evaluasi kinerja pejabat struktural di kantor …

109
EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR KECAMATAN BUNGAYA KABUPATEN GOWA NURNANENGSI Nomor Stambuk: 10561 04362 11 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

1

EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR

KECAMATAN BUNGAYA KABUPATEN GOWA

NURNANENGSI

Nomor Stambuk: 10561 04362 11

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

2

ABSTRAK

NURNANENGSI. Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa (Dibimbing oleh Abdul Kadir Adys dan Adnan

Ma’ruf).

Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural pada dasarnya merupakan alat yang

digunakan oleh instansi pemerintahan atau organisasi tertentu untuk menilai

kinerja para aparatur yang lamban. Evaluasi kinerja merupakan alat motivasi bagi

para aparatur untuk menaikan standar kerja mereka, selain sebagai alat untuk

memotivasi, evaluasi kinerja juga untuk mengukur tujuan kerja serta

memberdayakan para aparatur. Sehingga dalam pelaksanaan kerja mereka akan

mampu meningkatkan pelayanan yang baik dan berkualitas sesuai dengan harapan

organisasi baik organisasi publik maupun swasta khusunya di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan

analisa data yang digunakan adalah Data Reduction (Reduksi Data), Data Display

(Penyajian Data), Conclusion Drawing/Verification (Kesimpulan dan Verifikasi).

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observasi,

wawancara dan dokumentasi. Sementara informan yang ditentukan dalam

penelitian ini adalah aparat kantor Kecamatan Bungaya dan beberapa masyarakat

di Kecamatan Bungaya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kinerja Pejabat Struktural di

Kantor Kecamatan Bungaya belum maksimal, hal ini disebabkan karena kurang

aktifnya dari aparat Kecamatan Bungaya untuk menjalankan tugasnya dan

kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas.

Keyword: Evaluasi Kinerja

Page 3: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

3

Page 4: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

4

Page 5: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

5

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural Di Kantor

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Pada Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak Abdul Kadir Adys, SH, MM selaku pembimbing I dan Bapak Adnan

Ma’ruf, S.Sos, M.si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran serta senantiasa memberikan motivasi, arahan dan

bimbingannya sehingga selesainya penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Muhlis Madani, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah mengelola

fakultas dengan sebaik-baiknya.

3. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

v

Page 6: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

6

4. Bapak Dr. Burhanuddin, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar.

5. Segenap Dosen dan Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik yang telah sudi berbagi ilmunya kepada penulis

selama ini.

6. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Gama dan Ibunda Baisa yang telah

melahirkan, membesarkan, mendidik, mengarahkan, dan senantiasa

mendo’akan serta memberikan bantuan yang tiada ternilai baik moral maupun

materi, nasehat serta pengorbanan yang tak terhingga dalam melalui hari demi

hari dalam kehidupan ini.

7. Buat Bapak Camat Bungaya beserta seluruh jajarannya, penulis mengucapkan

banyak terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama ini kepada penulis

semoga apa yang Bapak lakukan dinilai ibadah disisiNya.

8. Buat saudaraku tercinta, Harianto, dan Nurhayati yang senantiasa

memberikan bantuan yang tiada ternilai baik moral maupun materi kepada

penulis.

9. Kepada sahabat-sahabatku (Lusianti, Sahirah, Reski Andayani, Resky

Ekawati, Nurul Amroni H, Islamiah Fitriany) dan teman-teman seperjuangan

di jurusan Ilmu Administrasi Negara angkatan 011, terima kasih atas bantuan

dan motivasinya selama ini.

vi

Page 7: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

7

10. Teman-teman KKP angkatan IX serta segenap rekan, sahabat, saudara dan

berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis

ucapkan banyak terima kasih atas setiap bantuan dan do’anya.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi penelitian ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 13 Oktober 2015

Penulis,

Nurnanengsi

vii

Page 8: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

8

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ................................................................................ i

Halaman Persetujuan .......................................................................................... ii

Halaman Penerimaan Tim ................................................................................... iii

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................... iv

Abstrak .................................................................................................................. v

Kata Pengantar ..................................................................................................... v

Daftar Isi ............................................................................................................... viii

Daftar Tabel .......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

D. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8

A. Konsep Evaluasi ........................................................................... 8

1. Pengertian Evaluasi ............................................................... 8

2. Karakteristik Evaluasi ........................................................... 10

3. Jenis Evaluasi ........................................................................ 12

4. Fungsi Evaluasi ..................................................................... 13

5. Tujuan Evaluasi ..................................................................... 14

B. Konsep Kinerja ............................................................................. 14

1. Pengertian Kinerja ................................................................. 14

2. Indikator Kinerja ................................................................... 16

3. Penilaian Kinerja ................................................................... 19

4. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ................................. 20

5. Evaluasi Kinerja .................................................................... 25

6. Fungsi Evaluasi Kinerja ........................................................ 27

C. Konsep Jabatan Struktural ............................................................ 29

D. Kerangka Pikir ............................................................................. 31

E. Fokus Penelitian ........................................................................... 32

E. Deskripsi Fokus Penelitian ........................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 35

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................... 35

B. Jenis dan Tipe Penelitian .............................................................. 35

C. Sumber Data ................................................................................. 36

D. Informan Penelitian ...................................................................... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 37

F. Teknik Analisis Data .................................................................... 38

viii

Page 9: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

9

G. Keabsahan Data ............................................................................ 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 41

A. Deskripsi Obyek Penelitian .......................................................... 41

1. Profil Pejabat Struktural di Kantor Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa ................................................................... 41

2. Struktur Organisasi ............................................................... 46

B. Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa ........................................................... 62

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 95

A. Simpulan ...................................................................................... 95

B. Saran ............................................................................................. 96

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 97

ix

Page 10: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

10

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1 Tipe Kriteria Evaluasi 11

2 Informa Penelitian 37

3 Eselon dan Jenjang Pangkat Jabatan Struktural 42

4 Keadaan Pegawai Berdasarkan Eselon 44

5 Keadaan Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang 44

6 Keadaan Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian 45

7 Keadaan Pegawai Berdasarkan Jabatan 46

x

Page 11: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian kinerja terhadap suatu perusahaan merupakan suatu tahap

evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

aktivitas perusahaan di dalamnya. Pekerjaan yang diinginkan oleh perusahaan

terhadap para pekerja memiliki standar mutu (quality) untuk mengukur

keberhasilan kerja. Hasil kinerja dari pegawai atau karyawan dalam

pengembangan perusahaan Namun kualitas kerja dari beberapa pekerja tidak

selamanya sesuai dengan standar mutu yang diberlakukan oleh para pekerja atau

karyawan. Suatu saat situasi dan kondisi tidak memungkinkan untuk mencapai

tujuan dan harapan perusahaan tersebut, sehingga menyebabkan penilaian

terhadap prestasi kerja yang dihasilkan (performance) menjadi menurun.

Perusahaan go public yang telah tercatat di bursa efek hal ini sangat

berguna untuk investor yang ingin menanamkan modalnya, dengan mengetahui

perkembangan perusahaan tersebut. Suatu perusahaan harus mempunyai acuan

untuk menilai kinerja, agar dapat mengetahui sebarapa besar laba yang diperoleh

dan tingkat kerugian yang akan didapat nanti. Karena keberhasilan dan

kesuksesan dari berkembangnya perusahaan itu di lihat dari seberapa besar kinerja

karyawan yang ada di perusahaan itu, begitu pula dengan organisasi

pemerintahan. Keberhasilan pemerintah dalam melakukan pelayanan bagi

masyarakat itu sangat di pengaruhi oleh kinerja aparatur pemerintah.

Page 12: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

2

Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan

faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efesien,

karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia

yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja indivindu sangat bermamfaat bagi

dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut

maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana efesiensi kinerja

karyawan. Kinerja pegawai yang tinggi merupakan salah satu syarat dalam

pencapaian tujuan perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan diperoleh dari upaya

perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia yang berpotensi agar dapat

meningkatkan hasil kerjanya. Pengelolaan sumber daya manusia yang dilakukan

perusahaan tercermin dari kinerja pegawai yang dihasilkan dan dari pencapaian

tujuan perusahaan. Kinerja sebagai suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang

dicapai oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada

suatu periode tertentu. Kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang

dicapai dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu periode.

Penyelenggaraan pemerintah yang baik diperlukan kemampuan dalam

mengelola dan memberdayakan, potensi dan sumber daya yang tersedia.

Pengembangan sumber daya manusia merupakan modal utama dalam pencapaian

good governance. Perkembangan sumber daya manusia merupakan alat penentu

keberhasilan pemerintah, sumber daya manusia menentukan tercapainya tujuan

dari pemerintahan. Kemampuan sumber daya manusia yang handal, maka

pemerintah dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Penerapan e-

Page 13: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

3

government di lingkungan pemerintahan dapat terlakasana dengan baik apabila

memperhatikan sumber daya manusianya yaitu kinerja.

Pelaksanaan pembangunan mengikutsertakan pegawai atau aparatur

pemerintah bersama rakyat memegang peranan penting yaitu sebagai pelaksana

dalam menjalankan pembangunan dan sebagai penggerak laju pembangunan di

segala bidang. Peranan pegawai atau aparatur Negara sangat dituntut dalam

menjalankan tugas dibidang masing-masing untuk lebih ulet, terampil, cekatan,

berdedikasi tinggi dan menuju kepada suatu efisiensi untuk dapat mencapai tujuan

nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata dan

berkesinambungan baik materil maupun spiritual.

Sebagaimana diketahui bahwa untuk dapat menggerakkan atau

mengarahkan dengan tepat sehingga pegawai dapat bekerja lebih efisien guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi, Maka unsur manusia

dalam organisasi khususnya pegawai atau aparatur pemerintah perlu mendapat

perhatian yang serius dari setiap organisasi. Salah satu kunci keberhasilan suatu

organsiasi dalam usaha pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh kemampuan

serta keterampilan pegawainya disamping kemampuan untuk menggerakkan dan

mengarahkan bawahan atau pegawai dari pimpinan organisasi itu sendiri.

Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi

Daerah telah memberikan arah perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Setiap daerah diberi kewenangan dan dituntut untuk meningkatkan kemandirian

daerah baik dalam hal keuangan maupun kualitas sumber daya manusianya.

Pemerintah daerah harus berupaya untuk lebih meningkatkan kualitas sumber

Page 14: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

4

daya aparatur disegala bidang karena peran sumber daya manusia diharapkan

dapat meningkatkan kinerja organisasi dalam memberikan pelayanan prima

kepada masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Gowa, pada khususnya kecamatan Bungaya adalah

salah satu organisasi sektor publik yang masih harus belajar untuk terus

meningkatkan kinerja, tentunya peranan manajemen jadi bagian yang sangat

penting untuk diperhatikan. Partisipasi secara luas pada dasarnya merupakan

proses organisasional, dimana para anggota organisasi yang dalam hal ini adalah

para manajer ikut serta dan mempunyai pengaruh dalam suatu pembuatan

keputusan yang berkepentingan dengan mereka. Dalam sebuah Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) biasanya terdapat beberapa Kepala Bagian yang

membidangi satu bidang tertentu, Misalnya keuangan, perencanaan, dan

sekretariat, dan lain-lain. Kinerja dari Kepala Bagian tersebut mencerminkan

pemerintahan yang baik dalam meningkatkan kinerja dari para aparatur

pemerintah di Kabupaten Kepala Bagian juga dituntut untuk bisa menerapkan

keadilan prosedural sesuai dengan semestinya.

Kinerja aparatur pemerintah di kabupaten Gowa khususnya Kecamatan

Bungaya harus mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Dan melihat keadaan

yang terjadi di kantor kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa banyak beberapa

kekurangan-kekurangan dari pelaksanaan kinerja pemerintahan. Hal ini merujuk

pada sering terjadinya keluhan dari masyarakat tentang pelayanan yang dilakukan

di kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

Page 15: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

5

Mengingat masalah-masalah tersebut, sangat diperlukan bagi organisasi

untuk dapat mempersiapkan suatu sistem yang efektif untuk memperbaiki sikap

dan perilaku kerja para pegawai di kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa untuk

dapat menghasilkan kinerja yang produktif dan efektif yang bermanfaat bagi

organisasi, Negara dan terutama masyarakat yang merasakan pelayanan publik.

Untuk menghindari kesalahan dan penyimpangan tugas dan tanggungjawab yang

lebih buruk maka setiap pegawai harus dituntut untuk meningkatkan produktivitas

kerja mereka. Sebagai seorang mahasiswa yang terpelajar kita harus kritis tentang

kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, oleh karena itu, perlu adanya

evaluasi kinerja tentang kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah apakah

terlaksana dengan baik atau tidak khususnya di Kantor Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa.

Meilihat kondisi yang terjadi saat ini, khususnya di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa banyak kejanggalan-kejanggalan yang dirasakan oleh

masyarakat setempat, seperti kurangnya respon aparat terhadap keluhan

masyarakat contoh kecil penyelesaian KTP yang terkadang terhambat sampai

berbulan-bulan, kurangnya tanggungjawab aparat Kantor Kecamatan Bungaya

atas kerja yang dilakukannya contoh hilangnya data-data atau berkas penting,

tidak tepat waktu dalam menyelesaikan kerja, sebagai contoh terdapat beberapa

aparatur Pemerintah Kecamatan Bungaya yang tidak disiplin dalam menjalankan

tugasnya, datang dan pulang tidak tepat pada waktunya dengan mengabaikan

aturan yang seharusnya dipatuhi oleh seorang aparatur Pemerintah.

Page 16: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

6

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas kinerja pejabat struktural di Kantor kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa?

2. Bagaimana efesiensi kinerja pejabat struktural di Kantor Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa?

3. Bagaimana kecukupan kinerja pejabat struktural di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk:

1. Mengetahui efektivitas kinerja pejabat struktural di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa.

2. Mengetahui efesiensi kinerja pejabat struktural di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa.

3. Mengetahui kecukupan kinerja pejabat struktural di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa.

Page 17: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

7

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat atau kegunaan

baik teoritis maupun pratikal sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

a) Dapat memperluas dan memperkaya wawasan ilmiah, khususnya dalam Ilmu

Administrasi.

b) Sebagai bahan informasi bagi calon peneliti yang akan melakukan penelitian

yang sama.

2. Kegunaan Praktikal

Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kabupaten Gowa khususnya pejabat

struktural di Kantor Kecamatan Bungaya dalam upaya pencapaian kinerja

yang optimal.

Page 18: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi membuahkan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan

tentang ketidaksesuaian antara kinerja kebijakan yang diharapkan dengan benar-

benar dihasilkan. Jadi ini membantu pengambilan kebijakan pada tahap penilaian

kebijakan terhadap proses pembuatan kebijakan. Evaluasi tidak hanya

menghasilkan kesimpulan mengenai seberapa jauh masalah telah terselesaikan,

tetapi juga menyumbang pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang

mendasari kebijakan, membantu dalam penyesuaian dan perumusan kembali

masalah (Dunn, 2003:28-29).

Pengertian di atas, menjelaskan bahwa evaluasi merupakan hasil kebijakan

dimana pada kenyataannya mempunyai nilai dari hasil tujuan atau sasaran

kebijakan. Bagian akhir dari suatu proses kerja adalah evaluasi kinerja. Evaluasi

kinerja membantu pimpinan untuk mengambil keputusan dalam suatu kebijakan,

nilai yang dihasilkan dari evaluasi membuat suatu kebijan bermanfaat bagi

pelayanan publik.

Menurut Nugroho dalam Mustari (2013:143), evaluasi diperlukan untuk

melihat kesenjangan antara harapan dan kenyataan.Tujuan pokok evaluasi adalah

untuk melihat seberapa besar kesenjangan antara pencapaian dan harapan suatu

kebijakan publik. Sedangkan menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009:255), yang

dimaksudkan sebagai evaluasi pegawai adalah “perbandingan pegawai-

Page 19: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

9

pegawaiyang diklasifikasikan guna menetukan kompensasi yang pantas bagi

pegawai-pegawai tersebut”. Dari pendapat ini dapat diartikan bahwa apa yang

dimaksud dengan evaluasi pegawai akan menyangkut masalah penilaian atas

pegawai-pegawai dengan cara membandingkan pegawai dalam suatu klasifikasi.

Lebih lanjut menurut defnisi lain yang dikemukakan oleh Stutflebeam

dalam Arikunto (2011:2), mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses

penggambaran, pencarian dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi

pengambil keputusan dalam menentukan alternatif keputusan. Sedangkan menurut

Jabar dan Arikunto (2008:11), bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk

mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi

tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil

sebuah keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan

informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan

kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.

Berdasarkan pengertian-pengertian evaluasi yang telah dikemukakan di

atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi sifatnya lebih luas daripada pengukuran.

Evaluasi meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran hanya terbatas pada

deskripsi kuantitatif, sedangkan evaluasi selain menyangkut pengukuran tersebut

berlanjut dengan pemberian nilai (valuing) berupa keputusan-keputusan maupun

nilai tingkah laku yang diukur. Istilah pengukuran (measurement) menunjuk pada

segi kuantitas (how much), istilah penilaian menunjuk pada segi kualitas (what

value), istilah evaluasi berkenaan dengan keduanya, yaitu pengukuran dan

Page 20: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

10

penilaian. Evaluasi tidak hanya menyangkut gambaran tingkah laku secara

kuantitatif, tetapi juga secara kualitatif.

