etprof - pak padi
DESCRIPTION
etika profesiTRANSCRIPT
CIRI-CIRI, KOMPETENSI DAN TUGAS DARI SUATU PROFESI
1. Dokter
Ciri-ciri
1. Memiliki Wawasan yang Luas
2. Mampu Memberi Penjelasan Dengan Baik
3. Mempunyai Banyak Pengalaman dan Jam Terbang
4. Selalu Siap Dihubungi dan Membantu Siapa Saja
5. Memiliki Reputasi dan Nama Baik
6. Tidak Berorientasi Kepada Uang
7. Terlihat Menikmati Pekerjaannya
8. Tidak Mudah Merasa Jijik
9. Mampu Bekerja dengan Baik di Saat Darurat / Genting
10. Mampu Menciptakan Suasana Mental Pasien yang Baik / Positif
Kompetensi
Kompetensi yang harus dicapai seorang dokter meliputi tujuh area kompetensi atau
kompetensi utama yaitu:
1. Keterampilan komunikasi efektif.
2. Keterampilan klinik dasar.
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan
epidemiologi dalam praktik kedokteran.
4. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada indivivu, keluarga ataupun
masyarakat denga cara yang komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinasi dan
bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi.
6. Mawas diri dan mengembangkan diri/belajar sepanjang hayat.
7. Menjunjung tinggi etika, moral dan profesionalisme dalam praktik.
Ketujuh area kompetensi itu sebenarnya adalah “kemampuan dasar” seorang “dokter” yang
menurut WFME (World Federation for Medical Education) disebut “basic medical doctor”.
Tugas
Tugas seorang “dokter” adalah meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien secara cepat
dan memberikan terapi secara cepat dan tepat.
b. Memberikan terapi untuk kesembuhan penyakit pasien.
c. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan
sakit.
d. Menangani penyakit akut dan kronik.
e. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar.
f. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS.
g. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat
di RS dan memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan.
h. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya.
i. Memberikan nasihat untuk perawatan dan pemeliharaan sebagai pencegahan sakit.
j. Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran, pengobatan pasien sekarang harus
komprehensif, mencakup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dokter berhak
dan juga berkewajiban melakukan tindakan tersebut untuk kesehatan pasien. Tindakan
promotif misalnya memberikan ceramah, preventif misalnya melakukan vaksinasi,
kuratif memberikan obat/ tindakan operasi, rehabilitatif misalnya rehabilitasi medis.
k. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.
l. Mawas diri dan mengembangkan diri/ belajar sepanjang hayat dan melakukan
penelitian untuk mengembangkan ilmu kedokteran.
2. Bidan
Ciri-ciri
ciri-ciri bidan profesional:
1. tidak membeda-bedakan miskin maupun kaya
2. tidak membuka privasi pasien
3. berbakti pada insani
4. bidan mempunyai etika dan moral
5. bidan harus cepat dan cekatan
Tugas
a. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil (antenatal care)
b. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (postnatal care)
c. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir (kunjungan neonatal care)
d. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di wilayah kerja puskesmas
e. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan kebidanan
f. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana ( KB ) kepada wanita usia subur
g. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil resiko tinggi
h. Mengupayakan diskusi Audit Maternal Perinatal (AMP) bila ada kasus kematian ibu dan
bayi
i. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu
Kompetensi
9 standar kompetensi bidan indonesia :
1) Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dalam ilmu-
ilmu sosial, kesehatan masyarakat, dan etika yang membentuk dasar dari
asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru
lahir, dan keluarganya.
2) Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang
tanggap terhadap budaya, dan memberikan pelayanan yang menyeluruh di
masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat,
perencanaan kehamilan, dan kesiapan untuk menjadi orang tua.
3) Bidan memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi untuk
mengoptimalkan kesehatan ibu selama kehamilan yang meliputi deteksi dini,
pengobatan, dan rujukan.
4) Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap tehadap budaya
setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan
aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan
kesehatan wanita dan bayi baru lahir.
5) Bidan dapat memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
tinggi serta tanggap terhadap budaya setempat.
6) Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada bayi
baru lahir (BBL) sehat sampai usia 1 bulan.
7) Bidan memberikan asuhan yang brmutu tinggi dan komprehensif pada bayi
dan balita sehat.
8) Bidan memberikan asuhan yang brmutu tinggi dan komprehensif pada
keluarga dan kelompok.
9) Bidan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ ibu dengan
ganguan sistem reproduksi.
