evaluasi proyek bab ii
TRANSCRIPT
BAB II
DEFINISI EVALUASI PROYEK
A. Defnisi Monitoring dan Evaluasi
Monitoring adalah pengumpulan informasi secara teratur yang akan
membantu anda menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai proyek anda.
Monitoring membantu menjaga agar pekerjaan tetap pada jalurnya dan dapat
memperingatkan anda ketika terjadi sesuatu yang salah. Monitoring bertujuan
meningkatkan efisiensi serta efektivitas dari sebuah proyek atau organisasi,
dan didasarkan pada sasaran dan rencana kegiatan yang sudah ditentukan.
Jika dilakukan secara tepat, monitoring adalah alat yang tidak ternilai
bagi terciptanya manajemen yang baik, dan menjadi dasar yang berguna
untuk evaluasi. Monitoring memungkinkan anda untuk menentukan apakah
sumber daya yang anda miliki telah mencukupi dan telah digunakan dengan
baik, apakah kapasitas yang anda miliki sudah layak dan mencukupi, dan
apakah anda benar-benar melakukan apa yang anda rencanakan.
Menurut (Casely & Kumar 1987) definisi monitoring bisa bervariasi
tetapi pada dasarnya prinsip yang digunakan adalah sama, yaitu:
"Monitoring adalah penilaian yang terus menerus terhadap fungsi
kegiatankegiatan proyek didalam konteks jadwal-jadwal pelaksanaan dan
terhadap penggunaan input-input proyek oleh kelompok sasaran didalam
konteks harapanharapan rancangan. Monitoring adalah kegiatan proyek yang
integral, bagian penting dari praktek manajemem yang baik dan karena itu
merupakan bagian yang integral dari manajemen sehari-hari"
Monitoring yang dilakukan adalah dengan metoda pengumpulan dan
analisis informasi secara teratur. Kegiatan ini dilakukan secara internal untuk
menilai apakah masukan sudah digunakan, apakah dan bagaimana kegiatan
dilaksanakan, dan apakah keluaran dihasilkan sesuai rencana. Monitoring
berfokus secara khusus pada efisiensi. Sumber data yang penting untuk
monitoring adalah Alat Verifikasi pada tingkat Kegiatan dan Keluaran yang
umumnya merupakan dokumen internal seperti: Laporan bulanan / triwulan,
2
catatan kerja dan perjalanan, catatan pelatihan, notulen rapat dan
sebagainya.
Sedangkan Kaji Ulang adalah bentuk monitoring yang lebih penting,
dilakukan dalam frekuensi yang lebih rendah; biasanya per satu tahun, pada
akhir suatu tahapan, atau pada akhir kegiatan. Telaah ulang berfokus khusus
pada keefektifan dan dampak langsung dari masing-masing kegiatan yang
dilaksanakan dalam Program PPK. Dalam telaah ulang kita menilai apakah
kegiatan telah menghasilkan keluaran sesuai rencana dan apa dampak
keluaran telah membantu tercapainya tujuan proyek atau program. Bagi
banyak organisasi, "telaah ulang' disebut sebagai evaluasi. Sumber data yang
penting untuk ditinjau adalah Alat Verifikasi di tingkat Keluaran dan Tujuan
yang umumnya bersifat internal dan eksternal, seperti laporan tengah tahun
dan tahunan, laporan dari Pihak Terkait, dokumen dokumen pengumpulan
data, laporan konsultan dan sebagainya.
Monitoring dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :
1. Monitoring melalui kunjungan lapangan (field visits)
2. Monitoring melalui laporan kemajuan yang di peroleh dari laporan
dari masing-masing Satuan Penanggung Jawab Program baik itu
yang menangani program/kegiatan ungkitan penunjang dan
ungkitan utama yang meliputi persentase target dan realisasi
serapan dana serta persentase target dan realisasi kemajuan
kegiatan.
Evaluasi melihat apa yang anda lakukan, apa yang telah anda capai,
dan bagaimana cara mencapainya. Evaluasi adalah perbandingan antara
dampak nyata dari proyek anda dengan perencanaan strategis yang
disepakati. Evaluasi bisa bersifat formatif, yaitu dilakukan ditengah
berlangsungnya suatu proyek atau organisasi, agar selalu terjadi perbaikan.
Evaluasi juga bisa bersifat sumatif, yaitu mengambil pembelajaran dari
sebuah proyek yang telah selesai atau dari sebuah organisasi yang sudah
tidak berfungsi lagi. Evaluasi memiliki dua tujuan utama :
a. Untuk pembelajaran dan pengembangan
Evaluasi akan membantu anda menilai seberapa baik kerja anda
dengan tujuan membantu anda melakukan pekerjaan tersebut lebih baik lagi.
Ini tentang apa yang telah terjadi dan mengapa; apa yang bisa dan tidak bisa
3
dikerjakan; serta apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan proyek tersebut.