2. Karakteristik Evaluasi

Menurut Dunn (2003:608-609), evaluasi mempunyai karakteristik yang

membedakannya dari metode-metode analisis kebijakan lainnya yaitu:

a. Fokus nilai

Evaluasi berbeda dengan pemantauan, dipusatkan pada penilaian menyangkut

keperluan atau nilai dari sesuatu kebijakan dan program.

b. Interdependensi Fakta-Nilai

Tuntutan evaluasi tergantung baik ”fakta” maupun “nilai”.

c. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau

Tuntutan evaluatif, berbeda dengan tuntutan-tuntutan advokat, diarahkan

pada hasil sekarang dan masa lalu, ketimbang hasil di masa depan.

d. Dualitas nilai

Nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai kualitas ganda,

karena mereka dipandang sebagai tujuan dan sekaligus cara.

Berdasarkan penjelasan di atas, karakteristik evaluasi terdiri dari empat

karakter. Yang pertama yaitu fokus nilai, karena evaluasi adalah penilaian dari

suatu kebijakan dalam ketepatan pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan. Kedua

yaitu interdependensi fakta-nilai, karena untuk menentukan nilai dari suatu

kebijakan bukan hanya dilihat dari tingkat kinerja tetapi juga dilihat dari bukti

atau fakta bahwa kebijakan dapat memecahkan masalah tertentu. Ketiga yaitu

orientasi masa kini dan masa lampau, karena tuntutan evaluatif diarahkan pada

Page 21: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

11

hasil sekarang dan masa lalu sehingga hasil evaluasi dapat dibandingkan nilai dari

kebijakan tersebut. Keempat yaitu dualitas nilai, karena nilai-nilai dari evaluasi

mempunyai arti ganda baik rekomendasi sejauh berkenaan dengan nilai yang ada

maupun nilai yang diperlukan dalam mempengaruhi pencapaian tujuan-tujuan

lain. Adapun tipe kriteria evaluasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Tipe Kriteria Evaluasi

Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi

Efektifitas Apakah hasil yang diinginkan telah

dicapai?

Unit Pelayanan

Efisiensi Seberapa banyak usaha diperlukan

untuk mencapai hasil yang

diinginkan?

Unit Biaya

Manfaat bersih

Rasio biaya-manfaat

Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil

yang diinginkan memecahkan

masalah?

Biaya tetap

(masalah tipe I)

Efektifitas tetap

(masalah tipe II)

Perataan Apakah biaya dan manfaat

didistribusikan dengan merata

kepada kelompok-kelompok

tertentu?

Kriteria Pareto

Kriteria kaldor-Hicks

Kriteria Rawls

Resposivitas

Apakah hasil kebijakan

memuaskan kebutuhan, preferensi

atau nilai kelompok-kelompok

tertentu?

Konsistensi dengan

survai warga negara

Page 22: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

12

Ketepatan

Apakah hasil (tujuan) yang

diinginkan benar-benar berguna

atau bernilai?

Program publik harus

merata dan efisien

Sumber: Dunn, 2003:610

Berdasarkan kriteria di atas, evaluasi membagi beberapa tipe kriteria

diantaranya: pertama yaitu efektivitas merupakan suatu alternatif mencapai hasil

(akibat) yang diharapkan, atau mencapai tujuan dari diadakannya tindakan.

Intinya adalah efek dari suatu aktivitas. Kedua yaitu efisiensi, berkenaan dengan

jumlah usaha yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat efektivitas tertentu.

Ketiga, kecukupan merupakan sejauhmana tingkat efektivitas dalam memecahkan

masalah untuk memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan yang menumbuhkan

masalah.

3. Jenis Evaluasi

Jika dilihat dari pentahapannya, secara umum evaluasi dapat dibagi

menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Evaluasi tahap perencanaan

Yaitu evaluasi yang digunakan dalam tahap perencanaan untuk mencoba

memilih dan menentukan skala prioritas terhadap berbagai alternatif dan

kemungkinan terhadap cara pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

b. Evaluasi pada tahap pelaksanaan

Pada tahap ini evaluasi adalah suatu kegiatan yang melakukan analisa untuk

menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan dibanding dengan rencana.

Terdapat perbedaan antara konsep menurut penelitian ini dengan monitoring.

Evaluasi bertujuan terutama untuk mengetahui apakah yang ingin dicapai

Page 23: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

13

sudah tepat dan bahwa program tersebut direncanakan untuk dapat mencapai

tujuan tersebut. Sedangkan monitoring bertujuan melihat pelaksanaan proyek

sudah sesuai dengan rencana dan bahwa rencana tersebut sudah tepat untuk

mencapai tujuan, sedangkan evaluasi melihat sejauh mana proyek masih tetap

dapat mencapai tujuan, apakah tujuan tersebut sudah berubah dan apakah

pencapaian program tersebut akan memecahkan masalah yang akan

dipecahkan.

c. Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan

Dalam hal ini konsep pada tahap pelaksanaan, yang membedakannya terletak

pada objek yang dinilai dengan yang dianalisa, dimana tingkat kemajuan

pelaksanaan dibanding rencana tetapi hasil pelaksanaan dibanding dengan

rencana yakni apakah dampak yang dihasilkan oleh pelaksanaan kegiatan

tersebut sesuai dengan tujuan yang akan atau ingin dicapai. (Suharto,

2006:12).

4. Fungsi Evaluasi

Menurut Wahab (2002:51), evaluasi memiliki tiga fungsi utama dalam

analisis kebijakan, yaitu:

a. Evaluasi memberi informasi yang salah dan dapat dipercaya mengenai kinerja

kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan yang telah

dapat dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini evaluasi

mengungkapkan seberapa jauh tujuan-tujuan tertentu dan target tertentu telah

dicapai.

Page 24: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

14

b. Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai

yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Nilai diperjelas dengan

mendefenisikan dan mengoperasikan tujuan dan target.

c. Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis

kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. Informasi

tentang tidak memadai kinerja kebijakan yang dapat memberi sumbangan

pada perumusan ulang masalah kebijakan.

5. Tujuan Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk mencapai berbagai tujuan sesuai dengan

objek evaluasinya. Menurut Wirawan (2009:22), tujuan dalam melaksanakan

evaluasi antara lain:

a. Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat, menilai apakah program

telah dilaksanakan sesuai dengan rencana;

b. Mengukur apakah pelaksanaan program sesuai dengan standar;

c. Evaluasi program dapat mengidentifikasikan dan menemukan mana dimensi

program yang jalan dan mana program yang tidak berjalan, pengembangan

staf serta memberikan masukan kepada pimpinan/manajer program mengenai

kinerja staf dalam melayani masyarakat, jika terjadi staf kompetensinya

rendah maka perlu dilakukan pengembangan dengan segera, tujuan evaluasi

lainnya adalah untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang, akreditasi

program, mengambil keputusan mengenai program, memberikan balikan

kepada pimpinan dari staf program.

Page 25: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

15

B. Konsep Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari job performance atau actual performance

(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang), atau juga

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang ingin dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. (Mangkunegara, 2007:67). Sedangkan menurut Whitmore dalam Uno

dan Lamatenggo (2014:59), mendefinisikan kinerja sebagai pelaksanaan fungsi-

fungsi yang dituntut dari seseorang atau dengan kata lain kinerja adalah suatu

perbuatan, suatu prestasi atau apa yang diperlihatkan seseorang melalui

keterampilan yang nyata. Bertolak dari pandangan Whitmore tersebut, kinerja

menuntut adanya pengekspresian potensi seseorang, dan tanggung jawab atau

kepemilikan menyeluruh.

Berdasarkan defenisi di atas, bahwa kinerja merupakan suatu konsep yang

strategis dalam rangka menjalin hubungan kerja sama antara pihak manajemen

dengan para karyawan untuk mencapai kinerja yang baik, unsur yang paling

dominan adalah sumber daya manusia, walaupun perencanaan telah tersusun

dengan baik dan rapi tetapi apabila orang atau personil yang melaksanakan tidak

berkualitas dengan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, maka perencanaan

yang telah disusun tersebut akan sia-sia.

Menurut Pasolong (2013:196-197), menjelaskan bahwa konsep kinerja

pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi yaitu, kinerja pegawai (per individu) dan

kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil perseorangan dalam suatu

Page 26: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

16

organisasi. Sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai

suatu organisasi. Sedangkan menurut Bastian dalam Nogi (2005:175), kinerja

organisasi sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas

dalam suatu organisasi, dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi

organisasi tersebut. Senada dengan pendapat tersebut, Encyclopedia of Public

Administration and Public Policy dalam Keban (2004:193), juga menyebutkan

kinerja dapat memberikan gambaran tentang seberapa jauh organisasi mencapai

hasil ketika dibandingkan dengan pencapaian tujuan dan target yang telah

ditetapkan.

Lebih lanjut menurut Widodo (2005:78), menjelaskan bahwa kinerja

adalah melakukan suatu pekerjaan (job) dan menyempurnakannya sesuai dengan

tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang telah diharapkan. Kinerja pegawai

dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat, tercapainya tujuan

organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi

yang digerakkan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku

dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut Fahmi (2011:2),

kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut

bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu

periode waktu.

Kinerja pegawai merupakan penilaian hasil kerja seseorang dalam suatu

organisasi sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya dalam rangka mencapai

tujuan organisasi. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa kinerja merupakan suatu capaian atau hasil kerja dalam

Page 27: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

17

kegiatan atau aktivitas atau program yang telah direncanakan sebelumnya guna

mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi dan

dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.

2. Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang dimaksud oleh LAN-RI dalam Pasolong

(2013:202), adalah ukuran kuantitatif (angka-angka) dan kualitatif (naratif) yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan dengan mempertimbangkan indikator masukan (inputs), keluaran

(outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts). Lebih lanjut

menurut LAN-RI dalam Pasolong (2013:202), mendefinisikan indikator masukan

(inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat

berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator ini dapat berupa dana, sumber

daya manusia, informasi, kebijakan atau peraturan perundang-undangan, dan

sebagainya. Indikator keluaran (outputs) adalah sesuatu yang dicapai dari suatu

kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik. Indikator hasil (outcomes)

adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada

jangka menengah (efek langsung). Indikator manfaat (benefits) adalah sesuatu

yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. Indikator dampak

(impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif pada

setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan. Sedangkan

menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2012:105-106), indikator keluaran (outputs)

digunakan untuk mengetahui konsekuensi langsung yang dirasakan oleh

kelompok sasaran sebagai akibat adanya realisasi kegiatan, aktivitas, yang

Page 28: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

18

dilaksanakan dalam implementasi suatu kebijakan. Indikator hasil (outcomes)

adalah untuk menilai hasil implementasi suatu kebijakan (Purwanto dan

Sulistyastuti, 2012:110).

Menurut Dwiyanto (2012:50-51), terdapat beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu sebagai berikut:

a. Produktifitas, yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga

efektifitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio

antara input dengan output. Konsep produktivitas dirasa terlalu sempit dan

kemudian General Accounting Office (GAO) mencoba mengembangkan

suatu ukuran produktivitas yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan sebagai salah satu

indikator kinerja yang penting.

b. Kualitas Layanan, yaitu cenderung menjadi semakin penting dalam

menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik. Banyak pandangan negatif

yang terbentuk mengenai organisasi publik muncul karena ketidakpuasan

publik terhadap kualitas. Dengan demikian, kepuasan masyarakat terhadap

layanan dapat dijadikan indikator kinerja birokrasi publik.

c. Responsivitas, yaitu kemampuan birokrasi untuk mengenali kebutuhan

masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, dan mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan

aspirasi masyarakat. Secara singkat responsivitas di sini merunjuk pada

keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan

aspirasi masyarakat.

Page 29: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

19

d. Responsibilitas, yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar

dengan kebijakan birokrasi, baik yang eksplisit maupun implisit.

e. Akuntabilitas, yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publiktunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.

Asumsinya ialah bahwa para pejabat politik tersebut karena dipilih oleh

rakyat, dengan sendirinya akanselalumemprioritaskan kepentingan publik.

Dalam konteks ini, akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat

seberapa besar kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan

kehendak publik.

3. Penilaian Kinerja

Menurut Sastrohadiwiryo (2002:231), penilaian kinerja adalah suatu

kegiatan yang dilakukan manajemen/penyelia penilai untuk menilai kinerja tenaga

kerja dengan cara membandingkan kinerja atas kinerja dengan uraian/deskripsi

pekerjaan dalam suatu periode tertentu biasanya setiap akhir tahun. Kegiatan ini

dimaksudkan untuk mengukur kinerja masing-masing tenaga kerja dalam

mengembangkan kualitas kerja, pembinaan selanjutnya, tindakan perbaikan atas

pekerjaan yang kurang sesuai dengan deskripsi pekerjaan, serta untuk keperluan

yang berhubungan dengan masalah ketenagakerjaan lainnya. Sedangkan menurut

Fahmi (2011:65), penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada

pihak manajemen perusahaan baik karyawan maupun manajer yang selama ini

telah melakukan pekerjaannya.

Page 30: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

20

Penilaian hendaknya memberikan suatu gambaran akurat mengenai

prestasi kerja karyawan. Untuk mencapai tujuan ini, sistem-sistem penilaian harus

mempunyai hubungan dengan pekerjaan (job related), praktis, mempunyai

standar-standar dan menggunakan berbagai ukuran yang dapat diandalkan.

Observasi-observasi penilaian dapat dilakukan secara langsung atau tidak

langsung. Observasi langsung terjadi bila penilaian secara nyata melihat

pelaksanaan kerja. Di lain pihak observasi tidak langsung terjadi bila penilai

hanya dapat menilai “tiruan” pelaksanaan kerja nyata sehingga kurang akurat

(Handoko, 2001:138).

Lebih lanjut menurut Nuraini (2005:31), penilaian kinerja merupakan

proses mengukur sampai sejauh mana manajemendapat mencapai persyaratan-

persyaratan pekerjaan atau seberapa baik seseorang melakukan pekerjaan yang

ditugaskan. Penilaian kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan kegiatan atau program kebijaksanaan sesuai dengan

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi

perusahaan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian

kinerja merupakan proses mengevaluasi seberapa baik karyawan/pegawai

mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan

kemudian mengomunikasikan informasi tersebut. Penilaian yang dilakukan

tersebut nantinya akan menjadi bahan masukan yang berarti dalam menilai kinerja

yang dilakukan dan selanjutnya dapat dilakukan perbaikan, atau yang biasa

disebut perbaikan yang berkelanjutan.

Page 31: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

21

4. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja

Bagi pihak manajemen perusahaan ada banyak manfaat dengan

dilakukannya penilaian kinerja. Penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen

untuk:

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian

karyawan secara maksimum;

b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan,

seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian;

c. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan

untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan;

d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan

mereka menilai kinerja mereka;

e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan (Fahmi, 2011:66).

Lebih lanjut menurut Basri dan Rivai (2004:55), manfaat penilaian kinerja

bagi semua pihak adalah agar bagi mereka mengetahui manfaat yang mereka

harapkan. Manfaat penilaian kinerja menurut pihak-pihak yang berkepentingan

dalam penilaian adalah:

1) Bagi Orang yang Dinilai (Karyawan)

Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian kinerja,

antara lain:

a. Meningkatkan motivasi;

b. Meningkatkan kepuasan hidup;

c. Adanya kejelasan standar hasil yang mereka terapkan;

Page 32: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

22

d. Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan konstruktif;

e. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar;

f. Pengembangan tantang pengetahuan dan kelemahan menjadi lebih besar,

membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin.

g. Adanya kesempatan untuk berkomunikasi ke atas;

h. Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi;

i. Kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan bagaimana

mereka mengatasinya;

j. Suatu pemahaman jelas dari apa yang diharapkan dan apa yang perlu

dilaksanakan untuk mencapai harapan tersebut;

k. Adanya pandangan yang lebih jelas tentang konteks pekerjaan;

l. Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apapun dorongan

atau pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan;

m. Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan.

2) Bagi Penilai (atasan, supervisor, pimpinan, manager, konsultan)

Bagi penilai, manfaat pelaksanaan penilaian kinerja adalah:

a. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan kinerja

karyawan untuk perbaikan manajeman selanjutnya;

b. Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang

pekerjaan individu dan departemen yang lengkap;

c. Memberikan peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik untuk

pekerjaan manajer sendiri, maupun pekerjaan dari bawahannya.

d. Identifikasi gagasan untuk peningkatan tentang nilai pribadi;

Page 33: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

23

e. Peningkatan kepuasan kerja;

f. Pemahaman yang lebih baik terhadap karyawan, tentang rasa takut,rasa grogi,

harapan, dan aspirasi mereka.

g. Meningkatkan kepuasan kerja baik terhadap karyawan dari paramanajer

maupun dari para karyawan;

h. Kesempatan untuk menjelaskan tujuan dan prioritas penilai dengan

memberikan pandangan yang lebih baik terhadap bagaimana mereka dapat

memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan;

i. Meningkatkan rasa harga diri yang kuat di antara manajer dan juga para

karyawan, karena telah berhasil mendekatkan ide dari karyawan dengan ide

para manajer.