3. Guru
Ciri-ciri
1) Selalu punya energi untuk siswanya
2) Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
3) Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
4) Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
5) Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
6) Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
7) Pengetahuan tentang Kurikulum
8) Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
9) Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
10) Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Kompetensi
1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan menjadi indikator
esensial sebagai berikut;
a) Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial:
memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
perkembangan kognitif; memahami peserta didik dengan memanfaatkan
prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta
didik.
b) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran memiliki indikator esensial: memahami landasan
kependidikan; menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan
strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi
yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan
pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
c) Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial: menata latar
(setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
d) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator
esensial: merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan
hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode;
menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan
tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan memanfaatkan hasil
penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran
secara umum.
e) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensinya, memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk
pengembangan berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik
untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.
2) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci subkompetensi tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga
sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan
norma.
b) Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan
kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja
sebagai guru.
c) Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan
yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat
serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
d) Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki
perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki
perilaku yang disegani.
e) Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial:
bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka
menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai
berikut:
a) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik
memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta
didik.
b) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik
dan tenaga kependidikan.
c) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali
peserta didik dan masyarakat sekitar.
4) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya. Setiap
subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai berikut:
a) Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki
indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum
sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi
atau koheren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antar mata
pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial
menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk
memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam
kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi
(a) pengenalan peserta didik secara mendalam; (b) penguasaan bidang studi
baik disiplin ilmu (disciplinary content) maupun bahan ajar dalam
kurikulum sekolah (c) penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang
meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan
hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan (d)
pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan. Guru
yang memiliki kompetensi akan dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional (Ngainun Naim, 2009:60).
Tugas
Berdasarkan Undang-Undang Sisdiknas tugas seorang Guru atau Pendidik
diantaranya:
1) Merencanakan Pembelajaran;
2) Melaksanakan Pembelajaran;
3) Menilai hasil pembelajaran;
4) Membimbing;
5) Melatih peserta didik;
6) Dan melakukan penelitian.
4. Perawat
Ciri-ciri
Ciri perawat secara singkat yaitu sebagai berikut :
a. Mempunyai ilmu pengetahuan dan dikembangkan secara terus menerus melalui
penelitian
b. Memiliki standar pendidikan
c. Pelayanan dan praktek keperawatan
d. Memiliki otonomi dan organisasi profesi
e. Mempunyai kode etik profesi
Kompetensi
Kerangka Kerja Kompetensi Perawat dikelompokkan dalam 3 Ranah Kompetensi
sebagai berikut ;
1. Praktik Profesional, etis, legal dan peka budaya
a. Bertanggung gugat terhadap praktik profesional
b. Melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya
c. Melaksanakan praktik secara legal
2. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan.
a. Menerapkan prinsip dasar dalam pemberian asuhan keperawatan dan
pengelolaannya
b. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan maupun asuhan
keperawatan
c. Melakukan pengkajian keperawatan
d. Menyusun rencana keperawatan
e. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
f. Mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan
g. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan
h. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman
i. Membina hubungan interprofesional dalam pelayanan maupun asuhan
keperawatan
j. Menjalankan fungsi delegasi dan supervisi baik dalam pelayanan maupun
asuhan keperawatan
3. Pengembangan kualitas personal dan profesional
a. Melaksanakan peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
b. Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan maupun asuhan keperawatan
c. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
Tugas
1) Care Giver
Perawat harus :
a) Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat
harus memperhatikan klien berdasarkan kebutuhan significant dari klien.
b) Perawat menggunakan Nursing Process untuk mengidentifikasi diagnosa
keperawatan, mulai dari masalah fisik (fisiologis) sampai masalah-nasalah
psikologis
c) Peran utamanya adalah memberikan pelayanan keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai diagnosa masalah
yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai yang
kompleks.
2) Client Advocate
Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk membantu klien
dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi
pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk
mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepadanya.
Selain itu perawat harus mempertahankan dan melindungi hak-hak klien. Hal
ini harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan
berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim
kesehatan yang paling lama kontak dengan klien, leh karena itu perawat harus
membela hak-hak klien.
3) Conselor
a) Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi
klien terhadap keadaan sehat sakitnya.
b) Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan “Dasar” dalam
merencanakan metoda untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.
c) Konseling diberikan kepada idividu/keluarga dalam mengintegrasikan
pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu.
d) Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah
perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi)
4) Educator
a) Peran ini dapat dilakukan kepada klien, keluarga, team kesehatan lain, baik
secara spontan (sat interaksi) maupun formal (disiapkan).
b) Tugas perawat adalah membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam
upaya meningkatkan kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi dan
tindakan yang spesifik.
c) Dasar pelaksanaan peran adalah intervensi dalam NCP.
