evaluasi gangguan klinis pada gigi tiruan lepasan sebagian

5
Evaluasi Gangguan Klinis pada Gigi Tiruan Lepasan Sebagian Janaina H. Jorge, Cristiane C. C. Quishida, Carlos E. Vergani, Ana L. Machado, Ana C. Pavarina and Eunice T. Giampaolo Department of Dental Materials and Prosthodontics, Araraquara Dental School, UNESP – Univ Estadual Paulista, Araraquara, SP, Brazil Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek dari gigi tiruan lepasan sebagian terhadap jaringan pendukung dan perubahan yang terjadi support gigi yang lebih bawah dan perpanjangan bilateral dan distal dari gigi tiruan, 5tahun setelah pemakaian. Penelitian ini menganalisis total 53 pasien yang mendapatkan perawatan prostetik untuk gigi tiruan lepasan sebagian. Pasien dibagi ke dalam 2 grup. Pada grup 1, pasien memiliki maksila yang edentulous dengan gigi yang tersisa di region anterior dan posterior. Grup yang lain, adalah pasien dengan maksila edentulous dengan edentulous parsial mandibula yang melindungi gigi anterior. Mobilitas gigi, prevalensi karies, fraktur dari abutment gigi, fraktur dan atau deformasi dari komponen gigi tiruan lepasan sebagian dan stabilitas dari landasan gigi tiruan diperiksa. Efek dari gigi tiruan lepasan sebagian misalnya menyebabkan mobility gigi, mengurangi prevalensi karies, dan tidak menyebabkan kehilangan atau fraktur dari abutments atau kerusakan dari komponennya, saat dibandingkan dengan garis dasar. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara masing-masing grup yang terlihat dari mobilitas gigi, prevalensi karies, kehilangan dan fraktur dari abutmnets atau kerusakan dari komponen gigi tiruan lepasan sebagian. Pengenalan Walaupun terdapat peningkatan jumlah geligi pada manula di beberapa negara seperti USA dan Inggris, hasil survey mengindikasikan bahwa setidaknya ¼ dari satu juta orang di bawah umur 40 tahun memiliki gigi tiruan lepasan sebagian. Gigi tiruan lepasan sebagian seharusnya dapat menjaga kesehatan dari gigi yang masih tersisa dan

Upload: rizal-rizky-akbar

Post on 25-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Evaluasi Gangguan Klinis pada Gigi Tiruan Lepasan SebagianJanaina H. Jorge, Cristiane C. C. Quishida, Carlos E. Vergani, Ana L. Machado,Ana C. Pavarina and Eunice T. GiampaoloDepartment of Dental Materials and Prosthodontics, Araraquara Dental School,UNESP Univ Estadual Paulista, Araraquara, SP, Brazil

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek dari gigi tiruan lepasan sebagian terhadap jaringan pendukung dan perubahan yang terjadi support gigi yang lebih bawah dan perpanjangan bilateral dan distal dari gigi tiruan, 5tahun setelah pemakaian. Penelitian ini menganalisis total 53 pasien yang mendapatkan perawatan prostetik untuk gigi tiruan lepasan sebagian. Pasien dibagi ke dalam 2 grup. Pada grup 1, pasien memiliki maksila yang edentulous dengan gigi yang tersisa di region anterior dan posterior. Grup yang lain, adalah pasien dengan maksila edentulous dengan edentulous parsial mandibula yang melindungi gigi anterior. Mobilitas gigi, prevalensi karies, fraktur dari abutment gigi, fraktur dan atau deformasi dari komponen gigi tiruan lepasan sebagian dan stabilitas dari landasan gigi tiruan diperiksa. Efek dari gigi tiruan lepasan sebagian misalnya menyebabkan mobility gigi, mengurangi prevalensi karies, dan tidak menyebabkan kehilangan atau fraktur dari abutments atau kerusakan dari komponennya, saat dibandingkan dengan garis dasar. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara masing-masing grup yang terlihat dari mobilitas gigi, prevalensi karies, kehilangan dan fraktur dari abutmnets atau kerusakan dari komponen gigi tiruan lepasan sebagian.

