evaluasi diri stf ypib cirebon

84
0

Upload: abdurokhim-pandu

Post on 18-Nov-2015

205 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

  • 0

  • 1

    EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI FARMASI

    JENJANG STRATA-1

    Program Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi (STF)

    YPIB Cirebon 2013

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Evaluasi merupakan awal dari suatu proses pengembangan dan

    penjaminan mutu yang dihasilkan oleh suatu Perguruan Tinggi yang

    melaksanakan Amanat Undang-undang Dasar 1945.

    Beranjak dari pemikiran tersebut di atas, Program Studi S-1

    Farmasi STF YPIB Cirebon dalam rangka akreditasi berupaya untuk

    menyusun evaluasi diri, yang hasilnya dijadikan bahan untuk mengisi

    borang akreditasi.

    Masa yang akan datang evaluasi diri akan dilakukan secara berkala

    untuk memperbaharui data dan informasi dasar, sehingga hasilnya dapat

    digunakan unuk pengembangan program studi dan penjaminan mutu

    intemal.

    Dengan kendala dan keterbatasan yang dimiliki, penyusunan

    evaluasi diri ini dapat diwujudkan, mudah-mudahan dapat memberikan

    manfaat dalam rangka meningkatkan mutu Perguruan Tinggi yang kami

    miliki.

    Cirebon, 15 Nopember 2013

    Ketua STF YPIB Cirebon

    H. Ahmad Azrul Z, M.Farm, Apt

  • 3

    DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................. 2

    DAFTAR ISI ........................................................................................... 3

    RANGKUMAN EKSEKUTIF .................................................................. 4

    SUSUNAN PENYUSUN EVALUASI DIRI ............................................. 8

    BAB I DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN ................................. 14

    A. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Strategi Pencapaian .................. 14

    B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan

    Penjaminan Mutu ........................................................................... 16

    C. Mahasiswa dan Lulusan ................................................................ 34

    D. Sumber Daya Manusia .................................................................. 43

    E. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik ........................ 50

    F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi ....... 65

    G. Penelitian, Pengabdian pada Masyarakan dan Kerjasama ........... 74

    BAB II ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI S1 FARMASI .............. 77

    A. Analisis Antar Komponen .............................................................. 77

    B. Strategi dan Pengembangan ......................................................... 80

    REFERENSI .......................................................................................... 82

  • 4

    RANGKUMAN EKSEKUTIF

    Program Studi S-1 Farmasi adalah bagian dari Sekolah Tinggi

    Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dibuka pada tanggal

    1 November 2001. Dalam melaksanakan kegiatannya Program Studi S-1

    Farmasi berpedoman pada Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah

    ditetapkan Program Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan

    Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

    Program Studi S-1 Farmasi telah menetapkan visi dan misi sebagai

    berikut :

    (1). Visi

    Visi Program Studi S-1 Farmasi adalah Terwujudnya Program Studi

    unggulan, yang islami dan kompetitif dalam menjalin mitra pemerintah

    daerah Pada Tahun 2022

    (2). Misi

    1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu farmasi yang unggul dengan

    mengembangkan pola belajar yang inovatif;

    2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan keilmuan yang

    berkaitan dengan ilmu farmasi untuk meningkatkan kemampuan

    dan keterampilan lulusan yang islami

    3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang

    kefarmasian berdasarkan hasil penelitian yang tepat guna dalam

    pelayanan dan pemberdayaan masyarakat

    4. Menyelenggarakan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai

    pihak dalam bidang ilmu farmasi baik pemerintah daerah, propinsi

    maupun pusat.

    .

    (3). Tujuan

    Sarjana Farmasi STF YPIB Cirebon diharapkan mampu :

    1. Menghasilkan Sarjana Farmasi (S. Farm) yang berkemampuan

    tinggi dalam masalah kefarmasian yang unggul

  • 5

    2. Menghasilkan lulusan yang berperilaku islami, berdedikasi tinggi

    dan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan-

    teknologi terutama dalam bidang ilmu Farmasi dengan penguatan

    tenaga pendidik dan kependidikan.

    3. Menghasilkan karya-karya ilmiah, penelitian dan pengabdian

    dalam bidang farmasi yang terpublikasi dan berkualitas;

    Susunan organisasi dibuat sederhana, tetapi telah mencakup

    semua kegiatan akademik maupun administrasi, disesuaikan dengan

    kondisi. Adapun susunannya sebagai berikut :

    1. Ketua : 1 Orang

    2. Pembantu Ketua : 3 Orang

    3. Tenaga Administrasi : 3 Orang

    4. Perpustakaan : 1 Orang

    5. Laboratorium : 3 Orang

    6. Bagian Keuangan : 2 Orang

    Bagian Tata Usaha Program Studi S-1 Farmasi yang terdiri dari

    Subag. Akademik dan Kemahasiswaan, Subag. Keuangan serta Subag.

    Umum dan Kepegawaian, ditunjang Perpustakaan, dan Laboratorium

    adalah pendukung kelancaran proses pembelajaran seluruh program

    studi.

    Pengangkatan seorang Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB

    Cirebon yang memenuhi kriteria yang ditetapkan, perencanaannya

    berdasarkan kepada analisis permintaan dan penawaran akan tenaga

    kerja terdidik.

    Untuk menjamin mutu proses pembelajaran diupayakan selalu

    memonitor pada saat berlangsungnya belajar mengajar dan menambah

    dosen-dosen yang mempunyai latar belakang Ilmu Farmasi atau profesi

    yang sejalan.

    Untuk mengetahui mahasiswa yang telah lulus dan kegiatan serta

    dimana keberadaannya, pihak program studi melaksanakan melalui

    penelusuran alumni serta merencanakan penelitian melalui lembaga

  • 6

    penelitian Program Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan

    Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

    Penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui seleksi akademik.

    Seleksi dimaksud terdiri dari seleksi tertulis untuk mata pelajaran

    Matematika, dan Pengetahuan Umum (IPA Terpadu). Hasil seleksi

    disusun secara distribusi normal dan yang diterima disesuaikan dengan

    jumlah kelas yang tersedia.

    Pelayanan kepada mahasiswa dalam bentuk administrasi dan

    pelayanan akademik, yaitu pelayanan administrasi untuk Kartu Rencana

    Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS) , sedangkan akademik menyediakan

    Dosen Wali.

    Kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa yaitu Senat Mahasiswa,

    Keagamaan, dan olahraga.

    Sumber daya manusia sebagai pendukung utama kegiatan proses

    pembelajaran perlu diupayakan persyaratan pendidikan dosen jenjang

    kepangkatan akademik, maupun pengalaman yang cukup, sedangkan

    untuk tenaga administrasi persyaratan disesuaikan dengan bidang

    tugasnya.

    Lembaga mendorong dan memfasilitasi para dosen dan karyawan

    untuk mengembangkan diri dan karirnya. Sebagai perangkat untuk

    memonitor kinerja dosen maupun staf administrasi, dibuat Susunan

    Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) sebagai pedoman dalam

    melaksanakan tugas.

    Jumlah Dosen Tetap untuk Program Studi S-1 Farmasi sebanyak 7

    orang, dan Dosen Tidak Tetap sebanyak 1 orang.

    Kebijakan pengelolaan keuangan tersentral pada Sekolah Tinggi

    Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon, sedangkan

    penggunaan dana operasional secara desentralisasi pada Program Studi

    S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol

    Cirebon.

    Sumber dana berasal dari Mahasiswa, Yayasan dan Bantuan

    Pemerintah serta dari para donatur yang sifatnya tidak mengikat, dalam

  • 7

    penggunaannya meliputi investasi gedung, investasi non gedung dan

    biaya operasional.

    Agar penggunaan dana dan administrasi terjaga dengan baik,

    tugas bendahara serta tugas pembukuan dan verifikasi (S-1 Farmasi)

    dipisahkan. Rencana pengeluaran lembaga selama ini dibuat 90 % dari

    perhitungan total penerimaan, dimana yang 10 % digunakan sebagai

    toleransi, pada dasarnya pengalaman beberapa tahun yang lalu,

    penerimaan dari mahasiswa lebih dari 90 % dari total perhitungan.

    Untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar, gedung

    milik sendiri, tidak mewah tetapi cukup representatif, ruang perpustakaan,

    sarana olah raga dan sarana ibadah.

    Penyusunan kurikulum, mengacu kepada kurikulum nasional,

    sedangkan kurikulum lokal mengacu kepada pencapaian sasaran program

    studi.

    Relevansi, kompetensi dan derajat integrasi antara mata kuliah

    yang ditetapkan, dipertimbangkan sedemikian rupa sehingga sesuai

    dengan ciri dan karakter program studi. Hal ini ditunjukan oleh komposisi

    antara kurikulum nasional dan kurikulum lokal.

    Kegiatan yang mencerminkan hubungan antara dosen dan

    mahasiswa secara kuantitas dan kualitas, dapat dinilai dari rasio jumlah

    dosen dibandingkan jumlah mahasiswa yaitu 1 : 10. Angka ini

    memungkinkan menghasilkan nilai hubungan kegiatan yang baik untuk

    kegiatan pembelajaran dan kegiatan ilmiah lainnya.

    Proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan indikasi yang

    selalu di monitor secara intensif atas kehadiran dosen, mahasiswa serta

    evaluasi dari hasilnya. Kriteria evaluasi mengacu kepada ketentuan yang

    ada, baik dari bobot kegiatan maupun rangking penilaian.

    Peningkatan dan pengendalian mutu atas proses pembelajaran dan

    hasilnya, dilakukan dengan peninjauan kurikulum secara periodik dan

    memonitor umpan balik dari berbagai pihak, mahasiswa, dosen maupun

    alumni dengan menyediakan kotak saran dan kuisioner.

  • 8

    SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI

    SURAT KEPUTUSAN

    Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB CIREBON

    SK. NO. 026/STF/YPIB/2013

    Tentang

    TIM PENYUSUNAN EVALUASI DIRI, DAN BORANG AKREDITASI

    PROGRAM STUDI S-1 FARMASI STF YPIB CIREBON

    Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon

    Menimbang :

    a. Bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas

    Pendidikan di lingkungan Sekolah Tinggi

    Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol

    Cirebon perlu dilakukan akreditasi Program Studi

    S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan

    Pendidikan Imam Bonjol Cirebon;

    b. Bahwa dalam rangka akreditasi sebagaimana

    tercantum dalam butir a diatas, perlu disusun

    Evaluasi Diri, Institusi dan Borang Akreditasi

    Program Studi beserta kelengkapannya secara

    terencana, terarah, terpadu dan terkoordinasi;

    c. Bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan

    tugas sebagaimana tercantum dalam butir

    diatas, perlu dibentuk Tim Penyusun Evaluasi

    Diri, Institusi dan Borang Akreditasi Program

    Studi Farmasi yang ditetapkan dengan Surat

    Keputusan Ketua Program Studi S-1 Farmasi

    Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan Pendidikan

    Imam Bonjol Cirebon;

  • 9

    Mengingat :

    1. Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Tentang

    Pendidikan Nasional.

    2. Peraturan Pemerintah Nomor : 60 Tahun 1999

    Tentang Pendidikan Tinggi.

    3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    Republik Indonesia Nomor : 06861/U/1994

    tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi.

    4. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

    Republik Indonesia Nomor : 216/D/O/2001

    tentang Pendirian Sekolah Tinggi Farmasi YPIB

    Cirebon.

    5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    Republik Indonesia Nomor : 187/U/1998 tentang

    Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

    6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    Republik Indonesia Nomor 188/U/1998 tentang

    Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi

    untuk Program Sarjana.

    7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor :

    216/D/0/2001 tentang Persetujuan Pemberian

    Ijin Penyelenggaraan Program Studi S-1

    Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB

    Cirebon.

