epanet tips
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Epanet Tips
1/13
Perencanaan Hidrolis Jaringan Perpipaan
Perhitungan hidrolis aliran pada jaringan distribusi dilakukan berdasarkan besarnya
aliran puncak pada akhir tahun perencanaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor:
Jarak sumber dengan daerah pelayanan.
Tekanan yang tersedia pada sumber.
Tekanan yang harus disediakan di setiap blok pelayanan.
Besar diameter pipa yang digunakan.
Kehilangan tekanan akibat friksi dalam pipa.
Kehilangan tekanan akibat perlengkapan pipa (fittings).
1. Metode Simulasi Jaringan Pipa
Untuk mendapatkan dimensi dari jaringan perpipaan distribusi yang direncanakan maka
terdapat beberapa perhitungan yang perlu dilakukan. Simulasi aliran dalam pipa
biasanya dilakukan dengan menggunakan metodeHardy-Crossyang dapat
menyelesaikan persamaan keseimbangan tekanan dalam
suatuloopdenganloopberikutnya. Dalam aplikasi matematisnya, maka rumus yang
digunakan diantaranya adalah rumusHazen Williams:
hi=kehilangan tekanan untuk jalur pipa i.
Dari persamaan tersebut akan dilanjutkan dengan iterasiNewton-Rhapsonpada
setiaploopdalam jaringan.
-
7/23/2019 Epanet Tips
2/13
Dimana:
Aplikasi dari metode ini memerlukan asumsi awal dari debit aliran dan perjanjian notasi
(positif atau negatif) untuk arah aliran. Sebagai patokan, dalam suatuloopmaka aliran
yang searah jarum jam misalkan diberi notasi positif. Dan notasi untuk kehilangan
tekanan dalam suatu pipa juga mengikuti notasi yang dimiliki debit aliran pada pipa itusendiri. Sedangkan dalam perhitungan dalam rumus, notasi positif dan negatif tersebut
tidak akan memberikan pengaruh sehingga merupakan penjumlahan biasa dari nilai
ratio kehilangan tekanan dengan debit aliran. Harga dari Q memiliki suatu arah
(terlihat notasinya) sehingga dalam mengoreksi debit aliran tanda Q harus disertakan.
Pengerjaan dari metode ini untuk sistem yang terdiri dari beberapaloopakan sangat
memakan waktu. Dengan saling terkaitnya jaringan distribusi tersebut antaraloopyang
satu dengan yang lain maka perhitungan yang akan dilakukan menjadi sangat sulit bila
tanpa bantuan suatu program komputer.
Untuk mempermudah perhitungan dan mendapatkan hasil yang lebih detail dari
jaringan yang akan dirancang, maka digunakan program EPANET.
EPANET merupakan program komputer yang dapat menampilkan simulasi hidrolis dan
kualitas air dalam jaringan pipa bertekanan. Jaringan ini akan terdiri dari pipa-
pipa,node(junctionpipa), pompa,valve, tangki penampungan, atau reservoir.
EPANET dapat mengidentifikasi aliran air dalam setiap pipa, tekanan pada setiap node,
ketinggian air pada masing-maing tangki, dan konsentrasi senyawa kimia dalam
jaringan selama periode simulasi.
-
7/23/2019 Epanet Tips
3/13
EPANET didesain untuk membantu analisis sistem distribusi air minum, sehingga sering
digunakan untuk hal-hal berikut ini:
Pemilihan sumber pada sistem.
Pemilihan pompa beserta jadwal kerjanya.
Penentuan pengolahan tambahan, misalnyarechlorinasi.
Penentuan pipa yang perlu dibersihkan atau diganti.
Hasilrunningdari program ini dapat berupa peta jaringan dengan kode warna, tabel
data, grafiktime-series, dan kontur plot.
Kemampuan pemodelan hidrolik EPANET adalah sebagai berikut:
Jaringan seluas mungkin, tanpa adanya batasan-batasan tertentu.
Dapat menghitungfriction headlossdengan menggunakan persaman-persamaan
Hazen Williams,Darcy-WeisbachdanChezy-Manning.
Dapat menghitungminor lossesuntukbend,fitting, dan lain-lain.
Dapat menghitung biaya dan energi pompa.
Dapat memodelkan berbagai jenisvalve.
Memungkinkan tangki penampungan dengan segala bentuk.
