esai_hari akbar_ksatria hutan karangmulya
TRANSCRIPT
5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 1/6
Ksatria Hutan Karangmulya
Senja mengalun dan menutup hari di desa ini dengan begitu lembut, dipucuk awan,
pendaran matahari jingga keemasan masih terlihat gagah, namun tugasnya kini sudah usai. Di
bawahnya terhampar paparan bukit yang mulai mengelabu. Punggung bukit itu lelah menyerap
semua energi alam dari setiap bulir hujan yang turun tadi siang. Kehidupan di desa ini seraya
redup, ditelan malam yang begitu sunyi, dalam melodi malam masih saja ada makhluk yang
melawam arus waktu. Jangkrik jantan tak lelah menggesek-gesekan sayapnya hingga
menimbulkan suara yang begitu merdu. burung hantu mulai keluar untuk mencari mamalia-
mamalia kecil. Mereka makhluk yang memang bertugas untuk menyemarakan belahan langit
malam dan tak henti masih terjaga. Begitulah, setiap makhluk memiliki tugasnya masing-masing
untuk menjaga alam ini senantiasa seimbang, tak peduli sekecil apapun tugas itu.
Desa ini adalah sebuah kawasan yang sudah sejak lama dikenal dengan ‘Karangmulya’
oleh warganya, tak ada asal-usul yang jelas mengenai nama itu. Desa Karangmulya dengan luas
wilayah 298,825 ha meruPakan desa yang terletak di barat daya Ibu Kota Kecamatan
Malangbong Kabupaten Garut. Jarak ke Ibu Kota Kecamatan Malangbong sekitar 7 km dari
kantor desa, jarak ini harus ditempuh melalui jalanan yang terjal dan berbatu, sesekali akan
menemui kubangan raksasa ditengah jalan, beberapa kilometer menuju desa ini, kabut sudahmulai bisa dilihat sejak siang hari, gapura selamat datang menyambut siapapun yang berniat
mengunjungi Karangmulya. Meski jalanan menuju desa ini berbatu, jalan utama dalam desanya
begitu bersih dan terawat, teraspal dengan gagahnya. Seperti negeri atas angin, penduduknya
begitu makmur, rumah-rumahnya banyak yang sudah lebih dari memadai, bahkan terlihat begitu
mewah, seperti ada harta karun terpendam yang terkandung dalam tanah Karangmulya.
Karangmulya meruPakan desa hasil pemekaran sehingga luasannya tak sebesar desa lain.
Saat ini Desa Karangmulya membagi wilayah teritorialnya kedalam 2 dusun, 5 Rukun Warga
(RW) dan 19 Rukun Tetangga (RT). Dengan suhu yang sejuk, bercocok tanam sayuran dan
buah-buahan eksotis adalah hal yang menjanjikan di desa ini. Ketinggian diatas 1000m dpl
(diatas permukaan laut) membuat Karangmulya kerap dihinggapi kabut. Situs kawah Vulkanik
Karaha menambah beragamnya unsur hara tanah sejak ratusan tahun yang lalu, membuat lahan
disekitar Karangmulya begitu kaya akan mineral. Sekitar 193 ha lahan desa digunakan sebagai
[Type text] Page 1
5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 2/6
lahan pertanian sayuran dan stroberi, sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk pemukiman, jalan,
hutan dan perairan.
Ada pemandangan yang tak bisa terelakan jika mengunjungi salah satu sudut di desa ini.
Setiap pagi, di salah satu dusun, dari balik rumah tua di sisi bukit, keluar seorang tua dengan
tatapan mata yang masih menyimpulkan keteguhan optimisme, lipatan wajahnya menyimpan
jutaan harapan dan semangat yang tak habis dilahap tubuhnya yang mulai renta. kakinya
menderap begitu yakin, menaPaki satu persatu anak tangga menuju jalan terjal yang
mengantarkannya ke sebuah lahan sawah. Sawah yang ia miliki ini hanya memanfaatkan lahan
landai tempat penampungan air hujan, pematangnya meliuk, sawahnya tak subur karena
tanahnya mungkin beracun dan irigasinya buruk. BaPak tua ini hanya memiliki tak lebih dari
beberapa ratus tumbak sawah.
Orang tua itu kerap disapa Ahim, Ahim Sulaiaman. Beliau adalah salah satu tokoh yang
terluPakan di desa Karangmulya meski hampir seperempat waktu hidupnya, ia dedikasikan untuk
kemajuan desa, menjadi juru ketik desa atau istilah sekarang, sekretaris desa. Pak Ahim tidak
terlalu fasih menyebut jabatan ‘sekretaris’. Baginya jurutulis terdengar lebih membumi. Menjadi
seorang jurutulis adalah pengabdian bagi bangsa, ujarnya. Walau kebanyakan orang atau bahkan
semua orang tidak mengerti korelasi antara menjadi sekretaris desa dengan pembangunan negeri
ini. Selama ia menjadi sekretaris desa, ia hampir tidak pernah mendapat gaji pasti. Padahal, ada
tiga anak dan satu orang istri yang harus ia cukupi nafkahnya.Di tengah usia senjanya, Pak Ahim sudah tak menjalankan lagi tugas ini, selain karena
memang tubuhnya yang terlalu renta, kini teknologi sudah mulai maju, di desa sudah ada
komputer, tentu Pak Ahim tak sanggup mengoprasikannya, hingga menurutnya kini giliran anak
muda yang layak menggantikan tugas yang telah ia emban selama 20 tahun itu. Pak Ahim
memiliki jabatan lain kini, menjadi ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Mekar Mulya.
Pak Ahim tidak bergabung dalam kelompok tani cabai atau kelompok petani dan
pengusaha stroberi yang sebenarnya dari segi finansial lebih menjanjikan, harga kedua
komoditas hortikultura ini kini sedang melambung, selain itu warga yang bergabung di kelmpok
tani ini bisa berhubungan langsung dengan koperasi atau tengkulak disekitar desa guna menjalin
pasar. Pak Ahim memilih untuk hanya memanfaatkan lahan sawah dan palawijanya untuk
bertahan hidup, sisa waktunya ia gunakan untuk merawat pembibitan kesayangannya, tak jauh
dari sawahnya. Sungguh ia tak tergiur untuk menyewa lahan hutan Karangmulya pada
[Type text] Page 2
5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 3/6
pemiliknya, membabatnya, membakar kemudian menanaminya dengan cabai atau stroberi.
Baginya ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi jika hutan mereka terus di buka untuk lahan
pertanian semusim.
Ia prihatin atas semua perubahan yang terjadi di Karangmulya. Perubahan total
peruntukan lahan desa Karangmulya mulai terjadi pada awal tahun 2000-an, saat itu masyarakat
mulai diberi penyuluhan mengenai pertanian, mengenai stroberi dan bagaimana mengolah lahan
subur ini menjadi ladang uang. Punggung bukit habis dipangkas, padang ilalang
dibumihanguskan dan hutan bambu dibabad tak bersisa. Banyak punggung bukit dengan
kemiringan lebih dari 45% tetap dibuat teras dan ditanami tanaman semusim. Menurut ilmu
kesesuaian lahan, daerah seperti ini sudah tidak layak ditanami karena selain sebenarnya
keuntungannya kecil dibanding dengan ongkos pengolahan, juga memiliki ancaman tersendiri
terhadap kestabilan tanah sekitar. Jika lereng ini terus digunduli, struktur tanah akan mudah lepas
serta kemampuannya menahan air akan menurun karena banyak akar tanaman tahunan hilang
akibat penebangan.
Struktur geografis demografis desa Karangmulya sangat berisiko, lereng bukit dan
dataran tinggi ditanami tanaman semusim yang perakarannya sangat rentan, sedangkan lembah
dan dataran yang lebih landai tepat dibawah bukit diperuntukan sebagai pusat pemukiman dan
pemerintahan desa. Akibatnya empat ribu lebih warga Karangmulya hidup dibawah bayangan
bencana laten yang cukup masif seperti longsor, banjir dan banjir bandang. Keadaan ini sudah berlangsung selama satu dekade lebih. Kualitas tanah di dataran yang lebih tinggi ternyata sudah
mulai menurun karena mengalami erosi yang parah padahal masyarakat hanya bergantung pada
lahan ini untuk mendapatkan hasil tanaman semusim seperti cabai. Tanaman tahunan yang
sebenarnya adalah sumber perbaikan kualitas air dan tanah di daerah lereng desa ini banyak
ditebang untuk keperluan bahan baku industri kayu. Selain itu kebanyakan tanaman yang
diusahakan petani adalah tanaman hortikultura terutama cabai dan stroberi. Kedua tanaman ini
tidak menghendaki naungan berlebih sehingga tanaman besar disekitarnya mau tidak mau harus
dipangkas atau bahkan ditebang.
Meski tak pernah mencicipi indahnya pendidikan, kecuali sekolah dasar, Pak Ahim
cukup mahir dalam menguasai ilmu pertanian dan pembibitan tanaman hutan, entah insting,
naluri atau hidayah yang membuatnya paham atas ilmu pembibitan tanaman hutan. Untuk alasan
yang satu ini, ia lebih memilih hidayah, menurutnya, kahliannya bukan karena belajar semata
[Type text] Page 3
5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 4/6
tetapi karena Tuhan memang menganugrahkan ilmu yang lebih padanya. Sudah puluhan tahun ia
merintis berbagai upaya konservasi hutan di desa karangmulya, baik itu reboisasi maupun
penanaman lahan kritis terbuka di lereng-lereng karangmulya. Namun usahanya seperti sia-sia
dengan semakin banyaknya pembukaan lahan hutan untuk ladang. Sudah beberapa kali ia
dipanggil dinas kehutanan untuk memberikan penyuluhan kepada warga mengenai teknik
pembibitan tanaman. Mengenai inventarisasi berbagai jenis tanaman hutan serta teknik
konservasi lahan kritis.
Akhirnya pada tahun 2004, Pak Ahim membuat kelompok tani Mekar Mulya. kelompok
tani ini beranggotakan para petani kebun rakyat, padi dan palawija, sebagian besar dari mereka
adalah petani gurem. Menurutnya petani sawah dan petani tanaman kehutanan perlu memiliki
wadah agar kehidupannya sejahtera dan tidak tergiur membuka lahan hutannya untuk tanaman
semusim. Wadah ini ia buat untuk menampung bantuan yang diterima dari pemerintah, karena
tanpa kelompok tani, bantuan tidak akan pernah sampai pada petani. Mereka yang bergabung tak
sedikit hanya mengincar bantuan berupa materi, sedangkan saat mengadakan kegiatan kelompok,
seperti penyuluhan, hanya beberapa gelintir yang hadir.
Walaupun tertatih, Pak Ahim yakin pemerintah masih melihat kelompok taninya sebagai
kelompok tani yang aktif dan layak mendapat bantuan. Hingga akhirnya, departemen kehutanan
memberikan bantuan reboisasi pada hutan rakyat yang telah banyak beralih fungsi menjadi lahan
pertanian. Ribuan bibit tanaman tahunan seperti sengon dan suren diberikan pada kelompok taniini, Pak Ahim memenej sendiri wilayah mana yang harus dipasok bibit tanaman lebih banyak,
dan daerah mana yang memerlukan penanganan yang lebih darurat. Di dinding gubuk tempat ia
bekerja terpampang sebuah papan tulis dengan ukuran empat kali lima meter. Papan tulisnya
sudah mulai kusam dan tak lagi terawat. Di sudut kiri atas tertempel logo departemen kehutanan,
menandakan papan tulis ini adalah bantuan dari dinas kehutanan Kabupaten Garut.
Setelah beberapa tahun akhirnya dinas kehutanan mempercayakan Pak Ahim untuk
membuat nursery atau pembibitan tanaman hutan tepat disamping sawah miliknya. Nursery ini
begitu berkembang, tak hanya warga Karangmulya yang dipasok bibit tanaman kehutanan untuk
reboisasi, tak jarang pemerintahan desa tetangga memebli sejumlah bibit untuk keperluan
rebosisasi di kawasan desanya.
Kini, program ini sudah berjalan lebih dari empat tahun, meski dana dari dinas
kehutanan sudah tidak memadai untuk penyediaan bibit tanaman hutan di desa Karangmulya.
[Type text] Page 4
5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 5/6
Kini, seiring berjalannya waktu, Pak Ahim mulai merintis sendiri nursery ini menjadi
penangkaran benih tanaman hutan yang lebih besar. Spesies-spesies baru ia tanam seperti
cengkeh dan daun salam. Ia menjual satu bibit pohon ini seharga seribu rupiah, hanya seribu
rupiah. Permintaan kebanyakan untuk penghijauna desa dan acara-acara tertentu. Hasil penjualan
ini ia gunakan untuk kegiatan eksplorasi benih tanaman hutan baru. Sesekali dinas kehutanan
memberikan bantuan berupa benih dan sarana produksi.
Uniknya, di nursery milik Pak Ahim terdapat pula instalasi penganan limbah organik
sederhana, terdapat embung tempat konservasi air ketika hujan dan terdapat beberapa tong besar
bersisi ramuan pestisida bahan alam yang ia buat sendiri. Pemeliharaan semua tanaman
kehutannanya ia lakukan secara ramah lingkungan. Ia tak pernah menggunakan pestisida kimia
sintetis untuk mengendalikan hama di pembibitan. Untuk pupuk, Pak Ahim menggunakan pupuk
organik cair dari hasil permentasi limbah organik yang sampahnya ia dapat dari sisa limbah
dapurnya. Hanya beberapa gram pupuk majemuk yang ia gunakan, selain untuk menghemat
pengeluaran, bahan alam tidak akan mencemari lingkungan pertanian, ujarnya. Semua bahan
alam yang dimasukan ke alam, akan mudah terurai.
Dari sekian ribu penduduk Karangmulya, mungkin hanya Pak Ahim yang memiliki
pandangan eksentrik ini, ia sempat berulangkali mengucapkan ‘alam itu bukan warisan, hanya
titipan dari nenek moyang untuk anak cucu kita’ prinsip kuat itulah yang membuat beliau
mengabdikan seluruh waktunya untuk memelihara keseimbangan energy alam. Tak jarang iadipandang aneh oleh sebagian orang desa, Pak ahim jarang bersosialisasi dengan penggarap
lahan konservasi, Pak ahim tidak begitu akrab dengan mereka yang menggunduli hutan untuk
kegiatan berladangnya. Kelompok tani yang ia pimpin hanya kelompok tani minoritas yang jauh
lebih terpuruk jika dibanding kelompok tani cabai atau stroberi, namun sekali lagi ia enggan
menyerah memegang kuat idealisme yang sudah ia pertahankan selama puluhan tahun.
Baginya terlalu tua untuk menangkap nalar bahwa bumi selama satu dekade ini telah
mengalami peningkatan suhu 1.5 – 4.5o C, terlalu sulit akalnya memahami bahwa kutub utara
mulai mencair dan beberapa permukaan bumi mulai tenggelam sedalam 15-95 cm. namun
Dalam tubuh rentanya tersimpan prinsip hidup yang begitu sarat akan kearifan lokal dan kearifan
pribadi. Dalam tubuh rentanya tersimpan jiwa yang begitu muda dan penuh keyakinan. Semangat
yang begitu segar ditengah keangkuhan manusia untuk menguasai alam dan bertindak semena-
mena untuk memenuhi hawa nafsunya. Meski alam seperti sudah mulai berpaling darinya, ia
[Type text] Page 5
5/10/2018 Esai_hari Akbar_ksatria Hutan Karangmulya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/esaihari-akbarksatria-hutan-karangmulya 6/6
yakin apapun yang diberikan tuhan melalui alam untuk makhluknya akan menganduung banyak
makna.
Karangmulya kini menggeliat terbangun dari tidurnya kembali. Namun siang ini matahari
enggan muncul, hujan mulai merangkai mozaik putih-kelabu di bawah horizon, angin menerjang.
Pak Ahim sedang duduk di dalam gubuk pembibitannya. Matanya sedikit berkaca, bagaimana
tidak, beliau melihat dengan mata kepalanya sendiri, karyanya hari ini, tanaman mungilnya,
dirusak alam, ‘sudah nasib’ gerutunya. Hujan kian deras, satu-satu tanamannya tumbang,
perasaan miris itu segera menerjang dadanya. inilah petani dengan segala kesahajaannya,
keramahanya pada alam, ketabahannya. Sedang ketidakpastian menghadangnya setiap waktu.
tanaman adalah sahabat, air adalah teman, alam seharusnya adalah kawan tempat bernaung
[Type text] Page 6