  • 10

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan :

    PERTAMA : Membentuk Tim Penyusunan Evaluasi Diri Institusi

    dan Borang Akreditasi Program Studi S-1 Farmasi

    dengan susunan personalia dan rincian tugas-

    tugasnya sebagaimana tercantum dalam lampiran

    yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Surat

    Keputusan ini.

    KEDUA : Tugas pokok Tim tersebut pada Diktum PERTAMA di

    atas adalah sebagai berikut :

    a. Melaksanakan Penyusunan Evaluasi Diri,

    Institusi dan Borang Akreditasi sesuai

    dengan persyaratan yang telah ditentukan.

    b. Mengumpulkan dan menyediakan data dan

    informasi serta sarana dan prasarana yang

    dibutuhkan sebagaimana diatur dalam

    panduan pengisian.

    c. Melaksanakan koordinasi dengan pihak

    terkait yang dapat membantu kelancaran

    penyusunan Borang Akreditasi.

    d. Melaksanakan persiapan visitasi institusi

    untuk Akreditasi Program Studi.

    e. Melaksanakan tugas lain yang berkaitan

    dengan penyusunan Borang Akreditasi.

    f. Melaporkan kegiatan secara berkala kepada

    Ketua Program Studi S-1 Farmasi.

    KETIGA : Segala biaya yang berhubungan dengan

    pelaksanaan tugas Tim dibebankan kepada

    anggaran Program Studi S-1 Farmasi yang

    alokasi biayanya ditetapkan berdasarkan

    Keputusan Ketua Program Studi S-1 Farmasi.

  • 11

    KEEMPAT : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal

    ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian

    hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan

    perubahan sebagaimana mestinya.

    Ditetapkan Di Cirebon

    Pada Tanggal 4 Oktober 2013

    Ketua Sekolah Tinggi Farmasi

    (STF) YPIB

    H. Ahmad Azrul Z, M.Farm, Apt TEMBUSAN : 1. Yth. Bapak Ketua YPIB 2. Arsip

  • 12

    LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KETUA STF YPIB CIREBON Nomor : 026/STF/YPIB/2013 Tanggal : 04 Oktober 2013 Tentang : TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI DAN BORANG AKREDITASI PROGRAM STUDI S-1 FARMASI STF YPIB CIREBON

    SUSUNAN PERSONIL DAN RINCIAN TUGAS TIM PENYUSUNAN EVALUASI DIRI DAN BORANG AKREDITASI

    PROGRAM STUDI S-1 FARMASI STF YPIB CIREBON

    NO N A M A JABATAN RIWAYAT PENDIDIKAN TUGAS

    1. Dr. Badruzzaman, DEA, Apt (Ketua SPMI STF YPIB Cirebon)

    Penanggung jawab

    S.1 ITB (Farmasi) S.2 Montepielier Prancis (Therapi) S.3 Montepielier Prancis (Therapi)

    Memberikan pengarahan dalam penyusunan evaluasi diri program studi dan bertanggungjawab atas materi hasilnya.

    2. H. Ahmad Azrul Z, M.Farm, Apt (Ketua STF YPIB Cirebon)

    Ketua (Farmasi) S.2. Pancasila Jakarta (Farmasi)

    Mengkoordinasi kegiatan penyusunan evaluasi diri, dan borang akreditasi.

    Menyiapkan Profil Program Studi

    3. Bambang Karsidin, M.Si. (Ketua BAAK STF YPIB Cirebon)

    Sekretaris S.1 UNNES Semarang (Pend. Kimia) S-2 UNMA Majalengka

    Menyiapkan data-data kemahasiswaan.

    4. Drs. H. Rumli R.S, Apt (PK I STF YPIB Cirebon)

    Anggota S.1. ITB (Farmasi)

    Menyiapkan data-data akademik.

    5. Drs. H. Rohman. AK (Dosen STF YPIB Cirebon)

    Anggota S.1. UNSAP Sumedang (Pend. Bhs. Indonesia)

    Penelitian dan pengabdian masyarakat.

  • 13

    NO N A M A JABATAN RIWAYAT PENDIDIKAN TUGAS

    6. Iin Kurniawati, S.Farm (Bendahara STF YPIB Cirebon)

    Anggota S.1. STF YPIB Cirebon (Farmasi)

    Menyiapkan data-data pemasukan dan pengeluaran keuangan.

    7. Hadi Supriyadi (STAF STF YPIB Cirebon)

    Anggota SMA Menyiapkan data-data kepegawaian dan umum.

    8. Luky Septiansyah , S.Farm, Apt (STAF STF YPIB Cirebon)

    Anggota S.1. STF YPIB Cirebon (Farmasi)

    Menyiapkan data-data registrasi dan yudisium/lulusan. Menyiapkan data-data kemahasiswaan dan alumni. Menyiapkan data-data perpustakaan.

    Operator Komputer

    Ketua STF YPIB Cirebon

    H. Ahmad Azrul Z, M.Farm, Apt

  • 14

    BAB I

    DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

    KOMPONEN A

    VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

    A.1 VISI DAN MISI

    Visi STF YPIB Cirebon

    Visi Program Studi S-1 Farmasi adalah menjadikan Sekolah

    Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon menjadi perguruan tinggi

    unggulan, yang religius dan menjadi mitra pemerintah daerah

    dalam mencapai Indonesia Sehat adalah Menjadi pusat

    unggulan di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat dalam

    penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian

    masyarakat di bidang Farmasi yang kompenten dalam

    bidangnya dan merupakan penjabaran dari visi STF yaitu

    menyelenggarakan Tridarma Perguruan Tinggi yang terdiri dari

    pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, yang

    ditujukan bagi pemanfaatan dan mengikuti perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan

    yang professional serta menjunjung tinggi harkat dan martabat

    manusia, bermoral tinggi serta beretika dalam menjalankan

    profesinya.

    Misi STF YPIB Cirebon

    Misi yang diemban oleh Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB

    Cirebon adalah : mencetak Sarjana Farmasi dengan integritas

    kepribadian yang tinggi berlandaskan iman dan taqwa yang

    kuat, sehingga mampu menerapkan pengetahuan secara

    mandiri dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan

    masyarakat.

    a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu farmasi yang unggul

    dengan mengembangkan pola belajar yang inovatif;

  • 15

    b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan keilmuan

    yang berkaitan dengan ilmu farmasi untuk meningkatkan

    kemampuan dan keterampilan lulusan yang islami

    c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam

    bidang kefarmasian berdasarkan hasil penelitian yang tepat

    guna dalam pelayanan dan pemberdayaan masyarakat

    d. Menyelenggarakan kerjasama dan kemitraan dengan

    berbagai pihak dalam bidang ilmu farmasi baik pemerintah

    daerah, propinsi maupun pusat.

    A.2 TUJUAN

    Agar Program Studi S-1 Farmasi yang lulus diharapkan mampu :

    a. Menghasilkan Sarjana Farmasi (S. Farm) yang berkemampuan

    tinggi dalam masalah kefarmasian yang unggul

    b. Menghasilkan lulusan yang berperilaku islami, berdedikasi tinggi

    dan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan-

    teknologi terutama dalam bidang ilmu Farmasi dengan penguatan

    tenaga pendidik dan kependidikan.

    c. Menghasilkan karya-karya ilmiah, penelitian dan pengabdian

    dalam bidang farmasi yang terpublikasi dan berkualitas;

    A.3 SASARAN

    Sasaran Program Studi S-1 Farmasi adalah untuk menyiapkan

    mahasiswa lulusannya agar memiliki :

    a. Kemampuan menerapkan dan mengembangkan pengetahuan

    dalam bidang Kefarmasian.

    b. Mempunyai wawasan keilmuan yang teoritis dan praktis sehingga

    mampu diimplementasikan dimanapun ia bekerja.

    c. Mendukung program pemerintah dan atau lembaga swasta.

  • 16

    KOMPONEN B

    TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN

    PENJAMINAN MUTU

    B.1 TATA PAMONG (GOVERMANCE)

    (1) Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi Program Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi

    Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon didasarkan

    atas Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan

    Pendidikan Imam Bonjol Cirebon. Struktur Organisasi Program

    Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan Pendidikan

    Imam Bonjol Cirebon dapat dilihat pada Lampiran 1.

    Personil Program Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi

    Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon :

    Ketua STF : H. Ahmad Azrul Z, M.Farm, Apt Pembantu Ketua I : Drs. H. Rumli RS, Apt Pembantu Ketua II : Iin Kurniawati, S.Farm Pembantu Ketua III : Dr. Badruzzaman, DEA, Apt

    (a) Operasional Bagian Kemahasiswaan : Drs. H. Rohman A.K. Administrasi : Bambang Karsidin, S.Pd Keuangan : Dijah, Amd A.K

    (b) Unsur Penunjang Pustakawan : Taufik Ridwan, M.Hum.

    (c) Laboran : Lidya Indhayani, S.Si, Apt

    (2) Tugas Pokok, Fungsi dan Wewenang Ketua

    a. Uraian Tugas

    1. Memimpin pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan di

    program studi sesuai dengan program kerja pendidikan yang

    telah ditetapkan di STF YPIB Cirebon.

    2. Melakukan koordinasi kepada Kabag. Administrasi Akademik

    dan Kemahasiswaan dalam melaksanakan program

    pendidikan yang telah ditetapkan.

  • 17

    3. Memimpin penyelenggaraan Ujian Akhir Program di program

    studi dengan koordinasi kepada Kabag. Administrasi

    Akademik dan Kemahasiswaan dengan mengacu kepada

    pedoman pelaksanaan UAP yang telah ditetapkan.

    4. Melaksanakan program kegiatan penelitian dan pengabdian

    masyarakat dengan mempelajari ilmu pengetahuan dan

    teknologi, visi dan misi pendidikan dengan melakukan

    koordinasi kepada Ka. Unit Penelitian dan Pengabdian

    Masyarakat dengan mengacu kepada pedoman

    penyelenggaraan pendidikan yang berlaku.

    5. Melaksanakan bimbingan dan evaluasi kegiatan mahasiswa

    di lahan praktek dengan melakukan koordinasi dengan Ka.

    Unit PPM juga dengan pembimbing dari lahan praktek.

    6. Melaksanakan pembinaan pegawai di program studi sesuai

    dengan bidang keahlian masing-masing pegawai.

    7. Menyusun laporan data dosen/pengajar sesuai materi yang

    diberikan pada awal Semester untuk disampaikan kepada

    Kabag. Administrasi Umum melalui Kaur Personalia untuk

    pembuatan SK Penetapan dan Surat Tugas sebagai Dosen

    dari Ketua STF.

    8. Menyusun proposal kegiatan dan anggaran biaya sesuai

    dengan program kegiatan di program studi yang telah

    disusun oleh PK I dan telah ditetapkan oleh Ketua STF.

    9. Mengajukan dan mengelola anggaran kegiatan di program

    studi yang telah disusun oleh PK I dan telah ditetapkan oleh

    Ketua STF.

    10. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban

    anggaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan program

    yang telah ditetapkan untuk disampaikan kepada Ketua STF

    melalui PK I Bidang Akademik dan PK II Bidang Umum,

    Keuangan dan Personalia serta disampaikan kepada Kabag.

    Administrasi Umum.

  • 18

    11. Melaporkan pegawai yang tidak disiplin dan lalai dalam

    melaksanakan tugas atau tidak sesuai dengan peraturan

    yang telah ditetapkan baik aturan/tata tertib sebagai pegawai

    maupun aturan tentang Pelaksanaan Tugas pegawai sesuai

    dengan jabatannya, kepada PK II melalui Kaur. Personalia

    untuk dibahas dengan Kabag. Adm. Umum dan Ketua STF.