Dapat memperhitungkan berbagai kategoridemandpada
setiapnodedenganpatterndan variasi waktu masing-masing.
Dapat memodelkan berbagaiemitter.
Dapat beroperasi pada sistem yang kompleks dengan berbagai batasan.
EPANET dapat memodelkan sistem distribusi air sebagai kumpulandarilinkyang
dihubungkan olehnodesehingga sistem distribusi ini akan terdiri berbagai komponen
-
7/23/2019 Epanet Tips
4/13
fisik.Yang dimaksud sebagailinkadalah pipa,pompa, danvalve.
Sedangkannodedisini mewakilijunction, tangki, dan reservoir.
Junctionmerupakan titik dalam jaringan tempat terjadinya pertemuan antarlink, disini
air dapat memasuki atau meninggalkan jaringan. Input data utama yang diperlukan
untuk komponen fisik ini adalah data tentang elevasi dan debit air yang akan disuplai
olehnodeini.
Sedangkan output yang dihasilkan adalah berupa head hidrolik dan besarnya tekanan
padajunctiontersebut. Selain input data yang telah disebutkan sebelumnya, juga
terdapat beberapa input pelengkap diantaranya adalah debit air yang bervariasi
terhadap waktu, kategori dari debit air, dan bila nilai debit ini dinyatakan sebagai negatif
maka hal ini menunjukkan bahwa air memasuki jaringan.
Komponen fisik berikutnya adalah reservoir.
Reservoirmerupakannodeyang mewakili sumber eksternal atau sumber air yang
masuk ke dalam jaringan. Input utama yang diperlukan adalahhead hidrolikyang
nilainya akan sebanding dengan elevasi permukaan air bila reservoir tersebut tidak
memiliki tekanan. Reservoir tidak memberikan hasil output tertentu, tetapi headnya
dapat berubah terhadap waktu sesuai dengantime patternyang dijadikan acuan.
Berikutnya adalahtankyang merupakannodeyang memiliki kapasitas penyimpanan
dan volume air yang tersimpan bervariasi terhadap waktu selama simulasi.
Input data yang diperlukan adalah:
Elevasi dasar, dengan level air adalah 0.
Diameter atau bentuk tangki bila non-silindris.
Initial, minimum, dan level maksimum dari tangki.
Sedangkan output yang dihasilkan adalah head hidrolik yang menunjukkan ketinggian
muka air.
-
7/23/2019 Epanet Tips
5/13
EPANET akan menghentikanoutflowbila tangki berada pada level air minimum, dan
sebaliknyainflowakan dihentikan bila air berada pada level maksimum.
Emittermerupakanjunctionyang memodelkan aliran melaluinozzleatauorificeyang
akan dikeluarkan ke atmosfer. Komponen ini biasa digunakan memodelkan aliranmelalui sistemsprinklerdan jaringan irigasi. Namun bisa juga digunakan untuk simulasi
kebocoran pada pipa. EPANET akan
membacaemittersebagaipropertydarijunctiondan bukan sebagi komponen jaringan
tersendiri.
Pipa adalahlinkyang mengalirkan air dari satu bagian ke bagian yang lainnya pada
suatu jaringan. EPANET akan mengasumsikan bahwa pipa terisi penuh setiap saat.
Arah aliran akan berasal dari titik yang memiliki head hidrolik lebih besar. Beberapa
parameter yang digunakan sebagai input data untuk pipa adalah:
Startdanend node.
Diameter.
Panjang pipa.
Koefisien kekasaran untuk menghitungheadloss.
Status (open,closed, ataucheck valve).
Sedangkan output dari pipa adalah:
Flow rate.
Kecepatan aliran.
Headloss.
Faktor friksiDarcy-Weisbach.
Untuk kehilangan tekan akibat gesekan air dengan dinding pipa dapat dihitung
menggunakan persamaanHazen Williams,Darcy-WeisbachdanChezy-Manning.
Namun persamaanHazen Williamshanya dapat digunakan untuk aliran air yang
-
7/23/2019 Epanet Tips
6/13
turbulen dan persamaanChezy-Manninglebih banyak digunakan untuk aliran pada
saluran terbuka. Persamaan yang secara teoritis lebih baik untuk digunakan adalah
persamaanDarcy-Weisbachdan dapat digunakan untuk jenisliquidlainnya selain air.
Pompa merupakanlinkyang memberikan energi pada fluida dengan carameningkatkan head hidroliknya. Input yang sangat penting adalahstartdanend
nodeserta kurva pompa yang digunakan. Untuk output utamanya adalahflowdan head
yang diperoleh.Flowmelalui pompa adalah tidak berarah dan EPANET akan
menghentikan kerja pompa apabila pompa bekerja diluar batasan yang tertera pada
kurva pompa. Kecepatan pompa dapat diset pada nilai tertentu dan apabila pompa
bekerja dengan kecepatan yang lebih besar sebesar dua kalinya makaspeedpompa
dapat diset pada angka dua. Perubahan ini dapat ikut merubah kurva pompa yang
digunakan. Seperti pada pipa, pompa juga dapat disetondanoff. Operasi pompa juga
dapat disesuikan dengantime patternataurelative speed setting. EPANET juga dapat
menghitung konsumsi energi dari pompa.
Valveadalahlinkyang membatasi tekanan atau aliran pada nilai tertentu dalam
sebuah jaringan. Input yang penting untuk komponen ini adalah:
Startdanend node
Diameter
Setting
Status
Dan output darivalveadalahflow ratedanheadloss.
2. Kehilangan Tekanan Perpipaan
Kehilangan tekanan yang terjadi akibat aliran dalam sistem perpipaan ada dua macam
yaitumajor lossesyang diakibatkan oleh friksi di sepanjang pipa danminor lossesyang
merupakan kehilangan tekanan yang terjadi pada perlengkapan pipa.
Kedua macam kehilangan tekanan tersebut adalah sebagai berikut:
-
7/23/2019 Epanet Tips
7/13
2.1. Major Losses
Friksi atau gesekan yang terjadi antara aliran air dengan dinding pipa merupakan
kehilangan tekanan terbesar dari suatu sistem perpipaan. Rumus yang digunakan untuk
menghitung kehilangan tekanan pada pipa induk maupun pipa cabang serta pipapelayanan adalah hasil formulasi dariHazen Williams.
Dimana:
Q = debit aliran (m3/detik)
C = koefisienHazenWilliams
D = diameter pipa (mm)
L = panjang pipa (m)
Dalam penerapan rumus diatas maka perlu diperhatikan bahwa harga koefisienHazen
Williams(C) ynag berbeda-beda tergantung dari jenis pipa dan lama pipa tersebut telah
digunakan. Besarnya nilainya koefisien ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Harga Koefisien C untuk Beberapa Jenis Pipa
Jenis Pipa Harga C Keterangan
ACP
140 Baru
130 Perencanaan
Besi dengan Las 140 Baru
100 Perencanaan
-
7/23/2019 Epanet Tips
8/13
Beton
140 Baru
130 Perencanaan
CIP, coated
130 Baru
100 Perencanaan
Plastik dan PVC
140 Baru
130 Perencanaan
Sumber: Fair, Geyer, dan Okun, 1971
2.2. Minor Losses
Pada kenyataannya,minor lossesdapat diabaikan karena nilainya yang relatif kecil bila
panjang pipa lebih besar dari 500 kali diameter pipa. Rumus yang dipergunakan untuk
menghitung besarnya minor losses ini adalah rumusDarcy-Weisbach.
Dimana:
K = koefisien kehilangan tekanan
V = kecepatan aliran
-
7/23/2019 Epanet Tips
9/13
Dalam penggunaan rumus diatas, terdapat hal yang perlu diperhatikan yaitu terdapat
beberapa harga K untuk setiap perlengkapan perpipaan. Dengan harga K didapat
dengan menggunakan nilai yang tertera pada Tabel 3.
Dalam menentukan besarnyaminor lossesdapat dipergunakan prinsip ekivalensiterhadap panjang pipa. Pada persamaanDarcy-Weisbach:
Tabel 3 Harga K untuk Beberapa Jenis Perlengkapan Pipa
Jenis Perlengkapan Pipa Harga K
Gate Valvekondisi
!er"uka penu# 0,$
% ter"uka 1,$
& ter"uka ',(
) ter"uka $,4
Angle Valvekondisi ter"uka penu# $,'
Butterfly Valvekondisi
*udut "ukaan 10+ 1
*udut "ukaan 40+ 10
*udut "ukaan 0+ -$0
-
7/23/2019 Epanet Tips
10/13
-0+ elbowdengan
Regular flange 0,$1.0,3
Long radius flange 0,14.0,$3
Short radius screwed 0,-
Medium radius screwed 0,'
Long radius screwed 0,(
Sudden Contraction
d/ % 0,4$
d/ & 0,33
d/ ) 0,1-
Sudden Enlargement
d/ % 0,-$
d/ & 0,'(
d/ ) 0,1-
Sumber: Practical Hydrolics For The Public Work Engineer, 1968
3. Sisa Tekan
Besarnya sisa tekan pada pipa akan tergantung pada klasifikasi jaringan perpipaan,
daerah perencanaan, dan jenis pipa yang dipergunakan.
