evaluasi matapelajaran tik dan persiapan menghadapi...

25
1 Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi Kurikulum 2013 Tingkat SMA Wilayah Kota Salatiga Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Peneliti: Nila Isti Khoeriyah (702010059) Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 2014

Upload: lenguyet

Post on 02-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

1

Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi

Kurikulum 2013 Tingkat SMA Wilayah Kota Salatiga

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti: Nila Isti Khoeriyah (702010059)

Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

November 2014

Page 2: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar
Page 3: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar
Page 4: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar
Page 5: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar
Page 6: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar
Page 7: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

1

Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi

Kurikulum 2013 Tingkat SMA Wilayah Kota Salatiga 1)

Nila Isti Khoeriyah 2)Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

Email: 1)

[email protected], 2)

[email protected]

ABSTRACT

One of the polemics of curriculum change in 2013 is the elimination of subjects ICT

integrated into another lesson, the study intends to evaluate the ICT lesson as a

process giving consideration to the value and meaning of ICT as well as the ability of

teachers to integrate ICT into teaching to support the implementation of the

curriculum in 2013. the method used is descriptive research. Evaluation of ICT

lessons in terms of quality and output learning lesson shows that ICT has a good

quality and produces output in the form of learning life skills such as skills in

technology, while the readiness of teachers in ICT integration at the stage of

emerging and fasilita on applying stage so that the integration of ICT still requires a

lot of preparation.

Keyword: evaluate ICT lesson,ICT integration, 2013 curriculum.

ABSTRAK

Salah satu polemik dari perubahan Kurikulum 2013 ialah penghapusan matapelajaran

TIK yang di integrasikan ke dalam matapelajaran lain, penelitian bermaksud untuk

mengevaluasi matapelajaran TIK sebagai proses pertimbangan pemberian nilai dan

arti terhadap pembelajaran TIK serta kemampuan guru dalam mengintegrasikan TIK

kedalam pembelajaran guna mendukung implementasi kurikulum 2013. Metode

penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif. Evaluasi pelajaran TIK dari

segi kualitas dan output pembelajaran menunjukan bahwa matapelajaran TIK

memiliki kualitas yang baik serta menghasilkan output pembelajaran yang berupa

kecakapan hidup berupa keterampilan dalam teknologi sedangkan kesiapan guru

dalam integrasi TIK berada pada tahap emerging dan fasilita pada tahap applying

sehingga pengintegrasian TIK masih membutuhkan banyak persiapan.

Kata kunci : evaluasi matapelajaran TIK, integrasi TIK, kurikulum 2013

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer Universitas Kristen Satya Wacana 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 8: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

1. PENDAHULUAN

Indonesia perlu melakukan terobosan agar secara efektif dapat

mempercepat pendayagunaan TIK yang potensinya sangat besar. Maka kurikulum

KTSP telah dengan cepat merespon perkembangan dengan memasukkan materi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke dalam kurikulum. Penerapan

aplikasi Teknologi Informasi yang tepat dalam sekolah dan dunia pendidikan

merupakan salah satu faktor kunci penting untuk mengejar ketertinggalan dunia

pendidikan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia dari bangsa-

bangsa lain [1].

Salah satu polemik perubahan kurikulum 2013 adalah dihapuskannya

matapelajaran TIK. Pemerintah beranggapan, pelajaran TIK sebaiknya

dintegrasikan dalam semua matapelajaran karena TIK hanya sebuah alat yang

mudah dikuasai oleh siswa. Dalam pengintegrasian TIK tentunya membutuhkan

kesiapan penguasaan TIK kepada setiap guru matapelajaran agar nantinya dapat

mengintegrasikan TIK dengan maksimal.

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukannya evaluasi terhadap mata

pelajaran TIK untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran TIK terhadap

penguasaan penggunaan teknologi yang dimiliki oleh siswa. Evaluasi yang sering

dilakukan dalam pembelajaran TIK ialah mengevaluasi hasil belajar siswa

sehingga evaluasi terhadap kualitas kurang diperhatikan. Penilaian hasil belajar

TIK siswa lebih difokuskan pada kecakapan akademik, kurang memperhatikan

kecakapan sosial dan personal sehinga dalam penelitiaan ini akan mengevaluasi

pelajaran TIK dari segi kualitas dan output pembelajaran yang meliputi

kecakapan akedemik, personal dan sosial.

Penelitian ini dapat memberikan feedback kepada guru maupun siswa untuk

membantu implementasi pengintegrasian TIK kedalam proses pembelajaran

dikarenakan kesiapan guru matapelajaran dalam mengintegrasikan perangkat TIK

kedalam proses pembelajaran guna mendukung implementasi kurikulum 2013

memerlukan kemampuan guru dalam mengunakan perangkat TIK, kemampuan

siswa dalam menggunakan TIK dan kertersediaan fasilitas yang dimiliki sekolah

agar nantinya dapat mengintegrasikan TIK dengan maksimal sesuai dengan

konten yang dijarkan.

Diperlukan adanya ruang lingkup pembahasan sebagai batasan penelitian agar

lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Batasan penelitian ini adalah mengkaji

evaluasi mapel TIK dan pengintegrasian TIK pada tingkat SMA wilayah kota Salatiga.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini memiliki kesamaan dan perbedaan dengan dua penelitian

yang relevan. Penelitian yang dilakukan oleh kemendikbud mengenai “ kajian

kebijakan kurikulum matapelajaran TIK” [1]. Berdasarkan penelitian tersebut

didapatkan hasil bahwa standar isi kurikulum TIK nasional telah memberikan

konsep dasar TIK termasuk cara pengoperasian standar dengan

mempertimbangkan pada konsep etika, keselamatan, kesehatan kerja, termasuk

juga hak atas kekayaan intelektual, TIK telah mendorong pada kreatifitas siswa

dalam pemanfaatan TIK untukmenghasilkan produk meskipun terbatas pada teks

Page 9: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

dan grafik. Standar isi (SK-KD) matapelajaran TIK yang ada saat ini perlu

disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan TIK. Penelitian lain dilakukan

oleh Abel Sianturi dalam penelitian yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Studi Pada Pembelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi di SMP Negeri Se-Kabupaten Kudus Tahun Ajaran

2008/2009” [2].Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan

KTSP pada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Negeri se

Kabupaten Kudus tergolong sangat baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi yang dilakukan.

Persamaan dengan penelitian sebelumnya ialah sama-sama mengkaji

kurikulum KTSP pada matapelajaran TIK, Sedangkan perbedaan dengan penelitian

sebelumnya yaitu perbedaan waktu, tempat dan obyek penelitian, selain itu perbedaan

dengan penelitian yang dilakukan oleh kemendikbud ialah penelitian yang

dilakukan oleh kemendikbud lebih menekankan pada kajian isi yaitu standart

kompetensi dan kompetensi dasar TIK namun dalam penelitian ini lebih

mengevaluasi pembelajaran TIK dari segi kualitas pembelajaran dan output

pembelajaran TIK pada kurikulum KTSP serta kemampuan guru

mengintegrasikan TIK kedalam pembelajaran guna mendukung implementasi

kurikulum 2013.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,

yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan

pembelajaran.

