evaluasi diri stf ypib cirebon
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
-
0
-
1
EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI FARMASI
JENJANG STRATA-1
Program Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi (STF)
YPIB Cirebon 2013
-
2
KATA PENGANTAR
Evaluasi merupakan awal dari suatu proses pengembangan dan
penjaminan mutu yang dihasilkan oleh suatu Perguruan Tinggi yang
melaksanakan Amanat Undang-undang Dasar 1945.
Beranjak dari pemikiran tersebut di atas, Program Studi S-1
Farmasi STF YPIB Cirebon dalam rangka akreditasi berupaya untuk
menyusun evaluasi diri, yang hasilnya dijadikan bahan untuk mengisi
borang akreditasi.
Masa yang akan datang evaluasi diri akan dilakukan secara berkala
untuk memperbaharui data dan informasi dasar, sehingga hasilnya dapat
digunakan unuk pengembangan program studi dan penjaminan mutu
intemal.
Dengan kendala dan keterbatasan yang dimiliki, penyusunan
evaluasi diri ini dapat diwujudkan, mudah-mudahan dapat memberikan
manfaat dalam rangka meningkatkan mutu Perguruan Tinggi yang kami
miliki.
Cirebon, 15 Nopember 2013
Ketua STF YPIB Cirebon
H. Ahmad Azrul Z, M.Farm, Apt
-
3
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................... 3
RANGKUMAN EKSEKUTIF .................................................................. 4
SUSUNAN PENYUSUN EVALUASI DIRI ............................................. 8
BAB I DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN ................................. 14
A. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Strategi Pencapaian .................. 14
B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan
Penjaminan Mutu ........................................................................... 16
C. Mahasiswa dan Lulusan ................................................................ 34
D. Sumber Daya Manusia .................................................................. 43
E. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik ........................ 50
F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi ....... 65
G. Penelitian, Pengabdian pada Masyarakan dan Kerjasama ........... 74
BAB II ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI S1 FARMASI .............. 77
A. Analisis Antar Komponen .............................................................. 77
B. Strategi dan Pengembangan ......................................................... 80
REFERENSI .......................................................................................... 82
-
4
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Program Studi S-1 Farmasi adalah bagian dari Sekolah Tinggi
Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dibuka pada tanggal
1 November 2001. Dalam melaksanakan kegiatannya Program Studi S-1
Farmasi berpedoman pada Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah
ditetapkan Program Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan
Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.
Program Studi S-1 Farmasi telah menetapkan visi dan misi sebagai
berikut :
(1). Visi
Visi Program Studi S-1 Farmasi adalah Terwujudnya Program Studi
unggulan, yang islami dan kompetitif dalam menjalin mitra pemerintah
daerah Pada Tahun 2022
(2). Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu farmasi yang unggul dengan
mengembangkan pola belajar yang inovatif;
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan keilmuan yang
berkaitan dengan ilmu farmasi untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan lulusan yang islami
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
kefarmasian berdasarkan hasil penelitian yang tepat guna dalam
pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
4. Menyelenggarakan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai
pihak dalam bidang ilmu farmasi baik pemerintah daerah, propinsi
maupun pusat.
.
(3). Tujuan
Sarjana Farmasi STF YPIB Cirebon diharapkan mampu :
1. Menghasilkan Sarjana Farmasi (S. Farm) yang berkemampuan
tinggi dalam masalah kefarmasian yang unggul
-
5
2. Menghasilkan lulusan yang berperilaku islami, berdedikasi tinggi
dan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan-
teknologi terutama dalam bidang ilmu Farmasi dengan penguatan
tenaga pendidik dan kependidikan.
3. Menghasilkan karya-karya ilmiah, penelitian dan pengabdian
dalam bidang farmasi yang terpublikasi dan berkualitas;
Susunan organisasi dibuat sederhana, tetapi telah mencakup
semua kegiatan akademik maupun administrasi, disesuaikan dengan
kondisi. Adapun susunannya sebagai berikut :
1. Ketua : 1 Orang
2. Pembantu Ketua : 3 Orang
3. Tenaga Administrasi : 3 Orang
4. Perpustakaan : 1 Orang
5. Laboratorium : 3 Orang
6. Bagian Keuangan : 2 Orang
Bagian Tata Usaha Program Studi S-1 Farmasi yang terdiri dari
Subag. Akademik dan Kemahasiswaan, Subag. Keuangan serta Subag.
Umum dan Kepegawaian, ditunjang Perpustakaan, dan Laboratorium
adalah pendukung kelancaran proses pembelajaran seluruh program
studi.
Pengangkatan seorang Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB
Cirebon yang memenuhi kriteria yang ditetapkan, perencanaannya
berdasarkan kepada analisis permintaan dan penawaran akan tenaga
kerja terdidik.
Untuk menjamin mutu proses pembelajaran diupayakan selalu
memonitor pada saat berlangsungnya belajar mengajar dan menambah
dosen-dosen yang mempunyai latar belakang Ilmu Farmasi atau profesi
yang sejalan.
Untuk mengetahui mahasiswa yang telah lulus dan kegiatan serta
dimana keberadaannya, pihak program studi melaksanakan melalui
penelusuran alumni serta merencanakan penelitian melalui lembaga
-
6
penelitian Program Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan
Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.
Penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui seleksi akademik.
Seleksi dimaksud terdiri dari seleksi tertulis untuk mata pelajaran
Matematika, dan Pengetahuan Umum (IPA Terpadu). Hasil seleksi
disusun secara distribusi normal dan yang diterima disesuaikan dengan
jumlah kelas yang tersedia.
Pelayanan kepada mahasiswa dalam bentuk administrasi dan
pelayanan akademik, yaitu pelayanan administrasi untuk Kartu Rencana
Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS) , sedangkan akademik menyediakan
Dosen Wali.
Kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa yaitu Senat Mahasiswa,
Keagamaan, dan olahraga.
Sumber daya manusia sebagai pendukung utama kegiatan proses
pembelajaran perlu diupayakan persyaratan pendidikan dosen jenjang
kepangkatan akademik, maupun pengalaman yang cukup, sedangkan
untuk tenaga administrasi persyaratan disesuaikan dengan bidang
tugasnya.
Lembaga mendorong dan memfasilitasi para dosen dan karyawan
untuk mengembangkan diri dan karirnya. Sebagai perangkat untuk
memonitor kinerja dosen maupun staf administrasi, dibuat Susunan
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas.
Jumlah Dosen Tetap untuk Program Studi S-1 Farmasi sebanyak 7
orang, dan Dosen Tidak Tetap sebanyak 1 orang.
Kebijakan pengelolaan keuangan tersentral pada Sekolah Tinggi
Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon, sedangkan
penggunaan dana operasional secara desentralisasi pada Program Studi
S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol
Cirebon.
Sumber dana berasal dari Mahasiswa, Yayasan dan Bantuan
Pemerintah serta dari para donatur yang sifatnya tidak mengikat, dalam
-
7
penggunaannya meliputi investasi gedung, investasi non gedung dan
biaya operasional.
Agar penggunaan dana dan administrasi terjaga dengan baik,
tugas bendahara serta tugas pembukuan dan verifikasi (S-1 Farmasi)
dipisahkan. Rencana pengeluaran lembaga selama ini dibuat 90 % dari
perhitungan total penerimaan, dimana yang 10 % digunakan sebagai
toleransi, pada dasarnya pengalaman beberapa tahun yang lalu,
penerimaan dari mahasiswa lebih dari 90 % dari total perhitungan.
Untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar, gedung
milik sendiri, tidak mewah tetapi cukup representatif, ruang perpustakaan,
sarana olah raga dan sarana ibadah.
Penyusunan kurikulum, mengacu kepada kurikulum nasional,
sedangkan kurikulum lokal mengacu kepada pencapaian sasaran program
studi.
Relevansi, kompetensi dan derajat integrasi antara mata kuliah
yang ditetapkan, dipertimbangkan sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan ciri dan karakter program studi. Hal ini ditunjukan oleh komposisi
antara kurikulum nasional dan kurikulum lokal.
Kegiatan yang mencerminkan hubungan antara dosen dan
mahasiswa secara kuantitas dan kualitas, dapat dinilai dari rasio jumlah
dosen dibandingkan jumlah mahasiswa yaitu 1 : 10. Angka ini
memungkinkan menghasilkan nilai hubungan kegiatan yang baik untuk
kegiatan pembelajaran dan kegiatan ilmiah lainnya.
Proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan indikasi yang
selalu di monitor secara intensif atas kehadiran dosen, mahasiswa serta
evaluasi dari hasilnya. Kriteria evaluasi mengacu kepada ketentuan yang
ada, baik dari bobot kegiatan maupun rangking penilaian.
Peningkatan dan pengendalian mutu atas proses pembelajaran dan
hasilnya, dilakukan dengan peninjauan kurikulum secara periodik dan
memonitor umpan balik dari berbagai pihak, mahasiswa, dosen maupun
alumni dengan menyediakan kotak saran dan kuisioner.
-
8
SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI
SURAT KEPUTUSAN
Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB CIREBON
SK. NO. 026/STF/YPIB/2013
Tentang
TIM PENYUSUNAN EVALUASI DIRI, DAN BORANG AKREDITASI
PROGRAM STUDI S-1 FARMASI STF YPIB CIREBON
Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon
Menimbang :
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas
Pendidikan di lingkungan Sekolah Tinggi
Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol
Cirebon perlu dilakukan akreditasi Program Studi
S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan
Pendidikan Imam Bonjol Cirebon;
b. Bahwa dalam rangka akreditasi sebagaimana
tercantum dalam butir a diatas, perlu disusun
Evaluasi Diri, Institusi dan Borang Akreditasi
Program Studi beserta kelengkapannya secara
terencana, terarah, terpadu dan terkoordinasi;
c. Bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas sebagaimana tercantum dalam butir
diatas, perlu dibentuk Tim Penyusun Evaluasi
Diri, Institusi dan Borang Akreditasi Program
Studi Farmasi yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Ketua Program Studi S-1 Farmasi
Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan Pendidikan
Imam Bonjol Cirebon;
-
9
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Tentang
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 60 Tahun 1999
Tentang Pendidikan Tinggi.
3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor : 06861/U/1994
tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi.
4. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor : 216/D/O/2001
tentang Pendirian Sekolah Tinggi Farmasi YPIB
Cirebon.
5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor : 187/U/1998 tentang
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 188/U/1998 tentang
Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi
untuk Program Sarjana.
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor :
216/D/0/2001 tentang Persetujuan Pemberian
Ijin Penyelenggaraan Program Studi S-1
Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB
Cirebon.
-
10
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk Tim Penyusunan Evaluasi Diri Institusi
dan Borang Akreditasi Program Studi S-1 Farmasi
dengan susunan personalia dan rincian tugas-
tugasnya sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Surat
Keputusan ini.
