etika bisnis · web viewetika bisnis dan tanggung jawab sosialkeputusan bisnislaba perusahaannilai...
TRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar BisnisEtika Bisnis dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Tanggung Jawab Sosial Bisnis
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
S1 Akuntansi 03 A11326BA Fatmah Amir Abdat, SE, MM
Abstract Kompetensi
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab
Sosial
Keputusan Bisnis
Laba Perusahaan
Nilai Perusahaan
Menjelaskan etika bisnis, pendekatan etika, pengembangan etika, dilema etika, bagaimana organisasi mempengaruhi perilaku etis, tanggung jawab sosial
Mampu menjelaskan dan menganalisa masalah etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Etika BisnisSasaran mendasar dari bisnis adalah untuk melayani pelanggan untuk mendapatkan laba.
Akan tetapi, sebagian besar perusahaan melakukan lebih dari itu, dengan mencari cara-cara
untuk memberikan sebagian kembali kepada para pelanggan, masyarakat dan lingkungan.
Suatu organisasi yang ingin terus berkembang dalam jangka panjang tidak akan
mewujudkannya tanpa mempertimbangkan etika bisnis. Etika bisnis merupakan standar-
standar berperilaku dan nilai-nilai moral yang mengatur tindakan-tindakan dan keputusan-
keputusan di dalam lingkungan kerja. Bisnis juga harus memperhitungkan beragam masalah
sosial, termasuk bagaimana suatu keputusan akan memengaruhi lingkungan, karyawan,
dan pelanggan.
Etika bisnis juga dapat dibentuk oleh iklim etika di dalam suatu organisasi. Rambu-rambu
tingkah laku dan standar-standar etika memainkan peran yang semakin signifikan di dalam
bisnis, di mana melakukan hal yang benar akan didukung maupun dihargai.
Semua bisnis harus menyadari tanggung jawabnya terhadap para pemangku kepentingan
perusahaan dan membuat keputusan yang mencerminkan tanggung jawab ini.
Pengembangan Etika-etika Individual
Individu-individu pada umumnya mengembangkan standar-standar etika dalam tiga tahap
yaitu berikut ini :
Tahap Prakonvensional
Dalam tahap prakonvensional, individu utamanya akan memikirkan kebutuhan dan
keinginan diri mereka sendiri dalam mengambil keputusan. Mereka mematuhi aturan-
aturan eksternal hanya karena mereka takut mendapat hukuman atau berharap akan
menerima imbalan jika mereka mematuhinya.
Tahap Konvensional
2017 2 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Dalam tahap konvensional, individu telah mengetahui dan bertindak sebagai respons
atas tanggung jawab mereka kepada orang lain, termasuk kewajiban mereka kepada
para anggota keluarga mereka, rekan kerja dan organisasi. Ekspektasi kelompok-
kelompok ini akan memengaruhi bagaimana individu-individu tersebut memilih hal yang
dianggap dapat diterima dan tidak dapat diterima dalam situasi-situasi tertentu.
Kepentingan pribadi, bagaimanapunjuga, terus memainkan peranan dalam
pengambilan keputusan.
Tahap Pascakonvensional
Dalam tahap pascakonvensional, mencerminkan tingkat etika dan perilaku moral yang
tertinggi. Individu tersebut telah bergerak ke luar dari hanya sekedar memikirkan
kepentingan pribadi dan tanggung jawab menjadi ikut mempertimbangkan pula
keputusan masyarakat. Ia telah mengembangkan prinsip-prinsip etika pribadi dalam
menentukan hal yang benar, dan dapat menerapkan prinsip-prinsip tersebut ke dalam
berbagai jenis situasi yang berbeda-beda.
