendahulu

sebelum penerimaan final perikatan

Auditor KAP saat melakukan audit calon klien

yang pertama kali di audit di KAP Payamta,

harus meminta izin dari calon klien untuk

meminta keterangan dari auditor pendahulu

sebelum penerimaan final perikatan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 106: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

88

Auditor pengganti harus meminta keterangan yang

spesifik dan masuk akal kepada auditor pendahulu

mengenai masalah yang menurut keyakinan auditor

pengganti akan membantu dalam memutuskan

penerimaan atau penolakan perikatan

Auditor harus meminta keterangan secara rinci

kepada auditor pendahulu mengenai masalah-

masalah yang dijelaskan oleh auditor pengganti

sebagai faktor dalam mempertimbangkan

penerimaan atau penolakan perikatan.

Auditor pengganti harus meminta klien agar

memberikan izin kepada auditor pendahulu untuk

memperbolehkan auditor pengganti melakukan review

atas kertas kerja auditor pendahulu

Apabila audit yang dilaksanakan kepada klien

merupakan audit yang pertama kali, maka di

dalam persyaratan perikatan tercantum bahwa

klien memberikan izin kepada auditor

pendahulu untuk memperbolehkan KAP

Payamta selaku auditor pengganti untuk

melakukan review atas kertas kerja auditor

pendahulu.

Auditor pengganti harus merencanakan dan Auditor dalam melaksanakan audit harus sesuai √

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 107: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

89

melaksanakan pengauditan kembali berdasarkan standar

auditing yang ditetapkan IAPI

dengan standar auditing yang ditetapkan IAPI

dan SPAP

Jika dalam perikatan pengauditan kembali, auditor

penggati tidak dapat memperoleh bukti kompeten yang

cukup untuk menyatakan pendapatnya atas laporan

keuangan, auditor pengganti harus memberika pendapat

wajar dengan pengecualian

Dalam perikatan kembali, apabila auditor tidak

dapat memperoleh bukti kompeten yang cukup

untuk menyatakan pendapatnya atas laporan

keuangannya

Auditor pengganti harus meminta kertas kerja untuk

periode atau beberapa periode yang dicakup dalam

pengauditan kembali dan periode sebelum pengauditan

kembali

Auditor harus meminta kertas kerja beberapa

periode kepada auditor pendahulu selama

melaksanakan audit klien yang bersangkutan

5 Unsur Tindakan Pelanggaran Hukum oleh Klien (SA

Seksi 317)

Unsur Tindakan Pelanggaran Hukum oleh

Klien menurut pimpinan KAP

Auditor mempertimbangkan hukum dan peraturan yang Auditor harus mempertimbangkan hukum dan √

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 108: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

90

dipahaminya sebagai hal yang memiliki pengaruh

langsung dan material dalam penentuan jumlah – jumlah

yang disajikan dalam laporan keuangan

peraturan yang berlaku yang berkaitan langsung

terhadap laporan keuangan dan proses audit.

Auditor harus meminta keterangan manajemen tentang

kepatuhan klien terhadap hukum dan peraturan

Auditor meminta kepada klien dokumen-

dokumen yang berkaitan dengan kepatuhan

hukum seperti daftar setoran pajak, retribusi

dan kepatuhan klien dengan peraturan-peraturan

yang berlaku.

Jika manajemen tidak berhasil memberikan informasi

dan keterangan yang memuaskan, auditor melakukan

konsultasi dengan penasihat hukum klien atau ahli lain

tentang penerapan hukum dan peraturan relevan dengan

kondisi yang dihadapi sekaligus mengantisipasi

dampaknya terhadap laporan keuangan.

Apabila manajemen tidak memberikan

informasi yang memuaskan auditor, auditor

melakukan konsultasi dengan penasihat hukum

klien terkait maupun dengan pihak lain yang

berkaitan hukum dengan klien seperti

pemerintah maupun bank.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 109: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

91

Memeriksa dokumen-dokumen pendukung seperti

faktur, cek/giro dan surat perjanjian yang dibatalkan,

dan membandingkannya dengan catatan akuntansi

Memeriksa dokumen – dokumen yang

diberikan lengkap dari klien yang diperlukan

dalam pemeriksaan adanya pelanggaran hukum

oleh klien, membandingkan dengan catatan

akuntansi dan peraturan-peraturan hukum yang

berlaku dan berkaitan dengan laporan

keuangan.

Auditor harus mempertimbangkan implikasi unsur

pelanggaran hukum terhadap aspek audit lain, terutama

terhadap keandalan laporan keuangan sebagai

representasi manajemen

Auditor mempertimbangkan keterkaitan unsur

pelanggaran hukum yang dilakukan oleh klien

terhadap aspek audit lain

6 Pemahaman atas Bisnis Klien (SA Seksi 318) Pemahaman atas Bisnis Klien menurut

pimpinan KAP

Sebelum menerima suatu perikatan, auditor akan Sebelum memulai perikatan, auditor wajib √

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 110: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

92

memperoleh pengetahuan pendahuluan tentang industri

dan hak kepemilikan, manajemen dan operasi entitas

yang akan di audit, dan mempertimbangkan apakah

tingkat pengetahuan tentang bisnis memadai untuk

melaksanakan audit yang akan diperoleh

mempelajari tentang industri, manajemen dan

operasi entitas yagn akan di audit.