KEDUA : Tugas pokok Tim tersebut pada Diktum PERTAMA di
atas adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan Penyusunan Evaluasi Diri,
Institusi dan Borang Akreditasi sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan.
b. Mengumpulkan dan menyediakan data dan
informasi serta sarana dan prasarana yang
dibutuhkan sebagaimana diatur dalam
panduan pengisian.
c. Melaksanakan koordinasi dengan pihak
terkait yang dapat membantu kelancaran
penyusunan Borang Akreditasi.
d. Melaksanakan persiapan visitasi institusi
untuk Akreditasi Program Studi.
e. Melaksanakan tugas lain yang berkaitan
dengan penyusunan Borang Akreditasi.
f. Melaporkan kegiatan secara berkala kepada
Ketua Program Studi S-1 Farmasi.
KETIGA : Segala biaya yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas Tim dibebankan kepada
anggaran Program Studi S-1 Farmasi yang
alokasi biayanya ditetapkan berdasarkan
Keputusan Ketua Program Studi S-1 Farmasi.
-
11
KEEMPAT : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan
perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan Di Cirebon
Pada Tanggal 4 Oktober 2013
Ketua Sekolah Tinggi Farmasi
(STF) YPIB
H. Ahmad Azrul Z, M.Farm, Apt TEMBUSAN : 1. Yth. Bapak Ketua YPIB 2. Arsip
-
12
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KETUA STF YPIB CIREBON Nomor : 026/STF/YPIB/2013 Tanggal : 04 Oktober 2013 Tentang : TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI DAN BORANG AKREDITASI PROGRAM STUDI S-1 FARMASI STF YPIB CIREBON
SUSUNAN PERSONIL DAN RINCIAN TUGAS TIM PENYUSUNAN EVALUASI DIRI DAN BORANG AKREDITASI
PROGRAM STUDI S-1 FARMASI STF YPIB CIREBON
NO N A M A JABATAN RIWAYAT PENDIDIKAN TUGAS
1. Dr. Badruzzaman, DEA, Apt (Ketua SPMI STF YPIB Cirebon)
Penanggung jawab
S.1 ITB (Farmasi) S.2 Montepielier Prancis (Therapi) S.3 Montepielier Prancis (Therapi)
Memberikan pengarahan dalam penyusunan evaluasi diri program studi dan bertanggungjawab atas materi hasilnya.
2. H. Ahmad Azrul Z, M.Farm, Apt (Ketua STF YPIB Cirebon)
Ketua (Farmasi) S.2. Pancasila Jakarta (Farmasi)
Mengkoordinasi kegiatan penyusunan evaluasi diri, dan borang akreditasi.
Menyiapkan Profil Program Studi
3. Bambang Karsidin, M.Si. (Ketua BAAK STF YPIB Cirebon)
Sekretaris S.1 UNNES Semarang (Pend. Kimia) S-2 UNMA Majalengka
Menyiapkan data-data kemahasiswaan.
4. Drs. H. Rumli R.S, Apt (PK I STF YPIB Cirebon)
Anggota S.1. ITB (Farmasi)
Menyiapkan data-data akademik.
5. Drs. H. Rohman. AK (Dosen STF YPIB Cirebon)
Anggota S.1. UNSAP Sumedang (Pend. Bhs. Indonesia)
Penelitian dan pengabdian masyarakat.
-
13
NO N A M A JABATAN RIWAYAT PENDIDIKAN TUGAS
6. Iin Kurniawati, S.Farm (Bendahara STF YPIB Cirebon)
Anggota S.1. STF YPIB Cirebon (Farmasi)
Menyiapkan data-data pemasukan dan pengeluaran keuangan.
7. Hadi Supriyadi (STAF STF YPIB Cirebon)
Anggota SMA Menyiapkan data-data kepegawaian dan umum.
8. Luky Septiansyah , S.Farm, Apt (STAF STF YPIB Cirebon)
Anggota S.1. STF YPIB Cirebon (Farmasi)
Menyiapkan data-data registrasi dan yudisium/lulusan. Menyiapkan data-data kemahasiswaan dan alumni. Menyiapkan data-data perpustakaan.
Operator Komputer
Ketua STF YPIB Cirebon
H. Ahmad Azrul Z, M.Farm, Apt
-
14
BAB I
DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
KOMPONEN A
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
A.1 VISI DAN MISI
Visi STF YPIB Cirebon
Visi Program Studi S-1 Farmasi adalah menjadikan Sekolah
Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon menjadi perguruan tinggi
unggulan, yang religius dan menjadi mitra pemerintah daerah
dalam mencapai Indonesia Sehat adalah Menjadi pusat
unggulan di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat dalam
penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat di bidang Farmasi yang kompenten dalam
bidangnya dan merupakan penjabaran dari visi STF yaitu
menyelenggarakan Tridarma Perguruan Tinggi yang terdiri dari
pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, yang
ditujukan bagi pemanfaatan dan mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan
yang professional serta menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, bermoral tinggi serta beretika dalam menjalankan
profesinya.
Misi STF YPIB Cirebon
Misi yang diemban oleh Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB
Cirebon adalah : mencetak Sarjana Farmasi dengan integritas
kepribadian yang tinggi berlandaskan iman dan taqwa yang
kuat, sehingga mampu menerapkan pengetahuan secara
mandiri dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu farmasi yang unggul
dengan mengembangkan pola belajar yang inovatif;
-
15
b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan keilmuan
yang berkaitan dengan ilmu farmasi untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan lulusan yang islami
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam
bidang kefarmasian berdasarkan hasil penelitian yang tepat
guna dalam pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
d. Menyelenggarakan kerjasama dan kemitraan dengan
berbagai pihak dalam bidang ilmu farmasi baik pemerintah
daerah, propinsi maupun pusat.
A.2 TUJUAN
Agar Program Studi S-1 Farmasi yang lulus diharapkan mampu :
a. Menghasilkan Sarjana Farmasi (S. Farm) yang berkemampuan
tinggi dalam masalah kefarmasian yang unggul
b. Menghasilkan lulusan yang berperilaku islami, berdedikasi tinggi
dan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan-
teknologi terutama dalam bidang ilmu Farmasi dengan penguatan
tenaga pendidik dan kependidikan.
c. Menghasilkan karya-karya ilmiah, penelitian dan pengabdian
dalam bidang farmasi yang terpublikasi dan berkualitas;
A.3 SASARAN
Sasaran Program Studi S-1 Farmasi adalah untuk menyiapkan
mahasiswa lulusannya agar memiliki :
a. Kemampuan menerapkan dan mengembangkan pengetahuan
dalam bidang Kefarmasian.
b. Mempunyai wawasan keilmuan yang teoritis dan praktis sehingga
mampu diimplementasikan dimanapun ia bekerja.
c. Mendukung program pemerintah dan atau lembaga swasta.
-
16
KOMPONEN B
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN
PENJAMINAN MUTU
B.1 TATA PAMONG (GOVERMANCE)
(1) Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Program Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi
Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon didasarkan
atas Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan
Pendidikan Imam Bonjol Cirebon. Struktur Organisasi Program
Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan Pendidikan
Imam Bonjol Cirebon dapat dilihat pada Lampiran 1.
Personil Program Studi S-1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi
Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon :
Ketua STF : H. Ahmad Azrul Z, M.Farm, Apt Pembantu Ketua I : Drs. H. Rumli RS, Apt Pembantu Ketua II : Iin Kurniawati, S.Farm Pembantu Ketua III : Dr. Badruzzaman, DEA, Apt
(a) Operasional Bagian Kemahasiswaan : Drs. H. Rohman A.K. Administrasi : Bambang Karsidin, S.Pd Keuangan : Dijah, Amd A.K
(b) Unsur Penunjang Pustakawan : Taufik Ridwan, M.Hum.
(c) Laboran : Lidya Indhayani, S.Si, Apt
(2) Tugas Pokok, Fungsi dan Wewenang Ketua
a. Uraian Tugas
1. Memimpin pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan di
program studi sesuai dengan program kerja pendidikan yang
telah ditetapkan di STF YPIB Cirebon.
2. Melakukan koordinasi kepada Kabag. Administrasi Akademik
dan Kemahasiswaan dalam melaksanakan program
pendidikan yang telah ditetapkan.
-
17
3. Memimpin penyelenggaraan Ujian Akhir Program di program
studi dengan koordinasi kepada Kabag. Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan dengan mengacu kepada
pedoman pelaksanaan UAP yang telah ditetapkan.
4. Melaksanakan program kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat dengan mempelajari ilmu pengetahuan dan
teknologi, visi dan misi pendidikan dengan melakukan
koordinasi kepada Ka. Unit Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat dengan mengacu kepada pedoman
penyelenggaraan pendidikan yang berlaku.
5. Melaksanakan bimbingan dan evaluasi kegiatan mahasiswa
di lahan praktek dengan melakukan koordinasi dengan Ka.
Unit PPM juga dengan pembimbing dari lahan praktek.
6. Melaksanakan pembinaan pegawai di program studi sesuai
dengan bidang keahlian masing-masing pegawai.
7. Menyusun laporan data dosen/pengajar sesuai materi yang
diberikan pada awal Semester untuk disampaikan kepada
Kabag. Administrasi Umum melalui Kaur Personalia untuk
pembuatan SK Penetapan dan Surat Tugas sebagai Dosen
dari Ketua STF.
8. Menyusun proposal kegiatan dan anggaran biaya sesuai
dengan program kegiatan di program studi yang telah
disusun oleh PK I dan telah ditetapkan oleh Ketua STF.
9. Mengajukan dan mengelola anggaran kegiatan di program
studi yang telah disusun oleh PK I dan telah ditetapkan oleh
Ketua STF.
10. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban
anggaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan program
yang telah ditetapkan untuk disampaikan kepada Ketua STF
melalui PK I Bidang Akademik dan PK II Bidang Umum,
Keuangan dan Personalia serta disampaikan kepada Kabag.
Administrasi Umum.
-
18
11. Melaporkan pegawai yang tidak disiplin dan lalai dalam
melaksanakan tugas atau tidak sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan baik aturan/tata tertib sebagai pegawai
maupun aturan tentang Pelaksanaan Tugas pegawai sesuai
dengan jabatannya, kepada PK II melalui Kaur. Personalia
untuk dibahas dengan Kabag. Adm. Umum dan Ketua STF.
12. Melaporkan mahasiswa yang bermasalah dibidang
Akademik kepada PK I Bidang Akademik melalui Kabag.
Adm. Akademik dan Kemahasiswaan untuk disampaikan
dan dibahas dengan PK III Bidang Kemahasiswaan dan
Ketua STF.
13. Melaporkan mahasiswa yang bermasalah dibidang
Keuangan kepada PK II Bidang Umum, Kepegawaian dan
Keuangan melalui Kabag. Adm. Akademik dan
Kemahasiswaan untuk disampaikan dan dibahas dengan PK
III Bidang Kemahasiswaan dan Ketua STF.
