ethical conduct

Upload: noe153

Post on 20-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Ethical Conduct

    1/2

    Tindakan Etis

    Etika, dalam auditing maupun bidang lain, merupakan sebuah penerapan

    yang spesial yang diturunkan dari flosof-flosof secara umum. Perlakuan etis

    atas audit menggambarkan justifkasi dan siat dasar dari etika secara umum.

    Dasar untuk teori etika secara umum

    Socrates merupakan tokoh yang pertama kali mengkonstrusikan dasar

    rasional untuk perlakuan yang baik. Thilly dan Wood !"#$% memberikan

    gambaran pada pemikiran Socrates. &'no(ledge is )irtue* merupakan gagasan

    yang diusung untuk menggambarkan pemikiran yang benar dibutuhkan untuk

    tindakan yang benar. Pengetahuan merupakan penting dan cukupnya kondisi

    untuk sebuah kebaikan. Tanpanya, tidak mungkin terjadi kebaikan karena

    sesungguhnya tidak ada orang yang jahat dengan sendirinya. Pengetahuan pun

    juga merupakan sistem yang terorganisir atas kebenaran dan bukti dan oleh

    karena itu terdapat banyak sekali kebaikan di dalamnya. Sedangkan +umemenggambarkan teori etika sebagai bagaimana cara seseorang mendefnisikan

    kata-kata seharusnya, kebaikan, dan moral saat mereka menggunakannya.

    +ume !"#$% juga menyatakan bah(a apa yang disebut perlakuan etis

    dapat dinyatakan berdasarkan sebuah alasan, seperti sentimen manusia, aeksi

    dan perasaan yang menimbulkan suatu kebaikan sebagai tujuan akhir. 'ebaikan

    setiap indi)idu personal merit%, menurutnya, terdiri atas karakter dan

    kepribadian yang berkualitas yang berguna atau disetujui dirinya sendiri atau

    orang lain. i sisi lain, /ohn 0ocke berpendapat bah(a kebenaran, prinsip moral

    dan perlakuan etis bukan merupakan ba(aan sejak lahir. +al tersebut hanya bisa

    didapatkan melalui persepsi dan konsepsi yang tidak didasarkan pada bukti, tapipada analisis secara logis. 1a juga berpendapat bah(a perlakuan etis dapat

    dinilai dengan berdasarkan apakah sejajar dengan hukum hukum ketuhanan,

    hukum sipil dan hukum atas opini dan reputasi% suatu tindakan.

    'ant memandang perlakuan etis merupakan tindakan yang ditentukan

    oleh diri sendiri yang sejajar dengan bagaimana seseorang memandangnya

    sebagai sebuah ke(ajiban untuk bermoral. Sehingga, tindakan ini bukanlah

    tindakan yang dimaksudkan untuk membuat orang lain senang atau sukses, tapi

    sebuah k(ajiban tanpa tekanan dan paksaan dari luar diri sendiri. 'ant

    beranggapan bah(a seseorang seharusnya bertindak harus memikirkan dampak

    dan akhir tindakannya, bukan hanya maksud dari tindakannya itu sendiri.alam audit sendiri, para praktisi sudah tentu harus memiliki personal

    merit karena hubungannya dengan berbagai pihak. 2amun, sayangnya, praktisi

    menganggap sesuatu benar apabila hal tersebut sesuai dengan standar. Padahal

    standar umum general practice) tidak dapat menyediakan acuan untuk semua

    keadaan (alaupun standar dalam audit telah memiliki 3 aspek hukum yang

    diusung /ohn 0ocke tersebut.

    Sifat profesi

    4uditor sebagai proesi ditunjukkan dengan dipenuhinya enam kriteria

    yang diajukan 4braham 5le6ner !"!#% untuk menandakan sebuah proesi, yaitu7

  • 7/24/2019 Ethical Conduct

    2/2

    a. 8eroperasi secara intelektual yang semakin meningkat dengan

    meningkatnya tanggung ja(abb. 9aterinya diambil dari ilmu dan pembelajaranc. iaplikasikan secara praktisd. Teknik yang dikomunikasikan secara terpelajar

    e. 'ecenderungan untuk membuat organisasi diri sendiri. 9eningkatnya moti)asi altruistik

    Etika proesi sendiri merupakan aplikasi khusus atas etika secara umum. Etika

    secara umum menekankan petunjuk tertentu dengan maksud seseorang dapat

    mengatur perilakunya sendiri. Sehingga, indi)idu praktisi yang dianggap sebagai

    proesi disini memiliki tanggungja(ab yang lebih. ia (ajib untuk memahami

    ungsi dan ide atas proesinya, hasil dari tindakannya, mengulang dari akti)itas

    yang dapat mengurangi kelangsungan proesinya. isini ia diasumsikan memiliki

    pengetahuan, intelegensi dan pengalaman untuk memahami dampak dari

    tindakannya pada proesi.

    4danya The Rules of professional conduct of AICPA dan aturan dari SE:

    telah banyak memberikan perlindungan untuk praktik audit. Sehingga, jika kita

    merasa auditor memberikan jasa yang berguna dan kelanjutannya harus

    diperhatikan, kita pun memiliki ke(ajiban untuk melindungi proesi ini. 4uditor

    mungkin merubah atau memodifkasi siat dan model dalam suatu jasa audit,

    tapi sejalan dengan itu tanggung ja(ab yang semakin besar pun munculpada

    masyarakat.