etika dan manajemen strategi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun
kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi
yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi
perkembangan dan perubahan yang terjadi maka
diperlukan Etika dan strategi manajemen keputusan
yang tepat. Strategi manajemen yang tepat dapat
dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi
dapat berjalan terus dengan lancar.
Strategi manajemen tersebut dilakukan oleh
seorang manajer atau administrator. Kegiatan
menjalankan strategi tidak lain tujuannya agar supaya
membantu organisasi dalam beradaptasi pada
perubahan yang akan terjadi. Kemampuan seorang
pimpinan dalam membuat strategi manajemen dapat
ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai
teori dan teknik pembuatan strategi yang akan
dijalankan. Dengan peningkatan kemampuan pimpinan
dalam pembuatan strategi maka diharapkan dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya,
1
sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kerja organisasi.
Pembuatan strategi diperlukan pada semua tahap
kegiatan organisasi dan manajemen. Misalnya, dalam
tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan
pembuatan strategi apa yang akan dijalankan
sepanjang proses perencanaan tersebut. Stratyegi yang
akan dijalankan dalam proses perencanaan ditujukan
kepada pemilihan alternatif program dan prioritasnya.
Dalam pembuatan strategi manajemen tersebut
mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan
masalah, dan pemilihan alternatif keputusan
berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang
mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi
atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer
harus membuat beberapa strategi yabng jitu dalam
rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana
dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap
pengawasan yang mencakup pemantauan,
pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan
dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari
pembuatan keputusan yang telah dilakukan.
Hakikatnya kegiatan administrasi dalam suatu
organisasi adalah memutuskan strategi apa nanti yang
akan dijalankan oleh organisasi itu. Pada akhirnya,
strategi manajemen yang tepat merupakan bagian dari
2
kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan
yang akan menghambat roda organisasi dapat segera
terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu
organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif
dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak
semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis
dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan
personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya
efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada
kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan
pimpinan untuk menggunakan keterampilan
personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi
kemampuan untuk memahami perilaku individu dan
perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk
dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi
perilaku, kemampuan memahami dan memberi
motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan
pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan
memahami relasi antar konsep kepemimpinan,
kekuasaan, politik dalam organisasi, kemampuan
memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta
kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi
yang ideal.
Nah, disinilah etika seorang pemimpin dalam
berorganisasi dibutuhkan agar supaya cityra organisasi
3
itu bisa baik dimata konsumen ataupun masyarakat.
Nilai perusahaan juga akan naik jika perilaku organisasi
itu sendiri baik dalam menjalankan persaingan dengan
strategi manajemen yang telah tersusun. Upaya
membangun keterampilan personal tersebut selaras
dengan perkembagan kekinian rumpun kajian
Organizational Studies (Teori Organisasi, Perilaku
Organisasi, Manajemen SDM, dan Kepemimpinan), yang
menemukan kontekstualisasinya dalam semangat
pendekatan human relations. Organisasi birokrasi
publik pun idealnya tidak terlepas dari arah
perkembangan ini. Dalam hal ini, paradigma organisasi
birokratik-weberian yang berkarakter (terlalu)
impersonal dan dingin, mendapatkan tantangan serius
dari paradigma post-birokrasi yang lebih humanis.
Kreativitas penting bagi pemimpin dalam
menjalankan strategi manajemen, hal ini
memungkinkan pemimpin untuk lebih sepenuhnya
menghargai dan memahami masalah, termasuk melihat
masalah-masalah yang tidak dapat dilihat orang lain,
namum kenyataannya banyak pemimpin dalam
pengambilan keputusan tidak memperhatikan perilaku
pemimpin yang sebaiknya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika?
4
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen strategi?
3. Apakah tujuan dari manajemen strategi?
4. Apa manfaat dari strategi manajemen?
5. Apa tugas-tugas manajemen strategi?
6. Bagaimana proses strategi manajemen?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari etika.
2. Mengetahui definisi dari manajemen strategi.
3. Mengetahui tujuan manajemen strategi.
4. Mengetahui manfaat strategi manajemen.
5. Mengetahui tugas-tugas manajemen strategi.
6. Mengetahui bagaimana proses strategi
manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
5
A.ETIKA DAN MANAJEMEN STRATEGI
1. Pengantar dan ruang lingkup
Defenisi
Definisi manajemen strategik dalam khasanah
literatur ilmu manajemen memiliki cakupan yang luas,
dan tidak ada suatu pengertian yang dianggap baku.
