(energi nuklir)

33
Bab I Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Pada sekitar tahun 1980-an Indonesia pernah mengalami zaman keemasan, karena produksi minyak Indonesia berlimpah sehingga menghasilkan devisa yang cukup untuk menggerakkan roda perekonomian, industri dan pembangunan. Akan tetapi sayang, pada waktu itu Indonesia terlena untuk memikirkan kelangsungan tersedianya energi yang cukup untuk menjamin kelancaran pembangunan berkelanjutan. Pada waktu itu Indonesia hanya mengandalkan pada energi primer saja untuk mencukupi kebutuhan energi yang terus meningkat. Sementara itu pada awal tahun 2000, cadangan energi primer Indonesia makin menipis, sehingga dalam waktu dekat Indonesia akan kehabisan energi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Indonesia telah berketetapan untuk memanfaatkan energi alternatif pengganti energi primer untuk mencukupi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat. Energi alternatif yang dimaksud adalah energi terbarukan dan energi baru atau energi nuklir. Mengapa energi nuklir dipilih sebagai energi alternatif utama pengganti energi primer disamping energi terbarukan, akan dijelaskan melalui analisis SWOT. 1.2 Rumusan Masalah

Upload: arga-yudha

Post on 27-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah tentang energi nuklir

TRANSCRIPT

Page 1: (Energi Nuklir)

Bab I Pendahuluan

1.2 Latar Belakang

Pada sekitar tahun 1980-an Indonesia pernah mengalami

zaman keemasan, karena produksi minyak Indonesia berlimpah

sehingga menghasilkan devisa yang cukup untuk menggerakkan

roda perekonomian, industri dan pembangunan. Akan tetapi

sayang, pada waktu itu Indonesia terlena untuk memikirkan

kelangsungan tersedianya energi yang cukup untuk menjamin

kelancaran pembangunan berkelanjutan. Pada waktu itu

Indonesia hanya mengandalkan pada energi primer saja untuk

mencukupi kebutuhan energi yang terus meningkat. Sementara

itu pada awal tahun 2000, cadangan energi primer Indonesia

makin menipis, sehingga dalam waktu dekat Indonesia akan

kehabisan energi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Indonesia

telah berketetapan untuk memanfaatkan energi alternatif

pengganti energi primer untuk mencukupi kebutuhan energi

listrik yang terus meningkat. Energi alternatif yang dimaksud

adalah energi terbarukan dan energi baru atau energi nuklir.

Mengapa energi nuklir dipilih sebagai energi alternatif utama

pengganti energi primer disamping energi terbarukan, akan

dijelaskan melalui analisis SWOT.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah sumber adanya energi nuklir?

b. Bagaimanakah jenis-jenis energi nuklir beserta prinsipnya?

c. Bagaimanakah reaktor pada nuklir beserta komponen

utamanya?

d. Bagaimanakah cadangan sumber daya energi di Indonesia

pada saat ini jika dibandingkan dengan awal tahun 2000?

Page 2: (Energi Nuklir)

e. Bagaimanakah keuntungan dan kendala dari pemanfaatan

energi nuklir?

f. Bagaimana pula cara pemecahan masalah energi nuklir agar

dapat ditunda sebelum waktu nya habis?

1.1.3 Tujuan

Tujuan pokok pembuatan makalah ini adalah untuk

menekan pemahaman mengenai energi nuklir. Setelah selesai

mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mampu untuk :

a. Menjelaskan tentang sumber daya energi nuklir.

b. Menjelaskan jenis-jenis berserta prinsipnya pada energi nuklir.

c. Menjelaskan mengenai reaktor nuklir dan komponen-komponen utamanya.

d. Menjelaskan dan membandingkan cadangan sumber daya energi nuklir antara

pada saat ini dan tahun 2000.

e. Menjelaskan keuntungan dan kendala dari pemanfaatan

energi nuklir.

f. Menjelaskan cara pemecahan masalah energi nuklir agar

dapat ditunda sebelum waktu nya habis

1.4 Metode

Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu menggunakan

metode studi pustaka melalui sumber-sumber tertulis.

Page 3: (Energi Nuklir)

2. Bab II

Pembahasan

2.1 SUMBER ADANYA ENERGI NUKLIR

Energi nuklir bersumber dari reaksi kimia yang melibatkan inti atom.

Perbedaan antara reaksi inti dengan reaksi kimia biasa adalah bahwa reaksi inti

melibatkan inti atom sedangkan reaksi kimia biasa hanya melibatkan elektron

valensi saja. Karena inti atom berada jauh di dalam atom, maka untuk

berlangsungnya reaksi inti memerlukan energi yang besar dan persyaratan

tertentu. Berdasarkan prinsip konservasi energi, maka besarnya energi yang

diperlukan dapat menggambarkan besarnya energi yang dapat dihasilkan.