PengenalanWalaupun terdapat peningkatan jumlah geligi pada manula di beberapa negara seperti USA dan Inggris, hasil survey mengindikasikan bahwa setidaknya dari satu juta orang di bawah umur 40 tahun memiliki gigi tiruan lepasan sebagian. Gigi tiruan lepasan sebagian seharusnya dapat menjaga kesehatan dari gigi yang masih tersisa dan melindungi jaringan. Namun, faktor lain yang dapat menjabarkan prognosis dari gigi tiruan lepasan sebagian masih belum jelas.Penelitian menunjukan bahwa keberadaan gigi tiruan di dalam mulut dapat meningkatkan pembentukan biofilm dan secara konsisten dapat meningkatkan insidensi karies dan penyakit periodontal. Penelitian lain menghasilkan temuan yang lebih baik, dengan derajat kerusakan sedang atau secara praktik tidak ditemukan perubahan periodontal. Oleh karena itu, hasil yang ada belumlah menyimpulkan hal yang sebenarnya dan bahkan masih bersifat kontradiksi.Gaya yang diaplikasikan ke gigi abutment dan efeknya adalah sbuah pertimbangan yang sangat penting saat mendesain dan mengkontruksi gigi tiruan sebagian lepasan. Perencanaan dari gigi tiruan sebagian membutuhkan pemahaman dari gaya yang timbul dari mastikasi dan distribusinya untuk struktur suportif. Bila prinsip penting diikuti saat perencanaan dan konstruksi dari protesa, itu semua berfungsi sehingga tekanan yang dihasilkan secara aman pada batas toleransi jaringan, hal tersebut berkontribusi untuk kesehatan periodontal. Beberapa penelitian jangka panjang menunjukan bahwa desain yang baik dari gigi tiruan lepasan sebagian tidak akan merusak abutment gigi. Namun, beberapa investigasi menunjukan bahwa level yang tinggi dari oral hygienedibutuhkan untuk pasien gigi tiruan lepasan sebagian dan desain gigi tiruan tersebut harus sesimpel mungkin, menutupi dengan hanya enutupi jaringan keras dan lunak yang penting. Terdapat korelasi yang kuat dari adanya perubahan patologis yang menyertai penggunaan dari gigi tiruan sebagian dan oral hygiene yang kurang baik.Perluasan distal dari gigi tiruan lepasan sebagian tidak memberikan keuntungan bila dibandingkan dukungan dari gigi, karena daerah ridge yang tersisa harus digunakan baik untuk support dan retensi. Secara biomekanik, gigi tiruan lepasan sebagian adalah restorasi prostetik dengan memanfaatkan support dasar dari jaringan yang tertutup landasan, dan hanya pada derajat minor dari abutments. Perluasan distal dari gigi tiruan lepasan sebagian memmiliki kecenderungan untuk bergerak secara lateral saat digunakan. Gaya yang bersifat moderat intermiten akan menekan ridge tulang dan gaya itu akan membuat stabil ketimbang merusak ridge tulang. Sementara itu, gaya yang terlalu besar akan menyebabkan resorpsi dari residual ridge. Karena ridge teresopsi dan kontak jaringan hilang, hal tersebut akan menyebabkan perlekatan jaringan yang termigrasi dari landasan gigi tiruan. Hal ini dapat dianggap tekanan horizontal dan lateral pada abutment gigi akan menyebabkan, atau terlihat seperti kerusakan dari strukstur periodontal dan meningkatkan mobilitas gigi.Oleh karena itu , tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek dari gigi tiruan lepasan sebagian terhadap dukungan jaringan dan perubahan yang terjadi pada lower tooth supported dan perluasan bilateral dan distal, 5 tahun setelah digunakan. Perubahan yang dinilai terkait mobilitas gigi, prevalensi karies, fraktur dari abutment gigi, fraktur dan/atau deformasi dari komponen gigi tiruan lepasan sebagian dan stabilitas dari klandasan gigi tersebut.