14. Mengajukan pengeluaran surat kepada Kabag. Administrasi
Umum sesuai dengan kebutuhan dibidang penyelenggaraan
pendidikan.
15. Melaksanakan kerjasama dengan pihak atau instansi yang
terkait dalam penyelenggaraan pendidikan demi tercapainya
keberhasilan program penyelenggaraan pendidikan yang
telah ditetapkan.
16. Mengerjakan tugas lain yang diberikan Ketua STF yang
berkaitan dengan Pendidikan di program studi yang
dipandang bisa meningkatkan keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan.
17. Menetapkan laporan Semesteran dan Tahunan melalui
evaluasi dan mempelajari hasil analisa data dari laporan
pelaksanaan kegiatan pendidikan yang telah dilaksanakan
sebagai bahan acuan pembuatan laporan penyelenggaraan
-
19
pendidikan di program studi sesuai dengan tahun
penyelenggaraan pendidikan.
18. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil
penyelenggaraan pendidikan di program studi kepada Ketua
STF melalui PK I Bidang Akademik dan selanjutnya untuk
dijadikan laporan pertanggung jawaban Ketua STF kepada
Ketua YPIB Cirebon dan KOPERTIS Wilayah IV Jabar dan
Banten.
(3) Tugas dan Wewenang Bagian Perpustakaan
Tugas dan wewenang bagian perpustakaan, sebagai berikut :
1. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan usulan
pengembangan unit perpustakaan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta visi dan
misi penyelenggaraan pendidikan
2. Menyusun usulan program pada unit perpustakaan, meliputi
usulan penggunaan dan kegiatan, serta pengadaan bahan
pustaka dan perangkat kerja pada unit perpustakaan dengan
mengolah dan menganalisa data usulan yang disusun dan
menyesuaikan dengan kebijakan Direktur tentang peraturan
pelaksanaan penggunaan unit penunjang secara terpadu, serta
pertimbangan mempelajari perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dibidang pendidikan kesehatan, disampaikan
kepada Ketua STF melalui PK I Bidang Akademik dan
diinformasikan kepada Kabag. Adm. Umum
3. Menyusun rencana anggaran pengadaan, pemeliharaan dan
perbaikan di unit perpustakaan dengan mempelajari rencana
program kerja di Unit Perpustakaan secara khusus dan secara
umum di STF YPIB Cirebon dan Unit, untuk disampaikan
kepada Ketua STF melalui PK. II bidang Adm. Umum dan
Keuangan serta diinformasikan kepada Kabag. Adm. Umum.
-
20
4. Menyusun rencara program kerja pada unit perpustakaan
dengan menyesuaikan dengan rencana program dan alokasi
anggaran yang telah ditetapkan untuk disampaikan kepada
Ketua STF melalui PK. I bidang Akademik dan diinformasikan
kepada Kabag. Adm. Umum
5. Mengkoordinir penyelenggaraan pelayanan pada unit
perpustakaan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah
ditetapkan dalam kebijakan Ketua STF tentang peraturan
pelaksanaan penggunaan unit penunjang secara terpadu dan
terencana, dan berkoordinasi dengan PK. III bidang
Kemahasiswan agar pelaksanaan bisa berjalan secara efektif.
6. Melaksanakan pendataan dan pemeliharaan bahan pustaka
pada Unit Perpustakaan secara berkala sesuai dengan
peraturan yang berlaku agar pelayanan dapat berjalan dengan
efektif juga agar dapat diketahui kekurangan bahan pustaka
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
7. Menyusun laporan triwulan data barang Inventaris di unit
perpustakaan sesuai dengan kebijakan Ketua STF di bidang
Adm. Umum untuk disampaikan kepada Ketua STF melalui
PK.II Bidang Adm. Umum dan Keuangan serta diinformasikan
ke Kabag. Adm. Umum sebagai bahan penyusunan rancangan
program pendidikan yang akan diajukan kepada Ketua YPIB.
(4) Tugas dan Wewenang Bagian Keuangan
Tugas dan wewenang bagian keuangan adalah sebagai
berikut :
1. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan usulan Rencana
Keuangan Tahunan.
2. Menerima dan mengeluarkan dana untuk kegiatan operasional
dengan persetujuan BAAK.
3. Menerima pembayaran dari mahasiswa.
4. Membuat laporan anggaran biaya kepada BPH.
-
21
5. Mengeluarkan dana untuk pembelian ATK dan inventaris
barang.
6. Mengeluarkan dana untuk pembelian alat dan bahan-bahan
praktikum.
(5) Tugas dan Wewenang Bagian Laboratorium
Tugas dan wewenang bagian laboratorium adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan usulan
pengembangan Unit Lab. Sesuai dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi di bidang Pendidikan Kesehatan,
Visi dan misi pendidikan serta disesuaikan dengan kebutuhan
di masyarakat, untuk disampaikan kepada Ketua STF melalui
PK. I Bidang Akademik dan diinformasikan kepada Kabag.
Adm. Umum.
2. Menyusun usulan program kegiatan di Unit Lab. meliputi
usulan penggunaan, pengadaan alat dan perangkat kerja pada
Unit Lab. dengan mempertimbangkan hasil evaluasi dan
analisis data usulan dari PK. I dan Kabag. Akademik untuk
disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
sekarang yang mengacu kepada perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi dibidang pendidikan kesehatan,
untuk disampaikan kepada Ketua STF melalui Kabag. Adm.
Akademik dan Kemahasiswaan.
3. Menyusun usulan rencana anggaran di Unit Lab. dengan
mempelajari rencana program Pendidikan dan laboratorium
serta perbandingan dengan laporan program sebelumnya
untuk disampaikan kepada PK. II dan dikoordinasikan dengan
Kabag. Adm. Umum untuk disetujui Ketua STF dan diajukan
kepada Ketua YPIB.
4. Menyusun rencana program kegiatan Unit Lab. dengan
mengacu kepada rencana program dan anggaran yang telah
ditetapkan untuk disampaikan kepada Ketua STF melalui
-
22
Kabag. Adm. Umum dan diinformasikan kepada PK. I Bidang
Akademik.
5. Mengkoordinir penyelenggaraan pelayanan pada Unit Lab.
sesuai dengan rencana kegiatan yang telah ditetapkan
berdasarkan program terpadu dan terencana dan dilaporkan
kepada PK. I melalui Kabag. Akademik dan Kemahasiswaan
sebagai bahan laporan ke Ketua STF.
6. Melaksanakan pemeliharaan dan penyusunan data-data
sarana dan prasarana sebagai barang inventaris di Lab. sesuai
kebijakan Ketua STF dan peraturan yang berlaku dibidang
Administrasi Umum dan dilaporkan kepada Ketua STF melalui
Kabag. Adm. Umum, dan diinformasikan kepada PK. II sebagai
data laporan Semesteran dan Tahunan kepada Ketua YPIB.
7. Menyusun usulan pengadaan, perbaikan dan penghapusan
barang inventaris di Lab. dengan pertimbangan hasil evaluasi
dan analisis data untuk disesuaikan dengan kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan melalui perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang pendidikan kesehatan,
untuk disampaikan pada PK. II bidang Adm. Umum dan
keuangan untuk dikoordinasikan dengan Kabag. Adm. Umum
untuk disetujui Ketua STF dan diajukan kepada Ketua YPIB.
8. Menyusun laporan eksekutif Unit Lab. dengan mengacu kepada
data-data hasil evaluasi dan analisis serta laporan dari sivitas
akademika untuk disampaikan kepada PK. I Bidang Akademik
sebagai bahan laporan kepada Ketua STF supaya bila ada
permasalahan bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
9. Menyusun laporan Semesteran dan Tahunan Unit Lab.
Berdasarkan kumpulan data-data penggunaan lab. untuk
disampaikan kepada Ketua STF melalui PK.I Bidang Akademik
sebagai bahan laporan ke Ketua YPIB.
10. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan
tugasnya kepada Ketua STF melalui pertangungjawaban
-
23
kepada PK. I Bidang Akademik dan diinformasikan kepada
Kabag. Adm. Umum.
(6) Mekanisme dan Tata Kerja
Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Farmasi
Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon Nomor :
033/SK/YPIB/2012 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
STF YPIB Cirebon, setiap pimpinan satuan organisasi di
lingkungan STF YPIB Cirebon wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan
horizontal serta bertanggung jawab memberikan bimbingan serta
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
Berdasarkan kondisi dari tata pamong dan mekanisme kerja yang
dilaksanakan di Program Studi S-1 Farmasi, maka dapat diketahui hal-
hal sebagai berikut :
(1) Kekuatan (Strength) :
(a) Struktur Organisasi relatif sederhana
(b) Jumlah personil sedikit
(c) Distribusi pekerjaan relatif mudah dengan bobot pekerjaan yang
relatif merata di semua bidang, sehingga cukup kooperatif dan
koordinatif.
(d) Tingkat hierarki cukup rendah, sehingga pengendalian mudah
dilakukan.
(2) Kelemahan (Weakness) :
(a) Dalam hal tertentu masih terdapat personil yang rangkap
jabatan, sehingga organisasi kurang efektif.
(b) Tingkat imbalan atau balas jasa yang relatif rendah, belum
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mengingat kondisi
anggaran belum memungkinkan.
(3) Peluang (Opportunity) :
(a) Pengembangan organisasi cukup memungkinkan, mengingat
potensi sumber daya manusia di lingkungan cukup tersedia.
-
24
(b) Dukungan Pemerintah Daerah cukup baik dan akomodatif.
(4) Hambatan (Threats) :
Keterbatasan sumber daya financial.
B.2 PENGELOLAAN PROGRAM
(1) Kepemimpinan
Berdasarkan SK Ketua Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan
Pendidikan Imam Bonjol Cirebon Nomor:
001/SK/YPIB/KPG/2013 Program Studi S-1 Farmasi dipimpin
oleh seorang Ketua Program Studi yang bertanggung jawab
langsung kepada Ketua.
Dalam hal Ka. Program Studi berhalangan dalam jangka waktu
tertentu atau berhalangan Wakil Ka Program Studi melakukan
tugas-tugas Ka Program Studi sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Perencanaan dan Pengembangan Program
Dengan keberadaan kelembagaan yang sangat strategis di
daerah melihat daya dukung komponen eksternal dan internal,
dua hal ini merupakan sesuatu yang dapat memungkinkan
dikaji dan dianalisis dengan seksama sebagai bahan masukan
dalam menentukan perencanaan dan akan dikembangkan pada
program studi.