Dilema-dilema Etika di dalam Pekerjaan
Dalam dunia bisnis yang bergerak dengan cepat, anda terkadang akan dipanggil untuk
mempertimbangkan keputusan-keputusan etika yang dapat memengaruhi tidak hanya masa
depan anda sendiri, melainkan juga masa depan rekan kerja, perusahaan dan para
pelanggannya. Tidaklah mudah untuk membedakan antara yang benar dan salah di dalam
banyak situasi bisnis, khususnya ketika kebutuhan dan kepentingan berbagai pihak saling
bertentangan.
Berikut ini empat tantangan etika paling umum yang dihadapi oleh kalangan bisnis yaitu :
Konflik Kepentingan
Suatu konflik kepentingan terjadi ketika seorang pebisnis berhadapan dengan situasi, di
mana satu tindakan yang menguntungkan seseorang atau suatu kelompok memiliki
potensi untuk merugikan orang lain. Konflik kepentingan dapat menjadi tantangan etika
ketika ia melibatkan kepentingan pribadi pebisnis itu dan orang lain yang memilki
kewajiban kepada pebisnis tersebut atau ketika ia melibatkan dua pihak yang saling
memiliki kewajiban.
Cara-cara etis dalam penanganan konflik-konflik kepentingan meliputi :
1) Penghindaran
2) Pengungkapan
Kejujuran dan Integritas
2017 3 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Perusahaan sangat menghargai kejujuran dan integritas. Suatu karyawan yang jujur
dapat dipercaya untuk mengatakan kebenaran. Seorang karyawan dengan integritas
bertindak lebih dari sekedar jujur. Memiliki integritas berarti sangat mematuhi prinsip-
prinsip etika di dalam situasi-situasi bisnis. Hal ini meliputi antara lain menepati janji dan
menerima tanggung jawab atas kesalahan yang terjadi. Berperilaku secara jujur dan
dengan integritas akan menumbuhkan rasa percaya, dan sebagai hasilnya, perilaku ini
akan membantu membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, karyawan,
pemasok, dan masyarakat umum.
Kesetiaan versus Kebenaran
Kalangan pebisnis berharap para karyawannya setia dan bertindak atas dasar
kepentingan terbaik perusahaan. Akan tetapi, ketika kebenaran darisebuah perusahaan
ternyata tidak menguntungkan, maka dapat timbul suatu konflik kepentingan. Individual
harus dapat memilih antara kesetiaan pada perusahaan dan kebenaran dalam
hubungan bisnis.
Seseorang akan menjawab dilema seperti ini beberapa cara. Beberapa orang
memberikan nilai tertinggi kepada kesetiaan, bahkan dengan mengorbankan
kebenaran. Sementara yang lain akan menghindar untuk memberikan informasi negatif,
tetapi akan menjawab dengan jujur jika seseorang menanyakan pertanyaan yang
spesifik kepada mereka.
Pemberian Informasi
Ketika seseorang mengetahui tindakan-tindakan tidak etis atau ilegal di tempat kerja,
orang tersebut harus memutuskan tindakan apa yang akan ia lakukan. Pemberian
informasi adalah pengungkapan seorang karyawan kepada badan pemerintah yang
berwenang atau media mengenai praktik-praktik organisasi yang ilegal, amoral atau
tidak etis.
Seorang pemberi informasi harus mempertimbangkan beberapa hal terlebih dahulu
sebelum memutuskan apakah akan tampil ke depan. Memecahkan suatu masalah
etika di dalam organisasi dapat lebih efektif, dengan asumsi, manajer tingkat yang lebih
tinggi ikut bekerja sama. Sebuah perusahaan yang menghargai etika akan mencoba
untuk memperbaiki suatu masalah dan tetap bekerja tetapi bagi sebuah perusahaan
yang tidak menghargai etika mungkin adalah suatu hal yang tidak berguna.
Akan tetapi, dalam beberapa kasus, orang akan memilih memberikan informasi karena
mereka percaya bahwa perilaku yang tidak etis tersebut akan dapat menyebabkan
kerusakan signifikan yang jauh lebih besar daripada risiko perusahaan dalam membalas
dendam kepada si pemberi informasi.