5) Coordinator
Peran perawat adalah mengarahkan, merencanakan, mengorganisasikan
pelayanan dari semua anggota team kesehatan. Karena klien menerima
pelayanan dari banyak profesioanl, misal; pemenuhan nutrisi. Aspek yang
harus diperhatikan adalah; jenisnya, jumlah, komposisi, persiapan,
pengelolaan, cara memberikan, monitoring, motivasi, dedukasi dan
sebagainya.
6) Collaborator
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya
mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar
pendapat terhadap pelayanan yang dipelukan klien, pemberian dukungan,
paduan keahlian dan keterampilan dari bebagai profesional pemberi pelayanan
kesehatan.
7) Consultan
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien terhadap
informasi tentang tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat
dikatakan perawatan adalah sumber informasi yang berkaitan dengan kondisi
spesifik klien.
8) Change Agent
Element ini mencakup perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis
dalam berhubungan denan klien dan cara pemberian keperawatan kepada
klien.
5. Polisi
Ciri-ciri
1. Orientasi tindakan sering mengutamakan pencapaian hasil optimal
(efektifitas), sehingga sering mengabaikan efisiensi.
2. Polisi diajar untuk selalu bersikap curiga, sehingga harus bertanya dengan
detail. Sedangkan sikap curiga ini mengandung makna waspada dengan dasar
pengertian etika.
3. Disatu pihak polisi dinilai tidak adil, tidak jujur, tidak professional, di pihak
lain banyak petunjuk bahwa polisi harus mendukung dan menunjukkan
solidaritas pada lingkungan.
4. Pragmatisme yang banyak mendatangkan keberhasilan, sering membuai polisi
dan lalu melalaikan akar pragmatisme itu sendiri.
Tugas
a. Memelihara Keamanan dan ketertiban masyarakat
b. Menegakan hukum
c. Memberikan Perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Kompetensi
1. memahami tugas-tugas Polri sebagai harkamtibmas, penegakan hukum, perlindungan,
pengayoman dan pelayanan masyarakat dalam pelaksanaan tugas kepolisian
2. memahami dasar hukum pelaksanaan tugas kepolisian
3. mampu melaksanakan dasar-dasar pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli
terhadap kegiatan masyarakat maupun pemerintah khususnya wilayah yang dianggap
rawan kriminalitas
4. mampu melaksanakan dasar-dasar pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli,
pendidikan masyarakat, pengumpulan data dalam menjamin keamanan, ketertiban,
dan kelancaran lalu lintas
5. mampu melaksanakan pengamanan dan pengendalian unjuk rasa, serta pengamanan
objek vital/khusus
6. mampu melaksanakan pengamananfisik terhadap kegiatan masyarakat, VVIP/VIP,
objek-objek vital, orang asing, dan pengamanan selama proses persidangan
7. memahami proses kegiatan Penyuluhan terhadap masyarakat tentang keamanan dan
ketertiban sebagai tanggung jawab bersama
8. mampu melaksanakan pendekatan terhadap masyarakat/tokoh masyarakat untuk
menumbuhkan rasa aman, nyaman, tenteram, dan damai serta meningkatkan
kesadaran bersama untuk menjaga keamanan di lingkungannya
9. mampu memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat berkaitan dengan tugas
kepolisian
10. memahami proses Penyelidikan tindak pidana
11. mampu melaksanakanproses penyidikan tindak pidana ringan dan tilang
12. mampu menerima laporan/pengaduan masyarakat
13. mampu melaksanakan tindakan pertama di Tempat Kejadian Perkara
14. mampu menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa identitasnya / tanda
pengenalnya
15. mampu melaksanakan pengamanan barang barang bukti, perlindungan keselamatan
saksi, korban dan tersangka di TKP
16. memahami tugas dan fungsi dasar intelijen (penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan)
17. mampu mengumpulkan bahan keterangan yang diperlukan
6. Radiografer
Ciri-ciri 1) mengembangkan suatu pelayanan yang unik pada masyarakat
2) anggotanya disiapkan melalui suatu program pendidikan (Radiografer melalui
sekolah ATRO)
3) memiliki suatu rangkaian ilmiah
4) anggotanya wajar menerima imbalan atas pelayanannya.
5) memiliki suatu organisasi profesi (Radiografer memiliki PARI (Perimpunan
Radiografer Indonesia)
KompetensiKompetensi Untuk Fungsi Pelaksana
1) Kelompok Unit Kompetensi Radiodiagnostik Konvensional.
a) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Alat Gerak Atas (Ext.
Superior);
b) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Alat Gerak Bawah (Ext.
Inferior);
c) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Perut / Abdomen;
d) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Dada / Thorax;
e) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Tulang Belakang /
Columna Vertebralis;
f) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Kepala/Schedel;
g) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Tulang Wajah/Facial
Bone;
h) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Tulang Panggul/Pelvis;
i) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Bone Survey;
j) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Gigi Geligi dan
Panoramic;
k) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Saluran Pernapasan/Tr.
