erkembangan ekonomi keuangan dan kerja sama internasional p erekonomian … · 2020. 12. 31. ·...

100
Edisi IV 2020 Perekonomian Global Telah Melewati Titik Terendah Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional Edisi IV 2020

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Edisi IV 2020

Perekonomian Global Telah Melewati Titik Terendah

Perk

em

ban

gan

Eko

no

mi K

eu

an

gan

dan

Kerja

Sam

a In

tern

asio

nal

Ed

isi IV 2

020

Page 2: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan
Page 3: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Individu Negara

i

PERKEMBANGAN EKONOMI KEUANGAN DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

EDISI IV 2020

Perkembangan Ekonomi Global

Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

Artikel

Bank Indonesia

Departemen Internasional

Page 4: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi I 2020

ii

Tulisan dalam buku Perkembangan Ekonomi, Keuangan, dan Kerja Sama

Internasional ini bersumber dari berbagai publikasi dan pendapat pribadi para penulis

dan bukan merupakan pendapat dan kebijakan Bank Indonesia.

Pengutipan diizinkan dengan menyebut sumbernya.

Redaksi sangat mengharapkan komentar, saran, dan kritik demi perbaikan terbitan ini.

Alamat Redaksi:

Divisi Penelitian dan Asesmen Internasional

Departemen Internasional

Bank Indonesia

Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 5

Jl. M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350

Telepon: (021) 2981-6925, 2981-8631, Faksimili: (021) 2311529

http://bit.ly/PEKKI_Bank_Indonesia atau

https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/default.aspx

Page 5: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Individu Negara

iii

KATA PENGANTAR

Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian

dan pasar keuangan global dalam melaksanakan tugas dan kewenangan. Selain perkembangan

ekonomi global dan fundamental ekonomi negara mitra strategis, perkembangan pembahasan

isu-isu terkini di berbagai fora kerja sama internasional juga dapat memberikan manfaat bagi

institusi domestik dalam menyusun kebijakan, serta bagi dunia akademik. Dalam kaitan ini,

Bank Indonesia secara berkala memublikasikan informasi dan perkembangan ekonomi global

dan pembahasan di fora kerja sama internasional dalam Laporan Perkembangan Ekonomi

Keuangan dan Kerja Sama Internasional (PEKKI).

Laporan PEKKI edisi IV 2020 mengangkat tema “Perekonomian Global Telah Melewati

Titik Terendah.” Pada PEKKI edisi ini akan diulas mengenai perekonomian global yang perlahan

mulai membaik dan meninggalkan titik terendahnya pada triwulan II 2020. Mobilitas masyarakat

yang terus membaik disertai dengan dukungan kebijakan akomodatif mendorong berlanjutnya

pemulihan ekonomi dunia. Penemuan vaksin diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan.

Selain itu, kerja sama internasional juga berperan penting untuk mencari solusi atas berbagai

tantangan yang mengemuka, termasuk implikasi dari penerapan kebijakan akomodatif.

Dinamika perekonomian global serta kerja sama internasional tersebut terangkum

dalam Laporan PEKKI ini. Besar harapan kami informasi yang disampaikan dapat memberi

manfaat bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati langkah kita dalam

berkontribusi bagi perbaikan ekonomi Indonesia.

Jakarta, Desember 2020

Departemen Internasional

Page 6: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi I 2020

iv

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 7: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Individu Negara

v

DAFTAR ISI

HalamanKata Pengantar .......................................................................................................

Daftar Isi ..................................................................................................................

Daftar Singkatan .....................................................................................................

RINGKASAN EKSEKUTIF ..........................................................................................

BAB I Perkembangan Ekonomi Global ..............................................................

1.1 Kinerja Perekonomian Global ..........................................................................

1.2 Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan .................................

1.2.1 Amerika Serikat ......................................................................................

Boks. Paket Stimulus Kebijakan Pemerintah AS .......................................

1.2.2 Kawasan Euro ........................................................................................

1.2.3 Jepang ...................................................................................................

1.2.4 Tiongkok ...............................................................................................

1.2.5 India ......................................................................................................

Boks. Prospek Sektor Manufaktur dalam Menopang Pemulihan Ekonomi

India ......................................................................................................

1.2.6 ASEAN-5 ...............................................................................................

1.3 Perkembangan Pasar Keuangan dan Komoditas Global ...................................

1.3.1 Pasar Saham ..........................................................................................

1.3.2 Pasar Obligasi ........................................................................................

1.3.3 Pasar Valuta Asing .................................................................................

1.3.4 Pasar Komoditas ....................................................................................

BAB II Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional .......................

2.1 Kerja Sama untuk Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi ..................................

2.2 Kerja Sama untuk Memperkuat Resiliensi Sektor Keuangan ............................

Boks. Sinergi Promosi Investasi dan Perdagangan Berbasis Digital ....................

iii

v

vii

1

5

5

9

9

12

13

17

19

22

26

28

31

31

32

33

34

37

38

42

45

Page 8: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi I 2020

vi

BAB III Artikel ...........................................................................................................

Artikel 1 Kerja Sama Regional Comprehensive Economic Partnership .......................

Artikel 2 Travel Bubble: Upaya Memulihkan Sektor Pariwisata ..................................

Artikel 3 Pandangan Positif Lembaga Rating atas Pengesahan Undang Undang

Cipta Kerja di Indonesia ............................................................................

Artikel 4 Dual Circulation Strategy Tiongkok: Peluang dan Tantangan Bagi

Indonesia ..................................................................................................

LAMPIRAN ..................................................................................................................

Tabel 1 Produk Domestik Bruto ................................................................................

Tabel 2 Tingkat Pengangguran ................................................................................

Tabel 3 Inflasi IHK ...................................................................................................

Tabel 4 Suku Bunga Kebijakan Bank Sentral .............................................................

Tabel 5 Pertumbuhan Uang Beredar ........................................................................

Tabel 6 Neraca Fiskal ...............................................................................................

Tabel 7 Neraca Berjalan ...........................................................................................

Tabel 8 Cadangan Devisa ........................................................................................

Tabel 9 Nilai Tukar Dunia terhadap USD ...................................................................

Tabel 10 Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Dunia ............................................

Tabel 11 Indeks Harga Saham ..................................................................................

Tabel 12 Utang Pemerintah ......................................................................................

Tabel 13 Tabel Harga Komoditas (SPOT) ....................................................................

49

49

53

59

67

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

Page 9: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Individu Negara

vii

DAFTAR SINGKATAN

AEs Advanced Economies

AMRO ASEAN+3 Macroeconomic Research Office

APEC Asia-Pacific Economic Cooperation

APP Asset Purchase Program

AS Amerika Serikat

ASEANNegara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Singapura,

Vietnam, Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, dan Kamboja

ASEAN+3

Negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Singapura,

Vietnam, Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, Kamboja, Tiongkok,

Jepang, dan Korea

ASEAN-5 Negara Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam

BI Bank Indonesia

BIS Bank for International Settlement

BNM Bank Negara Malaysia

BOJ Bank of Japan

BOT Bank of Thailand

BSP Bangko Sentral ng Pilipinas

CBDC Central Bank Digital Currency

CMIM Chiang Mai Initiative Multilateralisation

CNY Chinese Yuan

COVID-19 Corona Virus Disease 2019

CPI Consumer Price Index

CPO Crude Palm Oil

DCS Dual Circulation Strategy

DDI Domestic Direct Investment

DRFI Disaster Risk Financing and Insurance

DSSI Debt Service Suspension Inititative

EA Euro Area

EC European Commission

ECB European Central Bank

EMEAP Executives’ Meeting of East Asia-Pacific

EMEs Emerging Economies

Page 10: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi I 2020

viii

EMs Emerging Markets

EODB Ease of Doing Business

ETF Exchange Traded Funds

EU European Union

EUR Euro

FATF Financial Action Task Force

FDI Foreign Direct Investment

FFR Fed Fund Rate

FIAP Financial Inclusion Action Plan

FTA Free Trade Agreement

FY Fiscal Year

G20

Negara Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia,

Brasil, Inggris, Tiongkok, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada,

Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki, Uni Eropa

GDP Gross Domestic Product

GIRU Global Investor Relation Unit

GPFI Global Partnership Financial Inclusion

GS Goldman Sachs

GST Goods and Services Tax

GVC Global Value Chain

HFCs Housing Finance Companies

HICP Harmonized Index Consumer Price

IATA International Air Transport Association

IIPC Indonesia Investment Promotion Center

IMF International Monetary Fund

INR Indian Rupee

IOs International Organizations

IRU Investor Relation Unit

IsDB Islamic Development Bank

JCR Japan Credit Rating Agency

JGB Japanese Government Bond

JPY Japanese Yen

J-REITS Japan-Real Estate Investment Trust

KBRI Kedutaan Besar Republik Indonesia

Page 11: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Individu Negara

ix

KKI Karya Kreatif Indonesia

MAS Monetary Authority of Singapore

MDBs Multilateral Development Banks

MDE Middle Developed Economy

MFIs Microfinance Institutions

MPM Monetary Policy Meeting

MRO Main Refinancing Operations

MYR Malaysian Ringgit

NAFTA North America Free Trade Agreement

NBFCs Nonbank Financial Companies

NPL Non-Performing Loan

NTMs Non-Tariff Measures

OPEC Organization of the Petroleum Exporting Countries

PBC People’s Bank of China

PDB Produk Domestik Bruto

PEPP Pandemic Emergency Purchase Programme

PHP Philippines Peso

PM Perdana Menteri

PMI Purchasing Managers Index

PPI Producer Price Index

ptp Point to point

QABs Qualified ASEAN Banks

qoq saar Quarter on quarter seasonally adjusted annual rate

qtq Quarter to quarter

RBI Reserve Bank of India

RCEP Regional Comprehensive Economic Partnership

RIRU Regional Investor Relation Unit

RMB Renminbi

RVC Regional Value Chain

R&I Rating and Investment Information, Inc.

SBV State Bank of Vietnam

SCR Sovereign Credit Rating

SGD Singapore Dollar

S&P Standard and Poor

Page 12: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi I 2020

x

THB Thailand Baht

TLTRO Targeted Longer-term Refinancing Operations

TMLF Targeted Medium-term Lending Facility

TW Triwulan

UMKM Usaha Mikro, Kecil, Menengah

UNWTO United Nation World Tourism Organization

USD United States Dollar

UST United States Treasury

UU Undang-undang

VAT Value Added Tax

WEO World Economic Outlook

WFH Work From Home

yoy Year on year

Page 13: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

RINGKASAN EKSEKUTIF

1

Kinerja ekonomi global triwulan III 2020 mengalami perbaikan dan telah

melampaui titik terendah yang terjadi pada triwulan II 2020. Kinerja positif tersebut

ditopang oleh stimulus kebijakan fiskal dan moneter yang ultra akomodatif, disertai

meningkatnya mobilitas akibat pelonggaran pembatasan aktivitas masyarakat yang terus

berlanjut. Relaksasi pembatasan aktivitas tercermin dari lockdown index yang makin menurun

dan mendorong peningkatan permintaan domestik dan eksternal, sehingga turut memperbaiki

aktivitas perdagangan dunia. Perbaikan ekonomi global tercermin dari tingkat pertumbuhan

ekonomi sejumlah negara utama yang telah meningkat dari titik terendahnya pada triwulan

II 2020. Pemulihan terjadi di AS, Kawasan Euro, Jepang, dan India, meski secara umum masih

kontraktif, sementara ekonomi Tiongkok tumbuh makin solid.

Sejumlah indikator konsumsi dan produksi menunjukkan perbaikan dan

diperkirakan terus berlanjut. Seiring dengan perbaikan konsumsi, kinerja produksi

manufaktur menguat pada triwulan III 2020 dan telah memasuki area ekspansif seperti di AS,

Eropa, dan Tiongkok, yang terus berlanjut pada Oktober 2020. Kenaikan kembali jumlah kasus

COVID-19 di AS dan Eropa pada triwulan III 2020 direspons dengan kebijakan pembatasan

yang lebih targeted dibandingkan triwulan II 2020, sehingga dampak negatif pada ekonomi

diperkirakan lebih terbatas. Selain itu, sejumlah negara telah menjalin kerja sama travel corridor

(travel bubble) guna memulihkan sektor jasa pariwisata. Dengan vaksinasi yang meluas pada

2021, prospek pemulihan global ke depan diprediksi terus membaik. Pandangan yang lebih

positif tersebut tercermin pada outlook PDB 2021 oleh IMF yang diperkirakan mencapai 5,2%

yoy, meningkat dari pertumbuhan ekonomi 2020 yang terkontraksi -4,5% yoy.

Stimulus kebijakan fiskal dan moneter berperan besar di dalam mendorong

pemulihan ekonomi global. Stimulus fiskal dikucurkan untuk mendukung sektor kesehatan,

memberikan bantuan bagi rumah tangga dan dunia usaha, serta memberi dukungan kepada

pemerintah daerah. Namun demikian, respons fiskal yang masif di tengah penurunan output

dan penerimaan pemerintah berpotensi meningkatkan risiko fiskal berupa pelebaran defisit

fiskal dan kenaikan rasio utang. Peningkatan risiko fiskal menjadi pertimbangan lembaga

RINGKASAN EKSEKUTIF

Perekonomian Global Telah Melewati Titik Terendah

Page 14: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

2

pemeringkat untuk menurunkan sovereign credit rating yang berdampak pada kenaikan biaya

pinjaman. IMF memprakirakan pada akhir 2020, rasio utang publik global dapat meningkat

mendekati 100% dari PDB global—tertinggi sepanjang sejarah.1

Selain stimulus fiskal, kebijakan moneter akomodatif juga berperan signifikan

dalam mengatasi dampak negatif pandemi COVID-19 dan meredakan gejolak di

pasar keuangan. Kebijakan moneter akomodatif, antara lain berupa penurunan suku bunga,

intervensi pada pasar keuangan, kerja sama swap arrangement, dan quantitative easing telah

mendorong penguatan pasar keuangan. Namun demikian, perbaikan pada pasar keuangan

tersebut belum diikuti pemulihan di sektor riil sehingga terjadi divergensi antara pasar saham

dan sektor riil (decoupling). Di satu sisi, perbaikan pasar keuangan dapat membantu korporasi

untuk memperoleh pembiayaan, namun di sisi lain berpotensi menimbulkan risiko bubble dan

capital outflow.

Prospek pemulihan ekonomi global ke depan selain ditentukan oleh stimulus

kebijakan, juga oleh pengembangan vaksin dan distribusinya. Dengan vaksinasi,

kepercayaan masyarakat diharapkan terus meningkat dan mendorong mobilitas. Implikasi

vaksin pada perekonomian diprediksi lebih cepat pada negara maju sejalan dengan suplai dan

distribusi yang lebih baik dibandingkan negara berkembang. Prospek ekonomi yang membaik

memberikan tantangan bagi pengambil kebijakan untuk mengawal proses pemulihan ekonomi.

Salah satu tantangan yang mengemuka adalah bagaimana melakukan normalisasi kebijakan

dengan tetap menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan. Otoritas perlu menghindari risiko ‘cliff

edge effect’ dari normalisasi kebijakan yang terlalu dini, yang dapat mengakibatkan tertahannya

pemulihan ekonomi dan meningkatkan ketimpangan sosial.

Fora kerja sama internasional memandang positif dilanjutkannya respons

kebijakan berskala besar dengan prioritas dan sasaran yang sesuai dengan kebutuhan

dan perkembangan ekonomi masing-masing negara. IMF menekankan pentingnya kerja

sama multilateral dan memperkuat upaya bersama memerangi krisis kesehatan dan ekonomi,

khususnya penyediaan dukungan bagi negara termiskin. Sementara G20 menyepakati

pengkinian G20 Action Plan sebagai respons terhadap COVID-19, dan BIS menekankan

upaya menghadapi tantangan insolvensi dan pengangguran, serta respons kebijakan jangka

menengah bagi negara berkembang. Di regional, ASEAN berupaya meningkatkan stabilitas dan

integrasi keuangan di kawasan melalui konektivitas, sustainabilitas, dan responsiveness. Kerja

sama ASEAN akan terus diperkuat untuk mencapai kawasan ASEAN yang maju, resilien dan

terintegrasi.

1 Fiscal Monitor IMF, Oktober 2020.

Page 15: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

RINGKASAN EKSEKUTIF

3

Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi, berbagai negara juga terus

memperkuat koordinasi dan kerja sama internasional pada sektor keuangan dan

perdagangan. G20 telah mengesahkan Roadmap to Enhance Global Cross-Border Payment

yang menjadi panduan dalam pengembangan cross border payment. Forum multilateral juga

membahas peran ekonomi dan keuangan syariah untuk mendukung pemulihan ekonomi

global. Pada tataran regional, ASEAN+3 menyepakati langkah penguatan kerja sama

Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM). Langkah penguatan yang ditempuh antara

lain meningkatkan porsi fasilitas CMIM IMF De-Linked Portion dari 30% menjadi 40%, dan

menambah komponen mata uang lokal negara-negara anggota ASEAN+3. Dalam konteks kerja

sama perdagangan, telah ditandatangani Regional Comprehensive Economic Partnership pada

15 November 2020, yang memberikan optimisme bagi pemulihan ekonomi pascapandemi di

kawasan.

Di tengah gelombang penurunan rating, hingga akhir 2020 Indonesia dapat

mempertahankan sovereign credit rating pada peringkat layak investasi atau

investment grade. Indonesia hanya mengalami perubahan outlook menjadi negatif dari S&P

pada April 2020. Sementara, lembaga rating Moody’s (Baa2) pada Februari 2020 dan Fitch (BBB)

pada Agustus 2020 mempertahankan peringkat sovereign credit rating outlook pada tingkat

yang stabil. Selain itu, dua lembaga rating Jepang (JCR dan R&I) meningkatkan sovereign credit

rating Indonesia dari BBB/outlook positif menjadi BBB+/outlook stabil masing-masing pada

Januari dan Maret 2020. Selanjutnya pada Desember 2020, JCR mempertahankan peringkat

pada BBB+/outlook stabil. Pengesahan Undang-undang Cipta Kerja juga dipandang positif oleh

lembaga rating, karena merupakan cerminan dari terjaganya komitmen reformasi struktural di

Indonesia.

Page 16: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

4

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 17: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

5

COVID-19 seperti Tiongkok. Mobilitas

yang membaik mendorong peningkatan

permintaan domestik dan eksternal, yang

juga berimplikasi positif pada perdagangan

global.

Dukungan kebijakan akomodatif

dan mobilitas masyarakat mendorong

pemulihan ekonomi sejumlah negara

utama. Pertumbuhan ekonomi AS pada

triwulan III 2020 membaik dengan kontraksi

yang menyempit menjadi -2,9% yoy,

dibandingkan -9,9% pada triwulan II 2020.

Kinerja tersebut ditopang oleh perbaikan

konsumsi, investasi, dan perdagangan.

Ekonomi Kawasan Euro pada triwulan III 2020

juga tercatat membaik menjadi -4,4% dari

-14,7%, ditopang perbaikan empat negara

inti yaitu Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok triwulan III

2020 kian solid mencapai 4,9%, dari 3,2%

pada triwulan II 2020, didorong oleh stimulus

kebijakan dan keberhasilan pengendalian

virus.

1.1 Kinerja Perekonomian Global

Kinerja ekonomi global triwulan

III 2020 terindikasi mengalami perbaikan

dan telah melampaui titik terendah

yang terjadi pada triwulan II 2020.

Kinerja positif tersebut ditopang oleh

stimulus kebijakan fiskal dan moneter yang

ultra akomodatif, disertai pelonggaran

pembatasan aktivitas masyarakat yang terus

berlanjut. Relaksasi pembatasan aktivitas

tercermin dari effective lockdown index yang

makin menurun terutama pada negara yang

berhasil mengendalikan laju penyebaran

PERKEMBANGAN EKONOMI GLOBAL

BAB

1

Sumber: Goldman Sachs

Gra�k 1.1 Effective Lockdown Index

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

Western EuropeLatin AmericaCEEMEA

Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov

GlobalAsia Pasici�c (ex China)North AmericaChina

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

GS Effective Lockdown Index(PPP GDP weighted, 7dma)

Index Index

Page 18: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

6

pada Oktober 2020. Kenaikan kembali

jumlah kasus COVID-19 di AS dan Eropa

pada triwulan III 2020 direspons dengan

kebijakan pembatasan yang lebih targeted

dibandingkan triwulan II 2020, sehingga

dampak negatif pada ekonomi diperkirakan

lebih terbatas.

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.4 Penjualan Ritel Negara Maju

-20,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

-25,0

-20,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 8 102017 2018 2019 2020

% yoy% yoy AS Kawasan Euro Jepang, rhs

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.5 Penjualan Ritel Negara Berkembang

-100,0

-80,0

-60,0

-40,0

-20,0

0,0

20,0

40,0

60,0

-20,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 8102017 2018 2019 2020

% yoy% yoy Tiongkok India, rhs

Stimulus fiskal yang ultra

akomodatif berperan besar dalam

menopang perekonomian global. Stimulus

fiskal berperan penting dalam mendukung

sektor kesehatan dan memberikan bantuan

bagi rumah tangga dan dunia usaha, termasuk

bantuan kepada pemerintah daerah. Ruang

fiskal yang tersedia pada masing-masing

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.2 PDB Negara Maju

-16

-14

-12

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32018 2019 2020

% yoy AS Kawasan Euro Jepang

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.3 PDB Negara Berkembang

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32018 2019 2020

% yoy Tiongkok India

Perbaikan ekonomi negara utama

dunia tersebut sejalan dengan aktivitas

konsumsi dan produksi manufaktur

global yang menguat. Di AS, stimulus fiskal

dalam bentuk tunjangan pengangguran yang

diperpanjang oleh executive order Presiden

Trump dan penurunan tingkat pengangguran

telah memperbaiki konsumsi domestik.

Di Tiongkok, kontribusi konsumsi telah

kembali positif pada triwulan III 2020 sejalan

dengan perbaikan pendapatan dan kondisi

ketenagakerjaan. Seiring dengan perbaikan

konsumsi, kinerja produksi manufaktur

terus menguat pada triwulan III 2020 dan

telah memasuki area ekspansif seperti di AS,

Eropa, dan Tiongkok, yang terus berlanjut

Page 19: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

7

rasio utang, terutama pada negara yang

memiliki keterbatasan ruang fiskal. IMF

memprakirakan pada akhir 2020, rasio utang

publik global dapat meningkat mendekati

100% dari PDB global—tertinggi sepanjang

sejarah.1 Pada saat yang sama, peningkatan

risiko fiskal menjadi perhatian lembaga rating

dan menjadi pertimbangan dalam merevisi

outlook ataupun menurunkan sovereign

rating sehingga menambah beban fiskal

dari kenaikan borrowing cost. Pemerintah

perlu mengantisipasi risiko kenaikan beban

fiskal ini dengan melakukan normalisasi dan

berkomitmen menurunkan rasio defisit fiskal

secara gradual dan terukur.

Gra�k 1.8 Stimulus Fiskal Negara MajuSumber: IMF Fiscal Monitor

% of GDP

FIN

KO

RES

P

BEL

CZE

NLD

CH

E

ITA

FRA

SWE

NO

R

DN

K

DEU

GBR JPN

AU

SU

SAC

AN

NZL

SGP

AEs

35

30

25

20

15

10

5

0

Additional spending and forgone revenueEquity, loans, and guarantees

Sumber: IMF WEO

Gra�k 1.9 Rasio Utang Pemerintah Global

% of GDP140

120

100

80

60

40

20

0

1881

1891

1901

1911

1921

1931

1941

1951

1961

1971

1981

1991

2001

2011

2021

WWI

Advancedeconomies

Emerging marketeconomies

WWII GlobalFinancial

Crisis

GreatLockdown

1 Fiscal Monitor IMF, Oktober 2020.

negara akan menentukan jumlah dan jenis

stimulus fiskal yang dikucurkan. Respons

fiskal global terbesar dilakukan oleh Advance

Economies, disusul oleh Emerging Markets and

Middle Income Economies. Sementara, respons

fiskal Low Income Developing Countries lebih

terbatas diakibatkan ketersediaan pembiayaan

yang lebih rendah.

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.6 PMI Manufaktur Negara Maju

30,0

35,0

40,0

45,0

50,0

55,0

60,0

65,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 112017 2018 2019 2020

Indeks AS Kawasan Euro Jepang

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.7 PMI Manufaktur Negara Berkembang

25,0

30,0

35,0

40,0

45,0

50,0

55,0

60,0

65,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 112017 2018 2019 2020

Indeks Tiongkok India

Respons fiskal yang masif

di tengah penurunan output dan

penerimaan pemerintah meningkatkan

risiko fiskal. Kebutuhan pendanaan fiskal

yang besar pada saat penerimaan pemerintah

mengalami penurunan menimbulkan

risiko pelebaran defisit fiskal dan kenaikan

Page 20: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

8

riil sehingga terjadi decoupling. Divergensi

antara pasar saham dan sektor riil di satu

sisi dapat membantu sektor korporasi dalam

memperoleh pembiayaan yang makin murah.

Namun di sisi lain, decoupling berpotensi

menimbulkan risiko bubble dan capital

outflow dari pasar keuangan jika terjadi shock

pada perekonomian.

Ke depan, prospek pemulihan

ekonomi global ditentukan oleh stimulus

kebijakan serta perkembangan penemuan

vaksin dan distribusinya. Pengembangan

vaksin terus mengalami kemajuan. Hingga

November 2020 tengah dikembangkan

70 vaksin di berbagai negara, dengan 13

diantaranya memasuki tahap uji fase tiga,

serta enam vaksin memasuki fase approved

for limited use. Sejumlah negara telah

melakukan pre-order, termasuk Indonesia,

dengan pemenuhan secara bertahap dan

diperkirakan dapat dipenuhi seluruhnya

pada 2022. Dengan vaksinasi, kepercayaan

masyarakat diharapkan terus meningkat dan

mendorong mobilitas. Implikasi vaksin pada

perekonomian diprediksi lebih cepat terlihat

pada negara maju, sejalan dengan suplai

dan distribusi yang lebih baik dibandingkan

negara berkembang.

Prospek ekonomi yang membaik

memberikan tantangan bagi pengambil

kebijakan untuk mengawal proses

pemulihan ekonomi. Salah satu tantangan

yang mengemuka adalah bagaimana

melakukan normalisasi kebijakan dengan tetap

menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan.

Otoritas harus dapat menghindari risiko ‘cliff

Selain stimulus fiskal, kebijakan

moneter akomodatif juga berperan

signifikan dalam mengatasi dampak

negatif pandemi COVID-19 dan membantu

pemulihan ekonomi. Bank sentral

menempuh kebijakan penurunan suku bunga,

melakukan intervensi pada pasar keuangan,

menjalin kerja sama swap arrangement, serta

menempuh kebijakan quantitative easing

dengan membeli surat berharga pemerintah

dan korporasi. Rangkaian kebijakan tersebut

mampu mengembalikan kepercayaan

pasar dan mendorong aksi search for yield

pada aset saham dan obligasi. Namun

demikian, perbaikan pada pasar keuangan

belum diikuti oleh perbaikan pada sektor

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.10 Suku Bunga Negara Maju

-0,5

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 11 1 3 6 8102017 2018 2019 2020

% AS Kawasan Euro Jepang

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.11 Suku Bunga Negara Berkembang

3,0

3,5

4,0

4,5

5,0

5,5

6,0

6,5

7,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 11 1 3 6 8102017 2018 2019 2020

% Tiongkok India Indonesia

Page 21: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

9

1.2 Perkembangan Ekonomi Beberapa

Negara dan Kawasan

1.2.1 Amerika Serikat

Perekonomian AS pada triwulan III

2020 membaik sejalan dengan relaksasi

pembatasan aktivitas, serta dukungan

stimulus fiskal dan moneter yang masih

berlanjut. Pertumbuhan ekonomi AS pada

triwulan III 2020 (2nd estimate) mengalami

perbaikan ke level -2,9% yoy, setelah

terkontraksi dalam -9,0% pada triwulan II

2020.2 Secara triwulanan, PDB AS triwulan

III 2020 membaik signifikan sebesar 33,1%

qoq saar (dari -31,4% pada triwulan II 2020).

Perbaikan tersebut ditopang oleh konsumsi,

investasi, ekspor dan impor, di tengah

pengeluaran pemerintah yang sedikit tertahan

sejalan dengan berakhirnya paket stimulus

ekonomi terkait pandemi COVID-19 dan belum

disetujuinya stimulus fiskal lanjutan.

Sumber: Bureau of Economic Analysis

Gra�k 1.12 Pertumbuhan PDB

2,12,3

-30,0

-25,0

-20,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

-12,0

-10,0

-8,0

-6,0

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q22016 2017 2018 2019 2020

% yoy% yoy

GDP, lhs Konsumsi Swasta, rhsPengeluaran Pemerintah, rhs Investasi, rhsEkspor, rhs Impor, rhs

Pelonggaran pembatasan aktivitas

dan dorongan stimulus berdampak positif

pada konsumsi masyarakat. Stimulus

2 PDB AS triwulan III 2020 2nd estimate sesuai dengan 1st estimate sebesar -2,9% yoy.

edge effect’ dari normalisasi kebijakan yang

terlalu cepat. Penarikan kebijakan yang terlalu

dini dapat mengakibatkan proses pemulihan

yang berkepanjangan serta meningkatkan

ketimpangan sosial. Selanjutnya, guna

memitigasi risiko normalisasi kebijakan pada

sektor perbankan, beberapa bank sentral

telah melakukan stress test dan menyusun

skenario analisis untuk mengetahui risiko dan

mengantisipasinya.

Dengan pemanfaatan vaksin

yang meluas, prospek pemulihan global

ke depan diprediksi meningkat. Social

distancing diprediksi makin longgar terutama

setelah pelaksanaan vaksinasi berjalan

dengan baik dan pelayanan kesehatan

mengalami kemajuan. Jika terjadi kenaikan

kasus COVID-19, pembatasan aktivitas

akan dilakukan secara targeted sehingga

implikasi pada perekonomian diharapkan

lebih terbatas. Kondisi tersebut juga didukung

oleh kebijakan fiskal dan moneter yang masih

tetap akomodatif. Pandangan yang lebih

positif tersebut juga tercermin pada outlook

pertumbuhan ekonomi global 2020 oleh IMF

(WEO Oktober 2020) yang direvisi ke atas

menjadi -4,5% yoy, dibandingkan prediksi

Juni 2020 sebesar -4,9%. Pemulihan ekonomi

diprakirakan terus berlanjut pada 2021 dengan

tingkat pertumbuhan mencapai 5,2%.

Page 22: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

10

mulai meningkat. Dari domestik, permintaan

motor vehicle dan spare part meningkat,

yang merupakan implikasi dari kekhawatiran

menggunakan kendaraan umum di tengah

kasus COVID-19 yang kembali meningkat.4

Sumber: Federal Reserves

Gra�k 1.14 Indikator Produksi

64,0

66,0

68,0

70,0

72,0

74,0

76,0

78,0

80,0

82,0

-20,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9

2017 2018 2019 2020

%% yoy Produksi Industri, lhs Utilisasi Kapasitas, rhs

Aktivitas ekonomi negara mitra

yang terus positif memberikan implikasi

positif pada kinerja perdagangan AS. Tren

ekspor dan impor mulai membaik meski masih

kontraktif. Ekspor AS terkontraksi -18,0% yoy

(lebih baik dari -29,6% pada TW2-20). Lebih

tingginya transaksi impor dibandingkan ekspor

menyebabkan trade deficit AS pada triwulan

III 2020 melebar menjadi USD194,3 miliar dari

triwulan II 2020 sebesar USD164,9 miliar.

Sebagai langkah untuk mem-

perbaiki kinerja perekonomian, the Fed

masih melanjutkan kebijakan ekstra

akomodatif. The Fed mempertahankan Fed

Fund Rate pada Zero Lower Bound (0,00-0,25%)

dan melanjutkan program pembelian securities

(US Treasury dan Mortgage-Backed Securities).

4 Perbaikan PMI manufaktur berlanjut Oktober (53,4) dan November (56,7). PMI jasa juga terus membaik pada Oktober (56,3) dan November (57,7).

fiskal, termasuk dalam bentuk unemployment

benefit yang diperpanjang sementara dengan

executive order Presiden Trump, serta perbaikan

pengangguran telah meningkatkan konsumsi.3

Rerata penjualan ritel triwulan III 2020 mencapai

3,6% yoy (meningkat dari triwulan II 2020

sebesar -7,8%) dengan peningkatan tertinggi

pada September 2020 dan telah kembali ke

level sebelum pandemi. Sejalan dengan itu,

tekanan inflasi AS meningkat ke 1,4% yoy

(September 2020) dari 0,6% (Juni 2020).

