evaluasi mengenai dampak lingkungan

63
EVALUASI MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN - LIMBAH CAIR Pengertian Limbah Cair Limbah cair adalah sisa atau pembuangan dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan atau merusak ekosistem air, Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia. Namun banyak dijumpai perairan alami seperti sungai dan danau dijadikan tempat pembuangan sampah. Air menjadi kotor oleh limbah, tinja, logam berat, pestisida dan sebagainya. Berdasarkan sumber-sumbernya limbah cair dapat berasal dari limbah infiltrasi, limbah industri, limbah domestik (rumah tangga). Limbah infiltrasi adalah limbah yang meresap kedalam tanah dan mengandung bahan-bahan pencemar. Pada areal perkebunan limbah hujan mencuci daun-daunan yang terkena pestisida masuk kedalam tanah yang disebut juga sebagai limbah infiltrasi. Limbah industri juga sering terinfiltrasi kedalam tanah bila air limbah tersebut menggunakan kolam yang terbuat dari tanah. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan organik maupun anorganik, yaitu : 1. Garam anorganik, seperti magnesium sulfat dan magnesium khlorida yang berasal dari kegiatan pertambangan atau pabrik pupuk. 2. Asam anorganik, seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolah bijih logam dan bahan bakar fosil yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang. 3. Senyawa organik, seperti pelarut dan zat warna yang berasal dari industri penyamakan kulit dan industri cat. 4. Logam berat, seperti cadmium, air raksa (merkuri dan krom yang berasal dari industri pertambangan, cat, zat warna, baterai dan penyepuhan logam.

Upload: lfun-nahrul-hayat

Post on 09-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Limbah cair adalah sisa atau pembuangan dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan atau merusak ekosistem air, Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.

TRANSCRIPT

EVALUASI MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN - LIMBAH CAIR

Pengertian Limbah Cair Limbah cair adalah sisa atau pembuangan dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan atau merusak ekosistem air, Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia. Namun banyak dijumpai perairan alami seperti sungai dan danau dijadikan tempat pembuangan sampah. Air menjadi kotor oleh limbah, tinja, logam berat, pestisida dan sebagainya.Berdasarkan sumber-sumbernya limbah cair dapat berasal dari limbah infiltrasi, limbah industri, limbah domestik (rumah tangga).Limbah infiltrasi adalah limbah yang meresap kedalam tanah dan mengandung bahan-bahan pencemar. Pada areal perkebunan limbah hujan mencuci daun-daunan yang terkena pestisida masuk kedalam tanah yang disebut juga sebagai limbah infiltrasi. Limbah industri juga sering terinfiltrasi kedalam tanah bila air limbah tersebut menggunakan kolam yang terbuat dari tanah.Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan organik maupun anorganik, yaitu :1. Garam anorganik, seperti magnesium sulfat dan magnesium khlorida yang berasal dari kegiatan pertambangan atau pabrik pupuk.2. Asam anorganik, seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolah bijih logam dan bahan bakar fosil yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang.3. Senyawa organik, seperti pelarut dan zat warna yang berasal dari industri penyamakan kulit dan industri cat.4. Logam berat, seperti cadmium, air raksa (merkuri dan krom yang berasal dari industri pertambangan, cat, zat warna, baterai dan penyepuhan logam.Zat-zat tersebut jika masuk ke perairan akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.Karakteristik limbah cair meliputi sifat sifat fisika, kimia dan biologi.Sifat-sifat tersebut dapat dipahami dengan mempelajari konsentrasinya dan sejauh mana tingkat pencemaran yang dapat ditimbulkan limbah terhadap lingkungan. Pemahaman tentang karakteristik dapat diketahui melalui pengambilan sampel, misalnya : limbah cair mempunyai tingkat keasaman, pH= 6 dan mengandung kadar besi 5 mg/l. Konsentrasi yang dikandung limbah akan menentukan beban limbah terhadap lingkungan.Ada tiga jenis sifat dalam karakteristik limbah yaitu :1. SifatFisikSifat fisik limbah cair meliputi temperatur, bau, warna, kekeruhan dan jumlah padatan terlarut.a) BauBau merupakan parameter yang subjektif. Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah terurai dalam limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti Sulfida dan Amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak, misalnya : bau seperti telur busuk menunjukkan adanya Hidrogen Sulfida yang dihasilkan oleh permukaan zat-zat organik dalam kondisi Anaerobik. Bau yang tidak enak dapat disebabkan adanya campuran dari Nitrogen, Sulfur dan Fosfor yang berasal dari pembusukan protein yang dikandung limbah. Adanya bau yang diakibatkan limbah merupakan suatu indikator bahwa terjadi proses alamiah, sehingga dengan adanya bau ini akan lebih mudah untuk menghindarkan tingkat bahaya yang ditimbulkan oleh limbah dibandingkan dengan limbah yang tidak menghasilkan bau dikarenakan lebih sulit diketahui.b) WarnaWarna dalam air disebabkan adanya ion-ion logam besi, mangan, humus, plankton, tanaman air dan buangan industri. Selain itu warna juga dapat disebabkan zat-zat terlarut dan zat tersuspensi. Meskipun tidak menimbulkan sifat racun, warna air limbah menjadikan pemandangan lebih jelek.c) KekeruhanKekeruhan air disebabkan karena ada partikel koloid yang terdiri dari kwartz, tanah liat, sisa bahan-bahan, protein dan ganggang yang terdapat dalam limbah, sehingga dapat dilihat dengan mata secara langsung. Adanya kekeruhan membuat hilang nilai estetika.d) PadatanZat padat dalam limbah dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu padatan terlarut dan padatan tersuspensi. Jenis padatan terlarut maupun tersuspensi dapat bersifat organis atau sifat inorganis tergantung dari mana sumber limbah. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel koloid dan partikel biasa.2. TemperaturTemperatur menunjukkan derajat atau tingkat panas air limbah. Skala temperatur yang biasa digunakan adalah Skala Fahrenheit (oF) dan Skala Celcius (oC).3. SifatkimiaKarakter kimia air limbah meliputi :a) Biochemical Oksigen Demand (BOD) adalah jumlah oksigen terlarut yang dibutuhlan oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan didalam air. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, berarti kandungan polutannya organiknya tinggi.b) Chemical Oksigen Demand (COD ) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air, secara kimia.c) Senyawa Organik dan Anorganik Senyawa organik terdiri dari karbon dengan unsur O, N, P, S, H. Sedangkan senyawa anoranik terdiri atas unsur lain yang bukan tersusun dari karbon organik. Unsur-unsur yang terdapat dalam jumlah banyak akan bersifat toksik dan menghalangi proses-proses biologis.d) Keasaman Air (pH). Keasaman air diukur dengan pH meter. Keasaman ditetapkan berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Limbah cair yang mempunyai pH tinggi atau rendah dapat mempengaruhi organisme dalam air. Air yang mempunyai pH rendah (pH7 Tinggi rendahnya alkalinitas ditentukan senyawa karbonat, garam-garam hidroksida, kalsium, magnesium, natrium dalam air. Kesadahan dalam air disebabkan oleh tingginya kandungan zat-zat tersebut. Semakin tinggi kesadahan suatu air semakin sulit air berbuih.f) Oksigen Terlarut Oksigen telarut berlawanan dengan BOD, semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen terlarut. Kemampuan air untuk mengadakan pemulihan secara alami benyak tergantung pada tersedianya oksigen terlarut.Penyebab Pencemaran Limbah CairAda berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya pencemaran limbah itu bisa karena kelengahan kita, suatu misal terjadinya kebocoran pipa pada saluran air kotor menuju bak penampungan atau septic tank yang tanpa sepengetahuan kita menyebabkan sumber air bersih dalam tanah ikut tercemar karenanya. Kemungkinan yang terparah bila semuanya disebabkan karena adanya unsur kesengajaan dari pihak yang tak bertanggungjawab. Bisa jadi karena alasan alasan tertentu seperti kecilnya kesadaran diri akan menjaga lingkungan menyebabkan sebagian pihak merasa tak apa dan bukan hal yang besar bila limbah tersebut dibiarkan atau dibuang ke tempat yang salah.Contoh Limbah cair yang berasal dari rumah tangga (domestik) maupun Industri.Air limbah domestik terdiri atas :1) Tinja ( faeces ),yang mengandung mikroba pathogen2) Air seni (urine), pada umumnya mengandung nitrogen dan Posfor campuran air seni dan tinja disebut Excreta3) Grey water atau air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi Air cucian dari setiap rumah tangga berkumpul dan menyatu pada parit-parit kota mengalir menuju parit yang lebih besar kemudian ke sungai bercampur dengan segala macam limbah mulai dari detergen, busa sampho, kaporit dan karbol serta cucian bekas kotoran lainnya. Kaporit dan larutan karbol serta detergen merupakan racun bagi bakteri pembusuk dalam air sungai. Apabila konsentrasinya semakin tinggi maka bahan-bahan organik sukar membusuk sehingga menambah endapan dalam dasar parit dan parit akhirnya cepat tersumbat.Dampak Pencemaran Limbah Cair dari Industri dan Rumah TanggaLimbah cair bisa berupa limbah yang yang terbentuk dari bahan organik dan anorganik. Apabila meresap kedalam permukaan tanah, limbah cair dapat merusak tanah terutama kesuburan tanah dan juga sumber air yang ada di dalamnya. Bila kita hidup pada tanah yang telah tercemar dan mengkonsumsi segala sesuatu darinya bisa membahayakan kesehatan tubuh dan berbagai penyakit seperti diare, dan disentri dapat timbul di tengah tengah kita.