Menurut Sastrohadiwiryo (2002:232-233), landasan utama dalam

penyelenggaraan penilaian kinerja yang efektif adalah kesadaran bahwa

keberhasilannya paling tidak dipengaruhi oleh masalah prosedur dan proses

maupun jenis bentuk atau sistem pencatatan standar yang digunakan. Seringkali

perusahaan khususnya manajemen/penyelia penilai terlalu menitik beratkan pada

bagaimana penilaian yang tepat, dan sangat langka yang memperhatikan

bagaimana sebenarnya penilaian kinerja dilaksanakan. Penilaian kinerja dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut:

a. Sumber data untuk perencanaan ketenagakerjaan dan kegiatan pengembangan

jangka panjang bagi perusahaan yang bersangkutan;

b. Nasehat yang perlu disampaikan kepada para tenaga kerja dalam perusahaan;

Page 34: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

24

c. Alat untuk memberikan umpan balik (feedback) yang mendorong ke arah

kemajuan dan kemungkinan memperbaiki/meningkatkan kualitas kerja bagi

tenaga kerja;

d. Salah satu cara untuk menetapkan kinerja yang diharapkan dari seorang

pemegang tugas dan pekerjaan;

e. Landasan/bahan informasi dalam pengambilan keputusan pada bidang

ketenagakerjaan, baik promosi, mutasi, maupun kegiatan ketenagakerjaan

lainnya.

Menurut Azhari (2011:74), tujuan diadakannya penilaian kinerja adalah

untuk mendapatkan data-data yang objektif dalam pembinaan pegawai negeri sipil

yang berdasarkan sistem karier, dan sistem prestasi kerja. Adapun unsur-unsur

yang dinilai dalam format Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) adalah:

a. Kesetiaan; adalah kesetiaan, ketaatan dan pengabdian kepada Pancasila,

Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan pemerintah.

b. Prestasi Kerja; adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang PNS dalam

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

c. Tanggung Jawab; adalah kesanggupan seorang PNS menyelesaikan pekerjaan

yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya,

serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan

yang dilakukannya.

d. Ketaatan; adalah kesanggupan seorang PNS untuk menaati segala peraturan

perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, menaati perintah

Page 35: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

25

kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan

untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.

e. Kejujuran; adalah ketulusan hati seorang PNS dalam melaksanakan tugas dan

kemampuan untuk tidak meyalahgunakan wewenang yang diberikan

kepadanya.

f. Kerja sama; adalah kemampuan seorang PNS untuk bekerja bersama-sama

dengan orang lain, dalam menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan

sehingga bisa mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

g. Prakarsa; adalah kemampuan seorang PNS untuk mengambil keputusan,

langkah-langkah, atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam

melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasannya.

h. Kepemimpinan; adalah kemampuan seorang PNS untuk meyakinkan orang

lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas

pokok. Penilaian unsur kepemimpinan hanya dikenakan bagi PNS yang

berpangkat Pengatur Muda Golongan Ruang II/a ke atas yang memangku

jabatan.

5. Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja disebut juga “Performance evaluation” atau

“Performance appraisal”. Appraisal berasal dari kata Latin “appratiare” yang

berarti memberikan nilai atau harga. Evaluasi kinerja berarti memberikan nilai

atas pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang untuk diberikan imbalan,

kompensasi atau penghargaan. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil

dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja. Setiap orang pada

Page 36: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

26

umumnya ingin berprestasi dan mengharapkan prestasinya diketahui dan dihargai

oarang lain.

Menurut Mengginson dalam Mangkunegara (2005:10), evaluasi kinerja

adalah penilaian prestasi kerja (performance appraisal), suatu proses yang

digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seseorang karyawan melakukan

pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Berdasarkan pendapat

tersebut, maka evaluasi kinerja merupakan suatu proses penilaian kinerja aparatur

yang dilakukan untuk melihat tanggung jawab pekerjaannya setiap hari apakah

terjadi peningkatan atau penurunan sehingga pemimpin bisa memberikan suatu

motivasi penunjang untuk melihat kinerja aparatur kedepannya. Evaluasi harus

sering dilakukan agar masalah yang di hadapi dapat diketahui dan dicari jalan

keluar yang baik.

Lebih lanjut menurut Simanjuntak (2005:103), evaluasi kinerja merupakan

suatu metode dan proses penilaian pelaksanaan tugas (performance) seseorang

atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi

sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu.

Berdasarkan pengertian tersebut maka evaluasi kinerja merupakan suatu proses

yang digunakan oleh pimpinan untuk menentukan prestasi kerja seorang

karyawan dalam melakukan pekerjaannya menurut tugas dan tanggung jawabnya.

Menurut Mahsun (2006:55), menjelaskan bahwa evaluasi kinerja adalah

kegiatan untuk menilai atau melihat keberhasilan dan kegagalan manajer publik

dalam melaksanakan kegiatan dan fungsi yang diamanahkan kepadanya

sebagaimana visi dan misi organisasi. Evaluasi kinerja juga merupakan suatu

Page 37: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

27

proses umpan balik (feedback) atas hasil kinerja saat ini dan masa lalu sebagai

dasar dan pelajaran untuk memperbaiki kinerja di masa datang.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi

kinerja merupakan penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui

hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi. Selain itu, juga untuk

menentukan kebutuhan pelatihan kerja secara tepat, memberikan tanggung jawab

yang sesuai kepada karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang lebih

baik di masa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal

promosi jabatan atau penentuan imbalan.

6. Fungsi Evaluasi Kinerja

Menurut Wirawan (2009:24), fungsi evaluasi kinerja adalah sebagai

berikut:

a. Memberikan balikan kepada aparatur ternilai mengenai kinerjanya. Ketika

merekrut pegawai (ternilai), aparatur harus melaksanakan pekerjaan yang

ditugaskan kepadanya sesuai dengan uraian tugas, prosedur operasi, dan

memenuhi standar kinerja.

b. Alat promosi dan demosi. Hampir di semua sistem evaluasi kinerja, hasil

evaluasi digunakan untuk mengambil keputusan memberikan promosi kepada

aparatur ternilai yang kinerjanya memenuhi ketentuan pembarian promosi.

Promosi dapat berupa kenaikan gaji, pemberian bonus atau komisi, kenaikan

pangkat atau menduduki jabatan tertentu. Sebaliknya, jika kinerja aparatur

ternilai tidak memenuhi standar atau buruk, instansi menggunakan hasilnya

Page 38: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

28

sebagai dasar untuk memberikan demosi berupa penurunan gaji, pangkat atau

jabatan aparatur ternilai.

c. Alat memotivasi ternilai. Kinerja ternilai yang memenuhi standar, sangat

baik, atau superior, evaluasi kinerja merupakan alat untuk memotivasi kinerja

aparatur. Hasil evaluasi dapat digunakan instansi untuk memotivasi aparatur

agar mempertahankan kinerja yang superior dan meningkatkan kinerja baik

atau sedang.

d. Penentuan dan pengukuaran tujuan kinerja. Sistem evaluasi kinerja yang

menggunakan prinsip manajemen by objectives, evaluasi kinerja dimulai

dengan menentukan tujuan atau sasaran kerja aparatur ternilai pada awal

tahun.

e. Konseling kinerja buruk. Evaluasi kinerja, tidak semua aparatur mampu

memenuhi standar kinerjanya atau kinerjanya buruk. Hal itu mungkin karena

ia menghadapi masalah pribadi atau ia tidak berupaya menyelesaikan

pekerjaannya secara masksimal. Bagi aparatur seperti ini penilai akan

memberikan konseling mengenai penyebab rendahnya kinerja ternilai dan

mengupayakan peningkatan kinerja ditahun mendatang. Konseling dapat

dilakukan sebelum evaluasi kinerja jika atasan dapat mengetahui kelambanan

aparatur.

f. Pemberdayaan aparatur. Evaluasi kinerja merupakan alat untuk

memberdayakan aparatur agar mampu menaiki tangga atau jenjang karier.

Evaluasi kinerja menentukan apakah kinerja aparatur dapat dipergunakan

sebagai ukuran untuk meningkatkan kariernya.

Page 39: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

29

Berdasarkan fungsi di atas, evaluasi kinerja merupakan alat yang

digunakan oleh instansi pemerintahan atau organisasi tertentu untuk menilai

kinerja para aparatur yang lamban. Evaluasi kinerja untuk memotivasi para

aparatur untuk meningkatkan kinerjanya, pemberian konseling membantu para

aparatur untuk mencegah kinerja yang terlalu lamban sehingga sebelum diadakan

evaluasi kinerja para pemipin sudah lebih dulu menjalankan konseling untuk

mengadakan perbaikan pada waktu mendatang. Evaluasi kinerja merupakan alat

motivasi bagi para aparatur untuk menaikan standar kerja mereka, selain sebagai

alat untuk memotivasi, evaluasi kinerja juga untuk mengukur tujuan kerja serta

memberdayakan para aparatur. Sehingga dalam pelaksanaan kerja mereka akan

mampu meningkatkan pelayanan yang baik dan berkualitas sesuai dengan harapan

organisasi baik organisasi publik maupun swasta.

C. Konsep Jabatan Struktural

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

27/PMK.0l/2014 Tentang Pedoman Pembentukan dan Penggunaan Jabatan

Fungsional Tertentu di Lingkungan Kementerian Keuangan, mendefinisikan

jabatan struktural sebagai suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung

jawab, wewenang, dan hak seseorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan

organisasi negara. Ditambahkan oleh Thoha (2010:20), pegawai yang menduduki

jabatan struktural digolongkan melalui sistem eselonisasi. Ada empat eselon bagi

pejabat struktural, dahulu pernah ada sampai lima eselon, akan tetapi

disempurnakan hanya empat eselon.

Page 40: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

30

Klasifikasi eselon bagi pejabat struktural dipergunakan terbalik dengan

golongan kepangkatan. Sebagai contoh dapat disebutkan berikut ini:

1. Eselon I merupakan eselon tertinggi di jabat oleh pejabat struktural tertinggi

di dalam kepegawaian sipil, seperti jabatan Sekretaris Jenderal, Direktoral

Jenderal, Inspektorat Jenderal suatu departemen pemerintah.

2. Eselon II merupakan jabatan struktural yang berada di bawah pejabat eselon

I, seperti Kepala Biro, Direktur, Kepala Pusat.

3. Eselon III merupakan jabatan struktural di bawah eselon II, seperti Kepala

Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sun Direktorat.

4. Eselon IV merupakan jabatan struktural yang terendah di bawah eselon III,

seperti Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kepala Seksi. (Thoha,

2010:20).

Lebih lanjut berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

13 Tahun 2002 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam

Jabatan Struktural pada pasal 5 menjelaskan bahwa seorang Pegawai Negeri Sipil

(PNS) yang diangkat dalam jabatan struktural harus memenuhi beberapa

persyaratan, yaitu:

1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil;

2. Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 (satu) tingkat di bawah jenjang

pangkat yang ditentukan;

3. Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan;

Page 41: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

31

4. Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam

2 (dua) tahun terakhir;

5. Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan;

6. Sehat jasmani dan rohani;

D. Kerangka Pikir

Evaluasi membuahkan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan

tentang ketidaksesuaian antara kinerja kebijakan yang diharapkan dengan benar-

benar dihasilkan. Jadi ini membantu pengambilan kebijakan pada tahap penilaian

kebijakan terhadap proses pembuatan kebijakan. Evaluasi tidak hanya

menghasilkan kesimpulan mengenai seberapa jauh masalah telah terselesaikan,

tetapi juga menyumbang pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang

mendasari kebijakan, membantu dalam penyesuaian dan perumusan kembali

masalah (Dunn, 2003:28-29).

Evaluasi kinerja merupakan suatu metode dan proses penilaian

pelaksanaan tugas (performance) seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit

kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau

tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Berdasarkan pengertian tersebut maka

evaluasi kinerja merupakan suatu proses yang digunakan oleh pimpinan untuk

menentukan prestasi kerja seorang karyawan dalam melakukan pekerjaannya

menurut tugas dan tanggung jawabnya (Simanjuntak, 2005:103).

Evaluasi kinerja pejabat struktural di Kantor Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa perluh adanya kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah

sehingga terlaksan adengan baik. Maka dalam kaitannya dengan mengevaluasi

Page 42: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

32

Efesiensi

1. Efesiensi Waktu

2. Efesiensi kinerja

Evaluasi Kinerja

Pejabat Struktural

Optimalisasi Kinerja

pejabat struktural

Efektivitas

1.Ketetapan kinerja

2.Hasil kinerja

kinerja pegawai dalam jabatan struktural khususnya aparat di kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa, setidaknya terdapat bebrapa hal yang harus menjadi

bahan evaluasi kerja yaitu efektifitas kerja pegawai dalam arti apakah hasil kerja

yang diinginkan telah tercapai, yang kedua adalah efisiensi untuk mengetahui

seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan dan

ketiga adalah kecukupan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil yang

diinginkan memecahkan masalah. untuk mengetahui alur kerangka piker dapat

dilihat dari bagan di bawah ini, adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

E. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian dari kerangka pikir di atas, maka adapun fokus dalam

penelitian ini adalah mengenai efektivitas kinerja pejabat struktural, efesiensi

kinerja pejabat struktural dan kecukupan kinerja pejabat struktural dikantor

Kecamatan Bungaya kabupaten Gowa.

Kecukupan

1.Sarana dan prasarana

2.Personil

Page 43: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

33

F. Deskripsi Fokus

Guna memberikan keseragaman pengertian mengenai objek penelitian,

berikut ini diuraikan beberapa deskripsi fokus:

1. Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural adalah proses pengumpulan berbagai

informasi terkait hasil kerja yang dilakukan oleh pejabat struktural yang

berada di kantor Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa untuk menentukan

langkah-langkah aternatif kebijakan/keputusan yang akan dilakukan

selanjutnya. Adapun eselon dan jenjang pangkat jabatan struktural dari yang

tertinggi sampai dengan yang terendah, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

2. Efektifitas merupakan pemanfaatan berbagai sumber daya pegawai di kantor

Kecamatan Bungaya, termasuk sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu

yang secara sadar digunakan dengan tujuan untuk menghasilkan sejumlah

pekerjaan tepat pada waktu, indikator efektifitas kinerja adalah Penyelesaian

pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. dan Hasil kerja sesuai

dengan yang direncanakan.

3. Efisiensi adalah usaha yang dilakukan oleh aparat kantor Kecamatan

Bungaya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar dan dengan

penuh kemampuan yang dimilikinya untuk menghasilkan tingkat efesiensi

yang di maksud adalah; a) Segi waktu, suatu pekerjaan disebut lebih efisien

bila hasil kerja berdasarkan patokan ukuran yang diinginkan untuk

memperoleh sesuatu yang baik dan maksimal; b) Segi kinerja, yaitu hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan

Page 44: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

34

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan.

4. Kecukupan adalah upaya yang dilakukan oleh aparat kantor Kecamatan

Bungaya untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil yang diinginkan

dalam memecahkan masalah. Kecukupan adalah upaya yang dilakukan oleh

aparat kantor Kecamatan Bungaya untuk mengetahui sejauh mana pencapaian

hasil yang diinginkan dalam memecahkan masalah dengan menggunakan

fasilitas pelengkap yang dimiliki adalah meja, kursi, papan tulis/informasi,

OHP, LCD, lemari, komputer dan peralatan kerja lainnya. Kecukupan yang

dimaksud adalah kecukupan sarana dan prasanan.

5. Optimalisasi kinerja adalah upaya yang dilakukan oleh pejabat struktural di

kantor Kecamatan Bungaya untuk meminimalkan berbagai macam masalah

yang ada dan memaksimalkan fungsi aparat dalam melaksanakan setiap

pekerjaan yang diembannya.

Page 45: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu yang dibutuhkan penulis dalam penelitian ini selama kurang lebih 2

bulan setelah seminar proposal dan bertempat di Kantor Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa. Penelitian ini bermaksud melihat bagaimana keberhasilan dari

pelaksanaan kinerja dari pejabat struktural di Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowa.

Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada: (1) Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa merupakan salah satu unsur birokrasi di tingkat

kecamatan yang menjalankan sistem kinerja birokrasi; (2) Kurang optimalnya

kinerja aparatur di Kantor Kecamatan Bungaya kabupaten Gowa dalam hal

pemberian pelayanan kepada masyarakat.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Berkaitan dengan tujuan penelitian adalah untuk memberikan gambaran

mengenai evaluasi kinerja dari pejabat struktural di Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa yang terjadi secara obyektif. Maka, jenis penelitian ini

adalah deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang mendeskripsikan

tentang kinerja pejabat struktural di Kecamatan Bungaya.

2. Tipe Penelitian

Tipe Penelitian ini adalah tipe fenomenologi dimaksudkan untuk memberi

gambaran secara jelas mengenai masalah-masalah yang diteliti berdasarkan

Page 46: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

36

pengalaman yang dialami oleh informan. Adapun masalah-masalah yang

diteliti adalah mengenai kinerja dari pejabat struktural di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa.

