etika

4
Dasar-Dasar Etika 1. Perbedaan Etika dan Moralitas Etika dan Moralitas adalah dua kata yang sering rancu dan tidak tepat penggunaannya karena kedua kata tersebut merupakan dua kata yang berhubungan erat. Namun, etika berbeda dengan moralitas, etika adalah refleksi filosofis atas moral sedangkan moralitas adalah kepercayaan atau perilaku tentang baik dan buruk. 2. Klasifikasi Etika Etika Normatif Etika normatif merupakan cabang etika yang penyelidikannya terkait dengan pertimbangan-pertimbangan tentang bagaimana seharusnya seseorang bertindak secara etis. Dengan kata lain, etika normative adalah sebuah studi tindakan atau keputusan etis. Dalam suatu etika normatif ini muncul teori – teori etika, misalnya etika utilitarianisme, etika deontologis, etika kebajikan dan lain- lain. Etika Terapan Etika terapan merupakan sebuah penerapan teori-teori etika secara lebih spesifik kepada topik-topik kontroversial baik pada domain privat atau publik seperti perang, hak – hak binatang, hukuman mati dan lain-lain.Etika terapan ini bisa dibagi menjadi etika profesi, etika bisnis, dan etika lingkungan. Secara umum ada dua fitur yang diperlukan supaya sebuah permasalahandapat dianggap sebagai masalah etika terapan. Pertama, permasalahan tersebut harus kontroversial dalam arti bahwa ada kelompok-kelompok yang saling berhadapan terkait dengan permasalahan moral. Kedua, sebuah permasalahan menjadi permasalahan etika terapan ketika hal itu punya dimensi dilemma etis. Etika Deskriptif Etika deskriptif merupakan sebuah studi tentang apa yang dianggap etis oleh individu atau masyarakat.Tujuan dari etika