Bagaimana Organisasi Membentuk Perilaku Etis
2017 4 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Tidak ada individu yang melakukan pengambilan keputusan dalam suatu kekosongan.
Pilihan-pilihan yang ada sangat dipengaruhi oleh standar-standar perilaku yang dibuat di
dalam organisasi tempat orang-orang bekerja. Pengembangan suatu budaya korporat untuk
mendukung etika bisnis terjadi pada empat tingkatan yaitu :
Kesadaran yang Etis
Dasar dari suatu iklim etika adalah kesadaran yang etis. Para pekerja membutuhkan
panduan mengenai bagaimana harapan perusahaan kepada mereka dalam
memberikan respons. Salah satu cara bagi perusahaan memberikan dukungan ini
adalah dengan mencipatakan suatu kode tingkah laku. Kode tingkah laku yaitu suatu
pernyataan resmi yang menjelaskan apa yang diharapkan dan diminta oleh perusahaan
terhadap para karyawannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan etika.
Pemikiran yang Etis
Meskipun suatu kode tingkah laku dapat menjadi kerangka kerja keseluruhan, tetapi hal
ini tidak dapat cukup memberikan perincian solusi untuk setiap situasi etika. Beberapa
pertanyaan etika memilki jawaban hitam putih, namun beberapa lainnya tidak. Bisnis
harus memberikan peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan dalam mengevaluasi
pilihan-pilihan dan mendapatkan keputusan yang paling sesuai.
Banyak perusahaan juga telah menjalankan program-program pelatikan etika. Pelatihan
dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mempraktikan penerapan nilai-
nilai etika pada situasi hipotesis sebagai awal dari penerapan standar yang sama pada
situasi-situasi dunia nyata.
Tindakan yang Etis
Kode tingkah laku dan pelatihan etika membantu karyawan memahami dan memikirkan
pemecahan masalah-masalah etika. Selain itu, perusahaan-perusahaan juga harus
memberikan struktur dan pendekatan yang memungkinkan diubahnya keputusan
menjadi suatu tindakan etis.
Sasaran-sasaran yang ditentukan bagi bisnis secara keseluruhan dan bagi masing-
masing departemen dan karyawan dapat memengaruhi perilaku etis. Sebuah
perusahaan dengan para manajer yang menentukan sasaran kinerja yang tidak realistis
bagi para karyawan, maka dapat mengetahui adanya peningkatan dalam penipuan,
kebohongan, dan kecurangan-kecurangan lainnya, karena para karyawan tersebut
mencoba untuk melindungi diri mereka sendiri.
Kepemimpinan yang Etis
Para eksekutif tidak hanya berbicara mengenai perilaku etis, namun juga harus
menunjukannya dalam tindakan-tindakan nyata mereka. Satu cara penting bagi para
pemimpin bisnis dalam menunjukan perilaku yang etis adalah memberikan pengakuan
2017 5 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
ketika mereka berbuat salah, dan memperbaiki kesalahan dan masalah yang terdapat
dalam organisasi mereka.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Etika BisnisBanyak faktor yang mempengaruhi perilaku etika. Namun, pada dasarnya terdapat tiga
faktor utama, yaitu :
Cultural Difference
Sebagaimana diketahui bahwa setiap daerah memiliki kebiasaan sendiri-sendiri dan lain
negara lain pula kebiasaannya. Penyogokan, komisi, titipan, amplop, upeti dan
sebagainya tentu dipahami dalam bentuk yang berbeda disetiap daerah.