C. Sumber Data

1. Data primer, yaitu data empiris yang diperoleh dari informan berdasarkan

hasil wawancara. Jenis data yang ingin diperoleh adalah mengenai data

pegawai struktural serta data-data lain yang dibutuhkan untuk melengkapi

penyusunan penelitian.

2. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan peneliti dari berbagai laporan-

laporan atau dokumen-dokumen yang bersifat informasi tertulis yang

digunakan dalam penelitian. Adapun laporan atau dokumen yang bersifat

informasi tertulis yang dikumpulkan peneliti adalah mengenai kinerja dari

pejabat struktural di Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

D. Informan Penelitian

Setelah observasi awal dan menjalani observasi selama di lapangan

peneliti mendapatkan beberapa informasi terkait kondisi kinerja yang kurang

optimal yang terjadi di Kantor Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Demi

mendapatkan informasi dan data-data yang akurat maka peneliti mengambil

beberapa informan yang terlibat di Kecamatan khususnya aparat Kantor

Kecamatan Bungaya dan beberapa masyarakat demi menguatkan hasil penelitian

yang relevan sesuai kondisi yang benar-benar terjadi di lapangan tepatnya di

Kantor Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

Page 47: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

37

Adapun jumlah informan penelitian ini berjumlah 8 orang, yang dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Informan Penelitian

No Jabatan Jumlah

(orang)

1 Camat Bungaya 1

2 Sekretaris Camat Bungaya 1

3 Kasi Pembangunan 1

4 Staff kantor Kecamatan Bungaya 3

5 Masyarakat 2

Jumlah 8

Sumber: Kasubag. Kepegawaian Kantor Kecamatan Bungaya Tahun 2015

E. Teknik Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian maka

digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan) adalah pengamatan data yang dilakukan melalui

pengamatan penulis secara langsung di lapangan mengenai kinerja dari

pejabat struktural di Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

2. Studi Kepustakaan (Dokumen) adalah dokumen yang diperlukan dalam

penelitian ini tentang permasalahan-permasalahan yang sedang diteliti

meliputi data daftar absen pegawai serta kinerja dari pejabat struktural di

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

3. Wawancara adalah dimana penulis melakukan interview atau wawancara

terhadap pemimpin (atasan) atau sekertaris (wakil atasan) serta beberapa staf

di yang bekerja pada Kantor Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi penelitian mengenai

Page 48: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

38

keberhasilan kinerja dari pejabat struktural di Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowa.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian.

Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2012:91-99), menjelaskan bahwa

analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas dalam hal ini gambaran mengenai kinerja dari pejabat struktural di

Kantor Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Sehingga mempermudah

peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.Dalam hal ini

peneliti berusaha untuk menguraikan secara singkat tentang bagaimana

kinerja dari pejabat struktural di Kantor Kecamatan Bungaya Kabupaten

Gowa berbentuk teks yang bersifat naratif.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing and Verification)

Page 49: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

39

Langkah ketiga dalam analisis data menurut Miles and Hubberman adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat

berupa deskripsi atau gambaran suatu objek dalam hal ini mengenai

bagaimana kinerja dari pejabat struktural di Kantor Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

G. Keabsahan Data

Salah satu cara paling penting dan mudah dalam uji keabsahan hasil

penelitian adalah dengan melakukan triangulasi. Menurut Sugiyono (2012:127),

teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data

yang bersifat menggaungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber

data yang telah ada. Menurut Sugiyono ada tiga macam triangulasi yaitu:

1. Triangulasi sumber

Trianguasi sumber berarti membandingkan dengan cara mengecek ulang

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang

berbeda. Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara,

membandingkan antara apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan

secara pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan doumen yang ada.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan obsevasi,

Page 50: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

40

dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data

tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan

diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain,

untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya

benar karena sudut pandangnya berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpul

dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber masih segar,

belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga

kredibel. Untuk itu, dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan

dengan cara melalakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau

teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga dilakukan

dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas

melakukan pengumpulan data.

Page 51: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian Penelitian

1. Profil Pejabat Struktural di Kantor Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

Pada tahun 1980 terjadi pemekaran kecamatan dimana Tompobulu salah

satu kecamatan yang ada didalam pemekaran tersebut yang hasil pemekarannya

diberi nama kecamatan Bungaya dengan ibu kota kecamatan adalah desa Sapaya

pada saat itu. Pada tahun 1984-1985 dan sejak tahun 1980-1999 tetap menjadikan

desa Sapaya sebagai ibu kota kecamatan.

Kecamatan Bungaya merupakan salah satu kecamatan yang berada di

Kabupaten Gowa dengan luas wilayah ± 175,53 km² yang terdiri dari 5 (lima)

desa dan 2 (dua) kelurahan dimana beberapa wilayah berada dalam kondisi

prasarana jalan yang kurang baik sehingga secara keseluruhan tidak dapat

diangkau dalam 1 (satu) hari perjalan, selain itu masih ada beberapa Desa yang

belum menikmati fasilitas telekomunikasi seperti telephone sehingga dapat

mengganggu penyampaian informasi secara cepat. Belum lagi jarak ke Ibukota

Kabupaten yang cukup jauh yaitu 50 (lima puluh) km, sehingga senantiasa terjadi

keterlambatan dalam pendistribusian Surat Keluar yang berujung kepada

keterlambatan informasi kepada Pemerintah Desa ataupun masyarakat yang

menjadi tujuan surat yaitu berkisar 2-3 hari, hal ini disebabkan pula oleh

terbatasnya jumlah Penyedia Jasa Surat Menyurat (kurir) dimana hanya ada 2

(dua) orang yang tercantum dalam DPA (Daftar Penggunaan Anggaran).

Page 52: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

42

Melihat kondisi tersebut tentunya tidak sejalan dengan kondisi ideal yang

diinginkan oleh semua pihak baik Kantor Kecamatan Bungaya selaku instansi

pengirim Surat Keluar maupun pihak-pihak yang menjadi tujuan surat, terlebih

jika jenis surat yang akan didistribusikan bersifat sangat penting dan harus segera

tiba ditujuan. Maka, dapat dipastikan ketepatan dari tibanya informasi melalui

optimalisasi pendistribusian Surat Keluar dengan program satu hari selesai (One

Day Clear) yaitu terdistribusinya Surat Keluar baik secara substansi maupun

secara fisik ke tujuan masing-masing dalam hari penerbitan yang sama akan

merupakan kunci dari kondisi ideal bagi permasalahan yang ada saat ini.

Adapun eselon dan jenjang pangkat jabatan struktural dari yang tertinggi

sampai dengan yang terendah, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.Eselon dan Jenjang Pangkat Jabatan Struktural

No Eselon

Jenjang, Pangkat, Golongan/Ruang

Terendah Tertinggi

Pangkat Gol/

Ruang Pangkat

Gol/

Ruang

1 Ia

Pembina Utama

Madya

IV/d Pembina Utama IV/e

2 I b Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama IV/e

3

II a Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama

Madya

IV/d

4

II b Pembina Tingkat I IV/b Pembina Utama

Muda

IV/c

Page 53: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

43

5 III a Pembina IV/a Pembina Tingkat I IV/b

6 III b Penata Tingkat I III/d Pembina IV/a

7 IV a Penata III/c Penata Tingkat I III/d

8

IV b Penata Muda T ingkat

I

III/b Penata III/c

Sumber: Keputusan Kepala BKN Nomor 13 Tahun 2002

Berdasarkan uraian dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa Eselon dan

Jenjang Pangkat Jabatan Struktural tersusun dari yang terendah sampai yang

tertinggi, seperti eselon Ia jenjang terendah dengan pangkat pembina utama dan

golongan ruang IV/d sedangkat eselon Ia jenjang tertinggi dengan pangkat

pembina utama dan golongan ruang IV/e, eselon Ib jenjang terendah dengan

pangkat Pembina utama muda dan golongan ruang IV/c sedangkan jenjang

tertinggi eselon Ib dengan pangkat pembina utama dan golongan ruang IV/e,

eselon IIa jenjang terendah dengan pangkat pembina utama muda dan golongan

ruang IV/c sedangkan eselon IIa jenjang tertinggi dengan pangkat pembina utama

madya dan golongan ruang IV/d, eselon IIb dengan jenjang terendah dengan

pangkat pembina tingkat I dengan golongan ruang IV/b sedangkan eselon IIb

jenjang tertinggi dengan pangkat pembina utama muda dan golongan ruang IV/c,

eselon IIIa jenjang terendah dengan pangkat pembina dengan golongan ruang IVa

sedangkan eselon IIIa jenjang tertingi dengan pangkat Pembina tingkat I dan

golongan ruang IV/b, eselon IIIb jenjang terendah penata tingkat I dengan

golongan ruang IIId sedangkan eselon IIIb jenjang tertinggi dengan pangkat

pembina dan golongan ruang IV/a, eselon IVa jenjang terendah dengan pangkat

Page 54: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

44

penata dengan golongan ruang III/c sedangkan eselon IVa jenjang tertinggi

dengan pangkat penata tingkat I dan golongan ruang IV/d, eselon IV/b jenjang

terendah dengan pangkat penata muda tingkat I dengan golongan ruang III/b

sedangkan eselon IVb jenjang tertinggi dengan pangkat penata dan golonga ruang

III/c

Adapun keadaan pegawai di Kantor Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

menurut eselon dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4. Keadaan Pegawai Berdasarkan Eselon

No Tingkat Eselon Jumlah Persentase

(%)

1 Eselon III 2 orang 9,09 %

2 Eselon IV 7 orang 31,82 %

3 Non Eselon 13 orang 59,09 %

Jumlah 22 orang 100%

Sumber: Kasubag. Umum dan Kepegawaian Kantor Kecamatan Bungaya Tahun 2015

Berdasarkan uraian dari tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa pegawai

yang bekerja di Kantor Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa berjumlah 22

orang, adapun pegawai dengan jabatan eselon III berjumlah 2 orang atau sebesar

9,09 persen, dan pegawai dengan jabatan eselon IV berjumlah 7 orang atau

sebesar 31,83 persen, sedangkan pegawai non eselon berjumlah 13 orang atau

sebesar 59,09 persen dari total jumlah pegawai yang ada. Hal tersebut

membuktikan bahwa pegawai yang bertugas di Kantor Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa memiliki tingkat eselon bervariasi hanya saja untuk

memperlancar segala program-program kerja yang telah ada diperlukan adanya

beberapa pegawai dengan eselon yang memadai.

Page 55: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

45

Lebih lanjut keadaan pegawai berdasarkan golongan ruang di Kantor

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa dapat di lihat pada tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5. Keadaan Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang

No Golongan Ruang Jumlah Persentase

(%)

1 Golongan IV 2 orang 9,09%

2 Golongan III 7 orang 31,82%

3 Golongan II 3 orang 13,62%

4 Non Golongan 10 orang 45,45%

Jumlah 22 orang 100%

Sumber: Kasubag. Umum dan Kepegawaian Kantor Kecamatan Bungaya Tahun 2015

Berdasarkan uraian dari tabel 5 di atas, maka dapat diketahui bahwa

pegawai yang memiliki golongan IV berjumlah 2 orang atau sebesar 9,09 persen

dari jumlah pegawai yang ada, sedangkan pegawai yang memiliki golongan III

sebanyak 7 orang atau sebesar 31,81 persen. Untuk pegawai dengan golongan II

sebanyak 3 orang atau sebesar 13,62 persen dan pegawai yang tidak memiliki

golongan sebanyak 10 orang atau sebesar 45,45 persen. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa pegawai yang tidak memiliki golongan cukup mendominasi

dikarenakan status mereka sebagai pegawai kontrak.

Adapun keadaan pegawai yang bekerja di kantor Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa sampai pada tahun 2015 sepenuhnya belum berstatus pegawai

tetap, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 6. di bawah ini:

Page 56: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

46

Tabel 6. Keadaan Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian

No Status Kepegawaian Jumlah Persentase

(%)

1 Tetap 12 orang 54,54%

2 Kontrak 4 orang 18,18%

3 PHL 6 orang 27,27%

Jumlah 22 orang 100%

Sumber: Kasubag Umum dan Kepegawaian Kantor Kecamatan Bungaya Tahun 2015

Berdasarkan uraian dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa pegawai yang

telah berstatus sebagai pegawai tetap sebanyak 12 orang atau sebesar 54,54 persen

sedangkan pegawai yang berstatus sebagai pegawai kontrak sebanyak 4 orang

atau sebesar 18,18 persen dan adapun pegawai yang berstatus sebagai PHL

sebanyak 6 orang atau sebesar 27,27 persen. Sehingga dari penjelasan tersebut

dapat disimpulkan bahwa status pegawai yang bekerja di Kantor Kecamatan

Bugaya Kabupaten Gowa sangat mendominasi sedangkan selebihnya adalah

pegawai yang bestatus kontrak dan PHL.

Adapun keadaan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat secara rinci

pada tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7. Keadaan Pegawai Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah Persentase (%)

1 Camat 1 orang 4,54 %

2 Sekertaris Camat 1 orang 4,54 %

3 Kepala Seksi 4 orang 18,18 %

4 Kepala Sub Bagian 3 orang 13,63 %

Page 57: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

47

5 Staff 13 orang 59,09 %

Jumlah 22 orang 100%

Sumber: Kasubag Umum dan Kepegawaian Kantor Kecamatan Bungaya Tahun 2015

Berdasarkan uraian dari tabel 7 di atas, dapat diketahui bahwa Jabatan

Camat dan Sekertaris Camat masing-masing 1 orang, pegawai dengan jabatan

keplaa seksi berjumlah 5 orang yang terdiri dari; Kasi.Pemerintahan, Kasi.

Ketentraman dan Ketertiban Umum, Kasi. Perekonomian, Kasi. Kesejahteraan

Sosial, dan Kasi. Pembangunan. Sedangkan pegawai dengan jabatan Kepala Sub

Bagian berjumlah 3 orang yang terdiri atas; Kasubag. Umum dan Kepegawaian,

Kasubag. Perencanaan dan Pelaporan dan Kasubag. Keuangan. Sedangkan

selebihnya adalah staff yang berjumlah 13 orang.

2. Struktur Organisasi

Sampai saat ini, struktur organisasi kepegawaiandan pejabat struktural

telah mengalami beberapa kali perubahan sesuai dengan tuntutan layanan yang

diberikan dan perkembangan pemerinahan. Merujuk pada Peraturan Daerah

Kabupaten Gowa Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Gowa, fungsi-fungsi Badan Kepegawaian di depermentasikan ke

dalam satuan organisasi, tugas fungsi dan rincian tugas jabatan struktural pada

Kantor Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa, sebagai berikut:

a. Camat

b. Sekretariat

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Page 58: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

48

3. Sub Bagian Keuangan

a) Seksi Pemerintahan

b) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

c) Seksi Perekonomian

d) Seksi Kesejahteraan Sosial

e) Seksi Pembangunan

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat susunan Pejabat Struktural di Kantor

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa sesuai dengan fungsinya:

a. Camat

Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang mempunyai tugas pokok

memimpin Kecamatan dalam membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan

kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati di bidang pemerintahan,

ketentraman dan ketertiban, pembangunan masyarakat Desa/Kelurahan,

perekonomian, kesejahteraan rakyat, pemberdayaan masyarakat, pelayanan

masyarakat serta pembinaan sekretariat Kecamatan sesuai dengan kewenangannya

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala kecamatan mempunyai fungsi:

1) Pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk

menangani sebagian urusan otonomi daerah.

2) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat.

3) Pelaksanaan koordinasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban

umum.

Page 59: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

49

4) Pelaksanaan koordinasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-

undangan.

5) Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan

umum.

6) Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat

Kecamatan.

7) Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan.

8) Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya

dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

9) Pembinaan dan pelaksanaan kesekretariatan Kecamatan.

10) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Adapun rincian tugas dari Seorang Camat adalah sebagai berikut:

1) Membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan program dan kegiatan

di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan

masyarakat Desa/Kelurahan, perekonomian, dan kesejahteraan rakyat.

2) Mengkoodinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

3) Mengkoodinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

4) Membina penyelenggaraan pemerintahan Desa/Kelurahan.

5) Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya.

6) Membina dan mengarahkan Sekretaris Kecamatan, para Kepala Sub Bagian

dan Kepala Seksi dalam melaksanakan tugasnya.

Page 60: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

50

7) Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan rumah tangga,

administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan (aset), dan keuangan

Kecamatan..

8) Melakukan pembinaan terhadap kedisiplinan dan peningkatan kualitas

pegawai dalam lingkup Kecamatan.

9) Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait.Menilai

prestasi kerja Sekretaris Kecamatan, para Kepala Sub Bagian dan Kepala

Seksi dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier.

10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

b. Sekretaris Camat

Sekretaris Kecamatan dipimpin oleh seorang Sekretaris mempunyai tugas

merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia,

mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan,

meliputi urusan umum dan kepegawaian, perencanaan dan pelaporan serta

pengelolaan keuangan dalam lingkup Kecamatan.

