evaluasi penyajian laporan keuangan pemerintah · pdf filei evaluasi penyajian laporan...
TRANSCRIPT
i
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014 BERDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Evelyn Novianti
NIM: 122114065
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014 BERDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Evelyn Novianti
NIM: 122114065
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah.”
-Top Ittipat-
“Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
kembali setiap kali kita jatuh.”
-Confusius-
Skripsi ini aku persembahkan untuk:
Mama dan Papa
Adikku Elisabeth
My mood booster Evi Clara
Teman-teman seperjuangan MPAT Pak Joko, Ade Yuniati, Marcela Junita R.M,
Aisyah Permatasari, Aloysius Reinaldo, dan Mayang Rineksi.
Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014 BERDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 12 Mei 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan/ atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 30 Juni 2016
Yang membuat pernyataan,
Evelyn Novianti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Evelyn Novianti
Nomor Mahasiswa : 122114065
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014 BERDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 30 Juni 2016
Yang menyatakan,
Evelyn Novianti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan,
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi.
3. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing yang
telah dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, dan saran, dalam
penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pengetahuan dan
arahan selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten
Gunungkidul yang telah memberikan ijin dan menyediakan semua data
yang dibutuhkan untuk penelitian ini.
7. Mama, Papa, dan adikku Elisabeth yang selalu memberikan nasihat,
masukan, doa, serta kasih sayang sehingga penulis selalu termotivasi
untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Evi Clara yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan selalu
menghiburku disaat aku merasa lelah, sehingga penulisan skripsi ini
terselesaikan.
9. Semua teman-teman akuntansi 2012 dan MPAT kelas Pak Joko yang telah
berdinamika bersama selama proses perkuliahan.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa sebenarnya skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 30 Juni 2016
Evelyn Novianti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
ABSTRAK .................................................................................................... xiv
ABSTRACT .................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………..... 3
C. Tujuan Penelitian ………………………………………...... 3
D. Manfaat Penulisan ……………………………………….... 4
E. Sistematika Penulisan ……………………………………... 4
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
A. Standar Akuntansi Pemerintahan ………………………….. 7
B. Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Kas Menuju Akrual ............................................................... 11
C. Penelitian Terdahulu ............................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 40
A. Jenis Penelitian …………………………………………….. 40
B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………... 40
C. Objek Penelitian…………………………………………..... 41
D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………… 41
E. Teknik Analisis Data ……………………………………… 42
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN GUNUNGKIDUL ........... 45
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 56
A. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
Tahun Anggaran 2014 ........................................................... 56
B. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 ................................... 60
C. Pembahasan………………………………………………… 157
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 189
A. Kesimpulan ……………………………………………….... 189
B. Keterbatasan Penelitian …………………………………….. 190
C. Saran…………………………………………….................... 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 192
LAMPIRAN .................................................................................................. 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah SAP
Kas Menuju Akrual dan SAP Akrual .................................... 8
Tabel 5.1 Tabel Analisis Penyajian………………………………….... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara……………………………. 194
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian…………………………………………….. 205
Lampiran 3. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul..……….. 206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014 BERDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
Evelyn Novianti
NIM: 122114065
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian dan ketidaksesuaian
penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tahun 2014
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Penyusunan laporan keuangan yang didasarkan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan akan
mempermudah BPK untuk memberi opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yaitu laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tahun 2014.
Data diperoleh dengan melakukan dokumentasi dan wawancara. Metode analisis
data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif komparatif, yaitu dengan
membandingkan antara penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tahun 2014 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul belum sepenuhnya menerapkan standar penyusunan
laporan keuangan yang telah diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Kata Kunci: standar akuntansi pemerintahan, laporan keuangan, pemerintah
daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
AN EVALUATION OF GOVERNMENT’S FINANCIAL STATEMENT AT
THE DISTRICT OF GUNUNGKIDUL IN 2014 BASED ON
GOVERNMENT’S REGULATION NUMBER 71 IN YEAR 2010 ABOUT
THE GOVERNMENTAL ACCOUNTING STANDARD
A Case Study at Gunungkidul Regency Government
Evelyn Novianti
Student Number: 122114065
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
This research aims to assess the consistency and the inconsistency of
government’s financial statement at the district of Gunungkidul in 2014 based on
Government’s Regulation No.71/2010 about the Governmental Accounting
Standard. The preparation of financial statements that are based on Government’s
Regulation No.71/2010 about the Governmental Accounting Standard will
facilitate The Audit Board of The Republic of Indonesia to give an unqualified
opinion.
This research is a case study. This research using secondary data that was
government’s financial statement at the district of Gunungkidul in 2014. The data
were collected through documentation and interviews. The analysis was done by
comparing the presentation of the government’s financial statement at the district
of Gunungkidul in 2014 with the Government’s Regulation No. 71/2010 about the
Governmental Accounting Standard.
The result of this research showed that the financial report from the
District of Gunungkidul has not been fully confirmed with the standard of the
arranged financial report that has been set in the Government’s Regulation
Number 71 in year 2010 about the Governmental Accounting Standard.
Key word: governmental accounting standard, financial report, district
government.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem otonomi
daerah dalam pelaksanaan pemerintahannya, dimana daerah diberikan
kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sendiri
namun tetap dikontrol oleh Pemerintah Pusat dan Undang-Undang. Penerapan
otonomi daerah diatur oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang
didalamnya memuat tentang pengelolaan keuangan dalam rangka
penyelenggaran pemerintahan. Pengelolaan keuangan daerah harus sesuai
dengan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas yang dilakukan dengan
tertib dan disiplin, karena seluruh aktivitas pembangunan negara di bidang
apapun selalu menggunakan uang negara, baik pembangunan ekonomi,
politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan, maka dari itu sebagai
bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan pemerintah daerah
terhadap rakyat atas wewenang yang diberikan negara kepada daerah,
Pemerintah Daerah harus membuat laporan keuangan Pemerintah Daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis kas untuk
mewujudkan tata kelola keuangan Pemerintah Daerah yang transparan dan
akuntabel, tetapi standar tersebut diganti oleh standar baru pada tahun 2010
yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 mengenai Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual.
Dalam prosesnya, Pemerintah Indonesia tidak serta-merta dapat
langsung melakukan peralihan dari sistem akuntansi berbasis kas ke sistem
akuntansi berbasis akrual, maka dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun
2010 pasal 7 ayat 1 menyebutkan bahwa penerapan SAP berbasis akrual
dilaksanakan secara bertahap dari penerapan SAP berbasis kas menuju akrual
menjadi penerapan SAP berbasis akrual. Ketentuan ini juga ada pada
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 di lampiran 1 dan lampiran 2.
Lampiran 1 menguraikan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual
yang mulai akan diterapkan paling lambat 4 (empat) tahun semenjak Peraturan
Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 ini ditetapkan, dan Lampiran II menguraikan
Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis kas menuju akrual yang diterapkan
untuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran sampai dengan tahun 2014.
Dengan adanya standar Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010
yang mengatur pelaporan keuangan seluruh Pemerintah Daerah, maka akan
tercipta keseragaman dalam hal penyajian laporan keuangan, sehingga daya
banding dalam penyajian laporan keuangan pun dapat tercipta. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 membuat laporan keuangan yang
disusun menjadi lebih transparan dan akuntabel.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengevaluasi
penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan memberikan
manfaat bagi berbagai pihak terutama kepada pihak Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat dituliskan
penulis adalah apakah penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul telah disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian dan
ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
atau bahan pertimbangan bagi Kantor Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul mengenai penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 71
tahun 2010 dalam menyusun laporan keuangan Pemerintah Daerah.
2. Bagi Pembaca
Bagi para pembaca penelitian ini dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan penelitian ini juga dapat dijadikan referensi bagi
penelitian selanjutnya di bidang akuntansi sektor publik yang berkaitan
dengan laporan keuangan Pemerintah Daerah.
3. Bagi Peneliti
Menambah wawasan penulis mengenai bidang akuntansi sektor
publik khususnya mengenai laporan keuangan Pemerintah Daerah
yang menerapkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual. Selain itu penulis
juga dapat meningkatkan keterampilan dalam penelitian dan
pembuatan karya tulis ilmiah.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan skripsi ini, maka pembahasan
dalam penelitian ini disusun secara sistematis ke dalam enam bab, yaitu:
Bab 1 : Pendahuluan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini berisikan teori-teori pendukung
penganalisaan dalam penelitian ini, yang meliputi:
Standar Akuntansi Pemerintahan dan Standar Akuntansi
Pemerintahan berbasis kas menuju akrual.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang metode penelitian
yang akan dipakai dalam penelitian ini, dan hal-hal yang
akan dijelaskan adalah jenis penelitian, objek penelitian,
sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
Bab IV : Gambaran Umum Pemerintah Daerah
Bab ini mendeskripsikan tentang gambaran umum
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Bab V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini akan menguraikan tentang hasil analisis
terhadap penelitian yang dilakukan.
Bab VI : Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil
analisis data, saran, serta keterbatasan dalam penelitian
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Standar Akuntansi Pemerintahan
Menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010, Standar
Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah prinsip-
prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan Pemerintah. Diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun
2010 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005
memutuskan tentang penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis
akrual, dimana dalam penerapannya dilaksanakan secara bertahap dari
penerapan SAP berbasis kas menuju akrual menjadi penerapan SAP berbasis
akrual (sesuai dengan pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010).
Penerapan SAP berbasis kas menuju akrual dilaksanakan sampai dengan tahun
anggaran 2014, artinya tahun 2015 Pemerintah Indonesia harus menerapkan
basis akrual secara penuh.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 berisi 3 lampiran yang
intinya membahas tentang ketentuan-ketentuan untuk mengatur penyusunan
laporan keuangan Pemerintah. Lampiran 1 membahas tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual, Lampiran 2 membahas tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis kas menuju akrual dan Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
membahas tentang Proses Penyusunan Standar Akuntansi Pemerintahan
berbasis akrual.
Perbedaan masing-masing standar yang termuat dalam lampiran-
lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 dijelaskan secara
ringkas dalam Ratmono, Dwi, dan Mahfud Sholihin (2015):
Tabel 2.1. Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah SAP Kas Menuju
Akrual dan SAP Akrual
Keterangan SAP Kas Menuju Akrual SAP Akrual
Komponen
Laporan
Keuangan
Laporan Keuangan Pokok:
1. LRA
2. Neraca
3. LAK
4. CaLK (Par 25)
Laporan Opsional:
1. Laporan Kinerja Keuangan
(LKK)
2. Laporan Perubahan Ekuitas
(LPE)
Laporan Keuangan Pokok:
1. LRA
2. Laporan Perubahan SAL
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. LAK
6. Laporan Perubahan Ekuitas
(LPE)
7. CaLK
Laporan
Realisasi
Anggaran
Diperlukan dalam rangka
memenuhi kewajiban pemerintah
yang diatur dalam perundangan.
Tetap diperlukan memenuhi
kewajiban pemerintah yang diatur
dalam perundangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Keterangan SAP Kas Menuju Akrual SAP Akrual
Laporan
Perubahan
SAL
Tidak ada laporan tersendiri. Laporan Perubahan SAL
menyajikan secara komparatif
dengan periode sebelumnya pos-pos
berikut:
1. Saldo Anggaran Lebih Awal;
2. Saldo Anggaran Lebih;
3. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan;
4. Anggaran Tahun Berjalan;
5. Koreksi Kesalahan Pembukuan
Tahun Sebelumnya; dan lain-
lain;
6. Saldo Anggaran Lebih Akhir.
Neraca Akun Ekuitas disebut sebagai
Ekuitas Dana yang terbagi:
1. Ekuitas Dana Lancar:
Selisih antara aset lancar dan
kewajiban jangka pendek,
termasuk sisa lebih
pembiayaan anggaran/saldo
anggaran lebih.
2. Ekuitas Dana Investasi:
Mencerminkan kekayaan
pemerintah yang tertanam
dalam investasi jangka
panjang, aset tetap, dan aset
lainnya, dikurangi dengan
kewajiban jangka panjang.
3. Ekuitas Dana Cadangan:
Mencerminkan kekayaan
pemerintah yang
dicadangkan untuk tujuan
tertentu sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan.
Tidak lagi disebut Ekuitas Dana,
hanya Ekuitas, yaitu kekayaan
bersih pemerintah yang merupakan
selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah pada tanggal laporan.
Saldo ekuitas di Neraca berasal dari
saldo ekuitas pada Laporan
Perubahan Ekuitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Sumber: Ratmono, Dwi, dan Mahfud Sholihin. 2015. Akuntansi Keuangan
Daerah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Keterangan SAP Kas Menuju Akrual SAP Akrual
Laporan
Arus Kas
1. Disajikan oleh unit yang
mempunyai fungsi
perbendaharaan.
2. Arus masuk dan keluar kas
diklasifikasikan berdasarkan
aktivitas operasi, investasi
aset non keuangan,
pembiayaan, dan non
anggaran.
1. Disajikan oleh unit yang
mempunyai fungsi
perbendaharaan umum.
2. Arus masuk dan keluar kas
diklasifikasikan berdasarkan
aktivitas operasi, investasi,
pendanaan, dan transitoris.
Laporan
Kinerja
Keuangan/La
poran
Operasional
1. Bersifat opsional.
2. Disusun oleh entitas
pelaporan yang menyajikan
laporan berbasis akrual.
Merupakan Laporan Keuangan
Pokok.
Laporan
Perubahan
Ekuitas
Bersifat opsional. Merupakan Laporan Keuangan
Pokok.
Catatan atas
Laporan
Keuangan
1. Disajikan secara sistematis.
Setiap pos dalam LRA,
Neraca, dan LAK harus
mempunyai referensi silang
dengan informasi terkait
dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
2. CaLK meliputi penjelasan
atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos
yang disajikan dalam LRA,
Neraca, dan LAK.
1. Disajikan secara sistematis.
Setiap pos dalam LRA, Laporan
Perubahan SAL, Neraca, LO,
LAK, dan LPE harus
mempunyai referensi silang
dengan informasi terkait dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
2. CaLK meliputi penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas
nilai suatu pos yang disajikan
dalam LRA, Laporan Perubahan
SAL, Neraca, LO, LAK, dan
LPE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
B. Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Kas Menuju Akrual
Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis kas menuju akrual
terdapat empat laporan keuangan pokok yang harus dilaporkan, yaitu:
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan realisasi anggaran menyajikan informasi realisasi
pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan, yang
masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu
periode menurut PSAP 02 paragraf 9, dan laporan realisasi anggaran
disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, serta penyajiannya
dilakukan selambat-lambatnya 6 bulan setelah berakhirnya tahun
anggaran (PSAP 02 paragraf 11-12). Agar laporan realisasi anggaran
menonjolkan berbagai unsur pendapatan, belanja, transfer,
surplus/defisit, dan pembiayaan yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar, maka entitas pelaporan harus menyajikan penjelasan lebih lanjut
dalam catatan atas laporan keuangan, hal ini dijelaskan dalam PSAP 02
paragraf 13.
Menurut PSAP 02 paragraf 14, laporan realisasi anggaran
sekurang-kurangnya mencakup pos-pos pendapatan, belanja, transfer,
surplus atau defisit, penerimaan pembiayaan, pengeluaran pembiayaan,
pembiayaan neto, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran
(SiLPA/SiKPA).
Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan menurut
jenis pendapatan dalam laporan realisasi anggaran, dan rincian lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
lanjut jenis pendapatan disajikan pada catatan atas laporan keuangan,
entitas pelaporan juga menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis
belanja dalam laporan realisasi anggaran, klasifikasi belanja menurut
organisasi disajikan dalam laporan realisasi anggaran atau di catatan
atas laporan keuangan, dan klasifikasi belanja menurut fungsi disajikan
dalam catatan atas laporan keuangan, seperti dijelaskan dalam PSAP
02 paragraf 17-18.
Dalam PSAP 02 paragraf 20-21 menjelaskan bahwa akuntansi
anggaran diselenggarakan sesuai dengan struktur anggaran yang terdiri
dari anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan pada saat anggaran
disahkan dan dialokasikan.
Laporan realisasi anggaran menurut standar ini harus
menggunakan akuntansi berbasis kas, yakni basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar, dimana pendapatan diakui pada saat
diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah dan belanja diakui
pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah, hal ini dijelaskan dalam PSAP Nomor 02 paragraf 22
dan 31, dan akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto
(PSAP 02 paragraf 25).
Transfer adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain
seperti penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana
bagi hasil dari pemerintah provinsi (PSAP 02 paragraf 24).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
PSAP 02 paragraf 34-35 menjelaskan bahwa belanja
diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja),
organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan
belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu
aktivitas. Klasifikasi ekonomi untuk Pemerintah Pusat yaitu belanja
pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan
sosial, dan belanja lain-lain. Klasifikasi ekonomi untuk Pemerintah
Daerah meliputi terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja
modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja tak terduga.
Dalam PSAP 02 paragraf 36 menjelaskan belanja operasi
adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari Pemerintah
Daerah yang memberi manfaat jangka pendek, selanjutnya dalam
PSAP 02 paragraf 37 mengklasifikasikan belanja modal menjadi
belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan,
dan aset tak berwujud.
Belanja lain-lain/tak terduga adalah pengeluaran anggaran
untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang
seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran
tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Pusat/Daerah, sebagaimana
dijelaskan dalam PSAP 02 paragraf 38.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Transfer keluar yang disajikan adalah transfer bagi hasil yang
meliputi bagi hasil pajak, bagi hasil retribusi, dan bagi hasil
pendapatan lainnya (PSAP 02 paragraf 40).
Di PSAP 02 paragraf 47-49 dijelaskan bahwa surplus adalah
selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode
pelaporan, dan defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan
belanja selama satu periode pelaporan.
Menurut PSAP 02 paragraf 50, pembiayaan adalah seluruh
transaksi keuangan Pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran,
yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran Pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup
defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.
PSAP 02 paragraf 51-54 menjelaskan bahwa penerimaan
pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman,
penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan
negara/daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada
fihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana
cadangan. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada
Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Akuntansi penerimaan
pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto. Pencairan dana
cadangan mengurangi dana cadangan yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Di PSAP 02 paragraf 55-57 menjelaskan bahwa pengeluaran
pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga,
penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman
dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana
cadangan. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Pembentukan dana cadangan
menambah dana cadangan yang bersangkutan. Hasil-hasil yang
diperoleh dari pengelolaan dana cadangan di Pemerintah Daerah
merupakan penambah dana cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai
pendapatan dalam pos pendapatan asli daerah lainnya.
PSAP 02 paragraf 58-59 menjelaskan bahwa pembiayaan neto
adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi
pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu.
Selisih lebih/kurang antara penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos
pembiayaan neto.
PSAP 02 paragraf 60-61 menjelaskan bahwa sisa lebih/kurang
pembiayaan anggaran adalah selisih lebih/kurang antara realisasi
penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan. Selisih
lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu
periode pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.
2. Neraca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
PSAP 01 paragraf 38 menjelaskan neraca merupakan laporan
yang menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Daerah mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap entitas
pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan non lancar
serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka
pendek dan jangka panjang dalam neraca (PSAP 01 paragraf 39).
Dalam PSAP 01 paragraf 43 menyebutkan bahwa neraca
mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut: kas dan setara
kas, investasi jangka pendek, piutang pajak dan bukan pajak,
persediaan, investasi jangka panjang, aset tetap, kewajiban jangka
pendek, kewajiban jangka panjang, dan ekuitas dana, dan di PSAP 01
paragraf 44 menjelaskan bahwa pos-pos selain yang disebutkan pada
paragraf 43 disajikan dalam neraca jika Standar Akuntansi
Pemerintahan mensyaratkan, atau jika penyajian demikian perlu untuk
menyajikan secara wajar posisi keuangan suatu entitas pelaporan.
PSAP 01 paragraf 48 mengatur bahwa suatu aset yang
diklasifikasikan sebagai aset lancar jika:
1) Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki
untuk dijual dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan,
atau
2) Berupa kas dan setara kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Semua aset selain yang disebutkan, diklasifikasikan sebagai aset non
lancar.
PSAP 01 paragraf 49 merinci aset lancar meliputi kas dan
setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan. Pos-pos
investasi jangka pendek antara lain deposito berjangka 3 sampai 12
bulan, surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Pos-pos piutang
antara lain piutang pajak, retribusi, denda, penjualan angsuran,
tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan diterima
dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Persediaan mencakup
barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan,
misalnya barang pakai habis seperti alat tulis kantor, barang tak habis
pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai
seperti komponen bekas.
Klasifikasi aset non lancar diatur dalam PSAP 01 paragraf 51
yaitu investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan aset
lainnya. Investasi jangka panjang terdiri dari investasi non permanen
dan investasi permanen (PSAP 01 paragraf 52). Dalam PSAP 01
paragraf 55 menyebutkan bahwa investasi non permanen terdiri dari
pembelian surat utang negara, penanaman modal proyek pembangunan
yang dapat dialihkan kepada fihak ketiga, dan investasi non permanen
lainnya, kemudian PSAP 01 paragraf 56 menyebutkan investasi
permanen yang terdiri dari penyertaan modal pemerintah dan investasi
permanen lainnya. Menurut PSAP 01 paragraf 58 aset tetap terdiri dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1) Tanah;
2) Peralatan dan mesin;
3) Gedung dan bangunan;
4) Jalan, irigasi, dan jaringan;
5) Aset tetap lainnya; dan
6) Konstruksi dalam pengerjaan.
Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat
dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Dana cadangan dirinci menurut
tujuan pembentukannya (PSAP 01 paragraf 59).
Pos aset non lancar yang terakhir adalah aset non lancar
lainnya, dalam PSAP 01 paragraf 60 menjelaskan bahwa aset non
lancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset lainnya, termasuk dalam
aset lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang
jatuh tempo lebih dari 12 bulan, dan aset kerja sama dengan fihak
ketiga.
Pengakuan aset dijelaskan dalam PSAP 01 paragraf 61 dan 62
yaitu aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh oleh Pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal dan aset diakui juga pada saat diterima atau
kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
Pengukuran aset diatur dalam PSAP 01 paragraf 63-67, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Kas dicatat sebesar nilai nominal;
2) Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan;
3) Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
4) Persediaan dicatat sebesar:
a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri;
c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
5) Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan
termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk
memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut;
6) Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Apabila penilaian
aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai
wajar pada saat perolehan. Selain tanah dan konstruksi dalam
pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan
sifat dan karakteristik aset tersebut. Biaya perolehan aset tetap
yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung
untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung
termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan,
tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang
terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
PSAP 01 paragraf 69 menerangkan kewajiban diklasifikasikan
menjadi kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam
waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
Dalam PSAP 01 paragraf 70-71 dijelaskan bahwa beberapa
kewajiban jangka pendek adalah utang transfer pemerintah, utang
kepada pegawai, bunga pinjaman, utang jangka pendek dari fihak
ketiga, utang perhitungan fihak ketiga (PFK), dan bagian lancar utang
jangka panjang, dan kewajiban jangka panjang diatur dalam PSAP 01
paragraf 72 yang intinya menjelaskan bahwa kewajiban jangka
panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan
diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka panjang.
Pengakuan kewajiban sebagaimana dijelaskan dalam PSAP 01
paragraf 75 dan 76 yaitu kewajiban diakui jika besar kemungkinan
bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan
perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang
dapat diukur dengan andal, dan kewajiban diakui juga pada saat dana
pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. Pengukuran
kewajiban diatur dalam PSAP 01 paragraf 77 yaitu kewajiban dicatat
sebesar nilai nominal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
PSAP 01 paragraf 78 berbunyi setiap entitas pelaporan
mengungkapkan secara terpisah dalam neraca atau dalam catatan atas
laporan keuangan:
1) Ekuitas Dana Lancar, termasuk sisa lebih pembiayaan
anggaran/saldo anggaran lebih;
2) Ekuitas Dana Investasi;
3) Ekuitas Dana Cadangan.
Menurut PSAP 01 paragraf 79, ekuitas dana lancar adalah
selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas dana
lancar antara lain sisa lebih pembiayaan anggaran, cadangan piutang,
cadangan persediaan, dan dana yang harus disediakan untuk
pembayaran utang jangka pendek, kemudian menurut PSAP 01
paragraf 80, ekuitas dana investasi mencerminkan kekayaan
Pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap,
dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang,
selanjutnya ekuitas dana cadangan mencerminkan kekayaan
Pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan
perlakuan perundang-undangan, hal ini dijelaskan dalam PSAP 01
paragraf 81.
Penyajian neraca juga diatur dalam PSAP selain PSAP 01,
yaitu:
a. PSAP 05 tentang akuntansi persediaan;
b. PSAP 06 tentang akuntansi investasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. PSAP 07 tentang akuntansi aset tetap;
d. PSAP 08 tentang konstruksi dalam pengerjaan; dan
e. PSAP 09 tentang akuntansi kewajiban
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan
pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan,
dan nonanggaran (PSAP 03 paragraf 14).
Dalam PSAP 03 paragraf 16 menyebutkan bahwa satu transaksi
tertentu dapat mempengaruhi arus kas dari beberapa aktivitas,
misalnya transaksi pelunasan utang yang terdiri dari pelunasan pokok
utang dan bunga utang. Pembayaran pokok utang akan diklasifikasikan
ke dalam aktivitas pembiayaan sedangkan pembayaran bunga utang
akan diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi.
Komponen-komponen yang disajikan dalam pos arus kas dari
aktivitas operasi yang meliputi arus masuk kas dan arus keluar kas
diatur dalam PSAP 03 paragraf 19 dan 20 yaitu arus masuk kas dari
aktivitas operasi terutama diperoleh dari penerimaan perpajakan,
penerimaan negara bukan pajak (PNBP), penerimaan hibah,
penerimaan bagian laba Perusahaan Negara/Daerah dan investasi
lainnya, dan transfer masuk, sedangkan dalam PSAP 03 paragraf 20,
arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,
belanja lain-lain/tak terduga, dan transfer keluar.
Komponen aktivitas investasi aset non keuangan diatur dalam
PSAP 03 paragraf 24 yang mana menjelaskan arus masuk kas terdiri
dari penjualan aset tetap dan penjualan aset lainnya, serta dalam PSAP
03 paragraf 25 menjelaskan arus keluar kas terdiri dari perolehan aset
tetap dan perolehan aset lainnya.
Komponen laporan arus kas selanjutnya adalah arus kas dari
aktivitas pembiayaan. Arus masuk kas dari aktivitas pembiayaan terdiri
dari penerimaan pinjaman, penerimaan hasil penjualan surat utang
negara (SUN), penerimaan dari divestasi, penerimaan kembali
pinjaman, dan pencairan dana cadangan, sedangkan untuk penyajian
arus keluar kas dari aktivitas pembiayaan terdiri dari penyertaan modal
pemerintah daerah, pembayaran pokok pinjaman, dan pemberian
pinjaman jangka panjang, dan pembentukan dana cadangan. Penyajian
komponen arus kas dari aktivitas pembiayaan ini diatur dalam PSAP
03 paragraf 27 dan 28.
Arus kas dari aktivitas non anggaran meliputi arus masuk kas
dan arus keluar kas. Arus masuk kas terdiri dari penerimaan
perhitungan fihak ketiga (PFK), dan kiriman uang masuk, sedangkan
untuk arus keluar kas juga terdiri dari pengeluaran perhitungan fihak
ketiga (PFK), dan kiriman uang keluar (PSAP 03 paragraf 30 dan 31).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Menurut PSAP 03 paragraf 33-34, entitas pelaporan
Pemerintah sebaiknya menggunakan metode langsung dalam
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. Metode ini mengungkapkan
pengelompokan utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto.
Dalam PSAP 03 paragraf 36 dijelaskan bahwa arus kas yang
timbul dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dengan
menggunakan mata uang rupiah dengan menjabarkan mata uang asing
tersebut ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal
transaksi.
PSAP 03 paragraf 39 menyebutkan bahwa arus kas dari
transaksi penerimaan pendapatan bunga dan pengeluaran belanja untuk
pembayaran bunga pinjaman serta penerimaan pendapatan dari bagian
laba Perusahaan Negara/Daerah harus diungkapkan secara terpisah.
Setiap akun yang terkait dengan transaksi tersebut harus
diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi secara konsisten dari tahun
ke tahun.
Pencatatan investasi pada Perusahaan Negara/Daerah dan
Kemitraan dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu
metode biaya dan metode ekuitas (PSAP 03 paragraf 43). Pada PSAP
03 paragraf 45 mengatur bahwa entitas melaporkan pengeluaran
investasi jangka panjang dalam Perusahaan Negara/Daerah dan
kemitraan dalam arus kas aktivitas pembiayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PSAP 03 paragraf 46-49 berbicara tentang arus kas yang
berasal dari perolehan dan pelepasan Perusahaan Negara/Daerah dan
unit operasi lainnya, arus kas yang berasal dari perolehan dan
pelepasan perusahaan Negara/Daerah dan unit operasional lainnya
harus disajikan secara terpisah dalam aktivitas pembiayaan.
Dalam PSAP 03 paragraf 50 dan 51 mengatakan bahwa
transaksi investasi dan pembiayaan yang tidak mengakibatkan
penerimaan atau pengeluaran kas dan setara kas tidak dilaporkan
dalam laporan arus kas. Transaksi tersebut harus diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan, dan contohnya adalah perolehan aset
melalui pertukaran atau hibah. Entitas pelaporan mengungkapkan
komponen kas dan setara kas dalam laporan arus kas yang jumlahnya
sama dengan pos terkait di neraca (PSAP 03 paragraf 52).
4. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan dibuat agar dapat membantu
pembacanya memahami kondisi dan posisi keuangan entitas pelaporan
secara keseluruhan. Sebagaimana dijelaskan dalam PSAP 04 paragraf
12, catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan atau daftar
terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam laporan
realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus kas, termasuk pula dalam
catatan atas laporan keuangan adalah penyajian informasi yang
diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti
kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya.
Dalam PSAP 04 paragraf 13, catatan atas laporan keuangan
seharusnya:
1) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan,
ekonomi makro, pencapaian target Undang-undang
APBN/Perda APBD berikut kendala dan hambatan yang
dihadapi dalam pencapaian target;
2) Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun
pelaporan;
3) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan
keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk
diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
penting lainnya;
4) Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam
lembar muka laporan keuangan;
5) Mengungkapkan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban
yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas
pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan
basis kas;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
6) Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar yang tidak disajikan dalam lembar muka
laporan keuangan.
