evaluasi pengembangan program pendidikan di...

172
EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON DA’I DI YAYASAN IHYA QOLBUN SALIM Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh AAN SUJANA 1113054000042 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M

Upload: tranminh

Post on 27-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN

PENGUATAN KAPASITAS CALON DA’I DI YAYASAN

IHYA QOLBUN SALIM

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

AAN SUJANA

1113054000042

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018 M

Page 2: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

i

Page 3: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

ii

Page 4: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

iii

Page 5: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

iv

ABSTRAK

AAN SUJANA

Evaluasi Pengembangan Program Pendidikan Penguatan

Kapasitas Calon Da’i di Yayasan Ihya Qolbun Salim.

Pada dasarnya penguatan kapasitas diri merupakan kegiatan

yang bertujuan untuk memberikan kesempatan mengembangkan

dan mengekspresikan diri sesuai dengan potensi, kebutuhan,

bakat dan minat, serta karakteristik peserta didik. Kegiatan

pengembangan diri adalah kegiatan yang telah direncanakan

dengan merancang, membuat, mengevaluasi dari program

kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat

peserta didik. Untuk kegiatannya dalam penguatan ilmu dan

karakternya sehingga mereka yang dikuatkan kapasitasnya bisa

menjadi agen perubahan dan panutan bagi masyrakat

terkhususnya dalam bidang agama. Ma‟had Qolbun Salim

menguatkan kapasitas seorang da‟i, benar-benar disiapkan agar

nantinya bisa memberdayakan masyarakat dan menjadi para

tokoh di masyrakat tempat mereka tinggal. Tujuan penelitian ini

lebih melihat bagaimana proses dalam penguatan kapasitas diri

para calon da‟i dengan perumusan masalah (1) Bagaimana

evaluasi input suatu program dalam tiga unsur yang terkait klien,

staf, dan program. (2) Bagaimana proses pelaksanaan pogram

pendidikan penguatan kapasitas calon da‟i. (3) Bagaimana

evaluasi hasil program pendidikan “penguatan kapasitas calon

da‟i” yang dilakukan oleh Yayasan Ihya‟ Qolbun Salim.

Metodelogi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Dengan analisis deskriptif yang didapatkan dari data-data yang

telah berhasil diolah secara sistematis baik berupa kata-kata,

tertulis atau lisan, serta keadaan dari orang yang diamati. Subjek

penelitian ini adalah seluruh ustadz dan santri dari Tempat

penelitian yaitu Yayasan Ihya‟ Qolbun Salim, JL. H. Niman

No.7,Rt 07/04, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

Program penguatan kapasitas diri yang dilakukan Ma‟had

Qolbun Salim merupakan bagian dari persiapan pemberdayaan.

Dimana mereka disiapkan segi kapasitasnya agar ketika terjun

langsung ke masyarakat, mereka mumpuni dari sisi keilmuan dan

juga mental. Di sinilah maka program tersebut dapat dilihat

efektifitasnya.

Page 6: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

v

KATA PENGANTAR

حيم حمن الر بسم هللا الر

Alhamdulillahi robbil alamin, segala puji bagi Allah

S.W.T, yang telah memberi kita nikmat iman, islam dan ikhsan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Sholawat serta salam tak pernah berhenti selalu tercurah kepada

Baginda Nabi Muhammad S.A.W., yang telah membawa kita

keluar dari zaman jahiliyah hingga zaman terang benderang ilmu

pengetahuan, serta menjadi panutan bagi kehidupan

bermasyarakat.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam proses

penulis skripsi ini banyak mengalami kendala, serta jauh dari kata

sempurna dengan demikian, penulis membuka diri untuk

menerima masukan dan kritikan demi perbaikan skripsi dan dari

penulis sendiri untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi dan

intropeksi diri sekarang dan dimasa yang akan datang.

Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan

penghargaan kepada semua pihak yang telah memberi bantuan,

motivasi, arahan, terhadap penyusunan skripsi ini. Maka dari itu

dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

Terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A., Selaku Dekan

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

vi

2. Ibu Wati Nilamsari, M.Si., selaku Ketua Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Muhammad Hudri, M.A., selaku Sekertaris

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Asep Usman Ismail, M.A., Selaku

dosen pembimbing yang telah sabar, tulus, tekun dan

ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberi

bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang

sangat berharga kepada penulis selama penyusunan

skripsi.

5. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada

penulis selama menjalankan perkuliahan.

6. Dr. Tantan Hermansyah, M.Si dan Muhtadi, M.Si.,

sebagai dosen penguji sidang, yang telah memberi

masukan dan arahan dalam penulisan skripsi.

7. Orangtua penulis, Bapak Bahsan dan Ibu Maryani,

yang selalu memotivasi dan tulus ikhlas mendoakan

penulis sehingga lancar dalam menyelesaikan skripsi

ini. Semoga setiap do‟a dan pengorbanan mendapat

balasan berlipat dari Allah S.W.T.

Page 8: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

vii

8. Pimpinan dan staf Perpustakaan Umum dan

Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah memberikan fasilitas berupa buku-buku

dan referensi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi.

9. Ustadz Dr. Rusli Hasbi, M.A., Selaku Pimpinan

Ma‟had Qolbu Salim, yang telah memberi kesempatan

untuk melaksanakan penelitian dan banyak

meluangkan waktu untuk memberi pengarahan kepada

penulis terkait dengan skripsi ini.

10. Seluruh Ustadz dan para santri Ma‟had Qolbun Salim,

yang telah meluangkan waktu untuk bersedia di

wawancarai.

11. Sadam Husen Falahuddin dan Nabil Ahmad Fauzi

sebagai senior Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim

Indonesia Tangsel (KAMMI), yang telah memberi

semangat dan memberi arahan dalam menyelesaikan

skripsi.

12. Sahabat dan teman-teman seperjuangan Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) angkatan

2013 dan kakak kelas adik kelas semuanya yang telah

banyak memberikan semangat, dukungan, masukan

dan motivasi selama dalam perkuliahan maupun

dalam pembuatan skripsi.

13. Kawan-kawan seperjuangan di organisasi, Kesatuan

Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Tangsel

(KAMMI), dan Silaturahmi Mahasiswa Sumatra

Page 9: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

viii

Selatan (SIMS), Yang telah banyak mengajarkan arti

sebuah kehidupan dan perjuangan dalam organisasi.

Serta telah mengantarkan penulis untuk dapat

menyelesaikan skripsi.

14. Khaidir Ali, Tauufah Bayu Aji Wibowo,

Khoirurrahman. Sahabat dari awal masuk kuliah dan

kawan perjuangan di organisasi Kesatuan Aksi

Mahasiswa Muslim Indonesia Tangsel(KAMMI)

Sahabat dan teman yang telah memberi semangat dan

motivasi untuk menyelesaikan skripsi.

15. Fitriah Aisyah Adam, M. Rifqi, M. Tajam Teguh,

Deska Irawan, Robika Rahman, Riski Safitri, Suci

Nurindah, Hernando, Sahabat dan teman yang telah

memberi semangat dan motivasi untuk menyelesaikan

skripsi.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua

pihak, peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menerima segala saran

dan kritikan demi perbaikan dan kemajuan penelitian di masa

mendatang, terimakasih.

Jakarta, 28 November 2018

AAN SUJANA

Page 10: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

ix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN………………...…………………….xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah .................. 5

1. Pembatasan Masalah ...................................................... 5

2. Perumusan Masalah ...................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 6

D. Metode Penelitian ............................................................ 7

BAB II TINJAUAN TEORI TIS

A. Pengertian Evaluasi ........................................................... 15

1. Penegertian Evaluasi ..................................................... 15

2. Pengertian Evaluasi Program ........................................ 18

3. Manfaat dan Kegunaan Evaluasi Program .................... 19

4. Tujuan dan Pengertian Program .................................... 21

5. Model Evaluasi Program ............................................... 22

6. Indikator dalam Evaluasi .............................................. 25

7. Pentingnya Evaluasi ...................................................... 26

B. Pengertian Pendidikan ...................................................... 28

1.Pengertian Pendidikan Karakter...................................... 28

C. Penguatan Kapasitas ......................................................... 32

1. Pengertian Pengembangan Diri ..................................... 32

2. Kegiatan Pengembangan Diri ....................................... 33

3. Tujuan dan Fungsi Kegiatan Pengembangan Diri ........ 34

D. Pengertian Da‟i ................................................................. 36

Page 11: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

x

1. Pengertian Da‟i .............................................................. 36

2. Kepribadian Seorang Da‟i .............................................. 37

3. Sifat-Sifat Da‟i ............................................................... 39

4. Keperibadian yang Bersifat Jasmani .............................. 43

5. Da‟i dalam Pengembangan Masyrakat .......................... 45

BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Sejarah dan Profil Yayasan Ihya‟ Qolbun Salim .............. 48

B. Visi dan Misi Yayasan Ihya‟ Qolbun Salim ..................... 52

C. Struktur Organisasi ........................................................... 53

D. Peserta Didik Ma‟had Qolbun Salim ................................ 54

E. Daftar Alumni Ma‟had Qolbun Salim .............................. 59

F. Struktur Pengurus dan Jadual Belajar 2018 ...................... 61

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. TEMUAN

1. Evaluasi Input ………………………………………….64

a. Syarat Pendidik ……………………………………64

b. Syarat Peserta ……………………………………...65

c. Fasilitas Program …………………………………..66

2. Evaluasi Proses ………………………………………....67

a. Proses Rekrutmen ………………………………....67

b. Proses Pelaksanaan Program Pendidikan Penguatan

Kapasitas Calon Da‟i ……………………………....70

c. Proses Pendidikan ……………………………….....75

d. Program Pengutan Kapasitas……………………….78

e. Materi dan Keterampilan yang Dilatih dalam

Penguatan Kapasitas ………………………………..85

Page 12: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

xi

3. Evaluasi Hasil …………………………………………..86

B. ANALISIS

1. Evaluasi Input ………………………………………….87

a. Evaluasi Syarat Pendidik …………………………..87

b. Evaluasi Syarat Peserta ……………………………88

c. Evaluasi Fasilitas Pogram …………………………89

2. Evaluasi Proses …………………………………………90

a. Evaluasi Proses Rekrutmen………………………...90

b. Evaluasi Proses Pelaksanaan Program Pendidikan

Penguatan Kapasitas Calon Da‟i ………………..…91

c. Evaluasi Proses Pendidikan …………………...…...93

d. Evaluasi Program Ma‟had Qolbun Salim dalam

Penguatan Kapasitas ………………………………95

e. Evaluasi Materi dan Keterampilan yang Dilatih dalam

Penguatan Kapasitas………………………………101

3. Evaluasi Hasil ……………………………………..…..108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …………………………………………….109

B. Saran ……………………………………………….…...112

Page 13: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi ..................... 121

2. Surat Ujian Skiripsi ............................................................ 122

3. Surat Bimbingan Skripsi .................................................... 123

4. Lampiran Hasil Wawancara ............................................... 124

a. Lampiran 1 : Pedoman Wawancara ....................... 121

b. Lampiran 2 : Hasil Wawancara ............................ 123

c. Lampiran 3: Hasil Wawancara ............................. 129

d. Lampiran 4: Hasil Wawancara ............................. 133

e. Lampiran 5: Hasil Wawancara ............................. 146

f. Lampiran 6: Hasil Wawancara ............................. 140

g. Lampiran 7 : Hasil Wawancara ............................ 144

h. Lampiran 8 : Hasil Wawancara ........................... 147

i. Lampiran 9 : Hasil Wawancara ............................ 151

1. Kegiatan Observasi ........................................................... 156

2. Dokumentasi Foto .............................................................. 159

Page 14: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Skripsi ini akan membahas tentang bagaimana efektivitas

pengembangan program pendidikan calon da‟i di Yayasan Ihya‟

Qolbun Salim. Dimana dalam skripsi ini, akan membahas lebih

dalam apakah program pendidikan calon da‟i ini berjalan sesuai

dengan kurikulum yang telah dirancang oleh pihak pendidik

Yayasan Ihya‟ Qolbun Salim.

Yayasan Ihya‟ Qalbun Salim didirikan atas kegelisahan

dan kebutuhan Dr. H. Rusli Hasbi, M.A., yang melihat

banyaknya umat Islam Indonesia, terkhususnya anak muda yang

perlu dikuatkan keilmuan agama, sehingga memicu semangatnya

untuk berkomitmen dalam mengkader para pemuda. Melihat

keadaan para lulusan pesantren dan para mahasiswa kurang

mendalami untuk mengkaji pelajaran agama, dengan memberikan

fasilitas tempat dan para pendidik yang ahli dalam bidangnya,

bertujuan untuk memudahkan dalam mengkaji pelajaran agama.

Dengan itu setelah selesai dari program pengkaderan mereka

bisa langsung terjun kemasyarakat mendakwahkan agama islam,

dan bisa sesuai dengan harapan, mereka mampu dan ahli dalam

bidangnya.

Yayasan Ihya‟ Qolbun Salim ini, mengembangkan pendidikan

calon da‟i melalui program Ma‟had Pengkaderan imam dan da‟i.

Program ini dimaksudkan untuk mencetak kader-kader terbaik

yang mampu menjalankan tugas imam dan da‟i dengan benar.

Page 15: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

2

Materi yang diberikan terdiri dari penguasaan terhadap al-

Qur‟an dan Sunnah serta pemahaman terhadap ijtihad dan

perbedaan pendapat para ulama. 1

Program ini berlangsung melalui pendidikan secara

konsisten mereka benar-benar dididik selama 4 tahun dan

diberikan pelajaran agama sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan. Peserta direkrut dari lulusan Paket A, lulusan

pesantren, atau para mahasiswa perguruan tinggi Islam. Mereka

menjalani seleksi khusus karena program ini fokus dalam

penguasaan Ilmu Al-Quran, Hadis, dan Bahasa Arab yang

memadai.2

Selain fokus dalam penguasaan Ilmu Al-Quran, Hadis,

dan Bahasa Arab yang memadai, program ma‟had juga

mengambil peran sebagai fasilitator untuk membentuk kapasitas

sumberdaya manusia yang berkeperibadian dalam memantapkan

akhlak dan pengetahuan. Hal ini dianggap penting karena,

pembentukan sebuah akhlak merupakan tujuan umum lembega

pesantren adalah membina warga negara yang berkepribadian

muslim sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam dan

menanamkan rasa keagamaan tersebut pada semua segi

kehidupannya serta menjadikannya sebagai orang yang berguna

bagi agama, masyrakat, dan negara.3

1Qalbu Salim, “Program Pendidikan”. Dapat dilihat di

https://yiqs.wordpress.com/program/pendidikan/ (diakses pada tanggal 16

Januari 2018)

2 Wawancara Pribadi Dengan Pimpinan Yayasan Dr. Rusli Hasbi,

Pada Tanggal 17 Maret 2018, Pukul 19:30 Wib.

3Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transpormasi Metodologi Menuju

Demokratisasi Institusi, (Jakarta: Erlangga) Hlm.6

Page 16: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

3

Program Ma‟had (pendidikan Da‟i) dibuat karena adanya

kegelisahan dari Dr. Rusli Hasbi pimpinan Yayasan Ihya‟ Qolbun

Salim,4 yang melihat Indonesia memiliki populasi terbesar di

dunia. Namun, pada kenyataannya masih banyak umat muslim

Indonesia yang tidak memiliki keagamaan yang kuat, akidah

yang kuat, rasa memiliki agama yang kuat, dan rata-rata bisa

dibilang hanya Islam K.T.P saja.

Dr. Rusli Hasbi berpendapat bahwa, landasan Islam lebih

kuat terhadap orang-orang pesantren terutama pesantren

tradisional. Dr. Rusli Hasbi membandingkan dari segi

pemahaman agama antara lulusan pesantren dan lulusan

universitas tidaklah sama dimana, lulusan pesantren lebih

mendalam dibandinkan lulusan univesitas, dengan alasan bahwa

orang pesantren itu mengkaji dan orang kuliah itu memahami

secara pintas saja tidak dikaji secara mendalam. Sedangkan orang

pesantren dikaji, oleh sebab itu lulusan pesantren dalam

memahami persoalan dikaji berulang-ulang. Oleh karena itu

Indonesia perlu diperbanyak pesantren yang khusus dalam

pengkaderan ulama dan yang siap turun ke lapangan.

Beranjak dari hal diatas, lahirlah visi dan misi dari

program Ma‟had (pendidikan Da‟i) Yayasan Ihya‟ Qolbun Salim

memiliki tujuan mencetak para calon da‟i yang akan melanjutkan

kepemimpinan umat islam. Pemberdayaan yang dilakukan oleh

yayasan ini meliputi, pembinaan intensif dalam pengutan

4 Wawancara Pribadi Dengan Pimpinan Yayasan Dr. Rusli Hasbi,

Pada Tanggal 17 Maret 2018, Pukul 19:30 Wib.

Page 17: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

4

kapasitas diri dibidang agama dan dakwah, pemberian tempat

tinggal gratis bagi semua peserta didiknya, pemberian tunjangan

dan gaji kepada pengurus dan pengajarnya, biaya hidup sehari-

hari untuk para peserta didiknya, pemberian uang saku secara

intensif untuk memenuhi kebutuhanya. Mereka yang

diberdayakan oleh yayasan, terwujudnya para da‟i yang nantinya

mampu memberdayakan masyrakat dengan ajaran islam.

Program pendidikan penguatan kapasitas calon da‟i

Ma‟had Qobun Salim dilakukan secara rutin, dengan materi

keagamaan meliputi beberapa materi pokok yaitu, pidato dan

ceramah, mahir berbahasa arab, hafalan dan tafsir al-Quran.

Dalam penguatan kapasitas calon da‟i dengan dasar mendalami

agama, pengamalan agama, dan penerapan untuk mengingatkan

umat. Dalam pembentukan kurikulum pengutannya dalam bentuk

keterampilan berdakwah, pengetahuan atau ilmu dakwah, dan

materi dakwah.

Kurikulum yang diterapkan dalam program penguatan

kapasitas para calon da‟i, pembekalan keterampilan yang

diberikan meliputi budaya ceramah, dan menulis. Dalam

penguatan wawasan dan ilmu meliputi pelajaran Fiqih Muqorron,

Usul Fiqh, Akidah, Fiqih Mazhab, Hadisht, dan Tahfiz Quran.

Pembekalan penguatan kapasitas yang diberikan dengan durasi

dua-tiga jam dan waktu belajar dari malam senin sampai malam

sabtu setelah melakukan aktivitas belajar dari setiap kampus

masing-masing.

Page 18: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

5

Beberapa kurikulum menarik untuk dikaji efektivitasnya.

Evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan

program. Ada beberapa pengertian tentang program sendiri.

Dalam kamus, program adalah rencana dan program adalah

kegiatan yang dilakukan dengan seksama. Melakukan

evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk

mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan

yang direncanakan.5

Hal ini yang kemudian melandasi penulis untuk

melakukan penelitian yang berjudul Evaluasi Pengembangan

Program Pendidikan Penguatan Kapasitas Calon Da’I di

Yayasan Ihya Qolbunsalim.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Masalah yang dibahas didalam penulisan ini cukup luas

jika diteliti secara menyeluruh. Maka dari itu diperlukan

pembatasan masalah sehingga sesuai dengan tema penulisan.

Oleh sebab itu, penulis hanya fokus untuk menganalisis

“Evaluasi Pelaksanaan Program Pendidikan Penguatan

Kapasitas Da‟i, yaitu evaluasi input, evaluasi proses dan

evaluasi hasil.

5

Arikunto, Suharsimi, Dasar- Dasar Evaluasi Pendididkan (Jakarta:

Bumi Aksara Tahun Terbit: 1993) Hlm 297.

Page 19: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

6

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana Evaluasi input suatu program dalam tiga unsur

yang terkait klien, staf, dan program?

b. Bagaimana proses pelaksanaan pogram pendidikan

penguatan kapasitas calon da‟i ?

c. Bagaimana evaluasi hasil program pendidikan “penguatan

kapasitas calon da‟i” yang dilakukan oleh Ma‟had

Qolbun Salim?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diantaranya sebagai

berikut:

a. Secara Akademis

1) Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

khususnya dalam program pendidikan penguatan

kapasitas diri colon da‟i.

2) Sebagai sarana bagi penulis untuk meningkatkan

kemampuan dalam melakukan penelitian dan

penulisan karya ilmiah.

b. Secara Praktis

1) Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Yayasan Ihya‟

Qolbun Salim untuk bahan evaluasi program

pendidikan penguatan kapasitas diri calon da‟i.

2) Hasil akhir penelitian ini diharapkan bisa memberikan

sumbangan pemikiran serta menambah literatur pada

perpustakaan mengenai evaluasi program pendidikan

Page 20: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

7

penguatan kapasitas diri calon da‟i.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini

menggunakan jenis penelitian evaluasi. Penelitian evaluasi

adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan suatu program atau untuk mengetahui keefektifan

pelaksanaan suatu program.

Manfaat metode evaluasi adalah untuk memberikan

rekomendasi pelaksanaan program yang lalu dan untuk

memperbaiki pelaksanaan program yang akan dilaksanakan

berikutnya.6

Model evaluasi program yang akan peneliti gunakan

dalam penelitian ini adalah model evaluasi menurut Pietrzak,

Ramler, Renner, Food, Gilbert yaitu model evaluasi input,

proses dan hasil.7

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan

kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek

yang alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan

6 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian

Sosial, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,2009),Hlm.144.

7 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat

dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis),

(Jakarta: LPFEUI, 2001), Hlm.128.

Page 21: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

8

data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi.8

Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang

alamiah, atau natural setting, sehingga metode penelitian ini

sering disebut sebagai metode naturalistik. Obyek yang

alamiah adalah obyek yang apa adanya, tidak dimanipulasi

oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki

obyek, setelah berada di obyek dan setelah keluar dari obyek

relatif tidak berubah.9

Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen.

Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif instrumennya

adalah orang atau human instrument. kriteria data dalam

penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Yaitu data yang

tidak hanya dilihat secara langsung baik lisan atau perbuatan,

tetapi juga makna yang tersirat atau terkandung di dalamnya.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif, karena penelitinya bermaksud meneliti

secara mendalam. Bogdan dan Taylor dalam Syamsir Salam

menjelaskan bahwa metodologi kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.10

8 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung:

Alfabeta,2009),Cet: 5, Hlm.1

9 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Hlm. 2.

10 Syamsir Salam, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), Hlm. 30.

Page 22: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

9

3. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian

adalah subyek darimana dapat diperoleh.11

a. Sumber data primer, yaitu data yang langgsung

dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertama.12

b. Sumber data sekunder, yaitu data yang diambil langsung

dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber

pertama. Dapat dikatakan data yang tersusun dalam

bentuk dokumen-dokumen.13

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah observasi. Observasi adalah proses pengumpulan

data dengan melakukan pengamatan indera penglihatan,

penciuman, peraba, serta pendengaran yang kemudian

ditransformasikan kedalam bahasa penelitiah ilmiah.14

Peneliti melakukan penelitian salah satunya dengan

melakukan observasi atau pengamatan dari apa yang

dilihat, didengar dan didapat dari apa saja yang terjadi di

tempat penelitian yaitu di Yayasan Ihya‟ Qolbun Salim,

11

Suharsimi Arikunto, prosedur suatu pendekatan praktik, Hlm.129. 12

Sumandi Surya Brata, Metode Penelitian, ( Jakarta: Rajawali, 1987),

Hlm. 93. 13

Sumandi Surya Brata, Metode Penelitian, Hlm. 94 14

M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Public, Dan Ilmu Sosial Lainnya, Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana

Prenada Media, 2015), Hlm. 118

Page 23: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

10

ditulis ditransformasikan kedalam bahasa penelitian

ilmiah.

5. Interview

Selanjutnya peneliti juga melakukan interview untuk

mendapatkan data. Interview ialah proses pengumpulan data

dengan melakukan sesi wawancara.15

Dengan melakukan

wawancara kepada pihak terkait di Yayasan Ihya‟ Qolbun

Salim, pendiri, anak didik, dan lebih banyak lagi yang terdiri

dari satu orang pendiri dan pimpinan, dua orang ustadz, satu

orang pengurus asrama, dan lima orang santri yang terdiri

dari satu orang setiap angkatan. Interview adalah cara yang

berbeda dengan observasi seperti sebelumnya yaitu melalui

panca indera seperti penglihatan, pendengaran, penciuman,

peraba dan lainnya, interview adalah cara untuk

mendapatkan data dengan mengajukan pertanyaan ke pihak

terkait atau wawancara.

6. Recorder dan Catatan Notebook

Proses pengumpulan data selanjutnya yang peneliti

lakukan adalah recording16

atau proses perekaman dan

mencatat langsung dibuku catatan temuan lapangan.

sebenarnya pengambilan data juga tidak jauh berbeda dengan

teknik pengambilan data interview namun dengan melakukan

recorder atau catatan notebook ini sengaja dimasukkan agar

15

M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Public, Dan Ilmu Sosial Lainnya, Hlm. 111 16

M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Public, Dan Ilmu Sosial Lainnya, Hlm. 126.

Page 24: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

11

peneliti menghindari kelupaan saat proses pengambilan data

dengan interview.

7. Studi Kepustakaan

Penulis mengumpulkan data dari beberapa buku

bacaan dan perbandingan dengan karya ilmiah lain agar

penulis lebih mudah menganalisis dan membandingkan

hasil dari pengamatan dari buku bacaan dan karya ilmiah

lain untuk memudahkan penafsiran dan penambahan data

penulis, studi pustaka ini sangat membantu penulis untuk

lebih terbuka terhadap karya ilmiah lain yang secara studi

sama subjek kajiannya. Tinjauan pustaka dilakukan peneliti

guna menghindari unsur kesamaan dengan skripsi lain.

Peneliti menemukan skripsi sebagai berikut:

a. Ulfa Andriyani, Jurusan Kesejahtraan Sosial, Judul

Skripsi “Evaluasi Program Terapi Anak Berkebutuhan

Khusus di Yayasan Panti Nugraha Jakarta Selatan”

dalam skripsi tersebut dijelaskan evaluasi input, proses,

dan hasil dari program terapi anak berkebutuhan

khusus.

Sedangkan skripsi peneliti berjudul, Evaluasi

Pengembangan “Program Pendidikan Penguatan

Kapasitas Calon Da’i” di Yayasan Ihya Qolbunsalim.

Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan kepada

efektivitas program penguatan kapasitas da‟i selama

melakukan pendidikan.

Page 25: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

12

b. Elita Noveliyanti, Nim 1113054100002, Jurusan

Kesejahtraan Sosial, tahun 2017. Berjudul Evaluasi

Program Pelayanan Sosial Pemberian Gizi Untuk

Anak Berkebutuhan Khusus di Yayasan Sayap Ibu

Bintaro, dalam skripsi tersebut dijelaskan proses

berjalanya program dan melihat sejauh mana

evektivitasnya dalam pelaksanaan.

