energy for distilasi
DESCRIPTION
various energy for ethanol distilasiTRANSCRIPT
Energy distilasi ethanol.
(jeruk makan jeruk)
Distilasi dengan gasifikasi biomasa.
Distilasi ethanol.
Ethanol industry merubah feedstock (sacarine, carbo hidrat, cellulose) menjadi ethanol C2H5OH
merupakan energy terbarukan dengan kandungan energy app 7.000 kcal/liter. Dalam proses
produksi ethanol juga diperlukan sejumlah energy (electrical, power maupun thermal), energy
merupakan unsure pembentuk harga pokok selain bahan baku, bahan kimia, tenaga kerja,
perawatan dll, kesalahan dalam menentukan pilihan utamanya dari sisi ekonomis akan
berakibat turunnya daya saing dan bahkan mungkin akan mengalami kerugian, limitasi
penggunaan energy termasuk dalam system produksi betul betul harus secara cermat
penentuannya, kesalahan akan mengakibatkan bagai pepatah “ Jeruk makan jeruk”.
Harga Uap (Steam cost).
Rerata untuk menghasilkan 1 liter ethanol diperlukan 5 kg uap dan ketel untuk distilasi
umumnya dioperasikan pada tekanan 30 psi ( 2 atm), table diatas dengan menggunakan rice
husk (sekam padi) sebagai bahan bakar ketel dinyatakan harga uap untuk menghasilkan 1 liter
ethanol ( 5 kg uap) sebesar Rp 50, ‐ ( Rp 10/kg uap).
Ketel dengan bahan bakar minyak memerlukan 70 liter untuk menghasilkan 1.000 kg uap ( 1 ton
uap), dengan harga minyak bakar Rp 5.000/liter, untuk menghasilkan 1 ton uap memerlukan
biaya Rp 350.000,‐ atau harga uap Rp 350/kg, dan apabila diperlukan 5 kg uap untuk
menghasilkan 1 liter ethanol memerlukan biaya Rp 1.750,‐
Tabel 1. Harga uap per kg untuk berbagai bahan bakar.
No Jenis bahan
bakar
Nilai kalor
kcal/kg (ltr)
Kg (ltr) per
ton uap
Harga
Rp/kg(ltr)
Harga
Rp/kguap
Uap Rp/ltr
ethanol *)
% HPP
ethanol
1 Minyak bakar app 9.000 70 350.000 350 1.750 44
2 LPG/LNG app 10.000 65 487.500 487 2.430 60
3 Ampas tebu app 2.150 400 100.000 100 500 12.5
4 Kayu/molding app 3.000 300 120.000 120 600 15
5**) Sekam/tongkol App 2.500 350 52.500 52 260 6.5
*) Asumsi tiap liter ethanol memerlukan 5 kg uap.
**) Dengan terapan teknologi gasifikasi.
Asumsi HPP ethanol Rp 4000/liter.
Tabel 2. harga listrik untuk distilasi (simulasi pada stills kapasitas 800 liter/hari).
No Bahan baku Kwh/day
(800 liter)
Kwh/ltr
ethanol
Harga
Rp/Kwh
Listrik
Rp/liter Etha
% HPP
ethanol
1 Molasse 100 O,10 750 75 1.87
2 Syrup 100 0,10 750 75 1.87
3 Ketela pohon 120 0,15 750 112,5 2.8
4*) Btg sweet sorgum 0,50 750 375 9,3
5**) Tebu 0,30 750 225 5.6
*) Batang sweet sorgum ada penambahan gilingan 15 Kwh untuk menggiling 1 ton
batang sweet sorghum equivalen dengan 40 liter produk ethanol.
**) Batang tebu ada penambahan gilingan 15 Kwh untuk menggiling 1 ton tebu
equivalent dengan 70 liter produk ethanol.
Inovasi untuk effisiensi.
Dari table 1 dan table 2 diatas terlihat kesalahan dalam pemilihan sumber uap dan energy
lainnya akan berakibat merugikan.
Pemilihan energy distilasi temurah adalah dengan memanfaatkan biomasa sisa produk
pertanian dengan terapan teknologi gasifikasi baik untuk distilasi langsung (skala micro)
maupun untuk boiler penghasil uap untuk distilasi skala mini sampai medium, dibawah
berbagai model dan kapasitas dari bioamasa gasifier.
15 kw thermal aplikasi biomas gasifier.
20 kw thermal and power biomass gasfier.
100 kw thermal aplikasi biomas gasifier.
Beberapa kelebihan pemanfaatan biomas gasifikasi sbb:
1.Menghasilkan energy yang murah berasal dari energy terbarukan sebagai ilustrasi 1 kg sekam
padi dengan harga max Rp 150/kg dengan kandungan energy 3.000 kcal/kg disbanding dengan
batubara Rp 1.000,‐ /kg untuk 6.000 kcal/kg atau minyak tanah Rp 5.000/liter untuk 9.000
kcal/ltr.
2.Residu berupa char/ arang yang masih dapat dimanfaatkan sebagai sumber energy baik
langsung (arang batok kelapa, arang tongkol jagung) maupun harus dipadatkan/ dibriketkan
(arang sekam padi dll).
3.Juga dihasilkan asap cair (liquid smoke) yang masih mempunyai nilai ekonomis dengan
pemanfaatan untuk pengawet makanan (food preservatives), pestisida organic atau untuk
pengganti asam formiat pada industry karet dll.
Bahan biomasa untuk umpan gasifier.
Beberapa bahan umpan biomasa gasifier sangat mudah didapat dihampir semua daerah
kawasan pertanian maupun perkebunan antara lain sekam padi, tongkil jagung, kulit kacang
tanah, chicken litter, bungkil jarak, biji kapuk, biji jarak, batok kelapa, cangkan sawit , serpihan
kayu, serbuk gergaji kayu dll, yang semuanya relative sangat murah dan mudah didapatkan
sehingga juga mengurangi ketergantungan dari adanya dan harga energy minyak bumi.