(3) Pelacakan Lulusan
Program Studi S-1 Farmasi berupaya melakukan pelacakan
lulusan, yang secara sederhana dituangkan dalam Laporan
Hasil Pelacakan. Pelacakan lulusan program studi dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui :
(a) Bidang pekerjaan yang dimasuki lulusan
(b) Sektor pekerjaan yang lebih banyak menyerap lulusan
(c) Persentase lulusan yang diserap lapangan kerja
(d) Rata-rata waktu yang diperlukan lulusan untuk memperoleh
pekerjaan
-
25
(e) Kesulitan-kesulitan yang dialami lulusan dalam memperoleh
pekerjaan
Pelacakan lulusan Program Studi S-1 Farmasi dilakukan
dengan menggunakan metode kuisioner. Kuisioner ini disebar
kepada lulusan Program Studi S-1 Farmasi, untuk mengisi
beberapa informasi yang dibutuhkan oleh lembaga.
Pelacakan dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
(a) Penyusunan Parameter Kuisioner
(b) Penyebaran Kuisioner
(c) Tabulasi Data
(d) Penyusunan Laporan
Susunan Personalia Pelaksana Pelacakan Lulusan S-1
Farmasi STF YPIB Cirebon adalah sebagai berikut :
Ketua : Ketua STF YPIB Cirebon
Sekretaris : Pembantu Ketua I
Anggota : 1. Pembantu Ketua II
2. Pembantu Ketua III
3. Kasubag Akademik dan kemahasiswaan
(4) Jaminan Mutu Program Studi dan Lembaga Perguruan
Tinggi
Perkuliahan diselenggarakan sesuai dengan penerapan
sistem satuan kredit semester. Karena itu setiap mahasiswa
pada awal semester diberi kesempatan untuk merencanakan
sendiri beban studi yang akan diambil dengan petunjuk dari
dosen wali akademik sesuai dengan prestasi yang telah
dicapai.
Bentuk perkuliahan terdiri dari 3 jenis yaitu :
(a) Perkuliahan di kelas.
(b) Praktikum laboratorium, workshop dan sebagainya.
(c) PKL atau KKN.
-
26
Jumlah minggu perkuliahan dalam satu semester adalah 14 -
16 minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir
semester dengan perincian sebagai berikut :
(a) Tatap muka : 12 - 14 minggu
(b) Ujian Tengah Semester : 1 minggu
(c) Ujian Akhir Semester : 1 - 2 minggu
Bagi dosen yang belum mencapai jumlah minimal 12 kali
pertemuan diharuskan melengkapi perkuliahan sebelum masa
ujian dimulai. Penilaian Keberhasilan Studi setiap Mata Kuliah
ditentukan atas dasar :
(a) Penilaian terhadap keberhasilan studi mahasiswa untuk
setiap mata kuliah didasarkan kepada tiga kemungkinan
sistem penilaian yang pelaksanaannya dapat disesuaikan
dengan sifat masing-masing mata kuliah.
(b) Menggunakan Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP),
yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan.
(c) Menggunakan Sistem Penilaian Acuan Norma (PAN),
yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang
mahasiswa dengan nilai kelompoknya.
(d) Menggunakan Sistem Gabungan antara PAP dengan
PAN, yaitu dengan menentukan batas kelulusan terlebih
dahulu, kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif
dengan nilai kelompoknya.
(e) Nilai prestasi studi setiap mata kuliah merupakan hasil
kumulatif dari komponen tugas, ujian tengah semester dan
ujian akhir semester.
(f) Hasil penilaian dinyatakan dengan nilai bobot sebagai
berikut : A=4, B=3, C=2, D=1 dan E=0.
(g) Bila seorang mahasiswa belum dapat melengkapi tugas
salah satu komponen dari suatu mata kuliah pada saat
-
27
yang telah ditentukan, maka yang bersangkutan
dinyatakan belum lengkap untuk mata kuliah tersebut.
Mahasiswa yang bersangkutan masih diberi kesempatan
untuk melengkapi komponen tersebut dalam waktu paling
lama 1 bulan. Jika dalam waktu yang ditentukan
komponen tersebut belum juga dilengkapi maka
mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan gagal dengan
nilai E dalam mata kuliah tersebut. Nilai gagal atau E
diberikan kepada mahasiswa apabila kadar pengetahuan
mahasiswa terhadap materi perkuliahan dinilai oleh dosen
mata kuliah yang bersangkutan berada di bawah
penguasaan minimal kadar pengetahuan yang telah
ditentukan. Nilai E diperhitungkan dalam penentuan IP.
(h) Bila seorang mahasiswa mengundurkan diri secara sah
untuk suatu mata kuliah, maka mahasiswa tersebut diberi
tanda kosong (K), sehingga mata kuliah tidak turut
diperhitungkan dalam menentukan IP pada akhir
semester.
(i) Persyaratan mengikuti ujian akhir semester :
Sudah menyelesaikan dan menyerahkan tugas-tugas
yang berhubungan dengan mata kuliah yang
bersangkutan.
Tidak dalam keadaan mengalami sanksi akademik.
Telah menyelesaikan administrasi keuangan sesuai
dengan kebijakan yang ditentukan lembaga.
(j) Pelaksanaan Ujian
Ujian diadakan dua kali dalam satu semester yaitu ujian
tengah semester dan ujian akhir semester.
Ujian dilaksanakan di bawah tanggung jawab Ketua
Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.
Pengaturan jadwal ujian dikoordinasikan oleh Pembantu
Ka. Program Studi I sesuai dengan kalender akademik.
-
28
Penilaian keberhasilan studi akhir semester dilakukan
pada setiap akhir semester, meliputi seluruh mata kuliah
yang diambil oleh mahasiswa selama semester tersebut
dengan menggunakan Rumus IP sebagai berikut :
Keterangan :
IP : Indeks Prestasi
X : Nilai Mata Kuliah
Y : Satuan Kredit Semester (SKS) untuk Mata
Kuliah tersebut. Hasil penilaian dihitung sampai
dua desimal dan dapat digunakan untuk
menentukan beban studi yang boleh diambil
pada semester berikutnya.
(5) Dampak Proses Penjaminan Mutu terhadap Pengalaman
Belajar Mahasiswa.
Berdasarkan kondisi dari pengelolaan lembaga institusi di Program
Studi S-1 Farmasi, maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
(1) Kekuatan (Strength) :
(a) Kepemimpinan yang solid dan progresif.
(b) Perencanaan dan pengembangan program studi.
(c) Jalinan kerjasama cukup baik.
(2) Kelemahan (Weakness) :
(a) Keterbatasan dana untuk merealisasikan rencana dan
pengembangan program studi.
(b) Alumni sering pindah alamat atau tempat tugas tanpa
memberikan informasi.
(c) Rendahnya tingkat penyerapan tenaga kerja, baik
CPNS maupun Swasta akibat atau dampak krisis multi
dimensional.
(3) Peluang (Opportunity) :
-
29
(a) Lingkungan sangat kondusif untuk pengembangan
pendidikan.
(b) Sosialisasi yang efektif dan berkesinambungan akan
mempermudah kepada masyarakat khususnya para
alumni untuk memberikan informasi mengenai
keberadaannya.
(4) Hambatan (Threats) :
(a) Perekrutan tenaga dosen yang mempunyai kualifikasi
yang sesuai dan mempunyai kepangkatan akademik.
(b) Wadah atau ikatan alumni yang sudah terbentuk tidak
dapat bekerja sesuai dengan harapan.
(c) Masih kurangnya partisipasi alumni dalam memberikan
informasi mengenai keberadaannya masing-masing.
B.3 PENJAMINAN MUTU
(1) Kajian Kurikulum, Monitoring dan Mekanisme Umpan balik Bagi
Mahasiswa, Dosen Penguji Eksternal
Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi
dilakukan melalui pengaturan :
(a) Bentuk Perkuliahan
Perkuliahan di kelas
Praktikum laboratorium, workshop dan sebagainya.
KKN dan PKL.
(b) Frekuensi Perkuliahan
Jumlah perkuliahan dalam satu semester adalah 14 - 16
minggu, dengan perincian :
Tatap Muka : 12 - 14 minggu
UTS : 1 minggu
UAS : 1 - 2 minggu
(c) Bagi dosen yang belum mencapai jumlah minimal
12 kali pertemuan diharuskan melengkapi perkuliahan
sebelum masa ujian dimulai.
-
30
(d) Untuk praktikum dan kerja lapangan jumlah pertemuan
ditentukan khusus menurut kebutuhan praktikum dan
kebutuhan kerja lapangan tersebut.
(e) Penyesuaian bobot kurikulum dengan proporsi sebagai
berikut :
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dengan
proporsi 12%.
Mata Kuliah Keahlian dan Keterampilan (MKK)
dengan proporsi 30%.
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) dengan proporsi
50%.
Mata Kuliah Pengembangan Perilaku Bermasyarakat
(MPB) dengan proporsi 2%
Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) dengan
proporsi 6%
(f) Membuat mekanisme monitoring dan evaluasi kegiatan
yang tugas pokoknya untuk mencari dan mengevaluasi
pelaksanaan perkuliahan dalam satu tahun akademik
serta melakukan penyusunan hasil evaluasi sebagai input
untuk melakukan perbaikan-perbaikan.
(g) Membuat mekanisme umpan balik dari mahasiswa dan
dosen sejawat mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
(2) Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga
diharapkan melalui upaya-upaya pengelolaan mutu secara
internal melalui pengaturan : bentuk perkuliahan, frekuensi
perkuliahan, disiplin dosen, efektivitas jadwal praktikum,
penyesuaian bobot kurikulum dan pembuatan mekanisme
monitoring dan umpan balik mampu dapat menjamin mutu
perkuliahan yang efektif dan efisien.
(3) Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman belajar
mahasiswa.
-
31
Berdasarkan hasil kuisioner yang diedarkan kepada mahasiswa
dan berdasarkan umpan balik yang disalurkan melalui organisasi
kemahasiswaan maupun melalui kotak saran, sudah cukup
menunjukkan adanya peningkatan pada mutu proses belajar
mengajar. Kelemahan yang masih dirasakan oleh mahasiswa
yaitu pada masih terbatasnya fasilitas belajar, seperti :
laboratorium dan perpustakaan.
(4) Pengembangan Program
Dalam rangka pengembangan program dilakukan upaya-upaya,
antara lain :
(a) Bagi para mahasiswa dikembangkan program-program,
magang/pencangkokan, pelatihan kemampuan meneliti,
pelatihan prakarsa mandiri/inkubator bisnis/kewirausahaan.
(b) Bagi dosen, dikembangkan program-program : pelatihan
kemampuan meneliti, pelatihan penulisan bahan ajar/kuliah
dan praktikum serta program peningkatan profesionalisme
kerja/kemampuan administratif, pengetahuan komputer dan
lain-lain.
(5) Metodologi Baku Mutu (Benchmarking)
Dalam upaya mempertahankan pencapaian mutu pengajaran
telah, sedang dan terus dilakukan pembenahan dan
peningkatan/ perbaikan-perbaikan pada komponen-komponen :
(a) Pengelolaan program studi, meliputi pengelolaan DHMD,
KRS, KHS, Jumlah SKS yang ditempuh dan lain-lain.