Sedangkan skripsi peneliti berjudul, Evaluasi

Pengembangan “Program Pendidikan Penguatan

Kapasitas Calon Da’i” di Yayasan Ihya Qolbunsalim.

Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan

kepada efektivitas program penguatan kapasitas da‟i

selama melakukan pendidikan.

c. Ulfa Andriyani, Jurusan Kesejahtraan Sosial, dengan

Judul “Evaluasi Program Terapi Anak Berkebutuhan

Khusus di Yayasan Panti Nugraha Jakarta Selatan”

dalam skripsi tersebut dijelaskan evaluasi input, proses,

dan hasil dari program terapi anak berkebutuhan

khusus.

Sedangkan skripsi peneliti berjudul, Evaluasi

Pengembangan “Program Pendidikan Penguatan

Kapasitas Calon Da’i” di Yayasan Ihya Qolbunsalim.

Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan kepada

efektivitas program penguatan kapasitas da‟i selama

melakukan pendidikan.

Page 26: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

13

8. Pedoman Penulisan Skripsi

penulisan dari skripsi yang saya buat ini merujuk pada

buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi) yang disusun oleh tim UIN Jakarta Press. Cetakan

ke 29, tahun 2013-2014. Didalam buku pedoman akademik

Program Strata Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sangat

jelas dan detail dalam membantu peneliti dalam membuat

kerangka (struktur) laporan. Saya selaku peneliti sekaligus

penulis dari Skripsi berharap kritik dan saran yang

membangun agar laporan ini lebih baik dan sesuai syarat

penulisan ilmiah yang telah ditetapkan.

9. Teknik Analisis Temuan Data

Analisis temuan data lapangan merupakan upaya penulis

untuk membaca kembali, memahami dan menganalisa data

yang bertujuan agar menjadi suatu pandangan serta

kesimpulan mengenai fenomena yang sedang diamati. Data

yang penulis peroleh baik dari hasil observasi, wawancara,

dokumentasi maupun studi kepustakaan menjadi bahan

analisis penulis untuk menghasilkan suatu kesatuan analisa

secara kualitatif.

10. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yaitu Yayasan Ihya’ Qolbun Salim,

JL. H. Niman No.7,Rt 07/04, Cilandak Barat, Jakarta

Selatan.

11. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan: Menjelaskan latar belakang masalah,

Page 27: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

14

pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika

penulisan.

Bab II : Tinjauan Teoritis: Membahas landasan teoritis

dengan uraian sebagai berikut: Pengertian evaluasi, pengertian

dan tujuan program, pengertian evaluasi program, model

evaluasi program, indikator evaluasi, tujuan dan pentingnya

evaluasi, pengertian pendidikan, pengertian pengutan

kapasitas, pengertian kapasitas dan pengertian da‟i.

Bab III : Gambaran Umum Lokasi Penelitian: Membahas

Sejarah dan Profil Yayasan Ihya‟ Qolbun Salim, Visi dan Misi

Yayasan Ihya‟ Qolbun Salim, Struktur Organisasi, Denah

Lokasi, Peserta Didik Ma‟had Qolbun Salim, Daftar Alumni

Ma‟had Qolbun Salim, Program Yayasan Ihya Qolbun Salim

Bab IV : Temuan Dan Analisa Data: Membahas analisa

sesuai dengan temuan, peroser berjalanaya program penguatan

kapasitas diri, analisis efektifitas program penguatan kapasitas

diri.

Bab V : Kesimpulan dan Saran: Kesimpulan dan Saran

Page 28: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

15

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi

Menurut bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa inggris

Evaluation. Evaluation berarti menilai sesuatu produk

sehingga dapat digambarkan sebagai pengembangan suatu

proses dan dalam hal ini putusan nilai mengambil peranan

penting sehingga evaluasi dalam arti luas menyangkut segala

proses yang di teliti.17

Menurut Pengertian istilah, evaluasi merupakan kegiatan

yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan

menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan tolak ukur

untuk memperoleh kesimpulan.18

Sedangkan menurut

etimologi, evaluasi adalah penaksiran, perkiraan keadaan, dan

penentuan hasil.19

Sedangkan menurut Nurul Hidayati dalam

bukunya yang berjudul Metode Penlitian Dakwah, Evaluasi

memiliki pengertian mengkritisi suatu program dengan melihat

kekurangan, kelebihan, pada kontek input, proses dan produk

pada sebuah program.20

17Suryatna rafi'. Teknik Evaluasi, (Bandung: angkasa, 1988), cet-ke

10), Hlm. 10.

18M. Chatib Toha,Teknik Evaluasi Pendidikan,(Jakarta:Rajawali

Press,1991),Cet ke-1, Hlm.1.

19

Nurul Hidayati,Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: UIN

Jakarta Press), Hlm.124.

20

Nurul Hidayati, Nurul Hidayati,Metodologi

Penelitian Dakwah, Hlm. 124.

Page 29: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

16

Didalam penjelasan yang lain, evaluasi memiliki makna yang

berbeda dengan penilaian, pengukuran maupun tes. Stufflebeam

dan Shinkfield menyatakan bahwa:

“Evaluation is the process of delineating, obtaining, and

providing descriptive and judgemental information about

the worth and merit of some object’s goals, design,

implementation, and impact in order to guide decision

making, serve needs for accountability, and promote

understanding of the involved phenomena.21

Informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan

untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit)

dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan

dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu

pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman

terhadap fenomena.”

Evaluasi secara etimologi dalam kamus ilmiah populer

adalah penaksiran, penilaiaan, perkiraan keadaan dan penentu

nilai.22

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata evaluasi

diartikan dengan penilaiaan.23

Secara umum dikenal dua tipe

evaluasi, yaitu evaluasi terus menerus (on going evaluation)

dan evaluasi akhir (ex-post evaluation).4

Tipe evaluasi yang pertama dilaksanakan pada interval

periode waktu tertentu, misalnya per triwulan atau per smester

21Jurnal, Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran

(Instructional Program Evaluation), Hlm.5.

22

Pius A Partanto dan M dahlan Al Bary, “Kamus Ilmiah

Popoler”,(Surabaya: Arloka,1994), Hlm. 163. 23

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa,”Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Balai Pustaka,1998) Hlm.

238.

Page 30: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

17

selama proses implementasi (biasanya pada akhir fase atau

tahap suatu rencana). Tipe evaluasi yang ke dua dilakukan

setelah implementasi, suatu program atau rencana evaluasi

biasanya lebih difokuskan pada pengidentifikasian kualitas

program. Evaluasi berusaha mengidentifikasi mengenai apa

yang sebenarnya terjadi pada pelaksanaan atau penerapan

program.24

Menurut Suharsimi Arikunto, evaluasi adalah penelitian

yang bertujuan untuk mengukur efektivitas program ditinjau

dari hasil program tersebut. Dengan demikian, penelitian

evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektivitas suatu

program dengan cara mengukur hal-hal yang berkaitan dengan

keterlaksanaan program tersebut.25

Menurut Sriven evaluasi mempunyai dua fungsi, yaitu

fungsi formatif dan fungsi sumatif. Formatif dan evaluasi

sumatif sebagai fungsi evaluasi yang utama. Fungsi formatif

yaitu evaluasi yang dipakai untuk perbaikan dan

pengembangan kegiatan yang sedang berjalan. Fungsi sumatif

yaitu evaluasi dipakai untuk pertanggungjawaban, keterangan,

seleksi atau lanjutan. Jadi evaluasi hendaknya membantu

pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program,

perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi,

menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yang

24 Edi suharto. Membangun Masyarakat Memberdayakan

Masyarakat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan

Pekerjaan Sosial, (Bandung: ReflikaAditama, 2005). Hlm. 8.

25

Edi suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan

Masyarakat, Hlm. 119

Page 31: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

18

terlibat.26

Evaluasi dibutuhkan dalam setiap program untuk

mengetahui keberhasilan dan kemajuannya serta target yang

direncanakan sudah tercapai atau belum sehingga hasilnya

nanti dapat diperbaiki pada program selanjutnya. Dengan

demikian evaluasi merupakan proses pemeriksaan dan

penilaian sebuah program untuk mengetahui efektivitas

masing-masing komponennya melalui rangkaian informasi

yang diperoleh evaluator dalam membantu pengembangan,

implementasi, kebutuhan suatu program, pertanggungjawaban,

seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan informasi.

2. Pengertian Evaluasi Program

Untuk mengetahui seberapa jauh dan bagian mana dari

tujuan yang sudah tercapai dan bagian mana yang belum

tercapai serta apa penyebabnya, perlu adanya evaluasi

program. Tanpa evaluasi, keberhasilan dan kegagalan program

tidak dapat diketahui. “Evaluasi program adalah upaya untuk

mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu kebijakan secara

cermat dengan cara mengetahui efektivitas masing- masing

komponennya.”27

Definisi evaluasi program menurut dua orang ahli yakni

Cronbach dan Stufflebeam mengemukakan bahwa “evaluasi

program adalah upaya menyediakan informasi untuk

26

Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen

Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian,(Jakarta: PT Rineka

Cipta,2008), Hlm.4.

27

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi

Program Pendidikan,(Yogyakarta:Bina Aksara,1998), Hlm.7.

Page 32: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

19

disampaikan kepada pengambil keputusan. Sehubungan

dengan definisi tersebut meskipun evaluator menyediakan

informasi, evaluator bukanlah pengambil keputusan tentang

suatu program.”28

3. Manfaat dan Kegunaan Evluasi

Suatu program yang diselenggarakan perlu dievaluasi,

karena biasanya evaluasi lebih difokuskan pada

pengidentifikasian kualitas program. dalam evaluasi akan

berusaha mengidentifkasi mengenai apa yang sebenarnya

terjadi pada pelaksanaan atau penerapan program. Maka dari

itu tujuan dari evaluasi antara lain:

a. Mengidentifikasi tingkat pencapaiaan tujuan.

b. Mengukur dampak langsung yang terjadi pada

kelompok sasaran.

c. Mengetahui dan menganalisis konsekuensi-

konsekuensi lain yang mungkin terjadi diluar rencana

(externalities).29

Sedangkan manfaat evaluasi menurut pendapat Isbandi

Rukminto dengan mengutip pendapat Feurstein menyatakan

ada 10 alasan mengapa suatu evaluasi perlu dikatakan, antara

lain:

a. Melihat apa yang sudah dicapai.

b. Mengukur kemajuan, yang dikaitkan dengan objektif

28 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi

Program Pendidikan,

Hlm.4.

29

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,

Hlm.119.

Page 33: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

20

(tujuan) program.

c. Meningkatkan pemantauan, agar tercapai manajemen

yang lebih baik.

d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan untuk

memperkuat program itu sendiri.

e. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif,

guna melihat perbedaan apa yang telah terjadi setelah

diterapkan suatu program.

f. Melakukan analisa biaya dan manfaat (cost benefit),

apakah biaya yang dikeluarkan cukup masuk akal

(reasonable).

g. Mengumpulkan berbagai informasi yang bisa

dimanfaatkan dalam merencanakan dan mengelola

kegiatan program secara lebih baik.

Menurut Feuristein ada sepuluh manfaat dan kegunaan evaluasi

yang di kutip oleh Isbandi Rukminto Adi antara lain :30

a. Pencapaian. Guna melihat apa yang sudah dicapai.

b. Mengukur Kemajuan. Melihat Kemajuan dikaitkan

dengan objek program.

c. Meningkatkan pemantauan agar tercapai manejemen

yang baik.

d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat

memperkuat program itu sendiri.

e. Biaya dan manfaat (cost benefit). Melihat apakah biaya

yang dikeluarkan masuk akal (reasonable).

30 Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:

Bumi Aksara, 1990), Hlm. 187- 88.

Page 34: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

21

f. Mengumpulkan informasi. Guna merencanakan dan

mengelola kegiatan program secara lebih baik.

g. Berbagi Pengalaman. Guna melindungi pihak lain yang

terjebak dalam kesalahan yang sama atau untuk megajak

seseorang untuk ikut melaksanakan metode yang serupa

bila metode yang dijalankan berhasil dengan baik.

h. Meningkatkan Keefektifan. Agar dapat memberikan

dampak yang lebih luas.

i. Memungkinkan terciptanya perencanaan yang lebih

baik. Karena memberikan kesempatan untuk

mendapatkan masukan dari masyarakat, komunitas

fungsional dan komunitas lokal.

j. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif.

Guna melihat perbedaan apayang telah terjadi setelah

diterapkan suatu program.

4. Tujuan dan Pengertian Program

Menurut pengertian secara umum, “Program dapat

diartikan sebagai rencana. Pengertian program adalah suatu

unit atau kesatuan kegiatan maka program merupakan sebuah

sistem, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya

satu kali melainkan berkesinambungan.”31

Program juga dapat

diartikan sebagai sederetan rencana kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh seseorang atau kelompok organisasi,

lembaga bukan negara. “Program ialah segala sesuatu yang

coba dilakukan seseorang dengan harapan akan mendatangkan

31 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi

Program Pendidikan, Hlm.2.

Page 35: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

22

hasil atau pengaruh.”32

Program dalam pandangan seorang ahli yakni

Suharsimi Arikunto adalah “Sederetan rencana kegiatan yang

akan dilaksanakan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Oleh

karena itu suatu program merupakan kegiatan yang

direncanakan maka tentu saja perencanaan program itu

bertujuan dan keberhasilannya dalam diukur.”33

Tujuan

program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan

pusat perhatian. Jika suatu program tidak memiliki tujuan yang

bermanfaat, maka program itu tidak perlu dilaksanakan karena

tujuan menentukan apa yang akan diraih oleh suatu program.

Tujuan program menunjukan apa yang akan diraih, akibat atau

akhir dari kegiatan yang oleh pengembang program

diusahakan dicapai. Tujuan program dibagi dua yaitu, tujuan

umum dan tujuan khusus. Tujuan umum biasanya menunjukan

output dari program jangka panjang. Sedangkan tujuan khusus

biasanya menunjukan output untuk program jangka pendek.34

5. Model Evaluasi Program

“Model evaluasi ialah model desain evaluasi yang dibuat

oleh ahli-ahli atau pakar-pakar evaluasi yang biasanya

dinamakan sama dengan pembuatnya atau tahap

pembuatannya. Model-model ini dianggap model standar atau

32 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen

Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian,(Jakarta: PT Rineka

Cipta,2008), Hlm.9. 33

Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta:

Bina Aksara, 1998), Hlm.1

34

Suharsimi Arikunto,Penilaian Program Pendidikan, Hlm.35.

Page 36: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

23

dapat dikatakan merek standar dari pembuatannya.”35

Model

evaluasi program yang akan peneliti gunakan dalam penelitian

ini adalah model evaluasi menurut Pietrzak, Ramler, Renner,

Ford, Gilbert. Mereka mengemukakan tiga tipe evaluasi guna

mengawasi program secara lebih seksama, yaitu:36

a. Evaluasi Input

Evaluasi ini memfokuskan pada berbagai unsur

yang masuk dalam pelaksanaan suatu program. Tiga unsur

utama yang trekait dengan evaluasi input adalah klien,

staf, program. Pietrzak dkk, menjelaskan bahwa variabel

klien meliputi karakteristik demografi klien, seperti

susunan keluarga dan beberapa anggota keluarga yang

ditanggung. Variabel staf meliputi aspek demografi dari

staf seperti: latar belakang pendidikan staf dan

pengalaman staf. Dalam kaitan dalam evaluasi input

program Pietrzak mengemukakan empat kriteria yang

dapat dikaji, baik sendiri-sendiri maupun secara

keseluruhan. Kriteria tersebut adalah:

a. Tujuan dan objektif

b. Penilaian terhadap kebutuhan komunitas

c. Standar dari suatu praktik yang terbaik

35

Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen

Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian,(Jakarta: PT Rineka

Cipta,2008), Hlm.13.

36

Isbandi RukmintoAdi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat

dan IntervensiKomunitas (Penganta Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis),

(Jakarta: LPFEUI, 2001), Hlm. 128.

Page 37: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

24

d. Biaya perunit layanan.37

b. Evaluasi Proses

Dalam evaluasi ini menurut Pietzak dkk,

memfokuskan diri pada aktifitas program antara klien

dengan staf terdepan yang merupakan pusat dari

pencapaian tujuan program. Tipe evaluasi ini diawali

dengan analisis dari sistem pemberian layanan dari sutau

program. Dalam upaya mengkaji nilai kompenen

pemberian layanan, hasil analisis harus dikaji berdasarkan

kriteria yang relevan seperti standar praktik terbaik,

kebijakan lembaga, tujuan proses dan kepuasan klien,

serta sarana dan prasarana yang digunakan harus sesuai

dengna kebutuhan program.

c. Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil menurut Pietrzak diarahkan kepada

evaluasi keseluruhan dampak dari suatu program terhadap

penerima layanan. Pertanyaan yang muncul dalam

evaluasi ini adalah bila suatu program telah berhasil

mencapai tujuannya, bagaimana penerima layanan akan

menjadi berbeda setelah menerima layanan tersebut. Pada

evaluasi hasil ini terbagi ke dalam lima bagian yaitu

evaluasi efisiensi, evaluasi efektivitas, evaluasi dampak,

evaluasi tujuan dan evaluasi kebijakan.38

Pada penelitian

37

Isbandi RukmintoAdi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat

dan IntervensiKomunitas (Penganta Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis,

Hlm. 129.

38

Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: UIN

Jakarta Press), Hlm.125

Page 38: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

25

ini yang digunakan ialah evaluasi tujuan karena evaluasi

ini melihat tingkat efisiensi dan efektivitas programuntuk

mencapai tujuan.

6. Indikator dalam Evaluasi

Dalam hubungan dengan kriteria keberhasilan yang

digunakan untuk suatu proses evaluasi, peneliti menggunakan

tiga indikator dari Sembilan indikator yang dikemukakan oleh

Feurstein. Indikator dibawah ini adalah indikator yang akan

peneliti gunakan dalam penelitian ini untuk mengevaluasi

kegiatan:

a. Indikator ketersediaan. Indikator ini melihat apakah unsur

yang seharusnya ada dalam suatu proses benar-benar ada.

b. Indikator relevansi. Indikator ini menunjukan seberapa

relevan atau tepatnya sesuatu layanan yang ditawarkan.

c. Indikator keterjangkauan. Indikator ini melihat layanan

yang ditawarkan masih berada dalam jangkauan pihak

yang membutuhkan.

d. Indikator efisiensi. Indikator ini menunjukan apakah

sumber daya dan aktifitas yang dilaksanakan guna

mencapai tujuan dimanfaatkan secara tepat guna atau

tidak memboroskan seumber daya yang ada dalam

mencapai tujuan.

e. Indikator pemanfaatan. Indikator ini melihat seberapa

banyak suatu layanan yang sudah disediakan oleh pemberi

Page 39: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

26

layanan dipergunakan oleh kelompok sasaran.39

7. Pentingnya Evaluasi

Dalam Nurul Hidayati menyebutkan pentingnya

evaluasi praktek pekerjaan sosial:

a. Dapat memberikan pemahaman kepada pekerja sosial

tentang dampak dari praktek pertolongan yang telah

dilakukannya.

b. Dapat memberikan umpan balik kepada pekerja sosial

dalam meningkatkan keterampilannya dalam berkerja

sama dengan klien.

c. Dapat menunjukan kemanfaatan program-program yang

dilaksanakan yang berguna untuk perbaikan program di

masa yang akan datang.

d. Menjadi media untuk memahami kemajuan-kemajuan

yang telah dicapai klien.

e. Dapat menjadi media bagi klien untuk mengekspresikan

sikap, harapan, serta pandangan-pandangannya.

f. Dapat menjadi media untuk mengembangkan

pengetahuan yang bermanfaat bagi praktek orang lain.40

Sedangkan menurut Feurstein, beliau menyatakan

ada 10 alasan mengapa evaluasi perlu dilakukan, yaitu:

1) Pencapaian, guna apa yang sudah dicapai.

39 Isbandi RukmintoAdi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat

dan IntervensiKomunitas (Penganta Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis),

(Jakarta: LPFEUI, 2001), Hlm.130-132

40

Nurul Hidayati. Evaluasi Program, Hlm. 17

Page 40: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

27

2) Mengukur kemajuan yakni melihat kemajuan dikaitkan

dengan objek program.

3) Meningkaytkan pemantauan agar tercapai manajemen

yang lebih baik.

4) Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan agar dapat

memperkuat program itu sendiri.

5) Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif

guna melihat perbedaan apa yang telah terjadi setelah

diterapkan suatu program.

6) Biaya dan manfaat melihat apakah biaya yang

dikeuluarkan cukup masuk akal.

7) Mengumpulkan informasi guna merencaakan dan

mengelola kegiatan program secara lebih baik.

8) Berbagi pengalaman, guna melindungi pihak lain

terjebak dalam kesalahan yang sama atau untuk

mengajak seseorang untuk ikut melaksanakan metode

yang serupa bila metode yang dijalankan telah berhasil

dengan baik.

9) Meningkatkan keefektifan, agar dapat memberikan

dampak yang lebih luas.

Memungkinkan terciptanya perencanaan yang

lebih baik. Karena memberikan kesempatan untuk

mendapatkan masukan dari masyrakat, komunitas

fungsional dan komunitas.

Peningkatan kualitas pendidik adalah salah satu

kunci menunjukan pendidikan yang ditunggu-tunggu oleh

anak didik dan masyarakat secara umum. Adanya

Page 41: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

28

penghargaan dan sanksi bagi pendidik adalah salah satu

penunjang pengembangan potensi bagi pendidik. Disisi

lain, pendidik juga harus termotivasi untuk banyak

membaca, berlatih berkarya, serta menjadi figure

inspirator dan motivator bagi anak didik dan masyarakat

umum.

B. Pengertian Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan Karakter

“Berakar dari bahasa latin „educare‟, pendidikan

dapat diartikan sebagai pembimbingan secara berkelanjutan

(to lead forth).”41

Arti tersebut mencerminkan suatu

pengakuan bahwa manusia sepanjang hidupnya tidak pernah

berada pada kecukupan sehingga akan selalu membutuhkan

pembimbingan. Pendidikan adalah proses yang terus-menerus

dialami manusia sepanjang hayat.42

Pendidikan berlangsung

di segala tempat dimana saja, maupun di setiap waktu kapan

saja.

Pendidikan mempunyai definisi yang luas, yang

mencakup semua perbuatan atau semua usaha dari generasi tua

untuk mengalihkan nilai-nilai serta melimpahkan pengetahuan,

pengalaman, kecakapan serta keterampilan kepada generasi

selanjutnya sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar

dapat memenuhi fungsi hidup mereka, baik jasmani begitu

41Suparlan Suhartono, WAWASAN PENDIDIKAN Sebuah Pengantar

Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), Hlm.15.

42

Novan Andy Wiyani, Konsep, Praktik dan Strategi Membumikan

Pendidikan Karakter di SD, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), Hlm.5.

Page 42: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

29

pula ruhani.43

Sedangkan menurut pendekatan dari sudut

sempit, pendidikan merupakan seluruh kegiatan yang

direncanakan serta dilaksanakan secara teratur dan terarah di

lembaga pendidikan sekolah.44

Pendidikan merupakan upaya menumbuhkan budi pekerti

(karakter), pikiran (intelect) dan tubuh anak. Ketiganya tidak

boleh dipisahkan, agar anak dapat tumbuh dengan sempurna.45

Dalam hal ini, pendidikan berarti menumbuh kembangkan

kepribadian serta menanamkan rasa tanggung jawab sehingga

pendidikan terhadap diri manusia adalah laksana makanan

yang berfungsi memberi kekuatan, kesehatan, dan

pertumbuhan, untuk mempersiapkan generasi yang

menjalankan kehidupan guna memebuhi tujuan hidup secara

efektif dan efisien.46

Melihat definisi diatas pendidikan tidak dapat terlepas

dari penanaman karakter. Karakter menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari pendidikan. Oleh karena itu, perlu dipahami

pula apa itu sesungguhnya karakter.

43

Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsepsi dan

Implementasinya Secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah,

Perguruan Tinggi, dan Masyarakat, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),

Hlm. 26. 44

Suparlan Suhartono, WAWASAN PENDIDIKAN Sebuah

PengantarPendidikan, Hlm.46. 45

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan

Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), Hlm. vii.

46

Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsepsi dan

Implementasinya secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah,

Perguruan Tinggi, dan Masyarakat, hlm. 8.

Page 43: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

30

Secara harfiah, karakter artinya kualitas mental atau

moral, kekuatan moral, nama atau reputasi. Dalam kamus

psikologi, karakter adalah kepribadian yang ditinjau dari titik

tolak etis atau moral.47

Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau

budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.48

Karakter tidak diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun secara

berkesinambungan hari demi hari melalui pikiran dan

perbuatan, pikiran demi pikiran, tindakan demi tindakan.49

Istilah karakter yang dalam bahasa Inggris character,

berasal dari istilah Yunani, character dari kata charassein

yang berarti membuat tajam atau membuat dalam. Karakter

juga dapat berarti mengukir. Sifat utama ukiran adalah

melekat kuat diatas benda yang diukir.50

Maka, karakter

seseorang merupakan sesuatu yang khas pada diri seseorang

dan mendarah daging dalam dirinya. Menurut Fatchul Mu‟in

karakter memiliki ciri-ciri antara lain, karakter adalah

siapakah dan apakah kamu pada saat orang lain sedang

melihat kamu, karakter merupakan hasil nilai-nilai dan

keyakinan-keyakinan, karakter adalah sebuah kebiasaan yang

menjadi sifat alamiah kedua, karakter bukanlah reputasi atau

47 Suparlan Suhartono, WAWASAN PENDIDIKAN Sebuah

Pengantar, Hlm.20.

48

Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsepsi dan

Implementasinya secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah,

Perguruan Tinggi, dan Masyaraka, Hlm. 28. 49

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan

Karakter, Hlm. 41. 50

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan

Karakter, Hlm. 41.

Page 44: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

31

apa yang dipikirkan oleh orang lain terhadapmu, karakter

bukanlah seberapa baik kamu daripada orang lain, karakter

tidak relatif.51

Pendidikan karakter menjadi topik utama

akhir-akhir ini, maka perlu diketahui apa sebenarnya

pendidikan karakter itu.

Departemen Pendidikan Amerika Serikat mendefinisikan

pendidikan karakter sebagai berikut: “Pendidikan karakter

mengajarkan kebiasaan berpikir dan kebiasaan berbuat yang

dapat membantu orang-orang hidup dan bekerja bersama

sebagai keluarga, sahabat, tetangga, masyarakat, dan bangsa.”

