evaluasi pemalsuan dedak padi dengan … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah...

33
EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KULIT KACANG TANAH MENGGUNAKAN UJI FISIK ANITA ROSALINA DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: trantruc

Post on 07-Mar-2019

260 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN

PENAMBAHAN TEPUNG KULIT KACANG

TANAH MENGGUNAKAN UJI FISIK

ANITA ROSALINA

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan
Page 3: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Pemalsuan

Dedak Padi dengan Penambahan Tepung Kulit Kacang Tanah Menggunakan Uji

Fisik adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Anita Rosalina

NIM D24090056

Page 4: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

ABSTRAK

ANITA ROSALINA. Evaluasi Pemalsuan Dedak Padi dengan Penambahan Tepung

Kulit Kacang Tanah Menggunakan Uji Fisik. Dibimbing oleh MUHAMMAD

RIDLA dan AHMAD DAROBIN LUBIS.

Perbedaan sifat fisik dedak padi dipengaruhi oleh pemalsuan dengan bahan

lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang

tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan sifat fisik dedak

padi akibat penambahan tepung kulit kacang tanah. Penelitian ini menggunakan 15

kg dedak padi dan 2 kg tepung kulit kacang tanah. Rancangan yang digunakan

adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan.

Perlakuan pada penelitian ini yaitu P0 (100% dedak padi), P1 (95% dedak padi +

5% tepung kulit kacang tanah), P2 (90% dedak padi + 10% tepung kulit kacang

tanah), P3 (85% dedak padi + 15% tepung kulit kacang tanah) dan P4 (80% dedak

padi + 20% tepung kulit kacang tanah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penambahan tepung kulit kacang tanah dengan tingkat yang semakin tinggi (0%,

5%, 10%, 15% dan 20%) berpengaruh sangat nyata (P<0.01) menurunkan berat

jenis (1.21 kg l-1

, 1.19 kg l-1

, 1.18 kg l-1

, 1.17 kg l-1

dan 1.16 kg l-1

), kerapatan

tumpukan (340.52 g l-1

, 332.96 g l-1

, 323.98 g l-1

, 316.46 g l-1

dan 308.01 g l-1

),

kerapatan pemadatan tumpukan (525.40 g l-1

, 514.58 g l-1

, 498.35 g l-1

, 487.02 g l-1

dan 473.94 g l-1

) dan sudut tumpukan (41.60o, 41.12

o, 40.69

o, 40.40

o dan 39.91

o).

Kerapatan tumpukan memiliki nilai korelasi yang paling tinggi (r = 99.69%)

dibandingkan dengan sifat fisik yang lain.

Kata kunci: dedak padi, pemalsuan, sifat fisik, tepung kulit kacang tanah

ABSTRACT

ANITA ROSALINA. Evaluation Forgery Rice Bran with the Addition Peanut Hull

Flour Using Physical Test. Supervised by MUHAMMAD RIDLA and AHMAD

DAROBIN LUBIS.

The objective of this research was to evaluate the physical properties of

forgery rice bran with the addition peanut hull flour levels. This research was

designed by Completely Randomize Design with 5 treatments i.e P0 (100% rice

bran), P1 (95% rice bran + 5% peanut hull flour), P2 (90% rice bran + 10% peanut

hull flour), P3 (85% rice bran + 15% peanut hull flour) and P4 (80% rice bran +

20% peanut hull flour) and 3 replications. Data were analyzed by the analysis of

variance (ANOVA) and any significant results were futher analyzed by contrast

orthogonal test. The addition of peanut hull flour 0%, 5%, 10%, 15% and 20% on

treatment showed a significant influence (P<0.01) in a decrease specific gravity

(1.21 kg l-1

, 1.19 kg l-1

, 1.18 kg l-1

, 1.17 kg l-1

and 1.16 kg l-1

), bulk density (340.52

g l-1

, 332.96 g l-1

, 323.98 g l-1

, 316.46 g l-1

and 308.01 g l-1

), compacted bulk

density (525.40 g l-1

, 514.58 g l-1

, 498.35 g l-1

, 487.02 g l-1

and 473.94 g l-1

), and

angle of repose (41.60o, 41.12

o, 40.69

o, 40.40

o and 39.91

o). The bulk density has

the highest correlation value (r = 99.69%) compared the other physical properties.

Keywords : forgery, peanut hull flour, physical property, rice bran

Page 5: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Peternakan

pada

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

ANITA ROSALINA

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN

PENAMBAHAN TEPUNG KULIT KACANG

TANAH MENGGUNAKAN UJI FISIK

Page 6: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan
Page 7: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

Judul Skripsi : Evaluasi Pemalsuan Dedak Padi dengan Penambahan Tepung Kulit

Kacang Tanah Menggunakan Uji Fisik

Nama : Anita Rosalina

NIM : D24090056

Disetujui oleh

Dr Ir Muhammad Ridla, MAgr

Pembimbing I

Dr Ir Ahmad Darobin Lubis, MSc

Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Panca Dewi MHK, MSi

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

Judul Skripsi : Evaluasi Pemalsuan Dedak Padi dengan Penambahan Tepung Kulit Kacang Tanah Menggunakan Uji Fisik.

Nama : Anita Rosalina NIM : D24090056

Disetujui oleh

---\­\ ~ Dr Ir Muhammad Ridla, MAgr Dr Ir Ahmad Darobin Lubis, MSc

Pembimbing I Pembimbing II

ca Dewi MHK MSi

Tanggal Lulus: '04 FEB 201 ~

Page 9: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan
Page 10: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi dengan judul “Evaluasi Pemalsuan Dedak Padi dengan Penambahan Kulit

Kacang Tanah Menggunakan Uji Fisik” berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan penulis bulan Juli hingga Agustus 2013 di Laboratorium Ilmu dan

Teknologi Pakan dan Laboratorium Industri Pakan Departemen Ilmu Nutrisi dan

Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan sifat fisik dedak padi

akibat penambahan tepung kulit kacang tanah. Skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana Peternakan di Departemen

Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, namun

demikian semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Bogor, Februari 2014

Anita Rosalina

Page 11: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan
Page 12: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xii

PENDAHULUAN 1 METODE 2

Bahan 2 Alat 3 Lokasi dan Waktu Penelitian 3 Prosedur Penelitian 3

Perlakuan Penelitian 3

Analisis Kadar Air 3

Analisis Kadar Abu 3

Analisis Kadar Protein Kasar 3

Analisis Kadar Lemak Kasar 4

Analisis Kadar Serat Kasar 4

Rancangan Analisis Data 5

Rancangan Percobaan 5

Perlakuan 5

Peubah yang Diamati 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Keadaan Awal Bahan 6

