essay peran zakat
DESCRIPTION
essayTRANSCRIPT
KHOIRUN NISA KATEGORI AKTIVIS
PERAN ZAKAT DALAM MENINGKATKAN
SUMBER DAYA MANUSIA
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS At Taubah ; 103). “Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat
bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas
rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah
sebagian dari padanya dan (sebagian) lagi berikan untuk dimakan orang-orang yang sengsara
lagi fakir.”(QS AL-Hajj : 28). Ini hanya beberapa ayat yang menyatakan tentang zakat dan
merupakan bukti bahwa bagaimana agama Islam begitu sempurna menyeluruh mengatur
segala bidang dalam kehidupan salah satunya adalah bidang ekonomi. Bukan hanya
kebahagian dan kesejahteraan di akhirat yang didapat, namun syari’at berupa zakat ini tentu
salah satu kunci solusi dalam permasalahan ekonomi di suatu negara. Khususnya negara
Indonesia dengan jumlah kemiskinan yang semakin hari semakin memperpuruk ekonomi
Indonesia.
Masyarakat Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam tentu tidak asing dengan
salah satu syari’at Islam yang berupa zakat ini. Berdasarkan QS At Taubah ayat 60 yang
menjelaskan 8 golongan yang diperuntukan menerima zakat yaitu orang fakir, miskin, amil
zakat, mu’allaf, budak, orang yang terlilit hutang, jihad fii sabiillah dan ibnu sabil, tentu
alokasi dana akan tepat sasaran sehingga dapat memecahkan masalah kemiskinan. Selain itu,
menciptakan lapangan pekerjaan juga merupakan peran zakat dalam meningkatkan sumber
daya manusia. Konsep Islam yang melarang akan riba membuka lapangan pekerjaan dengan
memfasilitasi kerjasama bisnis dengan penerapan zakat. Dari dana zakat yang diterima fakir
dan miskin pun bisa digunakan untuk modal membuka usaha kecil-kecilan seperti jualan kue,
pertenakan, pertanian, kerajinan dan sebagainya.
Dana zakat juga dialokasikan untuk hal-hal yang bersifat sosial, antara lain : Pertama,
menyediakan fasilitas dan akses kesehatan masyarakat yaitu dengan memberikan pelayanan
kesehatan yang murah dan mudah terjangkau masyarakat. Kedua, program tanggap bencana
dan musibah yaitu dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang sedang tertimba
musibah. Sedangkan dalam bidang pendidikan zakat dipergunakan untuk memberikan
KHOIRUN NISA KATEGORI AKTIVIS
pembinaan sumberdaya manusia yaitu dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang layak
dan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu. Selain itu,
memberikan pelatiahan-pelatihan kewirausahaan (pendidikan non formal) untuk setiap peseta
yang ingi memasuki dunia kerja maupun membangun usaha sendiri agar mereka memiliki
keterampilan yang baik dan memadai.
Di Indonesia sendiri, ada banyak lembaga- lembaga zakat yang menampung dana para
muzakki untuk membantu disalurkan kepada golongan yang berhak. Masing-masing lembaga
memiliki program-program tersendiri, contohnya BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
yang menekankan kepada 5 aspek yaitu Indonesia Cerdas, Indonesia Sehat, Indonesia Peduli,
Indonesia Makmur dan Indonesia Taqwa. Selain itu ada lembaga zakat lain yang membantu
memberdayakan zakat, yaitu Dompet Dhuafa Republika yang memiliki program SMART
Ekselensia (untuk anak-anak yang memiliki kecerdasan akademik atau lainnya), Beastudi
Etos, dan Makmal pendidikan. Ada juga yayasan lembaga zakat yang bernaung dalam suatu
bank yang berbasis syariah (Mandiri Syariah), yaitu LASNAS BSM (Lembaga Amil Zakat
Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat) yang tentunya bertujuan untuk kesejahteraan umat.
Ada 3 program unggulan LAZNAS BSM, yaitu Program Mitra Umat, Didik Umat dan
Simpati Umat.