episode depresif

Upload: chairunisa-tanjung

Post on 10-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikiatri

TRANSCRIPT

EPISODE DEPRESIFGangguan depresif merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dengan gejala penyerta termasuk perubahan pola tidur, nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa, tak berdaya dan gagasan bunuh diriGEJALA UTAMA - Afek depresif- Kehilangan minat dan kegembiraan- Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja ) dan menurunnya aktivitas.GEJALA LAINa. Konsentrasi dan perhatian berkurangb. Harga diri dan kepercayaan diri berkurangc. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak bergunad. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistise. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh dirif. Tidur terganggug. Nafsu makan berkurang

EPISODE DEPRESIF RINGANPEDOMAN DIAGNOSTIK1. Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti disebut diatas2. Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lain : a sampai dgn g3. Tidak boleh ada gejala berat diantaranya4. Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu5. Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.

EPISODE DEPRESIF SEDANGPEDOMAN DIAGNOSTIK1. Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti disebut diatas2. Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lain 3. Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu.4. Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga.

F32.2 EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIKPEDOMAN DIAGNOSTIK1. Semua 3 gejala utama depresi harus ada2. Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lain dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat.3. Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalnya secara rinci.Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresif berat masih dapat dibenarkan.4. Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu.5. Sangat tidak mungkin pasien mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yg sangat terbatas.

EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIKPEDOMAN DIAGNOSTIK1. Episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2 tersebut diatas.2. Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif.Waham biasanya melibatkan ide ttg dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging busuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.Jika diperlukan, waham atau halusinassi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afek (mod congruent).

PEMERIKSAAN 1. Anamnesis riwayat psikiatri dan pemeriksaan status mental

PENATALAKSANAAN

Tujuan terapi depresi adalah menurunkan gejala depresi danmemfasilitasi pasien untukkembali ke kondisi normal.Strategi untuk mencapai tujuan tersebut ialah menggunakan terapi non farmakologiataufarmakologidengan antidepresan yang dapat memodulasi kadar serotonin dan norepinefrin di otak.Pada farmakoterapi digunakan obat anti depresan, dimana anti depresan dibagi dalam beberapa golongan yaitu :1. Golongan trisiklik, seperti : amitryptylin, imipramine, clomipramine dan opipramol.2. Golongan tetrasiklik, seperti : maproptiline, mianserin dan amoxapine.3. Golongan MAOI-Reversibel (RIMA, Reversibel Inhibitor of Mono Amine Oxsidase-A), seperti : moclobemide.4. Golongan atipikal, seperti : trazodone, tianeptine dan mirtazepine.5. Golongan SSRI (Selective Serotonin Re-Uptake Inhibitor), seperti : sertraline, paroxetine, fluvoxamine, fluxetine dan citalopram.Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan onset efek primer (efek klinis) sekitar 2-4 minggu, efek sekunder (efek samping) sekitar 12-24 jam serta waktu paruh sekitar 12-48 jam (pemberian 1-2 kali perhari). Ada lima proses dalam pengaturan dosis, yaitu :1. Initiating Dosage (dosis anjuran), untuk mencapai dosis anjuran selama minggu I. Misalnya amytriptylin 25 mg/hari pada hari I dan II, 50 mg/hari pada hari III dan IV, 100 mg/hari pada hari V dan VI.2. Titrating Dosage (dosis optimal), dimulai pada dosis anjuran sampai dosis efektif kemudian menjadi dosis optimal. Misalnya amytriptylin 150 mg/hari selama 7 sampai 15 hari (miggu II), kemudian minggu III 200 mg/hari dan minggu IV 300 mg/hari.3. Stabilizing Dosage (dosis stabil), dosis optimal dipertahankan selama 2-3 bulan. Misalnya amytriptylin 300 mg/hari (dosis optimal) kemudian diturunkan sampai dosis pemeliharaan.4. Maintining Dosage (dosis pemeliharaan), selama 3-6 bulan. Biasanya dosis pemeliharaan dosis optimal. Misalnya amytriptylin 150 mg/hari.5. Tapering Dosage (dosis penurunan), selama 1 bulan. Kebalikan dari initiating dosage. Misalnya amytriptylin 150 mg/hari 100 mg/hari selama 1 minggu, 100 mg/hari 75 mg/hari selama 1 minggu, 75 mg/hari 50 mg/hari selama 1 minggu, 50 mg/hari 25 mg/hari selama 1 minggu.Dengan demikian obat anti depresan dapat diberhentikan total. Kalau kemudian sindrom depresi kambuh lagi, proses dimulai lagi dari awal dan seterusnya.Pada dosis pemeliharaan dianjurkan dosis tunggal pada malam hari (single dose one hour before sleep), untuk golongan trisiklik dan tetrasiklik. Untuk golongan SSRI diberikan dosis tunggal pada pagi hari setelah sarapan.Kombinasi psikoterapi dan farmakoterapi adalah pengobatan yang paling efektif untuk gangguan depresi berat. Tiga jenis psikoterapi jangka pendek yaitu terapi kognitif, terapi interpersonal dan terapi perilaku.Pada gangguan depresi yang sering terdapat pikiran-pikiran atau rancangan bunuh diri, maka sebaiknya penderita dirawat di rumah sakit dengan pemberian terapi elektrokonvulsi di samping psikoterapi dan obat anti depresan.