Dedak Padi 6

Tepung Kulit Kacang Tanah 8

Pengaruh Perlakuan terhadap Sifat Fisik Dedak Padi 8

Ukuran Partikel 9

Berat Jenis 10

Kerapatan Tumpukan 11

Kerapatan Pemadatan Tumpukan 13

Sudut Tumpukan 14

SIMPULAN DAN SARAN 16 Simpulan 16

Saran 16 DAFTAR PUSTAKA 16 LAMPIRAN 18

RIWAYAT HIDUP 20

UCAPAN TERIMA KASIH 20

Page 13: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

DAFTAR TABEL

1 Kandungan zat makanan dedak padi dan kulit kacang tanah 2

2 Spesifikasi persyaratan mutu dedak padi 6

3 Sifat fisik dedak padi dan tepung kulit kacang tanah 7

4 Sifat fisik beberapa dedak padi lokal 7

5 Rataan sifat fisik dedak padi dengan perlakuan berbeda 8

DAFTAR GAMBAR

1 Penampakan fisik dedak padi dan tepung kulit kacang tanah 2

2 Ukuran partikel dedak padi perlakuan 9

3 Berat jenis dedak padi perlakuan 10

4 Kerapatan tumpukan dedak padi perlakuan 11

5 Hubungan kerapatan tumpukan dengan kerapatan pemadatan tumpukan

dedak padi perlakuan 12

6 Hubungan kerapatan tumpukan dengan berat jenis dedak padi perlakuan 13

7 Kerapatan pemadatan tumpukan dedak padi perlakuan 13

8 Hubungan kerapatan pemadatan tumpukan dengan berat jenis dedak

padi perlakuan 14

9 Sudut tumpukan dedak padi perlakuan 15

10 Hubungan sudut tumpukan dengan berat jenis dedak padi perlakuan 15

11 Hubungan sudut tumpukan dengan kerapatan tumpukan dedak padi

perlakuan 16

DAFTAR LAMPIRAN

1 ANOVA uji kontras ortogonal perlakuan terhadap ukuran partikel 18

2 ANOVA uji kontras ortogonal perlakuan terhadap berat jenis 18

3 ANOVA uji kontras ortogonal perlakuan terhadap kerapatan tumpukan 19

4 ANOVA uji kontras ortogonal perlakuan terhadap kerapatan pemadatan

tumpukan 19

5 ANOVA uji kontras ortogonal perlakuan terhadap sudut tumpukan 19

Page 14: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

PENDAHULUAN

Pakan mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha peternakan,

karena pakan sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi dan

produktivitas ternak (Kepmentan 2003). Kebutuhan pakan di Indonesia tahun

2013 diprediksi meningkat 13% dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi

15.5 juta ton. Meningkatnya permintaan pakan ternak unggas dipicu oleh naiknya

konsumsi daging ayam yang diperkirakan tumbuh sebesar 8% yaitu menjadi 8

kg/kapita/tahun (Dewi 2013). Oleh karena itu, peningkatan ini harus diikuti

dengan kecukupan produksi bahan baku pakan. Selain bahan baku yang harus

terpenuhi, kualitas bahan baku tersebut juga harus diperhatikan karena bahan baku

pakan memiliki kandungan nutrien dan sifat yang berbeda.

Bahan pakan sumber energi seperti dedak padi dibutuhkan industri unggas

dalam jumlah besar dan memerlukan pengujian ekstra karena kandungan bahan

tersebut sangat bervariasi. Dedak padi merupakan hasil samping yang diperoleh

dari penggilingan gabah menjadi beras. Dedak padi adalah hasil ikutan

pengolahan padi menjadi beras terutama terdiri dari lapisan kulit ari (SNI 2001).

BPS (2011) melaporkan bahwa produksi padi di Indonesia mencapai 65.76 juta

ton/tahun. Produksi dedak padi halus menurut Rachmat et al. (2004) sebesar 8%-

10% dari produksi padi (gabah kering giling) sehingga produksi dedak padi di

Indonesia dapat mencapai 6.6 juta ton/tahun. Penggunaan dedak padi dalam

ransum ayam dewasa menurut Leeson and Summers (2005) sebesar 25% sehingga

kebutuhan dedak padi untuk pakan ayam sebesar 25% x 15.5 juta ton = 3.88 juta

ton. Hasil ini menunjukkan bahwa produksi dedak padi lokal telah mencukupi

kebutuhan pakan ayam. Namun, ketersediaan dedak padi di lapang bergantung

pada musim (Maulana 2007). Harga dedak padi yang mahal saat produksi dedak

padi menurun menyebabkan pemalsuan dedak padi terjadi cukup tinggi dengan

cara mencampurkan dedak padi dengan bahan lain yang memiliki karakteristik

fisik hampir sama dengan bahan baku asli yang akan dipalsukan. Selain itu, bahan

pemalsu memiliki kualitas nutrien rendah dan harga murah sehingga pemalsuan

tidak hanya merubah komposisi kimia tetapi juga menurunkan nilai nutrien dalam

pakan (Ahsani 2006).

Pengaruh kualitas dedak padi yang rendah setelah dipalsukan menjadi

perhatian utama untuk industri pakan dan pengawas mutu pakan. Dampak negatif

pemalsuan dedak padi terhadap performa ternak adalah meningkatnya kandungan

serat kasar dan lignin pada dedak padi yang bersifat antinutrisi dan tekstur yang

kasar akan merusak pencernaan ternak (Maulana 2007). Selain itu, kualitas dedak

padi baik secara fisik maupun nutrisi menurun. Salah satu bahan yang digunakan

sebagai bahan pemalsu dedak padi adalah tepung kulit kacang tanah karena

tepung kulit kacang tanah memiliki kenampakan warna yang sama dengan dedak

padi yaitu warna coklat. Kulit kacang tanah merupakan 20% sampai 30% dari

bagian kacang tanah dan digunakan sebagai litter kandang unggas dan sebagai

bahan pakan untuk ruminansia. Komposisi kimia kulit kacang tanah adalah bahan

kering 90.5%, protein kasar 8.4%, lemak kasar 1.8%, serat kasar 63.5%, abu 3.6%,

ADF 68.3%, NDF 77.2% dan lignin 29.9% (Murni et al. 2008).

Pengujian bahan baku pakan yang sering digunakan adalah uji fisik secara

organoleptik, analisis kimia dan pengamatan biologi. Analisis kimia dan

Page 15: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

2

pengamatan biologi adalah pengujian yang berlangsung lama dan membutuhkan

biaya yang tinggi sedangkan organoleptik berlangsung cepat (rapid test) dan lebih

murah. Uji organoleptik meliputi pemeriksaan warna, bau, tekstur, adanya benda

asing dan jamur pada bahan. Uji fisik ini dilakukan berdasarkan pengalaman,

pengamatan, dilakukan secara visual dan belum memiliki standar yang baku serta

kurang akurat (Ahsani 2006). Kelemahan uji organoleptik yaitu sering terjadi

kekeliruan karena bersifat subjektif dan belum dapat mendeteksi adanya

pemalsuan bahan pakan (Latief 2006). Oleh karena itu, penelitian ini

menggunakan uji fisik sebagai metode alternatif yang lebih murah, cepat dan

hasilnya dapat mengetahui adanya pemalsuan dedak padi.

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perubahan sifat fisik dedak padi

akibat penambahan tepung kulit kacang tanah.

METODE

Bahan

Penelitian ini menggunakan 15 kg dedak padi dan 2 kg tepung kulit kacang

tanah. Dedak padi berasal dari tempat penggilingan padi Desa Cilubang Tonggoh

Kabupaten Bogor dan kulit kacang tanah didapat dari Pasar Induk Jambu Dua

Kota Bogor. Penampakan fisik dedak padi dan tepung kulit kacang tanah disajikan

pada Gambar 1.

Tabel 1 Kandungan zat makanan dedak padi dan kulit kacang tanah

Kandungan Nutrien Dedak padi1)

Kulit kacang tanah2)

Kadar Air (%BK) 9.87 7.86

Protein Kasar (%BK) 10.50 8.34

Serat Kasar (%BK) 15.38 72.49

Lemak Kasar (%BK) 21.98 0.46

Kadar Abu (%BK) 11.20 4.27

BETN (%BK) 40.94 14.44 1)

Hasil analisis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi

Pakan, Fakultas Peternakan, IPB (2013), 2)

Hasil analisis Laboratorium Nutrisi Ikan, Departemen

Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, IPB (2013), %BK: 100% Bahan Kering, BETN: Bahan

Ekstrak Tanpa Nitrogen

Gambar 1 Penampakan fisik dedak padi (kiri) dan tepung kulit

kacang tanah (kanan)

Page 16: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

3

Alat

Proses penggilingan kulit kacang tanah menggunakan mesin giling Semi

Fixed Hammer Mill. Alat yang digunakan untuk mencampur dedak padi dan kulit

kacang terdiri dari timbangan digital (tipe SCA-301), kantong plastik 5 kg dan

terpal. Pengukuran sifat fisik dedak padi menggunakan timbangan analitik (Scot

Pro OHAUS), gelas piala, gelas ukur 500 ml, pengaduk, kuas, corong, penggaris,

alat pengukur sudut tumpukan dan vibrator ball mill.

Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan dan

Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,

Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan selama 1

bulan dari bulan Juli 2013 sampai Agustus 2013.

