energi nuklir dan dampak radiasi

22
KATA PENGANTAR Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para mahasiswa, umum dan khususnya pada saya sendiri agar kira nya bisa menambah wawasan dan membuka cakrawala kita akan peliknya permasalahan lingkungan hidup yang harus di hadapi di jaman sekarang

Upload: molly-mollyna-injani

Post on 31-Jul-2015

154 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

KATA PENGANTAR

Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para mahasiswa, umum dan khususnya pada saya sendiri agar kira nya bisa menambah wawasan dan membuka cakrawala kita akan peliknya permasalahan lingkungan hidup yang harus di hadapi di jaman sekarang

Page 2: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

BAB ILATAR BELAKANG

A. Krisis Energi

Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan.

Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar tentang penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan buruk tentang musibah hancurnya reaktor nuklir di Chernobyl. Isu-isu ini telah membentuk bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya. Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.

B. Sejarah PLTN di Indonesia

BATAN adalah sebagai Lembaga Pemerintah yang mempunyai tugas dan fungsi untuk: membuat kebijakan di bidang teknologi nuklir serta sebagai lembaga promotor dan pelaksana Kegiatan Litbangyasa teknologi nuklir di Indonesia. Energi nuklir diperlukan dalam mendukung terwujudnya keamanan pasokan energi nasional jangka panjang (longterm energy security of supply).

Sebenarnya langkah untuk Persiapan pembangunan PLTN di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 1972. Studi CADES (Comprehensive Assessment for Different Energy Sources for Electricity Generation) telah dilakukan pada tahun 2001-2002. Dalam kajian tersebut, dipergunakan harga energi pada tahun 2000 yaitu sekitar US $ 25 per barrel. Dengan faktor-faktor pertimbangan lingkungan, pengurangan C02 dan dengan eksternalitas, kajian ini menunjukkan bahwa PLTN secara tekno-ekonomis layak untuk digunakan di jaringan Jawa-Madura-Bali pada tahun 2016-2017.

Pemilihan tapak (sites) dimana PLTN akan ditempatkan telah dilakukan melalui serangkaian proses seleksi sesuai dengan ketentuan dan prosedur standar yang dikeluarkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency). Dari 14 kandidat calon tapak, akhirnya setelah melalui berbagai proses, dapat ditetapkan 3 calon tapak yang paling baik. Untuk selanjutnya, pada calon tapak yang terbaik (Ujung Lemah Abang, Kab Jepara), dilakukan pemantauan terhadap berbagai parameter tapak secara terus menerus.

Page 3: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

BAB IIENERGI NUKLIR, PENGERTIAN DAN PEMANFAATANNYA

Reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.

A. Energi Nuklir

Dua reaksi nuklir yang di kenal adalah, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sagat berbahaya bagi manusia

Untuk memahami energi nuklir, kita perlu memahami reaksi fisi nuklir. Energi nuklir memiliki sejarah panjang dan semuanya dimulai dengan penemuan zat radioaktif pada akhir abad ke-19. unsur kimia tertentu seperti Uranium, Plutonium, Radium dan Polonium ditemukan untuk memancarkan radiasi pengion tertentu, yang kemudian diklasifikasikan menjadi sinar Alpha (inti Helium), sinar Beta (elektron kecepatan tinggi) dan sinar Gamma (gelombang elektromagnetik energi tinggi).

Inti radioaktif tidak stabil. Proses transformasi unsur radioaktif dikenal sangat peluruhan radioaktif. Ketika unsur radioaktif tertentu dipertemukan dengan neutron (partikel subatomik netral), Para Fisikawan menemukan fenomena baru dari 'fisi nuklir', yang dimanfaatkan untuk menciptakan energi nuklir sebagai alternatif sumber daya. Ketika neutron dileburkan ke radioaktif terfissi seperti Uranium-235, kemudian diserap dan elemen stabil baru dibuat, yang kemudian terurai menjadi dua inti yang stabil, bersama dengan pelepasan energi yang luar biasa. Ini adalah reaksi fisi nuklir.

Fisi Nuklir

Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu mekanisme produksi energi nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir.

Page 4: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.

Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.

reaksi fisi berantai (sumber: www.scienceclarified.com)

Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.

reaksi fisi berantai terkendali (sumber: www.atomicarchive.com)

Page 5: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali yang energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna.

Contoh Reaksi Fusi Dan Fisi NuklirContoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali. Sedangkan Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir.

B. Pemanfaatan Energi Nuklir

1. Reaktor Nuklir

Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali, dan perisai beton.

skema reaktor nuklir (sumber: http://personales.alc.upv.es)

Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U. elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras reaktor.

Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan yang cukup tinggi. Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalah neutron lambat sehingga diperlukan material yang dapat memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron yang umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai moderator yang berfungsi memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan kehilangan sebagian energinya saat bertumbukan dengan molekul-molekul air.

Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir dalam reaksi berantai dilakukan oleh batang-batang kendali. Agar reaksi berantai yang

Page 6: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

terjadi terkendali dimana hanya satu neutron saja yang diserap untuk memicu fisi nuklir berikutnya, digunakan bahan yang dapat menyerap neutron-neutron di dalam teras reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium sering digunakan sebagai batang kendali karena efektif dalam menyerap neutron.

Batang kendali didesain sedemikian rupa agar secara otomatis dapat keluar-masuk teras reaktor. Jika jumlah neutron di dalam teras reaktor melebihi jumlah yang diizinkan (kondisi kritis), maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk menyerap sebagian neutron agar tercapai kondisi kritis. Batang kendali akan dikeluarkan dari teras reaktor jika jumlah neutron di bawah kondisi kritis (kekurangan neutron), untuk mengembalikan kondisi ke kondisi kritis yang diizinkan.Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

skema pembangkit listrik tenaga nuklir (sumber: http://reactor.engr.wisc.edu)

Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized water reactor/PWR) yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar. Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor.Untuk menjaga agar air di dalam reaktor (yang berada pada suhu 300oC) tidak mendidih (air mendidih pada suhu 100oC dan tekanan 1 atm), air dijaga dalam

Page 7: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

tekanan tinggi sebesar 160 atm. Tidak heran jika reaktor ini dinamakan reaktor air bertekanan.

2. Bidang Peternakan. Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk mendayagunakan pakan sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan dapat dikomsumsi oleh lebih banyak ternak. Namanya adalah Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) yang telah digunakan oleh para peternak di Jabar, Jateng, dan kawasan timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat.Bidang pertanian.

3. Bidang PertanianPusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) telah menghasilkan sejumlah varietas unggul yang baru dengan cara mutasi oleh imbas radiasi, seperti varietas padi untuk dataran rendah dan dataran tinggi, kedelai, dan kacang hijau.Bidang Pertambangan.

4. Bidang PertambanganTritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam kantung-kantung yang sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini.

5. Bidang Kedokteran. Dengan menggunakan radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis tertentu terhadap sel-sel kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu terpengaruh selama pengobatan. Selain itu untuk mendiagnosa penyakit pasien tanpa harus melakukan pembedahan, para dokter biasanya menggunakan sinar-X.

Page 8: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

BAB IIIDAMPAK NEGATIF ENERGI NUKLIR

A. Radiasi Nuklir

Ada dua jenis radiasi yang diakibatkan reaktor nuklir ini, yaitu radiasi langsung dan tidak langsung. Radiasi langsung, yaitu radiasi yang terjadi bila radioaktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.Sementara, radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minumam yang tercemar zatradioaktif, baik melalui udara, air, maupun media lainnya. Keduanya bisa memengaruhi fungsi organ tubuh.

Radiasi Langsung

Radiasi langsung, yaitu radiasi yang terjadi bila radioaktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia

Dampak menurut Dr. David J. Brenner, direktur Center for Radiological Research at Columbia University, tidak bersifat langsung. "Bisa berminggu kemudian baru muncul gejalanya," katanya. Ia menyebutkan dampak radiasi pada tubuh tergantung pada material radioaktif yang dilepaskan dan durasi paparan. Level paparan yang tinggi bisa menyebabkan sindrom radiasi akut, bahkan kematian. Sindrom tersebut akan menimbulkan gejala mual, muntah, kelelahan, rambut rontok, serta diare.

Pada level yang lebih tinggi, korban yang terpapar bisa meninggal dalam hitungan minggu. "Penyebabnya adalah usus yang gosong," katanya.Radiasi nuklir akan menganggu kemampuan sel untuk membelah diri dan berproduksi. Sel-sel di usus besar biasanya merupakan bagian tubuh yang paling cepat membelah diri. Demikian juga halnya dengan sel pembentuk darah di sumsung tulang yang sangat rentan terkena radiasi.

Radiasi Tidak Langsung

Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minumam yang tercemar zatradioaktif, baik melalui udara, air, maupun media lainnya. Keduanya bisa memengaruhi fungsi organ tubuh.

Pada penduduk yang termasuk dalam kelompok risiko rendah, radiasi nuklir bisa memicu risiko kanker dalam beberapa tahun. Namun, hal ini juga tergantung pada lamanya paparan dan jenis radioaktif yang dikeluarkan reaktor nuklirnya.

Beberapa jenis material radioaktif ada yang dengan mudah diserap tubuh dan bertahan. Misalnya saja Iodin yang akan langsung diserap kelenjar tiroid atau

Page 9: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

strontium yang akan masuk tulang. Jenis radioaktif lainnya, seperti tritium, akan dengan cepat dikeluarkan tubuh.