-
7/23/2019 Epanet Tips
11/13
Berdasarkan perencanaan padaDraft Guidelines for Design and Construction of Public
and Water Supply System in Indonesia, sisa tekan minimum yang harus disediakan
adalah 6 m untuk pipa pelayanan di daerah dengan mayoritas bangunan tidak
bertingkat dan 12 m untuk daerah dengan mayoritas bangunan bertingkat.
4. Profil idrolis
Profil hidrolis merupakan gambar yang menunjukkan letak ketinggian pipa dengan garis
hidrolisnya pada tiap titik di jalur perpipaan. Profil hidrolis digambarkan dengan
menetapkan sumbu absis untuk panjang pipa dan sumbu ordinat untuk letak pipa atau
kontur tanah dan ketinggian hidrolisnya.
Profil ini akan ditunjukkan dari nilaiHydraulic Grade Line(HGL), yaitu garis yang
memperlihatkan besarnya tekanan pada pipa di titik tertentu sebagai akibat dari
gesekan yang terjadi dalam pipa, perubahan kecepatan, dan perubahan energi.
Besarnya HGL ini ditentukan dalam meter kolom air.
!. Ke"epatan Perpipaan
Selain menghitung kehilangan tekanan, maka dalam perencanaan hidrolis perpipaan
akan dipakai rumus tertentu dalam menghitung kecepatan aliran rata-rata dalam pipa.
Hukum kontinuitas dapat digunakan untuk menghitung kacapatan aliran rata-rata dalam
pipa.
Dimana:
V = kecepatan aliran (m/detik)
Q = debit aliran (m3/detik)
D = diameter pipa (m)
-
7/23/2019 Epanet Tips
12/13
Rumus ini berlaku baik untuk pipa induk, cabang, maupun pipa pelayanan.
#. Palu $ir %Water Hammer&
Perubahan kecepatan dalam pipa yang terjadi secara tiba-tiba dapat menghasilkan
perubahan tekanan yang besar. Jika tekanan tersebut telah melebihi tekanan kerja yang
diijinkan, maka akan mengakibatkan pengaruh negatif pada sistem seperti rusaknya
perlengkapan perpipaan, pipa pecah, kesukaran operasi, dan berkurangnya kapasitas
pipa. Tekanan yang membesar ini sering disebut sebagai palu air (water hammer)
karena menimbulkan bunyi seperti ketukan palu yang seolah-olah terjadi pada bagian
dalam pipa.
Palu air ini dapat disebabkan oleh terlalu dekat atau terlalu cepatnya penutupan katup
pada suatu jaringan atau oleh peralatan pemutus aliran yang dilakukan oleh petugas
atau operator secara cepat atau tiba-tiba. Kenaikan tekanan ini dapat dikurangi dengan
menggunakan peralatan pipa sepertiair valve,relief valve,surge valve, dan sebagainya
hingga tekanan menjadi hanya 10-40 %.
Dimana:
P = penambahan tekanan akibat palu air (psi)
V = kecepatan aliran (fps)
E = modulus elastis (psi)
K = bulk modulus elastis (psi)
K/E = 0,001-0,2, nilainya ditentukan untuk berbagai material pipa.
Vw= kecepatan aliran balik (fps)
-
7/23/2019 Epanet Tips
13/13
d = diameter pipa (inch)
T = tebal pipa (inch)
L = panjang pipa (ft)
Tc= waktu kritis yang menyebabkan palu air (detik)
Td= waktu normal membuka-tutup katup (detik)Pa= selisih tekanan uji pipa dengan tekanan yang tersedia di titik tersebut (psi)
Tabel 4 Rasio K/E untuk Berbagai Jenis Material Pipa
2aterial K/
Plate *teel 001
Cast Iron 00$.00$$
Concrete 01
5ood 0$
Sumber: Babbit, Water Supply Engineering, 1967