etika penelitian sps upisps.upi.edu/wp-content/uploads/2008/01/etika-penelitian-sps-upi.pdf · 1....

9
ETIKA PENELITIAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDOENSIA SEKOLAH PASCASARJANA 2017

Upload: hoangbao

Post on 02-Apr-2019

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Penelitian SPs UPIsps.upi.edu/wp-content/uploads/2008/01/Etika-Penelitian-SPs-UPI.pdf · 1. Pelanggaran etika penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan, plagiarisme

ETIKA PENELITIANSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDOENSIASEKOLAH PASCASARJANA

2017

Page 2: Etika Penelitian SPs UPIsps.upi.edu/wp-content/uploads/2008/01/Etika-Penelitian-SPs-UPI.pdf · 1. Pelanggaran etika penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan, plagiarisme

PENGANTAR

Penelilian merupakan salah salu dharma perguruan linggi dan merupakansalah salu lungsi perguruan linggi yang harus dilaksanakan oleh seluruh sivilasakademika Universilas Pendidikan Indonesia (UPI).

Sekolah Pascasarjana (SPs) sebagai salah salu unsur pelaksana akademik diUPI memiliki peran senlral dalam mengimplemenlasikan lungsi lersebul,terutama dalam kailannya dengan kegialan penelilian dosen serla lesis dandisertasi mahasiswa. Unluk memastikan arah penelitian tersebut, SPs memilikilanggung jawab unluk mengembangkan aluran, pedoman, dan pelunjuk leknispenelitian tesis/disertasi, di antaranya etika penelitian.

Etika Penelitian ini disusun sebagai salah satu rujukan dan rambu-rambuumum yang memuat hal-hal pokok yang berkailan dengan standar etika danintegritas penelitian yang meliputi ketaatan terhadap aturan, origina!itas danakuntabilitas yang menjadi ciri khas keilmiahan yang harus dijunjung linggi dandipatuhi oleh sivitas akademika SPs UPI.

Terima kasih disampaikan kepada Komisi SPs yang telah memvalidasi EtikaPenelitian ini. Semoga Etika Penelitian yang telah dibuat dapat bermanfaat danmenjadi salah satu rujukan bagi seluruh sivitas akademika SPs UPI dalammeJaksanakan penelitian.

, 13 Februari 2017

Prof. H. Yaya S. Kusumah. M.Sc., Ph.D. If-NIP 195909221983031003

Page 3: Etika Penelitian SPs UPIsps.upi.edu/wp-content/uploads/2008/01/Etika-Penelitian-SPs-UPI.pdf · 1. Pelanggaran etika penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan, plagiarisme

ETIKA PENELITIANSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

A. Penjagaan Integritas Penelitian

1. Universitas berkomitmen untuk menjaga standar etika dan integritaspenelitian, yang diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab fundamentalpimpinan SPs, dosen, dan mahasiswa. Oleh karena itu, sivitasakademika wajib mematuhi kejujuran intelektual agar reputasi danintegritas keilmiahan universitas terjaga.

2. Integritas penelitian meliputi ketaatan terhadap aturan, originalitas danakuntabilitas yang menjadi ciri khas keilmiahan. Pimpinan SPs, dosen,dan mahasiswa yang terlibat dalam penelitian harus memenuhi standaretika sebagai berikul.a. mempertahankan prosedur dan proses penelitian berkualitas tinggi;b. melakukan publikasi dan diskusi terbuka, sesuai dengan karakteristikkeilmuannya;

c. memastikan penelitian dilaksanakan dengan tepat;d. memelihara catatan penelitian (proposal penelitian, catatanlaboratorium, logbook, laporan kemajuan, abstrak, tesis, presentasilisan, laporan internal, dan artikel jurnal) yang akurat dan rincisehingga memungkinkan orang lain dapat mengulangi penelitiantersebut;

e. menetapkan penghargaan dan tanggung jawab yang sesuai untukpenelitian dan publikasi;

f. mematuhi semua aturan, kaidah, dan kode etik yang berlaku.