Knowledge
Orang-orang yang mengetahui dan berada dalam jalur pengambil keputusan berusaha
tidak terlibat dalam masalah etika ini. Demikian pula, jika Anda sudah mengetahui
bahwa perbuatan itu melanggar etika, maka jangan melakukannya, karena hal ini
melanggar kata hati Anda
Organizational Behavior
Pondasi kokoh dari sebuah etika bisnis adalah iklim yang berlaku pada sebuah
organisasi. Ada organisasi yang betul-betul ketat menjaga etika dan memberi pelatihan
kepada karyawannya agar selalu menjaga etika. Perusahaan besar banyak yang
menerapkan kode etik ini
Tanggung Jawab SosialSalah satu masalah yang memengaruhi bisnis adalah persoalan mengenai tanggung jawab
sosial. Secara umum, tanggung jawab sosial adalah dukungan manajemen terhadap
kewajiban untuk mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan dan kesejahteraan
masyarakat secara setara dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.
Suatu bisnis juga dinilai pula melalui interaksinya dengan masyarakat. Untuk menunjukan
tanggung jawab sosialnya, banyak perusahaan menyoroti sumbangan-sumbangan dan
2017 6 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Tanggung Jawab Sosial Bisnis
Karyawan
Pelanggan
InvestorKreditor
Lingkungan
Komunitas
layanan masyarakat yang telah mereka berikan di dalam laporan tahunan dan dalam situs
Web perusahaan.
Beberapa perusahaan mengukur kinerja sosial dengan melakukan audit sosial. Audit sosial
yaitu prosedur-prosedur formal yang menjelaskan dan mengevaluasi seluruh aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial, seperti konservasi, praktik-
praktik perekrutan, perlindungan lingkungan dan kedermawaan. Audit sosial akan
memberikan informasi kepada manajemen mengenai seberapa baik hasil kerja perusahaan
dalam bidang-bidang tersebut. Berdasarkan informasi ini, manajemen dapat mengambil
langkah untuk merevisi program-program yang sedang berjalan atau mengembangkan
program-program baru.
Tanggung jawab sosial suatu bisnis dapat diklasifikasikan menurut hubungannya dengan :
Pelanggan
Karyawan
Investor
Kreditor
Lingkungan
Komunitas
Dapat terlihat seperti gambar dibawah ini :
Tanggung Jawab kepada Pelanggan201
7 7 Pengantar BisnisPusat Bahan Ajar dan eLearning
Fatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan jauh melampaui provisi dari produk atau
jasa. Tanggung jawab sosial merupakan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana
keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat. Perusahaan memiliki tanggung
jawab sosial ketika menghasilkan produk dan menjual produknya, sebagaimana dibahas
berikut ini :
a. Praktik Produksi yang Bertanggung Jawab
Produk sebaiknya dihasilkan dengan cara yang menjamin keselamatan pelanggan.
Produk sebaiknya memiliki label peringatan yang semestinya guna mencegah
kecelakaan yang dapat ditimbulkan dari penggunaan yang salah. Untuk beberapa
produk, informasi mengenai efek samping yang mungkin terjadi perlu disediakan.
b. Praktik Penjualan yang Bertanggung Jawab
Ketika karyawan dapat memperoleh keuntungan dari komisi, mereka akan tergoda
untuk menyembunyikan kebenaran guna menjual produk atau jasa. Oleh karena itu,
perusahaan membutuhkan pedoman yang mencegah karyawan menggunakan strategi
penjualan yang terlalu agresif atau iklan yang menipu. Perusahaan juga dapat
menggunakan survei kepuasan pelanggan untuk memastikan bahwa pelanggan
diperlakukan dengan seharusnya oleh tenaga penjual.
Bagaimana Perusahaan Memastikan Tanggung Jawabnya terhadap Pelanggan
Suatu perusahaan dapat memastikan tanggung jawab terhadap pelanggannya dengan
langkah-langkah berikut ini :
1) Menetapkan Kode Tanggung Jawab
Perusahaan dapat menetapkan kode tanggung jawab bisnis yang menetapkan
pedoman mengenai kualitas produk, serta pedoman mengenai bagaimana karyawan,
pelanggan, dan pemilik sebaiknya diberlakukan. Tanggung jawab bisnis merupakan
sekelompok tugas dan kewajiban berkaitan kualitas produk dan perlakuan terhadap
pelanggan, karyawan, dan pemilik yang seharusnya dipenuhi oleh perusahaan ketika
menjalankan bisnis.