Secara garis besar, PSAP 04 terdiri dari 7 pokok bahasan,
yaitu:
a. Penyajian informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi
makro, pencapaian target Undang-Undang APBN/Peraturan
Daerah APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam
pencapaian target;
b. Penyajian ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun
pelaporan;
c. Dasar penyajian laporan keuangan dan pengungkapan kebijakan
akuntansi keuangan;
d. Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka
laporan keuangan;
e. Pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang
timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan
dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas;
f. Pengungkapan-pengungkapan lainnya;
g. Susunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4. a. Penyajian informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi
makro, pencapaian target Undang-Undang APBN/Peraturan Daerah
APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian
target
Pada PSAP 04 paragraf 19 mengatur bahwa kebijakan
fiskal yang perlu diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan
adalah kebijakan-kebijakan Pemerintah dalam peningkatan
pendapatan, efisiensi belanja dan penentuan sumber atau
penggunaan pembiayaan, misalnya penjabaran rencana strategis
dalam kebijakan penyusunan APBN/APBD, sasaran, program dan
prioritas anggaran, kebijakan intensifikasi/ekstensifikasi
perpajakan, pengembangan pasar surat utang negara.
Kondisi ekonomi makro yang pelu diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan adalah asumsi-asumsi indikator
ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan APBN/APBD
berikut tingkat capaiannya. Indikator ekonomi makro tersebut
antara lainproduk domestik bruto/produk domestik regional bruto,
pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, harga minyak,
tingkat suku bunga, dan neraca pembayaran (PSAP 04 paragraf
20).
Dalam PSAP 04 paragraf 21 disebutkan bahwa catatan atas
laporan keuangan harus dapat menjelaskan perubahan anggaran
yang penting selama periode berjalan dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
anggaran yang pertama kali disahkan oleh DPR/DPRD, hambatan
dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan, serta masalah lainnya yang dianggap perlu oleh
manajemen entitas pelaporan untuk diketahui pembaca laporan
keuangan. Dalam kondisi tertentu, entitas pelaporan belum dapat
mencapai target yang telah ditetapkan, misalnya jumlah unit
pembangunan bangunan sekolah dasar. Penjelasan mengenai
hambatan dan kendala yang ada, misalnya kurangnya ketersediaan
lahan, perlu dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan (PSAP
04 paragraf 23).
4. b. Penyajian ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun
pelaporan
PSAP 04 paragraf 27 menjelaskan bahwa pencapaian
kinerja keuangan yang telah ditetapkan dijelaskan secara obyektif
dalam catatan atas laporan keuangan, dimana keberhasilan
pencapaian kinerja dapat diketahui berdasarkan tingkat efisiensi
dan efektivitas suatu program. Efisiensi dapat diukur dengan
membandingkan keluaran (output) dengan masukan (input),
sedangkan efektivitas diukur dengan membandingkan hasil
(outcome) dengan target yang telah ditetapkan.
Di PSAP 04 paragraf 28 mengatur bahwa ikhtisar
pembahasan kinerja keuangan dalam catatan atas laporan keuangan
harus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1) Menguraikan strategi dan sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan;
2) Memberikan gambaran yang jelas atas realisasi dan rencana
kinerja keuangan dalam satu entitas pelaporan; dan
3) Menguraikan prosedur yang telah disusun dan dijalankan oleh
manajemen untuk dapat memberikan keyakinan yang beralasan
bahwa informasi kinerja keuangan yang dilaporkan adalah
relevan dan andal;
Di PSAP 04 paragraf 29 mengatur bahwa pembahasan
mengenai kinerja keuangan harus:
1) Meliputi baik hasil yang positif maupun negatif;
2) Menyajikan data historis yang relevan;
3) Membandingkan hasil yang dicapai dengan tujuan dan rencana
yang telah ditetapkan;
4) Menyajikan informasi penjelasan lainnya yang diyakini oleh
manajemen akan dibutuhkan oleh pembaca laporan keuangan
untuk dapat memahami indikator, hasil, dan perbedaan yang
ada dengan tujuan atau rencana.
Dalam PSAP 04 paragraf 30 menerangkan bahwa untuk
lebih meningkatkan kegunaan informasi, penjelasan entitas
pelaporan harus juga meliputi penjelasan mengenai apa yang
semestinya dilakukan dan rencana untuk meningkatkan kinerja
program. Keterbatasan dan kesulitan yang penting sehubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dengan pengukuran dan pelaporan kinerja keuangan juga harus
diungkapkan sesuai dengan relevansinya atas indikator kinerja
(PSAP 04 paragraf 31). Oleh karena itu, indikator kinerja harus
dilengkapi dengan informasi penjelasan yang sesuai, seperti
informasi mengenai faktor yang substansial yang berada diluar
kendali entitas dan informasi mengenai faktor-faktor yang
membuat entitas mempunyai pengaruh penting (PSAP 04 paragraf
32-33).
4. c. Dasar penyajian laporan keuangan dan pengungkapan kebijakan
akuntansi keuangan
Dalam menyajikan catatan atas laporan keuangan, entitas
pelaporan harus mengungkapkan dasar penyajian laporan keuangan
dan kebijakan akuntansi, seperti dijelaskan dalam PSAP 04
paragraf 34.
4. c. 1) Asumsi dasar akuntansi
Pada PSAP 04 paragraf 35 mengatakan bahwa asumsi
dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu mendasari
penyusunan laporan keuangan, biasanya tidak diungkapkan
secara spesifik. Pengungkapan diperlukan jika tidak mengikuti
asumsi atau konsep dasar tersebut disertai alasan dan
penjelasan, kemudian pada PSAP 04 paragraf 36 mengatakan
bahwa sesuai dengan kerangka konseptual akuntansi
Pemerintahan, asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
lingkungan Pemerintah adalah anggapan yang diterima sebagai
suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi
dapat diterapkan, yang terdiri dari:
a) Asumsi kemandirian entitas;
b) Asumsi kesinambungan entitas; dan
c) Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary
measurement).
4. c. 2) Pengguna laporan keuangan
PSAP 04 paragraf 40 mengatakan bahwa laporan
keuangan mengandung informasi bagi pemakai yang berbeda-
beda, seperti anggota legislatif, kreditor dan karyawan.
Pemakai penting lain meliputi pemasok, pelanggan, organisasi
perdagangan, analis keuangan, calon investor, penjamin, ahli
statistik, ahli ekonomi, dan pihak yang berwenang membuat
peraturan, kemudian di paragraf 41 menyebutkan para pemakai
laporan keuangan membutuhkan keterangan kebijakan
akuntansi terpilih sebagai bagian dari informasi yang
dibutuhkan, untuk membuat penilaian, dan keputusan keuangan
dan keperluan lain, sehingga pengungkapan kebijakan
akuntansi merupakan bagian yang tidak boleh terpisahkan dari
laporan keuangan (PSAP 04 paragraf 42).
4. c. 3) Kebijakan akuntansi dan isi kebijakan akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dalam PSAP 04 paragraf 45 menyebutkan
pengungkapan kebijakan akuntansi harus mengidentifikasikan
dan menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan oleh
entitas pelaporan dan metode-metode penerapannya yang
secara material mempengaruhi penyajian laporan realisasi
anggaran, neraca, dan laporan arus kas. Pengungkapan juga
harus meliputi pertimbangan-pertimbangan penting yang
diambil dalam memilih prinsip-prinsip yang sesuai.
PSAP 04 paragraf 46 menjelaskan secara umum,
kebijakan akuntansi pada catatan atas laporan keuangan
menjelaskan hal-hal berikut ini:
a) Entitas pelaporan;
b) Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan
keuangan;
c) Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan;
d) Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang
berkaitan dengan ketentuan-ketentuan masa transisi
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan diterapkan
oleh suatu entitas pelaporan;
e) Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk
memahami laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dalam PSAP 04 paragraf 48 menambahkan walaupun
kerangka konseptual akuntansi Pemerintahan menyarankan
penggunaan basis akuntansi tertentu untuk penyusunan laporan
keuangan Pemerintah, pernyataan penggunaan basis akuntansi
yang mendasari laporan keuangan Pemerintah semestinya
diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. Pernyataan
tersebut termasuk pernyataan kesesuaiannya dengan kerangka
konseptual akuntansi Pemerintahan.
PSAP 04 paragraf 50 mengatur tentang kebijakan-
kebijakan akuntansi yang perlu dipertimbangkan untuk
disajikan, tetapi tidak terbatas pada:
a) Pengakuan pendapatan;
b) Pengakuan belanja;
c) Prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian;
d) Investasi;
e) Pengakuan dan penghentian/penghapusan aset berwujud
dan tidak berwujud;
f) Kontrak-kontrak konstruksi;
g) Kebijakan kapitalisasi pengeluaran;
h) Kemitraan dengan pihak ketiga;
i) Biaya penelitian dan pengembangan;
j) Persediaan, baik yang untuk dijual maupun untuk dipakai
sendiri;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
k) Pembentukan dana cadangan;
l) Pembentukan dana kesejahteraan pegawai;
m) Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai.
4. d. Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka
laporan keuangan
Dalam PSAP 04 paragraf 55-56 menyebutkan bahwa
catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi yang
diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan lainnya serta pengungkapan-pengungkapan lain yang
diperlukan untuk penyajian wajar atas laporan keuangan, seperti
kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lain.
Pengungkapan informasi dalam catatan atas laporan keuangan
harus dapat memberikan informasi lain yang belum disajikan
dalam bagian lain laporan keuangan.
4. e. Pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang
timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan
belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas
Hal ini diatur dalam PSAP 04 paragraf 58-61, yaitu entitas
pelaporan yang menyusun laporan keuangan berbasis akrual atas
pendapatan dan belanja harus mengungkapkan pos-pos aset dan
kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual
dan menyajikan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tujuan dari rekonsiliasi adalah untuk menyajikan hubungan antara
laporan kinerja keuangan dengan laporan realisasi anggaran.
4. f. Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya
PSAP 04 paragraf 62 mengatakan bahwa catatan atas
laporan keuangan juga harus mengungkapkan informasi yang bila
tidak diungkapkan akan menyesatkan bagi pembaca laporan,
kemudian dalam PSAP 04 paragraf 63 mengatakan suatu entitas
pelaporan mengungkapkan hal-hal berikut ini apabila belum
diinformasikan dalam bagian manapun dari laporan keuangan,
yaitu:
1) Domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi tempat
entitas tersebut berada;
2) Penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan
pokoknya;
3) Ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan
kegiatan operasionalnya.
Di PSAP 04 paragraf 64 menjelaskan bahwa catatan atas
laporan keuangan harus mengungkapkan kejadian-kejadian penting
selama tahun pelaporan, seperti:
1) Penggantian manajemen Pemerintahan selama tahun berjalan;
2) Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh
manajemen baru;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3) Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada
neraca; dan
4) Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan.
5) Kejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya
pemogokan yang harus ditanggulangi Pemerintah.
4. g. Susunan
PSAP 04 paragraf 66 menjelaskan bahwa agar dapat
digunakan oleh pengguna dalam memahami dan
membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya,
catatan atas laporan keuangan biasanya disajikan dengan susunan
sebagai berikut:
1) Kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target
Undang-Undang APBN/Perda APBD;
2) Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan;
3) Kebijakan akuntansi yang penting:
a) Entitas pelaporan;
b) Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan
keuangan;
c) Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan;
d) Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan
dengan ketentuan-ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan oleh suatu entitas pelaporan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
e) Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk
memahami laporan keuangan.
4) Penjelasan pos-pos laporan keuangan:
a) Rincian dan penjelasan masing-masing pos laporan
keuangan;
b) Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan
dalam lembar muka laporan keuangan;
5) Pengungkapan pos-pos aset dan kewajiban yang timbul
sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan
belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk
entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual;
6) Informasi tambahan lainnya, yang diperlukan seperti gambaran
umum Daerah.
C. Penelitian Terdahulu
Rintiani (2014), dalam penelitiannya dengan judul “Evaluasi Penyajian
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Surabaya Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010”. Penelitian ini mengevaluasi kesesuaian
penyajian laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Surabaya tahun 2013
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
adalah metode analisis deskriptif, dan standar yang dipakai dalam penelitian
ini adalah standar berbasis kas menuju akrual yang meliputi:
1. Laporan realisasi anggaran: PSAP 02 tentang laporan realisasi
anggaran;
2. Neraca: PSAP 01 tentang penyajian laporan keuangan;
3. Laporan arus kas: PSAP 03 tentang laporan arus kas; dan
4. Catatan atas laporan keuangan: PSAP 04 tentang catatan atas laporan
keuangan.
Hasil penelitian ini adalah Pemerintah Kota Surabaya belum sepenuhnya
menerapkan standar penyusunan laporan keuangan yang diatur pada Peraturan
Pemerintah Nomor 71 tahun 2010.
Ningtyas, Poputra, dan Lambey (2015) dengan judul “Evaluasi
Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Pada Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Utara”. Penelitian ini
mengevaluasi kesesuaian penyajian laporan keuangan pada Dinas Energi Dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Utara dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Metode
analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode komparatif. Dalam
penelitian ini, laporan yang dievaluasi hanya laporan realisasi anggaran dan
neraca. Hasil penelitian ini adalah penyajian laporan keuangan pada Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Utara belum sepenuhnya
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus pada Pemerintah
Daerah Kabupaten Gunung Kidul. Menurut Bogdan dan Biklen (1982) studi
kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang
subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu.
Dalam hal ini, peneliti akan melakukan pengujian secara rinci terhadap
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tahun 2014.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul di Jalan Brigjen Katamso, Wonosari, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitiannya dilakukan pada Desember 2015 sampai
dengan Maret 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
C. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tahun 2014 yang berupa laporan realisasi anggaran, neraca,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu langkah strategis
dalam penelitian adalah untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini data
dikumpulkan dengan dua teknik yaitu dokumentasi dan wawancara langsung.
Berikut kedua teknik pengumpulan data tersebut digunakan secara bertahap:
1. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan melakukan penelusuran
terhadap dokumen-dokumen yang mendukung penelitian, yaitu dengan
mencatat, menyalin, dan menggandakan data-data informasi, yang
meliputi gambaran umum Pemerintah kabupaten Gunungkidul, dan
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang berupa
laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan.
2. Wawancara langsung
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan
tanya jawab dengan pedoman wawancara yang pertanyaanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
berkembang sesuai dengan situasi dan informasi yang dibutuhkan
sehingga terjadi wawancara yang interaktif antara peneliti dengan
pihak Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah
(DPPKAD) Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Wawancara ini
dilakukan untuk mengetahui secara langsung gambaran umum
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan sebab-sebab terjadinya jika
ada perbedaan penyajian antara laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
E. Teknik Analisis Data
Menganalisis data dalam suatu penelitian sangatlah diperlukan untuk
memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Metode analisis
data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif komparatif, yaitu
dengan membandingkan antara penyajian laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, tujuannya adalah untuk
menilai kesesuaian dan ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dalam menjawab permasalahan dalam penelitian ini, peneliti
membandingkan dokumen laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul dengan standar akuntansi pemerintahan. Dalam hal ini yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dipakai sebagai pedoman untuk mengevaluasi adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
berbasis kas menuju akrual yang meliputi:
1) Laporan realisasi anggaran: PSAP 02 tentang laporan realisasi
anggaran;
2) Neraca:
a. PSAP 01 tentang penyajian laporan keuangan;
b. PSAP 05 tentang akuntansi persediaan;
c. PSAP 06 tentang akuntansi investasi;
d. PSAP 07 tentang akuntansi aset tetap;
e. PSAP 08 tentang konstruksi dalam pengerjaan; dan
f. PSAP 09 tentang akuntansi kewajiban;
3) Laporan arus kas: PSAP 03 tentang laporan arus kas; dan
4) Catatan atas laporan keuangan: PSAP 04 tentang catatan atas
laporan keuangan.
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Sesuai: hasil perbandingan antara laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dengan standar akuntansi
pemerintahan adalah sama;
2) Tidak sesuai: hasil perbandingan antara laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dengan standar akuntansi
pemerintahan adalah berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Jika terdapat ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,
ketidaksesuaian yang ditemukan tersebut dijelaskan perbedaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
GAMBARAN UMUM KABUPATEN GUNUNGKIDUL
A. Geografi
Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di
Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibukotanya Wonosari. Luas wilayah
Kabupaten Gunungkidul 1.485,36 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Wonosari terletak di sebelah
tenggara kota Yogyakarta (Ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta),
dengan jarak ± 39 km. Wilayah Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 18
Kecamatan dan 144 desa. Letak geografi: 110 21’ sampai 110 50’ BUJUR
TIMUR 7 46’ sampai 8 09’ LINTANG SELATAN. Batas Wilayah:
1. Utara : Kabupaten Klaten dan Sukoharjo (Propinsi Jawa Tengah)
2. Barat : Kabupaten Bantul dan Sleman (Propinsi DIY)
3. Selatan : Samudera Hindia
4. Timur : Kabupaten Wonogiri (Propinsi Jawa Tengah)
B. Topografi
Berdasarkan kondisi topografi Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi
3 (tiga) zona pengembangan, yaitu:
1. Zona Utara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Zona utara disebut wilayah Batur Agung dengan ketinggian
200 m - 700 m di atas permukaan laut. Keadaannya berbukit-bukit,
terdapat sumber-sumber air tanah kedalaman 6 m - 12 m dari
permukaan tanah. Jenis tanah didominasi latosol dengan bataun induk
vulkanik dan sedimen taufan. Wilayah ini meliputi Kecamatan Patuk,
Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, dan Kecamatan Ponjong bagian
utara.
2. Zona Tengah
Zona tengah disebut wilayah pengembangan Ledok Wonosari,
dengan ketinggian 150 m - 200 m diatas permukaan laut. Jenis tanah
didominasi oleh asosiasi mediteran merah dan grumosol hitam dengan
bahan induk batu kapur, sehingga meskipun musim kemarau panjang,
partikel-partikel air masih mampu bertahan. Terdapat sungai di atas
tanah, tetapi dimusim kemarau kering. Kedalaman air tanah berkisar
antara 60 m - 120 m di bawah permukaan tanah. Wilayah ini meliputi
Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Ponjong bagian tengah
dan Kecamatan Semanu bagian utara.
3. Zona Selatan
Zona Selatan disebut wilayah pengembangan Gunung Seribu
(Duizon gebergton atau Zuider gebergton), dengan ketinggian 0 m -
300 m di atas permukaan laut. Batuan dasar pembentuknya adalah batu
kapur dengan ciri khas bukit-bukit kerucut (Conical limestone) dan
merupakan kawasan karst. Pada wilayah ini banyak dijumpai sungai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
bawah tanah. Zona Selatan ini meliputi Kecamatan Saptosari, Paliyan,
Girisubo, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Purwosari, Panggang,
Ponjong bagian selatan, dan Kecamatan Semanu bagian selatan.
C. Klimatologi
Wilayah Kabupaten Gunungkidul termasuk daerah beriklim tropis,
dengan topografi wilayah yang didominasi dengan daerah kawasan perbukitan
karst. Wilayah selatan didominasi oleh kawasan perbukitan karst yang banyak
terdapat goa-goa alam dan juga sungai bawah tanah yang mengalir. Dengan
kondisi tersebut menyebabkan kondisi lahan di kawasan selatan kurang subur
yang berakibat budidaya pertanian di kawasan ini kurang optimal. Kondisi
klimatologi Kabupaten Gunungkidul secara umum menunjukkan kondisi
sebagai berikut:
1. Curah hujan rata-rata pada Tahun 2010 sebesar 1.954,43 mm per tahun
dengan jumlah hari hujan rata-rata 103 hari per tahun. Bulan basah 7
bulan, sedangkan bulan kering berkisar 5 bulan. Wilayah Kabupaten
Gunungkidul sebelah utara merupakan wilayah yang memiliki curah
hujan paling tinggi dibanding wilayah tengah dan selatan. Wilayah
Gunungkidul wilayah selatan mempunyai awal hujan paling akhir.
2. Suhu udara rata-rata harian 27,7° C, suhu minimum 23,2°C dan suhu
maksimum 32,4°C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Kelembaban nisbi berkisar antara 80 % - 85 %, tidak terlalu
dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi oleh musim.
D. Pemerintahan
Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah
Istimewa Yogyakarta, dengan Ibu Kota Wonosari yang terletak 39 km sebelah
tenggara Kota Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44).
Organisasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terdiri dari Kepala
Daerah beserta Perangkat Daerah yang terdiri atas Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Rumah Sakit
Umum Daerah, dan Kecamatan. Perangkat Daerah dimaksud bertanggung
jawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 10
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Nomor 19 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Struktur Organisasi Sekretariat Daerah yaitu:
1. Sekretaris Daerah;
2. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, yang membawahi:
a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum;
b. Bagian Administrasi Pemerintahan Desa;
c. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat.
3. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, yang membawahi:
a. Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam;
b. Bagian Administrasi Pembangunan.
4. Asisten Administrasi Umum, yang membawahi:
a. Bagian Umum;
b. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;
c. Bagian Hukum;
d. Bagian Organisasi.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dalam ketentuan Pasal 8A dan Pasal 8B Peraturan Daerah Kabupaten
Gunungkidul Nomor 19 Tahun 2011 diatur juga mengenai Staf Ahli Bupati
dengan nomenklatur jabatan staf ahli dapat terdiri dari:
1. Staf ahli bidang hukum dan politik;
2. Staf ahli bidang pemerintahan;
3. Staf ahli bidang pembangunan;
4. Staf ahli bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia; dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
5. Staf ahli bidang ekonomi dan keuangan.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Sekretariat Daerah
dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 19 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Sekretariat Daerah
dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dengan struktur organisasi
sebagai berikut:
1. Sekretaris DPRD;
2. Bagian Tata Usaha;
3. Bagian Perencanaan dan Keuangan;
4. Bagian Risalah dan Perundang-undangan;
5. Bagian Persidangan dan Protokol; dan
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dinas-dinas Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,
Kedudukan, dan Tugas Dinas-Dinas Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 20 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Dinas-Dinas
Daerah, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura;
4. Dinas Peternakan;
5. Dinas Kelautan dan Perikanan;
6. Dinas Kehutanan dan Perkebunan;
7. Dinas Pekerjaan Umum;
8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi;
9. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi, dan Sumber Daya
Mineral;
10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
11. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika;
12. Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan; dan
13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah.
Lembaga Teknis Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,
Kedudukan, dan Tugas Lembaga Teknis Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Lembaga Teknis
Daerah, adalah sebagai berikut:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
2. Badan Kepegawaian Daerah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3. Inspektorat Daerah;
4. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga
Berencana;
5. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;
6. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan;
7. Kantor Pengelolaan Pasar;
8. Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan;
9. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah;
10. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu; dan
11. Satuan Polisi Pamong Praja.
Selain Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, 13 (tiga belas) Dinas-dinas Daerah, 11 (sebelas) Lembaga Teknis
Daerah (LTD), masih terdapat 3 (tiga) Lembaga yang dibentuk dalam
peraturan daerah tersendiri, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Wonosari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Kecamatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 22 Tahun 2011 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Badan
Penanggulangan Bencana Daerah.
RSUD Wonosari dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 23 Tahun 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Rumah Sakit
Umum Daerah Wonosari.
Pemerintah Kecamatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Kecamatan. Berdasarkan
Peraturan Daerah tersebut dibentuk 18 kecamatan dengan 144 desa.
Kecamatan yang dibentuk mempunyai tugas salah satunya adalah membina
penyelenggaraan pemerintahan desa. Untuk penyelenggaraan pemerintahan
desa diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa.
Dalam RPJMD Kabupaten Gunungkidul tahun 2010-2015 telah
dirumuskan tema dan prioritas pembangunan tahun 2011 sampai 2015 serta
visi dan misi pembangunan.
Visi Pembangunan Kabupaten Gunungkidul
“MEWUJUDKAN GUNUNGKIDUL YANG LEBIH MAJU, MAKMUR,
DAN SEJAHTERA”
Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut ditempuh
melalui 7 (tujuh) misi pembangunan daerah sebagai berikut:
1. Peningkatan pemanfaatan air sebagai sumber kemakmuran;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakan perekonomian
daerah secara lestari;
3. Peningkatan pengelolaan pariwisata;
4. Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional, dan
peduli;
5. Peningkatan iklim usaha yang kondusif;
6. Peningkatan tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dan
bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
7. Peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber-sumber
pendanaan.
E. Potensi
Kabupaten Gunungkidul mempunyai beragam potensi perekonomian
mulai dari pertanian, perikanan dan peternakan, hutan, flora dan fauna,
industri, tambang serta potensi pariwisata. Pertanian yang dimiliki Kabupaten
Gunungkidul sebagian besar adalah lahan kering tadah hujan (± 90 %) yang
tergantung pada daur iklim khususnya curah hujan. Lahan sawah beririgasi
relatif sempit dan sebagian besar sawah tadah hujan. Sumberdaya alam
tambang yang termasuk Golongan C berupa: batu kapur, batu apung, kalsit,
zeolit, bentonit, tras, kaolin dan pasir kuarsa. Kabupaten Gunungkidul juga
mempunyai panjang pantai yang cukup luas terletak di sebelah selatan
berbatasan dengan Samudera Hindia, membentang sepanjang sekitar 65 Km
dari Kecamatan Purwosari sampai Kecamatan Girisubo. Potensi hasil laut dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
wisata sangat besar dan terbuka untuk dikembangkan. Potensi lainnya adalah
industri kerajinan, makanan, pengolahan hasil pertanian yang semuanya
sangat potensial untuk dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun
Anggaran 2014
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul adalah
sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul selama satu periode tahun anggaran 2014 dan
disusun untuk menyediakan informasi yang andal dan relevan mengenai posisi
keuangan serta seluruh transaksi yang dilakukan selama satu periode
pelaporan. Tujuan penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul adalah untuk menyampaikan informasi yang transparan dan
bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas pengelolaan
keuangan Pemerintah Daerah, berupa posisi keuangan dan seluruh transaksi
yang dilakukan selama satu periode pelaporan di tahun anggaran 2014.
Pelaksanaan pengelolaan keuangan Daerah yang
dipertanggungjawabkan dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD).
Komponen Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten
Gunungkidul terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran tahun 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul mengungkapkan kegiatan keuangan Pemerintah yang
menunjukkan ketaatan terhadap APBD. Dalam hal ini disajikan
informasi mengenai perhitungan atas pelaksanaan kegiatan yang telah
dianggarkan dalam satu tahun anggaran meliputi pendapatan, belanja,
dan pembiayaan. Pendapatan diklasifikasikan berdasarkan pendapatan
asli daerah, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah.
Belanja terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak
terduga, dan transfer. Kemudian terdapat pula pos surplus/defisit yang
memuat informasi mengenai selisih lebih/kurang antara pendapatan
dan belanja selama satu periode pelaporan. Klasifikasi untuk
pembiayaan berdasarkan penerimaan daerah, pengeluaran daerah,
pembiayaan neto. Terakhir pos sisa lebih pembiayaan anggaran
(SiLPA) yang berisi informasi selisih lebih antara realisasi penerimaan
dan pengeluaran selama satu periode pelaporan. Laporan realisasi
anggaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga menyajikan
realisasi anggaran tahun sebelumnya yakni tahun 2013 sebagai
pembanding dengan tahun 2014.
2. Neraca tahun 2014
Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan
posisi keuangan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada
tanggal tertentu. Neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tahun
2014 menyajikan pos-pos aset yang terbagi menjadi aset lancar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan aset lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang. Terakhir pos ekuitas dana terdiri dari
ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi, dan ekuitas dana cadangan.
Selain itu, neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga
menyajikan posisi keuangan tahun sebelumnya yakni tahun 2013
sebagai pembanding dengan tahun 2014.
3. Laporan Arus Kas tahun 2014
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan
informasi atas semua arus kas masuk dan arus kas keluar selama
periode pelaporan. Komponen laporan arus kas Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul terdiri dari arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi aset non keuangan, arus kas dari aktivitas
pembiayaan, dan arus kas dari aktivitas non anggaran. Laporan arus
kas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga menyajikan laporan arus
kas tahun sebelumnya yakni tahun 2013 sebagai pembanding dengan
tahun 2014.
4. Catatan atas Laporan Keuangan tahun 2014
Catatan atas laporan keuangan tahun 2014 Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 terdiri dari tujuh bab. Bab
pertama adalah pendahuluan yang menjelaskan tentang maksud dan
tujuan penyusunan laporan keuangan, dan sistematika penulisan
catatan atas laporan keuangan. Bab dua adalah ekonomi makro,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kebijakan keuangan, dan pencapaian target kinerja APBD yang
menjelaskan tentang ekonomi makro, kebijakan keuangan, dan
indikator pencapaian target kinerja APBD. Bab tiga adalah ikhtisar
pencapaian kinerja keuangan yang menjelaskan tentang ikhtisar
realisasi pencapaian target kinerja keuangan, hambatan dan kendala
yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. Bab empat
adalah kebijakan akuntansi yang menjelaskan tentang entitas pelaporan
keuangan daerah, basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan
keuangan, dan penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan
ketentuan yang ada dalam standar akuntansi Pemerintahan. Bab lima
berisi penjelasan pos-pos laporan keuangan yang merinci dan
menjelaskan tentang masing-masing pos-pos pelaporan keuangan
mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas
dana, dan komponen-komponen laporan arus kas. Bab enam mengenai
informasi tambahan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul. Dan terakhir bab tujuh memuat uraian penutup catatan
atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
B. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Tabel 5.1 Analisis Penyajian
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
Laporan realisasi anggaran
1 Penyajian
informasi
pendapatan,
belanja, transfer,
surplus/defisit,
dan pembiayaan
PSAP 02 paragraf 9
Laporan realisasi anggaran
menyajikan informasi realisasi
pendapatan, belanja, transfer,
surplus/defisit, dan pembiayaan, yang
masing-masing diperbandingkan
dengan anggarannya dalam satu
periode.
Laporan realisasi anggaran menyajikan
informasi realisasi pendapatan, belanja,
transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan,
yang masing-masing diperbandingkan
dengan anggarannya dalam satu periode.