3. Selain Pimpinan SPs, dosen, mahasiswa, dan individu lain yangbekerjasama dalam penelitian, wajib mematuhi kode etik penelitian yangberlaku.

B. Pelanggaran Etika Penelitian

1. Pelanggaran etika penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan,plagiarisme atau kesalahan lainnya dalam membuat usulan, merancang,melaksanakan, merekam, mengawasi penelitian, atau dalam melaporkanhasil penelitian.

2. Pelanggaran etika penelitian mencakup praktek-praktek berikul.a. Ketidakjujuran dalam proses dan pelaporan hasH penelitianmeliputi: fabrikasi data, ketidakpatutan penyesuaian hasil, kelalaian

1

Page 4: Etika Penelitian SPs UPIsps.upi.edu/wp-content/uploads/2008/01/Etika-Penelitian-SPs-UPI.pdf · 1. Pelanggaran etika penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan, plagiarisme

ETIKA PENELITIANSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

A. Penjagaan Integritas Penelitian

1. Universitas berkomitmen untuk menjaga standar etika dan integritaspenelitian. yang diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab fundamentalpimpinan SPs, dosen, dan mahasiswa. OJeh karena itu, sivitasakademika wajib mematuhi kejujuran intelektual agar reputasi danintegritas keilmiahan universitas terjaga.

2. Integritas penelitian meliputi ketaatan terhadap aturan, originalitas danakuntabilitas yang menjadi ciri khas keilmiahan. Pimpinan SPs, dosen,dan mahasiswa yang terlibat dalam penelitian harus memenuhi standaretika sebagai berikul.a. mempertahankan prosedur dan proses penelitian berkualitas tin99i;b. melakukan publikasi dan diskusi terbuka, sesuai dengan karakteristikkeilmuannya;

c. memastikan penelitian dilaksanakan dengan tepat;d. memelihara catatan penelitian (proposal penelitian, catatan

laboratoriurn, logbook, laporan kemajuan, abstrak, tesis, presentasilisan, laporan internal, dan artikel jurnal) yang akurat dan rincisehingga memungkinkan orang lain dapat mengulangi penelitiantersebut;

e. menetapkan penghargaan dan tanggung jawab yang sesuai untukpenelitian dan publikasi;

f. mematuhi semua aturan, kaidah, dan kode etik yang berlaku.

3. Selain Pimpinan SPs, dosen, mahasiswa, dan individu Jain yangbekerjasama daJampenelitian, wajib mematuhi kode etik penelitian yangberlaku.

B. Pelanggaran Etika Penelitian

1. Pelanggaran etika peneJitiandidefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan,pJagiarismeatau kesaJahan lainnya dalam membuat usulan, merancang,melaksanakan, merekam, mengawasi penelitian, atau dalam melaporkanhasil penelitian.

2. Pelanggaran etika penelitian mencakup praktek-praktek berikul.a. Ketidakjujuran dalam proses dan pelaporan hasH penelitianmeliputi: fabrikasi data, ketidakpatutan penyesuaian hasil, kelalaian

1

Page 5: Etika Penelitian SPs UPIsps.upi.edu/wp-content/uploads/2008/01/Etika-Penelitian-SPs-UPI.pdf · 1. Pelanggaran etika penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan, plagiarisme

dalam pengumpulan, analisis dala, dan pelaporan selekti! ataupenghilangan data yang bertentangan untuk maksud mengecoh, atauperusakan terhadap catatan penelilian. Ketidakterbukaan adanyakonflik kepenlingan merupakan pelanggaran etika penelitian.

b. Dengan sengaja melakukan kekeliruan penelitian, meliputi:kesalahan dalam kemajuan penelitian (dalam roadmap atauperkembangan penelitian), kesalahan dalam mengklaim kebaruanpenelitian dengan menghilangkan laporan penelitian yang relevandalam literatur, menyesatkan pembaca dengan menyajikan dala yangkeliru, menambah atau mengurangi penulis lanpa ijin.