Bahan dan metode Seleksi pasienPopulasi studi terdiri dari 75 pasien yang menjalani pemasangan gigi tiruan antara periode Maret dan Desember 2007. Rata-rata usia pasien adalah 68,6 tahun dan tidak ada diantara mereka yang memiliki gangguyan kesehatan secara umum. 2 tipe rahang dipilih untuk penelitian ini bilateral edentulous dengan abutment yang menghubungkan gigi premolar pertama dan gigi molar kedua di tiap sisi (Kennedy kelas 3, Modifikasi 1) dan perluasan bilateral distal bawah dengan 6 gigi kodrat anterior (kennedy class 1). Untuk abutmnets dari dukungan gigi gigi tiuran lepasan sebagian, cangkolan yang didisain dengan cast circumferential buccal retentive arm, cangkolan rigid reciprocal arm dan rest adjacent sampai daerah edentulous ridge dipilih. Untuk kasus dengan perluasan bilateral distal, desain cangkolan terdiri dari cangkolan T dari roach retentive arm, rigid reciprocal arm dan mesial rest juga digunakan. Undercut dibentuk oleh lengan retensi yang dibatasi sebesar 0,25mm. Kerangka cetakan dibuat dari cobalt-chrome alloy. Semua prinsip biologi dan mekanik dari desain gigi tiruan lepasan sebagian dan konstruksi nya diikuti untuk mengurangi penyebaran gaya kepada jaringan pendukung atau untuk menurunkan pergerakan dari gigi tiruan dalam hubungannya dengan komponen tersebut. Perubahan dari teknik cetak digunakan untuk memberikan suprt yang adequate. Akrilik resin anatomic gigi posterior ditempatkan pada oklusi yang seimbang dan landasan gigi tiruan dikonstruksikan pada akrilik resin. Sebelum menginjak ke treatmen prosthetic, semua treatmen dental yang perlu dilakukan seperti treatment periodontal dan restorasi harus sudah dilakukan. Data prostodontik dan periodontal dicatat segera setelah insersi dari gigig tiruan. Dalam pemeriksaan dari pasien-pasien ini, setiap abutment tooth dievaluasi untuk dilihat ada tidaknya karies atau mobilitas. Mobilitas dihitung dengan skala dimulai dari 0 (76% di grup 1 dan 68% di grup 2) sampai 1 (24% di grup 1 dan 32% di grup 2) dan tidak ada gigi abutment yang memperlihatkan adanya karies. Semua gigi tiruan di tempatkan di mulut sebelum mulai dilakukan eksperimen dan dilakukan pengecekan untuk melihat akurasi dari fit dan stabilitas. Beberapa pengaturan dilakukan, dan mempengaruhi area yang dipoles. Pasien menerima OHI dan self edukasional manual. Oral instruksi termasuk pembersihan gigi secara mekanis sebanyak 3 kali sehari secara teratur dengan menggunakan sikat gigi bulu lembut, flossing interproksimal dan sikat gigi interspace. Pembersihan dari gigi tiruan sebagian termasuk dengan menggunakan sikat gigi bulu lembut dan dentifrice. Setelah 5 tahun, semua pasien dikontak baik itu dengan menggunakan surat atau telepon. Setiap pasien ditawarkan pemeriksaan gratis bila mereka bersedia terlibat dalam penelitian ini, tetapi hanya 53 dari mereka yang bersedia (705 dari sampel asal). Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan oleh Human Research Ethics Committee of Araraquara Dental School, dan informed consent telah disetujui oleh setiap pasien.Parameter perhitungan klinisParameter yang disebutkan dibawah dicatat secara seksama dari awal dan 5 tahun setelah protesa di insersikan.1. Mobilitas gigi, abutment dihitung secara klinis dengan cara menempatkan 2 pegangan instrument lalu kemuadian digerakan ke segala arah yang memungkinkan bergerak. Skal yang digunakan, (0) no mobility, (1) 1 mmpergerakan arah horizontal (3) ada pergerakan di arah apikal 2. Prevalensi karies, ada atau tidaknya dilihat dengan menggunakan kaca mulut dan sonde. Pemeriksaan juga didukung oleh radiograf untuk memeriksa bagian interproksimal dan karies rekuren. Evaluasi karies dari pemeriksaan radiograf dilakukan dari interpretasi dari interproksimal bitewing.3. Abutment loss, kehilangan gigi abutments dan ekstraksi dievaluasi, berdasarkan data yang dikumpulkan di awal.4. Fraktur dari abutment gigi, fraktur dinilia secara klinis dan pemeriksaan ditunjang dengan data radigraf untuk melihat ada tidaknya fraktur akar.5. Fraktur dan/atau deformasi dari komponen gigi tiruan lepasan sebagian, semua fraktur yang terlihat pada komponen komponen tersebut diobservasi, rest, cangkolan, mayor konektor, minor konektor, guiding planes, indirect retention, basal saddle dan gigi artificial.6. Stabilitas dari landasan protesa, yang dinilai secara klinis dengan menggunakn tekanan jari pada daerah perluasan di daerah kontak jaringan.Analisis StatistikPerbedaan yang terlihat pada kondisi awal dan setelah 5 tahun dibandingkan dalam bentuk presentase. Chi-square dan fisher test digunakan untuk menilai distribusi dari fraktur atau deformasi dari komponen gigi tiruan lepasan sebagian, ketidakstabilan dari landasan dan prevalensi karies serta fraktur dari gigi abutment. Mobilitas abutment dievaluasi dengan menggunakan Man-Whitney test. Studentss t-test digunakan untuk menilai adanya kehilangan tulang. Analisis statistic dilakukan dengan level signifikansi 0,05.