Prosedur Penelitian

Perlakuan Penelitian

Kulit kacang tanah dikeringkan dibawah sinar matahari sampai kering udara,

setelah itu di oven dengan suhu 60 oC. Kulit kacang tanah yang telah dikeringkan

selanjutnya digiling menggunakan mesin giling. Kulit kacang tanah setelah halus

menyerupai dedak padi dicampur dengan dedak sesuai dengan perlakuan yaitu 0%,

5%, 10%, 15% dan 20%. Dedak padi dan tepung kulit kacang tanah yang sudah

dicampur selanjutnya diambil sampel untuk dianalisis proksimat, ukuran partikel,

berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut

tumpukan.

Analisis Kadar Air

Bahan diletakkan di dalam cawan porselin sebanyak 5 g sebelum

dimasukkan ke dalam oven 105 oC selama 5−8 jam atau hingga beratnya konstan.

Setelah itu, cawan diletakkan pada desikator selama 30 menit dan dibiarkan

sampai dingin kemudian ditimbang kembali. Kadar air dinyatakan dalam satuan

persen (%) bahan kering dengan menggunakan persamaan AOAC (2005):

adar air erat awal erat akhir g

erat awal g x

Analisis Kadar Abu

Sampel ditimbang sebanyak 5 g dimasukan ke dalam cawan pengabuan dan

dipijarkan di atas nyala api bunsen hingga tidak berasap lagi. Setelah itu

dimasukkan ke dalam tanur dengan suhu 600 °C. Setelah pengabuan sempurna,

kemudian ditimbang hingga didapatkan berat yang konstan. Kadar abu dapat

dihitung berdasarkan persamaan AOAC (2005) :

adar abu ( ) erat awal erat akhir g

erat awal g x

Analisis Kadar Protein Kasar

Tahap-tahap yang dilakukan dalam analisis protein terdiri dari tiga tahap

yaitu destruksi, destilasi dan titrasi. Sampel ditimbang sebanyak 0.25 g kemudian

Page 17: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

4

dimasukkan ke dalam labu Kjeldhal 100 ml, ditambahkan 0.25 g selenium dan 3

ml H2SO4 pekat. Sampel didestruksi pada suhu 410 oC sampai larutan jernih lalu

didinginkan. Setelah dingin, larutan ditambahkan 50 ml akuades dan 20 ml NaOH

40% kemudian dilakukan proses destilasi. Hasil destilasi ditampung dalam labu

Erlenmeyer 125 ml yang berisi campuran 10 ml asam borat (H3BO3) 2% dan 2

tetes indikator bromcherol green-methyl red yang berwarna merah muda. Setelah

volume destilat mencapai 200 ml maka proses destilasi dihentikan, lalu destilat

ditirasi dengan HCl 0.1 N sampai terjadi perubahan warna merah muda. Volume

titran dibaca dan dicatat. Larutan blanko dianalisis seperti contoh tanpa sampel.

Protein kasar dihitung menggunakan persamaan AOAC (2005):

adar protein kasar ml l ml blanko x l x x

erat sampel g x x

Analisis Kadar Lemak Kasar

Sampel seberat 5 g dimasukkan ke dalam kertas saring dan selanjutnya

dimasukkan ke dalam selongsong lemak, kemudian sampel yang telah dibungkus

dimasukkan ke dalam labu lemak yang sudah ditimbang berat tetapnya dan

disambungkan dengan tabung soxhlet. Selongsong lemak dimasukkan ke dalam

ruang ekstraktor tabung soxhlet dan disiram dengan pelarut lemak. Tabung

ekstraksi dipasang pada alat destilasi soxhlet, lalu dipanaskan pada suhu 40 ºC

dengan menggunakan pemanas listrik selama 16 jam. Pelarut lemak yang ada

dalam labu lemak didestilasi hingga semua pelarut lemak menguap. Pada saat

destilasi pelarut akan tertampung di ruang ekstraktor, pelarut dikeluarkan

sehingga tidak kembali ke dalam labu lemak, selanjutnya labu lemak dikeringkan

dalam oven pada suhu 105 oC, setelah itu labu didinginkan dalam desikator

sampai beratnya konstan. Kadar lemak dalam bahan dapat dihitung dengan

persamaan AOAC (2005):

adar lemak

x

Keterangan:

W1 = Berat sampel (g)

W2 = Berat labu lemak kosong (g)

W3 = Berat labu lemak dengan lemak (g)

Analisis Kadar Serat Kasar

Sampel ditimbang sebanyak 0.5 g (X) dan dimasukan 50 ml H2SO4 0.3 N

dimasukkan dalam gelas piala 500 ml kemudian dipanaskan selama 30 menit (dari

mendidih). Setelah itu ditambahkan 25 ml NaOH 1.5 N dan dididihkan kembali

selama 30 menit. Cairan disaring dengan kertas saring (A) menggunakan corong

Buchner dan dibilas dengan 50 ml air panas sebanyak 3 kali hingga netral, dicuci

dengan 50 ml H2SO4, kemudian bilas kembali dengan 50 ml air panas hingga

netral dan disiram 25 ml aceton. Keringkan kertas saring dan isinya dengan cara

dipanaskan dalam oven pada suhu 105 °C, lalu angkat dan dinginkan dalam

eksikator kemudian ditimbang (Y), setelah itu dipijarkan dalam tanur sampai putih

dan didinginkan kembali serta ditimbang (Z). Perhitungan kadar serat kasar

menggunaan persamaan :

adar serat kasar ( ) ( )

x

Page 18: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

5

Rancangan Analisis Data

Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan

penelitian ini menggunakan 5 perlakuan penambahan tepung kulit kacang tanah

dengan 3 ulangan. Model matematik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

ij μ + τi + εij

Keterangan:

Yij = Perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

μ = Rataan umum

τi = Pengaruh perlakuan ke-i

εij = Error (galat) perlakuan ke-i ulangan ke-j

Analisis data dilakukan dengan sidik ragam (ANOVA), jika data yang

diperoleh berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Kontras Ortogonal (Steel

dan Torrie 1995) sehingga terlihat perbedaan antara level perlakuan.

Perlakuan

P0 = Campuran 100% dedak padi dengan 0% tepung kulit kacang tanah

P1 = Campuran 95% dedak padi dengan 5% tepung kulit kacang tanah

P2 = Campuran 90% dedak padi dengan 10% tepung kulit kacang tanah

P3 = Campuran 85% dedak padi dengan 15% tepung kulit kacang tanah

P4 = Campuran 80% dedak padi dengan 20% tepung kulit kacang tanah

Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah :

Ukuran partikel (mm), sekitar 500 g dari masing-masing sampel yang

telah ditimbang dimasukkan ke sieve yang paling atas dan getarkan dari satu sisi

ke sisi lainnya selama 10 menit, kemudian ditimbang sisa bahan yang tertinggal

pada tiap sieve. Modulus of Fineness (MF atau tingkat kehalusan adalah

pengukuran kekasaran atau kehalusan agregat tertentu dengan menggunakan

rumus berdasarkan Henderson dan Perry (1981):

bahan tiap sh x o erjanjian

Rataan ukuran partikel (D) = (4.1 x 10-3

) x 2MF

x 2.54 x 10

Berat jenis, sampel sebanyak 50 g dimasukkan ke dalam gelas ukur 500 ml

yang berisi 200 ml air kemudian dilakukan pengadukan untuk mempercepat

penghilangan ruang udara antar partikel bahan. Satuan telah dimodifikasi dari kg

m-3

menjadi kg l-1

. Berat jenis dihitung dengan rumus berdasarkan Khalil (1999a):

erat jenis erat bahan kg

erubahan volume akuades l

Kerapatan tumpukan diukur dengan cara mencurahkan sampel sebanyak

100 g ke dalam gelas ukur kemudian sampel dalam gelas ukur tersebut dilihat

ketinggiannya berdasarkan volume yang tertera pada gelas ukur. Berdasarkan

Page 19: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

6

metode Khalil (1999a), satuan telah dimodifikasi dari kg m-3

menjadi g l-1

.

