esesensi pemikiran thomas hobbes dalam politik internasional

16
Thomas Hobbes Esensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

Upload: universitas-gadjah-mada

Post on 22-Apr-2015

219 views

Category:

News & Politics


3 download

DESCRIPTION

Presentasi ini memaparkan tentang esensi pemikiran Thomas Hobbes dalam politik internasional yang tercantum pada karyanya "Leviathan". Presentasi ini merupakan output dari bacaan kelas yang diberikan dari mata kuliah Teori Politik Internasional.

TRANSCRIPT

Page 1: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

Thomas Hobbes

Esensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik

Internasional

Page 2: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

Teori Politik Internasional

Aprilita Kusumaningrum12/328699/SP/25075

Hubungan Internasional UGM

Page 3: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

Siapakah Thomas Hobbes ?

• Thomas Hobbes (1588-1679) adalah filsuf berkebangsaan Inggris yang mempelajari tentang filosofi moral dan politik.

• Ia merupakan salah satu pemikir Realisme Klasik yang terkenal.

• Salah satu buku yang paling terkenal adalah “Leviathan” pada 1651 yang berisi tentang struktur masyarakat, pemerintahan resmi dan kontrak sosial.

• Dasar pemikiran: Empirisme, materialisme

Page 4: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

Continue …

• Pemikiran Hobbes yang tertuang dalam buku tersebut didasari oleh loyalitasnya pada Monarchy, bahwa Hobbes mencoba meyakinkan tipe sovereign yang paling tepat adalah Monarchy.

• Buku ini ditulis pada saat terjadi Perang Saudara di Inggris.

• “Leviathan” adalah monster dalam kitab suci yang diibaratkan sebagai common-wealth atau state

Page 5: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

Esensi dasar pemikiran Thomas Hobbes

1. Konsepsi Human Nature atau sifat dasar manusia

2. The State of Nature3. The Law of Nature4. Foundation of States5. Sovereignty by Institutions6. Types of Sovereign

Page 6: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

1. Konsepsi dari Human Nature

• Manusia adalah artefak yang dijalankan oleh dua gerakan yaitu vital (sesuatu yang tidak disadari e.g bernafas, berdebar) dan voluntary motion (sesuatu yang disadari e.g bergerak, berbicara).

• Semua manusia terlahir dengan nafsu(appetite) dan keinginan (desire).

• Hal inilah yang menyebabkan manusia memiliki subjektivitas nilai dalam memandang sesuatu karena adanya gabungan dari gerakan, nafsu dan keinginan seseorang.

• Semua orang pada hakikatnya egois karena memandang segala hal sesuai dengan persepsinya. Baik dan Buruk tidak terlepas dari pandangan relatif seseorang.

• Asumsi :Man are equal + anarchy + rationality = egoism

Page 7: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

Continue …

• Men are equalMen are equal secara fisik dan pikiran, namun ada yang lemah dan kuat. Si lemah dapat membunuh si kuat melalui taktik bersama yang dibuat dengan orang lemah lainnya• Berinteraksi pada kondisi anarkiTidak ada kekuatan terkuat yang dapat mengatur• Manusia dilingkupi oleh kompetisiManifestasi dari survival dan fear

Page 8: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

2. The State of Nature

• Hobbes menekankan sesuatu yang Factual dalam melihat dunia yang senyatanya.

• Karena semua orang egois dan mementingkan keberlangsungan hidupnya (survival), maka memunculkan sebuah ketakutan(fear).

• Atas dasar ketakutan tersebut, oleh karenanya dibutuhkan power yang besar untuk dapat melindungi orang yang tinggal di dalamnya dengan membentuk common-wealth/sovereign.

• Harus ada force yang bisa memaksa, menakuti orang yang melanggar peraturan dan memberi penghargaan pada yang patuh.

Page 9: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

3. The Law of Nature

• Ada dua hal yang menurut Hobbes mampu membawa manusia pada perdamaian dan harmony.

• A. The Right of Nature/ Jus Naturale. Seseorang memiliki kebebasan menggunakan kekuasaannya sesuai apa yang dia mau untuk melakukan apapun.

• B. A Law of Nature/ Lex naturalis. Peraturan umum yang melarang manusia untuk melakukan hal destruktif terhadap kehidupannya sendiri.

• Yang dimaksud Hobbes dengan Right adalah liberty atau kebebesan. Sedangkan Law adalah obligation atau keharusan.

Page 10: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

4. Foundation of States• Dalam membangun

kekuasaan sovereign ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu Natural force dan Common-wealth of Institutions.

• Natural force menghancurkan orang yang tidak patuh,

• Common-wealth of Institutions membuat orang lain patuh dengan pemberian janji untuk dilindungi, atau dengan akuisisi sehingga membuat orang lain patuh karena kekerasan atau paksaan.

Page 11: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

5. Sovereignty by Institutions

• Negara harus memilki kekuasaan penuh dan supremasi absolut untuk mengatur orang yang tinggal di dalamnya, ditakuti oleh rakyatnya sehingga tidak ada yang berbuat onar.

• Harus ada kekuasaan yang tidak terbatas absolute sovereign untuk tetap menjaga agar tidak terjadi kerusuhan dan anarkisme.

Page 12: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

Continue …

• Negara mekanisme untuk mengatasi rasa takut

• Rakyat menyerahkan haknya kepada negara melalui mekanisme kontrak sosial

• Jika negara gagal mengeliminasi rasa takut manusia, negara gagal dan keadaan kembali pada state of nature

• Bentuk negara paling baik : monarki absolut• Bagi Hobbes negara adalah penjamin atas

rules/law untuk ditegakkan

Page 13: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

6. Types of Sovereign

• Menurut Hobbes, terdapat tiga tipe sovereign yaitu monarki, demokrasi dan aristrokasi.

• Namun dari ketiganya, bentuk pemerintahan monarki adalah yang paling tepat diterapkan untuk mengatur seseorang. Dibutuhkan sistem pemerintahan yang kuat dan absolut untuk menciptakan order.

Page 14: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

Skepticism Moral• Pada dasarnya Thomas Hobbes percaya pada moral dalam lingkup

domestik, hanya saja skeptis terhadap moralisme internasional.• Hal ini didasari oleh adanya pemahaman subjektivitas nilai seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada dasarnya moral dalam lingkup domestik dan internasional memiliki standarnya masing-masing. Satu negara belum tentu memiliki moral yang sama terhadap negara lain karena memandang dunia ini subjektif.

• Moral tidak berlaku dalam politik internasional, karena hidup dalam anarki

• Manusia bisa melakukan apapun sesuai dengan law dan right of nature untuk menjamin eksistensinya

• Violance bisa dibenarkan dalam konteks untuk mempertahankan diri

• Agama dalam asumsi Hobbes adalah takhayul (tidak berlaku dalam konteks materialis), hanya pelindung dari absolutisme penguasa

Page 15: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

Referensi

• Charles R. Beitz, 1978, Political Theory and International Relations, New Jersey: Princeton University Press

• William T. Jones, 1947, Masters of Political Thought: Volume II,London: George G. Harrap & Co. Ltd

• Boucher, David, 1998, Political Theories of International Relations:From Thucydides to the Present, Oxford: Oxford University Press.

• Strauss, L. ,1936 The Political Philosophy of Hobbes, Oxford University Press

Page 16: Esesensi Pemikiran Thomas Hobbes dalam Politik Internasional

THE END