√
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
2 Penyajian
informasi nama
entitas, cakupan
entitas, periode
yang dicakup,
mata uang
pelaporan, dan
satuan angka
yang digunakan
PSAP 02 paragraf 10
Laporan realisasi anggaran harus
diidentifikasikan secara jelas, dan
diulang pada setiap nomor halaman
laporan, jika dianggap perlu, infomasi
berikut:
a. Nama entitas atau sarana
identifikasi lainnya;
b. Cakupan entitas pelaporan;
c. Periode yang dicakup;
d. Mata uang pelaporan; dan
e. Satuan angka yang digunakan.
Laporan realisasi anggaran harus
diidentifikasikan secara jelas, dan diulang
pada setiap nomor halaman laporan, jika
dianggap perlu, infomasi berikut:
a. Nama entitas atau sarana identifikasi
lainnya;
b. Cakupan entitas pelaporan;
c. Periode yang dicakup;
d. Mata uang pelaporan; dan
e. Satuan angka yang digunakan.
√
3 Periode
pelaporan
PSAP 02 paragraf 11
Penyajian laporan realisasi anggaran
sekurang-kurangnya disajikan sekali
dalam setahun.
Penyajian laporan realisasi anggaran
sekurang-kurangnya disajikan sekali dalam
setahun. √
4 Ketepatan waktu
penyajian
PSAP 02 paragraf 12
Entitas menyajikan laporan realisasi
anggaran selambat-lambatnya 6 bulan
setelah berakhirnya tahun anggaran.
Penyajian laporan realisasi anggaran
selambat-lambatnya 6 bulan setelah
berakhirnya tahun anggaran.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
5 Penyajian
informasi
pendapatan,
belanja, transfer,
surplus/defisit,
dan pembiayaan,
serta penyajian
penjelasan lebih
lanjut dalam
catatan atas
laporan
keuangan
PSAP 02 paragraf 13
Laporan realisasi anggaran disajikan
sedemikian rupa sehingga
menonjolkan berbagai unsur
pendapatan, belanja, transfer,
surplus/defisit, dan pembiayaan yang
diperlukan untuk penyajian yang
wajar. Laporan realisasi anggaran
menyandingkan realisasi pendapatan,
belanja, transfer, surplus/defisit, dan
pembiayaan dengan anggarannya.
Laporan realisasi anggaran dijelaskan
lebih lanjut dalam catatan atas laporan
keuangan yang memuat hal-hal yang
mempengaruhi pelaksanaan anggaran
seperti kebijakan fiskal dan moneter,
sebab-sebab terjadinya perbedaan
yang material antara anggaran dan
realisasinya, serta daftar-daftar yang
merinci lebih lanjut angka-angka yang
dianggap perlu untuk dijelaskan.
Laporan realisasi anggaran disajikan
sedemikian rupa sehingga menonjolkan
berbagai unsur pendapatan, belanja,
transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan
yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar. Laporan realisasi anggaran
menyandingkan realisasi pendapatan,
belanja, transfer, surplus/defisit, dan
pembiayaan dengan anggarannya. Laporan
realisasi anggaran dijelaskan lebih lanjut
dalam catatan atas laporan keuangan yang
memuat hal-hal yang mempengaruhi
pelaksanaan anggaran seperti kebijakan
fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya
perbedaan yang material antara anggaran
dan realisasinya, serta daftar-daftar yang
merinci lebih lanjut angka-angka yang
dianggap perlu untuk dijelaskan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
6 Penyajian pos-
pos dalam
laporan realisasi
anggaran
PSAP 02 paragraf 14
Pos-pos yang harus disajikan dalam
laporan realisasi anggaran meliputi
pendapatan, belanja, transfer, surplus
atau defisit, penerimaan pembiayaan,
pengeluaran pembiayaan, pembiayaan
neto, dan sisa lebih/kurang
pembiayaan anggaran
(SiLPA/SiKPA).
Pos-pos yang disajikan dalam laporan
realisasi anggaran meliputi pendapatan,
belanja, transfer, surplus atau defisit,
penerimaan pembiayaan, pengeluaran
pembiayaan, pembiayaan neto, dan sisa
lebih/kurang pembiayaan anggaran
(SiLPA/SiKPA).
√
7 Penyajian
klasifikasi
pendapatan
PSAP 02 paragraf 17
Entitas pelaporan menyajikan
klasifikasi pendapatan menurut jenis
pendapatan dalam laporan realisasi
anggaran, dan rincian lebih lanjut jenis
pendapatan disajikan pada catatan atas
laporan keuangan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menyajikan klasifikasi pendapatan menurut
jenis pendapatan dalam laporan realisasi
anggaran, dan rincian lebih lanjut jenis
pendapatan disajikan pada catatan atas
laporan keuangan.
√
8 Penyajian
klasifikasi
belanja
PSAP 02 paragraf 18
Penyajian klasifikasi belanja menurut:
a. Menurut jenis belanja di laporan
realisasi anggaran;
b. Menurut organisasi di laporan
realisasi anggaran atau di catatan
atas laporan keuangan;
c. Menurut fungsi di catatan atas
laporan keuangan.
Penyajian klasifikasi belanja hanya menurut
jenis belanja di laporan realisasi anggaran
dan rincian lebih lanjut jenis belanja
disajikan pada catatan atas laporan
keuangan. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
9 Penyelenggaraan
akuntansi
anggaran
PSAP 02 paragraf 20-21
Akuntansi anggaran diselenggarakan
sesuai dengan struktur anggaran yang
terdiri dari anggaran pendapatan,
belanja, dan pembiayaan pada saat
anggaran disahkan dan dialokasikan.
Akuntansi anggaran diselenggarakan sesuai
dengan struktur anggaran yang terdiri dari
anggaran pendapatan, belanja, dan
pembiayaan pada saat anggaran disahkan
dan dialokasikan.
√
10 Pengakuan
pendapatan
PSAP 02 paragraf 22-23
Pendapatan diakui pada saat diterima
pada Rekening Kas Umum Daerah
dan pendapatan diklasifikasikan
menurut jenis pendapatan.
Pengakuan pendapatan pada laporan
realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yaitu pendapatan diakui pada
saat diterima pada Rekening Kas Umum
Daerah dan pendapatan diklasifikasikan
menurut jenis pendapatan, dimana hal ini
disebutkan dalam kebijakan akuntansi di
Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
√
11 Penyajian
transfer masuk
PSAP 02 paragraf 24
Transfer adalah penerimaan uang dari
entitas pelaporan lain seperti
penerimaan dana perimbangan dari
pemerintah pusat dan dana bagi hasil
dari pemerintah provinsi.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
mengelompokkan pendapatan transfer
meliputi transfer pemerintah pusat - dana
perimbangan, transfer pemerintah pusat
lainnya, dan transfer pemerintah provinsi.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
12 Pelaksanaan
akuntansi
anggaran
PSAP 02 paragraf 25
Akuntansi pendapatan dilaksanakan
berdasarkan asas bruto yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan
tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan bahwa akuntansi pendapatan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan berdasarkan asas bruto yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan
tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
√
13 Penyajian
koreksi
pendapatan
PSAP 02 paragraf 26-30
Dalam hal Badan Layanan Umum,
pendapatan diakui dengan mengacu
pada peraturan perundangan yang
mengatur mengenai Badan Layanan
Umum. Pengembalian yang sifatnya
normal dan berulang (recurring) atas
penerimaan pendapatan pada periode
penerimaan maupun pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang pendapatan. Koreksi dan
pengembalian yang sifatnya tidak
berulang (nonrecurring) atas
penerimaan pendapatan yang terjadi
pada periode penerimaan pendapatan
dibukukan sebagai pengurang
pendapatan pada periode yang sama.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menyebutkan bahwa pengembalian yang
sifatnya normal dan berulang (recurring)
atas penerimaan pendapatan pada periode
penerimaan maupun pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang
pendapatan. Koreksi dan pengembalian
yang sifatnya tidak berulang (nonrecurring)
atas penerimaan pendapatan yang terjadi
pada periode penerimaan pendapatan
dibukukan sebagai pengurang pendapatan
pada periode yang sama.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
Koreksi dan pengembalian yang
sifatnya tidak berulang (nonrecurring)
atas penerimaan pendapatan yang
terjadi pada periode sebelumnya
dibukukan sebagai pengurang ekuitas
dana lancar pada periode
ditemukannya koreksi dan
pengembalian tersebut. Akuntansi
pendapatan disusun untuk memenuhi
kebutuhan pertanggungjawaban sesuai
dengan ketentuan dan untuk keperluan
pengendalian bagi manajemen
Pemerintah Pusat dan Daerah.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya
tidak berulang (nonrecurring) atas
penerimaan pendapatan yang terjadi pada
periode sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang ekuitas dana lancar pada periode
ditemukannya koreksi dan pengembalian
tersebut. Dalam hal Badan Layanan Umum,
pendapatan diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur
mengenai Badan Layanan Umum, dimana
akuntansi pendapatan disusun untuk
memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban
sesuai dengan ketentuan dan untuk
keperluan pengendalian bagi manajemen
Pemerintah Daerah.
14 Pengakuan
Belanja
PSAP 02 paragraf 31-32
Belanja diakui pada saat terjadinya
pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Daerah dan khusus untuk
pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, pengakuannya terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh
unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menyebutkan belanja Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul diakui pada saat
terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Daerah dan khusus untuk
pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, pengakuannya terjadi pada
saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
15 Penyajian
belanja operasi
PSAP 02 paragraf 36
Belanja operasi adalah pengeluaran
anggaran untuk kegiatan sehari-hari
Pemerintah Daerah yang memberi
manfaat jangka pendek.
Belanja operasi diklasifikasikan menjadi
belanja pegawai, belanja barang dan jasa,
belanja bunga, belanja subsidi, belanja
hibah, belanja bantuan sosial, dan belanja
bantuan keuangan. Sifat dari belanja operasi
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
sifatnya memberi manfaat jangka pendek.
√
16 Penyajian
belanja modal
PSAP 02 paragraf 37
Belanja modal menjadi belanja modal
untuk perolehan tanah, gedung dan
bangunan, peralatan, dan aset tak
berwujud.
Pengklasifikasian belanja modal Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dalam hal ini
sesuai dengan PSAP 02 paragraf 37 yaitu
meliputi:
a. Belanja tanah;
b. Belanja peralatan dan mesin;
c. Belanja gedung dan bangunan;
d. Belanja jalan, irigasi dan jaringan;
e. Belanja aset tetap lainnya; dan
f. Belanja aset lainnya.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
17 Penyajian
belanja tak
terduga
PSAP 02 paragraf 38
Belanja lain-lain/tak terduga adalah
pengeluaran anggaran untuk kegiatan
yang sifatnya tidak biasa dan tidak
diharapkan berulang seperti
penanggulangan bencana alam,
bencana sosial, dan pengeluaran tidak
terduga lainnya yang sangat
diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan
Pemerintah Pusat/Daerah.
Belanja tak terduga Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yaitu belanja untuk
penanganan kerusakan infrastruktur akibat
terjadinya bencana kebakaran Pasar Semin.
√
18 Penyajian
transfer keluar
PSAP 02 paragraf 40
Transfer keluar adalah pengeluaran
uang dari entitas pelaporan ke entitas
pelaporan lain seperti pengeluaran
dana perimbangan oleh Pemerintah
Pusat dan dana bagi hasil oleh
Pemerintah Daerah.
Transfer keluar yang disajikan adalah
transfer bagi hasil yang meliputi bagi hasil
pajak, bagi hasil retribusi, dan bagi hasil
pendapatan lainnya.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
19 Penyajian
koreksi belanja
PSAP 02 paragraf 44-46
Realisasi anggaran belanja dilaporkan
sesuai dengan klasifikasi yang
ditetapkan. Koreksi atas pengeluaran
belanja yang terjadi pada periode
pengeluaran dibukukan sebagai
pengurang belanja pada periode yang
sama. Apabila diterima pada periode
berikutnya, koreksi atas pengeluaran
belanja dibukukan dalam pendapatan
lain-lain. Akuntansi belanja disusun
untuk memenuhi kebutuhan
pertanggung jawaban, dan dapat
dikembangkan untuk keperluan
pengendalian manajemen dengan
memungkinkan pengukuran kegiatan
belanja tersebut.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
yaitu realisasi anggaran belanja dilaporkan
sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan.
Koreksi atas pengeluaran belanja yang
terjadi pada periode pengeluaran belanja
dibukukan sebagai pengurang belanja pada
periode yang sama. Apabila diterima pada
periode berikutnya, koreksi atas
pengeluaran belanja dibukukan dalam
pendapatan lain-lain. Akuntansi belanja
disusun untuk memenuhi kebutuhan
pertanggung jawaban sesuai dengan
ketentuan, dan dapat dikembangkan untuk
keperluan pengendalian manajemen dengan
cara yang memungkinkan pengukuran
kegiatan belanja tersebut.
√
20 Penyajian
surplus daan
defisit
PSAP 02 paragraf 47-49
Surplus adalah selisih lebih antara
pendapatan dan belanja selama satu
periode pelaporan, dan defisit adalah
selisih kurang antara pendapatan dan
belanja selama satu periode pelaporan.
Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan
belanja tersebut dicatat dalam pos
surplus/defisit. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
21 Penyajian
klasifikasi
pembiayaan
PSAP 02 paragraf 50
Pembiayaan dikelompokkan menjadi
dua yaitu penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan.
Pembiayaan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul dikelompokkan menjadi dua
yaitu penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan.
√
22 Penyajian
penerimaan
pembiayaan
PSAP 02 paragraf 51
Penerimaan pembiayaan adalah semua
penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain berasal dari
penerimaan pinjaman, penjualan
obligasi pemerintah, hasil privatisasi
perusahaan negara/daerah, penerimaan
kembali pinjaman yang diberikan
kepada fihak ketiga, penjualan
investasi permanen lainnya, dan
pencairan dana cadangan.
Penerimaan pembiayaan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul terdiri dari
penggunaan SiLPA tahun lalu, penerimaan
kembali pinjaman, dan penerimaan piutang
daerah.
√
23 Pengakuan
penerimaan
pembiayaan
PSAP 02 paragraf 52
Penerimaan pembiayaan diakui pada
saat diterima pada Rekening Kas
Umum Daerah.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan bahwa penerimaan
pembiayaan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul diakui pada saat diterima pada
Rekening Kas Umum Daerah.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
24 Akuntansi
penerimaan
pembiayaan
PSAP 02 paragraf 53
Akuntansi penerimaan pembiayaan
dilaksanakan berdasarkan asas bruto.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan bahwa akuntansi penerimaan
pembiayaan dilaksanakan berdasarkan asas
bruto.
√
25 Penyajian
pengeluaran
pembiayaan
PSAP 02 paragraf 55
Pengeluaran pembiayaan adalah
semua pengeluaran Rekening Kas
Umum Negara/Daerah antara lain
pemberian pinjaman kepada pihak
ketiga, penyertaan modal pemerintah,
pembayaran kembali pokok pinjaman
dalam periode tahun anggaran
tertentu, dan pembentukan dana
cadangan.
Pengeluaran pembiayaan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul terdiri dari
penyertaan modal daerah, pembayaran
pokok pinjaman dalam negeri, dan
pemberian pinjaman daerah. √
26 Pengakuan
pengeluaran
pembiayaan
PSAP 02 paragraf 56
Pengeluaran pembiayaan diakui pada
saat dikeluarkan dari Rekening Kas
Umum Daerah.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan bahwa pengeluaran
pembiayaan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul diakui pada saat dikeluarkan
dari Rekening Kas Umum Daerah.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
27 Dana cadangan PSAP 02 paragraf 54 dan 57
Pencairan dana cadangan mengurangi
dana cadangan yang bersangkutan,
dan pembentukan dana cadangan
menambah dana cadangan yang
bersangkutan.
Dalam tahun 2014 tidak terjadi pencairan
dan pembentukan dana cadangan.
√
28 Penyajian
pembiayaan neto
PSAP 02 paragraf 58-59
Pembiayaan neto adalah selisih antara
penerimaan pembiayaan setelah
dikurangi pengeluaran pembiayaan
dalam periode tahun anggaran
tertentu. Selisih lebih/kurang antara
penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan selama satu
periode pelaporan dicatat dalam pos
pembiayaan neto.
Selisih antara penerimaan pembiayaan
setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan
tersebut dicatat dalam pos pembiayaan neto.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
29 Penyajian sisa
lebih/kurang
pembiayaan
anggaran
PSAP 02 paragraf 60-61
Sisa lebih/kurang pembiayaan
anggaran adalah selisih lebih/kurang
antara realisasi penerimaan dan
pengeluaran selama satu periode
pelaporan. Selisih lebih/kurang
realisasi penerimaan dan pengeluaran
dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
mencatat selisih lebih/kurang antara
realisasi penerimaan dan pengeluaran pada
pos SiLPA/SiKPA. √
30 Penyajian
transaksi dalam
mata uang asing
PSAP 02 paragraf 62
Transaksi dalam mata uang asing
harus dibukukan dalam mata uang
rupiah dengan menjabarkan jumlah
mata uang asing tersebut menurut kurs
tengah bank sentral pada tanggal
transaksi.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menerapkan jika setiap ada transaksi dalam
bentuk mata uang asing, transaksi tersebut
dibukukan dalam mata uang rupiah dengan
menjabarkan jumlah mata uang asing
tersebut menurut kurs tengah bank sentral
pada tanggal transaksi.
√
31 Penyajian
transaksi
pendapatan,
belanja, dan
pembiayaan
dalam bentuk
barang dan jasa
PSAP 02 paragraf 63
Transaksi pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dalam bentuk barang dan
jasa, harus dilaporkan dalam laporan
realisasi anggarannya dengan cara
menaksir nilai barang dan jasa tersebut
pada tanggal transaksi.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menerapkan jika setiap ada transaksi
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
bentuk barang dan jasa, maka pelaporan
dalam laporan realisasi anggarannya dengan
cara menaksir nilai barang dan jasa tersebut
pada tanggal transaksi.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
Neraca
1 Penyajian posisi
keuangan dalam
aset, kewajiban,
dan ekuitas dana
PSAP 01 paragraf 38
Neraca menggambarkan posisi
keuangan suatu entitas pelaporan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada tanggal tertentu.
Neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
merupakan laporan yang menggambarkan
posisi keuangan Pemerintah Daerah
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana
pada tanggal tertentu.
√
2 Penyajian
klasifikasi aset
dan kewajiban
PSAP 01 paragraf 39
Setiap entitas pelaporan
mengklasifikasikan asetnya dalam aset
lancar dan non lancar serta
mengklasifikasikan kewajibannya
menjadi kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang dalam neraca.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menyajikan aset menjadi aset lancar dan
non lancar, kewajiban menjadi kewajiban
jangka pendek dan jangka panjang.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
3 Penyajian pos-
pos dalam neraca
PSAP 01 paragraf 43-44
Neraca mencantumkan sekurang-
kurangnya pos-pos berikut: kas dan
setara kas, investasi jangka pendek,
piutang pajak dan bukan pajak,
persediaan, investasi jangka panjang,
aset tetap, kewajiban jangka pendek,
kewajiban jangka panjang, dan ekuitas
dana.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menyajikan pos-pos dalam neraca meliputi
kas dan setara kas, investasi jangka pendek,
piutang pajak dan bukan pajak, persediaan,
investasi jangka panjang, aset tetap, dana
cadangan, aset lainnya, kewajiban jangka
pendek, kewajiban jangka panjang, dan
ekuitas dana.
√
4 Penyajian
klasifikasi aset
lancar dan non
lancar
PSAP 01 paragraf 48
Suatu aset diklasifikasikan sebagai
aset lancar jika:
1) Diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau
dimiliki untuk dijual dalam waktu
12 bulan sejak tanggal pelaporan,
atau
2) Berupa kas dan setara kas.
Semua aset selain yang disebutkan,
diklasifikasikan sebagai aset non
lancar.
Suatu aset yang diklasifikasikan sebagai
aset lancar jika:
1) Diharapkan segera untuk direalisasikan,
dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam
waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan,
atau
2) Berupa kas dan setara kas.
Semua aset selain yang disebutkan,
diklasifikasikan sebagai aset non lancar.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
5 Penyajian
klasifikasi untuk
masing-masing
pos dalam aset
lancar
PSAP 01 paragraf 49
Aset lancar meliputi kas dan setara
kas, investasi jangka pendek, piutang,
dan persediaan.
Pos-pos investasi jangka pendek
antara lain deposito berjangka 3
sampai 12 bulan, surat berharga yang
mudah diperjualbelikan.
Pos-pos piutang antara lain piutang
pajak, retribusi, denda, penjualan
angsuran, tuntutan ganti rugi, dan
piutang lainnya yang diharapkan
diterima dalam waktu 12 bulan setelah
tanggal pelaporan.
Persediaan mencakup barang atau
perlengkapan yang dibeli dan
disimpan untuk digunakan, misalnya
barang pakai habis seperti alat tulis
kantor, barang tak habis pakai seperti
komponen peralatan dan pipa, dan
barang bekas pakai seperti komponen
bekas.
Pengklasifikasian aset lancar Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul meliputi kas dan
setara kas, investasi jangka pendek, piutang,
dan persediaan.
Pengklasifikasian masing-masing pos aset
lancar yaitu kas dan setara kas, selanjutnya
investasi jangka pendek, kemudian piutang
diklasifikasikan menjadi piutang pajak,
retribusi, bunga, denda, penjualan angsuran,
tagihan sewa, tuntutan ganti rugi, piutang
lainnya, dan penyisihan piutang, serta
persediaan meliputi barang pakai habis,
barang tak habis pakai, dan barang bekas
pakai.
√
6 Penyajian
klasifikasi aset
non lancar
PSAP 01 paragraf 51
Klasifikasi aset non lancar meliputi
investasi jangka panjang, aset tetap,
dana cadangan, dan aset lainnya.
Klasifikasi aset non lancar Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul berupa investasi
jangka panjang, aset tetap, dana cadangan,
dan aset lainnya.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
7 Penyajian
klasifikasi
investasi jangka
panjang
PSAP 01 paragraf 52
Investasi jangka panjang terdiri dari
investasi non permanen dan investasi
permanen.
Penyajian investasi jangka panjang
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
meliputi investasi non permanen dan
investasi permanen.
√
8 Penyajian
klasifikasi
investasi non
permanen
PSAP 01 paragraf 55
Investasi non permanen terdiri dari
pembelian surat utang negara,
penanaman modal proyek
pembangunan yang dapat dialihkan
kepada fihak ketiga, dan investasi non
permanen lainnya.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki investasi non permanen.
√
9 Penyajian
klasifikasi
investasi
permanen
PSAP 01 paragraf 56
Investasi permanen terdiri dari
penyertaan modal pemerintah dan
investasi permanen lainnya.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
mengklasifikasikan investasi permanen
menjadi penyertaan modal pemerintah dan
investasi permanen lainnya.
√
10 Penyajian
klasifikasi aset
tetap
PSAP 01 paragraf 58
Aset tetap diklasifikasikan menjadi:
1) Tanah;
2) Peralatan dan mesin;
3) Gedung dan bangunan;
4) Jalan, irigasi, dan jaringan;
5) Aset tetap lainnya; dan
6) Konstruksi dalam pengerjaan.
Aset tetap dalam neraca Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 terdiri
dari:
1) Tanah;
2) Peralatan dan mesin;
3) Gedung dan bangunan;
4) Jalan, irigasi, dan jaringan;
5) Aset tetap lainnya; dan
6) Konstruksi dalam pengerjaan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
11 Penyajian dana
cadangan
PSAP 01 paragraf 59
Dana cadangan adalah dana yang
disisihkan untuk menampung
kebutuhan yang memerlukan dana
relatif besar yang tidak dapat dipenuhi
dalam satu tahun anggaran.
Dalam tahun anggaran 2014, Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki
dana cadangan, namun Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tetap
mengklasifikasikan dana cadangan dalam
bagian neraca, maka hal ini dapat dikatakan
sesuai.
√
12 Penyajian
klasifikasi aset
non lancar
lainnya
PSAP 01 paragraf 60
Komponen aset non lancar lainnya
diklasifikasikan sebagai aset lainnya.
Termasuk dalam aset lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan
angsuran yang jatuh tempo lebih dari
12 bulan, dan aset kerja sama dengan
fihak ketiga.
Penyajian komponen aset non lancar
lainnya Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul meliputi aset tak berwujud,
tagihan penjualan angsuran, tagihan sewa,
dan aset lain-lain. √
13 Pengakuan aset PSAP 01 paragraf 61-62
Aset diakui pada saat potensi manfaat
ekonomi masa depan diperoleh oleh
Pemerintah Daerah dan mempunyai
nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal dan aset diakui juga
pada saat diterima atau
kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan bahwa aset diakui pada saat
potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh oleh Pemerintah Daerah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal dan aset diakui juga
pada saat diterima atau kepemilikannya
dan/atau kepenguasaannya berpindah.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
14 Pengukuran aset PSAP 01 paragraf 63-65
Pengukuran aset:
1) Kas dicatat sebesar nilai nominal;
2) Investasi jangka pendek dicatat
sebesar nilai perolehan;
3) Piutang dicatat sebesar nilai
nominal;
4) Persediaan dicatat sebesar:
a) Biaya perolehan apabila
diperoleh dengan pembelian;
b) Biaya standar apabila diperoleh
dengan memproduksi sendiri;
c) Nilai wajar apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
5) Investasi jangka panjang dicatat
sebesar biaya perolehan termasuk
biaya tambahan lainnya yang
terjadi;
6) Aset tetap dicatat sebesar biaya
perolehan. Apabila penilaian aset
tetap dengan menggunakan biaya
perolehan tidak memungkinkan
maka nilai aset tetap didasarkan
pada nilai wajar pada saat
perolehan.
Pengukuran aset Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul:
1) Kas dicatat sebesar nilai nominal;
2) Investasi jangka pendek dicatat sebesar
nilai perolehan;
3) Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
4) Persediaan dicatat sebesar:
a) Biaya perolehan apabila diperoleh
dengan pembelian;
b) Biaya standar apabila diperoleh
dengan memproduksi sendiri;
c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan
cara lainnya seperti donasi/rampasan.
5) Investasi jangka panjang dicatat sebesar
biaya perolehan termasuk biaya
tambahan lainnya yang terjadi untuk
memperoleh kepemilikan yang sah atas
investasi tersebut;
6) Aset tetap dicatat sebesar biaya
perolehan. Apabila penilaian aset tetap
dengan menggunakan biaya perolehan
tidak memungkinkan maka nilai aset
tetap didasarkan pada nilai wajar pada
saat perolehan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
15 Pengukuran
berikutnya untuk
aset tetap
PSAP 01 paragraf 66
Selain tanah dan konstruksi dalam
pengerjaan, seluruh aset tetap
disusutkan.
Dalam neraca akun akumulasi penyusutan
tahun 2014 bersaldo nol rupiah, dan dalam
catatan atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul disebutkan bahwa
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
menerapkan aturan mengenai penyusutan.
√
16 Biaya perolehan
aset tetap
PSAP 01 paragraf 67
Biaya perolehan aset tetap yang
dibangun dengan cara swakelola
meliputi biaya langsung untuk tenaga
kerja, bahan baku, dan biaya tidak
langsung termasuk biaya perencanaan
dan pengawasan, perlengkapan, tenaga
listrik, sewa peralatan, dan semua
biaya lainnya yang terjadi berkenaan
dengan pembangunan aset tetap
tersebut.
Kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan bahwa biaya perolehan aset
tetap yang dibangun dengan cara swakelola
meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja,
bahan baku, dan biaya tidak langsung
termasuk biaya perencanaan dan
pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik,
sewa peralatan, dan semua biaya lainnya
yang terjadi berkenaan dengan
pembangunan aset tetap tersebut.
√
17 Penyajian
klasifikasi
kewajiban
PSAP 01 paragraf 69
Kewajiban diklasifikasikan menjadi
kewajiban jangka pendek jika
diharapkan dibayar dalam waktu 12
bulan setelah tanggal pelaporan.
Semua kewajiban lainnya
diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
mengklasifikasikan kewajiban jangka
pendek jika diharapkan dibayar dalam
waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan
dan kewajiban jangka panjang lebih dari 12
bulan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
18 Penyajian pos
kewajiban
jangka pendek
PSAP 01 paragraf 70-71
Kewajiban jangka pendek dapat
dikategorikan dengan cara yang sama
seperti aset lancar. Beberapa
kewajiban jangka pendek, seperti
utang transfer pemerintah atau utang
kepada pegawai merupakan suatu
bagian yang akan menyerap aset
lancar dalam tahun pelaporan
berikutnya. Kewajiban jangka pendek
lainnya adalah kewajiban yang jatuh
tempo dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan.
Misalnya bunga pinjaman, utang
jangka pendek dari fihak ketiga, utang
perhitungan fihak ketiga (PFK), dan
bagian lancar utang jangka panjang.
Penyajian pos kewajiban jangka pendek
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
meliputi utang perhitungan fihak ketiga
(PFK), utang kepada fihak ketiga, utang
bunga, bagian lancar utang dalam negeri,
pendapatan diterima dimuka, dan utang
jangka pendek lainnya.
√
19 Penyajian pos
kewajiban
jangka panjang
PSAP 01 paragraf 72
Kewajiban yang jatuh temponya lebih
dari 12 bulan diklasifikasikan menjadi
kewajiban jangka panjang.
Penyajian pos kewajiban jangka panjang
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
meliputi kewajiban yang jatuh temponya
lebih dari 12 bulan diklasifikasikan menjadi
kewajiban jangka panjang.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
20 Pengakuan
kewajiban
PSAP 01 paragraf 75-76
Kewajiban diakui jika besar
kemungkinan bahwa pengeluaran
sumber daya ekonomi akan dilakukan
atau telah dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban yang ada
sekarang, dan perubahan atas
kewajiban tersebut mempunyai nilai
penyelesaian yang dapat diukur
dengan andal, dan kewajiban diakui
juga pada saat dana pinjaman diterima
atau pada saat kewajiban timbul.
Pengakuan kewajiban Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul sebagaimana
dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di
Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yaitu kewajiban diakui jika
besar kemungkinan bahwa pengeluaran
sumber daya ekonomi akan dilakukan atau
telah dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban yang ada sekarang, dan
perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat
diukur dengan andal, dan kewajiban diakui
juga pada saat dana pinjaman diterima atau
pada saat kewajiban timbul.