    12. Melaporkan mahasiswa yang bermasalah dibidang

    Akademik kepada PK I Bidang Akademik melalui Kabag.

    Adm. Akademik dan Kemahasiswaan untuk disampaikan

    dan dibahas dengan PK III Bidang Kemahasiswaan dan

    Ketua STF.

    13. Melaporkan mahasiswa yang bermasalah dibidang

    Keuangan kepada PK II Bidang Umum, Kepegawaian dan

    Keuangan melalui Kabag. Adm. Akademik dan

    Kemahasiswaan untuk disampaikan dan dibahas dengan PK

    III Bidang Kemahasiswaan dan Ketua STF.

    14. Mengajukan pengeluaran surat kepada Kabag. Administrasi

    Umum sesuai dengan kebutuhan dibidang penyelenggaraan

    pendidikan.

    15. Melaksanakan kerjasama dengan pihak atau instansi yang

    terkait dalam penyelenggaraan pendidikan demi tercapainya

    keberhasilan program penyelenggaraan pendidikan yang

    telah ditetapkan.

    16. Mengerjakan tugas lain yang diberikan Ketua STF yang

    berkaitan dengan Pendidikan di program studi yang

    dipandang bisa meningkatkan keberhasilan

    penyelenggaraan pendidikan.

    17. Menetapkan laporan Semesteran dan Tahunan melalui

    evaluasi dan mempelajari hasil analisa data dari laporan

    pelaksanaan kegiatan pendidikan yang telah dilaksanakan

    sebagai bahan acuan pembuatan laporan penyelenggaraan

  • 19

    pendidikan di program studi sesuai dengan tahun

    penyelenggaraan pendidikan.

    18. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil

    penyelenggaraan pendidikan di program studi kepada Ketua

    STF melalui PK I Bidang Akademik dan selanjutnya untuk

    dijadikan laporan pertanggung jawaban Ketua STF kepada

    Ketua YPIB Cirebon dan KOPERTIS Wilayah IV Jabar dan

    Banten.

    (3) Tugas dan Wewenang Bagian Perpustakaan

    Tugas dan wewenang bagian perpustakaan, sebagai berikut :

    1. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan usulan

    pengembangan unit perpustakaan sesuai dengan

    perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta visi dan

    misi penyelenggaraan pendidikan

    2. Menyusun usulan program pada unit perpustakaan, meliputi

    usulan penggunaan dan kegiatan, serta pengadaan bahan

    pustaka dan perangkat kerja pada unit perpustakaan dengan

    mengolah dan menganalisa data usulan yang disusun dan

    menyesuaikan dengan kebijakan Direktur tentang peraturan

    pelaksanaan penggunaan unit penunjang secara terpadu, serta

    pertimbangan mempelajari perkembangan ilmu pengetahuan

    dan teknologi dibidang pendidikan kesehatan, disampaikan

    kepada Ketua STF melalui PK I Bidang Akademik dan

    diinformasikan kepada Kabag. Adm. Umum

    3. Menyusun rencana anggaran pengadaan, pemeliharaan dan

    perbaikan di unit perpustakaan dengan mempelajari rencana

    program kerja di Unit Perpustakaan secara khusus dan secara

    umum di STF YPIB Cirebon dan Unit, untuk disampaikan

    kepada Ketua STF melalui PK. II bidang Adm. Umum dan

    Keuangan serta diinformasikan kepada Kabag. Adm. Umum.

  • 20

    4. Menyusun rencara program kerja pada unit perpustakaan

    dengan menyesuaikan dengan rencana program dan alokasi

    anggaran yang telah ditetapkan untuk disampaikan kepada

    Ketua STF melalui PK. I bidang Akademik dan diinformasikan

    kepada Kabag. Adm. Umum

    5. Mengkoordinir penyelenggaraan pelayanan pada unit

    perpustakaan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah

    ditetapkan dalam kebijakan Ketua STF tentang peraturan

    pelaksanaan penggunaan unit penunjang secara terpadu dan

    terencana, dan berkoordinasi dengan PK. III bidang

    Kemahasiswan agar pelaksanaan bisa berjalan secara efektif.

    6. Melaksanakan pendataan dan pemeliharaan bahan pustaka

    pada Unit Perpustakaan secara berkala sesuai dengan

    peraturan yang berlaku agar pelayanan dapat berjalan dengan

    efektif juga agar dapat diketahui kekurangan bahan pustaka

    sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

    7. Menyusun laporan triwulan data barang Inventaris di unit

    perpustakaan sesuai dengan kebijakan Ketua STF di bidang

    Adm. Umum untuk disampaikan kepada Ketua STF melalui

    PK.II Bidang Adm. Umum dan Keuangan serta diinformasikan

    ke Kabag. Adm. Umum sebagai bahan penyusunan rancangan

    program pendidikan yang akan diajukan kepada Ketua YPIB.

    (4) Tugas dan Wewenang Bagian Keuangan

    Tugas dan wewenang bagian keuangan adalah sebagai

    berikut :

    1. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan usulan Rencana

    Keuangan Tahunan.

    2. Menerima dan mengeluarkan dana untuk kegiatan operasional

    dengan persetujuan BAAK.

    3. Menerima pembayaran dari mahasiswa.

    4. Membuat laporan anggaran biaya kepada BPH.

  • 21

    5. Mengeluarkan dana untuk pembelian ATK dan inventaris

    barang.

    6. Mengeluarkan dana untuk pembelian alat dan bahan-bahan

    praktikum.

    (5) Tugas dan Wewenang Bagian Laboratorium

    Tugas dan wewenang bagian laboratorium adalah sebagai berikut :

    1. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan usulan

    pengembangan Unit Lab. Sesuai dengan perkembangan Ilmu

    Pengetahuan dan Teknologi di bidang Pendidikan Kesehatan,

    Visi dan misi pendidikan serta disesuaikan dengan kebutuhan

    di masyarakat, untuk disampaikan kepada Ketua STF melalui

    PK. I Bidang Akademik dan diinformasikan kepada Kabag.

    Adm. Umum.

    2. Menyusun usulan program kegiatan di Unit Lab. meliputi

    usulan penggunaan, pengadaan alat dan perangkat kerja pada

    Unit Lab. dengan mempertimbangkan hasil evaluasi dan

    analisis data usulan dari PK. I dan Kabag. Akademik untuk

    disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan

    sekarang yang mengacu kepada perkembangan Ilmu

    Pengetahuan dan Teknologi dibidang pendidikan kesehatan,

    untuk disampaikan kepada Ketua STF melalui Kabag. Adm.

    Akademik dan Kemahasiswaan.

    3. Menyusun usulan rencana anggaran di Unit Lab. dengan

    mempelajari rencana program Pendidikan dan laboratorium

    serta perbandingan dengan laporan program sebelumnya

    untuk disampaikan kepada PK. II dan dikoordinasikan dengan

    Kabag. Adm. Umum untuk disetujui Ketua STF dan diajukan

    kepada Ketua YPIB.

    4. Menyusun rencana program kegiatan Unit Lab. dengan

    mengacu kepada rencana program dan anggaran yang telah

    ditetapkan untuk disampaikan kepada Ketua STF melalui

  • 22

    Kabag. Adm. Umum dan diinformasikan kepada PK. I Bidang

    Akademik.

    5. Mengkoordinir penyelenggaraan pelayanan pada Unit Lab.

    sesuai dengan rencana kegiatan yang telah ditetapkan

    berdasarkan program terpadu dan terencana dan dilaporkan

    kepada PK. I melalui Kabag. Akademik dan Kemahasiswaan

    sebagai bahan laporan ke Ketua STF.

    6. Melaksanakan pemeliharaan dan penyusunan data-data

    sarana dan prasarana sebagai barang inventaris di Lab. sesuai

    kebijakan Ketua STF dan peraturan yang berlaku dibidang

    Administrasi Umum dan dilaporkan kepada Ketua STF melalui

    Kabag. Adm. Umum, dan diinformasikan kepada PK. II sebagai

    data laporan Semesteran dan Tahunan kepada Ketua YPIB.

    7. Menyusun usulan pengadaan, perbaikan dan penghapusan

    barang inventaris di Lab. dengan pertimbangan hasil evaluasi

    dan analisis data untuk disesuaikan dengan kebutuhan

    penyelenggaraan pendidikan melalui perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi bidang pendidikan kesehatan,

    untuk disampaikan pada PK. II bidang Adm. Umum dan

    keuangan untuk dikoordinasikan dengan Kabag. Adm. Umum

    untuk disetujui Ketua STF dan diajukan kepada Ketua YPIB.

    8. Menyusun laporan eksekutif Unit Lab. dengan mengacu kepada

    data-data hasil evaluasi dan analisis serta laporan dari sivitas

    akademika untuk disampaikan kepada PK. I Bidang Akademik

    sebagai bahan laporan kepada Ketua STF supaya bila ada

    permasalahan bisa diatasi dengan cepat dan tepat.

    9. Menyusun laporan Semesteran dan Tahunan Unit Lab.

    Berdasarkan kumpulan data-data penggunaan lab. untuk

    disampaikan kepada Ketua STF melalui PK.I Bidang Akademik

    sebagai bahan laporan ke Ketua YPIB.

    10. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan

    tugasnya kepada Ketua STF melalui pertangungjawaban

  • 23

    kepada PK. I Bidang Akademik dan diinformasikan kepada

    Kabag. Adm. Umum.

    (6) Mekanisme dan Tata Kerja

    Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Farmasi

    Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon Nomor :

    033/SK/YPIB/2012 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja

    STF YPIB Cirebon, setiap pimpinan satuan organisasi di

    lingkungan STF YPIB Cirebon wajib menerapkan prinsip

    koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan

    horizontal serta bertanggung jawab memberikan bimbingan serta

    petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

    Berdasarkan kondisi dari tata pamong dan mekanisme kerja yang

    dilaksanakan di Program Studi S-1 Farmasi, maka dapat diketahui hal-

    hal sebagai berikut :

    (1) Kekuatan (Strength) :

    (a) Struktur Organisasi relatif sederhana

    (b) Jumlah personil sedikit

    (c) Distribusi pekerjaan relatif mudah dengan bobot pekerjaan yang

    relatif merata di semua bidang, sehingga cukup kooperatif dan

    koordinatif.

    (d) Tingkat hierarki cukup rendah, sehingga pengendalian mudah

    dilakukan.

    (2) Kelemahan (Weakness) :

    (a) Dalam hal tertentu masih terdapat personil yang rangkap

    jabatan, sehingga organisasi kurang efektif.

    (b) Tingkat imbalan atau balas jasa yang relatif rendah, belum

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mengingat kondisi

    anggaran belum memungkinkan.

    (3) Peluang (Opportunity) :

    (a) Pengembangan organisasi cukup memungkinkan, mengingat

    potensi sumber daya manusia di lingkungan cukup tersedia.

  • 24

    (b) Dukungan Pemerintah Daerah cukup baik dan akomodatif.

    (4) Hambatan (Threats) :

    Keterbatasan sumber daya financial.

    B.2 PENGELOLAAN PROGRAM

    (1) Kepemimpinan

    Berdasarkan SK Ketua Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan

    Pendidikan Imam Bonjol Cirebon Nomor:

    001/SK/YPIB/KPG/2013 Program Studi S-1 Farmasi dipimpin

    oleh seorang Ketua Program Studi yang bertanggung jawab

    langsung kepada Ketua.

    Dalam hal Ka. Program Studi berhalangan dalam jangka waktu

    tertentu atau berhalangan Wakil Ka Program Studi melakukan

    tugas-tugas Ka Program Studi sesuai dengan perundang-

    undangan yang berlaku.