Sumber: US Census Bureau

Gra�k 1.13 Aktivitas Konsumsi

60

70

80

90

100

110

120

130

140

150

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92017 2018 2019 2020

% yoy Penjualan Ritel, lhs Cons. Con�dence Board (rhs)

Pemulihan gradual pada konsumsi

mendorong perbaikan produksi. Indikator

produksi industri pada triwulan III 2020 menurun

-7,0% yoy, relatif membaik dari penurunan

-14,3% pada triwulan II 2020. Kondisi tersebut

juga ditunjukkan oleh PMI manufaktur yang

telah kembali memasuki area ekspansif sebesar

rerata 52,4 dari 41,9 pada triwulan II 2020, serta

PMI jasa yang juga telah masuk area ekspansif

(53,2 dari 37,4 pada triwulan II 2020). Kinerja

positif tersebut terutama dipengaruhi oleh

permintaan dari domestik dan luar negeri yang

3 Tingkat pengangguran juga terus mengalami perbaikan menjadi 7,9% pada September 2020 dari titik tertinggi 14,7% pada April 2020.

Page 23: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

11

Prospek ekonomi AS di 2021

diprakirakan membaik dengan me-

ningkatnya mobilitas masyarakat, setelah

terkontraksi cukup dalam pada 2020. IMF

dalam WEO Oktober 2020 memprakirakan

outlook PDB AS tahun 2020 menjadi -4,3%

yoy (2020), yang kemudian tumbuh positif

pada 2021 sebesar 3,1% yoy (2021).7 Outlook

2020 tersebut mengalami revisi ke atas,

sejalan dengan output triwulan II 2020 yang

lebih baik dari perkiraan. Sementara the Fed

memprakirakan outlook pertumbuhan ekonomi

2020 sebesar -3,7% (revisi ke atas dari -6,5%).

Ekonomi AS kemudian diprediksi tumbuh 4,0%

pada 2021. The Fed merevisi ke atas outlook

pertumbuhan ekonomi AS, yang terutama

didorong meningkatnya aktivitas ekonomi

yang lebih kuat dalam beberapa bulan terakhir,

dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Ke depan, kinerja ekonomi AS akan

dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko,

baik upside dan downside risks. Faktor yang

dapat mendorong pertumbuhan antara lain:

(i) berlanjutnya kebijakan fiskal, moneter, dan

makroprudensial akomodatif; (ii) penemuan dan

distribusi vaksin; (iii) meredanya ketidakpastian

pasca pemilu. Namun demikian terdapat faktor

downside risks dari: (i) risiko kenaikan kasus COVID-

19;8 (ii) stimulus fiskal lanjutan yang tertunda, dan;

(iii) pelebaran defisit fiskal sebagai implikasi dari

pemberian stimulus penanganan COVID-19.

7 Angka estimasi PDB AS pada WEO 2020 mengalami revisi ke atas dari WEO Juni 2020.

8 Kasus infeksi kembali meningkat terutama di Illinois, Wisconsin, Texas, Michigan, dan California. Jumlah kasus COVID-19 di AS per 12 November 2020 mencapai 10,7 juta jiwa.

Pada 10 Agustus 2020, the Fed mengumumkan

kebijakan permodalan bank melalui penetapan

individual large bank capital requirement yang

akan efektif berlaku sejak 1 Oktober 2020.

Kebijakan ini merupakan persyaratan modal

bank yang ditentukan melalui hasil stress test

yang mencakup minimal capital requirements,

stress capital buffer, dan capital surcharge

for global systemically important banks.5

Implementasi stimulus moneter menjadikan

total aset the Fed sebesar USD7,1 triliun per 14

Oktober 2020 dari akhir Januari 2020 sebesar

USD4,2 triliun.

Sementara itu, dalam konteks

kebijakan fiskal, pembahasan tambahan

stimulus masih terus didiskusikan. AS

memerlukan tambahan stimulus untuk

mendorong konsumsi mengingat executive

order Presiden Trump tentang supplemental

unemployment compensation akan berakhir

pada 27 Desember 2020.6 Namun demikian

masih terdapat perbedaan pandangan antara

pemerintah dan senat pada beberapa aspek,

yaitu: (i) pendanaan untuk unemployment

insurance, (ii) bantuan untuk sekolah dan state/

local governments, (iii) jumlah untuk Child

Tax Credit and Earned Income Tax Credit, (iv)

restriksi penggunaan dana untuk testing, dan (v)

selisih senilai USD44 miliar terkait appropriated

discretionary funding.

5 Disarikan dari press release the Fed https://www.federalreserve.gov/newsevents/pressreleases/bcreg20200810a.htm)

6 Disarikan dari memorandum White House (https://www.whitehouse.gov/presidential-actions/memorandum-authorizing-needs-assistance-program-major-disaster-declarations-related-coronavirus-disease-2019/)

Page 24: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

12

• Tahap 2 senilai USD104 miliar ditujukan

untuk pemberian paid-sick leave,

perluasan tunjangan pengangguran,

tunjangan bahan makanan dan

penggantian biaya pengobatan karena

infeksi COVID-19.

• Tahap 3 senilai USD2,2 triliun untuk

mendukung usaha kecil (forgivable

loans), expanded unemployment

benefits, transfer kepada masyarakat,

bantuan untuk pemerintah daerah, dan

jaminan untuk the Fed dalam rangka

penyaluran pembiayaan sektor riil).

• Tahap 3.5 senilai USD484 miliar untuk

usaha kecil (termasuk non-forgivable

loans), bantuan untuk rumah sakit dan

bantuan untuk test COVID-19.

Boks

Paket Stimulus Kebijakan Pemerintah ASSejak meluasnya penyebaran

virus COVID-19 di AS, pemerintah telah

mengeluarkan sejumlah kebijakan, termasuk

mengeluarkan paket stimulus ekonomi.

Hingga kini, paket stimulus yang telah

dikeluarkan oleh Pemerintah AS adalah:

• Tahap 1 senilai USD8,3 miliar untuk

pengadaan alat kesehatan, persiapan

rumah sakit, dan pelaksanaan riset

vaksin.

• Dana darurat di bawah Stafford

Act; deklarasi negara dalam kondisi

emergency memberikan wewenang

kepada pemerintah untuk dapat

menggunakan dana senilai USD50

miliar untuk penanganan kondisi

darurat.

Realisasi

2019 2020 2021 Longer Run 2020 2021 2020 2021

PDB Riil (% yoy) 2,3 -3,7 4,0 1,9 -4,3 3,1 -3,7 3,8Estimasi Sebelumnya -6,5 5,0 1,8 -8,0 4,5 -4,0 3,7In�asi PCE (% yoy) 1,4 1,2 1,7 2,0 N/A N/A N/A N/AEstimasi Sebelumnya 0,8 1,6 2,0 N/A N/A N/A N/AIn�asi PCE Core (% yoy) 1,6 1,5 1,7 N/A N/A N/A 1,5 1,8Estimasi Sebelumnya 1,0 1,5 N/A N/A N/A 1,5 1,8In�asi CPI (% yoy) 1,8 N/A N/A N/A 1,5 2,8 1,2 2,0Estimasi Sebelumnya N/A N/A N/A N/A N/A 1,2 2,0Tingkat Pengangguran (%) 3,7 7,6 5,5 4,1 8,9 7,3 8,2 6,4Estimasi Sebelumnya 9,3 6,5 4,1 N/A N/A 8,4 6,8Fed Fund Rate 1,75 0,1 0,1 2,5 N/A N/A N/A N/AEstimasi Sebelumnya 0,1 0,1 2,5 N/A N/A N/A N/ASumber: Federal Reserves, IMF1. Data the Fed: estimasi sebelumnya adalah Juni 20202. Data WEO: estimasi sebelumnya adalah Juni 20193. Consensus Forecast: estimasi sebelumnya adalah Oktober 2020

IndikatorThe Fed-FOMC

Sept 2020 (median)IMF

WEO Okt 2020Consensus Forecast

Nov 2020

Tabel 1.1 Outlook Ekonomi AS

Page 25: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

13

yang lebih dahulu mengalami kenaikan kasus

positif kembali pada awal triwulan III 2020.

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.15 Perkembangan PDB EA (% yoy)

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

-20

-15

-10

-5

0

5

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32016 2017 2018 2019 2020

% yoy% yoy

GDP, lhs

HH Cons., rhs

Govt., rhs

GFCF, rhs

Exports, rhs

Imports, rhs

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.16 Perkembangan PDB EA per Negara (% yoy)

-25,0

-20,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32016 2017 2018 2019 2020

%yoy Kawasan Euro Jerman Prancis Italia Spanyol

Konsumsi akseleratif, terindikasi

dari penjualan ritel yang pulih ke

level sebelum pandemi dan tingkat

kepercayaan konsumen yang meningkat

sepanjang triwulan III 2020. Penjualan ritel

tumbuh positif dengan rerata sebesar 2,2%

yoy dari -6,8% yoy. Sedangkan indikator

sentimen ekonomi meningkat dengan rerata

menjadi 86,9 dari 69,4. Tingkat kepercayaan

konsumen juga menguat, dengan rerata

kontraksi yang menyempit sebesar -14,5

dari -18,5. Kendati membaik pada triwulan

III 2020, konsumsi diperkirakan kembali

1.2.2. Kawasan Euro

Pertumbuhan ekonomi Kawasan

Euro (Euro Area/EA) pada triwulan III

2020 mengalami perbaikan signifikan

dibandingkan triwulan II 2020 meski

belum kembali ke level pra-COVID. Flash

estimate PDB EA menunjukkan ekonomi

EA masih terkontraksi sebesar -4,4% yoy

pada triwulan III 2020 dari -14,7% yoy pada

triwulan II 2020. Pemulihan ditopang oleh

reopening economy serta stimulus moneter

dan fiskal yang mendorong rebound aktivitas

ekonomi dan permintaan masyarakat.

Konsumsi terindikasi akseleratif, digerakkan

oleh penjualan ritel yang mulai pulih ke level

pra-COVID dan kepercayaan konsumen yang

membaik. Kinerja produksi juga meningkat

signifikan, meski belum kembali ke level pra-

COVID, sejalan dengan perbaikan permintaan

domestik dan eksternal.

Perekonomian seluruh negara

utama EA tumbuh membaik meski masih

dalam zona kontraksi pada triwulan III

2020. Kontraksi PDB terendah dialami oleh

Prancis dengan pertumbuhan -3,9% yoy

dari -18,9%, diikuti oleh Jerman sebesar

-4,0% yoy dari -11,2% pada triwulan II

2020, dan Italia sebesar -5,0% yoy dari

-17,9%. Sementara itu, ekonomi Spanyol

terkontraksi lebih dalam dibandingkan ketiga

negara utama EA lainnya. Perkembangan

kasus COVID-19 di Spanyol yang masih relatif

tinggi dibandingkan ketiga negara utama

EA lainnya, mengakibatkan PDB Spanyol

terkontraksi -8,7% yoy dari sebelumnya

-21,5%. Spanyol juga merupakan negara EA

Page 26: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

14

kontraksi. Kinerja ekspor membaik -9,3%

yoy dari -23,4%, terutama didorong oleh

demand dari sektor otomotif Jerman yang

menguat. Di sisi impor, rerata kinerja impor

turun -11,9% yoy dari -21,3%, utamanya

disebabkan oleh pelemahan demand impor

atas bahan bakar mineral, pelumas, mesin

dan alat transportasi. Dengan dinamika

tersebut, surplus perdagangan EA naik

menjadi EUR63,6 miliar dari EUR23,8 miliar.

Di sisi neraca pembayaran, defisit primary

income kian melebar menjadi EUR10,8

miliar dari EUR0,5 miliar. Pelebaran defisit

primary income terutama disebabkan oleh

melemah pada akhir 2020 dipengaruhi oleh

peningkatan kasus baru COVID-19 dan

pengetatan kembali restriksi di beberapa

negara EA. Outlook pelemahan konsumsi

terindikasi dari indeks consumer confidence

Oktober dan November 2020 yang turun

masing-masing menjadi -15,5 dan -17,5.

Pada triwulan III 2020, kinerja

produksi makin membaik, meski belum

kembali ke level pra-COVID-19. Kontraksi

indeks produksi industri menyempit menjadi

-6,8 dari -20,2, terutama digerakkan oleh

perbaikan pada produksi non-durable

consumer goods (naik dari rerata -11,4

menjadi -1,9). Kenaikan permintaan

dan pemulihan aktivitas ekonomi pasca

pembukaan kembali negara-negara di

Kawasan Euro, juga terlihat dari indikator PMI

yang membaik. PMI Komposit Kawasan Euro

membaik dengan rerata sebesar 52,3 dari

31,3. Perbaikan terutama ditopang oleh sektor

manufaktur, dengan rerata PMI Manufaktur

yang naik menjadi 52,4 dari 40,0, lebih tinggi

dari triwulan IV 2019 (sebelum pandemi).

Sementara itu, sektor jasa yang turun sangat

dalam pada April 2020, membaik dengan

rerata sebesar 50,9 dari 30,2. Namun, path

pemulihan investasi terindikasi tertahan,

dengan indeks PMI Oktober dan November

2020 yang menurun masing-masing menjadi

49,4 dan 45,1.

Kinerja eksternal EA membaik

menuju level pra COVID-19, digerakkan

oleh peningkatan ekspor. Kinerja ekspor

pada triwulan III 2020 lebih baik dibandingkan

impor meski masih berada pada zona

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.17 Perkembangan Kinerja Perdagangan EA

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92016 2017 2018 2019 2020

EUR Bn% yoy Trade Balance, rhs Exports, lhs Imports, lhs

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.18 Perkembangan Neraca Pembayaran EA

-30

-10

10

30

50

70

90

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92016 2017 2018 2019 2020

Miliar EUR

Barang Jasa Primary IncomeSecondary Income Current Account

Page 27: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

15

rendahnya harga minyak dan pemotongan

Value Added Tax (VAT) di Jerman yang

dilakukan dalam rangka mendorong

ekonomi Jerman, serta pergeseran waktu

European Summer Sales ke triwulan III 2020

akibat COVID-19. Inflasi Harmonized Index

Consumer Price (HICP) pada September 2020

turun menjadi -0,3% yoy dari 0,3% yoy pada

Juni 2020, yang merupakan titik terendah

sejak 2015. Inflasi inti juga melemah akibat

turunnya harga barang impor seiring apresiasi

EUR. Inflasi inti melemah menjadi 0,2% yoy

dari 0,8% yoy pada Juni 2020. Inflasi EA

diperkirakan bergerak lebih jauh lagi dari

target ECB (below, but close to, 2% over the

penerimaan dari investment fund shares yang

lebih rendah sepanjang triwulan III 2020.

Di tengah perbaikan kinerja

manufaktur pasca pembukaan ekonomi

kembali EA, perkembangan pasar tenaga

kerja di Kawasan Euro makin memburuk

pada triwulan III 2020. Pemulihan sektor

jasa yang lambat, dan kondisi pasar tenaga

kerja antarnegara di EA yang sangat variatif

akibat perbedaan struktur ekonomi antar

negara, mengakibatkan pemburukan pasar

tenaga kerja EA. Tingkat pengangguran

pada September 2020 naik menjadi sebesar

8,3%, dari 7,9% pada Juni 2020 (seasonally

adjusted). Meski mayoritas pemerintah

negara-negara EA telah menggelontorkan

stimulus fiskal yang masif untuk menahan

pemburukan ekonomi, namun tidak semua

negara menggunakan skema yang sama

untuk menahan tingkat pengangguran.

Negara-negara yang menerapkan skema

furlough seperti Jerman, Italia dan Prancis,

mengalami kenaikan tingkat pengangguran

yang lebih rendah dibandingkan negara yang

tidak menerapkan skema furlough seperti

Spanyol. Berdasarkan Eurostat, Spanyol

mengalami tingkat pengangguran tertinggi

di kawasan (16,5%, naik dari 16% pada

Juni 2020), sementara kenaikan tingkat

pengangguran di Jerman relatif lebih rendah

(4,5% dari 4,4% pada Juni 2020).

Sejalan dengan perkembangan

pasar tenaga kerja yang terus tertekan,

tingkat inflasi di EA juga masih melemah

pada triwulan III 2020. Tingkat inflasi yang

terus menurun antara lain disebabkan oleh

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.19 Tingkat Pengangguran EA

7

7,5

8

8,5

9

9,5

10

10,5

11

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92016 2017 2018 2019 2020

%

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.20 Perkembangan Tingkat Inflasi EA

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92016 2017 2018 2019 2020

% yoy% yoy

In�asi, lhs In�asi Inti, lhs Food, lhsServices, lhs Energy, rhs

Page 28: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

16

triliun, terdiri dari: (1) mobilisasi EU budget

dan European Investment Bank (EIB), dalam

bentuk bantuan likuiditas untuk membantu

usaha kecil dan menengah, (2) persetujuan

pemberian bantuan stimulus fiskal oleh

masing-masing negara melalui EU State

Rules yang bersifat temporer (general escape

clause), dan (3) pemberian likuiditas untuk

sektor perbankan dan fleksibilitas terhadap

kerangka fiskal Eropa. Sampai dengan

Oktober 2020, empat negara utama EA

telah merealisasikan rencana stimulus fiskal

penanganan COVID-19 yang cukup signifikan,

yaitu Prancis (9% dari PDB), Jerman (7,2%

dari PDB), Spanyol (4,4% dari PDB), dan Italia

(4% dari PDB).

Realisasi pertumbuhan PDB

triwulan III 2020 yang membaik

pasca pembukaan kembali ekonomi,

menguatkan keyakinan akan

keberlanjutan pemulihan ekonomi

Kawasan Euro pada triwulan IV 2020.

Meski terdapat kenaikan kasus harian baru

COVID-19 yang mendorong diberlakukannya

kembali pembatasan sosial di sejumlah

negara EA, namun pembatasan tersebut

tidak seketat pada periode Maret-April 2020

lalu. Restriksi yang lebih longgar dan realisasi

pertumbuhan PDB triwulan III 2020 yang lebih

baik dari triwulan II 2020, menumbuhkan

optimisme bahwa pertumbuhan PDB EA telah

melewati titik terendah pada triwulan II 2020.

Keyakinan tersebut mendorong IMF merevisi

ke atas outlook 2020 menjadi -8,3% yoy dari

-10,2% yoy. Langkah serupa juga dilakukan

oleh ECB dan European Comissions yang

medium term). Hal ini terindikasi dari tingkat

HICP Oktober 2020 yang masih sama dengan

September 2020 yaitu -0,3% yoy.

Rendahnya tingkat inflasi

menyebabkan ECB memiliki ruang

kebijakan yang cukup untuk

mempertahankan stance kebijakan yang

akomodatif dan suku bunga rendah. Pada

Governor Council meeting 29 November

2020, ECB mempertahankan suku bunga

kebijakan yaitu main refinancing operations

(MRO) sebesar 0,00%, marginal lending

facility sebesar 0,25%, dan deposit facility rate

sebesar -0,50%. ECB juga mengumumkan

akan mempertahankan empat kebijakan lain

yaitu jumlah Pandemic Emergency Purchase

Programme (PEPP) sebesar EUR1,35 triliun,

time horizon PEPP hingga Juni 2021, proses

reinvestasi dana pokok surat-surat berharga

(SSB) yang jatuh tempo dari PEPP secara

penuh hingga akhir 2022, melanjutkan Asset

Purchase Program (APP) sebesar EUR20 miliar

per bulan dan tambahan pembelian temporer

EUR120 miliar hingga akhir 2020, serta

meneruskan proses reinvestasi dana pokok

SSB yang jatuh tempo dari program APP

secara penuh sepanjang diperlukan untuk

menjaga kondisi likuiditas tetap favourable .

Dalam rangka mengurangi

dampak COVID-19 terhadap sektor

tenaga kerja dan menjaga keberlanjutan

pemulihan ekonomi, pemerintah negara-

negara Uni Eropa melanjutkan kebijakan

stimulus fiskal dalam jumlah yang masif.

Hingga akhir Oktober 2020, Pemerintah EU

telah mengalokasikan dana sekitar EUR4,2

Page 29: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

17

tertentu dari EA, (3) potensi perubahan

perilaku rumah tangga, konsumen dan

korporasi yang cenderung lebih hati-hati

hingga vaksin tersedia secara massal.

1.2.3 Jepang

Kinerja ekonomi Jepang triwulan

III 2020 mengalami perbaikan, meski

belum kembali pada level sebelum

pandemi. Kondisi tersebut ditunjukkan oleh

kontraksi pertumbuhan PDB Jepang triwulan

III 2020 yang terkontraksi -5,8% yoy (1st

preliminary), menyempit dari -10,2% pada

triwulan II 2020. Perbaikan ekonomi Jepang

terutama ditopang oleh konsumsi swasta,

kinerja perdagangan, dan belanja pemerintah.

Konsumsi rumah tangga membaik pasca

diakhirinya status state of emergency sejak

Mei 2020 yang meningkatkan permintaan.

Namun demikian, secara umum kinerja

konsumsi Jepang masih tergolong rendah,

sehingga headline inflation masih sangat

rendah yaitu 0% yoy, bahkan core inflation

terdeflasi -0,3% yoy pada September 2020.

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.21 PDB Jepang

-5,8

-25,0

-20,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

-12,0

-10,0

-8,0

-6,0

-4,0

-2,0

0,0

2,0

Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q32015 2016 2017 2018 2019 2020

% yoy% yoy

GDP, lhs

Household Consumption, rhsGovernment Consumption, rhs

GFCF, rhs

merevisi ke atas outlook 2020 masing-masing

-8,0% yoy dari -8,7%, dan -7,8% yoy dari

-8,7%.

%yoy

2019 2020 2021 2020 2021 2020 2021GDP (% yoy) 1,2 -8,0 5,0 -7,8 4,2 -8,3 5,2Estimasi Sebelumnya -8,7 5,2 -8,7 6,1 -10,2 6,0HICP (% yoy) 1,2 0,3 1,0 0,3 1,1 0,4 0,9Estimasi Sebelumnya 0,3 0,8 0,3 1,1 0,2 1,0Ket. estimasi sebelumnya: ECB (Jun 2020), EC (Mei 2020), IMF (WEO Jun 2020)

EstimasiRealisasi ECB (Sep-20) EC (Nov-20) IMF (WEO Okt-20)

Tabel 1.2 Estimasi Pertumbuhan PDB dan In�asi

% yoy

2019 2020 2021 2020 2021Kawasan Euro 1,2 -7,8 4,2 -8,3 5,2Jerman 0,6 -5,6 3,5 -6,0 4,2Prancis 1,2 -9,4 5,8 -9,8 6,0Italia 0,2 -9,9 4,1 -10,6 5,2Spanyol 2,0 -12,4 5,4 -12,6 7,2

IMF

Keterangan: European Comission Nov 2020, IMF WEO Okt 2020

Negara Realisasi European Commission

Tabel 1.3 Estimasi Pertumbuhan PDB Empat Negara Utama Kawasan Euro

Prospek pemulihan Kawasan

Euro pada 2020 dibayangi oleh sejumlah

faktor positif maupun negatif yang dapat

memengaruhi kecepatan laju pemulihan

ekonomi. Faktor risiko yang berpotensi

mendorong percepatan pertumbuhan

(upside risks) antara lain yaitu (1) realisasi dari

kesepakatan program recovery fund yang

dapat membantu meminimalkan recovery

gap antarnegara anggota EA, (2) komitmen

negara anggota EA untuk mendukung

recovery plan Uni Eropa dan meningkatkan

optimisme pemulihan EA yang lebih cepat.

Sedangkan faktor risiko yang dapat menahan

pemulihan ekonomi (downside risks) yaitu (1)

risiko second wave kasus baru yang makin

meningkat khususnya ketika musim dingin

2020, (2) Rencana AS untuk memberlakukan

tarif impor tambahan untuk barang-barang

Page 30: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

18

-25,5% pada triwulan II 2020, terutama ke

Tiongkok.9 Sementara itu, impor Jepang

kembali mengalami penurunan menjadi

-20,1% yoy dari -15,8% pada triwulan II

2020, sejalan dengan permintaan domestik

yang masih cenderung rendah. Sebagai

implikasi dari perbaikan kinerja ekspor, neraca

perdagangan mengalami surplus sebesar

JPY687,8 miliar dari defisit JPY272,9 miliar

pada triwulan II 2020.

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.23 PMI

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92017 2018 2019 2020

Indeks PMI Composite PMI Manufacturing PMI Services

Sumber: Bloomberg

-40,0

-30,0

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

-3.000,0

-2.000,0

-1.000,0

0,0

1.000,0

2.000,0

3.000,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92017 2018 2019 2020

% yoyMiliar JPY Trade Balance Ekspor, rhs Impor, rhs

Gra�k 1.24 Neraca Perdagangan

Otoritas melanjutkan kebijakan

akomodatif baik kebijakan moneter

maupun fiskal. BOJ pada Monetary Policy

Meeting (MPM) Oktober 2020 memutuskan:

9 Ekspor ke Tiongkok tumbuh 14,0% yoy (menjadi JPY1,3 triliun).

Sumber: Bloomberg

0

10

20

30

40

50

-85

-75

-65

-55

-45

-35

-25

-15

-5

5

15

25

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92017 2018 2019 2020

index%yoy

Retail sales,lhs

Belanja Rumah Tangga, lhs

Penj. Kendaraan, lhs

Dept. Store, lhs

Consumer Con�dence, rhs

Gra�k 1.22 Indikator Konsumsi

Perbaikan konsumsi berdampak

positif pada kinerja produksi. Indikator

produksi industri telah membaik dari level

terendah pada Mei 2020 (-26,3% yoy)

didorong pemulihan gradual permintaan

domestik. Industrial production index rerata

triwulan III 2020 mengalami kontraksi yang

menyempit menjadi -12,8% yoy, dari -19,8%

pada triwulan II 2020. Kondisi tersebut

juga sejalan dengan rerata PMI manufaktur

triwulan III 2020 yang mulai pulih ke level

46,7, dari 40,1 pada triwulan II 2020. Sejalan

dengan itu, mobilitas masyarakat yang makin

membaik dan promosi Go to Travel telah

mendorong perbaikan PMI Jasa menjadi 45,8,

dari triwulan II 2020 yang sangat rendah

sebesar 31,0.

Relaksasi lockdown di berbagai

negara telah memperbaiki kinerja

eksternal meski secara umum masih

terkontraksi. Sejalan dengan aktivitas

ekonomi beberapa negara tujuan ekspor

utama Jepang yang mulai pulih, rerata

bulanan pertumbuhan ekspor triwulan III

2020 sebesar -12,9% yoy, membaik dari

Page 31: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

19

yang dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi Jepang, adalah: (i) langkah moneter

akomodatif BOJ; (ii) efektivitas stimulus

fiskal dari paket kebijakan darurat, dan (iii)

pemulihan ekonomi Tiongkok sebagai negara

mitra dagang utama Jepang.

2020 2021

Update (Oct-20) -5,3 2,3Prev (Jun-20) -5,8 2,4Update (Oct-20) -5,5 3,6Prev (Jul-20) -4,7 3,3Update (Oct-20) -5,5 2,6Prev (Jul-20) -5,1 2,5

Lembaga Internasional

Consensus Forecast

BOJ

IMF-WEO

Tabel 1.4 Outlook

Sumber: BOJ; IMF-WEO; Consensus Forecast.

1.2.4 Tiongkok

Pada triwulan III 2020 ekonomi

Tiongkok melanjutkan pemulihan

dengan tumbuh 4,9% yoy, dari 3,2%

pada triwulan II 2020. Pemulihan ekonomi

didukung oleh kontribusi konsumsi pada

PDB yang positif, setelah terkontraksi selama

dua triwulan. Konsumsi tumbuh 1,7% (dari

-2,3%), didorong pemulihan belanja ritel

seiring penurunan tingkat pengangguran dan

keberhasilan pengendalian wabah COVID-19.

Net ekspor berkontribusi 0,6% terhadap

PDB, juga naik dari 0,5%, terutama didorong

peningkatan pesat ekspor alat kesehatan.

Namun demikian, kontribusi investasi

melambat menjadi 2,6% (dari 5%), karena

moderasi output konstruksi dan investasi

mesin. Pelemahan investasi ini menjadi

penyebab pertumbuhan PDB Tiongkok

triwulan III 2020 berada di bawah ekspektasi

pasar (5,5% yoy).

(i) mempertahankan suku bunga jangka

pendek sebesar -0,1%; (ii) menjaga suku

bunga jangka panjang yaitu yield JGB 10

tahun pada level 0% dan tidak menerapkan

batas jumlah pembelian; dan (iii) melakukan

pembelian tambahan commercial paper dan

obligasi korporasi dengan batas masing-

masing hingga JPY7,5 triliun. Selain itu, BOJ

juga mendukung pembiayaan keuangan

perusahaan untuk menjaga stabilitas pasar

keuangan dengan menyediakan likuiditas

unlimited dalam mata uang lokal dan valas

(melalui pembelian JGB & USD funds-supplying

operations), dan aktif melakukan pembelian

Exchange Traded Funds (ETF) dan Japan-Real

Estate Investment Trust (J-REITS). Dari sisi

fiskal, Pemerintah Jepang menerbitkan surat

utang sebesar JPY153,5 triliun pada FY2020

sehingga mengakibatkan rasio public debt to

GDP diperkirakan mencapai 266,17% oleh

IMF. Pemerintah juga sedang dalam persiapan

untuk merilis 3rd extra budget.

Kinerja ekonomi Jepang

diprakirakan mengalami perbaikan

pada 2021 setelah kontraksi pada 2020.

BOJ pada MPM Oktober 2020 merevisi

ke bawah prospek pertumbuhan FY2020

menjadi -5,5% yoy, dari -4,7% pada MPM

Juli 2020. Revisi tersebut dipengaruhi

pelemahan kondisi ekonomi domestik

dan global, serta tertahannya intermediasi

perbankan akibat penurunan profit institusi

keuangan. Selanjutnya BOJ memprakirakan

pertumbuhan ekonomi 2021 akan tumbuh

3,6% yoy, direvisi ke atas dari perkiraan

sebelumnya sebesar 3,3%. Beberapa faktor

Page 32: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

20

Sektor industri terus tumbuh,

disertai pemulihan investasi dan didukung

iklim bisnis yang ekspansif. Sektor industri

meningkat 5,8% yoy pada triwulan III 2020

(dari 4,4%)—terutama IP manufaktur yang

tumbuh 6,5% (dari 5,1%)—untuk memenuhi

demand ekspor yang terus tumbuh dan

perbaikan konsumsi domestik. Pemulihan

produksi diperkirakan berlanjut sejalan

dengan kenaikan rerata PMI manufaktur

official menjadi 51,2 pada triwulan III 2020

(dari 50,8), karena peningkatan new orders

yang mendorong produksi.

Kinerja perdagangan terus

membaik, terbantu peningkatan

permintaan barang yang diperlukan pada

masa pandemi dan pemulihan ekonomi

mitra dagang. Rerata pertumbuhan

ekspor naik tajam 8,9% yoy pada triwulan

III 2020 (dari 0,2%) karena berlanjutnya

kenaikan permintaan produk penunjang

penanggulangan COVID-19 (suplai medis,

APD, peralatan work from home/WFH).

Impor juga pulih dan tumbuh rerata 3,2%

yoy (dari -9,4%), karena perbaikan konsumsi

domestik, frontloading impor komponen

elektrik sebelum pengetatan restriksi Huawei

oleh AS mulai 15 September 2020, dan

permintaan bahan baku produksi (logam, biji

besi dan minyak) untuk produksi ekspor.10

10 AS mewajibkan semua pemasok Huawei agar mengajukan lisensi kepada Kemendag AS jika akan bertransaksi dengan Huawei. Restriksi ini berlaku untuk semua perusahaan non-AS yang memiliki produk dengan teknologi AS.

