evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode ddd (defined

13
Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined Daily Dose) pada Pasien Rawat Inap di Bangsal Anak Rumah Sakit X Yogyakarta pada Periode Y-Z

Upload: munielovetosinner-edogawa

Post on 02-Dec-2015

464 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan

Metode DDD (Defined Daily Dose) pada Pasien Rawat

Inap di Bangsal Anak Rumah Sakit X Yogyakarta

pada Periode Y-Z

Page 2: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan antibiotik, muncul

jenis – jenis penyakit infeksi baru dimana penggunaan

antibiotika yang irasional dan tidak semestinya akan

memberikan dampak negatif, salah satunya adalah

meningkatnya kejadian resistensi bakteri terhadap

antibiotik (Okzurt dkk, 2005). Lebih dari seperempat

anggaran rumah sakit dikeluarkan untuk biaya penggunaan

antibiotik (WHO,2006). Penggunaan antibiotik pada pasien

rawat inap mencapai 23-28%. Dari persentase tersebut, 20-

65% penggunaannya dianggap tidak tepat (Widodo, 2005).

Page 3: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

Latar Belakang

Penggunaan antibiotik pada anak memerlukan perhatian

khusus karena Bayi dan anak lebih sering sakit disebabkan

karena daya tahan tubuhnya yang lebih rentan daripada orang

dewasa (Andriyani, 2011). Pada penelitian kualitas penggunaan

antibiotika di berbagai rumah sakit ditemukan 30-80% tidak

didasarkan pada indikasi (Hadi,2008). Suatu survei juga pernah

dilakukan oleh seorang peneliti sebelumnya tentang penggunaan

antibiotika di RSUP Dr Kariadi Semarang menyatakan bahwa

ditemukan ketidaksesuaian antara dosis maksimal dengan dosis

minimal sebesar 89,47% (Yuniftiadi dkk, 2009).

Page 4: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

Latar Belakang

Menurut buku profil kesehatan provinsi DIY tahun

2011, untuk Balita masih banyak didominasi oleh pola

penyakit infeksi . Laporan profil kabupaten / kota juga

menunjukkan bahwa selama kurun tahun 2011 jumlah

balita yang menderita diare mengalami peningkatan dari

tahun 2010 yaitu dari 55.880 menjadi 64.857. Penyakit-

penyakit yang bisa disebabkan oleh infeksi diantaranya

diare pada anak masih mendominasi sepuluh besar

penyakit pada rawat inap di Rumah Sakit di DIY tahun

2011 (Dinkes DIY, 2012).

Page 5: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

Oleh karena itu berdasarkan hal diatas dan sesuai

dengani visi dan misi Dinas Kesehatan Provinsi DIY yaitu,

“ Dinas Kesehatan yang Katalistik Mendukung Terciptanya

Kesehatan DIY yang Tinggi, serta sebagai Pusat Pelayanan

dan Pendidikan Kesehatan yang Bermutu dan Beretika”

(Dinkes DIY, 2012) dan tujuan Hari Kesehatan Sedunai

(HKS) tahun 2011 yaitu ”Meningkatkan Kesadaran Seluruh

Pemangku Kepentingan dan Komponen Masyarakat

Mengenai Dampak Resistensi Kuman Akibat Penggunaan

Antibiotik yang tidak Tepat” (Kemenkes RI, 2011) , salah

satu upayanya bisa dilakukan oleh farmasis, yaitu dengan

melakukan evaluasi penggunaan obat khususnya

antibiotika yang rasional.

Page 6: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

Cara yang bisa dilakukan antara lain

dengan melakukan intervensi untuk

mengoptimalkan penggunaan antibiotika dan

melakukan monitoring serta evaluasi penggunaan

antibiotika terutama di rumah sakit yang

merupakan tempat paling banyak ditemukan

penggunaan antibiotika dan nantinya

kerasionalan penggunaan antibiotikanya akan

dievaluasi menggunakan metode DDD atau ATC

secara kuantitatif dan datanya diambil secara

retrospektif.