Ini juga tentang bagaimana nenggunakan evaluasi untuk belajar lebih banyak
mengenai kegiatan organisasi, dan kemudian menggunakan apa yang telah
dipelajari untuk membuat perbaikan.
b.Sebagai bentuk pertanggungjawaban (akuntabilitas) – untuk
menunjukkan kepada pihak lain bahwa anda bekerja dengan
efektif.
Lembaga donor dan ‘pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders)’
yang lain, ingin mengetahui apakah sebuah proyek telah menggunakan
dananya secara tepat, apakah proyek tersebut telah selesai dikerjakan dan
apakah perlu dilanjutkan. Banyak proyek harus menanggapi permintaan ini
supaya dapat bertahan. Oleh karena itu, dalam hal ini, evaluasi sangatlah
penting.
Pengertian pakar mengenai arti evaluasi seperti (Casely & Kumar
1987): "Evaluasi adalah penilaian berkala rehadap relevansi, penampilan,
efisiensi dan dampak proyek tentang waktu, daerah atau populasi,"
Sedangkan interprestasinya secara umum adalah Evaluasi Bagi banyak
organisasi adalah istilah umum yang digunakan bersama-sama dengan kaji
ulang. Organisasi lain menggunakannya dalam pengertian yang lebih ketat
sebagai penilaian yang komprehensif terhadap keluaran dan dampak proyek;
apa sumbangannya terhadap pencapaian tujuan sasaran. Evaluasi bisanya
dilakukan baik oleh orang dalam maupun orang luar untuk membantu Pihak
Terkait dan pembuat keputusan belajar dan menerapkan pelajaran yang
sudah dipetik. Evaluasi berfokus khusus pada dampak dan sustainibilitas.
Evaluasi dapat dilakukan:
1. Perencanaan (Ex-ante Evaluation)
2. Program / Kegiatan sedang berjalan (On-going Evaluation)
3. Program / Kegiatan selesai dibangun (Terminal Evaluation)
4. Program / Kegiatan sudah berfungsi (Ex-post Evaluation)
Monitoring dan evaluasi bukanlah sebuah konsep yang baru. Sebagai
contoh, di Pulau Dawi, Biak, Indonesia, masyarakat setempat memiliki tradisi
yang disebut mamuarek. Yaitu bersama-sama menjelajah dalam pulau secara
rutin atau berlayar di laut untuk mengawasi sumber daya alam yang mereka
miliki. Setelah selesai, masyarakat mengadakan diskusi untuk menentukan
4
tindakan selanjutnya yang diperlukan. Contoh ini menunjukkan bahwa
monitoring dan evaluasi bukanlah gagasan baru dan semata-mata bukan
berasal dari satrategi-strategi ‘manajemen’ barat.
Perlu dimengerti bahwa monitoring dan evaluasi bukan pertunjukan
sulap yang secara ajaib dapat menghilangkan masalah begitu saja tanpa
usaha keras dari suatu proyek atau organisasi. Monitoring dan evaluasi juga
bukan solusi, tetapi merupakan alat yang sangat berguna. Secara
keseluruhan, monitoring dan evaluasi dapat:
o membantu anda mengenali masalah dan penyebabnya;
o memberi saran tentang solusi yang paling mungkin bagi masalah
yang ada;
o Memunculkan pertanyaan mengenai asumsi-asumsi dan strategi;
o Mendorong anda untuk merefleksikan ke mana anda melangkah
dan bagaimana caranya anda menuju ke sana;
o memberikan informasi dan gagasan;
o mendorong anda untuk menindaklanjuti informasi dan gagasan
tersebut;
o dan meningkatkan kemungkinan bahwa anda akan membuat
perubahan yang positif.
B. Korelasi Monitoring dan Evaluasi
Evaluasi berbeda daripada monitoring, tapi relatif sangat dekat.
Keduanya, monitoring dan evaluasi adalah alat manajemen. Pada kasus di
dalam monitoring, informasi untuk mengetahui kemajuan menurut yang
disetujui sebelumnya di dalam rencana dan jadwal rutin yang dikumpulkan.
Ketidakcocokan antara aktual dengan pelaksanaan yang direncanakan
haruslah dilakukan identifikasi dan koreksi.
Ketika ditemukan saat monitoring hasil pembangunan (effect, impact)
kadang kala terjadi pada evaluasi berjalan. (on-going evaluation).
Evaluasi lebih berkisah (episodic) daripada monitoring. Ini dimudahkan
dengan monitoring tetepi adanya penambahan penggunaan sumber
informasi. Banyak sumber-sumber seperti itu diidentifikasi selama mengkaji
ulang proyek ketika ada kebutuhan untuk mengetahui mengapa input tidak
5
berperan penting dalam perencanakan output. Fokus evaluasi relatif spesifi
kepada petanyaan mengenai efektifitas dan dampak yang ditentukan untuk
mempengaruhi pelayanan atau program mendatang.
INTERAKSI ANTARA MONITORING DAN EVALUASI
Item Monitoring Evaluation
Frekuensi Menjaga agar tidak terjadi
Kekeliruan/melenceng
Penilaian
Dasar Tujuan Meningkatkan efisiensi Dalam
mengatur rencana kerja
Meningkatkan efektifitas, dampak
dan program mendatang
Fokus Input, Output, Proses, Outcome dan
rencana kerja.