Upload: daniel-weeks

Post on 28-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

etika

TRANSCRIPT

Dasar-Dasar Etika1. Perbedaan Etika dan MoralitasEtika dan Moralitas adalah dua kata yang sering rancu dan tidak tepat penggunaannya karena kedua kata tersebut merupakan dua kata yang berhubungan erat. Namun, etika berbeda dengan moralitas, etika adalah refleksi filosofis atas moral sedangkan moralitas adalah kepercayaan atau perilaku tentang baik dan buruk.2. Klasifikasi EtikaEtika NormatifEtika normatif merupakan cabang etika yang penyelidikannya terkait dengan pertimbangan-pertimbangan tentang bagaimana seharusnya seseorang bertindak secara etis. Dengan kata lain, etika normative adalah sebuah studi tindakan atau keputusan etis. Dalam suatu etika normatif ini muncul teori teori etika, misalnya etika utilitarianisme, etika deontologis, etika kebajikan dan lain- lain.Etika TerapanEtika terapan merupakan sebuah penerapan teori-teori etika secara lebih spesifik kepada topik-topik kontroversial baik pada domain privat atau publik seperti perang, hak hak binatang, hukuman mati dan lain-lain.Etika terapan ini bisa dibagi menjadi etika profesi, etika bisnis, dan etika lingkungan. Secara umum ada dua fitur yang diperlukan supaya sebuah permasalahandapat dianggap sebagai masalah etika terapan.Pertama, permasalahan tersebut harus kontroversial dalam arti bahwa ada kelompok-kelompok yang saling berhadapan terkait dengan permasalahan moral.Kedua, sebuah permasalahan menjadi permasalahan etika terapan ketika hal itu punya dimensi dilemma etis.Etika DeskriptifEtika deskriptif merupakan sebuah studi tentang apa yang dianggap etis oleh individu atau masyarakat.Tujuan dari etika deskriptif adalah untuk menggambarkan tentang apa yang dianggap oleh seseorang atau masyarakat sebagai bernilai etis serta apa kriteria etis yang digunakan untuk menyebut seseorang itu etis atau tidak.Metaetika Metaetika berhubungan dengan sifat penilaian moral. Fokus dari metaetika adalah arti atau makna dari pernyataan pernyataan yang ada di dalam etika.3. Realisme Etis dan Non-Realisme EtisRealisme EtisRealisme etis berpusat pada manusia menemukankebenaran etis yang memiliki eksistensi independen di luar dirinya. Konsekuensinya, realisme etis ini mengajarkan bahwa kualitas etis atau tidak ada secara independen dari manusia dan pernyataan etis memberikan pengetahuan tentang dunia objektif.Nonrealisme EtisKeberatan terhadap realisme etis menimbulkan cara melihat persoalan etis yang disebut dengan nonrealisme etis. Gagasan utama dari nonrealisme etis adalah manusia yang menciptakan kebenaran etis.4. Empat Jenis Pernyataan Etika1. Realisme moralRealisme moral didasarkan pada gagasan bahwa ada fakta-fakta nyata dan objektif terkait masalah etis di alam semesta2. SubjektivismeSubjektivisme mengajarkan bahwa penilaian etis tidak lebih dari pernyataan perasaan atau sikap seseorang.3. EmotivismeEmotivisme adalah pandangan bahwa klaim moral adalah tidak lebih dari ekspresi persetujuan atau ketidaksetujuan.4. PreskriptivismeGagasan preskriptivisme berfokus pada pernyataan etisadalah petunjuk atau rekomendasi.5. Kegunaan EtikaEtika memiliki peran menawarkan suatu prinsip-prinsip yang memungkinkan kita untuk mengambil pandangan yang lebih jernih dalam melihat isu-isu moral.Dengan, kata lain, etika memberikan sebuah peta moral atau kerangka berpikir yang bisa digunakan untuk menemukan jalan keluar dari masalah-masalah moral yang sulit.6 .Immanuel Kant dan Etika KewajibanDalam prinsip moral Kant, ia menekankan betapa mendasarnya konsep kewajiban sebagai dasar dari segala perbuatan etis.Konsep kewajiban inilah yang kemudian dikenal sebagai prinsip deontologis.Etika kewajiban dari Kant mengingatkan kita betapa pentingnya perbuatan moral yang patuh pada suatu prinsip moral bahwa kebaikan tersebut intrinsic adanya. Pemahamannya ini mewajibkannnya untuk bersikap etis, dan melakukan tindakan etis tanpa melibatkan perasaan atau memikirkan tentang hasilnya saja, tetapi tegas untuk mematuhi suatu prinsip moral,Kewajiban adalah tindakan yang dilaksanakan atas dasar keharusan yang dilakukan dikarenakan ada rasa hormat terhadap hukum.7. John Stuart Mill dan Konsep Etika UtilitarianTokoh yang mengembangkan konsep utilitarian adalah John Stuart Mill. Utilitarianisme , dari akar kata utility, yang berarti kegunaan, menganggap bahwa dorongan utama bagi seseprang untuk bersikap etis adalah untuk mencapai kebahagiaan,Kredo yang menerima prinsip moral utility, atau kebahagiaan sebagai fondasi moral meyakini bahwa tindakan dianggap sebagai suatu kebenaran sejauh itu memproduksi serta mempromosikan kebahagiaan, akan menjadi kesalahan bila berlaku terbalik dari kebahagiaan itu.8. W.D Ross; Intuisi dan KewajibanRoss menyebutkan tentang berbagai macam kewajiban yang membutuhkan pertimbangan individu dalam kejadian-kejadian actual yang disusun sebagai berikut : (1) Fidelitas (kesetiaan); (2) kewajiban atas rasa terimakasih ;(3) kewajiban berdasarkan keadilan;(4) kewajiban beneficence, atau bersikap dermawan, dan menolong orang lain sebagai tanggung jawab social,(5) kewajiban untuk merawat dan menjaga diri sendiri, (6) kewajiban untuk tidak menyakiti orang lain.Enam tipe dari Prima Facie yang dijelaskan oleh Ross menunjukkan bahwa dalam kondisi tertentu kita kerap terbentur intuk memutuskan di Antara pilihan-pilihan moral. Dalam situasi yang mendesak, Ross menekankan pada kemampuan intuitif manusia untuk mengambil keputusan. Keputusan ini ditujukan untuk mencari pilihan manakah yang dimungkinkan menyebabkan kebaikan tertinggi. Pertimbangan intuitif ini bagi Ross sangat vital karena intuisi merupakan pertimbangan yang menggunakan segala aspek kecerdasan dan sensabilitas individu. Dengan demikian maka ia dapat menghindarkan dirinya dari pilihan yang menyebabkan keburukan untuk dirina maupun terhadap orang di sekitarnya.