√
21 Pengukuran
kewajiban
PSAP 01 paragraf 77
kewajiban dicatat sebesar nilai
nominal
Pengukuran kewajiban Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul yaitu kewajiban
dicatat sebesar nilai nominal.
√
22 Penyajian
klasifikasi
ekuitas dana
PSAP 01 paragraf 78
Entitas mengungkapkan secara
terpisah dalam neraca atau catatan atas
laporan keuangan untuk akun ekuitas
dana lancar termasuk sisa lebih
pembiayaan anggaran, ekuitas dana
investasi, dan ekuitas dana cadangan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah
mengungkapkan secara terpisah dalam
neraca atau dalam catatan atas laporan
keuangan untuk akun ekuitas dana lancar
termasuk sisa lebih pembiayaan
anggaran/saldo anggaran lebih, ekuitas dana
investasi, dan ekuitas dana cadangan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
23 Penyajian
klasifikasi
ekuitas dana
lancar
PSAP 01 paragraf 79
Ekuitas dana lancar adalah selisih
antara aset lancar dan kewajiban
jangka pendek. Ekuitas dana lancar
antara lain sisa lebih pembiayaan
anggaran, cadangan piutang, cadangan
persediaan, dan dana yang harus
disediakan untuk pembayaran utang
jangka pendek.
Dalam catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan ekuitas dana lancar merupakan
selisih antara aset lancar dan kewajiban
jangka pendek, serta komponen-komponen
yang terdapat dalam ekuitas dana lancar
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
meliputi sisa lebih pembiayaan anggaran
(SiLPA), pendapatan yang ditangguhkan,
cadangan piutang, cadangan persediaan,
dana yang harus disediakan untuk
pembayaran utang jangka pendek.
√
24 Penyajian
klasifikasi
ekuitas dana
investasi
PSAP 01 paragraf 80
Ekuitas dana investasi mencerminkan
kekayaan Pemerintah yang tertanam
dalam investasi jangka panjang, aset
tetap, dan aset lainnya, dikurangi
dengan kewajiban jangka panjang.
Dalam catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan ekuitas dana investasi
merupakan kekayaan Pemerintah kabupaten
Gunungkidul yang tertanam dalam aset non
lancar selain dana cadangan dikurangi
kewajiban jangka panjang.
√
25 Penyajian
klasifikasi
ekuitas dana
cadangan
PSAP 01 paragraf 81
Ekuitas dana cadangan mencerminkan
kekayaan pemerintah yang
dicadangkan untuk tujuan tertentu
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki ekuitas dana cadangan pada posisi
saldo per 31 Desember 2014, tetapi
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tetap
menyajikan klasifikasi ekuitas dana
cadangan di dalam pos ekuitas dana.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
26 Pengungkapan
untuk masing-
masing pos
dalam neraca
PSAP 01 paragraf 82
Suatu entitas pelaporan
mengungkapkan, baik dalam neraca
maupun dalam catatan atas laporan
keuangan subklasifikasi pos-pos yang
disajikan, diklasifikasikan dengan cara
yang sesuai dengan operasi entitas
yang bersangkutan. Suatu pos
disubklasifikasikan lebih lanjut,
bilamana perlu, sesuai dengan
sifatnya.
PSAP 01 paragraf 83
Rincian yang tercakup dalam
subklasifikasi di neraca atau di catatan
atas laporan keuangan tergantung pada
persyaratan dari Standar Akuntansi
Pemerintahan dan materialitas jumlah
pos yang bersangkutan. Faktor-faktor
yang disebutkan dalam paragraf 84
dapat digunakan dalam menentukan
dasar bagi subklasifikasi.
PSAP 01 paragraf 84
Pengungkapan akan bervariasi untuk
setiap pos, misalnya:
Pengungkapan untuk setiap pos:
1) Piutang dirinci menurut jumlah piutang
pajak, retribusi, penjualan, fihak terkait,
uang muka, dan jumlah lainnya, piutang
transfer dirinci menurut sumbernya.
Karena aturan PSAP 01 paragraf 84 ini
berlaku untuk Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten Kota, maka penerapan
mengenai subklasifikasi di neraca tidak
bisa disamakan, maka untuk Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dalam neraca
dan catatan atas laporan keuangannya
piutang diklasifikasikan menjadi
piutang pajak, piutang retribusi, piutang
bunga, piutang denda, bagian lancar
tagihan penjualan angsuran, bagian
lancar tagihan sewa, bagian lancar
tuntutan ganti rugi, piutang lainnya, dan
penyisihan piutang. Penyajian ini juga
sudah sama dengan PSAP 01 paragraf
49, seperti yang sudah dijelaskan;
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
1) Piutang dirinci menurut jumlah
piutang pajak, retribusi,
penjualan, fihak terkait, uang
muka, dan jumlah lainnya,
piutang transfer dirinci menurut
sumbernya;
2) Persediaan dirinci lebih lanjut
sesuai dengan standar yang
mengatur akuntansi untuk
persediaan;
3) Aset tetap diklasifikasikan
berdasarkan kelompok sesuai
dengan standar yang mengatur
tentang aset tetap;
4) Utang transfer dianalisis menurut
entitas penerimanya;
5) Dana cadangan diklasifikasikan
sesuai dengan peruntukannya;
6) Komponen ekuitas dana yaitu
ekuitas dana lancar, ekuitas dana
investasi, dan ekuitas dana
cadangan;
2) Persediaan dirinci lebih lanjut sesuai
dengan standar yang mengatur
akuntansi untuk persediaan; dan
pengklasifikasian persediaan
Gunungkidul juga sudah sama dengan
PSAP 01 paragraf 49 tetapi hal ini juga
dijelaskan lebih lanjut di PSAP 05;
3) Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan
kelompok sesuai dengan standar yang
mengatur tentang aset tetap, dan
pengklasifikasian aset tetap
Gunungkidul juga sudah sama dengan
PSAP 01 paragraf 58 secara tepat,
tetapi hal ini juga dijelaskan lebih
lanjut di PSAP 07;
4) Utang transfer dianalisis menurut
entitas penerimanya, namun
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
tidak memiliki utang transfer pada
periode pelaporan 31 Desember 2014;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
7) Pengungkapan kepentingan
Pemerintah dalam Perusahaan
Negara/Daerah/lainnya adalah
jumlah penyertaan yang
diberikan, tingkat pengendalian
dan metode penilaian.
5) Dana cadangan diklasifikasikan sesuai
dengan peruntukannya, namun
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
juga tidak memiliki dana cadangan;
6) Komponen ekuitas dana
diklasifikasikan menjadi ekuitas dana
lancar, ekuitas dana investasi, dan
ekuitas dana cadangan, dan penyajian
komponen ekuitas dana Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul sudah sama
dengan PSAP 01 paragraf 78.
7) Pengungkapan kepentingan Pemerintah
dalam Perusahaan
Negara/Daerah/lainnya adalah jumlah
penyertaan yang diberikan, tingkat
pengendalian dan metode penilaian.
Mengenai jumlah penyertaan yang
diberikan serta metode penilaian
dijelaskan dalam catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, tetapi tidak untuk tingkat
pengendaliannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
27 Penyajian
klasifikasi
persediaan
PSAP 05 paragraf 6-13
Persediaan mencakup barang atau
perlengkapan yang dibeli dan
disimpan untuk digunakan, misalnya
barang habis pakai seperti alat tulis
kantor, barang tak habis pakai seperti
komponen peralatan dan pipa, dan
barang bekas pakai seperti komponen
bekas. Dalam hal pemerintah
memproduksi sendiri, persediaan juga
meliputi barang yang digunakan
dalam proses produksi seperti bahan
baku pembuatan alat-alat pertanian.
Barang hasil proses produksi yang
belum selesai dicatat sebagai
persediaan, contohnya alat-alat
pertanian setengah jadi. Dalam hal
pemerintah menyimpan barang untuk
tujuan cadangan strategis seperti
cadangan energi (misalnya minyak)
atau untuk tujuan berjaga-jaga seperti
cadangan pangan (misalnya beras),
barang-barang dimaksud diakui
sebagai persediaan.
Persediaan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul meliputi:
1) Alat tulis kantor (ATK) yang terdiri dari
persediaan alat tulis kantor dan
persediaan barang cetakan;
2) Alat listrik;
3) Material/bahan termasuk didalamnya
persediaan obat;
4) Benda pos;
5) Bahan makanan pokok;
6) Persediaan lainnya, terdiri dari
persediaan alat dan bahan kebersihan
dan persediaan lain-lain yang
ditujukkan untuk dihibahkan kepada
masyarakat;
7) Persediaan tidak pakai habis;
8) Persediaan bekas pakai.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
28 Pengakuan
persediaan
PSAP 05 paragraf 14-16
Persediaan diakui pada saat potensi
manfaat ekonomi masa depan
diperoleh dan mempunyai nilai atau
biaya yang dapat diukur dengan andal,
dan persediaan diakui juga pada saat
diterima atau hak kepemilikannya dan/
atau kepenguasaannya berpindah, serta
pada akhir periode akuntansi
persediaan dicatat berdasarkan hasil
inventarisasi fisik.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan bahwa persediaan diakui pada
saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh Pemerintah Daerah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal, dan persediaan diakui
juga pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya
berpindah, serta pada akhir periode
akuntansi persediaan dicatat berdasarkan
hasil inventarisasi fisik.
√
29 Pengukuran
persediaan
PSAP 05 paragraf 18-24 mengatur
tentang pengukuran persediaan,
dimana persediaan disajikan sebesar:
1) Biaya perolehan apabila diperoleh
dengan pembelian;
2) Biaya standar apabila diperoleh
dengan memproduksi sendiri;
3) Nilai wajar apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
Pengukuran persediaan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul sebagaimana yang
telah dijelaskan dalam kebijakan akuntansi
di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yaitu persediaan dicatat
sebesar:
1) Biaya perolehan apabila diperoleh
dengan pembelian;
2) Biaya standar apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri;
3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan
cara lainnya seperti donasi/rampasan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
30 Pengungkapan
persediaan
PSAP 05 paragraf 25
Laporan keuangan mengungkapkan:
a. Kebijakan akuntansi pengukuran
persediaan;
b. Penjelasan lebih lanjut persediaan
seperti barang atau perlengkapan
yang digunakan dalam pelayanan
masyarakat, barang atau
perlengkapan yang digunakan
dalam proses produksi, barang yang
disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, dan
barang yang masih dalam proses
produksi yang dimaksudkan untuk
dijual atau diserahkan kepada
masyarakat;
c. Kondisi persediaan.
Laporan keuangan hanya mengungkapkan
Penjelasan lebih lanjut persediaan.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
pengukuran persediaan, hal ini dijelaskan
dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul,
tetapi tidak dalam laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul,
Kemudian untuk kondisi persediaan tidak
diungkapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul dalam laporan keuangannya.
√
31 Penyajian
klasifikasi
investasi
pemerintah
PSAP 06 paragraf 9
Investasi pemerintah dibagi dua yaitu
investasi jangka pendek dan investasi
jangka panjang. Investasi jangka
pendek merupakan aset lancar
sedangkan investasi jangka panjang
merupakan aset non lancar.
Klasifikasi investasi Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul meliputi investasi jangka
pendek dan investasi jangka panjang. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
32 Penyajian
klasifikasi
investasi jangka
pendek
PSAP 06 paragraf 10-12
Investasi jangka pendek harus
memenuhi karakteristik sebagai
berikut:
1. Dapat segera diperjualbelikan/
dicairkan;
2. Investasi tersebut ditujukan dalam
rangka manajemen kas, artinya
pemerintah dapat menjual investasi
tersebut apabila timbul kebutuhan
kas;
3. Berisiko rendah.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki investasi jangka pendek.
√
33 Penyajian
klasifikasi
investasi jangka
panjang
PSAP 06 paragraf 13
Investasi jangka panjang dibagi
menurut sifat penanaman investasinya,
yaitu permanen dan non permanen.
Klasifikasi investasi jangka panjang
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
meliputi investasi permanen dan investasi
non permanen.
√
34 Penyajian
klasifikasi
investasi
permanen
PSAP 06 paragraf 15
Klasifikasi investasi permanen
meliputi penyertaan modal pemerintah
dan investasi permanen lainnya.
Klasifikasi investasi permanen Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul meliputi
penyertaan modal pemerintah dan investasi
permanen lainnya.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
35 Penyajian
klasifikasi
investasi non
permanen
PSAP 06 paragraf 16
Investasi non permanen yang
dilakukan oleh pemerintah, antara lain
dapat berupa:
a. Pembelian obligasi atau surat utang
jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki sampai dengan
tanggal jatuh temponya oleh
pemerintah;
b. Penanaman modal dalam proyek
pembangunan yang dapat dialihkan
kepada pihak ketiga;
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki investasi non permanen pada
posisi laporan keuangan per 31 Desember
2014.
√
36 Penyajian
klasifikasi
penyertaan
modal
pemerintah
PSAP 06 paragraf 17
Penyertaan modal pemerintah dapat
berupa surat berharga (saham) dan non
surat berharga.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
memiliki penyertaan modal dalam bentuk
saham pada 4 perusahaan, yaitu Bank BPD
DIY, Badan Usaha Kredit Pedesaan
(BUKP), PDAM Tirta Handayani, dan PD.
BPR Bank Daerah Gunungkidul (BDG).
√
37 Penyajian
klasifikasi
investasi
permanen
lainnya
PSAP 06 paragraf 18
Investasi permanen lainnya
merupakan investasi yang tidak bisa
dimasukkan ke penyertaan modal,
surat obligasi jangka panjang, dan
penanaman modal dalam proyek
pembangunan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki investasi permanen lainnya dalam
periode tahun 2014.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
38 Pengakuan
investasi
PSAP 06 paragraf 20-23
Suatu pengeluaran kas atau aset dapat
diakui sebagai investasi apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Kemungkinan manfaat ekonomik
dan manfaat sosial atau jasa
potensial di masa yang akan
datang atas suatu investasi
tersebut dapat diperoleh
Pemerintah;
2) Nilai perolehan atau nilai wajar
investasi dapat diukur secara
memadai (reliable).
Pengeluaran untuk perolehan investasi
jangka pendek diakui sebagai
pengeluaran kas pemerintah dan tidak
dilaporkan sebagai belanja dalam
laporan realisasi anggaran, sedangkan
pengeluaran untuk memperoleh
investasi jangka panjang diakui
sebagai pengeluaran pembiayaan.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan bahwa suatu pengeluaran kas
atau aset dapat diakui sebagai investasi
apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Kemungkinan manfaat ekonomik dan
manfaat sosial atau jasa potensial di
masa yang akan datang atas suatu
investasi tersebut dapat diperoleh
Pemerintah Daerah;
2) Nilai perolehan atau nilai wajar
investasi dapat diukur secara memadai
(reliable).
Pengeluaran untuk perolehan investasi
jangka pendek diakui sebagai pengeluaran
kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai
belanja dalam laporan realisasi anggaran,
sedangkan pengeluaran untuk memperoleh
investasi jangka panjang diakui sebagai
pengeluaran pembiayaan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
39 Pengukuran
investasi jangka
panjang yang
bersifat
permanen
PSAP 06 paragraf 28
Pengukuran investasi jangka panjang
yang bersifat permanen dicatat sebesar
biaya perolehannya.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
pengukuran investasi jangka panjang yang
bersifat permanen berupa penyertaan modal
pemerintah dicatat sebesar biaya
perolehannya.
√
40 Metode penilaian
investasi
PSAP 06 paragraf 33-34
Metode penilaian investasi harus
menggunakan metode biaya, metode
ekuitas, dan metode nilai bersih yang
dapat direalisasikan. Penggunaan
metode didasarkan pada kriteria:
1) Kepemilikan kurang dari 20%
menggunakan metode biaya;
2) Kepemilikan 20% sampai 50%,
atau kepemilikan kurang dari 20%
tetapi memiliki pengaruh yang
signifikan menggunakan metode
ekuitas;
3) Kepemilikan lebih dari 50%
menggunakan metode ekuitas;
4) Kepemilikan bersifat nonpermanen
menggunakan metode nilai bersih
yang direalisasikan.
Metode penilaian investasi Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul menggunakan
metode biaya pada Bank BPD DIY dan
Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP)
karena dalam lampiran laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
persentase kepemilikannya dibawah 20%
dan metode ekuitas digunakan pada PDAM
Tirta Handayani dan PD. BPR Bank Daerah
Gunungkidul (BDG), karena dalam
lampiran laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul persentase
kepemilikannya diatas 50%.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
41 Pengakuan hasil
investasi
PSAP 06 paragraf 36-37
Pengakuan hasil investasi yang
pencatatannya menggunakan metode
biaya, dicatat sebagai pendapatan hasil
investasi, sedangkan apabila
menggunakan metode ekuitas, bagian
laba yang diperoleh oleh Pemerintah
Daerah akan dicatat mengurangi nilai
investasi Pemerintah dan tidak dicatat
sebagai pendapatan hasil investasi.
Pengakuan hasil investasi Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul yang diperoleh
dari penyertaan modal pemerintah yang
pencatatannya menggunakan metode biaya,
dicatat sebagai pendapatan hasil investasi,
sedangkan apabila menggunakan metode
ekuitas, bagian laba yang diperoleh oleh
Pemerintah Daerah akan dicatat mengurangi
nilai investasi Pemerintah dan tidak dicatat
sebagai pendapatan hasil investasi.
√
42 Pelepasan dan
pemindahan
investasi
PSAP 06 paragraf 38-41
Pelepasan investasi pemerintah dapat
terjadi karena penjualan, dan
pelepasan hak karena peraturan
pemerintah dan lain sebagainya.
Pemindahan pos investasi dapat
berupa reklasifikasi investasi
permanen menjadi investasi jangka
pendek, aset tetap, aset lain-lain dan
sebaliknya.
Dalam tahun 2014 tidak terjadi pelepasan
dan pemindahan investasi di Pemerintahan
Kabupaten Gunungkidul.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
43 Hal-hal lain
tentang investasi
yang harus
diungkapkan
PSAP 06 paragraf 42
Hal-hal lain yang harus diungkapkan
dalam laporan keuangan Pemerintah
berkaitan dengan investasi Pemerintah
antara lain:
1) Kebijakan akuntansi untuk
penentuan nilai investasi;
2) Jenis-jenis investasi, investasi
permanen dan non permanen;
3) Perubahan harga baik investasi
jangka pendek maupun investasi
jangka panjang;
4) Penurunan nilai investasi yang
signifikan dan penyebab penurunan
tersebut;
5) Investasi yang dinilai dengan nilai
wajar dan alasan penerapannya;
6) Perubahan pos investasi.
Hal-hal lain yang diungkapkan dalam
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul berkaitan dengan investasi
Pemerintah antara lain:
1) Kebijakan akuntansi untuk penentuan
nilai investasi, hal ini diungkapkan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dalam catatan atas laporan
keuangannya;
2) Jenis-jenis investasi, investasi permanen
dan non permanen, hal ini juga
diungkapkan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul dalam neraca maupun
catatan atas laporan keuangan;
3) Perubahan harga baik investasi jangka
pendek maupun investasi jangka
panjang, mengenai perubahan harga ini
tidak dijelaskan, karena investasi yang
dimiliki Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul hanya penyertaan modal
Pemerintah;
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
4) Penurunan nilai investasi yang
signifikan dan penyebab penurunan
tersebut, tidak ada penurunan nilai
investasi yang signifikan dalam tahun
2014;
5) Investasi yang dinilai dengan nilai wajar
dan alasan penerapannya, tidak ada
investasi Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yang dinilai dengan nilai
wajar dalam tahun 2014;
6) Perubahan pos investasi; hal ini
diungkapkan dalam lampiran rincian
penyertaan modal pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
44 Penyajian aset
tetap
PSAP 07 paragraf 6
Aset tetap sering merupakan suatu
bagian utama aset Pemerintah, dan
karenanya signifikan dalam penyajian
neraca. Termasuk dalam aset tetap:
1) Aset tetap yang dimiliki oleh
entitas pelaporan namun
dimanfaatkan oleh entitas lainnya,
misalnya Instansi Pemerintah
lainnya, Universitas, dan
Kontraktor;
2) Hak atas tanah.
Aset tetap milik Pemerintah Daerah ada
yang digunausahakan dan dipinjamkan oleh
pihak lain, tetapi tetap digolongkan ke
dalam aset tetap Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
√
45 Penyajian
klasifikasi aset
tetap
PSAP 07 paragraf 7
Tidak termasuk ke dalam definisi aset
tetap adalah aset yang dikuasai untuk
dikonsumsi dalam operasi Pemerintah,
seperti bahan (material) dan
perlengkapan (supplies).
Aset yang dimiliki untuk tujuan dikonsumsi
dalam operasi Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul seperti bahan/material dan
perlengkapan tidak digolongkan ke dalam
aset tetap, melainkan ke dalam aset lancar. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
46 Penyajian
klasifikasi pos-
pos aset tetap
PSAP 07 paragraf 8
Aset tetap diklasifikasikan menjadi
tanah, peralatan dan mesin, gedung
dan bangunan, jalan, irigasi, dan
jaringan, aset tetap lainnya, serta
konstruksi dalam pengerjaan.
Klasifikasi aset tetap Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul telah sesuai dengan PSAP 07
paragraf 8, yaitu meliputi:
1) Tanah;
2) Peralatan dan mesin;
3) Gedung dan bangunan;
4) Jalan, irigasi, dan jaringan;
5) Aset tetap lainnya; dan
6) Konstruksi dalam pengerjaan.
√
47 Pengakuan aset
tetap
PSAP 07 paragraf 16-21
Dalam kebijakan akuntansi di
Peraturan Bupati Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul menjelaskan
bahwa untuk dapat diakui sebagai aset
tetap, suatu aset harus berwujud dan
memenuhi kriteria:
1) Mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 bulan;
2) Biaya perolehan aset dapat diukur
dengan andal;
3) Tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam operasi normal entitas;
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan bahwa untuk dapat diakui
sebagai aset tetap, suatu aset harus
berwujud dan memenuhi kriteria:
1) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12
bulan;
2) Biaya perolehan aset dapat diukur
dengan andal;
3) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
operasi normal entitas;
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
4) Diperoleh atau dibangun dengan
maksud untuk digunakan; dan
5) Memenuhi batasan minimal nilai
rupiah kapitalisasi aset tetap.
Dimana pengakuan aset tetap akan
sangat andal bila aset tetap telah
diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan atau pada saat
penguasaannya berpindah.
4) Diperoleh atau dibangun dengan
maksud untuk digunakan; dan
5) Memenuhi batasan minimal nilai rupiah
kapitalisasi aset tetap.
Dimana pengakuan aset tetap akan sangat
andal bila aset tetap telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya dan atau
pada saat penguasaannya berpindah.
48 Pengukuran aset
tetap
PSAP 07 paragraf 22
Aset tetap dinilai dengan biaya
perolehan.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan bahwa penilaian aset tetap
didasarkan pada biaya perolehan.
√
49 Penilaian awal
aset tetap
PSAP 07 paragraf 24-28
Barang berwujud yang memenuhi
kualifikasi untuk diakui sebagai suatu
aset dan dikelompokkan sebagai aset
tetap, pada awalnya harus diukur
berdasarkan biaya perolehan. Bila aset
tetap diperoleh dengan tanpa nilai,
biaya aset tersebut adalah sebesar nilai
wajar pada saat aset tersebut
diperoleh.
Penilaian awal aset tetap diatur dalam
kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, yaitu
pada awalnya harus diukur berdasarkan
biaya perolehan. Bila aset tetap diperoleh
dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut
adalah sebesar nilai wajar pada saat aset
tersebut diperoleh.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
50 Biaya perolehan
aset tetap
PSAP 07 paragraf 29-38
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri
dari harga belinya atau konstruksinya,
termasuk bea impor dan setiap biaya
yang dapat diatribusikan secara
langsung dalam membawa aset tetap
tersebut ke kondisi yang membuat aset
tersebut dapat bekerja untuk
penggunaan yang dimaksudkan, dan
segala komponen-komponen biaya
perolehan aset tetap diatur dalam
PSAP 07 paragraf 30-38.
Contoh biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung adalah:
1) biaya persiapan tempat;
2) biaya pengiriman awal (initial
delivery) dan biaya simpan dan
bongkar muat (handling cost);
3) biaya pemasangan (instalation
cost);
4) biaya profesional seperti arsitek
dan insinyur; dan
5) biaya konstruksi.
Penilaian aset tetap Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul dalam kebijakan akuntansi di
Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yaitu biaya perolehan suatu
aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan
setiap biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung dalam membawa aset tetap
tersebut ke kondisi yang membuat aset
tersebut dapat bekerja untuk penggunaan
yang dimaksudkan, dan segala komponen-
komponen biaya-biaya untuk masing-
masing aset tetap sama seperti yang diatur
dalam PSAP 07 paragraf 30-38.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
51 Penyajian aset
yang dalam masa
konstruksi
PSAP 07 paragraf 39
Jika penyelesaian pengerjaan suatu
aset tetap melebihi dan atau melewati
satu periode tahun anggaran, maka
aset tetap yang belum selesai tersebut
digolongkan dan dilaporkan sebagai
konstruksi dalam pengerjaan sampai
dengan aset tersebut selesai dan siap
pakai.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menggolongkan semua aset tetap yang
pengerjaannya belum selesai sampai pada
31 Desember 2014 ke dalam konstruksi
dalam pengerjaan dan jika konstruksi
pengerjaan tersebut sudah selesai, akan
direklasifikasikan ke dalam aset tetap.
√
52 Perolehan aset
tetap dengan
cara gabungan
PSAP 07 paragraf 42
Biaya perolehan dari masing-masing
aset tetap yang diperoleh secara
gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan
tersebut berdasarkan perbandingan
nilai wajar masing-masing aset yang
bersangkutan.
Semua aset tetap Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yang diperoleh dalam tahun
2014 tidak secara gabungan. √
53 Perolehan aset
tetap melalui
pertukaran
PSAP 07 paragraf 43-45
Aset tetap dapat diperoleh melalui
pertukaran atau pertukaran sebagian
aset tetap yang tidak serupa. Biaya
dari pos itu diukur berdasarkan nilai
wajar aset yaitu nilai ekuivalen atas
nilai tercatat aset yang dilepas setelah
disesuaikan dengan jumlah setiap kas/
setara kas yang ditransfer/ diserahkan.
Aset tetap Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul dalam tahun 2014 tidak ada
yang diperoleh dari hasil pertukaran.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
54 Pengukuran aset
tetap yang
diperoleh dari
hibah/sumbanga
n/donasi
PSAP 07 paragraf 46
Pengakuan aset tetap yang diperoleh
dari hibah/sumbangan/donasi diakui
memakai nilai wajar.
Aset tetap Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul juga ada yang diperoleh dari
hibah/sumbangan/donasi dan pengakuannya
memakai nilai wajar saat perolehannya.
√
55 Pengakuan
perolehan aset
tetap dari
donasi/hibah
sebagai
pendapatan dan
pengakuan
belanja aset tetap
untuk
donasi/hibah
PSAP 07 paragraf 49
Perolehan aset tetap melalui
donasi/hibah diakui sebagai
pendapatan pemerintah dan jumlah
yang sama juga diakui sebagai belanja
modal dalam laporan realisasi
anggaran.
Perolehan aset tetap melalui donasi/hibah
tidak diakui sebagai pendapatan pemerintah
dalam laporan realisasi anggaran, dan
pengeluaran aset tetap sebagai hibah dari
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kepada
pihak lain juga tidak diakui sebagai belanja
modal dalam laporan realisasi anggaran.
√
56 Pengungkapan
kebijakan
kapitalisasi biaya
PSAP 07 paragraf 50-52
Pengeluaran yang dapat dikapitalisasi
merupakan pengeluaran setelah
perolehan awal suatu aset tetap yang
memperpanjang masa manfaat atau
yang kemungkinan besar memberi
manfaat ekonomik di masa yang akan
datang dan mengenai batasan jumlah
biaya kapitalisasi harus diterapkan
secara konsisten dan diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
Di catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
terdapat realisasi belanja barang dan jasa
yang dapat dikapitalisasi menjadi aset tetap
yang nilainya ditambahkan pada nilai aset
tetap, namun kebijakan mengenai batasan
kapitalisasi biaya tidak diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan, tetapi
diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di
Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
57 Pengukuran
berikutnya untuk
aset tetap
PSAP 07 paragraf 53-57
Aset tetap disajikan berdasarkan biaya
perolehan aset tetap tersebut dikurangi
akumulasi penyusutan.
Selain tanah dan konstruksi dalam
pengerjaan, seluruh aset tetap
disusutkan.
Dalam neraca akun akumulasi penyusutan
tahun 2014 bersaldo nol rupiah, dan dalam
catatan atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul disebutkan bahwa
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
menerapkan aturan mengenai penyusutan.
√
58 Penilaian
kembali atau
revaluasi aset
tetap
PSAP 07 paragraf 58-59
Penilaian kembali/ revaluasi aset tetap
pada umumnya tidak diperkenankan
karena Standar Akuntansi
Pemerintahan menganut penilaian aset
berdasarkan biaya perolehan.
Penyimpangan dari ketentuan ini
mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan Pemerintah yang berlaku
secara nasional. Dalam hal ini laporan
keuangan harus menjelaskan
mengenai penyimpangan konsep biaya
perolehan dalam penyajian aset tetap
serta pengaruh penyimpangan tersebut
terhadap gambaran keuangan suatu
entitas. Selisih antara nilai revaluasi
dengan nilai tercatat aset tetap
dibukukan dalam ekuitas dana pada
akun diinvestasikan pada aset tetap.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
melakukan revaluasi aset tetap dalam tahun
2014, maka mengenai hal ini tidak
diungkapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
59 Akuntansi tanah PSAP 07 paragraf 60-61
Tanah yang dimiliki/ dikuasai
Pemerintah tidak diperlakukan secara
khusus, dan pada prinsipnya
mengikuti ketentuan yang diatur pada
pernyataan tentang akuntansi aset
tetap. Tidak seperti Institusi Non-
Pemerintah, Pemerintah tidak dibatasi
satu periode tertentu untuk
kepemilikan/ penguasaan tanah.
Setelah perolehan awal, Pemerintah
tidak memerlukan biaya untuk
mempertahankan hak atas tanah.
Tanah yang memenuhi definisi aset
tetap harus diperlakukan sesuai
dengan prinsip-prinsip yang ada pada
Pernyataan ini.
