evaluasi alternatif sebelum pembelian (nomor 3)
DESCRIPTION
Merupakan tugas dari mata kuliah Perilaku Konsumen Universitas GunadarmaTRANSCRIPT
PERILAKU KONSUMEN EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN
DISUSUN OLEH : Nama : Idris Ardian Kelas : 3EA32 Npm : 14213210
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
2015 - 2016
Evaluasi alternatif sebelum pembelian
Evaluasi alternatif dapat didefinisikan proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan
dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Walaupun kami telah menyajikan pencarian dan
evaluasi alternatif sebagai tahap-tahap “terpisah” untuk alasan pedagogis, pmbaca harus
menyadari bahwa kedua tahap tersebut saling terjalin dengan rumit selama pengambilan
keputusan. Pemerolehan informasi produk dari lingkungan, misalnya, biasanya akan
menghasilkna informasi yang kemudian mungkin menuntut pencarian sesudahnya.
Evaluasi alternatif merupakan suatu proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih
oleh konsumen. Pada tahap evaluasi konsumen harus:
1) Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif,
2) Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan,
3) Menilai kinerja dan alternatif yang dipertimbangkan dan
4) Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir.
Philip kotler mengemukakan, “Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-
cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam
menentukan keputusan pembeliannya”(1998:170).
Menurut Sutisna, “Setidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah manfaat
yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan”(2001:22).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, ketika berbagai alternatif telah diperoleh, konsumen
melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi altenatif tersebut, dalam keberadaanya ditentukan oleh
keterlibatan konsumen dengan produk yang akan dibelinya.
Alternatif membeli atau tidak membeli produk (merk) tertentu, dipengaruhi oleh pertimbangan
atribut produk. Yaitu meliputi: manfaat, kepentingan, image, dan fungsi yang diharapkan.
Pertimbangan tersebut seringkali diperbandingan antara manfaat yang akan diperoleh dengan
biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh atau setelah membeli barang tersebut.
Mempertimbangkan untuk membeli mobil kedua adalah pilihan antara keleluasaan pemakaian
dan tambahan investasi maupun biaya perawatan.
Kriteria yang digunakan konsumen selama pengambilan keputusan akan tergantung pada
beberapa faktor, diantaranya:
1) Pengaruh situasi,
2) Kesamaan alternatif-alternatif pilihan,
3) Motivasi,
4) Keterlibatan,
5) Pengetahuan
A. KRITERIA EVALUASI
Kriteria evaluasi, salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen,
memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen
melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada
satu produk dan menilai atribut mana yang lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar
keputusan memilih produk (Kotler, 2005).
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternative –
alternative pilihan , Kriteria alternative dapat muncul dalam berbagai bentuk , misalnya dalam
membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria , keselamatan ,
kenyamanan , harga , merek , negara asal ( country of origin ) dan juga spek hedonik seperti
gengsi , kebahagian , kesenangan dan sebagainya .
Beberapa kriteria evaluasi yang umum adalah :
1.Harga
Harga menentukan pemilihan alternative.Konsumen cenderung akan memilih harga yang murah
untuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi
kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas . Olehg karena itu strategi harga
hendaknya di sesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan dalam setiap pembelian . nampaknya merek merupakan
Pengganti dari mutu dan spesifikasi produk.Ketika konsumen sulit menilai kriteria kualitas
produk kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi sangat baik dapat
mengurangi resika kesalahan dalam pembelian.
3.Negara Asal
Negara asal dimana produk di hasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen
negara asal sering mencitrakan kualitas produk.Konsumen mungkin sudah tidak meragukan lagi
kualitas produk elektronik dari jepang . Sementara untuk jam tangan nampaknya jam tangan
buatan swiss merupakan produk yang handal tak teragukan .
4. Saliensi ( Atribut yang mencolok )
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda dengan pengaruhnya
untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda . Pada suatu produk mungkin
seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting , tetapi tidak untuk
produk yang lain . Atribut yang mencolok ( salient) yang benar-benar mempengaruhi proses
evaluasi di sebut sebagai atribut determinan.
B. MENENTUKAN ALTERNATIF PILIHAN
Sejumlah besar penelitian dan strategi pemasaran telah mengasumsikan pembuat keputusan
konsumen rasional dengan yang terdefinisi dengan baik, preferensi stabil. Konsumen juga
dianggap memiliki kemampuan cukup untuk menghitung pilihan mana yang akan
memaksimalkan nilainya, dan akan memilih atas dasar ini.
1. Pilihan Afektif
Pilihan afektif yang paling mungkin ketika motif yang mendasari consummatory daripada
instrumental. Consummatory motif mendasari perilaku yang secara intrinsik bermanfaat untuk
individu yang terlibat. Motif Instrumental mengaktifkan perilaku yang dirancang untuk mencapai
tujuan, kedua memvisualisasikan bagaimana manfaat yang dirasakan selama dan setelah
pengalaman konsumsi. Hal ini sangat penting bagi merek baru atau produk dan jasa. Konsumen
yang telah memiliki pengalaman dengan sebuah produk atau merek memiliki dasar untuk
membayangkan respon afektif yang dihasilkan.