Menjelaskan pengertian tersebut dalam brosur Pendidikan

Karakter (Character Education brochure) dinyatakan bahwa

Pendidikan karakter adalah suatu proses pembelajaran yang

memberdayakan siswa dan orang dewasa di dalam komunitas

sekolah untuk memahami, peduli, dan berbuat berlandaskan

nilai-nilai etik seperti respek, keadilan, kebajikan warga (civic

virtue) dan kewarganegaraan (citizenship), dan bertanggung

jawab terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain.52

Seorang Pendidik merupakan tenaga profesionnal yang

bertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada

perguruan tinggi.25

51

Fatchul Muin, Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoretik dan

Praktik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), Hlm. 161.

52

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan

Karakter, Hlm. 44.

Page 45: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

32

Salah satu faktor penting dalam pendidikan adalah guru

atau pendidik, karena itu, pendidik adalah orang yang

langsung berinteraksi dengan anak didik, memberikan

keteladanan, motivasi, dan inspirasi untuk terus bersemangat

dalam belajar, berkarya dan berprestasi

C. Penguatan Kapasitas

1. Pengertian Pengembangan Diri

Pengembangan diartikan sebagai rangkaian kegiatan

merencanakan, merancang (desain), membuat, mengevaluasi

dan merevisi sebuah program tertentu.53 Dalam hal ini

pengembangan berarti bentuk kegiatan yang telah

direncanakan dan dikembangkan yang mempunyai tujuan

untuk memperoleh hasil yang maksimal berdasarkan program

yang telah direncanakan. Pengembangan diri adalah kegiatan

konseling dan ekstrakulikuler yang bertujuan untuk

memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan

dan mengekspresikan diri sesuai dengan potensi, kebutuhan,

bakat dan minat, serta karakteristik peserta didik sesuai dengan

kondisi madrasah”.54

Jadi bisa disimpulkan bahwa kegiatan

pengembangan diri adalah kegiatan yang telah direncanakan

dengan merancang, membuat, mengevaluasi dari program

kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan bakat dan

minat peserta didik.

53

Abdul Muthalib, Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab (Teori

dan Praktik), Buku Daros, STAIN Kudus, 2009. Hlm. 7.

54

Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam, (Alfabeta, Bandung, 2012), Hlm. 76

Page 46: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

33

2. Kegiatan Pengembangan Diri

Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri jelas berbeda

dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran.

Seperti pada umumnya, kegiatan belajar mengajar untuk setiap

mata pelajaran dilaksanakan dengan lebih mengutamakan pada

kegiatan tatap muka di kelas, sesuai dengan alokasi waktu

yang telah ditentukan berdasarkan kurikulum (pembelajaran

regular), dibawah tanggung jawab guru yang berkelayakan dan

memiliki kompetensi dibidangnya.

Kegiatan pengembangan diri dimungkinkan dan bahkan

sangat disarankan untuk mengembangkan kegiatan

pembelajaran diluar kelas guna memperdalam materi dan

kompetensi yang sedang dikaji dari setiap mata pelajaran.

Sementara itu, kegiatan pengembangan diri seyogyanya lebih

banyak dilakukan diluar jam regular (jam efektif) melalui

berbagai jenis kegiatan pengembangan diri.55

Dibawah bimbingan guru maupun orang lain yang

memiliki kompetensi di bidangnya. Kegiatan pengembangan

diri dapat pula dilakukan melalui kegiatan - kegiatan diluar

jam efektif yang bersifat temporer, seperti mengadakan diskusi

kelompok, permainan kelompok, bimbingan kelompok dan

kegiatan lainnya yang bersifat kelompok.

Pengembangan diri juga bisa dilakukan melalui kegiatan

yang bersifat kelompok maupun melalui kegiatan mandiri,

55 Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam, Hlm. 415

Page 47: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

34

misalnya seorang siswa diberi tugas untuk mengkaji buku,

mengunjungi narasumber atau mengunjungi suatu tempat

tertentu untuk kepentingan pembelajaran dan pengembangan

diri siswa itu sendiri. Selain kegiatan diluar kelas, dalam hal-

hal tertentu kegiatan pegembangan diri bisa saja dilakukan

secara klasikal dalam jam efektif, namun seyogyanya hal ini

tidak dijadikan andalan, karena bagaimanapun dalam

pendekatan klasikal kesempatan siswa untuk dapat

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat dan minatnya relatif terbatasi.56

Kegiatan pengembangan diri dapat pula dilaksanakan

dalam bentuk pelayanan konseling (kehidupan pribadi, sosial,

kesulitan belajar, karir) dan juga pengembangan kreativitas

kepribadian.57

3. Tujuan dan Fungsi Kegiatan Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan yang

sangat efektif dan efisien untuk diterapkan di sekolah. Oleh

karena itu setiap kegiatan yang dilakukan pasti mempunyai

tujuan dan fungsi tertentu. Kegunaan fungsi dan tujuan dari

pengembangan diri adalah supaya kegiatan pengembangan

diri itu mempunyai arah dan tujuan yang sesuai dengan

konsep dan tidak berjalan dengan asal-asalan.

56 Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam, Hlm. 416.

57

Muhammad Rohman, Kurikulum Berkarakter (Refleksi dan

Proposal Solusi Terhadap KBK dan KTSP), Prestasi Pustakaraya, Jakarta,

2012. Hlm, 128.

Page 48: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

35

1. Tujuan Kegiatan Pengembangan Diri

a. Tujuan Umum

Pengembangan diri secara umum bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai

dengan kebutuhan masyarakat, kebutuhan peserta

didik dan pembelajaran, potensi, bakat, minat, kondisi

dan perkembangan peserta didik.

b. Tujuan Khusus

Pengembangan diri secara khusus bertujuan

menunjang pendidikan peserta didik dalam

mengembangkan bakat, minat, kreativitas,

kompetensi maupun kebiasaan dalam kehidupan,

kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan

sosial, kemampuan belajar, wawasan dan

perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah

dan juga kemandirian.58

2. Fungsi Kegiatan Pengembangan Diri

Setelah memahami dari tujuan pengembangan diri,

kegiatan pengembangan diri berfungsi untuk membantu

siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat

peserta didik melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik, dan atau tenaga pendidik.

58 Sofan Amri, Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan

Menengah dalam Teori Konsep dan Analisis, PT. Prestasi Pustakarya, Jakarta,

2013. Hlm, 211.

Page 49: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

36

D. Pengertian Da’i

1. Pengertian Da’i

Kata da‟i berasal dari bahasa Arab bentuk mudzakar (laki-laki)

yang berarti orang yang mengajak, kalau muanas (perempuan)

disebut da‟iyah.59

Sedangkan dalam kamus besar bahasa

Indonesia, da‟i adalah orang yang pekerjaannya berdakwah,

pendakwah: Melalui kegiatan dakwah para da‟i

menyebarluaskan ajaran Islam. Dengan kata lain, da‟i adalah

orang yang mengajak kepada orang lain baik secara langsung

atau tidak langsung, melalui lisan, tulisan, atau perbuatan

untuk mengamalkan ajaran-ajaran Islam atau menyebarluaskan

ajaran Islam, melakukan upaya perubahan kearah kondisi yang

lebih baik menurut Islam.

Da‟i dapat diibaratkan sebagai seorang guide atau

pemandu terhadap orang-orang yang ingin mendapat

keselamatan hidup dunia dan akhirat. Dalam hal ini da‟i adalah

seorang petunjuk jalan yang harus mengerti dan memahami

terlebih dahulu mana jalan yang boleh dilalui dan yang tidak

boleh dilalui oleh seorang muslim, sebelum ia memberi

petunjuk jalan kepada orang lain. Ini yang menyebabkan

kedudukan seorang da‟i di tengah masyarakat menempati

posisi penting, ia adalah seorang pemuka (pelopor) yang selalu

diteladani oleh masyarakat di sekitarnya.

59 Enjang AS dan Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah: Pendekatan

Filosofis dan Praktis, (Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), Hlm. 73

Page 50: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

37

Segala perbuatan dan tingkah laku dari seorang da‟i akan

dijadikan tolak ukur oleh masyarakatnya. Da‟i akan berperan

sebagai seorang pemimpin di tengah masyarakat walau tidak

pernah dinobatkan secara resmi sebagai pemimpin.

Kemunculan da‟i sebagai pemimpin adalah kemunculan atas

pengakuan masyarakat yang tumbuh secara bertahap. Oleh

karena itu, seorang da‟i harus selalu sadar bahwa segala

tingkah lakunya selalu dijadikkan tolak ukur oleh

masyarakatnya sehingga ia harus memiliki kepribadian yang

baik.

2. Kepribadian Seorang Da’i

Da‟i dalam prespektif ilmu komunikasi dapat

dikategorikan sebagai komunikator yang bertugas

menyebarkan dan menyampaikan informasi-informasi dari

sumber (source) melalui saluran yang sesuai (chanel) pada

komunikan (receiver). Untuk menjadi komunikator yang baik

dituntut adanya kredibilitas yang tinggi yaitu suatu tingkat

kepercayaan yang tinggi padanya dari komunikannya.

Komunikator yang baik adalah komunikator yanag mampu

menyampaikan informasi atau pesan (message) kepada

komunikan sesuai dengan yang diinginkan.60

Adapun kredibilitas yang dimilki da‟i tidaklah tumbuh

dengan sendirinya, melainkan harus dibina dan terus

dikembangkan. Seorang da‟i yang berkredibilitas tinggi adalah

seorang yang mempunyai kompetensi dibidang yang ingin dia

60

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: cv Gaya Media

Pratama,1997), Hlm.9

Page 51: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

38

sebarkan, mempunyai jiwa yang tulus dalam beraktifitas,

senang terhadap pesan-pesan yang dia miliki, berbudi luhur

serta mempunyai setatus yang cukup walau tidak harus tinggi.

Dari sana berarti seorang da‟i yang ingin memiliki kredibilitas

tinggi harus berupaya membentuk dirinya dengan sungguh-

sungguh.61

Dari penjelasan diatas, menunjukkan bahwa

diantara aspek yang mampu membangun kredibilitas adalah

aspek yang berkaitan dengan kepribadian, sebuah sifat hakiki

pada seorang da‟i.62

Kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang da‟i terbagi

menjadi dua yaitu kepribadian yang bersifat rohaniah dan

jasmaniah. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:

1) Kepribadian Yang Bersifat Rohaniah

Kriteria kepribadian yang baik sangat menentukan

keberhasilan dakwah, karena pada hakikatnya berdakwah

tidak hanya menyampaikan teori, tapi juga harus

memberikan teladan bagi umat yang diseru. Keteladanan

jauh lebih besar pengaruhnya daripada kata-kata, hal ini

sejalan dengan ungkapan hikmah “kenyataan itu lebih

menjelaskan dari ucapan”. Klasifikasi kepribadian da„i

yang bersifat rohaniah mencangkup sifat, sikap, dan

kemampuan diri pribadi da‟i. Ketiga masalah tersebut

61 Slamet Muhaemin Abda, Prinsip-Prinsip Metodologi Dakwah,

(Surabaya: Al-Ikhlas, 1994), Hlm. 68

62

Enjang AS dan Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah: Pendekatan

Filosofis Dan Praktis, Hlm. 76

Page 52: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

39

mencangkup keseluruhan kepribadian yang harus

dimiliki.63

3. Sifat-Sifat Da’i

1. Beriman dan bertakwa kepada allah swt

Yaitu takwa dengan sebenar-benarnya taqwa, mengimani

dan mengikuti aturan-aturan-Nya, melaksanakan segala

perinta-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.

Sifat dasar da‟i ini dijelaskan Allah SWT dalam Al-Quran :

“Apakah kamu menyuruh manusia berbuat kebaikan

padahal kamu lupa terhadap dirimu sendiri

sedangkan kamu sendiri membaca kitab Tuhan.

Apakah kamu tidak berpikir.” (QS. Al-Baqarah,2 :44)

2. Ahli taubat

Sifat taubat dalam diri da‟i, berarti dia harus mampu untuk

lebih menjaga atau takut untuk berbuat maksiat atau dosa

dibandingkan orang-orang yang menjadi mad‟u-nya. Jika ia

merasa telah melakukan dosa atau maksiat hendaklah ia

bergegas untuk bertaubat dan menyesali atas perbuatannya

dengan mengikuti panggilan Ilahi.

3. Ahli Ibadah

Seorang da‟i adalah mereka yang selalu beribadah

kepada Allah dalam setiap gerakan, perbuatan atau

perkataan di mana pun dan kapan pun. Dan segala

ibadahnya ditujukan dan diperuntukkan hanya kepada

Allah, dan bukan karena manusia (riya‟).

4. Amanah dan Shidq

63 Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta:

Kencana, 2009, cet. II) Hlm. 90.

Page 53: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

40

Amanah (terpercaya) dan Shidq (jujur) adalah sifat utama

yang harus dimilki seorang da‟i sebelum sifat-sifat yang

lain, karena ia merupakan sifat yang dimiliki oleh seluruh

para nabi dan rasul. Amanah dan shidq adalah dua sifat

yang selalu ada bersama, karena amanah selalu bersamaan

dengan shidq (kejujuran), maka tidak ada manusia jujur

yang tidak terpercaya, dan tidak ada manusia terpercaya

yang tidak jujur. Amanah dan shidq merupakan hiasan para

nabi dan orang-orang saleh, dan mestinya juga menjadi

hiasan dalam pribadi da‟i karena apabila seorang da‟i

memiliki sifat dapat dipercaya dan jujur maka mad‟u akan

cepat percaya dan menerima ajakan dakwahnya.

5. Pandai bersyukur

Orang-orang yang bersyukur adalah orang-orang yang

merasakan karunia Allah dalam dirinya, sehingga perbuatan

dan ungkapannya merupakan realisasi dari rasa kesyukuran

tersebut. Syukur dengan perbuatan berarti melakukan

kebaikan, syukur dengan lisan berarti selalu mengucapkan

ungkapan-ungkapan yang baik (kalimat thayyibat). Syukur

juga mempunyai dua dimensi, syukur kepada Allah dan

syukur kepada manusia. Seorang da‟i yang baik adalah da‟i

yang mampu menghargai nikmat-nikmat Allah dan

menghargai kebaikan orang lain.

6. Tulus ikhlas dan tidak mementingkan pribadi

Apa yang dilakukan seorang da‟i merupakan bagian dari

perhatiannya kepada umat, ia menginginkan umat beriman

dan selamat dunia akhirat.

Page 54: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

41

7. Ramah dan penuh pengertian

Yaitu menunjukkan sikap hormat dan menghargai kepada

siapapun.

8. Tawaddu (rendah hati)

Rendah hati bukanlah rendah diri (merasa terhina dibanding

derajat dan martabat orang lain), tawaddu (rendah hati)

dalam hal ini adalah sopan dalam pergaulan, tidak

sombong, tidak suka menghina, dan mencela orang lain.

Da‟i yang mempunyai sifat tawaddu akan selalu disenangi

dan dihormati orang karena tidak sombong dan berbangga

diri yang dapat menyakiti perasaan orang lain.

9. Sederhana dan jujur

Kesederhanaan adalah merupakan pangkal keberhasilan

dakwah, dalam kehidupan sehari-hari selalu ekonomis

dalam memenuhi kebutuhan. Sederhana di sini adalah tidak

bermegah-megahan, angkuh dan sebagainya, sehingga

dengan sifat sederhana seorang ini orang tidak merasa

segan dan takut kepadanya.

10. Tidak memiliki sifat egois

Ego adalah suatu watak yang menonjolkan keakuan,

angkuh dalam pergaulan, merasa diri paling hebat,

terhormat, dan lain-lain. Sifat ini benar-benar harus dijauhi

oleh da‟i. Orang yang mempunyai sifat ego hanya akan

mementingkan dirinya sendiri, maka bagaimana mungkin

seorang da‟i akan dapat bergaul dan memengaruhi orang

lain jika ia sendiri tidak peduli dengan orang lain.

Page 55: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

42

11. Sabar dan tawakal

Yaitu sikap pasrah dan menyerahkan segala sesuatu kepada

Allah setelah berusaha secara maksimal.

12. Memiliki jiwa toleran

Toleransi dapat dipahami sebagai suatu sikap pengertian

dan dapat mengadaptasi diri secara positif (menguntungkan

bagi diri sendiri maupun orang lain) bukan toleransi dalam

arti mengikuti jejak lingkungan. Salah satu contoh ayat

yang menunjukkan sifat toleransi dalam surat Al-Kafirun

ayat 6,

“Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.”

13. Sifat terbuka (demokratis)

Seorang da‟i adalah manusia biasa yang juga tidak luput

dari salah dan lupa. Karena itu agar dakwah dapat berhasil,

da‟i diharuskan memiliki sifat terbuka dalam arti bila ada

kritikan dan saran hendaklah diterima dengan gembira, bila

ia mendapat kesulitan sanggup bermusyawarah dan tidak

berpegang teguh pada pendapat (ide) nya yang kurang baik.

14. Tidak memiliki penyakit hati

Sombong, dengki, ujub, dan iri harus disingkirkan dari

sanubari seorang da‟i. Tanpa membersihkan sanubari dari

sifat-sifat tersebut, tidak mungkin tujuan dakwah akan

tercapai. Salah satu contoh penyakit hati bila seseorang

merasa iri bila temannya mendapat kebahagiaan dunia dan

akhirat, sifat tersebut membuat seseorang tidak mungkin

mengajak kepada kebaikan bila dirinya sendiri iri melihat

sasaran dakwah mendapat kebahagiaan.

Page 56: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

43

15. Istiqamah

Sebuah sikap yang konsisten atau teguh pendirian dalam

menegakkan kebenaran. Sifat istiqamah dibangun dengan

memiliki sikap komitmen atas tugas seorang da‟i.

16. Raja‟ dan Hub

Yaitu penuh pengharapan dan optimisme kepada rahmat

Allah, yang melahirkan sikap percaya diri dan jauh dari

perasaan putus asa. Hub adalah mencintai Allah di atas

segala-galanya. Apa yang dilakukannya atas dasar

kecintaan kepada Allah.

17. Sifat antusias

Sikap semangat dan positif dengan apa yang dilakukannya.

Memiliki semangat dan ghirah dalam melaksanakan

dakwah Islam.

4. Sikap seorang da’i

Sikap dan tingkah laku da‟i merupakan salah satu faktor

penunjang keberhasilan dakwah, masyarakat sebagai suatu

komunitas sosial lebih cenderung menilai karakter dan

tabiat seseorang dari pola tingkah laku keseharian yang

dapat dilihat dan didengar. Memang benar ungkapan para

ulama bahwa “Lihatlah apa yang dikatakan dan janganlah

melihat siapa (orang) yang mengatakan”, namun alangkah

baiknya jika tingkah laku dan sikap da‟i juga merupakan

cerminan dari perkataannya.64

Di antara sikap-sikap ideal

yang harus dimilki oleh para da‟i adalah:

64 Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Hlm.97.

Page 57: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

44

a. Berakhlak mulia

Dalam kata lain, memiliki budi pekerti yang mulia dalam

seluruh perkataan dan perbuatannya. Rasulullah SAW

sendiri diutus tidak lain untuk memperbaiki moralitas

umat manusia, beliau bersabda,

“Sesungguhnya aku (Rasulullah) diutus oleh Allah SWT

ke dunia ini tak lain hanyalah untuk menyempurnakan

akhlak (budi pekerti).”

b. Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut

wuri handayani Menjadi teladan atau figur, kreatif

inovatif, dan memotivasi secara positif

c. Disiplin dan bijaksana

Menepati seluruh norma agama dan masyarakat dan

melakukan sesuatu penuh pemikiran dan pertimbangan

yang matang.

d. Wara‟ dan berwibawa

Sikap wara‟ adalah menjauhkan perbuatan-perbuatan

yang kurang berguna dan mengindahkan amal shaleh,

sikap ini dapat menimbulkan kewibawaan seorang da‟i.

Sebab kewibawaan merupakan faktor yang

mempengaruhi seseorang untuk percaya menerima suatu

ajakan.

e. Berpandangan luas

Artinya berwawasan luas dan menghindari sikap picik.

f. Berpengetahuan yang cukup

Dalam arti memiliki pengetahuan yang memadai

mengenai segala hal yang berhubungan dengan

Page 58: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

45

dakwahnya. Untuk menjadikan pesan dakwah sampai

secara tepat kepada mad‟u, seorang da‟i juga harus

memiliki pengetahuan yang memadai tentang semua hal

yang berhubungan dengan mad‟u baik bahasa, tradisi,

psikologis, budaya, dan temperamen (emosional) mad‟u.

5. Kepribadian yang Bersifat Jasmani

a. Sehat jasmani

Segala aktifitas yang dilakukan manusia sudah

barang tentu akan optimal bila dikerjakan dalam keadaan

sehat, termasuk aktifitas dakwah. Berpakaian necis dan

pantas (estetis dan etis).65

Berpakaian yang dipandang baik menurut agama dan

masyarakat.

Dalam psikologi dakwah, Achmad Mubarok

menambahkan bahwa seorang da‟i juga harus memiliki

beberapa kemampuan diantaranya,

b. Kemampuan berkomunikasi

Dakwah adalah mengomunikasikan pesan kepada

mad‟u. Komunikasi dapat dilakukan dengan lisan, tulisan,

atau perbuatan, dengan kata-kata atau dengan bahasa

perbuatan. Komunikasi dapa berhasil manakala pesan

dakwah itu dipahami oleh mad‟u dan pesan dakwah

tersebutmudah dipahami bila disampaikan sesuai dengan

cara berpikir dan merasa mad‟u.

65 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-

Ikhlas, 1983), h. 35-48.

Page 59: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

46

c. Pemberani

Dalam tingkatan tertentu seorang da‟i adalah

pemimpin masyarakat. Kapasitas kepemimpinan seorang

da‟i boleh sekurang-kurangnya hanya dalam bidang

keagamaan tapi tidak menutup kemungkinan untuk

menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan dalam bidang

sosial, ilmu pengetahuan, kebudayaan, ekonomi, bahkan

mungkin militer. Daya tarik kepemimpinan seseorang

antara lainterletak pada keberaniannya. Keberanian

diperlukan da‟i untuk menyuarakan kebenaran manakala

ia dihadapkan pada berbagai tantangan.

6. Da’i dalam Pengembangan Masyrakat Islam.

Peranan seorang da‟i dalam pengembangan masyrakat

sebgai berikut:66

Pertama. Enabler. Perananya ialah sebagai

pembantu masyrakat dalam mengunggkapkan kebutuhan-

kebutuhan mereka untuk menjelaskan dan mengidentifikasi

potensi, masalah dan mengembangkan kemampuan mereka.

Sehingga dapat menangani permasalahan yang mereka

hadapi dan bisa memanfaatkan peluang-peluang yang mereka

miliki secara efektif untuk menolong diri dan masyrakatnya.

Kedua. Broker, seorang broker adalah sebagai

penghubung diantara individu dan kelompok yang terkait

66 Muhtadi, Tantan Hermansyah, Management Pemgembangan

Masyrakat Islam, (Ciputat: UIN Jakarta Pers, 2013), Hal. 102-103.

Page 60: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

47

atau membutuhkan pertolongan dengan pelayanan atau peng

embangan masyrakat.

Ketiga, expert, dia berperan menyediakan

informasi dan memberikan saran-saran serta nasihat-nasihat

dalam berbagai bidan dalam klonteks pengembangan

masurakat.

Keempat, social planer . Peranannya sebagai

pengumpul fakta-fakta tentang masalah sosial dan

menganalisa dan fakta tersebut serta menyusun alternatif

penyelesaian. Perta pola-pola kemitraan yang tepat dalam

menyelesaikan masalah dan mengelola potensi untuk

pengembangan masyrakat tersebut.

Kelima, advocate. Peranan ini dipinjam dari

profesi hukum. Merukan perana yang aktif dan terarah,

dimana seorang dai sebgai advocate yang mewakili

kelompok masyrakat yang memerlukan pelayanan dari

lembega atau instansi yang mengabaikan masyrakat.

Keenam, activist. Sebagai orang yang

memeperjuangkan masyrakat yang tidak beruntung dari

ketidakadilan, hak, diskriminasi dalam perubahan yang

mendasar.

Page 61: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

48

BAB III

GAMBARAN UMUN YAYASAN IHYA’ QOLBUN SALIM

A. Sejarah Berdirinya Yayasan Ihya’ Qolbun Salim

Yayasan Qalbun Salim didirikan atas kegelisahan dan

kebutuhan Dr. H. Rusli Hasbi, M.A., yang melihat banyaknya

umat islam Indonesia, terkhususnya anak muda yang perlu di

kuatkan keilmuan agama, sehingga memicu semangatnya untuk

berkomitmen dalam mengkader para pemuda. Melihat keadaan

para lulusan pesantren dan para mahasiswa kurang mendalami

untuk mengkaji pelajaran agama, dengan memberikan fasilitas

tempat dan para pendidik yang ahli dalam bidangnya, bertujuan

untuk memudahkan dalam mengkaji pelajaran agama. Dengan itu

setelah selesai dari program pengkaderan mereka bisa langsung

terjun kemasyarakat mendakwahkan agama islam, dan bisa sesuai

dengan yang cicitakan pondok, mereka mampu dan ahli dalam

bidangnya.

Yayasan Ihya‟ Qolbun Salim ini, mengembangkan

pendidikan calon da‟i melalui program ma‟had Pengkaderan

imam dan da‟i. Program ini dimaksudkan untuk mencetak kader-

kader terbaik yang mampu menjalankan tugas imam dan da‟i

dengan benar. Materi yang diberikan terdiri dari penguasaan

terhadap Al-Quran dan Sunnah serta pemahaman terhadap ijtihad

dan perbedaan pendapat para ulama.67

67 Qalbu Salim, “Program Pendidikan”.Dapat Dilihat Di

Https://Yiqs.Wordpress.Com/Program/Pendidikan/ (Diakses Pada Tanggal 16

Januari 2018).

Page 62: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

49

Pendirian Yayasan Ihya‟ Qalbun Salim dilakukan dihadapan

Ntaris Taufik Hidayat, SH pada 22 Januari 2008 dan mendapat

pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 22

Mei 2008 dengan Surat Keputusan No. AHU-2059.AH.01.02

tahun 2008. Anggaran Dasar Yayasan telah dimuat dalam Berita

Negara RI sebagaimana mestinya pada 1 Juli 2008. Terdaftar di

Pemerintah Daerah DKI Jakarta dengan Tanda Daftar Yayasan

No. 08.31.74.06.1001-1294, Yayasan adalah wajib pajak No.