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.25 Kontribusi PDB Permintaan

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32016 2017 2018 2019 2020

% Konsumsi Investasi Net Ekspor PDB (% yoy)

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.26 Indikator Konsumsi, Investasi dan Produksi

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92017 2018 2019 2020

%

Retail Sales (yoy)

Fixed Asset Investment (ytd yoy)Industrial Production (yoy)

Konsumsi pulih didorong

perbaikan pendapatan dan kondisi

ketenagakerjaan. Rerata penjualan ritel

berhasil tumbuh 0,9% yoy pada triwulan III

2020 (dari -12,1% pada triwulan II 2020),

seiring pemulihan penjualan non-otomotif

dan jasa (budaya, rekreasi, edukasi dan

kesehatan). Kinerja positif konsumsi didorong

oleh perbaikan disposable income yang

diperkirakan kembali ke level normal pada

triwulan mendatang. Tingkat pengangguran

yang menurun ke 5,4% pada September

(dari 5,7% pada Juni) dan di bawah target

6% pada 2020 turut memperbaiki aktivitas

konsumsi.

Page 33: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

21

Kebijakan ekonomi tetap

akomodatif dengan pemulihan ekonomi

didukung belanja fiskal Pemda dan

moneter longgar. Pemda telah menerbitkan

Local Government Special Bond (LGSB) senilai

RMB3,4 triliun hingga akhir triwulan III 2020,

setara dengan 90% kuota 2020 (RMB3,75

triliun). Selain untuk pembiayaan proyek

infrastruktur, sebagian dana LGSB juga

digunakan untuk menambah modal bank

skala kecil dan menengah, serta membiayai

proyek shanty town redevelopment. Hal ini

mendorong rerata pertumbuhan kredit yang

masih tinggi mencapai 13% (triwulan III

2020) dari 13,2% (triwulan II 2020).11 Dari

sisi kebijakan moneter, PBC menahan suku

bunga kebijakan (Loan Prime Rate) di level

3,85% selama enam bulan berturut turut,

setelah memangkas 20 bps pada 20 April

2020. PBC menyatakan akan tetap menjaga

kebijakan moneter di level normal, tepat, dan

fleksibel, serta mewaspadai kenaikan utang

dan gelembung aset finansial.

Ekonomi Tiongkok diperkirakan

dapat melanjutkan pemulihan gradual

pada triwulan IV 2020 dan 2021. Pasar

memperkirakan pertumbuhan ekonomi

dapat pulih ke level pra-COVID (~6% yoy)

pada triwulan IV 2020 dan tumbuh 2,0%

yoy pada 2020 (sesuai proyeksi People’s

Bank of China/PBC), didukung keberhasilan

mengatasi penyebaran COVID-19 dan

11 Total social financing kumulatif pada Januari-September 2020 tumbuh 44% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (pencapaian tertinggi sejak 2009).

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.27 Neraca Perdagangan

-70

-35

0

35

70

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92017 2018 2019 2020

Miliar USD% yoy Trade Balance, rhs Impor Ekspor

Sumber: CMB Securities

Gra�k 1.28 Penerbitan LGSB

201820192020

800

600

400

200

0

1000

1200RMB bn Local government special bond new issuance by month

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Tekanan inflasi consumer price

index (CPI) headline kembali melandai

dipicu inflasi makanan yang mereda.

Inflasi headline September melandai signifikan

menjadi 1,7% yoy, dari 2,5% pada Juni.

Harga kelompok makanan kembali disinflasi

menjadi 7,9% yoy (dari 11,1%) karena

kenaikan harga daging babi yang tertahan

(suplai meningkat pasca wabah swine fever).

Inflasi inti juga melandai 0,5% (dari 0,9%)

akibat permintaan domestik yang masih di

bawah level pra-COVID (terutama pakaian

dan jasa). Namun deflasi PPI sedikit berkurang

menjadi -2,1% (dari -3%), seiring pemulihan

produksi dan permintaan ekspor.

Page 34: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

22

dapat sedikit mereda di era Biden13; dampak

positif keikutsertaan Tiongkok pada Regional

Comprehensive Economic Partnership

(RCEP)14; rencana reformasi struktural dalam

14th Five-Year Plan15; dan kinerja ekspor yang

tetap resilien (terutama untuk produk terkait

COVID-19).

1.2.5 India

Kinerja ekonomi India pada

triwulan III 2020 mengalami perbaikan

gradual ditopang pelonggaran lockdown

yang menggerakkan konsumsi dan

produksi. Kontraksi pertumbuhan ekonomi

pada triwulan III 2020 telah menyempit

menjadi -7,5% yoy, membaik dari -23,9% yoy

pada triwulan II 2020, serta di atas ekspektasi

pasar (-8,8% yoy).16 Aktivitas konsumsi

masyarakat, investasi, dan perdagangan

internasional membaik ditopang pemulihan

13 Sumber: Citi, Goldman, UBS dan DBS14 RCEP merupakan multilateral free trade agreement

terbesar yang diikuti oleh Tiongkok (sumber: DBS).15 Selengkapnya dapat dilihat pada artikel dual

circulation.16 India mengalami resesi teknikal karena pertumbuhan

ekonomi kuartalan terkontraksi dua triwulan berturut-turut.

efek lanjutan stimulus fiskal.12 Ekspor dan

investasi (khususnya manufaktur) berpotensi

kembali terakselerasi, ditopang demand

alat kesehatan seiring gelombang lanjutan

COVID-19 global. Konsumsi diperkirakan

membaik gradual, ditopang pemulihan

sektor tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi

pada 2021 diperkirakan tumbuh pesat

7,9% (antara lain terbantu low base effect).

Investasi masih menjadi motor pertumbuhan

(terutama terkait inovasi high tech, green

economy), diikuti dengan konsumsi domestik

yang terus mengalami pemulihan, dan ekspor

yang masih solid.

Laju pemulihan ekonomi ke

depan masih dibayangi sejumlah risiko.

Downside risk yang perlu dicermati adalah

peningkatan ketegangan dagang terkait

teknologi dengan AS; potensi merebaknya

second wave COVID-19 pada musim

dingin; normalisasi kebijakan yang dapat

menghambat akselerasi ekonomi; dan

pengetatan sektor properti yang dapat

menghambat investasi. Sementara upside risk

adalah tensi konflik perdagangan dengan AS

12 IMF (WEO Oktober) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,9% (2020) dan 8,2% (2021).

RealisasiTarget

Otoritas2019 2020 2020 2021 2020 2021

PDB (% yoy) 6,1 2,0 1,9 8,2 2,0 7,9Estimasi sebelumnya 1,0 8,2 2,3 7,9Inflasi (% yoy) 2,9 <3.5 - - 2,7 1,9Estimasi sebelumnya - - 2,8 2,0

IMF CF

Tabel 1.5 Outlook PDB dan In�asi (2020-2021)

Keterangan:Sumber estimasi terkini: IMF-WEO Oktober dan Consensus Forecast November.Sumber estimasi sebelumnya: IMF-WEO Juli dan Consensus Forecast Oktober.

Page 35: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

23

pra-pandemi. Sementara di kawasan urban,

pemulihan sedikit tertahan akibat partial

lockdown yang menghambat permintaan

perjalanan pesawat, serta menurunkan

sentimen konsumen dan mobilitas masyarakat.

Perbaikan pada sisi produksi ditunjukkan oleh

peningkatan aktivitas manufaktur, antara lain

seperti pada industri baja, semen, pupuk,

batu bara, dan pembangkit listrik (lihat Boks

Prospek Sektor Manufaktur dalam Menopang

Pemulihan Ekonomi India). Sentimen bisnis

juga mengalami pemulihan, terindikasi dari

indeks PMI komposit dan produksi industri

yang rebound. PMI jasa terus menguat meski

masih berada pada zona kontraksi seiring

pembatasan perjalanan internasional yang

masih berlaku dan kekhawatiran masyarakat

untuk melakukan aktivitas yang memerlukan

tatap muka.17

Konsumsi yang mulai membaik

dan kenaikan harga makanan

menyebabkan tingkat inflasi berada di

atas rentang target RBI selama 6 bulan

berturut-turut.18 Pada September 2020,

inflasi mencapai 7,3% yoy, meningkat dari

6,2% pada Juni 2020. Tingkat inflasi tersebut

telah melampaui target RBI pada kisaran

2,0%-6,0% yoy. Tekanan inflasi terutama

dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan

pangan (sayuran) seiring terganggunya

pasokan akibat curah hujan tinggi. Inflasi

pada triwulan IV 2020 diperkirakan menurun

17 Rerata PMI Manufaktur pada triwulan III 2020 membaik menjadi 51,6 (dari 35,1 pada triwulan II 2020). Sementara, rerata PMI Jasa membaik menjadi 41,9 (dari 17,2)— meski masih di zona kontraksi.

18 Target inflasi RBI berkisar antara 2,0% hingga 6,0%.

permintaan domestik dan eksternal.

Permintaan domestik terakselerasi seiring

konsumsi dalam rangka festive season

dan pelonggaran lockdown. Sementara,

permintaan eksternal meningkat didukung

perbaikan kinerja ekonomi negara mitra—

terutama Tiongkok—yang meningkatkan

permintaan produk ekspor.

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.29 Pertumbuhan PDB India

3,1

-23,9

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32016 2017 2018 2019 2020

% yoy% yoy

PDB Konsumsi Swasta, rhsBelanja Pemerintah, rhs PMDB, rhsEkspor, rhs Impor, rhs

-7,5

Sumber: CEIC, PPAC, NPCI, Tractor Association

Gra�k 1.30 Perkembangan Indikator Konsumsi

Two Wheeler salesRetail PaymentDiesel consumption

Tractor salesPassenger Cars SalesPetrol Consumption

200

100

150

179

143

105

8777

50

0Feb-20 Mar-20 Apr-20 Mei-20 Jun-20 Jul-20 Agu-20 Sep-20

Index, Feb = 100

Sejumlah indikator konsumsi

dan produksi menunjukkan kinerja

positif terutama di rural area sehingga

mendukung penguatan ekonomi.

Indikator konsumsi di kawasan rural antara

lain penjualan traktor, kendaraan roda dua,

dan pupuk terindikasi telah pulih ke level

Page 36: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

24

Reserve Bank of India (RBI)

melanjutkan kebijakan moneter longgar

untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Pada Monetary Policy Meeting (MPM)

Oktober 2020, RBI kembali mempertahankan

suku bunga kebijakan sebesar 4,0%, marginal

standing facility rate dan bank rate masing-

masing 4,25%, serta reverse repo rate 3,35%.

RBI juga memberikan forward guidance stance

akomodatif hingga 2021. RBI menengarai

pemulihan yang terjadi lebih dipengaruhi

oleh akselerasi temporer permintaan yang

belum terealisasi sebelumnya. Untuk itu,

RBI menempuh kebijakan: (i) meningkatkan

open market operation size dari INR100

miliar menjadi INR200 miliar; (ii) kebijakan

TLTRO tenor hingga 3 tahun dengan jumlah

total hingga INR1 triliun pada floating rate20;

dan (iii) menurunkan bobot risiko kredit

perumahan.

Kebijakan akomodatif membuka

peluang keberlanjutan perbaikan

ekonomi India. Dukungan kebijakan

akomodatif masih diperlukan untuk

membantu rumah tangga, UMKM dan

korporasi terdampak. RBI pada MPM Oktober

2020 memprakirakan pertumbuhan PDB

triwulan IV 2020 masih kontraksi (-5,6%

yoy) dan rebound pada triwulan I 2021

(0,5% yoy).21 Dengan pelemahan tajam

PDB triwulan II 2020 (-23,9%), maka

ekonomi India pada FY2020/21 diperkirakan

20 TLTRO singkatan dari Targeted Longer-Term Refinancing Operations.

21 Outlook pertumbuhan ekonomi pada Monetary Policy Report RBI Oktober 2020.

sejalan dengan disrupsi rantai pasokan yang

berangsur pulih dan tekanan harga bahan

makanan yang menurun.

Perbaikan kinerja ekonomi India

tidak terlepas dari dukungan kebijakan

fiskal akomodatif. Hingga akhir triwulan

III 2020, India telah menyalurkan stimulus

fiskal mencapai INR21 triliun (USD277 miliar

atau 11% PDB FY2020/21). Stimulus bagi

masyarakat rentan telah disalurkan sejak

awal pandemi untuk menjaga daya beli,

dukungan sektor kesehatan melalui belanja

infrastruktur kesehatan dan penundaan

pajak. Pemerintah juga merilis kebijakan

akomodatif untuk meningkatkan konsumsi

selama festive season, antara lain (i) digital

cash voucher sebagai pengganti Leave Travel

Concession (LTC) bagi pegawai pemerintah

untuk membeli barang non-pangan yang

menjadi objek pajak barang dan jasa (GST)

sebesar 12% atau lebih; dan (ii) pinjaman

tanpa bunga dengan total nilai USD1,36

miliar bagi pegawai pemerintah.19 Pemerintah

juga mengumumkan (i) pemberian pinjaman

tenor 50 tahun senilai USD1,63 miliar kepada

states untuk belanja modal; dan (ii) tambahan

USD3,4 miliar untuk belanja infrastruktur,

keamanan, pengembangan kota, dan industri

barang modal domestik.

19 Berbagai stimulus tersebut harus digunakan sebelum tanggal 31 Maret 2021, sehingga diharapkan dapat mendukung ekonomi dalam jangka pendek, dan tidak berdampak secara material pada sustainabilitas fiskal FY2020/21. Fasilitas LTC dapat diklaim meski tidak melakukan perjalanan.

Page 37: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

25

permintaan dari sejumlah negara mitra

dagang, reformasi struktural dan kebijakan

akomodatif, serta resiliensi aktivitas konsumsi

di kawasan rural. Meski demikian, terdapat

downside risks yang perlu diatasi, antara lain

kasus COVID-19 yang masih tinggi, keketatan

pada sektor keuangan yang belum teratasi,

potensi peningkatan NPL (non-performing

loan) pasca berakhirnya kebijakan moratorium

dan restrukturisasi pada 2021, keterbatasan

ruang kebijakan fiskal dan moneter, dan tensi

geopolitik.24

24 Pada akhir triwulan III 2020, jumlah kasus COVID-19 di India tercatat sebanyak 6,2 juta kasus. Selama Oktober, penambahan jumlah kasus harian dan tingkat kematian turun lebih dari 50% dibanding September 2020, baik di kawasan rural maupun urban. Namun demikian, pada November 2020 jumlah kasus COVID-19 India telah mencapai lebih dari 9 juta kasus dan berpotensi meningkat.

tumbuh negatif sebesar -9,5% yoy dan

berlanjut membaik menjadi 10,1% yoy pada

FY2021/22.22 Senada dengan RBI, pada WEO

Oktober 2020, IMF memperkirakan ekonomi

India terkontraksi sebesar -10,3% yoy

(FY2020/21) dan membaik menjadi 8,8% yoy

(FY2021/22).23

Pemulihan ekonomi India

dihadapkan pada risiko upside dan

downside. Pemulihan ekonomi ditopang

oleh pelonggaran lockdown, perbaikan

22 Sebelum MPM Oktober 2020, RBI terakhir kali merilis outlook PDB pada MPM April 2020. Pada April 2020, RBI memperkirakan ekonomi India pada FY2020/21 akan tumbuh sebesar 5,5% yoy.

23 Pada WEO Juni 2020, ekonomi India FY2020/21 diproyeksikan akan terkontraksi menjadi -4,5% yoy dan FY2021/22 akan tumbuh 6,0% yoy.

FY2019/20 FY2020/21 FY2021/22

Terkini (Okt-20) -10,3 8,8Sebelumnya (Jun-20) -4,5 6Terkini (Nov-20) -9,4 10,2Sebelumnya (Okt-20) -9,7 10,9Terkini (Okt-20) -9,5 10,1Sebelumnya (Apr-20) 5,5 -

WEO IMF

5,3Consensus Forecast

RBI

Tabel 1.6 Outlook PDB India

(% yoy) (% yoy) (% yoy)

Page 38: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

26

guna mengajak masyarakat mengonsumsi

dan mempromosikan produk dalam

negeri agar perusahaan domestik dapat

terus bertahan. Kampanye ini ditengarai

merupakan re-branding dari “Make in

Pemulihan aktivitas industri

India terindikasi menguat tercermin

dari rilis indeks PMI Manufaktur

Oktober 2020. Pasca terkontraksi dalam

pada April 2020 akibat Nationwide

Lockdown (27,4), PMI Manufaktur

membaik gradual dan kembali ke zona

ekspansif pada Agustus 2020 (52,0),

dan berlanjut pada Oktober 2020

(58,9)—tertinggi sejak Januari 2012.

Pertumbuhan output dan new order

pada Oktober 2020 mencatatkan rekor

tertinggi lebih dari dua dekade terakhir,

sementara export sales diperkirakan

meningkat dengan kecepatan yang lebih

tinggi. Sejalan dengan perkembangan

tersebut, employment dan restocking

diperkirakan makin meningkat dan

menopang perbaikan ekonomi pada

beberapa bulan mendatang.

Pemerintah India menjalankan

sejumlah reformasi struktural guna

mendorong akselerasi pertumbuhan

sektor manufaktur. Merespons krisis

COVID-19, PM Modi mencanangkan

gerakan ‘self-reliant’ (“Vocal for Local”)

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.31 Indikator 8-core Industries

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

-100

-80

-60

-40

-20

0

20

40

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 102017 2018 2019 2020

% yoy% yoy

8-Core Ind., rhs

Coal

Fertilizer

Steel

Electricity

Cement

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.32 PMI dan Produksi Industri

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

0

10

20

30

40

50

60

70

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 112017 2018 2019 2020

yoy %Indeks PMI Komposit PMI Manufaktur

PMI Jasa Industrial Production, rhs

Boks

Prospek Sektor Manufaktur dalam Menopang Pemulihan Ekonomi India

Page 39: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

27

India”.25 Gerakan ini didukung dengan

stimulus pemerintah senilai USD266

miliar (setara ±10% PDB) yang antara lain

ditujukan untuk mendukung (i) sektor

konstruksi dan perumahan; (ii) NBFCs, MFIs,

25 Pada 5 September 2014, PM Modi mencanangkan inisiatif “Make in India” dengan tujuan (i) meningkatkan pertumbuhan sektor manufaktur menjadi 12%-14% per tahun; (ii) menciptakan 100 juta lapangan kerja baru pada 2022; dan (iii) meningkatkan kontribusi sektor manufaktur menjadi 25% pada 2025 (dari 16% pada 2014). Gerakan tersebut berhasil meningkatkan tingkat elektrifikasi, inklusi keuangan, dan pembangunan infrastruktur di India, meski demikian untuk tujuan utamanya dalam hal meningkatkan share sektor manufaktur belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.

& HFCs;26 (iii) UMKM; (iv) petani dan buruh

migran. Pemerintah juga menyiapkan

kebijakan untuk meningkatkan

kemudahan bisnis dan memperkuat daya

saing industri manufaktur.

26 NBFCs: Non-banking Financial Companies; MFIs: Microfinance Institution; HFCs: Housing Finance Companies.

No. Kebijakan Tujuan

1 Production Linked Incentive (PLI)

Mengakselerasi industri manufaktur domestik skala besar untuk menyediakan produk-produk substitusi impor dan meningkatkan penetrasi ke pasar global. Industri yang telah memperoleh PLI adalah industri mobile phones dan medical device.

2 Phased Manufacturing Programme

Mendukung self-reliance dengan meningkatkan kapabilitas manufaktur domestik melalui penyediaan proteksi terhadap industri baru. Dukungan PMP telah diumumkan bagi industri mobile phones dan tengah diajukan untuk industri air conditioner.

3 Pengurangan Corporate Tax Rate

Pengurangan base corporate tax rate menjadi 22% (dari 30%) dan 15% (dari 25%) untuk fasilitas manufaktur baru. Pengurangan pajak menciptakan level of playing fields dengan negara peers di Asia.

4 Labour Reforms Amendemen UU Ketenagakerjaan, khususnya fleksibilitas aturan PHK, jaminan sosial, dan keselamatan kerja, yang sering dikeluhkan oleh investor karena terlalu ketat. Sejumlah negara bagian telah lebih dulu menempuh langkah tersebut dari pemerintah pusat.

5 Land Reforms Pembentukan land bank untuk kemudahan identifikasi lahan industri dan menyediakan informasi lebih lengkap terkait kebutuhan logistik.

6 Expanding Infrastructure

Pemerintah meningkatkan alokasi untuk pembangunan infrastruktur dari 4,4% PDB FY2015, menjadi 5,7% PDB FY2019, dan memiliki national infrastructure pipeline dengan total investasi diperkirakan mencapai USD1.350 miliar pada FY2025.

Tabel 1.7 Kebijakan Untuk Mendukung Akselerasi Sektor Manufaktur

Page 40: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

28

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.34 Penjualan Ritel

-120,0

-100,0

-80,0

-60,0

-40,0

-20,0

0,0

20,0

40,0

60,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92016 2017 2018 2019 2020

% yoy Malaysia Filipina Singapura Thailand Vietnam

Perbaikan ekonomi ditopang

oleh relaksasi pembatasan aktivitas

masyarakat yang mendorong perbaikan

konsumsi dari titik terendah pada triwulan

II 2020. Relaksasi pembatasan aktivitas telah

meningkatkan mobilitas dan mengurangi

tingkat pengangguran. Membaiknya jumlah

pengangguran didorong oleh perusahaan

yang kembali beroperasi seiring dengan

relaksasi, sehingga memberikan dampak

positif pada belanja ritel, layanan makanan,

serta penjualan kendaraan. Secara umum,

perbaikan konsumsi terjadi pada seluruh

negara ASEAN-5 meski belum kembali ke

level pra-COVID-19. Rerata konsumsi Vietnam

pada triwulan III 2020 tumbuh mencapai

3,7% yoy, dari -8,5% pada triwulan II

2020. Sementara itu, konsumsi Malaysia,

Filipina, Singapura, dan Thailand mengalami

perbaikan yang lebih moderat serta masih

tumbuh negatif.

Perbaikan aktivitas konsumsi

domestik dan eksternal seiring relaksasi

di berbagai negara meningkatkan sektor

produksi. Penyebaran virus yang relatif

1.2.6 ASEAN-5

Kinerja ekonomi ASEAN-5 pada

triwulan III 2020 mengalami perbaikan

dengan laju yang variatif.27 Vietnam

mencatatkan pertumbuhan yang meningkat

dan merupakan yang tertinggi di ASEAN-5,

dengan pertumbuhan 2,6% yoy (dari 0,4%

pada triwulan II 2020). Perbaikan terutama

didorong oleh ekspor barang elektronik untuk

memenuhi permintaan peralatan elektronik

penunjang work from home. Sementara

pertumbuhan ekonomi empat negara

ASEAN-5 lainnya masih negatif dengan

kontraksi yang menyempit. PDB Malaysia

terkontraksi -2,7%, jauh membaik dari

-17,1% pada triwulan II 2020, PDB Thailand

sebesar -6,4% membaik dari -12,1% pada

triwulan sebelumnya, PDB Singapura

tercatat -5,8% jauh membaik dari -13,3%

pada triwulan II 2020, dan Filipina sebesar

-11,5% membaik dari -16,9% pada triwulan

sebelumnya.

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.33 Pertumbuhan PDB ASEAN-5

-20,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q32018 2019 2020

% yoy Malaysia Filipina Singapura Thailand Vietnam

27 ASEAN-5 pada PEKKI terdiri dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Page 41: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

29

positif (rerata 6,9% yoy dari -7% pada

TW2-20). Vietnam diuntungkan dari

Free Trade Agreement dengan EU dan

konflik perdagangan AS-Tiongkok yang

membuka peluang ekspor Vietnam ke AS.

Penerapan work from home secara luas juga

meningkatkan permintaan ekspor produk

elektronik Vietnam. Sementara ekspor

Malaysia pada triwulan III 2020 naik signifikan

mencapai 4,6% (dari -14,3% pada triwulan II

2020), terutama produk sarung tangan karet

untuk keperluan medis. Malaysia merupakan

pemasok produk sarung tangan karet

medis utama di dunia dengan pangsa pasar

mencapai 67% dari permintaan global.

Konsumsi yang masih di bawah

level pra-COVID-19 menjadikan tekanan

inflasi secara umum masih rendah. Tekanan

inflasi ASEAN-5 secara umum masih di bawah

target, kecuali Filipina, bahkan Malaysia dan

Thailand mengalami deflasi masing-masing

1,4% yoy dan 0,7% pada September 2020.29

Vietnam mengalami disinflasi menjadi 3%

pada September 2020, menurun dari 3,2%

pada Juni 2020, dipengaruhi oleh penurunan

biaya transportasi. Di Singapura, tekanan

harga relatif tidak bergerak 0,0% yoy pada

September (meski sedikit membaik dari

-0,5% pada Juni 2020), sebagai implikasi dari

kenaikan biaya memperoleh Certificate of

Entitlement untuk penggunaan transportasi

pribadi.

29 Malaysia mengalami deflasi -1,4% yoy pada September, diikuti oleh Thailand -0,7%, dan Singapura 0,0%.

terkendali dan kebutuhan untuk memulihkan

perekonomian menjadi pertimbangan

berbagai negara untuk melonggarkan

lockdown, termasuk di ASEAN-5. Pelonggaran

tersebut meningkatkan permintaan domestik

dan eksternal sehingga mendorong aktivitas

produksi ASEAN-5. Produksi industri

Singapura mengalami perbaikan signifikan

sejalan dengan tingginya permintaan barang

elektronik untuk menunjang kegiatan

bekerja atau sekolah di rumah, serta produk

kesehatan (farmasi, teknologi biomedis)

untuk penanganan COVID-19.28 Sementara di

Vietnam, terjadi peningkatan produksi listrik

dan gas untuk pengembangan pembangkit

listrik tenaga angin, tenaga biomassa, dan

tenaga surya.

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.35 Produksi Industri

-50,0

-40,0

-30,0

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 92016 2017 2018 2019 2020

% yoy Malaysia Filipina Singapura Thailand Vietnam

Peningkatan permintaan eksternal

mendorong kegiatan perdagangan

ASEAN-5. Ekspor Vietnam pada triwulan

III 2020 mencatatkan pertumbuhan yang

28 Rerata produksi industri Singapura pada triwulan III 2020 sebesar 11,6% yoy, naik dari -0,6% (triwulan II 2020). Sementara itu, produksi industri Vietnam pada triwulan III 2020 tumbuh 1,4% (dari -2,2% pada triwulan II 2020).

Page 42: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

30

of Singapore (MAS) pada 14 Oktober 2020

juga mempertahankan slope SGD NEER pada

0,0% (netral).

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.36 Suku Bunga Kebijakan

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 8102016 2017 2018 2019 2020

% Malaysia Filipina Thailand Vietnam

Dukungan kebijakan akomodatif

diperkirakan akan membantu proses

pemulihan ekonomi pada 2021, setelah

terkontraksi cukup dalam pada 2020. Meski

diperkirakan membaik pada 2021, mayoritas

negara ASEAN-5 mencatatkan pertumbuhan

ekonomi negatif pada 2020, kecuali Vietnam,

akibat penyebaran virus yang direspons

dengan lockdown ketat pada triwulan II

2020. Thailand dan Singapura mengalami

pelemahan yang cukup dalam terutama

akibat penurunan sektor jasa pariwisata.

Dukungan kebijakan longgar, terkendalinya

penyebaran virus, dan penemuan vaksin

diharapkan dapat memperbaiki prospek

ekonomi 2021. IMF memperkirakan ekonomi

Malaysia dan Filipina berpeluang tumbuh di

atas 7% yoy pada 2021. Arah pemulihan

ASEAN-5 ke depan akan ditentukan oleh

distribusi vaksin, peningkatan mobilitas,

perbaikan ekonomi negara mitra, serta

pemulihan sektor pariwisata.

Tekanan inflasi yang masih rendah

dan ekonomi yang belum sepenuhnya

pulih menjadi pertimbangan pemerintah

mempertahankan kebijakan akomodatif.

Singapura merilis stimulus kelima pada 17

Agustus 2020 senilai SGD8 miliar (1,6% dari

PDB) yang difokuskan pada pekerja residen.

Malaysia juga mengumumkan paket stimulus

“KITA PRIHATIN” pada 23 September 2020

senilai MYR10 miliar, untuk membantu

perusahaan dan tenaga kerja terdampak

COVID-19. Thailand pada 2 September 2020

merilis stimulus senilai THB68,5 miliar untuk

menciptakan lapangan kerja termasuk bagi

fresh graduate. Sementara itu, Filipina pada

11 September 2020 menyuntikkan PHP165,5

miliar untuk mendukung sektor kesehatan

dan membantu bisnis yang terdampak

COVID-19.

Bank sentral juga melanjutkan

kebijakan akomodatif dengan

menurunkan atau mempertahankan suku

bunga kebijakan. Pada triwulan III 2020,

Bank Negara Malaysia menurunkan suku

bunga sebesar 25 bps menjadi 1,75% (Juli

2020) dan State Bank of Vietnam sebesar 50

bps menjadi 4,0% (Oktober 2020). Sementara

itu, kebijakan mempertahankan suku bunga

ditempuh oleh The Bangko Sentral ng Pilipinas

(BSP) sebesar 2,25% dan Bank of Thailand

(BOT) sebesar 0,50%30. Monetary Authority

30 Selain mempertahankan suku bunga, BoT menerapkan kebijakan untuk menahan apresiasi baht akibat maraknya aliran modal masuk dengan mengizinkan residen untuk mendepositokan dan transfer valas, mendorong investasi pada SSB asing, dan mewajibkan investor obligasi (residen dan non-residen) untuk melakukan pendaftaran.

Page 43: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

31

triwulan II 2020).31 Optimisme investor antara

lain dipengaruhi oleh (i) rebound indikator

ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan

31 S&P500 merupakan acuan saham global. Nasdaq diuntungkan oleh bobot saham teknologi yang besar, yang naik tajam akibat penerapan work from home.

1.3 Perkembangan Pasar Keuangan dan

Komoditas Global

1.3.1 Pasar Saham

Saham global melanjutkan kinerja

positif pada triwulan III 2020, didorong

optimisme investor akan pemulihan

ekonomi yang ditopang oleh stimulus

kebijakan ekstra akomodatif dan

relaksasi pembatasan sosial. Indeks saham

negara maju (MSCI World) dan indeks saham

negara berkembang (MSCI EMs) secara

umum menguat setelah terkoreksi dalam

pada pertengahan Maret 2020. Mayoritas

bursa saham mengalami rally tajam pada akhir

Maret hingga akhir Agustus, dan beberapa

bursa berhasil kembali ke level pra-pandemi.

Namun di akhir September, saham sedikit

terkoreksi karena kekawatiran lonjakan kasus

COVID-19.

Bursa saham AS kembali memimpin

rally pada triwulan III 2020, terutama

didukung indikasi pemulihan ekonomi

dan kebijakan moneter yang longgar,

serta diuntungkan oleh performa saham

sektor IT. Indeks S&P 500 naik 8,5% ptp dan

Nasdaq kembali naik tajam 11% ptp (setelah

menembus titik tertinggi dalam sejarah pada

2020 2021 2020 2021 2020 2021 2020 2021Malaysia 4,3 -4,5 - -3,5 - -5,5 5,5 - 8,0 -6,3 6,7 -6,0 7,8Filipina 6,0 -5,5 - -7,0 - -9,0 6,5 - 7,5 -8,0 7,6 -8,3 7,4Singapura 0,7 -6,5 - -6,0 4,0 - 6,0 -5,0 - -7,0 - -6,2 5,4 -6,0 5,0Thailand 2,4 -7,7 4,5 -7,8 3,6 -7,9 4,1 -7,1 4,0Vietnam 7,0 2,0-2,5 6,5 - - 2,4 7,5 1,6 6,7Sumber: Otoritas, Consensus Forecast Oktober 2020, IMF World Economic Outlook Oktober 2020

% yoy

NegaraRealisasi

2019

Outlook PDBPemerintah Bank Sentral Consensus Forecast IMF

Tabel 1.8 PDB Outlook ASEAN-5

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.37 Indeks Harga Saham Global

750

850

950

1050

1150

1250

1350

1500

1700

1900

2100

2300

2500

2700

Jan-

18

Apr

-18

Jul-1

8

Oct

-18

Jan-

19

Apr

-19

Jul-1

9

Oct

-19

Jan-

20

Apr

-20

Jul-2

0

IndeksIndeks MSCI World MSCI Emerging Markets, rhs

Grafik 1.38 PerubahanIndeks Saham (TW3-20 vs TW2-20)

Sumber: Bloomberg

-8 -4 0 4 8 12

DJIAS&P 500Nasdaq

Stoxx 50FTSE

NikkeiHang Seng

KOSPIIHSG

SETKLCI

PCOMPSTI

SENSEXIBOV

%Point to Point (ptp)

Page 44: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

32

ketidakpastian pasar keuangan yang mulai

mereda.