2.2 JENIS REAKSI NUKLIR

A. Reaksi Fisi

Pada tahun 1939 Otto Hahn dan Fritz Strassmann di Jerman menemukan

bahwa inti atom uranium dapat dibelah atau dipecah-pecah kira-kira setengahnya

jika sebuah netron dipercepat dan ditembakkan ke dalamnya. Pembelahan disertai

oleh pelepasan sejumlah besar energi. Pada waktu penemuan ini, Hahn dan

Strassmann tidak menyadari bahwa mereka hanya dapat memecahkan isotop

uranium yang jarang, yaitu uranium 235. Tidak lama setelah Hahn dan

Strassmann memecahkan uranium yang pertama, maka diketahui bahwa isotop

Page 4: (Energi Nuklir)

uranium-235 dapat dipecahkan dan diketahui pula bahwa U-235 hanya 0,7% saja

di alam dan sisanya, U-238 sebanyak 99,3% tidak dapat dipecahkan.

Prinsip reaksi fisi adalah pemecahan inti berat menjadi inti yang lebih

ringan dengan memancarkan sejumlah besar energi. Reaksi fisi dapat terjadi

dengan penembakan inti 235U dengan netron berkecepatan tinggi. Penyerapan

netron ini akan merubah angka perbandingan netron/proton yang merupakan

angka perbandingan penentu kestabilan suatu atom.

3.

Dalam reaksi fissi, inti pecah menjadi dua atau lebih dengan memancarkan

dua atau lebih netron berkecepatan tinggi. Dalam suatu reaktor nuklir, energi yang

dilepas akan diserap oleh moderator yang selanjutnya digunakan sebagai sumber

panas turbin uap penghasil listrik. Jika populasi dan kecepatan netron tidak

diredam akan terjadi reaksi rantai yang tak terkendali dan hal ini yang mendasari

bom nuklir. Akan tetapi, jika populasi dan kecepatan netron dikendalikan dapat

digunakan untuk memutarkan turbin uap.

Reaksi fissi dapat dirumuskan sebagai berikut:

0n1 + 92U235 92U236 zAF

11

1 + zAF

22

2 + b 0n1 + E

Bila inti uranium 235 menyerap netron, terjadilah suatu inti transisi

uranium 236. Unsur uranium 236 selanjutnya memecah menjadi dua unsur lain

dengan memancarkan dua atau lebih netron berkecepatan tinggi. Jumlah energi

yang dilepaskan dari reaksi nuklir adalah kira-kira sebanyak:

Energi kinetik fraksi F1 dan F2 = 167 MeV

Energi kinetik netron = 5 MeV

Energi sinar gamma berupa foton = 13 Mev

Energi betha berupa elektron = 7 MeV

Jumlah energi per atom U-235 = 193 MeV

Jika dibandingkan dengan pembakaran 1 atom C yang menghasilkan 4 eV,

maka perbandingan energi yang dihasilkan antara 1 atom uranium dengan 1 atom

Page 5: (Energi Nuklir)

karbon = 1 : 2,45.106. Dengan demikian 1 gram bahan bakar nuklir setara dengan

2,45 ton zat arang.

4.B. Reaksi Fusi

Prinsif reaksi fusi adalah penggabungan inti ringan menjadi inti yang lebih

berat dengan memancarkan energi.

Contoh reaksi fusi : 1D2 + 1T3 2He4 (3,5 MeV) + 0n1 (14,1 MeV)

Reaksi di atas merupakan reaksi yang juga terjadi di matahari. Energi

timbul karena ada pengurangan jumlah massa pereaksi dengan massa produk.

Pengurangan massa ini yang dikonversi menjadi energi. Untuk mencapai reaksi

fusi, para ahli nuklir menciptakan kondisi ekstrem seperti yang terjadi di matahari

yang mana panas akan meluluhkan gas yang kemudian diionkan dan disebut

plasma. Dalam plasma, partikel-partikel atom menjadi berpenguatan sedemikian

rupa sehingga dapat mengatasi gaya tolak-menolak, kemudian bertumbukan,

meleleh, melepaskan energi dan membuat proses yang berkelanjutan. Suhu yang

tercipta mencapai 100 juta derajat celsius. Permasalahan yang ada adalah

bagaimana memerangkap suhu setinggi itu, karena sampai sekarang tidak ada

bahan di bumi yang tahan suhu setinggi itu.