Auditor dapat memperoleh pengetahuan tentang industri

dan entitas dari berbagai sumber sebagai berikut :

a. Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan

industrinya

b. Diskusi dengan orang dalam entitas

c. Diskusi dengan auditor lain dan dengan

penasihat hukum atau penasihat lain yang telah

memeberikan jasa kepada entitas atau dalam

industri.

Auditor dapat memperoleh pengetahuan tentang

industri dan entitas dari berbagai sumber

sebagai berikut :

a. Pengalaman sebelumnya tentang entitas

dan industrinya

b. Diskusi dengan orang dalam entitas

c. Diskusi dengan auditor lain dan dengan

penasihat hukum atau penasihat lain

yang telah memeberikan jasa kepada

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 111: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

93

d. Perundangan dan peraturan yang secara

signifikan berdampak terhadap entitas

e. Kunjungan ke tempat atau fasilitas entitas

f. Dokumen – dokumen yang dihasilkan oleh

entitas

entitas atau dalam industri.

d. Perundangan dan peraturan yang secara

signifikan berdampak terhadap entitas

e. Kunjungan ke tempat atau fasilitas

entitas

f. Dokumen – dokumen yang dihasilkan

oleh entitas

Auditor harus mempertimbangkan bagaimana dampak

informasi tersebut terhadap laporan keuangan secara

keseluruhan dan apakah asersi dalam laporan keuangan

konsisten dengan pengauditan auditor tentang bisnis

Auditor harus memperhatikan dampak

informasi yang diberikan oleh klien terhadap

laporan keuangan secara keseluruhan apakah

konsisten dengan pernyataan yang diberikan

oleh manajemen perusahaan.

7 Surat Perikatan Audit (SA Seksi 320) Surat Perikatan Audit menurut pimpinan KAP

Auditor dan Klien harus setuju atas syarat syarat Auditor dan Klien harus setuju atas syarat √

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 112: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

94

perikatan, syarat – syarat yang tekah disetujui bersama

perlu dicatat dalam suatu surat perikatan (engagement

letter)

syarat perikatan, syarat – syarat yang tekah

disetujui bersama perlu dicatat dalam suatu

surat perikatan (engagement letter)

Klien maupun auditor berkepentingan untuk mengirim

surat perikatan lebih baik sebelum dimulainya suatu

perikatan untuk menghindari salah paham berkenaan

dengan perikatan tersebut

Klien dan auditor mengirim surat perikatan

dilakukan saat sebelum dimulainya perikatan

audit

Dalam audit yang berulang kali, auditor harus

mempertimbangkan apakah terdapat keadaan yang

memerlukan revisi terhadap syarat-syarat perikatan dan

klien parlu diingatkan tentang syarat – syarat perikatan

yang masih berlaku

Setiap ada perikatan kembali dalam periode

audit berikutnya, auditor dan pimpinan KAP

akan mengecek syarat – syarat perikatan audit

terdahulu apakah memerlukan revisi terhadap

syarat – syarat tersebut.

Jika syarat – syarat perikatan diubah, auditor dan klien

harus bersepakat atas syarat – syarat baru tersebut

Apabila terdapat perubahan syarat-syarat,

auditor dan klien harus melakukan kesepakatan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 113: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

95

atas perubahan syarat – syarat tersebut.

Auditor harus tidak menyetujui perubahan perikatan jika

terdapat alasan yang tidak layak

Saat melakukan perubahan perikatan, auditor

mempertimbangkan tujuan dan mengetahui

maksud tujuan yang diharapkan oleh klien

sebelum melakukan persetujuan.

9 Perikatan Audit Tahun Pertama – Saldo Awal (SA Seksi

323)

Perikatan Audit Tahun Pertama menurut

pimpinan KAP

Bila laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit

oleh auditor lain, auditor pengganti harus melakukan

komunikasi dengan auditor pendahulu untuk

memperoleh bukti yang kompeten

Bila laporan keuangan tahun sebelumnya telah

diaudit oleh auditor lain, auditor pengganti

harus melakukan komunikasi dengan auditor

pendahulu untuk memperoleh bukti yang

kompeten

10 Bukti Audit (SA Seksi 326) Bukti Audit menurut pimpinan KAP

Bukti audit yang disediakan oleh auditor harus dapat Bukti audit yang dibuat oleh auditor harus √

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 114: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