Dalam kurikulum KTSP terdapat matapelajaran TIK yang merupakan

matapelajaran penyedia sebuah perspektif yang luas tentang teknologi, bagaimana

menggunakan dan menerapkan berbagai macam teknologi dan dampak TIK

terhadap individu dan masyarakat.Siswa SMP/MTS sampai SMA/MA didorong

untuk berkecimpung dengan kompleksitas teknologi dan juga kelebihan serta

kelemahan teknologi dalam kehidupan kita dan dunia kerja. Kompetensi siswa

terbentuk dari aspek konsep, pengetahuan, dan operasi dasar atau aspek

pengolahan informasi untuk produktifitas akan membangun kompetensi dari

aspek pemecahan masalah, eksplorasi dan komunikasi. Teknologi merupakan alat

atau sarana teknis yang digunakan manusia untuk meningkatkan perbaikan atau

penyempurnaan lingkungannya. Teknologi merupakan suatu pengetahuan tentang

cara menggunakan alat dan mesin untuk melaksanakan tugas secara

efisien.Teknologi dapat bena-benar membantu siswa mengembangkan semua

jenis keterampilan, mulai dari tingkat yang sangat mendasar sampai dengan

tingkat keterampilan berfikir kritis yang lebih tinggi.

Tabel 1. Standart Kompetensi Lulusan matapelajaran TIK SMA[5]

No SKL TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi ) SMA/MA

1 Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan TIK yang ditopang oleh sikap

cermat dan menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektual

Page 10: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

Model EKOP

Kualitas pembelajaran

Output pembelajaran

Kinerja guru

Fasilitas pembelajaran

Iklim kelas

Sikap siswa

Motivasi belajar siswa

Kecakapan akademik

Kecakapan sosial

Kecakapan personal

2 Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pembuat grafis dan pembuat

presentasi dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram untuk menghasilkan

informasi

3 Memahami prinsip dasar Internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh

informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi

Evaluasi matapelajaran TIK menggunakan model EKOP (Evaluasi Kualitas

dan Output Pembelajaran). Model ini menggunakan pendekatan proses dan hasil

dengan menggunakan pendekatan yang mempunyai dua komponen yaitu kualitas

pembelajaran dan output pembelajaraan. Komponen kualitas pembelajaran

memiliki indikator: kinerja guru, fasilitas pembelajaran, iklim kelas, sikap dan

motivasi siswa, sedangkan komponen output pembelajaraan memiliki indikator

kecakapan akademik, kecakapan personal dan kecakapan sosial.[6]

Gambar 1 komponen indikator evaluasi matapelajaran TIK dengan menggunakan model EKOP

Penjabaran Indikator kualitas pembelajaran dengan penelitian model EKOP

terdiri dari pertama kinerja guru didalam kelas yang merupakan keterampilan atau

kompetensi pada waktu mengajar dikelas, didalam kinerja guru terdapat penilaian

tentang keberhasilan guru dalam perencanaan pembelajaran, pemahaman

karakteristik siswa, kemampuan mengelola pembelajaran, aspek penguasaan

srategi pembelajaran dan kemampuan melaksanakan penilaian. Kedua indikator

fasilitas pembelajaran dalam penelitian ini terdapat 3 indikator yaitu kondisi

ruang pembelajaran beserta perangkat TIK, kondisi dan kelengkapan media

pembelajaran (LCD dankoneksi internet), kelengkapan buku-buku maupun

sumber belajar TIK. Ketiga iklim kelas memiliki 4 indikator yaitu kekompakan

siswa dalam kelas, keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, kepuasan

siswa selama mengikuti pembelajaran, dan dukungan guru dalam mengikuti

pembelajaran. Keempat indikator pengukuran sikap siswa ialah pemahaman atau

keyakinan terhadap pembelajaran TIK, rasa senang terhadap pembelajaran TIK,

Output

Pembelajaran

Page 11: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

dan kecenderungan bertindak dalam pembelajaran TIK. Kelima motivasi belajar

siswa yang difokuskan pada motivasi berprestasi dengan berorientasi terhadap

keberhasilan meningkatkan prestasi, antisipasi kegagalan terhadap pencapaian

target, inovatif dalam hal menemukan sesuatu yang lebih mudah, serta

bertanggungjawab dengan kesempurnaan dan penyelesaian tugas.

Indikator mengenai output pembelajaran penelitian model EKOP terdiri dari

pertama indikator kecakapan akademik yaitu siswa mampu memahami materi dan

menganalisis suatu permasalahan. Kedua indikator kecakapan personal yaitu

siswa mampu memecahkan masalah, mengidentifikasi sebab-akibat permasalahan

dan menentukan alternative atau strategi pemencahan masalah kemudian

mengimplementasikan strategi tersebut. Ketiga indikator kecakapan sosial yaitu

siswa mampu bekerja sama dalam tim dan mampu menghargai pendapat orang

lain Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru

yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk

menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013

merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan

pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam

berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.[7]

Tujuan pengembangan kurikulum 2013 bahwa melalui pengembangannya

kurikulum 2013 akan menghasilkan insan Indonesia yang ; produktif, kreatif,

inovatif, afektif; melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

terintegrasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum difokuskan pada

pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa panduan

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat didemontrasikan peserta didik

sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara konseptual.

Peran guru TIK dalam kurikulum 2013 ialah (a).Membimbing peserta didik

SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat untuk mencari, mengolah,

menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi dalam berbagai

cara untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran; (b). Memfasilitasi

sesama guru SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat untuk

mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan

informasi dalam berbagai cara untuk persiapan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran; dan (c). Memfasilitasi tenaga kependidikan SMP/MTs, SMA/MA,

SMK/MAK, atau yang sederajat untuk mengembangkan sistem manajemen

sekolah berbasisTIK.[8]

Pengintegrasian TIK idealnya adalah guru mampu dan menguasai

penggunaan perangkat TIK dan dapat melakukan inovasi dalam setiap

pembelajaran dengan menggunakan TIK sebagai media, siswa mampu

mengoperasikan perangkat TIK sehingga mampu megikuti pembelajaran yang

diberikan oleh guru, adanya fasilitas TIK yang memadai guna mendukung

penyampaian pembelajaran berbasis teknologi.Untuk mengukur tahap integrasi

TIK yang dicapai oleh sekolah, UNESCO memberikan model tahapan

integrasi.Model ini berfungsi sebagai representasi dari integrasi TIK dalam

pendidikan.

Page 12: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

Gambar 2 Model rangkaian tahapan integrasi TIK di pendidikan dan sekolah (UNESCO)

Model integrasi TIK seperti pada gambar memiliki dua dimensi: teknologi

dan pedagogi. Teknologi merujuk untuk semua teknologi informasi dan

komunikasi (TIK), dan pedagogi adalah seni dan ilmu mengajar.Dimensi

teknologi mewakili jumlah dari penggunaan TIK yang semakin

meningkat/beragam.Dimensi pedagogi juga mewakili perubahan praktek mengajar

yang dihasilkan dari penerapan TIK. Dalam dua dimensi ini terdap;at empat

tahapan model integrasi TIK pada sistem pendidikan dan sekolah. Keempat

tahapan ini merupakan tahapan kontinum, yang oleh UNESCO diistilahkan

dengan Emerging, Applying, Infusing dan Transforming.