Satu netron yang dilepaskan menghasilkan energi sebesar 14,1 MeV atau 80%

dari energi yang dibangkitkan. Yang lainnya adalah pembentukan He dengan

menghasilkan 3,5 MeV. Hal ini berarti banyaknya energi yang ditimbulkan dari 1 garm

D-T setara dengan 17,6 MeV setara dengan 45 barrel minyak ekuivalen.

2.3 REAKTOR NUKLIR

a. Reaktor Fisi

Page 6: (Energi Nuklir)

Ada dua jenis reaktor Fisi, yaitu reaktor daya dan reaktor pembiak.

Reaktor daya adalah reaktor untuk menghasilkan energi nuklir untuk pembangkit

listrik atau memberi persediaan panas untuk keperluan energi, sedangkan reaktor

pembiak adalah reaktor untuk menghasilkan radiasi yang digunakan memproduksi

bahan bakar nuklir atau untuk membuat isotop-isotop radio aktif untuk keperluan

riset dan kedokteran.

5.

Komponen utama dari suatu reaktor fisi adalah:

1. Bahan Bakar

Ada tiga pilihan bahan bakar nuklir yang dapat digunakan oleh perncang reaktor,

yaitu U-235, Pu-239 dan U-233. Jika U-235 merupakan isotop yang terdapat di

alam, maka Pu-239 merupakan isotop yang dihasilan pada waktu U-238 ditembus

oleh netron menjadi U-239 yang tidak stabil dan terurai menjadi Pu-239.

Bahan bakar nuklir dunia dewasa ini dibuat melalui proses pengayaan U-235.

proses pengayaan ini dilakukan melalui proses difusi gas.

Bahan bakar nuklir dikemas dalam bentuk U3O8 yang dikenal dengan

nama Yellow Cake yang merupakan campuran dari ammonia, natrium dan

mangan, selain tentunya uranium dengan komposisi yang sesuai dengan yang ada

di alam. Di alam kadar uranium yang fissil (U-235) hanya sekitar 0,7%. Untuk

reaktor air berat kadar uranium harus dinaikkan menjadi sekitar 2-3%.

Proses pengayaan digambarkan sebagai berikut:

1) Moderator

Moderator berfungsi untuk meredam kecepatan netron supaya tidak terjadi

reaksi rantai yang tidak terkendali. Energi kinetik netron diubah oleh moderator

menjadi panas. Bahan moderator yang digunakan biasanya grafit atau air ringan

dan air berat. Berdasarkan jenis moderatornya pula dikenal macam-macam

reaktor. Ada reaktor air ringan, air berat, air bertekanan dan reaktor pembiak

cepat. Kriteria suatu moderator adalah tidak menyerap terlampau banyak netron,

karena netron diperlukan untuk melakukan reaksi berikutnya. Salah satu

Page 7: (Energi Nuklir)

kriterianya adalah rasio moderator. Untuk air biasa adalah 60, air berat 1700.

Makin besar rasio suatu moderator maka lebih baik sifatnya.

2) Pendingin

Pendingin berfungsi menjaga agar suhu reaktor tidak terlampau tinggi

sehingga membahayakan reaktor. Biasanya pendingin merangkap sebagai

moderator. Sebagai pendingin biasanya digunakan air ringan, selain gas

karbondioksida, helium atau logam cair.

6.

3) Batang pengendali

Batang pengendali berfungsi untuk mengendalikan arah netron agar terjadi

tumbukan sempurna.

4) Bejana Reaktor

Bejana Reaktor biasanya terbuat dari beton atau baja dan didesain tahan

tekanan tinggi dan tahan korosi. Hampir semua bejana dibuat dari baja tahan karat

atau dari baja karbon yang dilapisi baja tahan karat. Dinding bejana paling tidak

setebal 15 cm. Balok-balok beton yang tebal menutupi sekeliling bejana untuk

menyerap neutron dan radiasi lain yang lolos dari bejana.

Ada tiga kondisi dalam pengoperasian reaktor fisi. Ketiga kondisi tersebut adalah:

PenambanganPengkonsentrasianYellow Cake

KonversiU3O8 UF6

Pengayaaan UF6

0,2% 2-3%

Pembuatan elemen bahan bakar UF6 UO2

bedak pelet

PLTN Pendinginantransportasi

Proses ulang

UNH UF6

Penyimpanan akhir

Page 8: (Energi Nuklir)

1. Kondisi sub kritis, suatu kondisi dimana jumlah dan kecepatan netron tidak

memenuhi syarat terjadinya reaksi rantai.