02.654.781.0-016.000.68

Ma‟had Qalbun Salim didirikan dan dibuka secara resmi

pada bulan November 2009 sebagai pesantren pengkaderan

ulama dan da‟i.69

Pada 3 September 2009 Penerimaan Mahasantri

Qalbun Salim Pesantren Qalbun Salim membuka pendaftaran

mahasantri baru (Angkatan I) tahun ajaran 2009/2010. Para

mahasantri dibimbing langsung oleh Dr. H. Rusli Hasbi, M.A.,

Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab, M.A., dan guru-guru

berpengalaman lainnya. Sebanyak 12 (dua belas) mahasiswa

perguruan tinggi islam akan direkrut untuk program ini, dengan

Keunggulan mencetak ulama yang da‟i.

Dengan diumumkanya penerimaan anak didik Pesantren

Qalbun Salim maka sudah selesai proses seleksi (ujian tertulis

dan wawancara) terhadap 29 calon mahasantri Ma‟had

Pengkaderan Da‟i Pesantren Qalbun Salim. Dengan penguji H.

Nasrussalam Zakaria, SE, M.S., (ketua Yayasan Ihya‟ Qalbun

68 Wawancara Langsung Dengan Pengurus Yayasan, Pada 23 Mei

2018 Pukul 20:15 Wib

69

Https://Yiqs.Wordpress.Com/; Internet; Di Unduh Pada 22

November 2010. (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 63: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

50

Salim), Hj. Rafiqah Ahmad, Lc, M.A., (pembina) dan Andi

Rahman, M.A., (pengasuh).

Dalam rangka memberikan kesempatan yang seluas-

luasnya untuk memperdalam ilmu dakwah bersama Dr. H. Rusli

Hasbi, M.A., dan guru-guru lainnya, seluruh peserta yang sudah

mendaftar dinyatakan lulus dan diizinkan mengikuti program

yang akan dibuka (hari pertama belajar) pada 14 Oktober 2009.

Namun, karena terbatasnya tempat dan ruang di pemondokan,

hanya 10 (sepuluh) yang dapat ditampung di pondok pesantren

tersebut. Sisanya mengikuti pendidikan tanpa pemondokan

(tinggal di tempat sendiri).

Disamping adanya asrama sebagai tempat aktivitas

mahasantri, di Ma‟had Qalbun Salim ini juga terdapat sarana

dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar seperti

balai kajian, kamar mandi, dapur umum, serta lapangan olahraga.

Kurang dari tiga tahun sejak didirikan pada 22 Januari

2008 dan lebih kurang dua tahun sejak penggalangan dana

dimulai dalam rangka pengadaan lahan Ma‟had Ihya‟ Qalbun

Salim yang representative, pada 22 November 2010 dihadapan

Notaris Udin Nasrudin, Ketua Yayasan Ihya‟ Qalbun Salim dan

pejabat Bank ICB Bumiputera menandatangani akta pengikatan

jual beli atas sebidang lahan seluas 4.550 m2 yang terletak di

Kelurahan Pisangan, Ciputat, Tangerang, Banten.70

Sejak penandatanganan itu, ma‟had dengan resmi telah

memiliki sebuah lahan milik sendiri yang representative. Lahan

70 Https://Mahadqs.Wordpress.Com/Category/Profil/; Internet;

Diunduh Pada 16 Maret 2017, (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 64: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

51

kosong tersebut diperoleh dengan harga Rp1.000.000.000 (satu

milyar Rupiah). Secara administrasi, lahan terdiri dari tiga persil

tanah kosong yang bersebelahan. Lahan baru ini berlokasi 5

menit dari rumah tinggal Dr. H. Rusli Hasbi, M.A., (pengasuh

pesantren). Lokasi juga bisa dicapai 5 menit dari Kampus UIN

Jakarta. Notaris sebelumnya telah mengecek ke Badan

Pertanahan Nasional tentang keabsahan surat-surat pemilikan

tanah dan Bank ICB Bumiputera selaku penjual telah menjamin

bahwa tanah tersebut bebas dari sengketa dan masalah hukum.

Donatur Daar el Hajj, grup jamaah haji bimbingan Dr. H.

Rusli Hasbi, M.A., yang diketuai Ir. H. Bambang Sutadi telah

memfasilitasi pengadaan lahan seluas 4.550 m2 tersebut. Para

jamaah Daar_el_hajj bahu-membahu dalam menggalang dana

hingga batas waktu terakhir yang diberikan Bank ICB

Bumiputera untuk pelunasan harganya, yaitu 19 November 2010.

Harus diapresiasi bahwa grup informal ini menyumbang sekitar

50% dari uang yang dibutuhkan Pesantren untuk membeli lahan

tersebut. Warga Indonesia di Qatar menyumbang sekitar 20%,

dan sisanya dari donatur lainnya yang tersebar didalam dan luar

negeri.

Perlu juga diketahui bahwa lahan tersebut sebelumnya

merupakan Aset Yang Diambil Alih (AYDA) Bank ICB

Bumiputera. Bank patungan lokal dan asing tersebut telah

memberikan kemudahan signifikan dengan menyatakan bahwa

harga yang dibayar Pesantren hanya 80% dari harga sebenarnya.

Sisa 20% (senilai Rp 250 juta) yang tidak perlu dibayarkan

merupakan partisipasi Bank dalam dalam Corporate Social

Page 65: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

52

Responsibility-nya. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa harga

NJOP tanah tersebut lebih tinggi daripada nilai transaksi.

Menurut informasi yang belum dapat kami konfirmasi, NJOP

tanah tersebut setara dengan Rp 2,3 milyar (Rp500 ribu-an

dikalikan luas lahan.

B. Visi dan Misi Yayasan Ihya Qobun Salim

1. Visi

Visi utama dari didirikanya pesantren ini adalah

melakukan pengkaderan dan pembekalan bagi para calon ulama

dan pendakwah yang mampu mewarnai umat menuju

pengamalan ajaran islam yang benar. 71

2. Misi

a. Mengkader ulama yang bersifat da‟i.

b. Menghidupkan syiar Islam melalui kegiatan dakwah yang

berkasinambungan.

c. Memperkenalkan Islam melalui pendidikan yang berbasis

al-Qur`an dan Sunnah.

d. Mendukung kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan

yang berpihak.

3. Alamat Pesantren dan Prospek Kedepan

Sekretariat Yayasan Ihya Qalbun Salim

Jl.H.Niman No.07 R.07/04, Cilandak Barat, Lebak Bulus II,

Jakarta Selatan, 12430, Tlp. 02196442205

71 Https://Mahadqs.Wordpress.Com/Category/Profil/; Internet;

Diunduh Pada 16 Maret 2017, (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 66: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

53

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 tentang

yayasan (sebagaimana telah diubah oleh Undang Undang No. 28

Tahun 2004), organ Yayasan terdiri dari Pembina, Pengurus, dan

Pengawas.

1. Pembina

Dr. H. Rusli Hasbi, Lc, M.A., Hj. Rafiqah Ahmad, Lc, M.A.

2. Pengawas

Drs. H. Rudy Chairul Lengkong (Ketua) Hj. Nurasiah

Abdullah Banta (Anggota) H. T. Nurdin Raja Itam (Anggota)

4. Pengurus

4.1. Ketua:

H. Nasrussalam Zakaria, SE, MS, CPA Amrizal AB, SE

(Direktur Eksekutif)

4.2. Sekretaris:

Ir. H. Nazief Sarkawi (Sekretaris) Ichsan Taufiq (Pjs.

Sekretaris)

4.3. Bendahara

Taufik M. Abubakar (Bendahara Umum) Ichsan Taufiq

(Bendahara Eksekutif)

4.4. Direktur

Amrizal AB, SE (Direktur Eksekutif) Andi Rachman,

MA (Direktur Ma‟had)

4.5. Koordinator Wilayah Dan Kepanitiaan

Ir. H. Bambang Sutadi (Ketua Panitia Pembangunan) H.

Mustafa Kamalullah (Koordinator Cabang Qatar)

Page 67: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

54

5. Profil Pengurus Inti

1. Profil Dr. H. Rusli Hasbi, M.A.

Dr. H. Rusli Hasbi, M.A., meraih gelar Doktor di bidang

Ushul Fiqh di Sudan dan dosen Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah (“UIN”) Jakarta.

2. Profil Hj. Rafiqah, Lc, M.A.

Hj. Rafiqah, Lc. M.A., adalah lulusan Universitas Al-

Azhar, Kairo, dan lulusan program Pascasarjana UIN

Jakarta, dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan

istri Dr. H. Rusli Hasbi, M.A.

3. H. Nasrussalam Zakaria, SE, MS, CPA

H. Nasrussalam Zakaria, SE, MS, CPA adalah manajer

dakwah Dr. H. Rusli Hasbi, M.A., dan University of

Houston, Amerika Serikat. Selain sebagai karyawan tetap,

dia berusaha dibidang restoran dan usaha penjualan

domain online.

4. Drs. H. Rudy Chairul Lengkong

Drs. H. Rudy Chairul Lengkong Adalah Ketua Asosiasi

Eksportir Dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI)

Dan Pernah Menjabat Kepala Badan Pengembangan

Ekspor Nasional (1987-1996) Dan Konsul Jenderal RI Di

New York (1982-1987).

D. Daftar Peserta Didik Ma’had Ihya Qolbun Salim

1. Persyaratan dan Peserta Didik Angkatan Pertama

Masa pendidikan: 3 tahun

Page 68: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

55

Persyaratan:72

a. Laki-laki tidak merokok

b. Berstatus mahasiswa disalah satu perguruan tinggi agama

Islam

c. Memiliki komitmen terhadap dakwah

d. Energik dan tidak putus asa

e. Mengisi formulir pendaftaran dengan menyertakan:

f. Foto kopi ijazah MA atau SLTA;

g. Foto kopi KTP, dan

h. Pas foto 4×6 cm sebanyak 4 lembar.

2. Jadwal Pendaftaran Angkatan Pertama

Pendaftaran: 1 September – 1 Oktober 2009

Seleksi tulis (Bahasa Arab dasar) :6 Oktober 2009

Seleksi lisan ( Bahasa Arab dasar dan Wawancara): 9 Oktober

2009

Pengumuman hasil seleksi: 13 Oktober 2009

Mulai belajar: 14 Oktober 2009

Daftar ke-10 mahasantri (nama, tempat dan tanggal

lahir, universitas asal/fakultas) yang diterima untuk masuk

pondok Ma‟had Pengkaderan Da‟i Pesantren Qalbun Salim

angkatan I tahun 2009 adalah sebagai berikut:73

1) Ahmad Fauzi (Jakarta, 7 Februari 1989, UIN/Dirasat

Islam);

2) Amiruddin (Bali, 12 Desember 1985, LIPIA/Syariah);

72 Https://Yiqs.Wordpress.Com/Page/2/; Internet; Diunduh Pada 22

November 2010, (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

73

Https://Yiqs.Wordpress.Com/; Internet; Di Unduh Pada 22

November 2010, (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 69: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

56

3) Bustanul Firdaus (Lamongan, 12 September 1987,

LIPIA/Takmily).

4) Endi Ubaidillah (Pandeglang, 12 Juni 1983, UIN/Politik

Islam).

5) Idris (Dili, 23 April 1984, UIN/Dirasat Islam);

6) Khairuddin (Sampang, 15 Maret 1989, UIN/Dirasat

Islam).

7) Reza Aditya Azhari (Magetan, 8 Juli 1986,

LIPIA/Takmily).

8) Shohibul Hujjah (Pasuruan, 28 April 1988,

UIN/Komunikasi Penyiaran Islam).

9) Suhendi (Sukabumi, 10 Mei 1988, UIN/Dirasat Islam)

10) Zakaria Anshori (Cianjur, 19 Juni 1988, PTIQ/Tafsir

Hadits).

3. Daftar Peserta Didik dari Angkatan 2015-2017

1) Ma‟had Qalbun Salim Angkatan ke-8 (Mahasantri Baru

2016)74

No Nama Kampus Asal

1 Rifqi Ridhoi UIN Syarif

Hidayatullah

Kalimantan

74Https://Mahadqs.Wordpress.Com/2017/03/16/Daftar-Alumni-

Mahad-Qalbun-Salim-Jakarta/; Internet; Diunduh Pada 16 Maret 2017,

(Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 70: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

57

2 Abdullah UIN Syarif

Hidayatullah

Madura

2) Mahasantri Ma‟had Qalbun Salim Angkatan Ke-7 (2015)

No Nama Kampus Asal

1 Baijuri IUN Syarif

Hidayatullah

Madura

2 Berril Amal UIN Syarif

Hidayatullah

Lamongan

3 Budianto Staiindo Riau

4 Toni Ahnaf UIN Syarif

Hidayatullah

Bekasi

5 Saihaq

Lahusaini

Staiindo Riau

3) Mahasantri Ma‟had Qalbun Salim Angkatan ke-6 (2014)

No Nama Kampus Asal

1 Akhyar Rosyadi PTIQ Sumbawa

2 Abdul Latif

Asyiqin

UIN Syarif

Hidayatullah

Bekasi

3 Ahmad Zaky UIN Syarif

Hidayatullah

Depok

4 Ibnu Hidayatullah PTIQ Banten

5 Fakhrur Razi UIN Syarif Madura

Page 71: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

58

Hidayatullah

6 Faruq Abdul Aziz LIPIA Garut

7 Faturrochman LIPIA Banten

8 Syahrullah LIPIA Banten

4) Mahasantri Ma‟had Qalbun Salim Angkatan ke-5

(2013)75

No Nama Kampus Asal

1 Fadli Maskur LIPIA Madura

2 M Luqman Hakim LIPIA Grobongan

3 M Aminurrahman UIN syarif

hidayatullah

Madura

4 Mukhlisin LIPIA Seragen

5 Syafii M Noor LIPIA Klaten

6 Wawansyah PTIQ Sumbawa

75Https://Mahadqs.Wordpress.Com/2017/03/16/Daftar-Alumni-

Mahad-Qalbun-Salim-Jakarta/; Internet; Diunduh Pada 16 Maret 2017,

(Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 72: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

59

E. Daftar Alumni Ma’had Qolbun Salim

1. Alumni Ma‟had Qalbun Salim Angkatan ke-4 (2012)76

No Nama Kampus Asal

1 Hasyim As‟ari UIN Syarif

Hidayatullah

Madura

2 M Tohir Salam UIN Syarif

Hidayatullah

Madura

3 Nanang Qosim UIN Syarif

Hidayatullah

Lumajang

4 Umar Mahmudi UIN Syarif

Hidayatullah

Madura

2. Alumni Ma‟had Qalbun Salim Angkatan ke-3 (2011)77

No Nama Kampus Asal

1 Abdul Basith PTIQ Jakarta

2 Alit Nur Hidayat PTIQ Bandung

3 Sani Abdul Malik PTIQ Bandung

76Https://Mahadqs.Wordpress.Com/2017/03/16/Daftar-Alumni-

Mahad-Qalbun-Salim-Jakarta/; Di Induh Pada 16/03/2016, (Diakses Pada

Tanggal 16 Januari 2018)

77

Https://Mahadqs.Wordpress.Com/2017/03/16/Daftar-Alumni-

Mahad-Qalbun-Salim-Jakarta/; Di Induh Pada 16/03/2016, (Diakses Pada

Tanggal 16 Januari 2018)

Page 73: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

60

3. Alumni Ma‟had Qalbun Salim Angkatan ke-2 (2010)

No Nama Kampus Asal

1 Ahmad firdausi perdana LIPIA

2 Aidul fitriawan PTIQ

3 Nurul fajri UIN Syarif

Hidayatullah

4. Alumni Ma‟had Qalbun Salim Angkatan ke-1 (2009)78

No Nama Kampus Asal

1 Amirudin Marsan

Madinah

LIPIA Bali

2 Bustanun Firdaus LIPIA Lamongan

3 Endi Ubaidillah Aw UIN Syarif

Hidayatullah

Pandegelang

4 Idris Antonio UIN Syarif

Hidayatullah

Timor leste

5 Khoiruddin UIN Syarif Madura

78Https://Mahadqs.Wordpress.Com/2017/03/16/Daftar-Alumni-

Mahad-Qalbun-Salim-Jakarta/; Internet; Diunduh Pada 16 Maret 2017,

(Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 74: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

61

Hidayatullah

6 Suhendi UIN Syarif

Hidayatullah

Sukabumi

7 Zakaria Ansori PTIQ Cianjur

5. Alumni Mahasantri Ma‟had Qalbun Salim Jakarta yang

berdomisili di Jakarta dan Jabodetabek

No Nama Angkatan Tempat

Tinggal

1 Amirudin Marsan

Madinah

1 Pasar

minggu

2 Endi Ubaidillah 1 Rempoa

3 Nurul Pajri 2 Pamulang

4 Aidul Firiawan 2 Pamulang

5 Alit Nur Hidayat 3 Grogol

6 Sani Abdul Malik 3 Ciputat

7 Abdul Basth 3 Jakarta

8 Umar Mahmudi 4 Ciputat

9 Hasyim As‟ari 4 Ma‟had Qs

10 Muhammad Tohir

Salam

4 Ma‟had

QS

F. Struktur Pengurus dan Jadwal Belajar 2018

1. Ketua yayasan

Nasru Salam Zakaria

2. Pimpinan Ma‟had Qolbun Salim/ pendiri

Page 75: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

62

Dr. rusli Hasbi. Lc. M.A.

Daftar Pengajar dan Bidang yang Diajarkan

N

o

Nama Pelajaran Hari

Mengajar

1 Ustad Amirudin Usul Fiqh Malam

Senin

2 Ustad Aris Akidah Malam

Selasa

3 Ustad Rusli Hasbi Fiqih Muqorron Malam

Kamis

4 Ustad Zarkasi Fiqih Mazhab Malam

Jum‟at

5 Andi Rahman Hadist Malam

Sabtu

6 Ustad Sani Abdul

Malik

Tahfiz Sabtu

Pagi

Page 76: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

63

Jadwal Belajar Subuh

No Kegiatan Pemateri Hari Waktu Jam

Blajar

1 Tausiah

Rutin

Santri

Semua Santri

Sesuia Jadwal

Senin-

Sambtu

05:00-0700

Jadwal Belajar Malam

N

o

Nama pengajar Pelajaran Hari Mengajar Jam

Balajar

1 Ustad Amirudin Usul Fiqh Malam Senin 19:00-

21:00

2 Ustad Aris Akidah Malam Selasa 19:00-

21:00

3 Ustad Rusli

Hasbi

Fiqih

Muqorron

Malam Kamis 19:00-

21:00

4 Ustad Zarkasi Fiqih

Mazhab

Malam Jum‟at 19:00-

21:00

5 Ustad Andi

Rahman

Hadist Malam Sabtu 19:00-

21:00

6 Ustad Sani

Abdul Malik

Tahfiz Sabtu Pagi 19:00-

21:00

7 Kajian

Umum

Malam Rabu 19:00-

23:00

Page 77: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

64

BAB IV

A. TEMUAN

1. Evaluasi Input

Evaluasi ini memfokuskan pada berbagai unsur yang masuk

dalam pelaksanaan suatu program. Tiga unsur utama yang terkait

dengan evaluasi input adalah klien, staf, program. Pietrzak dkk,

menjelaskan bahwa variabel klien meliputi karakteristik

demografi klien, seperti susunan keluarga dan beberapa anggota

keluarga yang ditanggung. Variabel staf meliputi aspek

demografi dari staf seperti: Latar belakang pendidikan staf dan

pengalaman staf. Dalam evaluasi input program Pietrzak

mengemukakan empat kriteria yang dapat dikaji, baik sendiri-

sendiri maupun secara keseluruhan. Kriteria tersebut adalah:

a. Sataf dan Pendidik

b. Tujuan dan objektif

c. Penilaian terhadap kebutuhan komunitas

d. Standar dari suatu praktik yang terbaik

e. Biaya perunit layanan.79

a. Syarat Pendidik

Ma‟had Qolbun Salim dalam proses pembelajaran memiliki

beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh pengajar yaitu:

79

Isbandi RukmintoAdi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat

dan IntervensiKomunitas (Penganta Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis,

Hlm. 129.

Page 78: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

65

Kalau untuk pengajar disini Alhamdulillah dosen dua dari

Saudi, mesir, sudan. Yang penting memiliki kapasitas ilmu.

Pertama. Harus Dosen kalau ada selain dosen kami akan

coba dan lihat kapsitasnya sejauh mana.

Dalam penentuan kriteria pengajar telah ditentukan langsung

oleh pimpinan ma‟had yaitu Dr. Rusli Hasbi, M.A.,

Sebagaimana yang disampaikannya.

b. Syarat peserta

Persyaratan:80

1) Laki-laki tidak merokok

2) Berstatus mahasiswa disalah satu perguruan tinggi agama

Islam

3) Memiliki komitmen terhadap dakwah

4) Energik dan tidak putus asa

5) Mengisi formulir pendaftaran dengan menyertakan:

6) Foto kopi ijazah M.A atau S.L.T.A.

7) Foto kopi K.T.P.

8) Pas foto 4×6 cm sebanyak 4 lembar.

Dalam proses pendidikan setelah dinyatakan lulus dari

proses seleksi maka akan ada anggota baru yang menjadi

tanggung jawab Ma‟had Qolbun Salim untuk benar-benar

dididik sesuai dengan tujuan ma‟had dalam proses

pembinaanya. Adapun fasilitas yang diberkan kepada seluruh

anggota baru maupun lama sesuai dengan kebutuhan.

Fasilitas yang diberikan, asrama tempat tinggal,

balai belajar, makan dan minum, ada kendaraan

80 Https://Yiqs.Wordpress.Com/Page/2/; Internet; Diunduh Pada 22

November 2010, (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 79: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

66

inventaris untuk ma’had, dan fasilitas para

pengajar dan ustadz dalam membimbing para

santri, semua itu kami berikan secara gratis tidak

ada pungutan biaya apapun.81

Melihat fasilitas yang diberikan Ma‟had Qolbun Salim

dari kebutuhan pokok, tempat tinggal, dan fasilitas materi

keilmuan mereka berikan secara gratis tanpa membebankan

para santrinya, sehingga mereka difokuskan untuk belajar

dan mengikuti program sesuai dengan ketentuan.

c. Fasilitas Program

Dalam proses pendidikan setelah dinyatakan lulus dari

proses seleksi maka akan ada anggota baru yang menjadi

tanggung jawab Ma‟had Qolbun Salim untuk benar-benar

dididik sesuai dengan tujuan ma‟had dalam proses

pembinaanya. Adapun fasilitas yang diberkan kepada seluruh

anggota baru maupun lama sesuai dengan kebutuhan.

Fasilitas yang diberikan, asrama tempat tinggal,

balai belajar, makan dan minum, ada kendaraan

inventaris untuk ma’had, dan fasilitas para

pengajar dan ustadz dalam membimbing para

santri, semua itu kami berikan secara grat ada

pungutan biaya apapun.82

Melihat fasilitas yang diberikan Ma‟had Qolbun Salim

dari kebutuhan pokok, tempat tinggal, dan fasilitas materi

keilmuan mereka berikan secara gratis tampa membebankan

81 Wawancara Pribadi Dengan Sekertaris Ma‟had Qolbun Salim,

Amirudin Marsan Madinah .Lc. Pada Tanggal 7 Maret 2018, Pukul 19:40

Wib.(Lihat Lampiran)

82 Wawancara Pribadi Dengan Sekertaris Ma‟had Qolbun Salim,

Amirudin Marsan Madinah .Lc. Pada Tanggal 7 Maret 2018, Pukul 19:40

Wib.(Lihat Lampiran)

Page 80: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

67

bagi para santrinya, sehingga mereka difokuskan untuk

belajar dan mengikuti program sesuai dengan ketentuan.

Dengan melihat beberapa hal dalam fasilitas yang diberikan

dapat dikatakan sesuai dengan yang telah dikatakan oleh

sekertaris ma‟had Amirudin Marsan Madinah.

2. Evaluasi Proses

a. Proses Perencanaan dan Rekrutmen

Proses rekrutmen merupakan sebuah rutinitas tahunan

yang diadakan oleh pihak Ma‟had Qolbun Salim, bertujuan

untuk menjaring para anggota baru yang nantinya akan

melanjutkan regenerasi para pendahulunya. Dengan itu

sebuah proses regenerasi anggota tidak terputus ada generasi

yang melanjutkan sehingga tetap eksis. Proses rekrutmen

para calon imam dan da‟i, meliputi beberapa tahapan

panjang, karena setiap tahapan dari pendaftaran mereka

menyiapkan beberapa berkas yang harus dipenuhi sebagai

data penunjang, sebagai pihak ma‟had yang menjadi panitia

seleksi dan memeriksa berkas kelengkapan yang telah

disiapkan. Dari berkas tersebut bisa dilihat latar belakang

para peserta yang mengikuti. Dengan proses tersebut agar

para panitia bisa menggambarkan dari mana saja para

pendaftar sehingga bisa menentukan para pendaftar sudah

memenuhi syarat atau belum. Dalam seleksi berkas

merupakan sebuah langakah untuk mengidentifikasi kriteria

calon imam dan da‟i. Dengan adanya proses tersebut

prosedur prekrutan anggota baru sesuai dengan kriteria.

Page 81: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

68

Prosesnya mereka mendaftarakan diri dan mengikuti

seleksi yang diuji oleh para panitia, yang memenuhi

kriteria dan mampu menjadi mematuhi praturan ma’had

ya kita teriama.83

Dalam tahapan rekrutmen kriteria merupakan salah satu

dari syarat yang harus dipenuhi. Dengan adanya kriteria

maka bisa dilihat seberapa selektifnya sebuah instansi

pendidikan untuk melakukan rekrutmen anggota baru.

Dengan menentukan syarat atau kriteria maka bisa kita lihat

apa saja yang menjadi kewajiban bagi para pendaftar yang

tertarik untuk mengikuti proses rekrutmen tersebut.

Sayaratnya, laki-laki tidak merokok, berstatus mahasiswa

disalah satu perguruan tinggi agama Islam, Memiliki

komitmen terhadap dakwah, energik dan tidak putus asa,

mengisi formulir pendaftaran dengan menyertakan, foto

kopi ijazah M.A atau S.L.T.A, Foto kopi K.T.P, dan Pas

foto 4×6 cm sebanyak 4 lembar.84

Dalam sebuah seleksi memiliki beberapa hal yang harus

diputuskan, terutama dalam keanggotaan yang diterima

dalam proses rekrutmen, sehingga bisa dilihat sebarapa

banyak penerimaan keanggotaan baru dalam setiap

diadakanya seleksi keanggotaan baru dalam setiap tahunnya.