c. Plagiarisme: perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalammemperoleh alau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatukarya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/ataukarya ilmiah orang lain, tanpa menyertakan sumber secara tepat danmemadai (Permendiknas No 17 tahun 2010, Pasal1 Ayat 1).

d. PeJanggaran kepercayaan: pengambilan dan penggunaan ide ataudata dari karya ilmiah lanpa ijin dari pemiliknya.

e. Pelanggaran etika penelitian: pelanggaran terhadap aturan-aluranterkait penelitan yang dikeluarkan oleh SPs UPI alau inslansi lain yangrelevan.

!. Penyalahgunaan subjek penelitian: pelanggaran terhadap privasi,keamanan, kesehatan, keselamatan subjek penelitian manusia,

g. Mengganggu peneliti lain: mencuri, sengaja merusak ataumembuang bahan penelitian, peralatan atau produk penelitian.

h. Penyalahgunaan dana penelitian: menggunakan dana penelitianuntuk keperluan lain di luar penelilian, pendanaan ganda (doublepayment), dan penyimpangan laparan keuangan.

i. Kegagalan untuk melaporkan kasus pelanggaran etika penelitian:menulupi alau tidak melaporkan pelanggaran etika penelitian olehorang lain.

j. Melakukan pembalasan terhadap individu yang melaporkan dugaanpelanggaran etika penelitian.

k. Membuat luduhan pelanggaran etika penelilian yang lidak berdasarkepada orang lain.

I. Gaga! memenuhi kriteria kualitas penelitian dari lembaga penjaminanmutu penelitian.

3. Perbedaan interpretasi, atau penilaian data secara jujur yang melekatpada proses kreatif dan yang biasanya dikoreksi melalui peneJitian dankajian ilmiah lebih lanjut tidak lermasuk pelanggaran elika penelitian.

C. Konsekuensi Pelanggaran Etika Penelitian

1. Pelanggaran elika penelitian oleh dosen dan mahasiswa lidak dapatditerima. Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, maka harus dilaporkankepada Komisi SPs UP!.

2

Page 6: Etika Penelitian SPs UPIsps.upi.edu/wp-content/uploads/2008/01/Etika-Penelitian-SPs-UPI.pdf · 1. Pelanggaran etika penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan, plagiarisme

2. Pelanggaran etika penelitian oleh sivitas akademika SPs UPI merupakanalasan untuk pengambilan tindakan. Jika ada fabrikasi atau pemalsuanyang dipublikasikan maka semua penulis bertanggungjawab. Kesalahanyang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa ditangani Komisi SPs UPI.

D. Penanganan Dugaan Pelanggaran Etika Penelitian oleh Mahasiswa

Universitas melalui Direktur SPs UPI menugaskan Komisi SPs untukmenyelesaikan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh dosen danmahasiswa. SPs melaksanakan penyelidikan yang komprehensif danberkeadilan untuk membuktikan pelanggaran tersebut.

E. Melaporkan Dugaan Pelanggaran Etika Penelitian

Laporan atas adanya dugaan pelanggaran etika penelitian dibuat secaratertulis dalam amplop tertutup (bersifat rahasia), ditandatangani oleh pelapor,dan disampaikan kepada pimpinan SPs UPI. Selanjutnya pimpinan SPs UPImenugaskan Komisi SPs untuk melakukan penyelidikan.

F. Pemeriksaan awal dari sebuah Sangkaan

1. Komisi SPs bertugas untuk menentukan apakah:a. terdapat pelanggaran penelitian berdasarkan lingkup kode etik ini;b. kasus tersebut merupakan pelanggaran terhadap kebijakan

Universitas yang lainnya;c. kasus tersebut bukan merupakan pelanggaran penelitian (dugaan

tidak berdasar).

