esai_hari akbar_ksatria hutan karangmulya

6
 Ksatria Hutan Karangmulya Senja mengalun dan menutup hari di desa ini dengan begitu lembut, dipucuk awan,  pendaran matahari jingga keemasan masih terlihat gagah, namun tugasnya kini sudah usai. Di  bawahn ya terhampar paparan bukit yang mulai mengelabu. Punggung bukit itu lela h menye rap semua energi alam dari setiap bulir hujan yang turun tadi siang. Kehidupan di desa ini seraya redup, ditelan malam yang begitu sunyi, dalam melodi malam masih saja ada makhluk yang me lawam arus wakt u. Ja ngk ri k ja nt an tak le lah menggesek-g es eka n saya pnya hi ngga menimbulkan suara yang begitu merdu. burung hantu mulai keluar untuk mencari mamalia- mamalia kecil. Mereka makhluk yang memang bertugas untuk menyemarakan belahan langit malam dan tak henti masih terjaga. Begitulah, setiap makhluk memiliki tugasnya masing-masing untuk menjaga alam ini senantiasa seimbang, tak peduli sekecil apapun tugas itu. Desa ini adalah sebuah kawasan yang sudah sejak lama dikenal dengan ‘Karangmulya’ oleh warganya, tak ada asal-usul yang jelas mengenai nama itu. Desa Karangmulya dengan luas wi laya h 298,8 25 ha me ruPa kan desa yang terl et ak di bar at day a Ibu Kota Kecamata n Malangbong Kabupaten Garut. Jarak ke Ibu Kota Kecamatan Malangbong sekitar 7 km dari kantor desa, jarak ini harus ditempuh melalui jalanan yang terjal dan berbatu, sesekali akan menemui kubangan raksasa ditengah jalan, beberapa kilometer menuju desa ini, kabut sudah mulai bisa dilihat sejak siang hari, gapura selamat datang menyambut siapapun yang berniat mengunjungi Karangmulya. Meski jalanan menuju desa ini berbatu, jalan utama dalam desanya  begitu bersih dan terawat, teraspal dengan gagahnya. Seperti negeri atas angin, penduduknya  begitu makmur, rumah-rumahnya banyak yang sudah lebih dari memadai, bahkan terlihat begitu mewah, seperti ada harta karun terpendam yang terkandung dalam tanah Karangmulya. Karangmulya meruPakan desa hasil pemekaran sehingga luasannya tak sebesar desa lain. Saat ini Desa Karangmulya membagi wilayah teritorialnya kedalam 2 dusun, 5 Rukun Warga (RW) dan 19 Rukun Tet angga (RT). Deng an suhu yang sej uk, ber coco k tanam say ura n dan  buah-buahan eksotis adalah hal yang menjanjikan di desa ini. Ketinggian diatas 1000m dpl (diatas permukaan l aut) membuat Karangmuly a kerap dihinggapi kabut. Situs kawah Vulkanik Karaha menambah beragamnya unsur hara tanah sejak ratusan tahun yang lalu, membuat lahan disekitar Karangmulya begitu kaya akan mineral. Sekitar 193 ha lahan desa digunakan sebagai [Type text] Page 1

Upload: akbar-muharam-syah-hari

Post on 08-Jul-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya

5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 1/6

Ksatria Hutan Karangmulya

Senja mengalun dan menutup hari di desa ini dengan begitu lembut, dipucuk awan,

 pendaran matahari jingga keemasan masih terlihat gagah, namun tugasnya kini sudah usai. Di

 bawahnya terhampar paparan bukit yang mulai mengelabu. Punggung bukit itu lelah menyerap

semua energi alam dari setiap bulir hujan yang turun tadi siang. Kehidupan di desa ini seraya

redup, ditelan malam yang begitu sunyi, dalam melodi malam masih saja ada makhluk yang

melawam arus waktu. Jangkrik jantan tak lelah menggesek-gesekan sayapnya hingga

menimbulkan suara yang begitu merdu. burung hantu mulai keluar untuk mencari mamalia-

mamalia kecil. Mereka makhluk yang memang bertugas untuk menyemarakan belahan langit

malam dan tak henti masih terjaga. Begitulah, setiap makhluk memiliki tugasnya masing-masing

untuk menjaga alam ini senantiasa seimbang, tak peduli sekecil apapun tugas itu.

Desa ini adalah sebuah kawasan yang sudah sejak lama dikenal dengan ‘Karangmulya’

oleh warganya, tak ada asal-usul yang jelas mengenai nama itu. Desa Karangmulya dengan luas

wilayah 298,825 ha meruPakan desa yang terletak di barat daya Ibu Kota Kecamatan

Malangbong Kabupaten Garut. Jarak ke Ibu Kota Kecamatan Malangbong sekitar 7 km dari

kantor desa, jarak ini harus ditempuh melalui jalanan yang terjal dan berbatu, sesekali akan

menemui kubangan raksasa ditengah jalan, beberapa kilometer menuju desa ini, kabut sudahmulai bisa dilihat sejak siang hari, gapura selamat datang menyambut siapapun yang berniat

mengunjungi Karangmulya. Meski jalanan menuju desa ini berbatu, jalan utama dalam desanya

 begitu bersih dan terawat, teraspal dengan gagahnya. Seperti negeri atas angin, penduduknya

 begitu makmur, rumah-rumahnya banyak yang sudah lebih dari memadai, bahkan terlihat begitu

mewah, seperti ada harta karun terpendam yang terkandung dalam tanah Karangmulya.

Karangmulya meruPakan desa hasil pemekaran sehingga luasannya tak sebesar desa lain.

Saat ini Desa Karangmulya membagi wilayah teritorialnya kedalam 2 dusun, 5 Rukun Warga

(RW) dan 19 Rukun Tetangga (RT). Dengan suhu yang sejuk, bercocok tanam sayuran dan

  buah-buahan eksotis adalah hal yang menjanjikan di desa ini. Ketinggian diatas 1000m dpl

(diatas permukaan laut) membuat Karangmulya kerap dihinggapi kabut. Situs kawah Vulkanik 

Karaha menambah beragamnya unsur hara tanah sejak ratusan tahun yang lalu, membuat lahan

disekitar Karangmulya begitu kaya akan mineral. Sekitar 193 ha lahan desa digunakan sebagai

[Type text] Page 1

Page 2: Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya

5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 2/6

lahan pertanian sayuran dan stroberi, sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk pemukiman, jalan,

hutan dan perairan.

Ada pemandangan yang tak bisa terelakan jika mengunjungi salah satu sudut di desa ini.

Setiap pagi, di salah satu dusun, dari balik rumah tua di sisi bukit, keluar seorang tua dengan

tatapan mata yang masih menyimpulkan keteguhan optimisme, lipatan wajahnya menyimpan

  jutaan harapan dan semangat yang tak habis dilahap tubuhnya yang mulai renta. kakinya

menderap begitu yakin, menaPaki satu persatu anak tangga menuju jalan terjal yang

mengantarkannya ke sebuah lahan sawah. Sawah yang ia miliki ini hanya memanfaatkan lahan

landai tempat penampungan air hujan, pematangnya meliuk, sawahnya tak subur karena

tanahnya mungkin beracun dan irigasinya buruk. BaPak tua ini hanya memiliki tak lebih dari

 beberapa ratus tumbak sawah.

Orang tua itu kerap disapa Ahim, Ahim Sulaiaman. Beliau adalah salah satu tokoh yang

terluPakan di desa Karangmulya meski hampir seperempat waktu hidupnya, ia dedikasikan untuk 

kemajuan desa, menjadi juru ketik desa atau istilah sekarang, sekretaris desa. Pak Ahim tidak 

terlalu fasih menyebut jabatan ‘sekretaris’. Baginya jurutulis terdengar lebih membumi. Menjadi

seorang jurutulis adalah pengabdian bagi bangsa, ujarnya. Walau kebanyakan orang atau bahkan

semua orang tidak mengerti korelasi antara menjadi sekretaris desa dengan pembangunan negeri

ini. Selama ia menjadi sekretaris desa, ia hampir tidak pernah mendapat gaji pasti. Padahal, ada

tiga anak dan satu orang istri yang harus ia cukupi nafkahnya.Di tengah usia senjanya, Pak Ahim sudah tak menjalankan lagi tugas ini, selain karena

memang tubuhnya yang terlalu renta, kini teknologi sudah mulai maju, di desa sudah ada

komputer, tentu Pak Ahim tak sanggup mengoprasikannya, hingga menurutnya kini giliran anak 

muda yang layak menggantikan tugas yang telah ia emban selama 20 tahun itu. Pak Ahim

memiliki jabatan lain kini, menjadi ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Mekar Mulya.

Pak Ahim tidak bergabung dalam kelompok tani cabai atau kelompok petani dan

  pengusaha stroberi yang sebenarnya dari segi finansial lebih menjanjikan, harga kedua

komoditas hortikultura ini kini sedang melambung, selain itu warga yang bergabung di kelmpok 

tani ini bisa berhubungan langsung dengan koperasi atau tengkulak disekitar desa guna menjalin

 pasar. Pak Ahim memilih untuk hanya memanfaatkan lahan sawah dan palawijanya untuk 

 bertahan hidup, sisa waktunya ia gunakan untuk merawat pembibitan kesayangannya, tak jauh

dari sawahnya. Sungguh ia tak tergiur untuk menyewa lahan hutan Karangmulya pada

[Type text] Page 2

Page 3: Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya

5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 3/6

 pemiliknya, membabatnya, membakar kemudian menanaminya dengan cabai atau stroberi.

Baginya ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi jika hutan mereka terus di buka untuk lahan

 pertanian semusim.

Ia prihatin atas semua perubahan yang terjadi di Karangmulya. Perubahan total

 peruntukan lahan desa Karangmulya mulai terjadi pada awal tahun 2000-an, saat itu masyarakat

mulai diberi penyuluhan mengenai pertanian, mengenai stroberi dan bagaimana mengolah lahan

subur ini menjadi ladang uang. Punggung bukit habis dipangkas, padang ilalang

dibumihanguskan dan hutan bambu dibabad tak bersisa. Banyak punggung bukit dengan

kemiringan lebih dari 45% tetap dibuat teras dan ditanami tanaman semusim. Menurut ilmu

kesesuaian lahan, daerah seperti ini sudah tidak layak ditanami karena selain sebenarnya

keuntungannya kecil dibanding dengan ongkos pengolahan, juga memiliki ancaman tersendiri

terhadap kestabilan tanah sekitar. Jika lereng ini terus digunduli, struktur tanah akan mudah lepas

serta kemampuannya menahan air akan menurun karena banyak akar tanaman tahunan hilang

akibat penebangan.

Struktur geografis demografis desa Karangmulya sangat berisiko, lereng bukit dan

dataran tinggi ditanami tanaman semusim yang perakarannya sangat rentan, sedangkan lembah

dan dataran yang lebih landai tepat dibawah bukit diperuntukan sebagai pusat pemukiman dan

 pemerintahan desa. Akibatnya empat ribu lebih warga Karangmulya hidup dibawah bayangan

 bencana laten yang cukup masif seperti longsor, banjir dan banjir bandang. Keadaan ini sudah berlangsung selama satu dekade lebih. Kualitas tanah di dataran yang lebih tinggi ternyata sudah

mulai menurun karena mengalami erosi yang parah padahal masyarakat hanya bergantung pada

lahan ini untuk mendapatkan hasil tanaman semusim seperti cabai. Tanaman tahunan yang

sebenarnya adalah sumber perbaikan kualitas air dan tanah di daerah lereng desa ini banyak 

ditebang untuk keperluan bahan baku industri kayu. Selain itu kebanyakan tanaman yang

diusahakan petani adalah tanaman hortikultura terutama cabai dan stroberi. Kedua tanaman ini

tidak menghendaki naungan berlebih sehingga tanaman besar disekitarnya mau tidak mau harus

dipangkas atau bahkan ditebang.