Kode tanggung jawab tidak dimaksudkan untuk mencakup semua tindakan yang
mungkin dilakukan oleh perusahaan yang bersifat tidak adil bagi pelanggan. Meskipun
demikian, kode tersebut berfungsi sebagai pedoman bagi perusahaan untuk
dipertimbangkan ketika perusahaan memperluas bisnisnya.
2) Memantau Keluhan
2017 8 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Hak untuk didengar Hak untuk mendapatkan keamanan
Hak untuk mendapatkan informasi Hak untuk memilih
Hak-hak konsumen
Perusahaan sebaiknya memastikan bahwa pelanggan memiliki nomor telepon yang
dapat mereka hubungi jika mereka memiliki keluhan mengenai kualitas produk atau
mengenai bagaimana perlakuan yang mereka terima dari karyawan perusahaan.
Perusahaan dapat mencoba untuk menentukan sumber keluhan dan memastikan
bahwa masalah tersebut tidak akan terulang.
3) Memperoleh dan Menggunakan Umpan Balik Pelanggan
Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk memberikan umpan balik atas produk
atau jasa yang baru saja mereka beli, bahkan jika pelanggan tersebut tidak menelepon
untuk mengajukan keluhan.
Hak Konsumen
berikut ini penjelasan mengenai macam-macam hak konsumen :
Hak untuk mendapat keamanan
2017 9 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Kalangan bisnis kontemporer harus mengakui kewajiban, baik moral maupun legal,
untuk memastikan beroperasinya produk-produk mereka dengan aman. Konsumen
hendaknya merasa yakin bahwa produk yang mereka beli tidak akan menyebabkan
cidera ketika digunakan secara normal. Kewajiban produk merujuk kepada tanggung
jawab produsen atas cidera dan kerugian yang diakibatkan oleh produk yang mereka
hasilkan. Produk-produk yang menyebabkan cidera, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat memberikan konsekuensi yang serius bagi produsennya.
Hak untuk mendapat informasi
Konsumen seharusnya memiliki akses yang cukup terhadap edukasi dan informasi
produk dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian yang bertanggung jawab.
Dalam mempromosikan dan menjual barang dan jasa, perusahaan tidak dapat dengan
mudahnya mengabaikan hak-hak konsumen untuk sepenuhnya mendapat informasi.
Iklan yang salah atau menyesatkan merupakan pelanggaran atas undang-undang
Wheeler-Lea yaitu suatu undang-undang federal yang diberlakukan sejak tahun 1938.
Tanggung jawab bisnis dalam melindungi hak-hak konsumen untuk mendapatkan
informasi tidak hanya sebatas menghindari pembuatan iklan yang menyesatkan.
Seluruh komunikasi dengan konsumen, mulai dari komentar agen penjualan hingga
jaminan dan faktur harus dikendalikan untuk dapat secara jelas dan akurat memberikan
informasi kepada konsumen
Hak untuk memilih
Konsumen hendaknya memiliki hak untuk memilih barang dan jasa yang mereka
butuhkan dan ingin dibeli. Perusahaan-perusahaan yang memilki tanggung jawab sosial
mencoba untuk melindungi hak ini, bahkan jika di dalam prosesnya harus mengurangi
penjualan dan labanya sendiri.
Hak untuk didengar
Konsumen hendaknya mampu mengekspresikan keluhan yang sah pada pihak-pihak
yang tepat. Banyak perusahaan melakukan banyak usaha untuk memastikan bahwa ia
dapat mendengar seluruh keluhan konsumennya.
Tanggung Jawab kepada KaryawanSalah satu sumber daya bisnis yang paling penting adalah tenaga kerja perusahaan.