Dalam menyelenggarakan tugas kepala sub bagian Tata Usaha mempunyai

fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang umum, kepegawaian, perlengkapan

dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan.

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan di bidang umum,

kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta

keuangan.

Page 61: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

51

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang umum, kepegawaian,

perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan.

4) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan kesekretariatan.

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Adapun rincian tugasnya sebagai berikut:

1) Menyusun rencana program dan kegiatan Sekretariat Kecamatan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas.

2) Melaksanakan surat menyurat untuk kepentingan dinas.

3) Menerima, meneliti, mengagenda, dan mendistribusikan surat-surat masuk

dan surat keluar.

4) Mengelola urusan rumah tangga.

5) Mengelola urusan administrasi keuangan.

6) Mengelola urusan administrasi kepegawaian.

7) Mengelola urusan administrasi perlengkapan dan peralatan.

8) Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program/kegiatan.

9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Adapun Sub-Sub Bagian dalam Kesekretariatan diantaranya:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub bagian umum dan kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala sub

bagian mempunyai tugas merencanakan kegiatan, memberi petunjuk, memberi

tugas, membimbing, memeriksa/mengecek, menyelia, mengatur, mengevaluasi

dan melaporkan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian lingkup

Page 62: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

52

kecamatan. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian mempunyai fungsi:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian.

b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan

kepegawaian.

c) Pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan

kepegawaian.

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Adapun rincian tugas sebagai berikut:

a) Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan di bidang umum dan

kepegawaian sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b) Mengeloladan melaksanakan urusan rumah tangga dan surat menyurat.

c) Mengeloladan melaksanakan urusan kearsipan.

d) Mengeloladan melaksanakan urusan keprotokoleran dan perjalanan dinas.

e) Mengeloladan melaksanakan urusan ketatalaksanaan.

f) Mengeloladan melaksanakan urusan perlengkapan.

g) Mengeloladan melaksanakan urusan kepegawaian.

h) Mengeloladan melaksanakan urusan umum lainnya.

i) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bagian

Umum dan Kepegawaia.

Page 63: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

53

j) Menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan

karier.

k) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian.

l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Sub bagian Perencanaan dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, mempunyai tugas menyiapkan bahan, menghimpun, mengelola dan

melaksanakan administrasi perencanaan dan pelaporan. Dalam menyelenggarakan

tugas, Kepala sub bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai fungsi:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan

pelaporan.

b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan

pelaporan.

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan pelaporan.

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Adapun Rincian tugas sebagai berikut:

a) Menyusun rencana dan jadwal kegiatan operasional tahunan kecamatan

sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b) Menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan rencana kerja

kecamatan.

Page 64: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

54

c) Menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan laporan.

d) Mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan kegiatan kecamatan.

e) Mengkoordinasikan penyelenggaraan perencanaan program dan kegiatan di

lingkup kecamatan.

f) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sub bagian

perencanaan dan pelaporan.

g) Menginventarisir permasalahan-permasalahan pelaksanaan program kegiatan.

h) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan

Pelaporan.

i) Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP,

RENSTRA dan RENJA.

j) Menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan

karier.

k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2. Sub Bagian Keuangan

Sub bagian Keuangan dipimpin oleh seorang kepala sub bagian

mempunyai tugas merencanakan kegiatan, memberi petunjuk, memberi tugas,

membimbing, memeriksa/mengecek, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan

melaporkan urusan keuangan, kegiatan kebendaharawanan lingkup kecamatan.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala sub bagian Keuangan mempunyai

fungsi:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keuangan.

b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang keuangan.

Page 65: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

55

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang keuangan.

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagai berikut:

a) Membuat rencana operasional program kerja sub bagian.

b) Mempersiapkan bahan-bahan dan menyusun rencana kebutuhan anggaran di

lingkungan kecamatan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

c) Membuat daftar usulan kegiatan.

d) Membuat daftar gaji dan melaksanakan penggajian.

e) Menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan

daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f) Melaksanakan perbendaharaan keuangan.

g) Mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran untuk periode lima

tahunan dan tahunan.

h) Mengelola dan melaksanakan verifikasi anggaran.

i) Mengelola dan melaksanakan pembukuan dan pelaporan keuangan.

j) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan

kegiatan Sub Bagian Keuangan.

k) Melaksanakan pengendalian tugas pembantu pemegang kas.

l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Seksi Pemerintahan

Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu Camat

dalam membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas di bidang

Page 66: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

56

pemerintahan. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala seksi pemerintahan

mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemerintahan;

2) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang pemerintahan;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemerintahan;

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagai berikut:

a) Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Pemerintahan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

b) Menyelenggarakan fasilitasi pemilihan Kepala Desa dan Badan Perwakilan

Desa;

c) Menyelenggarakan lomba atau penilaian Desa/Kelurahan tingkat Kecamatan;

d) Menyelenggarakan fasilitasi kerjasama antar Desa/Kelurahan dan

penyelesaian perselisihan antar Desa/Kelurahan;

e) Memfasilitasi penataan Desa/Kelurahan dan penyusunan peraturan Desa;

f) Melaksanakan kegiatan administrasi kependudukan, inventarisasi aset daerah

atau kekayaan daerah lainnya yang ada di wilayah kerjanya;

g) Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

h) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

i) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan

Seksi Pemerintahan;

Page 67: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

57

j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Adapun seksi-seksi Pemerintan terbagi atas tiga bagian yaitu:

1. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas pokok

membantu Camat dalam membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas

di bidang ketentraman dan ketertiban umum. Dalam menyelenggarakan tugas

Kepala seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi:

a) Penyusunan program dan rencana kerja seksi Ketentraman dan ketertiban;

b) Pelaksanaan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati kepada

Camat dibidang ketentraman dan ketertiban;

c) Penyelenggaraaan Ketentraman dan ketertiban sesuai dengan yang

dilimpahkan oleh Bupati kepada Camat;

d) Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan Ketentraman dan

ketertiban di Kecamatan;

e) Penyelenggaraan tugas pembantuan tugas lain yang diberikan sesuai

fungsinya.

Adapun Rincian tugas sebagai berikut:

a) Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Ketentraman dan Ketertiban

umum sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Menyelenggarakan pembinaan ketentraman dan ketertiban, ideologi dan

kesatuan bangsa, serta kemasyarakatan;

c) Melaksanakan koordinasi dan pembinaan kesatuan Polisi Pamong Praja dan

perlindungan masyarakat di wilayah kerjanya;

Page 68: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

58

d) Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat

beragama;

e) Menegakkan dan melaksanakan Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati serta

Peraturan Perundang-undangan lainnya di wilayah kerjanya;

f) Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

g) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

h) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan

Seksi Ketentraman dan Ketertiban umum;

i) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas yang

diberikan oleh Camat;

j) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat.

2. Seksi Perekonomian

Kepala Seksi Perekonomian mempunyai tugas pokok membantu Camat

dalam membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas di bidang

perekonomian. Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala seksi Perekonomian

mempunyai fungsi:

a) Penyusunan program dan rencana kerja seksi Perekonomian;

b) Pelaksanaan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati kepada

Camat dibidang Perekonomian;

c) Penyelenggaraan Perekonomian sesuai dengan yang dilimpahkan oleh Bupati

kepada Camat;

Page 69: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

59

d) Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan Perekonomian dan di

Kecamatan;

e) Penyelenggaraan tugas pembantuan tugas lain yang diberikan sesuai

fungsinya.

Rincian tugas sebagai berikut:

a) Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Perekonomian sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

b) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha perkonomian di wilayah

kerjanya;

c) Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi pengembangan perekonomian

Desa/Kelurahan di wilayah kerjanya;

d) Melaksanakan kegiatan di bidang pemberian rekomendasi dan perijinan

tertentu sesuai dengan kewenangannya;

e) Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

f) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

g) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan

Seksi Perekonomian;

h) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas yang

diberikan oleh Camat;

i) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat.

3. Seksi Kesejahteraan Sosial

Page 70: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

60

Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok membantu

Camat dalam membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas di bidang

kesejahteraan sosial. Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi

Kesejahteraan sosial menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan program dan rencana kerja seksi Kesejahteraan Rakyat;

b) Pelaksanaan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati kepada

camat di bidang Kesejahteraan sosial;

c) Penyelenggaraan Kesejahteraan sosial sesuai dengan yang dilimpahkan oleh

bupati kepada camat;

d) Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan kesejahteraan sosial

di kecamatan;

e) Penyelenggaraan tugas pembantuan tugas lain yang diberikan sesuai

fungsinya.

Rincian tugas dimaksud sebagai berikut:

a) Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Kesejahteraan sosial sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

b) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan program pendidikan,

generasi muda, keolahragaan, kebudayaan, kepramukaan serta peranan

wanita;

c) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan program kesehatan

masyarakat;

d) Melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan sarana pendidikan dan pelayanan

kesehatan;

Page 71: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

61

e) Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan di bidang pencegahan dan

penanggulangan bencana alam, pengungsi dan masalah sosial;

f) Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

g) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

h) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan

Seksi Kesejahteraan Rakyat;

i) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas yang

diberikan oleh Camat;

j) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat.

4. Seksi Pembangunan

Kepala Seksi Pembangunan mempunyai tugas pokok membantu Camat

dalam membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas di bidang

pembangunan. Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala seksi Pembangunan

menyelenggarakan fungsi:

1) Penyusunan program dan rencana kerja seksi pembangunan;

2) Pelaksanaan kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati kepada Camat

dibidang Pembangunan;

3) Pelaksanaan pembangunan sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan

oleh Bupati kepada camat;

4) Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di

wilayah kecamatan;

Page 72: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

62

5) Penyelenggaraaan tugas pembantuan dan tugas lain yang diberikan sesuai

dengan bidang tugas.

Rincian tugas sebagai berikut:

a) Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Pembangunan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

b) Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pembangunan

Desa/Kelurahan di wilayah kerjanya;

c) Melaksanakan dan memfasilitasi pemungutan atas pajak dan retribusi daerah

di wilayah kerjanya

d) Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan swadaya masyarakat;

e) Menyelenggarakan pembinaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan

lembaga adat;

f) Menyelenggarakan fasilitasi kegiatan organisasi sosial/kemasyarakatan dan

lembaga swadaya masyarakat (LSM);

g) Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

h) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

i) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan

Seksi Pembangunan Masyarakat Desa/Kelurahan;

j) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas yang

diberikan oleh Camat;

k) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat.

Page 73: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

63

B. Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural di Kantor Kecamatan Bungaya

Kabupaten Gowa

Evaluasi kinerja pejabat struktural merupakan proses untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan yang dicapai oleh Seorang Pejabat Struktural di Kantor

Kecamatan Bungaya Kabupaten Gawa. Upaya mengetahui Kinerja Pejabat

Struktural di Kantor Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa dapat diketahui dari

jawaban para informan dan hasil observasi peneliti. Evaluasi Kinerja merupakan

faktor penting untuk mengetahui keluhan dari Pejabat Struktural maupun dari

masyarakat. Pejabat Struktural mempunyai tugas dan fungsi, unit organisasi yang

selanjutnya diuraikan menjadi rincian tugas yang diselesaikan pada jangka waktu

tertentu beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi kinerja Pejabat Struktural

antara lain; Efektifitas pengukuran keberhasilan program, Efesiensi waktu dan

biaya, kecukupan sarana dan prasarana.

1. Efektifitas

Efektifitas merupakan pemanfaatan berbagai sumber daya pegawai di kantor

Kecamatan Bungaya, termasuk sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang

secara sadar digunakan dengan tujuan untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan

tepat pada waktu, indikator efektifitas kinerja adalah; (a) Penyelesaian pekerjaan

tepat pada waktu yang telah ditetapkan; (b). Hasil kerja sesuai dengan yang

direncanakan.

a. Ketetapan Kinerja (Penyelesaian kineja tepat pada waktu yang telah

ditetapkan)

Page 74: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

64

Penyelesaian kinerja secara tepat waktu merupakan suatu ukuran yang

menyatakan seberapa jauh tujuan (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah

tercapai yang mana tujuan tersebut sudah ditetapkan sebelumnya.

Hasil wawancara yang diperoleh dari ZU selaku Camat Bungaya terkait

efektifitas penyelesaian pekerjaan tepat waktu adalah sebagai berikut:

“Kami selalu berusaha untuk terus berperan aktif melaksanakan tugas

pokok dan fungsi yang telah diberikan baik sebagai pelayan maupun

dalam hal penyelenggara pembangunan di seluruh wilayah yang berada di

Kecamatan Bungaya ini, serta lebih peduli terhadap kebutuhan

masyarakat, proaktif dalam memantau kondisi di Wilayah Kecamatan

Bungaya” (Hasil wawancara dengan ZU pada tanggal 8 juli 2015).

Sesuai uraian informan dia atas, dapat diketahui bahwa Pemerintah

Kecamatan Bungaya terus menurus melaksankan tugas dan fungsi yang telah di

berikan baik sebagai pelayan maupun penyelenggara pembangunan di wilayah

kecamatan Bungaya.

Berdasarkan hasil obsevasi selama dilapangan, peneliti menemukan hal

yang berbeda dimana proses pelayanan yang dilakukan oleh pihak pemerintah

kepada masyarakat tidak sesuai yang di harapkan seperti dalam pengurusan dan

pelayanan surat isin pembangunan seringkali di abaikan oleh pihak Pemerintah

Kecamatan Bungaya.

Hasil wawancara yang diperoleh dari AS, selaku Sekretaris Camat

Kecamatan Bungaya terkait efektifitas penyelesaian pekerjaan tepat waktu adalah

sebagai berikut:

“Ya penyelesaian pekerjaan selalu tepat waktu kami kerjakan akan tetapi

pasti ada kendala-kendala yang akan dirasakan oleh pihak aparat tertentu

sehubungan dengan beberapa peralatan administrasi terbatas namun di samping itu kami selalu respon terhadap masyarakat dan terus berupaya

Page 75: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

65

dalam penyelesaian program kerja kami” (Hasil wawancara dengan AS

pada tanggal 8 juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya dalam menyelesaikan program-program kerja terus berusaha

berperan aktif dalam melaksanakan tugas-tugasnya selaku pelayan publik

terutama dalam menjalankan apa yang telah menjadi tugas pokok dan fungsinya.

Selain itu, aparat pemerintah juga dituntut untuk selalu responsif dan proaktif

dalam melayani masyarakatnya.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti menemukan hal

yang sama bahwa penyelesaian tugas-tugas dan pelayanan terkadang terhambat,

sebagai aparat Kecamatan Bungaya sekaligus pelayan masyarakat seharusnya

bekerja dengan tepat waktu, akan tetapi disebabkan adanya kendala-kendala

seperti: Tidak disiplin waktu masuk kantor dan tidak tepat waktu dalam

menyelesaikan kinerjanya sehingga kinerja pegawai tidak maksimal.

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari MN selaku Kasi

Pembangunan yang mengatakan bahwa:

“Pekerjaan yang dilakukan oleh aparat pemerintah kalau saya katakan yah

berjalan secara efektif karena apabila ada masyarakat yang datang untuk

minta bantuan kami selalu membantu, akan tetapi kerkadamg masyarakat

tidak paham akan kendala atau hambatan-hambatan yang dirasakan oleh

para pegawai sehingga biasanya perkerjaan tersebut tidak tepat waktu akan

tetapi kami selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk

masyarakat”. (Hasil wawancara dengan MN, pada tanggal 8 juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan informan di atas dapat diketahui bahwa dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan aparat pemerintah kecamatan bungaya selalu

berupaya agar setiap pekerjaan yang diembannya akan dikerjakan sesuai dengan

hasil yang diinginkan oleh masyarakat.

Page 76: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

66

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

sama bahwa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan aparat pemerintah terkadang

terkendala mengenai fasilitas yang kurang memadai di kantor kecamatan Bungaya

seperti beberapa peralatan administratif yaitu: Komputer, ATK dan beberapa alat

administratif lainnya sehingga dalam penyelesaikan suatu pekerjaan terhambat

hingga waktu yang tidak ditentukan.

Sama halnya wawancara yang diperoleh dari DI, selaku Staf Seksi Kessos

yang mengatakan bahwa:

“Kami selaku pegawai kecamatan selalu berupaya untuk selalu sedia dan

tepat waktu dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang dititipkan kepada

kami” (Hasil wawancara dengan DI pada tanggal 8 juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan informan di atas aparat Pemerintah Kecamatan

Bungaya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan selalau berupaya untuk

melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

Berdasarkan hasil observasi selama berada di lapangan informan melihat

adanya usaha dari aparat Pemerintah Kecamatan Bungaya untuk selalu melayani

masyarakat.

Berbeda halnya wawancara yang diperoleh dari HB, selaku masyarakat

terkait efektifitas penyelesaian pekerjaan tepat waktu adalah sebagai berikut:

“Secara pribadi saya mengatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan

yang dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Bungaya baik dalam segi fisik

maupun non fisik belum merata, hal ini mungkin disebabkan karena

kurang aktifnya saya liat Pemerintah berada di Kantor Kecamatan.