    (2) Perencanaan dan Pengembangan Program

    Dengan keberadaan kelembagaan yang sangat strategis di

    daerah melihat daya dukung komponen eksternal dan internal,

    dua hal ini merupakan sesuatu yang dapat memungkinkan

    dikaji dan dianalisis dengan seksama sebagai bahan masukan

    dalam menentukan perencanaan dan akan dikembangkan pada

    program studi.

    (3) Pelacakan Lulusan

    Program Studi S-1 Farmasi berupaya melakukan pelacakan

    lulusan, yang secara sederhana dituangkan dalam Laporan

    Hasil Pelacakan. Pelacakan lulusan program studi dilakukan

    dengan tujuan untuk mengetahui :

    (a) Bidang pekerjaan yang dimasuki lulusan

    (b) Sektor pekerjaan yang lebih banyak menyerap lulusan

    (c) Persentase lulusan yang diserap lapangan kerja

    (d) Rata-rata waktu yang diperlukan lulusan untuk memperoleh

    pekerjaan

  • 25

    (e) Kesulitan-kesulitan yang dialami lulusan dalam memperoleh

    pekerjaan

    Pelacakan lulusan Program Studi S-1 Farmasi dilakukan

    dengan menggunakan metode kuisioner. Kuisioner ini disebar

    kepada lulusan Program Studi S-1 Farmasi, untuk mengisi

    beberapa informasi yang dibutuhkan oleh lembaga.

    Pelacakan dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :

    (a) Penyusunan Parameter Kuisioner

    (b) Penyebaran Kuisioner

    (c) Tabulasi Data

    (d) Penyusunan Laporan

    Susunan Personalia Pelaksana Pelacakan Lulusan S-1

    Farmasi STF YPIB Cirebon adalah sebagai berikut :

    Ketua : Ketua STF YPIB Cirebon

    Sekretaris : Pembantu Ketua I

    Anggota : 1. Pembantu Ketua II

    2. Pembantu Ketua III

    3. Kasubag Akademik dan kemahasiswaan

    (4) Jaminan Mutu Program Studi dan Lembaga Perguruan

    Tinggi

    Perkuliahan diselenggarakan sesuai dengan penerapan

    sistem satuan kredit semester. Karena itu setiap mahasiswa

    pada awal semester diberi kesempatan untuk merencanakan

    sendiri beban studi yang akan diambil dengan petunjuk dari

    dosen wali akademik sesuai dengan prestasi yang telah

    dicapai.

    Bentuk perkuliahan terdiri dari 3 jenis yaitu :

    (a) Perkuliahan di kelas.

    (b) Praktikum laboratorium, workshop dan sebagainya.

    (c) PKL atau KKN.

  • 26

    Jumlah minggu perkuliahan dalam satu semester adalah 14 -

    16 minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir

    semester dengan perincian sebagai berikut :

    (a) Tatap muka : 12 - 14 minggu

    (b) Ujian Tengah Semester : 1 minggu

    (c) Ujian Akhir Semester : 1 - 2 minggu

    Bagi dosen yang belum mencapai jumlah minimal 12 kali

    pertemuan diharuskan melengkapi perkuliahan sebelum masa

    ujian dimulai. Penilaian Keberhasilan Studi setiap Mata Kuliah

    ditentukan atas dasar :

    (a) Penilaian terhadap keberhasilan studi mahasiswa untuk

    setiap mata kuliah didasarkan kepada tiga kemungkinan

    sistem penilaian yang pelaksanaannya dapat disesuaikan

    dengan sifat masing-masing mata kuliah.

    (b) Menggunakan Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP),

    yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan.

    (c) Menggunakan Sistem Penilaian Acuan Norma (PAN),

    yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang

    mahasiswa dengan nilai kelompoknya.

    (d) Menggunakan Sistem Gabungan antara PAP dengan

    PAN, yaitu dengan menentukan batas kelulusan terlebih

    dahulu, kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif

    dengan nilai kelompoknya.

    (e) Nilai prestasi studi setiap mata kuliah merupakan hasil

    kumulatif dari komponen tugas, ujian tengah semester dan

    ujian akhir semester.

    (f) Hasil penilaian dinyatakan dengan nilai bobot sebagai

    berikut : A=4, B=3, C=2, D=1 dan E=0.

    (g) Bila seorang mahasiswa belum dapat melengkapi tugas

    salah satu komponen dari suatu mata kuliah pada saat

  • 27

    yang telah ditentukan, maka yang bersangkutan

    dinyatakan belum lengkap untuk mata kuliah tersebut.

    Mahasiswa yang bersangkutan masih diberi kesempatan

    untuk melengkapi komponen tersebut dalam waktu paling

    lama 1 bulan. Jika dalam waktu yang ditentukan

    komponen tersebut belum juga dilengkapi maka

    mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan gagal dengan

    nilai E dalam mata kuliah tersebut. Nilai gagal atau E

    diberikan kepada mahasiswa apabila kadar pengetahuan

    mahasiswa terhadap materi perkuliahan dinilai oleh dosen

    mata kuliah yang bersangkutan berada di bawah

    penguasaan minimal kadar pengetahuan yang telah

    ditentukan. Nilai E diperhitungkan dalam penentuan IP.

    (h) Bila seorang mahasiswa mengundurkan diri secara sah

    untuk suatu mata kuliah, maka mahasiswa tersebut diberi

    tanda kosong (K), sehingga mata kuliah tidak turut

    diperhitungkan dalam menentukan IP pada akhir

    semester.

    (i) Persyaratan mengikuti ujian akhir semester :

    Sudah menyelesaikan dan menyerahkan tugas-tugas

    yang berhubungan dengan mata kuliah yang

    bersangkutan.

    Tidak dalam keadaan mengalami sanksi akademik.

    Telah menyelesaikan administrasi keuangan sesuai

    dengan kebijakan yang ditentukan lembaga.

    (j) Pelaksanaan Ujian

    Ujian diadakan dua kali dalam satu semester yaitu ujian

    tengah semester dan ujian akhir semester.

    Ujian dilaksanakan di bawah tanggung jawab Ketua

    Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

    Pengaturan jadwal ujian dikoordinasikan oleh Pembantu

    Ka. Program Studi I sesuai dengan kalender akademik.

  • 28

    Penilaian keberhasilan studi akhir semester dilakukan

    pada setiap akhir semester, meliputi seluruh mata kuliah

    yang diambil oleh mahasiswa selama semester tersebut

    dengan menggunakan Rumus IP sebagai berikut :

    Keterangan :

    IP : Indeks Prestasi

    X : Nilai Mata Kuliah

    Y : Satuan Kredit Semester (SKS) untuk Mata

    Kuliah tersebut. Hasil penilaian dihitung sampai

    dua desimal dan dapat digunakan untuk

    menentukan beban studi yang boleh diambil

    pada semester berikutnya.

    (5) Dampak Proses Penjaminan Mutu terhadap Pengalaman

    Belajar Mahasiswa.

    Berdasarkan kondisi dari pengelolaan lembaga institusi di Program

    Studi S-1 Farmasi, maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :

    (1) Kekuatan (Strength) :

    (a) Kepemimpinan yang solid dan progresif.

    (b) Perencanaan dan pengembangan program studi.

    (c) Jalinan kerjasama cukup baik.

    (2) Kelemahan (Weakness) :

    (a) Keterbatasan dana untuk merealisasikan rencana dan

    pengembangan program studi.

    (b) Alumni sering pindah alamat atau tempat tugas tanpa

    memberikan informasi.

    (c) Rendahnya tingkat penyerapan tenaga kerja, baik

    CPNS maupun Swasta akibat atau dampak krisis multi

    dimensional.

    (3) Peluang (Opportunity) :

  • 29

    (a) Lingkungan sangat kondusif untuk pengembangan

    pendidikan.

    (b) Sosialisasi yang efektif dan berkesinambungan akan

    mempermudah kepada masyarakat khususnya para

    alumni untuk memberikan informasi mengenai

    keberadaannya.

    (4) Hambatan (Threats) :

    (a) Perekrutan tenaga dosen yang mempunyai kualifikasi

    yang sesuai dan mempunyai kepangkatan akademik.

    (b) Wadah atau ikatan alumni yang sudah terbentuk tidak

    dapat bekerja sesuai dengan harapan.

    (c) Masih kurangnya partisipasi alumni dalam memberikan

    informasi mengenai keberadaannya masing-masing.

    B.3 PENJAMINAN MUTU

    (1) Kajian Kurikulum, Monitoring dan Mekanisme Umpan balik Bagi

    Mahasiswa, Dosen Penguji Eksternal

    Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi

    dilakukan melalui pengaturan :

    (a) Bentuk Perkuliahan

    Perkuliahan di kelas

    Praktikum laboratorium, workshop dan sebagainya.

    KKN dan PKL.

    (b) Frekuensi Perkuliahan

    Jumlah perkuliahan dalam satu semester adalah 14 - 16

    minggu, dengan perincian :

    Tatap Muka : 12 - 14 minggu

    UTS : 1 minggu

    UAS : 1 - 2 minggu

    (c) Bagi dosen yang belum mencapai jumlah minimal

    12 kali pertemuan diharuskan melengkapi perkuliahan

    sebelum masa ujian dimulai.

  • 30

    (d) Untuk praktikum dan kerja lapangan jumlah pertemuan

    ditentukan khusus menurut kebutuhan praktikum dan

    kebutuhan kerja lapangan tersebut.

    (e) Penyesuaian bobot kurikulum dengan proporsi sebagai

    berikut :

    Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dengan

    proporsi 12%.

    Mata Kuliah Keahlian dan Keterampilan (MKK)

    dengan proporsi 30%.

    Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) dengan proporsi

    50%.

    Mata Kuliah Pengembangan Perilaku Bermasyarakat

    (MPB) dengan proporsi 2%

    Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) dengan

    proporsi 6%

    (f) Membuat mekanisme monitoring dan evaluasi kegiatan

    yang tugas pokoknya untuk mencari dan mengevaluasi

    pelaksanaan perkuliahan dalam satu tahun akademik

    serta melakukan penyusunan hasil evaluasi sebagai input

    untuk melakukan perbaikan-perbaikan.

    (g) Membuat mekanisme umpan balik dari mahasiswa dan

    dosen sejawat mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan.

    (2) Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga

    diharapkan melalui upaya-upaya pengelolaan mutu secara

    internal melalui pengaturan : bentuk perkuliahan, frekuensi

    perkuliahan, disiplin dosen, efektivitas jadwal praktikum,

    penyesuaian bobot kurikulum dan pembuatan mekanisme

    monitoring dan umpan balik mampu dapat menjamin mutu

    perkuliahan yang efektif dan efisien.

    (3) Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman belajar

    mahasiswa.

  • 31

    Berdasarkan hasil kuisioner yang diedarkan kepada mahasiswa

    dan berdasarkan umpan balik yang disalurkan melalui organisasi

    kemahasiswaan maupun melalui kotak saran, sudah cukup

    menunjukkan adanya peningkatan pada mutu proses belajar

    mengajar. Kelemahan yang masih dirasakan oleh mahasiswa

    yaitu pada masih terbatasnya fasilitas belajar, seperti :

    laboratorium dan perpustakaan.

    (4) Pengembangan Program

    Dalam rangka pengembangan program dilakukan upaya-upaya,

    antara lain :

    (a) Bagi para mahasiswa dikembangkan program-program,

    magang/pencangkokan, pelatihan kemampuan meneliti,

    pelatihan prakarsa mandiri/inkubator bisnis/kewirausahaan.