(b) Perbaikan kurikulum.
(c) Perbaikan proses belajar mengajar (applied approach) lebih
mengembangkan azas kreatifitas, inisiatif dan kesetaraan.
(d) Perbaikan sistem evaluasi.
(e) Perbaikan, pengembangan dan pengadaan sarana
pendidikan dan lain-lain.
(6) Penilaian dan Pengembangan Pranata Kelembagaan
-
32
Dalam rangka mencapai produktivitas dan efektivitas kerja
lembaga, ditekankan melalui pengembangan dan pengkajian
Susunan Organisasi dan Tata Kerja yang ada relevansinya
dengan tuntutan kebutuhan dan produktivitas kerja yang dicapai
melalui evaluasi periodik, dapat diketahui efektivitas atau
inefektivitas lembaga dalam rangka penyelenggaraan atau
operasionalisasi kegiatan perguruan tinggi.
(7) Akreditasi / Evaluasi Internal
Selain melakukan konsolidasi internal dalam rangka optimalisasi
dan efektivitas pekerjaan dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan operasionalisasi kelembagaan. Upaya
selanjutnya adalah pengisian dan pemenuhan barang sebagai
prasyarat peningkatan akreditasi perguruan tinggi sebagai upaya
evaluasi eksternal.
Berdasarkan kondisi dari Sistem Peningkatan dan Pengendalian Mutu
di Program Studi S-1 Farmasi, maka dapat diketahui hal-hal sebagai
berikut :
(1) Kekuatan (Strength) :
(a) Adanya dukungan dari pihak Program Studi S-1 Farmasi
dalam peningkatan pengendalian mutu.
(b) Tersedianya sumber daya manusia untuk meningkatkan serta
mengendalikan mutu pelayanan.
(2) Kelemahan (Weakness) :
(a) Program peningkatan dan pengendalian mutu yang
terintegrasi belum ada.
(b) Belum ada lembaga pengendalian mutu pembelajaran.
(3) Peluang (Opportunity) :
(a) Masih besarnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
Program Studi S-1 Farmasi, ditandai makin meningkatnya
animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan putra-
putrinya di Program Studi S-1 Farmasi.
-
33
(b) Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
mutu pendidikan.
(4) Hambatan (Threats) :
(a) Dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah saat ini,
merupakan salah satu kendala dalam peningkatan mutu
dibidang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
(b) Semakin mahalnya biaya untuk sarana pendukung didalam
peningkatan mutu pendidikan.
-
34
KOMPONEN C
MAHASISWA DAN LULUSAN
C.1 KEMAHASISWAAN
1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Mahasiswa
Sistem Seleksi Rekrutmen mahasiswa Program Studi S-1
Farmasi dilakukan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru STF
YPIB Cirebon yang setiap tahun dibentuk melalui Surat Keputusan
Ketua STF YPIB Cirebon. Kegiatan penerimaan mahasiswa baru
diarahkan pada kegiatan pemasangan spanduk, kunjungan ke setiap
SLTA, pemasangan brosur dan pengiriman surat himbauan ke
Dinas/Instansi Pemerintah dan Sekolah, penempelan stiker, dan lain-
lain.
Aspek yang diukur meliputi kualifikasi kemampuan bidang
studi Matematika Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum (IPA
Terpadu).
Penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan setiap awal tahun
akademik dan dilaksanakan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa
Baru (PPMB) dengan persyaratan sebagai berikut :
(a) Mengisi formulir pendaftaran
(b) Menyerahkan photo copy STTB yang telah dilegalisir
(c) Pas Photo terbaru
(d) Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Dokter
(e) Surat Keterangan Kelakuan Baik
(f) Bagi mahasiswa alih program dan pindahan agar melampirkan
surat pengantar dan transkrip nilai dari perguruan tinggi asal.
Evaluasi Hasil Seleksi dilakukan untuk memperoleh
informasi mengenai mutu calon mahasiswa yang memasuki program
studi. Dari hasil evaluasi umumnya terlihat bahwa kemampuan dari
calon mahasiswa baru masih terdapat kelemahan, terutama untuk
materi Bahasa Inggris, Matematika dan Biologi.
-
35
Untuk menentukan kelulusan berdasarkan seleksi belum
dapat dilaksanakan berdasarkan penilaian absolut, tetapi masih
menggunakan sistem distribusi normal.
Bagi calon mahasiswa yang telah dinyatakan lulus seleksi,
berkewajiban menyelesaikan pembayaran daftar ulang, sumbangan
dana pengembangan kampus, biaya penyelenggaraan perkuliahan
serta biaya Satuan Kredit Semester (SKS). Pembayaran dapat
dilakukan secara tunai maupun diangsur dalam 4 (Empat) kali
angsuran selama 1 (satu) tahun, kecuali biaya daftar ulang.
2. Profil
Berdasarkan data yang ada, diperoleh gambaran adanya
peningkatan jumlah mahasiswa yang signifikan. Perkembangan
jumlah mahasiswa Program Studi S-1 Farmasi selama kurun waktu 5
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Data perkembangan jumlah mahasiswa 5 tahun terakhir
Tahun Akade-mik
Daya Tampung
Jumlah Calon Mahasiswa Reguler
Jumlah Mahasiswa Baru
Ikut Seleksi Lulus
Seleksi Regular bukan
Transfer Transfer
(3)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
TS-4 100 62 50 50 0
TS-3 100 145 110 110 2
TS-2 100 167 120 120 18
TS-1 100 203 180 180 17
TS 100 276 240 240 44
Jumlah 600 853 700 700 81
3. Pelayanan Untuk Mahasiswa
Pelayanan untuk kepentingan mahasiswa dilakukan melalui :
(a) Bantuan Tutorial yang Bersifat Akademik
Merupakan salah satu bentuk layanan pembimbingan yang
dilaksanakan individual oleh dosen wali dalam upaya membantu
mahasiswa untuk mengarahkan dan membimbing proses belajar
serta mengevaluasi hasil yang telah dicapai yang kemudian
-
36
mengecek hambatan apa yang ditemui mahasiswa untuk dicari
jalan keluar dalam upaya meningkatkan prestasi mahasiswa.
(b) Informasi dan Bimbingan Karier
Dalam upaya membantu mahasiswa untuk merencanakan studi
satu jenjang penuh Program Studi S-1 Farmasi dilakukan oleh
Dosen Wali.
Untuk meningkatkan minat belajar, dilakukan kegiatan :
Pelatihan-pelatihan melalui lembaga pengabdian pada
masyarakat (LPM)
Seminar-seminar yang berkaitan dengan bidang peminat
Pendidikan dan Latihan (Diklat) di luar lembaga
Membuat himpunan mahasiswa atau kelompok studi
(c) Konseling Pribadi dan Sosial
Dalam pertemuan bimbingan akademik pertama yang
didiskusikan antara Dosen Wali dengan mahasiswa, yang
kemudian diputuskan oleh mahasiswa adalah rencana
keseluruhan Program Sarjana. Rencana studi ini dapat
divisualisasikan kedalam bagan yang diisi dengan :
1) Perkiraan waktu penyelesaian studi dalam satuan semester
2) Perkiraan IPK akhir Program Sarjana yang ingin dicapai
3) Perkiraan beban studi setiap semester
4) Perkiraan IPK akhir tiap semester yang harus dicapai
Semua Rencana Studi ini didasari oleh pemahaman
terhadap beban studi kumulatif yang ditetapkan program studi
yang dipilih, serta alur urutan dan kaitan semua mata kuliah yang
ditetapkan dalam kurikulum.
Agar bisa membantu mahasiswa merencanakan studi
keseluruhan, maka dosen wali harus memahami seluk beluk
kurikulum di program studinya, hal ini diperlukan untuk
membantu mahasiswa dalam merencanakan studi setiap
-
37
semester. Dosen Wali perlu mempelajari dinamika kurikulum
program studi, khususnya alur, urutan dan kaitan keseluruhan
mata kuliah yang ditawarkan. Pemahaman terhadap alur, urutan
dan keseluruhan mata kuliah ini merupakan syarat mutlak yang
harus dipenuhi Dosen Wali.
Apabila program studi yang ditempuh telah mulai
menawarkan seluruh mata kuliah pada semester ganjil dan
genap serta telah mulai memperkenankan mahasiswa memilih
mata kuliah sendiri sejak awal semester pertama, barulah
pengisian KRS ini memerlukan diskusi yang cukup mendalam
dengan Dosen Wali. Artinya, program studi itu telah
melaksanakan sistem kredit semester secara "murni".
Pada prinsipnya Dosen Wali perlu memantau kemajuan studi
mahasiswa bimbingannya, sehingga diperlukan suatu
mekanisme yang sesuai. Dosen Wali akan memantau
perkembangan studi mahasiswa dan mencatat interaksi timbal
balik yang sangat penting antara Dosen Wali dengan mahasiswa
selama studi dalam buku Panduan Akademik (PA). Oleh karena
itu Dosen Wali dibekali buku Panduan Akademik sebanyak
jumlah mahasiswa bimbingannya.
Untuk Program S-1 Farmasi, buku Berkas Informasi
Mahasiswa tersebut selain berisi identitas dan foto mahasiswa
yang bersangkutan, juga akan berisi :
Rencana Studi Lengkap Program S-1 Farmasi
Rencana studi lengkap berisi waktu studi kumulatif (dengan
waktu cadangannya), beban studi semesteran, dan lPK
semesteran yang direncanakan mahasiswa untuk
keseluruhan program. Sesuai dengan kenyataan
perkembangan studi, maka rencana ini tiap akhir semester
dapat dikoreksi dan diperbaharui.
Kemajuan Studi Tiap Semester Program S-1 Farmasi pada
dasarnya merupakan hasil Indeks Prestasi (IP) semacam
-
38
KHS, namun dapat ditambahkan informasi lain, misalnya
sanksi akademik, peringatan Dosen Wali, catatan kejadian-
kejadian serta tanda tangan Dosen Wali dan mahasiswa.
Catatan Khusus Dosen Wali
Catatan khusus berisi hal-hal khusus yang perlu dicatat,
antara lain hubungan mahasiswa dengan Dosen Pengasuh
Mata Kuliah, masalah-masalah yang menghambat program
belajar, alasan penghentian studi sementara dengan izin Ka.
Program Studi, penghentian studi sementara tanpa izin Ka.
Program Studi dan sebagainya.
Catatan Akhir Studi
Berisi judul Karya Tulis Ilmiah (atau Laporan Tugas Akhir),
waktu ujian komprehensif dan hasilnya; serta IPK akhir studi
dan predikat kelulusan.