2. Apabila Komisi SPs percaya bahwa tuduhan jelas tidak berdasar, makaKomisi SPs harus memberitahu pelapor dan pimpinan SPs bahwapengaduan tidak dapat dilanjutkan. Dalam kasus seperti itu, dosenlmahasiswa terlapor tidak perlu diberitahu tentang tuduhan itu. Jika KomisiSPs percaya bahwa tuduhan itu dibuat dengan itikad buruk, kasus dapatdirujuk ke otaritas UPI yang lebih tinggi.

3. Pimpinan SPs harus diberitahu oteh Komisi SPs tentang statustuduhan. Jika Komisi SPs menentukan bahwa tuduhan itu merupakankesalahan serius sebagaimana dijelaskan dalam etika penelitian ini,maka Komisi SPs mengatur penyelidikan formal; jika tuduhan tersebutdianggap oleh Komisi SPs sebagai kesalahan yang kurang serius, makaKomisi SPs akan meneliti kemungkinan penyelesaian secara informal.

4. Jika tuduhan merupakan dugaan pelanggaran terhadap beberapakebijakan Universitas, maka Komisi SPs harus berkonsultasi danberkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dengan kebijakan tersebut.

3

Page 7: Etika Penelitian SPs UPIsps.upi.edu/wp-content/uploads/2008/01/Etika-Penelitian-SPs-UPI.pdf · 1. Pelanggaran etika penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan, plagiarisme

5. Komisi SPs harus menyelesaikan pemeriksaan awal pelanggaran dalamwaktu 20 hari kerja. Perpanjangan balas waktu dapal diajukan kepadapimpinan SPs.

G. Penyelidikan

1. Komisi SPs yang lelah memutuskan unluk melanjutkan penyelidikan.mengambil tindakan sebagai berikut:

a. Menjamin Keamanan Bukti: Bila diperlukan dapat membuat aturanuntuk mengambil-paksa catatan laboratorium, catatan keuanganatau bahan lain yang relevan. Tindakan menghalangi pengambilanpaksa merupakan pelanggaran kode etik. Pimpinan SPsmenetapkan SOP unluk langkah Komisi SPs ini. Pimpinan SPsmenetapkan kebijakan untuk mencegah terlapor mengajukanaplikasi hibah baru sampai masalah tersebut selesai.

b. Sepanjang penyelesaian penyelidikan, Komisi SPs dapatberkonsultasi dengan Biro Hukum UPI untuk memastikan prosesyang dilakukan telah sesuai dengan etika penelitian dan aturanlain yang relevan.

c. Komisi SPs melaksanakan penyelidikan dalam kurun waktumaksimal 14 hari kerja. Anggota Komisi SPs dan pihak yangterlibat lainnya harus menyatakan jaminan kerahasiaan informasi.

d. Komisi SPs harus mengidenlifikasi semua pendanaan hibahpenelitian yang sedang dilaksanakan oleh terlapor, dan mengirimsurat pemberilahuan terkait kasus yang sedang dihadapi terlaportersebut kepada pihak donatur.

e. Komisi SPs harus memberitahukan secara tertulis uraian kasuskepada terlapor dan kepada pihak lerkail (Dekan, KetuaDepartemen. Ketua Prodi. dll.) Jika diperlukan, pemberitahuandapat disampaikan kepada pihak luar (misalnya instansi yangbersangkutan)

f. Proses pengiriman surat pemberitahuan dilaksanakan dalam kurunwaktu maksimal 30 hari kerja.

2. Komisi SPs wajib melakukan proses penyelidikan dengan tahapansebagai berikut:

a. Memeriksa pelanggaran etika penelitian yang dituduhkan,termasuk catatan keuangan secara menyeluruh dan mendalamuntuk memperoleh bukti yang cukup;

4

Page 8: Etika Penelitian SPs UPIsps.upi.edu/wp-content/uploads/2008/01/Etika-Penelitian-SPs-UPI.pdf · 1. Pelanggaran etika penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan, plagiarisme

b. Melakukan wawancara kepada pelapor, terlapor, dan saksi kuncilainnya yang terkail;

c. Memberikan kesempatan kepada lerlapor untuk menanggapituduhan itu, baik secara tertulis maupun lisan;

d. Menyiapkan laporan temuan dalam kurun waktu maksimal 30 harikerja sejak penyelidikan dimulai, dengan berkonsultasi kepadaBiro Hukum UPI sebelum menyajikan laporannya.