Limbah cair pada perairan atau sungai juga dapat merusak air sungai, mengotori air sungai, mengganggu bahkan merusak ekosistem air yang dapat berdampak kematian pada makhluk hidup yang ada, dan yang pasti dapat menyebabkan banjir juga jiga limbah tersebut merupakan sampah yang dibuang oleh masyarakat, dan bbisa menyebabkan penyakit jugabagi orang-orang yang tinggal di sekitar perairan atau sungai.

Sumber :http://pustakabakul.blogspot.com/2013/07/pengertian-limbah-cair.htmlhttp://sedotwcjakarta.net/blog/info/penyebab-dampak-pencemaran-limbah-padat-cair-gas-industri-rumah-tangga/

Evaluasi mengenai dampak lingkungan pada pencemaran air (Limbahcair)Posted: Oktober 5, 2014 in Uncategorized 0Selamat sore para pembaca .. selamat hari raya idul adha..kali ini saya menuliskan artikel tentang pengertian Limbah khususnya limbah cair baik dari rumah tangga maupun industri serta dampak dampak yang ditimbulkan contohnya seperti dampak ke sesama mahkluk hidup maupun terhadap lingkungan,,. dan di artikel ini saya juga menjelaskan bagaimana cara menanggulangi limbah cair ini.. mari kita simak bersama ->Pengertian Limbah Cair Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang baku mutu air limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003), mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman),instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujanSumber-sumber limbah cair :1. Kegiatan rumah tangga2. Kegiatan industri3. Kegiatan rumah sakit dan aktivitas yang bergerak di bidang kesehatan4. Kegiatan pertanian, peternakan5. Kegiatan pertambangan6. Kegiatan transportasiMacam limbah cair :1. Limbah cair organik2. Limbah cair an organik dan gas.Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia. Namun banyak dijumpai perairan alami seperti sungai dan danau dijadikan tempat pembuangan sampah. Air menjadi kotor oleh limbah, tinja, logam berat, pestisida dan sebagainya.Berdasarkan sumber-sumbernya limbah cair dapat berasal dari limbah infiltrasi, limbah industri, limbah domestik (rumah tangga).Limbah infiltrasi adalah limbah yang meresap kedalam tanah dan mengandung bahan-bahan pencemar. Pada areal perkebunan limbah hujan mencuci daun-daunan yang terkena pestisida masuk kedalam tanah yang disebut juga sebagai limbah infiltrasi. Limbah industri juga sering terinfiltrasi kedalam tanah bila air limbah tersebut menggunakan kolam yang terbuat dari tanah.Limbah cair berasal dari rumah tangga (domestik) maupun Industri.Air limbah domestik terdiri atas :1. Tinja ( faeces ),yang mengandung mikroba pathogen2. Air seni (urine), pada umumnya mengandung nitrogen dan Posfor campuran air seni dan tinja disebut Excreta.3. Grey water atau air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandiAir cucian dari setiap rumah tangga berkumpul dan menyatu pada parit-parit kota mengalir menuju parit yang lebih besar kemudian ke sungai bercampur dengan segala macam limbah mulai dari detergen, busa sampho, kaporit dan karbol serta cucian bekas kotoran lainnya. Kaporit dan larutan karbol serta detergen merupakan racun bagi bakteri pembusuk dalam air sungai. Apabila konsentrasinya semakin tinggi maka bahan-bahan organik sukar membusuk sehingga menambah endapan dalam dasar parit dan parit akhirnya cepat tersumbat.Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan organik maupun anorganik, yaitu :1. Garam anorganik, seperti magnesium sulfat dan magnesium khlorida yang berasal dari kegiatan pertambangan atau pabrik pupuk.2. Asam anorganik, seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolah bijih logam dan bahan bakar fosil yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang.3. Senyawa organik, seperti pelarut dan zat warna yang berasal dari industri penyamakan kulit dan industri cat.4. Logam berat, seperti cadmium, air raksa (merkuri dan krom yang berasal dari industri pertambangan, cat, zat warna, baterai dan penyepuhan logam.Zat-zat tersebut jika masuk ke perairan akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.Karakteristik limbah cair meliputi sifat sifat fisika, kimia dan biologi.Sifat-sifat tersebut dapat dipahami dengan mempelajari konsentrasinya dan sejauh mana tingkat pencemaran yang dapat ditimbulkan limbah terhadap lingkungan. Pemahaman tentang karakteristik dapat diketahui melalui pengambilan sampel, misalnya : limbah cair mempunyai tingkat keasaman, pH= 6 dan mengandung kadar besi 5 mg/l. Konsentrasi yang dikandung limbah akan menentukan beban limbah terhadap lingkungan.Ada tiga jenis sifat dalam karakteristik limbah yaitu :1. Sifat FisikSifat fisik limbah cair meliputi temperatur, bau, warna, kekeruhan dan jumlah padatan terlarut.2. TemperaturTemperatur menunjukkan derajat atau tingkat panas air limbah. Skala temperatur yang biasa digunakan adalah Skala Fahrenheit (oF) dan Skala Celcius (oC). Persamaan dari kedua skala tersebut adalah:oC = X ( oF-32 )oF = X ( oC ) + 32Temperatur yang dikeluarkan suatu limbah cair harus merupakan temperature alami. Temperatur merupakan yang penting dalam pengoperasian unit pengolahan limbah karena berpengaruh terhadap aktivitas kimiawi dan biologi. Limbah yang mempunyai temperatur panas akan mengganggu pertumbuhan biota tertentu dan pengentalan cairan berkurang serta mengurangi sedimentasi. Tingkat zat oksidasi juga akan lebih besar pada suhu tinggi dan pembusukan jarang terjadi pada suhu rendah.1. BauBau merupakan parameter yang subjektif. Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah terurai dalam limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti Sulfida dan Amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak, misalnya : bau seperti telur busuk menunjukkan adanya Hidrogen Sulfida yang dihasilkan oleh permukaan zat-zat organik dalam kondisi Anaerobik. Bau yang tidak enak dapat disebabkan adanya campuran dari Nitrogen, Sulfur dan Fosfor yang berasal dari pembusukan protein yang dikandung limbah. Adanya bau yang diakibatkan limbah merupakan suatu indikator bahwa terjadi proses alamiah, sehingga dengan adanya bau ini akan lebih mudah untuk menghindarkan tingkat bahaya yang ditimbulkan oleh limbah dibandingkan dengan limbah yang tidak menghasilkan bau dikarenakan lebih sulit diketahui.1. WarnaWarna dalam air disebabkan adanya ion-ion logam besi, mangan, humus, plankton, tanaman air dan buangan industri. Selain itu warna juga dapat disebabkan zat-zat terlarut dan zat tersuspensi. Meskipun tidak menimbulkan sifat racun, warna air limbah menjadikan pemandangan lebih jelek.1. KekeruhanKekeruhan air disebabkan karena ada partikel koloid yang terdiri dari kwartz, tanah liat, sisa bahan-bahan, protein dan ganggang yang terdapat dalam limbah, sehingga dapat dilihat dengan mata secara langsung. Adanya kekeruhan membuat hilang nilai estetika.1. PadatanZat padat dalam limbah dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu padatan terlarut dan padatan tersuspensi. Jenis padatan terlarut maupun tersuspensi dapat bersifat organis atau sifat inorganis tergantung dari mana sumber limbah. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel koloid dan partikel biasa. Ada juga padatan yang mengendap dikarenakan diameter lebih besar sehingga dalam keadaan tenang, padatan tersebut mengendap sendiri. Pengukuran konsentrasi mokroorganisme dalam limbah diukur dengan zat padat tersuspensi organik sebagai padatan tersuspensi yang menguap( Volatile Suspensi Solid ) pada temperatur tertentu.2. Sifat kimiaKarakter kimia air limbah meliputi :a)Biochemical Oksigen Demand (BOD) adalah jumlah oksigen terlarut yang dibutuhlan oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan didalam air. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, berarti kandungan polutannya organiknya tinggi.b)Chemical Oksigen Demand (COD ) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air, secara kimia.c)Senyawa Organik dan AnorganikSenyawa organik terdiri dari karbon dengan unsur O, N, P, S, H. Sedangkan senyawa anoranik terdiri atas unsur lain yang bukan tersusun dari karbon organik. Unsur-unsur yang terdapat dalam jumlah banyak akan bersifat toksik dan menghalangi proses-proses biologis.d)Keasaman Air (pH).Keasaman air diukur dengan pH meter. Keasaman ditetapkan berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Limbah cair yang mempunyai pH tinggi atau rendah dapat mempengaruhi organisme dalam air. Air yang mempunyai pH rendah (pH7Tinggi rendahnya alkalinitas ditentukan senyawa karbonat, garam-garam hidroksida, kalsium, magnesium, natrium dalam air. Kesadahan dalam air disebabkan oleh tingginya kandungan zat-zat tersebut. Semakin tinggi kesadahan suatu air semakin sulit air berbuih.f)Oksigen TerlarutOksigen telarut berlawanan dengan BOD, semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen terlarut. Kemampuan air untuk mengadakan pemulihan secara alami benyak tergantung pada tersedianya oksigen terlarut.Penyebab Pencemaran Limbah Padat, Cair dan Gas dari Industri dan Rumah TanggaAda berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya pencemaran limbah itu bisa karena kelengahan kita, suatu misal terjadinya kebocoran pipa pada saluran air kotor menuju bak penampungan atau septic tank yang tanpa sepengetahuan kita menyebabkan sumber air bersih dalam tanah ikut tercemar karenanya.Kemungkinan yang terparah bila semuanya disebabkan karena adanya unsur kesengajaan dari pihak yang tak bertanggungjawab. Bisa jadi karena alasan alasan tertentu seperti kecilnya kesadaran diri akan menjaga lingkungan menyebabkan sebagian pihak merasa tak apa dan bukan hal yang besar bila limbah tersebut dibiarkan atau dibuang ke tempat yang salah.Dampak Pencemaran Limbah Padat, Cair dan Gas dari Industri dan Rumah TanggaDampak Pencemaran Limbah Padat dari Industri dan Rumah TanggaLimbah padat yang menumpuk dan dibiarkan dalam lingkungan bisa berakibat fatal, misal saja tumpukan sampah yang menggunung, dapat menimbulkan bibit penyakit sebab dalam lingkungan seperti ini amat mudah bakteri maupun kuman untuk berkembang biak sedang apabila di bakar dapat merusak permukaan tanah, bila saja limbah padat tersebut mengeluarkan asap dapat menjadi pencemaran udara. Limbah padat merupakan salah satu limbah yang harus dapat ditangani secara benar dan bila tidak tetap akan dapat menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan.Dampak Pencemaran Limbah Cair dari Industri dan Rumah TanggaLimbah cair bisa berupa limbah yang yang terbentuk dari bahan organik dan anorganik. Apabila meresap kedalam permukaan tanah, limbah cair dapat merusak tanah terutama kesuburan tanah dan juga sumber air yang ada di dalamnya. Bila kita hidup pada tanah yang telah tercemar dan mengkonsumsi segala sesuatu darinya bisa membahayakan kesehatan tubuh dan berbagai penyakit seperti diare, dan disentri dapat timbul di tengah tengah kita.Dampak Pencemaran Limbah Gas dari Industri dan Rumah TanggaLimbah juga dapat berasal dari gas tertentu yang dihasilkan dari sebuah proses produksi, jika gas tersebut memiliki tingkat konsentrasi yang melebihi ambang batasnya di udara maka dapat menimbulkan berbagai gangguan. Suatu contoh timbulnya pencemaran dari Gas buang kendaran bermotor, peledak, maupun industri pupuk, pembakaran yang dilakukan dari aktibitas ini menghasilkan gas Nitrogen Oksida (N2O), bila kandungannya dalam udara melebihi batas normal dapat menggangu dan melemahkan sistem beserta saluran pernapasan sehingga dampak terburuknya dapat membuat paru paru mudah terserang infeksi. Dampak lain dari berbagai limbah gas yang dihasilkan oleh industri maupun rumah tangga diantaranya : Gas Sulfur Dioksida (SO2) yang bersumber dari pembakaran dari batu bara atau bahan bakar minyak yang mengandung Sulfur. Dampak-nya dapat Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas. Gas Amoniak (NH3) yang bersumber dari proses Industri. Dampak-nya menimbulkan bau yang tidak sedap/menyengat, merusak sistem pernapasan, bronchitis, merusak indera penciuman. Gas Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon yang bersumber dari proses pembakaran yang menghasilkan asap tebal / banyak asap. Dampak-nya menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikat melalui hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian, dalam jumlah kecil dampak-nya dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan jantung.PENANGAN LIMBAH CAIRMetode dan tahapan proses pengolahan limbah cair yang telah dikembangkan sangat beragam. Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda kemungkinan akan membutuhkan proses pengolahan yang berbeda pula. Proses- proses pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses atau hanya salah satu. Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan atau faktor finansial.