2. Kondisi kritis adalah kondisi yang diinginkan dimana populasi dan kecepatan

netron memenuhi syarat untuk terjadinya reaksi rantai.

3. Kondisi super kritis adalah kondisi yang membahayakan dimana populasi

dan kecepatan netron berlebihan sehingga jika tidak dikendallikan dapat

membahayakan reaktor.

7.

B. Reaktor Fusi

Upaya untuk menghasilkan energi listrik dari pemanfaatan reaksi fusi terus

dilakukan. Fusi buatan ada dua macam, Fusi Magnetik disebut cara Tokamak

dan Fusi Inersial (fusi penyalaan laser)

1. Fusi Magnetik

Pada reaktor fusi magnetik berlangsung proses sebagai berikut:

Plasma dihasilkan dalam ruangan berbentuk cincin yang disebut Torus.

Secara terus menerus deuterium dan tritium disuntikkan ke dalam

plasma.

Plasma dalam cincin dipengaruhi oleh tiga medan magnet yaitu medan

toroidal, medan poloidal dan medan keseimbangan dan kestabilan.

Kumparan medan toroidal yang meliputi sekeliling badan torus

menghasilklan medan toroidal yang diarahkan keliling dalam torus.

Medan toroidal ini yang mengurung plasma dalam torus dan

menyebabkan plasma berputar terus-menerus.

Arus plasma membangkitkan medan poloidal. Medan poloidal ini

membangkitkan tekanan magnetik yang menyebabkan plasma menuju ke

tengah cincin torus.

Kedua medan toroidal dan medan poloidal menghasilkan medan ketiga

yaitu medan keseimbangan dan kestabilan. Medan ini dihasilkan oleh

kumparan kecil yang letaknya dei luar permukaan torus.

Eksperimen fusi magnetik diarahkan pada penelitian:

pemanasan plasma

Page 9: (Energi Nuklir)

transportasi plasma dan pengurangannya

optimasi bentuk plasma

kendali ketidakmurnian

suplali bahan bakar

Pada suatu fasilitas pembangkit listrik fusi, plasma diselimuti oleh litium.

Panas dari litium selanjutnya disalurkan oleh helium ke heat exchanger. Heat

exchager yang berfungsi untuk menghasilkan uap untuk memutarkan turbin uap.

8.

2. Fusi Inersial

Fusi inersial dinamakan juga fusi penyalan laser, karena inisiasi reakasi ini

menggunakan sinar laser.

Proses pada reaksi fusi inersial sebagai berikut:

Ruangan fusi berbentuk bola dengan pusat lingkaran sebagai

tempat menyimpan bahan bakar berupa pellet. Bahan bakar dmasukkan dari

bagian ataas.

Ketika bahan bakar telah menempati posisinya secara tepat, berkas

pulsa laser dengan kekuatan 10-9 sek. ditembakkan untuk menyalakan pellet.

Laser menembaki pellet bahan bakar yang berisikan deuterium dan

tritium. Suatu ledakan ke dalam akan terjadi yang menimbulkan proses fusi.

Lapisan/selimut litium akan berputar di lapisan dalam reaktor fusi untuk

mendinginkan dan menyerap panas dari reaksi fusi.

2.4 CADANGAN SUMBER DAYA ENERGI NUKLIR ANTARA PADA

SAAT INI DAN TAHUN 2000.

Cadangan sumber daya energi di Indonesia pada saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, terutama bila tidak ditemukan cadangan sumber daya energi yang baru. Sedangkan cadangan sumber energi yang ada pada awal tahun 2000 bila dibandingkan dengan cadangan dunia adalah sebagai berikut :

Tabel 1 : Cadangan Sumber Daya Energi Indonesia Awal Tahun 2000.

N Sumber Daya Indonesia % Potensi

Page 10: (Energi Nuklir)

o. Energi Dunia1. Minyak Bumi 321 miliar barrel 1,2 %2. Gas Bumi 507 TSFC 3,3%3. Batubara 50 miliar ton 3,0%4. Panas Bumi 27 Mw 40 %5. Tenaga Air 75 Mw 0,02%

9.Cadangan sumber daya energi seperti yang ada pada

Tabel 1 di atas, tampaknya masih menggembirakan, akan tetapi

bila dikaji ulang berdasarkan cadangan terbukti pada tahun 2002

adalah sebagai berikut :

Tabel 2 : Cadangan terbukti sumber daya energi terbukti tahun 2002.

No.