1.3.2 Pasar Obligasi

Kinerja obligasi pemerintah AEs

bervariasi dengan kecenderungan stabil

pada triwulan III 2020, tercermin dari

rentang pergerakan yield yang relatif

sempit.35 Yield obligasi AS naik tipis sebesar 3

bps menjadi 0,68% dipicu oleh minat investor

yang beralih pada aset berisiko (saham dan

obligasi korporasi dengan yield lebih tinggi).36

Yield UST yang cenderung stabil juga

dipengaruhi oleh perubahan target inflasi the

Fed menjadi average inflation targeting, yang

mengindikasikan bahwa FFR berpotensi tetap

rendah dalam beberapa tahun mendatang.

Sementara itu, yield obligasi Jerman turun

tipis 7 bps ke -0,52%, terpengaruh sentimen

positif rencana pandemic recovery fund senilai

EUR750 miliar bagi member states. Investor

Eropa juga cenderung risk averse dan mencari

safe haven asset pada obligasi pemerintah,

seiring lonjakan second wave COVID yang

memicu pemberlakuan kembali pembatasan

sosial. Di Jepang, yield obligasi sovereign

menurun tipis 1 bps menjadi 0,01%, sebagai

respons langkah BOJ melanjutkan kebijakan

moneter ultra-akomodatif.

35 Obligasi yang menjadi benchmark adalah tenor 10 tahun.

36 Obligasi AEs non-AS memiliki share 40,3% dari global, diikuti AS (37,2%) dan EMs (22,5%)

(terutama ketenagakerjaan dan produksi);

(ii) stimulus fiskal dan indikasi the Fed yang

masih akan mempertahankan FFR pada level

rendah32; dan (iii) optimisme atas keberhasilan

vaksin.33 Indeks Nikkei (Jepang) juga menguat

4%, seiring transisi pergantian PM dari Shinzo

Abe kepada Yoshihide Suga yang menjamin

kontinuitas kebijakan.

Indeks saham sejumlah EMs turut

menguat seperti pada bursa Korea,

Tiongkok dan Indonesia. Penguatan

tersebut antara lain didukung oleh dampak

lanjutan kebijakan akomodatif, keberhasilan

upaya meredam penyebaran COVID-19, serta

penguatan nilai tukar terhadap USD dan

perbaikan harga komoditas. Investor asing

melanjutkan net beli senilai USD16 miliar

pada triwulan III 2020 (sama dengan triwulan

II 2020).34 KOSPI (Korsel) naik 10,4%,

didorong peningkatan saham perusahaan

manufaktur perangkat teknologi, seiring

peningkatan permintaan semi konduktor

untuk mendukung kegiatan work from home.

Kinerja pasar saham domestik (IHSG) juga

sempat mengalami perkembangan positif

(naik 1,7% mtm) pada Agustus, sejalan

dengan penguatan kinerja saham berbagai

negara. Namun pada September, IHSG

tertekan dipicu oleh sentimen ketidakpastian

peningkatan kasus COVID-19 dan tertahannya

peningkatan mobilitas. Memasuki Oktober,

kinerja pasar saham mulai membaik didorong

32 Sejalan dengan keputusan penerapan kebijakan average inflation targeting sebesar 2%.

33 Terdapat sekitar 11 kandidat vaksin yang berada pada tahap final di AS dan Eropa pada akhir September.

34 Sumber: IIF Capital Flows Tracker Oktober 2020

Page 45: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

33

seiring rencana untuk menghabiskan kuota

penerbitan local government special bonds

2020 pada Oktober 2020.

1.3.3 Pasar Valuta Asing

Nilai tukar Advanced Economies

(AEs) dan Emerging Market Economies

(EMs) pada triwulan III 2020 mengalami

penguatan terhadap USD akibat aksi sell

off investor dari mata uang USD. Investor

mengkhawatirkan peningkatan kasus

COVID-19 di AS, di tengah pembahasan

kelanjutan stimulus Coronavirus Aid, Relief,

and Economy Security Act (CARES Act) yang

mengalami kebuntuan. Kondisi tersebut

menyebabkan indeks DXY melemah tajam

(-0.89%) pada 18 Agt-20 ke level 92,27, dan

mendorong apresiasi nilai tukar non-USD.

Nilai tukar AEs bergerak apresiatif

terhadap USD, melanjutkan tren triwulan

sebelumnya. EUR menguat didorong oleh

aksi sell-off investor dari USD, dan rilis data

PMI Kawasan Euro pada September yang

lebih baik dari ekspektasi pasar. Nilai tukar

GBP juga terapresiasi dipengaruhi pernyataan

Gubernur Bank of England bahwa suku

bunga negatif belum akan diterapkan dalam

waktu dekat, room kebijakan moneter

yang memadai, dan PDB triwulan III 2020

yang lebih baik dari perkiraan. Sementara

penguatan JPY turut dipengaruhi oleh

sentimen positif terpilihnya PM Yoshihide

Suga yang menjamin kontinuitas kebijakan

pemerintahan sebelumnya.

Kinerja obligasi EMs juga

bervariasi, terutama dipengaruhi faktor

idiosinkratik masing-masing negara.

Secara umum, investor non-residen masih

berminat pada obligasi pemerintah EMs karena

yield yang relatif lebih tinggi dibandingkan

yield bond AEs. Hal tersebut mendorong

net inflow ke EMs senilai USD16,5 miliar

pada triwulan III 2020 (dari USD52,3 miliar).

Inflow ke EMs dan kebijakan penurunan

suku bunga oleh Bank Negara Malaysia—

sebagai respons dari kontraksi ekonomi dan

risiko second wave—menurunkan yield bond

Malaysia sebesar 21 bps menjadi 2,7%.

Obligasi Indonesia juga mencatatkan kinerja

positif dengan yield yang menurun menjadi

6,9% pada akhir September, sejalan dengan

tekanan pada pasar keuangan domestik yang

mulai mereda.37 Namun, kinerja berbeda

terjadi pada yield obligasi Tiongkok yang

naik 30 bps menjadi 3,1%. Hal tersebut

dipengaruhi oleh peningkatan suplai obligasi,

implikasi dari penerbitan obligasi Pemda,

37 Pada akhir triwulan II 2020, yield obligasi Indonesia sebesar 7,2%.

Grafik 1.39 Perubahan Yield ObligasiPemerintah 10-Tahun (TW3-20 vs TW2-20)

Sumber: Bloomberg

-25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20

AS

Jerman

Perancis

Inggris

Jepang

Korea

Indonesia

Malaysia

Filipina

Singapura

Thailand

India

bpsPoint to Point (ptp)

Page 46: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

34

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.40 Nilai Tukar Negara Maju

70,0

75,0

80,0

85,0

70,0

75,0

80,0

85,0

90,0

95,0

Jan-

18Fe

b-18

Mar

-18

Apr

-18

May

-18

Jun-

18Ju

l-18

Aug

-18

Sep-

18O

ct-1

8N

ov-1

8D

ec-1

8Ja

n-19

Feb-

19M

ar-1

9A

pr-1

9M

ay-1

9Ju

n-19

Jul-1

9A

ug-1

9Se

p-19

Oct

-19

Nov

-19

Dec

-19

Jan-

20Fe

b-20

Mar

-20

Apr

-20

May

-20

Jun-

20Ju

l-20

Aug

-20

Sep-

20

IndeksJan 2013=100

IndeksJan 2013=100

TW.III-20

EUR, lhs GBP, rhs JPY, rhs

Apresiasi

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.41 Nilai TukarNegara Berkembang

85,0

87,0

89,0

91,0

93,0

95,0

97,0

99,0

101,0

103,0

105,0

55,0

60,0

65,0

70,0

75,0

80,0

85,0

Jan-

19

Feb-

19M

ar-1

9

Apr

-19

May

-19

Jun-

19Ju

l-19

Aug

-19

Sep-

19O

ct-1

9

Nov

-19

Dec

-19

Jan-

20

Feb-

20M

ar-2

0

Apr

-20

May

-20

Jun-

20Ju

l-20

Aug

-20

Sep-

20

IndeksJan 2013=100

IndeksJan 2013=100 INR IDR CNY-rhs THB-rhs

Apresiasi

TW.III- 20

1.3.4 Pasar Komoditas

Perbaikan ekonomi dan mobilitas

yang terjadi pada triwulan III 2020

meningkatkan permintaan dan harga

komoditas. Harga minyak meningkat

dipengaruhi kenaikan permintaan pasca

reopening ekonomi di tengah terjadi

penurunan suplai akibat berlanjutnya

pengurangan produksi minyak oleh OPEC+.

Secara triwulanan, rerata harga minyak WTI

pada triwulan III 2020 naik 46,2% dan harga

minyak Brent naik 35,8%. Namun demikian,

Mata uang EM juga menguat

terhadap USD pada triwulan III 2020.

Penguatan CNY dipengaruhi oleh sentimen

positif pelaku pasar terhadap rilis data

PMI Manufaktur dan Jasa Tiongkok pada

September yang makin membaik, dan

mengindikasikan berlanjutnya pemulihan

ekonomi Tiongkok pada 2020. Penguatan

juga dialami oleh mata uang Rupee India (INR),

dilatarbelakangi oleh sentimen positif pelaku

pasar terhadap penjualan bulanan produsen

mobil terbesar India, Maruti Suzuki India Ltd,

yang naik cukup signifikan pada September

2020 dan mengindikasikan rebound industri

otomotif India.

Nilai tukar Rupiah bergerak

menguat terhadap USD. Secara rerata,

IDR terapresiasi 1,05% dibandingkan

triwulan II 2020. Penguatan IDR didukung

oleh aliran modal asing ke pasar keuangan

domestik yang kembali masuk seiring

kenaikan likuiditas global dan keyakinan

investor terhadap prospek perekonomian

Indonesia yang tetap terjaga. Dengan

perkembangan tersebut, penguatan nilai

tukar Rupiah berpotensi berlanjut karena

secara fundamental masih  undervalued.

Dukungan dari defisit transaksi berjalan yang

rendah, inflasi yang rendah dan terkendali,

daya tarik aset keuangan domestik yang

tinggi, premi risiko Indonesia yang menurun,

serta likuiditas global yang besar, menjadi

faktor pendorong potensi penguatan Rupiah

di tengah ketidakpastian pasar keuangan.

Page 47: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

35

Peningkatan harga juga terjadi

pada komoditas logam. Peningkatan

harga logam sejalan dengan demand yang

perlahan pulih, ditopang pembangunan

infrastruktur Tiongkok. Harga tembaga

meningkat sebesar 21,2% qtq atau 10,9%

ptp didorong oleh perbaikan permintaan di

Tiongkok dan gangguan pasokan di negara

produsen tembaga akibat COVID-19. Harga

nikel meningkat (16,3% qtq atau 13,4%

ptp) didorong oleh permintaan stainless

steel yang tinggi di Tiongkok. Harga emas

masih terus meningkat (11,5% qtq atau

5,9% ptp) dipengaruhi oleh pembelian aset

safe-haven untuk memitigasi risiko di tengah

ketidakpastian yang tinggi.

Sejalan dengan logam, harga

komoditas pertanian juga meningkat.

Komoditas jagung, gandum, beras, dan

kedelai mengalami peningkatan harga

pada triwulan III 2020. Peningkatan harga

jagung (2,7% qtq) dan beras (1,2% qtq)

disebabkan oleh meningkatnya permintaan

dan terbatasnya suplai akibat cuaca yang

tidak kondusif. Sementara itu, peningkatan

harga gandum (1,1% qtq) dan kedelai

(8,4% qtq) lebih dipengaruhi oleh gangguan

supply akibat faktor cuaca dan meningkatnya

permintaan terutama untuk produksi oilseed.

Harga komoditas perkebunan

juga meningkat pada triwulan III 2020.

Komoditas CPO, kopi, dan kakao mengalami

peningkatan harga pada triwulan III 2020.

Peningkatan harga CPO (22,0% qtq)

didorong oleh kenaikan permintaan Tiongkok

dan penurunan suplai soybean oil—sebagai

dibandingkan penutupan pada akhir triwulan

II 2020, kenaikan harga minyak tidak terlalu

signifikan yaitu masing-masing 2,4% (WTI)

dan 0,1% (Brent).38 Hal tersebut dipengaruhi

oleh penurunan harga pada September 2020

seiring kenaikan suplai dan tertahannya

permintaan AS akibat aktivitas transportasi

darat yang termoderasi seiring kenaikan

kasus COVID-19 di AS.39

Sumber: World Bank

Gra�k 1.42 Indeks Harga Komoditas

253035404550556065707580859095

100

Okt

-18

Nov

-18

Des

-18

Jan-

19Fe

b-19

Mar

-19

Apr

-19

Mei

-19

Jun-

19Ju

l-19

Agu

-19

Sep-

19O

kt-1

9N

ov-1

9D

es-1

9Ja

n-20

Feb-

20M

ar-2

0A

pr-2

0M

ei-2

0Ju

n-20

Jul-2

0A

gu-2

0Se

p-20

US$, 2010=100

Energi

Agrikultur

Logam

TW 3

Ket.: Data per September 2020

Sumber: Bloomberg

Gra�k 1.43 Harga Minyak

-40

-20

0

20

40

60

80

Jan-

18Fe

b-18

Mar

-18

Apr

-18

May

-18

Jun-

18Ju

l-18

Aug

-18

Sep-

18O

ct-1

8N

ov-1

8D

ec-1

8Ja

n-19

Feb-

19M

ar-1

9A

pr-1

9M

ay-1

9Ju

n-19

Jul-1

9A

ug-1

9Se

p-19

Oct

-19

Nov

-19

Dec

-19

Jan-

20Fe

b-20

Mar

-20

Apr

-20

May

-20

Jun-

20Ju

l-20

Aug

-20

Sep-

20

USD/barrel

TW 3

WTI Brent

38 Minyak WTI pada akhir triwulan III 2020 diperdagangkan dengan harga USD40,22 per barel (dari USD39,27 pada 30 Juni 2020). Sementara itu, harga minyak Brent diperdagangkan pada harga USD40,95 per barel (dari USD40,89 pada 30 Juni 2020).

39 Suplai minyak pada September 2020 meningkat didorong kenaikan produksi minyak oleh UAE dan Libya, indikasi compliance rate OPEC+ menurun).

Page 48: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

36

Grafik 1.44 PerubahanHarga Komoditas TW3-20 vs TW2-20

Sumber: Bloomberg

-50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 60

Oil Price - BrentOil Price - WTI

CoalGold

AlumuniumCopper

ZincNickel

LeadTin

CornWheat

SoybeanRice

Palm OilCoffeeCocoa

%

Rata-rata

Point to Point

substitusi CPO—dari Amerika Selatan akibat

cuaca buruk dan labor shortage karena

COVID-19. Sementara, kenaikan harga kopi

(6,0% qtq) didorong oleh meningkatnya

permintaan dan kekhawatiran gangguan

suplai akibat cuaca buruk. Harga kakao juga

tercatat meningkat (5,7% qtq) didorong oleh

pulihnya permintaan.

TW3-20 TW2-20 TW3-20 TW2-20Batu Bara USD/metric ton 52 55 59 52Emas USD/ounce 1.911 1.714 1.886 1.781Alumunium USD/ton 1.743 1.529 1.765 1.620Tembaga USD/ton 6.516 5.375 6.672 6.015Zinc USD/ton 2.357 1.974 2.403 2.048Nikel USD/ton 14.305 12.298 14.517 12.805Timbal USD/ton 1.895 1.696 1.825 1.774Timah USD/ton 17.677 15.617 17.494 16.722Jagung USD/bushel 348 339 379 351Gandum USD/bushel 535 529 578 499Kedelai USD/bushel 936 863 1.027 885Beras USD/kuintal 12 12 13 12Kelapa Sawit MYR/ton 2.774 2.274 2.921 2.398Kopi USD/pound 116 109 111 103Kakao USD/ton 2.413 2.283 2.527 2.169

Komoditas SatuanRata-Rata Harga Last Price

Tabel 1.9 Perubahan Harga Komoditas Triwulan III 2020

Sumber: Bloomberg

Page 49: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 2 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

37

Respons kebijakan berskala besar (extraordinary) di berbagai bidang, khususnya bidang

moneter, fiskal, keuangan, dan kesehatan, yang ditempuh oleh berbagai negara di dunia

telah mencegah terjadinya kontraksi perekonomian yang lebih dalam dan mulai mendorong

pemulihan ekonomi global. Fora kerja sama internasional memandang positif dilanjutkannya

respons kebijakan berskala besar dengan prioritas dan sasaran yang disesuaikan kebutuhan dan

perkembangan ekonomi di masing-masing negara. Meskipun demikian, prospek pertumbuhan

perekonomian global juga masih dibayangi oleh berbagai risiko sebagai dampak pandemi

COVID-19. Pada berbagai forum multilateral, Indonesia mengomunikasikan perkembangan

ekonomi dan respons kebijakan yang telah ditempuh untuk mengatasi dampak pandemi

COVID-19.

Forum kerja sama internasional menyatakan komitmen untuk melanjutkan dukungan

kebijakan dalam menghadapi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19. Untuk mendukung

pemulihan ekonomi, berbagai negara terus memperkuat koordinasi dan kerja sama internasional

pada sektor keuangan, ekonomi dan keuangan syariah, ekonomi dan keuangan digital, serta

perdagangan dan investasi. Pemulihan tersebut juga didukung dengan penguatan resiliensi

sistem keuangan global, antara lain melalui inisiatif penundaan pembayaran utang oleh negara

miskin (debt service suspension initiative), penguatan jaring pengaman keuangan internasional,

penggunaan mata uang lokal, dan mitigasi risiko siber.

Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

BAB

2

Page 50: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

38

respons kebijakan yang dibutuhkan. Hal

tersebut dilakukan dengan memerhatikan

kondisi masing-masing negara G20 yang

beragam dalam tahapan pandemi dan

penanganannya. Pada pertemuan tersebut,

G20 menyepakati pengkinian G20 Action

Plan Oktober 2020 yang mencakup: (i)

komitmen G20 untuk terus mendukung

stabilitas ekonomi dan keuangan global

melalui kebijakan fiskal dan moneter, (ii)

perbedaan dampak dan spillover yang dialami

oleh negara G20 akibat pandemi COVID-19,

(iii) reformasi dan realokasi struktural,

termasuk memberikan dukungan kepada

sektor yang paling terdampak krisis COVID-19

agar dapat melakukan transisi ke sektor yang

masih dapat berkembang, (iv) menghindari

penarikan stimulus terlalu dini karena dapat

menghambat pemulihan ekonomi, (v)

pandemi COVID-19 merupakan momentum

yang tepat untuk mengakselerasi digitalisasi

dan melakukan reformasi struktural, serta (vi)

pentingnya perdagangan yang terbuka dan

adil untuk mendorong pertumbuhan.

Pada forum BIS, para gubernur

bank sentral anggota melakukan

pembahasan mengenai dampak

pandemi COVID-19 terhadap kondisi

perekonomian. Topik yang dibahas antara

lain upaya menghadapi tantangan insolvensi

dan kenaikan pengangguran, serta respons

kebijakan dan tantangan jangka menengah

bagi negara berkembang di tengah pandemi

COVID-19.1 Fokus pembahasan terutama

1 Pembahasan dilaksanakan dalam rangkaian pertemuan BIS Bimonthly September 2020.

2.1. Kerja Sama untuk Memperkuat

Pertumbuhan Ekonomi

IMF memandang positif

dilanjutkannya respons kebijakan

berskala besar (extraordinary) dengan

prioritas dan sasaran yang disesuaikan

dengan kebutuhan dan perkembangan

ekonomi di masing-masing negara. Dalam

jangka pendek, kebijakan perlu diprioritaskan

pada upaya untuk memastikan ketersediaan

sumber daya yang memadai bagi layanan

kesehatan, meningkatkan kepercayaan pasar,

mengatasi dampak krisis terhadap lapangan

kerja, serta mendorong pertumbuhan

ekonomi. Dalam jangka menengah,

dukungan kebijakan perlu dilakukan secara

lebih terarah dan diprioritaskan untuk

memulihkan produktivitas dan mendorong

reformasi struktural guna meningkatkan

kapasitas perekonomian yang menyusut

akibat pandemi COVID-19. Selain itu, IMF

juga menekankan pentingnya kerja sama

multilateral dan memperkuat upaya bersama

memerangi krisis kesehatan dan ekonomi,

khususnya penyediaan dukungan bagi negara

termiskin.

Forum kerja sama multilateral

berkomitmen untuk melanjutkan

dukungan kebijakan dalam menghadapi

dampak ekonomi dari pandemi COVID-19

dan mempererat kerja sama internasional.

Pertemuan G20 Finance Minister and Central

Bank Governors (FMCBG) 14 Oktober 2020

melanjutkan pembahasan G20 Action Plan

untuk mengetahui perkembangan dan

dinamika pandemi COVID-19 serta prioritas

Page 51: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 2 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

39

normal dengan mengakselerasi transformasi

digital, mengembangkan usaha, dan

meningkatkan kesempatan untuk mempererat

kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha.

Penyiapan strategi guna

meningkatkan inklusi keuangan syariah

juga menjadi topik pembahasan. Dalam

rangka memperkuat upaya peningkatan inklusi

keuangan, Bank Indonesia menggarisbawahi

pentingnya strategi nasional ekonomi dan

keuangan inklusif, untuk memastikan

inklusi keuangan yang berkelanjutan melalui

pemberdayaan ekonomi. Bank Indonesia

juga menyampaikan peluang pengembangan

industri halal (yaitu pada sektor pertanian,

makanan dan fashion, energi terbarukan,

dan pariwisata) yang dilakukan melalui

pendekatan rantai nilai halal (halal value

chain). Lebih lanjut, Islamic Development

Bank (IsDB) menyampaikan pentingnya

peran keuangan syariah sebagai sumber

pembiayaan untuk pemulihan ekonomi ke

depan, serta pentingnya peran Multilateral

Development Banks (MDBs), terutama IsDB,

dalam mendorong penggunaan instrumen

keuangan syariah. Dalam hal ini, dicontohkan

penerbitan Green Sukuk oleh IsDB telah

berhasil menarik minat investasi hingga EUR1

miliar dan Sustainable Sukuk yang dapat

dimanfaatkan untuk mendorong pemulihan

ekonomi yang berkelanjutan pascapandemi

COVID-19.

Dukungan terhadap upaya

pemulihan ekonomi global juga

disampaikan dalam berbagai forum kerja

sama regional. Pada pertemuan tingkat

pada outlook tingkat kebangkrutan dan

pengangguran (termasuk sektor-sektor

yang terdampak), efektivitas mekanisme

alokasi sumber daya, proses restrukturisasi

kebangkrutan, dan ketahanan sistem

perbankan untuk mendukung proses alokasi

sumber daya. Gubernur juga membahas

mengenai trade-off antara kebijakan moneter,

fiskal, dan makro prudensial untuk mengatasi

insolvensi dan pengangguran. Selain itu,

juga didiskusikan tantangan yang dihadapi

oleh negara berkembang, baik dalam jangka

menengah maupun panjang. Pembahasan

terbagi dalam dua topik utama yakni (i)

evaluasi dampak ekonomi akibat pandemi

dan kebijakan untuk mengatasinya; serta (ii)

tantangan spesifik terkait karakteristik negara

berkembang dan perubahan struktural jangka

menengah akibat pandemi.

Forum kerja sama multileral

juga membahas peran ekonomi dan

keuangan syariah untuk mendukung

pemulihan ekonomi global. Pandemi

COVID-19 memberikan peluang bagi

pengembangan sektor ekonomi potensial,

seiring dengan reformasi struktural yang

dijalankan pemerintah untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi. Reformasi struktural

tersebut salah satunya ditempuh melalui

penguatan pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah. Untuk memanfaatkan

peluang tersebut, pada pertemuan bank

sentral negara-negara OIC 7 Oktober 2020,

BI menyampaikan pandangan mengenai

pentingnya ekonomi dan keuangan syariah

untuk beradaptasi terhadap kondisi new

Page 52: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

40

terus melakukan sharing experiences,

best practices, serta mendorong kerja

sama multilateral yang terkoordinasi

untuk memastikan pemulihan ekonomi

yang kuat dan berkelanjutan.

ii. Peran digitalisasi;

APEC economies menyambut

baik inisiatif Malaysia sebagai Ketua

APEC 2020 dalam mempromosikan

ekonomi digital, yang diharapkan dapat

mendukung pemulihan ekonomi akibat

pandemi COVID-19. APEC economies

berkomitmen untuk memperkuat agenda

digital APEC, dengan memanfaatkan

perkembangan teknologi baru di sektor

jasa keuangan. APEC economies juga

menyadari pentingnya kerangka kerja

perlindungan konsumen jasa keuangan

yang kuat, konektivitas data lintas batas,

strategi dalam pendidikan dan literasi

keuangan, serta mekanisme insentif

dalam inklusi keuangan. Sejalan dengan

itu, APEC economies juga mendukung

penyelesaian APEC Internet and Digital

Economy Road Map pada 2021.

iii. Penguatan kerja sama antar-anggota

APEC economies akan melanjutkan

upaya Disaster Risk Financing and

Insurance (DRFI) dalam mengeksplorasi

sumber dan skema yang dapat

digunakan dalam menghadapi bencana

alam. APEC economies juga memandang

penting upaya untuk menjaga pasar

tetap terbuka dan bekerja sama untuk

memastikan lingkungan perdagangan

Gubernur Bank Sentral EMEAP Agustus

2020, para gubernur menyampaikan bahwa

berbagai respons kebijakan yang ditempuh

oleh bank sentral di kawasan telah membantu

menahan pelemahan ekonomi dan tekanan

pasar keuangan yang disebabkan oleh

pandemi COVID-19. Komunikasi yang

proaktif antara bank sentral dengan berbagai

otoritas, masyarakat dan pelaku industri juga

telah membantu kelancaran implementasi

kebijakan bank sentral. Lebih lanjut,

Gubernur Bank Sentral EMEAP bertukar

pandangan mengenai tantangan kebijakan

dalam menciptakan keseimbangan antara

dukungan pemulihan ekonomi dengan upaya

memitigasi risiko moral hazard, sekaligus

menjaga resiliensi sektor perbankan. Para

gubernur juga memandang penting untuk

terus mewaspadai potensi aliran modal keluar

dan tekanan likuiditas di pasar keuangan.

Selanjutnya, pada pertemuan APEC Virtual

Finance Minister Meeting (AVFMM) September

2020, negara anggota juga menyampaikan

pandangan terkait perkembangan pemulihan

ekonomi global. Dalam pertemuan tersebut

dibahas sejumlah isu utama, antara lain:

i. Dampak, respons kebijakan, dan upaya

pemulihan ekonomi;

APEC economies mendukung

langkah stimulus pemulihan ekonomi

yang ditopang dengan pengelolaan

utang publik yang sustainable, sehingga

dapat menghasilkan pertumbuhan

ekonomi yang kuat serta mampu

menghadapi tantangan dari pandemi

COVID-19. APEC economies juga akan

Page 53: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 2 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

41

kawasan yang efektif dan komponen

penting dari jaring pengaman keuangan

global;

iii. Mendorong perdagangan dan investasi

sebagai mesin pertumbuhan ekonomi

dan pembangunan kawasan. Gubernur

dan Menteri Keuangan ASEAN mencatat

telah terdapat langkah positif untuk

mendorong perdagangan dan investasi

di kawasan yang antara lain ditandai

dengan berdirinya dua bank Malaysia

sebagai Qualified ASEAN Banks (QABs)

di Indonesia;

iv. Mendukung inisiatif terkait penggunaan

mata uang lokal (local currency

settlement) dalam penyelesaian

perdagangan intra-ASEAN, investasi

langsung dan kegiatan serupa lainnya

seperti income and transfer. Gubernur

Bank Sentral dan Menteri Keuangan

ASEAN memandang bahwa inisiatif ini

dapat meningkatkan resiliensi ekonomi

dan sistem keuangan kawasan;

v. Mendorong digitalisasi dalam sektor

keuangan, termasuk perbankan

digital dan mengeksplorasi manfaat

Central Bank Digital Currency (CBDC),

sebagai salah satu katalisator untuk

pemulihan dan pertumbuhan ekonomi

pascapandemi;

vi. Mendukung upaya untuk memajukan

agenda keuangan berkelanjutan

(sustainable financing) secara kohesif di

seluruh bidang, baik perbankan, pasar

modal, maupun asuransi; dan

dan investasi yang free, fair, non-

discriminatory, transparent, predictable

and stable, terutama selama periode

yang penuh ketidakpastian.

Komitmen untuk memperkuat

pertumbuhan ekonomi, serta mendorong

stabilitas dan integrasi keuangan juga

menjadi pandangan utama Gubernur

Bank Sentral dan Menteri Keuangan di

kawasan ASEAN. Terdapat tujuh komitmen

utama yang disepakati pada pertemuan

tahunan tingkat Gubernur Bank Sentral dan

Menteri Keuangan ASEAN (AFMGM) ke-5

pada 2 Oktober 2020, yaitu sebagai berikut:

i. Menegaskan komitmen memitigasi

dampak COVID-19 dan mendorong

pemulihan ekonomi. Gubernur

dan Menteri Keuangan ASEAN

sepakat bahwa respons kebijakan

yang bersifat extraordinary dalam

bentuk kebijakan fiskal, moneter dan

dukungan pembiayaan untuk sektor

riil dan keuangan merupakan kunci

untuk mengatasi dampak pandemi

dan memulihkan ekonomi. Selain

itu, solidaritas dan kerja sama adalah

kunci bagi ASEAN untuk memulihkan

pertumbuhan ekonomi di kawasan;

ii. Memperkuat kerja sama dengan

ASEAN+3 Macroeconomic Research

Office (AMRO) dalam surveilans

ekonomi dan keuangan di kawasan,

serta mendukung kesiapan Chiang Mai

Initiative Multilateralisation (CMIM)

sebagai jaring pengaman keuangan

Page 54: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

42

RCEP menyatukan perekonomian kawasan

sebesar USD24,7 triliun atau 30,2% PDB

dunia (2019), lebih besar dari North America

Free Trade Agreement/NAFTA (28,4%)

dan EU-27 (18,2%). Sementara, investasi

langsung yang masuk ke kawasan RCEP (FDI

inflow) mencapai USD379,9 miliar (29,8%),

serta meliputi total populasi negara anggota

yang mencapai 30,2% populasi dunia. Selain

melalui kerja sama RCEP, Indonesia juga

berupaya mendorong peningkatan kerja sama

perdagangan dan investasi melalui berbagai

kegiatan promosi di luar negeri (lihat Boks

Sinergi Promosi Investasi dan Perdagangan

Berbasis Digital).

2.2. Kerja Sama untuk Memperkuat

Resiliensi Sektor Keuangan

Forum multilateral menegaskan

kembali komitmen untuk memperkuat

resiliensi global, melalui Debt Service

Suspension Initiative (DSSI).2 Pada

pertemuan G20 FMCBG 14 Oktober 2020,

negara G20 telah menyepakati perpanjangan

DSSI sampai dengan Juni 2021, dan dapat

diperpanjang hingga akhir 2021 dengan

didahului evaluasi pada Spring Meeting

2021. Lebih lanjut, pada pertemuan G20

Extraordinary FMCBG 13 November 2020,

seluruh negara G20 telah menyepakati

prinsip dan publikasi Common Framework

of COVID-19 debt treatments (Common

2 Debt Service Suspension Initiative (DSSI) merupakan inisiatif penangguhan waktu pembayaran utang bagi negara-negara termiskin/rentan

vii. Mendukung upaya pemanfaatan

teknologi keuangan untuk meningkatkan

inklusi keuangan dan sistem pembayaran

di kawasan. Gubernur Bank Sentral dan

Menteri Keuangan ASEAN juga sepakat

untuk meningkatkan kerja sama yang

lebih erat dalam berbagi informasi terkait

risiko siber.

Dalam pertemuan yang mengangkat

tema “Cohesive and Responsive ASEAN”

tersebut, Gubernur Bank Sentral dan Menteri

Keuangan ASEAN menggarisbawahi tiga

pilar utama untuk mendorong stabilitas

dan integrasi keuangan di kawasan ASEAN,

serta memperkuat pertumbuhan ekonomi

di tengah tantangan pandemi COVID-19,

yaitu konektivitas, sustainabilitas, dan

responsiveness dari ASEAN. Ke depan,

Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan

ASEAN akan terus memperkuat kerja sama

keuangan regional untuk mencapai kawasan

ASEAN yang semakin maju, resilien dan

terintegrasi.

Dalam upaya meningkatkan kerja

sama di bidang perdagangan, telah

ditandatangani Regional Comprehensive

Economic Partnership (RCEP). Kerja sama

yang ditandatangani pada 15 November 2020

tersebut beranggotakan 10 negara ASEAN,

Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia,

dan New Zealand, serta merupakan trading-

block terbesar di dunia. Kerja sama tersebut

dilandasi oleh semangat untuk memperkuat

hubungan perdagangan dan investasi,

serta berkontribusi dalam meminimalkan

kesenjangan ekonomi di kawasan. Kerja sama

Page 55: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 2 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

43

dalam forum ASEAN+3 menyepakati

beberapa langkah penguatan kerja sama

Chiang Mai Initiative Multilateralisation

(CMIM) untuk meningkatkan efektivitasnya

dalam mendukung ketahanan ekonomi dan

keuangan regional. Langkah penguatan yang

ditempuh antara lain melalui peningkatan

porsi fasilitas CMIM IMF De-Linked Portion

(IDLP) dari semula 30% menjadi 40% dan

penambahan komponen mata uang lokal

negara-negara anggota ASEAN+3 pada

fasilitas CMIM. Kesepakatan tersebut juga

sekaligus menandai peringatan 10 tahun kerja

sama CMIM sebagai salah satu komponen

penting dalam jaring pengaman keuangan

global.

Fora kerja sama internasional juga

melakukan pembahasan pencegahan

risiko siber guna meningkatkan resiliensi

sistem keuangan global. Pada pertemuan

BIS All Governorns’ Meeting September 2020,

para gubernur mengeksplorasi penyebab,

potensi risiko, estimasi biaya, implikasi yang

akan timbul, serta kemungkinan kebijakan

yang akan diambil terkait cyber incidents.

Dalam pertemuan tersebut, gubernur

bank sentral sepakat bahwa kerja sama

internasional merupakan kunci utama untuk

mengatasi masalah cyber security karena

berbagai otoritas menghadapi masalah

serupa dan pada dasarnya ketahanan siber

merupakan global public goods.

Selain meningkatkan resiliensi

sistem keuangan, forum multilateral

juga melanjutkan upaya reformasi sektor

keuangan. Pada pertemuan G20 FMCBG 14

Framework), dengan mempertimbangkan

pendekatan case-by-case. Common

framework tersebut bertujuan untuk

memastikan implementasi DSSI yang lebih

terstruktur, dijalankan dengan prinsip yang

sama di antara semua negara debitur dan

kreditur, menjadi bagian dari program IMF/

Bank Dunia untuk mendukung pengelolaan

utang yang baik (debt sustainability), dan

juga memperhatikan kerangka regulasi yang

berlaku di negara kreditur.

Sejalan dengan pertemuan G20,

IsDB menggarisbawahi tantangan pem-

biayaan untuk pemulihan pascapandemi

COVID-19, di tengah tingkat utang yang

cukup tinggi di berbagai negara, terutama

negara-negara termiskin.3 Untuk itu, IsDB

mengapresiasi implementasi Debt Service

Suspension Initiative (DSSI) yang diinisiasi oleh

G20. Ke depan, IsDB juga mengharapkan

agar sektor swasta dapat berpartisipasi dalam

DSSI. Sebagaimana diutarakan oleh negara

G20 dan berbagai International Organizations

(IOs), kesepakatan yang telah dicapai terkait

DSSI dan Common Framework merupakan

bukti semangat multilateralisme dan

deliverable konkret G20 dalam mengatasi

dampak pandemi COVID-19, terutama bagi

negara miskin/rentan.

Kerja sama keuangan di tingkat

regional juga makin ditingkatkan,

terutama di tengah kondisi pandemi

COVID-19. Negara-negara yang tergabung

3 Disampaikan pada pertemuan OIC tanggal 7 Oktober 2020.

Page 56: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

44

Reformasi sektor keuangan

juga dilaksanakan melalui mitigasi

risiko pencucian uang dan pendanaan

terorisme. Financial Action Task Force (FATF)

melaporkan pentingnya penerapan standar

FATF oleh negara G20 untuk memitigasi risiko

pencucian uang dan pendanaan terorisme

dengan menggunakan stable coins dan aset

virtual lainnya. Hal tersebut dilatarbelakangi

sifat transaksi aset virtual yang anonim,

memiliki jangkauan yang luas secara global,

transaksi dapat disamarkan, dan dapat

digunakan secara massal. Terkait inklusi

keuangan, G20 meng-endorse 2020 Financial

Inclusion Action Plan (FIAP) yang disusun oleh

Global Partnership Financial Inclusion (GPFI)

dengan dua prioritas utama, yaitu inklusi

keuangan digital dan pembiayaan UMKM.

Penyusunan 2020 FIAP dilatarbelakangi oleh

potensi peningkatan ketimpangan, khususnya

pada kelompok rentan dan UMKM, serta

peran penting layanan keuangan digital di

tengah pandemi.

Oktober 2020, G20 meng-endorse Roadmap

to Enhance Global Cross-Border Payment (CBP)

Arrangements (Roadmap) yang disusun oleh

Financial Stability Board (FSB), Committee on

Payments and Market Infrastructures (CPMI)

dan Standard Setting Bodies (SSBs) terkait.

Salah satu langkah pertama dari roadmap

adalah memperkuat momentum dengan

menetapkan target capaian kuantitatif yang

spesifik untuk mengatasi empat tantangan

(cost, speed, transparency, and access)

dalam mewujudkan CBP yang lebih efisien.

Target capaian kuantitatif tersebut akan di-

endorse pada G20 Summit Oktober 2021.

Selain itu, G20 juga meminta FSB untuk

memantau perkembangan implementasi

dari Roadmap tersebut, dan menyampaikan

laporannya secara rutin setiap tahun kepada

G20. Terkait Roadmap tersebut, Bank

Indonesia memandang perlunya fleksibilitas

pada tenggat waktu pencapaian target,

pembagian peran yang jelas antara peran

sektor publik dan swasta, serta representasi

yang berimbang antara negara maju dan

berkembang pada FSB CBP Coordination

Group (CPC).

Page 57: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 2 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

45

Boks

Indonesia Investment Day (IID) 2020

secara virtual pada 22 Juli 2020–27

Oktober 2020. IID merupakan program

flagship dalam kerangka linkage IRU-

RIRU-GIRU yang diikuti Bank Indonesia

untuk yang ke-3 kalinya setelah tahun

2018 dan 2019. Penyelenggaraan IID

2020 melibatkan 11 Provinsi di Indonesia

yang membawa 110 clean and clear

project dari daerah, meningkat 189%

dibandingkan 2019.

Gra�k 2.1. Jumlah Proyek Dipromosikan

100

80

60

40

20

0

120

2018

Prov. SumutProv. SulutProv. SulselProv. NTT

Prov. NTBProv. LampungProv. Kep. RiauProv. Kaltim

13

2019 2020

33

33

2

49

96

6 5

4

7

23

19

24

6

5

7

87

4

13

4

4

Selama penyelenggaraan IID

2020 (11 minggu), tercatat ± 1.600

peserta, terdiri dari investor, pemerintah

daerah, perbankan, dan stakeholders

lainnya mengikuti webinar pemaparan

proyek investasi potensial yang

diminati. Rangkaian webinar tersebut

Sinergi dan kolaborasi dalam

mendorong pemulihan ekonomi

nasional terus diperkuat oleh Bank

Indonesia, pemerintah, dan elemen

nasional lainnya, di tengah pandemi

yang sedang terjadi. Promosi investasi

dan perdagangan berbasis virtual

dalam kerangka linkage IRU-RIRU-

GIRU merupakan salah satu bentuk

sinergi dan kolaborasi tersebut.4 Pada

triwulan III 2020 Bank Indonesia telah

menyelenggarakan enam kegiatan

seri promosi virtual melalui kolaborasi

dengan stakeholders di dalam dan luar

negeri. Kegiatan virtual tersebut dikemas

melalui penyelenggaraan webinar

edukasi/knowledge sharing, showcasing

produk, maupun one-on-one meeting

dengan investor dan buyers potensial.

Pada level global, Bank Indonesia

bekerja sama dengan Kedutaan Besar

Republik Indonesia (KBRI) dan Indonesia

Investment Promotion Center (IIPC)

Singapura menyelenggarakan the 3rd

4 Investor Relation Unit (IRU) adalah sinergi promosi di tingkat pusat, Regional Investor Relation Unit (RIRU) adalah sinergi di tingkat daerah, dan Global Investor Relation Unit (GIRU) adalah sinergi promosi di luar negeri.

Sinergi Promosi Investasi dan Perdagangan Berbasis Digital

Page 58: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

46

perdagangan melalui kegiatan Karya

Kreatif Indonesia (KKI) Seri 1 pada 28-

30 Agustus 2020 dan Indonesia Sharia

Economic Festival (ISEF) pada 7 Agustus-31

Oktober 2020. Bank Indonesia berhasil

mendatangkan pembeli potensial dari

luar negeri melalui linkage IRU-RIRU-

GIRU pada kedua kegiatan tersebut.

Pada kegiatan KKI, telah berhasil

dilakukan beberapa business matching.

Selain mempromosikan produk UMKM,

penyelenggaraan KKI juga memiliki arti

penting untuk memperoleh informasi

peluang pemasaran di luar negeri. Salah

satunya adalah informasi peningkatan

konsumsi kopi di Tiongkok khususnya

kalangan muda, yang mulai menggeser

konsumsi teh. Di samping itu, salah

satu strategi yang perlu dilakukan

dalam mengekspor produk UMKM

adalah dengan memiliki mitra di luar

negeri untuk membantu pemasaran

dan menjadi sumber informasi tentang

regulasi yang berlaku.

selanjutnya diikuti oleh 39 one-on-one

meeting antara pemerintah daerah

didampingi BI dengan investor potensial.

Di samping promosi proyek, BI juga

memperoleh insight dari investor terkait

iklim investasi di Indonesia. Sektor

informasi dan teknologi, manufaktur

dan pertanian, serta infrastruktur masih

menjadi primadona investor kawasan

ASEAN untuk berinvestasi di Indonesia.

Selain IID, Bank Indonesia juga bekerja

sama dengan KBRI dan IIPC Beijing

memfasilitasi minat investor Tiongkok

terhadap proyek energy and waste

management melalui 2nd Indonesia

Business Infrastructure and Investment

Forum (IBIIF) Shanghai. Fasilitasi kegiatan

promosi ditujukan untuk menyampaikan

update informasi terkait peluang

investasi, dengan proyek investasi yang

lebih selected disesuaikan dengan

kesiapan daerah dan minat investor.

Di dalam negeri, Bank Indonesia

telah menyelenggarakan promosi

Page 59: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 2 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

47

Tabel 2.1 Kegiatan Promosi Investasi dan Perdagangan pada Triwulan III 2020

No. Kegiatan Tanggal Penyelenggaraan

Penyelenggara

1 3rd Indonesia Investment Day

(IID) Singapore

22 Juli –

27 Oktober 2020

KBRI, IIPC, BI Cq. KPw Singapura

2 Indonesia Sharia Economic

Festival (ISEF)

7 Agustus-

31 Oktober 2020

BI Cq. Departemen Ekonomi dan

3 Virtual Indonesian Festival

2020

22 Agustus 2020 BI Cq. KPw New York, KJRI Houston,

ITPC dan IIPC New York

4 Indonesia Japan Virtual

Investment Forum 2020

25 Agustus 2020 KBRI Tokyo, Kantor BKMP di Jepang,

IIPC Tokyo, dan BI Cq. KPw Tokyo

5 Karya Kreatif Indonesia Seri 1 28-30 Agustus 2020 BI Cq. Departemen Pengembangan

6 2nd Indonesia Business

Infrastructure and Investment

Forum (IBIIF) Shanghai

25 September –

2 Oktober 2020

KBRI, IIPC, BI Cq. KPw Beijing

Keuangan Syariah (DEKS) dan stakeholders terkait

UMKM dan Perlindungan Konsumen (DUPK) dan stakeholders terkait

Page 60: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

48

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 61: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

49

triliun atau 30,2% PDB dunia (2019),

lebih besar dari North America Free Trade

Agreement/NAFTA (28,4%) dan EU-27

(18,2%). Sementara itu, investasi langsung

yang masuk ke kawasan RCEP (FDI inflow)

mencapai USD379,9 miliar (29,8%),

lebih besar dari NAFTA (29,1%) maupun

Comprehensive and Progressive Agreement

for Trans-Pacific Partnership/CPTPP (19,6)%.

Dengan total populasi negara anggota

RCEP yang mencapai 30,2% populasi dunia,

tercapainya kesepakatan RCEP memberikan

optimisme baru bagi pemulihan ekonomi

pascapandemi di kawasan melalui integrasi

ekonomi yang lebih dalam serta peningkatan

standar hidup masyarakat.

Kerja sama RCEP merupakan

perjanjian yang sangat strategis bagi

Pada 15 November 2020, 15 negara

yang terdiri dari negara ASEAN, Jepang,

Australia, New Zealand, Korea Selatan,

dan Tiongkok, menandatangani perjanjian

Regional Comprehensive Economic

Partnership (RCEP). RCEP merupakan

kesepakatan perdagangan wilayah terbesar

di dunia (mega Free Trade Agreement),

yang digagas oleh Indonesia pada 2011

saat periode keketuaan Indonesia di ASEAN.

Pembentukan RCEP dilandasi semangat

untuk memperkuat hubungan perdagangan

dan investasi di kawasan, serta berkontribusi

dalam meminimalkan kesenjangan ekonomi.

Kerja sama RCEP menyatukan

perekonomian di kawasan sebesar USD24,7

Kerja Sama Regional Comprehensive Economic Partnership Oleh: Sonya Clarissa dan Dadan Gandara1

Artikel 1

BAB

3

1 Bank Indonesia, Departemen Internasional, Divisi Hubungan Internasional 3

Page 62: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

50

pelaku usaha, termasuk pelaku UMKM, siap

dan mampu bersaing untuk memanfaatkan

peluang RCEP, termasuk menjadi bagian dari

GVC atau RVC.

Saat ini, RCEP merupakan perjanjian

yang paling komprehensif dijalin ASEAN

baik dari segi cakupan maupun tingkat

komitmen dibandingkan perjanjian ASEAN+1

lainnya. Sebelum RCEP, sebagai salah satu

negara ASEAN, Indonesia telah menjalin

tujuh Free Trade Agreement (FTA) pada

tingkat regional yaitu: ATIGA (ASEAN Trade

in Goods), AANZFTA (ASEAN-Australia-New

Zealand FTA), ACFTA (ASEAN-China FTA),

AJCEP (ASEAN-Japan CEP), AIFTA (ASEAN-

India FTA), AKFTA (ASEAN-Korea FTA), dan

AHKFTA (ASEAN-Hong Kong FTA). Dalam

kaitan ini, perjanjian RCEP menyempurnakan

manfaat yang ada dalam perjanjian ASEAN+1

sebelumnya. Perjanjian RCEP terdiri dari

20 bab dan 17 annexes yang mengatur

perdagangan barang, ketentuan asal

barang, prosedur kepabeanan dan fasilitasi

perdagangan, standar dan kesesuaian,

Sanitary and Phytosanitary (SPS), pengamanan

perdagangan, jasa, investasi, kekayaan

intelektual, niaga elektronik (e-commerce),

kerja sama ekonomi dan teknis, pengadaan

barang pemerintah, penyelesaian sengketa,

finansial, dan telekomunikasi. Secara singkat,

substansi perjanjian RCEP mencakup tiga

aspek penting yaitu:

a. Akses pasar: baik untuk perdagangan

barang, jasa (termasuk sektor keuangan),

maupun investasi;

Indonesia. Hal ini ditandai dengan nilai ekspor

Indonesia ke RCEP yang mewakili 61,6% dari

total ekspor RI. Impor Indonesia dari RCEP

juga cukup besar, mencapai 71,4% dari total

impor, sedangkan nilai investasi dari kawasan

RCEP yang masuk ke Indonesia mencapai

66,5% dari total FDI inflow. Selain itu, di

tengah tantangan yang dihadapi dunia usaha

akibat pandemi COVID-19, RCEP diharapkan

dapat memberikan alternatif sumber

pasokan bahan baku yang lebih luas untuk

menghindari terjadinya gangguan pasokan

bahan baku. Dengan kesinambungan bahan

baku yang lebih terjaga, kinerja ekspor ke

depan diharapkan akan lebih baik.

Secara umum, terdapat sejumlah

potensi manfaat yang dapat diraih Indonesia

melalui RCEP, antara lain yaitu: i) terbukanya

akses pasar barang, jasa, dan investasi di

negara mitra melalui pengurangan hambatan

ekspor baik tarif maupun nontarif, serta

reformasi ekonomi yang dilakukan di masing-

masing negara sehingga berdampak positif

pada peningkatan daya saing; ii) menciptakan

lingkungan usaha yang business friendly, adil

dan fasilitatif; iii) mendorong tumbuhnya

industri dalam negeri sebagai bagian dari

Global Value Chain (GVC), serta mendorong

Regional Production Network dan Regional

Value Chain (RVC); dan iv) meningkatkan

aliran investasi langsung. Sejumlah penelitian

mengindikasikan bahwa secara historis negara

yang berperan cukup besar dalam GVC akan

mengalami peningkatan aliran investasi asing

langsung ke negara tersebut. Untuk itu,

Indonesia perlu memastikan agar seluruh

Page 63: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

51

sama ASEAN+1 terletak pada penambahan

daftar pos tarif yang sebelumnya ditutup (tidak

diliberalisasi)––Tabel 2. Tambahan Pos Tarif

dari Negara Mitra untuk ASEAN (dibanding

ASEAN+1 FTA). Dengan demikian, kerja sama

RCEP dan ASEAN+1 lainnya dapat saling

melengkapi dimana setiap negara anggota

dapat memilih skema tarif preferensi yang

lebih menguntungkan. Di samping eliminasi

tarif, perjanjian RCEP juga mengatur terkait

hambatan nontarif (non-tariff measures/

NTMs) dan mengedepankan konsultasi secara

teknis apabila terdapat penerapan NTMs yang

dinilai berdampak negatif bagi perdagangan

antar-anggota RCEP.

Penandatanganan perjanjian RCEP

menjadi signifikan di tengah ketidakpastian

implementasi kerja sama CPTPP dan

mengirimkan sinyal positif tentang prospek

kerja sama multilateral bagi penciptaan

perdagangan dunia yang terbuka dan adil.

Untuk dapat secara optimal memanfaatkan

potensi besar dari kerja sama RCEP, Indonesia

perlu meratifikasi perjanjian RCEP terlebih

dahulu dan melakukan sosialisasi secara luas

kepada pelaku usaha, serta melanjutkan

reformasi struktural. Berlanjutnya reformasi

struktural diperlukan dalam rangka terus

mendorong penciptaan iklim usaha yang

lebih kondusif, yang merupakan prasyarat

utama bagi peningkatan daya saing dan

produktivitas agar dapat memperoleh

manfaat dari kerja sama perdagangan

seperti RCEP. Upaya tersebut akan mampu

membawa Indonesia berperan lebih

besar dalam GVC dan RVC. Pemanfaatan

b. Rules: meliputi general exceptions; final

provision; institutional provision; trade

remedies; rules of origin and product

specific rules; custom procedures

and trade facilitation; sanitary and

phytosanitary; standards, technical

regulations and conformity assessment

procedures, kekayaan intelektual,

kompetisi, electronic commerce,

movement on natural persons,

government procurement, dan dispute

settlement.

c. Cooperation: mencakup kerja sama di

bidang Small and Medium Enterprises

(mendukung program kerja sama

ekonomi berbasis potensi UKM,

mendorong sharing informasi terkait

regulasi, info bisnis, dll) serta economic

and technical cooperation (platform

untuk memberikan bantuan teknis dan

program peningkatan kapasitas bagi

pembangunan yang inklusif, efektif dan

efisien, dengan prioritas pada pihak yang

paling membutuhkan).

Perjanjian RCEP akan mengeliminasi

tarif bea masuk barang antarnegara anggota

secara bertahap. Sebagai gambaran umum,

sekitar 65% pos tarif akan langsung

dieliminasi (menjadi 0%) saat RCEP berlaku

efektif, 15% pos tarif dalam jangka waktu

10 tahun setelah berlaku efektif, dan sisanya

bertahap dalam jangka waktu 10-20 tahun

setelah perjanjian berlaku efektif (Tabel 1.

Tingkat Eliminasi Tarif Bea Masuk dalam

Sejumlah Perjanjian). Dalam kaitan ini, nilai

tambah kerja sama RCEP dibandingkan kerja

Page 64: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

52

serta terciptanya lapangan kerja dan sumber

baru pertumbuhan ekonomi.

RCEP secara optimal diperkirakan dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi nasional

yang berkualitas dan berkesinambungan,

Tabel 1. Tingkat Eliminasi Tarif Bea Masuk dalam Sejumlah Perjanjian

RCEP Members AANZFTA ACFTA AIFTA AJCEP AKFTA RCEP

Brunei 99% 98% 85% 98% 99% 92,5%

Kamboja 89% 90% 88% 85% 91% 87,1%

Indonesia 93% 92% 49% 91% 91% 84,9-91,5%

Laos 92% 97% 80% 86% 90% 85,9%

Malaysia 97% 93% 80% 94% 92% 89,3-90%

Myanmar 88% 94% 77% 85% 92% 86%

Filipina 95% 92% 81% 97% 90% 85,1-91,3%

Singapura 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Thailand 99% 93% 78% 96% 95% 85,2-91,3%

VietNam 95% 92% 79% 94% 89% 85,6-90,3%

Australia 100% - - - - 92%

Tiongkok - 95% - - - 83-90,5%

Jepang - - - 92% - 83-89,5%

Korea - - - - 90% 83-90,6%

New Zealand 100% - - - - 85,9-91,8%

Sumber: Kementerian Perindustrian

Tabel 2. Tambahan Pos Tarif Dari Negara Mitra

untuk ASEAN (dibanding ASEAN+1 FTA)

Negara Jumlah Sektor

Australia 0 -

New Zealand 0 -

Korea 313 PT Perikanan, Kehutanan, Pertanian, Makanan, Minuman, Kimia

Jepang 127 PT Perikanan, Perkebunan, Kimia, Makanan, Minuman

Tiongkok 286 PT Perkebunan, Pertanian, Otomotif, Elektronik, Kimia, Makanan, Minuman, Mesin

Sumber: Kementerian Perindustrian, diolahKeterangan: Australia dan New Zealand tidak terdapat tambahan akses pasar mengingat dalam AANZFTA akan mencapai 100% tahun ini.

Page 65: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

53

efektivitas travel bubble ini juga akan

ditentukan oleh ketersediaan vaksin secara

luas, selain kebijakan pemulihan pariwisata

yang ditempuh oleh masing-masing negara.

A. Dampak COVID-19

Lockdown ketat yang diterapkan

untuk membatasi penyebaran pandemi telah

menurunkan kinerja sektor jasa global. Kondisi

tersebut ditunjukkan oleh indikator PMI Global

Services pada April 2020 yang turun hingga

24,0 (dari 36,8 pada Maret 2020)—terendah

sepanjang sejarah. Sektor pariwisata menjadi

salah satu sektor jasa yang paling terdampak.

United Nation World Tourism Organization

(UNWTO) mencatat hingga Agustus 2020

pariwisata global terkontraksi -70,1% yoy,

kunjungan wisatawan internasional turun

sebanyak 700 juta orang atau setara dengan

USD730 miliar pendapatan ekspor pariwisata

internasional—delapan kali lipat lebih tinggi

Pandemi COVID-19 telah memicu

pelemahan pada seluruh sektor ekonomi.

Sektor jasa terutama yang memerlukan

kontak fisik atau tatap muka, seperti

pariwisata, terdampak parah akibat pandemi.

Industri yang terkait dengan pariwisata

seperti transportasi, hotel, restoran, dan juga

usaha UMKM merasakan efek domino dari

penerapan kebijakan pembatasan aktivitas

yang dilakukan merata di banyak negara.

Penurunan aktivitas global yang tajam

menyebabkan shock pada perekonomian

sehingga menimbulkan tekanan pada kondisi

keuangan perusahaan dan meningkatkan

pengangguran. Sejalan dengan mulai

meningkatnya mobilitas, sejumlah negara

berupaya memulihkan sektor pariwisata

dengan menempuh kebijakan travel corridor

(travel bubble) untuk memudahkan perjalanan

bisnis dan pariwisata. Meski demikian,

Travel Bubble: Upaya Memulihkan Sektor PariwisataOleh: Masagung Suksmonohadi 1

Artikel 2

1 Bank Indonesia, Departemen Internasional, Divisi Penelitian dan Asesmen Internasional

Page 66: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

54

Air Transport Association (IATA) menunjukkan

bahwa jumlah penumpang pesawat, yang

diukur melalui revenue passenger kilometers

(RPK), terkontraksi hingga 90% pada

Agustus 2020, baik untuk penerbangan

domestik maupun internasional. Bahkan pada

triwulan III 2020, industri penerbangan harus

mengeluarkan biaya hingga sekitar USD40

miliar untuk operasional (cash burn) di tengah

pendapatan yang terkontraksi sangat dalam.

Industri penerbangan diperkirakan akan

mulai pulih secara gradual pada triwulan IV

2021. Sejumlah hotel terpaksa merumahkan

pegawai untuk mengurangi pengeluaran

dari kerugian pada saat Global Financial

Crises. Akibat kondisi tersebut, sekitar

197,5 juta pekerja pada sektor pariwisata

berpotensi kehilangan pekerjaan. IMF

memperkirakan negara-negara yang memiliki

ketergantungan tinggi pada sektor pariwisata

berpotensi terkontraksi lebih dalam sehingga

memerlukan waktu lebih lama untuk pulih

dari krisis COVID-19.

Grafik 1. Global Composite PMISumber: J.P Morgan, IHS Markit

sa, >50 - growth since previous month60

‘11 ‘12 ‘13 ‘14 ‘15 ‘16 ‘17 ‘18 ‘19 ‘20

50

40

30

20

Composite/Manufacturing/Services (Business Activity)

Sumber: World Tourism Organization (UNWTO)

Gra�k 2. Perkembangan Kedatangan Turis Global (% yoy)

3,7 3,9 3,6 1,6 4,78,3

-70,1 -67,7

-78,8

-64,8-69,1 -68,7

-90

-80

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

World Europe Asia and the Paci�c

Americas Africa Middle East

International Tourist Arrivals Januari - Agustus2019 2020*

Provisional data

Berbagai industri pendukung

pariwisata, seperti industri penerbangan

dan perhotelan terdampak parah akibat

COVID-19. Industri ini memiliki keterkaitan

upstream dan downstream yang luas pada

sektor jasa dan pariwisata. Data International

Sumber: �ightradar24.com

Grafik 3. Perkembangan Lalu Lintas Penerbangan Komersial

140.0002020Number of �ights 2019

120.000

100.000

80.000

60.000

40.000

20.000

2020

-01-

0120

20-0

1-31

2020

-03-

0120

20-0

3-31

2020

-04-

3020

20-0

5-30

2020

-06-

2920

20-0

7-29

2020

-08-

2820

20-0

9-27

2020

-10-

27

2020

-12-

26

2020

-11-

26

0

Sumber: IATA

Grafik 4. Proyeksi Cash BurnIndustri Penerbangan

2020Q2 2020Q3 2020Q4 2021Q1 2021Q2 2021Q3 2021Q4

10

-10

-20

-30

-40

-50

-60

0

Page 67: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

55

Sumber: UNWTO

27%

25%

20%

59%

7%

38%

27%

21%

12%

9%

67%

16%

5%

11%

11%

31%

4%36%

55%

13%

15%

46%

5%

6%

7%

6%

6%

World

Africa

Americas

Asia andthe Paci�c

Europe

Middle East

Complete closure of borders Partial closure of borders

Destination-speci�c travel restrictionNegative PCR test

Quarantine

Different measuresCOVID-19 travel restriction lifted

Gra�k 6. Perkembangan Pelonggaran Restriksi Perjalanan di Sejumlah Negara

Peningkatan kerja sama travel

corridor (travel bubble) diharapkan dapat

menjadi pendorong perbaikan kinerja

sektor pariwisata. Travel bubble merupakan

kesepakatan dua/beberapa negara yang telah

berhasil mengontrol penyebaran COVID-19

untuk menciptakan koridor perjalanan

yang memudahkan penduduk melakukan

perjalanan lintas batas dan menghindari

kewajiban karantina mandiri. Sejumlah negara

telah menjalin kerja sama travel bubble bagi

wisatawan, antara lain negara-negara ASEAN,

Hong Kong, India, Tiongkok, Australia, dan

Jepang. Singapura dan Hong Kong menjadi

negara pertama yang menjalin kerja sama

untuk perjalanan internasional non-esensial

tanpa syarat karantina 14 hari. Seiring

dengan jumlah kasus yang relatif rendah dan

mekanisme penanganan COVID-19 yang

baik, Hong Kong dan Singapura menyepakati

kerja sama two-way travel bubble pada 15

guna mengatasi penerimaan pendapatan

yang terbatas. Kontraksi yang sangat dalam

menghadapkan perusahaan di industri

penerbangan dan perhotelan dalam kondisi

keuangan yang sulit.

B. Prospek dan Risiko Pemulihan Sektor

Pariwisata

Pelonggaran kebijakan pembatasan

aktivitas dan ketersediaan vaksin memberikan

harapan akan pemulihan kinerja sektor

pariwisata global. Pada 1 November 2020,

sekitar 70% destinasi wisata global telah

melonggarkan restriksi (152 dari 217 destinasi

wisata global)—meningkat dari 115 destinasi

pada September 2020.2 Pelonggaran restriksi

terutama dilakukan oleh Kawasan Eropa,

Amerika, dan Afrika. Pemberitaan positif

mengenai penemuan vaksin juga menambah

optimisme pemulihan sektor pariwisata. Pasca

kontraksi yang sangat dalam pada triwulan

II 2020, rebound yang berlangsung pada

triwulan III 2020 berpotensi terus membaik

terutama jika kasus COVID-19 terkendali.

Sumber: IATA, DBS

Grafik 5. Global Travel Outlook

2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024

12

10

8

6

4

2

0

Global RPKs, trillion per year

2019 levelsrecovered by

Pre-COVID19 baseline

New Baseline

Range of Uncertainty

2 UNWTO 8th Report of Travel Restrictions.

Page 68: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

56

menjajaki kerja sama antara lain dengan

Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea

Selatan, Thailand, Prancis, Jerman, dan

Swiss. Selain itu, Thailand dan Tiongkok

juga tengah melakukan penjajakan two-

way travel bubble yang ditargetkan mulai

berlaku pada awal 2021. Kerja sama travel

bubble untuk keperluan esensial sudah lebih

banyak diadopsi antara lain oleh India dengan

18 negara mitra di Asia dan Eropa, Jepang

dengan sejumlah negara ASEAN (Brunei,

Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand,

Singapura, Vietnam), serta Indonesia

dengan Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan

Singapura.

Kerja sama travel bubble dinilai

sebagai safe start untuk pemulihan sektor

pariwisata internasional. Sejumlah negara

menjalin kerja sama travel bubble dengan

beberapa pertimbangan, antara lain jumlah

kasus COVID-19 negara mitra yang menurun/

terkendali, kualitas fasilitas kesehatan dan

infrastruktur kebersihan yang baik, serta

mekanisme penanganan outbreak yang

robust. Negara yang melakukan penjajakan

kerja sama travel bubble makin meningkat,

khususnya di kawasan Asia Pasifik, meski

implementasinya masih terkendala oleh

peningkatan kembali jumlah kasus COVID-19

di sejumlah negara.

Keberhasilan implementasi travel

bubble akan dipengaruhi oleh tingkat

penyebaran virus dan ketersediaan vaksin.

Peningkatan jumlah kasus di sejumlah negara

Eropa dan Asia menjadi salah satu tantangan

yang dapat menunda rencana pembukaan

Oktober 2020.3 Melalui kerja sama tersebut,

warga negara Singapura dapat bepergian ke

Hong Kong, atau sebaliknya, dengan syarat

telah berada di Singapura/Hong Kong selama

minimal 14 hari sebelum keberangkatan

dan memiliki hasil tes COVID-19 negatif dari

fasilitas kesehatan yang diakui oleh otoritas

kedua negara. Penerbangan bilateral perdana

dijadwalkan pada awal 2021.4 Singapura

akan terus memperluas kerja sama travel

bubble dan tengah menjajaki kerja sama

dengan sejumlah negara di kawasan Asia

Pasifik, antara lain Selandia Baru, Australia,

Vietnam, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Sumber: IATA

Grafik 7. Pertumbuhan Perjalanan Udara Domestik dan Internasional

DomesticRPKs

International RPKs

-88,8%

-43,3%

20%

0%

-20%

-40%

-60%

-80%

-100%

-120%Jan-19 Mar-19May-19 Jul-19 Sep-19 Nov-19 Jan-20 Mar-20May-20 Jul-20 Sep-20

Sejumlah negara lain juga melakukan

kerja sama travel bubble. Hong Kong tengah

3 Two-way travel bubble mencerminkan pembebasan syarat karantina berlaku di kedua negara, berbeda dengan one-side travel bubble yang dijalin oleh Australia dengan Selandia Baru (NZ). Dalam kerja sama one-side travel bubble, Pemerintah Australia mengizinkan orang bepergian dari NZ menuju negara bagian New South Wales dan Northern Territory tanpa karantina. Namun, saat kembali ke NZ harus melakukan karantina 14 hari dengan biaya pribadi.

4 Ditunda dari rencana semula 22 November 2020, seiring peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Hong Kong.

Page 69: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

57

Referensi:

1. DBS. Group Research. “Travel Recovery on the Horizon. 2020. Diakses dari https://researchwise.dbsvresearch.com/ResearchManager/DownloadResearch.aspx?E=fihhjkhaa

2. IATA. “IATA Economic’s Chart of the Week: Vaccines may bring end to cash burn bythe end of 2021”. 2020. Diakses dari https://www.iata.org/en/iata-repository/publications/economic-reports/vaccines-may-bring-end-to-cash-burn-by-the-end-of-2021/

3. IHS Markit. “Global economy suffers worst month in PMI history as output, new orders and employment all fall at record rates”. 2020. Diakses dari https://ihsmarkit.com/research-analysis/global-manufacturing-pmi-at-11year-low-in-april-as-only-china-reports-growth-May2020.html

4. IMF. “World Economic Outlook, October 2020. 2020. Diakses dari https://www.imf.org/en/Publications/WEO/Issues/2020/09/30/world-economic-outlook-october-2020#Full%20Report%20and%20Executive%20Summary

5. OECD. “COVID-19 and the aviation industry: Impact and policy responses”. 2020. Diakses dari http://www.oecd.org/coronavirus/policy-responses/covid-19-and-the-aviation-industry-impact-and-policy-responses-26d521c1/

6. OECD. “Rebuilding tourism for the future: COVID-19 policy responses and recovery”. 2020. Diakses dari http://www.oecd.org/coronavirus/policy-responses/rebuilding-tourism-for-the-future-covid-19-policy-responses-and-recovery-bced9859/

7. UNWTO. “World Tourism Barometer, Volume 18, Issue 6, October 2020”. Diakses dari https://www.e-unwto.org/doi/epdf/10.18111/wtobarometereng.2020.18.1.6

perjalanan internasional. Proses distribusi

vaksin yang memerlukan cold-chain logistic

juga akan menyebabkan perbedaan kecepatan

distribusi vaksinasi antara negara maju dan

berkembang. Selain itu, ketersediaan vaksin

juga tidak secara langsung dapat memulihkan

kepercayaan masyarakat untuk kembali

melaksanakan perjalanan wisata.

Penutup

Kerja sama travel bubble merupakan

salah satu langkah untuk memperbaiki

kinerja sektor pariwisata global. Negara

yang menjajaki skema kerja sama travel

bubble kian bertambah, khususnya di

kawasan Asia Pasifik. Meski demikian,

keberhasilan implementasi travel bubble akan

dipengaruhi oleh kemampuan pengendalian

virus, efektivitas vaksin, dan kepercayaan

wisatawan untuk kembali bepergian. Selama

minat masyarakat untuk bepergian masih

lemah, baik untuk perjalanan bisnis maupun

wisata, tetap diperlukan dukungan stimulus

pemerintah pada sektor pariwisata, antara

lain relaksasi kebijakan makroprudensial,

serta dukungan finansial kepada perusahaan

pariwisata, UMKM, dan para pekerja.

Secara paralel, juga perlu dilakukan upaya

untuk membangun kepercayaan wisatawan

dengan menyediakan informasi yang

transparan dan terpercaya terkait kondisi

keamanan dan kesehatan di suatu negara,

serta memanfaatkan teknologi digital untuk

melakukan promosi pariwisata.

Page 70: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

58

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 71: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

59

kategori rating (terjadi di negara investment

grade maupun non-investment grade)—

meskipun dalam beberapa bulan terakhir

penurunan rating untuk kelompok non-

investment grade lebih banyak. Afrika Selatan

bahkan mengalami penurunan SCR dari dua

lembaga rating sekaligus pada November

2020, yaitu dari Fitch (menjadi BB- dari BB)

dan Moody’s (menjadi Ba2 dari Ba1) seiring

ekspektasi pelemahan fiskal dalam jangka

menengah dan tren pertumbuhan ekonomi

yang rendah.

Dalam konteks Indonesia, di tengah

gelombang penurunan rating, hingga

akhir 2020 Indonesia terbukti mampu

mempertahankan peringkat SCR pada

peringkat layak investasi atau investment

grade (tidak mengalami penurunan rating)

dan hanya mengalami perubahan outlook

menjadi negatif dari satu lembaga rating,

yaitu S&P pada April 2020. Sementara,

Global Sovereign Credit Rating Action di

tengah Tekanan Pandemi COVID-19

Dampak pandemi COVID-19 pada

perekonomian global turut memengaruhi

Sovereign Credit Rating (SCR) di banyak

negara, seiring pemburukan faktor

fundamental yang menjadi aspek penilaian

lembaga rating.2 Sepanjang Januari-November

2020, terdapat 119 negara yang mengalami

penurunan peringkat rating, dan 130 negara

yang mengalami perubahan outlook menjadi

negatif dari tiga lembaga rating utama yaitu

S&P, Moody’s, dan Fitch. Penurunan rating

dan perubahan outlook menjadi negatif ini

terjadi di Kawasan (Amerika Latin, Afrika,

Eropa, dan Asia Pasifik), dan pada berbagai

2 Secara umum terdapat lima aspek yang menjadi penilaian lembaga rating, yaitu aspek kelembagaan dan tata kelola; aspek ekonomi; aspek eksternal; aspek fiskal; dan aspek moneter.

Pandangan Positif Lembaga Rating atas Pengesahan Undang Undang Cipta Kerja di Indonesia Oleh: Sholihah1

Artikel 3

1 Analis Senior, Bank Indonesia, Departemen Internasional, Divisi Hubungan Investor.

Page 72: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

60

pada level Baa3 dan merevisi outlook dari

stabil menjadi positif, seiring kinerja ekonomi

terkini dan prospek yang kuat, serta posisi

utang domestik dan eksternal yang relatif

lebih baik. Secara umum, terdapat beberapa

aspek yang mendorong perbaikan outlook

menjadi positif bahkan di tengah kondisi

pandemi, antara lain (i) kinerja ekonomi

dan fiskal sebelum pandemi tercatat baik;

(ii) terdapat komitmen kuat dan kredibilitas

kebijakan pemerintah untuk mengatasi

pandemi COVID-19; (iii) terjaganya kredibilitas

institusional dan governance; (iv) penerapan

kebijakan (makro-keuangan) yang proaktif

dan fleksibel; (v) tetap berlanjutnya komitmen

kehati-hatian pada kebijakan fiskal meskipun

keuangan publik dan ekonomi terpukul

sementara akibat pandemi COVID-19; serta

(vi) terjaganya komitmen reformasi struktural.

Undang Undang (UU) Cipta Kerja sebagai

Bentuk Komitmen Indonesia untuk

melakukan Reformasi Struktural dinilai

Positif oleh Lembaga Rating

Pengesahan UU Cipta Kerja pada 5

Oktober 2020 dinilai menjadi aspek positif

oleh lembaga rating dan menunjukkan

terjaganya komitmen reformasi struktural

di Indonesia. UU Cipta Kerja atau “Omnibus

Law on Job Creation” diharapkan dapat

mengurai permasalahan yang menghambat

investasi. Pembukaan lapangan kerja

akan lebih banyak, kesejahteraan pekerja

diharapkan dapat meningkat, sehingga

dalam jangka menengah memberikan

lembaga rating Moody’s (Baa2) pada Februari

2020 dan Fitch (BBB) pada Agustus 2020

mempertahankan peringkat SCR serta

outlook pada tingkat yang stabil.3

Sumber: S&P, Moody’s, dan Fitch

Gra�k 1. Penurunan SCR-November 2020

44

32 34

4

23

48

3437

0

10

20

30

40

50

60

Fitch Moody's S&P

Downgrades in Jan-Oct Downgrades in Nov

Sumber: S&P, Moody’s, dan Fitch

Gra�k 2. Penurunan Outlook-November 2020

45

31

45

5

3

1

50

34

46

0

10

20

30

40

50

60

Fitch Moody's S&P

Negative outlook revisions in NovNegative outlook revisions in Jan-Oct

Terdapat sejumlah kecil negara yang

justru mengalami positive rating action di

tengah gelombang penurunan rating dan

outlook, baik dalam bentuk perbaikan outlook

atau peningkatan rating. Pada 25 September

2020, Moody’s mengukuhkan SCR Hungaria

3 Selain ketiga lembaga rating utama dunia tersebut, dua lembaga rating Jepang (JCR dan R&I) meningkatkan SCR dari BBB/outlook positif menjadi BBB+/outlook stabil masing-masing pada Januari dan Maret 2020. Selanjutnya pada Desember 2020, JCR mempertahankan peringkat Indonesia pada BBB+/outlook stabil.

Page 73: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

61

is credit positive overall”. Dalam publikasi

dimaksud, Moody’s menyebutkan bahwa

UU Cipta Kerja menjadi credit positive bagi

sovereign credit rating Indonesia karena

dapat mendukung investasi baik asing

maupun domestik (Foreign Direct Investment-

FDI dan Domestic Direct Investment-DDI),

dan membantu mendorong pertumbuhan

ekonomi Indonesia menuju level potensial.

Indonesia merupakan salah satu

negara dengan kebijakan terkait FDI paling

ketat (restriktif) di dunia setelah Filipina

(Grafik 3). Ketatnya ketentuan FDI berpotensi

membatasi peluang Indonesia untuk

memanfaatkan global supply chain. Di sisi

lain, meskipun Indonesia terus berusaha

memperbaiki iklim investasi dan kemudahan

berusaha, namun perbaikan peringkat Ease of

dampak positif kepada perekonomian

Indonesia. Upaya perbaikan iklim investasi

dalam UU Cipta Kerja antara lain ditempuh

melalui penyederhanaan sistem birokrasi dan

perizinan, kemudahan bagi pelaku usaha

terutama UMKM, dan penciptaan ekosistem

investasi yang kondusif.4

Pengesahan UU Cipta Kerja ditanggapi

secara positif oleh lembaga rating. Moody’s

secara khusus menerbitkan publikasi pada 8

Oktober 2020 yang bertajuk “Omnibus Law

will support domestic and foreign investment,

4 Secara umum, UU Cipta Kerja terdiri dari sebelas kluster yang mencakup seluruh elemen bagi peningkatan iklim investasi, yaitu (i) peningkatan ekosistem investasi; (ii) perizinan berusaha; (iii) ketenagakerjaan; (iv) dukungan UMKM; (v) kemudahan berusaha; (vi) riset dan inovasi; (vii) pengadaan tanah; (viii) kawasan ekonomi; (ix) investasi pemerintah pusat dan percepatan proyek strategis nasional; (x) administrasi pemerintahan; dan (xi) pengenaan sanksi.

ALUR PIKIR UU CIPTA KERJA

INVESTASI(Investment)

Supply

Demand

ProduksiBarang & Jasa(Production)

PeningkatanKonsumsi

(Consumption)

PERUSAHAAN

Penciptaan UsahaBaru (Greenfield)

PengembanganUsaha (Brownfield)

Penciptaan LapanganKerja Baru

(Job creation)

PeningkatanPendapatan

(Income)

PeningkatanDaya Beli

PerizinanPengadaan Investasi

KetenagakerjaanInvestasi

UMKMRiset & Inovasi

Kemudahan BerusahaAdministrasi Pemerintahan

Lahan

PeningkatanKesejahteraan

Pekerja (Welfare Creation)

Rumah Tangga

UUCiptaKerja

PemerintahSanksi

KawasanEkonomi

Green�eld

Brown�eld

perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RIw w w . e k o n . g o . i d

ALUR PIKIR UU CIPTA KERJA

UU CiptaKerja

perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RIw w w . e k o n . g o . i d

ALUR PIKIR UU CIPTA KERJA

UU CiptaKerja

perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RIw w w . e k o n . g o . i d

ALUR PIKIR UU CIPTA KERJA

UU CiptaKerja

Sumber: Kemenko Bidang Perekonomian

Gambar 1. Alur Pikir Undang Undang Cipta Kerja

Page 74: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

62

dipandang dapat membawa perbaikan

signifikan bagi iklim usaha dan merupakan

batu loncatan bagi pasar tenaga kerja

yang lebih fleksibel di Indonesia, sehingga

berpotensi meningkatkan daya saing

Indonesia. Reformasi struktural ini akan

menempatkan Indonesia pada posisi yang

lebih baik untuk memanfaatkan perubahan

global manufacturing supply chain seiring

diversifikasi lokasi usaha di sejumlah korporasi

multinasional, termasuk korporasi dari

Tiongkok. UU Cipta Kerja juga memberikan

sinyal bahwa Indonesia tetap fokus kepada

pembangunan ekonomi jangka panjang di

tengah tantangan krisis kesehatan.

UU Cipta Kerja diharapkan dapat

memberikan manfaat optimal bagi

perekonomian nasional. Berbagai concern

stakeholder perlu menjadi perhatian untuk

dapat memitigasi/mengatasi potensi risiko

yang dapat terjadi. Salah satu upaya yang

dapat dilakukan adalah memberikan

penjelasan secara komprehensif kepada

berbagai stakeholder terkait detail kebijakan

UU Cipta Kerja. Upaya ini diperlukan untuk

memastikan bahwa stakeholder memahami

dengan baik UU dimaksud sehingga dapat

mencegah timbulnya informasi asimetris.

Peringkat SCR Indonesia Tetap Terjaga di

Tengah Pandemi COVID-19

Di tengah gelombang penurunan

rating sepanjang 2020, Indonesia terbukti

mampu mempertahankan peringkat SCR

dari tiga lembaga rating utama dunia.

Doing Business (EODB) Indonesia yang saat ini

berada pada peringkat 73 dari 190 negara,

masih di bawah rerata negara dengan rating

Baa (peer rating). Oleh karena itu, Moody’s

menyambut baik terobosan struktural yang

ditempuh Indonesia melalui UU Cipta Kerja

untuk mendorong iklim investasi yang lebih

baik.

Gra�k 3. OECD FDI Regulatory Restrictiveness Index, 2019

0,40

0,35

0,30

0,25

0,20

0,15

0,10

0,05

0,00

Sumber: Moody’s

Portu

gal

Rum

ania

Spain

Colom

bia

Hunga

ryUru

guay

Italy

Kaza

khsta

nM

exico

Indi

aRu

ssia

Thail

and

Indo

nesia

Philip

pine

s

Gra�k 4. Peringkat Ease of Doing Business, 2020

Sumber: World Bank, Doing Business 2020 Report

0

20

40

60

80

100

120

140

160

2008 10

73

73

72

91

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

IndonesiaIndiaPhilippinesBulgariaComobia

Lembaga rating Fitch juga secara

khusus menerbitkan publikasi pada 14

Oktober 2020 yang bertajuk “Indonesia’s

Reform Package Boosts Growth Prospects.”

Senada dengan asesmen Moody’s, Fitch

menyebutkan pengesahan UU Cipta Kerja

Page 75: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

63

dan mampu mengarungi berbagai turbulensi

ekonomi keuangan global yang terjadi

sepanjang dua dekade terakhir dengan baik.

Kemampuan Indonesia menjaga

peringkat SCR di tengah kondisi pandemi

COVID-19 pada 2020 didukung oleh

berbagai kebijakan extra-ordinary yang

ditempuh otoritas pada periode pandemi

serta ditopang pula oleh kredibilitas kebijakan

ekonomi Indonesia yang terjaga selama dua

dekade terakhir. Komitmen tinggi Indonesia

untuk terus mengimplementasikan reformasi

struktural bahkan di tengah situasi pandemi,

sebagaimana ditunjukkan oleh pengesahan

UU Cipta Kerja, juga diapresiasi oleh lembaga

rating dan dinilai sebagai credit positive. UU

Cipta Kerja diharapkan dapat memberikan

fondasi yang kokoh bagi peningkatan iklim

investasi Indonesia yang pada akhirnya

mampu mendorong pertumbuhan ekonomi

Indonesia menuju lintasan yang lebih tinggi.

Ke depan, kebijakan perlu diarahkan

untuk memastikan upaya pemulihan

ekonomi yang komprehensif, sinergis,

dan proaktif juga ditopang oleh stabilitas

makroekonomi. Lebih lanjut, upaya menjaga

persepsi positif perekonomian Indonesia

melalui penyampaian informasi terkini terkait

kondisi perekonomian Indonesia dan respons

kebijakan yang diambil otoritas perlu terus

dilakukan agar tidak menimbulkan informasi

asimetris yang memengaruhi stabilitas sektor

keuangan dan makroekonomi.

Hal ini tentu saja menunjukkan keyakinan

mereka atas kondisi fundamental ekonomi,

kredibilitas kebijakan, serta prospek ekonomi

ke depan. S&P, sebagai satu-satunya lembaga

rating yang merevisi outlook Indonesia dari

stabil menjadi negatif, juga menggarisbawahi

dalam laporannya bahwa meskipun outlook

direvisi menjadi negatif, namun mereka tetap

mempertahankan SCR Indonesia pada BBB

seiring tatanan kelembagaan yang stabil,

prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat,

dan kebijakan fiskal yang secara historis

cukup prudent.

Kondisi ini jauh berbeda dengan

periode Krisis Keuangan Asia 1997/1998.

Pada saat itu, peringkat SCR Indonesia

terpuruk hingga berada di sekitar level CCC

(highly speculative rating). Krisis Keuangan

Asia 1997/1998 juga telah memberikan

pelajaran berharga bagi Indonesia untuk

terus memperbaiki fundamental ekonomi,

menerapkan kebijakan yang kredibel, serta

menerapkan berbagai prinsip kehati-hatian

untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan

keuangan. Lebih lanjut, pascakrisis 1997/1998

otoritas di Indonesia secara gradual

dan berkesinambungan terus berupaya

memperbaiki struktur perekonomian,

kelembagaan dan governance, serta

memperluas penyediaan infrastruktur

publik sehingga secara perlahan mampu

menempatkan Indonesia pada kelompok

negara “layak investasi” atau investment

grade country dari tiga lembaga rating utama

Page 76: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

64

July 7, 1992 BBB- March 14, 1994 Baa3 June 1, 1997 BBB-April 18, 1995 BBB December 21,1997 Ba1 December 23, 1997 BB+October 10, 1997 BBB- January 9, 1998 B2 January 8, 1998 BB-December 31, 1997 BB+ March 20, 1998 B3 January 21, 1998 B+January 9, 1998 BB September 30,2003 B2 March 16, 1998 B-January 27, 1998 B May 19, 2006 B1 August 1, 2002 BMarch 11, 1998 B- October 22, 2007 Ba3 November 20, 2003 B+ May 15, 1998 CCC+ December 21, 2008 Ba3* January 27, 2005 BB-March 29, 1999 SD June 11, 2009 Ba3*** February 14, 2008 BBMarch 30, 1999 CCC+ September 16, 2009 Ba2 January 21, 2009 BB*September 12, 1999 CCC+ June 21, 2010 Ba2*** January 25, 2010 BB+October 2, 2000 B- January 17, 2011 Ba1 February 24, 2011 BB+***May 21, 2001 CCC+ January 18, 2012 Baa3 December 15, 2011 BBB-November 2, 2001 CCC January 28, 2016 Baa3* November 22, 2012 BBB-*April 23, 2002 SD February 8, 2017 Baa3*** November 15, 2013 BBB-*September 5, 2002 CCC+ April 13, 2018 Baa2 November 13, 2014 BBB-*May 12, 2003 B- February 10, 2010 Baa2* November 6, 2015 BBB-*October 8, 2003 B May 23, 2016 BBB-*December 22, 2004 B+ December 21, 2016 BBB-***July 26, 2006 BB- July 19, 2017 BBB-*November 7, 2008 BB-* December 20, 2017 BBBOctober 23, 2009 BB-*** September 2, 2018 BBB*March 12, 2010 BB March 14, 2019 BBB*April 8, 2011 BB+ January 24, 2020 BBB*April 23, 2012 BB+* August 10, 2020 BBB*May 2, 2013 BB+**April 28, 2014 BB+*May 21, 2015 BB+***June 1, 2016 BB+*May 21, 2015 BBB-June 1, 2016 BBB-*May 19, 2017 BBB-May 31, 2018 BBB-*May 31, 2019 BBBApril 17, 2020 BBB****

FitchMoody'sStandard & Poor's

Tabel 1. Perkembangan SCR Indonesia

Sumber: S&P, Moody’s, dan Fitch

Page 77: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

65

Moody's S&P Fitch Keterangan

Aaa AAA AAA PrimeAa1 AA+ AA+Aa2 AA AA Aa3 AA- AA-A1 A+ A+A2 A AA3 A- A-

Baa1 BBB+ BBB+Baa2 BBB+ BBB+Baa3 BBB- BBB-Ba1 BB+ BB+Ba2 BB BBBa3 BB- BB-B1 B+ B+B2 B BB3 B- B-Caa CCC+ CCC Substantial risksCa CCC Extremely speculative

C CCC-In default with little prospect for

recovery/ D DDD/ DD / D

In default

High grade

Upper Medium grade

Lower Medium grade

Non Investment Grade Speculative

Highly Speculative

InvestmentGrade

NonInvestmentGrade

Tabel 2. Pemeringkatan Sovereign Credit Rating

Sumber: S&P, Moody's, dan Fitch

Page 78: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

66

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 79: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

67

AS akan berupaya mempertahankan

kepentingannya di tengah langkah Tiongkok

menguasai teknologi dunia.

AS telah mengeluarkan kebijakan yang

melarang perusahaan teknologi AS menjual

produk hightech, terutama chips, kepada

perusahaan Tiongkok. Kebijakan ini tentunya

akan berdampak pada kesinambungan

produksi perusahaan teknologi Tiongkok,

antara lain Huawei, mengingat perusahaan

tersebut masih memiliki ketergantungan yang

tinggi terhadap produk chips dari Amerika

Serikat. Kondisi ini menggambarkan bahwa

keberlangsungan perusahaan teknologi

Tiongkok relatif rentan terhadap dampak

kebijakan pembatasan akses terhadap produk

teknologi negara maju. Menyadari kondisi

itu, Tiongkok pada pertemuan Politburo

Chinese Communist Party pada Mei 2020

menegaskan akan mengimplementasikan

Dual Circulation Strategy (DCS). Kebijakan

DCS ini merupakan langkah Tiongkok

mendorong kemandirian ekonomi domestik,

Pemulihan ekonomi Tiongkok pada

semester kedua 2020 berlangsung makin

kuat dan broadbased seiring terkendalinya

wabah COVID-19 di domestik. Ekonomi

Tiongkok pada 2020 diperkirakan tumbuh

1,9% (yoy), dan pada 2021 diprediksi

tumbuh makin kuat sebesar 8,2% (yoy)2.

Perkembangan positif ini terjadi di tengah

sejumlah tantangan yang tidak ringan,

terutama dipicu oleh ketegangan hubungan

dengan Amerika Serikat (AS). Pada masa

kepemimpinan Presiden Trump, hubungan

AS dan Tiongkok mengalami ketegangan

di sejumlah area, khususnya terkait isu

perdagangan, teknologi, human rights, dan

new security law di Hong Kong. Kemenangan

Joe Biden pada pemilu AS berpotensi

memperbaiki hubungan perdagangan kedua

negara, meskipun hubungan di area lainnya

diperkirakan tidak akan berubah signifikan,

terutama isu teknologi. Hal ini mengingat

2 Sumber: IMF

Dual Circulation Strategy Tiongkok: Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia Oleh: Firman Hidayat1

Artikel 4

1 Analis Eksekutif, Bank Indonesia, KPw BI Beijing

Page 80: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

68

depan masih dirumuskan oleh Tiongkok,

program pembangunan Tiongkok ke depan

diperkirakan fokus beberapa area yang akan

dapat mendukung pertumbuhan yang lebih

berkualitas dan berkesinambungan.

Pertama, melakukan optimalisasi

struktur ekonomi untuk mencapai

pertumbuhan yang lebih berkualitas

dan berkesinambungan. Tiongkok telah

menargetkan kenaikan nominal Produk

Domestik Bruto (PDB) menjadi dua kali lipat

dan mendorong pertumbuhan PDB per

kapita ke level Middle Developed Economy

(MDE) pada tahun 2035. Sejalan dengan

itu, Tiongkok akan meningkatkan kapasitas

permintaan domestik dan mendorong

kontribusi konsumsi dengan meningkatkan

transaksi online, mendorong efisiensi

perusahaan, meningkatkan pendapatan

dan mengurangi kesenjangan kesejahteraan

antara urban dan rural, serta mendorong

investasi melalui kebijakan “in China, for

China.”

Kedua, mendorong inovasi dan

kemandirian teknologi. Tiongkok akan

melanjutkan upaya transisi industri dari

cheap-low-tech–industry menjadi high-end

and specialized industry, serta mewujudkan

“tech self sufficiency.” Terkait itu, Tiongkok

akan berupaya meningkatkan kemampuan

sektor teknologi melalui peningkatan R&D

khususnya di area artificial intelligence,

quantum information, integrated circuits,

biological breeding, dan aerospace

technology. Tiongkok juga akan melanjutkan

opening up market dan meningkatkan market

terutama di sektor teknologi, dan menjadikan

permintaan domestik sebagai mesin utama

pertumbuhan ekonomi. Tiongkok juga akan

memperkuat kerja sama di kawasan guna

mengatasi dampak ketegangan hubungan

dengan AS.

Sumber: Societe Generale

Gambar 1 Dual Circulation Strategy:

Ekonomi Domestik Sebagai Engine of

Growth

Meningkatkan Kemandirian Ekonomi

Tiongkok

Kebijakan DCS dimanifestasikan

melalui penetapan sejumlah target

pembangunan pada 2021–2025.

Pembangunan Tiongkok lima tahun ke depan

akan mengusung tema “progress while

maintaining stability,” yang akan dicapai

melalui lima prinsip yaitu inovasi, koordinasi,

ramah lingkungan, keterbukaan, dan sharing.

Meskipun detail program lima tahun ke

Page 81: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

69

2020, Tiongkok telah bergabung dalam

kerja sama Regional Comprehensive

Economic Partnership (RCEP) bersama

dengan 14 negara lainnya. Bergabungnya

Tiongkok mengukuhkan RCEP menjadi blok

perdagangan terbesar di dunia, mengalahkan

NAFTA dan EU-27. Nilai PDB anggota RCEP

bisa mencapai 30,2% dari PDB dunia, lebih

besar dibandingkan NAFTA (28,4% dari PDB

dunia), dan EU-27 (18,2% dari PDB dunia).

Sejumlah keuntungan akan diperoleh

Tiongkok dari blok perdagangan RCEP.

Peterson Institute menyebutkan bahwa

Tiongkok akan memperoleh income sebesar

USD100 miliar dari integrasi perdagangan

dan produksi dengan negara anggota RCEP.

Integrasi dengan negara RCEP juga akan

memperkuat value chain di kawasan sehingga

ekonomi Tiongkok akan lebih tahan terhadap

dampak negatif trade tension dan decoupling

negara maju. Selain itu, Tiongkok akan menjadi

center of gravity dari blok perdagangan RCEP

karena memiliki basis produksi dan sekaligus

pasar terbesar diantara anggota RCEP.

Persiapan di domestik guna menyambut

implementasi RCEP telah dimulai Tiongkok

dengan mendorong institutional openness,

mempersiapkan kebijakan pengurangan tarif,

simplifikasi custom procedures, menjalankan

komitmen Tiongkok atas foreign investment

negative list, dan meningkatkan perlindungan

hak intelektual.

Selain RCEP, upaya memperkuat

kerja sama di kawasan juga dilakukan

dengan memperkuat kerja sama dengan

ASEAN. Pada pertemuan China–ASEAN

access. Hal ini dilakukan dengan mendorong

investasi melalui perbaikan mekanisme

national treatment dan negative investment

list, meningkatkan opening up industri

jasa, dan mengoptimalkan ketentuan serta

framework untuk mendukung outbound

investment.

Ketiga, mendorong industri

manufaktur ke arah industri yang high-end

dan intelligent. Sejumlah kebijakan yang

akan ditempuh diantaranya mendorong

penggunaan teknologi 5G, meningkatkan

pembangunan infrastruktur pendukung

teknologi, dan meningkatkan industrialisasi

berbasis digital. Keempat, mengatasi

ketimpangan kesejahteraan urban dan

rural yang dipicu oleh tingginya urbanisasi.

Langkah yang akan ditempuh antara lain

meningkatkan social security system dan

mengurangi kemiskinan. Fokus kelima

diarahkan untuk mendorong pembangunan

yang ramah lingkungan. Dalam hal ini,

Tiongkok telah menargetkan batas toleransi

emisi karbon pada 2030 dan bebas emisi

karbon pada 2060. Target ini akan dicapai

dengan mendorong teknologi clean energy,

antara lain mobil listrik, solar panels, dan

wind turbines.

Memperkuat Integrasi Ekonomi dan

Keuangan di Kawasan

Guna mendukung upaya kemandirian

ekonomi domestik, Tiongkok juga berupaya

memperkuat integrasi ekonomi dan

keuangan di kawasan. Pada 15 November

Page 82: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

70

memiliki peluang untuk memperoleh

manfaat dari upaya Tiongkok memperkuat

kerja sama dengan ASEAN. Indonesia

perlu memanfaatkan ASEAN-China Digital

Economy Cooperation untuk mendorong

pembangunan digital economy, intelligent

manufacturing, teknologi 5G, big data,

dan smart cities. Hal ini diharapkan dapat

meningkatkan kapasitas dan daya saing

industri, serta mendukung proses revolusi

industri 4.0. di Indonesia.

Indonesia juga dapat mengoptimalkan

peluang relokasi global value chain (GVC)

perusahaan di Tiongkok ke negara-negara di

kawasan. Percepatan relokasi GVC ini antara

lain dipicu oleh kenaikan upah tenaga kerja

di Tiongkok dan akibat trade tension dengan

AS, serta upaya untuk memperkuat value

chain di kawasan. Dalam kaitan ini, Indonesia

akan menjadi salah satu tujuan menarik

bagi investor mengingat iklim investasi akan

terus membaik seiring disahkannya Undang-

Undang Cipta Kerja.

Selain itu, Indonesia perlu

memanfaatkan potensi kenaikan permintaan

nikel sejalan dengan upaya Tiongkok

mendorong industri mobil listrik. Kenaikan

produksi mobil listrik akan meningkatkan

permintaan nikel yang merupakan bahan

baku utama baterai mobil listrik. Untuk

mengoptimalkan peluang tersebut, Indonesia

perlu memberikan insentif bagi industri

pertambangan yang mampu mengolah biji

nikel menjadi produk yang lebih memiliki nilai

tambah.

Expo dan Business Investment Summit

tanggal 27 November 2020, Presiden Xi

kembali menegaskan bahwa Tiongkok

akan memprioritaskan kerja sama dengan

ASEAN. Komitmen ini akan diwujudkan

oleh Tiongkok melalui beberapa langkah,

pertama, melanjutkan upaya pembangunan

infrastruktur guna meningkatkan konektivitas

dengan ASEAN, antara lain membangun

New International Land-Sea Trade Corridor,

railways, highways, ports, airports, power

and communications. Kedua, mendorong

kelancaran perdagangan, meningkatkan

investasi yang saling menguntungkan, saling

membuka pasar, dan mempercepat integrasi

industri, serta supply dan value chains.