Perusahaan-perusahaan yang mampu menarik karyawan yang ahli dan berwawasan tinggi,
akan memilki kemampuan lebih baik dalam menjawab tantangan persaingan secara global.
Sebagai imbalannya, bisnis memiliki tanggung jawab yang luas kepada karyawannya, baik
di dalam maupun di luar negeri. Tanggung jawab perusahaaan terhadap karyawan yaitu :
2017 10 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Keselamatan Tempat Kerja
Seabad yang lalu, hanya sedikit bisnis yang memerhatikan keselamatan para
pekerjanya. Bahkan, sebagian besar pemilik bisnis memandang karyawan hanya
sebagai bagian dari proses produksi saja. Para pekerja yang sebagian besar terdiri atas
anak-anak muda, bekerja di dalam kondisi yang sering kali berbahaya.
Keselamatan dan kesehatan pekerja selama aktivitas bekerja, kini merupakan suatu
tanggung jawab bisnis yang penting. Manajemen harus membuat standard dan
menerapkan program-program untuk memastikan bahwa para pekerja telah aman di
tempat kerjanya.
Undang-undang juga memberikan perlindungan tambahan bagi pekerja remaja dengan
membatasi jumlah jam kerja dan jumlah perjalanan yang dapat mereka lakukan setiap
harinya dari tempat kerja utama mereka. Perlindungan para pekerja berusia
mudakhususnya merupakan suatu hal yang signifikan karena hampir satu dari tiga
kecelakaan di tempat kerja melibatkan karyawan dengan pengalaman kurang dari
setahun.
Masalah Kualitas Kehidupan
Menyeimbangkan kerja dan keluarga menjadi hal yang semakin sulit dilakukan oleh
sebagian besar karyawan. Mereka mendapati diri mereka terjepit antara situasi untuk
bekerja lembur dengan menangani problem perawatan anak, merawat orang tua yang
telah berusia lanjut dan menyelesaikan krisis-krisis keluarga lainnya.
Membantu para pekerja memecahkan masalah kualitas kehidupan ini telah menjadi
perhatian utama dari banyak bisnis, namun menemukan jawaban yang tepat bukanlah
suatu hal yang mudah. Beberapa perusahaan menawarkan suatu waktu kerja yang
fleksible untuk membantu karyawannya. Perusahaan-perusahaan lain menawarkan
fasilitas, seperti subsidi perawatan anak atau pendidikan dan berbelanja ditempat untuk
membantu para pekerja mencoba menyeimbangkan waktu bekerja dan keluarga. Solusi
lainnya adalah menawarkan cuti keluarga kepada para karyawan yang membutuhkan
waktu untuk menangani masalah keluarga.
Memastikan Adanya Kesetaraan Kesempatan Kerja
Para pebisnis menghadapi banyak tantangan dalam mengelola tenaga kerja yang di
abad ke-21 ini semakin beragam. Kemajuan teknologi akan memperluas cara bagi
orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik untuk ikut memberikan kontribusinya di
dalam lingkungan kerja. Bisnis juga perlu menemukan cara untuk dapat secara
bertanggung jawab merekrut dan mengelola pekerja-pekerja berusia lanjut dan pekerja
dengan gaya hidup yang berbeda-beda.
Diskriminasi Usia
2017 11 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Diskriminasi usia dalam pekerjaan tahun 1968 (Age Discrimination in Employment Act –
ADEA) melindungi individu-individu yang telah berusia 40 tahun ke atas, melarang
adanya diskriminasi atas dasar usia dan tidak diberikannya tunjangan bagi para
karyawan yang berusia tua.
Pelecehan Seksual dan Seksisme
Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh
pekerjanya telah diperlakukan secara adil dan aman dari pelecehan seksual. Pelecehan
seksual mengacu kepada tindakan-tindakan yang tidak diinginkan dan tidak pantas
yang bersifat seksual di dalam lingkungan kerja.
