etika, etika politik dan pancasila sebagai suatu sistem etika

4
Etika, Etika Politik dan Pancasila sebagai Sistem Etika Haqiqi Amira Syathir-132010101065 Dunia internasional mengenal bangsa Indonesia sebagai bangsa timur, yaitu bangsa yang dikenal memiliki kepribadian baik, santun, dan menjunjung tinggi etika serta moral. Julukan tersebut tentunya tidak muncul dalam waktu sedetik tetapi berasal dari kepribadian bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Sebagai dasar negara yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia sejak dahulu kala, Pancasila pun mengandung dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal sebagai petunjuk pelaksanaan praktis etika kehidupan berbangsa dan bernegara. Sila-Sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai etika yang mengandung sumber norma, yaitu norma moral dan norma hukum, yang akhirnya diterjemahkan dalam pelaksanaan praktis etika, norma, moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam ilmu filsafat, etika tersebut merupakan salah satu cabang dari filsafat praktis dan terbagi lagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum ialah ilmu yang membahas mengenai prinsip-prinsip dalam tingkah laku manusia sedangkan etika khusus ialah pembahasan tentang hubungan prinsip- prinsip tersebut dengan kehidupan sehari-hari manusia.

Upload: haqiqi-amira-syathir

Post on 31-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Politik, Kewarganegaraan, Pancasila

TRANSCRIPT

Page 1: Etika, Etika Politik Dan Pancasila Sebagai Suatu Sistem Etika

Etika, Etika Politik dan Pancasila sebagai Sistem Etika

Haqiqi Amira Syathir-132010101065

Dunia internasional mengenal bangsa Indonesia sebagai bangsa timur,

yaitu bangsa yang dikenal memiliki kepribadian baik, santun, dan menjunjung

tinggi etika serta moral. Julukan tersebut tentunya tidak muncul dalam waktu

sedetik tetapi berasal dari kepribadian bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

Sebagai dasar negara yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia

sejak dahulu kala, Pancasila pun mengandung dasar-dasar yang bersifat

fundamental dan universal sebagai petunjuk pelaksanaan praktis etika kehidupan

berbangsa dan bernegara. Sila-Sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai etika

yang mengandung sumber norma, yaitu norma moral dan norma hukum, yang

akhirnya diterjemahkan dalam pelaksanaan praktis etika, norma, moral dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam ilmu filsafat, etika tersebut merupakan salah satu cabang dari

filsafat praktis dan terbagi lagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu etika umum dan etika

khusus. Etika umum ialah ilmu yang membahas mengenai prinsip-prinsip dalam

tingkah laku manusia sedangkan etika khusus ialah pembahasan tentang hubungan

prinsip-prinsip tersebut dengan kehidupan sehari-hari manusia. Etika khusus

terbagi lagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu etika individual, yang membahas

mengenai kewajiban manusia terhadap diri sendiri, dan etika sosial, yang

membahas mengenai kewajiban manusia terhadap manusia lain. Etika merupakan

tolak ukur nilai “susila” dan “tidak susila”, “baik” dan “buruk’ untuk tingkah laku

manusia. Pada akhirnya, etika merupakan ilmu yang menjabarkan alasan

pelaksanaan suatu moral atau prinsip moralitas yang tercermin dari sikap dan

tingkah laku manusia berdasar norma yang ada.

Etika melekat erat pada setiap sendi kehidupan manusia sebagai subjek.

Hal ini pun berlaku pada pelaksanaan berbangsa dan bernegara yaitu etika politik.

Etika politik adalah salah satu cabang dari etika sosial. Politik, berasal dari kosa

Page 2: Etika, Etika Politik Dan Pancasila Sebagai Suatu Sistem Etika

kata ‘Politics’, memiliki makna bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem

politik atau ‘negara’ yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem

itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. Politik berkaitan dengan

kehidupan seluruh masyarakat, bukan hanya pejabat aparatur negara. Oleh karena

itu, pelaksanaan etika politik berkaitan dengan kehidupan masyarakat secara

keseluruhan.

Sebagai dasar filsafat negara sekaligus suatu sistem etika, Pancasila juga

menjaga kehidupan politik bangsa. Sila pertama daan kedua merupakan sumber

nilai moral kebangsaan dan kenegaraan. Sila pertama, “Ketuhanan yang Maha

Esa”, bukan otomatis menjadikan Indonesia sebagai negara teokrasi yang

pemimpinnya menjalankan negara dengan memprioritaskan legitimasi religius.

Sila ini lebih menekankan bahwa negara mendasarkan pada legitimasi demokrasi

dan hukum dengan menyesuaikan terhadap nilai-nilai yang berasal dari Tuhan

terutama hukum serta moral dalam kehidupan negara. Sedangkan, sila kedua

menekankan kembali bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari umat

manusia yang hidup dalam suatu wilayah, wilayah Indonesia, dengan suatu

prinsip hidup demi kesejahteraan bersama (sila ketiga). Sehingga, pelaksanaan

negara harus selalu memperhatikan asas-asas kemanusiaan. Dalam pelaksanaan

dan penyelenggaraan negara, baik menyangkut kekuasaan, kebijaksanaan yang

menyangkut publik, segala keputusan harus berdasarkan legitimasi religius dan

moral kemanusiaan. Selain itu, prinsip keadilan yang dibawakan oleh sila kelima

harus diterapkan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara. Segala

keputusan negara harus berdasarkan legitimasi demokrasi sesuai nilai sila keempat

bahwa kekuasaan negara adalah rakyat.

Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia, hanya memberikan dasar

bagi etika yang dianut bangsa Indonesia. Penerapan etika tersebut kembali kepada

masing-masing individu dalam kehidupan sehari-harinya. Etika politik harus

direalisasikan oleh setiap individu yang ikut serta dalam pelaksanaan dan

penyelenggaraan negara. Pejabat aparatur negara harus memahami dan menyadari

pentingnya memegang teguh etika individu dan etika politik sesuai Pancasila

Page 3: Etika, Etika Politik Dan Pancasila Sebagai Suatu Sistem Etika

dalam setiap pengambilan keputusan. Sehingga, cita-cita Pancasila akan dapat

tercapai dan mensejahterakan rakyat.

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.