Sumber Daya Energi

Cadangan Terbukti

1. Minyak Bumi 5 Miliar barrel2. Gas Bumi 90 TSFC3. Batubara 5 Miliar ton

Minyak bumi Berdasarkan data yang ada pada Tabel 2,

cadangan sumber daya energi Indonesia pada saat ini, benar-

benar sudah sangat mengkhawatirkan, sehingga perlu diambil

tindakan untuk mengatasi kekurangan energi yang dalam waktu

dekat sudah akan “habis”, bila tidak ditemukan sumber

cadangan energi baru. Untuk mendapatkan gambaran kapan

sumber daya energi Indonesia akan “habis”, dapat dilihat

berdasarkan tingkat produksi sumber daya energi pada tahun

2002 dan berdasarkan perhitungan pada tahun 2008 adalah

sebagai berikut :

Page 11: (Energi Nuklir)

Tabel 3: Sumber daya energi Indonesia akan habis, dasar

perhitungan pada tahun 2008.

No.

Sumber Daya Energi

Akan habis dalam waktu

1. Minyak Bumi 4 tahun2. Gas Bumi 24 tahun3. Batubara 44 tahun

Mengingat data pada Tabel 3 tersebut di atas yang menunjukkan

perkiraan kapan

Indonesia akan kehabisan energi, maka Indonesia harus

mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi kemungkinan

akan kehabisan energi. Untuk itu harus diputuskan energi

alternatif sebagai pendamping energi primer disamping energi

alternatif lainnya yang sudah digunakan selama ini.

10.

2.5 Keuntungan dan Kendala Pemanfaatan Reaksi Nukllir

Diantara keuntungan utama dari energi nuklir adalah energi yang diperoleh

per satuan massa sangat besar dibanding dengan sumber energi lain. Akan tetapi

kendala yang dihadapi antara lain: teknologi dan biaya pendiriannya sangat mahal

dan tingkat resiko radiasi dan ledakan yang sangat tinggi.

2.6 PEMECAHAN MASALAH.

Untuk menentukan energi alternatif pendamping energi primer,

perlu dilihat energi-mix yang sudah diterapkan di Indonesia

selama ini. Berdasarkan data energi-mix yang ada adalah

sebagai berikut :

Tabel 4 : Energi-mix di Indonesia saat ini.

Page 12: (Energi Nuklir)

No.

Jenis Energi % Per jenis Total

I. Energi Fosil 95,00%Batubara 14,10Gas Alam 26,50

Minyak Bumi 54,40 Lain-Lain

II Energi terbarukan 5,00%Hydropower 3,40Geothermal 1,40

III Energi Baru (Nuklir)

0,0%

Apabila dilihat dari Tabel 4 tampak bahwa mix-energi yang ada

di Indonesia saat

ini terdiri dari :

Energi fosil 95,00 %

Energi terbarukan 5,00 %

Energi baru ( energi nuklir ) 0,0 %

---------------- +

Σ = 100,00 %

Dari data di atas tampak bahwa belum ada peranan energi baru

sama sekali yaitu energi nuklir. Sedangkan energi terbarukan

yang digunakan masih sangat sedikit. Padahal kalau saja energi

nuklir bisa dimasukkan pada mix-energi, akan banyak

11.energi primer atau energi fosil (minyak dan batubara) yang bisa

dihemat dan ini berarti cadangan sumber daya energi dapat

ditunda waktu habisnya. Import minyak bisa dihentikan dan ini

berarti cadangan devisa Indonesia akan makin baik. Pada saat ini

pemanfaatan energi nuklir melalui PLTN diberbagai negara sudah

cukup banyak dan PLTN yang ada pada suatu negara akan

banyak menghemat pemakaian energi primer.

Page 13: (Energi Nuklir)

Pemilihan energi nuklir dan energi terbarukan di Indonesia, dikaji melalui analisis SWOT:

12. Analisis SWOT terhadap energi nuklir dan

energi terbarukan.

Berdasarkan uraian di muka, pemilihan energi nuklir dan energi

terbarukan sebagai energi alternatif untuk mencukupi kebutuhan

energi yang terus meningkat, tampaknya sudah menjadi suatu

keharusan. Namun demikian, perlu analisis yang cermat untuk

meyakinkan dan memantapkan bahwa pemilihan energi nuklir

dan energi terbarukan adalah tepat sebagai energi alternatif

pendamping energi fosil. Adapun energi terbarukan yang

digunakan adalah : hydropower, energi geothermal, energi angin

dan energi matahari yang dianggap ramah terhadap lingkungan.

Untuk meyakinkan dan memantapkan energi nuklir dan energi

terbarukan sebagai

energi alternatif, perlu dilakukan analisis dan interpretasi data

berdasarkan analisis

SWOT terhadap energi nuklir dan energi terbarukan. Setelah

dilakukan analisis SWOT, perlu dilanjutkan analisis matrix

terhadap energi nuklir dan energi konvensional yaitu Pembangkit

Listrik berbahan bakar fosil lainnya.