Dalam catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
terdapat pengeluaran yang dapat
dikapitalisasi menjadi aset tetap berupa
tanah dan pada prinsipnya tanah diakui dan
diukur mengikuti ketentuan seperti yang
diatur dalam pernyataan tentang akuntansi
aset tetap dan hal ini telah dijelaskan
sebelumnya dalam aturan PSAP 07 paragraf
16-28.
√
60 Pengakuan tanah
diluar negeri
PSAP 07 paragraf 62-63
Pengakuan tanah di luar negeri hanya
dimungkinkan apabila perjanjian
penguasaan dan hukum serta
perundang-undangan yang berlaku di
negara tempat Perwakilan Republik
Indonesia berada mengindikasikan
adanya penguasaan yang bersifat
permanen.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki tanah diluar negeri.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
61 Aset bersejarah PSAP 07 paragraf 64-71
Pernyataan ini tidak mengharuskan
pemerintah untuk menyajikan aset
bersejarah di neraca namun aset
tersebut harus diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
sebenarnya memiliki aset bersejarah, namun
pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah
Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul juga belum mengakui
kepemilikan aset bersejarah yang ada
dikawasan Gunungkidul.
√
62 Aset
infrastruktur
PSAP 07 paragraf 72-74
Aset infrastruktur yang memenuhi
definisi aset tetap harus diperlakukan
sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada
pada pernyataan ini.
Aset infrastruktur terdiri dari jalan, irigasi,
dan jaringan, pada prinsipnya diakui dan
diukur mengikuti ketentuan seperti yang
diatur dalam pernyataan tentang akuntansi
aset tetap dan hal ini telah dijelaskan
sebelumnya dalam PSAP 07 paragraf 16-28.
√
63 Aset militer PSAP 07 paragraf 75
Peralatan militer, baik yang umum
maupun khusus, memenuhi definisi
aset tetap dan harus diperlakukan
sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada
pada Pernyataan ini.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki aset militer. √
64 Penyajian aset
tetap yang
dihentikan
penggunaannya
PSAP 07 paragraf 76-78
Aset tetap yang dihentikan
penggunaannya, dipindahkan ke pos
aset lainnya.
Dalam catatan atas laporan keuangan, aset
tetap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
yang dihentikan penggunaannya,
dipindahkan ke pos aset lainnya.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
65 Pengungkapan
masing-masing
jenis aset tetap
PSAP 07 paragraf 79
Pengungkapan untuk masing-masing
jenis aset tetap sebagai berikut:
a. Dasar penilaian yang digunakan
untuk menentukan nilai tercatat;
b. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada
awal dan akhir periode yang
menunjukkan:
1) Penambahan;
2) Pelepasan;
3) Akumulasi penyusutan dan
perubahan nilai, jika ada;
4) Mutasi aset tetap
lainnya.
c. Informasi penyusutan, meliputi:
1) Nilai penyusutan;
2) Metode penyusutan yang
digunakan;
3) Masa manfaat atau tarif
penyusutan yang digunakan;
4) Nilai tercatat bruto dan
akumulasi penyusutan pada awal
dan akhir periode.
Laporan keuangan hanya mengungkapkan:
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan
akhir periode yang menunjukkan:
1) Penambahan;
2) Pelepasan;
3) Mutasi aset tetap lainnya.
Mengenai dasar penilaian yang digunakan
untuk menentukan nilai tercatat tidak
dijelaskan dalam laporan keuangan, namun
untuk dasar penilaian masing-masing aset
tetap dijelaskan secara satu-persatu dalam
kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dan
dalam laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tidak menyajikan
mengenai akumulasi penyusutan, karena hal
ini tidak diatur oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
66 Pengungkapan
informasi
lainnya tentang
aset tetap
PSAP 07 paragraf 80
Laporan keuangan juga harus
mengungkapkan:
a. Eksistensi dan batasan hak milik
atas aset tetap;
b. Kebijakan akuntansi untuk
kapitalisasi yang berkaitan dengan
aset tetap;
c. Jumlah pengeluaran pada pos aset
tetap dalam konstruksi; dan
d. Jumlah komitmen untuk akuisisi
aset tetap.
Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tidak mengungkapkan
mengenai eksistensi dan batasan hak milik
atas aset tetap, kebijakan akuntansi untuk
kapitalisasi yang berkaitan dengan aset
tetap, dan jumlah komitmen untuk akuisisi
aset tetap.
Mengenai kebijakan akuntansi untuk
kapitalisasi aset tetap diungkapkan dalam
kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Laporan keuangan hanya mengungkapkan
jumlah pengeluaran pada pos aset tetap
dalam konstruksi.
√
67 Pengungkapan
aset tetap dicatat
pada jumlah
yang dinilai
kembali
PSAP 07 paragraf 81
Jika aset tetap dicatat pada jumlah
yang dinilai kembali, hal-hal berikut
harus diungkapkan:
1) Dasar peraturan untuk menilai
kembali aset tetap;
2) Tanggal efektif penilaian kembali;
3) Jika ada, nama penilai
independen;
Semua hal yang disebutkan dalam PSAP 07
paragraf 81 tidak diungkapkan oleh
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, karena
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
melakukan revaluasi aset tetap. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
4) Hakikat setiap petunjuk yang
digunakan untuk menentukkan
biaya pengganti;
5) Nilai tercatat setiap jenis aset
tetap.
68 Penyajian aset
tetap yang masih
dalam masa
konstruksi
PSAP 08 paragraf 6
Konstruksi dalam pengerjaan
mencakup tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, jalan, irigasi
dan jaringan, dan aset tetap lainnya
yang proses perolehannya dan/atau
pembangunannya membutuhkan suatu
periode waktu tertentu dan belum
selesai. Perolehan melalui kontrak
konstruksi pada umumnya
memerlukan suatu periode waktu
tertentu. Periode waktu perolehan
tersebut bisa kurang atau lebih dari
satu periode akuntansi.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menggolongkan semua pembangunan aset
tetap yang melebihi satu periode akuntansi
ke dalam konstruksi dalam pengerjaan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
69 Kontrak
konstruksi
PSAP 08 paragraf 8-9
Kontrak konstruksi dapat berkaitan
dengan perolehan sejumlah aset yang
berhubungan erat atau saling
tergantung satu sama lain dalam hal
rancangan, teknologi, fungsi atau
tujuan, dan penggunaan utama.
Kontrak seperti ini misalnya
konstruksi jaringan irigasi. Kontrak
konstruksi dapat meliputi:
1) Kontrak untuk perolehan jasa
yang berhubungan langsung
dengan perencanaan konstruksi
aset, seperti jasa arsitektur;
2) Kontrak untuk perolehan atau
konstruksi aset;
3) Kontrak untuk perolehan jasa
yang berhubungan langsung
pengawasan konstruksi aset yang
meliputi manajemen konstruksi
dan value engineering;
4) Kontrak untuk membongkar atau
merestorasi aset dan restorasi
lingkungan.
Perolehan aset tetap Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul dengan cara membangun juga
membutuhkan kontrak konstruksi dalam hal
rancangan, teknologi, fungsi atau tujuan,
dan penggunaan utama.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
70 Penyatuan dan
segmentasi
kontrak
konstruksi
PSAP 08 paragraf 10-12
Penyatuan dan segmentasi kontrak
konstruksi:
1) Jika suatu kontrak konstruksi
mencakup sejumlah aset,
konstruksi dari setiap aset
diperlakukan sebagai suatu
kontrak konstruksi yang terpisah
apabila semua syarat di bawah ini
terpenuhi:
a) Proposal terpisah telah
diajukan untuk setiap aset;
b) Setiap aset telah
dinegosiasikan secara
terpisah dan kontraktor serta
pemberi kerja dapat
menerima atau menolak
bagian kontrak yang
berhubungan dengan masing-
masing aset tersebut;
c) Biaya masing-masing aset
dapat diidentifikasikan.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
juga terdapat aturan mengenai penyatuan
dan segmentasi kontrak konstruksi:
1) Jika suatu kontrak konstruksi
mencakup sejumlah aset, konstruksi
dari setiap aset diperlakukan sebagai
suatu kontrak konstruksi yang terpisah
apabila semua syarat di bawah ini
terpenuhi:
a) Proposal terpisah telah diajukan
untuk setiap aset;
b) Setiap aset telah dinegosiasikan
secara terpisah dan kontraktor serta
pemberi kerja dapat menerima atau
menolak bagian kontrak yang
berhubungan dengan masing-
masing aset tersebut;
c) Biaya masing-masing aset dapat
diidentifikasikan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
2) Suatu kontrak dapat berisi
klausul yang memungkinkan
konstruksi aset tambahan atas
permintaan pemberi kerja atau
dapat diubah sehingga konstruksi
aset tambahan dapat dimasukkan
ke dalam kontrak tersebut.
Konstruksi tambahan
diperlakukan sebagai suatu
kontrak konstruksi terpisah jika:
a) Aset tambahan tersebut
berbeda secara signifikan
dalam rancangan, teknologi,
atau fungsi dengan aset yang
tercakup dalam kontrak
semula; atau
b) Harga aset tambahan tersebut
ditetapkan tanpa
memperhatikan harga
kontrak semula.
2) Suatu kontrak dapat berisi klausul yang
memungkinkan konstruksi aset
tambahan atas permintaan pemberi
kerja atau dapat diubah sehingga
konstruksi aset tambahan dapat
dimasukkan ke dalam kontrak tersebut.
Konstruksi tambahan diperlakukan
sebagai suatu kontrak konstruksi
terpisah jika:
a) Aset tambahan tersebut berbeda
secara signifikan dalam rancangan,
teknologi, atau fungsi dengan aset
yang tercakup dalam kontrak
semula; atau
b) Harga aset tambahan tersebut
ditetapkan tanpa memperhatikan
harga kontrak semula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
71 Pengakuan
konstruksi dalam
pengerjaan
PSAP 08 paragraf 13
Suatu benda berwujud harus diakui
sebagai konstruksi dalam pengerjaan
jika:
1) Besar kemungkinan bahwa
manfaat ekonomi masa yang akan
datang berkaitan dengan aset
tersebut akan diperoleh;
2) Biaya perolehan tersebut dapat
diukur secara andal; dan
3) Aset tersebut masih dalam proses
pengerjaan.
Pengakuan konstruksi dalam pengerjaan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu:
kriteria pertama adalah tujuan pembangunan
aset tetap adalah untuk digunakan pada
masa yang akan datang, kedua biaya
perolehan yang berupa semua biaya yang
tercakup dalam proses pembangunan
tersebut semuanya dapat terukur dengan
andal, dan yang ketiga pembangunan aset
tetap yang tergolong masih belum selesai
pengerjaannya melebihi satu periode
akuntansi, digolongkan ke dalam konstruksi
dalam pengerjaan.
√
72 Penyajian
konstruksi dalam
pengerjaan
PSAP 08 paragraf 14
Konstruksi dalam pengerjaan biasanya
merupakan aset yang dimaksudkan
digunakan untuk operasional
Pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam jangka panjang dan
oleh karenanya diklasifikasikan dalam
aset tetap.
Konstruksi dalam pengerjaan mencakup
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan
aset tetap lainnya, dimana semua hal ini
merupakan aset yang dimaksudkan
digunakan untuk operasional Pemerintah
atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
jangka panjang.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
73 Kriteria
konstruksi dalam
pengerjaan yang
dipindahkan ke
pos aset tetap
PSAP 08 paragraf 15-16
Konstruksi dalam pengerjaan yang
dipindahkan ke pos aset tetap, kriteria-
kriterianya adalah jika:
1) Konstruksi secara substansi telah
selesai dikerjakan; dan
2) Dapat memberikan manfaat/jasa
sesuai dengan tujuan perolehan.
Suatu konstruksi dalam pengerjaan
dipindahkan ke aset tetap yang
bersangkutan setelah pekerjaan
konstruksi tersebut dinyatakan selesai,
maka aset tetap tersebut siap
digunakan sesuai dengan tujuan
perolehannya.
Konstruksi dalam pengerjaan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul yang dipindahkan
ke pos aset tetap, kriteria-kriterianya adalah
jika:
1) Konstruksi secara substansi telah
selesai dikerjakan; dan
2) Dapat memberikan manfaat/jasa sesuai
dengan tujuan perolehan.
Karena artinya jika suatu konstruksi dalam
pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang
bersangkutan setelah pekerjaan konstruksi
tersebut dinyatakan selesai, maka aset tetap
tersebut siap digunakan sesuai dengan
tujuan perolehannya.
√
74 Pengukuran
konstruksi dalam
pengerjaan
PSAP 08 paragraf 17
Konstruksi dalam pengerjaan dicatat
dengan biaya perolehan.
Pengukuran konstruksi dalam pengerjaan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dilakukan berdasarkan biaya perolehan,
karena penilaian semua aset tetap
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
berdasarkan biaya perolehan, dimana hal ini
tertuang dalam kebijakan akuntansi di
Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
75 Nilai konstruksi
yang dikerjakan
secara swakelola
PSAP 08 paragraf 18 dan 21
Nilai konstruksi yang dikerjakan
secara swakelola yaitu:
1) Biaya yang berhubungan
langsung dengan kegiatan
konstruksi;
2) Biaya yang dapat diatribusikan
pada kegiatan pada umumnya dan
dapat dialokasikan ke konstruksi
tersebut; dan
3) Biaya lain yang secara khusus
dibayarkan sehubungan
konstruksi yang bersangkutan.
Nilai konstruksi yang dikerjakan oleh
kontraktor melalui kontrak konstruksi
meliputi:
1) Termin yang telah dibayarkan
kepada kontraktor sehubungan
dengan tingkat penyelesaian
pekerjaan;
2) Kewajiban yang masih harus
dibayar kepada kontraktor
berhubung dengan pekerjaan yang
telah diterima tetapi belum
dibayar pada tanggal pelaporan;
dan
Nilai konstruksi yang dikerjakan secara
swakelola dalam kebijakan akuntansi di
Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yaitu:
1) Biaya yang berhubungan langsung
dengan kegiatan konstruksi;
2) Biaya yang dapat diatribusikan pada
kegiatan pada umumnya dan dapat
dialokasikan ke konstruksi tersebut;
dan
3) Biaya lain yang secara khusus
dibayarkan sehubungan konstruksi
yang bersangkutan.
Nilai konstruksi yang dikerjakan oleh
kontraktor melalui kontrak konstruksi
meliputi:
1) Termin yang telah dibayarkan kepada
kontraktor sehubungan dengan tingkat
penyelesaian pekerjaan;
2) Kewajiban yang masih harus dibayar
kepada kontraktor berhubung dengan
pekerjaan yang telah diterima tetapi
belum dibayar pada tanggal pelaporan;
dan
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
3) Pembayaran klaim kepada
kontraktor atau pihak ketiga
sehubungan dengan pelaksanaan
kontrak konstruksi.
3) Pembayaran klaim kepada kontraktor
atau pihak ketiga sehubungan dengan
pelaksanaan kontrak konstruksi.
76 Konstruksi yang
dibiayai dari
pinjaman
PSAP 08 paragraf 25-32
Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman
maka biaya pinjaman yang timbul
selama masa konstruksi dikapitalisasi
dan menambah biaya konstruksi,
sepanjang biaya tersebut dapat
diidentifikasikan dan ditetapkan secara
andal.
Dalam tahun 2014 tidak ada konstruksi
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang
dibiayai dari pinjaman. √
77 Pengungkapan
konstruksi dalam
pengerjaan
PSAP 08 paragraf 33-35
Suatu ntitas harus mengungkapkan
informasi mengenai konstruksi dalam
pengerjaan pada akhir periode
akuntansi:
a. Rincian kontrak konstruksi dalam
pengerjaan berikut tingkat
penyelesaian dan jangka waktu
penyelesaiannya;
b. Nilai kontrak konstruksi dan
sumber pembiayaanya;
c. Jumlah biaya yang telah
dikeluarkan;
Laporan keuangan mengungkapkan:
a. Nilai kontrak konstruksi dan sumber
pembiayaanya, namun dalam lampiran
laporan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul hanya disebutkan mengenai
nilai untuk masing-masing daftar kegiatan
konstruksi;
b. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan;
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
d. Uang muka kerja yang diberikan;
e. Retensi.
78 Penyajian
klasifikasi
kewajiban
PSAP 09 paragraf 9-17
Kewajiban diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka pendek jika
diharapkan dibayar dalam waktu 12
bulan setelah tanggal pelaporan.
Semua kewajiban lainnya
diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
mengklasifikasian kewajiban jangka pendek
jika diharapkan dibayar dalam waktu 12
bulan setelah tanggal pelaporan dan
kewajiban jangka panjang lebih dari 12
bulan.
√
79 Pengakuan
kewajiban
PSAP 09 paragraf 18
Pelaporan keuangan untuk tujuan
umum harus menyajikan kewajiban
yang diakui jika besar kemungkinan
bahwa pengeluaran sumber daya
ekonomi akan dilakukan atau telah
dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban yang ada sampai saat ini,
dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang
dapat diukur dengan andal.
PSAP 09 paragraf 21 -22
Kewajiban diakui pada saat dana
pinjaman diterima dan/atau pada saat
kewajiban timbul.
Dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan bahwa kewajiban diakui jika
besar kemungkinan bahwa pengeluaran
sumber daya ekonomi akan dilakukan atau
telah dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban yang ada sampai saat ini, dan
perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat
diukur dengan andal, dan kewajiban juga
diakui pada saat dana pinjaman diterima
dan/atau pada saat kewajiban timbul.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
Kewajiban dapat timbul dari:
1) Transaksi dengan pertukaran;
2) Transaksi tanpa pertukaran, sesuai
hukum yang berlaku dan
kebijakan yang diterapkan belum
lunas dibayar sampai dengan saat
tanggal pelaporan;
3) Kejadian yang berkaitan dengan
Pemerintah;
4) Kejadian yang diakui Pemerintah.
80 Pengukuran
kewajiban
PSAP 09 paragraf 32
Kewajiban dicatat sebesar nilai
nominal, dan jika ada kewajiban yang
timbul dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata
uang rupiah.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjelaskan dalam kebijakan akuntansi di
Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul bahwa kewajiban dicatat
sebesar nilai nominal, dan jika ada
kewajiban yang timbul dalam mata uang
asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata
uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral pada
tanggal neraca.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
81 Utang kepada
fihak ketiga
PSAP 09 paragraf 37
Jumlah kewajiban yang disebabkan
transaksi antar unit pemerintahan
harus dipisahkan dengan kewajiban
kepada unit non pemerintahan.
Utang kepada fihak ketiga Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul merupakan
pembayaran rekanan berupa cek yang
belum dicairkan per 31 Desember 2014
pada BLUD RSUD Wonosari, dalam hal ini
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah
memisahkan transaksi antar Unit
Pemerintahan dengan transaksi kepada Unit
Non Pemerintahan
√
82 Utang bunga PSAP 09 paragraf 38
Utang bunga atas utang pemerintah
harus dicatat sebesar biaya bunga yang
telah terjadi dan belum dibayar. Bunga
dimaksud dapat berasal dari utang
pemerintah baik dari dalam maupun
luar negeri. Utang bunga atas utang
pemerintah yang belum dibayar harus
diakui pada setiap akhir periode
pelaporan sebagai bagian dari
kewajiban yang berkaitan.
Utang bunga Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul merupakan utang bunga tahun
2015 yang belum dibayar dan diakui pada
akhir 31 Desember 2014 yang berasal dari
utang pemerintah dalam negeri kepada
Pemerintah Pusat.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
83 Utang
perhitungan
fihak ketiga
(PFK)
PSAP 09 paragraf 40-41
Pada akhir periode pelaporan, saldo
pungutan/potongan berupa PFK yang
belum disetorkan kepada pihak lain
harus dicatat pada laporan keuangan
sebesar jumlah yang masih harus
disetorkan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pada
posisi saldo per 31 Desember 2014 tidak
memiliki utang perhitungan fihak ketiga
(PFK), tetapi Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tetap mengklasifikasikannya
ke dalam kewajiban jangka pendek.
√
84 Bagian lancar
utang jangka
panjang
PSAP 09 paragraf 42-43
Nilai yang dicantumkan dalam laporan
keuangan untuk bagian lancar utang
jangka panjang adalah jumlah yang
akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Pada neraca Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul juga terdapat bagian lancar
utang dalam negeri yang merupakan bagian
lancar dari pinjaman jangka panjang per 31
Desember 2014 yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun.
√
85 Kewajiban
lancar lainnya
PSAP 09 paragraf 44
Kewajiban lancar lainnya merupakan
kewajiban lancar yang tidak termasuk
dalam kategori yang ada.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
memiliki kewajiban lancar lainnya yang
tidak termasuk dalam kategori yang ada
yaitu berupa kewajiban sewa tanah kas Desa
Karangrejek yang belum dibayarkan untuk
Rusunawa.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
86 Utang
Pemerintah yang
tidak dapat
diperjualbelikan
PSAP 09 paragraf 45
Penilaian utang Pemerintah
disesuaikan dengan karakteristik utang
tersebut yang dapat berbentuk:
1) Utang Pemerintah yang tidak
dapat diperjualbelikan
2) Utang Pemerintah yang dapat
diperjualbelikan
PSAP 09 paragraf 46-48
Nilai nominal atas utang Pemerintah
yang tidak diperjualbelikan (non-
traded debt) merupakan kewajiban
entitas kepada pemberi utang sebesar
pokok utang dan bunga sesuai yang
diatur dalam kontrak perjanjian dan
belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan. Contoh dari utang
Pemerintah yang tidak dapat
diperjualbelikan adalah pinjaman
bilateral, multilateral, dan lembaga
keuangan international seperti IMF,
World Bank, ADB dan lainnya.
Bentuk hukum dari pinjaman ini
biasanya dalam bentuk perjanjian
pinjaman (loan agreement).
Dalam neraca Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul terdapat utang dalam negeri
yang merupakan penerusan pinjaman (Sub
Loan Agreement) dari Pemerintah Pusat
d.h.i Departemen Keuangan sesuai
Perjanjian nomor SLA-892/DP3/1996
tanggal 8 April 1996. Sumber dana
pinjaman tersebut berasal dari Asian
Development Bank (ADB). Utang dalam
negeri Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
termasuk ke dalam kelompok kewajiban
jangka panjang, tetapi dalam hal ini utang
dalam negeri Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul juga merupakan utang
Pemerintah yang tidak dapat
diperjualbelikan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
87 Utang
Pemerintah yang
dapat
diperjualbelikan
PSAP 09 paragraf 49-53
Utang pemerintah yang dapat
diperjualbelikan biasanya dalam
bentuk sekuritas utang pemerintah
(government debt securities) yang
dapat memuat ketentuan mengenai
nilai utang pada saat jatuh tempo.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki utang Pemerintah yang dapat
diperjualbelikan. √
88 Utang
pemerintah
dalam mata uang
asing
PSAP 09 paragraf 54-59
Utang pemerintah dalam mata uang
asing dicatat dengan menggunakan
kurs tengah bank sentral saat
terjadinya transaksi.
Pada setiap tanggal neraca pos
kewajiban moneter dalam mata uang
asing dilaporkan ke dalam mata uang
rupiah dengan menggunakan kurs
tengah bank sentral pada tanggal
neraca.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga
tidak memiliki utang dalam mata uang
asing, tetapi jika Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul memiliki utang dalam mata
uang asing maka akan dicatat dengan
menggunakan kurs tengah bank sentral saat
terjadinya transaksi, hal ini terdapat dalam
kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
89 Penyelesaian
sebelum jatuh
tempo untuk
sekuritas utang
pemerintah
PSAP 09 paragraf 60-62
Untuk sekuritas utang pemerintah
yang diselesaikan sebelum jatuh
tempo karena adanya fitur untuk
ditarik oleh penerbit (call feature) dari
sekuritas tersebut atau karena
memenuhi persyaratan untuk
penyelesaian oleh permintaan
pemegangnya maka perbedaan antara
harga perolehan kembali dan nilai
tercatat netonya harus diungkapkan
pada catatan atas laporan keuangan
sebagai bagian dari pos kewajiban
yang berkaitan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki sekuritas utang yang diselesaikan
sebelum jatuh tempo.
√
90 Tunggakan PSAP 09 paragraf 63-66
Jumlah tunggakan atas pinjaman
pemerintah harus disajikan dalam
bentuk Daftar Umur (aging schedule)
Kreditur pada catatan atas laporan
keuangan sebagai bagian
pengungkapan kewajiban.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki tunggakan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
91 Utang yang
direstrukturisasi
PSAP 09 paragraf 67-72
Dalam restrukturisasi utang melalui
modifikasi persyaratan utang, debitur
harus mencatat dampak restrukturisasi
secara prospektif sejak saat
restrukturisasi dilaksanakan dan tidak
boleh mengubah nilai tercatat utang
pada saat restrukturisasi kecuali jika
nilai tercatat tersebut melebihi jumlah
pembayaran kas masa depan yang
ditetapkan dengan persyaratan baru.
Informasi restrukturisasi ini harus
diungkapkan pada catatan atas laporan
keuangan sebagai bagian
pengungkapan dari pos kewajiban
yang terkait.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki utang yang direstrukturisasi pada
periode tahun 2014.
√
92 Utang yang
dihapus
PSAP 09 paragraf 73-78
Penghapusan utang adalah pembatalan
secara sukarela tagihan oleh kreditur
kepada debitur, baik sebagian maupun
seluruhnya, jumlah utang debitur
dalam bentuk perjanjian formal
diantara keduanya.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki utang yang dihapus.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
93 Biaya-biaya
yang
berhubungan
dengan utang
pemerintah
PSAP 09 paragraf 79
Biaya-biaya yang berhubungan
dengan utang pemerintah adalah biaya
bunga dan biaya lainnya yang timbul
dalam kaitan dengan peminjaman
dana. Biaya-biaya dimaksud meliputi:
1) Bunga atas penggunaan dana
pinjaman, baik pinjaman jangka
pendek maupun jangka panjang;
2) Amortisasi diskonto atau
premium yang terkait dengan
pinjaman,
3) Amortisasi biaya yang terkait
dengan perolehan pinjaman
seperti biaya konsultan, ahli
hukum, commitment fee, dan
sebagainya.
4) Perbedaan nilai tukar pada
pinjaman dengan mata uang
asing sejauh hal tersebut
diperlakukan sebagai
penyesuaian atas biaya bunga.
Penyajian biaya-biaya yang berhubungan
dengan utang Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul meliputi biaya bunga utang
dalam Negeri kepada Pemerintah Pusat
(SLA-ADB) dan biaya jasa perbankan Bank
Penata Usaha atas utang dalam negeri
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
94 Biaya pinjaman
yang
diatribusikan
dengan
perolehan atau
produksi suatu
aset tertentu
PSAP 09 paragraf 80-83
Biaya pinjaman yang secara langsung
dapat diatribusikan dengan perolehan
atau produksi suatu aset tertentu
(qualifying asset) harus dikapitalisasi
sebagai bagian dari biaya perolehan
aset tertentu tersebut.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki biaya pinjaman diatribusikan
dengan perolehan atau produksi suatu aset
tertentu.
√
95 Pengungkapan
rincian utang
pemerintah
PSAP 09 paragraf 84
Utang pemerintah harus diungkapkan
secara rinci dalam bentuk daftar
skedul utang untuk memberikan
informasi yang lebih baik kepada
pemakainya.
Utang pemerintah Kabupaten Gunungkidul
yang disajikan dalam bentuk daftar skedul
utang hanya utang dalam negeri kepada
Pemerintah Pusat (SLA-ADB). √
96 Pengungkapan
informasi yang
harus disajikan
tentang
kewajiban dalam
catatan atas
laporan
keuangan
PSAP 09 paragraf 85
Untuk meningkatkan kegunaan
analisis, informasi-informasi yang
harus disajikan dalam catatan atas
laporan keuangan adalah:
1) Jumlah saldo kewajiban jangka
pendek dan jangka panjang yang
diklasifikasikan berdasarkan
pemberi pinjaman;
Informasi-informasi yang disajikan dalam
catatan atas laporan keuangan:
1) Jumlah saldo kewajiban jangka pendek
dan jangka panjang yang
diklasifikasikan berdasarkan pemberi
pinjaman, hal ini diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul;
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
2) Jumlah saldo kewajiban berupa
utang Pemerintah berdasarkan
jenis sekuritas utang Pemerintah
dan jatuh temponya;
3) Bunga pinjaman yang terutang
pada periode berjalan dan tingkat
bunga yang berlaku;
4) Konsekuensi dilakukannya
penyelesaian kewajiban sebelum
jatuh tempo;
5) Perjanjian restrukturisasi utang:
a) Pengurangan pinjaman;
b) Modifikasi persyaratan utang;
c) Pengurangan tingkat bunga
pinjaman;
d) Pengunduran jatuh tempo
pinjaman;
e) Pengurangan nilai jatuh tempo
pinjaman; dan
f) Pengurangan jumlah bunga
terutang sampai dengan
periode pelaporan;
2) Jumlah saldo kewajiban berupa utang
Pemerintah berdasarkan jenis sekuritas
utang Pemerintah dan jatuh temponya,
karena Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tidak memiliki sekuritas
utang, maka hal ini tidak diungkapkan;
3) Bunga pinjaman yang terutang pada
periode berjalan dan tingkat bunga
yang berlaku, hal ini disajikan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dalam catatan atas laporan
keuangannya;
4) Konsekuensi dilakukannya
penyelesaian kewajiban sebelum jatuh
tempo, hal ini tidak diungkapkan,
karena baik kewajiban jangka pendek,
maupun kewajiban jangka panjang
yang dimiliki oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul, tidak
memiliki konsekuensi jika dilakukan
penyelesaian kewajiban sebelum jatuh
tempo;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
6) Jumlah tunggakan pinjaman yang
disajikan dalam bentuk daftar
umur utang berdasarkan kreditur;
7) Biaya pinjaman:
a) Perlakuan biaya pinjaman;
b) Jumlah biaya pinjaman yang
dikapitalisasi pada periode
yang bersangkutan; dan
c) Tingkat kapitalisasi yang
dipergunakan.
