etika, etika politik dan pancasila sebagai suatu sistem etika
DESCRIPTION
Politik, Kewarganegaraan, PancasilaTRANSCRIPT
Etika, Etika Politik dan Pancasila sebagai Sistem Etika
Haqiqi Amira Syathir-132010101065
Dunia internasional mengenal bangsa Indonesia sebagai bangsa timur,
yaitu bangsa yang dikenal memiliki kepribadian baik, santun, dan menjunjung
tinggi etika serta moral. Julukan tersebut tentunya tidak muncul dalam waktu
sedetik tetapi berasal dari kepribadian bangsa Indonesia sejak dahulu kala.
Sebagai dasar negara yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia
sejak dahulu kala, Pancasila pun mengandung dasar-dasar yang bersifat
fundamental dan universal sebagai petunjuk pelaksanaan praktis etika kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sila-Sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai etika
yang mengandung sumber norma, yaitu norma moral dan norma hukum, yang
akhirnya diterjemahkan dalam pelaksanaan praktis etika, norma, moral dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam ilmu filsafat, etika tersebut merupakan salah satu cabang dari
filsafat praktis dan terbagi lagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu etika umum dan etika
khusus. Etika umum ialah ilmu yang membahas mengenai prinsip-prinsip dalam
tingkah laku manusia sedangkan etika khusus ialah pembahasan tentang hubungan
prinsip-prinsip tersebut dengan kehidupan sehari-hari manusia. Etika khusus
terbagi lagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu etika individual, yang membahas
mengenai kewajiban manusia terhadap diri sendiri, dan etika sosial, yang
membahas mengenai kewajiban manusia terhadap manusia lain. Etika merupakan
tolak ukur nilai “susila” dan “tidak susila”, “baik” dan “buruk’ untuk tingkah laku
manusia. Pada akhirnya, etika merupakan ilmu yang menjabarkan alasan
pelaksanaan suatu moral atau prinsip moralitas yang tercermin dari sikap dan
tingkah laku manusia berdasar norma yang ada.
Etika melekat erat pada setiap sendi kehidupan manusia sebagai subjek.
Hal ini pun berlaku pada pelaksanaan berbangsa dan bernegara yaitu etika politik.
Etika politik adalah salah satu cabang dari etika sosial. Politik, berasal dari kosa
kata ‘Politics’, memiliki makna bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem
politik atau ‘negara’ yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem
itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. Politik berkaitan dengan
kehidupan seluruh masyarakat, bukan hanya pejabat aparatur negara. Oleh karena
itu, pelaksanaan etika politik berkaitan dengan kehidupan masyarakat secara
keseluruhan.
Sebagai dasar filsafat negara sekaligus suatu sistem etika, Pancasila juga
menjaga kehidupan politik bangsa. Sila pertama daan kedua merupakan sumber
nilai moral kebangsaan dan kenegaraan. Sila pertama, “Ketuhanan yang Maha
Esa”, bukan otomatis menjadikan Indonesia sebagai negara teokrasi yang
pemimpinnya menjalankan negara dengan memprioritaskan legitimasi religius.
Sila ini lebih menekankan bahwa negara mendasarkan pada legitimasi demokrasi
dan hukum dengan menyesuaikan terhadap nilai-nilai yang berasal dari Tuhan
terutama hukum serta moral dalam kehidupan negara. Sedangkan, sila kedua
menekankan kembali bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari umat
manusia yang hidup dalam suatu wilayah, wilayah Indonesia, dengan suatu
prinsip hidup demi kesejahteraan bersama (sila ketiga). Sehingga, pelaksanaan
negara harus selalu memperhatikan asas-asas kemanusiaan. Dalam pelaksanaan
dan penyelenggaraan negara, baik menyangkut kekuasaan, kebijaksanaan yang
menyangkut publik, segala keputusan harus berdasarkan legitimasi religius dan
moral kemanusiaan. Selain itu, prinsip keadilan yang dibawakan oleh sila kelima
harus diterapkan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara. Segala
keputusan negara harus berdasarkan legitimasi demokrasi sesuai nilai sila keempat
bahwa kekuasaan negara adalah rakyat.
Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia, hanya memberikan dasar
bagi etika yang dianut bangsa Indonesia. Penerapan etika tersebut kembali kepada
masing-masing individu dalam kehidupan sehari-harinya. Etika politik harus
direalisasikan oleh setiap individu yang ikut serta dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara. Pejabat aparatur negara harus memahami dan menyadari
pentingnya memegang teguh etika individu dan etika politik sesuai Pancasila
dalam setiap pengambilan keputusan. Sehingga, cita-cita Pancasila akan dapat
tercapai dan mensejahterakan rakyat.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.