1) Tahap Emerging dicirikan dengan pemanfaatan TIK oleh sekolah pada

tahap permulaan dimana sekolah belum memiliki fasilitas TIK yang memadai,

kemampuan guru dan tenaga berada pada tahap ekplorasi,pada tahap ini

pembelajaran masih menggunakan metode konvensional dan guru menggunakan

perangkat TIK untuk tujuan professional mereka sendiri. 2). Tahap Applying

dicirikan dengan sudah adanya pemahaman tentang kontribusi dan upaya

menerapkan TIK dalam konteks manajemen sekolah dan pembelajaran, Sekolah

juga sudah mencoba mengadaptasi kurikulum agar dapat lebih banyak

menggunakan TIK dalam berbagai mata pelajaran dengan piranti lunak yang

tertentu. 3). Tahap Infusing menuntut adanya upaya untuk mengintegrasikan dan

memasukkan TIK ke dalam kurikulum, sekolah telah menerapkan teknologi

berbasis komputer di laboratorium, kelas, dan bagian administrasi. Guru berada

pada tahap mengeksplorasi cara atau metode baru di mana TIK mengubah

produktivitas dan pekerjaan profesional mereka untuk meningkatkan belajar siswa

dan pengelolaan pembelajaran. 4). Tahap Transforming dicirikan dengan adanya

upaya sekolah untuk merencanakan dan memperbaharui organisasinya dengan

cara yang lebih kreatif. TIK sebagai alat yang digunakan secara rutin untuk

membantu belajar sedemikian rupa sehingga sepenuhnya terintegrasi di semua

pembelajaran di kelas. Fokus kurikulum mengacu pada learner-centered (berpusat

pada peserta didik) dan mengintegrasikan mata pelajaran dengan dunia nyata.

3. METODELOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif (descriptive reseach) [10] yang dilakukan untuk

menggambarkan evaluasi matapelajaran TIK pada kurikulum KTSP

menggunakan model EKOP dengan penjelasan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta terhadap implementasi kurikulum KTSP dan

Page 13: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

pengontegrasian TIK pada kurikulum 2013 pada tingkat SMA di daerah salatiga

dan sekitarnya. Berikut adalah alur atau tahapan yang dilakukan dalam peneltian

Gambar 3 skema alur penelitian

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah dengan observasi awal untuk

identifikasi masalah dengan melihat isu-isu atau fenomena yang terjadi tentang

penghapusan matapelajaran TIK dari stuktur kurikulum 2013. Studi literatur

dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mempelajari konsep-

konsep yang mendukung penelitian ini yang telah dijelaskan sebelumnya pada

tinjauan pustaka.

Perencanaan penelitian dilakukan dengan penyusunan instrumen, instrumen

yang digunakan dalam pengambilan data berupa kuesioner, wawancara, observasi

dan dokumentasi.Selanjutnya instrumen tersebut di validasi isi yaitu isi dari

instrumen sesuai dengan indikator yang di ukur mengenai evaluasi pembelajaran

TIK dan pengintegrasian TIK kedalam semua matapelajaran. Instrumen kuesioner

diberikan kepada guru TIK terdiri dari 30 butir pertanyaan dan kuesioner untuk

siswa terdiri dari 65 butir pertayaan dengan jawaban tertutup, kuesioner untuk

guru matapelajaran terdiri dari beberapa pertanyaan dengan jawaban terbuka dan

tertutup, serta kuesioner tentang fasilitas yang diberikan kepada guru bagian

sapras. Instrumen pedoman wawancara kepada guru TIK berjumlah 8 pertanyaan

tentang proses pembelajaran TIK. Instrumen dokumentasi mengenai silabus, RPP,

Prota yang digunakan dan daftar nilai siswa pada matapelajaran TIK.

Tabel 2. kisi-kisi penilaian kualitas pembelajaran No. Indikator Penjelasan

1. Kinerja Guru dalam Kelas

1. Penguasaan materi

2. Pemahaman karakteristik siswa

3. Kemampuan mengelolah pembelajaran

4. Penguasaan strategi pembelajaran

5. Kemampuan melaksanakan penilaian

Guru mampu menjelaskan

materi dengan baik,

menggunankan berbagai

sumber belajar, menjalin

keakraban dengan siswa,

mererapkan berbagai strategi

pembelajaran, memberikan

feedback terhadap tugas yang

dikerjakan siswa.

Analisa data

Penulisan laporan

Identifikasi masalah dan studiliteratur

Perencanaa penelitian

Pelaksanaan penelitian dan

pengumpulan data

Page 14: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

2. Iklim kelas

1. Kekompakan siswa dalam kelas

2. Keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran

3. Kepuasan siswa selama mengikuti pelajaran

4. Dukungan guru dalam kegiatan pembelajaran

Guru dan siswa mampu

menciptakan suasana kelas

yang nyaman dan kondusif.

3. Sikap siswa terhadap materi pembelajaran TIK

1. Keyakinan tentang manfaat pelajaran TIK

2. Rasa senang terhadap pelajaran TIK

3. Konasi dalam menghadapi pembelajaran TIK

Siswa mampu menunjukan

sikap yang positive dalam

menggunakan TIK

4. Motivasi belajar TIK

1. Berusaha untuk menjadi yang terbaik

2. Berusaha untuk dapat mengerjakan tugas

dengan baik

3. Kesungguhan dalam memperoleh pengetahuan

dalam pembelajaran TIK

Siswa mampu mengikuti

kegiatan untuk mencapai

prestasi unggul, percaya diri

dan tangguh dalam

menyelesaikan tugas.

Setelah penyusunan instrumen tahap perencanaan selanjutnya ialah

menentukan subjek penelitian melalui teknik pengambilan sampel dari

datapopulasimelalui dinas pendidikan kota Salatiga yang berjumlah 11 SMA yang

berstatus negeri dan swasta kemudian mengambil beberapa sekolah yang terpilih

melalui teknik Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan

pertimbangan kemudahan tempat dan waktu terpilihlah 4 SMA yaitu 2 SMA

negeri dan 2 SMA swasta.

Pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data guna mengevaluasi

matapelajaran TIK pada kurikulum KTSP dari segi kualitas pembelajaran dengan

indikator kinerja guru TIK tentang keberhasilan guru dalam menyusun silabus,

RPP, Prota, dan bahan ajar TIK dilakukan melalui pembagian kuesioner kepada

guru TIK pada 4 SMA,selanjutnya kualitas pembelajaran dengan indikator iklim

kelas, sikap siswa dan motivasi dilakukan dengan membagi kuesioner kepada

siswa kelas XII. Selain membagi kuesioner pengumpulan data dilakukan dengan

wawancarakepada guru TIK ditiap sekolah untuk mengetahui proses

pembelajaran TIK yang terjadi disekolah danmelakukan observasi mengenai

fasilitas maupun keadaan sekolah serta dokumentasi perangkat pembelajaran

yaitu silabus, RPP, prota. Kemudian evaluasi dari segi output pembelajaran

dilakukan dengan dokumentasi daftar nilai serta wawancara dan pengisian

kuesioner kepada guru TIK mengenai pandangan guru terhadap kecakapan siswa

dalam menguasai TIK. Pengumpulan data mengenai integrasi TIK dalam

pembelajaran dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada guru

matapelajaran untuk mengetahui kemampuan guru menggunakan TIK dalam

pembelajaran serta kesiapan sekolah dari segi fasilitas yang digunakan untuk

mengeintegrasikan TIK.