5) Perjanjian restrukturisasi utang
meliputi:
a) Pengurangan pinjaman;
b) Modifikasi persyaratan utang;
c) Pengurangan tingkat bunga
pinjaman;
d) Pengunduran jatuh tempo pinjaman;
e) Pengurangan nilai jatuh tempo
pinjaman; dan
f) Pengurangan jumlah bunga terutang
sampai dengan periode pelaporan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
memiliki utang yang direstrukturisasi, maka
hal ini tidak diungkapkan;
6) Jumlah tunggakan pinjaman yang
disajikan dalam bentuk daftar umur
utang berdasarkan kreditur, Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul juga tidak
memiliki tunggakan, maka hal ini tidak
diungkapkan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
7) Biaya pinjaman:
a) Perlakuan biaya pinjaman;
b) Jumlah biaya pinjaman yang
dikapitalisasi pada periode yang
bersangkutan; dan
c) Tingkat kapitalisasi yang
dipergunakan.
Mengenai perlakuan biaya pinjaman
diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, tetapi mengenai jumlah biaya
pinjaman yang dikapitalisasi dan tingkat
kapitalisasi yang dipergunakan tidak
disajikan dalam catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul karena Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tidak memiliki biaya pinjaman
yang dapat diatribusikan sehubungan
dengan perolehan atau produksi suatu aset
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
Laporan arus kas
1 Penyajian
klasifikasi
komponen
laporan arus kas
PSAP 03 paragraf 14
Laporan arus kas menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran
kas selama periode tertentu yang
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, investasi aset non keuangan,
pembiayaan, dan nonanggaran.
Komponen laporan arus kas Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul terdiri dari arus
kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi aset non keuangan, arus
kas dari aktivitas pembiayaan, dan arus kas
dari aktivitas non anggaran.
√
2 Penyajian
klasifikasi
pembayaran
pokok utang dan
pembayaran
bunga
PSAP 03 paragraf 16
Satu transaksi tertentu dapat
mempengaruhi arus kas dari beberapa
aktivitas, misalnya transaksi pelunasan
utang yang terdiri dari pelunasan
pokok utang dan bunga utang.
Pembayaran pokok utang akan
diklasifikasikan ke dalam aktivitas
pembiayaan sedangkan pembayaran
bunga utang akan diklasifikasikan ke
dalam aktivitas operasi.
Pembayaran pokok utang akan
diklasifikasikan ke dalam aktivitas
pembiayaan sedangkan pembayaran bunga
utang akan diklasifikasikan ke dalam
aktivitas operasi.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
3 Penyajian
komponen-
komponen arus
masuk kas dari
aktivitas operasi
PSAP 03 paragraf 19
Arus masuk kas dari aktivitas operasi
terutama diperoleh dari penerimaan
perpajakan, penerimaan negara bukan
pajak (PNBP), penerimaan hibah,
penerimaan bagian laba Perusahaan
Negara/Daerah dan investasi lainnya,
dan transfer masuk.
Komponen arus masuk kas aktivitas operasi
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terdiri
dari penerimaan perpajakan, penerimaan
negara bukan pajak (PNBP), penerimaan
hibah, penerimaan bagian laba Perusahaan
Negara/Daerah dan investasi lainnya, dan
transfer masuk.
√
4 Penyajian
komponen-
komponen arus
keluar kas dari
aktivitas operasi
PSAP 03 paragraf 20
Arus keluar kas untuk aktivitas operasi
terutama digunakan untuk belanja
pegawai, belanja barang, bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan
keuangan, belanja lain-lain/tak
terduga, dan transfer keluar.
Komponen arus keluar kas aktivitas operasi
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terdiri
dari belanja pegawai, belanja barang, bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja lain-
lain/tak terduga, dan transfer keluar.
√
5 Penyajian
komponen-
komponen arus
masuk kas dari
aktivitas
investasi aset
non keuangan
PSAP 03 paragraf 24
Arus masuk kas terdiri dari penjualan
aset tetap dan penjualan aset lainnya.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menyajikan arus masuk kas dari aktivitas
investasi aset non keuangan terdiri dari
pendapatan penjualan atas tanah,
pendapatan penjualan atas peralatan dan
mesin, pendapatan penjualan atas gedung
dan bangunan, pendapatan penjualan atas
jalan, irigasi, dan jaringan, pendapatan dari
penjualan aset tetap, dan pendapatan dari
penjualan aset lainnya.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
6 Penyajian
komponen-
komponen arus
keluar kas dari
aktivitas
investasi aset
non keuangan
PSAP 03 paragraf 25
Arus keluar kas terdiri dari perolehan
aset tetap dan perolehan aset lainnya.
Arus keluar kas terdiri dari belanja tanah,
belanja peralatan dan mesin, belanja gedung
dan bangunan, belanja jalan, irigasi, dan
jaringan, belanja aset tetap lainnya, dan
belanja aset lainnya
√
7 Penyajian
komponen-
komponen arus
masuk kas dari
aktivitas
pembiayaan
PSAP 03 paragraf 27
Arus masuk kas dari aktivitas
pembiayaan yaitu: penerimaan
pinjaman, penerimaan hasil penjualan
surat utang negara, penerimaan hasil
divestasi, penerimaan kembali
pinjaman, dan pencairan dana
cadangan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menyajikan arus masuk kas dari aktivitas
pembiayaan terdiri dari penerimaan kembali
pinjaman kepada pihak ketiga dan
penerimaan piutang daerah.
√
8 Penyajian
komponen-
komponen arus
keluar kas dari
aktivitas
pembiayaan
PSAP 03 paragraf 28
Penyajian arus keluar kas dari
aktivitas pembiayaan terdiri dari
penyertaan modal pemerintah daerah,
pembayaran pokok pinjaman jangka
panjang, dan pembentukan dana
cadangan.
Penyajian arus keluar kas dari aktivitas
pembiayaan terdiri dari penyertaan modal
pemerintah daerah, pembayaran pokok
pinjaman dalam negeri-obligasi, dan
pemberian pinjaman daerah. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
9 Penyajian
komponen-
komponen arus
masuk kas dari
aktivitas non
anggaran
PSAP 03 paragraf 30
Arus masuk kas meliputi penerimaan
perhitungan fihak ketiga (PFK) dan
kiriman uang masuk.
Arus masuk kas terdiri dari satu komponen
yaitu penerimaan perhitungan fihak ketiga
(PFK). √
10 Penyajian
komponen-
komponen arus
keluar kas dari
aktivitas non
anggaran
PSAP 03 paragraf 31
Arus keluar dalam PSAP 03 paragraf
30 meliputi pengeluaran perhitungan
fihak ketiga (PFK) dan kiriman uang
keluar.
Arus keluar kas terdiri dari satu komponen
yaitu pengeluaran perhitungan fihak ketiga
(PFK). √
11 Metode
penyajian arus
kas dari aktivitas
operasi
PSAP 03 paragraf 33-34
Entitas pelaporan sebaiknya
menggunakan metode langsung.
Penyajian arus kas dari aktivitas operasi
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dilakukan dengan cara metode langsung.
√
12 Arus kas dalam
mata uang asing
PSAP 03 paragraf 36-38
Arus kas yang timbul dari transaksi
mata uang asing harus dibukukan
dengan menggunakan mata uang
rupiah dengan menjabarkan mata uang
asing tersebut ke dalam mata uang
rupiah berdasarkan kurs pada tanggal
transaksi.
Setiap ada arus kas yang timbul dari
transaksi mata uang asing, Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul membukukannya
dengan menggunakan mata uang rupiah
dengan menjabarkan mata uang asing
tersebut ke dalam mata uang rupiah
berdasarkan kurs pada tanggal transaksi.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
13 Pengklasifikasia
n arus kas dari
transaksi
pendapatan
bunga,
pembayaran
bunga, dan
bagian laba
Perusahaan
Negara/Daerah
PSAP 03 paragraf 39
Arus kas dari transaksi penerimaan
pendapatan bunga dan pengeluaran
belanja untuk pembayaran bunga
pinjaman serta penerimaan pendapatan
dari bagian laba Perusahaan
Negara/Daerah harus diungkapkan
secara terpisah. Setiap akun yang
terkait dengan transaksi tersebut harus
diklasifikasikan ke dalam aktivitas
operasi secara konsisten dari tahun ke
tahun.
Arus kas dari transaksi penerimaan
pendapatan bunga diklasifikasikan ke dalam
lain-lain PAD (Pendapatan Asli Daerah)
yang sah dan merupakan salah satu
komponen dalam arus kas masuk aktivitas
operasi, kemudian pengeluaran belanja
untuk pembayaran bunga diklasifikan ke
dalam belanja bunga di arus kas keluar
aktivitas operasi, dan untuk pendapatan dari
bagian laba Perusahaan Daerah
diklasifikasikan ke dalam pendapatan hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan (merupakan salah satu
komponen arus kas masuk aktivitas
operasi).
√
14 Pencatatan
investasi pada
Perusahaan
Negara/Daerah
dan Kemitraan
PSAP 03 paragraf 43
Pencatatan investasi pada Perusahaan
Negara/Daerah dan Kemitraan
menggunakan dua metode yaitu
metode biaya dan metode ekuitas.
Dalam catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menyebutkan bahwa pencatatan pengakuan
modal Pemerintah Daerah pada Perusahaan
Daerah dan Kemitraan menggunakan dua
metode yaitu metode biaya dan metode
ekuitas.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
15 Penyajian
pengeluaran
investasi jangka
panjang
PSAP 03 paragraf 45
Entitas melaporkan pengeluaran
investasi jangka panjang dalam
Perusahaan Negara/Daerah dan
kemitraan dalam arus kas aktivitas
pembiayaan.
Pelaporan pengeluaran investasi jangka
panjang Gunungkidul dalam Perusahaan
Daerah dilaporkan ke dalam aktivitas
pembiayaan.
√
16 Arus kas yang
berasal dari
perolehan dan
pelepasan
Perusahaan
Negara/Daerah
dan unit operasi
lainnya
PSAP 03 paragraf 46-49
Arus kas yang berasal dari perolehan
dan pelepasan perusahaan
negara/daerah dan unit operasional
lainnya harus disajikan secara terpisah
dalam aktivitas pembiayaan.
Dalam tahun 2014 tidak terjadi perolehan
atau pelepasan Perusahaan Negara/Daerah
dan unit operasi lainnya. √
17 Penyajian
transaksi
investasi dan
pembiayaan
yang tidak
mengakibatkan
penerimaan atau
pengeluaran kas
dan setara kas
PSAP 03 paragraf 50-51
Transaksi investasi dan pembiayaan
yang tidak mengakibatkan penerimaan
atau pengeluaran kas dan setara kas
tidak dilaporkan dalam laporan arus
kas. Transaksi tersebut harus
diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan, dan contohnya
adalah perolehan aset melalui
pertukaran atau hibah.
Penyajian aset Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yang diperoleh melalui hibah
disajikan dalam catatan atas laporan
keuangan, dan hal ini tidak diungkapkan di
laporan arus kas, dan semua hal yang
mengenai transaksi investasi dan
pembiayaan yang tidak mengakibatkan
penerimaan atau pengeluaran kas dan setara
kas tidak dilaporkan dalam laporan arus kas.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
18 Penyajian
komponen kas
dalam laporan
arus kas sama
dengan pos
terkait dalam
neraca
PSAP 03 paragraf 52
Entitas pelaporan mengungkapkan
komponen kas dan setara kas dalam
laporan arus kas yang jumlahnya sama
dengan pos terkait di neraca.
Penyajian komponen kas dan setara kas
dalam laporan arus kas Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul jumlahnya sama
dengan pos terkait di neraca.
√
Catatan atas laporan keuangan
1 Penyajian
catatan atas
laporan
keuangan
PSAP 04 paragraf 12
Catatan atas laporan keuangan
meliputi penjelasan atau daftar terinci
atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam laporan realisasi
anggaran, neraca, dan laporan arus
kas. Termasuk pula dalam catatan atas
laporan keuangan adalah penyajian
informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan serta
pengungkapan-pengungkapan lainnya
yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar atas laporan keuangan, seperti
kewajiban kontinjensi dan komitmen-
komitmen lainnya.
Catatan atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul telah sesuai
dengan PSAP 04 paragraf 12 meliputi
penjelasan atau daftar terinci atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam
laporan realisasi anggaran, neraca, dan
laporan arus kas, hal ini sesuai, karena hal
ini tertuang dalam bab lima pada catatan
atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul yang membahas
mengenai penjelasan pos-pos laporan
keuangan. Termasuk pula dalam catatan
atas laporan keuangan adalah penyajian
informasi yang diharuskan dan dianjurkan
oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
serta pengungkapan-pengungkapan lainnya
yang diperlukan untuk penyajian yang wajar
atas laporan keuangan, seperti kewajiban
kontinjensi dan komitmen-komitmen
lainnya, hal ini juga sesuai, karena hal ini
tertuang dalam bab enam catatan atas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tentang informasi tambahan.
2 Penyajian
informasi
tentang kendala
dan hambatan
yang dihadapi
dalam
pencapaian
target, yang
seharusnya
dijadikan satu di
bab dua catatan
atas laporan
keuangan
PSAP 04 paragraf 13
Catatan atas laporan keuangan
menyajikan informasi, antara lain:
a. Informasi tentang kebijakan
fiskal/keuangan, ekonomi makro,
pencapaian target Undang-undang
Perda APBD, berikut kendala dan
hambatan yang dihadapi dalam
pencapaian target;
b. Ikhtisar pencapaian kinerja
keuangan selama tahun pelaporan;
Catatan atas laporan keuangan menyajikan:
a. Informasi tentang kebijakan
fiskal/keuangan, ekonomi makro,
pencapaian target Undang-undang Perda
APBD, hal ini disajikan dalam bab dua,
tetapi perihal hambatan yang dihadapi
dijelaskan dalam bab tiga, seharusnya
dijadikan satu di bab dua;
b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan, hal
ini tertuang dalam bab tiga;
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
c. Informasi tentang dasar penyusunan
laporan keuangan dan kebijakan-
kebijakan akuntansi yang dipilih
untuk diterapkan atas transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian
penting lainnya;
d. Informasi yang diharuskan oleh
Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang belum disajikan
dalam lembar muka laporan
keuangan;
e. Informasi untuk pos-pos aset dan
kewajiban yang timbul sehubungan
dengan penerapan basis akrual atas
pendapatan dan belanja dan
rekonsiliasinya dengan penerapan
basis kas;
f. Informasi tambahan yang
diperlukan untuk penyajian yang
wajar, yang tidak disajikan dalam
lembar muka laporan keuangan.
c. Informasi tentang dasar penyusunan
laporan keuangan dan kebijakan-
kebijakan akuntansi yang dipilih untuk
diterapkan atas transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian penting lainnya, hal ini
terdapat pada bab empat;
d. Informasi yang diharuskan oleh
Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang belum disajikan
dalam lembar muka laporan keuangan,
hal ini dijelaskan dalam bab enam;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
e. Informasi untuk pos-pos aset dan
kewajiban yang timbul sehubungan
dengan penerapan basis akrual atas
pendapatan dan belanja dan
rekonsiliasinya dengan penerapan basis
kas, hal ini tidak diungkapkan, karena
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
tidak membuat laporan kinerja keuangan
yang didalamnya harus menyajikan
laporan berbasis akrual atas pendapatan
dan belanja. Lagi pula, laporan kinerja
keuangan bukan merupakan laporan
keuangan pokok yang wajib disajikan,
seperti tertuang dalam Kerangka
Konseptual Akuntansi Pemerintahan
paragraf 25.
f. Informasi tambahan yang diperlukan
untuk penyajian yang wajar yang tidak
disajikan dalam lembar muka laporan
keuangan, hal ini tertuang dalam bab
enam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
3 Penyajian
kebijakan-
kebijakan
pendapatan
daerah,
kebijakan
belanja daerah
dan kebijakan
pembiayaan
daerah
PSAP 04 paragraf 19
Kebijakan fiskal yang perlu
diungkapkan pada catatan atas laporan
keuangan adalah kebijakan-kebijakan
Pemerintah dalam peningkatan
pendapatan, efisiensi belanja dan
penentuan sumber atau penggunaan
pembiayaan.
Catatan atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul menyajikan
kebijakan-kebijakan pendapatan daerah,
kebijakan belanja daerah dan kebijakan
pembiayaan daerah yang menjelaskan
mengenai sumber dan penggunaan
pembiayaan.
√
4 Indikator yang
digunakan untuk
menyajikan
informasi
kondisi ekonomi
makro
PSAP 04 paragraf 20
Indikator ekonomi makro:
a. Produk Domestik Bruto/Produk
Domestik Regional Bruto;
b. Pertumbuhan ekonomi;
c. Tingkat inflasi;
d. Nilai tukar;
e. Harga minyak;
f. Tingkat suku bunga; dan
g. Neraca pembayaran.
Indikator ekonomi makro:
a. Produk domestik bruto/produk domestik
regional bruto;
b. Rasio gini; dan
c. Tingkat inflasi.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
5 Penyajian
perubahan
anggaran dan
hambatan/kendal
a yang ada dalam
pencapaian
target
PSAP 04 paragraf 21
Catatan atas Laporan Keuangan harus
dapat menjelaskan perubahan
anggaran yang penting selama periode
berjalan dibandingkan dengan
anggaran yang pertama kali disahkan
oleh DPR/DPRD, hambatan dan
kendala yang ada dalam pencapaian
target yang telah ditetapkan, serta
masalah lainnya yang dianggap perlu
oleh manajemen entitas pelaporan
untuk diketahui pembaca laporan
keuangan.
Catatan atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tidak menjelaskan
mengenai perubahan anggaran selama
periode berjalan, dan mengenai hambatan
dan kendala dalam pencapaian target
dijelaskan dalam bab tiga tentang ikhtisar
pencapaian kinerja keuangan yang
seharusnya hal ini digabung menjadi satu
bagian dalam bab dua yaitu ekonomi makro,
kebijakan keuangan, dan pencapaian target
kinerja APBD.
√
6 Penyajian
penjelasan
mengenai
hambatan dan
kendala yang ada
dalam
pencapaian
target
PSAP 04 paragraf 23
Penjelasan mengenai hambatan dan
kendala yang ada, perlu dijelaskan
dalam catatan atas laporan keuangan.
Penjelasan mengenai hambatan dan kendala
yang ada diungkapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul di bab tiga, yakni
tentang ikhtisar pencapaian kinerja
keuangan, seharusnya hal ini digabung
menjadi satu bagian dalam bab dua yaitu
ekonomi makro, kebijakan keuangan, dan
pencapaian target kinerja APBD.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
7 Penyajian
pencapaian
kinerja keuangan
PSAP 04 paragraf 27
Pencapaian kinerja keuangan yang
telah ditetapkan dijelaskan secara
obyektif dalam catatan atas laporan
keuangan, dimana keberhasilan
pencapaian kinerja dapat diketahui
berdasarkan tingkat efisiensi dan
efektivitas suatu program. Efisiensi
dapat diukur dengan membandingkan
keluaran (output) dengan masukan
(input). Sedangkan efektivitas diukur
dengan membandingkan hasil
(outcome) dengan target yang telah
ditetapkan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul hanya
membandingkan target anggaran masing-
masing urusan wajib dan pilihan untuk
bagian pendapatan dan belanja dengan
realisasinya saja.
√
8 Penyajian
pembahasan
mengenai kinerja
keuangan
PSAP 04 paragraf 28
Ikhtisar pembahasan kinerja keuangan
dalam catatan atas laporan keuangan
harus:
a. Menguraikan strategi dan sumber
daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan;
b. Memberikan gambaran yang jelas
atas realisasi dan rencana kinerja
keuangan dalam satu entitas
pelaporan; dan
Ikhtisar pembahasan kinerja keuangan
dalam catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul hanya
membandingkan target anggaran masing-
masing urusan wajib dan pilihan untuk
bagian pendapatan dan belanja dengan
realisasinya saja, beserta hambatan yang
terjadi dalam pencapaian target.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
c. Menguraikan prosedur yang telah
disusun dan dijalankan oleh
manajemen untuk dapat
memberikan keyakinan yang
beralasan bahwa informasi kinerja
keuangan yang dilaporkan adalah
relevan dan andal;
PSAP 04 paragraf 29
Pembahasan mengenai kinerja
keuangan harus:
a. Meliputi baik hasil yang positif
maupun negatif;
b. Menyajikan data historis yang
relevan;
c. Membandingkan hasil yang dicapai
dengan tujuan dan rencana yang
telah ditetapkan;
d. Menyajikan informasi penjelasan
lainnya yang diyakini oleh
manajemen akan dibutuhkan oleh
pembaca laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
9 Penyajian
penjelasan
mengenai apa
yang semestinya
dilakukan dan
rencana untuk
meningkatkan
kinerja program
PSAP 04 paragraf 30
Penjelasan entitas pelaporan harus
juga meliputi penjelasan mengenai apa
yang semestinya dilakukan dan
rencana untuk meningkatkan kinerja
program.
Catatan atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tidak
mencantumkan penjelasan mengenai apa
yang semestinya dilakukan dan rencana
untuk meningkatkan kinerja program √
10 Penyajian
keterbatasan dan
kesulitan yang
penting
sehubungan
dengan
pengukuran dan
pelaporan kinerja
keuangan yang
diungkapkan
dengan
relevansinya atas
indikator kinerja
PSAP 04 paragraf 31
Keterbatasan dan kesulitan yang
penting sehubungan dengan
pengukuran dan pelaporan kinerja
keuangan harus diungkapkan sesuai
dengan relevansinya atas indikator
kinerja yang diuraikan pada catatan
atas laporan keuangan. Keterbatasan
yang relevan akan beragam dari satu
program ke program lainnya, namun
biasanya faktor yang dibahas
termasuk, antara lain:
a. Kinerja biasanya tidak dapat
diungkapkan secara utuh dengan
hanya menggunakan satu indikator
saja;
Tidak terdapat penjelasan mengenai
keterbatasan dan kesulitan yang penting
sehubungan dengan pengukuran dan
pelaporan kinerja keuangan yang
diungkapkan dengan relevansinya atas
indikator kinerja.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
b. Indikator kinerja tidak dapat
memperlihatkan alasan mengapa
kinerja berada pada tingkat yang
dilaporkan; dan
c. Melihat indikator kuantitatif secara
eksklusif sering kali menghasilkan
konsekuensi yang tidak diinginkan.
11 Penyajian
indikator kinerja
PSAP 04 paragraf 32-33
Indikator kinerja harus dilengkapi
dengan informasi penjelasan yang
sesuai, seperti informasi mengenai
faktor yang substansial yang berada
diluar kendali entitas dan informasi
mengenai faktor-faktor yang membuat
entitas mempunyai pengaruh penting.
Tidak terdapat pada catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul mengenai indikator kinerja
yang dilengkapi dengan informasi
penjelasan, seperti informasi mengenai
faktor yang substansial yang berada diluar
kendali entitas dan informasi mengenai
faktor-faktor yang membuat entitas
mempunyai pengaruh penting.
√
12 Penyajian
kebijakan
akuntansi
PSAP 04 paragraf 34
Dalam menyajikan catatan atas
laporan keuangan, entitas pelaporan
harus mengungkapkan dasar penyajian
laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi.
Dasar penyajian laporan keuangan dan
pengungkapan kebijakan akuntansi
keuangan terdapat dalam bab empat catatan
atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul mengenai
kebijakan akuntansi.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
13 Asumsi dasar
akuntansi
PSAP 04 paragraf 35
Asumsi dasar atau konsep dasar
akuntansi tertentu mendasari
penyusunan laporan keuangan,
biasanya tidak diungkapkan secara
spesifik. Pengungkapan diperlukan
jika tidak mengikuti asumsi atau
konsep dasar tersebut disertai alasan
dan penjelasan.
PSAP 04 paragraf 36
Sesuai dengan kerangka konseptual
akuntansi pemerintahan, asumsi dasar
dalam pelaporan keuangan di
lingkungan pemerintah adalah
anggapan yang diterima sebagai suatu
kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar
standar akuntansi dapat diterapkan,
yang terdiri dari:
a) Asumsi kemandirian entitas;
b) Asumsi kesinambungan entitas;
dan
c) Asumsi keterukuran dalam
satuan uang (monetary
measurement).
Catatan atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tidak menjelaskan
mengenai asumsi dasar akuntansi.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
14 Penyajian
kebijakan
akuntansi
PSAP 04 paragraf 40-42
Laporan keuangan mengandung
informasi bagi pemakai yang berbeda-
beda, dimana mereka membutuhkan
keterangan kebijakan akuntansi
sebagai bagian dari informasi yang
dibutuhkan. Sehingga pengungkapan
kebijakan akuntansi merupakan bagian
yang tidak boleh terpisahkan dari
laporan keuangan.
PSAP 04 paragraf 45
Pengungkapan kebijakan akuntansi
harus mengidentifikasikan dan
menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi
yang digunakan dan metode-metode
penerapannya yang secara material
mempengaruhi penyajian laporan
realisasi anggaran, neraca, dan laporan
arus kas. Pengungkapan juga harus
meliputi pertimbangan-pertimbangan
yang diambil dalam memilih prinsip-
prinsip yang sesuai.
Kebijakan akuntansi dalam catatan atas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul hanya merupakan intisari dari
kebijakan akuntansi yang tertuang dalam
Peraturan Bupati, dimana sebagian besar
isinya hanya berupa pengertian-pengertian
tentang laporan keuangan dan komponen-
komponennya.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
15 Penyajian
kebijakan
akuntansi
PSAP 04 paragraf 46
Secara umum, kebijakan akuntansi
pada catatan atas laporan keuangan
menjelaskan hal-hal berikut ini:
a. Entitas pelaporan;
b. Basis akuntansi yang mendasari
penyusunan laporan keuangan;
c. Basis pengukuran yang digunakan
dalam penyusunan laporan
keuangan;
d. Sampai sejauh mana kebijakan-
kebijakan akuntansi yang berkaitan
dengan ketentuan-ketentuan masa
transisi Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan diterapkan
oleh suatu entitas pelaporan;
e. Setiap kebijakan akuntansi tertentu
yang diperlukan untuk memahami
laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi pada catatan atas
laporan keuangan hanya menjelaskan
mengenai entitas pelaporan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
16 Penyajian
pernyataan
penggunaan
basis akuntansi
dan pernyataan
kesesuaiannya
PSAP 04 paragraf 48
Pernyataan penggunaan basis
akuntansi yang mendasari laporan
keuangan Pemerintah semestinya
diungkapkan pada catatan atas laporan
keuangan. Pernyataan tersebut
termasuk pernyataan kesesuaiannya
dengan kerangka konseptual akuntansi
Pemerintahan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
mengungkapkan pernyataan penggunaan
basis akuntansi dan pernyataan
kesesuaiannya dalam catatan atas laporan
keuangannya, tetapi Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul mengungkapkan penggunaan
basis akuntansi Gunungkidul dan
pernyataan kesesuaiannya dengan kerangka
konseptual akuntansi Pemerintahan dalam
kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati
Pemerintah Kabupaten.
√
17 Penyajian
kebijakan
akuntansi
PSAP 04 paragraf 50
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang
perlu dipertimbangkan untuk
disajikan, tetapi tidak terbatas pada
hal-hal berikut ini:
a. Pengakuan pendapatan;
b. Pengakuan belanja;
c. Prinsip-prinsip penyusunan laporan
konsolidasian;
d. Investasi
e. Pengakuan dan penghentian/
penghapusan aset berwujud dan
tidak berwujud;
f. Kontrak-kontrak konstruksi
Semua hal yang disebutkan dalam PSAP 04
paragraf 50 tidak dijelaskan dalam
kebijakan akuntansi di catatan atas laporan
keuangan, namun sebagian besar hal-hal
tersebut dijelaskan dalam kebijakan
akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul, hanya biaya
penelitian dan pengembangan serta
pembentukan dana kesejahteraan pegawai
saja yang tidak dijelaskan dalam kebijakan
akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
g. Kebijakan kapitalisasi pengeluaran
h. Kemitraan dengan pihak ketiga
i. Biaya penelitian dan pengembangan
j. Persediaan, baik yang untuk dijual
maupun untuk dipakai sendiri;
k. Pembentukan dana cadangan;
l. Pembentukan dana kesejahteraan
pegawai;
m. Penjabaran mata uang asing dan
lindung nilai.
18 Penyajian
informasi yang
diharuskan dan
dianjurkan oleh
Pernyataan
Standar
Akuntansi
Pemerintahan
lainnya serta
pengungkapan-
pengungkapan
lain yang
diperlukan
PSAP 04 paragraf 55-56
Catatan atas laporan keuangan harus
menyajikan informasi yang diharuskan
dan dianjurkan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan
lainnya serta pengungkapan lain yang
diperlukan untuk penyajian wajar atas
laporan keuangan, seperti kewajiban
kontinjensi dan komitmen-komitmen
lain. Pengungkapan informasi dalam
catatan atas laporan keuangan harus
dapat memberikan informasi lain yang
belum disajikan dalam bagian lain
laporan keuangan.
Catatan atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul menjelaskan
mengenai informasi seperti kontinjensi,
serta informasi tambahan yang belum
disajikan dalam bagian lain laporan
keuangan meliputi penerimaan bantuan
dana pelayanan kesehatan di Puskesmas,
dana non APBD yang dikelola oleh
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dan
piutang asuransi jiwa PNS dan Perangkat
Desa. Informasi mengenai hal ini tertuang
dalam bab enam catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tentang informasi tambahan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
19 Pengungkapan
informasi untuk
pos-pos aset dan
kewajiban yang
timbul
sehubungan
dengan
penerapan basis
akrual atas
pendapatan dan
belanja dan
rekonsiliasinya
dengan
penerapan basis
kas
PSAP 04 paragraf 58-61
Entitas pelaporan yang menyusun
laporan keuangan berbasis akrual atas
pendapatan dan belanja harus
mengungkapkan pos-pos aset dan
kewajiban yang timbul sehubungan
dengan penerapan basis akrual dan
menyajikan rekonsiliasinya dengan
penerapan basis kas, dan tujuan dari
rekonsiliasi adalah untuk menyajikan
hubungan antara laporan kinerja
keuangan dengan laporan realisasi
anggaran.
Informasi mengenai pos-pos aset dan
kewajiban yang timbul sehubungan dengan
penerapan basis akrual atas pendapatan dan
belanja dan rekonsiliasinya dengan
penerapan basis kas tidak diungkapkan
karena Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
tidak membuat laporan kinerja keuangan
yang didalamnya harus menyajikan laporan
berbasis akrual atas pendapatan dan belanja.