Sehingga Pemerintah Kecamatan belum maksimal dalam menyelesaikan

pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya. Namun walau demikian

semestinya Pemeritah Kecamatan harus terus berupaya semaksimal

mungkin untuk menyelesaaikan sebuah pekerjaan yang sudah menjadi tanggungjawab dari seorang Pemerintah” (Hasil wawancara dengan HB

pada tanggal 8 juli 2015).

Page 77: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

67

Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan

Bungaya belum terlaksana secara maksimal.

Hal tersebut ditambahkan oleh NS, selaku mayarakat setempat yang

mengatakan bahwa:

“Semestinya Pemerintah Kecamatan Bungaya sebagai pelayan masyarakat

hendaknya senantiasa memperhatikan berbagai kebutuhan dan keluhan

dari masyarakat, akan tetapi sampai saat ini Pemerintah susah untuk

ditemui karena jarangnya masuk kantor sehingga membebankan

masyarakat apabila ingin bertemu” (Hasil wawancara dengan NS pada

tanggal 10 juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa dalam

melaksanakan tugas dan fungsi yang dilakukan oleh aparat kecamatan Bungaya

bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat tidak berjalan sesuai dengan

harapan yang diinginkan. Hal tersebut disebabkan karena jarak antara kantor dan

tempat tinggal yang cukup jauh yang ditempuh oleh aparat kecamatan sehingga

menyulitkan masyarakat apabila ingin mengurus persuratan ataupun kepentingan

lainnya.

Hal tersebut sesuai dengan observasi peneliti selama di lapangan yang

menemukan adanya keterhambatan dan keterlambatan yang berjalan sangat

lamban diakibatkan kurang aktifnya aparat kecamatan dalam menyelesaikan

pekerjaan bahkan jauh dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini

disebabkan karena lemahnya campur tangan dari seorang pemimpin. Selain itu,

masih adanya para pegawai yang meninggalkan kantor pada jam kerja bukan

untuk keperluan kantor, tapi hanya untuk keperluan pribadi hal ini dapat dilihat

Page 78: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

68

pada saat peneliti melakukan observasi dan melihat adanya pegawai yang

meninggalkan kantor pada saat jam kerja.

b. Hasil kinerja sesuai dengan yang direncanakan

Tercapainya hasil suatu organisasi sesuai dengan yang direncanakan

sebelumnya di perlukannya pengawasan terhadap kinerja pegawainya. Cara

tersebut merupakan suatu proses dimana pemimpin ingin mengetahui apakah hasil

pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana,

perintah, tujuan, atau kebijaksanaan yang telah ditentukan.

Adapun wawancara yang dilakukan dengan ZU, selaku Camat Kecamatan

Bungaya yang mengatakan bahwa:

“Pekerjaan yang kami kerjakan disini itu sesuai dengan permintaan dari

masyarakat itu sendiri kami selalu berusaha memberikan hal yang terbaik

dalam melayani masyarakat dan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka” (Hasil Wawancara

dengan ZU, pada tanggal 8 juli 2015).

Sesuai dengan wawancara yang disampaikan informan di atas dapat

diketahui bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam pencapaian hasil kerja yang

sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya tercapai sesuai dengan harapan

masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam melaksanakan tugasnya tidak

dikerjakan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat sehingga pekerjaan

tersebut terhambat.

Lebih lanjut wawancara yang dilakukan dengan AS, selaku Sekertaris

Camat Bungaya yang mengatakan bahwa:

Page 79: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

69

“Setiap pekerjaan yang sudah direncanakan sebelumnya baik itu pekerjaan

sehubungan dengan pengurusan administrasi maupun pekerjaan

pembangunan kami telah jalankan dan membuahkan hasilsesuai dengan

harapan kami dan juga harapan masyarakat yang sudah terpenuhi” (Hasil

Wawancara dengan AS, pada tanggal 8 juli 2015).

Sesuai dengan wawancara informan yang disampaikan di atas, dapat

diketahui bahwa setiap pekerjaan yang sudah direncanakan sebelumnya itu sudah

berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil sesuai dengan harapan yang

diinginkan.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam mengerjakan tugasnya yang

sudah direncanakan sebelumya itu sangat jauh dari hasil yang diinginkan oleh

masyarakat.

Adapun wawancara informan yang diperoleh dari MN, selaku Kasi

Pembangunan yang mengatakan bahwa:

“Setiap pekerjaan yang kami kerjakan seperti pembangunan itu sudah

direncanakan sebelumnya jadi kami selaku aparat pemerintah selalu

mengerjakan dan apapun hasilnya itulah kinerja kami dan kembali lagi

pada masyarakat yang merasakannya” (Hasil wawancara dengan MN,

pada tanggal 8 juli 2015).

Sesuai dengan wawancara informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

pemerintah kecamatan dalam menjalankan kerjanya sudah terlaksana dengan baik

sesuai harapan masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam menjalankan kinerjanya yang

sudah direncanakan itu tidak berjalan sesuai dengan rencana sebelumnya sebab

aparat Kecamatan Bungaya dalam mengerjakan sesuatu itu sangat lamban.

Page 80: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

70

Adapun wawancara yang diperoleh dari BA, selaku Staf Seksi

Pembangunan yang mengatakan bahwa:

“Hasil kerja yang kami peroleh dari pekerjaan yang kami laksanakan itu

sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, selain itu kami selalu

mengerjakan sesuai dengan permintaan dari masyarakat jadi kalau bisa

saya katakan hasil yang diinginkan masyarakat itu sudah terpenuhi” (Hasil

Wawancara dengan BA, pada tanggal 10 juli 2015).

Sesuai dengan wawancara informan di atas, dapat diketahui bahwa hasil

kinerja yang sudah direncanakan sebelumnya itu sesuai dengan harapan

masyarakat dan terlaksana dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam menyelesaikan kerjanya itu

belum sesuai dengan harapan dari masyarakat dan belum terlaksana dengan

maksimal.

Adapun wawancara yang diperoleh dari DI, selaku Staf Seksi Kessos

yang mengatakan bahwa:

“Dalam melaksanakan kerja sesuai dengan hasil yang memuaskan

masyarakat kami selalu mengerjakannya dengan semaksimal mugkin agar

sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan masyarakat” (Hasil wawancara

dengan DI, pada tanggal 10 juli 2015).

Sesuai dengan wawancara yang di sampaikan di atas, dapat diketahui

bahwa dalam pelaksanaan perkerjaan yang dilakukan oleh aparat pemerintah

Kecamatan Bungaya berjalan sesuai harapan masyarakat dan mendapatkan hasil

yang sesuai.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam melaksanakan kinerjanya

belum memuaskan masyarakat sesuai dengan yang diharapkan.

Page 81: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

71

Adapun wawancara yang diperoleh dari AI selaku Staf Seksi Ekonomi

yang mengatakan bahwa:

“Kami selalu sedia dalam melayani dan mengerjakan yang ingin diurus

oleh masyarakat dan bekerja serta memberikan hasil yang di harapkan

oleh masyarakat yang sesuai” (Hasil wawancara dengan AI, pada tanggal 8

juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa kinerja

yang dilakukan oleh aparat Kecamatan Bungaya sudah dijalankan dan dikerjakan

dengan baik sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam mengupayakan kinerja belum

sesuai dengan hasil yang diharapkan oleh masyarakat dan belum memberikan

hasil yang sesuai.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa informan di atas, dapat disimpulkan

bahwa pencapaian hasil dari penyelesaian pekerjaan belum sesuai dengan yang di

rencanakan sebelumnya akan tetapi aparat Kecamatan Bungaya selalu

mengupayakan agar hasil yang diharapkan oleh masyarakat dapat terpenuhi

dengan tepat sasaran.

Berbeda halnya wawancara informan yang diperoleh dari HB selaku

masyarakat yang mengatakan bahwa:

“Berbicara tentang hasil dari yang dikerjakan oleh aparat Kecamatan

Bungaya yah sesuai akan tetapi proses pelaksanaanya itu sangat lamban

dan tidak tepat waktu” (Hasil wawancara dengan HB, pada tanggal 12

juli).

Page 82: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

72

Sesuai dengan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya dalam memperoleh hasil sudah sesuai akan tetapi dalam

proses penyelesaian yang sangat lama.

Selain itu wawancara serupa juga diperoleh dari NS selaku masyarakat

yang mengatakan bahwa:

“Sesuai dengan pengalama saya, kalau boleh dikata pekerjaan yang

dikerjakan oleh aparat kantor kecamatan Bungaya mereka sudah

mengerjakannya dan hasilnya juga sesuai akan tetapi terkadang

menggunakan waktu yang sangat lama” (Hasil wawancara dengan NS

pada tanggal 12 juli 2015).

Sesuai dengan wawancara informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya dalam melaksanakan kerjanya belum sesuai dengan harapan

dari masyarakat selain itu aparat Kantor Kecamatan Bungaya sangat lamban

dalam proes penyelesaian pekerjaan.

Setelah peneliti melakukan observasi selama di lapangan, hal tersebut

sesuai dengan observasi yang menemukan bahwasanya aparat Kecamatan

Bungaya dalam pencapaian hasil kerjanya sangat lama dan tidak sesuai dengan

rencana sebelumnya sehingga masyarakat merasa tidak diperhatikan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja

bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai

kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa

tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai selama periode waktu yang telah

ditentukan organisasi.

Page 83: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

73

2. Efesiensi

Efisiensi adalah usaha yang dilakukan oleh aparat kantor Kecamatan

Bungaya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar dan penuh

kemampuan sesuai dengan yang dimilikinya untuk menghasilkan kinerja yang

memuaskan. Efesiensi yang di maksud adalah; a) Efesiensi Segi waktu dan b)

Efisiensi Segi kinerja.

a. Efesiensi waktu

Efesiensi waktu juga perlu diperhatikan dalam kinerja untuk penyelesaian

kerja sehingga tercapai kinerja yang tepat, namun terkadang efesiensi suatu

pekerjaan disebut lebih efesien bila memanfaatkan waktu berdasarkan

patokan ukuran yang diinginkan untuk memperoleh sesuatu yang baik dan

maksimal.

Adapun wawancara yang dilakukan dengan ZU, selaku Camat Bungaya

terkait efesiensi waktu adalah sebagai berikut :

“Dalam melaksanakan pekerjaan di Kantor Kecamatan Bungaya ini, kami

sering kali melakukan rapat dengan para pegawai untuk membahas apa-

apa saja program kerja yang akan direalilsasikan selanjutnya tentunya

dalam rapat itu kami mendapatkan kemudahan melaksanakan tugas-tugas

agar diselesaikan secara tepat waktu” (Hasil wawancara dengan ZU, pada

tanggal 8 juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya dalam meyelesaikan kinerja dan tepat waktu, aparat

kecamatan telah berupaya untuk membangun hubungan kerjasama yang baik

antarpegawai dengan melalui rapat rutin.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya tidak pernah mengadakan rapat rutin

Page 84: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

74

seperti yang dikemukakan oleh informan di atas, selain itu aparat Kecamatan

jarang berkumpul dengan yang lainnya dalam satu kantor.

Adapun wawancara yang diperoleh dari AS, selaku Sekertaris Camat

Bungaya yang mengatakan bahwa:

“Pelaksanaan kinerja menurut kami telah berjalan tepat waktu sesuai

dengan yang diharapkan masyrakat, terlihat bahwa peran Pemerintah

Kecamatan selaku pelaksana dan penanggung jawab ditingkat Kecamatan

cukup berhasil selain itu saya kira tanggapan atau respon positif dari

segenap masyarakat agar turut memberikan bantuan moral kepada

Pemerintah Kecamatan dalam melaksanakan hal-hal yang positif” (Hasil

wawancara dengan AS, pada tanggal 8 juli 2015).

Sesuai dengan tanggapan informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya dalam menyelesaikan kinerja secara tepat waktu telah

dilaksanakan sesuai dengan harapan masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam menjalankan kerjanya

mendapatkan respon negatif dari masyarakat terhadap tata kerja dari pihak aparat

Kecamatan Bungaya yang kurang membuahkan hasil yang baik terhadap beberapa

kinerja yang dijalankannya.

Adapun wawancara yang dilakukan dengan MN, selaku Kasi

Pembangunan yang mengatakan bahwa:

“Kami selaku aparat Pemerintah dalam menjalankan kinerja yah tepat

waktu karena kami merasa pekerjaan kami adalah amanah dari masyarakat

maka kami harus mengerjakan sesuai dengan yang diinginkan” (Hasil

wawancara dengan MN, pada tanggal 8 juli 2015).

Sesuai dengan tanggapan yang disampaikan di atas, dapat diketahui bahwa

aparat Kecamatan Bungaya sadar akan tugas dan tanggung jawabnya untuk

menyelesaikan kinerja dan tepat waktu.

Page 85: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

75

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa respon masyarakat terkait kinerja yang yang di laksanakan oleh

aparat Kecamatan Bungaya belum maksimal sesui keinginan dari masyarakat.

Adapun wawancara yang diperoleh dari BA, selaku Staf Seksi

Pembangunan yang mengatakan bahwa:

“Sampai saat ini kinerja yang kami laksanakan itu selalu tepat waktu

karena setiap ada masyarakat yang datang kepada kami, kami juga

tentunya merespon dengan baik agar kiranya persoalan yang dikeluhkan

oleh masyarakat insya allah kami selalu siap untuk membatu untuk

menyelesaikannya” (Hasil wawancara dengan BA, pada tanggal 10 juli

2015).

Sesuai dengan penjelasan yang disampaikan di atas, dapat diketahui bahwa

aparat Kecamatan Bungaya dalam meyelesaikan kinerjanya secara tepat waktu

sudah terlaksana dengan baik selain itu, aparat Kecamatan juga merespon dengan

baik atas keluhan masyarakatnya.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam pelayanan terhadap masyarakat

terkadang tidak masuk kantor sehingga masyarakat kesulitan untuk mengurus

sesuatu.

Lebih lanjut wawancara yang diperoleh dari DI, selaku Staf Seksi Kessos

yang mengatakan bahwa:

“Kalau berbicara tentang efesien dalam pekerjaan kami di kantor ini ya

efesian kami selalu mengerjakan pekerjaan kami tepat waktu karena kami

saling kerja sama antar pegawai lainnya apabila ada hambatan yang kami

dapatkan” (Hasil Wawancara dengan DI, pada tanggal 10 juli 2015).

Sesuai dengan tanggapan yang disampaikan di atas, dapat diketahui bahwa

aparat Kecamatan dalam menyelesaikan kinerja dan tepat waktu sudah terlasana

Page 86: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

76

dengan baik karena aparat Kecamatan selalu berupaya dengan baik dengan cara

kerja sama dengan yang lainnya.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

sama bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam menjalankan kinerjanya

bekerjasama apabila salah satu dari mereka tidak bias mengerjakannya.

Adapun wawancara yang diperoleh dari AI, selaku Staf Seksi Ekonomi

yang mengatakan bahwa:

“Efesian suatu pekerjaan yang kami kerjakan tentunya kembali pada

penilaian masyarakat seperti apa tanggapan mereka akan tetapi kalau

menurut saya, kami sudah efesien karena kami selalu tepat waktu dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan” (Hasil wawancara dengan AI pada tanggal

10 juli 2015).

Sesuai dengan tanggapan di atas, dapat diketahui bahwa aparat Kecamatan

dalam menyelesaikan kinerja secara tepat waktu sudah terlaksana dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam mengefesienkan waktu untuk

menyelesaikan pekerjaan sangat jauh dari harapan masyarakat.

Namun berbeda halnya wawancara yang didperoleh dari HB, selaku

Masyarakan yang mengatakan bahwa:

“Terkadang penyelesaian pekerjaan yang dilakukan oleh aparat kecamatan

berjalan sangat lamban dan hasilnya terkadang tidak memuaskan

masyarakat. Hal ini yang terkadang membuat kami kecawa dengan aparat

kecamatan yang seolah-olah mengabaikan yang kita urus, padahal

sebelumnya kami berharap agar menyelesaikannya tidak membutuhkan

waktu yang lama” (Hasil wawancara dengan HB, pada tanggal 15 juli

2015).

Sesuai dengan penjelasan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa

terkadang dalam menyelesaikan kinerja secara tepat waktu yang dilakukan oleh

Page 87: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

77

aparat Kecamatan Bungaya kurang memuaskan warga masyarakat, hal ini

disebabkan karena hasil yang diinginkan sebelumnya oleh masyarakat tidak tepat

pada waktunya yang terkesan sangat lamban yang mengakibatkan adanya

masyarakat yang merasa jenuh dalam penyelesaian kinerja yang di lakukan oleh

aparat Kecamatan Bungaya.

Selain itu, setelah observasi di lapangan peneliti juga menemukan adanya

pekerjaan yang terbengkalai sampai saat ini yaitu adanya persengketaan tanah

antar warga yang belum terselesaikan, itu mengakibatkan lemahnya pergerakan

dari aparat pemerintah khususnya kasi pembangunan yang dimana seharusnya

menyelesaikan persoalan seperti itu yang sudah menjadi pekerjaan dari seorang

aparat kecamatan. Disisi lain peneliti juga menemukan adanya pekerjaan yang

belum diselesaikan oleh aparat kecamatan bungaya yang sampai saat ini berjalan

sangat lamban yaitu pembuatan KTP yang belum diselesaikan hingga berminggu-

minggu. Hal tersebut disebabkan karena pihak aparat pemerintah yang jarang

masuk kantor karena tidak adanya rasa kedisiplinan waktu sehingga tidak terlalu

paham akan kondisi dari masyarakat yang akan mengurus berbagai keperluan

lainnya.