83 Wawancara Pribadi Dengan Sekertaris Ma‟had Qolbun Salim,

Amirudin Marsan Madinah .Lc, Pada Tanggal 7 Maret 2018, Pukul 19:40

Wib.(Lihat Lampiran)

84 Wawancara Pribadi Dengan Sekertaris Ma‟had Qolbun Salim,

Amirudin Marsan Madinah. Lc. Pada Tanggal 7maret 2018, Pukul 19:40

Wib.(Lihat Lampiran)

Page 82: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

69

Setiap angkatan biasanya ada yang 5 sampai 10 orang itu

kita sesuaikan dengan fasilitas ruangan pondoknya

mencukupi atau tidak, sesuai kebutuhan.85

Sebuah lembaga pendidikan idealnya melakukan

regenerasi agar setiap tahunnya memunculkan generasi-

generasi yang siap untuk terjuan langsung kemasyarakat

dalam menyiarkan Islam, karena dengan memberdayakan

masyarakat adalah sebagai kewajiban para lulusan Ma‟had

Qolbun Salim. Dengan alasan tersebut pentingnya sebuah

regenerasi dan dalam satu tahun bisa dua kali atau satu kali,

ini adalah idealnya dalam melakukan rekrutmen.

Kita melakukan rekrutmen satu tahun sekali setiap

angkatan, akan tetapi bisa ada rekrutmen tambahan di

pertengahan tahunya melihat kebutuhan santrinya.86

Melihat apa yang telah dilakukan oleh Ma‟had Qolbun

Salim mereka melakukan regenerasi dan perekrutan dalam

satu tahun sekali ini merupakan bentuk komitmen mereka

untuk memunculkan para imam dan da‟i, yang siap turun

kemasyrakat dengan bekal ilmu agama. Jadi setiap tahunnya

Ma‟had Qolbun Salim memunculkan para imam dan da‟i

yang telah siap berada ditengah-tengah masyarakat menjadi

tokoh-tokoh perubahan dalam bidang agama.

85 Wawancara Pribadi Dengan Sekertaris Ma‟had Qolbun Salim,

Amirudin Marsan Madinah .Lc. Pada Tanggal 7maret 2018, Pukul 19:40

Wib.(Lihat Lampiran)

86 Wawancara Pribadi Dengan Sekertaris Ma‟had Qolbun Salim,

Amirudin Marsan Madinah .Lc. Pada Tanggal 7 Maret 2018, Pukul 19:40

Wib.(Lihat Lampiran)

Page 83: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

70

Setiap ma‟had yang memiliki sebuah tujuan besar untuk

memunculkan imam dan da‟i, maka akan melalui proses

yang dijalankan baik itu program pendidikan, pembentukan

keilmuan dan pembentukan mental dalam berdakwah

mensyiarkan Islam. Untuk mencapai tujuan besar tersebut

maka harus ada program pendidikan di Ma‟had Qolbun

Salim.

b. Proses Pelaksanaan Program Pendidikan Penguatan

Kapasitas Calon Da’i.

Yayasan Ihya Qolbun Salim, Merupakan salah satu

lembaga yang memiliki ma‟had pengkaderan imam dan da‟i

yang terletak di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, berdiri

sejak tahun 2008. Yayasan ini bergerak dibidang dakwah

dan pengkaderan para da‟i yang bertujuan menguatkan

kapasitas diri para anak didiknya, sehingga nantinya bisa

terjun kemasyarakat langsung. Jadi para calon da‟i sebelum

mereka turun langsung kemasyrakat dan menjadi para tokoh

di masyarakat mereka harus memiliki karakter keislaman

yang kuat. Maka dari itu merupakan kewajiban bagi lembaga

pendidikan Ma‟had Qolbun Salim untuk membangun dan

menguatkan karakter mereka selama masa pendidikan di

ma‟had tersebut. Menurut Bapak Pendidikan Indonesia, Ki

Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan merupakan

upaya menumbuhkan budi pekerti (karakter), pikiran

(intelect) dan tubuh anak. Ketiganya tidak boleh dipisahkan,

Page 84: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

71

agar anak dapat tumbuh dengan sempurna.87

Dalam hal ini,

pendidikan berarti menumbuh kembangkan kepribadian

serta menanamkan rasa tanggung jawab sehingga pendidikan

terhadap diri manusia adalah laksana makanan yang

berfungsi memberi kekuatan, kesehatan, dan pertumbuhan,

untuk mempersiapkan generasi yang menjalankan kehidupan

guna memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien. 88

Melihat definisi diatas pendidikan tidak dapat terlepas

dari penanaman karakter. Karakter menjadi bagian yang

tidak terpisahkan dari pendidikan. Oleh karena itu, perlu

dipahami pula apa itu sesungguhnya karakter.

Secara harfiah, karakter artinya kualitas mental atau

moral, kekuatan moral, nama atau reputasi. Dalam kamus

psikologi, karakter adalah kepribadian yang ditinjau dari

titik tolak etis atau moral.89

Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi

pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.90

Karakter tidak diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun

secara berkesinambungan hari demi hari melalui pikiran dan

87

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan

Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), Hlm. vii.

88

Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsepsi dan

Implementasinya Secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah,

Perguruan Tinggi, dan Masyarakat, Hlm. 8.

89

Suparlan Suhartono, WAWASAN PENDIDIKAN Sebuah Pengantar,

Hlm.20.

90

Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsepsi dan

Implementasinya secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah,

Perguruan Tinggi, dan Masyarakat, Hlm. 28.

Page 85: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

72

perbuatan, pikiran demi pikiran, tindakan demi tindakan.91

Istilah karakter dalam bahasa Inggris character, berasal dari

istilah Yunani, character dari kata charassein yang berarti

membuat tajam atau membuat dalam. Karakter juga dapat

berarti mengukir. Sifat utama ukiran adalah melekat kuat

diatas benda yang diukir.92

Maka, karakter seseorang

merupakan sesuatu yang khas pada diri seseorang dan

mendarah daging dalam dirinya. Menurut Fatchul Mu‟in

karakter memiliki ciri-ciri antara lain, karakter adalah

siapakah dan apakah kamu pada saat orang lain sedang

melihat kamu, karakter merupakan hasil nilai-nilai dan

keyakinan-keyakinan, karakter adalah sebuah kebiasaan

yang menjadi sifat alamiah kedua, karakter bukanlah

reputasi atau apa yang dipikirkan oleh orang lain

terhadapmu, karakter bukanlah seberapa baik kamu

daripada orang lain, karakter tidak relatif.93

Jadi bisa kita

lihat bahwa pendidikan untuk penguatan sebuah kapasitas

diri seseorang tidak bisa dipisahkan dengan lembaga

pendidikan, oleh sebab itu juga Ma‟had Qolbun Salim

dalam programnya untuk mengakader para calon imam dan

da‟i tidak bisa terlepas dari itu. Dalam proses pendidikan

tidak terlepas dari pembetukan sebuah karakter setiap

91

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan

Karakter, Hlm. 41. 92

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan

Karakter, Hlm. 41. 93

Fatchul Muin, Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoretik

dan Praktik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), Hlm. 161.

Page 86: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

73

individu maupun kelompok. Karakter pula dibentuk dan

diciptakan melalui sebuah proses yang panjang dari sebuah

kebiasaan dan pembiasaan diri. Melalui pembiasaan diri

dalam bidang dakwah dan para santri Ma‟had Qolbun Salim

dibekali keilmuan dasar agama islam dan pendalaman

agama islam, melalui materi agama seperti tafsir, hadis,

fiqih. Dalam pengamalan agama juga mereka dituntut untuk

mepraktikkan dikehidupan sehari-hari apa yang mereka

dapatkan bukan hanya sekedar teori, akan tetapi diamalkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang da‟i bukan hanya mengamalkan pengetahuan

agama dan menerapkan untuk dirinya saja, tetapi lebih dari

itu untuk disampaikan kepada orang-orang yang lalai dan

lupa terhadap pengamalan agamanya. Da‟i dapat diibaratkan

sebagai seorang guide atau pemandu terhadap orang-orang

yang ingin mendapat keselamatan hidup dunia dan akhirat.

Dalam hal ini da‟i adalah seorang petunjuk jalan yang harus

mengerti dan memahami terlebih dahulu mana jalan yang

boleh dilalui dan yang tidak boleh dilalui oleh seorang

muslim, sebelum dia memberi petunjuk kepada orang lain.

Hal ini yang menyebabkan seorang da‟i memiliki kedudukan

penting ditengah masyarakat, dia disebut seorang pemuka

(pelopor) yang selalu diteladani oleh masyarakat

disekitarnya.

Segala perbuatan dan tingkah laku dari seorang da‟i akan

dijadikan tolak ukur oleh masyarakatnya. Da‟i akan berperan

sebagai seorang pemimpin ditengah masyarakat walau tidak

Page 87: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

74

pernah dinobatkan secara resmi sebagai pemimpin.

Kemunculan da‟i sebagai pemimpin adalah atas pengakuan

masyarakat yang tumbuh secara bertahap. Oleh karena itu,

seorang da‟i harus selalu sadar bahwa segala tingkah lakunya

selalu dijadikan tolak ukur oleh masyarakatnya sehingga dia

harus memiliki kepribadian yang baik. Da‟i dalam prespektif

ilmu komunikasi dapat dikategorikan sebagai komunikator

yang bertugas menyebarkan dan menyampaikan informasi-

informasi dari sumber (source) melalui saluran yang sesuai

(chanel) pada komunikan (receiver). Untuk menjadi

komunikator yang baik dituntut adanya kredibilitas yang

tinggi yaitu suatu tingkat kepercayaan yang tinggi padanya

dari komunikannya. Komunikator yang baik adalah

komunikator yanag mampu menyampaikan informasi atau

pesan (message) kepada komunikan sesuai dengan yang

diinginkan.94

c. Program Ma’had Qolbun Salim dalam Penguatan

Kapasitas

Program Ma‟had (pendidikan Da‟i) dibuat karena

adanya kegelisahan dari Dr. Rusli Hasbi pimpinan Ma‟had

Qolbun Salim, yang melihat Indonesia memiliki populasi

terbesar di dunia. Namun, pada kenyataannya masih banyak

umat muslim Indonesia yang tidak memiliki keagamaan yang

kuat, akidah yang kuat, rasa memiliki agama yang kuat, dan

rata-rata bisa dibilang hanya Islam K.T.P saja.

94 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: cv Gaya Media

Pratama,1997), Hlm.9.

Page 88: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

75

Dr. Rusli Hasbi berpendapat bahwa, landasan islam lebih

kuat terhadap orang-orang pesantren terutama pesantren

tradisional. Dr. Rusli Hasbi membandingkan dari segi

pemahaman agama antara lulusan pesantren dan lulusan

universitas tidaklah sama dimana lulusan pesantren lebih

mendalam dibandingkan lulusan univesitas, dengan alasan

bahwa orang pesantren itu mengkaji dan orang kuliah itu

memahami secara pintas saja tidak dikaji secara mendalam.

sedangkan orang pesantren dikaji, oleh sebab itu lulusan

pesantren dalam memahami persoalan dikaji berulang-ulang.

Oleh karena itu Indonesia perlu diperbanyak pesantren yang

khusus dalam pengkaderan ulama dan da‟i yang siap turun

kelapangan.

Karena umat muslim di Indonesia terbesar dunia,

dan masih banyak umat muslim Indonesia yang tidak

memiliki keagamaan yang kuat, akidah yang kuat,

rasa memiliki agama yang kuat, sehingga mereka

rata-rata seperti hanya islam ktp. Berbeda orang

pesantren tradisional itu kuat agamanya, dan orang

kuliahan itu tidak begitu kuat agamanya dibanding

dengan orang pesantren. Karena orang kuliah itu

memahami agama tidak sekuat orang pesantren,

orang pesantren itu mengkaji orang kuliah itu

memahami pahami secara pintas saja tidak dikaji

mendalam, islam begini ya sudah. Kalau orang

pesantren dikaji, makanya kalau orang pesantren itu

satu persoalan dikaji berulang-ulang. Oleh karena

demikian berdasarkan itu Indonesia perlu

diperbanyak pesantren. Khususnya di Jakarta yang

saya lihat banyak Universitas yang tidak mendalami

keagamaan, mungkin kamu bisa merasakan di

Fakultas Dakwah UIN hanya mengambang, Usuludin

hanya mengambang, apalagi dosenya itu liberal itu

Page 89: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

76

lebih gawat lagi ,sedangkan yang tidak liberal saja

masih banyak mengambang, termasuk yang saya lihat

yang paling kuat itu di UIN Dirosah Islamiah, tetapi

menurut saya masih perlu di tingkatkan, jadi oleh

karena demikian latar belakang itulah yang saya buat,

saya bantu UIN, UMJ,PTIQ, LIPIA dan kampus

sekitar Jakarta untuk memahami keagamaan.

Makanya disini pelajarannya sesuai dengan

pesantren, pengkaderan ulama dan da’i jadi lebih

kepada mengkader menjadi da’i yang siap turun

kelapangan.95

Ma‟had Qolbun Salim memiliki program pendidikan

yang ada yaitu pembinaan dalam menguatkan kapasitas diri

para calon imam dan da‟i yang bertujuan bisa menjadi tokoh-

tokoh perubahan didalam masyarakat tempat mereka berada.

Dari beberapa tujuan ma‟had dalam pembinaan, menguatkan

kapasitas diri para calon da‟i.

Dasar pemikiran penyusunan kurikulum Ma‟had Qolbun

Salim terdiri dari beberapa bagian diantaranya ialah:

1. Mendalami agama

Para calon da‟i mereka diberikan materi tentang agama

untuk dikaji, sebelum mereka terjun langsung

kemasyarakat dituntut untuk menguasai materi pelajaran

yang menguatkan daya fikir mereka agar nantinya setelah

selesai dari program pendidikan tidak bingung dalam

berdakawah. Secara kemampuan ilmu pengetahuan sudah

dilatih sejak mereka mengikuti program pendidikan dalam

95 Wawancara pribadi dengan pimpinan yayasan Dr. Rusli hasbi, pada

tanggal 17 maret 2018, pukul 19:30 wib.(Lihat Lampiran)

Page 90: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

77

penguatan kapasitas keilmuan setiap individu maupun

kelompok.

2. Penerapan ilmu agama

Dalam proses penerapan ilmu agama, para calon da‟i

bagaimana didik untuk menjadi orang yang menerapakan

pengetahuan ilmu agama yang diperoleh dalam kehidupan

sehari-hari sehingga antara pengetahuan dan pengamalan

sesuai dengan apa yang dilakukan.

3. Mengingatkan umat

Seseorang calon da‟i dituntut untuk selalu

menyampaikan sebuah kebaikan dalam mengajak para

masyarakat menuju jalan kebaikan, karena tugas seorang

da‟i, mendakwahkan ajaran agama agar tersebar luas.

Dasar pemikiran dari kepada hal yang menunjang

tercapainya tujuan tersebut, memperbanyak

keilmuan agama, fiqih, akidah dan usul fiqh,

akhlaknya dan metode dakwahnya.96

Tahapan dalam penyususnan kurikulum yang

disampaikan oleh Ustad Amirullah Marsan Madinah, Lc.

Tercapainya sebuah tujuan dengan memperbanyak

keilmuan agama meliputi fiqih, akidah, usul fiqh, ahlak

dan metode dakwah. Dari penjabaran diatas bahwa

sebagai ma‟had yang fokus dalam penguatan kapasitas

diri kepada santrianya harus memenuhi beberapa kriteria

tersebut.

96 Wawancara Pribadi Dengan Sekertaris Ma‟had Qolbun Salim,

Amirudin Marsan Madinah .Lc. Pada Tanggal 7 Maret 2018, Pukul 19:40

Wib.(Lihat Lampiran)

Page 91: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

78

d. Materi dan Keterampilan Yang dilatih dalam Penguatan

Kapasitas

Ma‟had Qolbun Salim dalam mencapai subuah tujuan

besarnya, melakukan penguatan kapasitas calon iman dan da‟i

meiliki beberapa tujuan pembelajaran yang menjadi tolak

ukurnya. Adapapun tolak ukur tersebut terbagi dalam sebuah

kurikulum yang memacu kepada:

1. Keterampilan berdakwah.

Keterampilan dalam berdakwah merupakan bagian

dari seni yang harus dimiliki oleh setiap da‟i yang

langsung bersentuhan dengan masyarakat, oleh sebab itu

para calon da‟i benar-benar dilatih untuk memiliki

keterampilan tersebut. Keterampilan yang dilatih di

Ma‟had Qolbun Salim, mereka dibiasakan menyampaikan

ceramah didepan para santri lainya maupun langsung

kemasyarakat. Pelatihan yang diberikan kepada calon da‟i

melalui praktek langsung dengan kegiatan rutin yang

diwajibkan yaitu pada waktu pagi setelah melakukan solat

subuh. Mereka dituntut menyampaikan materi dakwah

didepan para teman-temannya sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan. Jadi setiap santri pasti mendapatkan

jadwal untuk menyamapaikan ceramah tanpa terkecuali.

Disinilah para calon da‟i melatih mental mereka untuk

berceramah.

Kalau yang saya rasakan lebih terbentuk selama

pondok ihya’ karna disini setiap sore dan pagi kita

dapat giliran ceramah menyampaikan materi

depan teman jadi secara tidak langsung saya

terbiasa, nah nanti ada program pondok juga

waktu diahir dakwah di daerah minoritas, jadi

sudah tidak takut lagi kan sudah terbiasa karna

setiap hari. Nah kalau dulu waktu diluar sih masih

kurang berani karena juga dulu waktu SMA di

pondok siapa saja yang mau ikut muhadoroh,

Page 92: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

79

karena juga hanya orang tertentu saja yang

mau.97

Rifqi Ridhoi, yang sedang belajar selama kurang

lebih satu tahun, mental ceramah terbentuknya setelah di

Ma‟had Qolbun Salim, dengan alasan karena sebuah

kebiasaan yang selalu dilakukan setiap pagi dan sore

mereka dilatih terus mentalnya.

2. Keterampilan ilmu berdakwah, (wawasan, pengetahuan

dan materi berdakwah).

Dalam pelaksanaan program pendidikan untuk

penguatan wawasan para calon imam dan da‟i, Ma‟had

Qolbun Salim memberikan materi kepada santrinya sesuai

dengan yang mereka butuhkan, jadi selain mereka

dikuatkan mentalnya sebagai penceramah, mereka

dituntut agar pengetahuannya dalam bidang ilmu agama

islam harus sudah mereka dalami, dengan mengkaji dan

mebaca materi yang akan diplajari.

Dalam mencapai tujuan belajar untuk

memperdalam ilmu pengetahuan, maka sangat penting

bagi seorang tenaga pengajar yang profesional

dibidangnya agar nantinya apa yang disampaikan dan

diterima oleh para calon da‟i bisa dipertanggung

jawabkan kebenarannya.

Kalau untuk pengajar disini Alhamdulillah dosen-

dosen dari Saudi, Mesir, Sudan. Yang penting iya

meliki kapasitas ilmu. Pertama, harus dosen kalau

97 Wawancara Pribadi Dengan Santri Ma‟had Qolbun Salim, Rifqi

Ridhoi. Pada Tanggal 7 maret 2018, Pukul 20:00 Wib.(Lihat Lampiran)

Page 93: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

80

ada selain dosen kami akan coba dan lihat

kapsitasnya sejauhmana.98

Dr. Rusli Hasbi sebagai pemimpin ma‟had bahwa,

standar seorang pengajar terpenting memiliki kapasitas

ilmu dibidangnya, terutama harus sorang dosen dan kalau

ada selain dosen dari pihak yayasan akan melihat

kompetensinya dalam mengajar sejauhmana kapasitasnya.

Dalam memberikan pengetahuan untuk para calon da‟i

yang dididik agar siap untuk menjadi tokoh-tokoh dalam

bidang agama yang bisa memberdayakan masyarakat dan

mapu menjadi contoh di masyarakat.

Dalam mencapai sebuah pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan yaitu penguatan kapasitas diri, setiap calon

imam dan da‟i tentunya seorang pengajar memiliki sebuah

metode dan strategi agar pencapain sesuia dengan

perencanaan yang telah disepakati oleh para tenaga

pengajar yang memberikan materi sesuai dengan bidang

yang ditekuni.

memakai dengan ceramah dan metode diskusi dan

cerita pengalaman99

Ustadz Aris Syamsudin, Lc. mengatakan metode

ceramah untuk memancing para santri agar dapat

pengetahuan yang disampaikan dan bisa memacu

pengetahuan mereka, untuk mendiskusikan materi yang

98 Wawancara Pribadi Dengan Pimpinan Ma‟had Ihya‟ Qolbun Salim,

Dr. Rusli Hasbi, Pada Tanggal 7 Maret 2018, Pukul 19:40 Wib.(Lihat

Lampiran)

99 Wawnacar Pribadi Dengan Pengajar Ma‟had Qolbun Salim, Ustad

Aris Syamsudi, Lc, Tanggal 3 Maret, Pukul 20:00 Wib. (Lihat Lampiran )

Page 94: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

81

telah disampaikan. Dengan cerita pengalaman dengan

tujuan agar memotivasi, dengan itu para calon, da‟i bisa

mengambil kesimpulan dari cerita tersebut dan hikmahnya

untuk diterapkan dalam cara belajar mereka.

Strategi dalam mencapai sebuah tujuan pembelajar

sangat banyak metodenya akan tetapi strategi yang

dipakai oleh para pengajar di Ma‟had Qolbun Salim

sesuai dengan yang telah disampaikan oleh ustadz Haris

Syamsudin dengan ceramah dan metode diskusi dan cerita

pengalaman.

Mereka diajak betul-betul untuk berkomitmen

belajar, semua program yang dari pesantren itu

mereka harus memenuhi 80 % lebih. Jadi kami

terus menggenjot mengurangi bermain, mereka

harus serius dalam waktu 4 tahun.100

Dengan konsiten para dewan pengajar

berkomitmen untuk membentuk generasi muda para calon

imam dan da‟i mereka diajak untuk betul-betul serius

dalam mengikuti proses pembelajaran yang telah

disepakati bersama, dengan sebab itu selama empat tahun

mereka dimintak berkomitmen agar tercapainya proses

pembelajaran seperti yang diinginkan.

3. Materi dakwah yang dipelajari.

Setiap proses pembelajaran yang telah

diberlakukan dalam mencapai tujuan maka memiliki

100

Wawancara Pribadi Dengan Pimpinan Ma‟had Ihya‟ Qolbun

Salim, Dr. Rusli Hasbi, Pada Tanggal 7 Maret 2018, Pukul 19:40 Wib.(Lihat

Lampiran)

Page 95: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

82

materi yang akan dipelajari, sehingga tolak ukur dalam

pembelajaran bisa diukur melalui porsi materi yang akan

dikaji dan pelajari. Melihat dari sebuah porsi materi yang

telah dipalajari, maka berapa bobot atau presentase setiap

pelajaran.

Sesuai dengan tujuan pesantren, kebutuhan

pengkaderan ulama dan da’i itu banyak sekali

kami ambil poin tertinggi, seorang da’i harus,

menguasai hukum fiqih, itu kami titik beratkan,

kemudian hukum fiqih berpengaruh dengan

usul fiqh kami tinggkatkan, kemudian ulama

dan da’i kuat akidah, dan harus memahami al-

Qur’an dan hadis itu kami tingkatkan kemudian

metodologi dakwah kami mantapkan, karena

ulama yang aktif agresif, yang memahami

kehendak masyrakat kalau susuai dengan

prinsip-prinsip agama dia dukung dan dia

bantu, dia benarkan kesitu arahnya. Karena itu

materi-materi pokok semua sama porsinya.

Kenapa itu semua materi-materi pokok karena

kami tidak mengajarkan materi tunjangan

karena yang dari kuliah itu materi tunjangan.101

Dalam materi dakwah seperti yang dikatakan oleh

pimpinan Ma‟had Qolbun Salim Dr. Rusli Hasbi, bahwa

materi atau poin tertinggi, seorang da‟i harus menguasai

hukum fiqih, jadi penekanannya pada materi hukum fiqih

untuk menunjang kebutuhan keilmuan para da‟i sehingga

setelah mereka menjalani sebuah proses pembelajaran,

mereka sudah menguasai materi tersebut. Kemudian

terfokus dari materi itu ada keterkaitannya dengan usul

fiqih, sehingga lebih ditingkatkan. Dengan akidah

seorang da‟i lebih yakin dengan pedoman islam, al-

Qur‟an dan hadis. Dari beberapa penekanan materi yang

101 Wawancara Pribadi Dengan Pimpinan Yayasan Ihya‟ Qolbun

Salim, Dr. Rusli Hasbi, Pada Tanggal 7maret 2018, Pukul 19:40 Wib.(Lihat

Lampiran)

Page 96: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

83

dipelajari oleh para calon da‟i bertujuan agar nantinya

mereka terjun kemasyarakat sudah terbiasa dalam segi

keilmuan dengan materi-materi yang telah mereka

dapatkan dan dikaji secara mendalam. Materi dalam

pembelajaran untuk menguatkan kapasitas seorang da‟i

diharuskan oleh setiap individu maupun kelompok untuk

bisa memahaminya, karena dengan materi yang diajarkan

oleh para ustadz nantinya bisa menjadi acuan ketika

berada ditengah-tengah masyrakat. Dalam proses

pembelajaran seorang ustadz seharusnya memiliki

beberapa cara agar bisa memberi sebauh stimulus untuk

menguatkan nalar dan ketajaman rohani para anak

didiknya, dengan memeberikan contoh permasalahan

terkini ini merupakan sebuah strategi yang dilakukan oleh

dewan pengajar sehingga dengan metode itu mereka bisa

terpacu nalarnya.

Dengan memberikan contoh terkini tentang

permasalahan fiqih dan syar’i yang lain agar

mereka bisa memahami secara detail. Berkaitan

dengan Penguatan pemahaman secara tafsir dan

hadis dan ayat yang ada.102

Dengan penguatan rohani dan nalar dikuatkan

secara pemahaman tafsir dan hadisnya dan ayat-ayat yang

ada. Dari pemahaman tafsir yang secara mendalam maka

akan lebih mengerti apa yang terkandung dalam ayat dan

hadis yang dikaji.

3. Evaluasi Hasil

Evaluasi Hasil (outcames), diarahkan pada evaluasi

keseluruhan dampak (overall impact) dari suatu program

terhadap penerima layanan (recepients). Pertanyaan utama yang

102 Wawancara Pribadi DenganPengajar Ma‟had Ihya‟ Qolbun Salim,

Ustad Aris, Pada Tanggal 3 Maret 2018, Pukul 20:40 Wib.(Lihat Lampiran)

Page 97: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

84

muncul dari evaluasi ini adalah: Bila suatu program telah

berhasil mencapai tujuannya, bagaimana penerima layanan akan

menjadi berbeda setelah dia menerima layanan tersebut.