Lagi pula, laporan kinerja keuangan bukan
merupakan laporan keuangan pokok yang
wajib disajikan, seperti tertuang dalam
Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan paragraf 25, yakni laporan
keuangan pokok terdiri dari laporan
realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
20 Penyajian
pengungkapan
informasi
lainnya
PSAP 04 paragraf 62-63
Catatan atas laporan keuangan juga
harus mengungkapkan informasi yang
bila tidak diungkapkan akan
menyesatkan bagi pembaca laporan.
Entitas pelaporan mengungkapkan
hal-hal berikut ini apabila belum
diinformasikan dalam bagian manapun
dari laporan keuangan, yaitu:
a. Domisili dan bentuk hukum suatu
entitas serta jurisdiksi tempat entitas
tersebut berada;
b. Penjelasan mengenai sifat operasi
entitas dan kegiatan pokoknya;
c. Ketentuan perundang-undangan
yang menjadi landasan kegiatan
operasionalnya.
Hal-hal yang diatur sebagaimana disebutkan
dalam PSAP 04 paragraf 62 dan 63 tidak
dijumpai dalam catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
21 Penyajian
kejadian-
kejadian penting
PSAP 04 paragraf 64
Catatan atas laporan keuangan harus
mengungkapkan kejadian-kejadian
penting selama tahun pelaporan,
seperti:
1) Penggantian manajemen
pemerintahan selama tahun
berjalan;
2) Kesalahan manajemen terdahulu
yang telah dikoreksi oleh
manajemen baru;
3) Komitmen atau kontinjensi yang
tidak dapat disajikan pada neraca;
dan
4) Penggabungan atau pemekaran
entitas tahun berjalan.
5) Kejadian yang mempunyai
dampak sosial, misalnya adanya
pemogokan yang harus
ditanggulangi Pemerintah
Hanya informasi mengenai kontinjensi
terdapat pada bab enam catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tentang informasi tambahan
atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun anggaran
2014, karena dalam tahun 2014 tidak terjadi
kejadian-kejadian penting seperti yang
disebutkan dalam PSAP 04 paragraf 64.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
22 Penyajian
susunan catatan
atas laporan
keuangan
PSAP 04 paragraf 66
Catatan atas laporan keuangan
disajikan dengan susunan:
a. Kebijakan fiskal/keuangan,
ekonomi makro, pencapaian target
Undang-Undang APBN/Perda
APBD;
b. Ikhtisar pencapaian kinerja
keuangan;
c. Kebijakan akuntansi:
1) Entitas pelaporan;
2) Basis akuntansi yang mendasari
penyusunan laporan keuangan;
3) Basis pengukuran yang
digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan;
4) Kesesuaian kebijakan-kebijakan
akuntansi yang diterapkan
dengan ketentuan-ketentuan
Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan oleh suatu entitas
pelaporan;
Catatan atas laporan keuangan disajikan
dengan susunan:
a. Kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi
makro, pencapaian target Undang-
Undang Perda APBD, hal ini tertuang
dalam bab dua;
b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan
terdapat dalam bab tiga;
c. Kebijakan akuntansi:
1) Entitas pelaporan, hal ini tercantum
dalam catatan atas laporan keuangan;
2) Basis akuntansi yang mendasari
penyusunan laporan keuangan, hal ini
tidak diungkapkan dalam kebijakan
akuntansi di catatan atas laporan
keuangan, namun diungkapkan dalam
kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul;
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
5) Setiap kebijakan akuntansi
tertentu yang diperlukan untuk
memahami laporan keuangan.
d. Penjelasan pos-pos laporan
keuangan:
1) Rincian dan penjelasan masing-
masing pos laporan keuangan;
2) Pengungkapan informasi yang
diharuskan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan
yang belum disajikan dalam
lembar muka laporan keuangan.
e. Pengungkapan pos-pos aset dan
kewajiban yang timbul sehubungan
dengan penerapan basis akrual atas
pendapatan dan belanja dan
rekonsiliasinya dengan penerapan
basis kas, untuk entitas pelaporan
yang menggunakan basis akrual
3) Basis pengukuran yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan,
semua hal mengenai basis pengukuran
juga tidak diungkapkan dalam
kebijakan akuntansi di catatan atas
laporan keuangan, namun
diungkapkan secara terperinci dalam
kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul;
4) Kesesuaian kebijakan-kebijakan
akuntansi yang diterapkan dengan
ketentuan-ketentuan Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan oleh
suatu entitas pelaporan, mengenai hal
ini tidak dijelaskan;
5) Setiap kebijakan akuntansi tertentu
yang diperlukan untuk memahami
laporan keuangan, hal ini juga tidak
dijelaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
f. Informasi tambahan lainnya, yang
diperlukan seperti gambaran umum
Daerah.
d. Penjelasan pos-pos laporan keuangan:
1) Rincian dan penjelasan masing-masing
pos laporan keuangan, hal ini terdapat
pada bab lima pada catatan atas
laporan keuangan;
2) Pengungkapan informasi yang
diharuskan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan yang belum
disajikan dalam lembar muka laporan
keuangan, hal ini juga terdapat pada
catatan atas laporan keuangan yang
membahas mengenai penjelasan pos-
pos laporan keuangan;
e. Pengungkapan pos-pos aset dan
kewajiban yang timbul sehubungan
dengan penerapan basis akrual atas
pendapatan dan belanja dan
rekonsiliasinya dengan penerapan basis
kas, untuk entitas pelaporan yang
menggunakan basis akrual,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
No Unsur PP No 71 tahun 2010 Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Sama Berbeda
Tidak
Relevan
informasi ini tidak diungkapkan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dalam catatan atas
laporan keuangan, karena Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tidak membuat
laporan kinerja keuangan yang di dalamnya
harus menyajikan laporan berbasis akrual
atas pendapatan dan belanja. Lagi pula, laporan kinerja keuangan bukan
merupakan laporan keuangan pokok yang
wajib disajikan, seperti tertuang dalam
Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan paragraf 25;
f. Informasi tambahan lainnya, yang
diperlukan seperti gambaran umum
Daerah, hal ini tertuang dalam bab enam
catatan atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
C. Pembahasan
1. Laporan realisasi anggaran
Acuan yang dipakai untuk mengevaluasi laporan realisasi
anggaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul adalah PSAP 02 tentang
laporan reaslisasi anggaran, dan terdapat 64 paragraf yang mengatur
mengenai laporan realisasi anggaran, akan tetapi penulis mengambil 45
paragraf untuk menganalisis penyajian laporan realisasi anggaran,
karena paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok
laporan realisasi anggaran. Paragraf-paragraf tersebut meliputi:
paragraf 9, paragraf 10, paragraf 11, paragraf 12, paragraf 13, paragraf
14, paragraf 17, paragraf 18, paragraf 20-21, paragraf 22-23, paragraf
24, paragraf 25, paragraf 26-30, paragraf 31-32, paragraf 36, paragraf
37, paragraf 38, paragraf 40, paragraf 44-46, paragraf 47-49, paragraf
50, paragraf 51, paragraf 52, paragraf 53, paragraf 54, paragraf 55,
paragraf 56, paragraf 57, paragraf 58-59, paragraf 60-61, paragraf 62,
dan paragraf 63. Dari hasil analisis laporan realisasi anggaran
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, terdapat 42 paragraf yang sama
dengan penyajian laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, dengan kata lain, 42 paragraf ini sesuai. Hanya 1
paragraf saja yang berbeda dengan penyajian laporan realisasi
anggaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu paragraf 18,
artinya penyajian laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Gunungkidul tidak sesuai dengan paragraf 18, dan terdapat 2 paragraf
lainnya yang tidak relevan yaitu paragraf 54 dan 57.
Ketidaksesuaian dalam laporan realisasi anggaran Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul terdapat di paragraf 18, yakni penyajian
klasifikasi belanja yang tidak sepenuhnya sesuai, dalam PSAP 02
paragraf 18 menjelaskan bahwa entitas pelaporan menyajikan
klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam laporan realisasi
anggaran. Klasifikasi belanja menurut organisasi disajikan dalam
laporan realisasi anggaran atau di catatan atas laporan keuangan.
Klasifikasi belanja menurut fungsi disajikan dalam catatan atas laporan
keuangan, namun Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul hanya
menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam laporan
realisasi anggaran, dan rincian lebih lanjut jenis belanja disajikan pada
catatan atas laporan keuangan, dan tidak menyajikan klasifikasi belanja
menurut organisasi dalam laporan realisasi anggaran atau di catatan
atas laporan keuangan, maupun menyajikan klasifikasi belanja
menurut fungsi dalam catatan atas laporan keuangan. Paragraf 54 dan
57 berbicara tentang pencairan dana cadangan dan pembentukan dana
cadangan, namun dalam tahun 2014 tidak terjadi pencairan dan
pembentukan dana cadangan, maka aturan ini dapat dikatakan tidak
relevan.
2. Neraca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Acuan yang dipakai untuk mengevaluasi neraca Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul adalah:
a. PSAP 01 tentang penyajian laporan keuangan;
Dalam PSAP 01 terdapat 46 paragraf yang mengatur
tentang neraca, yakni dari paragraf 38-84, namun penulis hanya
mengambil 34 paragraf untuk menganalisis penyajian neraca,
karena paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan
pokok neraca. Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf 38,
paragraf 39, paragraf 43-44, paragraf 48, paragraf 49, paragraf 51,
paragraf 52, paragraf 55, paragraf 56, paragraf 58, paragraf 59,
paragraf 60, paragraf 61-62, paragraf 63-65, paragraf 66, paragraf
67, paragraf 69, paragraf 70-71, paragraf 72, paragraf 75-76,
paragraf 77, paragraf 78, paragraf 79, paragraf 80, paragraf 81, dan
paragraf 82-84. Dari hasil analisis neraca Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, terdapat 32 paragraf yang sama dengan penyajian
neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul artinya 32 paragraf ini
sesuai. Hanya 1 paragraf saja yang berbeda dengan penyajian
neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu paragraf 66, hal
ini menunjukkan bahwa penyajian neraca Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tidak sesuai dengan paragraf 66, dan terdapat 1
paragraf lainnya yang tidak relevan yaitu paragraf 55.
PSAP 01 paragraf 66 mengatur selain tanah dan konstruksi
dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
dengan sifat dan karakteristik aset tersebut, namun, dalam neraca
akun akumulasi penyusutan tahun 2014 bersaldo nol rupiah, dan
dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul disebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tidak menerapkan aturan mengenai penyusutan,
artinya penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
sesuai dengan PSAP 01 paragraf 66. Paragraf 55 mengatur tentang
penyajian klasifikasi investasi non permanen, tetapi Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki investasi non permanen.
b. PSAP 05 tentang akuntansi persediaan;
Dalam PSAP 05 terdapat 26 paragraf yang mengatur
mengenai akuntansi persediaan, akan tetapi penulis mengambil 19
paragraf untuk menganalisis penyajian akuntansi persediaan,
karena paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan
pokok akuntansi persediaan. Paragraf-paragraf tersebut meliputi:
paragraf 6-13, paragraf 14-16, paragraf 18-24, dan paragraf 25.
Dari hasil analisis, terdapat 18 paragraf yang sama dengan
penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul artinya 32
paragraf ini sesuai. Terdapat 1 paragraf yang berbeda dengan
penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu
paragraf 25, dengan kata lain penyajian neraca Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tidak sesuai dengan paragraf 25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Paragraf 25 berbicara tentang pengungkapan yang
seharusnya dicantumkan dalam laporan keuangan:
1) Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
persediaan, hal ini dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di
Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, tetapi
tidak dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul;
2) Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau
perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat,
barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses
produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses
produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat. Hal-hal tersebut dijelaskan dalam catatan
atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul;
3) Kondisi persediaan, hal ini tidak dijelaskan dalam laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Dengan kata lain, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
tidak menerapkan sepenuhnya PSAP 05 paragraf 25
c. PSAP 06 tentang investasi;
Terdapat 43 paragraf yang mengatur mengenai akuntansi
investasi dalam PSAP 06, akan tetapi penulis mengambil 23
paragraf untuk menganalisis penyajian akuntansi investasi, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok
akuntansi investasi dalam neraca Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul. Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf 9,
paragraf 10-12, paragraf 13, paragraf 15, paragraf 16, paragraf 17,
paragraf 18, paragraf 20-23, paragraf 28, paragraf 33-34, paragraf
36-37, paragraf 38-41, dan paragraf 42. Dari hasil analisis, terdapat
14 paragraf yang sama dengan penyajian neraca Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul artinya 14 paragraf ini sesuai, dan tidak
ada paragraf yang berbeda penyajiannya dengan neraca Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul, namun dalam PSAP 06 terdapat 9
paragraf yang tidak relevan dengan penyajian neraca Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul yaitu paragraf 10-12, paragraf 16,
paragraf 18, dan paragraf 38-41.
Paragraf 10-12 berbicara mengenai penyajian klasifikasi
investasi jangka pendek, namun Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tidak memiliki investasi jangka pendek, maka hal ini
dapat dikatakan tidak relevan. Paragraf 16 mengatur tentang
penyajian klasifikasi investasi non permanen, dan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul juga tidak memiliki investasi non
permanen pada posisi laporan keuangan per 31 Desember 2014,
artinya paragraf 16 tidak relevan. Paragraf 18 mengatakan bahwa
investasi permanen lainnya merupakan bentuk investasi yang tidak
bisa dimasukkan ke penyertaan modal, surat obligasi jangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
panjang yang dibeli oleh pemerintah, dan penanaman modal dalam
proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga,
misalnya investasi dalam properti yang tidak tercakup dalam
pernyataan ini, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
tidak memiliki investasi permanen lainnya dalam periode tahun
2014, maka aturan paragraf 18 juga tidak relevan, serta paragraf
38-41 yang mengatur tentang pelepasan dan pemindahan investasi,
tetapi dalam tahun 2014 tidak terjadi pelepasan dan pemindahan
investasi di Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul, artinya
paragraf 38-41 juga tidak relevan.
d. PSAP 07 tentang akuntansi aset tetap;
Di PSAP 07 terdapat 82 paragraf yang mengatur mengenai
akuntansi aset tetap, akan tetapi penulis mengambil 64 paragraf
untuk menganalisis penyajian akuntansi aset tetap, karena paragraf-
paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok akuntansi
aset tetap. Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf 6, paragraf
7, paragraf 8, paragraf 16-21, paragraf 22, paragraf 24-28, paragraf
29-38, paragraf 39, paragraf 42, paragraf 43-45, paragraf 46,
paragraf 49, paragraf 50-52, paragraf 53-57, paragraf 58-59,
paragraf 60-61, paragraf 62-63, paragraf 64-71, paragraf 72-74,
paragraf 75, paragraf 76-78, paragraf 79, paragraf 80, dan paragraf
81. Dari hasil analisis, terdapat 35 paragraf yang sama dengan
penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul artinya 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
paragraf ini sesuai, dan terdapat 11 paragraf yang berbeda
penyajiannya dengan neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul,
yaitu paragraf 49, paragraf 50-52, paragraf 53-57, paragraf 79, dan
paragraf 80, artinya 11 paragraf ini tidak sesuai. Sisanya adalah
paragraf yang tidak relevan yang berjumlah 18 paragraf, yaitu
paragraf 42, paragraf 43-45, paragraf 58-59, paragraf 62-63,
paragraf 64-71, paragraf 75, dan paragraf 81.
Ketidaksesuaian yang pertama ada pada paragraf 49 yaitu,
perolehan aset tetap melalui donasi/hibah tidak diakui sebagai
pendapatan pemerintah dalam laporan realisasi anggaran, dan
pengeluaran aset tetap sebagai hibah dari Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul kepada pihak lain juga tidak diakui sebagai belanja
modal dalam laporan realisasi anggaran, karena dalam paragraf 49
disebutkan bahwa perolehan aset tetap melalui donasi/hibah diakui
sebagai pendapatan pemerintah dan jumlah yang sama juga diakui
sebagai belanja modal dalam laporan realisasi anggaran.
Ketidaksesuaian kedua adalah paragraf 50-52 yang
mengatur tentang pengungkapan kebijakan kapitalisasi biaya.
Paragraf 50-52 berbunyi pengeluaran yang dapat dikapitalisasi
merupakan pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap
yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar
memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dan
mengenai batasan jumlah biaya kapitalisasi harus diterapkan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
konsisten dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan,
namun dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul terdapat realisasi belanja barang dan jasa tahun 2014
yang dapat dikapitalisasi menjadi aset tetap yang nilainya
ditambahkan pada nilai aset tetap, namun kebijakan mengenai
batasan kapitalisasi biaya tidak diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, tetapi
diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Ketidaksesuaian ketiga terdapat pada paragraf 53-57 yang
mengatur tentang pengukuran berikutnya untuk aset tetap. Inti
paragraf 53-57 adalah aset tetap disajikan berdasarkan biaya
perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan,
karena selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset
tetap disusutkan, namun dalam neraca akun akumulasi penyusutan
tahun 2014 bersaldo nol rupiah, dan dalam catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul disebutkan bahwa
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak menerapkan aturan
mengenai penyusutan.
Ketidaksesuaian yang selanjutnya ada di paragraf 79. Pada
intinya, pengungkapan aset tetap harus menyajikan untuk masing-
masing jenis aset tetap sebagai berikut (PSAP 07 paragraf 79):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai
tercatat, mengenai hal ini dalam laporan keuangan tidak
dijelaskan, namun untuk dasar penilaian masing-masing aset
tetap dijelaskan secara satu-persatu dalam kebijakan akuntansi
di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul;
2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir yang
menunjukkan penambahan, pelepasan, akumulasi penyusutan
dan perubahan nilai, serta mutasi aset tetap lainnya, tetapi
dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tidak menyajikan mengenai akumulasi
penyusutan, karena hal ini tidak diatur oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul;
3) Informasi penyusutan, meliputi nilai penyusutan, metode
penyusutan yang digunakan masa manfaat atau tarif penyusutan
yang digunakan, nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
pada awal dan akhir periode. Semua hal ini tidak diungkapkan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul karena mengenai
penyusutan aset tetap tidak diatur oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
Ketidaksesuaian yang terakhir terdapat pada paragraf 80.
PSAP 07 paragraf 80 menjelaskan bahwa laporan keuangan juga
harus mengungkapkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
1) Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap, hal ini tidak
diungkapkan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul;
2) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan
aset tetap, hal ini juga tidak diungkapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dalam laporan keuangannya, namun,
hal ini dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul;
3) Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi;
mengenai pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi ini
disajikan dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul;
4) Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap, hal ini tidak
disajikan dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
Paragraf yang tidak relevan dalam PSAP 07 adalah paragraf
42, paragraf 43-45, paragraf 58-59, paragraf 62-63, paragraf 64-71,
paragraf 75, dan paragraf 81, penjelelasanya adalah sebagai
berikut:
1) Paragraf 42 tentang perolehan aset tetap dengan cara gabungan,
namun semua aset tetap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
yang diperoleh dalam tahun 2014 tidak secara gabungan,
artinya paragraf 42 tidak relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
2) Paragraf 43-45 tentang perolehan aset tetap melalui pertukaran,
tetapi aset tetap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam
tahun 2014 tidak ada yang diperoleh dari hasil pertukaran,
maka paragraf 43-45 tidak relevan.
3) Paragraf 58-59 tentang penilaian kembali atau revaluasi aset
tetap, namun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
melakukan revaluasi aset tetap dalam tahun 2014, maka
mengenai hal ini tidak diungkapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul, berarti paragraf 58-59.
4) Paragraf 62-63 tentang pengakuan tanah diluar negeri, namun
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki tanah
diluar negeri, hal ini juga tidak relevan.
5) Paragraf 64-71 tentang aset bersejarah, Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul sebenarnya memiliki aset bersejarah, namun
pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Propinsi, dan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga belum mengakui
kepemilikan aset bersejarah yang ada dikawasan Gunungkidul,
dengan kata lain aturan ini tidak relevan.
6) Paragraf 75 tentang aset militer, tetapi Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tidak memiliki aset militer, hal ini juga tidak
relevan.
7) Paragraf 81 tentang pengungkapan aset tetap dicatat pada
jumlah yang dinilai kembali, semua hal yang disebutkan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PSAP 07 paragraf 81 tidak diungkapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul, karena Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tidak melakukan revaluasi aset tetap, artinya
paragraf 81 juga tidak relevan.
e. PSAP 08 tentang konstruksi dalam pengerjaan;
Dalam PSAP 08 terdapat 36 paragraf yang mengatur
mengenai konstruksi dalam pengerjaan, akan tetapi penulis
mengambil 24 paragraf untuk menganalisis penyajian konstruksi
dalam pengerjaan, karena paragraf-paragraf tersebut memuat
ketentuan-ketentuan pokok konstruksi dalam pengerjaan. Paragraf-
paragraf tersebut meliputi: paragraf 6, paragraf 8-9, paragraf 10-12,
paragraf 13, paragraf 14, paragraf 15-16, paragraf 17, paragraf 18
dan 21, paragraf 25-32, dan paragraf 33-35. Dari hasil analisis,
terdapat 13 paragraf yang sama dengan penyajian neraca
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul artinya 13 paragraf ini sesuai.
Terdapat 3 paragraf yang berbeda dengan penyajian neraca
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu paragraf 33-35, artinya
3 paragraf ini tidak sesuai, dan untuk paragraf yang tidak relevan
terdapat 8 paragraf yaitu paragraf 25-32. Paragraf 25-32 berbicara
tentang konstruksi yang dibiayai dari pinjaman, namun dalam
tahun 2014 tidak ada konstruksi Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yang dibiayai dari pinjaman.
f. PSAP 09 tentang akuntansi kewajiban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PSAP 09 mengatur tentang akuntansi kewajiban, dan dalam
PSAP ini terdapat 86 paragraf, akan tetapi penulis mengambil 61
paragraf untuk menganalisis penyajian akuntansi kewajiban, karena
paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok
akuntansi kewajiban. Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf
9-17, paragraf 18 dan 21 -22, paragraf 32, paragraf 37, paragraf 38,
paragraf 40-41, paragraf 42-43, paragraf 44, paragraf 45-48,
paragraf 49-53, paragraf 54-59, paragraf 60-62, paragraf 63-66,
paragraf 67-72, paragraf 73-78, paragraf 79, paragraf 80-83,
paragraf 84, dan paragraf 85. Dari hasil analisis, terdapat 32
paragraf yang sama dengan penyajian neraca Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul artinya 32 paragraf ini sesuai, dan
terdapat 1 paragraf yang berbeda penyajiannya dengan neraca
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, yaitu paragraf 84, artinya 1
paragraf ini tidak sesuai. Sisanya adalah paragraf yang tidak
relevan yang berjumlah 28 paragraf, yaitu paragraf 49-53, paragraf
60-62, paragraf 63-66, paragraf 67-72, paragraf 73-78, dan
paragraf 80-83.
Ketidaksesuaian dalam PSAP 09 ada pada paragraf 84 yang
mengungkapkan bahwa utang pemerintah harus diungkapkan
secara rinci dalam bentuk daftar skedul utang untuk memberikan
informasi yang lebih baik kepada pemakainya, tetapi utang
pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang disajikan dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
daftar skedul utang hanya utang dalam negeri kepada Pemerintah
Pusat (SLA-ADB), maka penyajian ini dikatakan tidak sesuai
dengan paragraf 84.
Paragraf yang tidak relevan yang berjumlah 28 paragraf,
yaitu paragraf 49-53, paragraf 60-62, paragraf 63-66, paragraf 67-
72, paragraf 73-78, dan paragraf 80-83, penjelasannya adalah
sebagai berikut:
1) Paragraf 49-53 tentang utang Pemerintah yang dapat
diperjualbelikan, biasanya dalam bentuk sekuritas utang
pemerintah (government debt securities) yang dapat memuat
ketentuan mengenai nilai utang pada saat jatuh tempo, namun
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki utang
Pemerintah yang dapat diperjualbelikan, maka paragraf 49-53
tidaklah relevan.
2) Paragraf 60-62 tentang penyelesaian sebelum jatuh tempo
untuk sekuritas utang pemerintah, tetapi Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tidak memiliki sekuritas utang yang diselesaikan
sebelum jatuh tempo, artinya hal ini tidak relevan.
3) Paragraf 63-66 berbicara mengenai tunggakan, namun
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga tidak memiliki
tunggakan, dengan kata lain paragraf 63-66 tidak relevan.
4) Paragraf 67-72 mengatur tentang utang yang direstrukturisasi,
dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
memiliki utang yang direstrukturisasi pada periode tahun 2014,
maka aturan ini juga tidak relevan.
5) Paragraf 73-78 tentang utang yang dihapus, dalam hal ini
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki utang yang
dihapus, artinya aturan pada paragraf 73-78 dapat dikatakan
tidak relevan.
6) Paragraf 80-83 tentang biaya pinjaman yang diatribusikan
dengan perolehan atau produksi suatu aset tertentu, tetapi
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki biaya
pinjaman diatribusikan dengan perolehan atau produksi suatu
aset tertentu, maka aturan ini juga dapat dikatakan tidak
relevan.
3. Laporan arus kas
Acuan yang dipakai untuk mengevaluasi laporan arus kas
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul adalah PSAP 03 tentang laporan
arus kas, dan terdapat 56 paragraf yang mengatur mengenai laporan
arus kas, akan tetapi penulis mengambil 25 paragraf untuk
menganalisis penyajian laporan arus kas, karena paragraf-paragraf
tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok laporan arus kas.
Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf 14, paragraf 16, paragraf
19, paragraf 20, paragraf 24, paragraf 25, paragraf 27, paragraf 28,
paragraf 30, paragraf 31, paragraf 33-34, paragraf 36-38, paragraf 39,
paragraf 43, paragraf 45, paragraf 46-49, paragraf 50-51, dan paragraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
52. Dari hasil analisis laporan arus kas Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, terdapat 21 paragraf yang sama dengan penyajian
laporan arus kas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dengan kata
lain, 21 paragraf ini sesuai, dan tidak ada paragraf yang berbeda
penyajiannya dengan laporan arus kas Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, namun terdapat 4 paragraf tidak relevan dengan
penyajian laporan arus kas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu
paragraf 46-49 yang membicarakan tentang arus kas yang berasal dari
perolehan dan pelepasan Perusahaan Negara/Daerah dan unit operasi
lainnya, namun dalam tahun 2014 tidak terjadi perolehan atau
pelepasan Perusahaan Negara/Daerah dan unit operasi lainnya.
4. Catatan atas laporan keuangan
Acuan yang dipakai untuk mengevaluasi catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul adalah PSAP 04
tentang catatan atas laporan keuangan, dan terdapat 67 paragraf yang
mengatur mengenai catatan atas laporan keuangan, akan tetapi penulis
mengambil 33 paragraf untuk menganalisis penyajian catatan atas
laporan keuangan, karena paragraf-paragraf tersebut memuat
ketentuan-ketentuan pokok catatan atas laporan keuangan. Paragraf-
paragraf tersebut meliputi: paragraf 12, paragraf 13, paragraf 19,
paragraf 20, paragraf 21, paragraf 23, paragraf 27, paragraf 28-29,
paragraf 30, paragraf 31, paragraf 32-33, paragraf 34, paragraf 35-36,
paragraf 40-42 & 45, paragraf 46, paragraf 48, paragraf 50, paragraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
55-56, paragraf 58-61, paragraf 62-63, paragraf 64, paragraf 66. Dari
hasil analisis catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, terdapat 12 paragraf yang sama dengan penyajian
catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul,
dengan kata lain, 12 paragraf ini sesuai, dan terdapat 21 paragraf yang
berbeda penyajiannya dengan catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, yaitu paragraf 13, paragraf 20,
paragraf 21, paragraf 23, paragraf 27, paragraf 28-29, paragraf 30,
paragraf 31, paragraf 32-33, paragraf 40-42 & 45, paragraf 46,
paragraf 48, paragraf 50, paragraf 62-63, dan paragraf 66, dengan kata
lain 21 paragraf ini tidak sesuai.
Dalam PSAP 04 paragraf 13 catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak sepenuhnya sesuai karena
catatan atas laporan keuangan seharusnya:
1) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan,
ekonomi makro, pencapaian target Undang-undang
APBN/Perda APBD berikut kendala dan hambatan yang
dihadapi dalam pencapaian target, hal ini disajikan dalam bab
dua catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yakni tentang ekonomi makro, kebijakan
keuangan, dan pencapaian target kinerja APBD, tetapi perihal
hambatan yang dihadapi, dijelaskan dalam bab selanjutnya,
yakni di bab 3 tentang ikhtisar pencapaian kinerja keuangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
hal ini seharusnya dijadikan satu di bab dua catatan atas
laporan keuangan;
2) Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun
pelaporan, hal ini tertuang dalam bab tiga catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang membahas
tentang ikhtisar pencapaian kinerja keuangan;
3) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan
keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk
diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
penting lainnya, hal ini terdapat pada bab empat catatan atas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu
mengenai kebijakan akuntansi;
4) Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam
lembar muka laporan keuangan, hal ini dijelaskan dalam bab
enam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tentang informasi tambahan;
5) Mengungkapkan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban
yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas
pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan
basis kas, hal ini tidak diungkapkan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul dalam catatan atas laporan keuangannya, karena
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak membuat laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
kinerja keuangan yang didalamnya harus menyajikan laporan
berbasis akrual atas pendapatan dan belanja. Lagi pula, laporan
kinerja keuangan bukan merupakan laporan keuangan pokok
yang wajib disajikan, seperti yang tertuang dalam Kerangka
Konseptual Akuntansi Pemerintahan paragraf 25;
6) Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar yang tidak disajikan dalam lembar muka
laporan keuangan, hal ini tertuang dalam bab enam catatan atas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tentang
informasi tambahan.
Dalam bab dua bagian pertama catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menguraikan mengenai kondisi
ekonomi makro yang berupa produk domestik regional bruto, rasio
gini, dan tingkat inflasi. Hal tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan
PSAP 04 paragraf 20, karena indikator yang digunakan tidak lengkap
seperti yang dijelaskan dalam PSAP 04 paragraf 20 yakni seharusnya:
produk domestik bruto/produk domestik regional bruto, pertumbuhan
ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, harga minyak, tingkat suku bunga,
dan neraca pembayaran.
