jadi idola fesyen &...

1

Upload: phamdat

Post on 10-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jadi Idola Fesyen & Elektronikbigcms.bisnis.com/file-data/1/2708/031b1d96_Des17-ProMitraFinance.pdf · juta transaksi pembelian paket ... minggu sebelum Lebaran. Adapun pening kat

26 Jumat, 27 April 2018 N I A G A & J A S A �GYPSUM PLASTERBOARD RI

India Bebaskan BMADJAKARTA — Directorate General

of Anti-Dumping and Allied Duties (DGAD) atau Otoritas Antidumping India membebaskan bea masuk anti dumping terhadap produk gypsum plasterboard asal Indonesia setelah melalui proses diplomasi.

Otoritas Antidumping India meng-umumkan pembebasan produk tersebut dari pengenaan bea masuk anti dumping melalui notifi kasi F. No.7/8/2017-DGAD pada 19 April 2018. Produk tersebut sebelumnya dikenakan BMAD sebesar US$24,11 per meter persegi pada rentang waktu tahun 2013-2017.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, hasil penyelidikan yang dilakukan Otoritas Antidumping India menunjukkan bahwa kerugian industri domestik India bukan berasal dari impor yang dianggap dumping.

“Untuk itu, pemerintah setempat merekomendasikan penghentian pengenaan BMAD terhadap pro duk impor gypsum plasterboard asal Indonesia,” kata Oke dalam keterangan resminya, Kamis (26/4).

Menurut data Kemendag, ekspor gypsum plasterboard Indonesia ke India mencapai puncaknya di tahun 2009 sebesar US$1,09 juta dan pada 2010 naik menjadi US$1,14 juta. Setelah pengenaan BMAD, ekspor menurun drastis pada 2013 menjadi US$6.000. Pada periode

penyelidikan di tahun 2016 dan 2017, Indonesia bahkan tidak melakukan ekspor sama sekali ke India.

Adanya keputusan ini diharapkan dapat mendongkrak dan mengem-balikan nilai ekspor produk gypsum plasterboard Indonesia ke India seperti pada 2010.

Sementara itu Direktur Pengamanan Perdagangan Pradnyawati menge mu-kakan hasil itu merupakan hasil perjuangan yang dilakukan Pe merintah Indonesia bersama produsen maupun eksportir serta pelaku kepentingan lainnya. “Pemerintah akan terus berkomitmen untuk mengamankan akses pasar produk ekspor Indonesia.”

Penyelidikan antidumping sunset review produk gypsum plasterboard telah dimulai pada 15 Juli 2017. Dalam petisinya, industri domestik India mengklaim bahwa besarnya kapasitas Indonesia dapat menjadi pemicu praktik dumping yang dilakukan Indonesia.

Direktorat Pengamanan Perdagangan dalam submisinya menyampaikan bahwa tidak ada impor produk tersebut dari Indonesia pada periode penyelidikan dan tidak ada hubungan kausal antara dumping dan kerugian industri domestik India. Terlebih lagi, total kapasitas ekspor gypsum plasterboard Indonesia ke dunia terbilang kecil, yaitu hanya mencapai 500.000 unit. (Rayful Mudassir)

�ENTREPRENEUR OF THE YEAR 2018

Bisnis/Nurul Hidayat

CEO dan Pendiri PT Bukalapak.com Achmad Zaky (dari kiri), Country Managing Partner Ernst & Young (EY) Indonesia Hari Purwantono dan CEO dan Pendiri Kitabisa M. Alfatih Timur memberikan penjelasan pada peluncuran program Entrepreneur of The Year 2018 di Jakarta, Rabu (25/4). Penghargaan tersebut menjadi platform bagi entrepreneur Indonesia untuk berkembang dan berkompetisi di level Internasional bersama dengan 60 negara lain.

�REVOLUSI MENTAL AWARD 2018

Bisnis/Nurul Hidayat

Direktur Utama Sucofindo Bachder Johan (dari kanan), VP HC Strategic Management PT Telkom Indonesia Dharma Syahputra dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menerima Revolusi Mental Award 2018 di Jakarta, Rabu

(25/4). Keberhasilan Gerakan Nasional Revolusi Mental bukan hanya ditentukan oleh satu pihak saja, melainkan harus didukung penuh oleh seluruh rakyat Indonesia.

�PASAR RAMADAN 2018

Fesyen & Elektronik Jadi IdolaJAKARTA — Pebisnis memprediksi kate go-ri fesyen dan elektronik berpeluang meng-alami kenaikan penjualan yang signifi kan pada Ramadan tahun ini, menyusul minat

belanja konsumen yang meningkat.