2. Atribut Berbasis Versus Atribut Proses Pilihan
Dua proses pertimbangan yang mungkin digunakan untuk membeli barang sebagai contoh
kamera digital:
Proses1
Setelah mencari di Internet untuk menentukan kamera apa yang paling disukai, konsumen
kemudian pergi ke toko elektronik dan membandingkan berbagai merek kamera yang paling baik
baginya yaitu kamera otomatis, ukuran kamera, fitur zoom, dan ukuran ruang
penyimpanan. Konsumen melihat keunggulan masing-masing model atas atribut dan kesan
umum yang dimiliki oleh kamera-kamera tersebut serta model dan kualitas masing-masing. Atas
dasar evaluasi ini, ia memilih SportZoom Olympus.
Proses 2
Konsumen membandingkan SportZoom Olympus dengan Easyshare Kodak yang juga bekerja
dengan baik tapi agak besar, berat, dan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Di toko elektronik
setempat ia melihat bahwa Easyshare Kodak dan Olympus memiliki harga yang sama dan
memutuskan untuk membeli SportZoom Olympus.
Contoh pertama di atas adalah pilihan berbasis atribut. Contoh yang kedua sikap-berbasis-pilihan
berdasarkan pilihan sikap. Secara umum, pentingnya membuat keputusan yang optimal
meningkat dengan nilai barang yang sedang dipertimbangkan dan konsekuensi dari keputusan
yang tidak optimal. Semakin mudah untuk mengakses atribut informasi lengkap suatu merek,
pengolahan berdasarkan atribut, besar kemungkinan akan digunakan.
C. MENAKSIR ALTERNATIF PILIHAN
Kriteria yang telah di tentukan seperti diatas kemudian akan memunculkan beberapa alternatif
produk, alternatif ini lah yang digunakan konsumen dalam Menaksir alternatif pilihan. Dalam
menaksir suatu alternatif dari pilihan yang ada maka konsumen harus memikirkan resiko yang
akan diterima apabila konsumen memilih alternatif tersebut, dan meninggalkan alternatif lain
yang ada.
Ada tiga sudut pandang dalam menganalisis/menaksir alternatif pilihan keputusan konsumen :
1. Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua
alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang
ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat
mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic man.
2. Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai kognitif man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah
informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah
informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau
menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man,
seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali
mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya pada keputusan yang
memuaskan.
3. Sudut Pandang Emosianal
Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk.
Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi.
Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi. Anggapan emotional
man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih
baik merupakan keputusan yang rasional.
D. MENYELEKSI ATURAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam mengambil keputusan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang paling utama
adalah yang paling maksimal dakam memenuhi berbagai kriteria yang dapat di capai oleh
produk.
Tingkat tinggi satu atribut tidak dapat mengimbangi tingkat rendah yang lain. keputusan
disjungtif aturan dan kata penghubung dapat menghasilkan seperangkat alternatif yang bisa
diterima, sedangkan sisanya aturan umumnya menghasilkan satu “terbaik” alternatif.
1. Kata penghubung Aturan Keputusan
Aturan keputusan kata penghubung menetapkan standar kinerja minimum yang diperlukan untuk
setiap kriteria evaluatif dan memilih yang pertama atau semua merek yang memenuhi atau
melebihi standar minimum.
Karena individu memiliki keterbatasan kemampuan untuk memproses informasi, aturan kata
penghubung yang sering digunakan untuk mengurangi ukuran tugas pengolahan informasi untuk
beberapa tingkat dikelola
2. Disjungtif Aturan Keputusan
Aturan keputusan disjungtif menetapkan tingkat minimum kinerja untuk setiap atribut yang
penting (sering level yang cukup tinggi). Ketika aturan pengambilan keputusan disjungtif
digunakan oleh target pasar, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui konsumen
persyaratan pada setidaknya salah satu kriteria kunci.
3. Eliminasi oleh aspek Aturan Keputusan
Untuk target pasar menggunakan eliminasi oleh aspek aturan, sangat penting untuk memenuhi
atau melampaui satu atau lebih persyaratan konsumen persyaratan (dalam urutan) dari kriteria
yang digunakan dari kompetisi.
4. Leksikografis Aturan Keputusan
Aturan pengambilan keputusan leksikografis mirip dengan eliminasi-oleh aspek aturan-
. Perbedaannya adalah bahwa aturan leksikografis mencari kinerja maksimum pada setiap tahap,
sedangkan eliminasi oleh aspek mencari kinerja yang memuaskan pada setiap tahap.
5. Kompensasi Aturan Keputusan
Aturan keputusan kompensasi menyatakan bahwa merek yang tingkatan tertinggi pada jumlah
konsumen penilaian dari kriteria evaluatif yang relevan akan dipilih.memiliki tingkat kinerja
pada atau di dekat kompetisi pada pentingnya fitur lebih karena mereka menerima lebih berat
dalam keputusan daripada atribut lainnya.