96

memberikan dasar memadai untuk menyatakan

pendapatnya

mempunyai dasar yang kuat untuk menyatakan

pendapatnya

Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri

dari data akuntansi dan semua informasi penguat yang

tersedia bagi auditor

Bukti audit yang mendukung laporan keuangan

terdiri dari data akuntansi dan semua informasi

penguat yang tersedia bagi auditor

Auditor menguji data akuntansi yang mendasari laporan

keuangan dengan :

a. Menganalisis dan me- review

b. Menelusuri kembali langkah – langkah prosedur

yang diikuti dalam proses akuntansi

c. Penghitungan kembali

d. Rekonsiliasi tipe – tipe dan aplikasi yang

berkaitan dengan informasi yang sama

Auditor menguji data akuntansi yang mendasari

laporan keuangan dengan :

a. Menganalisis dan me- review

b. Menelusuri kembali langkah – langkah

prosedur yang diikuti dalam proses

akuntansi

c. Penghitungan kembali

d. Rekonsiliasi tipe – tipe dan aplikasi

yang berkaitan dengan informasi yang

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 115: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

97

sama

11 Proses Konfirmasi (SA Seksi 330) Proses Konfirmasi menurut pimpinan KAP

Konfirmasi adalah proses pemerolehan dan penilaian

suatu komunikasi langsung dari pihak ketiga sebagai

jawaban atas suatu permintaan informasi tentang unsur

tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan

keuangan

Konfirmasi adalah jawaban dari pihak ketiga

atas permintaan suatu informasi yang diminta

oleh auditor dimana jawaban tersebut

mempunyai dampak baik terhadap proses audit

laporan keuangan.

Auditor harus menetapkan apakah bukti yang diperoleh

dari konfirmasi mengurangi risiko audit yang

bersangkutan dengan asersi yang bersangkutan pada

tingkat rendah yang dapat diterima

Auditor harus menetapkan apakah bukti yang

diperoleh dari konfirmasi mengurangi risiko

audit yang bersangkutan dan melengkapi bukti-

bukti yang dirasa kurang dalam proses

pelaksanaan audit.

Auditor harus menerapkan tingkat skeptisme profesional

(penting dalam mendesain permintaan konfirmasi,

Auditor KAP mempunyai desain permintaan

konfirmasi, pelaksanaan prosedur konfirmasi,

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 116: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

98

pelaksanaan prosedur konfirmasi, dan dalam penilaian

hasil prosedur konfirmasi) pada tingkat memadai selama

proses konfirmasi

dan penilaia hasil konfirmasi secara

independen.

Dalam menentukan efektivitas dan efisiensi penggunaan

prosedur konfirmasi, auditor dapat mempertimbangkan

informasi dari audit tahun yang sebelumnya atau audit

terhadap entitas yang serupa

Dalam penggunaan konfirmasi, auditor

menggunakan konfirmasi yang terbaru yang

diperoleh dari klien maupun pihak lain yang

berkaitan dengan klien dan proses audit.

Jika auditor mempunyai pengalaman tentang rendahnya

tingkat respon yang diperoleh dari permintaan

konfirmasi yang didesain secara memadai dalam audit

tahun sebelumnya, auditor dapat mempertimbangkan

untuk memperoleh bukti audit dari sumber lain selain

dari konfirmasi

Jika auditor mempunyai pengalaman tentang

rendahnya tingkat respon yang diperoleh dari

permintaan konfirmasi yang didesain secara

memadai dalam audit tahun sebelumnya,

auditor dapat mempertimbangkan untuk

memperoleh bukti audit dari sumber lain.

Selama pelaksanaan prosedur konfirmasi, auditor harus Selama pelaksanaan konfirmasi, auditor akan √

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 117: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

99

mengawasi permintaan konfirmasi dan jawabannya.

Pengawasan permintaan konfirmasi berarti diadakannya

komunikasi langsung antara penerima yang dituju dan

auditor untuk meminimumkan kemungkinan terjadinya

hasil konfirmasi yang memihak karena adanya campur

tangan dan pengubahan terhadap permintaan dan

jawaban konfirmasi.

terus mem follow-up terhadap klien agar

jawaban atas konfirmasi diterima oleh auditor

sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan

menjelaskan secara rinci maksud permintaan

konfirmasi tersebut.

Bila auditor menggunakan permintaan konfirmasi selain

bentuk konfirmasi negatif, ia umumnya harus

mempertimbangkan permintaan konfirmasi kedua atau

sering kali ketiga kepada pihak yang belum memberikan

jawaban konfirmasi

Apabila konfirmasi negatif, auditor harus

membuat permintaan konfirmasi kedua dan

seterusnya kepada pihak yang belum

memberikan jawaban konfirmasi.

12 Kertas Kerja (SA Seksi 339) Kertas Kerja menurut pimpinan KAP

Auditor harus membuat dan memelihara kertas kerja, Dalam membuat kertas kerja, auditor harus √

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 118: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

100

yang isi maupun bentuknya harus didesain untuk

memenuhi keadaan – keadaan yang dihadapinya dalam

perikatan tertentu

menyesuaikan dengan perikatan yang telah

dilakukan, dan juga harus sesuai dengan standar

SPAP

Auditor harus menerapkan prosedur memadai untuk

menjaga keamanan kertas kerja dan harus

menyimpannya dalam periode yang dapat memenuhi

kebutuhan praktiknya dan ketentuan – ketentuan hukum

yang berlaku mengenai penyimpanan dokumen

Kertas kerja pelaksanaan audit harus disimpan

rapi dalam bentuk arsip baik hardfile maupun

softfile dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

periode audit.