    (b) Bagi dosen, dikembangkan program-program : pelatihan

    kemampuan meneliti, pelatihan penulisan bahan ajar/kuliah

    dan praktikum serta program peningkatan profesionalisme

    kerja/kemampuan administratif, pengetahuan komputer dan

    lain-lain.

    (5) Metodologi Baku Mutu (Benchmarking)

    Dalam upaya mempertahankan pencapaian mutu pengajaran

    telah, sedang dan terus dilakukan pembenahan dan

    peningkatan/ perbaikan-perbaikan pada komponen-komponen :

    (a) Pengelolaan program studi, meliputi pengelolaan DHMD,

    KRS, KHS, Jumlah SKS yang ditempuh dan lain-lain.

    (b) Perbaikan kurikulum.

    (c) Perbaikan proses belajar mengajar (applied approach) lebih

    mengembangkan azas kreatifitas, inisiatif dan kesetaraan.

    (d) Perbaikan sistem evaluasi.

    (e) Perbaikan, pengembangan dan pengadaan sarana

    pendidikan dan lain-lain.

    (6) Penilaian dan Pengembangan Pranata Kelembagaan

  • 32

    Dalam rangka mencapai produktivitas dan efektivitas kerja

    lembaga, ditekankan melalui pengembangan dan pengkajian

    Susunan Organisasi dan Tata Kerja yang ada relevansinya

    dengan tuntutan kebutuhan dan produktivitas kerja yang dicapai

    melalui evaluasi periodik, dapat diketahui efektivitas atau

    inefektivitas lembaga dalam rangka penyelenggaraan atau

    operasionalisasi kegiatan perguruan tinggi.

    (7) Akreditasi / Evaluasi Internal

    Selain melakukan konsolidasi internal dalam rangka optimalisasi

    dan efektivitas pekerjaan dalam rangka meningkatkan dan

    mengembangkan operasionalisasi kelembagaan. Upaya

    selanjutnya adalah pengisian dan pemenuhan barang sebagai

    prasyarat peningkatan akreditasi perguruan tinggi sebagai upaya

    evaluasi eksternal.

    Berdasarkan kondisi dari Sistem Peningkatan dan Pengendalian Mutu

    di Program Studi S-1 Farmasi, maka dapat diketahui hal-hal sebagai

    berikut :

    (1) Kekuatan (Strength) :

    (a) Adanya dukungan dari pihak Program Studi S-1 Farmasi

    dalam peningkatan pengendalian mutu.

    (b) Tersedianya sumber daya manusia untuk meningkatkan serta

    mengendalikan mutu pelayanan.

    (2) Kelemahan (Weakness) :

    (a) Program peningkatan dan pengendalian mutu yang

    terintegrasi belum ada.

    (b) Belum ada lembaga pengendalian mutu pembelajaran.

    (3) Peluang (Opportunity) :

    (a) Masih besarnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga

    Program Studi S-1 Farmasi, ditandai makin meningkatnya

    animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan putra-

    putrinya di Program Studi S-1 Farmasi.

  • 33

    (b) Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

    mutu pendidikan.

    (4) Hambatan (Threats) :

    (a) Dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah saat ini,

    merupakan salah satu kendala dalam peningkatan mutu

    dibidang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan daerah.

    (b) Semakin mahalnya biaya untuk sarana pendukung didalam

    peningkatan mutu pendidikan.

  • 34

    KOMPONEN C

    MAHASISWA DAN LULUSAN

    C.1 KEMAHASISWAAN

    1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Mahasiswa

    Sistem Seleksi Rekrutmen mahasiswa Program Studi S-1

    Farmasi dilakukan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru STF

    YPIB Cirebon yang setiap tahun dibentuk melalui Surat Keputusan

    Ketua STF YPIB Cirebon. Kegiatan penerimaan mahasiswa baru

    diarahkan pada kegiatan pemasangan spanduk, kunjungan ke setiap

    SLTA, pemasangan brosur dan pengiriman surat himbauan ke

    Dinas/Instansi Pemerintah dan Sekolah, penempelan stiker, dan lain-

    lain.

    Aspek yang diukur meliputi kualifikasi kemampuan bidang

    studi Matematika Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum (IPA

    Terpadu).

    Penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan setiap awal tahun

    akademik dan dilaksanakan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa

    Baru (PPMB) dengan persyaratan sebagai berikut :

    (a) Mengisi formulir pendaftaran

    (b) Menyerahkan photo copy STTB yang telah dilegalisir

    (c) Pas Photo terbaru

    (d) Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Dokter

    (e) Surat Keterangan Kelakuan Baik

    (f) Bagi mahasiswa alih program dan pindahan agar melampirkan

    surat pengantar dan transkrip nilai dari perguruan tinggi asal.

    Evaluasi Hasil Seleksi dilakukan untuk memperoleh

    informasi mengenai mutu calon mahasiswa yang memasuki program

    studi. Dari hasil evaluasi umumnya terlihat bahwa kemampuan dari

    calon mahasiswa baru masih terdapat kelemahan, terutama untuk

    materi Bahasa Inggris, Matematika dan Biologi.

  • 35

    Untuk menentukan kelulusan berdasarkan seleksi belum

    dapat dilaksanakan berdasarkan penilaian absolut, tetapi masih

    menggunakan sistem distribusi normal.

    Bagi calon mahasiswa yang telah dinyatakan lulus seleksi,

    berkewajiban menyelesaikan pembayaran daftar ulang, sumbangan

    dana pengembangan kampus, biaya penyelenggaraan perkuliahan

    serta biaya Satuan Kredit Semester (SKS). Pembayaran dapat

    dilakukan secara tunai maupun diangsur dalam 4 (Empat) kali

    angsuran selama 1 (satu) tahun, kecuali biaya daftar ulang.

    2. Profil

    Berdasarkan data yang ada, diperoleh gambaran adanya

    peningkatan jumlah mahasiswa yang signifikan. Perkembangan

    jumlah mahasiswa Program Studi S-1 Farmasi selama kurun waktu 5

    tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini :

    Data perkembangan jumlah mahasiswa 5 tahun terakhir

    Tahun Akade-mik

    Daya Tampung

    Jumlah Calon Mahasiswa Reguler

    Jumlah Mahasiswa Baru

    Ikut Seleksi Lulus

    Seleksi Regular bukan

    Transfer Transfer

    (3)

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    TS-4 100 62 50 50 0

    TS-3 100 145 110 110 2

    TS-2 100 167 120 120 18

    TS-1 100 203 180 180 17

    TS 100 276 240 240 44

    Jumlah 600 853 700 700 81

    3. Pelayanan Untuk Mahasiswa

    Pelayanan untuk kepentingan mahasiswa dilakukan melalui :

    (a) Bantuan Tutorial yang Bersifat Akademik

    Merupakan salah satu bentuk layanan pembimbingan yang

    dilaksanakan individual oleh dosen wali dalam upaya membantu

    mahasiswa untuk mengarahkan dan membimbing proses belajar

    serta mengevaluasi hasil yang telah dicapai yang kemudian

  • 36

    mengecek hambatan apa yang ditemui mahasiswa untuk dicari

    jalan keluar dalam upaya meningkatkan prestasi mahasiswa.

    (b) Informasi dan Bimbingan Karier

    Dalam upaya membantu mahasiswa untuk merencanakan studi

    satu jenjang penuh Program Studi S-1 Farmasi dilakukan oleh

    Dosen Wali.

    Untuk meningkatkan minat belajar, dilakukan kegiatan :

    Pelatihan-pelatihan melalui lembaga pengabdian pada

    masyarakat (LPM)

    Seminar-seminar yang berkaitan dengan bidang peminat

    Pendidikan dan Latihan (Diklat) di luar lembaga

    Membuat himpunan mahasiswa atau kelompok studi

    (c) Konseling Pribadi dan Sosial

    Dalam pertemuan bimbingan akademik pertama yang

    didiskusikan antara Dosen Wali dengan mahasiswa, yang

    kemudian diputuskan oleh mahasiswa adalah rencana

    keseluruhan Program Sarjana. Rencana studi ini dapat

    divisualisasikan kedalam bagan yang diisi dengan :

    1) Perkiraan waktu penyelesaian studi dalam satuan semester

    2) Perkiraan IPK akhir Program Sarjana yang ingin dicapai

    3) Perkiraan beban studi setiap semester

    4) Perkiraan IPK akhir tiap semester yang harus dicapai

    Semua Rencana Studi ini didasari oleh pemahaman

    terhadap beban studi kumulatif yang ditetapkan program studi

    yang dipilih, serta alur urutan dan kaitan semua mata kuliah yang

    ditetapkan dalam kurikulum.

    Agar bisa membantu mahasiswa merencanakan studi

    keseluruhan, maka dosen wali harus memahami seluk beluk

    kurikulum di program studinya, hal ini diperlukan untuk

    membantu mahasiswa dalam merencanakan studi setiap

  • 37

    semester. Dosen Wali perlu mempelajari dinamika kurikulum

    program studi, khususnya alur, urutan dan kaitan keseluruhan

    mata kuliah yang ditawarkan. Pemahaman terhadap alur, urutan

    dan keseluruhan mata kuliah ini merupakan syarat mutlak yang

    harus dipenuhi Dosen Wali.

    Apabila program studi yang ditempuh telah mulai

    menawarkan seluruh mata kuliah pada semester ganjil dan

    genap serta telah mulai memperkenankan mahasiswa memilih

    mata kuliah sendiri sejak awal semester pertama, barulah

    pengisian KRS ini memerlukan diskusi yang cukup mendalam

    dengan Dosen Wali. Artinya, program studi itu telah

    melaksanakan sistem kredit semester secara "murni".

    Pada prinsipnya Dosen Wali perlu memantau kemajuan studi

    mahasiswa bimbingannya, sehingga diperlukan suatu

    mekanisme yang sesuai. Dosen Wali akan memantau

    perkembangan studi mahasiswa dan mencatat interaksi timbal

    balik yang sangat penting antara Dosen Wali dengan mahasiswa

    selama studi dalam buku Panduan Akademik (PA). Oleh karena

    itu Dosen Wali dibekali buku Panduan Akademik sebanyak

    jumlah mahasiswa bimbingannya.

    Untuk Program S-1 Farmasi, buku Berkas Informasi

    Mahasiswa tersebut selain berisi identitas dan foto mahasiswa

    yang bersangkutan, juga akan berisi :

    Rencana Studi Lengkap Program S-1 Farmasi

    Rencana studi lengkap berisi waktu studi kumulatif (dengan

    waktu cadangannya), beban studi semesteran, dan lPK

    semesteran yang direncanakan mahasiswa untuk

    keseluruhan program. Sesuai dengan kenyataan

    perkembangan studi, maka rencana ini tiap akhir semester

    dapat dikoreksi dan diperbaharui.

    Kemajuan Studi Tiap Semester Program S-1 Farmasi pada

    dasarnya merupakan hasil Indeks Prestasi (IP) semacam

  • 38

    KHS, namun dapat ditambahkan informasi lain, misalnya

    sanksi akademik, peringatan Dosen Wali, catatan kejadian-

    kejadian serta tanda tangan Dosen Wali dan mahasiswa.

    Catatan Khusus Dosen Wali

    Catatan khusus berisi hal-hal khusus yang perlu dicatat,

    antara lain hubungan mahasiswa dengan Dosen Pengasuh

    Mata Kuliah, masalah-masalah yang menghambat program

    belajar, alasan penghentian studi sementara dengan izin Ka.

    Program Studi, penghentian studi sementara tanpa izin Ka.

    Program Studi dan sebagainya.

    Catatan Akhir Studi

    Berisi judul Karya Tulis Ilmiah (atau Laporan Tugas Akhir),

    waktu ujian komprehensif dan hasilnya; serta IPK akhir studi

    dan predikat kelulusan.