Berdasarkan pertanyaan ini seorang evaluator akan

mengkontruksikan kriteria keberhasilan dari suatu program.

Kriteria keberhasilan ini akan dapat dikembangkan sesuai

dengan kemajuan suatu program (berorientasi pada program =

program oriented) ataupun pada terjadinya perubahan prilaku

dari klien (berorientasi pada klien = client oriented.103

1. Visi dan Misi

Visi utama dari didirikanya pesantren ini adalah

melakukan pengkaderan dan pembekalan bagi para calon

ulama dan pendakwah yang mampu mewarnai umat menuju

pengamalan ajaran islam yang benar. 104

Misi

a. Mengkader ulama yang bersifat da‟i.

b. Menghidupkan syiar Islam melalui kegiatan dakwah yang

berkasinambungan.

c. Memperkenalkan Islam melalui pendidikan yang berbasis

al-Qur`an dan Sunnah.

d. Mendukung kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan

yang berpihak.

103Isbandi Rukminto Adi. Pemberdayaan, Pengembangan

Masyarakat, Hlm.128-129.

104

Https://Mahadqs.Wordpress.Com/Category/Profil/; Internet;

Diunduh Pada 16 Maret 2017, (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 98: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

85

2. Indikator keberhasilan

a. Ada yang mengajar di pesantren

b. Ada yang mendirikan pesantren

c. Ada yang menjadi penceramah didaerahnya

d. Menjadi tokoh di masyrakatnya

Dalam beberapa indikator diatas bahwa setandar dari

keberhasilanya mengacu dari hal tersebut seperti yang telah

dikatakan oleh pimpinam Ma‟had Qolbun Salim.

Ada yang mengajar di pesantren ada yang mendirikan

pesantren, ada yang menjadi penceramah didaerahnya,

menjadi tokoh di masyrakatnya dan melanjutkan S2-S3 di

luar dan didalam negri. Dan kalau hanya menjadi pengisi

khutbah itu udah biasa karena keseharian mereka

diajarkan berceramah dan cirihas mereka kalau

menyamapaikan sesuatu dikaji mendalam misal seperti

rukun solat jumaat dikupas sejarah.

Dari hal yang disamapaiakan oleh pimpinan ma‟had bahwa

memeiliki beberapa ciri has dalam proses penyampaian materi

dakwah yang menjadi penceramah di masyarakat.

Page 99: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

86

B. ANALISIS

1. Evaluasi Input

Dalam proses evaluasi ini tiga unsur utama yang trekait

dengan evaluasi input adalah klien, staf, program. Variabel

staf meliputi aspek demografi dari staf seperti: latar belakang

pendidikan staf dan pengalaman staf. Dalam evaluasi input

empat kriteria yang dapat diketahui, baik sendiri-sendiri

maupun secara keseluruhan.105

a. Evaluasi Syarat Pendidik

Ma‟had Qolbun Salim dalam proses pembelajaran memiliki

beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh pengajar yaitu:

Kalau untuk pengajar disini alhamdulillah dosen dua dari

Saudi, Mesir, Sudan. Yang penting iya memiliki kapasitas

ilmu. Harus dosen kalau ada selain dosen kami akan coba

dan lihat kapsitasnya sejauh mana.

Dalam penentuan kriteria pengajar telah ditentukan langsung

oleh pimpinan ma‟had yaitu Dr. Rusli Hasbi, M.A.

Sebagaimana yang disampaikannya. Melihat para pengajar

bisa dikatakan memenuhi syarat karena yang ditentukan oleh

pimpinan podok untuk minimalnya seorang dosen yang sudah

berpengalaman dalam mengajar dan sesuai dibidangya.

Seperti Ustadz Amirudin Madinah, Lc, dan Ustadz Aris

Syamsudin, Lc. Mereka merupakan lulusan Dari Timur Tengah

Mesir.

105

Isbandi RukmintoAdi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat

dan IntervensiKomunitas (Penganta Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis,

Hlm. 129.

Page 100: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

87

b. Evaluasi Syarat peserta

Persyaratan:106

1. Laki-laki tidak merokok.

2. Berstatus mahasiswa disalah satu perguruan tinggi agama

Islam.

3. Memiliki komitmen terhadap dakwah.

4. Energik dan tidak putus asa.

5. Mengisi formulir pendaftaran.

6. Foto kopi ijazah MA atau SLTA.

7. Foto kopi KTP, dan Pas foto 4×6 cm sebanyak 4 lembar.

Dalam analisa proses input syarat peserta merupakan hal

yang terpenting karena dengan adanya syarat maka sebuah

proses rekrutmen sudah sesuai atau belum. Melihat dari

beberapa hal yang telah dilakukan oleh Ma‟had Qolbun

Salim untuk proses seleksi calon anggota baru, untuk proses

seleksi berkas telah dipenuhi. Sedangkan untuk syarat

pendaftar harus bersetatus mahasiswa telah terpenuhi bisa

dilihat dari beberapa Universitas yang berada Djabodetabek

seperti, UIN Syarif Hidayatullah, PTIQ, LIPIA yang menjadi

peserta didiknya. Dilihat dari beberapa mahasiswa

dibeberapa kampus yang ada maka proses evaluasi input

sudah memenuhi kriteria diatas.

c. Evaluasi Fasilitas Program

Dalam proses pendidikan setelah dinyatakan lulus dari

proses seleksi maka akan ada anggota baru yang menjadi

106 Https://Yiqs.Wordpress.Com/Page/2/; Internet; Diunduh Pada 22

November 2010, (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 101: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

88

tanggung jawab Ma‟had Qolbun Salim untuk benar-benar

dididik sesuai dengan tujuan ma‟had dalam proses

pembinaanya. Adapun fasilitas yang diberkan kepada seluruh

anggota baru maupun lama sesuai dengan kebutuhan.

Fasilitas yang diberikan, asrama tempat tinggal,

balai belajar, makan dan minum, ada kendaraan

inventaris untuk ma’had, dan fasilitas para

pengajar dan ustadz dalam membimbing para

santri, semua itu kami berikan secara gratis tidak

ada pungutan biaya apapun.107

Melihat fasilitas yang diberikan Ma‟had Qolbun Salim

dari kebutuhan pokok, tempat tinggal, dan fasilitas materi

keilmuan mereka berikan secara gratis tampa membebankan

bagi para santrinya, sehingga mereka difokuskan untuk

belajar dan mengikuti program sesuai dengan ketentuan.

Dengan melihat beberapa hal dalam fasilitas yang diberikan

dapat dikatakan sesuai dengan yang telah dikatakan oleh

sekertaris Ma‟had Amirudin Marsan Madinah. Untuk

fasilitas program telah terpenuhi sesuai dengan yang

ditentukan. Fasilitasnya bisa dilihat dari adanya balai

mengajar asrama temapattingaal dan fasilitas lainya yang

sudah ada.

2. Evaluasi Proses

Evaluasi ini dilakukan untuk menilai bagaimana proses

kegiatan yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan rencana

yang telah dirumuskan. Proses kegiatan program pendidikan

107 Wawancara Pribadi Dengan Sekertaris Ma‟had Qolbun Salim,

Amirudin Marsan Madinah .Lc. Pada Tanggal 7 Maret 2018, Pukul 19:40

Wib.(Lihat Lampiran)

Page 102: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

89

pengutan kapasitas diri yang telah dilaksanakan Ma‟had

Qolbun Salim meliputi beberapa tahapan. Proses perencanaan

yang dilakukan dari mulai target rekrutmen, waktu, efesiensi

tempat, peraturan, prosedur sampai penerimaan mereka

lakukan dengan bertahap sehingga mereka melakukan

perencanaan melalui kesepakatan dan musyawarah yang telah

dilakukan bersama dengan para jajaran pendiri sampai

pengajar. Dari latar belakang tersebut bisa dilihat bahwa

proses perencanaan telah dilakukan dengan baik.

a. Evaluasi Proses Rekrutmen

Dalam proses rekrutmen Ma‟had Qolbun Salim cukup

selektif dan sesui dengan perencanaan apa yang menjadi

tujuan besarnya dalam merekrut sudah memenuhi

prosesnya yaitu:

Persyaratan dalam proses rekrutmen:108

1. Laki-laki tidak merokok

2. Berstatus mahasiswa disalah satu perguruan tinggi

agama Islam

3. Memiliki komitmen terhadap dakwah

4. Energik dan tidak putus asa

5. Mengisi formulir pendaftaran dengan menyertakan.

6. Foto kopi ijazah MA atau SLTA danfoto kopi KTP.

7. Pas foto 4×6 cm sebanyak 4 lembar

Proses rekrutmen merupakan sebuah rutinitas tahunan

yang diadakan oleh pihak Ma‟had Qolbun Salim,

bertujuan untuk menjaring para anggota baru yang

nantinya akan melanjutkan regenerasi para pendahulunya.

Dengan itu sebuah proses regenerasi anggota tidak

terputus ada generasi yang melanjutkan sehingga tetap

108 Https://Yiqs.Wordpress.Com/Page/2/; Internet; Diunduh Pada 22

November 2010, (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 103: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

90

eksis. Proses rekrutmen Para calon imam dan da‟i,

meliputi beberapa tahapan panjang, karena setiap tahapan

dari pendaftaran mereka menyiapkan beberapa berkas

yang harus dipenuhi sebagai data penunjang, sebagai

pihak ma‟had yang menjadi panitia seleksi dan memeriksa

berkas kelengkapan yang telah disiapkan. Dari berkas

tersebut bisa dilihat latar belakang para peserta yang

mengikuti. Dengan proses tersebut agar para panitia bisa

menggambarkan dari mana saja para pendaftar sehingga

bisa menentukan para pendaftar sudah memenuhi syarat

atau belum. Dalam seleksi berkas merupakan sebuah

langakah untuk mengidentifikasi kriteria calon imam dan

da‟i. Dengan adanya proses tersebut prosedur prekrutan

anggota baru sudah sesuai dengan kriteria.

b. Evaluasi Proses Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan mereka

telah menyusun sebuah kurikulum belajar dan target

untuk mencapai pembelajaran. Dalam berjalannya proses

belajar yaitu sesuai dengan yang telah disepakati oleh para

dewan pengajar. Dengan itu berjalanya waktu belajar dan

para santri mengikuti sesuai dengan apa yang telah

ditentukan.

Dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan

kurang berjalan semestinya dengan apa yang telah

direncanakan. Sehingga secara keseluruhan program

materi dalam pengutan kapasitas, efesiensinya dan

Page 104: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

91

efektivitas program pendidikan yang dilakukan dengan

adanya pengajar yang tinggal diluar sehingga tidak tepat

waktu dan terkadang ada kekosongan jam belajar.

Kekurangan mungkin dari segi pengajar banyak

yang tinggal diluar, mereka banyak juga

kesibukan lain, sering juga terkadang kosong,

akan tetapi ada inisiatif dari santri untuk mengisi

kekosongan dan mengkaji pelajaran seperti

biasa.109

Seperti yang dikatakan oleh fadli yang telah mengikuti

proses pembelajaran, kekurangannya dalam hal tersebut.

Akan tetapi dalam dampak yang dirasakan tebilang

adanya perubahan dalam diri mereka.

Ya dari sini si lebih karena wawasan ada ilmunya

ada dan wawasan sosial ada. Mungkin saya si ada

kemajuan disini pasti ada, ya lebih ini aja ni

belajar menyampaikan ya karena itu tadi secara

keilmuan perkembangan secara wawasan sosial

juga lebih banyak itu mempengaruhi mental

pastinya itu, dan belajar berdakwah

mempengaruhi.

Ketika di kampung halaman ada sebagian menjadi

penceramah atau jadi imam di kampung. Ada sebagian

juga yang jarang, sehingga tidak semua santri ketika di

kampung halaman menjadi penceramah dikegiatan

keagamaan.

Dikit si, mungkin teraweh, ceramah tapi jarang

waktu di kampung.110

109 Wawancara Pribdi Dengan Fadli Sebagai Alumni 2017 Yang

Telah Selesai Mengikuti Program. Pada 9 Maret 2018, pukul 20:00 Wib (lihat

Lampiran) 110

Wawancara Pribdi Dengan Beril Amal , Santri Yang Mengikuti

Program. Pada 9 Maret 2018, pukul 20:00 Wib (lihat Lampiran)

Page 105: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

92

Seperti yang dirasakan oleh Beril Amal damapaknya

dalam keilmuan, wawasan sosial dan mental berdakwah.

Dari paparan diatas bahwa adanya damapak yang

dirasakan selama mengikuti proses pembelajar.

c. Evaluasi Program Penguatan Kapasitas

Yayasan Ihya Qolbun Salim memiliki program

pendidikan yang ada di ma‟had yaitu pembinaan dalam

menguatkan kapasitas diri para calon imam dan da‟i yang

bertujuan bisa menjadi tokoh-tokoh perubahan didalam

masyarakat tempat mereka berada. Dari beberapa tujuan

ma‟had dalam pembinaan, menguatkan kapasitas diri para

calon da‟i.

1. Mendalami Agama

2. Penerapan Ilmu Agama

3. Mengingatkan Umat.

Dari tiga program diatas bahwa untuk melihat

efektifitasnya maka dapat dinilai dengan.111

1. Tujuan dan Penilaian terhadap kebutuhan program,

untuk kebutuhannya bisa dinilai bahwa program

tersebut hal yang harus dikuasi karean itulah

pengutan yang diperluan.

2. Standar atau komposisi dari program

Dari ketiga program tersebut tentunya memiliki

presentasi bobot materi, sehingga dalam

111

Isbandi RukmintoAdi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat

dan IntervensiKomunitas (Penganta Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis,

Hlm. 129.

Page 106: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

93

pencapaianya sudah memenuhi standar atau belum,

seperti yang telah diungkapkan oleh Ustadz Amir

bahwa presentasenya setiap materi.

Secara komposisi Ihya Qolbun Salim hampir

semua bermuatan dakwah dan materi dakwah

secara merata. sekitar 40 % pengetahuanya para

santi itu di kuatkan agar secara pemikiranya

mereka matang dalam pengetahuan agama.

Secara materi semua yang diberikan bermuatan

dakwah dan keilmuan para santri. Sekitar 30%

keterampilan mereka berceramah, karna setiap

dari santri mendapat giliran berceramah setip

harinya menyampaikan tausiah.

Kalau dilihat dari target pencapaian diatas bahwa untuk

muatan materi dan pembentukan mental para santri

terbilang memenuhi, karena melihat dari para santrinya

benar-benar didik sehingga dari yang awalnya yang masih

bingun untuk tampil di masyrakat mereka menjadi lebih

berani dan secara spontan bisa menyampaikan materi.

Dilihat dari evaluasi efisiensi, evaluasi efektivitas,

evaluasi dampak, evaluasi tujuan dan evaluasi

kebijakan.112

Dari kelima kriteria ini damapak dan

efektifitasnya terbilang terpenuhi, ini bisa dilahat

damapak yang dirasakan oleh Ridoni sebagai santrinya.

Mental dalam berdakwah baik itu ceramah atau

terjun langsung kemasyarakat saya rasakan lebih

terbentuk disini mentalnya karna dulu kalo diluar

belum terlalu berani mentalnya berlum terbangun

lah, kan saya juga dulu pernah pesantren di

112 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: UIN

Jakarta Press), Hlm.125

Page 107: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

94

Kalimantan, kalau mau ceramah itu harus cari

materi dulu agak lama lah, tapi selama disini saya

sudah terbiasa kalo ada yang minta jadi

penceramah si dadakan juga sudah bisa mau

bahas apa lebih santai tidak gugup tidak kaku

kaya dulu.

Dari hal tersebut bisa dinilai berdampak ketika mengikuti

proses belajar dengan adanya perubahan yang dirasakan

dalam setiap kegiatan dilakukan oleh Ma‟had Qolbun Salim.

d. Evaluasi Materi dan Keterampilan yang Dilatih dalam

Penguatan Kapasitas

Ma‟had Qolbun Salim dalam mencapai subuah tujuan

besarnya, melakukan penguatan kapasitas calon iman dan

da‟i memiliki beberapa tujuan pembelajaran yang menjadi

tolak ukurnya. Adapapun tolak ukur tersebut terbagi dalam

sebuah kurikulum yang memacu kepada:

1. Keterampilan berdakwah.

Keterampilan dalam berdakwah merupakan bagian

dari seni yang harus dimiliki oleh setiap da‟i yang

langsung bersentuhan dengan masyarakat, oleh sebab itu

para calon da‟i benar-benar dilatih untuk memiki

keterampilan tersebut. Keterampilan yang dilatih di

Ma‟had Qolbun Salim, mereka dibiasakan menyampaikan

ceramah didepan para santri lainya maupun langsung

kemasyarakat. Pelatihan yang diberikan kepada calon da‟i

melalui praktek langsung dengan kegiatan rutin yang

diwajibkan yaitu pada waktu pagi setelah melakukan solat

subuh. Mereka dituntut menyampaikan materi dakwah

didepan para teman-temannya sesuai dengan jadwal yang

Page 108: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

95

telah ditentukan. Jadi setiap santri pasti mendapatkan

jadwal untuk menyamapaikan ceramah tanpa terkecuali.

Disinilah para calon da‟i melatih mental mereka untuk

berceramah.

Kalau yang saya rasakan lebih terbentuk selama

pondok ihya’ karna disini setiap sore dan pagi kita

dapat giliran ceramah menyampaikn materi depan

teman jadi secara tidak langsung saya terbiasa,

nah nanti ada program pondok juga waktu diahir

dakwah di daerah minoritas, jadi sudah tidak takut

lagi kan sudah terbiasa karna setiap hari. Nah

kalo dulu waktu diluar sih masih kurang berani

karena juga dulu waktu SMA di pondok siapa saja

yang mau ikut muhadoroh, karna juga hanya

orang tertentu saja yang mau.113

Sebagai calon iman dan da‟i yang sedang belajar

selama kurang lebih satu tahun, mental ceramah

terbentuknya setelah di Ma‟had Qolbun Salim, dengan

alasan karena sebuah kebiasaan yang selalu dilakukan

setiap pagi dan sore mereka dilatih terus mentalnya.

2. Keterampilan ilmu berdakwah, (wawasan, pengetahuan

dan materi berdakwah).

Dalam pelaksanaan program pendidikan untuk

penguatan wawasan para calon imam dan da‟i, Ma‟had

Qolbun Salim memberikan materi kepada santrianya

sesuai dengan yang mereka butuhkan, jadi selain mereka

dikuatkan mentalnya sebagai penceramah, mereka

dituntut agar pengetahuannya dalam bidang ilmu agama

113 Wawancara Pribadi Dengan Santri Ma‟had Qolbun Salim, Rifqi

Ridhoi. Pada Tanggal 7 maret 2018, Pukul 20:00 Wib.(Lihat Lampiran)

Page 109: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

96

islam harus sudah mereka dalami, dengan mengkaji dan

mebaca materi yang akan diplajari.

Dalam mencapai tujuan belajar untuk

memperdalam ilmu pengetahuan, maka sangat penting

bagi seorang tenaga pengajar yang professional

dibidangnya agar nantinya apa yang disampaikan dan

diterima oleh para calon da‟i bisa dipertanggung

jawabkan kebenarannya.

Kalau untuk pengajar disini Alhamdulillah dosen-

dosen dari Saudi, Mesir, Sudan. Yang penting iya

meliki kapasitas ilmu. Pertama. harus dosen kalau

ada selain dosen kami akan coba dan lihat

kapsitasnya sejauhmana.114

Dalam mencapai sebuah pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan yaitu penguatan kapasitas diri, setiap calon

imam dan da‟i tentunya seorang pengajar memiliki sebuah

metode dan strategi agar pencapain sesuia dengan

perencanaan yang telah disepakati oleh para tenaga

pengajar yang memberikan materi sesuai dengan bidang

yang ditekuni.

Memakai dengan ceramah dan metode diskusi dan

cerita pengalaman115

Metode ceramah untuk memancing para santri

agar dapat pengetahuan yang disampaikan dan bisa

114 Wawancara Pribadi Dengan Pimpinan Ma‟had Ihya‟ Qolbun

Salim, Dr. Rusli Hasbi, Pada Tanggal 7 Maret 2018, Pukul 19:40 Wib.(Lihat

Lampiran)

115 Wawnacar Pribadi Dengan Pengajar Ma‟had Qolbun Salim, Ustad

Aris Syamsudi, Lc, Tanggal 3 Maret, Pukul 20:00 Wib. (Lihat Lampiran )

Page 110: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

97

memacu pengetahuan mereka, untuk mendiskusikan

materi yang telah disampaikan. Dengan cerita pengalam

dengan tujuan agar memotivasi, dengan itu para calon,

da‟i bisa mengambil kesimpulan dari cerita tersebut dan

mengambil hikmahnya untuk diterapkan dalam cara

belajar mereka.

Strategi dalam mencapai sebuah tujuan pembelajar

sangat banyak metodenya akan tetapi strategi yang

dipakai oleh para pengajar di Ma‟had Qolbun Salim

sesuai dengan yang telah disampaikan oleh ustadz Haris

Syamsudin dengan ceramah dan metode diskusi dan cerita

pengalaman.

Mereka diajak betul-betul untuk berkomitmen

belajar, semua program yang dari pesantren itu

mereka harus memenuhi 80 % lebih jadi kami

terus menggenjot mengurangi bermain, mereka

harus serius dalam waktu 4 tahun.116

Dengan konsiten para dewan pengajar

berkomitmen untuk membetuk generasi muda para calon

imam dan da‟i mereka di ajak untuk betul-betul serius

dalam mengikuti proses pembelajaran yang telah

disepakati bersama, dengan sebab itu selama empat tahun

mereka dimintak berkomitmen agar tercapainya proses

pembelajaran seperti yang di inginkan.

3. Materi dakwah yang dipelajari.

116

Wawancara Pribadi Dengan Pimpinan Ma‟had Ihya‟ Qolbun Salim, Dr.

Rusli Hasbi, Pada Tanggal 7 Maret 2018, Pukul 19:40 Wib.(Lihat Lampiran)

Page 111: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

98

Setiap proses pembelajaran yang telah

diberlakukan dalam mencapai tujuan maka memiliki

materi yang akan dipelajari, sehingga tolak ukur dalam

pembelajaran bisa diukur melalui porsi materi yang akan

dikaji dan pelajari. Melihat dari sebuah porsi materi yang

telah di palajari, maka berapa bobot atau presetase setiap

pelajaran.

Sesuai dengan tujuan pesantren, kebutuhan

pengkaderan ulama dan da’i itu banyak sekali

kami ambil poin tertinggi, seorang da’i harus,

menguasai hukum fiqih, itu kami titik beratkan,

kemudian hukum fiqih berpengaruh dengan

usul fiqh kami tinggkatkan, kemudian ulama

dan da’i kuat akidah, dan harus memahami al-

Qur’an dan hadis itu kami tingkatkan kemudian

metodologi dakwah kami mantapkan, karna

ulama yang aktif agresif, yang memahami

kehendak masyrakat kalau susuai dengan

prinsip-prinsip agama dia dukung dan dia

bantu, dia benarkankesitu arahnya. Karna itu

materi-materi pokok semua sama porsinya.

Kanpa itu semua materi-materi pokok karena

kami tidak mengajarkan materi tunjangan

karena yang dari kuliah itu materi tunjangan.117

Dalam materi dakwah seperti yang dikatakan oleh

pimpinan Ma‟had Qolbun Salim Dr. Rusli Hasbi, bahwa

materi atau poin tertinggi, seorang da‟i harus menguasai

hukum fiqih, jadi penekanannya pada materi hukum fiqih

untuk menunjang kebutuhan keilmuan para da‟i sehingga

117 Wawancara Pribadi Dengan Pimpinan Yayasan Ihya‟ Qolbun

Salim, Dr. Rusli Hasbi, Pada Tanggal 7maret 2018, Pukul 19:40 Wib.(Lihat

Lampiran)

Page 112: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

99

setelah mereka menjalani sebuah proses pembelajaran,

mereka sudah menguasai materi tersebut. Kemudian

terfokus dari materi itu ada keterkaitannya dengan usul

fiqih, sehingga lebih ditingkatkan. Dengan akidah

seorang da‟i lebih yakin dengan pedoman islam, al-

Qur‟an dan hadis. Dari beberapa penekan materi yang di

pelajari oleh para calon da‟i yang bertujan agar nantinya

mereka terjun kemasyarakat sudah terbiasa dalam segi

keilmuan dengan materi-materi yang telah mereka

dapatkan dan dikaji secara mendalam.

Materi dalam pembelajaran untuk menguatkan

kapasitas seorang da‟i diharuskan oleh setiap individu

maupun kelompok bisa memahaminya, karena dengan

materi yang diajarkan oleh para ustadz nantinya bisa

menjadi acuan ketika berada ditengah-tengah masyrakat.

Dalam proses pembelajaran seorang ustad seharusnya

memiliki beberapa cara agar bisa memberi sebauh

stimulus untuk menguatkan nalar dan ketajamn rohani

para anak didiknya, dengan memeberikan contoh

permasalahna terkini ini merupakan sebuah strategi yang

dilakukan oleh dewan pengajar sehingga dengan metode

itu mereka bisa terpacu nalarnya.

Dengan memberikan contoh terkini tentang

permasalahan fiqih dan syar’i yang lain

agar mereka bisa memahami secara detail.

Page 113: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

100

Berkaitan dengan Penguatan pemahaman secara

tafsir dari dan hadis dan ayat yang ada.118

Dengan penguatan rohani dan nalar yang dikuatkan

secara pemahaman tafsir, hadis dan ayat-ayat yang ada.

Dari pemahaman tafsir yang secara mendalam maka akan

lebih mengerti apa yang terkandung dalam ayat dan hadis

yang dikaji.

3. Evaluasi Hasil

Evaluasi Hasil (outcames), diarahkan pada evaluasi

keseluruhan dampak (overall impact) dari suatu program

terhadap penerima layanan (recepients). Pertanyaan utama

yang muncul dari evaluasi ini adalah: Bila suatu program

telah berhasil mencapai tujuannya, bagaimana penerima

layanan akan menjadi berbeda setelah dia menerima

layanan tersebut. Berdasarkan pertanyaan ini seorang

evaluator akan mengkontruksikan kriteria keberhasilan dari

suatu program. Kriteria keberhasilan ini akan dapat

dikembangkan sesuai dengan kemajuan suatu program

(berorientasi pada program = program oriented) ataupun

pada terjadinya perubahan prilaku dari klien (berorientasi

pada klien = client oriented.119

118 Wawancara Pribadi DenganPengajar Ma‟had Ihya‟ Qolbun Salim,

Ustad Aris, Pada Tanggal 3 Maret 2018, Pukul 20:40 Wib.(Lihat Lampiran)

119

Isbandi Rukminto Adi. Pemberdayaan, Pengembangan

Masyarakat, Hlm.128-129.