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari NS, selaku masyarakat yang

mengatakan bahwa:

“Kalau saya liat Pemerintah sekarang khususnya di Kantor Kecamatan

Bungaya dalam menyelesaikan kinerjanya sangat lama dan berbelit-belit,

terkadang kita sebagai masyarakat apabila ingin mengurus sesuatu kita

sering kali bolak balik Kantor Kecamatan, karena jarangnya ada staf di

Kantor Kecamatan. Mungkin hal tersebut diakibatkan karena jarak antara rumah dengan Kantor Kecamatan yang cukup jauh sehingga mereka jarang

masuk kantor dan susah untuk bisa ditemui” (Hasil wawancara dengan NS,

pada tanggal 10 Juli 2015).

Page 88: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

78

Sesuai dengan penjelasan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa

Pemerintah Kecamatan Bungaya dalam menyelesaikan kinerjanya secara tepat

waktu belum dirasakan oleh masyarakat dimana para aparat Pemerintah

Kecamatan Bungaya yang tidak profesional dalam menyelesaikan kinerjanya yang

ternyata belum maksimal.

Hasil observasi selama peneliti berada di lapangan menunjukkan bahwa

aparat pemerintah kecamatan kurang maksimal dalam menyelesaikan kinerjanya

dengan baik, dimana penyelesaian pekerjaannya yang sering kali terlambat dan

menggunakan waktu yang sangat lama.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyelesaian

pekerjaan secara tepat waktu yang dilakukan oleh aparat Kecamatan Bungaya

belum maksimal dan terkadang dalam proses penyelesaiannya yang sangat lama.

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan terlihat bahwa kurang

aktifnya aparat kecamatan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan, sehingga bagi

sebagian masyarakat berasumsi bahwa Pemerintah Kecamatan Bungaya masa

bodoh dengan masyarakatnya.

b. Efesiensi kerja

Efesiensi kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pejabat struktural dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan.

Hasil wawancara yang diperoleh dari ZU, selaku Camat Bungaya yang

mengatakan bahwa:

“Kami dalam upaya megerjakan sesuatu secara efesien kami terlebih

dahulu mengerjakan beberapa item-item yang telah direncanakan

Page 89: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

79

sebelumnya dan mengerjakan satu persatu agar pekerjaan berjalan secara

stabil” (Hasil wawancara dengan ZU, pada tanggal 8 Juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya dalam menjalankan kerja sudah dilakukan dengan cara

bertahap agar kerja yang mereka lakukan dapat terlaksana dengan stabil.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

sama bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam mengupayakan kinerjanya secara

efesien dengan proses pelaksanaan yang bertahap sehingga mendapatkan hasil

yang optimal.

Adapun hasil wawancara informan yang diperoleh dari AS, selaku

Sekertaris Camat Bungaya yang mengatakan bahwa:

“Pekerjaan yang efesien yang selalu kami upayakan dalam mengerjakan

segala hal kami selalu bertindak dengan secepat mungkin agar perkerjaan

kami tidak menumpuk” (Hasil wawancara dengan AS, pada tanggal 8 Juli

2015).

Sesuai dengan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya dalam mengefisienkan kinerja selalu diupayakan agar

pekerjaan yang lainnya dapat terselesaikan dengan segera.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam melaksanakan kerjanya aparat

kecamatan sering menunda beberapa kinerjanya sehingga dapat terhambat.

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari MN, selaku Kasi

Pembangunan yang mengatakan bahwa:

“Dalam pekerjaan yang efesien itu akan terlaksana dengan lancar apabila

setiap pegawai mengerjakan masing-masing tugasnya dengan cepat”

(Hasil wawancara dengan MN, pada tanggal 8 Juli 2015).

Page 90: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

80

Sesuai dengan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya dalam mengefesienkan kinerja yang baik apabila seorang

aparat Kecamatan Bungaya mengerjakan masing-masing tugasnya.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

sama bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam bekerja secara efesien itu dapat

terpenuhi apabila dari seorang aparat Kecamatan Bungaya dapat mengerjakan

tugas-tugasnya sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Selain itu adapun wawancara yang diperoleh dari BA selaku Staf Seksi

Pembangunan yang mengatakan bahwa:

“Yah sudah efesien, karena pekerjaan yang efesien dalam menyelesaikan

suatu kerja sesuai dengan hasil yang memuaskan itu akan dapat terpenuhi

apabila aparat Kecamatan saling bekerjasama sehingga membuahkan hasil

yang maksimal pula dan itu sudah terjalin antar pegawai” (Hasil

wawancara dengan BA, pada tanggal 8 Juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya dalam mengefesienkan kinerja yang baik sudah terlaksana

dengan baik, selain itu aparat Kecamatan Bungaya juga mengungkapkan bahwa

tercapainya kinerja yang efesien itu karena adanya kerjasama dengan aparat

lainnya.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam mengefesienkan kinerjanya

belum terlihat adanya hasil yang maksimal.

Adapun wawancara yang diperoleh dari DI, selaku Staf Seksi Kessos yang

mengatakan bahwa:

“Efesien atau tidak efesiennya suatu kinerja pegawai Kecamatan Bungaya

disini itu tergantung dari para pegawainya sendiri dan saya melihat para

Page 91: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

81

pegawai disni selalu efesien dalam kinerjanya” (Hasil Wawancara dengan

DI, pada tanggal 8 Juli 2015).

Sesuai dengan yang disampaikan oleh informan di atas, dapat diketahui

bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam mengerjakan kinerjanya sudah

dikerjakan dengan efesien.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam menyelelesaikan kinerjanya

secara efesien itu belum tercapai.

Adapun wawancara yang diperoleh dari AI, selaku Staf Seksi Ekonomi

yang mengatakan bahwa:

“Pekerjaan yang kami kerjakan selalu di usakan dengan seefesien mungkin

dengan mengerjakan tugas kami masing-masing” (Hasil Wawancara

dengan AI, pada tanggal 12 Juli 2015).

Sesuai dengan pernyataan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa

aparat Kecamatan Bungaya dalam mengerjakan kinerjanya selalu berusaha dalam

mengefesienkan kinrjanya dengan cara bekerja sesuai dengan tugas dan

bidangnya masing-masing.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat bahwa

aparat Kecamatan Bungaya dalam melaksanakam pekerjaannya belum efesien

karena masih adanya tugas-tugas yang seharusnya diselesaikan namun terhambat.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa informan di atas dapat disimpulkan

bahwa efesiennya suatu kinerja aparat Kecamatan Bungaya selalu diupayakan

oleh aparat Kecamatan Bungaya agar kinerja yang telah berjalan dapat efesien

secara optimal sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Page 92: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

82

Adapun wawancara yang diperoleh dari HB, selaku masyarakat yang

mengatakan bahwa:

“Kalau saya perhatikan setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh

pemerintah disini sangat lama dan terkadang tidak sesuai dengan harapan”

(Hasil Wawancara dengan HB, pada tanggal 10 Juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa

aparat Kecamatan Bungaya dalam melaksanakan pekerjaan sangat lama dan

terkadan tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan peneliti menemukan hal

yang sama bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam kinerja sangat lamban dan

terkadang hasil kinerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat.

Adapun wawancara yang diperoleh dari NS, selaku masyarakat yang

mengatakan bahwa:

“Setiap kinerja yang dijalankan oleh Pemerintahan setelah mengamati

sebagai masyarakat saya menilai kurang efesien sebab setiap kinerja yang

saya lihat sangat lama dan menggunakan waktu yang sangat lama” (Hasil

wawancara dengan NS, pada tanggal 10 Juli 2015).

Sesuai penjelasan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya dalam menjalankan kinerjanya sangat lama dan

menggunakan waktu yang sangat lama.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan peneliti menemukan hal

yang sama bahwa aparat Kecamatan Bungaya belum maksimal dalam

penyelesaian pekerjaan yang dikerjakan seperti pembuatan KTP yang terkadang

terhambat hingga beberapa waktu lamanya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian

kinerja yang dilakukan oleh aparat Kecamatan Bungaya belum maksimal dan

Page 93: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

83

lama. Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan terlihat bahwa

kurang aktif dan kurang kreatifnya para aparat kecamatan dalam menyelesaikan

sebuah pekerjaan, sehingga bagi sebagian masyarakat berasumsi bahwa

Pemerintah Kecamatan Bungaya tidak professional dalam penyelesaian kinerja.

3. Kecukupan

Kecukupan adalah upaya yang dilakukan oleh aparat kantor Kecamatan

Bungaya untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil yang diinginkan dalam

memecahkan masalah dengan menggunakan Fasilitas pelengkap yang dimiliki

seperti meja, kursi, papan tulis, OHP, LCD, lemari, komputer dan peralatan kerja

lainnya. Kecukupan yang di maksud adalah kecukupan sarana dan kecukupan

prasarana.

a. Kecukupan Sarana dan Prasarana

Hasil wawancara yang diperoleh dari ZU, Sselaku Camat Bungaya terkait

kecukupan yang mengatakan bahwa:

“Pada dasarnya seluruh aparatur kecamatan membutuhkan sarana dan

prasarana penunjang kerja mereka, baik berupa sarana prasarana secara

fisik ataupun berupa pelayanan administrasi perkantoran, dalam

penyelasaiannya yang terkadang terhambat, hal ini disebabkan pelayanan

administrasi perkantoran belum begitu maksimal. Diantaranya adalah

penyediaan jasa administrasi keuangan yang memang dikarenakan

kurangnya dana khusus untuk menunjang kegiatan kecamatan berupa dana

taktis dari pemerintah kota. Namun kekhawatiran ini lambat laun sudah

dapat diminimalisir dengan danakas kecamatan ataupun dana pribadi

camat” (Hasil wawancara dengan ZU, pada tanggal 8 Juli 2015)

Hasil wawancara di atas, menunjukkan bahwa Kecamatan Bungaya dalam

upayanya untuk melaksanakan program pelayanan administrasi perkantoran

belum begitu maksimal. Hal ini dikarenakan aparatur Kecamatan Bungaya masih

terkendala dengan penyediaan jasa administrasi keuangan yang dapat menunjang

Page 94: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

84

terlaksananya agenda-agenda ataupun program kecamatan lainnya, khususnya

yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu berikut wawancara yang diperoleh dari AS, selaku Sekertaris

Camat Bungaya yang mengatakan bahwa:

“Sejauh ini hasil yang kami perolehadalah kepuasan dari masyarakat,

sebuah keberhasilan sebagai pelayan masyarakat, selain itu fasilitas yang

masih dalam proses perbaikan dan penambahan beberapa alat administratif

lainya bukanlah sebuah kendala bagi kami untuk megerjakan tugas sesuai

dengan yang diinginkan oleh masyarakat” (Hasil wawancara dengan AS

pada tanggal 08 juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa

Pemerintah Kecamatan Bungaya dalam menyelesaikan kinerjanya dengan baik

alat administratif bukanlah sebuah kendala untuk menjalankan dan menyelesaikan

kinerjanya. Selain itu aparat Pemerintah kecamatan telah melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya sesuai dengan harapan masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

sama bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam menjalankan kinerjanya tanpa alat

yang kurang memadai untuk dipergunakan aparat Kecamatan Bungaya tetap

melaksankannya akan tetapi proses pelaksanaan tersebut menggunakan waktu

yang lama.

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari MN, selaku Kasi

Pembangunan yang mengatakan bahwa:

“Hasil yang kami peroleh mungkin adalah suatu keberhasilan untuk

melayani masyarakat melihat berbagai alat administratif yang kurang

mendukung sehingga pelayanan tersebut belum terlalu maksimal akan

tetapi kami selalu berupaya untuk memperhatikan keluhan-keluhan dari

masyarakat sehingga tercipta pelayanan yang merata dan kepentingan bersama dapat tercapai itu adalah harapan kami sebagai pelayan

masyarakat” (Hasil wawancara dengan MN, pada tanggal 8 Juli 2015).

Page 95: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

85

Sesuai dengan tanggapan informan di atas dapat diketahui bahwa aparat

Pemerintah Kecamatan Bungaya dalam suatu pencapaian tujuan untuk melayani

masyarakat ternyata belum maksimal dengan baik, akan tetapi aparat Kecamatan

Bungaya selalu berupaya untuk melakukan hal yang terbaik sesuai dengan

keinginan masyarkat.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat adanya

upaya dari aparat Kecamatan Bungaya yang ingin bekerja tanpa melihat

mepersoalkan fasilitas yang kurang memadai.

Hasil wawancara yang diperoleh dari BA, selaku Staf Seksi Pembangunan

yang mengatakan bahwa:

“Dengan situasi yang ada di Kantor ini kami selaku aparat Pemerintah

Kecamatan Bungaya mengakui belum maksimal dalam pencapain tujuan

yang maksimal yang sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat

sebelumnya ditunjang dengan berbagai fasilitas yang kurang memadai

sehingga dalam proses penyelesaian kerja terkadang sering terhambatakan

tetapi kami selalu beruapaya memperbaiki berbagai fasitas yang sudah

tidak memadai untuk dipergunakan” (Hasil wawancara dengan BA, pada

tanggal 8 Juli 2015).

Sesuai dengan hasil wawancara yang disampaikan oleh informan di atas,

dapat diketahui bahwa Pemerintah Kecamatan Bungaya dalam proses pencapaian

tujuan belum berjalan baik kerena ditunjang dengan berbagai kendala mengenai

fasilitas administrative perkantoran. Namun disisi lain dari aparat kecamatan itu

sendiri terus berupaya untuk meningkat berbagai fasilitas kantor.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

sama bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam mengupayakan kinerja yang baik

aparat Kecamatan selalu berupaya untuk melakukan yang semestinya.

Page 96: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

86

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari DI selaku Staf Seksi Kessos

yang mengatakan bahwa:

“Melihat berbagai fasilitas yang ada disini itu juga menjadi perhatian

khusus akan tetapi kami disini sebagai pelayan masyarakat selalu

merespon masyararakat apabila ada yang ingin mengurus sesuatu sehingga

dalam hal pencapain tujuan kami selalu melakukan yang terbaik” (Hasil

wawancara dengan DI, pada tanggal 12 Juli 2015).

Sesuai dengan tanggapan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa

aparat Pemerintah Kecamatan Bungaya dalam pencapaian tujuan belum mencapai

sasaran yang diinginkan akan tetapi aparat pemerintah kecamatan Bungaya selalu

berupaya untuk selalu berperan aktif dalam menjalankan tugas dan taanggung

jawabnya sebagai pelayan masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat bahwa

dengan fasilitas admistratif yang kurang di Kantor Kecamatan Bungaya, aparat

Kecamatan tetap melayani masyarakat akan tetapi dalam proses pelaksanaannya

terkadang berjalan sangat lamban.

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari AI selaku Staf Seksi

Ekonomi yang mengatakan bahwa:

“Kami disini itu selalu melaksanakan tugas dan tanggung jawab kami

tanpa mempermasalahkan fasilitas yang ada walaupun itu sangat penting

dan juga menunjang dan jika ditanyakan berhasil atau tidaknya pencapaian

tujuan kami dalam kerja dan juga sebagai pelayanan masyarakat yah sesuai

dengan harapan masyarakat kami selalu mengerjakan apabila ada

masyarakat yang datang dan segera dilayani” (Hasil wawancara dengan

AI, pada tanggal 12 Juli 2015).

Sesuai dengan hasil wawancara peniliti di atas, dapat diketahui bahwa

aparat Kecamatan Bungaya dalam suatu pencapaian tujuan yang baik sudah

dilaksanakan dengan baik pula.

Page 97: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

87

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti masih melihat

bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam melayani masyarakat dalam proses

penyelesaian pekerjaan belum stabil.

Berberda halnya hasil wawancara yang diperoleh dari HB selaku

masyarakat yang mengatakan bahwa:

“Melihat kondisi yang ada di Kantor Kecamatan kalau saya perhatikan

sangat tidak mendukung untuk menyelesaikan kinerja yang baik karena

saya liat fasilitas juga yang kurang mendukung yang hanya seadanya

sehingga dalam proses penyesaian kerja dari aparat kecamatan Bungaya

tidak tepat waktu”. (Hasil wawancara dengan HB, pada tanggal 20 Juli

2015).

Seperti halnya wawancara yang diperoleh dari NS, selaku masyarakat yang

mengatakan bahwa:

“Setiap kerja yang di lakukan oleh aparat Kecamatan Bungaya tidak

berjalan dengan baik dan belum mencapai hasil yang diharapkan kenapa

demikian mungkin hal tersebut karena diakibatkan oleh beberapa fasilitas

admistratif kantor yang belum lengkap sehingga dapat menunjang kinerja

itu tidak tercapai dengan baik sesuai dengan sasaran yang diinginkan, tidak

terlepas dari itu alangkah baiknya kalau pemerintah memperhatikan

peralatan yang seharusnya disediakan sehingga dalam kerja aparat

Kecamatan dapat terlaksana dengan baik”. (Hasil wawancara dengan NS,

pada tanggal 20 Juli 2015).