Itulah sebabnya manajemen strategik berkembang luas
tergantung kepada pemahaman atupun penafsiran
seseorang.
Manajemen strategi adalah suatu kesatuan
keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi
dan implementasi suatu rencana yang di desain untuk
mencapai obyektif perusahaan.
Adapun definisi lain mengatakan bahwa
manajemen stratyegik yaitu suatu seni dan ilmu dari
pembuatan (formulating), penerapan (implementing),
dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan
strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan
sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa
datang. (Wahyudi, 1995:15)
Etika secara etimologi berasal dari bahasa yunani
yang dalam bentuk tunggal yaitu “ethos” dan dalam
6
bentuk jamaknya yaitu “ta etha”. “Ethos” yang berarti
sikap, cara berpikir, watak kesusilaan atau adat. Kata
ini identik dengan perkataan moral yang berasal dari
kata latin ” mos” yang dalam bentuk jamaknya mores
yang berarti juga adat atau cara hidup.
Jadi, secara etimologis etika adalah ajaran atau
ilmu tentang adat kebiasaan yang berkenaan dengan
kebiasaan baik atau buruk, yang diterima umum
mengenai sikap, perbuatan, kewajiban, dan
sebagainya.
Tugas-tugas
1. Memformulasikan misi perusahaan.
2. Mengembangkan profil perusahaan.
3. Menilai lingkungan perusahaan.
4. Menganalisis pilihan bagi perusahaan.
5. Mengidentifikasi pilihan yang paling diingnkan.
6. Memilih obyektif jangka panjang dan ‘’grand
strategi’’
7. Mengembangkan obyektif tahunan.
8. Mengimplementasikan pilihan strategi.
9. Mengevaluasi keberhasilan suatu proses strategis.
Dimensi keputusan strategis
1. Keputusan manajemen puncak
2. Sumber daya perusahaan yang cukup
3. Sasaran jangka panjang perusahaan
7
4. Orientasi ke masa depan
5. Konsekuensi multifungsi dan multibisnis.
Tingkat strategi
1. Atas, penetapan obyektif dan memformulasikan
strategi
2. Menengah, menerjemahkan arah dan tujuan
perusahaan ke obyektif yang lebih konkrit.
3. Mengembangkan obyektif tahunan.
Formalitas
Derajat yang terspesifikasi dari pengambilan
keputusan oleh partisipan, tanggung jawab, kekuasaan
dan penilaian.
KARAKTERISTIK
STRATEG
I
BISNIS
8
BISNIS 1 BISNIS 2 BISNIS 3
PEMASARAN R&D
KEUANGAN& AKUNTANSI
SDM
Daya dalam formalitas
1. Ukuran perusahaan
2. Gaya manajemen
3. Kompleksitas lingkungan
4. Proses produksi
5. Permasalahan terkait
6. Tujuan dari sistem perencanaan
Manfaat strategi manajemen
1. Mencegah permasalahan
2. Menghasilkan keputusan strategis
3. Meningkatkan keterlibatan karyawan
4. Mengurangi kesenjangan
5. Mengurangi penolakan
Resiko strategi manajemen
1. Waktu yang dipakai
2. Keterlibatan dalam implementasi
3. Kekecewaan terhadap harapan yang tidak dapat
diraih
Strategi manajemen sebagai proses
1. Arus informasi dalam usaha lalu, sekarang dan
masa mendatang
2. Urutan formulasi dan implementasi
3. Umpan balik untuk evaluasi
9
Pemilihan strategi
Proses analisis strategi :