13 Sampling Audit (SA Seksi 350) Sampling audit menurut pimpinan KAP

Sampling audit adalah penerapan prosedur audit

terhadap kurang dari seratus persen unsur dalam suatu

saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk

menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok

transaksi tersebut

Sampling audit adalah penerapan prosedur audit

terhadap kurang dari seratus persen unsur dalam

suatu saldo akun atau kelompok transaksi

dengan tujuan untuk menilai beberapa

karakteristik saldo akun atau kelompok

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 119: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

101

transaksi tersebut.

Dalam perencanaan sampel tertentu, auditor wajib

mempertimbangkan tujuan audit tertentu yang harus

dicapai dan wajib menentukan apakah prosedur atau

kombinasi prosedur audit yang akan diterapkan akan

mencapai tujuan tersebut

Dalam pelaksanaan audit, auditor harus

memahami tujuan dari pelaksanaan audit baik

sesuai perikatan antara auditor dengan klien

maupun yang ditunjukkan kepada pengguna

laporan audit lain.

Auditor harus mengaitkan penilaian atas sampel dengan

bukti audit lain yang relevan dalam penarikan

kesimpulan atas saldo – saldo akun atau kelompok

transaksi yang berkaitan

Auditor dalam memberikan penilaian atas

sampel dengan bukti audit lain yang bersumber

dari dokumen – dokumen yang diserahkan klien

yang berkaitan.

14 Komunikasi dengan Manajemen (SA Seksi 360) Komunikasi dengan Manajemen menurut

pimpinan KAP

Selama berlangsungnya audit, auditor melakukan

pembicaraan dengan manajemen mengenai berbagai hal

Di dalam KAP Payamta, selama

berlangsungnya audit, auditor yang ditunjuk

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 120: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

102

yang mencakup berikut ini :

a. Pemahaman atas bisnis klien

b. Rencana audit

c. Dampak perundangan atau standar profesional

atas audit

d. Informasi yang diperlukan untuk menentukan

risiko audit

e. Penjelasan, bukti, dan representasi dari

manajemen atau dari tingkat yang lebih rendah

dalam organisasi

f. Pengamatan dan saran yang dihasilkan dari audit

tentang hal – hal efisien operasional atau

administratif, strategi bisnis, dan unsur lain yang

menarik perhatian

melakukan komunikasi dengan manajemen

klien terkait tentang hal – hal berikut :

a. Pemahaman atas bisnis klien

b. Rencana audit

c. Dampak perundangan atau standar

profesional atas audit

d. Informasi yang diperlukan untuk

menentukan risiko audit

e. Penjelasan, bukti, dan representasi dari

manajemen atau dari tingkat yang lebih

rendah dalam organisasi

f. Pengamatan dan saran yang dihasilkan

dari audit tentang hal – hal efisien

operasional atau administratif, strategi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 121: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

103

g. Informasi yang tidak diaudit yang diinginkan

oleh manajemen untuk dipublikasikan dengan

laporan keuangan auditan yang menurut

pertimbangan auditor tidak konsisten atau

tampak menyesatkan pembaca

bisnis, dan unsur lain yang menarik

perhatian

g. Informasi yang tidak diaudit yang

diinginkan oleh manajemen untuk

dipublikasikan dengan laporan

keuangan auditan yang menurut

pertimbangan auditor tidak konsisten

atau tampak menyesatkan pembaca

Bila pembicaraan dilaksanakan untuk memperoleh bukti

audit, auditor perlu mengidentifikasi secara seksama

seseorang yang semestinya menjadi sumber informasi

bagi auditor

Auditor menentukan seseorang di dalam klien

maupun pihak lain yang akan menjadi sumber

informasi selama sebelum maupun pelaksanaan

audit berlangsung.

Semua pembicaraan dengan manajemen harus

didokumentasikan dalam kertas kerja audit

Semua pembicaraan yang didokumentasikan

dalam kertas kerja audit adalah hal – hal yang

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 122: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

104

diperlukan di dalam proses dan hasil audit

Keterangan Tabel 3.2 :

√ : Terdapat pada standar pekerjaan lapangan KAP DR. Payamta, CPA

X : Tidak terdapat pada standar pekerjaan lapangan KAP DR. Payamta, CPA

Dari Tabel 3.3 diatas, dapat kita ketahui dan kita simpulkan bahwa dalam pelaksanaan jasa atau program audit KAP DR. Payamta, CPA telah sesuai dengan Standar Auditing KAP dan telah sesuai dengan Standar Auditing yang tercantum di dalam Standar Profesional Akuntan Publik. Data tersebut diperoleh penulis berdasarkan wawancara secara langsung yang dilakukan penulis dengan supervisor KAP DR. Payamta, CPA.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 123: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