Analisis SWOT adalah analisis yang mengamati obyek secara

sistematis berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal

sehingga diperoleh suatu keputusan (hasil) yang bersifat

strategik. Faktor internal adalah Strengths ( kekuatan ) dan

Weaknesses ( kelemahan ) dan faktor eksternal yaitu

Opportunities ( peluang ) dan Threats ( ancaman ). Secara

bersamaan analisis SWOT dapat dilakukan terhadap obyek

energi nuklir dan energi terbarukan.

Page 14: (Energi Nuklir)

12.

Hasil analisis SWOT ditampilkan dalam bentuk matrix sebagai

berikut :

Tabel 5 : Analisis SWOT terhadap energi nuklir dan energi terbarukan.

Obyek Strengh

Weakness

Opportunites

Threat Keputusan

Energinuklir

Daya besar

Biaya besar

Sangat bagus

Teknologi tinggi dan masalah radiasi

Masalah biaya dan SDM untuk menangani teknologi tinggi

Hidropower

Daya besar

Sumber air saat ini sangat terbatas

Sangat bagus

Pembangunan bendungan dan pembebasan tanah

Sulit dibangun di P. Jawa

Geothermal

Sumbertersedia

Biaya besarkarenamasalahkarat, dayakecil

Bagus Jauh daripusatindustri

Untukkeperluan lokal

Energiangin

Sumbertersedia

Perlu lahanluas, dayakecil

Bagus Jauh daripusatindustri

Untukkeperluan lokal

Energimatahari

Sumbertersedia

Biaya sangatbesar, dayakecil

Bagus Takmencukupiuntukkeperluanindustri.

Untukkeperluansangat terbatas

Berdasarkan analisis SWOT tersebut di atas, maka energi

nuklir sebagai energi alternatif terbaik dengan masalah biaya

Page 15: (Energi Nuklir)

dan masalah SDM untuk menangani teknologi tinggi yang harus

diatasi. Energi terbarukan masih bisa digunakan, akan tetapi

hanya menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah kecil dan

terbatas.

13.

b. Masalah energi nuklir dan biaya pembangunan PLTN.

Masalah energi nuklir dan biaya pembangunan Pembangkit

Listrik Tenaga Nuklir

(PLTN) sebenarnya bersifat relatif, bila dibandingkan dengan

harga jual listriknya dan dengan makin terbatasnya sumber

energi primer.

Untuk meyakinkan bahwa masalah biaya pembangunan PLTN

bersifat relatif, dapat dilihat dengan analisis matrix sebagai

berikut:

Tabel 6 : Perbandingan Jenis Pusat Pembangkit Listrik.

Faktor

Pembandi

ng

PLTA PLTD PLTU PLTG PLTN

Daya (Mw) 40 50 40~60

0

5~100 400~12

60

Umur

Pakai

30 ~ 60 5~10 30~50 10~20 30~60

Biaya

Pembangu

nan

($/Kw)

1000~1

500

1500~2

000

600~9

00

300~5

00

1500~2

500

PLTA = Pembangkit Listrik Tenaga Air.

PLTD = Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.

Page 16: (Energi Nuklir)

PLTU = Pembangkit Listrik Tenaga Uap.

PLTG = Pembangkit Listrik Tenaga Gas.

PLTN = Pusat Lustrik Tenaga Nuklir.

Bila dilihat anilisis matrix tersebut di atas untuk suatu PLTN

berdaya 600 MW, harga pembangunannya relatif lebih murah

bila dibandingkan (dilihat) secara komparatif dengan pembangkit

listrik lainnya. Oleh karena itu, pembangunan PLTN yang

dikatakan memerlukan biaya tinggi (padat modal), sebenarnya

masih lebih ”murah” bila dibandingkan dengan pembangkit

listrik lainnya. Sebagai contoh, PLTA yang dikatakan sebagai

pembangkit listrik termurah pesaing PLTN, namun bila PLTA

tersebut dibuat dengan daya yang sama dengan PLTN, maka

harganya (biaya pembangunannya) akan lebih tinggi dari

pembangunan PLTN.

