epidemiologi kematian mendadak

Upload: wiraoktavia

Post on 02-Mar-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EPIDEMIOLOGI KEMATIAN MENDADAKJumlah kematian mendadak di Bagian Kedokteran Forensik FKUI pada tahun 1990 didapatkan 227 kasus laki-laki (9,2%), 50 kasus perempuan (2%) dari total 2461 kasus yang diperiksa. Pada tahun 1991 didapatkan 228 kasus laki-laki (8,9%) dan 54 kasus perempuan (2,1%) dari 2557 kasus. Penyebab kematian tersering dari kematian mendadak adalah penyakit kardiovaskular. (BUKU HIJAU FK UI)PENYAKIT KARDIOVASKULARBeberapa penyakit kardiovaskular yang mengakibatkan kematian mendadak yaitu penyakit jantung iskemik, miokarditis, kelainan katup, refleks viserovagal, hipersenditifitas karotid, sinkop vasovagal, ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit.Penyakit Jantung Iskemik Pada pemeriksaan ForensikPenyakit jantung iskemik sering disebakan oleh sklerosis koroner. Sklerosis koroner dipengaruhi oleh faktor makanan, kebiasaan merokok, genetik, usia, jenis kelamin, ras, diabetes melitus, hipertensi, stres psikis. Penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki.Sklerosis sering terjadi pada ramus arteri koronaria desenden sinistra, lengkung arteri koroner dekstra dan ramus sirkumfleksa arteri koronaris sinistra. Lesi terlihat sebagai bercak kuning-putih yang pada awalnya terdapat pada intima, kemudian ke lapisan yang paling dalam. Dapat terlihat perdarahan subintima atau ke dalam lumen. Diagnosis iskemik dapat ditegakkan dengan adanya sklerosis dengan lumen menyempit hingga pin point.Infark miokard merupakan nekrosis jaringan yang disebabkan oleh insufisiensi aliran darah akibat sklerosis atau trombosis. Kematian akibat infark miokard terjadi melalui fibrilasi ventrikel, asistol, ruptur jantung dan emboli pulmonal masif. Sumbatan pada ramus desenden arteri koronaria kiri dapat mengakibatkan infark di daerah septum bilik bagian depan, apeks, dan bagian depan dinding bilik kiri. Sumbatan pada arteri koronaria kanan mengakibatkan infark pada dinding belakang dinding kiri. Sumbatan pada arteri koronaria kiri mengakibatkan infark di daerah samping-belakang dinding bilik kiri. Infark dini terlihat sebagai daerah berwarna merah gelap atau hemoragik, sedangkan infark lama tampak kuning padat.Gambaran mikroskopik dari jaringan iskemik pada usia 8-12 jam terlihat serat otot yang nekrotik, bergelombang (wavy), eosinofilik, granulasi sitoplasma, membran sel mengabur, pola seran lintang menghilang, perubahan inti, fragmentasi dan infiltrasi leukosit. Pemeriksaan histokimia terhadap enzim sitokrom oksidase dan enzim suksinodehidrogenase dapat mengetaui infark berusia 1-2 jam. Jaringan parut akan tampak pada infark selama 5 minggu hingga 3 bulan.Infark berulang akan mengakibatkan penggantian otot jantung dengan jaringan ikat, sehingga dinding jantung menipis. Ruptur jantung dapat terjadi pada infark yang pertama kali terjadi.MiokarditisDiagnosis miokarditis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologik. Otot jantung diambil minimal 20 potongan dari 20 lokasi berbrda. Dari pemeriksaan akan terlihat peradangan interstitial dan atau parenkim, edema, perlemakan, nekrosis, degenerasi otot hingga miolisis. Infiltrasi leukosit berinti jamak dan tunggal, plasmosit dan histosit tampak jelas.

HipertoniHipertoni ditegakkan dengan adanya hipertrofi otot jantung disertai perbendungan atau tanda-tanda dekompensasi, sklerosis pembuluh perifer serebral, status lakunaris pada ganglia basal, sklerosis arteri folikularis limpa dan aterosklerosis ginjal