Terdapat dua jenis pelecehan seksual. Jenis pertama yang terjadi ketika seorang
karyawan ditekan untuk mamatuhi godaan dan permintaan seksual yang tidak
diinginkan dengan dalih keamanan pekerjaan, promosi dan kenaikan gaji. Jenis kedua
diakibatkan oleh suatu lingkungan kerja yang tidak bersahabat, di mana seorang
karyawan merasa dilecehkan atau direndahkan harga dirinya karena mendapat rayuan
yang tidak diinginkan, perkataan yang kotor atau lelucon yang vulgar.
Pelecehan seksual sering kali merupakan bagian dari suatu masalah yang lebih luas
yang disebut seksisme. Seksisme merupakan diskriminasi terhadap para anggota dari
satu jenis kelamin, namun utamanya memengaruhi kaum wanita. Satu masalah
seksisme yang penting adalah penggajian yang setara untuk suatu jabatan yang sama.
Bagaimana Perusahaan Memastikan Tanggung Jawab Terhadap Karyawan
Perusahaan dapat memastikan bahwa tanggung jawabnya terhadap karyawan akan
dipenuhi dengan mengambil langkah-langkah berikut ini :
Kode Tanggung Jawab
Tanggung jawab perusahaan terhadap karyawannya sebaiknya diungkapkan dalam
kode tanggung jawab perusahaan. Kode tersebut tidak mencoba untuk menetapkan
perilaku yang direkomendasikan untuk setiap situasi, tetapi kode tersebut dapat menjadi
suatu pedoman bagi keputusan yang dibuat oleh perusahaan.
Kebijakan Mengenai Keluhan
Untuk memastikan bahwa karyawan menerima perlakuan yang seharusnya, banyak
perusahaan menetapkan kebijakan mengenai keluhan bagi karyawan yang merasa
bahwa mereka tidak diberikan peluang yang setara. Orang atau departemen tertentu
pada umumnya ditugaskan untuk menyelesaikan keluhan semacam itu. Prosedur ini
2017 12 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
serupa dengan prosedur yang digunakan untuk menangani keluhan pelanggan. Dengan
mengetahui keluhan tersebut, perusahaan mencoba untuk menyelesaikannya dan
merevisi prosedurnya guna mencegah timbulnya keluhan yang sama di masa depan.
Tanggung Jawab kepada Pemegang SahamPerusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliknya (para pemegang saham).
Karyawan dapat tergoda untuk membuat keputusan yang memuaskan kepentingan mereka
sendiri dan bukannya kepentingan pemilik saham.
Bagaimana Perusahaan Memastikan Tanggung Jawab
Manajer dari suatu perusahaan memantau keputusan karyawan guna memastikan bahwa
keputusan tersebut dibuat untuk kepentingan pemilik. Kompensasi karyawan dapat dikaitkan
langsung dengan kinerja perusahaan. Misalnya saja, suatu perusahaan dapat memberikan
saham perusahaan kepada manajemen puncaknya sebagai bagian dari kompensasi. Jika
manajer membuat keputusan yang mengarah pada tingkat kinerja yang tinggi, nilai saham
perusahaan akan meningkat, dan oleh karena itu nilai dari saham yang dimiliki oleh manajer
tersebut juga akan meningkat. Dengan cara ini, karyawan memperoleh manfaat langsung
ketika mereka membuat keputusan yang memaksimalkan nilai perusahaan.
Mengaitkan kompensasi karyawan dengan kinerja perusahaan dapat menyelesaikan
sebagian dari konflik kepentingan tetapi menciptakan masalah lainnya. Beberapa manajer
puncak yang telah menerima saham kemudian melaporkan kinerja perusahaan yang tinggi
(padahal sifatnya artifisial) pada periode di mana mereka ingin menjual kepemilikan
sahamnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjual sahamnya pada harga yang relatif
tinggi.