Respiratorius;
l) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Saluran Pencernaan/Tr.
Digestifus;
m) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Saluran Perkencingan/Tr.
Urinarius;
n) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Sistim Reproduksi/Tr.
Genitalia;
o) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Sistim Persyarafan/Tr.
Neurologis;
p) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Sistim Hormon/Tr.
Billiaris;
q) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Sistem Pembuluh Darah
Arteri/Arteriografi;
r) Unit Kompetensi Melaksanakan Radiografi Sistem Pembuluh Darah
Vena/Venografi.
s) Unit Kompetensi Upaya Proteksi Radiasi
t) Unit Kompetensi Implementasi QA/QC
2) Kelompok Unit Kompetensi Imejing CT Scan
a) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan kepala/otak.
b) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan sinus paranasal.
c) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan nasopharynk.
d) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan orbita.
e) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan leher.
f) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan abdomen.
g) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan thorax.
h) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan tulang belakang.
i) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan pelvis.
j) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan alat gerak atas.
k) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan alat gerak bawah.
l) Unit Kompetensi Upaya Proteksi Radiasi
m) Unit Kompetensi Implementasi QA/QC
3) Kelompok Unit Kompetensi Imejing MRI
a) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan kepala.
b) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan otak.
c) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan leher.
d) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan mediastinum
e) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan thorax,
f) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan abdomen.
g) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan tulang belakang.
h) Unit kompetensi melaksanakan pemeriksaan muskuloskeletal.
i) Unit Kompetensi Implementasi QA/QC
4) Kelompok Unit Kompetensi Imejing USG
a) Unit kompetensi melaksanakan scanning liver.
b) Unit kompetensi melaksanakan scanning empedu.
c) Unit kompetensi melaksanakan scanning ginjal.
d) Unit kompetensi melaksanakan scanning pankreas.
e) Unit kompetensi melaksanakan scanning limpa.
f) Unit kompetensi melaksanakan scanning aorta abdominalis.
g) Unit kompetensi melaksanakan scanning vena cava inferior.
h) Unit kompetensi melaksanakan scanning pelvis.
i) Unit kompetensi melaksanakan scanning obstetric.
j) Unit kompetensi melaksanakan scanning payudara.
k) Unit kompetensi melaksanakan scanning thyroid
l) Unit kompetensi melaksanakan scanning scorotum.
m)Unit kompetensi melaksanakan scanning Neonatal.
n) Unit kompetensi melaksanakan scanning Appendix.
o) Unit Kompetensi Implementasi QA/QC
5) Kelompok Unit Kompetensi Bidang Radioterapi
a) Unit kompetensi melaksanakan teknik radiasi eksterna.
b) Unit kompetensi melaksanakan teknik radioterapi kuratif.
c) Unit kompetensi melaksanakan teknik radioterapi valiatif,
d) Unit kompetensi melaksanakan teknik radioterapi pra-bedah.
e) Unit kompetensi melaksanakan teknik radioterapi pasca bedah.
f) Unit kompetensi melaksanakan teknik radiasi interna.
g) Unit kompetensi melaksanakan teknik afterloading,
h) Unit kompetensi melaksanakan teknik intra caviter.
i) Unit kompetensi melaksanakan teknik inflantasi.
j) Unit kompetensi melaksanakan teknik radiasi sistemic.
k) Unit kompetensi melaksanakan teknik radioterapi total body
irradiation.
l) Unit kompetensi melaksanakan teknik radioterapi hemi body.
m) Unit kompetensi melaksanakan teknik radioterapi sterios static,
n) Unit kompetensi melaksanakan teknik radioterapi total skin
irradiation.
o) Unit kompetensi melaksanakan teknik radioterapi intra
operative.
p) Unit kompetensi melaksanakan teknik radioterapi IMRT.
q) Unit Kompetensi Upaya Proteksi Radiasi
r) Unit Kompetensi Implementasi QA/QC
Tugas
Didalam bidang pelayanan radiologi tugas Radiografer dapat diuraikan sebagai
benkut:
a. Di bidang Radiodiagnostik
b. Di Bidang Radioterapi
c. Di Bidang Kedokteran Nuklir
d. Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Radiasi
e. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Peralatan Radiologi dan Radioterapi
f. Pelayanan Belajar Mengajar
g. Penelitian dan Pengembangan IPTEK Radiografi dan Imejing
h. Pengembangan Diri
i. Pengabdian Kepada Masyarakat
j. Konsultasi Teknik Pelayanan Radiologi
TUGAS
ETIKA PROFESI
IGA AYU KURNIATI
REGULER A
P17431111012
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
JURUSAN GIZI
2013/1014