Page 114: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

101

Melihat Dari Visi maka dapa dinilai sudah berapa jauh

keberhasinyanya program ini.

Visi utama dari didirikanya pesantren ini adalah

melakukan pengkaderan dan pembekalan bagi para calon

ulama dan pendakwah yang mampu mewarnai umat menuju

pengamalan ajaran islam yang benar. 120

Misi

a. Mengkader ulama yang bersifat da‟i.

b. Menghidupkan syiar Islam melalui kegiatan dakwah

yang berkasinambungan.

c. Memperkenalkan Islam melalui pendidikan yang

berbasis al-Qur`an dan Sunnah.

d. Mendukung kegiatan-kegiatan sosial dan

kemasyarakatan yang berpihak.

Pada evaluasi hasil ini terbagi ke dalam lima bagian:

1. Evaluasi efisiensi yaitu analisis hubungan anatara

pencapaian output dengan input atau rasio pencapaian

output dengan populasi sasaran yang membutuhkan

pelayanan.

Dari segi efesiensi program terbilang sudah

cukup karena mereka memiliki perubahan dengan

adanya beberapa inisiatif yang mereka lakukan

ketika pengajar tidak bisa mengajar, ada beberapa

santri yang langsung menggantikan. Ini sesuai

dengan apa yang menjadi kewajiban seorang da‟i,

120 Https://Mahadqs.Wordpress.Com/Category/Profil/; Internet;

Diunduh Pada 16 Maret 2017, (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

Page 115: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

102

mampu memposisikan diri dalam keadaan apapun.

2. Evaluasi efektivitas yaitu analisis hubungan antara

outputs dengan outcomes.

Dalam segi efektivitas seperti yang

dirasakan oleh Fadli, sebagai alumi yang baru

selesai, hasil yang dirasakan pada dirinya banyak

perubahan dalam mental, keilmuan dan

pengalaman, jadi bisa dilihat bahwa programnya

tebilang efektif.

Alhamdulillhan , pesantren ini, dalam segi

keilmuan seperti membaca kitab dan

sebagainya , alhamdulillah ada perkembangan,

dan juga dalam organisasinya yaitu khususnya

pesantren ini, dan saya juga pernah menjadi

ketua disini dan mengiukuti kegiatan-kegiatan

dakwah disini.

Selama saya disini banyak sekali yang

saya dapat terutama dalam program

pengiriman da’i, dan dalam perogram dai, saya

banyak berlatih dalam berdakwah, dan juga

segi masyarakatnya, dan saya juga disini

terlibat dalam organisasi yang mana disini juga

ikatan mahasantri ihya’ saya terlibat menjadi

bagian bahasa, ibadah dan terahir jadi ketua

ikatan mahasantri, dan ahirnya juga saya

banyak belajar berorganisasi dalam sekala

kecil dan ikut terlibat beberapa pelatihan,

khutbah, penulisan, dan dari situ saya

mendapat pengalaman itu salah satu faktor

perkembangan dalam diri saya sendiri.121

121 Wawancara Pribdi Dengan Fadli Sebagai Alumni 2017 Yang

Telah Selesai Mengikuti Program. Pada 9 Maret 2018, pukul 20:00 Wib (lihat

Lampiran)

Page 116: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

103

3. Evaluasi dampak dan keberlanjutan program

adalah analisis hubungan antara dampak pelayanan

yang positif dan negatif dibandingkan dengan

outcomes.

Dampak dari kegiatan program adalah dalam

pembentukan mental ceramah tampil di

masyarakat sebelum mengikuti program dan

selama mengikuti program adalah dari beberapa

para santri yang diwawancarai, yang dilakukan

oleh Ma‟had Qolbun Salim mereka lebih

menguasai dan terlihat ada beberapa perubahan

sehingga mereka lebih terpacu dalam

meningkatkan kapasitas diri mereka yang dulunya

belum terlalu menonjol, sekarang sudah terlihat.

Dengan beberapa alasan yang disampaikan santri

yang telah mengikuti program tersebut.

Dari dampak yang dirasakan oleh para

santri Ma‟had Qolnun Salim, dapat kita lihat dari

beberapa pemaparan yang telah mereka sampaikan

sesuai dengan hasil wawancara yang telah

dilakukan.

Kalau yang saya rasakan lebih terbentuk

selama pondok ihya, karna disini setiap sore dan

pagi kita dapat giliran ceramah menyampaikn

materi depan teman jadi secara tidak langsung

saya terbiasa, nah nanti ada program pondok juga

waktu di ahir dakwah di daerah minoritas, jadi

sudah tidak takut lagi kan sudah terbiasa karna

setiap hari. Nah kalo dulu waktu diluar sih masih

Page 117: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

104

kurang berani karena juga dulu waktu SMA di

pondok siapa saja yang mau ikut muhadoroh,

karna juga hanya orang tertentu saja yang mau.

Itulah dampak langsung yang dirasakan oleh rifqi

sebagai santri yang mengikuti proses

pembelajarannya.

Mental dalam berdakwah baik itu ceramah atau

terjun langsung ke masyarakat saya rasakan lebih

terbentuk disini mentalnya karna dulu kalo di luar

belum terlalu berani mentalnya berlum terbangun

lah, kan saya juga dulu pernah pesantren di

Kalimantan, kalau mau ceramah itu harus cari

materi dulu agak lama lah, tapi selama di sini saya

sudah terbiasa kalau ada yang minta jadi

penceramah dadakan juga sudah bisa mau bahas

apa. Lebih santai tidak gugup tidak kaku seperti

dulu.

Akan tetapi terlepas dari hal diatas bahwasansanya

menurut salah satu santri Ma‟had Qolbun Salim

yang sudah lama mengikuti program pendidikan

yang dilakukan oleh ma‟had. Melihat jarak dan

waktu tempuh pengajar dengan jaraknya ada

beberapa jauh dari lokasi belajar sehingga membuat

mereka terhambat dan beberapa kali tidak bisa

masuk untuk mengajar. Dari sebab diatas sedikit

kekurangan yang ada.

Kekurangan mungkin dari segi pengajar

banyak yang tinggal diluar, mereka banyak

juga kesibukan lain, sering juga terkadang

kosong, akan tetapi ada inisiatif dari santri

Page 118: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

105

untuk mengisi kekosongan dan mengkaji

pelajaran seperti biasa.122

Kalau dilihat efektivitas dan efesiensi tujuan sudah

tergambarkan dan terlihat beberapa perubahan dan

bisa dikatakan ada perubahan. Meski ada beberapa

yang menjadi kekurangan dari proses belajar.

Kekurangan mungkin dari segi pengajar

banyak yang tinggal di luar, mereka

banyak juga kesibukan lain, sering juga

terkadang kosong, akan tetapi ada inisiatif

dari santri untuk mengisi kekosongan dan

mengkaji pelajaran seperti biasa.123

Dilihat dari pelayanan terhadap santrinya

terkadang ada beberapa dewan pengajar yang

tidak bisa memberi materi sehingga harus absen

dari mengajar, dilihat dari itu efektifitas dalam

pelayanan untuk mendidik harus lebih

ditingkatkan.

Dalam penentuan standar kelulusan untuk

keberhasilan para santri setelah mengikuti program

penguatan kapsitas ada beberapa yang menjadi

catatan, secara standar yang telah dikatakan oleh

pimpinan Ma‟had.

122

Wawancara Pribdi Dengan Fadli Sebagai Alumni 2017 Yang

Telah Selesai Mengikuti Program. Pada 9 Maret 2018, pukul 20:00 Wib (lihat

Lampiran)

123

Wawancara Pribdi Dengan Fadli Sebagai Alumni 2017 Yang

Telah Selesai Mengikuti Program. Pada 9 Maret 2018, pukul 20:00 Wib (lihat

Lampiran)

Page 119: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

106

Ada yang mengajar di pesantren ada yang

mendirikan pesantren, ada yang menjadi

penceramah didaerahnya, menjadi tokoh di

masyrakatnya dan melanjutkan di S2-S3 di luar

dan didalam negri. Dan kalau hanya menjadi

pengisi khutbah itu udah biasa karena

keseharian mereka diajarkan berceramah dan

cirihas mereka kalau mentyamapaikan sesuatu

dikaji mendalam missal seperti rukun solat

juma’at dikupas sejarah.124

Inilah beberapa standar keberhasialan para alumninya

yang nantinya selesai mengikuti program, jadi untuk

saat ini dari beberapa alumni, telah tersebar

diberbagai daerah tempat mereka tinggal menjadi

tokoh di masyrakatnya masing-masing menjadi

ustadz, dan ada sebagian yang telah mendirikan

lembaga pendidikan.

124

Wawancara Pribadi Dengan Pimpinan Ma‟had Qolbun Salin Dr.

Rusli Hasbi, (Lihat Lampiran)

Page 120: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

107

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penguatan kapasitas diri, salah satu bentuk dari komitmen

untuk menjalankan Program pendidikan melalui Ma‟had

(pendidikan Da‟i) dibuat karena adanya kegelisahan dari Dr.

Rusli Hasbi pimpinan ma‟had Qolbun Salim, yang melihat

Indonesia memiliki populasi terbesar di dunia. Namun, pada

kenyataannya masih banyak umat muslim Indonesia yang tidak

memiliki keagamaan yang kuat, akidah yang kuat, rasa memiliki

agama yang kuat, dan rata-rata bisa dibilang hanya Islam KTP

saja.

Dr. Rusli Hasbi berpendapat bahwa, landasan islam lebih

kuat terhadap orang-orang pesantren terutama pesantren

tradisional. Dr. Rusli Hasbi membandingkan dari segi

pemahaman agama antara lulusan pesantren dan lulusan

universitas tidaklah sama dimana, lulusan pesantren lebih

mendalam dibandinkan lulusan univesitas, dengan alasan bahwa

orang pesantren itu mengkaji dan orang kuliah itu memahami

secara pintas saja tidak dikaji secara mendalam. sedangkan orang

pesantren dikaji, oleh sebab itu lulusan pesantren dalam

memahami persoalan dikaji berulang-ulang. Oleh karena itu

Indonesia perlu diperbanyak pesantren yang khusus dalam

pengkaderan ulama dan yang siap turun kelapangan.

Page 121: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

108

Dalam proses berjalanya program pendidikan penguatan

kapasitas diri seorang da‟i, meliputi berbagai tahapan

diantaranya:

1. Mendalami agama

Para calon da‟i mereka diberikan materi tentang agama untuk

dikaji, sebelum mereka terjun langsung kemasyarakat dituntut

untuk menguasai materi pelajaran yang menguatkan daya fikir

mereka agar nantinya setelah selesai dari program pendidikan

tidak bingung dalam berdakawah. Secara kemampuan ilmu

pengetahuan sudah di latih sejak mereka mengikuti program

pendidikan dalam penguatan kapasitas keilmuan setiap

individu maupun kelompok.

2. Penerapan ilmu agama

Dalam proses penerapan ilmu agama, para calon da‟i

bagaimana didik untuk menjadi orang yang menerapakan

pengetahuan ilmu agama yang diproleh dalam kehidupan

sehari-hari sehingga antara pengetahuan dan pengamalan

sesuai dengan apa yang dilakukan.

3. Mengingatkan Umat

Seseorang calon dai dituntut untuk selalu meneyampaikan

sebuah kebaikan dalam mengajak para masyarakat menuju

jalan kebaikan, karena tugas seorang da‟i, mendakwahkan

ajaran agama agar tersebar luas.

Analisa penelitian ini mengunakan teori evaluasi

program, dengan melihat beberapa proses berjalanya program

yang dilakukan oleh Ma‟had Qolbun Salim. Dengan melihat

Page 122: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

109

beberapa aspek yang diakaji sehingga bisa melihat bagaimana

efetivitas program tersebut.

Denagan beberapa analisa dalam sebuah teori yang

digunakan meliputi

a. Evaluasi Input

Evaluasi ini meliputi beberapa tahapan yang dianalisa sudah

memenuhi kriteria atau belum yaitu, pengejar,syarat peserta

didik, programnya dan fasilitas yang diberikan memenuhi

kriteria atau tidaknya. Selama proses berjalannya sudah

memenuhi kriteria.

b. Evaluasi Proses

Evaluasi ini dilakukan untuk menilai bagaimana proses

kegiatan yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan rencana

yang telah dirumuskan. Evaluasi ini memfokuskan pada

aktivitas program yang melibatkan interaksi langsung antara

klien dengan staff. Tipe Evaluasi ini diawali dengan analisis

terhadap system pemberian bantuan atau kegiatan program.

e. Evaluasi Hasil

Evaluasi Hasil (outcames), diarahkan pada evaluasi

keseluruhan dampak (overall impact) dari suatu program

terhadap penerima layanan (recepients). Pertanyaan utama

yang muncul dari evaluasi ini adalah, bila suatu program telah

berhasil mencapai tujuannya, bagaimana penerima layanan

akan menjadi berbeda setelah dia menerima layanan tersebut.

Berdasarkan pertanyaan ini seorang evaluator akan

mengkontruksikan kriteria keberhasilan dari suatu program.

Page 123: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

110

Kriteria keberhasilan ini akan dapat dikembangkan sesuai

dengan kemajuan suatu program (berorientasi pada program =

program oriented) ataupun pada terjadinya perubahan prilaku

dari klien (berorientasi pada klien = client oriented).

Dari beberapa tipe evaluasi diatas maka bisa dilihat

secara efektivitas program pendidikan untuk penguatan

kapasita seorang da‟i dari prosesnya bisa dibilang berjalan

sesuai dengan perencanaan. Dalam evaluasi hasil juga

beberapa perubahan yang dirasakan oleh para santrinya baik

itu dalam bidang pembentukan mental ceramah dan

pengetahuan untuk menambah kapasitas keilmuan bisa

dibilang cukup menimbulkan hasil yang seperti diinginkan

oleh para dewan pengajar.

B. Saran

Dari berbagai informasi yang didapat dari hasil observasi

dan penelitian langsung dengan wawancara penelitian dan anilis

data yang telah penulis lakukan dan telah terurai dalam bab

sebelumnya tentang proses pelaksanaan program penguatan

kapasitas calon da‟i, melalui Ma‟had Pengkaderan Qolbun Salim,

dengan tujuan untuk menjadikan para da‟i yang ahli dalam

bidang agama islam, dalm pengutan karakter, wawasan dan

keilmuan. Ada beberapa saran antara lain:

1. Proses pengajaran dan disiplin kepada seluruh para santri

perlu ditingkatkan. Karena melihat para santri banyak

yang tidak tepat waktu dalam mengikuti proses

pembelajaran rutin yang dilakukan.

Page 124: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

111

2. Bagi pengurus memberikan beberapa sangsi bagi para

santri yang telat tampa terkecuali agar terbentuknya jiwa

disiplin bagi para santri dan bisa menghargai waktu.

3. Menjaga ketertiban dan kebersihan pondok agar proses

pembelajaran aman, nyaman dan bisa menjadi sebuah

kewajiban dalam menjaganya.

4. Masalah disiplin waktu para dewan guru dan santri dalam

menjalankan proses belajar, sehingga para guru dan santri

memiliki displin waktu yang baik.

5. Untuk para dewan guru yang mengajar karena jarak

tempuhnya yang jauh dari rumah ketempat mengajar

sehingga terlambat dan kurang tepat waktu. Untuk

kedepannya agar fasilitas tempat tinggal para dawan guru

disediakan.

6. Untuk fasilitas para santri kedepannya agar bisa ditambah

untuk asrama, sehingga dalam proses rekrutmen setiap

tahunnya bisa memiliki target yang jelas, tidak

menyesuaikan kapsitas asrama, jadi angka kelulusan dan

rekrutmen setiap tahunnya seimbang tidak tumpang

tindih.

Page 125: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

112

Daftar Pustaka

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan

Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada

Pemikiran dan Pendekatan Praktis). Jakarta: LPFEUI,

2001.

Amri, Sofan. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan

Menengah dalam Teori Konsep dan Analisis. Jakarta:

PT. Prestasi Pustakarya, 2013.

Andy Wiyani, Novan. Konsep, Praktik dan Strategi Membumikan

Pendidikan Karakter di SD, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2013.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendididkan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan.

Yogyakarta: Bina Aksara, 1998.

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin Abdul Jabar. Evaluasi

Program Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara, 1998.

AS, Enjang dan Aliyudin. Dasar-Dasar Ilmu Dakwah:

Pendekatan Filosofis dan Praktis. Bandung: Widya

Padjadjaran, 2009.

Page 126: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

113

Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Public, Dan Ilmu Sosial Lainnya, Edisi

Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2015.

Faizah dan Lalu Muchsin Effendi. Psikologi Dakwah (cet. II).

Jakarta: Kencana, 2009.

Gunawan, Heri. Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam. Bandung: Alfabeta, 2012.

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah. Jakarta: UIN

Jakarta Press.

Kurniawan, Syamsul. Pendidikan Karakter: Konsepsi dan

Implementasinya Secara Terpadu di Lingkungan

Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Muhaemin Abda, Slamet. Prinsip-Prinsip Metodologi Dakwah.

Surabaya: Al-Ikhlas, 1994.

Muhtadi & Tantan Hermansyah. Management Pemgembangan

Masyrakat Islam, Ciputat: UIN Jakarta Pers, 2013.

Muin, Fatchul. Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoretik dan

Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Page 127: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

114

Muthalib, Abdul. Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

(Teori dan Praktik). Kudus: Buku Daros STAIN, 2009.

Partanto, Pius A. dan M dahlan Al Bary. Kamus Ilmiah Popoler.

Surabaya: Arloka, 1994.

Qomar, Mujamil. Pesantren Dari Transpormasi Metodologi

Menuju Demokratisasi Institusi, Jakarta: Erlangga,

1993.

Rafi', Suryatna. Teknik Evaluasi cet-ke 10. Bandung: Angkasa,

1988.

Rohman, Muhammad. Kurikulum Berkarakter (Refleksi dan

Proposal Solusi Terhadap KBK dan KTSP). Jakarta:

Prestasi Pustakaraya, 2012.

Salam, Syamsir. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. Konsep dan Model Pendidikan

Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Cet: 5). Bandung:

Alfabeta, 2009.

Page 128: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

115

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan

Masyarakat, Kajian Strategis Pembangunan

Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung:

ReflikaAditama, 2005.

Suhartono, Suparlan. WAWASAN PENDIDIKAN Sebuah

Pengantar Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2008.

Surya Brata, Sumandi. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali,

1987.

Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Strategi Dakwah. Surabaya: Al-

Ikhlas, 1983.

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: cv Gaya Media

Pratama, 1997.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, 1998.

Toha, M. Chatib. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Press, 1991.

Page 129: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

116

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar.

Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:

PT.Bumi Aksara, 2009.

Yusuf Tayibnapis, Farida. Evaluasi Program dan Instrumen

Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian.

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008.

- Wawancara:

Sujana, Aan. 2018. Wawancara Pribadi Dengan Pimpinan

Yayasan Dr. Rusli Hasbi. Pada Tanggal 17 Maret 2018,

Pukul 19:30 Wib.

Sujana, Aan. 2018. Wawancara Langsung Dengan Pengurus

Yayasan. Pada 23 Mei 2018 Pukul 20:15 Wib

- Jurnal:

Eko Putro Widoyoko. Evaluasi Program Pembelajaran

(Instructional Program Evaluation). Jurnal.

- Internet:

Yayasan Ihya‟ Qalbun Salim (2018). “YIQS Program

Pendidikan”. Diakses dari:

https://yiqs.wordpress.com/program/pendidikan/

Mahadqs (2017). “Profil Mahadqs”. Diakses dari:

https://Mahadqs.Wordpress.Com/Category/Profil/

Page 130: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

117

Mahadqs (2017). “Daftar Alumni Mahadqs”. Diakses dari:

https://Mahadqs.Wordpress.Com/2017/03/16/Daftar-

Alumni-Mahad-Qalbun-Salim-Jakarta/

Page 131: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

118

Page 132: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

119

Page 133: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

120

Page 134: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

121

Lampiran: Ke 1

Panduan Wawancara

A. Pendiri Dan pimpinan

1. Apa dasar pemikiran penyusunan kurikulum calon

pemimpin dan da'i di Ma‟had Qolbun Salim ?

2. Bagaimana komposisi penyusunan kurikulum calon

pemimpin dan da'i di Ma‟had Qolbun Salim ?

3. Metode apa saja yang digunakan dalam proses

pembelajaran calon pemimpin dan da'i di Ma‟had

Qolbun Salim ?

4. Apa syrat dan kriteria yang diberlakukan untuk

menjadi seorang tenaga pengajar calon pemimpin dan

da'i di Ma‟had Qolbun Salim ?

5. Dalam bidang apa saja yang harus dikuasai oleh

tenaga pendidik calon pemimpin dan da'i di Ma‟had

Qolbun Salim ?

6. Apa strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan

pembelajaran calon pemimpin dan da'i di Ma‟had

Qolbun Salim ?

7. Apa tujuan utama dari pendidikan calon pemimpin

dan da'i di Ma‟had Qolbun Salim ?

8. Berapa jumlah pendidik yang ada di Ma‟had Qolbun

Salim ?

9. Berapa kali pertemua setiap pendidik dalam satu

minggu ?

Page 135: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

122

10. Berapa jam dalam satu kali pertemuan setiap

pengajar?

11. Apa strategi pimpinan pondok dalam mewujutkan

tujuan besar di Ma‟had Qolbun Salim ?

12. Materi apa saja yang di pelajari di Ma‟had Qolbun

Salim ?

13. Apa saja indikator seorang calon dai bisa dikatakan

lulus dari program pengkaderan di Ma‟had Qolbun

Salim ?

B. Pengajar

1. Apa strategi pengajar dalam proses pendididkan calon

pemimpin dan da'i di Ma‟had Qolbun Salim ?

2. Metode apa saja yang digunakan oleh pengajar dalam

penyampaian materi yang diberikan kepada calon

pemimpin dan da'i di Ma‟had Qolbun Salim ?

3. Dalam bidang apa saja keilmuan yang dikuasai oleh

setiap pendidik?

4. Apa saja aktivitas sehari-hari pendidik selain mengajar

di di Ma‟had Qolbun Salim ?

5. Bagaimana cara menguatkan daya nalar setiap calon

pemimpin dan da'i di Ma‟had Qolbun Salim ?

6. Bagaimana menguatkan ketajaman rohani calon

pemimpin dan da'i di Ma‟had Qolbun Salim?

7. Bagaimna pengajar mengenali potensi calon

pemimpin dan da'i ihya' qolbun salim ?

Page 136: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

123

C. Pengurus/ pembina

1. Apa saja tugas dan fungsi seorang pembina dalam

keseharian di Ma‟had Qolbun Salim ??

2. Apa saja keluhan yang dirasakan dalam membina para

calon pemimpin dan da'i di Ma‟had Qolbun Salim ?

3. bagaiaman cara pengurus melakukan pembinaan

kepada santri selama di asrama?

D. Santri

1. Sudah berapa lama anda mengikuti proses

pengkaderan ulama dan da‟i di Ma‟had Qolbun Salim.

2. Apa latar belakang pendidikan anda sebelum menjadi

mahasantri di pondok ihya qolbun salim?

3. Apa motivasi anda mengikuti program pengkaderan

ulama dan dai di Ma‟had Qolbun Salim ?.

4. Apa perbedaan metode pembelajaran di kampus dan

di pondok ihya qolbun Salim?

5. Kalau pembentukan mental untuk ceramah atau tampil

dalam masyrakat lebih terbetuknya dari mana sebelum

masuk di Ma‟had Qolbun Salim atau sudah terbentuk

sebelumnya?

6. Apa saja manfaat yang dirasakan selama mengikuti

proses pengkaderan di Ma‟had Qolbun Salim ?

7. Perubahan apa saja yang anda rasakan dalam diri anda

sebelum dan sesudah mengikuti proses pengkaderan di

diMa‟had Qolbun Salim ?

Page 137: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

124

E. Alumni

1. Apa aktivitas sekarang setelah selesai mengikuti

program pendidikan di Ma‟had Qolbun Salim ?

2. Apa motivasi mengikuti program pendidikan da‟i di

Ma‟had Qolbun Salim ?

3. Apa latar belakang anda sebelum masuk disini

pendidikannya dimana?

4. Apa Perbedaan sebelum masuk di Ma‟had Qolbun

Salim ?

5. Apa perubahan dalam diri anda yang sangat dirasakan

Sebelum masuk dan setelah menjadi alumni dalam

bidang keilmuanya?

6. Apa saja menurut anda kekurang dalam proses

pembelajaran disini

Page 138: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

125

Lampiran : Ke 2

Nama :Rifqi Ridhoi

Kampus :UIN Syarif Hidayatullah

Asal :Kalimantan

Tahun Masuk:2017

1. Sudah berapa lama anda mengikuti proses

pengkaderan ulama dan da’i di Ma’had Qolbun

Salim?

Jawab: Sudah satu tahun kurang lebih

2. Apa latar belakang pendidikan anda sebelum menjadi

mahasantri di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: saya dulu pesantren

3. Apa motivasi dan tujuan anda mengikuti program

pengkaderan da’i di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Kalau saya pribadi itu mempunyai prinsip ingin

memanusiakan manusia, saya tuh disini ingin berbagi

dan bagaimana kedepannya, mengajak orang-orang

dalam kebaikan.

4. Apa perbedaan metode pembelajaran di kampus dan

di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Kalau perbedaanya yaitu terdapat dalam cara

pengajarnya dalam pembahasan dan penyamapainya

misal mengakaji tentang ayat, ya satu persatu kita bedah

sejarahnya, asal usul ayatnya pokoknya mendalam lah

kita kaji bersama. Kalau di kampus itu kita biasanya

Page 139: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

126

dikasih suatu permasalhan oleh dosen dan suruh

mendidkusikan dan membuat tugas ya itu sebagai

pemantik saja dari dosen.

5. Kalau pembentukan mental untuk ceramah atau

tampil dalam masyrakat lebih terbetuknya dari mana

sebelum masuk di Ma’had Qolbun Salim atau sudah

terbentuk sebelumnya?

Jawab: Kalau yang saya rasakan lebih terbentuk selama

pondok ihya, karna disini setiap sore dan pagi kita dapat

giliran ceramah menyampaikan materi depan teman jadi

secara tidak langsung saya terbiasa, nah nanti ada

program pondok juga waktu di ahir dakwah di daerah

minoritas, jadi sudah tidak takut lagi kan sudah terbiasa

karna setiap hari. Nah kalo dulu waktu diluar sih masih

kurang berani karena juga dulu waktu SMA di pondok

siapa saja yang mau ikut muhadoroh, karna juga hanya

orang tertentu saja yang mau.