Kerapatan tumpukan dihitung dengan rumus:

erapatan tumpukan erat bahan g

olume ruang l

Kerapatan pemadatan tumpukan, ditentukan dengan cara yang sama

seperti kerapatan tumpukan tetap volume sampel dibaca setelah dilakukan proses

pemadatan dengan cara menggoyang-goyangkan gelas ukur sampai volume tidak

berubah lagi. Satuan telah dimodifikasi dari kg m-3

menjadi g l-1

. Kerapatan

pemadatan tumpukan dihitung dengan rumus berdasarkan Khalil (1999a):

erapatan pemadatan tumpukan erat bahan g

olume setelah pemadatan l

Sudut tumpukan (o), sampel dijatuhkan pada ketinggian 32.5 cm melalui

corong yang dipasang pada kaki tiga sampai sampel jatuh pada bidang datar yang

beralaskan papan. Sudut tumpukan bahan ditentukan dengan mengukur diameter

dasar (d) dan tinggi tumpukan (t). Besar sudut tumpukan dihitung dengan rumus:

udut tumpukan rc tan t d- )

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Awal Bahan

Dedak Padi

Dedak padi yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari penggilingan

padi di Desa Cilubang Tonggoh, Kabupaten Bogor. Mesin penggiling padi yang

digunakan adalah mesin tipe ICHI N 70 dengan kapasitas giling 5 ton/hari.

Penampakan fisik dedak padi yang diamati adalah warna, tekstur dan bau. Dedak

padi penelitian berwarna coklat muda, bertekstur halus dan menggumpal setelah

digenggam serta berbau khas seperti bau gabah. Dedak padi yang baik partikelnya

halus dan rata, menggumpal, baunya segar, tidak tengik dan tidak terkontaminasi

serangga (Kushartono 2000). Tabel 1 dan 2 menunjukkan kandungan zat makanan

dan sifat fisik dedak padi dan tepung kulit kacang tanah.

Tabel 2 Spesifikasi persyaratan mutu dedak padi

Kandungan Nutrien Mutu I Mutu II Mutu III

Kadar Air (%) maksimum 12 12 12

Protein Kasar (%) minimum 12 10 8

Serat Kasar (%) maksimum 11 14 16

Lemak Kasar (%) maksimum 15 20 20

Kadar Abu (%) maksimum 11 13 15

Sumber : SNI (2001)

Selain penampakan fisik, dedak padi juga diuji secara kimia di laboratorium

untuk dianalisis kandungan nutrien dedak padi tersebut. Hasil analisis

menunjukkan kandungan nutrien dedak padi penelitian adalah 9.87% kadar air,

Page 20: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

7

10.50% protein kasar, 15.38% serat kasar dan 21.98% lemak kasar (Tabel 1).

Berdasarkan SNI (2001), dedak padi yang digunakan termasuk kedalam mutu II

seperti ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 3 Sifat fisik dedak padi dan tepung kulit kacang tanah

Sifat Fisik Dedak padi Tepung kulit kacang

tanah

Ukuran Partikel (mm) 1.19 1.41

Berat Jenis (kg l-1

) 1.21 0.96

Kerapatan Tumpukan (g l-1

) 340.52 172.04

Kerapatan Pemadatan Tumpukan (g l-1

) 525.40 267.86

Sudut Tumpukan (o) 41.60 39.19

Sifat fisik dedak padi yang diukur adalah ukuran partikel, berat jenis,

kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, dan sudut tumpukan

ditunjukkan pada Tabel 3 sedangkan pustaka sifat fisik beberapa dedak padi lokal

dapat dilihat padi Tabel 4.

Tabel 4. Sifat fisik beberapa dedak padi lokal

Sifat Fisik Dedak padi1)

Dedak padi 2)

Dedak padi 3)

Ukuran partikel (mm) 0.68 Tidak di ukur 2.21-3.22

Berat jenis (kg l-1

) 1.11 1.01-1.11 1.15-1.29

Kerapatan tumpukan (g l-1

) 319.19 270.00-362.50 238.70-273.65

Kerapatan pemadatan tumpukan

(g l-1

) 367.06 425.00-557.50 300.01-345.47

Sudut tumpukan (o) 31.99 43.87-45.47 34.11-42.92

Sumber: 1)

Maulana (2007), 2)

Irawan (2006), 3)

Aryono (2008)

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa ukuran partikel dedak padi

penelitian yaitu sebesar 1.19 mm lebih tinggi dibandingkan dengan dedak padi

menurut Maulana (2007) dan lebih rendah dibandingkan Aryono (2008). Berat

jenis dedak padi penelitian yaitu sebesar 1.21 kg l-1

sedikit lebih tinggi menurut

Maulana (2007) dan Irawan (2006) serta termasuk kedalam dedak padi menurut

Aryono (2008). Nilai kerapatan tumpukan (bulk density) dedak padi penelitian

yaitu sebesar 340.52 g l-1

lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa pustaka

dedak padi lokal menurut Maulana (2007), Irawan (2006) dan Aryono (2008).

Dedak padi penelitian memiliki nilai kerapatan pemadatan tumpukan sebesar

525.40 g l-1

lebih tinggi dibandingkan dengan dedak padi Maulana (2007) dan

Aryono (2008). Kerapatan pemadatan tumpukan dedak padi penelitian termasuk

kedalam kisaran dedak padi Irawan (2006). Sudut tumpukan dedak padi penelitian

yaitu sebesar 41.60o lebih tinggi dibandingkan dengan sudut tumpukan menurut

Maulana (2007) dan lebih rendah dibandingkan Irawan (2006). Sudut tumpukan

dedak padi penelitian termasuk kedalam kisaran dedak padi Aryono (2008). Hasil

uji sifat fisik menunjukkan bahwa sifat fisik dedak padi penelitian yaitu ukuran

partikel, berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan

sudut tumpukan telah memenuhi beberapa pustaka dedak padi lokal. Kualitas

dedak padi lokal dari beberapa pustaka memiliki nilai sifat fisik yang bervariasi

karena kualitas dedak padi lokal dipengaruhi oleh jenis mesin penggiling padi

Page 21: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

8

yang digunakan (Simanjuntak 1999) dan belum adanya standar yang jelas tentang

dedak padi lokal.

Tepung Kulit Kacang Tanah

Kulit kacang tanah digunakan pada penelitian ini diperoleh dari Pasar Induk

Jambu dua, Kota Bogor. Kulit kacang tanah digunakan sebagai bahan pemalsu

dedak padi. Sebelum dicampur dengan dedak padi, kulit kacang tanah digiling

terlebih dahulu untuk menyamakan ukuran partikel dengan dedak padi. Syarief

dan Nugroho (1992) menyatakan bahwa pengecilan ukuran partikel bertujuan

untuk memperoleh butiran yang lebih seragam baik ukuran maupun bentuknya.

Penampakan fisik tepung kulit kacang tanah seperti warna memiliki kesamaan

dengan dedak padi yaitu berwarna coklat. Namun, tekstur tepung kulit kacang

tanah lebih kasar dan mudah terpisah setelah digenggam. Kandungan nutrien kulit

kacang tanah adalah 7.29% kadar air, 7.73% protein kasar, 67.21% serat kasar,

dan 0.43% lemak kasar (Tabel 1). Murni et al. (2008) menyatakan komposisi

kimia kulit kacang tanah adalah bahan kering 90.5%, protein kasar 8.4%, lemak

kasar 1.8%, serat kasar 63.5%, abu 3.6%, ADF 68.3%, NDF 77.2% dan lignin

29.9%. Hasil pengukuran sifat fisik tepung kulit kacang tanah yang terdiri atas

ukuran partikel, berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan,

dan sudut tumpukan masing-masing sebesar 1.41 mm, 0.96 kg l-1

, 172.04 g l-1

,

267.86 g l-1

, dan 39.19o. Pustaka yang melaporkan sifat fisik tepung kulit kacang

tanah belum ditemukan.

Pengaruh Perlakuan terhadap Sifat Fisik Dedak Padi

Rataan sifat fisik seperti ukuran partikel, berat jenis, kerapatan tumpukan,

kerapatan pemadatan tumpukan, dan sudut tumpukan dedak padi dengan tingkat

penambahan 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% tepung kulit kacang tanah (Tabel 5).