1. Pengolahan Primer (Primary Treatment)Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupa proses pengolahan secara fisika.1. Penyaringa (Screening)Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring menggunakan jeruji saring. Metode ini disebut penyaringan. Metode penyaringan merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan-bahan padat berukuran besar dari air limbah.1. Pengolahan Awal (Pretreatment)Kedua, limbah yang telah disaring kemudian disalurkan kesuatu tangki atau bak yang berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat teruspensi lain yang berukuran relatif besar. Tangki ini dalam bahasa inggris disebut grit chamber dan cara kerjanya adalah dengan memperlambat aliran limbah sehingga partikel partikel pasir jatuh ke dasar tangki sementara air limbah terus dialirkan untuk proses selanjutnya.1. PengendapanSetelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan ke tangki atau bak pengendapan. Metode pengendapan adalah metode pengolahan utama dan yang paling banyak digunakan pada proses pengolahan primer limbah cair. Di tangki pengendapan, limbah cair didiamkan agar partikel partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasar tangki. Enadapn partikel tersebut akan membentuk lumpur yang kemudian akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk diolah lebih lanjut. Selain metode pengendapan, dikenal juga metode pengapungan (Floation).1. Pengapungan (Floation)Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak. Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan gelembung- gelembung udara berukuran kecil ( 30 120 mikron). Gelembung udara tersebut akan membawa partikel partikel minyak dan lemak ke permukaan air limbah sehingga kemudian dapat disingkirkan.Bila limbah cair hanya mengandung polutan yang telah dapat disingkirkan melalui proses pengolahan primer, maka limbah cair yang telah mengalami proses pengolahan primer tersebut dapat langsung dibuang kelingkungan (perairan). Namun, bila limbah tersebut juga mengandung polutan yang lain yang sulit dihilangkan melalui proses tersebut, misalnya agen penyebab penyakit atau senyawa organik dan anorganik terlarut, maka limbah tersebut perlu disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya.2. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)Tahap pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secara biologis, yaitu dengan melibatkan mikroorganisme yang dapat mengurai/ mendegradasi bahan organik. Mikroorganisme yang digunakan umumnya adalah bakteri aerob.Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis yang umum digunakan yaitu metode penyaringan dengan tetesan (trickling filter), metode lumpur aktif (activated sludge), dan metode kolam perlakuan (treatment ponds / lagoons) .1. Metode Trickling FilterPada metode ini, bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan organik melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media kasar, biasanya berupa serpihan batu atau plastik, dengan dengan ketebalan 1 3 m. limbah cair kemudian disemprotkan ke permukaan media dan dibiarkan merembes melewati media tersebut. Selama proses perembesan, bahan organik yang terkandung dalam limbah akan didegradasi oleh bakteri aerob. Setelah merembes sampai ke dasar lapisan media, limbah akan menetes ke suatu wadah penampung dan kemudian disalurkan ke tangki pengendapan.Dalam tangki pengendapan, limbah kembali mengalami proses pengendapan untuk memisahkan partikel padat tersuspensi dan mikroorganisme dari air limbah. Endapan yang terbentuk akan mengalami proses pengolahan limbah lebih lanjut, sedangkan air limbah akan dibuang ke lingkungan atau disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya jika masih diperlukan1. Metode Activated SludgePada metode activated sludge atau lumpur aktif, limbah cair disalurkan ke sebuah tangki dan didalamnya limbah dicampur dengan lumpur yang kaya akan bakteri aerob. Proses degradasi berlangsung didalam tangki tersebut selama beberapa jam, dibantu dengan pemberian gelembung udara aerasi (pemberian oksigen).Aerasi dapat mempercepat kerja bakteri dalam mendegradasi limbah. Selanjutnya, limbah disalurkan ke tangki pengendapan untuk mengalami proses pengendapan, sementara lumpur yang mengandung bakteri disalurkan kembali ke tangki aerasi. Seperti pada metode trickling filter, limbah yang telah melalui proses ini dapat dibuang ke lingkungan atau diproses lebih lanjut jika masih dperlukan.1. Metode Treatment ponds/ LagoonsMetode treatment ponds/lagoons atau kolam perlakuan merupakan metode yang murah namun prosesnya berlangsung relatif lambat. Pada metode ini, limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolam terbuka. Algae yang tumbuh dipermukaan kolam akan berfotosintesis menghasilkan oksigen.Oksigen tersebut kemudian digunakan oleh bakteri aero untuk proses penguraian/degradasi bahan organik dalam limbah. Pada metode ini, terkadang kolam juga diaerasi. Selama proses degradasi di kolam, limbah juga akan mengalami proses pengendapan. Setelah limbah terdegradasi dan terbentuk endapan didasar kolam, air limbah dapat disalurka untuk dibuang ke lingkungan atau diolah lebih lanjut.3. Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat. Pengolahan tersier bersifat khusus, artinya pengolahan ini disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah cair / air limbah. Umunya zat yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya melalui proses pengolahan primer maupun sekunder adalah zat-zat anorganik terlarut, seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman.Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment). Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. Contoh metode pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah metode saringan pasir, saringan multimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik.Metode pengolahan tersier jarang diaplikasikan pada fasilitas pengolahan limbah. Hal ini disebabkan biaya yang diperlukan untuk melakukan proses pengolahan tersier cenderung tinggi sehingga tidak ekonomis.4. Desinfeksi (Desinfection)Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair. Meknisme desinfeksi dapat secara kimia, yaitu dengan menambahkan senyawa/zat tertentu, atau dengan perlakuan fisik.Dalam menentukan senyawa untuk membunuh mikroorganisme, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : Daya racun zat Waktu kontak yang diperlukan Efektivitas zat Kadar dosis yang digunakan Tidak boleh bersifat toksik terhadap manusia dan hewan Tahan terhadap air Biayanya murahContoh mekanisme desinfeksi pada limbah cair adalah penambahan klorin (klorinasi), penyinaran dengan ultraviolet(UV), atau dengan ozon (O).Proses desinfeksi pada limbah cair biasanya dilakukan setelah proses pengolahan limbah selesai, yaitu setelah pengolahan primer, sekunder atau tersier, sebelum limbah dibuang ke lingkungan.