4. Keterlibatan Mahasiswa Dalam Berbagai Komisi
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik antara lain berupa
kegiatan Studi Banding, PBL Komunitas, Karya Wisata,
Seminar/Diskusi, Keagamaan. Hal ini dilakukan dalam rangka
peningkatan kualitas proses pembelajaran di Program Studi S-1
Farmasi.
5. Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler bagi mahasiswa merupakan suatu kegiatan
di luar perkuliahan yang diselenggarakan oleh, dari dan untuk
mahasiswa. Kegiatan ekstra kurikuler yang ada di Program Studi S-1
Farmasi diantaranya kegiatan kerohanian, olah raga, yang masing-
masing kegiatan dipegang oleh Senat Mahasiswa.
Secara operasional, kegiatan ekstra kurikuler meliputi kegiatan :
a) Latihan Dasar Kepemimpinan
b) Penyelenggaraan Seminar dan Diskusi Ilmiah
c) Dan lain-lain.
-
39
Dalam rangka mendukung dalam pengembangan pribadi mahasiswa,
selain mengikuti kegiatan proses pembelajaran, mahasiswa dituntut
untuk aktif dalam pengembangan diri melalui kegiatan ekstra kurikuler
dan keorganisasian seperti :
a. Senat Mahasiswa
b. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
c. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti :
Anak Kampus Pencinta Alam (AKAMPA)
Koperasi Mahasiswa
Olah Raga
Berdasarkan kondisi mahasiswa dan layanan pembimbingan di
Program Studi S-1 Farmasi, maka dapat diketahui hal-hal sebagai
berikut :
(1). Kekuatan (Strength)
(a) Komposisi jumlah mahasiswa cukup banyak.
(b) Minat mahasiswa dan dukungan lembaga terhadap kegiatan
ekstra kurikuler cukup besar
(2) Kelemahan (Weakness)
Kurang optimalnya pelaksanaan sistem konseling melalui dosen
wali
(3) Peluang (Opportunity)
(a) Mempunyai kesempatan untuk meningkatkan mutu dan jumlah
mahasiswa baru, melalui pembenahan sistem belajar mengajar
yang efektif serta sosialisasi kampus yang berkesinambungan.
(b) Membuat prestasi dalam kegiatan ekstra kurikuler di tingkat
yang lebih tinggi/di luar kampus.
(4) Hambatan (Threats)
Animo masyarakat khususnya calon mahasiswa baru ekstensi yang
mengikuti pendidikan di Program Studi S-1 Farmasi masih rendah.
-
40
C.2 LULUSAN
(1) Jumlah Lulusan
Program studi S-1 Farmasi sudah meluluskan mahasiswanya
sebanyak 226 orang.
(2) IPK Lulusan
Indeks Prestasi Kumulatif rata-rata yang diperoleh lulusan
program Studi S-1 Farmasi selama lima tahun terakhir adalah
3,14.
(3) Pelacakan Lulusan
Program Studi S-1 Farmasi berupaya melakukan pelacakan
lulusan, yang secara sederhana dituangkan dalam Laporan Hasil
Pelacakan.
Pelacakan lulusan program studi dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui :
(a) Bidang pekerjaan yang dimasuki lulusan.
(b) Sektor pekerjaan yang lebih banyak menyerap lulusan.
(c) Persentase lulusan yang diserap lapangan kerja.
(d) Rata-rata waktu yang diperlukan lulusan untuk memperoleh
pekerjaan.
(e) Kesulitan-kesulitan yang dialami lulusan dalam memperoleh
pekerjaan.
Pelacakan lulusan Program Studi S-1 Farmasi dilakukan dengan
menggunakan metode kuisioner. Kuisioner ini disebar kepada
lulusan PS Farmasi, untuk mengisi beberapa informasi yang
dibutuhkan oleh lembaga.
Pelacakan dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
(a) Penyusunan Parameter Kuisioner.
(b) Penyebaran Kuisioner.
(c) Tabulasi Data.
(d) Penyusunan Laporan.
Susunan Personalia Pelaksana Pelacakan Lulusan PROGRAM
STUDI S-1 FARMASI adalah sebagai berikut :
-
41
Ketua : Ka Program Studi S-1 Farmasi
Sekretaris : Pembantu Ketua I
Anggota : 1. Pembantu Ketua II
2. Pembantu Ketua III
3. Kasubag. Akademik dan kemahasiswaan
Data seluruh mahasiswa lulusan Program Studi S-1 Farmasi dan Indek Prestasi Kumulatif-nya dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tahun
Akademik Jumlah Lulusan IPK Lulusan
Reguler bukan Transfer Transfer Minimal Rata-rata Maksimal
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
TS-4 8 4 2,71 3,02 3,57
TS-3 25 4 2,60 2,90 3,49
TS-2 26 28 2,76 3,25 3,78
TS-1 14 12 2,62 3,20 3,61
TS 87 18 2,89 3,00 3,76
Jumlah 160 66
Berdasarkan kondisi dari kelulusan di Program Studi S-1 Farmasi,
maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
(1) Kekuatan (Strength) :
Mahasiswa yang lulus rata-rata dengan tepat waktu yaitu
sebanyak delapan semester dengan memperoleh hasil IPK rata-
rata dengan hasil yang sangat memuaskan.
(2) Kelemahan (Weakness) :
Mahasiswa yang telah memperoleh gelar Sarjana Farmasi harus
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi untuk meningkatkan
profesionalitasnya di dunia kerja.
(3) Peluang (Opportunity) :
Dengan adanya otonomi daerah dimungkinkan luasnya
pengembangan karier dan dunia usaha.
(4) Hambatan (Threats) :
Keharusan melanjutkan ke jenjang profesi di perguruan tinggi
yang menyelenggarakan program yang lebih tinggi diluar kota.
-
42
KOMPONEN D
SUMBER DAYA MANUSIA
D.1 DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
(1) Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di Program Studi S-1 Farmasi terdiri dari
tenaga edukatif dan tenaga administrasi yang melaksanakan tugas
pokoknya dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan visi dan
misi yang diemban oleh Program Studi S-1 Farmasi.
Sarana dan prasarana yang disediakan dari benda bergerak dan
benda tidak bergerak serta pranata-pranatanya digunakan oleh
Program Studi S-1 Farmasi terutama dalam rangka
penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pembinaan sumber daya
manusia yang diarahkan untuk meningkatkan mutu dan
kesejahteraan tenaga edukatif serta tenaga administratif melalui
unsur-unsur :
(a) Memberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan
keterampilan yang lebih tinggi.
Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia baik bagi tenaga dosen maupun bagi
tenaga struktural di lingkungan STF YPIB Cirebon.
(b) Memberikan kesempatan untuk jenjang dan karir sesuai
dengan prestasinya.
Dimaksudkan untuk memacu semangat baik untuk para dosen
maupun bagi tenaga struktural yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kemampuan dalam menjalankan tugasnya
sebagai pelayanan publik terutama dalam meningkatkan
kemampuan mahasiswa.
(c) Meningkatkan kesejahteraan materiil dan spiritualnya.
Peningkatan kesejahteraan materiil dan spiritual sangat
penting dilaksanakan guna kualitas pelayanan terhadap
masyarakat khususnya para mahasiswa dapat dilaksanakan
-
43
secara prima sehingga akan menghasilkan kualitas lulusan
yang baik.
(d) Memberikan penghargaan kepada yang berprestasi dan
memberikan sanksi kepada yang melanggar disiplin.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan bahwa para dosen
dan para pengelola Sekolah Tinggi Farmasi YPIB Cirebon
dapat melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi serta ketentuan yang berlaku di lingkungan STF YPIB
Cirebon sehingga proses perkuliahan dapat berjalan dengan
lancar.
(e) Memberikan pakaian seragam dan rekreasi karyawan.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kebersamaan dan
kekompakan dalam mengelola Sekolah Tinggi Farmasi YPIB
Cirebon dan memberikan waktu luang untuk mencerahkan
pikiran sehingga para karyawan tidak merasa terbebani dalam
menjalankan aktifitas di STF YPIB Cirebon.
(2) Ketersediaan Dosen, Tenaga Administrasi, Teknisi dan
Pendukung
(a) Dosen
Dosen Program Studi S-1 Farmasi terdiri atas :
Dosen Tetap : Dosen yang diangkat oleh yayasan
Dosen Luar Biasa : Dosen yang berstatus bukan Dosen tetap
Dosen Tamu : Dosen sementara yang didatangkan untuk
mengajar selama satu semester sampai
dengan menguji mata kuliah yang
diajarkan.
Sampai dengan tahun 2013, Program Studi S-1 Farmasi
memiliki 8 Dosen dengan rincian sebagai berikut :
Dosen Tetap : 7 Orang
Dosen Tidak Tetap : 1 Orang
-
44
Secara rinci Dosen Program Studi S-1 Farmasi dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Daftar Dosen Tetap Program Studi S-1 Farmasi
STF YPIB CIREBON
No. Nama Dosen
Tetap
NIDN** Tgl. Lahir
Jabatan Akademik
Gelar Akademik
Pendidikan S1, S2, S3 dan Asal
PT
Bidang Keahlian
untuk Setiap
Jenjang Pendidika
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
Ahmad Azrul Z.**
9904016700 26 Juni 1969 Lektor S.Farm M. Farm
S1 ITB S2 Univ. Pancasila Jakarta
Farmasi Farmasi
2 Badruzzama
n***
0304054902 04 Mei 1949 Lektor Kepala
Apt. DEA Dr.
S1 UI S2 Prancis S3 Prancis
Farmasi Farmasi Farmasi
3 Rahma
Nafiah*** 0031037201 31 Maret 1972 Lektor
S. Farm M.Farm
S1 UNPAD S2 UNPAD
Farmasi Farmasi
4 Subagja** 0021046001 12 Nopember
1963 Asisten Ahli
S.Farm M.Si.
S1 UI S2 UI
Farmasi Farmasi
5 Ana
Pradiningsih**
0031057201 31 Oktober
1988 Asisten Ahli
S. Farm M.Sc.
S1 Unsud S2 UGM
Apoteker Farmasi
6 Lidya
Indhayani** 0021098001
21 September 1980
Asisten Ahli S.Si., Apt S1 UGM Farmasi
7 Bambang Karsidin**
0031058201 14 Januari
1986 Lektor
S.Pd M.Si.
S-1 Kimia S-2 Univ. Majalengka,
Kimia Kimia
-
45
Daftar Dosen Tidak Tetap Program Studi S-1 Farmasi
STF YPIB CIREBON
No.