Dalam PSAP 04 paragraf 21 disebutkan bahwa catatan atas
laporan keuangan harus dapat menjelaskan perubahan anggaran yang
penting selama periode berjalan dibandingkan dengan anggaran yang
pertama kali disahkan oleh DPR/DPRD, hambatan dan kendala yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, serta masalah
lainnya yang dianggap perlu oleh manajemen entitas pelaporan untuk
diketahui pembaca laporan keuangan, tetapi dalam catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak dijelaskan
mengenai perubahan anggaran selama periode berjalan, dan mengenai
hambatan dan kendala dalam pencapaian target dijelaskan dalam bab
tiga tentang ikhtisar pencapaian kinerja keuangan yang seharusnya
dijelaskan dalam bab dua catatan atas laporan keuangan. Dengan kata
lain, hal ini tidak sepenuhnya sesuai dengan PSAP 04 paragraf 21.
Aturan mengenai keharusan menjelaskan hambatan dan kendala dalam
pencapaian target terdapat pula di PSAP 04 paragraf 23, tetapi hal ini
dijelaskan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul di bab tiga, yakni
tentang ikhtisar pencapaian kinerja keuangan, seharusnya hal ini
digabung menjadi satu bagian dalam bab dua yaitu ekonomi makro,
kebijakan keuangan, dan pencapaian target kinerja APBD.
PSAP 04 paragraf 27 menjelaskan bahwa pencapaian kinerja
keuangan yang telah ditetapkan dijelaskan secara obyektif dalam
catatan atas laporan keuangan, dimana keberhasilan pencapaian kinerja
dapat diketahui berdasarkan tingkat efisiensi dan efektivitas suatu
program. Efisiensi dapat diukur dengan membandingkan keluaran
(output) dengan masukan (input). Sedangkan efektivitas diukur dengan
membandingkan hasil (outcome) dengan target yang telah ditetapkan,
tetapi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul hanya membandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
target anggaran masing-masing urusan wajib dan pilihan untuk bagian
pendapatan dan belanja dengan realisasinya saja. Hal ini menjadi
kurang sesuai dengan PSAP 04 paragraf 27.
Di PSAP 04 paragraf 28 mengatur bahwa ikhtisar pembahasan
kinerja keuangan dalam catatan atas laporan keuangan harus:
1) Menguraikan strategi dan sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan;
2) Memberikan gambaran yang jelas atas realisasi dan rencana
kinerja keuangan dalam satu entitas pelaporan; dan
3) Menguraikan prosedur yang telah disusun dan dijalankan oleh
manajemen untuk dapat memberikan keyakinan yang beralasan
bahwa informasi kinerja keuangan yang dilaporkan adalah
relevan dan andal;
PSAP 04 paragraf 29 juga mengatur bahwa pembahasan
mengenai kinerja keuangan harus:
1) Meliputi baik hasil yang positif maupun negatif;
2) Menyajikan data historis yang relevan;
3) Membandingkan hasil yang dicapai dengan tujuan dan rencana
yang telah ditetapkan;
4) Menyajikan informasi penjelasan lainnya yang diyakini oleh
manajemen akan dibutuhkan oleh pembaca laporan keuangan
untuk dapat memahami indikator, hasil, dan perbedaan yang
ada dengan tujuan atau rencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Menurut PSAP 04 paragraf 28 dan 29, catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidaklah sesuai karena
ikhtisar pembahasan kinerja keuangan dalam catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul hanya membandingkan
target anggaran masing-masing urusan wajib dan pilihan untuk bagian
pendapatan dan belanja dengan realisasinya saja, beserta hambatan
yang terjadi dalam pencapaian target.
Dalam PSAP 04 paragraf 30 menerangkan bahwa untuk lebih
meningkatkan kegunaan informasi, penjelasan entitas pelaporan harus
juga meliputi penjelasan mengenai apa yang semestinya dilakukan dan
rencana untuk meningkatkan kinerja program, namun catatan atas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
mencantumkan penjelasan mengenai apa yang semestinya dilakukan
dan rencana untuk meningkatkan kinerja program seperti yang diatur
dalam PSAP 04 paragraf 30, artinya hal ini juga tidak sesuai dengan
aturan PSAP 04 paragraf 30.
Informasi mengenai keterbatasan dan kesulitan yang penting
sehubungan dengan pengukuran dan pelaporan kinerja keuangan yang
diungkapkan dengan relevansinya atas indikator kinerja harus
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, hal ini diatur dalam
PSAP 04 paragraf 31, tetapi dalam catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga tidak terdapat penjelasan
mengenai keterbatasan dan kesulitan yang penting sehubungan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
pengukuran dan pelaporan kinerja keuangan yang diungkapkan dengan
relevansinya atas indikator kinerja seperti yang diatur dalam PSAP 04
paragraf 31.
Informasi mengenai indikator kinerja yang harus dilengkapi
dengan informasi penjelasan juga harus diungkapkan (PSAP 04
paragraf 32-33), namun hal ini juga tidak terdapat pada catatan atas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, hal ini
menunjukkan aturan PSAP 04 paragraf 32-33 tidak sesuai.
PSAP 04 paragraf 40 mengatakan laporan keuangan
mengandung informasi bagi pemakai yang berbeda-beda, seperti
anggota legislatif, kreditor dan karyawan. Pemakai penting lain
meliputi pemasok, pelanggan, organisasi perdagangan, analis
keuangan, calon investor, penjamin, ahli statistik, ahli ekonomi, dan
pihak yang berwenang membuat peraturan, kemudian di paragraf 41
menyebutkan para pemakai laporan keuangan membutuhkan
keterangan kebijakan akuntansi terpilih sebagai bagian dari informasi
yang dibutuhkan, untuk membuat penilaian, dan keputusan keuangan
dan keperluan lain, sehingga pengungkapan kebijakan akuntansi
merupakan bagian yang tidak boleh terpisahkan dari laporan keuangan
(PSAP 04 paragraf 42), hal ini belum sepenuhnya sesuai, karena
kebijakan akuntansi dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul hanya merupakan intisari dari kebijakan
akuntansi yang tertuang dalam Peraturan Bupati, dimana sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
besar isinya hanya berupa pengertian-pengertian tentang laporan
keuangan dan komponen-komponennya.
Dalam PSAP 04 paragraf 45 menyebutkan pengungkapan
kebijakan akuntansi harus mengidentifikasikan dan menjelaskan
prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan oleh entitas pelaporan dan
metode-metode penerapannya yang secara material mempengaruhi
penyajian laporan realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus kas.
Pengungkapan juga harus meliputi pertimbangan-pertimbangan
penting yang diambil dalam memilih prinsip-prinsip yang sesuai. Hal
ini belum sepenuhnya sesuai dengan yang dijelaskan dalam kebijakan
akuntansi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, karena kebijakan
akuntansi dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul hanya merupakan intisari dari kebijakan akuntansi yang
tertuang dalam Peraturan Bupati, dimana sebagian besar isinya hanya
berupa pengertian-pengertian tentang laporan keuangan dan
komponen-komponennya.
Perihal kebijakan akuntansi juga diatur dalam PSAP 04
paragraf 46 yaitu kebijakan akuntansi pada catatan atas laporan
keuangan menjelaskan hal-hal berikut ini:
1) Entitas pelaporan, hal ini tercantum dalam catatan atas laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
2) Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan,
hal ini tidak diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di catatan
atas laporan keuangan, namun diungkapkan dalam kebijakan
akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul;
3) Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan, semua hal mengenai basis pengukuran juga tidak
diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan
keuangan, namun diungkapkan secara terperinci dalam
kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul;
4) Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang
berkaitan dengan ketentuan-ketentuan masa transisi Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan diterapkan oleh suatu entitas
pelaporan, mengenai hal ini tidak dijelaskan dalam kebijakan
akuntansi di catatan atas laporan keuangan;
5) Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk
memahami laporan keuangan hal ini juga tidak dijelaskan
dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan keuangan.
Dengan kata lain, catatan atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tidak sepenuhnya sesuai dengan PSAP 04
paragraf 46. Dalam PSAP 04 paragraf 48 menambahkan walaupun
kerangka konseptual akuntansi Pemerintahan menyarankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
penggunaan basis akuntansi tertentu untuk penyusunan laporan
keuangan Pemerintah, pernyataan penggunaan basis akuntansi yang
mendasari laporan keuangan Pemerintah semestinya diungkapkan pada
catatan atas laporan keuangan. Pernyataan tersebut termasuk
pernyataan kesesuaiannya dengan kerangka konseptual akuntansi
Pemerintahan, namun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak
mengungkapkan pernyataan penggunaan basis akuntansi dan
pernyataan kesesuaiannya dalam catatan atas laporan keuangannya,
tetapi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengungkapkan
penggunaan basis akuntansi Gunungkidul dan pernyataan
kesesuaiannya dengan kerangka konseptual akuntansi Pemerintahan
dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten,
maka artinya hal ini tidak sesuai dengan PSAP 04 paragraf 48.
PSAP 04 paragraf 50 mengatur tentang kebijakan-kebijakan
akuntansi yang perlu dipertimbangkan untuk disajikan, tetapi tidak
terbatas pada PSAP 04 paragraf 50:
1) Pengakuan pendapatan;
2) Pengakuan belanja;
3) Prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian;
4) Investasi;
5) Pengakuan dan penghentian/penghapusan aset berwujud dan
tidak berwujud;
6) Kontrak-kontrak konstruksi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
7) Kebijakan kapitalisasi pengeluaran;
8) Kemitraan dengan pihak ketiga;
9) Biaya penelitian dan pengembangan;
10) Persediaan, baik yang untuk dijual maupun untuk dipakai
sendiri;
11) Pembentukan dana cadangan;
12) Pembentukan dana kesejahteraan pegawai;
13) Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai.
Semua hal yang disebutkan dalam PSAP 04 paragraf 50 tidak
dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan keuangan,
namun sebagian besar hal-hal tersebut dijelaskan dalam kebijakan
akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul,
hanya biaya penelitian dan pengembangan serta pembentukan dana
kesejahteraan pegawai saja yang tidak dijelaskan dalam kebijakan
akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
PSAP 04 paragraf 62 mengatakan bahwa catatan atas laporan
keuangan juga harus mengungkapkan informasi yang bila tidak
diungkapkan akan menyesatkan bagi pembaca laporan, kemudian
dalam PSAP 04 paragraf 63 mengatakan suatu entitas pelaporan
mengungkapkan hal-hal berikut ini apabila belum diinformasikan
dalam bagian manapun dari laporan keuangan, yaitu:
1) Domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi tempat
entitas tersebut berada;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
2) Penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan
pokoknya;
3) Ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan
kegiatan operasionalnya.
Hal-hal yang diatur sebagaimana disebutkan dalam PSAP 04
paragraf 62 dan 63 tidak dijumpai dalam catatan atas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
PSAP 04 paragraf 66 menjelaskan bahwa agar dapat digunakan
oleh pengguna dalam memahami dan membandingkannya dengan
laporan keuangan entitas lainnya, catatan atas laporan keuangan
biasanya disajikan dengan susunan sebagai berikut:
1) Kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target
Undang-Undang APBN/Perda APBD, hal ini tertuang dalam
bab dua catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yakni tentang ekonomi makro, kebijakan
keuangan, dan pencapaian target kinerja APBD;
2) Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan terdapat dalam bab tiga
catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yang membahas tentang ikhtisar pencapaian
kinerja keuangan;
3) Kebijakan akuntansi yang penting:
a) Entitas pelaporan, hal ini tercantum dalam catatan atas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
b) Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan
keuangan, hal ini tidak diungkapkan dalam kebijakan
akuntansi di catatan atas laporan keuangan, namun
diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di Peraturan
Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul;
c) Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan, semua hal mengenai basis pengukuran
juga tidak diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di
catatan atas laporan keuangan, namun diungkapkan secara
terperinci dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul;
d) Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan
dengan ketentuan-ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan oleh suatu entitas pelaporan, mengenai hal ini
tidak dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas
laporan keuangan;
e) Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk
memahami laporan keuangan, hal ini juga tidak dijelaskan
dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan
keuangan.
4) Penjelasan pos-pos laporan keuangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
a) Rincian dan penjelasan masing-masing pos laporan
keuangan, hal ini terdapat pada bab lima pada catatan atas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul;
b) Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan
dalam lembar muka laporan keuangan, hal ini juga terdapat
pada catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yang membahas mengenai penjelasan pos-pos
laporan keuangan;
Penyajian pos-pos laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul juga disertai dengan saldo tahun
2013 untuk setiap pos dalam laporan keuangan yang dapat
dijadikan perbandingan dengan tahun 2014.
5) Pengungkapan pos-pos aset dan kewajiban yang timbul
sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan
belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk
entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual, informasi ini
tidak diungkapkan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam
catatan atas laporan keuangan, karena Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tidak membuat laporan kinerja keuangan yang di
dalamnya harus menyajikan laporan berbasis akrual atas
pendapatan dan belanja. Lagi pula, laporan kinerja keuangan
bukan merupakan laporan keuangan pokok yang wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
disajikan, seperti tertuang dalam Kerangka Konseptual
Akuntansi Pemerintahan paragraf 25;
6) Informasi tambahan lainnya, yang diperlukan seperti gambaran
umum daerah, hal ini tertuang dalam bab enam catatan atas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tentang
informasi tambahan yang menjelaskan mengenai informasi
seperti kontinjensi, serta informasi tambahan yang belum
disajikan dalam bagian lain laporan keuangan meliputi
penerimaan bantuan dana pelayanan kesehatan di Puskesmas,
dana non APBD yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, dan piutang asuransi jiwa PNS dan Perangkat
Desa.
Dengan kata lain, catatan atas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul tidak sepenuhnya sesuai dengan PSAP 04
paragraf 66.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul secara umum sesuai dengan aturan penyajian PSAP 02,
kecuali aturan pada PSAP 02 paragraf 18 yang tidak sesuai.
2. Neraca
Neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul secara umum
sesuai dengan aturan penyajian PSAP 01, PSAP 05, PSAP 06, PSAP
07, PSAP 08 dan PSAP 09, kecuali pada beberapa aturan PSAP yaitu:
PSAP 01 paragraf 66, PSAP 05 paragraf 25, PSAP 07 paragraf 49,
PSAP 07 paragraf 50-52, PSAP 07 paragraf 53-57, PSAP 07 paragraf
79, PSAP 07 paragraf 80, PSAP 08 paragraf 33-35, dan PSAP 09
paragraf 84.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sudah
sesuai dengan aturan penyajian PSAP 03.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
4. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul secara umum sesuai dengan aturan penyajian PSAP 04,
kecuali pada beberapa aturan PSAP, yaitu: PSAP 04 paragraf 13,
PSAP 04 paragraf 20, PSAP 04 paragraf 21, PSAP 04 paragraf 23,
PSAP 04 paragraf 27, PSAP 04 paragraf 28 & 29, PSAP 04 paragraf
30, PSAP 04 paragraf 31, PSAP 04 paragraf 32 & 33, PSAP 04
paragraf 40-42 & 45, PSAP 04 paragraf 46, PSAP 04 paragraf 48,
PSAP 04 paragraf 50, PSAP 04 paragraf 62 & 63, dan PSAP 04
paragraf 66.
Dengan demikian, diketahui bahwa laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul belum sepenuhnya menerapkan standar penyusunan
laporan keuangan yang telah diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 71
tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya mengevaluasi penyajian laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tahun 2014, karena keterbatasan waktu
dan biaya. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 basis kas
menuju akrual dilakukan dari tahun 2010 sampai tahun 2014, maka
seharusnya evaluasi penyajian laporan keuangan dilakukan dari tahun 2010
sampai 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, hal-hal yang disarankan adalah sebagai
berikut:
1) Bagi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, khususnya pada
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPPKAD) untuk lebih mempersiapkan sumber daya manusia
(SDM) yang kompeten dan memadai dalam pengelolaan
keuangan agar laporan keuangan yang dihasilkan menjadi lebih
mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya
banding yang tinggi.
2) Bagi peneliti selanjutnya, penulis menyarankan untuk
melakukan evaluasi penyajian laporan keuangan dari tahun
2010-2014, karena Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010
basis kas menuju akrual dilakukan dari tahun 2010 sampai
tahun 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
DAFTAR PUSTAKA
Bogdan dan Biklen, (1982), Qualitative Research For An Introduction The Teory
And Method, London.
Ningtyas, Fitria Novita, Agus T. Poputra, dan Robert Lambey. 2015. “Evaluasi
Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Pada Dinas
Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Utara”. Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi, Vol. 3 No. 1 Maret 2015:
455-462.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/7156/6666.
Accessed August 31, 2015.
Peraturan Bupati Gunungkidul No.16 tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Ratmono, Dwi, dan Mahfud Sholihin. 2015. Akuntansi Keuangan Daerah. UPP
STIM YKPN, Yogyakarta.
Rintiani, Wasik Nista. 2014. “Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Kota Surabaya Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 71 Tahun
2010”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Surabaya,
Surabaya.
http://www.gunungkidulkab.go.id/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Penyajian Laporan Keuangan
a. Basis standar akuntansi apa yang diterapkan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul untuk tahun 2014?
b. Basis apa yang digunakan untuk pencatatan pendapatan dan biaya dalam
laporan realisasi anggaran tahun 2014 dan untuk pencatatan aset,
kewajiban, dan ekuitas dalam neraca?
c. Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan
ketentuan-ketentuan masa transisi Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul?
d. Mengapa BPK mengeluarkan opini Wajar Dengan Pengecualian untuk
laporan keuangan Permerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul dari tahun
2010 sampai tahun 2014?
e. Siapkah Pemerintahan Gunungkidul berganti basis standar akuntansi
menjadi basis akrual untuk tahun 2015 bila opini yang diperoleh tidak
mengalami peningkatan?
f. Apakah terdapat kendala dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah
Daerah?
g. Bagaimana tanggapan Bapak untuk hasil perbandingan yang telah
dilakukan? (wawancara ini dilakukan saat setelah dilakukan perbandingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
antara laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tahun 2014
dengan Standar akuntansi Pemerintahan)
h. Apakah Gunungkidul membuat Laporan Kinerja Keuangan dan Laporan
Perubahan Ekuitas?
2. Laporan Realisasi Anggaran
a. Kapan penyajian laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul dilakukan?
b. Apakah akuntansi anggaran yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul, diselenggarakan sesuai dengan struktur anggaran
yang terdiri dari anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan pada saat
anggaran disahkan dan dialokasikan?
c. Apakah Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggunakan basis kas
dalam menyajikan laporan realisasi anggaran? Dimana Pendapatan diakui
pada saat diterima pada rekening kas umum Negara/Daerah dan
pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
d. Asas apa yang dipakai Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam
melaksanakan akuntansi pendapatan?
e. Pada saat kapan khusus untuk pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
pengakuannya terjadi?
f. Kapan penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan diakui?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
g. Akuntansi penerimaan pembiayaan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan berdasarkan asas apa?
h. Apakah transaksi dalam mata uang asing dibukukan dalam mata uang
rupiah?
i. Apakah jika ada transaksi untuk pendapatan, belanja, maupun pembiayaan
dalam bentuk barang dan jasa dilakukan penilaian dengan cara menaksir
nilai barang dan jasa tersebut pada tanggal transaksi? Contohnya hibah
dalam bentuk barang, barang rampasan, dan jasa konsultasi.
3. Neraca
a. Bagaimana pengakuan aset? Dan Bagaimana pengukuran untuk kas,
investasi jangka pendek, piutang, persediaan, dan investasi jangka
panjang? Dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, hanya ditemukan informasi mengenai pengukuran aset tetap
berdasar biaya perolehan (PSAP 01 paragraf 65) dan Gunungkidul tidak
menerapkan aturan mengenai penyusutan (PSAP 01 paragraf 66).
b. Apakah penilaian aset tetap berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 16 tahun
2009 yang didasarkan pada biaya perolehan, dimana hal ini mengacu pada
pedoman PSAP 01 paragraf 65 yang menjelaskan bahwa aset tetap dicatat
sebesar biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
c. Apakah perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola
meliputi biaya langsung untuk kerja, bahan baku, dan biaya tidak
langsung?
d. Bagaimana pengakuan dan pengukuran kewajiban?
e. Bagaimana pengakuan dan pengukuran persediaan?
f. Penyertaan modal Pemda Gunungkidul terhadap 4 perusahaan (BPD DIY,
PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul, PDAM Gunungkidul, BUKP) dalam
bentuk surat berharga atau tidak?
g. Bagaimana pengakuan investasi? Untuk pengeluaran investasi jangka
panjang Gunungkidul diakui dalam pengeluaran pembiayaan (sudah sesuai
dengan PSAP 06 paragraf 21).
h. Bagaimana pengukuran investasi jangka panjang yg bersifat permanen,
apakah berdasarkan biaya perolehannya? PSAP 06 paragraf 28.
i. Karena investasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul hanya penyertaan
modal Pemerintah, maka:
1) Mengapa laba hasil BUKP dan BPD DIY di serahkan smua ke Pemda
Gunungkidul di pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah pada
laporan realisasi anggaran, padahal persen kepemilikan hanya 0,43%
dan 7,49%?
2) Mengapa PDAM handayani tidak ada pendapatannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
3) Dalam laporan realisasi anggaran pada lain-lain PAD yang sah terdapat
pendapatan bunga deposito, mengapa akun deposito tidak dimasukkan
ke dalam investasi jangka pendek?
4) Dalam laporan realisasi anggaran juga terdapat pendapatan dari
pengelolaan BUKP, maksudnya bagaimana? Bukankah sudah ada
bagian laba BUKP di pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan?
5) Seharusnya untuk perusahaan-perusahaan yang dicatat menggunakan
metode ekuitas, hasil investasinya tidak dicatat sebagai pendapatan,
tetapi mengurangi nilai investasi. Mengapa di laporan realisasi
pencatatannya tidak demikian?
j. Bagaimana pengakuan aset tetap?
k. Bagaimana penilaian awal aset tetap, apakah memakai biaya perolehan?
Untuk aset tetap yg diperoleh tanpa nilai perolehan, maka apakah pake
nilai wajar? Lalu jika Pemda menerima hadiah/donasi/hibah aset tetap,
penilaian awalnya bagaimana, apakah memakai nilai wajar juga?
l. Bagaimana penilaian awal aset tetap, apakah memakai biaya perolehan?
Untuk aset tetap yg diperoleh tanpa nilai perolehan, maka apakah memakai
nilai wajar? Lalu jika Pemda menerima hadiah/donasi/hibah aset tetap,
penilaian awalnya bagaimana, apakah memakai nilai wajar juga?
m. Apakah biaya-biaya perolehan semua aset tetap sesuai dengan PSAP 07
paragraf 30-38?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
n. Aturan pada PSAP 07 paragraf 42 tidak berlaku bagi Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul karena semua aset tetap Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul tahun 2014 diperoleh tidak secara gabungan. Apakah benar
semua aset tetap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tahun 2014
diperoleh tidak secara gabungan?
o. Aset tetap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 juga tidak
diperoleh dari hasil pertukaran, maka aturan pada PSAP 07 paragraf 43-45
juga tidak berlaku. Apakah benar semua aset tetap tahun 2014 tidak
diperoleh dari hasil pertukaran?
p. Bagaimana pengakuan aset tetap yang diperoleh dari
hibah/sumbangan/donasi?
q. Apabila Pemda Gunungkidul memberikan hibah/sumbangan/donasi,
bagaimana pengakuannya, karena di belanja modal tidak dijumpai? Dalam
laporan realisasi anggaran juga terdapat belanja hibah, hibah tersebut
dalam bentuk uang atau aset tetap?
r. Karena penilaian aset tetap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menggunakan biaya perolehan, maka apakah benar tanah juga dinilai
dengan biaya perolehan?
s. Apakah Pemda Gunungkidul memiliki aset bersejarah? Karena dalam
Andi Putranto, Jurnal Humaniora Vol XV, No.2/2003 dan beberapa
website disebutkan bahwa ada sekurang-kurangnya 25 situs (bekas candi)
di Gunungkidul?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
t. Karena penilaian aset tetap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menggunakan biaya perolehan, maka apakah jalan, irigasi, dan jaringan
juga dinilai dengan biaya perolehan?
u. Apakah Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki aset militer?
v. PSAP 08 paragraf 8-9 menjelaskan bahwa kontrak konstruksi dapat
berkaitan dengan perolehan sejumlah aset yang berhubungan erat atau
saling tergantung satu sama lain dalam hal rancangan, teknologi, fungsi
atau tujuan, dan penggunaan utama. Perolehan aset tetap Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dengan cara membangun juga membutuhkan
kontrak konstruksi dimana dalam hal rancangan, teknologi, fungsi atau
tujuan, dan penggunaan utama. Dalam lampiran laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul disajikan data mengenai judul daftar
kegiatan-kegiatan konstruksi dalam pengerjaan untuk setiap pembangunan
aset tetap, dalam daftar kegiatan-kegiatan disebutkan terdapat banyak
DED (Detal Engineering Design) misalnya DED kawasan Pantai Drini,
DED Taman kuliner taman kota, dan lain-lain. DED adalah produk dari
konsultan perencana yang biasa digunakan dalam membuat sebuah
perencanaan detail bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan,
bendungan, dan sebagainya. Dalam hal ini hubungannya dengan kontrak
konstruksi adalah dalam setiap DED pasti terdapat kontrak konstruksi
untuk setiap pembangunan yang dilakukan. Apakah hal ini benar? Dan
apakah biaya setiap konstruksi dalam pengerjaan itu ada berupa kontrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
konstruksi seperti biaya rancangan, teknologi, fungsi atau tujuan, dan
penggunaan utama?
w. PSAP 08 paragraf 10-12:
1) Apakah pada konstruksi dalam pengerjaan terdapat penyatuan maupun
segmentasi kontrak konstruksi?
2) Apakah aset yang dibangun melalui kontrak konstruksi memiliki
masing-masing kontrak konstruksi seperti jalan sendiri, bangunan
sendiri? Jika ya, apakah sesuai dengan syarat di PSAP 08 paragraf 11?
3) Lalu Jika terdapat konstruksi tambahan, bagaimana perlakuannya?
x. Apakah benar biaya perolehan konstruksi dalam pengerjaan yang berupa
semua biaya yang tercakup dalam proses pembangunan tersebut semuanya
dapat terukur dengan andal?
y. Apakah benar suatu konstruksi dalam pengerjaan dipindahkan ke aset tetap
yang bersangkutan setelah pekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesai
dan siap digunakan sesuai dengan tujuan perolehannya?
z. Apakah benar pengukuran konstruksi dalam pengerjaan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dilakukan berdasarkan biaya perolehan, karena
penilaian aset tetap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berdasarkan biaya
perolehan?
aa. Apakah benar pengukuran konstruksi dalam pengerjaan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dilakukan berdasarkan biaya perolehan, karena
penilaian aset tetap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berdasarkan biaya
perolehan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
bb. PSAP 08 paragraf 18-32 tentang biaya konstruksi:
1) Apakah komponen-komponen biaya seperti yang disebutkan di PSAP
08 paragraf 18-20 sesuai jika terdapat konstruksi dalam pengerjaan?
2) Apakah nilai konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor melalui
konstruksi sesuai seperti yang disebutkan di PSAP 08 paragraf 21?
3) Apakah ada konstruksi yang dibiayai dari pinjaman selama tahun
2014? Karena dalam catatan atas laporan keuangan tidak disebutkan.
4) Apakah ada kegiatan pembangunan yang dihentikan sementara di
tahun 2014? Karena dalam catatan atas laporan keuangan tidak
disebutkan.
cc. Apakah pengakuan kewajiban sesuai dengan PSAP 09 paragraf 18 yaitu
perubahan atas kewajiban mempunyai nilai penyelesaian yang dapat
diukur dengan andal dan PSAP 09 paragraf 21-22 yaitu kewajiban diakui
pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul?
dd. Apakah kewajiban dicatat sebesar nilai nominal?
ee. Utang kepada fihak ketiga Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
merupakan pembayaran rekanan berupa cek yang belum dicairkan per 31
Desember 2014 pada BLUD RSUD Wonosari. Apakah transaksi
pembayaran kepada rekanan itu berupa transaksi pembelian barang/jasa
atau kontrak pembangunan fasilitas atau peralatan? Karena utang kepada
fihak ketiga hanya berupa transaksi pembelian barang/jasa dan kontrak
pembangunan fasilitas atau peralatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
ff. Apakah benar tidak ada utang Pemerintah dalam mata uang asing? Lalu
bagaimana dengan utang dalam Negeri?
gg. PSAP 09 paragraf 63-78:
1) Apakah benar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam tahun 2014
juga tidak memiliki tunggakan sebagaimana yang diatur dalam PSAP
09 paragraf 63-66?
2) Apakah benar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam tahun 2014
tidak memiliki utang yang direstrukturisasi pada periode tahun 2014
yang diatur dalam PSAP 09 paragraf 67-72?
3) Apakah benar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam tahun 2014
tidak memiliki utang yang dihapus yang diatur dalam PSAP 09
paragraf 73-78?
hh. Apakah benar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki biaya
pinjaman diatribusikan dengan perolehan atau produksi suatu aset
tertentu?
4. Laporan Arus Kas
a. Metode apa yang dipakai oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
b. Apakah perlakuan pencatatan arus kas jika terdapat arus kas yang timbul
dari mata uang asing dengan menjabarkan mata uang asing tersebut ke
dalam mata uang rupiah?
c. Apakah benar dalam tahun 2014 tidak terjadi perolehan atau pelepasan
perusahaan Negara/Daerah dan unit operasi lainnya, maka hal ini tidak
bisa dibahas lebih lanjut?
5. Catatan atas Laporan Keuangan
a. Apakah asumsi-asumsi indikator seperti PDRB, rasio gini, dan inflasi
sudah mewakili semuanya dan digunakan dalam penyusunan APBD?
b. Apakah hambatan dan kendala yang dialami oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul dalam mencapai target anggaran hanya seperti yang tertuang
dalam bab tiga catatan atas laporan keuangan yaitu hambatan mengapa
realisasi urusan wajib Perhubungan tidak mencapai target?
c. Adakah perubahan kebijakan akuntansi di tahun 2014?
d. Apakah Pemerintah Kabupaten Gunungkidul emmbuat laporan kinerja
keuangan? Jika iya, mengapa pengungkapan informasi untuk pos-pos aset
dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual
atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis
kas, tidak diungkapkan?
e. Adakah kejadian-kejadian penting selama tahun 2014? Seperti yang diatur
dalam PSAP 04 paragraf 64.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI