eti-320 5

Upload: fairuz-zabadi

Post on 06-Oct-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ETI

TRANSCRIPT

  • DESAIN FILTER RESPON IMPULS TERBATAS (FIR)

  • Kausalitas dan Implikasinya

  • Teorema Paley-Wiener (1)

  • Teorema Paley-Wiener (2)

  • Teorema Paley-Wiener (3)

  • Karakteristik Filter Selektif Frekuensi

  • Filter FIR Simetris dan Asimetris (1)

  • Filter FIR Simetris dan Asimetris (2)

  • Filter FIR Simetris dan Asimetris (3)

  • Filter FIR Simetris dan Asimetris (4)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 1 (1)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 1 (2)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 1 (3)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 2 (1)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 2 (2)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 2 (3)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 3 (1)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 3 (2)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 3 (3)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 4 (1)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 4 (2)

  • Filter FIR Fasa Linier Tipe 4 (3)

  • Filter FIR Fasa Linier

  • Desain Filter FIR Menggunakan Window (1)

  • Desain Filter FIR Menggunakan Window (2)

  • Desain Filter FIR Menggunakan Window (3)

  • Desain Filter FIR Menggunakan Window (3)

    Lebar mainlobe window menentukan band transisi filter yang didesain

    Tinggi sidelobe window menentukan ripple filter tidak bergantung pada panjang filter

  • Desain Filter FIR Menggunakan Window (4)

    Contoh:

  • Desain Filter FIR Menggunakan Window (5)

  • Desain Filter FIR Menggunakan Window (6)

  • Desain Filter FIR Menggunakan Window (7)

  • Desain Filter FIR Menggunakan Window (8)

  • Desain Filter FIR Menggunakan Window (9)

  • Window Filter FIR Causal

  • Window Filter FIR (1)

    Perbandingan dalam skala dB

  • Window Filter FIR (2)

  • Window Filter FIR (3)

  • Window Kaiser

  • Contoh

    Filter FIR fasa linier akan didesain dengan menggunakan metode window. Filter tersebut didesain untuk melewatkan sinyal pada daerah passband dengan frekuensi 0 2500 Hz. Frekuensi pencuplikan 10 kHz. Ripple maksimum 3 dB pada daerah passband. Lebar daerah transisi tidak lebih dari 1500 Hz. Redaman minimum pada daerah stopband 18 dB. Akan didesain filter dijital dengan memilih salah satu window pada lampiran sehingga diperoleh orde filter terendah dan memenuhi spesifikasi filter yang diberikan.

    1. Gambarkan respon magnitude filter dijital yang akan didesain

    H ej .

    2. Tentukan orde filter dijital.

    3. Tentukan respon impuls filter FIR yang akan didesain h(n)

  • Diketahui: = 0 2500 Hz

    = 10 kHz

    = 1500 Hz

    = 3 dB

    = 18 dB

    Ditanya: 1. H ej

    2. n

    3. h(n)

  • Jawab:

    1. =

    2 =

    2500

    10000 2 = 0,5

    =+

    2 =

    2500+1500

    10000 2 = 0,8

    K/D H(z) D/Kx(t) y(n)x(n) y(t)

    Fs = 1/T Fs = 1/T

    HLPF(z)x(n) y(n)

  • 20 H ej ()

    0

    -3 dB

    -18 dB

    0,5 0,8

  • 2. =1,8

    =1,8

    =

    1,8

    0,80,5= 6

    Panjang filter tidak boleh genap jadi

    N+1=7

    Orde = N-1

    = 7-1 = 6

    =+

    2=

    0,5+0,8

    2= 0,65

  • 3. = () () window rectangular

    =

    1

    =0,65

    0 6

  • Contoh Desain Filter Menggunakan Windowing

    Desain 25 sample filter lowpass FIR dengan frekuensi cutoff 600 Hz. Frekuensi sampling yang digunakan adalah 8 kHz.

    Lebar daerah transisi maksimum 300 Hz

    Ubah frekuensi ke radians/sample:

    =600

    8000 2 = 0,15

  • Contoh Desain Filter Menggunakan Windowing

    Respon impuls filter lowpass ideal:

    = 0,15 =0,15

    Window: Hamming

    Panjang filter N = 25 M = 12 (N = 2M + 1)

    = 0,54 + 0,46 2

    25 12 12

    Gunakan window:

    = [] []

    =sin 0,15

    0,54 + 0,46

    2

    25 12 12

    Filter non causalAgar causal geser 12 sample ke kanan

  • Contoh Desain Filter Menggunakan Windowing

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling Basic idea:

    Diberikan respon frekuensi filter ideal . Tentukan panjang filter

    dan cuplik pada frekuensi diantara 0 - 2 sejumlah

    sample.

    Hasil cuplikan adalah . Hasil IFFT/IDFT dari

    adalah respon impuls filter hasil desain ().

    Untuk menyederhanakan perhitungan () digunakan sifat simetris/antisimetris dari fungsi respon frekuensi tercuplik.

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

    Hal-hal yang dapat dilihat dari hasil desain filter menggunakan metoda frekuensi sampling adalah

    1. Approximation error, yaitu selisih respon ideal dan respon hasil desain, bernilai nol pada frekuensi cuplikan .

    2. Approximation error, pada frekuensi selain bergantung pada bentuk respon ideal, makin tajam respon ideal, approximation error makin besar

    3. Error pada tepi band frekunsi lebih besar dari error dalam band frekuensi.

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

    Contoh:

    Tentukan koefisien filter FIR fasa linier simetris dengan panjang M = 15 dan frekuensi respon memenuhi kondisi sebagai berikut:

    2

    15=

    1, = 0,1,2,30.4, = 40, = 5,6,7

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

    Contoh:

    Desain filter FIR lowpass fasa linier simetris dengan panjang M = 20 dengan spesifikasi sebagai berikut:

    = 0,2

    = 0,3 = 0,25

    = 50

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling

  • Desain Filter FIR Menggunakan Frekuensi Sampling