Meski tak pernah mencicipi indahnya pendidikan, kecuali sekolah dasar, Pak Ahim

cukup mahir dalam menguasai ilmu pertanian dan pembibitan tanaman hutan, entah insting,

naluri atau hidayah yang membuatnya paham atas ilmu pembibitan tanaman hutan. Untuk alasan

yang satu ini, ia lebih memilih hidayah, menurutnya, kahliannya bukan karena belajar semata

[Type text] Page 3

Page 4: Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya

5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 4/6

tetapi karena Tuhan memang menganugrahkan ilmu yang lebih padanya. Sudah puluhan tahun ia

merintis berbagai upaya konservasi hutan di desa karangmulya, baik itu reboisasi maupun

 penanaman lahan kritis terbuka di lereng-lereng karangmulya. Namun usahanya seperti sia-sia

dengan semakin banyaknya pembukaan lahan hutan untuk ladang. Sudah beberapa kali ia

dipanggil dinas kehutanan untuk memberikan penyuluhan kepada warga mengenai teknik 

  pembibitan tanaman. Mengenai inventarisasi berbagai jenis tanaman hutan serta teknik 

konservasi lahan kritis.

Akhirnya pada tahun 2004, Pak Ahim membuat kelompok tani Mekar Mulya. kelompok 

tani ini beranggotakan para petani kebun rakyat, padi dan palawija, sebagian besar dari mereka

adalah petani gurem. Menurutnya petani sawah dan petani tanaman kehutanan perlu memiliki

wadah agar kehidupannya sejahtera dan tidak tergiur membuka lahan hutannya untuk tanaman

semusim. Wadah ini ia buat untuk menampung bantuan yang diterima dari pemerintah, karena

tanpa kelompok tani, bantuan tidak akan pernah sampai pada petani. Mereka yang bergabung tak 

sedikit hanya mengincar bantuan berupa materi, sedangkan saat mengadakan kegiatan kelompok,

seperti penyuluhan, hanya beberapa gelintir yang hadir.

Walaupun tertatih, Pak Ahim yakin pemerintah masih melihat kelompok taninya sebagai

kelompok tani yang aktif dan layak mendapat bantuan. Hingga akhirnya, departemen kehutanan

memberikan bantuan reboisasi pada hutan rakyat yang telah banyak beralih fungsi menjadi lahan

 pertanian. Ribuan bibit tanaman tahunan seperti sengon dan suren diberikan pada kelompok taniini, Pak Ahim memenej sendiri wilayah mana yang harus dipasok bibit tanaman lebih banyak,

dan daerah mana yang memerlukan penanganan yang lebih darurat. Di dinding gubuk tempat ia

 bekerja terpampang sebuah papan tulis dengan ukuran empat kali lima meter. Papan tulisnya

sudah mulai kusam dan tak lagi terawat. Di sudut kiri atas tertempel logo departemen kehutanan,

menandakan papan tulis ini adalah bantuan dari dinas kehutanan Kabupaten Garut.

Setelah beberapa tahun akhirnya dinas kehutanan mempercayakan Pak Ahim untuk 

membuat nursery atau pembibitan tanaman hutan tepat disamping sawah miliknya.  Nursery ini

 begitu berkembang, tak hanya warga Karangmulya yang dipasok bibit tanaman kehutanan untuk 

reboisasi, tak jarang pemerintahan desa tetangga memebli sejumlah bibit untuk keperluan

rebosisasi di kawasan desanya.

Kini, program ini sudah berjalan lebih dari empat tahun, meski dana dari dinas

kehutanan sudah tidak memadai untuk penyediaan bibit tanaman hutan di desa Karangmulya.

[Type text] Page 4

Page 5: Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya

5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 5/6

Kini, seiring berjalannya waktu, Pak Ahim mulai merintis sendiri nursery ini menjadi

 penangkaran benih tanaman hutan yang lebih besar. Spesies-spesies baru ia tanam seperti

cengkeh dan daun salam. Ia menjual satu bibit pohon ini seharga seribu rupiah, hanya seribu

rupiah. Permintaan kebanyakan untuk penghijauna desa dan acara-acara tertentu. Hasil penjualan

ini ia gunakan untuk kegiatan eksplorasi benih tanaman hutan baru. Sesekali dinas kehutanan

memberikan bantuan berupa benih dan sarana produksi.