Agne Yasa & Deandra [email protected]

Alban Villani, General Mana-ger Southeast Asia, Hong Kong and Taiwan, Criteo, perusahaan teknologi pemasaran niaga mengatakan produk fesyen pada Ramadan 2017 tidak signifi kan peningkatan penjualannya, tapi diyakini pada tahun ini akan kembali bergeliat. Kemampuan fi nansial saat ini mendorong konsumen kembali ke perilaku

biasanya, yaitu membeli busana untuk dikenakan saat Lebaran.

Sedangkan untuk kategori elektronik diprediksi meningkat karena vendor ponsel pintar makin gencar menerapkan strategi penjualan, terutama lewat jalur daring.

“Kami prediksi dua kategori, elek tronik dan fesyen akan meng alami peningkatan penjualan yang baik pada Ramadan tahun ini,” ujar Villani, di sela-sela aca ra Pemaparan Data Ramadan 2017 dari Criteo, Kamis (26/4).

Sementara itu, hasil riset Cri-teo mengemukakan ada empat kategori produk yang laris saat Ramadan 2017, yang terjadi di pasar Indonesia maupun Asia Tenggara.

Selain produk elektronik yang meningkat transaksi pen jualannya sebesar 24% di dalam negeri, produk yang laris saat Ramadan 2017, justru untuk kategori mainan dan game yang meningkat 91%. Pro duk lainnya adalah produk kesehatan dan kecantikan yang penjualannnya di saat Ramadan naik 35%. Produk lainnya ada lah perlengkapan rumah tangga yang terkerek 39%.

Sementara itu dari riset Criteo melalui analisis 44 juta tran saksi pembelian ritel, 28 juta transaksi pembelian paket perjalanan melalui komputer desktop dan perangkat mobile yang berasal dari 57 pemasang iklan utama di seluruh kawasan Asia Tenggara, mengungkapkan transaksi belanja online men-capai puncaknya pada dua minggu sebelum Lebaran.

Adapun pening kat an pen-jualan ritel secara online di kawasan Asean tercatat naik 52% pada Ramadan 2017.

Penjualan pa ket wisata juga mengalami pening kat an selama Ra ma dan, dan transaksi puncaknya terjadi pada H-2,

dengan peningkatan pen jualan sebesar 33%.

Melihat tren yang ada, Villani me-ngatakan peritel harus meningkatkan upaya promosi lewat iklan pada saat-saat tertentu di bulan Ramadan, sehingga meraih perhatian konsumen.

GARMENSementara itu,

PT Panen Les tari Internusa mem-prediksi pertumbuhan penjualan ritel saat Ra madan tahun ini dapat tumbuh 15% dibandingkan periode

sama tahun lalu, fesyen dan aksesori masih menjadi barang yang paling laris dibeli.

“Setiap Lebaran kenaikan tertinggi tetap fesyen, baru disusul penunjangnya. Kalau di department store itu ada ladies wear, men’s wear, kids, baru disusul yang lain seperti aksesori,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (26/4).

Dia pun optimis, target pertumbuhan 15% pada Lebaran tahun ini dapat tercapai bila kondisi sosial dan politik di Indonesia kondusif sehingga dapat membangkitkan hasrat belanja masyarakat. Selain itu, kenaikan upah mininum regional (UMR) juga dinilai menjadi salah satu pemicu daya beli masyarakat kelas menengah dan atas.

Handaka yang yang juga menjadi Dewan Penasihat Asosiasi Pengusaha Ritel Indo-nesia (Aprindo) menga takan guna menyaingi peri tel online, dia menilai stra tegi yang pa-ling tepat dila kukan adalah mem perkaya pengalaman dan pelayanan bagi konsumen.

Sementara itu, Indonesia Fashion Chamber meyakini momentum Ramadan masih menjadi peluang untuk mendong krak penjualan produk fesyen di Tanah Air.

Ali Charisma, Ketua Umum Indonesian Fashion Chamber mengatakan penjualan gar-men saar Ramadan 2017 mengalami peningkatan 10%-20% dibandingkan periode sama 2016.

“Tahun ini, kurang lebih sama, [peningkatan pen-jualannya] sekitar 10%—20% [di bandingkan Ramandan 2017],” katanya kepada Bisnis, Kamis (26/4).

Dia mengemukakan diban-dingkan rerata bulan sepanjang tahun, omzet penjualan saat Ra madan biasanya mengalami kenaikan hingga 300%. BISNIS/YAYAN INDRAYANA

Lokasi Kenaikan Penjualan

Asean 28%RI 40%

Kategori RI Asean

Mainan dan Game 91% 62%Kesehatan dan Kecantikan 35% 53%Elektronik 24% 42%Perlengkapan rumah tangga 39% 42%

Peningkatan Penjualan Saat Ramadan 2017

Peningkatan Penjualan Paket

Perjalanan

Sumber Criteo

Rp

pusdok
Typewritten Text
27 April 2018, Bisnis Indonesia | Hal. 26