106

Prosedur Pekerjaan Lapangan Audit Laporan Keuangan

Perbandingan Prosedur Pekerjaan Lapangan yang diterapkan KAP DR

Payamta, CPA dengan Prosedur Pekerjaan Lapangan Menurut SPAP

a. Prosedur pekerjaan lapangan audit laporan keuangan berdasarkan Standar

Profesional Akuntan Publik (SPAP)

(1) Penerimaan perikatan

Perikatan adalah kesepakatan dua pihak untuk mengadakan suatu

ikatan perjanjian. Didalam memutuskan apakah suatu perikatan audit dapat

diterima atau tidak, auditor menempuh suatu proses yang terdiri dari enam

tahap berikut ini :

(a) Mengevaluasi integritas manajemen.

(b) Mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa.

(c) Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit.

(d) Menilai independensi.

(e) Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran

profesionalnya dengan kecermatan dan keseksamaan.

(f) Membuat surat perikatan.

(2) Persiapan penugasan audit

Dalam tahap ini dimulai dengan penunjukan tim yang akan terlibat

dalam suatu penugasan oleh Satuan Audit Internal. Hal ini dilakukan

dengan tujuan agar tim yang akan melaksanakan tugas disuatu unit

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 124: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

107

mempunyai payung hukum yang kuat bahwa tim tersebut melaksanakan

audit atas perintah dari atas dan bukan karena kehendak pribadi.

(3) Survey audit pendahuluan

Survey pendahuluan merupakan proses yang bertujuan untuk

mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai risiko dari suatu unit

yang akan diperiksa. Terdapat dua klarifikasi utama dari teknik-teknik

audit pada tahap survey pendahuluan, yaitu yang berkaitan dengan

langkah-langkah survey pendahuluan di kantor unit auditor internal (on

desk/off site audit).

(4) Pelaksanaan pengujian

Pada tahap pelaksanaan pengujian ini auditor perlu mencari bukti

yang akan menguatkan informasi yang diperoleh pada survey pendahuluan

tersebut. Bukti audit yang cukup, kompeten, relevan dan catatan lainnya.

(5) Penyelesaian penugasan audit

Penyelesaian penugasan audit ini merupakan tahapan terakhir dari

proses pekerjaan lapangan. Dalam tahap ini auditor mematangkan berbagai

temuan yang telah dirangkum selama proses pekerjaan lapangan. Disini

auditor memperoleh keyakinan yang memadai bahwa temuan yang

dirangkumnya telah dijalankan sesuai prosedur, obyektif dan independen.

(6) Pelaporan hasil audit

Laporan hasil audit ini merupakan media untuk menyampaikan

permasalahan serta temuan berikut dengan rekomendasi yang terdapat

dalam suatu unit kepada manajemen unit tersebut.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 125: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

108

(7) Pemantauan tindak lanjut

Tindak lanjut dilaksanakan berdasarkan kesepakatan yang telah

disetujui oleh auditee terkait dengan pelaksanaan rekomendasi yang telah

diberikan.

b. Prosedur pekerjaan lapangan audit laporan keuangan pada KAP DR.

Payamta, CPA.

(1) Setelah menerima permohonan audit dari calon klien, pimpinan KAP

menentukan apakah akan menerima atau menolak klien. Di dalam KAP

DR. Payamta, CPA hal ini disebut dengan penerimaan perikatan audit.

(2) Pimpinan dan auditor membuat kesepakatan dengan klien tentang

syarat-syarat di dalam perikatan audit.

(3) Pimpinan dan auditor menentukan jadwal pekerjaan lapangan sesuai

kesepakatan dengan klien.

(4) Setelah jadwal pekerjaan lapangan sudah ditentukan, auditor membuat

surat penugasan dan kertas kerja, pembuatan kertas kerja disesuaikan

dengan lingkup usaha kantor klien apakah perusahaan, BPR atau

perbankan, atau organisasi lain. Selain membuat surat penugasan dan

kertas kerja, auditor juga membuat kuesioner yang mana kuesioner

tersebut berguna sebagai pengendalian intern kantor klien dan juga untuk

mendokumentasikan informasi mengenai pengendalian intern yang

berlaku didalam perusahaan klien.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 126: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

109

(5) Apabila dalam pelaksanaan audit auditor mempunyai asisten maupun

personel lain, maka auditor menyampaikan tentang pekerjaan lapangan

kepada asisten maupun para personel, auditor akan memberi penjelasan

tentang mekanisme pekerjaan lapangan audit klien (briefing atau

pengarahan)

(6) Auditor dan personel lain menuju kantor klien, saat berada di kantor

klien, auditor memberikan surat penugasan sebagai bukti untuk

melakukan audit kepada klien.

(7) Auditor meminta laporan keuangan yang akan di audit secara lengkap

seperti catatan kas harian, neraca, laporan laba rugi dan dokumen-

dokumen lain yang berkaitan. Apabila audit adalah audit perusahaan

perbankan, maka auditor akan meminta slip setoran, tabungan, pinjaman,

data deposan, data penabung.