Efektifitas, relevansi,
impact,Efisiensi biaya
C. Membedakan antara Monitoring dan Evaluasi
Anda harus dapat membedakan antara monitoring dan evaluasi,
walaupun sebenarnya keduanya dapat dikerjakan secara bersama-sama.
Lihatlah cara ini : semua organisasi pasti menyimpan rekaman-
rekaman dan catatan-catatan, serta membahas apa yang telah mereka
kerjakan. Pemeriksaan sederhana seperti ini disebut monitoring apabila
informasi dikumpulkan secara rutin dan sistematis sesuai rencana. Informasi
tersebut bisa berupa informasi tentang kegiatan maupun pelayanan,
pengguna jasa anda, maupun tentang faktor-faktor luar yang mempengaruhi
organisasi atau proyek anda. Informasi ini dikumpulkan dalam waktu tertentu :
harian, bulanan, atau kuartalan. Pada suatu saat anda memerlukan seluruh
informasi tersebut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
o Seberapa baik pekerjaan yang kita lakukan?
o Apakah kita melakukan hal yang tepat?
o Perubahan apa yang kita buat?
Pada saat anda mencapai titik ini anda sedang memulai evaluasi.
Sementara monitoring dilakukan secara rutin dan terus menerus, evaluasi
adalah studi mendalam yang dilakukan pada saat tertentu selama proyek
berlangsung. Evaluasi adalah tentang penggunaan monitoring dan informasi
yang anda kumpulkan untuk membuat penilaian mengenai proyek anda. Juga
tentang penggunaan informasi untuk membuat perubahan dan perbaikan.
6
Evaluasi seharusnya tidak hanya sekedar digunakan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan, evaluasi harus memunculkan pemikiran baru di
dalam organisasi anda dan di dalam hubungan anda dengan pihak-pihak di
luar organisasi. Jika anda bertanya dengan pertanyaan yang tepat, sebuah
evaluasi akan menjawab tidak hanya mengenai apa yang telah anda capai,
tetapi juga bagaimana anda mencapainya, serta cara apa yang paling efektif.
Hal tersebut akan membantu anda menemukan wilayah-wilayah yang
membutuhkan perbaikan atau perubahan, dan membantu anda untuk
memberikan pelayanan yang baik bagi pengguna jasa anda.
D. Alasan Melakukan Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi berguna bagi siapapun yang memiliki
perhatian tentang efisiensi, efektivitas dan dampak dari suatu proyek atau
organisasi mereka. Monitoring dan evaluasi memungkinkan anda melakukan
pemeriksaan terhadap ‘hal-hal yang penting’ dari suatu kerja pembangunan.
Jadi, daripada membuat anda bertanya : “apakah kita mendapatkan
keuntungan?”, maka monitoring dan evaluasi lebih memungkinkan anda
untuk bertanya : “apakah kita membuat suatu perubahan?”
Di banyak organisasi, monitoring dan evaluasi lebih dilihat sebagai
sebuah persyaratan dari donor daripada sebagai sebuah alat manajemen.
Sudah semestinya lembaga donor berhak mengetahui apakah uang mereka
digunakan dengan baik, tetapi manfaat terpenting dari monitoring dan
evaluasi seharusnya dirasakan oleh organisasi atau proyek itu sendiri, untuk
melihat apakah pelaksanaannya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan;
apakah menghasilkan dampak; apakah dikerjakan secara efisien; dan untuk
mendapatkan pembelajaran bagaimana menjalankan proyek atau organisasi
dengan lebih baik. Secara umum, anda harus menggunakan monitoring dan
evaluasi ketika :
o Anda membuat sistem pengumpulan data saat fase
perencanaan proyek atau organisasi;
o Anda memiliki perhatian mengenai seberapa efektif dan efisien
anda bekerja;
7
o Anda mencapai suatu tahap dalam proyek anda, atau dalam
perjalanan organisasi anda, ketika anda berpikir evaluasi akan
sangat berguna untuk melihat apakah pekerjaan yang anda
lakukan membawa dampak.
o Donor meminta evaluasi eksternal terhadap organisasi dan/atau
kerja anda.
E. Syarat-syarat Monitoring dan Evaluasi
Anda hanya akan mendapatkan manfaat monitoring dan evaluasi jika
anda mempersiapkannya dengan baik, yaitu:
o Salah satu alasan untuk melakukan monitoring dan evaluasi
adalah untuk melihat perkembangan dan capaian program.
Dengan demikian, program tersebut harus digambarkan dengan
jelas dalam fase perencanaan.
o Sebelum monitoring dan evaluasi dilakukan, hal pertama yang
terlebih dahulu harus anda lakukan adalah menyepakati tujuan
yang ingin dicapai dan manfaat yang diharapkan.
o Agar memiliki komitmen untuk melakukan monitoring dan
evaluasi anda membutuhkan kesepakatan tentang prinsip-
prinsip yang ingin anda capai. Prinsip-prinsip ini harus
disepakati oleh semua pihak yang terlibat.
8