Nama Dosen Tidak Tetap
NIDN** Tgl. Lahir
Jabatan Akademik***
Gelar Akademik
Pendidikan S1, S2, S3 dan Asal
PT *
Bidang Keahlian
untuk Setiap
Jenjang Pendidikan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2. Tiana Avianda Gusman**
0031058201 14 Januari 1986
Asisten Ahli S.Farm MSC
S1 UGM S2 UGM
Kimia Kimia
Tenaga Pengajar atau Dosen yang tersedia terdiri dari Dosen Tetap,
Dosen Luar Biasa dan Dosen Tamu yang mempunyai berbagai
kualifikasi pendidikan, berpengalaman mengajar dan berprofesi di
bidangnya serta mempunyai kepangkatan akademik sebagai berikut :
a. Dosen Tetap
Pendidikan Jumlah
Dosen
Jumlah
BK
Jabatan Akademik
AA L LK GB
Strata-1 (S1) 0 0 0 - - -
Strata-2 (S2) 6 6 4 1 1 -
Strata-3 (S3) 1 1 - - 1 -
Keterangan : BK (Belum mempunyai kepangkatan)
-
46
b. Dosen Tidak Tetap
Pendidikan Jumlah
Dosen
Jumlah
BK
Jabatan Akademik
AA L LK GB
Strata-1 (S1) 0 0 - - - -
Strata-2 (S2) 1 1 1 - - -
Strata-3 (S3) 0 - - - - -
Keterangan : BK (Belum mempunyai kepangkatan)
(b) Tenaga Administrasi
Pelaksana administrasi di Program Studi S-1 Farmasi
dilaksanakan oleh bagian Tata Usaha yang dibantu oleh
3 sub bagian, terdiri dari : Sub Bagian Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan, Sub Bagian Administrasi
Umum dan Sub Bagian Keuangan.
Ketiga Bagian tersebut mempunyai tugas dan wewenang
memberikan pelayanan administrasi dibidangnya dan
memberikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas dan wewenangnya kepada Ketua Program Studi.
(c) Teknisi dan Pendukung
UPT. Perpustakaan merupakan unsur penunjang Program
Studi S-1 Farmasi dalam pengelolaan perpustakaan.
(3) Mutu Kualifikasi dan Kesesuaian Sumber Daya Manusia
Program Studi S-1 Farmasi berupaya untuk meningkatkan
kemampuan baik dosen maupun staf administrasi dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia diantaranya melalui
tugas belajar dan penataran-penataran baik yang dilaksanakan
oleh Kopertis, APTISI atau institusi lain.
-
47
(4) Kecukupan
Penyediaan sumber daya manusia di Program Studi S-1 Farmasi
telah mencapai batas ideal yang ditentukan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
: 234/U/2000 tentang Pedoman Pendidikan Perguruan Tinggi.
(a) Tenaga Dosen
Dalam Kepmendiknas ditentukan bahwa persyaratan
minimal tenaga dosen tetap adalah lulusan S-2 sebanyak
6 orang dan S-3 sebanyak 1 orang.
(b) Tenaga Penunjang Administrasi dan Akademik
Program Studi S-1 Farmasi telah memenuhi persyaratan
minimal yaitu tenaga administrasi kualifikasi S-2
perpustakaan sebanyak 1 orang, S1 sebanyak 8 orang atau
melebihi batas minimal 5 orang, tenaga penunjang akademik
sebanyak 3 orang dengan kualifikasi S-1 sebanyak 2 orang
dan D-III 2 orang serta tenaga kepustakaan sebanyak 1
orang dengan kualifikasi S-1 1 orang.
(5) Pengembangan Staf
Program Studi S-1 Farmasi berupaya untuk meningkatkan
kemampuan baik staf administrasi dalam rangka meningkatkan
kualitas sumber daya manusia diantaranya melalui kursus dan
penataran-penataran baik yang dilaksanakan oleh Kopertis maupun
oleh APTISI. Selain itu, dalam rangka meningkatkan wawasan dan
kemampuan staf dilakukan melalui rotasi pegawai.
(6) Peraturan Kerja
Berkaitan dengan jam kerja, staf diwajibkan hadir dalam 1 (satu)
hari sebanyak 8 (delapan) jam kerja, sedangkan dalam 1 (satu)
minggu 40 (empat puluh) jam, jadwal kerja sebagai berikut :
Pagi : Senin - Sabtu = 07.30 - 14.00 WIB
Peraturan kerja lainnya yang menyangkut hak dan kewajiban staf
diatur sesuai dengan ketentuan.
-
48
Berdasarkan kondisi dari Sumber Daya Manusia (SDM) di Program
Studi S-1 Farmasi, maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
1. Kekuatan (Strength) :
(a) Jumlah dosen relatif memadai.
(c) Kode etik bernuansa islami.
2. Kelemahan (Weakness) :
(a) Tenaga dosen yang memiliki kualifikasi relatif kurang (sedikit).
(b) Pengembangan staf masih belum optimal.
3. Peluang (Opportunity) :
(a) Dapat berkompetisi dengan perguruan tinggi swasta yang sudah
maju.
(b) Memberikan pelayanan kepada mahasiswa dengan-baik.
4. Hambatan (Threats) :
(a) Sulit memperoleh dosen dengan kualifikasi sesuai yang
dibutuhkan dan mempunyai kepangkatan akademik.
(b) Persyaratan untuk mendapatkan dan meningkatkan
kepangkatan akademik sulit ditempuh.
-
49
KOMPONEN E
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
E.1 KURIKULUM : RANCANGAN, ISI DAN IMPLEMENTASINYA
(a) Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan
Penyelenggaraan pendidikan Program Studi S-1 Farmasi
dilaksanakan atas dasar kurikulum yang sesuai dengan sasaran
program studi. Adapun jenis mata kuliah yang disajikan meliputi :
Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan atas dasar kurikulum
yang sesuai dengan sasaran program studi. Jenis mata kuliah
yang disajikan kurikulum disesuaikan dengan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional RI Nomor : 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mengajar dan Nomor : 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi.
Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan
program studi terdiri atas kurikulum inti dan kurikulum institusional.
1. Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran
yang harus dicakup dalam suatu program studi yang
dirumuskan dalam kurikulum berlaku secara nasional.
2. Kurikulum inti ini berkisar 40% - 80% dari jumlah sks yang
terdiri atas :
a. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK),
yang relevan dengan tujuan pengayaan wawasan,
pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK
inti.
b. Kelompok Mata Kuliah Keahlian dan Keterampilan (MKK),
yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan
memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar
keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan
program studi bersangkutan.
-
50
c. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), yang
relevan dengan tujuan untuk memperkuat penguasaan dan
memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya
di masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta
komparatif penyelenggaraan program studi yang
bersangkutan.
d. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Perilaku
Bermasyarakat (MPB), yang relevan dengan tujuan untuk
memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan
perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
masyarakat untuk setiap jenis program studi.
e. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
(MBB), yang relevan dengan upaya pemahaman serta
penguasaan ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan
di masyarakat baik secara nasional maupun global yang
membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan
kompetensi keahliannya.
3. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan
pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan
tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dan kurikulum
inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan
kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang
bersangkutan.
Dengan demikian terdapat kesesuaian dengan visi, misi dan
tujuan Program Studi S-1 Farmasi.
(b) Relevansi dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders
Sistem penyelenggaraan pendidikan di Program Studi S-1
Farmasi dilakukan dengan Sistem Satuan Kredit Semester yaitu
cara penyelenggaraan pendidikan dengan menentukan beban
studi mahasiswa dalam jumlah satuan kredit dan menggunakan
semester sebagai unit waktu penyelenggaraan program
pendidikan. Hal ini sesuai dengan tuntutan Keputusan Menteri
-
51
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 295/P/1996 tentang
Kurikulum yang Berlaku secara Nasional dan juga berdasarkan
dari kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat yaitu dengan
melibatkan para alumni Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB
Cirebon, serta masukan-masukan dari berbagai dosen pengajar.
(c) Kompetensi Lulusan yang Diharapkan
Kurikulum yang dirancang dimaksudkan untuk dapat
menghasilkan lulusan dengan kompetensi sebagai berikut :
(a) Mampu menerapkan dan mengembangkan pengetahuan
dalam bidang farmasi.
(b) Terampil dalam mengambil keputusan, menganalisa dan
mengevaluasi setiap kebijakan dalam rangka mencapai
tujuan/sasaran organisasi.
(d) Mampu menjadi pemimpin atau yang dipimpin dengan baik,
bertanggungjawab dan profesional.
(d) Derajat Integrasi Materi Pembelajaran
Dalam penyusunan kurikulum telah diupayakan pengintegrasian
materi pembelajaran, hal ini tercermin di dalam komposisi dan
distribusi mata kuliah dari setiap semesternya.
(e) Kurikulum Lokal yang Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat
Terdekat dan Kepentingan Internal Lembaga.
Dalam penyusunan kurikulum lokal, telah diupayakan memenuhi
kebutuhan instansi/lembaga pengguna, sebagai contoh dalam
memenuhi kebutuhan pegawai yang profesional, telah diberikan
diantaranya melalui mata kuliah kewirausahaan.
(f) Karya Tulis Ilmiah/Tugas Akhir
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah mempunyai tujuan untuk
memperoleh pengalaman belajar pada mahasiswa dalam
menerapkan pengetahuan yang telah dimiliki untuk dirancang,
dilaksanakan dan disusun dalam bentuk laporan penelitian ilmiah
sesuai bidang studinya dengan menggunakan paradigma dan
-
52
prosedur penelitian yang berlaku di bawah bimbingan Dosen
Pembimbing yang ditunjuk oleh program studi.
Isi dan sistematika Karya Tulis Ilmiah hendaknya berisi kajian
terhadap masalah-masalah keilmuan sesuai dengan bidang studi
masing-masing yang berguna baik bagi pengembangan ilmu
maupun bagi pemecahan masalah-masalah nyata yang dihadapi.
1. Prosedur pengajuan Karya Tulis Ilmiah :
(a) Mahasiswa mengajukan judul dan rancangan Karya Tulis
Ilmiah kepada program studi.
(b) Rancangan Karya Tulis Ilmiah disusun berdasarkan format
yang telah ditentukan oleh program studi.
(c) Program studi menentukan pembimbing dengan
memperhatikan topik dan masalah yang dikaji.
(d) Program studi menyampaikan usulan penunjukan
pembimbing kepada Ka Program Studi S-1 Farmasi untuk
ditetapkan dalam bentuk Surat Keputusan.
2. Pembimbingan :
(a) Kualifikasi dosen pembimbing I adalah dosen yang
berpangkat serendah-rendahnya Asisten Ahli dan berijazah
minimal magister yang ditentukan oleh program studi dan
untuk Pembimbing II minimal bergelar Apoteker.
(b) Pembimbing untuk satu Karya Tulis Ilmiah adalah dua
orang dengan kategori Pembimbing Utama dan
Pembimbing Pendamping.
(c) Penggantian pembimbing dapat dilakukan melalui Surat
Keputusan Ka Program Studi S-1 Farmasi atas usul Ketua.
(d) Masa bimbingan Karya Tulis Ilmiah dilaksanakan dalam
waktu enam bulan.