14.Secara komparatif tanpa reduksi biaya pembangunan PLTA

dengan daya 600 MW akan diperoleh : 15 x $ 1000 = $ 15.000

per KW. Sedangkan untuk PLTN berdaya 600 MW akan

memerlukan biaya pembangunan sebesar 1,5 x $ 1500 = $

2.250 per KW. Jadi, biaya pembangunan PLTN yang dikatakan

besar (padat modal), sebenarnya masih bersifat relatif. Karena

bersifat relatif, maka masalah biaya pembangunan PLTN yang

dikatakan mahal (padat modal) sementara ini bisa diselesaikan

dan bukan suatu masalah yang tak bisa diatasi. Selain dari pada

itu, masalah dana (biaya pembangunan PLTN) saat ini sudah ada

investor asing yang tertarik untuk membangun PLTN di

Indonesia. Jadi, konsep dan kebijakan yang diambil adalah

memanfaatkan energi nuklir melalui pembangunan PLTN, agar

supaya energi-mix bisa dilakukan dengan baik. Dengan demikian

Page 17: (Energi Nuklir)

yang menjadi permasalahan tinggallah masalah sumber daya

manusia (SDM) saja. Atas dasar ini tinjauan selanjutnya adalah

masalah SDM kaitannya dengan pembangunan PLTN pertama di

Indonesia.

c. Masalah SDM untuk pembangunan, pengopersian dan

perawatan PLTN.

Sumber daya manusia yang terlibat langsung pada

pembangunan PLTN perlu disiapkan dengan baik, agar

pelaksanaan pembangunan dan pengoperasian PLTN

berjalan lancar. Beberapa pemikiran yang perlu dipertimbangkan

dalam rangka penyiapan SDM adalah :

1. Tersedianya SDM merupakan faktor kunci dalam pelaksanaan

pembangunan dan pengoperasian PLTN.

2. PLTN pertama yang akan dibangun di Indonesia menggunakan

jenis yang

berteknologi yang sudah mapan dan handal.

3. Pembangunan dan pengoperasian PLTN memerlukan jumlah

SDM yang cukup

banyak, diperkirakan mencapai ribuan orang dengan berbagai

macam bidang

keahlian antara lain : tukang, juru gambar, teknisi, insinyur,

sarjana dan manager dari berbagai bidang keahlian. Jumlah

SDM akan berkurang bila sampai pada tahapan komisioning

dan persiapan operasi.

15.

Selain dari pada itu, penyiapan SDM juga perlu memperhatikan

hal-hal berikut ini:

Page 18: (Energi Nuklir)

1. Tingkat partisipasi domestik akan tergantung pada tingkat

kemampuan SDM yang tersedia.

2. Pengalaman SDM dari pembangunan pembangkit listrik

konvensional, dapat

dijadikan model untuk terlibat dalam pembangunan PLTN.

3. Peranan Perguruan Tinggi (termasuk STTN) dalam

menyediakan SDM untuk

kegiatan pembangunan, pengopersian dan perawatan PLTN

akan menambah

kemantapan dalam membangun PLTN.

4. Untuk menyiapkan SDM yang mengerti tentang teknologi

nuklir, dapat bekerjasama dalam pemanfaatkan fasilitas

nuklir yang sudah pernah dibuat dan dioperasikan oleh

BATAN, antara lain adalah :

a. Reaktor riset :

# Reaktor Triga-2000 KW di Bandung, beroperasi sejak 1965.

# Reaktor Kartini 250 KW di Yogyakarta, beroprasi sejak 1979.

# Reaktor SG-GAS 30 MW di Serpong, beroperasi sejak 1987.

b. Irradiator :

# Fasilitas irradiator Co-60 di Jakarta.

# Linear akselerator, Cyclotron di Jakarta.

# Mesin Berkas Elektron di Yogyakarta.

c. Fasilitas lain :

# Lab. Radioisotop,

# Lab. Pengelolaan Limbah Radioaktif,

# Radiometalurgi,

# Instalasi Elemen Bakar Reaktor Daya Eksperimen dan lain-lain.

5. Khusus penyiapan SDM setingkat D-III dan D-IV telah dilakukan

dengan cara

Page 19: (Energi Nuklir)

swakelola melalui PATN (sejak tahun 1985) dan STTN (sejak

tahun 2001)dengan perubahan kurikulum yang disesuaikan

dengan kebutuhan PLTN.

16.Perubahan kurikulum yang dimaksud adalah penambahan

Program Studi Teknologi Keselamatan Lingkungan untuk

jurusan Teknokimia Nuklir dan Program Studi Teknologi Reaktor

untuk jurusan Teknofisika Nuklir.

6. Khusus penyiapan SDM setingkat S-1 sejak tahun 1976 telah

dilakukan dengan

kerjasama antara BATAN dengan UGM, untuk pasca sarjana (S-

2 dan S-3) telah dilakukan kerjasama antara BATAN dengan

UGM dan antara BATAN dengan ITB.