Data-data yang sudah dikumpulkan selanjutnya akan diolah dan dianalisa

untuk menjawab pertanyaan penelitian, pengolahan dan analisa data kuantitatif

dilakukan melalui pengujian statistik sedangkan data kualitatif secara deskriptif

dan dipaparkan untuk menjawab penelitian yang ada. Analisa data mengenai

evaluasi matapelajaran TIK dapat dijawab dengan pengumpulan data melalui

kuesioner guru TIK dan siswa yang diberikan skor 1-5 ; skor 1 untuk jawaban paling

negatif dan skor 5 untuk jawaban paling positif kemudiandijabarkan dengan

Page 15: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

perhitungan rerata skor tiap butir pertanyaan selanjutnya di rerata lagi skor pada tiap

indikator,kemudian hasil rerata tiap indikator dikonsultasikan dengan tabel standart

konversi data kuantitatif ke data kualitatif model EKOP dibawah ini

Tabel 3. Standart konversi data kuantitatif ke datakualitatif pada evaluasi matapelajaran TIK

dalam kurikulum KTSP [6]

Rerata Skor Klasifikasi Kesimpulan

>4,2 Sangat Baik Dapat dilanjutkan

>3,4 - 4,2 Baik Dapat dilanjutkan tanpa perbaikan

>2,6 – 3,4 Cukup Baik Dapat dilanjutkan dengan sedikit perbaikan

1,8 – 2,6 Kurang Baik Dapat dilanjutkan dengan banyak perbaikan

≤ 1,8 Tidak Baik Belum dapat dilanjutkan

Evaluasi pembelajaran TIK selain menggunakan instrumen kuesioner, hasil

analisa dilakukan pula dengan instrumen wawancara kepada guru mengenai

pelaksanaan pembelajaran TIK serta intrumen dokumentasi berupa

mengumpulkan dokumen silabus, RPP, dan daftar nilai siswa.Analisa mengenai

kemampuan guru matapelajaran mengintegrasikan perangkat TIK kedalam proses

pembelajaran serta sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah untuk mendukung

implementasi kurikulum 2013 dapat dijawab dengan kuesioner guru

matapelajaran serta kuesioner sapras selanjutnya dianalisa dengan menghitung

presentase jumlah gurukemudian di analisis menggunakan model rangkaian

tahapan integrasi TIK di pendidikan dan sekolah (UNESCO).

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hakikat proses pembelajaran TIK adalah merupakan interaksi antara guru

dengan siswa yang terjadi dalam konteks ruang kelas atau labolatorium komputer

dengan dukungan fasilitas pembelajaran serta perangkat TIK tertentu. Pola

interaksi antara guru dan siswa akan menumbuhkan iklim kelas tertentu, sehingga

kualitas pembelajaran akan tergantung pada perilaku guru dalam mengajar dan

perilaku siswa belajar dikelas, fasilitas pembelajaran dan iklim pembelajaran.

Perilaku guru TIK dalam pembelajaran merupakan manisfestasi dari kinerja guru

sedangkan perilaku siswa dalam belajar merupakan refleksi dari sikap dan

motivasi belajar yang ada pada dirinya [11].

Bedasarkan model evaluasi EKOP dalam matapelajaran TIK dihasilkan

hasil penelitian sebagai berikut : Evaluasi Kualitas dilakukan dengan indikator

kinerja guru, fasilitas pembelajaran, iklim kelas, sikap dan motivasi siswa [6].

Profesi guru perlu dikembangkan secara terus menerus dan proporsional

menurut jabatan fungsional guru. Selain itu agar fungsi dan tugas yang melekat

pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku,

maka diperlukan penilaian kinerja guru yang menjamin terjadinya proses

pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan [3].

Tabel 4. Hasil analisa kinerja guru

Indikator Skor rerata Klasifikasi

Kinerja Guru dalam Kelas

1. Penguasaan materi

2. Pemahaman karakteristik siswa

3.70

4.13

Baik

Sangat baik

Page 16: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

3. Kemampuan mengelolah pembelajaran

4. Penguasaan strategi pembelajaran

5. Kemampuan melaksanakan penilaian

Rerata

3.68

3.80

4.02

3.87

Baik

Baik

Baik

Baik

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa kualitas pembelajaran TIK yang ada di

Salatiga termasuk dalam kategori baik dimana terbukti bahwa guru mampu

mengelola pembelajaran dengan menguasai materi yang diajarkan dan

menciptakan pembelajaran dengan metode yang beragam.

Fasilitas pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menunjang

dan mempermudah jalannya proses pembelajaran. Mengenai fasilitas

pembelajaran TIK hasil penelitian menunjukan bahwa sekolah SMA di Salatiga

telah memiliki labolatorium komputer sebanyak 2 lab komputer. Idealnya

dikondisikan1 komputer untuk 1 siswa dan tersedianya LCD agar memudahkan

guru dalam menjelaskan materi serta tersedianya koneksi internet di lab komputer

sekolah, koneksi internet ini pada dasaranya guna mendukung kemudahan akses

informasi bagi guru maupun siswa.

Tabel 5. Jumlah fasilitas yang tersedia di ruang labolatorium komputer

Nama

sekolah

Jumlah lab.

Komputer

yang

dimiliki

sekolah

Jumlah

pengguna/unit

komputer saat

pembelajaran

(orang)

Jumlah

komputer

dalam satu

ruang lab

computer

Ketersedian

LCD di ruang

lab computer

Ketersediaan

koneksi internet

dalam lab

komputer

SMA A 2 1 30 Ada Ada

SMA B 2 2 20 Ada Ada

SMA C 1 1 36 Ada Ada

SMA D 2 1 26 Ada Ada

Fasilitas sekolah dapat dikatakan memadai jika jumlah fasilitas sebanding

dengan jumlah siswa. Hasil penelitian menunjukan sekolah A dan B yang

merupakan sekolah negeri memiliki jumlah siswa yang cukup banyak dengan 1

kelas terdapat 30-40 siswasehingga biasanya ada siswa yang menggunakan 1

komputer untuk 2 orang dan sekolah C dan D merupakan sekolah swasta dengan

jumlah siswa perkelas 20-35 siswa sehingga dapat dikondisikan 1 komputer untuk

1 siswa. Berdasarkan hasil observasi dan pengisian kuesioner, fasilitas

pembelajaran TIK dihampir sekolah di Salatiga memiliki kondisi ruang yang

nyaman dengan dilengkapi dengan LCD, jumlah komputer dengan spesifikasi

yang memadai untuk setiap siswa, serta memiliki kelengkapan buku maupun

sumber belajar.Namun dari hasil penjabaran diatas dapat dikatakan SMA swasta

memang lebih memadai dari segi fasilitas karena jumlah siswa yang tidak terlalu

banyak dengan jumlah komputer yang sebanding dengan jumlah siswa, tetapi

secara keseluruhan fasilititas pembelajaran TIK pada sekolah negeri dan swasta di

Salatiga yang dimiliki sekolah cukup memadai.

Iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru

dan peserta didik atau hubungan antar peserta didik yang menjadi ciri khusus dari

kelas dan mempengaruhi proses belajar-mengajar [6]. Dari 17 pertanyaan tentang

iklim kelas pembelajaran TIK dan responden adalah siswa SMA kelas

XIImendapatkan rerata skor 4.00 sehingga dapat dikatakan iklim kelas saat

pembelajaran TIK terpenuhi dengan baik. Terbukti melaui siswa yang setuju

Page 17: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

dengan pernyataan bahwa adanya kekompakan siswa dalam kelas saat

pembelajaran TIK, keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, kepuasan

siswa selama mengikuti pembelajaran TIK, serta dukungan guru dalam kegiatan

pembelajaran TIK sehingga menciptakan iklim kelas yang baik, nyaman dan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebab iklim kelas diyakini berkorelasi

positif dengan perubahan tingkah laku dan prestasi hasil pembelajaran siswa.

Pembelajaran merupakan segala usaha yang dilakukan seorang pendidik

agar terjadi belajar pada diri siswanya. Sedangkan belajar adalah proses

perubahan sikap [12]. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran,

tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu. Kualitas

pembelajaran TIK di pengaruhi oleh sikap siswa dari hasil penelitian melalui 8

pertanyaan dengan indikator sikap siswa mendapat rerata skor 4.00 hal ini

menunjukan bahwa indikator sikap siswa terpenuhi dengan baik artinya siswa

mampu mengikuti pembelajaran TIK dengan menunjukan sikap yang baik dan

mengikuti intruksi yang diberikan oleh guru TIK saat pembelajaran berlangsung.

Motivasi siswa dalam belajar perlu diciptakan, dalam penelitian ini motivasi

siswa difokuskan kedalam motivasi siswa guna memperoleh prestasi yang tinggi

dalam pembelajaran TIK. Hasil penelitian menunjukan motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran TIK mendapatkan rerata skor 4.00 dari 14 butir

pertanyaan sehingga dapat dikatakan terpenuhi dengan baik yang artinya siswa

menyadari petingnya belajar TIK dengan mengatasi setiap kendala yang

menghambat pencapaian prestasinya, selalu mempunyai cara untuk memahami

pelajaran TIK dan mengerjakan tugas TIK dengan kemampuannya sendiri.

Penjelasan dari komponen indikator kualitas pembelajaran atau evaluasi

kualitas dapat disimpulkan dalam tabel berikut

Tabel 6.Hasil analisa indikator evaluasi kualitas matapelajaran TIK

Indikator kualitas Skor Klasifikasi

Kinerja guru 3.87 Baik

Iklim kelas 4.00 Baik

Sikap siswa 4.00 Baik

Motivasi siswa 4.00 Baik

Rerata 3.96 Baik

Dari hasil penelitian pada indikator evaluasi kualitas memperoleh rerata

skor 3.96. Apabila dikonsultasikan dengan tabel standart konversi data kuantitatif

ke kualitatif panduan evaluasi model EKOP, nilai 3.97 termasuk kategori baik

dan dapat dilanjutkan. Pada dasarnya pembelajaran TIK yang ada pada kurikulum

KTSP mempunyai kualitas pembelajaran yang baik sehingga dapat digunakan

dalam kurikulum selanjutnya.

Output pembelajaran TIK terbagi menjadi 3 indikator yaitu kecakapan

akademik, kecakapan personal, dan kecakapan social, ketiga kecapakan tersebut

termasuk kedalam kecakapan hidup (life skill). Kecakapan hidup penting

dikarenakan dalam menjalani kehidupan seseorang memerlukan suatu

keterampilan untuk dapat mempertahankan hidupnya.

Kecakapan akademik yang dihasilkan dari pembelajaran TIK ialah siswa

mampu menggali dan menemukan informasi, mengolah informasi serta mampu

memecahkan masalah dalam bidang teknologi, kecakapan akademik lebih kepada

Page 18: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

kemampuan kognitif siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi yang

digunakan untuk menngetahui kemampuan akademik dengan adanya tes atau

ulangan dan siswa di SMA A 90% mencapai niali ditas KKM, SMA B 80%,

SMA C 85% dan SMA D 95% sehingga dapat disimpulkan bahwa pencapaian

akademik siswa SMA di Salatiga untuk mapel TIK sudah dalam kategori

presentase yang sangat baik.

Kecakapan personal dilihat dari ranah afektif (sikap) dan psikomotorik

(keterampilan) untuk matapelajaran TIK kecakapan personal dilihat dari sikap

siswa dalam mengikuti pembelajaran, penggunaan internet dengan baik dan

benar, mampu menumbuhkan rasa percaya diri dengan berani mengemukakan

pendapat. Evaluasi terhadap kecakapan personal dalam mapel TIK ialah dengan

hasil observasi guru yang dilakukan pada setiap jam pembelajaran TIK. Hasil

observasi tersebut ialah siswa mampu memenuhi kecakapan personalnya dengan

menunjukan sikap yang baik saat pembelajaran serta mampu mengaplikasikan

keterampilan TIK dengan kehidupan mereka.

Kecakapan sosial dilihat dari siswa mampu berkomunikasi secara empati

antar siswa dan guru serta kemampuan siswa dalam bekerja sama. Hasil

penelitian melalui wawancara dengan guru yang memonitoring kegiatan siswa

selama pembelajaran maupun melalui media sosial. Guru TIK di masing-masing

sekolah menyatakan bahwa selama ini siswa mampu bersosialisasi dengan

melakukan kerja sama maupun diskusi menggunakan bantuan teknologi, sehingga

terlihat kecakapan sosial siswa dan melalui kegiatan tersebut terlihat bahwa

dengan teknologi siswa mampu memiliki kecakapan sosial yang baik.

Melalui penjabaran hasil evaluasi mapel TIK dapat dibuktikan bahwa siswa

menyukai pembelajaran TIK dengan adanya iklim kelas yang kondusif yang

diciptakan oleh siswa dan guru , sikap dan motivasi yang baik dari siswa untuk

mapel TIK dan kecakapan akademik, personal serta sosial siswa mengenai

teknologi didapat dari pembelajaran TIK yang berlangsung disekolah. Adanya

mapel TIK memberikan bekal keterampilan dasar penguasaan perangkat TIK

kepada siswa terutama dalam menghadapi lapangan kerja dikemudian hari dan

penyajian materi pada matapelajaran TIK mengarahkan pada penguasaan

kemampuan dasar tersebut serta sikap positif dalam penggunaan perangkat TIK.

Sehingga sulit rasanya jika siswa harus belajar tentang TIK secara otodidak dan

tidak dilakukan secara intensif seperti pembelajaran didalam kelas.