Tabel 5 Rataan sifat fisik dedak padi dengan perlakuan berbeda

Peubah Perlakuan

P0 P1 P2 P3 P4

KA (%) 9.55±0.40 9.50±0.09 9.27±0.09 9.13±0.04 8.83±0.22

UP (mm) 1.19±0.01D 1.20±0.00C 1.21±0.00C 1.22±0.00B 1.24±0.01A

BJ (kg l-1

) 1.21±0.01A 1.19±0.00B 1.19±0.01C 1.17±0.00D 1.16±0.00E

KT (g l-1

) 340.52±0.67A 332.96±0.64B 323.98±1.21C 316.46±1.73D 308.01±0.55E

KPT (g l-1

) 525.40±1.59A 514.58±1.53B 498.35±2.86C 487.02±1.37D 473.94±2.25E

ST (o) 41.60±0.44A 41.12±0.03B 40.69±0.05C 40.40±0.04D 39.91±0.17E

P0: 100% dedak padi + 0% tepung kulit kacang tanah, P1: 95% dedak padi + 5% tepung kulit

kacang tanah, P2: 90% dedak padi + 10% tepung kulit kacang tanah, P3: 85% dedak padi + 15%

tepung kulit kacang tanah, P4: 80% dedak padi + 20% tepung kulit kacang tanah, KA: kadar air,

UP: ukuran partikel, BJ: berat jenis, KT: kerapatan tumpukan, KPT: kerapatan pemadatan

tumpukan, ST: sudut tumpukan. Angka-angka yang diikuti oleh huruf besar yang berbeda pada

baris yang sama berbeda sangat nyata pada taraf uji 1% (Uji Kontras Ortogonal).

Page 22: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

9

Ukuran Partikel

Penggunaan dua jenis bahan pada perlakuan menunjukkan bahwa ukuran

partikel dedak padi sedikit lebih halus dibandingkan ukuran partikel tepung kulit

kacang tanah, sehingga secara fisik dapat terlihat bahwa dedak padi yang

dipalsukan dengan persentase penambahan tepung kulit kacang tanah yang

semakin tinggi memiliki tekstur yang semakin kasar. Ukuran partikel dedak padi

dan tepung kulit kacang tanah diharapkan sama pada penelitian ini sehingga

pemalsuan dedak padi tidak mempengaruhi ukuran partikel dedak padi perlakuan.

Rataan ukuran partikel dedak padi yang ditambah tepung kulit kacang tanah

dengan tingkat yang berbeda (0%, 5%, 10%, 15% dan 20%) berkisar dari 1.19

mm sampai 1.24 mm disajikan pada Tabel 5. Perlakuan tingkat tepung kulit

kacang tanah berpengaruh sangat besar (P<0.01) meningkatkan ukuran partikel

dedak padi. Dedak padi yang ditambah 20% tepung kulit kacang tanah (1.24 mm)

memiliki ukuran partikel yang paling besar dibandingkan masing-masing tingkat

penambahan tepung kulit kacang tanah (0%, 5%, 10%, dan 15%) sebesar 1.19 mm,

1.20 mm, 1.21 mm, dan 1.22 mm. Henderson dan Perry (1981) menyatakan

bahwa ukuran partikel dedak padi perlakuan termasuk kategori sedang yaitu

berkisar 0.78-1.79 mm. Peningkatan ukuran partikel dedak padi perlakuan

diperlihatkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Ukuran partikel dedak padi perlakuan

Ukuran dedak padi ditentukan oleh proses penyosohan beras dan proses

husking. Widowati (2001) menyatakan dedak padi hasil penyosohan pertama

ukurannya relatif sama dan masih tercampur dengan sekam, sedangkan dedak padi

hasil penyosohan kedua mempunyai ukuran yang lebih halus. Patiwiri (2006)

menambahkan untuk menghasilkan beras pecah kulit secara sempurna dan untuk

mencegah sekam masuk dalam proses penyosohan, proses husking harus

dilakukan beberapa kali karena selama husking atau proses pemecahan kulit masih

ada sebagaian kecil gabah yang belum terkupas.

Ukuran partikel dibutuhkan oleh ternak tergantung pada umur, jenis dan

ukuran tubuh ternak. Ternak muda dan kecil seperti ikan dan ayam membutuhkan

1.17

1.18

1.19

1.20

1.21

1.22

1.23

1.24

1.25

1.26

0 5 10 15 20

Ukura

n p

arti

kel

(m

m)

Tepung kulit kacang tanah (%)

y = 1.189 + 0.003x

R² = 0.908

r = 95.27%

Page 23: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

10

ransum dengan ukuran partikel yang halus sedangkan untuk ternak besar seperti

domba dan sapi mengonsumsi ransum dengan ukuran partikel yang kasar. Tujuan

pengecilan ukuran partikel pada pakan unggas untuk memudahkan konsumsi dan

meningkatkan kecernaan pakan sedangkan perbesaran partikel pada pakan

ruminansia untuk memperkecil penyusutan pakan, menghindari pemilihan pakan,

dan meningkatkan efisiensi penanganan pakan (Ensminger et al. 1990).

Berat Jenis

Berat jenis kedua bahan pada penelitian ini memiliki perbedaan yang cukup

besar yaitu dedak padi dan tepung kulit kacang tanah masing-masing sebesar 1.21

kg l-1

dan 0.96 kg l-1

yang ditunjukkan pada Tabel 3. Rendahnya berat jenis

tepung kulit kacang tanah menunjukkan bahwa tepung kulit kacang tanah

memiliki sifat amba / bulky. Hal ini didukung oleh Khalil (1999a) dan Gauthama

(1998) yang menyatakan bahwa berat jenis merupakan indikator dalam

menentukan sifat bulky suatu bahan dan faktor penentu kerapatan tumpukan.

Campuran antara dedak padi dan tepung kulit kacang tanah akan mengubah

karakteristik permukaan dedak padi menjadi tidak kompak atau mudah terpisah

sehingga menghasilkan nilai berat jenis yang lebih rendah. Khalil (1999a)

menyatakan bahwa pakan yang terdiri atas partikel yang berat jenisnya berbeda

cukup besar maka campuran bahan tersebut tidak stabil dan cenderung mudah

terpisah kembali.

Gambar 3 Berat jenis dedak padi perlakuan

Rataan berat jenis dedak dengan penambahan 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%

tepung kulit kacang tanah yaitu masing-masing sebesar 1.21 kg l-1

, 1.19 kg l-1

,

1.18 kg l-1

, 1.17 kg l-1

dan 1.16 kg l-1

seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.

Tingkat penambahan tepung kulit kacang tanah (0%, 5%, 10%, 15% dan 20%)

berpengaruh sangat nyata (P<0.01) menurunkan berat jenis dedak padi. Hasil ini

menunjukkan sudah terlihat adanya perbedaan berat jenis dedak padi pada

penambahan 5% tepung kulit kacang tanah dengan dedak padi tanpa tepung kulit

1.15

1.16

1.17

1.18

1.19

1.2

1.21

1.22

0 5 10 15 20

Ber

at j

enis

(k

g l

-1)

Tepung kulit kacang tanah (%)

y = 1.206 - 0.002x

R² = 0.946

r = 97.28%

Page 24: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

11

kacang tanah dan berat jenis dedak padi tersebut dibawah rataan berat jenis

menurut Aryono (2008) yaitu sebesar 1.21 kg l-1

. Penurunan berat jenis dedak

padi dapat dilihat pada Gambar 3. Khalil (1999a) menyatakan bahwa pengecilan

ukuran partikel dan kadar air tidak berpengaruh nyata terhadap pengukuran berat

jenis dari berbagai kelompok bahan pakan sumber energi, sumber hijauan, sumber

protein nabati dan hewani serta bahan pakan mineral.

Kerapatan Tumpukan

Nilai kerapatan tumpukan dedak padi sebesar 340.52 g l-1

lebih tinggi

daripada tepung kulit kacang tanah yaitu sebesar 172.04 g l-1

. Toharmat et al.