7. Pada tahun 1975-1985 penyiapan SDM tingkat S-1 pernah

dilakukan oleh BATAN dengan memberi bea siswa ikatan dinas

kepada mahasiswa yang berprestasi. Dengan pemberian

program bea siswa ikatan dinas ini, BATAN berhasil

mendapatkan SDM yang baik. Akan tetapi, SDM yang dihasilkan

dengan program bea siswa ikatan dinas ini, pada saat ini

sebagian besar sudah akan memasuki masa pensiun.

8.Khusus pelatihan untuk operator, supervisor, manager maupun

petugas perawatan dan personal kunci, akan ditangani oleh

pemasok dan kontraktor PLTN sesuai dengan perjanjian (MOU).

9. Bila peranan Perguruan Tinggi, Polyteknik dan Institusi

pelatihan tidak / belum

memenuhi peryaratan untuk penyediaan SDM teknologi nuklir,

maka pelatihan bisa dilakukan di luar negeri.

Page 20: (Energi Nuklir)

Dengan memperhatikan penjelasan anilisis SWOT terhadap PLTN

serta keputusan / hasil yang harus diselesaikan yaitu masalah

biaya pembangunan PLTN dan masalah SDM untuk

pembangunan, pengoperasian dan perawatan PLTN yang

ternyata dapat diselesaikan pemecahannya, maka keputusan

untuk memanfaatkan energi nuklir melalui PLTN adalah

keputusan yang tepat dan harus segera dilaksanakan.

17.

Bab III Penutup

Kesimpulan

Energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi

atas masalah kelangkaan energi. Nuklir dapat membantu mengurangi laju

permasalahan global karena energi nuklir dapat berperan sebagai Pembangkit

Listrik Tenaga Nuklir yang menghasilkan energi yang lebih besar dibanding

pembangkit lainnya dengan limbah dan biaya operasi yang lebih rendah. PLTN

juga ramah lingkungan tanpa gas rumah kaca dan gas buang berbahaya lainnya

dan aman serta ekonomis. Teknologi dan penggunaan nuklir dapat memberikan

manfaat dan kontribusi yang sangat besar untuk pembangunan ekonomi dan

kesejahteraan rakyat, misalnya nuklir dapat digunakan di bidang pertanian, seperti

pemuliaan tanaman sorgum dan gandum dengan metode industry mutasi dengan

sinar gamma. Dibidang kedokteran yaitu terapi three dimensional conformal

radiotherapy (3D-CRT), yang dapat megembangkan metode pembedahan dengan

menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya. Dengan teknik ini, tumor

ganas yang sulit dijangkau pisau bedah konvensional dapat teratasi tanpa merusak

jaringan lain.

Page 21: (Energi Nuklir)

18.Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Nuklir

Page 22: (Energi Nuklir)

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan....................................................................1

BAB II ISI

Sumber Daya Energi Nuklir..............................................1

Jenis Reaksi Nuklir............................................................3

Reaktor Nuklir...................................................................5

Cadangan Sumber Daya Energi Nuklir Antara Pada Saat Ini

dan Tahun 2000.................................................................9

Keuntungan dan Kendala Pemanfaatan Reaksi Nukllir....11

Pemecahan Masalah..........................................................11

BAB III PENUTUP

Page 23: (Energi Nuklir)

Kesimpulan........................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH ENERGI KONVENSIONAL & NON

KONVENSIONAL

ENERGI NUKLIR

DISUSUN OLEH :

Page 24: (Energi Nuklir)

1. Indah Pratiwi ( 0609 4041 1362)

2. Krismarinda D.P (0609 4041 1365)

KELAS : 4 EGB

JURUSAN : Teknik Kimia

PROGRAM STUDI : Teknik Energi

DOSEN PEMBIMBING : Ir.Erlinawati.,M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PROGRAM STUDI D IV TEKNIK ENERGI

JURUSAN TEKNIK KIMIA

2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis persembahkan ke hadirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan karunia-Nya jualah makalah yang berjudul Energi Nuklir ini dapat

diselesikan dengan baik dan tepat waktunya. Selain itu juga penulis mengucapkan

terimakasih kepada Ibu Ir. Erlinawati.,M.t . selaku dosen pembimbing yang

berperan besar dalam proses pembuatan makalah ini.

Dan semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan mahasiswa

khususnya mahasiswa jurusan DIV Teknik Energi. Oleh sebab itu saran dan kritik

yang membangun sangat kami harapkan, agar dalam pembuatan makalah

selanjutnya dapat lebih baik.

Palembang, 21 Maret 2011

Penulis