(8) Selanjutnya auditor melaksanakan pengujian substantif terhadap

laporan keuangan, pengujian substantif yang dimaksud disini yaitu

auditor menentukan sampel laporan keauangan yang akan di audit

dengan cara auditor memeriksa dokumen-dokumen terlebih dahulu,

apakah kelengkapan dari dokumen itu sudah benar atau belum, untuk

mengetahui kelengkapan tersebut dapat dilihat dari nomor urut cetak

dokumen dan tanda tangan karyawan yang bertugas.

(9) Auditor melihat catatan kas harian apakah sudah sesuai dengan

dokumen tersebut. Karena terdapat kemungkinan kesalahan dalam

penulisan nominal maupun kesalahan dalam penulisan nomor urut cetak.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 127: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

110

(10) Auditor melakukan pemeriksaan laporan keuangan dan dokumen-

dokumen terkait ke dalam kertas kerja auditor, kertas kerja auditor ini

yang akan menjadi laporan auditor independen maupun laporan hasil

audit klien, didalamnya terdapat lengkap mulai dari data pemeriksaan,

data perusahaan, kesimpulan pendapat auditor, neraca, laba rugi, ekuitas,

arus kas, hingga catatan-catatan lain seperti kebijakan akuntansi, analisis

rasio, data penabung, deposan, maupun pihak peminjam khusus untuk

audit BPR. Pemeriksaan dokumen-dokumen tersebut juga bertujuan

untuk mengetahui apakah terdapat kekeliruan di dalam penghitungan dan

pencatatan, karena seringkali ditemukan kekeliruan di dalam pencatatan

dokumen mengenai penghitungan dan pencatatan, sehingga auditor harus

mengkomunikasikan kepada klien apabila terdapat kesalahan tersebut

dalam bentuk konfirmasi atau mengkomunikasikan secara langsung

kepada manajemen klien.

(11) Auditor mulai mengerjakan kertas kerja dengan menganalisis dari

laporan keuangan dan dokumen – dokumen terkait yang diberikan dari

klien, dalam pengerjaan kertas kerja, auditor juga membandingkan

dengan laporan keuangan periode sebelumnya dan dicantumkan di dalam

kertas kerja.

(12) Auditor membuat surat permintaan konfirmasi kepada pihak lain yang

terkait dengan klien.Sebagai contoh pada audit BPR, auditor membuat

surat konfirmasi mengenai jumlah nominal deposito suatu nasabah

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 128: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

111

kepada nasabah langsung yang terkait, apakah nominal dan tanggal jatuh

tempo yang tercantum sudah benar atau terdapat kesalahan.

(13) Apabila dalam mengaudit auditor menemukan kesalahan, kesalahan

tersebut ditulis kedalam kertas kerja auditor sebagai bukti dan untuk

memberikan opini atas pemeriksaan laporan keuangan.

(14) Auditor menyampaikan hasil temuan keapda klien. Audiotr akan

menyatakan pendapatnya kemudian memberikan saran yang baik kepada

klien. Hal ini berfungsi sebagai penyediaan informasi yang berguna bagi

pihak yang memerlukan untuk memajukan kualitas kantor klien di masa

yang akan datang.

(15) Apabila audit atas laporan keuangan sudah selesai, maka auditor akan

mengarsipkan hasil audit beserta dokumen – dokumen terkait sesuai

prosedur yang berlaku.

(16) Selanjutnya auditor akan memberikan kertas kerja hasil audit kepada

supervisor yang telah memantau selama pekerjaan audit lapangan

berlangsung.

(17) Setelah menerima kertas kerja hasil audit, supervisor akan memeriksan

dan mereveiw kertas kerja audit tersebut dan mengarsipkan kembali.

(18) Selanjutnya, supervisor akan memberikan kertas kerja review tersebut

kepada pimpinan untuk diperiksa kembali.

(19) Setelah kertas kerja sudah diperiksa oleh pimpinan, auditor akan

menerbitkan laporan keuangan yang sudah diperiksa oleh supervisor dan

pimpinan.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 129: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

112

(20) Pihak KAP menyerahkan laporan hasil audit kepada klien setelah

sebelumnya juga membuat salinan sebagai arsip KAP.

C. Temuan

Berdasarkan evaluasi pembahasan mengenai prosedur pekerjaan

lapangan audit laporan keuangan pada KAP DR. Payamta, CPA. Ditemukan

adanya kelebihan dan kelemahan.

Berikut penjelasan dari kelebihan dan kelemahan :

1. Kelebihan

Prosedur pekerjaan lapangan audit laporan keuangan pada KAP DR.

Payamta, CPA telah sesuai dengan prosedur pekerjaan lapangan yang

tercantum pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang

beberapa diantaranya adalah :

(1) Penerimaan audit sudah dilaksanakan dengan benar, hal ini

karena tidak semua klien dapat diterima oleh KAP DR.