B. Bahaya Bagi Kesehatan Manusia

Secara lahiriah mahluk hidup paling sempurna yaitu manusia mempunyai mekanisme untuk melindungi diri dari bahaya radiasi atau zat kimia berbahaya. Namun jika tingkat radiasi telah mencapai batas atau nilai tertentu tubuh dengan mekanisme alami tadi tidak sanggup untuk memproteksi dirinya.

Menurut para fakar ada beberapa faktor dampak radiasi nuklir terhadap seseorang. Misalnya faktor total radiasi yang dipejankan, jarak korban dengan sumber radiasi nuklir dan berapa lama korban teradiasi oleh nuklir.

Faktor-faktor tadi yang akan menentukan dampak yang ditimbulkan oleh korban radiasi nuklir. Dampak radiasi nuklir yang tinggi terhadap kesehatan manusia bisa memicu dampak sesaat yang bisa langsung terasa, sedangkan radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang justru lebih berbahaya.

Dampak sesaat radiasi nuklir yang dirasakan langsung oleh korban: Demam Muntah, mual Sakit kepala Diare

Dampak yang dirasakan oleh korban jika terpapar radiasi nuklir dalam beberapa hari:

Pusing, mata berkunang-kunang Disorientasi atau bingung menentukan arah Lemah, letih dan tampak lesu Kerontokan rambut dan kebotakan Muntah darah atau berak darah Tekanan darah rendah Luka susah sembuh.

Dampak radiasi nuklir rendah dalam jangka panjang:1. Kanker2. Penuaan dini3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi4. Mutasi genetik.

C. Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Radioaktif

Risiko lainnya berpengaruh pada limbah yang dihasilkan. Sampai kini, belum ditemukan cara pembuangan limbah radioaktif yang aman. Akibatnya, akan berpengaruh pada lingkungan dan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Efek yang

Page 10: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

ditimbulkan oleh limbah radioaktif di antaranya adalah penyakit kanker, leukemia, mutasi gen, dan cacat.

Dalam kasus di Indonesia Hal ini jelas memunculkan kekhawatiran tersendiri mengingat potensi Indonesia untuk mengalami kecelakaan PLTN sangat tinggi, terutama yang disebabkan faktor alam seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi. Secara geografis, wilayah Indonesia merupakan kawasan gunung berapi dan terletak pada pertemuan dua jalur gempa, yaitu sirkum dan mediterania. Posisi geologis,itulah yang membuat pertanyaan mengenai jaminan keamanan makin menguat.

BAB IV

Page 11: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

MENGENAL LEVEL BENCANA KECELAKAAN PLTN

A. Mengenal Level 1-7 Bencana Kecelakaan PLTN

Nuklir adalah salah satu sumber pembangkit tenaga listrik.Reaksi berantai secara terkendali terdapat dalam reaktor PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir).Meskipun terkendali ,namun jika terjadi kebocoran akan sangat berbahaya. International Nuclear Event Scale (INES) dikeluarkan untuk mengetahui level bencana kecelakaan PLTN. Skala INES menjelaskan pentingnya peristiwa dalam berbagai kegiatan, termasuk penggunaan sumber radiasi oleh industri dan medis, juga operasi instalasi nuklir dan pengangkutan zat radioaktif.

Dalam situs badan atom internasional, IAEA, dijelaskan skala kebencanaan dibagi dalam 7 level. Suatu peristiwa yang masuk dalam level 1-3 disebut insiden (incident). Sedangkan jika sudah masuk ke level 4-7 disebut kecelakaan (accident). Peristiwa terkait nuklir di PLTN yang tidak membahayakan keselamatan disebut sebagai ‘penyimpangan’ dan masuk dalam klasifikasi skala/ level 0.Berikut ini level bencana kecelakaan PLTN dan contoh peristiwanya:

Level 1 (anomali)Paparan radiasi berada di atas ambang batas. Terdapat masalah kecil dengan komponen pengamanan dan berdampak minimal.Misalnya terjadi ketika ada pelanggaran operasi fasilitas nuklir.

Level 2 (insiden)Paparan radiasi ke publik mencapai 10 mSV. Tingkat radiasi di daerah operasi lebih dari 50 mSv. Terdapat kegagalan signifikan terkait ketentuan keselamatan namun tidak ada konsekuensi.

Misalnya terjadi di Atucha, Argentina, pada 2005. Kala itu pekerja di reaktor nuklir terpapar radiasi yang melebihi ambang batas. Juga terjadi di Cadarache, Prancis, pada 1993, ketika kontaminasi radioaktif menyebar di lingkungan sekitar tanpa sengaja.

Bencana kecelakaan PLTN level 2 juga terjadi di Forsmark, Swedia, pada 2006 saat fungsi keamanan rusak sehingga mengakibatkan kegagalan di sistem penyuplai tenaga darurat di PLTN.