Mata pelajaran TIK pada Kurikulum 2013 akan diintegrasikan ke dalam

semua mata pelajaran. Menurut pemerintah pengintegrasian ini dilakukan karena

penting, serta menyesuaikan zaman yang terus mengalami perkembangan pesat.

Maksud bahwa mata pelajaran TIK tidak dihilangkan melainkan diintegrasikan

dengan semua mata pelajaran adalah bahwa pembelajaran semua matapelajaran

dapat disampaikan dengan perangkat TIK, selain dengan tatap muka guru-murid

juga (lebih banyak) dilakukan dengan interaksi melalui media internet. Di mana

nantinya guru TIK lah yang akan mengambil peran sangat besar. Dengan kata lain

jika sebelumnya TIK hanya sebatas membuka, mengetik, dan pembelajaran

browsing maka yang diinginkan oleh Kurikulum 2013 adalah kemampuan

tersebut langsung diaplikasikan untuk kegiatan belajar mengajar [8].

Page 19: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

Sesuai pernyataan tersebut maka dalam penelitian ini akan meneliti tentang

kemampuan serta keterampilan guru dalam menggunakan TIK. Setiap guru wajib

memiliki keterampilan TIK guna mendukung implementasi kurikulum 2013.

Kurikulum ini mewajibkan guru dapat mengintegrasikan TIK dalam proses

pembelajaran yang diampunya. Kesiapan mengintegrasikan TIK pada kurikulum

2013 diteliti dengan indikator kemampuan guru dalam menggunakan TIK,

indikator penggunaan TIK dalam kegiatan belajar mengajar, dan indikator

fasilitas sebagai pendukung integrasi TIK. Penelitian dilakukan dengan 45

responden yang merupakan guru mapel IPA, IPS, Matematika, Bahasa, Kesenian,

Agama dll. Responden berasal dari 4 sekolah SMA, di 2 SMA Negeri dan 2 SMA

swasta di kota Salatiga.

Dari hasil penelitian diperoleh 95,5% responden menyatakan memiliki

keterampilan dalam menggunakan perangkat TIK, didukung dengan sebanyak

97,8 % responden memiliki komputer/laptop dirumah. Intensitas penggunaan

perangkat TIK dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh responden

menghasilkan data berikut:

Gambar 4 Grafik Presentase jumlah guru berdasarkan intensitas penggunaan perangkat TIK dalam

pembelajaran

Pada gambar 4 guru menyatakan penggunaan perangkat TIK tersebut

seperti komputer digunakan untuk membuat perangkat pembelajaran, mengolah

nilai, mengajar, LCD guna menampilkan presentasi, printer mencetak perangkat

pembelajaran, scanner menyalin foto/gambar pendukung materi

Software atau perangkat lunak merupakan sekumpulan data elektronik

yang disimpan dan di atur oleh komputer. Data elektronik yang disimpan itu

dapat berupa program atau intruksi untuk menjalankan sesuatu perintah [11].

Dalam dunia pendidikan ada beberapa software yang membantu mempermudah

proses pembelajaran dan administrasi sekolah. Untuk mengetahui seberapa besar

intensitas penggunaannya akan dijabarkan hasil penelitian sebagai berikut :

84.4%

62.2% 64.4%

6.7% 6.7%13.3%

31.1%26.7%

62.2%

26.7%

2.2%6.7% 8.9%

31.1%

66.7%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

Komputer LCD Printer Scanner TV

Sering jarang tidak pernah

Grafik presentase jumlah guru berdasarkan intensitas penggunaan perangkat TIK dalam pembelajaran

pre

sen

tase

jum

lah

gu

ru

perangkat TIK

Page 20: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

Gambar 5 Grafik presentase jumlah guru berdasarkan intensitas penggunaan software TIK

Pernyataan guru pada hasil presentase tabel 5 ialah software pengolah kata,

angka dan presentasi sering digunakan sebab mudah dalam mengoperasikan dan

sesuai kebutuhan guru yaitu untuk membuat laporan, perangkat pembelajaran

(silabus, RPP, materi, soal ulangan dll), mengolah data nilai siswa serta

presentasi. Kemudian software yang memiliki presentase tinggi dalam kategori

jarang digunakan ialah software multimedia, dari penggunaannya guru yang

menjawab sering menyatakan software multimedia digunakan untuk

menampilkan drama atau film, menampilkan animasi gerak parabola. Untuk

software database dan pemprograman memperoleh presentase tertinggi dalam

kategori tidak pernah digunakan, menurut para guru software database dan

pemprograman sulit untuk diaplikasikan pada saat pembelajaran. Kemampuan

guru dalam menguasai software tersebut dapat dikatakan masih secara sederhana

belum ada inovasi yang dilakukan oleh guru dan kemampuan dalam

menggunakan software masih terbatas pada software tertentu untuk itu

pemerintah perlu berperan dalam membuat guru tertarik menggunakan TIK antara

lain dengan cara memberikan guru pengetahuan dan pelatihan dasar TIK agar

guru dapat mengajar dengan baik, menyenangkan, simple, tetapi materi yang

disampaikan diterima dengan baik oleh siswa.

Selain software yang disebutkan diatas terdapat pula software penunjang

informasi yaitu internet, blog, email, sosial media.

Gambar 6 Grafik. Presentase jumlah guru berdasarkan intensitas penggunaan aplikasi informasi

Penggunaan aplikasi ini oleh guru digunakan untuk mencari sumber

referensi bahan ajar dan mencari media pembelajaran. Kemudian dalam kategori

jarang digunakan ialah blog, email, sosial media. Aplikasi ini menurut para guru

digunakan untuk upload tugas, memberi materi pembelajaran, mengirim tugas,

berkomunikasi serta monitoring kegiatan siswa dengan sosial media namun

jarang digunakan sebab pembelajaran yang selama ini ada di SMA kota Salatiga

66.7%

48.9%55.6%

13.3%0.0% 2.2%

17.8%28.9% 33.3%

46.7%

13.3% 8.9%15.6% 22.2% 11.1%40.0%

86.7% 88.9%

0.0%20.0%40.0%60.0%80.0%

100.0%

software pengolah kata

software pengolah angka

software presentasi

software Multimedia

software Database software pemprograman

Sering jarang tidak pernah

Grafik presentase jumlah guru berdasarkan intensitas penggunaan software TIK

Software TIK

prs

enta

se ju

mla

h g

uru

71.1%

8.9%

35.6%

24.4%24.4%

46.7% 44.4% 46.7%

4.4%

44.4%

20.0%28.9%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

internet blog email sosial media

Sering jarang tidak pernah

Grafik presentase jumlah guru berdasarkan intensitas penggunaan aplikasi informasi

pre

sen

tase

ju

mla

h g

uru

aplikasi informasi

Page 21: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

belum begitu memerlukan aplikasi ini karena pemberian materi , tugas dan

penilaian masih dilakukan secara manual dengan tatap muka dikelas.

Analisa hasil penelitian dari intensitas penggunaan perangkat TIK,

penguasaan software aplikasi dan internet apabila dianalisa menggunakan model

rangkaian integrasi TIK kedalam pembelajaran hasil penelitian menunjukan

bahwa integrasi TIK pada tingkat SMA kota Salatiga terdapat pada tahap

emerging atau tingkat pemula. Guru pada tahap ini sering menggunakan peralatan

yang tersedia untuk tujuan profesional mereka sendiri, seperti pengolah kata

untuk mempersiapkan laporan perangkat pembelajaran, spreadsheet untuk

mengelola daftar nilai kelas dan, ketersediaan internet, untuk mencari informasi

atau berkomunikasi melalui e-mail. Dengan cara ini, guru mengembangkan

keterampilan literasi TIK mereka dan belajar bagaimana menerapkan TIK untuk

berbagai tugas profesional dan pribadi. Sehingga pengintegrasian TIK yang guru

laksanakan pada saat ini belum menunjukan adanya kesiapan berdasarkan

kemampuan, masih banyak hal yang perlu dipersiapkan bagi guru maupun

pemerintah guna mengintegrasikan TIK.

Keterampilan mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran

seharusnya didasari dengan keterampilan dan pengetahuan praktis TIK yang

memadai. Pemerintah bertanggung jawab menyediakan pelatihan pengembangan

profesionalisme mengajar guru dalam menggunakan media TIK.

Selain analisa kemampuan dan penggunaannya analisa terhadap fasilitas/

sarana dan prasarana TIK perlu dilakukan. Fasilitas perangkat TIK dapat berupa

perangkat keras atau hardware yang dimiliki oleh sekolah guna mengintegrasikan

TIK kedalam pembelajaran.

Gambar 7 Grafik perbandingan jumlah perangkat TIK di SMA Salatiga

Kepemilikan hardware di masing-masing sekolah tentunya terdapat

perbandingan, dapat dilihat pada gambar 7 dimana kebutuhan masing-masing

sekolah pastinya berbeda serta dana pengadaan fasilitas juga berbeda dimana

SMA A dan B yang merupakan SMA negeri memiliki fasilitas yang cukup

banyak hal ini di karenakan mendapat bantuan yang cukup banyak dari

pemerintah dan bantuan orang tua siswa sebab SMA negeri di Salatiga termasuk

sekolah favorit, orang tua lebih senang jika anaknya bersekolah di sekolah negeri

sehingga sekolah negeri memiliki jumlah siswa yang lebih banyak daripada

sekolah swasta. sedangkan SMA C dan D merupakan SMA swasta dengan jumlah

kepemilikan hardware yang masih sedikit dikarenakan bantuan dari pemerintah

yang terbatas dan jumlah siswa yang terbatas.

3020

1

50

152 1

1320

2

25

7210

2

22

3 310 5 5 2 3 5

0

20

40

60

Laptop (unit) Printer (unit) Scanner (unit) LCD (unit) TV (unit) Camdig (unit) handycam (unit)

SMA A SMA B SMA C SMA D

Grafik perbandingan jumlah perangkat TIK di SMA Salatiga

jum

lah

p

eran

gkat

TIK

Perangkat TIK

Page 22: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

Namun fasilitas di beberapa sekolah ini telah sebanding dengan jumlah

siswa sehingga menunjukan adanya upaya sekolah untuk mengintegrasikan TIK

kedalam pembelajaran. Dalam pembelajaran berbasis TIK, setiap kelas minimal

harus memiliki sebuah LCD proyektor dan satu unit komputer atau laptop, untuk

penyampaian materi pelajaran yang interaktif [13]. Pernyataan tersebut juga telah

mendapatkan solusi dimana tiap SMA di Salatiga ini memiliki LCD dan laptop.

SMA A memiliki 50 LCD dan 30 laptop dan perangkat TIK lain tentunya sSMA

A dapat dengan mudah mengintegrasikan TIK kedalam pembelajran. SMA B

memiliki 25 LCD , 13 Laptop, 20 printer dan perangkat TIK yang lain SMA B

yang sama berstatus SMA Negeri ternyata fasilitasnya masih kalah dibandingkan

dengan SMA A. Kemudian SMA C memiliki 22 unit LCD dan 2 laptop jumlah

laptop yang dimiliki sekolah memang terbatas namun kebanyakan guru di SMA C

memiliki laptop pribadi sehingga SMA C mampu mengintegrasikan TIK kedalam

pembelajaran. SMA D memiliki 2 LCD dan 10 laptop fasilitas di SMA D

memang masih minim sehingga untuk mengintegrasikan TIK kedalam

pembelajaran SMA D perlu melengkapi fasilitas yang ada.

Gambar 8 Grafik perbandingan jumlah komputer tiap ruang Lab di SMA Salatiga

Dari hasil penelitian pada gambar 8 menunjukan terdapat beberapa

komputer di ruang perpustakaan, ruang lab. IPA, ruang lab. bahasa, semua

komputer diruangan tersebut terkoneksi dengan internet namun berdasarkan hasil

observasi koneksi internet yang ada terkadang tidak stabil dan tidak tersambung

padahal komputer di beberapa ruang lab ini ditempatkan guna mempermudah

akses internet serta dapat membantu proses pembelajaran yang berlangsung

dalam ruangan tersebut. Perpustakaan pada SMA A memiliki jumlah komputer 11

hal ini dikarenakan ruang perpus SMA A yang luas dan siswa yang banyak

sehingga sekolah perlu menempatkan banyak komputer serta akses internet pada

perpustakaan kemudian untuk jumlah komputer pada lab komputer 60 unit ini

dibagi kedalam 2 lab sehingga setiap lab memiliki jumlah 30 unit komputer. SMA

B memiliki 4 komputer pada ruang perpus dan 40 unit di ruang lab komputer

yang dibagi menjadi 2 sehingga tiap lab komputer memiliki 20 unit komputer.

SMA C memiliki 2 komputer di perpustakaan dan 36 komputer di lab komputer,

koneksi internet yang di gunakan pada SMA C ialah wifi sehingga siswa dapat

mengakses internet dari berbgai sudut sekolah sehingga komputer yang ada pada

perpus hanya digunakan oleh petugas perpus. SMA D memiliki 8 komputer di

ruang perpus dan 26 komputer pada lab komputer , pada ruang perpustakaan

011

60

3 20 4

40

4 20 2

36

1 108

26

2 2

0

20

40

60

80

Ruang kelas Perpus Lab. komputer Lab. Ipa Lab. Bahasa

Ruang labolatorium

SMA A SMA B SMA C SMA D

Grafik perbandingan jumlah komputer tiap lab di SMA Salatiga

jum

lah

ko

mp

ute

r

Page 23: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

komputer dapat digunakan oleh siswa untuk mencari referensi pembelajran

dengan adanya koneksi internet. Untuk ruang lab bahasa maupun lab IPA di tiap

sekplah komputer lebih sering digunakan oleh guru. Kebutuhan tiap sekolah

tentunya berbeda dengan jumlah komputer yang disesuaikan.

