etika & tanggung jawab sosial - qobid.files. · pdf file• etika bisnis: perilaku etis...

27
Manajemen Bisnis Internasional Etika & Tanggung Jawab Sosial Adhiatma Nanda Wardhana Irfan Dwi Nurfianto

Upload: vonga

Post on 07-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Manajemen Bisnis Internasional

Etika & Tanggung Jawab Sosial

Adhiatma Nanda Wardhana

Irfan Dwi Nurfianto

Etika itu apa ya ?

• Studi atas proses pembelajaran yang melibatkan

pemahaman moralitas, sementara CSR melibatkan tindakan

• Keyakinan mengenai tindakan yang baik atau buruk yang

mempengaruhi hal lainnya

• Perilaku etis: perilaku yang sesuai dengan norma-norma

yang berlaku secara umum

• Etika Bisnis: perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan

oleh pelaku bisnis

• Etika dalam Manajemen Internasional: standar perilaku

yang memandu masing-masing manajer internasional

dalam pekerjaannya

Etika

❖ Setiap individu memiliki keyakinan masing-masing

❖ Masyarakat yang dilatar belakangi oleh kebudayaan yang

sama akan memegang keyakinan yang sama pula atas

perilaku etis dan tidak etis

❖ Perilaku etis sangat kuat dipengaruhi oleh faktor budaya

dan kebiasaan individu

Etika (W. Frankena, 1973; Bentham, 1988; & Mill, 1957)

❖ Utilitarianisme: sebuah bentuk konsekuensialisme, rasa

kebaikan terbesar untuk orang-orang di bawah

sekumpulan batasan tertentu (Frankena)

❖ Utilitarianisme: perspektif menarik bagi pengambilan

keputusan bisnis, khususnya di negara-negara Barat

Etika yang Berhubungan dengan Hak Asasi Manusia

❖ Isu-isu mengenai Hak Asasi

Manusia saat ini menjadi

tantangan tersendiri bagi MNC

❖ Adanya pertimbangan

subyektivitas yang terlibat

❖ Perbedaan budaya di

masyarakat

Etika terhadap Tenaga Kerja

❖ Kebijakan ketenagakerjaan sangat berbeda di masing-

masing negara

❖ Kebebasan bekerja, kebebasan berorganisasi, terlibat

dalam tindakan kolektif, serta kebijakan mengenai PHK

pun berbeda di setiap negara

Etika Seputar Praktik Bisnis

❖ Langkah menerapkan penilaian etika terhadap

situasi bisnis:

1. Mengumpulkan informasi fakta yang relevan

2. Menganalisis fakta untuk menentukan nilai moral

yang tepat. Norma etika kegunaan (utility), hak

(rights), keadilan (justice), perhatian (caring)

3. Membuat penilaian etika atas dasar

kebenaran/kesalahan kebijakan yang diajukan

Etika terhadap Lingkungan dan Perlindungannya

❖ Memperhatikan lingkungan sekitar

❖ Menganalisis kebutuhan hidup masyarakat setempat

❖ Tidak menimbulkan limbah yang mengakibatkan polusi

Definisi

Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility

Upaya yang dilakukan oleh

perusahaan untuk

menyeimbangkan komitmennya

pada kelompok/individu yang

terdapat di lingkungan

sekitarnya.

LATAR BELAKANG

LSM

(MASYARAKAT TERSTRUKTUR)

VS MULTINATIONAL COORPORATION

1900an

Komisi Masyarakat Eropa menyebutkan 4 (empat) faktor yang

mendorongnya perkembangan CSR, yaitu:

1. Kepedulian dan harapan baru komunitas, konsumen, otoritas publik, dan

investor dalam konteks globalisasi dan perubahan industri berskala besar;

2. Kriteria sosial memberi pengaruh besar dalam pengambilan keputusan

investasi individu dan institusi baik sebagai konsumen maupun investor;

3. Meningkatnya kepedulian pada kerusakan lingkungan yang disebabkan

kegiatan ekonomi;

4. Transparansi kegiatan bisnis akibat perkembangan media teknologi

komunikasi dan informasi modern.