6. Apa saja manfaat yang dirasakan selama mengikuti

proses pengkaderan di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Pertama disiplin, di bentuk bagaimana dalam

solat berjamaah, belajar, dan pelatihan bagaimana

menyampaikan dakwah

7. Perubahan apa saja yang anda rasakan dalam diri

anda sebelum dan sesudah mengikuti proses

pengkaderan di Ma’had Qolbun Salim ?

Page 140: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

127

Jawab: Saya sudah terbiasa dalam menyamapaikan

dakwah dan menjadi disiplin, lebih menjadi kesadaran

dalam waktu setiap belajar karena disini juga tidak ada

hukuman kaya di pondok waktu SMA lebih kesadaran

masing-masing.

8. Apa kekurangan yang dirasakan dalam peroses

pembelajaran yang harus di tingkatkan?

Jawab: Dalam keaktifan teman dalam kepekaannya dalam

menanggapi masalah agak lambat harus ada pancingan

dari ustadznya. Kalua untuk pengajar tidak ada karena

mumpuni di bidangnya dan fasilitas semuanya sudah

terpenuhi.

Page 141: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

128

Page 142: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

129

Lampiran : Ke 3

Nama : Ridoni

Kampus : UIN Syarif Hidayatullah

Asal : Kalimantan

Tahun Masuk: 2016

1. Sudah berapa lama anda mengikuti proses

pengkaderan ulama dan da’i di Ma’had Qolbun

Salim?

Jawab: sudah dua tahun

2. Apa latar belakang pendidikan anda sebelum menjadi

mahasantri di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: pondok pesantren modern.

3. Apa motivasi anda mengikuti program pengkaderan

ulama dan dai di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Tujunnya untuk siar Islam, buat pengalaman

mengenai keislaman itu bagaimana agar kita tidak salah

arah dan kita peraktikkan . Motivasinya supaya kita bisa

mengajak orang banyak dan terutama diri kita sendiri,

jika sudah baik insyaallah bisa mengajak orang. Karna

ini pondok pengkaderan da’i dan ulama. Belajar agama

buat diri sendiri tidak buat orang sia-sia jadi harus

adalah manfaat orang lain bangsa Negara dan bagi

agama Islam.

4. Apa perbedaan metode pembelajaran di kampus dan

di Ma’had Qolbun Salim ?

Page 143: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

130

Jawab: Saling berkesinambungan karna semua proses

pembentukanya kita dapat dari mana aja. Kalau di

kampus kita pelajaranya ada bahasa arabnya juga

diperdalamnya di pondok dalam segi keilmuan. Pondok

ihya’ lebih banyak dalam pembentukan ilmu dan

mentalnya.

5. Kalau pembentukan mental untuk ceramah atau

tampil dalam masyrakat lebih terbetuknya dari mana

sebelum masuk di Ma’had Qolbun Salim atau sudah

terbentuk sebelumnya?

Jawab: Mental dalam berdakwah baik itu ceramah atau

terjun langsung ke masyarakat saya rasakan lebih

terbentuk disini mentalnya karna dulu kalo di luar belum

terlalu berani mentalnya berlum terbangun lah, kan saya

juga dulu pernah pesantren di Kalimantan, kalau mau

ceramah itu harus cari materi dulu agak lama lah, tapi

selama disini saya sudah terbiasa kalo ada yang minta

jadi penceramah si dadakan juga sudah bisa mau bahas

apa. Lebih santai tidak gugup tidak kaku kaya dulu.

6. Apa saja manfaat yang dirasakan selama mengikuti

proses pengkaderan di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Kalau pulang kampung si biasanya kita sering

diundang jadi imam dan penceramah baca doa di

kampung.

Page 144: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

131

Masyrakat mengudang karna alumni ihya atau pondok

lama, karna pondok lama juga termasuk tertua di

kampong saya. Tetapi secara mental dan keilmuan dalam

berceramah saya lebih banyak saya dapat disini.

7. Perubahan apa saja yang anda rasakan dalam diri

anda sebelum dan sesudah mengikuti proses

pengkaderan di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Mental dalam berdakwah baik itu ceramah atau

terjun langsung ke masyarakat saya rasakan lebih

terbentuk disini. Karena dulu kalau di luar belum terlalu

berani dan mentalnya berlum terbangun.

Page 145: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

132

Page 146: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

133

Lampiran : Ke 4

Nama : Beril Amal

Kampus : UIN Syarif Hidayatullah

Asal : Lamongan

Tahun Masuk : 2015

1. Sudah berapa lama anda mengikuti proses

pengkaderan ulama dan da’i di Ma’had Qolbun Salim.

Jawab: Tiga tahun

2. Apa latar belakang pendidikan anda sebelum menjadi

mahasantri di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: pesantren salafi

3. Apa motivasi anda mengikuti program pengkaderan

ulama dan da’i di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Karna mungkin ini ya dari pada gak ada kerjaan

daripada ngekos doang,ya disini gratis juga, selain di

luar kuliah juga, ya mungkin menambah ilmu selain di

luar kuliah kan, karna masih, kurang juga kan.

4. Apa perbedaan metode pembelajaran pondok anda

dulu, dengan kampus dan di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Kalau disinikan lebih mendalam yang kalo dulu

belom nmendalam wawasan keagamaan, kalo modern

mah gak begitu mendalam, mungkin wawasan

keagamaan, dan baigronya di daerah.

5. Kalau pembentukan mental untuk ceramah atau

tampil dalam masyrakat lebih terbetuknya dari mana

Page 147: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

134

sebelum masuk di Ma’had Qolbun Salim atau sudah

terbentuk sebelumnya?

Jawab: Ya dari sini lebih karna wawasan ada ilmunya

ada dan wawasan sosial ada. Mungkin saya ada

kemajuan disini pasti ada, ya lebih ini aja belajar

menyampaikan karena itu tadi secara keilmuan

perkembangan secara wawasan sosial juga lebih banyak

itu mempengaruhi mental pastinya itu, dan belajar

berdakwah mempengaruhi.

Ketika di kampung halaman apakah sering di suruh

ceramah atau jadi imam di kampung.

Dikit si, mungkin teraweh, ceramah tapi jarang waktu di

kampung.

6. Apa saja manfaat yang dirasakan selama mengikuti

proses pengkaderan di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Terutama keilmuan agama, wawasan agama

mungkin karna saya dari daerah belom pernah ke

Jakarta, ya banyak si wawasan kepribadian banyak si

nasehat-nasehat, dan kepribadian.

7. Perubahan apa saja yang anda rasakan dalam diri

anda sebelum dan sesudah mengikuti proses

pengkaderan di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Keilmuan mungkin, wawasan yang tentunya, dan

beberapa ustadz menerangkan pemahan agama itu

sejalan dengan kontek perkembangan jaman sehingga

kita tidak bisa melihat dalam satu sudut pandang.

Page 148: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

135

Page 149: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

136

Lampiran : Ke 5

Nama : Syahrullah

Kampus : Lipia

Asal : Banten

Tahun Masuk : 2014

1. Sudah berapa lama anda mengikuti proses

pengkaderan ulama dan da’i di Ma’had Qolbun

Salim?

Jawab: sudah sekitar 4 tahun

2. Apa latar belakang pendidikan anda sebelum menjadi

mahasantri di pondok ihya qolbun salim?

Jawab: Pondok pesantren modern

3. Apa motivasi anda mengikuti program pengkaderan

ulama dan da’i di Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Waktu masuk kesini awalnya tertarik ya, karna

motonya disinikan mencetak ulama dan da’i, jadi pengen

coba belajar aja, kan disini ada program dakwah

kedaerah minoritas, kan dulukan cuma dikosan saja gak

teratur semau kita, masuk sini lebih teraratur dan tertib

ada penyeimbang cari pembanding lah supaya imbang.

4. Apa perbedaan metode pembelajaran formal sebelum

dan setelah di Ma’had Qolbun Salim?

Jawab: ya jauh beda lah karna dulu aliah tingkatanya dan

pelajaranya tidak begitu detail hanya tau saja, mnisal

Page 150: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

137

kalo disini bahas tentang soalat dari berbagai pendapat

ulama.

5. Kalau pembentukan mental untuk ceramah atau

tampil dalam masyrakat lebih terbetuknya dari mana

sebelum masuk pondok ihya’ atau sudah terbentuk

sebelumnya?

Jawab: kalau pondok dulu ada muhadoroh cuma gimana

beda, kalau kita disini kita cari model yang sama dan pas

sama tipe kita, kalau di aliah ngapalin tek gitu aja di

sampein, disinikan kita bebas ekspresi, di aliah dulu

tegang, tapi disinikan enggak rilek aja, dan emang disini

juga ibaratnya ceramah didepan teman teman semua, dan

mungkin keilmuanya lebih tinggi di atas kita ya susah

juga agak-agak pede, apalagi yang diceramahin kaka

kelas, jadi ngomongya takut salah, jadi mental ceramah

terbentuk disini.

6. Apa saja manfaat yang dirasakan selama mengikuti

proses pengkaderan di Ma’had Qolbun Salim.?

Jawab: kalau disini si apa ya, mungkin lebih, sudah pede

ceramah, dibanding dulu, masih agak kaku dan gerogi,

kalo bidang keilmua banyak hal-hal pelajaran-pelajaran

di kampus belom di pelajari disini ada jadi di kampus

sudah tidak aneh.

Page 151: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

138

7. Perubahan apa saja yang anda rasakan dalam diri

anda sebelum dan sesudah mengikuti proses

pengkaderan Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Sudah pede ceramah, dibanding dulu, masih agak

kaku dan gerogi, kalau bidang keilmuan banyak hal-hal

pelajaran-pelajaran di kampus belom dipelajari disini

ada jadi di kampus sudah tidak aneh.

Page 152: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

139

Page 153: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

140

Lampiran : Ke 6

Nama : Fadli Maskur

Kampus : Lipia

Asal Madura : Madura

Tahun Masuk : 2013

1. Apa aktivitas sekarang setelah selesai mengikuti program

pendidikan Ma‟had Qolbun Salim?

Jawwab: Kegiatan sekarang mengajar di sekolah dan di

pesantren ini.

2. Apa motivasi mengikuti program pendidikan da’i

Ma’had Qolbun Salim ?

Jawab: Sebelum sini saya kan kos, setelah dapat info dari

brosur, memang sebelumnya saya kos, untuk kegiatan

diluar kuliah hampir tidak ada, ya itu yang memotifasi

saya untuk menembah waktu aktivitas keilmuan saya

diluar kuliah biar waktu kosong tidak terbuang sia-sia. ke

2 untuk mengembangkan atau ikut partisipasi kegiatan

dakwah pesantren ini, seperti yang saya ketahui

pesantren ini setiap tahunnya mengirim santrinya di

daerah minoritas setiap tahunnya, saya juga ingin ikut

berproses disitu, sebagai latihan juga buat saya,

disamping buat menambah keilmuan saya dalam kajian

dan diskusi.

3. Apa latar belakang anda sebelum masuk disini

pendidikannya dimana?

Page 154: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

141

Jawab: Saya dulu pesantren, kurang lebih enam tahun dan

pengabdian 8 bulan.

4. Perbedaan apa saja sebelum danketika masuk

Ma’had Qolbun Salim?

Jawab: alhamdulillhan , pesantren ini, dalam segi

keilmuan seperti membaca kitab dan sebagainya ,

alhamdulillah ada perkembangan, dan juga dalam

organisasinya yaitu khususnya pesantren ini, dan saya

juga pernah menjadi ketua disini dan mengiukuti

kegiatan-kegiatan dakwah disini.

Selama saya disini banyak sekali yang saya dapat

terutama dalam progranm pengiriman da’i, dan dalam

perogram da’i saya banyak berlatih dalam berdakwah,

dan juga segi masyarakatnya, dan saya juga disini

terlibat dalam organisasi yang mana disini juga ikatan

mahasantri ihya saya terlibat menjadi bagian bahasa,

ibadah dan terahir jadi ketua ikatan mahasantri, dan

ahirnya juga saya banyak belajar berorganisasi dalam

sekala kecil dan ikut terlibat beberapa pelatihan, khutbah,

penulisan, dan dari situ saya mendapat pengalama. Itu

salah satu faktor perkembangan dalam diri saya sendiri.

5. Apa perubahan dalam diri anda yang sangat

dirasakan Sebelum masuk dan setelah menjadi alumni

dalam bidang keilmuanya?

Page 155: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

142

Jawab: Seperti saya sampaikan sebelum masuk saya haya

dikampus saja, dalam keilmuan alhamdulillah disini juga

dulunya banyak dari pesantren juga saya banyak belajar

dari mereka, dalam segi penulisan juga bisa berkembang

karena disini juga ada tuntutan, dalam segi penyamapian

dakwah, itu sangat signifikan berubah. sebelumnya juga

saya pernah pesantren di Madura juga ada program

ceramah tapi setelah keluar jarang di asah mental

berkurang mulai hilang . setelah saya disini, setiap hari

dilatih dalam ceramah dan disini juga saya pernah

menjadi pengisi kajian umum disini, seperti dimalam

kamis ini.

Dan alhamdullah saya juga sering mengisi kajian-kajian

diluar juga banyak sekali perubahan dalam diri saya

setelah masuk pesantren ini.

6. Menurut anda apa kekurang dalam proses

pembelajaran disini ?

Jawab: Kekurangan mungkin dari segi pengajar banyak

yang tinggal diluar, mereka banyak juga kesibukan lain,

sering juga terkadang kosong, akan tetapi ada inisiatif

dari santri untuk mengisi kekosongan dan mengkaji

pelajaran seperti biasa.

Page 156: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

143

Page 157: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

144

Lampiran : Ke 7

Nama : Aris

Status : Ustadz Pengajar

1. Sudah berapa lama mengajar santi Ihya Qolbun

Salim?

Jawaban: Dari awal berdiri tahun 2009 nan lah.

2. Apa strategi mengajar dalam pengutan kapasitas ?

Jawaban: Dengan memberikan pemahaman tentang islam

sesuai dengan sumber hukum yang ada dan sesuai dengan

kapasitas mereka.

3. Metode penyampai materi ?

Jawaban: memakai dengan ceramah dan metode diskusi

dan sering pengalaman.

4. Bidang ilmu yang dikuasai ?

Jawaban: Syariah, dan fiqih.

5. Aktivitas sehari-hari ?

Jawaban: Sebagai da’i dan pengajar di Bekasi

6. Bagaimana cara menguatkan nalar mahasantri ?

Jawaban: Dengan memberikan contoh terkini tentang

permasalahan fiqih dan syariah yang lain agar mereka

bisa memahami secara detail.

Page 158: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

145

7. Bagaiman cara menguatkan Ketajaman rohani para

mahasantri?

Jawaban: Berkaitan dengan Penguatan pemahaman

secara tafsir dari dan hadis dan ayat yang ada.

8. Bagaimana Cara memahi potensi para santri ?

Jawaban: Bisa dipahami dari sisi yang menonjol dari

mereka, ada santri menonjol dari segi tilawahnya

sehingga dia lebih pas sebagai iman ada juga yang

publik spiking sehingga lebih cocok sebagai penceramah

dan ada juga suka berpetualang sehingga mereka lebih

suka syafari dakwah, secara keseluruhan diharapkan

para santri memiliki potensi-potensi tersebut agar bisa

menjadi da’i dimanapun.

9. Kalau menurut ustadz potesi para santri yang dilihat

banyak dimana ?

Jawaban: Yang saya lihat yang banyak ya sebagi imam

atau da’i dan pendakwah atau juaga penceramah.

Page 159: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

146

Page 160: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

147

Lampiran : Ke 8

Nama : Amirudin Marsan Madina, Lc

Jenis kelamin : laki-laki

Jabatan : Sekertaris Ma‟had Ihya‟ Qolbun Salim?

Pekerjaan : pengajar

Pendidikan : Sarjana S1 Mesir

Alamat : lebak Bulus

1. Apa dasar dalam penyusunan kurikulum Pondok

Ihya’ Qolbun Salim?

Jawab: Dasar pemikiran dari kepada hal yang menunjang

tercapainya tujuan tersebut, memperbanyak keilmuan

agama, fiqih, akidah dan usul fiqh, ahlaknya dan metode

dakwahnya.

2. Bagaimana santri mendalami agama ?

Jawab: Dengan memberikan materi keilmuan tentang

agama kepada santri secara konsisten setiap hari.

3. Bagaimana para santri dalam pengamalan agama?

Jawab: Para santri penekananya kepada akhlaknya dan

karakternya terutama dalam beribadah juga sperti solat

berjamaah.

4. Bagaimana da’i mengingatkan umat lalai?

Jawab: Sebelum mereka terjun langsung kepada

masyrakat mereka diberikan keterampilan dalam

berceramah setiap harinya secara bergantian kepada

Page 161: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

148

santri, agar terbiasa dalam pengusaan keterampilan

dakwahnya.

5. Bagaimana komposisi kurikulum pondok ihya qolbun

salim?

Jawab: Berapa persentase dalam keterampilan, ilmu,

ddan materi pokok ?

Secara komposisi Ihya Qolbun Salim hampir semua

bermuatan dakwah dan materi dakwah secara merata.

sekitar 40 % pengetahuanya para santi itu dikuatkan

agar secara pemikiranya mereka matang dalam

pengetahuan agama.

Secara materi semua yang dibrikan bermuatan dakwah

dan keilmuan para santri.

Sekita 30% keterampilan mereka berceramah, karna

setiap dari santri mendapat giliran berceramah setiap

harinya menyampaikan tausiah.

6. Apa tujuan utama pengkaderan ulama dan dai

Pondok Ihya’ Qolbun Salim ?

Jawab: Mereka bisa terjun ke masyarakat mereka sendiri

menjadi aktor dan pemimpin, yang menjadi panutan bagi

masyarakat yang berilmu, menjadi penyeru dan sebagai

contoh atau tauladan di masyarakatnya. Seperti yang

selalu wejangan yang diberika kepada santri dalam

berdakawah jangan takut ,miskin dan yang ditekankan

merka selalu diberikan wejang bahwasanya dakwah itu

bukan mencari uang, dan jujur terhadap diri sendirikarna

dalam berdakwah tampa pamrih dan pengamalan agama

Page 162: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

149

7. Keterampilan apa saja yang dilatih dalam pendidikan

dai?

Jawab: Keterampilan dalam beceramah mendalami

agama.

8. Materi apa saja yang di plajari?

Jawab: Materi yang bermuatan keilmuan agama dan

dakwah, seperti usul fiqh, tauhid, fiqh mazhabi, hadish

ahkam, dan tahfiz quran.

9. Apa indikator keberhasilan dalam pendidikan calon

dai?

Jawab: Ketika para santri menjadi pemimmpin

dimasyarakatnya dan bisa menjadi contoh dalam

menyampaikan agama islam.

Page 163: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

150

Page 164: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

151

Lampiran : Ke 9

Nama : Rusli Hasbi. MA.

Jabatan : Pimpinan Ma‟had Qolbun Salim

1. Apa dasar pemikiran penyusunan kurikulum calon

pemimpin dan da'i pondok Ihya' Qolbun Salim.?

Jawaban: Karena umat muslim di Indonesia terbesar

dunia, dan masih banyak umat muslim Indonesia yang

tidak memiliki keagamaan yang kuat, akidah yang

kuat, rasa memiliki agama yang kuat, sehingga

mereka rata-rata seperti hanya islam ktp. Berbeda

orang pesantren tradisional itu kuat agamanya, dan

orang kuliahan itu tidak begitu kuat agamnya di

banding dengan orang pesantren. Karena orang

kuliah itu memahami agama tidak sekuat orang

pesantren, orang pesantren itu mengkaji orang kuliah

itu memahami pahami secara pintas saja tidak dikaji

mendalam, islam begini ya sudah. Ke satu( 1) Kalau

orang pesantren dikaji, makanya kalau orang

pesantren itu satu persoalan dikaji berulang-ulang.

Oleh karena demikian berdasarkan itu Indonesia

perlu diperbanyak pesantren dan yang ke dua (2)

khususnya di Jakarta yang saya lihat banyak

Universitas yang tidak mendalami keagamaan,

mungkin kamu bisa merasakan di Fakultas Dakwah

UIN hanya mengambang, Usuludin hanya

mengambang, apalagi dosenya itu liberal itu lebih

Page 165: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

152

gawat lagi ,sedangkan yang tidak liberal saja masih

banyak mengambang, termasuk yang saya lihat yang

paling kuat itu di UIN Dirosah Islamiah, tetapi

menurut saya masih perlu di tingkatkan, jadi oleh

karena demikian latar belakang itulah yang saya buat,

saya bantu UIN, UMJ,PTIQ, LIPIA dan kampus

sekitar Jakarta untuk memahami keagamaan.

Makanya disini pelajarannya sesuai dengan

pesantren, pengkaderan ulama dan da’i jadi lebih

kepada mengkader menjadi da’i yang siap turun

kelapangan.

2. Komposisi kurikulum dalam pengakderan?

Jawab: Sesuai dengan tujuan pesantren , kebutuhan

pengkaderan ulama dan dai itu banyak sekali kami

ambil poin tertinggi, seorang dai harus, menguasai

hukum fiqih, itu kami titik beratkan, kemudian hukum

fiqih berpengaruh dengan usul fiqh kami tinggkatkan,

kemudian ulama dan da’i kuat akidah, dan harus

memahami al-Quran dan hadis itu kami tingkatkan

kemudian metodologi dakwah kami mantapkan, karna

ulama yang aktif agresif, yang memahami kehendak

masyrakat kalau susuai dengan prinsip-prinsip

agama dia dukung dan dia bantu, dia benarkan kesitu

arahnya. Karna itu materi-materi pokok semua sama

porsinya. Kanpa itu smua materi-materi pokok karena

kami tidak mengajarkan materi tunjangan karena

yang dari kuliah itu materi tunjangan.

Page 166: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

153

3. Kalau keterampilanya ,

Jawab: wajib turun ke masyarakat untuk berdakwah,

samapat 1-2 bulan turun ke masyrakat di daerah

minoritas betul, dengan program-program yang telah

direncanakan.

4. Budaya menulis santri.

Jawab: Sangat dianjurkan karena ulama itu tidak

boleh pasif bias menjawab pertanyaan masyrakat

melalui tulisan apalagi jaman sekarang dunia tidak

lagi hanya menyampaikan melalui khutbah akan

tetapi melalui media juga.

Waktu khusus menulis itu ada dimasukkan dalam

pendididkan jadi setiap materi pengajaran mereka

diminta menulis, setiap materi diminta di jabarkan

tidak hanya memahami.

5. Syrat pengajar ihya.

Jawab: Kalau untuk pengajar disini Alhamdulillah

dosen 2 dari Saudi, mesir, sudan. Yang penting iya

meliki kapasitas ilmu. Pertama. Harus Dosen kalau

ada selain dosen kami akan coba dan lihat

kapsitasnya sejauhmana.

6. Strategi untuk mencapai tujuan:

Jawab: Mereka diajak betul2 untuk berkomitmen

belajar, semua program yang dari pesantren itu

mereka harus memenuhi 80 % lebih jadi kami terus

menggenjot mengurangi bermain, mereka harus serius

dalam waktu 4 tahun.

Page 167: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

154

7. Indicator lulus dalam program,

Jawab: Ada yang mengajar di pesantren ada yang

mendirikan pesantren, ada yang menjadi penceramah

didaerahnya, menjadi tokoh di masyrakatnya dan

melanjutkan di S2_S3 di luar dan didalam negri. Dan

kalua hanya menjadi pengisi khutbah itu udah biasa

karena keseharian mereka diajarkan berceramah dan

cirihas mereka kalua mentyamapaikan sesuatu dikaji

mendalam misal seperti rukun solat jumaat dikupas

sejarah.

Page 168: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

155

Page 169: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

156

Observasi

Ma’had Qolbun Salim

N

O

MENGAM

ATI

OBJEK

OBSERVASI DESKRIPSI

1

.

Lokasi Tempat

Ma‟had

Qolbun Salim

Lingkungan

Pengutan

Kapasitas

Calon da‟i

Tempat penelitian yaitu

Yayasan Ihya‟ Qolbun

Salim, JL. H. Niman

No.7,Rt 07/04, Cilandak

Barat, Jakarta Selatan.

Tempat pendidikan

dalam penguatan kapasitas

calon da‟i.

2

.

Akses

Jalan

Akses jalan

menuju

ketempat

kerajinan

kaleng

Akses jalan dari ciputat

menuju tempat penelitian

tidak terlalu jauh, jarak

tempuhnya sekitar 5-10 KM

sekitar 30 menit dari ciputat.

Page 170: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

157

3

.

Proses

penguatan

kapasitas

calon da‟i.

Persiapan

sebelum

memulai

pendidikan

Menentukan

waktu untuk

memulai

proses

pendidikan

dan waktu

istirahat,

waktu selesai

selesai

pembelajaran

Rata-rata

setiap calon

da‟i

memberikan

tausiah sesuai

jadwalnya

mterkecuali.

Memebentuk

karakter dalam

belajara dan

penguatan

keilmuan

dalam

menyampaika

n materi

Para calon da‟i diwajibkan

mengikuti semua proses

pembelajaran tamapa

terkecuali sesui denganwaktu

yang telah ditentukan.

Mengikuti jadwal untuk

menyampaikan materi

tausian setiap individu sesuai

dengan yang telah disepakati.

4

.

Pelajaran Beberapa

materi belajara

yang telah

ditentukan

Pengetahuan tentang agama

yang dikuatkan. Yaitu

meliputi fiqih dan usul fiqih

dan materi keagamaan lainya

.

5

.

Fasilitas Tempat

tinggal,

asrama, balai

Fasilitas belajar yang

digunkan para santri dalam

melakukan proses belajar

Page 171: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

158

tempat

belajar,kendar

aan motor,

kamar mandi.

yang bentuknya fisik

bangunan maupun kendaraan

yang bisa digunakankan.

6

.

Bahasa Bahasa yang

digunakan

oleh para

calon da‟i dan

para pengajar

Bahasa yang digunakan yaitu

indonesia, karana para calon

da‟i terdiri dari berbagai

daerah.

7

.

Interaksi Interaksi calon

da‟i dan ustadz

yang mengajar

Interaksi

calon dai dan

da‟i lainnya

Percakapan (Interaksi) calon

da‟i dan ustadz sangat baik,

percakapan antara calon da‟i

sangat akrab dengan canda

tawa sesama dalam proses

pembelajaran.

Page 172: EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44170/1/AAN... · EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN PENGUATAN KAPASITAS CALON

159

LAMPIRAN FOTO

Bersama Pimpinan Ma’had Qolbun Salim

Kajian Umum Dengan Masyarakat

Kegiatan Belajar