(2006) menyatakan bahwa sifat kerapatan bahan banyak terkait dengan kadar serat

kasar dalam bahan, semakin tinggi kadar serat maka semakin rendah kerapatannya

atau bahan tersebut semakin amba. Hal ini sesuai dengan kandungan serat kasar

tepung kulit kacang tanah yang lebih tinggi dan lebih amba dibandingkan dengan

dedak padi. Qomariyah (2004) juga menambahkan bahwa kerapatan tumpukan ini

dapat mengetahui sifat bulky / amba, mendeteksi pemalsuan serta menggambarkan

tingkat konsumsi pakan yaitu semakin tinggi keambaan bahan bakan maka

konsumsi semakin terbatas.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tingkat penambahan tepung kulit

kacang tanah 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% sangat nyata (P<0.01) menurunkan

kerapatan tumpukan dedak padi. Rataan kerapatan tumpukan dedak padi dengan

tingkat tepung kulit kacang tanah 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% yaitu masing-

masing sebesar 340.52 g l-1

, 332.96 g l-1

, 323.98 g l-1

, 316.46 g l-1

dan 308.01 g l-1

.

Adanya pemalusan dedak padi sudah dapat ditunjukkan pada penambahan 5%

tepung kulit kacang tanah karena nilai kerapatan tumpukan dedak padi perlakuan

lebih rendah dibandingkan Suci dan Hermana (2012) yang menyatakan bahwa

dedak padi yang baik memiliki nilai bulk density sebesar 417 g l-1

. Grafik

penurunan kerapatan tumpukan dedak padi diperlihatkan pada Gambar 4.

Gambar 4 Kerapatan tumpukan dedak padi perlakuan

305

310

315

320

325

330

335

340

345

0 5 10 15 20

Ker

apat

an t

um

pukan

(g

l-1

)

Tepung kulit kacang tanah (%)

y = 340.690 - 1.631x

R² = 0.994

r = 99.69%

Page 25: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

12

Kerapatan tumpukan berpengaruh terhadap daya campur dan ketelitian

penakaran otomatis. Sifat ini juga memegang peranan penting dalam

memperhitungkan volume ruang yang dibutuhkan suatu bahan dengan berat jenis

tertentu seperti pada pengisian alat pencampur, elavator dan silo (Qomariyah

2004). Ruttloff (1981) menyatakan bahwa pencampuran bahan ransum dengan

ukuran partikel yang sama tetapi mempunyai perbedaan kerapatan tumpukan yang

besar (perbedaannya lebih dari 500 g l-1

) akan sangat sulit dicampur dan

cenderung terpisah. Bahan ransum dengan kerapatan tumpukan yang rendah

(perbedaannya kurang dari 450 g l-1

) membutuhkan waktu jatuh dan mengalir

lebih lama sehingga dapat ditimbang dengan teliti menggunakan alat penakar

otomatis. Hal ini didukung oleh Khalil (1999a) yang menyatakan bahwa bahan

dengan kerapatan tumpukan tinggi membutuhkan waktu jatuh dan mengalir yang

lebih singkat daripada bahan ransum dengan kerapatan tumpukan yang rendah.

Gambar 5 Hubungan antara kerapatan tumpukan dengan kerapatan

pemadatan tumpukan dedak padi perlakuan

Uji regresi kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan

menunjukkan hubungan yang positif dengan hubungan keeratan sangat tinggi (r =

99.29%) yaitu peningkatan kerapatan tumpukan akan diikuti oleh peningkatan

kerapatan pemadatan tumpukan (Gambar 5). Hal ini didukung oleh pendapat

Simanjuntak (1999) bahwa nilai kerapatan tumpukan meningkat seiring dengan

peningkatan kerapatan pemadatan tumpukan. Faktor lain yang mempengaruhi

besarnya nilai kerapatan tumpukan adalah berat jenis. Hal ini didukung oleh

Khalil (1999a) yang menyatakan bahwa berat jenis merupakan faktor penentu

kerapatan tumpukan. Oleh karena itu peningkatan berat jenis akan diikuti dengan

peningkatan kerapatan tumpukan. Hubungan kerapatan tumpukan dan berat jenis

dedak padi perlakuan diperlihatkan pada Gambar 6. Hasil uji regresi menunjukkan

bahwa kerpatan tumpukan mempunyai hubungan positif denga berat jenis dengan

nilai keeratan (r) yang sangat tinggi yaitu sebesar 96.65%.

305

310

315

320

325

330

335

340

345

460 480 500 520 540

Ker

apat

an

tum

pu

kan

(g l

-1)

Kerapatan pemadatan tumpukan (g l-1)

y = 15.005 + 0.6189x

R² = 0.986

r = 99.29%

Page 26: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

13

Gambar 6 Hubungan antara kerapatan tumpukan dengan berat jenis dedak

padi perlakuan

Kerapatan Pemadatan Tumpukan Dedak padi dan tepung kulit kacang tanah memiliki nilai kerapatan

pemadatan tumpukan yang berbeda yaitu masing-masing sebesar 525.40 g l-1

dan

267.86 g l-1

. Nilai kerapatan pemadatan dedak padi perlakuan sangat nyata

(P<0.01) menurun seiring dengan meningkatnya persentase penambahan tepung

kulit kacang tanah (0%, 5%, 10%, 15% dan 20%) yaitu sebesar 525.40 g l-1

,

514.58 g l-1

, 498.35 g l-1

, 487.02 g l-1

dan 473.94 g l-1

. Hasil penelitian

menunjukkan tingkat penambahan tepung kulit kacang 5% memiliki nilai

kerapatan pemadatan tumpukan yang rendah dibandingkan dengan standar dedak

padi menurut Irawan (2006) yaitu sebesar 557.50 g l-1

. Grafik penurunan nilai

kerapatan pemadatan tumpukan masing-masing perlakuan diperlihatkan pada

Gambar 7.

Gambar 7 Kerapatan pemadatan tumpukan dedak padi perlakuan

305

310

315

320

325

330

335

340

345

350

1.14 1.16 1.18 1.2 1.22

Ker

apat

an t

um

pukan

(g l

-1)

Berat jenis (kg l-1)

y = 664.020x - 461.040

R² = 0.934

r = 96.65%

460

470

480

490

500

510

520

530

0 5 10 15 20

Ker

apat

an p

emad

atan

tum

pukan

(g l

-1)

Tepung kulit kacang tanah (%)

y = 525.950 - 2.610x

R² = 0.989

r = 99.45%

Page 27: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

14

Gambar 8 menunjukkan hubungan kerapatan pemadatan tumpukan dengan

berat jenis memiliki nilai keeratan yang sangat tinggi yaitu sebesar 96.45%.

Pemadatan pada bahan yang memiliki berat jenis tinggi akan meningkatkan

tingkat kepadatannya, sehingga berat bahan tiap satuan volume akan meningkat.

Hal ini disebabkan karena keduanya dipengaruhi oleh distribusi kadar air dan

karakteristik ukuran partikel bahan (Gauthama 1998). Kerapatan pemadatan

tumpukan juga dipengaruhi oleh intensitas dan cara pemadatan, semakin lama

proses pemadatan maka kerapatan pemadatan tumpukan cenderung tetap sampai

bahan tersebut tidak mampu untuk dipadatkan (Retnani et al. 2011).

Gambar 8 Hubungan kerapatan pemadatan tumpukan dengan berat jenis

dedak padi perlakuan

Sudut Tumpukan

Kedua bahan yang digunakan pada perlakuan ini memiliki nilai sudut

tumpukan yang berbeda yaitu dedak padi sebesar 41.60o lebih tinggi dibandingkan

dengan tepung kulit kacang tanah sebesar 39.19o. Bahan yang memiliki nilai sudut

tumpukan yang besar maka tingkat kebebasan bergerak bahan tersebut rendah

(Latief 2006). Kedua bahan penelitian tersebut memiliki laju alir / daya luncur

yang sedang. Hal ini didukung oleh Fasina and Sokhansanj (1993) yang

mengklasifikasikan laju alir bahan padat berdasarkan nilai tumpukan, yaitu sangat

mudah mengalir (20-30o), mudah mengalir (30-38

o), sedang (38-45

o), dan sulit

(45-55o). Uji sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan kulit kacang tanah 0%,

5%, 10%, 15% dan 20% sangat nyata (P<0.01) menurunkan sudut tumpukan.