Ketiga, mendorong inovasi dan teknologi

serta meningkatkan kerja sama digital

economy. Kerja sama tersebut akan fokus

pada pengembangan smart city, teknologi

5G, artificial intelligence, e-commerce, big

data, blockchain dan telemedicine, serta

meningkatkan keamanan data. Keempat,

memperkuat kerja sama mengatasi wabah

COVID-19 dan meningkatkan kapasitas

kesehatan publik. Tiongkok berkomitmen

untuk memenuhi kebutuhan ASEAN akan

vaksin COVID-19, memberikan dukungan

pendanaan bagi COVID-19 ASEAN Response

Fund, dan meningkatkan kerja sama pelatihan

bagi pekerja di sektor kesehatan.

Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia

Di tengah potensi perubahan

tatanan globalisasi ke depan, Indonesia

Page 83: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Bab 3 - Artikel

71

Berbagai hal tersebut menunjukkan

bahwa peluang Indonesia untuk meraih

keuntungan dari kerja sama yang lebih erat

dengan negara-negara di kawasan sangat

terbuka lebar. Oleh karena itu, Indonesia perlu

segera berbenah dan mempersiapkan diri

sehingga tidak hanya menjadi pasar, namun

juga dapat meningkatkan ekspor, menarik

investasi, serta mengejar ketertinggalan

teknologi. Kerja sama yang dilakukan

Indonesia juga harus berdasarkan prinsip

saling menguntungkan dan resiprokal. Selain

itu, koordinasi dan sinergi lintas institusi serta

antara pusat dan daerah perlu lebih diperkuat

sehingga persiapan Indonesia dapat lebih

cepat dan efektif. Upaya ini tentunya akan

mendukung pencapaian pertumbuhan

ekonomi Indonesia yang berkesinambungan

dan lebih berkualitas.

Selain memberikan peluang,

implementasi kebijakan DCS Tiongkok

juga berpotensi memberikan tantangan

bagi Indonesia, terutama terkait green

economy. Implementasi kebijakan green

economy Tiongkok berpotensi memengaruhi

permintaan batu bara Indonesia. Namun,

dampak kebijakan tersebut diperkirakan

belum akan terjadi dalam waktu dekat. Hal

ini mengingat upaya Tiongkok mengurangi

emisi karbon akan dilakukan secara bertahap

dan Tiongkok masih akan menoleransi emisi

karbon hingga 2030. Meskipun demikian,

Indonesia tetap perlu mengantisipasi potensi

penurunan permintaan Tiongkok terhadap

batu bara Indonesia. Sejumlah kebijakan

dapat ditempuh misalnya dengan terus

mendorong hilirisasi batu bara khususnya

proyek gasifikasi,  dan proyek pengolahan batu

bara menjadi Dimethyl Ether (DME)  sebagai

substitusi dari Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Page 84: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

72

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 85: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Lampiran

73

Lampiran

Page 86: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

74

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

Amer

ika

Amer

ika Se

rikat

1,8

1,4

1,6

2,1

2,1

2,2

2,4

2,7

3,1

3,3

3,1

2,5

2,3

2,0

2,1

2,3

0,3

-9,0

-2,9

Arge

ntin

a0,

2-3

,7-3

,3-1

,50,

32,

93,

84,

33,

1-2

,8-4

,2-6

,2-6

,0-1

,4-0

,5-0

,3-4

,6-1

9,8

-5,4

Braz

il-5

,1-3

,2-2

,5-2

,30,

30,

81,

62,

61,

91,

62,

11,

71,

21,

51,

31,

6-0

,3-1

0,9

-3,9

Chili

2,6

1,2

1,8

1,0

-0,4

1,0

2,3

2,8

5,0

5,1

3,0

3,0

1,9

1,9

2,8

-2,4

0,4

-14,

0-1

0,3

Mek

siko

2,8

2,0

1,7

3,1

3,1

3,0

1,6

1,8

2,6

2,2

2,8

1,2

0,1

0,0

-0,5

-0,8

-2,1

-18,

7-8

,6As

ia P

asifi

kAu

stra

lia2,

73,

22,

32,

72,

12,

13,

02,

43,

13,

32,

72,

41,

91,

72,

02,

21,

4-6

,4-3

,8Ti

ongk

ok6,

96,

86,

86,

97,

07,

06,

96,

86,

96,

96,

76,

56,

46,

26,

06,

0-6

,83,

24,

9In

dia

9,1

8,7

9,7

8,6

6,3

5,8

6,5

7,6

8,2

7,1

6,2

5,6

5,7

5,2

4,4

4,1

3,1

-23,

9-7

,5Je

pang

1,0

0,5

0,5

1,0

1,0

1,4

2,1

2,2

1,4

1,2

-0,2

-0,2

0,3

0,6

1,3

-1,1

-2,0

-10,

3-5

,7Ko

rea

Sela

tan

2,8

3,6

2,8

2,6

3,1

2,7

3,9

2,9

3,0

3,1

2,4

3,1

1,8

2,1

2,0

2,3

1,4

-2,7

-1,1

ASEA

N-6

Indo

nesia

4,9

5,2

5,0

4,9

5,0

5,0

5,1

5,2

5,1

5,3

5,2

5,2

5,1

5,1

5,0

5,0

3,0

-5,3

-3,5

Mal

aysia

4,3

4,2

4,5

4,8

5,6

5,7

6,1

5,8

5,2

4,7

4,4

4,8

4,5

4,8

4,4

3,6

0,7

-17,

1-2

,7Fil

ipin

a6,

97,

47,

36,

96,

47,

27,

56,

66,

56,

46,

16,

45,

75,

46,

36,

7-0

,7-1

6,9

-11,

5Sin

gapu

ra3,

12,

52,

43,

93,

73,

04,

63,

64,

84,

93,

01,

11,

00,

20,

71,

0-0

,3-1

3,3

-5,8

Thai

land

3,3

3,8

3,2

3,4

3,7

4,2

4,4

4,0

5,0

4,6

3,2

3,8

2,9

2,4

2,6

1,5

-2,0

-12,

1-6

,4Vi

etna

m5,

55,

86,

66,

75,

26,

37,

57,

77,

56,

86,

97,

36,

86,

77,

37,

03,

80,

42,

6Er

opa

Kaw

asan

Eur

o1,

91,

71,

72,

02,

22,

73,

03,

12,

52,

31,

61,

21,

51,

31,

41,

0-3

,2-1

4,7

-4,4

Ingg

ris2,

01,

71,

61,

61,

91,

71,

81,

61,

11,

21,

41,

21,

71,

31,

01,

0-2

,1-2

1,5

-9,6

Russ

ia-0

,20,

30,

10,

51,

32,

32,

61,

02,

22,

62,

52,

80,

41,

11,

52,

11,

6-8

,0-3

,6Tu

rki

4,9

5,0

-0,7

4,4

5,3

5,3

11,8

7,3

7,5

5,8

2,5

-2,7

-2,6

-1,7

1,0

6,4

4,5

-9,9

6,7

Afrik

aAf

rika

Sela

tan

-0,4

0,5

0,7

0,9

1,1

1,6

1,6

1,4

0,7

0,1

1,3

1,1

0,0

0,9

0,1

-0,5

0,1

-17,

5-6

,0Su

mbe

r: Bl

oom

berg

2020

Tabe

l 1. P

rodu

k Dom

estik

Bru

to(%

yoy)

2018

2019

2016

2017

Nega

ra

Page 87: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Lampiran

75

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

Amer

ika

Amer

ika

Serik

at4,

94,

94,

94,

84,

64,

44,

34,

14,

13,

93,

83,

83,

93,

63,

63,

53,

813

,08,

8Ar

gent

ina

9,3

8,5

7,6

9,2

8,7

8,3

7,2

9,1

9,6

9,0

9,1

10,1

10,6

9,7

8,9

10,4

13,1

-Br

azil

10,9

11,3

11,8

12,0

13,7

13,0

12,4

11,8

13,1

12,4

11,9

11,6

12,7

12,0

11,8

11,0

12,2

13,3

14,6

Chili

6,5

7,0

7,0

6,2

7,0

7,3

7,0

6,5

7,4

7,5

7,5

7,1

7,2

7,3

7,3

7,1

8,2

12,2

12,3

Mek

siko

4,1

3,9

3,9

3,7

3,5

3,3

3,3

3,4

3,3

3,4

3,3

3,6

3,6

3,5

3,5

3,2

3,3

--

Asia

Pas

ifik

Aust

ralia

5,6

5,7

5,6

5,8

5,8

5,6

5,4

5,6

5,5

5,3

5,0

5,0

5,1

5,2

5,2

5,1

5,2

7,4

6,9

Tion

gkok

4,0

4,1

4,0

4,0

4,0

4,0

4,0

3,9

3,9

3,8

3,8

3,8

3,7

3,6

3,6

3,6

3,7

3,8

-In

dia

n/a

n/a

n/a

8,0

n/a

n/a

n/a

8,5

n/a

n/a

n/a

7,0

6,7

7,9

7,2

7,6

8,8

10,2

6,7

Jepa

ng3,

23,

13,

03,

02,

82,

82,

82,

72,

52,

52,

32,

42,

52,

32,

42,

22,

52,

83,

0Ko

rea

Sela

tan

3,7

3,6

3,9

3,5

3,6

3,8

3,7

3,7

4,0

3,7

4,0

3,8

3,8

4,0

3,4

3,7

3,8

4,3

3,9

ASEA

N-6

Indo

nesia

5,5

n/a

5,6

n/a

5,3

n/a

5,5

n/a

5,1

n/a

5,3

n/a

5,0

n/a

5,2

n/a

5,0

n/a

7,1

Mal

aysia

3,5

3,4

3,5

3,5

3,4

3,4

3,4

3,3

3,3

3,4

3,3

3,3

3,4

3,3

3,3

3,3

3,9

4,9

4,6

Filip

ina

5,8

6,1

5,4

4,7

6,6

5,7

5,6

5,0

5,3

5,5

5,4

5,1

5,3

5,1

5,4

4,5

5,3

17,7

10,0

Sing

apur

a2,

73,

02,

93,

23,

23,

13,

12,

92,

92,

92,

93,

03,

13,

13,

23,

23,

33,

9-

Thai

land

1,0

1,0

0,9

0,8

1,3

1,1

1,2

1,0

1,2

1,1

1,0

0,9

0,9

0,9

1,0

1,0

1,0

n/a

1,8

Viet

nam

2,3

2,3

2,3

2,3

2,3

2,3

2,0

2,0

2,0

2,0

2,2

2,2

2,2

2,2

2,2

2,2

2,2

2,7

-Er

opa

Kaw

asan

Eur

o10

,210

,19,

99,

69,

49,

18,

98,

78,

58,

28,

07,

87,

77,

57,

57,

47,

47,

98,

5In

ggris

5,1

4,9

4,8

4,7

4,6

4,4

4,3

4,4

4,2

4,0

4,1

4,0

3,8

3,9

3,8

3,8

4,0

4,1

4,8

Russ

ia6,

05,

45,

25,

35,

45,

15,

05,

15,

04,

74,

54,

84,

74,

44,

54,

64,

76,

26,

3Tu

rki

10,1

10,2

11,3

12,7

11,7

10,2

10,6

10,4

10,1

10,2

11,4

13,5

14,1

13,0

13,8

13,7

13,2

13,4

12,7

Afrik

aAf

rika

Sela

tan

26,7

26,6

27,1

26,5

27,7

27,7

27,7

26,7

26,7

27,2

27,5

27,1

27,6

29,0

29,1

29,1

30,1

23,3

30,8

Sum

ber:

Bloo

mbe

rg, T

radi

ng E

cono

mic

sTa

nda

(-): D

ata

belu

m ri

lisn/

a: D

ata

tidak

ters

edia

Tabe

l 2. T

ingk

at P

enga

nggu

ran

Akhi

r Per

iode

(%)

2020

2019

2018

2016

2017

Neg

ara

Page 88: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

76

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

Amer

ika

Amer

ika

Serik

at0,

91,

01,

52,

12,

41,

62,

22,

12,

42,

92,

31,

91,

91,

61,

72,

31,

50,

61,

4Ar

gent

ina*

35,0

47,1

43,1

41,1

35,0

23,4

26,2

26,1

25,4

29,8

39,5

45,5

52,5

53,3

50,8

50,6

44,6

37,4

31,7

Braz

il9,

48,

88,

56,

34,

63,

02,

53,

02,

74,

44,

53,

84,

63,

42,

94,

33,

32,

13,

1Ch

ili4,

54,

23,

12,

72,

71,

71,

52,

31,

82,

53,

12,

62,

52,

72,

23,

03,

72,

63,

1M

eksik

o2,

62,

53,

03,

45,

46,

36,

46,

85,

04,

75,

04,

84,

04,

03,

02,

83,

33,

34,

0As

ia P

asifi

kAu

stra

lia1,

31,

01,

31,

52,

11,

91,

81,

91,

92,

11,

91,

81,

31,

61,

71,

82,

2-0

,30,

7Ti

ongk

ok2,

31,

91,

92,

10,

91,

51,

61,

82,

11,

92,

51,

92,

32,

73,

04,

54,

32,

51,

7In

dia

4,8

5,8

4,4

3,4

3,9

1,5

3,3

5,2

4,3

4,9

3,7

2,1

2,9

3,2

4,0

7,4

5,8

6,2

7,3

Jepa

ng0,

0-0

,4-0

,50,

30,

20,

40,

71,

01,

10,

71,

20,

30,

50,

70,

20,

80,

40,

10,

0Ko

rea

Sela

tan

0,8

0,7

1,3

1,3

2,3

1,8

2,0

1,4

1,2

1,5

2,1

1,3

0,4

0,7

-0,4

0,7

1,0

0,0

1,0

ASEA

N-6

Indo

nesia

4,5

3,5

3,1

3,0

3,6

4,4

3,7

3,6

3,4

3,1

2,9

3,1

2,5

2,8

3,1

2,6

3,0

2,0

1,4

Mal

aysia

2,6

1,6

1,5

1,7

4,9

3,4

4,2

3,5

1,3

0,8

0,3

0,2

0,2

1,5

1,1

1,0

-0,2

-1,9

-1,4

Filip

ina

0,6

1,3

1,7

2,2

3,1

2,5

3,0

2,9

4,3

5,2

6,7

5,1

3,3

2,7

0,9

2,5

2,5

2,5

2,3

Sing

apur

a-1

,0-0

,7-0

,20,

20,

70,

50,

40,

40,

20,

60,

70,

50,

70,

50,

40,

80,

0-0

,50,

0Th

aila

nd-0

,50,

40,

41,

10,

8-0

,10,

90,

80,

81,

41,

30,

41,

20,

90,

30,

9-0

,5-1

,6-0

,7Vi

etna

m1,

72,

43,

34,

74,

72,

53,

42,

62,

74,

74,

03,

02,

72,

22,

05,

24,

93,

23,

0Er

opa

Kaw

asan

Eur

o0,

00,

00,

41,

11,

51,

31,

61,

31,

42,

02,

11,

51,

41,

30,

81,

30,

70,

3-0

,3In

ggris

0,3

0,4

0,7

1,2

2,1

2,7

2,8

3,0

2,7

2,4

2,5

2,3

1,9

2,0

1,8

1,4

1,7

0,6

0,6

Russ

ia7,

37,

56,

45,

44,

34,

43,

02,

52,

42,

33,

44,

35,

34,

74,

03,

02,

53,

23,

7Tu

rki

7,5

7,6

7,3

8,5

11,3

10,9

11,2

11,9

10,2

15,4

24,5

20,3

19,7

15,7

9,3

11,8

11,9

12,6

11,8

Afrik

aAf

rika

Sela

tan

6,3

6,3

6,1

6,8

6,1

5,1

5,1

4,7

3,8

4,6

4,9

4,5

4,5

4,5

4,1

4,0

4,1

2,2

3,0

Sum

ber:

Bloo

mbe

rgKe

tera

ngan

: *) B

ueno

s Aire

s CPI

2020

Akhi

r Per

iode

(% y

oy)

Tabe

l 3. I

nfla

si IH

K 2018

2019

2016

2017

Nega

ra

Page 89: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Lampiran

77

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

Amer

ikaAm

erika

Serik

at (F

ed Fu

nd Ra

te)

0,50

0,50

0,50

0,75

1,00

1,25

1,25

1,50

1,75

2,00

2,25

2,50

2,50

2,50

2,00

1,75

0,25

0,25

0,25

Braz

il (SE

LIC Ra

te)

14,25

14,25

14,25

13,75

12,25

10,25

8,25

7,00

6,50

6,50

6,50

6,50

6,50

6,50

5,50

4,50

3,75

2,25

2,00

Chili

(O/N

Rate

)3,5

03,5

03,5

03,5

03,0

02,5

02,5

02,5

02,5

02,5

02,5

02,7

53,0

02,5

02,0

01,7

50,5

00,5

00,5

0M

eksik

o (O/

N Ra

te)

3,75

4,25

4,75

5,75

6,50

7,00

7,00

7,25

7,50

7,75

7,75

8,25

8,25

8,25

7,75

7,25

6,50

5,00

4,25

Asia

Pasif

ikAu

strali

a (Ca

sh Ta

rget

Rat

e)2,0

01,7

51,5

01,5

01,5

01,5

01,5

01,5

01,5

01,5

01,5

01,5

01,5

01,2

51,0

00,7

50,2

50,2

50,2

5Tio

ngko

k (Le

nding

Rat

e)4,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

54,3

5Ind

ia (R

ever

se R

epo R

ate)

6,75

6,50

6,50

6,25

6,25

6,25

6,00

6,00

6,00

6,25

6,50

6,50

6,25

5,75

5,40

5,15

4,40

4,00

4,00

Jepa

ng (O

/N Ca

ll Tar

get)

0,00

-0,06

-0,06

-0,06

-0,06

-0,07

-0,06

-0,06

-0,07

-0,07

-0,06

-0,06

-0,06

-0,08

-0,06

-0,07

-0,07

-0,07

-0,06

Kore

a Sela

tan (

Call R

ate)

1,50

1,25

1,25

1,25

1,25

1,25

1,25

1,50

1,50

1,50

1,50

1,75

1,75

1,75

1,50

1,25

0,75

0,50

0,50

ASEA

N-6

Indon

esia

(7D

RR Ra

te)*

6,75

5,25

5,00

4,75

4,75

4,75

4,25

4,25

4,25

5,25

5,75

6,00

6,00

6,00

5,25

5,00

4,50

4,25

4,00

Mala

ysia

(O/N

Rate

)3,2

53,2

53,0

03,0

03,0

03,0

03,0

03,0

03,2

53,2

53,2

53,2

53,2

53,0

03,0

03,0

02,5

02,0

01,7

5Fil

ipina

(O/N

Rate

)4,0

03,0

03,0

03,0

03,0

03,0

03,0

03,0

03,0

03,5

04,5

04,7

54,7

54,5

04,0

04,0

03,2

52,2

52,2

5Th

ailan

d (Re

po Ra

te)

1,50

1,50

1,50

1,50

1,50

1,50

1,50

1,50

1,50

1,50

1,50

1,75

1,75

1,75

1,50

1,25

0,75

0,50

0,50

Viet

nam

(Ref

inanc

ing Ra

te)

6,50

6,50

6,50

6,50

6,50

6,50

6,25

6,25

6,25

6,25

6,25

6,25

6,25

6,25

6,00

6,00

5,00

4,50

4,00

Erop

aKa

wasa

n Eur

o (Re

finan

cing R

ate)

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

Inggr

is (B

ank R

ate)

0,50

0,50

0,25

0,25

0,25

0,25

0,25

0,50

0,50

0,50

0,75

0,75

0,75

0,75

0,75

0,75

0,10

0,10

0,10

Russi

a (Ke

y Rat

e)11

,0010

,5010

,0010

,009,7

59,0

08,5

07,7

57,2

57,2

57,5

07,7

57,7

57,5

07,0

06,2

56,0

04,5

04,2

5Tu

rki (1

Wee

k Rep

o)7,5

07,5

07,5

08,0

08,0

08,0

08,0

08,0

08,0

017

,7524

,0024

,0024

,0024

,0016

,5012

,009,7

58,2

510

,25Af

rika

Afrik

a Sela

tan (

Refin

ancin

g Rat

e)7,0

07,0

07,0

07,0

07,0

07,0

06,7

56,7

56,5

06,5

06,5

06,7

56,7

56,7

56,5

06,5

05,2

53,7

53,5

0Su

mbe

r: Blo

ombe

rgKe

tera

ngan

: *) D

ata s

ebelu

m pe

nera

pan B

I 7D

RR Ra

te (1

9 Agu

stus 2

016)

mas

ih m

engg

unak

an BI

Rate

n/a:

Data

tida

k ter

sedia

2020

Posis

i Akh

ir Pe

riode

(%)

Tabe

l 4. S

uku B

unga

Kebij

akan

Bank

Sent

ral

2018

2019

2016

2017

Nega

ra

Page 90: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

78

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

Amer

ikaAm

erika

Serik

at (M

2)6,

27,

17,

47,

16,

45,

65,

24,

94,

14,

23,

73,

64,

04,

75,

66,

710

,222

,924

,1Br

azil (

M3)

10,7

10,5

12,3

10,6

11,2

9,5

9,1

7,4

6,4

7,6

7,6

9,7

7,8

8,8

8,8

7,7

8,8

14,5

16,4

Chili

(M3)

11,7

11,5

9,6

8,2

9,1

8,1

6,0

4,8

3,8

6,0

8,1

11,0

11,1

11,1

11,0

10,7

10,8

9,2

9,0

Mek

siko

(M3)

7,6

7,8

10,5

10,4

9,7

8,2

8,7

10,6

10,8

11,4

8,9

6,3

6,5

6,1

7,8

6,8

11,2

12,7

11,9

Asia

Pasif

ikAu

stra

lia (M

3)5,

95,

85,

66,

96,

87,

76,

94,

73,

51,

82,

22,

64,

13,

92,

22,

54,

48,

412

,4Ti

ongk

ok (M

2)13

,411

,811

,511

,310

,19,

19,

08,

18,

28,

08,

38,

18,

68,

58,

48,

710

,111

,110

,9In

dia (

M3)

10,2

10,3

11,7

6,2

6,9

7,0

5,6

10,0

9,2

9,8

9,4

10,2

10,6

10,1

9,6

10,4

8,8

12,3

12,2

Jepa

ng (M

3)2,

52,

92,

93,

33,

53,

33,

43,

12,

62,

72,

52,

12,

12,

02,

02,

32,

75,

97,

5Ko

rea S

elat

an (M

3)8,

67,

97,

88,

17,

36,

75,

96,

16,

76,

77,

27,

67,

68,

08,

48,

28,

38,

67,

9AS

EAN-

6In

done

sia (M

2)7,

48,

75,

110

,010

,010

,310

,98,

37,

55,

96,

76,

36,

56,

87,

16,

512

,18,

212

,4M

alays

ia (M

3)1,

32,

32,

33,

24,

74,

55,

34,

96,

17,

47,

59,

16,

05,

13,

93,

53,

75,

66,

4Fil

ipin

a (M

3)11

,712

,512

,912

,811

,713

,414

,811

,914

,411

,89,

99,

56,

16,

67,

611

,512

,814

,512

,2Sin

gapu

ra (M

3)2,

24,

25,

07,

77,

27,

05,

33,

22,

82,

73,

43,

94,

85,

44,

95,

16,

910

,710

,6Th

ailan

d (M

2)3,

84,

33,

94,

23,

34,

34,

95,

06,

25,

24,

94,

73,

83,

34,

73,

67,

710

,99,

7Er

opa

Kawa

san

Euro

(M3)

5,1

5,1

5,0

5,0

5,3

5,0

5,0

4,7

3,6

4,3

3,5

4,2

4,7

4,6

5,7

4,9

7,5

9,3

10,4

Ingg

ris (M

4)1,

43,

56,

16,

36,

95,

44,

83,

82,

21,

70,

82,

12,

22,

33,

93,

88,

213

,112

,3Ru

ssia

(M2)

11,8

12,3

12,8

9,2

11,1

10,5

9,5

10,5

9,9

11,4

11,8

11,0

8,9

7,3

9,1

9,7

13,4

14,9

16,1

Turk

i (M

3)14

,012

,06,

516

,116

,317

,918

,715

,517

,020

,330

,018

,624

,121

,315

,129

,528

,939

,0-

Afrik

aAf

rika S

elat

an (M

3)8,

75,

65,

66,

15,

66,

17,

16,

46,

45,

87,

05,

66,

99,

06,

26,

29,

611

,19,

5

Sum

ber:

Bloo

mbe

rg

2020

Akhi

r Per

iode

(% yo

y)Ta

bel 5

. Per

tum

buha

n Ua

ng B

ered

ar

Nega

ra20

1920

1820

1620

17

Page 91: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Lampiran

79

Amer

ika

Amer

ika

Serik

at-2

,4-3

,2-3

,6-3

,8-4

,6-5

.9-6

,0Ar

gent

ina

-5,4

-4,6

-6,1

-5,5

-4.3

-4.7

-4.4

Braz

il-1

0,2

-9.0

-7,8

-7,1

-5,9

-6.6

-6.4

Chili

-2,1

-2,7

-2,8

-2,7

-1,6

-3.0

-2.5

Mek

siko

-3,4

-2,5

-1,1

-2,1

-1,6

-2.3

-2.7

Asia

Pas

ifik

Aust

ralia

-2,3

-2,4

-1,9

-0,5

-0,2

0.6

1.5

Tion

gkok

-3,4

-3,8

-3,7

-4,2

-2,8

-5.1

-5.3

Indi

a-4

,1-3

,9-3

,5-3

,3-4

,6-6

.6-6

.3Je

pang

-4,5

-5,0

-4,8

-3,8

-3.1

-2.7

-2.4

Kore

a Se

lata

n-2

,3-1

,3-1

,0-0

,6-2

,6-1

.6-2

.0AS

EAN-

6In

done

sia-2

,6-2

,5-2

,5-1

,8-2

,2-1

.9-1

.9M

alay

sia-3

,2-3

,1-3

,0-3

,7-3

,2-3

.3-3

.3Fi

lipin

a-0

,9-2

,4-2

,2-3

,2-3

,5-3

.0-3

.2Si

ngap

ura

-1,2

-1,2

0,3

0.4

-0,3

-1.2

-1.0

Thai

land

-2,5

-2,7

-2,7

-2,4

-1,9

-0.7

-1.0

Viet

nam

-4,3

-4,2

-3,5

-3,5

-4,4

-1.4

-0.9

Erop

aKa

was

an E

uro

-2,0

-1,5

-1,0

-0,5

-0,6

--

Ingg

ris-5

,2-4

,2-2

,8-2

,7-1

,8-2

.7-2

.7Ru

ssia

-2,4

-3,4

-1.5

2.9

1,8

1.5

1.1

Turk

i-1

,0-1

,1-1

,5-1

,9-2

,9-4

.7-5

.1Af

rika

Afrik

a Se

lata

n-4

,1-3

,8-4

,4-4

.2-6

.3-6

.6-6

.4Su

mbe

r: Tr

adin

geco

nom

ics, M

oody

's St

atist

ical H

andb

ook

Nove

mbe

r 201

9Ke

tera

ngan

: Cet

ak m

iring

mer

upak

an a

ngka

pro

yeks

i Moo

dy's

Nove

mbe

r 201

9

2021

F

(% P

DB)