3. Laporan digunakan sebagai dasar untuk memutuskan hukuman olehpimpinan SPs sesuai peraturan universitas.

H. Pelaporan Komite Penyelidikan

1. Laporan Komisi SPs memuat: nama dan gelar anggota komisi danpihak lain yang terlibat Oika ada), sumber pendanaan, prosedur kerja,sumber informasi, ringkasan hasil, dan temuan penyelidikan.

2. Menyusun kesimpulan penyelidikan, yang dikategorikan sebagaiberikul:a. Pelanggaran serius yang didukung oleh bukti yang kual,b. Bukan pelanggaran penelitian yang dianggap serius, atauc. Pelanggaran lidak terbukti. Dalam kasus terakhir ini, Laporan juga

harus memuat temuan mengenai apakah tuduhan itu dibuatdengan itikad buruk (yaitu dibuat dengan ceroboh, alauketidaktahuan yang disengaja dari fakla atau dibuat palsu denganniat jahat), di mana informasi yang tersedia mendukung kesimpulanseperti itu.

I. Tindak Lanjut terhadap Laporan Penyelidikan

1. Pimpinan SPs meninjau laporan dalam waktu 14 hari kerja sejaklaporan diterima, untuk memastikan bahwa:a. Komisi SPs telah menyelesaikan tugas tersebut;b. laporan didukung informasi yang cukup untuk membenarkan

temuan komisi;c. Komisi SPs menjamin kerahasiaan isi laporan penyelidikan.

2. Jika laporan dinilai belum lengkap, pimpinan SPs dapal memintaKomisi SPs untuk melengkapi atau merevisinya dalam kurun waktu 14hari kerja.

3. Setelah pimplnan SPs menerima laporan final dan setelahberkonsultasi dengan Biro Hukum UPI, pimpinan SPs mengambiltindakan berikut yang sesuai:

5

Page 9: Etika Penelitian SPs UPIsps.upi.edu/wp-content/uploads/2008/01/Etika-Penelitian-SPs-UPI.pdf · 1. Pelanggaran etika penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan, plagiarisme

a. Memberilahu lerlapor lentang hasil penyelidikan Komisi SPs.Apabila ada keberatan, terlapor dapal mengajukan hak jawabterlulis dalam kurun waklu 14 har; kerja.

b. Memberitahu pihak lerkait seperli pimpinan UPI, donatur penelilianterlapor, atau instansi tempat kerja terJapor.

c. Jika dalam laporan dilemukan tidak ada pelanggaran, makadilakukan upaya pemulihan nama baik Ieriapar untuk melanjutkanpenelilian yang bersangkulan.

d. Jika dalam laporan ditemukan lidak ada pelanggaran etikapenelitian, tetapi terbukti ada pelanggaran lainnya, makakeputusan diserahkan kepada otoritas universitas yang lebihtinggi.

J. Mekanisme Banding

1. Apabila masih tidak puas lerhadap respon pimpinan SPs atas hakjawabnya, lerlapor dapal mengajukan banding kepada pimpinanuniversilas dalam kurun waklu 30 hari kerja dari langgal suratkepulusan.

2. Pimpinan universitas merespon banding tersebut melalui langkah-langkah:a. Melakukan konfirmasi kepada semua pihak yang lerlibal dalam

proses penyelidikan.b. Melakukan pengkajian lerhadap semua hasil penyelidikan, dan

memuluskan apakah banding tersebut dilerima alau dilolak.

K. Pendokumentasian:

Rekaman setiap kegiatan datam proses penyelidikan, laporan, dan semuasurat-rnenyurat harus didokumentasikan di tempat yang aman oleh KantorPimpinan SPs unluk selidaknya 5 lahun.

6