Payamta, CPA karena dalam penerimaan audit, KAP Payamta

mempunyai berbagai pertimbangan seperti tingkat risiko audit

yang kemungkinan akan dihadapi, pengaruh independensi

auditor, kompetensi auditor, dan apabila permintaan

pengauditan kembali, maka KAP Payamta berhak menolak

apabila audit sudah dilaksanakan beberapa periode yang telah

ditentukan.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 130: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

113

(2) Pembuatan jadwal pelaksanaan audit sudah dilaksanakan dengan

baik, hal ini bertujuan supaya pelaksanaan audit terjadwal

dengan tertatur dan selesai sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

(3) Persiapan penugasan audit sudah dilaksanakan dengan baik, hal

ini terlihat bahwa auditor sudah mengomunikasikan kepada

asisten maupun para personel yang tekait mengenai mekanisme

pekerjaan lapangan yang akan dilaksanakan.

(4) Auditor sudah melaksanakan vouching atau mencocokkan

dokumen – dokumen dengan catatan kas harian yang ada pada

kantor klien.

(5) Pengerjaan kertas kerja sudah dilaksanakan secara terurut dan

sistematis, dan bersumber dari dokumen-dokumen terkati yang

diberikan klien kepada auditor.

(6) Kertas kerja dibuat sesuai dengan Undang – Undang dan

peraturan khusus menyesuaikan dengan lingkup usaha klien.

(7) Pengarsipan kertas kerja hasil audit sudah baik dan sesuai

dengan Undang – Undang yang berlaku, sehingga KAP juga

mempunyai arsip pengerjaan audit klien pada periode tertentu.

(8) Auditor dalam pelaksanaan audit sudah baik karena apabila

mendapatkan temuan tertentu, auditor mengkomunikasikan

kepada klien dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk

perkembangan kantor klien yang lebih baik.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 131: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

114

2. Kelemahan

Prosedur pekerjaan lapangan audit laporan keuangan pada KAP DR.

Payamta, CPA memiliki beberapa kelemahan antara lain :

(1) Penerapan jadawal pekerjaan lapangan audit tidak tepat waktu.

(2) Meskipun sudah dibuat jadwal pekerjaan lapangan audit,

seringkali auditor dalam pekerjaan audit tidak sesuai jadwal

yang ditentukan, misalnya yaitu pekerjaan data peminjam dan

deposan melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Namun hal

ini juga disebabkan adanya faktor dari pihak yang dimintai

konfirmasi dimana jawaban konfirmasi melebihi batas waktu

yang telah diminta oleh auditor.

(3) Kurangnya waktu dalam pekerjaan lapangan maupun pada saat

pelaksanaan audit laporan keuangan di kantor klien yang

bersangkutan, hal ini mengakibatkan proses sampling tidak bisa

dilakukan secara maksimal. Biasanya hal ini disebabkan adanya

faktor dari kantor klien dimana klien kurang mempersiapkan

data-data dan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan

pengauditan, maupun klien terlalu lama menyediakan dokumen

– dokumen yang diminta oleh auditor untuk pelaksanaan audit

sehingga waktu utuk pengauditan tersita untuk menunggu klien

menyediakan laporan keuangan dan dokumen – dokumen yang

diminta oleh auditor.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 132: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

115

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan beserta kelebihan dan kelemahan

mengenai prosedur pekerjaan lapangan audit laporan keuangan pada KAP

DR. Payamta, CPA, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

Prosedur pekerjaan lapangan audit laporan keuangan KAP DR. Payamta,

CPA telah sesuai dengan prosedur pekerjaan lapangan yang tercantum pada

Standar Auditing yang merupakan bagian dari Standar Profesional Akuntan

Publik (SPAP). Hal ini dapat dibuktikan dengan :

1. Penerimaan audit sudah dilaksanakan dengan benar, hal ini karena tidak

semua klien dapat diterima oleh KAP DR. Payamta, CPA karena dalam

penerimaan audit, KAP Payamta mempunyai berbagai pertimbangan

seperti tingkat risiko audit yang kemungkinan akan dihadapi, pengaruh

independensi auditor, kompetensi auditor, dan apabila permintaan

pengauditan kembali, maka KAP Payamta berhak menolak apabila

audit sudah dilaksanakan beberapa periode yang telah ditentukan.

2. Pembuatan jadwal pelaksanaan audit sudah dilaksanakan dengan baik,

hal ini bertujuan supaya pelaksanaan audit terjadwal dengan tertatur dan

selesai sesuai dengan waktu yang ditentuk

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 133: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

116

3. Persiapan penugasan audit sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini

terlihat bahwa auditor sudah mengomunikasikan kepada asisten

maupun para personel yang tekait mengenai mekanisme pekerjaan

lapangan yang akan dilaksanakan.

4. Auditor sudah melaksanakan vouching atau mencocokkan dokumen –

dokumen dengan catatan kas harian yang ada pada kantor klien.