3. Penilaian Karya Tulis Ilmiah :
a. Penilaian Karya Tulis Ilmiah dilakukan terhadap isi,
metodologi, sistematika, penyajian dan bahasa.
-
53
b. Karya Tulis Ilmiah dipertahankan dalam Ujian Sidang yang
waktunya ditentukan oleh program studi.
c. Tim Penguji terdiri dari minimal tiga dan maksimal lima orang
penguji.
(g) Struktur dan Isi Kurikulum (Keluasan, Kedalaman, Koherensi,
Penataan/Organisasi) dapat dilihat pada Lampiran 2.
Berdasarkan kondisi dari Kurikulum di Program Studi S-1 Farmasi,
maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
(1) Kekuatan (Strength) :
(a) Kurikulum relevan dengan tuntutan kebutuhan.
(b) Kewajiban membuat tugas akhir/Karya Tulis Ilmiah,
laporan PKL dan laporan KNM bagi Program Studi S-1
Farmasi.
(2) Kelemahan (Weakness) :
Implementasi kurikulum masih perlu ditingkatkan.
(3) Peluang (Opportunity) :
Dengan adanya otonomi daerah dimungkinkan luasnya
pengembangan karier dan dunia usaha.
(4) Hambatan (Threats) :
Keharusan menerapkan kurikulum nasional.
-
54
E.2 PROSES PEMBELAJARAN
(1) Mengajar
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
efektif dan efisien, terus diupayakan penerapan metode mengajar
dengan menggunakan sistem POD (Pendidikan Orang Dewasa)
yaitu sistem belajar dengan menerapkan azas kesetaraan, azas
inisiatif dan azas spontanitas. Dengan sistem ini diharapkan dapat
mendinamisir proses pembelajaran dan sekaligus sebagai upaya
merangsang kreatifitas belajar mahasiswa.
Selain itu upaya lainnya adalah mewajibkan kepada
setiap dosen untuk membuat Satuan Acara Perkuliahan (SAP),
Diktat dan Hand Out sebagai bahan atau kelengkapan mengajar.
Selanjutnya menanamkan kedisiplinan waktu belajar sesuai
dengan beban SKS dan jadwal waktu yang telah ditentukan.
Untuk menambah kemampuan dosen dan mahasiswa
khususnya pada mata kuliah tertentu, ditekankan untuk
menambah khasanah ilmiahnya/literatur yang digunakan,
dengan media elektronik, media cetak dan lingkungan
masyarakat sebagai laboratorium ilmiahnya.
Tetapi kelemahan yang masih kami miliki dalam hal
metode mengajar, belum banyak dosen yang telah mengikuti
pelatihan AA (Applied Approach) serta sarana penunjang belajar
seperti : perpustakaan dan OHP belum memadai sesuai dengan
kebutuhan.
(2) Belajar
Mengenai keterlibatan mahasiswa di dalam proses
belajar mengajar sudah diupayakan secara maksimal melalui
sistem belajar POD (Pendidikan Orang Dewasa) yang
menekankan hubungan antara dosen dan mahasiswa
melaksanakan azas kesetaraan, inisiatif dan spontanitas.
Dengan pemberian tugas berupa penulisan karya ilmiah,
soal atau tugas take home, studi komparasi dan sarana
-
55
organisasi kemahasiswaan dapat meningkatkan tingkat belajar
mahasiswa dan pemahaman terhadap disiplin ilmu yang
dipelajarinya.
Kekurangannya, sarana pendukung kegiatan mahasiswa
yang belum lengkap (Internet dan ruang UKM), sehingga
aktualisasi peran mahasiswa belum berjalan secara maksimal.
(3) Penilaian
(a) Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan
mahasiswa, dilakukan melalui berbagai tahapan yang harus
dilakukan baik oleh dosen maupun mahasiswa, diantaranya
Kesiapan awal kuliah/pre-test/diagnostic
Kuis
Tugas rumah (assigment)
Evaluasi formatif/tengah semester
Evaluasi sumatif/akhir semester
Evaluasi ulang/ujian ulang
Evaluasi komprehensif
(b) Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian
studi mahasiswa didasarkan kepada tiga kemungkinan
sistem penilaian yang pelaksanaannya dapat disesuaikan
dengan sifat masing-masing mata kuliah.
Menggunakan Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP)
yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan.
Menggunakan Sistem Penilaian Acuan Norma (PAN)
yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang
mahasiswa dengan nilai kelompoknya.
Menggunakan sistem gabungan antara PAP dengan
PAN, yaitu dengan menentukan batas kelulusan terlebih
dahulu, kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif
dengan nilai kelompoknya.
-
56
Sehingga nilai studi setiap mata kuliah merupakan hasil
kumulatif dari komponen tugas, Ujian Tengah Semester
(UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
(c) Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar
seorang mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan) yaitu
setiap mahasiswa yang akan mengakhiri jenjang
pendidikannya harus memenuhi ketentuan jumlah dan
komposisi SKS yang telah dimiliki (dicapai) sesuai dengan
jenjang pendidikan yang ditempuhnya (S-1) yaitu sebanyak
150 SKS termasuk bobot Karya Tulis Ilmiah maksimum 10
SKS. Sedangkan untuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
yang bersangkutan minimal 2,00 yang ditunjukkan dalam
Transkrip Akademik.
(d) Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa dilakukan
melalui beberapa cara, antara lain :
Program studi menyusun dan menyebarkan kuisioner
evaluasi perkuliahan serta menyediakan kotak saran
untuk memperoleh masukan dari mahasiswa dan
dosen.
Program studi menghimpun dan mentabulasi data
sebagai bahan perbaikan kegiatan perkuliahan.
Program studi menyusun dan menerapkan kebijakan
penataan kegiatan perkuliahan.
Program studi mensosialisasikan kebijakan penataan
kegiatan perkuliahan kepada sivitas akademika.
(4) Proses Pembelajaran
(a) Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan telah
ditempuh melalui :
Pemberian motivasi dan kesempatan kepada dosen dan
atau mahasiswa untuk mengikuti pendidikan dan latihan
-
57
dalam bentuk : Pelatihan, Seminar, Dialog, Lokakarya dan
lain-lain.
(b) Mengefektifkan waktu kegiatan akademis sesuai jadwal yang
telah ditentukan.
(5) Hasil Pembelajaran
(a) Mengenai kompetensi yang dicapai dalam proses
pembelajaran sampai saat ini relatif cukup, hal ini
diantaranya dapat dibuktikan dari rasio perbandingan input
dan output mahasiswa yang relatif tetap, memang disadari
masih terdapat deviasi (penyimpangan) dari target atau
sasaran yang ditetapkan, dengan berbagai upaya yang telah,
sedang dan akan dilakukan, kekurangan yang selama ini
dirasakan akan dapat segera diatasi dengan baik.
(b) Untuk mencapai produktivitas sistem pembelajaran yang
efektif, antara lain melalui upaya sebagai berikut :
Melalui penyesuaian bobot kurikulum dengan proporsi
sesuai ketentuan yang berlaku.
Menerapkan bentuk perkuliahan : Perkuliahan di kelas,
Praktikum laboratorium, workshop dan sebagainya. PKL
dan KNM.
Frekuensi perkuliahan, jumlah perkuliahan dalam satu
semester ditetapkan 16 - 18 minggu termasuk Ujian
Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)
dengan perincian sebagai berikut :
Tatap Muka : 12 -16 minggu
Ujian Tengah Semester : 1 minggu
Ujian Akhir Semester : 1 - 2 minggu
(c) Data tentang kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa
selama lima tahun terakhir.
(d) Yudisium Lulusan
-
58
Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian sidang Karya Tulis
Ilmiah Program Studi S-1 Farmasi adalah mereka yang nilai
Karya Tulis Ilmiahnya sekurang-kurangnya memperoleh
huruf mutu C dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) akhir studi
sekurang-kurangnya memperoleh angka mutu 2,00.
(e) Kepuasan Mahasiswa/Lulusan
Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap Proses
Belajar Mengajar (PBM) dilakukan melalui penyebaran
kuisioner evaluasi perkuliahan serta menyediakan kotak
saran untuk memperoleh masukan dari mahasiswa dan
dosen.
Menyusun dan menerapkan kebijakan penataan kegiatan
perkuliahan kemudian disosialisasikan kepada sivitas
akademika.
Program studi melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan
lulusan oleh lembaga atau instansi yang membutuhkan,
serta menampung umpan balik dari para lulusan (alumni)
mengenai hasil atau azas kemanfaatan dari Kefarmasian
yang telah dimilikinya.
Berdasarkan kondisi dari Pembelajaran di Program Studi S-1 Farmasi,
maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
(1) Kekuatan (Strength) :
(a) Sebagian besar tenaga dosen merupakan tenaga profesional
(b) Mahasiswa umumnya reguler, sehingga relatif memiliki
motivasi belajar dan daya serap yang baik
(c) Praktek lapangan yang diwajibkan dalam mendukung
kompetensi lulusan.
(2) Kelemahan (Weakness) :
Pelaksanaan penilaian hasil studi masih perlu ditingkatkan.
(3) Peluang (Opportunity) :
Terserapnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(4) Hambatan (Threats) :
-
59
Frekuensi nilai tukar rupiah terhadap dollar yang tidak menentu,
sehingga menghambat pelaksanaan peningkatan dan
penambahan sarana pembelajaran.
E.3 SUASANA AKADEMIK
Dalam rangka menunjang kelancaran Proses Belajar
Mengajar (PBM) di Program Studi S-1 Farmasi, baik yang bersifat
intra universiter maupun ekstra universiter telah dilakukan berbagai
langkah-langkah strategis sistematis, langkah-langkah yang telah
dilakukan antara lain :
(1) Sarana untuk Interaksi Dosen - Mahasiswa
Sarana yang tersedia untuk menciptakan dan memelihara
interaksi dosen - mahasiswa baik di dalam maupun di luar kampus
dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan
kelancaran kegiatan akademik yang dikelola oleh program studi
masih terbatas pada penunjukan dosen sebagai pembimbing
akademik dan penyelenggara seminar.
(2) Kuantitas Kegiatan Akademik Dosen - Mahasiswa
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan akademik pada program studi
adalah sebagai berikut :
(a) Proses pembelajaran rata-rata perkuliahan cukup tinggi yaitu
diatas 75 %.
(b) Kegiatan praktikum, rata-rata diatas 75 %.
(c) Bimbingan tugas akhir, rata-rata diatas 90 %.
(d) Bimbingan dan konseling akademik masih perlu ditingkatkan
frekuensi pertemuannya.
(e) Kegiatan seminar masih perlu ditingkatkan frekuensi
penyelenggaraannya.
(3) Kualitas Kegiatan Akademik Dosen - Mahasiswa
Kualitas kegiatan akademik dapat tercermin dari hasil evaluasi
Ujian Tenga