Uniknya, di nursery milik Pak Ahim terdapat pula instalasi penganan limbah organik 

sederhana, terdapat embung tempat konservasi air ketika hujan dan terdapat beberapa tong besar 

  bersisi ramuan pestisida bahan alam yang ia buat sendiri. Pemeliharaan semua tanaman

kehutannanya ia lakukan secara ramah lingkungan. Ia tak pernah menggunakan pestisida kimia

sintetis untuk mengendalikan hama di pembibitan. Untuk pupuk, Pak Ahim menggunakan pupuk 

organik cair dari hasil permentasi limbah organik yang sampahnya ia dapat dari sisa limbah

dapurnya. Hanya beberapa gram pupuk majemuk yang ia gunakan, selain untuk menghemat

 pengeluaran, bahan alam tidak akan mencemari lingkungan pertanian, ujarnya. Semua bahan

alam yang dimasukan ke alam, akan mudah terurai.

Dari sekian ribu penduduk Karangmulya, mungkin hanya Pak Ahim yang memiliki

 pandangan eksentrik ini, ia sempat berulangkali mengucapkan ‘alam itu bukan warisan, hanya

titipan dari nenek moyang untuk anak cucu kita’ prinsip kuat itulah yang membuat beliau

mengabdikan seluruh waktunya untuk memelihara keseimbangan energy alam. Tak jarang iadipandang aneh oleh sebagian orang desa, Pak ahim jarang bersosialisasi dengan penggarap

lahan konservasi, Pak ahim tidak begitu akrab dengan mereka yang menggunduli hutan untuk 

kegiatan berladangnya. Kelompok tani yang ia pimpin hanya kelompok tani minoritas yang jauh

lebih terpuruk jika dibanding kelompok tani cabai atau stroberi, namun sekali lagi ia enggan

menyerah memegang kuat idealisme yang sudah ia pertahankan selama puluhan tahun.

Baginya terlalu tua untuk menangkap nalar bahwa bumi selama satu dekade ini telah

mengalami peningkatan suhu 1.5 – 4.5o C, terlalu sulit akalnya memahami bahwa kutub utara

mulai mencair dan beberapa permukaan bumi mulai tenggelam sedalam 15-95 cm. namun

Dalam tubuh rentanya tersimpan prinsip hidup yang begitu sarat akan kearifan lokal dan kearifan

 pribadi. Dalam tubuh rentanya tersimpan jiwa yang begitu muda dan penuh keyakinan. Semangat

yang begitu segar ditengah keangkuhan manusia untuk menguasai alam dan bertindak semena-

mena untuk memenuhi hawa nafsunya. Meski alam seperti sudah mulai berpaling darinya, ia

[Type text] Page 5

Page 6: Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya

5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 6/6

yakin apapun yang diberikan tuhan melalui alam untuk makhluknya akan menganduung banyak 

makna.

Karangmulya kini menggeliat terbangun dari tidurnya kembali. Namun siang ini matahari

enggan muncul, hujan mulai merangkai mozaik putih-kelabu di bawah horizon, angin menerjang.

Pak Ahim sedang duduk di dalam gubuk pembibitannya. Matanya sedikit berkaca, bagaimana

tidak, beliau melihat dengan mata kepalanya sendiri, karyanya hari ini, tanaman mungilnya,

dirusak alam, ‘sudah nasib’ gerutunya. Hujan kian deras, satu-satu tanamannya tumbang,

  perasaan miris itu segera menerjang dadanya. inilah petani dengan segala kesahajaannya,

keramahanya pada alam, ketabahannya. Sedang ketidakpastian menghadangnya setiap waktu.

tanaman adalah sahabat, air adalah teman, alam seharusnya adalah kawan tempat bernaung

[Type text] Page 6