    4. Keterlibatan Mahasiswa Dalam Berbagai Komisi

    Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik antara lain berupa

    kegiatan Studi Banding, PBL Komunitas, Karya Wisata,

    Seminar/Diskusi, Keagamaan. Hal ini dilakukan dalam rangka

    peningkatan kualitas proses pembelajaran di Program Studi S-1

    Farmasi.

    5. Kegiatan Ekstra Kurikuler

    Kegiatan ekstra kurikuler bagi mahasiswa merupakan suatu kegiatan

    di luar perkuliahan yang diselenggarakan oleh, dari dan untuk

    mahasiswa. Kegiatan ekstra kurikuler yang ada di Program Studi S-1

    Farmasi diantaranya kegiatan kerohanian, olah raga, yang masing-

    masing kegiatan dipegang oleh Senat Mahasiswa.

    Secara operasional, kegiatan ekstra kurikuler meliputi kegiatan :

    a) Latihan Dasar Kepemimpinan

    b) Penyelenggaraan Seminar dan Diskusi Ilmiah

    c) Dan lain-lain.

  • 39

    Dalam rangka mendukung dalam pengembangan pribadi mahasiswa,

    selain mengikuti kegiatan proses pembelajaran, mahasiswa dituntut

    untuk aktif dalam pengembangan diri melalui kegiatan ekstra kurikuler

    dan keorganisasian seperti :

    a. Senat Mahasiswa

    b. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

    c. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti :

    Anak Kampus Pencinta Alam (AKAMPA)

    Koperasi Mahasiswa

    Olah Raga

    Berdasarkan kondisi mahasiswa dan layanan pembimbingan di

    Program Studi S-1 Farmasi, maka dapat diketahui hal-hal sebagai

    berikut :

    (1). Kekuatan (Strength)

    (a) Komposisi jumlah mahasiswa cukup banyak.

    (b) Minat mahasiswa dan dukungan lembaga terhadap kegiatan

    ekstra kurikuler cukup besar

    (2) Kelemahan (Weakness)

    Kurang optimalnya pelaksanaan sistem konseling melalui dosen

    wali

    (3) Peluang (Opportunity)

    (a) Mempunyai kesempatan untuk meningkatkan mutu dan jumlah

    mahasiswa baru, melalui pembenahan sistem belajar mengajar

    yang efektif serta sosialisasi kampus yang berkesinambungan.

    (b) Membuat prestasi dalam kegiatan ekstra kurikuler di tingkat

    yang lebih tinggi/di luar kampus.

    (4) Hambatan (Threats)

    Animo masyarakat khususnya calon mahasiswa baru ekstensi yang

    mengikuti pendidikan di Program Studi S-1 Farmasi masih rendah.

  • 40

    C.2 LULUSAN

    (1) Jumlah Lulusan

    Program studi S-1 Farmasi sudah meluluskan mahasiswanya

    sebanyak 226 orang.

    (2) IPK Lulusan

    Indeks Prestasi Kumulatif rata-rata yang diperoleh lulusan

    program Studi S-1 Farmasi selama lima tahun terakhir adalah

    3,14.

    (3) Pelacakan Lulusan

    Program Studi S-1 Farmasi berupaya melakukan pelacakan

    lulusan, yang secara sederhana dituangkan dalam Laporan Hasil

    Pelacakan.

    Pelacakan lulusan program studi dilakukan dengan tujuan untuk

    mengetahui :

    (a) Bidang pekerjaan yang dimasuki lulusan.

    (b) Sektor pekerjaan yang lebih banyak menyerap lulusan.

    (c) Persentase lulusan yang diserap lapangan kerja.

    (d) Rata-rata waktu yang diperlukan lulusan untuk memperoleh

    pekerjaan.

    (e) Kesulitan-kesulitan yang dialami lulusan dalam memperoleh

    pekerjaan.

    Pelacakan lulusan Program Studi S-1 Farmasi dilakukan dengan

    menggunakan metode kuisioner. Kuisioner ini disebar kepada

    lulusan PS Farmasi, untuk mengisi beberapa informasi yang

    dibutuhkan oleh lembaga.

    Pelacakan dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :

    (a) Penyusunan Parameter Kuisioner.

    (b) Penyebaran Kuisioner.

    (c) Tabulasi Data.

    (d) Penyusunan Laporan.

    Susunan Personalia Pelaksana Pelacakan Lulusan PROGRAM

    STUDI S-1 FARMASI adalah sebagai berikut :

  • 41

    Ketua : Ka Program Studi S-1 Farmasi

    Sekretaris : Pembantu Ketua I

    Anggota : 1. Pembantu Ketua II

    2. Pembantu Ketua III

    3. Kasubag. Akademik dan kemahasiswaan

    Data seluruh mahasiswa lulusan Program Studi S-1 Farmasi dan Indek Prestasi Kumulatif-nya dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tahun

    Akademik Jumlah Lulusan IPK Lulusan

    Reguler bukan Transfer Transfer Minimal Rata-rata Maksimal

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    TS-4 8 4 2,71 3,02 3,57

    TS-3 25 4 2,60 2,90 3,49

    TS-2 26 28 2,76 3,25 3,78

    TS-1 14 12 2,62 3,20 3,61

    TS 87 18 2,89 3,00 3,76

    Jumlah 160 66

    Berdasarkan kondisi dari kelulusan di Program Studi S-1 Farmasi,

    maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :

    (1) Kekuatan (Strength) :

    Mahasiswa yang lulus rata-rata dengan tepat waktu yaitu

    sebanyak delapan semester dengan memperoleh hasil IPK rata-

    rata dengan hasil yang sangat memuaskan.

    (2) Kelemahan (Weakness) :

    Mahasiswa yang telah memperoleh gelar Sarjana Farmasi harus

    melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi untuk meningkatkan

    profesionalitasnya di dunia kerja.

    (3) Peluang (Opportunity) :

    Dengan adanya otonomi daerah dimungkinkan luasnya

    pengembangan karier dan dunia usaha.

    (4) Hambatan (Threats) :

    Keharusan melanjutkan ke jenjang profesi di perguruan tinggi

    yang menyelenggarakan program yang lebih tinggi diluar kota.

  • 42

    KOMPONEN D

    SUMBER DAYA MANUSIA

    D.1 DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

    (1) Pengelolaan Sumber Daya Manusia

    Sumber daya manusia di Program Studi S-1 Farmasi terdiri dari

    tenaga edukatif dan tenaga administrasi yang melaksanakan tugas

    pokoknya dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan visi dan

    misi yang diemban oleh Program Studi S-1 Farmasi.

    Sarana dan prasarana yang disediakan dari benda bergerak dan

    benda tidak bergerak serta pranata-pranatanya digunakan oleh

    Program Studi S-1 Farmasi terutama dalam rangka

    penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pembinaan sumber daya

    manusia yang diarahkan untuk meningkatkan mutu dan

    kesejahteraan tenaga edukatif serta tenaga administratif melalui

    unsur-unsur :

    (a) Memberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan

    keterampilan yang lebih tinggi.

    Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas

    sumber daya manusia baik bagi tenaga dosen maupun bagi

    tenaga struktural di lingkungan STF YPIB Cirebon.

    (b) Memberikan kesempatan untuk jenjang dan karir sesuai

    dengan prestasinya.

    Dimaksudkan untuk memacu semangat baik untuk para dosen

    maupun bagi tenaga struktural yang pada akhirnya dapat

    meningkatkan kemampuan dalam menjalankan tugasnya

    sebagai pelayanan publik terutama dalam meningkatkan

    kemampuan mahasiswa.

    (c) Meningkatkan kesejahteraan materiil dan spiritualnya.

    Peningkatan kesejahteraan materiil dan spiritual sangat

    penting dilaksanakan guna kualitas pelayanan terhadap

    masyarakat khususnya para mahasiswa dapat dilaksanakan

  • 43

    secara prima sehingga akan menghasilkan kualitas lulusan

    yang baik.

    (d) Memberikan penghargaan kepada yang berprestasi dan

    memberikan sanksi kepada yang melanggar disiplin.

    Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan bahwa para dosen

    dan para pengelola Sekolah Tinggi Farmasi YPIB Cirebon

    dapat melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan

    fungsi serta ketentuan yang berlaku di lingkungan STF YPIB

    Cirebon sehingga proses perkuliahan dapat berjalan dengan

    lancar.

    (e) Memberikan pakaian seragam dan rekreasi karyawan.

    Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kebersamaan dan

    kekompakan dalam mengelola Sekolah Tinggi Farmasi YPIB

    Cirebon dan memberikan waktu luang untuk mencerahkan

    pikiran sehingga para karyawan tidak merasa terbebani dalam

    menjalankan aktifitas di STF YPIB Cirebon.

    (2) Ketersediaan Dosen, Tenaga Administrasi, Teknisi dan

    Pendukung

    (a) Dosen

    Dosen Program Studi S-1 Farmasi terdiri atas :

    Dosen Tetap : Dosen yang diangkat oleh yayasan

    Dosen Luar Biasa : Dosen yang berstatus bukan Dosen tetap

    Dosen Tamu : Dosen sementara yang didatangkan untuk

    mengajar selama satu semester sampai

    dengan menguji mata kuliah yang

    diajarkan.

    Sampai dengan tahun 2013, Program Studi S-1 Farmasi

    memiliki 8 Dosen dengan rincian sebagai berikut :

    Dosen Tetap : 7 Orang

    Dosen Tidak Tetap : 1 Orang

  • 44

    Secara rinci Dosen Program Studi S-1 Farmasi dapat dilihat

    pada tabel berikut ini :

    Daftar Dosen Tetap Program Studi S-1 Farmasi

    STF YPIB CIREBON

    No. Nama Dosen

    Tetap

    NIDN** Tgl. Lahir

    Jabatan Akademik

    Gelar Akademik

    Pendidikan S1, S2, S3 dan Asal

    PT

    Bidang Keahlian

    untuk Setiap

    Jenjang Pendidika

    n

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

    1

    Ahmad Azrul Z.**

    9904016700 26 Juni 1969 Lektor S.Farm M. Farm

    S1 ITB S2 Univ. Pancasila Jakarta

    Farmasi Farmasi

    2 Badruzzama

    n***

    0304054902 04 Mei 1949 Lektor Kepala

    Apt. DEA Dr.

    S1 UI S2 Prancis S3 Prancis

    Farmasi Farmasi Farmasi

    3 Rahma

    Nafiah*** 0031037201 31 Maret 1972 Lektor

    S. Farm M.Farm

    S1 UNPAD S2 UNPAD

    Farmasi Farmasi

    4 Subagja** 0021046001 12 Nopember

    1963 Asisten Ahli

    S.Farm M.Si.

    S1 UI S2 UI

    Farmasi Farmasi

    5 Ana

    Pradiningsih**

    0031057201 31 Oktober

    1988 Asisten Ahli

    S. Farm M.Sc.

    S1 Unsud S2 UGM

    Apoteker Farmasi

    6 Lidya

    Indhayani** 0021098001

    21 September 1980

    Asisten Ahli S.Si., Apt S1 UGM Farmasi

    7 Bambang Karsidin**

    0031058201 14 Januari

    1986 Lektor

    S.Pd M.Si.

    S-1 Kimia S-2 Univ. Majalengka,

    Kimia Kimia

  • 45

    Daftar Dosen Tidak Tetap Program Studi S-1 Farmasi

    STF YPIB CIREBON

    No.