1. Analisis portofolio secara umum
2. Identifikasi kemungkinan kinerja perusahaan di
masa mendatang
3. Membandingkan proyeksi kinerja perusahaan
dengan obyektif korporasi tentatif untuk
mengidentifikasi kesenjangan
4. Identifikasi portofolio alternatif untuk mengurangi
kesenjangan
5. Evaluasi alternatif dan pilihan strategis
Pertanyaan strategis
1. Seberapa efektif strategis yang masih dijalankan?
2. Seberapa efektif strategis di masa mendatang?
3. Efektifitas alternatif strategi di masa mendatang?
Faktor-faktor strategis
1. Kekuatan bisnis
2. Daya tarik industri
Analisa SWOT
1. Kekuatan
2. Kelemahan
3. Peluang
4. Ancaman
Pertimbangan untuk memilih strategi
10
1. Peranan strategi masa lalu
2. Tingkat ketergantungan eksternal
3. Sikap terhadap risiko
4. Pertimbangan politik internal dan pimpinan
perusahaan
5. Waktu
6. Reaksi persaingan
Fase pengembalian keputusan strategis
1. Identifikasi dan diagnosis isu strategis
2. Mempersempit alternatif
3. Pengujian dan pemilihan strategi
4. Memulai implementasi strategi
5. Mendesain prosedur untuk evaluasi hasil
Implementasi matriks
situasi saat ini :
1. Defenisi faktor internal dan eksternal yang kritis
2. Penilaian faktor eksternal
3. Penilaian faktor internal
4. Penempatan posisi bisnis
Analisa masa depan
1. Permasalahan kecenderungan untuk tiap faktor
eksternal
2. Pengembangan posisi yang diinginkan dari tiap
bisnis
11
3. Posisi yang diinginkan dari tiap bisnis
4. Formulasi strategi untuk tiap bisnis
Faktor-faktor penilaian
1. Pasar
2. Persaingan
3. Keuangan dan ekonomi
4. Teknologi
5. Sosiopolitis
Kritik terhadap matriks kekuatan daya tarik
1. Ketidakpastian
2. Kesulitan dalam penilaian daya tarik industri
3. Legitimasi prioritas investasi
Etika bisnis
1. Unsur relativisme
2. Tanggungjawab perusahaan, masyarakat dan
keluarga
3. Lembaga pendidikan dan industri agama ikut
berperan
Konflik-konflik
1. Nilai masa kini dan nilai masa depan
2. Nilai individu dan nilai institusional
Fungsi perusahaan
1. Sebagai moral agent, mempengaruhi eksternal
2. Pengaruh internal perusahaan terhadap karyawan
12
Nilai-nilai utama
1. Technical excellent
2. Moral excellent
Etika bisnis dan masyarakat
1. Norma-norma pada masyarakat
2. Sifatnya dinamis
3. Kreativitas dalam memantau perubahan
Implemantasi strategi
1. Cara kerja dan tanggungjawab; pemilihan alat
untuk mengarahkan perhatian khusus; dan desain
informasi tidak boleh mengalihkan perhatian dari
sasaran strategi
2. Struktur mengikuti strategi, tetapi setelah struktur
mapan untuk mempengaruhi perilaku dan
keputusan kemudian cenderung mengatur
sehingga strategi juga mengikuti struktur
3. Flrksibelitas, informalitas, timadhoc akan
mencegah perusahaan dari perilaku rutin
Sistem administrasi (I)
1. Evaluasi kinerja
2. Rangsangan dan penghargaan untuk keberhasilan
3. Menegakkan disiplin
4. Pengembangan manajemen
13
Sistem administrasi (II)
1. Memfokuskan energi individu pada sasaran
organisasi
2. Untuk mengetahui apakah anggota baru
memenuhi kualifikasi
3. Menahan perilaku yang tidak relevan atau
destruktif
Penetapan standar dan pengukuran kinerja
1. Strategi korporasi harus diterjemahkan ke bentuk
yang rinci agar dapat dibandingkan antara kinerja
aktual dengan kinerja yang diharapkan
2. Tidak ada pengukuran tunggal yang dapat
menggambarkan kontribusi total
3. Laba jangka pendek tidak cukup untuk mengukur
kinerja. ROI jika digunakan sendiri berbahaya,
karena akan mengurangi hasrat untuk
mengembangkan perusahaan.