5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)Setiap tahap pengolahan limbah cair, baik primer, sekunder, maupun tersier, akan menghasilkan endapan polutan berupa lumpur. Lumpur tersebut tidak dapat dibuang secara langsung, melainkan pelu diolah lebih lanjut. Endapan lumpur hasil pengolahan limbah biasanya akan diolah dengan cara diurai/dicerna secara aerob (anaerob digestion), kemudian disalurkan ke beberapa alternatif, yaitu dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan (landfill), dijadikan pupuk kompos, atau dibakar (incinerated).Terima kasih buat semua nya yg telah menyimak artikel ini semoga bermanfaat.. ThanksSumber :http://belajarbuatapasaja.blogspot.in/2013/02/penanganan-limbah-cair.html?m=1http://pustakabakul.blogspot.com/2013/07/pengertian-limbah-cair.htmlhttp://sedotwcjakarta.net/blog/info/penyebab-dampak-pencemaran-limbah-padat-cair-gas-industri-rumah-tangga/

Makalah cara pengolahan limbah cair

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangSeiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia, banyak juga diciptakan pemuas atau pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu munculah pabrik-pabrik industry sebagai pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa menjadi barang setengah jadi maupun barang siap pakai, untuk selanjutnya akan dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sagat besar tiap harinya akan menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak terpakai. Kemudian, masyarakat yang sebagai pelaku konsumsi pun akan mengeluarkan limbah-limbah sebagai hasil penggunaan hasil barang produksi tersebut. Limbah ini dinamakan limbah rumah tangga. Meskipun sedikit lebih aman, bukan berarti dapat seenaknya saja membiarkan limbah ini dibuang begitu saja. Karena limbah sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan konstribusi besar dalam hal pengrusakan terhadap lingkungan. Untuk itulah diperlukan penanganan yang tepat dalam pengolahan limbah-limbah industry maupun limbah rumah tangga.Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai danau dan laut..Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.Untuk bisa memilih teknologi yang tepat, seseorang harus mengetahui gambaran umum tentang metode-metode pengolahan air limbah yang ada, baik tentang prinsip kerja, tentang penerapan metode-metode tersebut, keuntungan dan kerugian, dan juga faktor biaya. Hal yang penting dalam konsep pengolahan air limbah industri adalah usaha mencegah atau menekan beban pencemaran seminimal mungkin, yaitu melalui pengendalian proses produksi itu sendiri. Baru pada tahap selanjutnya adalah pengolahan air limbah yang dihasilkan agar tidak mencemari badan air (sungai, selokan dsb) atau dengan kata lain, agar air buangan dari industri sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan.1.2. Rumusan masalah1. Apa yang di maksud dengan limbah?2. Apa jenis-jenis air limbah.?3. Apa yang di maksud dengan limbah cair dan limbah rumah tangga.?4. Bagaimana cara mengolah limbah cair.?5. Bagaimana cara mengolah rumah tangga.?

1.3. Tujuan1. Mengetahui pengertian limbah.2. Mengetahui jenis-jenis air limbah.3. Mengetahui pengertian limbah cair dan limbah rumah tangga.4. Mengetahui cara pengolahan limbah cair.5. Mengetahui cara pengolahan limbah rumah tangga.

----------------------------------------------------------------------------------------------------II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian limbahSecara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industry, pertambangan, dll. Kehadiranlimbahpada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Oleh sebab itu, masyarakat kurang menaruh perhatian akan kedatangan limbah. Terdapat sebuah penelitian yang mengemukakan bahwa letak septic tank, cubluk (balong), dan pembuangan sampah berdekatan dengan sumber air tanah, akan menyebabkan kualitas air menurun. Dari 636 sampel, 285 titik sampel sumber air tanah telah tercemar bakteri coli. Secara kimiawi, 75 % dari sumber tersebut tidak memenuh baku mutu air minum yang parameternya dinilai dari unsur nitrat, nitrit, besi, dan mangan. ( sumber : pengelolaanlimbahindustry Prof. Tjandra Setiadi, Wikipedia )

2.2. Jenis-jenis Air LimbahAir limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan harus dilakukan penanganan khusus tahap awal sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat. Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi yang bersifat kotoran umum. zat-zat yang berbahaya.

2.3. Pengertian limbah cair dan limbah rumah tanggaLimbah cair, yang dimaksud denganlimbah cairadalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.Pengertian Menurut Ehless dan Steel, Air limbah atau air buangan adalah sisa air dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mangganggu lingkungan hidup. Batasan lainnya mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan,perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air pemukimandan air hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985). Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun volumenya besar, karena kurang lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan kembali ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh karena itu, air buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik.Sedangkanpengelolaan limbah cairsetelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimalisasi limbah(waste minimization),pengolahan limbah(waste treatment),hingga pembuangan limbah produksi(disposal).Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.

Dalam dunia arsitektur ada metode yang bisa diterapkan dalam merencanakan pengolahan limbah rumah tangga yaitu dengan : Membuat saluran air kotor Membuat bak peresapan Membuat tempat pembuangan sampah sementaraHal-hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.2. Tidak mengotori permukaan tanah.3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secaratersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.

2.4. Pengolahan limbah cairAir limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif diperlukan rencana pengelolaan yang baik. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi sedangkan pengolahan air dengan bantuan peralatan misalnya dilakukan pada Instalasi PengolahanAir Limbah/ IPAL (Waste Water Treatment Plant / WWTP).Dalam pengolahan air limbah bertujuan untuk mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga, melindungi hewan dan tanaman yang hidup didalam air, menghindari pencemaran tanah permukaa dan menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit. Sedangkan syarat Sistem Pengelolaan Air Limbah adalah Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum,tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan, tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaannya sehari-hari, tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang mengakibatkan penyakit, tidak terbuka dan harus tertutup, tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.Metode Pengelolaan Air Limbah.Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengelolah air limbah,diantaranya:a. Pengenceran (disposal by dilution).Air limbah dibuang ke sungai, danau, atau laut agar mengalami pengenceran. Dengan cara ini air limbah akan mengalami purifikasi alami. Namun, cara semacam ini dapat mencemari air permukaan dengan bakteri pathogen, larva dan telur cacing, serta bibit penyakit lain yang ada didalam air limbah itu. Apabila hanya cara ini yang dapat diterapkan, maka persyaratan berikutharus dipenuhi: Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan lain. Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung kurang dari 30-40 kali3. Air harus cukup mengandung oksigen. Dengan kata lain air harus mengalir (tidak boleh stagnan) agar tidak menimmbulkan bau.b. CesspoolBentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk pembuangan air limbah. Dibuat pada tanah yang berpasir agar air buangan mudah meresap kedalam tanah. Bagian atas ditembok agar tidak tembus air. Apabila ceespool sudah penuh (60bulan), lumpur didalamnya dapat dihisap keluar atau dari semula dibuat cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh, air akan mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak cesspool dengan sumur air bersih adalah 45 meter dan minimal 6 meter dari pondasi rumah.c. Sumur resapan (seepage pit)Sumur resapan merupakan sumur tempat menampung air limbah yang telah mengalami pengolahan dalam system lain, misalnya dari aqua privy atau septic tank. Dengan cara ini, air hanya tinggal mengalami peresapan ke dalam tanah. Sumur resapan ini dibuat pada tanah yang berpasir, dengan diameter 1-2,5 meter dan kedalaman 2,5 meter. Lama pemakaian dapat mencapai 6-10 tahun.

d. Septic tankSeptic tank, menurut WHO, merupakan metode terbaik untuk mengelolah air limbah walau biayanya mahal, rumit, dan memerlukan tanah yang luas. Septic tank memiliki 4 bagian, antara lain:a. Ruang pembusukanDalam ruang ini, air kotor akan tertahan 13 hari dan akan mengalami penguraian oleh bakteri pembusuk yang akan menghasilkan gas, cairan, dan lumpur. Gas dan cairan akan masuk kedalam dosing chamber melalui pipa. Lumpur akan masuk ke ruang lumpur.b. Ruang lumpur.Ruang lumpur merupakan tempat penampungan lumpur. Apabila ruang sudah penuh, lumpur dapat dipompa keluar.c. Dosing chamber.Dalam dosing chamber terdapat siphon McDonald yang berfungsi untuk mengatur kecepatan air yang akan dialirkan ke bidang resapan agar merata.d. Bidang resapan.Bidang ini akan menyerap cairan keluar dari dosing chamber dan menyaring bakteri pathogen maupun bibit penyakit lain. Panjang minimal bidang resapan ini 10meter dan dibuat pada tanah berpasir.e. System Riool (sewage).System riool menampung semua air kotor dari rumah maupun perusahaan, dan terkadang menampung kotoran dari lingkungan. Apabila dipakai untuk menampung air hujan, sistem riool ini disebut combined system, sedangkan jika bak penampung air hujannya dipisahkan maka disebut separated system. Agar tidak merugikan kepentingan lain, air kotor dialirkan ke ujung kota, misalnya ke daerah peternakan, pertanian, atau perikanan darat. Air kotor itu masih memerlukan pengolahan.Proses pengolahan yang dilakukan, antara lain:a. Penyaringan (screening)Penyaringan ditujukan untuk menangkap benda-benda yang terapung diatas permukaan air.b. Pengendapan (sedimentation).Pada proses ini, air limbah dialirkan ke dalam bak besar (sand trap) sehingga aliran menjadi lambat dan lumpur serta pasir mengendap.c. Proses biologisProses ini menggunakan mikroba untuk memusnahkan zat organic di dalam limbah baik secara aerob maupun anaerob.d. Disaring dengan saringan pasir (sand filter).e. Desinfeksi Desinfeksi dengan kaporit (10kg/1 juta air limbah) untuk membunuh mikroba patogen.f. Pengenceran Terakhir, air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut sehingga mengalami pengenceran. Semua proses pengolahan air limbah ini dilakukan dalan suatu instalasi khusus yang dibangun diujung kota.

2.5. Pengolahan limbah rumah tanggaPengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang.Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.Berikut ini adalah pengelolaan limbah rumah tangga untuk limbah cair, padat dan gas.a. Pengelolaan air limbah kakus I.b. Pengelolaan air limbah kakus II.c. Pengelolaan air limbah cucian.d. Pembuatan saluran bekas mandi dan cuci.e. Pengelolaan sampah.f. Pengelolaan limbah industri rumah tangga.g. Pengelolaan air limbah rumah tangga Ih. Pengelolaan air limbah rumah tangga IIi. Pengelolaan air limbahAir limbah dialirkan melalui saluran ke drum dan air dalam drum akan disaring dengan koral/ijuk ke luar, dan kemudian meresap ke dalam tanah. Adapun bahan yang di gunakan adalah Drum, Koral, Kayu, Ijuk, Pipa pralon, Peralatan, Palu, Besi runcing, Cangkul, Parang, Gergaji, Pembuatan.Drum dilubangi dengan garis tengah 1 cm, jarak antara lubang 10 cm. Pembuatan lubang di luar dapur dengan ukuran panjang, lebar dan dalam masing-masing 110 cm. Di dasar lubang diberi koral/ijuk setebal 20 cm dan drum dimasukkan ke dalam lobang tersebut. Sela-sela drum diselingi dengan koral/ijuk. Kemudian dibuat saluran air limbah ukuran bis, atau dari pasangan batu bata. Drum ditutup dengan kayu/bambu atau kalau ingin lebih tahan lama dicor dengan campuran semen dan pasir yang diberi penguat besi.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------III. PENUTUP

3.1. KesimpualanLimbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industry, pertambangan, dll. Kehadiranlimbahpada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan harus dilakukan penanganan khusus tahap awal Limbah cair, yang dimaksud denganlimbah cairadalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani pengolahan terlebih dahulu. Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Annonymous.2013.PengetahuanLingkungan.[Online].http://abby1807.blogspot.com/2013/06/makalah-pengetahuan-lingkungan.html.Di akses 13 Desember 2013.Annonymous.2013. Pengolahan Limbah cair.[Online]. http://www.slideshare.net /septyazee/makalah-pengolahan-air-limbah.Di akses 13 Desember 2013.Annonymous.2013. Pengolahan Limbah Rumah Tangga.[Online] .http://andriadi 162.blogspot .com/2013/10/makalah-pengolahan-limbah-rumah-tangga.html.Di akses 13 Desember 2013.

http://vonyervina.blogspot.com/2013/12/makalah-cara-pengolahan-limbah-cair.html

Jun8

Makalah Cara Penanganan Limbah Cair

Makalah Cara Penanganan Limbah Cair

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami selaku kelompok tiga dapat menyelesaikan makalah tentang Cara Penanganan Limbah Cair, meskipun dalam bentuk yang sederhana. Penyusunan makalah ini, dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu meskipun tidak mudah dan ada beberapa hambatan dan kesulitan yang penyusun hadapi. Tetapi semua itu dapat kami lalui berkat bantuan dari teman-teman sekalian dan tak luput dari berkat dan rahmat Allah SWT. Serta kerja sama yang baik dalam kelompok kamiOleh karena itu, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah menugaskan kepada kelompok tiga untuk memaparkan materi mengenai pengolahan limbah cair sehingga melalui makalah ini penulis dapat memperoleh ilmu pengetahuan baru khususnya pada proses pengolahan limbah- limbah cair di industri industri, tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga kita semua diberi rahmat dan hidayah-Nya. Amin and selalu semangat Indrapura, 11 Februari 2013 PenyusunDAFTAR ISI Kata pengantar............................................................................................... i Daftar Isi......................................................................................................... ii Bab I Pendahuluan1. A. Latar Belakang........................................................................... ......... 12. B. Tujuan.................................................................................................. 1 Bab II Pembahasan1. A. Pengertian........................................................................................... 32. . B. Jenis-Jenis Limbah............................................................................. 33. . C. Efek Buruk Air Limbah.................................................................... 3 . a. Gangguan Terhadap Kesehatan........................................................ 3 . b. Gangguan Terhadap Kehidupan Biotik........................................... 5 . c. Gangguan Terhadap Keindahan....................................................... 5 . d. Gangguan Terhadap Kerusakan Benda........................................... 54. . Cara Penanganan Limbah Cair........................................................... 6 . 1. Penyaringan......................................................................................... 6 . 2. Flotasi................................................................................................... 6 . 3. Absorbsi/Penyerapan.......................................................................... 6 . 4. Pengendapan....................................................................................... 6 . 5. Penyisihan............................................................................................ 6 . 6. Menghilangkan Material Organik..................................................... 6 . 7. Menghilangkan Organisme Penyebab Penyakit............................... 6 . 8. Penghancuran Partikel Perusak........................................................ 6 . 9. Penggunaan Kolam Oksidasi.............................................................. 6 . 10. Pengurangan Limbah Cair.............................................................. 6 BAB III Kesimpulan..................................................................................................... 7 Daftar pustakaBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangLimbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai danau dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan masyarakat yang banyak terjadi dewasa ini diakibatkan oleh limbah cair dari berbagai kegiatan industri, rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah tangga. Hal ini disebabkan karena penanganan dan pengolahan limbah tersebut belum mendapatkan perhatian yang serius. Sebenarnya, keberadaan limbah cair dapat memberikan nilai negatif bagi suatu kegiatan industri. Namun, penanganan dan pengolahannya membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga kurang mendapatkan perhatian dari kalangan pelaku industri, terutama kalangan industri kecil dan menengah.Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.Untuk bisa memilih teknologi yang tepat, seseorang harus mengetahui gambaran umum tentang metode-metode pengolahan air limbah yang ada, baik tentang prinsip kerja, tentang penerapan metode-metode tersebut, keuntungan dan kerugian, dan juga faktor biaya. Hal yang penting dalam konsep pengolahan air limbah industri adalah usaha mencegah atau menekan beban cemaran seminimal mungkin, yaitu melalui pengendalian proses produksi itu sendiri (konsep produksi bersih). Baru pada tahap selanjutnya adalah pengolahan air limbah yang dihasilkan agar tidak mencemari badan air (sungai, selokan dsb) atau dengan kata lain, agar air buangan dari industri sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan.Penentuan suatu sistem pengolahan limbah yang tepat terhadap air limbah terkait erat dengan informasi komposisi dan karakteristik dari air limbah terlebih dahulu. Karena itu, macam-macam industri dan karakteristik limbah menjadi penting untuk dipaparkan dalam kaitan dengan teknologi pengolahan air limbah dari industri, prinsip dasar pemilihan teknologi yang tepat, dan contoh sistem pengolahan limbah pada beberapa jenis industri.B. Tujuan1. Terciptanya pemahaman pengusaha bahwa di samping hasil utama yang diharapkan, terdapat limbah yang menimbulkan dampak negative di mana hal tersebut tidak bisa dianggap sepele.2. Melihat keseriusan para pengusaha dalam pengelolaan limbah produknya, tercermin dari upaya pengadaan IPAL dengan melibatkan pihak-pihak kompeten, penggalangan dana yang relative besar serta pengelolaan operasional yang teratur, dapat disimpulkan bahwa dalam batas-batas tertentu perusahaan semisal perusahaan tahu yang tergabung dalam Paguyuban Sari Putih Karanganom, mulai mengarah Kepada sistem usaha yang moderen.BAB IIPEMBAHASANA. PENGERTIANlimbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal).B. JENIS-JENIS AIR LIMBAH Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan harus dilakukan penanganan khusus tahap awal sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat. Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi yang bersifat kotoran umum. zat-zat yang berbahaya.C. EFEK BURUK AIR LIMBAH Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barang tentu bahwa air limbah merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi tidak berarti bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.a. Gangguan Terhadap Kesehatan 1. VirusMenyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus penularannya masih belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.2. Vibrio Cholera Menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.3. Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa bMerupakan penyebab typhus abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.4. Salmonella SppDapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.5. Shigella SppAdalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar. Adapun cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan makanan, lalat dan tanah.6. Basillus AntraksisAdalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.7 . Brusella SppAdalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba.8. Mycobacterium TuberculosaAdalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.9. Leptospiradalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama berasal dari tikus selokan .10. Entamuba HistolitikaDapat menyebabkan penyakit amuba disentri dengan penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.11. Schistosoma SppPenyebab penyakit schistosomiasis, akan tetapi dapat dimatikan pada saat melewati pengolahan air limbah.12. Taenia SppAdalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi yang sangat tahan terhadap cuaca.13. Ascaris Spp. Enterobius Spp Menyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan Lumpur serta sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.b. Gangguan terhadap Kehidupan BiotikDengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut.c. Gangguan Terhadap Keindahan Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi bahan organic seperti tapioca, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang berupa bahan-bahan organic dalam jumlah yang sangat besar. Ampas yang berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air limbah mengalami proses pembusukan dari zat organic yang ada didalamnya.Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zat organic yang sangat menusuk hidung.Pada bangunan pengolah air limbh sumber utama dari bau berasal dari :1. Tangki pembusuk air limbah yang berisikan hydrogen sulfida air dan bau-bau lain yang melewati bangunan pengolahan.2. Tempat pengumpulan buangna limbah industri.3. Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.d.Gangguan terhadap Kerusakan Benda Adapun cara untuk mengatasi bau dapat ditempuh dengan beberapa macam cara antara lain :1. Secara Fisik Dengan melakukan pembakaran, dimana gas dapar dikurangi melalui pembakaran pada suhu yang bervariasi antara 650-7500c. Untuk mengurangi kebutuhan suhu yang tinggi dapat dikurangi melalui katalisator. Penyerapan dan karbon aktif adalah juga bisa diterapkan dengan melewatkan udara ke dalam hamparan atau lapisan. Gas yang berkontak dengannya akan diserap sehingga bau akan dapat dikurangi, begitu juga halnya dengan penyerapan melalui pasir dan tanah. Pemasukan oksigen ke dalam limbah cair adalah salah satu cara yang bisa diterapkan untuk menjaga proses terjadinya pengolahan anaerobdapat dihindari sehingga gas yang ditimbulkan karena proses tersebut dapat dihindari.Penggunaan menara (tower) juga dapat dipergunakan untuk mengurangi pencemaran yang disebabkan oleh adanya bau melalui proses pengenceran di udra terbuka karena udara dari cerobong tidak mencapai langsung kedaerah pemukiman, dengan demikian bau yang ada dapat dicegah.2. Secara Kimiawi Untuk menghilangkan gas yang berbau dapat juga dilakukan dengan cara melewatkan gas pada cairan basa seperti kalsium dan sodium hidroksida untuk menghilangkan bau. Apabila kadar karbondioksidanya tinggi maka biaya pengolahannya juga menjadi sangat tinggi, sehingga biaya ini merupakan salah satu penghambat yang besar. Dengan melakukan oksidasi pada pengolahan air limbah merupakan cara yang baik agar bau klorin dan ozon dapat dihindari. Adapun bahan yang dipergunakan sebagai bahanm oksidator adalah hydrogen peroksida. Pengendapan dengan bahan kimia membuat terjadinya endapan dari sulfida dengan gram metal khususnya besi.3. Secara Biologis Air limbah dilewatkan melalui penyaringan yang menetes (trickling filter) atau dimasukkan ke dalam tangki Lumpur aktif untuk menghilangkan komponen yang berbau. Penggunaan menara khusus dapat dipergunakan untuk menangkap bau, adapun jenis menara itu diisi dengan media plastik yang bervariasi sebagai tempat tumbuhnya bakteri.CARA PENANGANAN LMBAH CAIR1. PENYARINGANLimbah cair bisa di saring / difiltrsi unt memisahkan partikel tersusensi dari air2. FLOTASIFlotasi merupakan proses penanganan limbah dengan cara membuang dan memisahkan partikel yang mengapung diatas permukaan air3. ABSORBSI/ PENYERAPANProses absorbsi ini dilakukan dengan menggunakan karbon sehngga partikel yang tidak dibutuhkn bisa terserap dan terpisah dari air4. PENGENDAPANPengendapan diakukan dengan tujan supaya bahan yangtidak mudah larut bisa terpisah dari air. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan elektrolit5. PENYISIHANPenyisihan dapat dilakuan dengan cara mengoksidsi limbah cair sehingga zatorganis beracun bisa terpisah dari air6. MENGHILNGKANA MATERIAL ORGANIKPada cara penanganan limbah cair ini dilakukan dengan cara memberikan mikroorganisme supaya material organik dalam air hancur atau hilang7. MENGHILANGKAN ORGANISME PENYEBAB PENYAKITPada proses ini, kita bisa menggunakan sinar ltravioletataupun menambahkan khlorin8. PENGHANCURAN PARTIKEL PERUSAKIni perlu dilakukan untuk melindungi alat dari partiel - partikel yanng bersifat merusak9. PENGGUNAAN KOLAM OKSIDASIIni merupakan metode penanganan limbah cair secara Biologi10. PENGURANGAN LIMBAH CAIRJumlah limbah cair bisa dikurangi dengan cara mengefisienkan proses produksi sehingga jumlah limbah cair yang dihasilkan bisa diminimalisirBAB IIIKESIMPULANDari uraian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa :1. yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.2. Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal).3. Terciptanya pemahaman pengusaha bahwa di samping hasil utama yang diharapkan, terdapat limbah yang menimbulkan dampak negative di mana hal tersebut tidak bisa dianggap sepele.4. Melihat keseriusan para pengusaha dalam pengelolaan limbah produknya, tercermin dari upaya pengadaan IPAL dengan melibatkan pihak-pihak kompeten, penggalangan dana yang relative besar serta pengelolaan operasional yang teratur, dapat disimpulkan bahwa dalam batas-batas tertentu perusahaan semisal perusahaan tahu yang tergabung dalam Paguyuban Sari Putih Karanganom, mulai mengarah Kepada sistem usaha yang moderen.DAFTAR PUSTAKADay, R.A dan Underwood, A.L. 1989. Analisis Kimia Kuantitatif edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Ensiklopedia Bebas, 2007, Besi, (online). (http://www.besi.com)Iswari, S.R. 1997. Potensi Cemaran Pb sebagai Racun Syaraf perlu Diwaspadai (Media Pendidikan MIPA). Semarang: IKIP Semarang Press.Izmare. 1987. Teknik Penyehatan Analisa Lab. (http://www.kandunganbesi.com) ipta Science Series.Khopkar, S.M. 1984. Konsep Dasar Kimia Analitik. Bombay: Institut Teknologi India.Rohmatun, 2006, Studi Penurunan Kandungan Besi Organik dalam Air Tanah dengan Oksidasi H2O2 UV, (diakses 25 Juli 2006.Vogel, 1979, Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis, Longman Group Limited, London.Vogel, A.I. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, edisi kelima. Penerjemah: Setiono dan Hadyana Pudjaatmaka, Jakarta: Kalman Media Pusaka.Williams, M.C dan Cokal, E.J. 1986. Masking, Chelation, and Solvent Extractionfor The Determination of Sub-Parts-per-Million Levelsof Trace Elements in High Iron and Salt Matrices. Analitycal Chemistry. New Mexico: University of New Mexico.Winarno.F.G., 1986, Air untuk Industri Pangan, PT. Gramedia, Jakarta.Yulianto Teguh, 2005, Penetapan Kadar Besi (Fe) dalam Air Sumur di Dusun Waringinrejo secara Spektrofotometri UV-Vis, KTI, Fakultas Teknik, Universitas Setia Budi Surakarta.Diposkan 8th June 2013 oleh nadila nurhalida 0 Tambahkan komentar

Makalah Cara Penanganan Limbah Cair

Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis1. Jun8

Makalah Cara Penanganan Limbah Cair

Makalah Cara Penanganan Limbah Cair

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami selaku kelompok tiga dapat menyelesaikan makalah tentang Cara Penanganan Limbah Cair, meskipun dalam bentuk yang sederhana. Penyusunan makalah ini, dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu meskipun tidak mudah dan ada beberapa hambatan dan kesulitan yang penyusun hadapi. Tetapi semua itu dapat kami lalui berkat bantuan dari teman-teman sekalian dan tak luput dari berkat dan rahmat Allah SWT. Serta kerja sama yang baik dalam kelompok kamiOleh karena itu, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah menugaskan kepada kelompok tiga untuk memaparkan materi mengenai pengolahan limbah cair sehingga melalui makalah ini penulis dapat memperoleh ilmu pengetahuan baru khususnya pada proses pengolahan limbah- limbah cair di industri industri, tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga kita semua diberi rahmat dan hidayah-Nya. Amin and selalu semangat Indrapura, 11 Februari 2013 PenyusunDAFTAR ISI Kata pengantar............................................................................................... i Daftar Isi......................................................................................................... ii Bab I Pendahuluan1. A. Latar Belakang........................................................................... ......... 12. B. Tujuan.................................................................................................. 1 Bab II Pembahasan1. A. Pengertian........................................................................................... 32. . B. Jenis-Jenis Limbah............................................................................. 33. . C. Efek Buruk Air Limbah.................................................................... 3 . a. Gangguan Terhadap Kesehatan........................................................ 3 . b. Gangguan Terhadap Kehidupan Biotik........................................... 5 . c. Gangguan Terhadap Keindahan....................................................... 5 . d. Gangguan Terhadap Kerusakan Benda........................................... 54. . Cara Penanganan Limbah Cair........................................................... 6 . 1. Penyaringan......................................................................................... 6 . 2. Flotasi................................................................................................... 6 . 3. Absorbsi/Penyerapan.......................................................................... 6 . 4. Pengendapan....................................................................................... 6 . 5. Penyisihan............................................................................................ 6 . 6. Menghilangkan Material Organik..................................................... 6 . 7. Menghilangkan Organisme Penyebab Penyakit............................... 6 . 8. Penghancuran Partikel Perusak........................................................ 6 . 9. Penggunaan Kolam Oksidasi.............................................................. 6 . 10. Pengurangan Limbah Cair.............................................................. 6 BAB III Kesimpulan..................................................................................................... 7 Daftar pustakaBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangLimbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai danau dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan masyarakat yang banyak terjadi dewasa ini diakibatkan oleh limbah cair dari berbagai kegiatan industri, rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah tangga. Hal ini disebabkan karena penanganan dan pengolahan limbah tersebut belum mendapatkan perhatian yang serius. Sebenarnya, keberadaan limbah cair dapat memberikan nilai negatif bagi suatu kegiatan industri. Namun, penanganan dan pengolahannya membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga kurang mendapatkan perhatian dari kalangan pelaku industri, terutama kalangan industri kecil dan menengah.Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.Untuk bisa memilih teknologi yang tepat, seseorang harus mengetahui gambaran umum tentang metode-metode pengolahan air limbah yang ada, baik tentang prinsip kerja, tentang penerapan metode-metode tersebut, keuntungan dan kerugian, dan juga faktor biaya. Hal yang penting dalam konsep pengolahan air limbah industri adalah usaha mencegah atau menekan beban cemaran seminimal mungkin, yaitu melalui pengendalian proses produksi itu sendiri (konsep produksi bersih). Baru pada tahap selanjutnya adalah pengolahan air limbah yang dihasilkan agar tidak mencemari badan air (sungai, selokan dsb) atau dengan kata lain, agar air buangan dari industri sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan.Penentuan suatu sistem pengolahan limbah yang tepat terhadap air limbah terkait erat dengan informasi komposisi dan karakteristik dari air limbah terlebih dahulu. Karena itu, macam-macam industri dan karakteristik limbah menjadi penting untuk dipaparkan dalam kaitan dengan teknologi pengolahan air limbah dari industri, prinsip dasar pemilihan teknologi yang tepat, dan contoh sistem pengolahan limbah pada beberapa jenis industri.B. Tujuan1. Terciptanya pemahaman pengusaha bahwa di samping hasil utama yang diharapkan, terdapat limbah yang menimbulkan dampak negative di mana hal tersebut tidak bisa dianggap sepele.2. Melihat keseriusan para pengusaha dalam pengelolaan limbah produknya, tercermin dari upaya pengadaan IPAL dengan melibatkan pihak-pihak kompeten, penggalangan dana yang relative besar serta pengelolaan operasional yang teratur, dapat disimpulkan bahwa dalam batas-batas tertentu perusahaan semisal perusahaan tahu yang tergabung dalam Paguyuban Sari Putih Karanganom, mulai mengarah Kepada sistem usaha yang moderen.BAB IIPEMBAHASANA. PENGERTIANlimbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal).B. JENIS-JENIS AIR LIMBAH Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan harus dilakukan penanganan khusus tahap awal sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat. Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi yang bersifat kotoran umum. zat-zat yang berbahaya.C. EFEK BURUK AIR LIMBAH Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barang tentu bahwa air limbah merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi tidak berarti bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.a. Gangguan Terhadap Kesehatan 1. VirusMenyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus penularannya masih belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.2. Vibrio Cholera Menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.3. Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa bMerupakan penyebab typhus abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.4. Salmonella SppDapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.5. Shigella SppAdalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar. Adapun cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan makanan, lalat dan tanah.6. Basillus AntraksisAdalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.7 . Brusella SppAdalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba.8. Mycobacterium TuberculosaAdalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.9. Leptospiradalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama berasal dari tikus selokan .10. Entamuba HistolitikaDapat menyebabkan penyakit amuba disentri dengan penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.11. Schistosoma SppPenyebab penyakit schistosomiasis, akan tetapi dapat dimatikan pada saat melewati pengolahan air limbah.12. Taenia SppAdalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi yang sangat tahan terhadap cuaca.13. Ascaris Spp. Enterobius Spp Menyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan Lumpur serta sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.b. Gangguan terhadap Kehidupan BiotikDengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut.c. Gangguan Terhadap Keindahan Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi bahan organic seperti tapioca, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang berupa bahan-bahan organic dalam jumlah yang sangat besar. Ampas yang berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air limbah mengalami proses pembusukan dari zat organic yang ada didalamnya.Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zat organic yang sangat menusuk hidung.Pada bangunan pengolah air limbh sumber utama dari bau berasal dari :1. Tangki pembusuk air limbah yang berisikan hydrogen sulfida air dan bau-bau lain yang melewati bangunan pengolahan.2. Tempat pengumpulan buangna limbah industri.3. Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.d.Gangguan terhadap Kerusakan Benda Adapun cara untuk mengatasi bau dapat ditempuh dengan beberapa macam cara antara lain :1. Secara Fisik Dengan melakukan pembakaran, dimana gas dapar dikurangi melalui pembakaran pada suhu yang bervariasi antara 650-7500c. Untuk mengurangi kebutuhan suhu yang tinggi dapat dikurangi melalui katalisator. Penyerapan dan karbon aktif adalah juga bisa diterapkan dengan melewatkan udara ke dalam hamparan atau lapisan. Gas yang berkontak dengannya akan diserap sehingga bau akan dapat dikurangi, begitu juga halnya dengan penyerapan melalui pasir dan tanah. Pemasukan oksigen ke dalam limbah cair adalah salah satu cara yang bisa diterapkan untuk menjaga proses terjadinya pengolahan anaerobdapat dihindari sehingga gas yang ditimbulkan karena proses tersebut dapat dihindari.Penggunaan menara (tower) juga dapat dipergunakan untuk mengurangi pencemaran yang disebabkan oleh adanya bau melalui proses pengenceran di udra terbuka karena udara dari cerobong tidak mencapai langsung kedaerah pemukiman, dengan demikian bau yang ada dapat dicegah.2. Secara Kimiawi Untuk menghilangkan gas yang berbau dapat juga dilakukan dengan cara melewatkan gas pada cairan basa seperti kalsium dan sodium hidroksida untuk menghilangkan bau. Apabila kadar karbondioksidanya tinggi maka biaya pengolahannya juga menjadi sangat tinggi, sehingga biaya ini merupakan salah satu penghambat yang besar. Dengan melakukan oksidasi pada pengolahan air limbah merupakan cara yang baik agar bau klorin dan ozon dapat dihindari. Adapun bahan yang dipergunakan sebagai bahanm oksidator adalah hydrogen peroksida. Pengendapan dengan bahan kimia membuat terjadinya endapan dari sulfida dengan gram metal khususnya besi.3. Secara Biologis Air limbah dilewatkan melalui penyaringan yang menetes (trickling filter) atau dimasukkan ke dalam tangki Lumpur aktif untuk menghilangkan komponen yang berbau. Penggunaan menara khusus dapat dipergunakan untuk menangkap bau, adapun jenis menara itu diisi dengan media plastik yang bervariasi sebagai tempat tumbuhnya bakteri.CARA PENANGANAN LMBAH CAIR1. PENYARINGANLimbah cair bisa di saring / difiltrsi unt memisahkan partikel tersusensi dari air2. FLOTASIFlotasi merupakan proses penanganan limbah dengan cara membuang dan memisahkan partikel yang mengapung diatas permukaan air3. ABSORBSI/ PENYERAPANProses absorbsi ini dilakukan dengan menggunakan karbon sehngga partikel yang tidak dibutuhkn bisa terserap dan terpisah dari air4. PENGENDAPANPengendapan diakukan dengan tujan supaya bahan yangtidak mudah larut bisa terpisah dari air. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan elektrolit5. PENYISIHANPenyisihan dapat dilakuan dengan cara mengoksidsi limbah cair sehingga zatorganis beracun bisa terpisah dari air6. MENGHILNGKANA MATERIAL ORGANIKPada cara penanganan limbah cair ini dilakukan dengan cara memberikan mikroorganisme supaya material organik dalam air hancur atau hilang7. MENGHILANGKAN ORGANISME PENYEBAB PENYAKITPada proses ini, kita bisa menggunakan sinar ltravioletataupun menambahkan khlorin8. PENGHANCURAN PARTIKEL PERUSAKIni perlu dilakukan untuk melindungi alat dari partiel - partikel yanng bersifat merusak9. PENGGUNAAN KOLAM OKSIDASIIni merupakan metode penanganan limbah cair secara Biologi10. PENGURANGAN LIMBAH CAIRJumlah limbah cair bisa dikurangi dengan cara mengefisienkan proses produksi sehingga jumlah limbah cair yang dihasilkan bisa diminimalisirBAB IIIKESIMPULANDari uraian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa :1. yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.1. Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal).1. Terciptanya pemahaman pengusaha bahwa di samping hasil utama yang diharapkan, terdapat limbah yang menimbulkan dampak negative di mana hal tersebut tidak bisa dianggap sepele.1. Melihat keseriusan para pengusaha dalam pengelolaan limbah produknya, tercermin dari upaya pengadaan IPAL dengan melibatkan pihak-pihak kompeten, penggalangan dana yang relative besar serta pengelolaan operasional yang teratur, dapat disimpulkan bahwa dalam batas-batas tertentu perusahaan semisal perusahaan tahu yang tergabung dalam Paguyuban Sari Putih Karanganom, mulai mengarah Kepada sistem usaha yang moderen.DAFTAR PUSTAKADay, R.A dan Underwood, A.L. 1989. Analisis Kimia Kuantitatif edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Ensiklopedia Bebas, 2007, Besi, (online). (http://www.besi.com)Iswari, S.R. 1997. Potensi Cemaran Pb sebagai Racun Syaraf perlu Diwaspadai (Media Pendidikan MIPA). Semarang: IKIP Semarang Press.Izmare. 1987. Teknik Penyehatan Analisa Lab. (http://www.kandunganbesi.com) ipta Science Series.Khopkar, S.M. 1984. Konsep Dasar Kimia Analitik. Bombay: Institut Teknologi India.Rohmatun, 2006, Studi Penurunan Kandungan Besi Organik dalam Air Tanah dengan Oksidasi H2O2 UV, (diakses 25 Juli 2006.Vogel, 1979, Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis, Longman Group Limited, London.Vogel, A.I. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, edisi kelima. Penerjemah: Setiono dan Hadyana Pudjaatmaka, Jakarta: Kalman Media Pusaka.Williams, M.C dan Cokal, E.J. 1986. Masking, Chelation, and Solvent Extractionfor The Determination of Sub-Parts-per-Million Levelsof Trace Elements in High Iron and Salt Matrices. Analitycal Chemistry. New Mexico: University of New Mexico.Winarno.F.G., 1986, Air untuk Industri Pangan, PT. Gramedia, Jakarta.Yulianto Teguh, 2005, Penetapan Kadar Besi (Fe) dalam Air Sumur di Dusun Waringinrejo secara Spektrofotometri UV-Vis, KTI, Fakultas Teknik, Universitas Setia Budi Surakarta.Diposkan 8th June 2013 oleh nadila nurhalida http://nadilanurhalida.blogspot.com/2013/06/makalah-cara-penanganan-limbah-cair.html

-----------------------------------------------------------------------------------------------DAFTAR PUSTAKA

Annonymous.2013.PengetahuanLingkungan.[Online].http://abby1807.blogspot.com/2013/06/makalah-pengetahuan-lingkungan.html.Di akses 13 Desember 2013.Annonymous.2013. Pengolahan Limbah cair.[Online]. http://www.slideshare.net /septyazee/makalah-pengolahan-air-limbah.Di akses 13 Desember 2013.Annonymous.2013. Pengolahan Limbah Rumah Tangga.[Online] .http://andriadi 162.blogspot .com/2013/10/makalah-pengolahan-limbah-rumah-tangga.html.Di akses 13 Desember 2013.