Tabe

l 6. N

erac

a Fi

skal

2020

F20

19Ne

gara

2015

2016

2017

2018

Page 92: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

80

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

Amer

ikaAm

erika

Serik

at-2

,2-2

,2-2

,1-2

,1-2

,0-2

,0-1

,9-1

,8-1

,9-1

,8-2

,0-2

,2-2

,3-2

,4-2

,4-2

,2-2

,2-2

,6-

Arge

ntin

a-2

,9-2

,7-2

,7-2

,6-2

,9-3

,2-3

,9-4

,5-5

,0-5

,3-6

,0-4

,8-4

,4-2

,9-1

,6-0

,60,

11,

3-

Braz

il-2

,2-1

,7-1

,4-1

,3-1

,1-0

,9-0

,8-0

,7-1

,1-1

,4-1

,9-2

,2-2

,1-2

,2-2

,4-2

,7-3

,1-2

,6-1

,3Ch

ili-2

,6-2

,7-2

,5-2

,0-2

,6-2

,9-2

,3-2

,3-1

,7-1

,9-2

,6-3

,8-4

,1-4

,3-4

,5-4

,2-3

,7-1

,40,

0M

eksik

o-2

,8-2

,7-2

,5-2

,2-2

,5-2

,0-1

,9-1

,7-1

,6-1

,8-1

,9-2

,0-2

,1-1

,4-0

,9-0

,40,

1-0

,2-

Asia

Pasif

ikAu

stra

lia

-4,9

-4,7

-4,3

-3,3

-2,7

-2,2

-2,1

-2,6

-2,8

-2,9

-2,7

-2,1

-1,7

-0,8

0,2

0,7

1,2

1,8

1,9

Tiong

kok

2,6

2,4

2,5

1,9

1,6

1,5

1,1

1,6

1,0

0,6

0,4

0,2

0,7

0,9

1,1

1,0

0,6

1,1

1,5

Indi

a-1

,1-0

,8-0

,5-0

,6-0

,7-1

,2-1

,4-1

,5-1

,8-1

,9-2

,3-2

,4-2

,1-2

,1-1

,6-1

,0-0

,80,

4-

Jepa

ng3,

43,

63,

83,

94,

04,

04,

14,

14,

04,

13,

83,

53,

53,

53,

43,

73,

63,

13,

0Ko

rea S

elat

an7,

87,

56,

76,

55,

74,

84,

94,

54,

14,

34,

64,

64,

74,

33,

83,

73,

83,

63,

8AS

EAN-

6In

done

sia-2

,1-2

,1-2

,2-1

,8-1

,5-1

,4-1

,3-1

,6-1

,9-2

,2-2

,7-3

,1-3

,0-3

,0-2

,9-2

,7-2

,4-2

,1-1

,3M

alays

ia2,

41,

91,

92,

02,

02,

53,

03,

03,

73,

22,

62,

32,

43,

13,

63,

32,

82,

53,

5Fil

ipin

a2,

11,

11,

00,

2-0

,3-0

,4-0

,1-0

,8-0

,6-1

,6-2

,7-2

,3-2

,6-1

,5-1

,0-0

,10,

31,

5-

Singa

pura

16,5

18,1

19,0

18,5

18,9

18,0

17,0

16,4

15,9

16,2

16,8

17,2

16,9

17,3

17,0

17,0

16,8

16,1

16,3

Thail

and

8,8

9,8

10,9

10,5

9,9

9,4

9,7

9,6

9,3

8,6

6,5

5,6

5,1

5,1

6,2

6,8

6,2

5,7

-Vi

etna

mn/

an/

an/

a0,

3n/

an/

an/

a-0

,6n/

an/

an/

a1,

9n/

an/

an/

a4,

0n/

an/

an/

aEr

opa

Kawa

san

Euro

2,7

3,1

3,1

3,1

3,2

2,7

2,9

3,1

3,2

3,6

3,4

2,9

2,7

2,2

2,2

2,3

2,0

2,2

2,0

Ingg

ris-5

,1-5

,5-6

,1-5

,4-4

,8-4

,7-4

,0-3

,8-3

,7-3

,4-3

,3-3

,7-4

,5-4

,7-4

,9-4

,3-3

,6-2

,8-

Russ

ia4,

52,

82,

21,

82,

22,

11,

92,

12,

53,

75,

77,

27,

26,

55,

53,

83,

22,

9-

Turk

i-3

,0-3

,0-3

,2-3

,1-3

,2-3

,4-3

,9-4

,7-5

,5-5

,8-4

,8-2

,6-0

,71,

31,

91,

10,

2-1

,5-3

,8Af

rika

Afrik

a Sel

atan

-4,6

-4,2

8-3

,78

-2,8

8-2

,2-2

,45

-2,3

-2,5

5-3

,15

-3,3

3-3

,7-3

,58

-3,1

8-3

,25

-3,2

5-3

,0-1

,98

-1,6

80,

73Su

mbe

r: Bl

oom

berg

, Ban

k Ind

ones

ia-SE

KIKe

t: n/

a: d

ata t

idak

ters

edia

Tabe

l 7. N

erac

a Ber

jalan

2020(%

PDB

)20

1920

1720

18Ne

gara

2016

Page 93: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Lampiran

81

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

Ameri

kaAm

erika

Serika

t41

,1

42

,8

43

,2

39

,2

40

,1

41

,5

42

,4

42

,8

44

,5

42

,4

41

,8

41

,9

41

,5

42

,4

41

,5

41

,6

41

,5

42

,0

43

,1

Arg

entin

a24

,2

25

,0

24

,5

33

,6

45

,8

42

,6

44

,7

50

,1

56

,7

55

,1

42

,4

59

,2

60

,1

58

,6

42

,4

39

,2

38

,0

37

,5

35

,6

Bra

zil35

7,7

36

4,2

37

0,4

36

5,0

37

0,1

37

7,2

38

1,2

37

4,0

37

9,6

37

9,5

38

0,7

37

4,7

38

4,2

38

8,1

37

6,4

35

6,9

34

3,2

34

8,8

35

6,6

Ch

ili39

,6

39

,7

39

,4

40

,5

39

,0

38

,9

37

,7

39

,0

38

,1

37

,0

37

,1

39

,9

38

,8

39

,5

38

,9

40

,6

37

,9

36

,4

37

,8

Me

ksiko

176,9

177,3

175,8

176,5

174,9

174,2

173,0

172,8

173,2

173,2

173,6

174,6

176,6

178,9

180,2

180,7

185,5

188,9

193,9

Asia P

asifik

Austr

alia37

,7

39

,0

39

,6

46

,4

50

,8

53

,9

48

,5

58

,7

50

,7

48

,1

45

,2

45

,4

46

,1

45

,5

37

,5

50

,4

46

,7

32

,6

32

,9

Tio

ngkok

3.212

,6

3.205

,2

3.166

,4

3.010

,5

3.009

,1

3.056

,8

3.108

,5

3.139

,9

3.142

,8

3.112

,1

3.087

,0

3.072

,7

3.098

,8

3.119

,2

3.092

,4

3.107

,9

3.060

,6

3.112

,3

3.142

,6

India

332,1

336,6

346,7

336,6

346,3

362,4

375,2

385,1

399,1

380,7

376,2

368,1

384,1

399,9

401,6

424,9

439,7

467,6

499,9

Jepang

1.201

,2

1.202

,7

1.196

,2

1.157

,8

1.168

,9

1.188

,1

1.203

,2

1.202

,1

1.205

,1

1.197

,5

1.200

,2

1.209

,0

1.229

,4

1.255

,9

1.255

,0

1.255

,3

1.296

,2

1.305

,9

1.308

,8

Korea

Selat

an36

9,8

36

9,9

37

7,8

37

1,1

37

5,3

38

0,6

38

4,7

38

9,3

39

6,8

40

0,3

40

3,0

40

3,7

40

5,3

40

3,1

40

3,3

40

8,8

40

0,2

41

0,8

42

0,6

AS

EAN-6

Indon

esia

101,8

103,8

109,7

110,9

116,1

117,3

123,4

124,1

119,8

114,0

109,2

114,8

118,6

117,6

118,0

122,7

114,3

124,6

127,7

Malay

sia93

,6

93

,7

94

,2

91

,2

92

,0

95

,5

97

,7

98

,9

10

4,2

10

1,1

99

,5

97

,8

99

,4

98

,8

98

,9

99

,5

97

,5

98

,8

10

0,2

Fili

pina

83,0

85,3

86,1

80,7

80,9

81,3

81,0

81,6

80,5

77,5

74,9

79,2

83,6

84,9

85,6

87,8

88,9

93,5

100,4

Singap

ura24

6,2

24

8,9

25

3,4

24

6,6

25

9,6

26

6,3

27

5,4

27

9,9

28

7,1

28

8,0

29

1,3

28

7,7

29

5,8

27

3,9

27

2,2

27

9,5

27

9,1

31

2,5

32

8,0

Tha

iland

166,9

170,1

171,9

164,1

172,7

177,3

190,9

194,0

206,9

198,4

196,4

197,0

203,6

206,6

211,1

214,6

216,5

230,3

239,2

Vietna

m31

,6

35

,0

37

,6

36

,5

37

,8

39

,2

41

,4

49

,1

56

,3

57

,8

57

,0

55

,5

62

,4

64

,3

69

,2

78

,3

81

,7

83

,7

-

Eropa

Kawasa

n Euro

251,4

255,8

262,9

261,0

261,8

261,2

263,7

269,1

284,8

284,3

283,7

289,9

291,6

296,5

296,3

296,2

303,8

306,2

312,8

Inggri

s10

7,7

11

1,6

11

5,2

10

6,5

11

2,5

11

7,2

11

8,0

12

0,4

12

6,6

12

4,6

12

2,8

14

0,2

13

0,4

12

5,6

12

3,0

13

7,5

13

3,7

13

4,9

12

9,4

Ru

ssia32

3,3

32

9,3

33

2,2

31

7,5

33

0,3

34

3,5

35

1,2

35

5,5

37

7,5

37

8,6

38

3,4

37

9,2

39

1,0

40

5,4

41

9,6

43

6,1

45

0,6

43

8,6

44

9,8

Tur

ki95

,0

10

1,9

99

,0

92

,1

88

,6

90

,2

91

,5

84

,1

84

,7

75

,6

67

,0

72

,0

75

,4

73

,5

75

,7

81

,2

64

,1

51

,4

42

,4

Afr

ikaAfr

ika Se

latan

39,1

38,2

39,1

39,9

38,9

39,6

41,4

42,7

41,8

42,7

42,8

43,6

41,6

41,1

45,9

45,9

43,0

42,2

43,8

Sumbe

r: Bloo

mberg

Keter

angan:

Tidak

terma

suk em

asTan

da (-):

Data

belum

rilis

Negar

a201

6201

7201

8201

9202

0Ak

hir Pe

riode

(Milia

r USD

)Tab

el 8. Ca

dangan

Devis

aTa

bel

8. C

adan

gan

Dev

isa

Akh

ir P

erio

de

(Mili

ar U

SD)

Page 94: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

82

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

Amerik

aArg

entina

(Peso)

14,48

14,23

14,95

15,45

15,68

15,74

17,29

17,46

19,23

23,59

32,00

36,78

37,89

43,38

46,90

58,44

60,54

66,06

71,90

Brazil (

Real)

3,90

3,50

3,25

3,29

3,14

3,22

3,16

3,23

3,26

3,61

3,95

3,78

3,78

3,92

3,90

4,13

4,22

5,32

5,33

Chili (P

eso)

700,77

677

,47

661,69

665

,42

655,55

664

,35

642,30

632

,74

609,65

621

,94

663,09

678

,39

671,78

677

,71

698,53

743

,76

780,56

834

,82

787,48

Me

ksiko (P

eso)

18,03

18,11

18,76

19,85

20,30

18,55

17,82

18,87

18,85

19,42

18,94

19,72

19,48

19,10

19,36

19,38

18,93

23,48

22,29

Asia P

asifik

Austra

lia (Do

llar)

1,38

1,34

1,32

1,34

1,32

1,33

1,27

1,30

1,28

1,32

1,37

1,39

1,40

1,42

1,45

1,47

1,47

1,57

1,41

Seland

ia Baru

(Dolla

r)1,5

1

1,4

5

1,3

8

1,4

1

1,4

1

1,4

2

1,3

7

1,4

4

1,3

9

1,4

2

1,5

0

1,5

0

1,4

7

1,4

9

1,5

3

1,5

7

1,5

3

1,6

5

1,5

2

Ho

ng Kon

g (Dolla

r)7,7

7

7,7

6

7,7

6

7,7

6

7,7

6

7,7

9

7,8

1

7,8

1

7,8

2

7,8

5

7,8

5

7,8

3

7,8

4

7,8

5

7,8

3

7,8

3

7,7

8

7,7

5

7,7

5

Tio

ngkok

(Yuan)

6,54

6,54

6,67

6,85

6,89

6,86

6,67

6,62

6,42

6,38

6,81

6,94

6,81

6,77

6,96

7,07

6,97

7,08

6,98

India (

Rupee)

67,49

66,94

66,95

67,45

67,00

64,46

64,30

64,95

64,32

67,06

70,07

72,77

70,88

69,55

69,83

71,28

71,45

75,64

74,92

Jepang

(Yen)

115,23

107

,98

102,37

109

,62

113,62

111

,13

110,97

112

,86

109,45

109

,17

111,49

113

,08

110,51

110

,86

107,44

108

,32

109,30

107

,72

106,60

Kor

ea Sel

atan (W

on)1.2

01

1.1

63

1.1

20

1.1

58

1.1

53

1.1

30

1.1

33

1.1

17

1.0

75

1.0

80

1.1

22

1.1

30

1.1

22

1.1

54

1.1

89

1.1

82

1.1

78

1.2

26

1.1

95

ASE

AN-6

Indone

sia (Ru

piah)

13.520

13.

314

13.134

13.

253

13.346

13.

309

13.333

13.

528

13.573

13.

956

14.603

14.

931

14.224

14.

253

14.156

14.

091

13.845

15.

301

14.475

Ma

laysia

(Ringg

it)4,1

9

4,0

1

4,0

5

4,3

2

4,4

5

4,3

3

4,2

6

4,2

0

3,9

6

3,9

5

4,0

9

4,1

7

4,1

2

4,1

2

4,1

6

4,1

7

4,1

3

4,3

4

4,2

3

Fili

pina (P

eso)

47,23

46,54

47,08

49,12

50,00

49,86

50,86

51,15

51,23

52,47

53,55

53,37

52,47

52,25

51,69

51,36

50,77

50,71

49,30

Singap

ura (D

ollar)

1,40

1,36

1,35

1,41

1,42

1,39

1,36

1,36

1,33

1,33

1,37

1,38

1,36

1,36

1,37

1,37

1,37

1,42

1,38

Thailan

d (Bath

)35,

64

35,

26

34,

83

35,

42

35,

11

34,

30

33,

37

33,

06

31,

82

31,

93

32,

97

32,

87

31,

95

31,

79

30,

87

30,

38

30,

72

32,

29

31,

25

Vie

tnam (

Dong)

22.343

22.

321

22.302

22.

503

22.712

22.

712

22.730

22.

720

22.728

22.

800

23.230

23.

331

23.231

23.

262

23.251

23.

201

23.204

23.

388

23.180

Ero

paKaw

asan E

uro (U

SD/Eur

o)1,1

0

1,1

3

1,1

2

1,0

8

1,0

7

1,1

0

1,1

8

1,1

8

1,2

2

1,1

9

1,1

6

1,1

4

1,1

4

1,1

2

1,1

2

1,1

0

1,1

1

1,1

0

1,1

6

Ing

gris (U

SD/GB

P)1,4

3

1,4

4

1,3

1

1,2

4

1,2

4

1,2

8

1,3

1

1,3

2

1,3

8

1,3

6

1,3

0

1,3

0

1,2

9

1,3

0

1,2

4

1,2

7

1,3

0

1,2

3

1,2

8

Rus

sia (Ru

bel)

74,56

65,79

64,60

63,01

58,70

57,24

58,95

58,37

57,27

62,02

65,59

66,19

66,73

64,86

64,46

64,25

63,19

74,30

72,06

Turki (

Lira)

2,94

2,90

2,97

3,29

3,69

3,58

3,51

3,79

3,82

4,37

5,66

5,59

5,32

5,77

5,70

5,75

5,97

6,75

7,04

Afrika

Afrika

Selata

n (Rand

)15,

81

15,

00

14,

07

13,

91

13,

23

13,

20

13,

18

13,

88

12,

21

12,

65

14,

07

14,

31

13,

99

14,

33

14,

62

14,

84

14,

66

17,

93

17,

01

Sum

ber: Bl

oomber

g, diola

h

2019

Rata-R

ata Pe

riode

Tabel 9

. Nilai

Tukar

Dunia

terhad

ap USD

2020

2018

2016

2017

Negar

a

Tab

el 9

. Nila

i Tu

kar

Du

nia

ter

had

ap U

SD

Page 95: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Lampiran

83

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

Amerik

aAm

erika S

erikat (

Dollar

)13.

520

13.314

13.

134

13.253

13.

346

13.309

13.

333

13.528

13.

573

13.956

14.

603

14.931

14.

224

14.253

14.

156

14.091

13.

845

15.301

14.

475

Argent

ina (Pe

so)934

936

878

858

851

846

771

775

706

592

456

406

375

329

302

241

229

232

201

Brazil (

Real)

3.468

3.804

4.045

4.023

4.245

4.136

4.215

4.192

4.169

3.867

3.699

3.953

3.763

3.637

3.628

3.416

3.280

2.876

2.716

Chili (P

eso)

19,3

19,7

19,8

19,9

20,4

20,0

20,8

21,4

22,3

22,4

22,0

22,0

21,2

21,0

20,3

18,9

17,7

18,3

18,4

Meksik

o (Peso

)749

,8

735

,3

700

,0

667

,6

657

,5

717

,5

748

,2

717

,0

720

,2

718

,8

770

,9

757

,2

730

,2

746

,1

731

,2

727

,0

731

,3

651

,6

649

,4

Asi

a Pasif

ikAus

tralia

(Dollar

)9.7

65

9.9

23

9.9

59

9.9

24

10.

115

9.992

10.526

10.

419

10.599

10.

556

10.680

10.

710

10.167

10.

037

9.752

9.602

9.401

9.727

10.238

Sel

andia B

aru (D

ollar)

8.980

9.195

9.490

9.419

9.491

9.381

9.738

9.418

9.769

9.821

9.764

9.927

9.678

9.541

9.282

8.974

9.026

9.263

9.510

Hong

Kong (D

ollar)

1.739

1.716

1.693

1.708

1.720

1.709

1.706

1.733

1.735

1.778

1.861

1.906

1.815

1.816

1.809

1.799

1.779

1.973

1.868

Tiongk

ok (Yu

an)2.0

68

2.0

37

1.9

70

1.9

35

1.9

38

1.9

40

1.9

99

2.0

43

2.1

15

2.1

86

2.1

46

2.1

52

2.0

90

2.1

06

2.0

35

1.9

94

1.9

86

2.1

62

2.0

73

Ind

ia (Rup

ee)200

,3

198

,9

196

,2

196

,5

199

,2

206

,5

207

,4

208

,3

211

,0

208

,1

208

,4

205

,2

200

,7

204

,9

202

,7

197

,7

193

,8

202

,3

193

,2

Jep

ang (Ye

n)117

,3

123

,3

128

,3

120

,9

117

,5

119

,8

120

,1

119

,9

124

,0

127

,8

131

,0

132

,0

128

,7

128

,6

131

,8

130

,1

126

,7

142

,0

135

,8

Kor

ea Sel

atan (W

on)11,

3

11,

4

11,

7

11,

4

11,

6

11,

8

11,

8

12,

1

12,

6

12,

9

13,

0

13,

2

12,

7

12,

3

11,

9

11,

9

11,

7

12,

5

12,

1

ASE

AN-6

Malay

sia (Rin

ggit)

3.225

3.320

3.241

3.066

3.002

3.074

3.127

3.222

3.427

3.534

3.570

3.580

3.451

3.458

3.405

3.375

3.352

3.528

3.420

Filipin

a (Peso

)286

,3

286

,1

278

,9

269

,8

266

,9

266

,9

262

,1

264

,5

264

,9

266

,0

272

,7

279

,8

271

,1

272

,8

273

,9

274

,4

272

,7

301

,7

293

,6

Sin

gapura

(Dolla

r)9.6

45

9.8

04

9.7

11

9.3

92

9.4

26

9.5

60

9.7

99

9.9

67

10.

243

10.455

10.

678

10.838

10.

457

10.473

10.

329

10.290

10.

132

10.771

10.

483

Thailan

d (Bath

)379

,4

377

,6

377

,1

374

,2

380

,1

388

,0

399

,5

409

,2

426

,5

437

,1

442

,9

454

,2

445

,3

448

,3

458

,6

463

,9

450

,7

473

,9

463

,2

Vie

tnam (

Dong)

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

0,7

0,6

Eropa

Kawasa

n Euro

(Euro)

14.927

15.

035

14.661

14.

286

14.219

14.

658

15.671

15.

898

16.534

16.

630

16.982

17.

054

16.190

16.

013

15.852

15.

560

15.306

16.

755

16.741

Ing

gris (G

BP)19.

363

19.106

17.

248

16.457

16.

540

17.036

17.

448

17.886

18.

722

18.980

19.

029

19.342

18.

294

18.531

17.

563

17.870

18.

050

18.873

18.

575

Russia

(Rubel

)181

,3

202

,4

203

,3

210

,3

227

,4

232

,5

226

,2

231

,7

237

,0

225

,0

222

,6

225

,6

213

,2

219

,8

219

,6

219

,3

219

,1

205

,9

200

,9

Tur

ki (Lira

)4.5

97

4.5

95

4.4

27

4.0

24

3.6

12

3.7

21

3.7

95

3.5

70

3.5

53

3.1

91

2.5

81

2.6

73

2.6

75

2.4

71

2.4

82

2.4

51

2.3

18

2.2

65

2.0

56

Afr

ikaAfr

ika Se

latan (R

and)

855

887

934

953

1.009

1.008

1.011

975

1.1

12

1.1

03

1.0

38

1.0

43

1.0

17

995

968

950

944

853

851

Sum

ber: Bl

oomber

g, diola

h

2020

Rata-R

ata Pe

riode

Tabel 1

0. Nilai

Tukar

Rupia

h terha

dap Ma

ta Uang

Dunia

2019

2018

2016

2017

Negar

a

Tab

el 1

0. N

ilai T

uka

r R

up

iah

ter

had

apM

ata

Uan

g D

un

ia

Page 96: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

84

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

Amerik

aAm

erika Se

rikat (D

JIA)16.

663

17.764

18.

372

18.865

20.

406

20.994

21.

891

23.312

24.

993

24.556

25.

594

25.442

24.

829

26.096

26.

676

27.230

28.

493

23.437

26.

891

Amerik

a Serika

t (S&P

500)

1.951

2.0

75

2.162

2.1

85

2.326

2.3

98

2.467

2.576

2.717

2.703

2.850

2.756

2.685

2.882

2.958

3.037

3.241

2.783

3.255

Argent

ina (M

ERV)

11.841

13.

224

15.722

17.

046

19.224

21.

352

22.852

27.

179

31.559

30.

030

28.593

30.

074

33.772

34.

419

33.935

32.

948

39.235

32.

676

45.613

Bra

zil (BVS

P)43.

495

50.983

57.

171

61.042

64.

933

63.858

69.

113

74.744

81.

234

80.003

77.

309

85.700

93.

792

96.054

102

.522

106

.054

114

.299

80.

316

99.725

Chi

li (IGPA

)18.

239

19.534

20.

319

20.932

21.

963

24.269

25.

435

26.942

28.

008

28.056

26.

855

26.303

26.

742

25.864

24.

928

24.357

23.

404

18.546

20.

172

Meksik

o (BOLS

A)43.

206

45.480

47.

147

46.439

47.

283

49.247

50.

838

48.958

48.

628

46.828

49.

139

45.144

42.

691

43.783

41.

709

43.318

44.

199

36.156

37.

726

Asia Pa

sifikAus

tralia (

All Ord

.)5.0

56

5.303

5.5

18

5.510

5.7

85

5.841

5.7

77

5.9

75

6.0

87

6.1

14

6.3

42

5.9

54

5.9

97

6.4

83

6.7

35

6.8

03

6.9

98

5.4

90

6.1

48

Tio

ngkok

(Shang

hai)

2.905

2.9

20

3.035

3.1

52

3.200

3.1

49

3.291

3.386

3.327

3.084

2.766

2.618

2.737

3.010

2.923

2.938

2.982

2.845

3.232

India (

BSE)

24.415

25.

984

28.072

26.

989

28.308

30.

456

31.846

32.

918

34.051

34.

880

37.269

34.

899

36.395

38.

971

37.827

39.

627

41.001

31.

540

36.789

Jep

ang (Ni

kkei 22

5)16.

843

16.394

16.

500

17.952

19.

245

19.520

19.

873

21.903

22.

443

22.348

22.

625

22.338

21.

013

21.418

21.

265

22.725

23.

469

19.633

22.

686

Korea

Selatan

(KOSPI

)1.9

26

1.980

2.0

27

2.012

2.0

95

2.279

2.3

85

2.5

11

2.4

72

2.4

39

2.2

91

2.1

18

2.1

33

2.1

37

2.0

24

2.0

97

2.1

70

1.8

72

2.2

37

ASE

AN-6

Indone

sia (JSX

)4.6

91

4.833

5.3

15

5.290

5.3

83

5.693

5.8

43

5.9

90

6.3

87

6.0

17

5.9

08

5.8

71

6.3

71

6.2

75

6.3

05

6.1

43

6.0

90

4.6

64

5.0

84

Ma

laysia (

KLSE)

1.669

1.6

62

1.669

1.6

46

1.702

1.7

66

1.769

1.740

1.820

1.806

1.772

1.719

1.682

1.636

1.625

1.583

1.563

1.385

1.557

Filipina

(PCOM

)6.7

73

7.399

7.8

53

7.123

7.2

59

7.782

8.0

14

8.3

59

8.5

23

7.6

27

7.5

32

7.1

21

7.8

14

7.8

82

7.9

94

7.8

79

7.5

51

5.6

51

6.1

09

Sin

gapura

(STI)

2.705

2.8

10

2.868

2.8

63

3.082

3.2

11

3.266

3.365

3.477

3.468

3.234

3.084

3.173

3.269

3.222

3.184

3.200

2.573

2.605

Thailan

d (SET)

1.321

1.4

10

1.503

1.4

98

1.569

1.5

69

1.603

1.704

1.788

1.734

1.692

1.667

1.622

1.661

1.674

1.613

1.539

1.233

1.347

Vietna

m (Ho

Chi Mi

n)559

606

659

673

704

737

783

859

1.0

57

1.0

50

962

940

946

967

981

997

949

788

856

Eropa

Kawasa

n Euro

(DJ Sto

xx 50)

2.974

2.9

74

2.976

3.0

91

3.342

3.5

52

3.480

3.606

3.495

3.481

3.423

3.216

3.177

3.415

3.459

3.619

3.731

2.864

3.290

Inggris

(FTSE 1

00)5.9

88

6.204

6.7

65

6.923

7.2

74

7.391

7.3

80

7.4

71

7.3

85

7.5

49

7.5

53

7.0

90

7.0

03

7.3

55

7.3

63

7.2

82

7.4

17

5.8

13

6.1

42

Rus

sia (RT

S, $ ter

ms)758

913

958

1.037

1.1

41

1.068

1.0

60

1.1

38

1.2

30

1.1

55

1.1

20

1.1

35

1.1

66

1.2

83

1.3

36

1.4

02

1.5

27

1.1

04

1.2

59

Tur

ki (XU1

00)750

800

772

767

863

954

1.0

65

1.0

69

1.1

50

1.0

30

945

945

978

925

999

1.018

1.157

976

1.1

28

Afr

ikaAfr

ika Sela

tan (JS

E AS)

49.694

52.

616

52.599

50.

662

52.169

52.

941

55.057

58.

898

58.661

57.

175

57.191

52.

672

53.987

57.

533

56.142

55.

903

56.689

47.

968

55.488

Sum

ber: Bl

oomber

g, diola

h

2019

2020Rata-R

ata Pe

riode

Tabel 1

1. Inde

ks Harg

a Saham 201

8201

6201

7Neg

ara

Tab

el 1

1.In

dek

s H

arg

a Sa

ham

Page 97: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Lampiran

85

Amer

ika

Amer

ika

Serik

at10

0,0

100,

710

2,6

100,

110

5,3

104,

810

5,5

106,

994

.995

.9Ar

gent

ina

40,4

43,5

44,7

52,6

53,1

56,6

86,0

89,4

92.1

92.5

Braz

il53

,751

,556

,365

,569

,873

,776

,575

,882

.182

.5Ch

ili11

,912

,715

,017

,321

,023

,625

,627

,929

.129

.9M

eksik

o33

,836

,539

,844

,048

,246

,046

,045

,537

.338

.3As

ia P

asifi

kAu

stra

lia27

,530

,534

,037

,740

,541

,541

,545

,138

.335

.3Ti

ongk

ok34

,337

,039

,941

,144

,246

,850

,539

.442

.643

.7In

dia

66,7

67,1

66,6

68,6

68,2

68,9

68,3

69,6

68.0

67.4

Jepa

ng22

9,0

232,

523

6,1

231,

323

5,6

237,

623

8,2

236,

620

5.7

205.

0Ko

rea

Sela

tan

32,2

35,4

37,3

39,5

39,9

36,3

36,6

38.4

40.5

42.7

ASEA

N-6

Indo

nesia

23,0

24,8

24,7

26,9

27,9

28,7

29.8

29.3

29.1

28.9

Mal

aysia

53,3

54,7

52,7

54,5

52,7

50,7

51,8

54.3

54.7

54.5

Filip

ina

51,5

49,2

45,4

44,7

42,1

42,1

41,8

41,5

38.9

38.8

Sing

apur

a10

5,7

102,

297

,910

3,2

111,

511

0,6

112,

212

6,3

--

Thai

land

43,7

45,7

42,8

44,4

40,8

41,2

41,8

34.0

34.6

35.2

Viet

nam

48,1

51,7

54,7

57,1

59,7

58,2

57,5

50.8

51.1

51.2

Erop

aKa

was

an E

uro

90,7

92,6

92,8

90,9

90,0

87,8

85,8

84,1

--

Ingg

ris72

,976

,278

,180

,579

,982

,982

,480

,785

.185

.2Ru

ssia

10,5

11,3

14,4

13,6

12,9

13,5

12,2

15.3

16.1

16.2

Turk

i32

.731

,428

,627

,528

.228

.230

,433

,132

.433

.4Af

rika

Afrik

a Se

lata

n41

,044

,147

,049

,351

,653

,156

,762

,271

.375

.0Su

mbe

r: Tr

adin

geco

nom

ics, M

oody

's St

atist

ical H

andb

ook

Nove

mbe

r 201

9Ke

tera

ngan

: Cet

ak m

iring

mer

upak

an a

ngka

pro

yeks

i Moo

dy's

Nove

mbe

r 201

9

Tabe

l 12.

Uta

ng P

emer

inta

h

2020

F20

1920

17F

2018

Nega

ra20

1220

1320

1420

1520

1620

21F

(% P

DB)

Page 98: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi IV 2020

86

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

TW4

TW1

TW2

TW3

Energi

Minyak

WTI (U

SD/bar

rel)

64,9

74,2

73,3

45,4

60,1

58,5

54,1

61,1

20,5

39,3

40,2

61,7

68,0

69,6

64,0

51,8

60,9

56,0

55,4

56,0

25,2

40,7

Batuba

ra (USD

/ton)

63,0

66,1

74,3

81,4

83,5

61,1

63,6

60,3

53,6

55,0

59,5

60,6

62,1

71,9

77,6

80,5

77,6

61,8

64,9

59,6

55,4

54,2

Gas Ala

m (USD

/juta B

TU)2,8

3,0

3,0

3,2

2,7

2,4

2,4

2,1

1,7

1,7

1,6

3,0

2,8

2,9

3,7

3,3

2,7

2,4

2,5

2,1

1,8

1,9

Logam

Emas (

USD/ou

nce)

1.325

1.2

53

1.191

1.2

82

1.292

1.4

10

1.472

1.5

17

1.577

1.7

81

1.886

1.3

15

1.306

1.2

12

1.218

1.288

1.2

90

1.450

1.4

83

1.545

1.6

69

1.860

Timah

(USD/m

t)21.

100

19.750

18.

875

19.475

21.

400

18.825

15.

925

17.175

14.

602

16.722

17.

494

20.709

20.

839

19.270

19.

080

20.304

20.

351

17.601

16.

500

16.888

15.

156

17.359

Tem

baga (U

SD/mt)

6.714

6.6

26

6.258

5.9

65

6.483

5.9

93

5.725

6.1

74

4.951

6.0

15

6.672

6.9

69

6.904

6.1

39

6.190

6.114

6.2

90

5.846

5.8

30

5.955

5.1

88

6.263

Alumu

nium (

USD/m

t)2.0

05

2.133

2.0

62

1.846

1.9

12

1.800

1.7

22

1.810

1.5

26

1.620

1.7

65

2.146

2.2

62

2.066

1.9

97

1.8

92

1.854

1.7

89

1.750

1.7

63

1.544

1.6

91

Nik

el (USD

/mt)

13.300

14.

900

12.600

10.

690

12.984

12.

690

17.050

14.

025

11.484

12.

805

14.517

12.

930

14.540

13.

349

11.866

11.

784

12.645

14.

764

16.116

13.

418

12.029

13.

721

Pangan

Jagung

(USD/

bushel

)3,5

3,3

3,1

3,4

3,3

4,2

3,7

3,8

3,3

3,2

3,6

3,3

3,5

3,2

3,3

3,5

3,5

3,9

3,7

3,7

3,2

3,1

Gandum

(USD/

bushel

)3,9

4,5

4,5

4,3

3,8

4,2

3,5

4,3

4,4

4,0

4,7

3,8

4,6

4,8

4,4

4,4

3,8

3,7

3,6

4,1

4,1

4,0

Gula (

cents/

pon)

-

12,

4

11,

0

12,

1

12,

7

13,

3

12,

8

13,

5

10,

6

12,

1

13,

3

13,

6

12,

3

11,

4

13,

1

12,

8

12,

6

12,

5

12,

7

14,

1

11,

0

12,

5

Ked

elai (U

SD/bus

hel)

9,9

8,3

7,7

8,3

8,3

8,6

8,6

9,3

8,7

8,7

9,9

9,6

9,6

8,0

8,0

8,5

8,2

8,4

8,8

8,9

8,4

8,8

Ber

as (USD

/mt)

420,5

430

,3

385,3

380

,3

384,5

385

,5

401,5

395

,3

476,0

518

,5

474,8

391

,0

423,0

404

,4

388,2

384,7

386

,6

396,3

404

,3

415,1

512

,1

493,3

CPO (U

SD/mt)

618,6

569

,4

502,8

470

,1

457,9

452

,6

479,8

739

,6

554,4

559

,7

703,0

618

,7

601,3

535

,0

469,7

483,1

474

,3

481,5

556

,2

684,8

524

,5

622,7

Sumber

: Bloom

berg, d

iolah

Rata-R

ata

Tabel 1

3. Tabe

l Harga

Komo

ditas (S

pot)

2019

2019

2018

2018

2020

Akhir P

eriode

2020

Tab

el 1

3. T

abel

Har

ga

Ko

mo

dit

as (

Spo

t)

Page 99: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Penanggung JawabDoddy Zulverdi, Juli Budi Winantya

EditorDiah Indira

Tim ProduksiDiah Indira, Fenty Tirtasari Ekarina, Masagung Suksmonohadi, Michael Christian, Gabriel

Fedrichson, Dita Normalaksana Putri, Azmi Utama Nawawi

Kontributor Tulisan, Tabel, dan Grafik Perkembangan Ekonomi Global

Diah Indira (Perkembangan Ekonomi Global)

Perkembangan Ekonomi Individu Negara

Gabriel Fedrichson (AS); Fenty Tirtasari Ekarina (Kawasan Euro); Dita Normalaksana Putri

(Jepang); Michael Christian (Tiongkok); Masagung Suksmonohadi (India); Azmi Utama

Nawawi (ASEAN-5); Kantor Perwakilan Luar Negeri Bank Indonesia New York, London,

Tokyo, Singapura, dan Beijing.

Perkembangan Pasar Keuangan dan Komoditas Global

Michael Christian (Pasar Saham dan Obligasi Pemerintah); Fenty Tirtasari Ekarina (Pasar

Valuta Asing); Gabriel Fedrichson (Pasar Komoditas).

Perkembangan Kerja Sama Internasional dan Lembaga Internasional

Argo Hadianto, Wildan Noor Ramadhan, Adif Aljhosa Niarto, dan Veny Tamarind.

Artikel Sonya Clarissa dan Dadan Gandara (Kerja Sama Regional Comprehensive Economic Partnership); Masagung Suksmonohadi (Travel Bubble: Upaya Memulihkan Sektor Pariwisata); Sholihah (Pandangan Positif Lembaga Rating atas Pengesahan Undang Undang Cipta Kerja di Indonesia); Firman Hidayat (Dual Circulation Strategy Tiongkok: Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia).

Lampiran, Tabel, dan Grafik

Azmi Utama Nawawi

Tim Penyusun PEKKI Edisi IV 2020

Page 100: erkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional P erekonomian … · 2020. 12. 31. · Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian dan

Edisi IV 2020

Perekonomian Global Telah Melewati Titik Terendah

Perk

em

ban

gan

Eko

no

mi K

eu

an

gan

dan

Kerja

Sam

a In

tern

asio

nal

Ed

isi IV 2

020