Bagaimana Pemegang Saham Memastikan Tanggung Jawab
Dalam tahun-tahun belakangan ini, terdapat banyak aktivisme pemegang saham. Aktivisme
pemegang saham merupakan usaha aktif oleh pemegang saham untuk memengaruhi
kebijakan manajemen perusahaan. Pemegang saham telah sangat aktif khususnya ketika
mereka tidak puas dengan gaji eksekutif perusahaan atau kebijakan lainnya. Pemegang
2017 13 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
saham yang paling aktif adalah investor institusional. Investor institusional merupakan
lembaga keuangan yang membeli sejumlah besar saham.
Jika satu investor institusional yakin bahwa perusahaan dikelola dengan buruk, maka
investor tersebut dapat mencoba untuk bertemu dengan eksekutif perusahaan dan
menyatakan ketidakpuasannya. Investor tersebut juga dapat mencoba berkolaborasi dengan
investor institusional lain yang juga memiliki sejumlah besar saham perusahaan. Hal ini
memberikan kekuasaan yang lebih besar untuk melakukan negosiasi karena eksekutif
perusahaan kemungkinan besar akan mendengarkan investor institusional yang secara
kolektif memilki sejumlah besar saham perusahaan.
Tanggung Jawab kepada KreditorPerusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada kreditor.
Jika suatu perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak mampu memenuhi
kewajibannya, maka perusahaan tersebut harus menginformasikan hal ini kepada
kreditornya. Kadang kala kreditor mau memperpanjang masa jatuh tempo pembayaran dan
bahkan menawarkan saran bagaimana perusahaan dapat memperbaiki kondisi
keuangannya.
Bagaimana Perusahaan Melanggar Tanggung Jawabnya
Beberapa perusahaan melanggar tanggung jawabnya terhadap kreditor dengan
menyediakan laporan keuangan yang menyesatkan yang melebih-lebihkan kondisi
keuangan perusahaan.
Tanggung Jawab kepada LingkunganProses produksi yang dilakukan oleh perusahaan, maupun produk yang dihasilkan, dapat
berbahaya bagi lingkungan. Penyalahgunaan paling umum dari lingkungan yaitu sebagai
berikut :
Polusi Udara
Beberapa proses produksi menimbulkan polusi udara, yang berbahaya bagi masyarakat
karena polusi udara menghambat pernapasan. Misalnya saja, produksi bahan bakar
2017 14 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
dan baja, serta penggunaan kendaraan, telah meningkatkan kadar karbon dioksida
dalam udara.
Polusi Tanah
Tanah telah terpolusi oleh limbah beracun yang dihasilkan dari beberapa proses
produksi. Bentuk polusi tanah yang terkait adalah limbah padat, yang tidak dapat
membusuk. Sebagai akibat dari limbah, tanah tidak hanya terlihat tidak menarik tetapi
juga tidak lagi berguna untuk tujuan lain seperti pertanian.
Tanggung Jawab kepada KomunitasKetika perusahaan mendirikan basisnya di suatu komunitas, maka perusahaan tersebut
menjadi bagian dari komunitas itu dan mengandalkan komunitas tersebut sebagai
pelanggan dan karyawannya. Perusahaan mendemostrasikan keprihatinannya terhadap
komunitas tersebut dengan mensposori acara-acara lokal atau memberikan sumbangan ke
yayasan lokal.
Untuk suatu perusahaan multinasional, komunitas perusahaan adalah lingkungan
internasionalnya. Banyak perusahaan yang terlibat dalam bisnis internasional secara
substansial telah meningkatkan sumbangan internasionalnya.
2017 15 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id
Daftar PustakaMadura, Jeff. 2007. Introduction to Bussiness. Jakarta. Salemba Empat
Boone dan Kurtz. 2007. Comtemporary Bussiness. Jakarta. Salemba Empat
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
2017 16 Pengantar Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearningFatmah Amir Abdat, SE,MM http://www.mercubuana.ac.id