estetika apresiasi

3
Estetika Jocelyn Gracia / 2013420078/ N APRESIASI SELASAR SUNARYO Pada hari Kamis tanggal 24 Oktober yang lalu, saya ikut serta dalam kuliah lapangan yang diadakan oleh Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Unpar. Objek tujuan dari kuliah lapangan tersebut salah satunya adalah Selasar Sunaryo Art Space, yang merupakan sebuah kompleks galeri unik dimana berbagai jenis karya-karya seni menarik, baik karya Drs. Sunaryo sendiri maupun karya seniman-seniman lain dipamerkan. Kompleks Selasar Sunaryo ini sangat berbeda dari yang galeri-galeri lainnya, karena tidak terdiri dari satu bangunan utuh melainkan beberapa bangunan yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Amphitheatre misalnya, merupakan sebuah ruang multifungsi yang dibentuk oleh undakan melingkar yang digunakan untuk seni pertunjukan maupun untuk pagelaran lain. Kemudian Galeri A, berfungsi khusus untuk memajang karya-karya Drs. Sunaryo yang sifatnya permanen, tidak dipindah-pindah. Sebagai mahasiswa arsitektur, maka saya sangat senang melakukan apresiasi terhadap tempat ini karena desainnya lahannya sangat unik. Menurut saya yang paling menarik disini adalah bagaimana konsep awal yang dibuat oleh Drs. Sunaryo, yaitu bahwa tempat ini harus bertemakan Jawa Barat, dikembangkan oleh arsitek Baskoro Tedjo dengan sangat hebat. Karena landscape Jawa Barat adalah bukit-bukit dengan terasering maka ia membuat Selasar Sunaryo ini pun seperti itu – seperti air yang mengalir – ada saling keterhubungan (interconnected) antar bangunan satu dengan bangunan lainnya meskipun bangunan-bangunan tersebut berada pada tingkat yang berbeda. Yang paling hebat dari konsep ini adalah dengan pembuatan kontur lahan seperti itu, maka pengunjung tidak akan mudah tersesat dan mudah menemukan jalan kembali karena jalur- jalur yang dibuat saling terhubung tersebut. 0

Upload: jocelyn-gracia

Post on 22-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

apresiasi estetika

TRANSCRIPT

Page 1: Estetika apresiasi

Estetika Jocelyn Gracia / 2013420078/ N

APRESIASI SELASAR SUNARYO

Pada hari Kamis tanggal 24 Oktober yang lalu, saya ikut serta dalam kuliah lapangan yang diadakan oleh Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Unpar. Objek tujuan dari kuliah lapangan tersebut salah satunya adalah Selasar Sunaryo Art Space, yang merupakan sebuah kompleks galeri unik dimana berbagai jenis karya-karya seni menarik, baik karya Drs. Sunaryo sendiri maupun karya seniman-seniman lain dipamerkan.

Kompleks Selasar Sunaryo ini sangat berbeda dari yang galeri-galeri lainnya, karena tidak terdiri dari satu bangunan utuh melainkan beberapa bangunan yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Amphitheatre misalnya, merupakan sebuah ruang multifungsi yang dibentuk oleh undakan melingkar yang digunakan untuk seni pertunjukan maupun untuk pagelaran lain. Kemudian Galeri A, berfungsi khusus untuk memajang karya-karya Drs. Sunaryo yang sifatnya permanen, tidak dipindah-pindah.

Sebagai mahasiswa arsitektur, maka saya sangat senang melakukan apresiasi terhadap tempat ini karena desainnya lahannya sangat unik. Menurut saya yang paling menarik disini adalah bagaimana konsep awal yang dibuat oleh Drs. Sunaryo, yaitu bahwa tempat ini harus bertemakan Jawa Barat, dikembangkan oleh arsitek Baskoro Tedjo dengan sangat hebat. Karena landscape Jawa Barat adalah bukit-bukit dengan terasering

maka ia membuat Selasar Sunaryo ini pun seperti itu – seperti air yang mengalir – ada saling keterhubungan (interconnected) antar bangunan satu dengan bangunan lainnya meskipun bangunan-bangunan tersebut berada pada tingkat yang berbeda. Yang paling hebat dari konsep ini adalah dengan pembuatan kontur lahan seperti itu, maka pengunjung tidak akan mudah tersesat dan mudah menemukan jalan kembali karena jalur- jalur yang dibuat saling terhubung tersebut.

0

Page 2: Estetika apresiasi

Estetika Jocelyn Gracia / 2013420078/ N

Selain itu bentuk dari galeri disini yang terlihat sangat modern dan kontemporer ternyata diambil dari gaya atap tradisional sumedang. Prosesnya adalah dengan membuat maket atap sumedang tersebut, kemudian Baskoro Tedjo bersama-sama dengan Drs. Sunaryo melakukan transformasi subtraktif dan adifit pada massa tersebut sehingga terbuatlah bentuk galeri yang seperti ada sekarang ini. Disini kita bisa melihat proses kreatif dan seni yang begitu unik yang merupakan gabungan dari seniman fine art Sunaryo, dan arsitek Baskoro Tedjo.

Bangunan yang paling saya apresiasi dalam kompleks selasar ini adalah Bale Handap dan Galeri A. Bale Handap merupakan tempat diadakannya presentasi dan pagelaran kecil, mirip dengan amphitheatre. Meskipun bangunan itu sangat bergaya Jawa Barat, namun sama sekali tidak ada kesan kuno karena mungkin diakulturasikan dengan budaya modern dan juga menggunakan bahan-bahan yang tidak ada pada jaman dahulu. Saya sangat menyukai bentuknya yang cekung ke dalam dan pada cekungan itu ada undak-undak tangga untuk tempat duduk, serta bahwa material penutup lantainya adalah kerikil. Menurut saya hal ini membuat tempat tersbut jadi sangat nyaman. Yang saya sukai dari Galeri A adalah, pertama, memuat lukisan-lukisan Drs. Sunaryo yang menimbulkan perasaan amorf, namun tidak ada kesan sedih dan depresi di dalamnya. Yang kedua, meskipun ruangan ini hanya terdiri dari bentuk-bentuk geometris sederhana yang saling digabungkan, kesan yang ditimbulkannya adalah megah dan khidmat, benar-benar terlihat seperti tempat dimana kita bisa mengapresiasi karya seseorang dengan baik.

Suasana di kompleks galeri ini sangatlah nyaman, rindang, dan sejuk. Begitu terasa sekali bahwa tempat ini bukan tempat murahan, melainkan tempat yang menampilkan karya-karya terbaik. Tentu saja dalam menciptakan hal seperti ini dibutuhkan rasa seni dan pemikiran yang hebat, yang dimiliki oleh pencipta kompleks ini, yaitu Drs. Sunaryo dan Baskoro Tedjo.