etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur

6
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Moral (Bahasa Latin Moralitas ) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Macam-macam Etika Manusia disebut etis karena manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk dengan penciptanya. Etika Deskriptif Etika tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Etika Normatif Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal. Jadi etika normatif merupakan norma-norma agar manusia bertindak secara kaidah atau norma yang berlaku di masyarakat. Etika metaetika Istilah yang sering mendapat perhatian khusus, antara lain keharusan, baik, buruk, benar, salah, yang terpuji, tercela, yang adil, yang semestinya. Macam2 moral Moral keagamaan

Upload: ghiry-bayuaji

Post on 17-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

LTM 1 mpkt a

TRANSCRIPT

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.Moral(Bahasa LatinMoralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.

Macam-macam EtikaManusia disebut etis karena manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk dengan penciptanya.

Etika DeskriptifEtika tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Etika NormatifEtika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal. Jadi etika normatif merupakan norma-norma agar manusia bertindak secara kaidah atau norma yang berlaku di masyarakat.

Etika metaetikaIstilah yang sering mendapat perhatian khusus, antara lain keharusan, baik, buruk, benar, salah, yang terpuji, tercela, yang adil, yang semestinya.

Macam2 moralMoral keagamaanMerupakan moral yang selalu berdasarkan pada ajaran agama Islam.Moral sekulerMerupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya bersifat duniawi semata-mata.

KESIMPULANJika dalam etika untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk tolak ukur yang digunakan atau sumbernya adalahakal pikiran atau rasio (filsafat), sedangkan dalam pembicaraan moral tolak ukur yanng digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dimasyarakat.

PerbedaanUmumKhusus

ETIKAETIKA UMUM, berbicara mengenaikondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimanamanusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moraldasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalammenilai baik atau buruknya suatu tindakan.Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenaipengertian umum dan teori-teori.

ETIKA KHUSUS, merupakan penerapanprinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan inibisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidangkehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara,teori dan prinsip-prinsip moraldasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilaiperilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yangdilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : carabagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori sertaprinsip moral dasar yang ada dibaliknya.etikaindividual dan etika sosial, yang keduanya berhubungan dengan tingkah lakumanusia sebagai warga masyarakat.Etika individualmembahas kewajiban manusia terhadap diri sendiri dalam kaitannya dengankedudukan manusia sebagai warga masyarakat.SedangkanEtikasosialmenyangkut hubungan antar manusia baikhubungan yang bersifat langsung maupun dalam bentuk kelembagaan. Contohetika sosial antara lain, etika profesi , etika politik, etika bisnis, etikalingkungan hidup, dan sebagainya.

MORALMoralitasperbuatan yang menentukan suatu perbuatan , baik atau buruk berdasarkan hakikatnyaterlepas tidak bergantung dari pengaruh hokum positif, contohnya berilah kepadaorang lain apa yang menjadi haknya. Hal tersebut pada dasarnya sudah merupakankewajiban. Meskipun kemudian diatur dalam hokum positif, tidaklah memberikan akibatyang signifikan.Moralitasperbuatan yang menentukan suatu perbuatan benar atau salah, baik atau buruk berdasarkanhakikatnya bergantung dari pengaruh hokum positif. Hukum positif dijadikan patokandalam menentukan kebolehan dan larangan atas suatu perbuatan.

PERAN DAN MANFAAT ETIKAPeran dan manfaat etika (Ketut Rinjin, 2004 melalui Sjafri Mangkuprawira, 2006) yaitu :1.Manusia hidup dalam jajaran norma moral, religius, hukum, kesopanan, adat istiadat dan permainan. Oleh karena itu, manusia harus siap mengorbankan sedikit kebebasannya.2.Norma moral memberikan kebebasan bagi manusia untuk bertindak sesuai dengan kesadaran akan tanggung jawabnya = human act, dan bukan an act of man. Menaati norma moral berarti menaati diri sendiri, sehingga manusia menjadi otonom dan bukan heteronom.3.Sekalipun sudah ada norma hukum, etika tetap diperlukan karena norma hukum tidak menjangkau wilayah abu-abu, norma hukum cepat ketuinggalan zaman, sehingga sering terdapat celah-celah hukum, norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak secara etis dikemudian hari, etika mempersyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar terhadap manusia, dan masyarakat, asas legalitas harus tunduk pada asas moralitas.4.Manfaat etika adalah mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom, mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib, teratur, damai dan sejahtera.5.Perlu diwaspadai nahwa power tend to corrupt, the end justifies the means serta pimpinan ala Machiavellian, yang galak seperti singa dan licin seperti belut.

KESADARAN MORAL Kewajiban kewajiban yang berasal dari hati nurani kita, dari kesadaran moral kita itu justru akanmenghilangkan rasa nyaman, tentang jiwa kita, pada saat kita tidak melaksanakan kewajiban/ yangdiperintahkan oleh hati nurani kita. tetapi pada saat kita sudah melaksanakan kewajiban kita yangdiperintahkan oleh moral kita, justru sebaliknya kita akan merasa nyaman, tenang, tidak ada beban yangmengganjal, dan sebagainyaContoh ; ketika mengerjakan soal ujian sudah ada kesadaran moral terlebih dahulu / suara batin dalam diri kita. Sehingga kita akan memperkuat motifasi kita atau mewmperlemah motifasi kita itu di sebabkan karena suara batin. Suara batin pada kesadaran moral. Kalau kita mengingkari kesadaran moral itu berarti kita tidak akan menjalankan menjalankan kewajiban mosal/melanggar kesadaran moral. Kalau kita mengingkari suara batin, kalau kita mengingkari kesadaran moral nanti kita tidak akan menjalankan kewajiban moral . yang berarti nanti kita akan memiliki kebebasan moral, pada saat kita sudah mendengar menjalankan kesadaran moral kedalam suara batin kita.