    Nama Dosen Tidak Tetap

    NIDN** Tgl. Lahir

    Jabatan Akademik***

    Gelar Akademik

    Pendidikan S1, S2, S3 dan Asal

    PT *

    Bidang Keahlian

    untuk Setiap

    Jenjang Pendidikan

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

    2. Tiana Avianda Gusman**

    0031058201 14 Januari 1986

    Asisten Ahli S.Farm MSC

    S1 UGM S2 UGM

    Kimia Kimia

    Tenaga Pengajar atau Dosen yang tersedia terdiri dari Dosen Tetap,

    Dosen Luar Biasa dan Dosen Tamu yang mempunyai berbagai

    kualifikasi pendidikan, berpengalaman mengajar dan berprofesi di

    bidangnya serta mempunyai kepangkatan akademik sebagai berikut :

    a. Dosen Tetap

    Pendidikan Jumlah

    Dosen

    Jumlah

    BK

    Jabatan Akademik

    AA L LK GB

    Strata-1 (S1) 0 0 0 - - -

    Strata-2 (S2) 6 6 4 1 1 -

    Strata-3 (S3) 1 1 - - 1 -

    Keterangan : BK (Belum mempunyai kepangkatan)

  • 46

    b. Dosen Tidak Tetap

    Pendidikan Jumlah

    Dosen

    Jumlah

    BK

    Jabatan Akademik

    AA L LK GB

    Strata-1 (S1) 0 0 - - - -

    Strata-2 (S2) 1 1 1 - - -

    Strata-3 (S3) 0 - - - - -

    Keterangan : BK (Belum mempunyai kepangkatan)

    (b) Tenaga Administrasi

    Pelaksana administrasi di Program Studi S-1 Farmasi

    dilaksanakan oleh bagian Tata Usaha yang dibantu oleh

    3 sub bagian, terdiri dari : Sub Bagian Administrasi

    Akademik dan Kemahasiswaan, Sub Bagian Administrasi

    Umum dan Sub Bagian Keuangan.

    Ketiga Bagian tersebut mempunyai tugas dan wewenang

    memberikan pelayanan administrasi dibidangnya dan

    memberikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

    tugas dan wewenangnya kepada Ketua Program Studi.

    (c) Teknisi dan Pendukung

    UPT. Perpustakaan merupakan unsur penunjang Program

    Studi S-1 Farmasi dalam pengelolaan perpustakaan.

    (3) Mutu Kualifikasi dan Kesesuaian Sumber Daya Manusia

    Program Studi S-1 Farmasi berupaya untuk meningkatkan

    kemampuan baik dosen maupun staf administrasi dalam rangka

    meningkatkan kualitas sumber daya manusia diantaranya melalui

    tugas belajar dan penataran-penataran baik yang dilaksanakan

    oleh Kopertis, APTISI atau institusi lain.

  • 47

    (4) Kecukupan

    Penyediaan sumber daya manusia di Program Studi S-1 Farmasi

    telah mencapai batas ideal yang ditentukan berdasarkan

    Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

    : 234/U/2000 tentang Pedoman Pendidikan Perguruan Tinggi.

    (a) Tenaga Dosen

    Dalam Kepmendiknas ditentukan bahwa persyaratan

    minimal tenaga dosen tetap adalah lulusan S-2 sebanyak

    6 orang dan S-3 sebanyak 1 orang.

    (b) Tenaga Penunjang Administrasi dan Akademik

    Program Studi S-1 Farmasi telah memenuhi persyaratan

    minimal yaitu tenaga administrasi kualifikasi S-2

    perpustakaan sebanyak 1 orang, S1 sebanyak 8 orang atau

    melebihi batas minimal 5 orang, tenaga penunjang akademik

    sebanyak 3 orang dengan kualifikasi S-1 sebanyak 2 orang

    dan D-III 2 orang serta tenaga kepustakaan sebanyak 1

    orang dengan kualifikasi S-1 1 orang.

    (5) Pengembangan Staf

    Program Studi S-1 Farmasi berupaya untuk meningkatkan

    kemampuan baik staf administrasi dalam rangka meningkatkan

    kualitas sumber daya manusia diantaranya melalui kursus dan

    penataran-penataran baik yang dilaksanakan oleh Kopertis maupun

    oleh APTISI. Selain itu, dalam rangka meningkatkan wawasan dan

    kemampuan staf dilakukan melalui rotasi pegawai.

    (6) Peraturan Kerja

    Berkaitan dengan jam kerja, staf diwajibkan hadir dalam 1 (satu)

    hari sebanyak 8 (delapan) jam kerja, sedangkan dalam 1 (satu)

    minggu 40 (empat puluh) jam, jadwal kerja sebagai berikut :

    Pagi : Senin - Sabtu = 07.30 - 14.00 WIB

    Peraturan kerja lainnya yang menyangkut hak dan kewajiban staf

    diatur sesuai dengan ketentuan.

  • 48

    Berdasarkan kondisi dari Sumber Daya Manusia (SDM) di Program

    Studi S-1 Farmasi, maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :

    1. Kekuatan (Strength) :

    (a) Jumlah dosen relatif memadai.

    (c) Kode etik bernuansa islami.

    2. Kelemahan (Weakness) :

    (a) Tenaga dosen yang memiliki kualifikasi relatif kurang (sedikit).

    (b) Pengembangan staf masih belum optimal.

    3. Peluang (Opportunity) :

    (a) Dapat berkompetisi dengan perguruan tinggi swasta yang sudah

    maju.

    (b) Memberikan pelayanan kepada mahasiswa dengan-baik.

    4. Hambatan (Threats) :

    (a) Sulit memperoleh dosen dengan kualifikasi sesuai yang

    dibutuhkan dan mempunyai kepangkatan akademik.

    (b) Persyaratan untuk mendapatkan dan meningkatkan

    kepangkatan akademik sulit ditempuh.

  • 49

    KOMPONEN E

    KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

    E.1 KURIKULUM : RANCANGAN, ISI DAN IMPLEMENTASINYA

    (a) Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan

    Penyelenggaraan pendidikan Program Studi S-1 Farmasi

    dilaksanakan atas dasar kurikulum yang sesuai dengan sasaran

    program studi. Adapun jenis mata kuliah yang disajikan meliputi :

    Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan atas dasar kurikulum

    yang sesuai dengan sasaran program studi. Jenis mata kuliah

    yang disajikan kurikulum disesuaikan dengan Keputusan Menteri

    Pendidikan Nasional RI Nomor : 232/U/2000 tentang Pedoman

    Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil

    Belajar Mengajar dan Nomor : 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti

    Pendidikan Tinggi.

    Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan

    program studi terdiri atas kurikulum inti dan kurikulum institusional.

    1. Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran

    yang harus dicakup dalam suatu program studi yang

    dirumuskan dalam kurikulum berlaku secara nasional.

    2. Kurikulum inti ini berkisar 40% - 80% dari jumlah sks yang

    terdiri atas :

    a. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK),

    yang relevan dengan tujuan pengayaan wawasan,

    pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK

    inti.

    b. Kelompok Mata Kuliah Keahlian dan Keterampilan (MKK),

    yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan

    memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar

    keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan

    program studi bersangkutan.

  • 50

    c. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), yang

    relevan dengan tujuan untuk memperkuat penguasaan dan

    memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya

    di masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta

    komparatif penyelenggaraan program studi yang

    bersangkutan.

    d. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Perilaku

    Bermasyarakat (MPB), yang relevan dengan tujuan untuk

    memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan

    perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

    masyarakat untuk setiap jenis program studi.

    e. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

    (MBB), yang relevan dengan upaya pemahaman serta

    penguasaan ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan

    di masyarakat baik secara nasional maupun global yang

    membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan

    kompetensi keahliannya.

    3. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan

    pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan

    tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dan kurikulum

    inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan

    kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang

    bersangkutan.

    Dengan demikian terdapat kesesuaian dengan visi, misi dan

    tujuan Program Studi S-1 Farmasi.

    (b) Relevansi dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders

    Sistem penyelenggaraan pendidikan di Program Studi S-1

    Farmasi dilakukan dengan Sistem Satuan Kredit Semester yaitu

    cara penyelenggaraan pendidikan dengan menentukan beban

    studi mahasiswa dalam jumlah satuan kredit dan menggunakan

    semester sebagai unit waktu penyelenggaraan program

    pendidikan. Hal ini sesuai dengan tuntutan Keputusan Menteri

  • 51

    Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 295/P/1996 tentang

    Kurikulum yang Berlaku secara Nasional dan juga berdasarkan

    dari kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat yaitu dengan

    melibatkan para alumni Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB

    Cirebon, serta masukan-masukan dari berbagai dosen pengajar.

    (c) Kompetensi Lulusan yang Diharapkan

    Kurikulum yang dirancang dimaksudkan untuk dapat

    menghasilkan lulusan dengan kompetensi sebagai berikut :

    (a) Mampu menerapkan dan mengembangkan pengetahuan

    dalam bidang farmasi.

    (b) Terampil dalam mengambil keputusan, menganalisa dan

    mengevaluasi setiap kebijakan dalam rangka mencapai

    tujuan/sasaran organisasi.

    (d) Mampu menjadi pemimpin atau yang dipimpin dengan baik,

    bertanggungjawab dan profesional.

    (d) Derajat Integrasi Materi Pembelajaran

    Dalam penyusunan kurikulum telah diupayakan pengintegrasian

    materi pembelajaran, hal ini tercermin di dalam komposisi dan

    distribusi mata kuliah dari setiap semesternya.

    (e) Kurikulum Lokal yang Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat

    Terdekat dan Kepentingan Internal Lembaga.

    Dalam penyusunan kurikulum lokal, telah diupayakan memenuhi

    kebutuhan instansi/lembaga pengguna, sebagai contoh dalam

    memenuhi kebutuhan pegawai yang profesional, telah diberikan

    diantaranya melalui mata kuliah kewirausahaan.

    (f) Karya Tulis Ilmiah/Tugas Akhir

    Penyusunan Karya Tulis Ilmiah mempunyai tujuan untuk

    memperoleh pengalaman belajar pada mahasiswa dalam

    menerapkan pengetahuan yang telah dimiliki untuk dirancang,

    dilaksanakan dan disusun dalam bentuk laporan penelitian ilmiah

    sesuai bidang studinya dengan menggunakan paradigma dan

  • 52

    prosedur penelitian yang berlaku di bawah bimbingan Dosen

    Pembimbing yang ditunjuk oleh program studi.

    Isi dan sistematika Karya Tulis Ilmiah hendaknya berisi kajian

    terhadap masalah-masalah keilmuan sesuai dengan bidang studi

    masing-masing yang berguna baik bagi pengembangan ilmu

    maupun bagi pemecahan masalah-masalah nyata yang dihadapi.

    1. Prosedur pengajuan Karya Tulis Ilmiah :

    (a) Mahasiswa mengajukan judul dan rancangan Karya Tulis

    Ilmiah kepada program studi.

    (b) Rancangan Karya Tulis Ilmiah disusun berdasarkan format

    yang telah ditentukan oleh program studi.

    (c) Program studi menentukan pembimbing dengan

    memperhatikan topik dan masalah yang dikaji.

    (d) Program studi menyampaikan usulan penunjukan

    pembimbing kepada Ka Program Studi S-1 Farmasi untuk

    ditetapkan dalam bentuk Surat Keputusan.

    2. Pembimbingan :

    (a) Kualifikasi dosen pembimbing I adalah dosen yang

    berpangkat serendah-rendahnya Asisten Ahli dan berijazah

    minimal magister yang ditentukan oleh program studi dan

    untuk Pembimbing II minimal bergelar Apoteker.

    (b) Pembimbing untuk satu Karya Tulis Ilmiah adalah dua

    orang dengan kategori Pembimbing Utama dan

    Pembimbing Pendamping.