Standar penilaian
1. Kriteria jamak
2. Evaluasi akan efektif jika pimpinan perusahaan
mengenal substrategi tiap divisi dan juga
mengenal kinerja selain angka-angka akuntansi
14
Insentif dan motivasi
1. Kompensasi moneter
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi :
a. Pekerjaan
b. Struktur organisasi
c. Umur
d. Lamanya kerja
e. Keadaan kesehatan
f. Biaya hidup
g. Peraturan pajak
h. Bentuk kompensasi
Peranan insentif
1. Meningkatkan kinerja
2. Meningkatkan gairah kinerja
3. Membantu pencapaian strategi
Insentif non moneter
1. Kebebasan dalam ekspresi
2. Harga diri
3. Kepuasan kerja
Keterbatasan dan pengendalian
1. Merupakan persyaratan strategi
2. Motivasi merupakan kompleks dari pengaruh
positif dan negatif
15
3. Menahan perilaku yang tidak diinginkan dan
meningkatkan disiplin
Pengendalian formal
1. Data terkuantifikasi
2. Peranan supervisi
3. Sistem informasi yang menunjukkan deviasi
Pengendalian informal
1. Merupakan pengendalian sosial
2. Berasal dari ilmu-ilmu perilaku yang dipakai
organisasi
3. Batas perilaku yang tepat
4. Standart etika
5. Harus didukung oleh sistem seleksi dan latihan
eksekutif yang baik
Manajemen penyeleksian dan pengembangan
1. Pendidikan seumur “hidup”
a. Keterampilan
b. Jumlah yang harus dipilih
c. Jumlah yang dibutuhkan
2. Penekenen pada tujuan bukan pada prosedur
3. Pertumbuhan individu
Konsep strategi korporasi
1. Alat untuk mengurangi fungsi manjemen umum
untuk mengelola secara proporsional
16
2. Membuat pola spesialis teknis untuk memahami
hubungan yang benar antara obyektif departemen
dengan sasaran perusahaan
Definisi
Strategi korporasi adalah pola pengambilan keputusan
dalam suatu perusahaan yang :
1. Menentukan, membentuk dan mengumumkan
obyektif, tujuan atau sasaran
2. Mengahsilkan kebijakan yang prinsip dan rencana
untuk mencapai sasaran
3. Mendefinisikan bisnis yang akan merupakan
tujuan bentuk sumbangan ekonomi serta non
ekonomi kepada pemegang saham, karyawan,
konsumen dan masyarakat
Strategi bisnis, menentukan bagaimana
perusahaan bersaing dan menentukan posisi suatu
bisnis.
Strategi korporasi, mendefinisikan bisnis yang
dipilih perusahaan untuk bersaing.
Manajemen strategi, akan menghasilkan strategi
bisnis dan strategi korporasi.
Strategi
17
Pola diantara sasaran lebih penting daripada
tujuan yang terpisah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah kami paparkan dalam
makalah ini dapat kami simpulkan bahwa Manajemen
strategi adalah suatu kesatuan keputusan dan tindakan
yang menghasilkan formulasi dan implementasi suatu
rencana yang di desain untuk mencapai obyektif
perusahaan. Dimana strategi manajemen ini
ditanggung dan diputuskan oleh pimpinan organisasi
18
yang bersangkutan dan untuk menentukan strategi
yang baik itu sangat dibutuhkan informasi yang lengkap
mengenai permasalahan, inti masalah, penyelesaian
masalah, dan konsekuensi dari strategi yang diambil.
Selain itu penyusun dapat simpulkan bahwa etika
adalah ajaran atau ilmu tentang adat kebiasaan yang
berkenaan dengan kebiasaan baik atau buruk, yang
diterima umum mengenai sikap, perbuatan, kewajiban,
dan sebagainya.
Selain informasi, dalam penyelesaian masalah pun
dibutuhkan perumusan masalah dengan baik.
Kemudian dibuatkan alternatif-alternatif strategi
masalah yang disertai dengan konsekuensi positif dan
negatif. Jika semua hal itu dapat dikemukakan dan
dicari secara tepat, masalah tersebut akan lebih mudah
untuk diselesaikan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan
organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan
19
itu dapat berjalan lancar dan tujuan dapat dicapai
dengan mudah dan efisien.
B.SARAN
Sebagai bekal bagi penulis untuk menambah
pengetahuan, pengalaman secara langsung serta
menambah pengetahuan di bidang manjemen
strategik khususnya mengenai strategi manajemen
dan etika.
Sebagai bahan referensi bagi rekan-rekan
selanjutnya yang tertarik dengan makalah ini yang
berkaitan dengan etka dan manajemen strtegik.
DAFTAR PUSTAKA
Nisjar Karhi, 2003, Manajemen Strategik, Edisi
Revisi,P.T Raja Grafindo Persada, Jakarta
20
Ernawan Erni, 2007, Business Ethics, Edisi Terbaru, P.T
Raja Grafindo Persada, Jakarta
www.antaranews.com
21