5. Pengerjaan kertas kerja sudah dilaksanakan secara terurut dan

sistematis, dan bersumber dari dokumen-dokumen terkati yang

diberikan klien kepada auditor.

6. Kertas kerja dibuat sesuai dengan Undang – Undang dan peraturan

khusus menyesuaikan dengan lingkup usaha klien.

7. Pengarsipan kertas kerja hasil audit sudah baik dan sesuai dengan

Undang – Undang yang berlaku, sehingga KAP juga mempunyai arsip

pengerjaan audit klien pada periode tertentu.

8. Auditor dalam pelaksanaan audit sudah baik karena apabila

mendapatkan temuan tertentu, auditor mengkomunikasikan kepada

klien dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk perkembangan

kantor klien yang lebih baik.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 134: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

117

B. REKOMENDASI

Dari hasil evaluas prosedur audit lapangan tersebut, terdapat beberapa

kelemahan yang ditemukan oleh penulis, yang menurut penulis dapat

berpengaruh terhadap pelaksanaan audit laporan keuangan atau pelaksanaan

pekerjaan lapangan audit laporan keuangan. Oleh karena itu, penulis

memberikan beberapa rekomendasi atau saran yang dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan bagi perusahaan maupun KAP untuk berkembang

menjadi lebih baik lagi. Adapun saran yang dapat diberikan penulis, yaitu :

1. Mengatur jadwal pekerjaan lapangan audit dengan tepat waktu dengan

membuatnya terlebih dahulu dan membuat estimasi waktu untuk setiap

pekerjaan audit dengan menyesuaikan kemampuan auditor dan tanggal

tenggang waktu pelaporan hasil audit.

2. Dalam pekerjaan audit, auditor diusahakan untuk mengerjakan tiap

pekerjaan audit tepat waktu sesuai dengan jadwal pekerjaan audit yang

sebelumnya telah dibuat. Apabila terdapat kendala seperti konfirmasi

yang terlambat, dapat dihindari dengan mengirim langsung surat

konfirmasi apabila ditemukan beberapa hal di dalam pekerjaan audit

yang memerlukan konfirmasi kepada pihak lain yang berkaitan.

3. Untuk mempersingkat waktu, selain mengirim surat konfirmasi, auditor

juga dapat menghubungi pihak terkait yang dimintakan konfirmasi

tersebut terlebih dahulu, sehingga auditor sudah mendapatkan informasi

sebelum surat konfirmasi diterima kembali oleh auditor. Hal ini dapat

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 135: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

118

menghindari auditor mengerjakan audit melebihi batas waktu yang telah

ditentukan.

4. Sebaiknya apabila terjadi kurang waktu dalam mengaudit laporan

keuangan di kantor klien, sebagai auditor dapat lebih mengkondisikan

waktu dengan datang lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan

bersama. Selain itu, auditor dapat memberikan pesan terlebih dahulu

kepada klien untuk menyiapkan dokumen dan berkas – berkas yang

diperlukan dalam audit laporan keuangan di kantor klien, sehingga

proses audit lapangan di kantor klien dapat selesai secara tepat waktu

dan auditor dapat melaksanakan proses sampling secara maksimal.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 136: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. “Pengertian Prosedur”. Tersedia pada: https://id.wikipedia.org/wiki/Prosedur. (Diakses pada 1 Mei 2017).

Arrens, Alvin A, James K. Loebbecke. 1997. “Auditing”. Edisi 1. Indonesia. Jakarta.

Bintimuchisini. 2009. “Serba-Serbi Akuntansi.” Tersedia pada: bintimuchsini.blogspot.com. (diakses tanggal 1 desember 2012).

Halim, Abdul. 2001. Auditing: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Edisi Kedua (Revisi). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. “Standar Profesional Akuntan Publik”. Jakarta: Salemba Empat.

Karni, Soejono. 2000. Auditing: Audit Khusus dan Audit Forensik Dalam Praktik. Jakarta: LP-FEUI.

Mulyadi. 2002. “Auditing edisi ke-6”. Universitas Gadjah Mada: Salemba Empat.

Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS. 2017. Pedoman Penulisan Tugas Akhir.

Putri, Soraya. 2011. “ Auditor Muda yang Cerdas dan Berkontribusi.” Tersedia pada:

inginsukses.blogdetik.com. (diakses tanggal 1 Desember 2012).

Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Menteri Keuangan

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 tentang Kantor Akuntan Publik. Dalam Undang-Undang Akuntan Publik. Jakarta

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 137: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia No.5 Tahun 2011 tentang Syarat Pendirian Kantor Akuntan Publik. Dalam Undang-Undang Akuntan Publik. Jakarta

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia No.5 Tahun 2011 tentang Syarat Pendirian Kantor Akuntan Publik Asing. Dalam Undang-Undang Akuntan Publik. Jakarta

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 138: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

LAMPIRAN

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 139: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

DOKUMENTASI MAGANG

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 140: EVALUASI PROSEDUR AUDIT LAPANGAN LAPORAN …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id