    (c) Penggantian pembimbing dapat dilakukan melalui Surat

    Keputusan Ka Program Studi S-1 Farmasi atas usul Ketua.

    (d) Masa bimbingan Karya Tulis Ilmiah dilaksanakan dalam

    waktu enam bulan.

    3. Penilaian Karya Tulis Ilmiah :

    a. Penilaian Karya Tulis Ilmiah dilakukan terhadap isi,

    metodologi, sistematika, penyajian dan bahasa.

  • 53

    b. Karya Tulis Ilmiah dipertahankan dalam Ujian Sidang yang

    waktunya ditentukan oleh program studi.

    c. Tim Penguji terdiri dari minimal tiga dan maksimal lima orang

    penguji.

    (g) Struktur dan Isi Kurikulum (Keluasan, Kedalaman, Koherensi,

    Penataan/Organisasi) dapat dilihat pada Lampiran 2.

    Berdasarkan kondisi dari Kurikulum di Program Studi S-1 Farmasi,

    maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :

    (1) Kekuatan (Strength) :

    (a) Kurikulum relevan dengan tuntutan kebutuhan.

    (b) Kewajiban membuat tugas akhir/Karya Tulis Ilmiah,

    laporan PKL dan laporan KNM bagi Program Studi S-1

    Farmasi.

    (2) Kelemahan (Weakness) :

    Implementasi kurikulum masih perlu ditingkatkan.

    (3) Peluang (Opportunity) :

    Dengan adanya otonomi daerah dimungkinkan luasnya

    pengembangan karier dan dunia usaha.

    (4) Hambatan (Threats) :

    Keharusan menerapkan kurikulum nasional.

  • 54

    E.2 PROSES PEMBELAJARAN

    (1) Mengajar

    Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang

    efektif dan efisien, terus diupayakan penerapan metode mengajar

    dengan menggunakan sistem POD (Pendidikan Orang Dewasa)

    yaitu sistem belajar dengan menerapkan azas kesetaraan, azas

    inisiatif dan azas spontanitas. Dengan sistem ini diharapkan dapat

    mendinamisir proses pembelajaran dan sekaligus sebagai upaya

    merangsang kreatifitas belajar mahasiswa.

    Selain itu upaya lainnya adalah mewajibkan kepada

    setiap dosen untuk membuat Satuan Acara Perkuliahan (SAP),

    Diktat dan Hand Out sebagai bahan atau kelengkapan mengajar.

    Selanjutnya menanamkan kedisiplinan waktu belajar sesuai

    dengan beban SKS dan jadwal waktu yang telah ditentukan.

    Untuk menambah kemampuan dosen dan mahasiswa

    khususnya pada mata kuliah tertentu, ditekankan untuk

    menambah khasanah ilmiahnya/literatur yang digunakan,

    dengan media elektronik, media cetak dan lingkungan

    masyarakat sebagai laboratorium ilmiahnya.

    Tetapi kelemahan yang masih kami miliki dalam hal

    metode mengajar, belum banyak dosen yang telah mengikuti

    pelatihan AA (Applied Approach) serta sarana penunjang belajar

    seperti : perpustakaan dan OHP belum memadai sesuai dengan

    kebutuhan.

    (2) Belajar

    Mengenai keterlibatan mahasiswa di dalam proses

    belajar mengajar sudah diupayakan secara maksimal melalui

    sistem belajar POD (Pendidikan Orang Dewasa) yang

    menekankan hubungan antara dosen dan mahasiswa

    melaksanakan azas kesetaraan, inisiatif dan spontanitas.

    Dengan pemberian tugas berupa penulisan karya ilmiah,

    soal atau tugas take home, studi komparasi dan sarana

  • 55

    organisasi kemahasiswaan dapat meningkatkan tingkat belajar

    mahasiswa dan pemahaman terhadap disiplin ilmu yang

    dipelajarinya.

    Kekurangannya, sarana pendukung kegiatan mahasiswa

    yang belum lengkap (Internet dan ruang UKM), sehingga

    aktualisasi peran mahasiswa belum berjalan secara maksimal.

    (3) Penilaian

    (a) Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan

    mahasiswa, dilakukan melalui berbagai tahapan yang harus

    dilakukan baik oleh dosen maupun mahasiswa, diantaranya

    Kesiapan awal kuliah/pre-test/diagnostic

    Kuis

    Tugas rumah (assigment)

    Evaluasi formatif/tengah semester

    Evaluasi sumatif/akhir semester

    Evaluasi ulang/ujian ulang

    Evaluasi komprehensif

    (b) Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian

    studi mahasiswa didasarkan kepada tiga kemungkinan

    sistem penilaian yang pelaksanaannya dapat disesuaikan

    dengan sifat masing-masing mata kuliah.

    Menggunakan Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP)

    yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan.

    Menggunakan Sistem Penilaian Acuan Norma (PAN)

    yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang

    mahasiswa dengan nilai kelompoknya.

    Menggunakan sistem gabungan antara PAP dengan

    PAN, yaitu dengan menentukan batas kelulusan terlebih

    dahulu, kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif

    dengan nilai kelompoknya.

  • 56

    Sehingga nilai studi setiap mata kuliah merupakan hasil

    kumulatif dari komponen tugas, Ujian Tengah Semester

    (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

    (c) Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar

    seorang mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan) yaitu

    setiap mahasiswa yang akan mengakhiri jenjang

    pendidikannya harus memenuhi ketentuan jumlah dan

    komposisi SKS yang telah dimiliki (dicapai) sesuai dengan

    jenjang pendidikan yang ditempuhnya (S-1) yaitu sebanyak

    150 SKS termasuk bobot Karya Tulis Ilmiah maksimum 10

    SKS. Sedangkan untuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

    yang bersangkutan minimal 2,00 yang ditunjukkan dalam

    Transkrip Akademik.

    (d) Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa dilakukan

    melalui beberapa cara, antara lain :

    Program studi menyusun dan menyebarkan kuisioner

    evaluasi perkuliahan serta menyediakan kotak saran

    untuk memperoleh masukan dari mahasiswa dan

    dosen.

    Program studi menghimpun dan mentabulasi data

    sebagai bahan perbaikan kegiatan perkuliahan.

    Program studi menyusun dan menerapkan kebijakan

    penataan kegiatan perkuliahan.

    Program studi mensosialisasikan kebijakan penataan

    kegiatan perkuliahan kepada sivitas akademika.

    (4) Proses Pembelajaran

    (a) Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan telah

    ditempuh melalui :

    Pemberian motivasi dan kesempatan kepada dosen dan

    atau mahasiswa untuk mengikuti pendidikan dan latihan

  • 57

    dalam bentuk : Pelatihan, Seminar, Dialog, Lokakarya dan

    lain-lain.

    (b) Mengefektifkan waktu kegiatan akademis sesuai jadwal yang

    telah ditentukan.

    (5) Hasil Pembelajaran

    (a) Mengenai kompetensi yang dicapai dalam proses

    pembelajaran sampai saat ini relatif cukup, hal ini

    diantaranya dapat dibuktikan dari rasio perbandingan input

    dan output mahasiswa yang relatif tetap, memang disadari

    masih terdapat deviasi (penyimpangan) dari target atau

    sasaran yang ditetapkan, dengan berbagai upaya yang telah,

    sedang dan akan dilakukan, kekurangan yang selama ini

    dirasakan akan dapat segera diatasi dengan baik.

    (b) Untuk mencapai produktivitas sistem pembelajaran yang

    efektif, antara lain melalui upaya sebagai berikut :

    Melalui penyesuaian bobot kurikulum dengan proporsi

    sesuai ketentuan yang berlaku.

    Menerapkan bentuk perkuliahan : Perkuliahan di kelas,

    Praktikum laboratorium, workshop dan sebagainya. PKL

    dan KNM.

    Frekuensi perkuliahan, jumlah perkuliahan dalam satu

    semester ditetapkan 16 - 18 minggu termasuk Ujian

    Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)

    dengan perincian sebagai berikut :

    Tatap Muka : 12 -16 minggu

    Ujian Tengah Semester : 1 minggu

    Ujian Akhir Semester : 1 - 2 minggu

    (c) Data tentang kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa

    selama lima tahun terakhir.

    (d) Yudisium Lulusan

  • 58

    Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian sidang Karya Tulis

    Ilmiah Program Studi S-1 Farmasi adalah mereka yang nilai

    Karya Tulis Ilmiahnya sekurang-kurangnya memperoleh

    huruf mutu C dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) akhir studi

    sekurang-kurangnya memperoleh angka mutu 2,00.

    (e) Kepuasan Mahasiswa/Lulusan

    Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap Proses

    Belajar Mengajar (PBM) dilakukan melalui penyebaran

    kuisioner evaluasi perkuliahan serta menyediakan kotak

    saran untuk memperoleh masukan dari mahasiswa dan

    dosen.

    Menyusun dan menerapkan kebijakan penataan kegiatan

    perkuliahan kemudian disosialisasikan kepada sivitas

    akademika.

    Program studi melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan

    lulusan oleh lembaga atau instansi yang membutuhkan,

    serta menampung umpan balik dari para lulusan (alumni)

    mengenai hasil atau azas kemanfaatan dari Kefarmasian

    yang telah dimilikinya.

    Berdasarkan kondisi dari Pembelajaran di Program Studi S-1 Farmasi,

    maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :

    (1) Kekuatan (Strength) :

    (a) Sebagian besar tenaga dosen merupakan tenaga profesional

    (b) Mahasiswa umumnya reguler, sehingga relatif memiliki

    motivasi belajar dan daya serap yang baik

    (c) Praktek lapangan yang diwajibkan dalam mendukung

    kompetensi lulusan.

    (2) Kelemahan (Weakness) :

    Pelaksanaan penilaian hasil studi masih perlu ditingkatkan.

    (3) Peluang (Opportunity) :

    Terserapnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    (4) Hambatan (Threats) :

  • 59

    Frekuensi nilai tukar rupiah terhadap dollar yang tidak menentu,

    sehingga menghambat pelaksanaan peningkatan dan

    penambahan sarana pembelajaran.

    E.3 SUASANA AKADEMIK

    Dalam rangka menunjang kelancaran Proses Belajar

    Mengajar (PBM) di Program Studi S-1 Farmasi, baik yang bersifat

    intra universiter maupun ekstra universiter telah dilakukan berbagai

    langkah-langkah strategis sistematis, langkah-langkah yang telah

    dilakukan antara lain :

    (1) Sarana untuk Interaksi Dosen - Mahasiswa

    Sarana yang tersedia untuk menciptakan dan memelihara

    interaksi dosen - mahasiswa baik di dalam maupun di luar kampus

    dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan

    kelancaran kegiatan akademik yang dikelola oleh program studi

    masih terbatas pada penunjukan dosen sebagai pembimbing

    akademik dan penyelenggara seminar.

    (2) Kuantitas Kegiatan Akademik Dosen - Mahasiswa

    Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan akademik pada program studi

    adalah sebagai berikut :

    (a) Proses pembelajaran rata-rata perkuliahan cukup tinggi yaitu

    diatas 75 %.

    (b) Kegiatan praktikum, rata-rata diatas 75 %.

    (c) Bimbingan tugas akhir, rata-rata diatas 90 %.

    (d) Bimbingan dan konseling akademik masih perlu ditingkatkan

    frekuensi pertemuannya.

    (e) Kegiatan seminar masih perlu ditingkatkan frekuensi

    penyelenggaraannya.

    (3) Kualitas Kegiatan Akademik Dosen - Mahasiswa

    Kualitas kegiatan akademik dapat tercermin dari hasil evaluasi

    Ujian Tenga