Sesuai dengan pernyataan dari wawancara informan di atas, dapat

diketahui bahwa aparat kecamatan bungaya dalam pencapaian tujuan ternyata

belum maksimal hal itu diakibatkan karena kurangnya fasilitas yang memadai

sehingga menjadi faktor penghambat terlaksananya kinerja yang baik.

Selama peneliti berada di Kantor Kecamatan Bungaya dapat diketahui

bahwa dalam penyelesaian kinerja yang dilakukan oleh aparat kecamatan

Bungaya belum mendapatkan hasil yang memuaskan sebagaimana yang

diharapkan oleh masyarakat sebelumnya, selain itu peran Pemerintah Kecamatan

Page 98: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

88

kurang aktif dalam memperhatikan fasilitis yang dibutuhkan dalam kantor

kecamatan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja

Pemerintah Kecamatan Bungaya dalam mencapai hasil kinerja yang belum

optimal hal tersebut diakibatkan karena berbagai macam fasilitas kantor seperti

administratif sebagai alat pendukung untuk membantu dalam proses penyelesaian

kinerja aparat Kecamatan Bungaya. Selain itu hasil penelitian yang ditemukan

dilapangan terlihat bahwa kurang aktifnya pemerintah kecamatan dalam

melakukan pemantauan baik dalam lingkungan kantor kecamatan maupun di

lingkungan masyarakat. Selain itu, Sarana dan prasarana yang merupakan salah

satu penunjang berjalannya suatu proses pelayanan publik seperti halnya dengan

Sumber daya manusia di Kecamatan Bungaya. Sarana dan prasarana fasilitas

pelayanan publik yang ada di kantor Kecamatan Bungaya masih terdapat

kekurangan dan keluhan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat

akan merasa nyaman jika saranadan prasarana dipenuhi dengan baik apa bila

masyarakat datang ke kantor melakukan pengurusan.

b. Personil

Organisasi dalam kegiatan pencapaian tujuannya, faktor yang paling

penting adalah sumber daya manusia, karena sebaik apapun sebuah organisasi,

sebanyak apapun sarana prasarana yang dimiliki organisasi, tanpa adanya peran

dari sumber daya manusia (pegawai) semua itu tidak akan berjalan dengan baik,

karena sumber daya manusia berperan sebagai motor penggerak bagi kehidupan

organisasi, manusialah yang mengatur dan menjalankan sarana dan prasarana

Page 99: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

89

yang ada dalam organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia, sumber daya

sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi tidak akan dapat berjalan. Oleh

karena itu, dalam upaya mendukung pencapaian tujuan organisasi tersebut,

diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional. Sumber daya

manusia yang berkualitas dan professional cenderung memiliki kinerja yang lebih

baik, sehingga upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat penting

untuk diperhatikan oleh pimpinan organisasi. Sumber daya manusia yang ada

dalam organisasi harus senantiasa diberdayakan dan dikembangkan agar menjadi

sumber daya yang kompetitif.

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat

dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. Sumber daya

manusia adalah satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan,

keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya.

Satu-satunya sumber daya yang memliki rasio, rasa dan karsa. Semua potensi

sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi

dalam pencapaian tujuan.

Adapun wawancara yang diperoleh dari ZU, selaku Camat Bungaya yang

mengatakan baahwa:

“Untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat sangat

dibutuhkan aparatur-aparatur pemerintah yang memiliki kualitas sumber

daya manusia yang handal, untuk itulah kemudian dapat dikatakan

keberhasilan suatu pelayanan salah satunya sangat ditentukan oleh kualitas

aparat yang ditunjuk sebagai pelayanan publik, akan tetapi sumber daya

manusia yang berada di Kantor ini sangat kurang sehingga menjadi

kendala dalam proses pekerjaan yang maksimal” (Hasil wawancara dengan ZU, pada tanggal 8 Juli 2015).

Page 100: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

90

Sesuai dengan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya dalam upaya melaksanakan kinerja yang cepat itu terkendala

dengan sumber daya manusia yang masih kurang.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

sama bahwa terkendalanya suatu kinerja yang dikerjakan oleh aparat Kecamatan

Bungaya itu disebabkan karena kurangnya sumber daya manusia yang memiliki

kualitas khusus dalam melayani masyarakat.

Adapun wawancara yang diperoleh dari AS, selaku Sekertaris Camat

Bungaya yang mengatakan bahwa:

“Berhasilnya suatu Pemerintahan yang baik dilihat dari peranan pegawai

atau aparatur sebagai sumber daya manusia dalam upaya mendukung

keberhasilan pemerintahan dan kami disini sudah menempatkan pegawai

sesuai dengan keahlian dan bidangnya masing-masing” (Hasil wawancara

dengan AS, pada tanggal 8 Juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa

aparat Kecamatan Bungaya sudah menempatkan sumber daya aparatur sesuai

dengan keahliannya.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya yang sebagian tidak sesuai dengan

jabatan yang didudukinya.

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari MN selaku Kasi

Pembangunan yang mengatakan bahwa:

“Disini itu masih kurang sumber daya manusia yang memadai sehingga

dalam struktur organisasi belum lengkap terisi disebabkan belum

lengkapnya sumber daya manusia atau aparatur yang handal dan mungkin

juga bisa menjadi penghambat bagi masyarakat yang ingin mengurus” (Hasil wawancara dengan MN, pada tanggal 12 Juli 2015).

Page 101: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

91

Sesuai dengan penjelasan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa

aparat Kecamatan Bungaya dalam memperadakan sumber daya manusia belum

dapat terwujud sehingga dalam proses kinerja jadi terhambat.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

sama bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam memperadakan sumber manusia

yang berkualitas belum dapat tercapai selain itu kondisi dari sistem aparatur

kecamatan dalam kinerjanya masih tergolong dibawah standar.

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari BA, selaku Staf Seksi

Pembangunan yang mengatakan bahwa:

“Kalau melihat situasi dan medan yang bekerja di kantor ini kita bisa

melihat bahwamasih perlu sumber daya manusia yang berpontensi sesuai

dengan bidangnya sehingga dalam proses pelayanan terhadap masyarakat

dapat berjalan dengan baik” (Hasil wawancara dengan BA, pada tanggal

12 Juli 2015).

Sesuai dengan penjelasan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa

masih kurangnya aparat Kecamatan Bungaya dan masih perlu adanya

penambahan sehingga tercipta pelanan yang berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil obsevasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

sama bahwa masih perlu adanya penambahan aparatur pemerintahan yang

berkompoten.

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari DI, selaku Staf Seksi Kessos

yang mengatakan bahwa:

“Sumber daya manusia atau selaku aparat Kecamatan Bungaya selalu aktif

dibidangnya masing-masing akan tetapi masih perlu adanya penambahan

yang dapat membantu dan siap untuk bekerja sehingga kinerja kami dapat

berkualitas di mata masyarakat” (Hasil wawancara dengan DI, pada tanggal 12 Juli 2015).

Page 102: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

92

Sesuai dengan penjelasan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa

aparat Kecamatan Bungaya dalam kinerjanya selalu aktif dalam kinerjanya.

Berdasarkan hasil observasi selama di lapangan, peneliti melihat hal yang

berbeda bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam kinerjanya masih belum aktif

hal tersebut mungkin diakibatkan karena masih kurangnya sumber daya manusia

yang perlu diperhatikan oleh aparat Pemerintahan Kecamatan Bungaya khususnya

Camat.

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari AI, selaku Staf Seksi

Ekonomi yang mengatakan bahwa:

“Keadaan pegawai disini itu masih perlu penambahan, dengan aparat yang

sudah ada itu sudah menunjukkan kualitas mereka dan selalu melayani

masyarakat” (Hasil wawancara dengan AI pada tanggal 12 Juli 2015).

Sesuai penjelasan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa aparat

Kecamatan Bungaya sudah menunjukkan kualitas kinerja mereka.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, peneliti melihat hal yang berbeda

bahwa aparat Kecamatan Bungaya masih kurang berkualitas dalam melaksanakan

kinerjanya.

Berbeda halnya hasil wawancara yang diperoleh dari HB, selaku

masyarakat yang mengatakan bahwa:

“Aparat yang bekerja di Kantor Kecamatan Bungaya kalau saya lihat itu

seringkali menyalahi aturan-aturan sebagaimana yang saya ketahui bahwa

pegawai negeri sipil itu harus masuk kantor sesuai dengan jadwal pegawai

negeri sipil seperti mulai dari hari senin sampai dengan hari sabtu akan

tetapi para aparat kecamatan Bungaya hanya semaunya saja masuk kantor

selain itu aparat Kecamatan apabila di kantor khususnya ibu-ibu hanya

asyik bergosip setelah sekitar sejam di Kantor dia pergi lagi tanpa ada

kepentingan kantor akan tetapi kepentingan pribadi” (Hasil wawancara dengan HB, pada tanggal 15 Juli 2015).

Page 103: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

93

Sesuai dengan penjelasan dari informan di atas dapat diketahui bahwa

aparat Kecamatan Bungaya tidak disiplin pada saat jam kerja sebagaimana yang

seharusnya dilakukan oleh seorang pejabat struktural terutama di Kantor

Kecamatan Bungaya.

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari NS, selaku masyarakat yang

mengatakan bahwa:

“Kondisi aparat Kecamatan Bungaya saat ini sangat lamban dari berbagai

macam pengurusan maupun dalam aktifitas masuk kantor karena sering

kali saya lihat beberapa dari masyarakat yang datang ke kantor Kecamatan

yang ingin mengurus terhambat karena kurangnya pegawai yang masuk

Kantor sehingga menyulitkan masyarakat apabila ingin mendapatkan

pelayanan, seharusnya aparat kecamatan Bungaya harus selalu sedia di

kantor untuk melayani masyarakat yang datang dan ingin mengurus

berbagai macam persuratan-persuratan dan lain-lain selain itu perlu adanya

perhatian khusus dari Camat Bungaya untuk melihat kondisi kinerja dari

para pegawainya” (Hasil wawancara dengan NS, pada tanggal 15 Juli

2015).

Sesuai dengan penjelasan dari informan di atas, dapat diketahui bahwa

aparat Kecamatan Bungaya dalam pelayan Sbelum mendapatkan kepuasan dari

masarakat sehingga perlu adanya perhatian khusus dari Kepala Kecamatan itu

sendiri atau Camat Bungaya.

Selain itu hasil temuan dari observasi peneliti juga melihat kondisi yang

sama bahwasanya aparat kecamatan Bungaya jarang masuk kantor, tidak tepat

waktu yang terkadang datang jam 10 pulang jam 12, dan lamban dalam melayani

masyarakat. Hal tersebut disebabkan kurang aktifnya kepala Kecamatan Bungaya

atau Camat Bungaya dalam mengontrol kinerja dari masing-masing para

pegawainya.

Page 104: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

94

Berdasarkan penjelasan dari beberapa informan di atas, dapat disimpulkan

bahwa aparat Kecamatan Bungaya dalam kinerjanya masih sangat lamban dan

belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat. Selain itu lemahnya

sumber daya manusia dalam mengelola pengurusan administrasi yang tergolong

masih lambat, kurangnya jumlah pegawai dan kualitas dari pegawai yang masih

kurang.

Page 105: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

95

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kantor Kecamatan

Bungaya mengenai Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa. Maka dari itu, penulis dapat menyimpulkan dari hasil

penelitian sebagai berikut:

1. Efektifitas kinerja yang dimiliki oleh aparat Kecamatan Bungaya masih

mengalami keterhambatan dan keterlambatan, dan belum di selesaikan secara

maksimal dan tepat waktu, hal ini disebabkan karena kurang aktifnya

Pemerintah Kecamatan Bungaya dalam menyelesaikan kinerja yang terbilang

sangat lamban dan jauh dari hasil yang diharapkan oleh masyarakat.

2. Efesiensi kinerja yang dimiliki oleh aparat Kecamatan Bungaya belum tepat

waktu secara maksimal dalam proses penyelesaian kinerjanya sehingga hasil

kerja yang dihasilkan tidak optimal.

3. Kecukupan yang dimiliki Kantor Kecamatan Bungaya yang terkadang masih

sering terhambat di karenakan fasilitas sarana dan prasarana yang kurang

memadai sehingga dalam penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu itu

belum dirasakan oleh masyarakat. Selain itu perlu adanya perhatian khusus

dari pemimpin agar upaya perbaikan kualitas sumber daya yang ada di

dalamnya misalnya menetapkan kompetensi setiap staf, menyeimbangkan

jumlah kerja dengan beban kerja, pemenuhan sarana fisik, perbaikan sistem

Page 106: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

96

manajemen dan memberi perhatian khusus kepada setiap staf serta

menciptakan iklim kerja yang kondusif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kantor Kecamatan

Bungaya mengenai Evaluasi Kinerja Pejabat Struktural di Kantor Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa dan melihat permasalahan yang terjadi dalam lingkup

Pemerintahan Kecamatan Bungaya, maka dari itu peneliti menyarankan:

1. Bagi aparat Pemerintah Kecamatan Bungaya hendaknya lebih

mengoptimalkan perannya selaku abdi masyarakat dalam menyelesaikan

pekerjaanya guna membangun image yang positif di kalangan masyarakat.

2. Pemerintah Kecamatan Bungaya harus lebih aktif dalam berkomunikasi

dengan aparat yang lainnya untuk menyatukan konsep dan tujuan yang sama

untuk mewujudkan harapan dari masyarakat sehingga peyelesaian kinerja

dapat terlaksana dengan baik.

3. Aparat Kecamatan Bungaya harus lebih disiplin waktu, serta bertanggung

jawab sebagai pelayan masyarakat dan menyedikan fasilitas administrasi di

Kantor Kecamatan Bungaya agar kiranya setiap kinerja yang akan dikerjakan

dapat terlaksana dan berjalan dengan baik.

Page 107: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

97

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara:

Jakarta.

Azhari. 2011. Mereformasi Birokrasi Publik Indonesia. Cetakan Pertama. Pustaka

Pelajar: Yogyakarta.

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi Kedua.

Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Dwiyanto, Agus. 2012. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Cetakan

Keempat. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Fahmi, Irham. 2011. Manajemen Kinerja; Teori dan Aplikasi. Cetakan Kedua.

Alfabeta: Bandung.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Edisi Kedua, Cetakan Kelima belas. BPFE: Yogyakarta.

Jabar, dan Arikunto, Suharsimi. 2008. Evaluasi Program Pendidikan. Bumi

Aksara: Jakarta.

Keban, Yeremias T. 2004. Enam Dimensi Strategis Admistrasi Publik, Konep,

Teori, dan Isu. Gava Media: Yogyakarta.

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. BPFE: Yogyakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama:

Bandung.

. 2005. Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja Rosdakarya:

Bandung.

Mustari, Nuryanti. 2013. Implementasi Kebijakan Publik; Pemahaman Teoritis

Empiris. Cetakan Pertama. Membumi Publishing: Makassar.

Nogi, Tangkilisan Hessel S. 2005. Manajemen Publik. Gramedia Widia Sarana

Indonesia: Jakarta.

Nuraini, Ida. 2005. Pengantar Ekonomi Mikro. UMM: Malang.

Pasolong, Harbani. 2013. Kepemimpinan Birokrasi. Cetakan Ketiga. Alfabeta:

Bandung.

Purwanto, Erwan Agus dan Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2012. Implementasi

Kebijakan Publik; Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Cetakan I. Gava

Media: Yogyakarta.

Page 108: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

98

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2002 tentang

perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 100

Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan

Struktural.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 27/PMK.0l/2014

Tentang Pedoman Pembentukan dan Penggunaan Jabatan Fungsional

Tertentu di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Rivai, Veithzal dan Basri, Ahmad Fawzi. 2004. Performance Appraisal: Sistem

yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya

Saing Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sastrohadiwiryo, B Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia;

Pendekatan Administratif dan Operasional. Cetakan Pertama. Bumi

Aksara: Jakarta.

Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. FE UI: Jakarta.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung.

Suharto, Edi. 2006. Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik: Peran

pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial dalam

mewujudkan negara kesejahteraan (welfare state) di Indonesia. Alfabeta:

Bandung.

Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya

Manusia; Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi

Publik. Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Thoha, Miftah. 2010. Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia. Edisi Pertama,

Cetakan Keempat. Kencana Prenada media Group: Jakarta.

Uno, Hamzah B dan Lamatenggo, Nina. 2014. Teori Kinerja dan Pengukurannya.

Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Bumi Aksara: Jakarta.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah

Wahab, Abdul Solichin. 2002. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi Ke

Implementasian Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara: Jakarta.

Widodo, Joko. 2005. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Bayumedia

Publishing: Malang.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia; Teori Aplikasi dan

Penelitian. Salemba Empat: Jakarta.

Page 109: EVALUASI KINERJA PEJABAT STRUKTURAL DI KANTOR …

99