environment education - community development - insect...

1
Gugus Halimun Kerusakan hutan Indonesia pada saat ini berada pada kondisi yang memprihatinkan, kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia sangat berkaitan erat dengan pola perilaku masyarakat khususnya masyarakat di sekitar kawasan hutan yang juga berkaitan erat dengan aspek sosial-ekonomi dan sosial-budaya. Menyikapi permasalahan tersebut untuk meminimalisir kerusakan hutan maka perlu dilakukan suatu bentuk usaha pendidikan lingkungan yang diharapkan dapat membantu pelestarian kawasan hutan dan mengantisipasi kerusakan hutan dengan menanamkan cara-cara menyikapi dan memanfaatkan keberadaan hutan secara arif dan bijaksana. Menghadapi permasalahan demikian, maka Yayasan PEKA Indonesia (Peduli konservasi Alam Indonesia) bersama dengan komunitas Guru Sekolah Dasar Gunung Halimun bersepakat untuk membentuk Jaringan Guru Gugus Halimun. Jaringan Guru Gugus Halimun dibentuk pada Tanggal 28 November 2004, Jaringan ini diorganisasikan sebagai salah satu bentuk partisipasi Komunitas Guru Gunung Halimun yang memiliki kepedulian untuk melakukan usaha pendidikan lingkungan disekitar Gunung Halimun dengan menerapkan pendidikan lingkungan disamping pendidikan formal pada tingkat sekolah dasar. Hal ini didasarkan pada pendidikan dasar untuk menjaga kelestarian alam merupakan usaha yang efektif dalam melakukan usaha pelestarian alam. Hingga saat ini Jaringan Guru Gugus Halimun telah mengorganisasikan lima kelompok sekolah dasar antara lain adalah; SD Negeri Linggarjati, SD Negeri Cihangasa I, SD Negeri Cihangasa II, SD Negeri Sorogol, dan SD Negeri Palasari. Dan dua kelompok madrasah ibtidai'yah antara lain adalah; M.I. Pangguyangan, dan M.I.Cihurang. Jaringan Guru Gugus halimun terdiri dari 31 orang guru yang terbagi menjadi pegawai negeri sipil dan tenaga pengajar sukarelawan (honorer). Terbentuknya Jaringan Guru Gugus Halimun diharapkan dapat menerapkan pendidikan lingkungan sebagai pendamping pendidikan formal sekolah dasar di sekitar Kawasan Gunung Halimun, menanamkan rasa kepedulian yang tinggi terhadap anak didik terhadap lingkungan sekitarnya, dan untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan sejak dini dengan program pendidikan lingkungan. Program-program yang dicanangkan oleh Jaringan Guru Gugus Halimun antara lain adalah penanaman lahan konservasi, melakukan pembibitan di sekitar sekolah, membangun perpustakaan bersama, melakukan kegiatan outbond bersama antara siswa dan guru di sekitar Kawasan Gunung Halimun, dan melakukan kegiatan evaluasi rutin setiap dua bulan sekali. Program-program Jaringan Guru Gugus Halimun yang telah dilaksanakan adalah Workshop Yayasan Peduli Konservasi Alam Indonesia Wwww.peka-indonesia, [email protected] Environment Education - Community Development - Insect Research 2007 Profil

Upload: others

Post on 20-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Environment Education - Community Development - Insect ...peka-indonesia.org/wp-content/uploads/2015/02/gugus.pdf · memprihatinkan, kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia sangat

Gugus Halimun

Kerusakan hutan Indonesia pada saat ini berada pada kondisi yang

memprihatinkan, kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia sangat berkaitan erat dengan pola perilaku masyarakat khususnya masyarakat di sekitar kawasan hutan yang juga berkaitan erat dengan aspek sosial-ekonomi dan sosial-budaya. Menyikapi permasalahan tersebut untuk meminimalisir kerusakan hutan maka perlu dilakukan suatu bentuk usaha pendidikan lingkungan yang diharapkan dapat membantu pelestarian kawasan hutan dan mengantisipasi kerusakan hutan dengan menanamkan cara-cara menyikapi dan memanfaatkan keberadaan hutan secara arif dan bijaksana.

Menghadapi permasalahan demikian, maka Yayasan PEKA Indonesia (Peduli konservasi Alam Indonesia) bersama

dengan komunitas Guru Sekolah Dasar Gunung Halimun bersepakat untuk membentuk Jaringan Guru Gugus Halimun. Jaringan Guru Gugus Halimun dibentuk pada Tanggal 28 November 2004, Jaringan ini diorganisasikan sebagai salah satu bentuk partisipasi Komunitas Guru Gunung Halimun yang memiliki kepedulian untuk melakukan usaha pendidikan lingkungan disekitar Gunung Halimun dengan menerapkan pendidikan lingkungan disamping pendidikan formal pada tingkat sekolah dasar. Hal ini didasarkan pada pendidikan dasar untuk menjaga kelestarian alam merupakan usaha yang efektif dalam melakukan usaha pelestarian alam.

Hingga saat ini Jaringan Guru Gugus Halimun telah mengorganisasikan lima kelompok sekolah dasar antara lain

adalah; SD Negeri Linggarjati, SD Negeri Cihangasa I, SD Negeri Cihangasa II, SD Negeri Sorogol, dan SD Negeri Palasari. Dan dua kelompok madrasah ibtidai'yah antara lain adalah; M.I. Pangguyangan, dan M.I.Cihurang. Jaringan Guru Gugus halimun terdiri dari 31 orang guru yang terbagi menjadi pegawai negeri sipil dan tenaga pengajar sukarelawan (honorer).

Terbentuknya Jaringan Guru Gugus Halimun diharapkan dapat menerapkan pendidikan lingkungan sebagai

pendamping pendidikan formal sekolah dasar di sekitar Kawasan Gunung Halimun, menanamkan rasa kepedulian yang tinggi terhadap anak didik terhadap lingkungan sekitarnya, dan untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan sejak dini dengan program pendidikan lingkungan.

Program-program yang dicanangkan oleh Jaringan Guru Gugus Halimun antara lain adalah penanaman lahan

konservasi, melakukan pembibitan di sekitar sekolah, membangun perpustakaan bersama, melakukan kegiatan outbond bersama antara siswa dan guru di sekitar Kawasan Gunung Halimun, dan melakukan kegiatan evaluasi rutin setiap dua bulan sekali. Program-program Jaringan Guru Gugus Halimun yang telah dilaksanakan adalah Workshop

Yayasan Peduli Konservasi Alam IndonesiaWwww.peka-indonesia, [email protected]

Environment Education - Community Development - Insect Research

2007

Profil