Rataan sudut tumpukan dedak padi dengan 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% tepung

kulit kacang tanah yaitu masing-masing sebesar 41.60o, 41.12

o, 40.69

o, 40.40

o dan

39.91o. Semua perlakuan memiliki nilai sudut tumpukan lebih rendah

dibandingkan dengan Irawan (2006) dan Aryono (2008). Grafik penurunan nilai

sudut tumpukan masing-masing perlakuan diperlihatkan pada Gambar 9.

Sudut tumpukan merupakan kriteria kebebasan bergerak partikel dari suatu

tumpukan bahan. Semakin bebas suatu partikel bergerak, maka sudut tumpukan

yang terbentuk juga kecil. Pergerakan partikel yang ideal pada sudut tumpukan

460

470

480

490

500

510

520

530

540

1.14 1.16 1.18 1.2 1.22

Ker

apat

an p

emad

atan

tum

pukan

(g l

-1)

Berat jenis (kg l-1)

y = 1062.90x - 757.39

R² = 0.930

r = 96.45%

Page 28: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

15

20-50o sehingga penurunan sudut tumpukan dedak padi perlakuan tidak

menyebabkan pergerakan partikel berubah (Khalil 1999b). Gambar 10 dan

Gambar 11 menunjukkan bahwa sudut tumpukan dengan berat jenis dan kerapatan

tumpukan memiliki hubungan positif dengan nilai keeratan sebesar 91.00% dan

95.09%. Hal ini disebabkan oleh tingkat kebebasan mengalir bahan dipengaruhi

oleh berat jenis dan kerapatan tumpukan (Geldart et al. 1990). Sudut tumpukan

menentukan kecepatan dan keefesienan pada proses pengosongan silo vertikal

untuk memindahkan bahan menuju unit penimbangan atau pencampuran (Khalil

1999b).

Gambar 9 Sudut tumpukan dedak padi perlakuan

Gambar 10 Hubungan sudut tumpukan dengan berat jenis dedak padi

perlakuan

39

40

41

42

0 5 10 15 20

Sudut

tum

pukan

(O)

Tepung kulit kacang tanah (%)

y = 41.565 - 0.082x

R² = 0.914

r = 95.58%

39.5

40

40.5

41

41.5

42

42.5

1.14 1.16 1.18 1.2 1.22

Sudut

tum

pukan

(O)

Berat jenis (kg l-1)

y = 1.863 + 32.871x

R² = 0.828

r = 91.00%

Page 29: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

16

Gambar 11 Hubungan sudut tumpukan dengan kerapatan tumpukan

dedak padi perlakuan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penambahan tepung kulit kacang tanah 5%, 10%, 15% dan 20 % pada dedak

padi telah menurunkan nilai berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan

pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan. Kelima sifat fisik dapat digunakan

untuk mendeteksi adanya pencampuran dedak padi dengan tepung kulit kacang

tanah. Namun, uji kerapatan tumpukan memiliki nilai korelasi yang paling tinggi

dan paling efektif mengevaluasi dedak padi. Penambahan 5% tepung kulit kacang

tanah sudah menunjukkan perbedaan sifat fisik dengan dedak padi.

Saran

Perlu dilakukan penelitian mengenai sifat fisik seperti ukuran partikel, berat

jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan

dedak padi yang berstandar SNI sehingga pemalsuan dapat jelas terdeteksi. Selain

itu, perlu dilakukan penelitian skala besar tentang pemalsuan dedak padi dengan

tepung kulit kacang tanah.

DAFTAR PUSTAKA

[AOAC] Association of Analytical Chemist. 2005. Official Methods of Analysis.

13th

Ed. Washington (US): Association of Official Analytical Chemist.

39.5

40

40.5

41

41.5

42

42.5

300 310 320 330 340 350

Sudut

tum

pukan

(O)

Kerapatan tumpukan (g l-1)

y = 24.526 + 0.050x

R² = 0.904

r = 95.09%

Gambar 14 Hubungan sudut tumpukan dengan ukuran partikel

y = -0,027x + 2,312

R² = 0,8057

r = 89.76% 1.17

1.18

1.19

1.20

1.21

1.22

1.23

1.24

1.25

1.26

39 40 41 42 43

Ukura

n p

arti

kel

(m

m)

Sudut tumpukan(o)

Perlakuan

Linear (Perlakuan)

Page 30: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

17

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2011. Tabel luas panen, produktivitas, produksi

tanaman padi seluruh provinsi [Internet]. [diunduh 2013 Agustus 29].

[Kepmentan] Keputusan Menteri Pertanian. 2003. Pedoman pengawasan mutu

pakan No. 241/Kpts/OT.210/4/2003. Jakarta (ID): Menteri Pertanian.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2001. Dedak padi / bahan baku pakan. Jakarta

(ID): Departemen Pertanian Jakarta.

Ahsani E. 2006. Karakteristik standar mikroskopis bahan pakan sumber protein

(tepung ikan, bungkil kedelai, dan tepung daging dan tulang) sebagai metode

alternatif pengujian kualitas bahan pakan [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Aryono. 2008. Pengaruh perbedaan proses kerja huller terhadap sifat fisik dedak

padi di Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Dewi S. 2013. Permintaan pakan ternak di Indonesia tahun ini meningkat 13%.

Livestockreview [Internet]. [diunduh 2013 Desember 20].

Ensminger ME, Oldfield JE, Heinemann WW. 1990. Feed and Nutrition 2nd

Ed.

California (US): Ensminger.

Fasina OO, Sokhansanj S. 1993. Effect of moisture content on bulk handling

properties of alfalfa pellets. Can Agric Engin. 35(4):269-273.

Gauthama P. 1998. Sifat fisik pakan lokal sumber energi, hijauan, dan mineral

pada kandungan air dan ukuran partikel yang berbeda [skripsi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Geldart DM, Mallet F, Rolfe N. 1990. Assesing the flowability of powder using

angle of repose powder. Handl and Process. 2(4):341-345.

Henderson SM, Perry RL. 1981. Agricultural Process Engineering. Pratomo M,

penerjemah. Jakarta (ID): Direktorat Pendidikan Tinggi. Dinas P dan K.

Irawan H. 2006. Karakteristik sifat fisik jagung, dedak padi dan pollard [skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Khalil. 1999a. Pengaruh kandungan air dan ukuran partikel terhadap perubahan

perilaku fisik bahan pakan lokal: kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan

tumpukan, dan berat jenis. Med Pet. 22(1):1-11.

Khalil. 1999b. Pengaruh kandungan air dan ukuran partikel terhadap perubahan

perilaku fisik bahan pakan lokal: sudut tumpukan, daya ambang, dan faktor

higroskopis. Med Pet. 22(1):33-42.

Kushartono B. 2000. Penentuan kualitas bahan baku pakan dengan cara

organoleptik. Temu Teknis Fungsional Non Peneliti. Bogor (ID): Balai

Penelitian Ternak.

Latief F. 2006. Karakteristik sifat fisik tepung ikan serta tepung daging dan tulang

[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Leeson S, Summers JD. 2005. Commercial Poultry Nutrition 3rd

Ed. Ontarion,

Canada (CA) : University Books, Guelph.

Maulana MR. 2007. Uji pemalsuan dedak padi menggunakan sifat fisik bahan

[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Murni R, Suparjo, Akmal, Ginting BL. 2008. Buku Ajar Teknologi Pemanfaatan

Limbah untuk Pakan. Laboratorium Makanan Ternak. Jambi (ID):

Universitas Jambi.

Patiwiri AW. 2006. Teknologi Penggilingan Padi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka

Utama.

Page 31: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

18

Qomariyah N. 2004. Uji kualitas derajat keasaman (pH), kelarutan, kerapatan, dan

sudut tumpukan untuk mengetahui kualitas bahan pakan sumber protein

[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rachmat R, Nugraha S, Sudaryono, Lubis S, Hadipernata M. 2004. Agroindustri

Padi Terpadu. Laporan Penelitian Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Pasca Panen Penelitian. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian.