Fokus & Pihak Berkepentingan

❖ Pelanggan

❖ Investor

❖ Pemasok

❖ Masyarakat

❖ Karyawan

Area Tanggung JawaB Sosial

LINGKUNGAN

PELANGGAN

KARYAWAN

INVESTOR

Penyimpangan CSR Terhadap Investor

❖ Manajemen finansial yang tidak wajar

❖ Cek kosong

❖ Insider trading

❖ Penyimpangan laporan keuangan

Moralitas

Pemurnian Kepentingan Diri Sendiri

Teori Investasi

Mempertahankan Otonomi

Pentingnya CSR bagi Perusahaan Multinasional

manfaat YANG dapat diperoleh oleh suatu perusahaan YANG mengimplementasikan CSR

1. Peningkatan penjualan dan pangsa pasar (increased sales and market share)

2. Memperkuat posisi nama atau merek dagang (strengthed brand positioaning)

3. Meningkatkan citra perusahaan (enhanced corporate image clout)

4. Meningkatkan kemampuan untuk menarik, memotivasi, dan mempertahankan

pegawai (increased ability to attract, motivate, and retain employees)

5. Menurunkan biaya operasi (decreasing operating cost)

6. Meningkatkan daya tarik bagi investor dan analis keuangan (increased appeal

to investors and financial analysts)

Business for Social Responsibility

Dasar Hukum Tanggung Jawab Sosial

❖ UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

dalam BAB V Pasal 74 ayat 1, 2, 3, dan 4

❖ UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

dalam Pasal 15 b dan Pasal 34

❖ UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup pada bagian

meninmbang butir a,b,d,e, Pasal 1 Butir 1, 2, 3, dan

Pasal 3

Pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,

pengertian CSR dapat dilihat dalam Pasal 74 yang menyebutkan:

❖ Ayat (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan.

❖ Ayat (2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan

sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan

memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

❖ Ayat (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana

dimaksuk pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang- undangan.

❖ Ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal, pengaturan CSR dapat dilihat pada:

❖ 1. Pasal 15

A. Setiap penanam modal berkewajiban:

B. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;

C. Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;

D. Membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan

menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal;

E. Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan

usaha penanaman modal; dan

F. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

❖ 2. Pasal 34

(1)Badan usaha atau usaha perseorangan sebagaiman dimaksud dalam Pasal 5 yang

tidak memenuhi kewajiban sebagimana ditentukan dalam Pasal 15 dapat dikenai sanksi

administratif berupa:

a. Peringatan tertulis;

b. Pembatasan kegiatan usaha;

c. Pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau

d. Pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.

(2)Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh instansi atau

lembaga yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(3)Selain dikenai sanksi administratif, badan usaha atau usaha perseorangan

dapat dikenai sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

❖ Pasal 15 (b) menerangkan bahwa

“tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung

jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman

modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,

seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma,

dan budaya masyarakat setempat.

Pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,

pengertian CSR dapat dilihat pada

1. Menimbang butir a

Bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap Warga Negara Indonesia

sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28 H Undang-Undang Dasar Repulbik Indonesia Tahun 1945.

2. Menimbang butir b

Bahwa pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Repulbik

Indonesia Tahun 1945 diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan.

3. Menimbang butir d

Bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan perikehidupan

manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.

4. Menimbang butir e

Bahwa pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim sehingga memperparah

penurunan kualitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkkungan hidup.

Pasal 1 butir 1

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan

makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,

kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Pasal 1 butir 2

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang

dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,

pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Pasal 1 butir 3

Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek

lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin

keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu

generasi masa kini dan generasi masa depan.

Pasal 3

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan:

a. Melindungi Wilayah Negara Kesatuan Repulbik Indonesia dari

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;

b. Menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia;

c. Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian eko sistem;

d. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup;

e. Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup;

f. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan;

g. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup

sebagai bagian dari hak asasi manusia;

h. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;

i. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan

j. Mengantisipasi isu lingkungan global.

BEDAH KASUS

FREEPORT

Wiz Khalifa

“See You Again”