Selain dibeberapa ruang lab diatas terdapat pula komputer diruangan kerja

guru yang dijelaskan dengan tabel berikut:

Gambar 9 Grafik. Presentase jumlah guru berdasarkan intensitas penggunaan aplikasi informasi

Gambar 9 menunjukan jumlah komputer pada ruang kerja guru, komputer

tersebut digunakan oleh guru guna mempermudah pekerjaan administrasi sekolah

maka beberapa ruangan guru dan staff diberi komputer. Ruang guru, Ruang Tata

usaha, Ruang Kurikulum, Ruang kesiswaan, humas dan sapras terdapat beberapa

unit komputer yang jumlahnya dapat dilihat pada gambar 9, semua komputer

tersebut semuanya terkoneksi dengan internet menurut guru penempatan

komputer diruang tersebut selain guna mengolah data sekolah, mengolah data

siswa juga untuk mencari informasi lewat internet atau berkomunikasi dengan

guru lain maupun siswa. Fasilitas komputer diruang ini dapat membantu peran

guru TIK dalam kurikulum 2013 dimana guru TIK diharapkan dapat

membimbing guru serta tenaga kependidikan dalam memanfaatkan TIK serta

mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK. Namun fasilitas yang

ada perlu di perhatikan karena dalam mengembangan manajemen sekolah

berbasis TIK fasilitas di beberapa SMA di Salatiga masih belum memadai, dapat

dilihat bahwa beberapa ruang tersebut masih ada yang tidak terdapat komputer

serta koneksi internet.

Hasil analisa fasilitas menggunakan tahapan integrasi TIK di pendidikan

dan sekolah (UNESCO) menunjukan SMA di Salatiga berada pada tahap

infusing dicirikan dengan sudah adanya pemahaman tentang kontribusi

menerapkan TIK dalam konteks manajemen sekolah dan pembelajaran sekolah

dengan sudah ada kepedulian tentang bagaimana pentingnya penggunaan TIK

tersebut dalam konteks pendidikan dilihat dari fasilitas ruang kelas yang beberapa

ruang tersebut telah dilengkapi dengan LCD. Dilihat dari segi ketersediaan

fasilitas TIK di sekolah, semua sekolah telah mempunyai berbagai macam

perangkat TIK yang cukup lengkap dan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran.

Akan tetapi masih ada sekolah yang fasilitasnya masih kurang untuk mencukupi

kebutuhan belajar siswa.

1

5

7

1 1 12

4

2 21

0

45

3

01

0

5 5

1 1 1 1

0

2

4

6

8

Ruang guru Ruang Tata usaha

Ruang kurikulum Ruang kesiswaan Ruang sapras Ruang humas

SMA A SMA B SMA C SMA D

Grafik Perbandingan jumlah komputer pada ruang administrasi guru di SMA Salatiga

jum

lah

ko

mp

ute

r

Ruang administrasi

Page 24: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

5. SIMPULAN

Penelitian evaluasi matapelajaran TIK dikota Salatiga dengan menggunakan

model EKOP (evaluasi kualitas dan output pembelajaran). Hasil penelitian

menunjukan pemenuhan indikator kualitas yang didalamnya mencakup kinerja

guru, fasilitas pembelajaran, iklim kelas, sikap, motivasi siswa dan output

pembelajaran dari indikator kecakapan personal, akademik dan sosial dalam

menggunakan teknologi dan informasi. Kualitas pembelajaran memperoleh rerata

3.96 dengan klasifikasi baik yaitu dapat dilanjutkan tanpa perbaikan yang berarti

pembelajaran TIK yang diberikan kepada siswa selama ini sudah berkualitas dari

segi kinerja guru, fasilitas, sikap dan motivasi siswa, sedangkan output mapel

TIK tersebut menunjukan bahwa adanya mapel TIK di sekolah memberikan bekal

keterampilan dasar penguasaan perangkat TIK kepada siswa.

Selanjutnya integrasi TIK kedalam matapelajaran guna mendukung

implementasi kurikulum 2013 membutuhkan suatu kesiapan dari segi

kemampuan dan keterampilan guru dan siswa dalam menggunakan perangkat

TIK serta ketersediaan fasilitas TIK [13]. Hasil analisa evaluasi mapel TIK

menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam menggunakan perangkat TIK

didapatkan dari pembelajaran TIK di sekolah. Hasil analisa kemampuan guru dan

fasilitas dalam pengintegrasian TIK menggunakan model rangkaian integrasi TIK

kedalam pembelajaran (UNESCO) menunjukan bahwa integrasi TIK dari segi

kemampuan guru serta fasilitas pada tingkat SMA kota Salatiga rata-rata

masihterdapat pada tahap emerging atau tingkat pemula, pada tahap ini fasilitas

disekolah masih terbatas serta guru baru mencoba mengenali fungsi kegunaan

perangkat TIK, pada tahap emerging kemampuan guru menekankan akan

kemelekan TIK (ICT literacy) dan keterampilan dasar sehingga guru sering

menggunakan peralatan TIK yang tersedia untuk tujuan profesional mereka

sendiri dan praktek kelas masih sangat banyak berpusat pada guru padahal

fasilitas TIK sudah pada tahap applying dimana fasilitas sudah mengupayakan

memasukan TIK kedalam pembelajaran .

Sehingga dapat disimpulkan apabila mapel TIK ditiadakan berarti siswa

tidak memiliki kemampuan dalam menggunakan TIK padahal idealnya

pengintegrasian TIK dalam pembelajaran membutuhkan kemampuan guru serta

siswa menggunakan perangkat TIK dan fasilitas yang memadai namum

kenyataannya kemampuan guru dan fasilitas TIK di sekolah masih terbatas dan

TIK yang merupakan sarana media pembelajaran semua matapelajaran di

kurikulum 2013 idealnya harus diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri untuk

mendukung pembelajaran berbasis TIK dan mengembangkan atribut

pengetahuan, keterampilan dan kompetensi TIK bagi siswa.

Saran yang diberikan bagi penelitian yang akan datang disarankan agar

meneliti lebih dalam tentang dampak implementasi pengintegrasian TIK terhadap

kemampuan TIK dan prestasi belajar siswa serta kefektifan peran guru TIK dalam

kurikulum 2013.

Page 25: Evaluasi Matapelajaran TIK dan Persiapan Menghadapi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13830/2/T1_702010059_Full... · Teknologi Informasi dan Komunikasi ... dan grafik. Standar

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] [Kemendikbud]. Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2007 Naskah

Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Matapelajaran TIK. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

[2] Sianturi, Abel, 2009. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan : Studi Pada Pembelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi di SMP Negeri Se-Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2008/2009.

Skripsi. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

[3] Sukmadinata, Nana Saodih. 2005. Pengembangan Kurikulum: Teori dan

Praktek. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

[4] Mulyasa , E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rodaskarya

[5] [Permendiknas] Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Jakarta: BSNP.

[6] Widoyoko, Eko Putro.2012. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

[7] Iskandar H. 2013. Desain Induk Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan

[8] [Permendikbud] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia .2014. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

IndonesiaNomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi

Dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan

Informasi Dalam Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : BSNP

[9] UNESCO. 2002. Information Communication Technology in Education A

Curriculum For School Programme of Teacher Development. Prancis

:UNESCO

[10] Syah, Hidayat.2010. Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan

Pendekatan Verivikatif. Pekanbaru : Suska Pres.

[11] Istiningsih. 2012. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. Yogyakarta :

PT.Skripta Media Creative

[12] Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

[13] Suprayitno, Totok (2011). Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis

TIK di SMA. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah,

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.