Retnani Y, Herawati L, Khusniati S. 2011. Uji sifat fisik ransum broiler starter

bentuk crumble berperekat tepung tapioka, bentonit dan onggok. JIPI.

1(2):88-97.

Ruttloff C. 1981. Technologie Mischfuttermittel. Leipzig (DE): VEB Fachbuch.

Simanjuntak D. 1999. Pengaruh jenis penggilingan padi terhadap sifat fisik dedak

[skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Suci DM, Hermana W. 2012. Pakan Ayam. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Steel RGD, Torrie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan

Geometrik. Sumantri B, penerjemah. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

Syarief AM, Nugroho EA. 1992. Teknik Reduksi Ukuran Bahan. Jakarta (ID):

Gramedia Pustaka Utama.

Toharmat T, Nursasih E, Nazilah R, Hotimah N, Noerzihad TQ, Sigit NA,

Retnani Y. 2006. Sifat fisik pakan kaya serat dan pengaruhnya terhadap

konsumsi dan kecernaan nutrien ransum pada kambing. Med Pet. 29(3):146-

154.

Widowati S. 2001. Pemanfaatan hasil samping penggilingan padi dalam

menunjang sistem agroindustri di pedesaan. Buletin Agro Bio. 4(1):33-38.

LAMPIRAN

Lampiran 1 ANOVA uji kontras ortogonal perlakuan terhadap ukuran partikel

SK dB JK KT F F0.05 F0.01

Perlakuan 4 0.0046 0.0012 30.47** 3.48 5.99

P4,P3 VS P2,P1,P0 1 0.0034 0.0034 89.98** 4.96 10.04

P2,P1 VS P0 1 0.0005 0.0005 13.45** 4.96 10.04

P4 VS P3 1 0.0005 0.0005 14.12** 4.96 10.04

P2 VS P1 1 0.0002 0.0002 4.34 4.96 10.04

Error 10 0.0004 0.0000

Total 14 0.0050

SK: Sumber Keragaman, dB: derajat Bebas, JK: Jumlah Kuadrat, KT: Kuadrat Tengah, F: nilai F

yang diperoleh dari hasil pengolahan data, F0.05: nilai F pada taraf kesalahan sebesar 5%, F0.01: nilai

F pada taraf kesalahan 1%, P0: 100% dedak padi + 0% tepung kulit kacang tanah, P1: 95% dedak

padi + 5% tepung kulit kacang tanah, P2: 90% dedak padi + 10% tepung kulit kacang tanah, P3:

85% dedak padi + 15% tepung kulit kacang tanah, P4: 80% dedak padi + 20% tepung kulit kacang

tanah.

* = berbeda nyata (P<0.05)

** = berbeda sangat nyata (P<0.01)

Page 32: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

19

Lampiran 2 ANOVA uji kontras ortogonal perlakuan terhadap berat jenis

SK dB JK KT F F0.05 F0.01

Perlakuan 4 0.0041 0.0010 51.62** 3.48 5.99

P0,P1,P2 VS P3,P4 1 0.0030 0.0030 152.51** 4.96 10.04

P0 VS P1,P2 1 0.0008 0.0008 40.98** 4.96 10.04

P1 VS P2 1 0.0001 0.0001 6.73 * 4.96 10.04

P3 VS P4 1 0.0001 0.0001 6.26 * 4.96 10.04

Error 10 0.0002 0.0000

Total 14 0.0043

Lampiran 3 ANOVA uji kontras ortogonal perlakuan terhadap kerapatan

tumpukan

SK dB JK KT F F0.05 F0.01

Perlakuan 4 1995.47 498.87 444.54** 3.48 5.99

P0,P1,P2 VS P3,P4 1 3797.27 3797.27 3383.77** 4.96 10.04

P0 VS P1,P2 1 761.28 761.28 678.38** 4.96 10.04

P1 VS P2 1 271.31 271.31 241.76** 4.96 10.04

P3 VS P4 1 251.34 251.34 223.97** 4.96 10.04

Error 10 11.22 1.12

Total 14 2006.69

Lampiran 4 ANOVA uji kontras ortogonal perlakuan terhadap kerapatan

pemadatan tumpukan

SK dB JK KT F F0.05 F0.01

Perlakuan 4 5123.94 1280.98 321.15** 3.48 5.99

P0,P1 VS P2,P3,P4 1 3797.27 3797.27 951.99** 4.96 10.04

P2,P3 VS P4 1 761.28 761.28 190.86** 4.96 10.04

P0 VS P1 1 271.30 271.30 68.02** 4.96 10.04

P2 VS P3 1 251.34 251.34 63.01** 4.96 10.04

Error 10 39.89 3.99

Total 14 5163.83

Lampiran 5 ANOVA uji kontras ortogonal perlakuan terhadap sudut tumpukan

SK dB JK KT F F0.05 F0.01

Perlakuan 4 5.75 1.44 31.87** 3.48 5.99

P0,P1 VS P2,P3,P4 1 4.45 4.45 98.69** 4.96 10.04

P2,P3 VS P4 1 0.52 0.52 11.54 * 4.96 10.04

P0 VS P1 1 0.35 0.35 7.77 * 4.96 10.04

P2 VS P3 1 0.43 0.43 9.46 * 4.96 10.04

Error 10 0.45 0.05

Total 14 6.20

Page 33: EVALUASI PEMALSUAN DEDAK PADI DENGAN … · lain yang memiliki kualitas rendah dan harga murah seperti tepung kulit kacang tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan

20

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 20 April

1991 dari Bapak Achmad Sudarsa dan Ibu Rita Sahara.

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Penulis menempuh pendidikan formal di SMP Negeri 5

Bogor dan lulus pada tahun 2006. Penulis melanjutkan

pendidikannya di SMA Negeri 5 Bogor dan lulus pada tahun

2009.

Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian

Bogor (IPB) pada tahun 2009 melalui Undangan Seleksi

Masuk IPB (USMI) di Departemen Ilmu Nutrisi dan

Teknologi Pakan (INTP), Fakultas Peternakan. Selama menjalani pendidikan

akademik di Institut Pertanian Bogor, penulis pernah menjadi Mahasiswa

Berprestasi Peringkat II berdasarkan IPS pada semester VI (enam), mengikuti

kegitan magang di Laboratorium Terpadu Fakultas Peternakan IPB dan di

perusahaan PT Japfa Comfeed Tbk. Tanggerang pada tahun 2012, dan mengikuti

ESQ Character Building Training. Penulis juga menjadi pengajar di bimbingan

belajar Al Fattaah.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih penulis sampaikan kepada Dr Ir Muhammad Ridla, MAgr dan

Dr Ir Ahmad Darobin Lubis, MSc selaku dosen pembimbing skripsi serta

pembimbing akademik atas bimbingannya. Ucapan terima kasih juga penulis

sampaikan kepada Dilla Mareistia Fassah, SPt MSc selaku dosen pembahas dan

panitia seminar pustaka penulis pada 27 Juni 2013. Terima kasih kepada Dr Ir

Sumiati, MSc dan Ir Niken Ulupi, Md selaku dosen penguji dan Dr Ir Widya

Hermana, MSi selaku panitia ujian sidang akhir sarjana penulis pada 17 Desember

2013. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada staf Laboratorium

Terpadu (Kak Danang), Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan yang telah

membantu selama penelitian ini dilaksanankan.

Penulis mengucapkan terima kasih terbesar kepada Bapak Achmad Sudarsa,

Ibu Rita Sahara dan adik-adik tersayang (Regita dan Rayhan) yang selalu

memberikan kasih sayang, dukungan, serta doanya untuk kesuksesan penulis.

Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman satu tim

penelitian (Yunia dan Nahdi) yang bersama-sama telah berjuang dalam penelitian

ini serta kepada Adi, Aryani, Annisa, teman-teman Nutritiousz 46, dan seluruh

managemen Al Fattaah yang telah memberikan doa, semangat, motivasi dan

kebersamaan sampai selesainya tugas akhir ini.