Page 7: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

Latar Belakang

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat

membantu terwujudnya program pemerintah

provinsi DIY dan tujuan Hari Kesehatan Sedunia

tahun 2011, salah satunya dengan pengobatan

menjadi lebih efektif, pengurangan mortalitas

pasien dan berkurangnya biaya perawatan

kesehatan sehingga permasalahan global tentang

resistensi dapat dicegah.

Page 8: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

Rumusan Masalah

Page 9: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

Penelitian Sebelumnya

a. Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Sistem ATC/DDD dan Kriteria

Gyysens di Bangsal Penyakit Dalam RSUP DR.M.Djamil Padang. Penelitian

dilakukan oleh Wulan Lestari*, Almahdy. A, Nasrul Zubir, Deswinar Darwin

dengan rancangan studi observasional menggunakan desain cross-

sectional, dan diperoleh hasil dari 105 resep yang diterima Penyakit Dalam

secara kuantitatif dengan sistem ATC/DDD yang terbanyak yaitu

Seftriakson 38,955DDD/100pasien-hari dengan kode ATC J01DD04

sedangkan yang paling sedikit yaitu Gentamisin 0,507DDD/100pasien-hari

dengan kode ATC J01DH02. Sedangkan studi penggunaan antibiotik secara

kualitatif dengan alur kriteria gyssens yang tepat atau kategori I sebesar

43,18% dan yang tidak tepat atau kategori II-VI sebesar 56,19 %.

Page 10: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

b. Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotik di Intensive Care Unit

RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Juli-Desember 2009. Penelitian ini

dilakukan oleh Fajar Yuniftiadengan metode simple random sampling ,

dan diperoleh hasil : Ditemukan ketidaksesuaian antara dosis maksimal

dengan dosis minimal sebesar 89,47%.

c. Kuantitas Penggunaan Antibiotik di Bangsal Bedah dan Obsgin

RSUP DR. Kariadi setelah Kampanye PP-PPRA. Penelitian ini dilakukan oleh

Nuzulzul Widyadining Laras dengan menggunakan desain observasional

analitik dengan pendekatan prospektif. Hasil yang didapat adalah

Kuantitas penggunaan antibiotik di Bangsal Bedah lebih tinggi daripada di

Bangsal Obsgin. Jenis antibiotik yang tidak sesuai dengan pedoman

penggunaan antibiotik secara statistik lebih banyak di Bangsal Bedah.

Page 11: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

d. Rasionalitas penggunaan antibiotik di Bangsal Anak RSUP Dr

Kariadi pada periode Agustus – Desember 2011 yang dilakukan oleh Tia

Febiana merupakan penelitian deskriptif dengan studi retrospektif yang

diambil dari catatan medik untuk dinilai kuantitas dan kualitas

penggunaan antibiotik. Sampel diambil dengan cara stratified random

sampling. Kuantitas dinilai dengan menghitung Defined Daily Dose / 100

pasien dan penilaian kualitas dengan kategori Gyssens. Dari hasil yang

didapat terdapat ketidaktepatan penggunaan antibiotik di Bangsal Anak

RSUP Dr. Kariadi.

Page 12: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti kali ini dilakukan pada

pasien rawat inap dengan evaluasi Kuantitas Penggunaan

Antibiotika Berdasarkan metode ATC/DDD di Bangsal X untuk

pediatri. Perbedaan dengan penelitian diatas adalah terletak

pada tempat penelitian serta waktu pelaksanaan penelitian

karena pada dasarnya profil kesehatan masyarakat tiap provinsi

itu berbeda-beda dan setiap waktunya juga berbeda-beda

sehingga penelitian juga perlu sering dilakukan. Persamaannya

adalah terletak pada kajian subyek pediatri serta metode yang

digunakan.

Page 13: Evaluasi Penggunaan Antibiotika Berdasarkan Metode DDD (Defined

Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan memberikan informasi dan sebagai gambaran untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemilihan antibiotika kepada tenaga kesehatan guna mengurangi resistensi pasien khususnya anak-anak.

Dapat digunakan sebagai data-data ilmiah untuk bahan pembelajaran mengenai rasionalitas penggunaan antibiotika dalam pendidikan.

Dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian lain yang terkait dengan rasionalitas penggunaan antibiotika