Level 3 (insiden serius)Paparan radiasi sepuluh kali dari batas aman pekerja. Tidak mematikan namun memberikan dampak kesehatan.

Misalnya terjadi di Sellafield, Inggris, pada 2005. Kala itu ada kebocoran material radioaktif dalam jumlah besar di dalam instalasi. Terjadi juga di Vandellos, Spanyol, pada 1989. Di tahun itu ada kecelakaan yang diakibatkan oleh kebakaran sehingga mengakibatkan hilangnya sistem keamanan di stasiun tenaga nuklir.

Level 4 (kecelakaan dengan dampak lokal)

Page 12: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

Terjadi kebocoran radioaktif dalam jumlah kecil. Setidaknya satu orang tewas akibat radiasi. Bahan bakar meleleh atau kerusakan bahan bakar, menghasilkan kebocoran lebih dari 0,1% pasokan inti.

Kecelakaan level 4 terjadi di Tokaimura, Jepang, pada 1999. Ketika itu ada kesalahan yang dilakukan oleh pekerja saat mencampur bahan. Akibatnya terjadi kecelakaan yang menyebabkan dua pekerja meninggal dan beberapa orang lainnya terkena radiasi.

Selain itu, terjadi pula di Saint Laurent des Eaux, Prancis, pada 1980. Saat itu saluran bahan bakar dalam reaktor meleleh. Namun tidak ada kebocoran di luar.

Level 5 (kecelakaan dengan dampak lebih luas)Kebocoran radioaktif dalam jumlah terbatas sehingga membutuhkan tindakan penanganan. Beberapa orang tewas akibat radiasi. Beberapa kerusakan terjadi di reaktor inti. Kebocoran radiasi dalam jumlah besar terjadi dalam instalasi, hal itulah yang memungkinkan publik terpapar. Hal ini bisa timbul akibat kecelakaan besar atau kebakaran.

Kecelaaan ini terjadi di Windscale Pile, Inggris, pada 1957. Kala itu material radioaktif bocor ke lingkungan sekitar sebagai akibat dari kebakaran di reaktor inti. PLTN Three Mile Island, AS, juga mengalaminya pada 1979, di mana beberapa reaktor inti rusak.

Level 6 (kecelakaan serius)Terjadi kebocoran radioaktif dalam jumlah cukup besar yang membutuhkan tindak penanganan.

Terjadi di PLTN Kyshtym, Rusia, pada 1957. Kebocoran material radioaktif dalam jumlah cukup besar terjadi di lingkungan sekitar PLTN. Hal ini dikarenakan ledakan tanki limbah. Ribuan orang terpapar radiasi ini.

Level 7 (kecelakaan besar)

Kebocoran radioaktif dengan jumlah besar terjadi sehingga berdampak luas pada kesehatan dan lingkungan. Karena itu butuh respons dan tindakan jangka panjang.

Dialami oleh PLTN Chernobyl, Ukraina, pada 1986. Kala itu reaktor nomor empat meledak. Akibatnya terjadilah kebakaran dan bocornya radioaktif dalam jumlah besar. Lingkungan dan masyarakat terpapar radiasi ini. Uap radioaktif itu mengandung yodium 131, cesium 137 dan xenon yang volumenya 100 kali bom atom Hiroshima. Uap radioaktif menyebar ke Uni Soviet, Eropa Timur, Eropa Barat dan Eropa Utara. Sebagian besar warga di Ukraina, Belarusia dan Rusia diungsikan. Kala itu lebih dari 336.000 orang mengungsi. (Detik.com)

B. 5 Bencana Nuklir Terparah Sepanjang Sejarah

Page 13: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

Pasca gempa dan tsunami yang melanda, Kini Jepang disibukan dengan bermasalahnya reaktor nuklie Fukushima. Baru-baru ini jepang telah meninggkatkan status bahaya pembangkit nuklir Fukushima dari level 4 menjadi 5, menurut skala bahaya nuklir internasional. Namun status ini masih dibawah status kecelakaan niklir Chenobyl, Ukraina, 1986 yakni pada level 7.

Berikut adalah 5 bencana nuklir terparah sepanjang sejarah:

1. Chernobyl, Ukraina, 1986:Meledaknya empat pembangkit setelah uji coba, yang menyebabkan kebakaran selama 9 hari dan melepaskan sedikitnya 100 kali lebih tinggi daripada radiasi saat bom Hiroshima dan Nagasaki. Lima orang tewas seketika, tapi menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA) kecelakaan itu menewaskan sekitar 4000 orang.

2. Kyshtym, Rusia, 1957:Kesalahan dalam sistem pendingin di pembangkit Mayak menyebabkan ledakan non nuklir yang mengakibatkan lepasnya 80 ton material radioaktif. Sekitar 10.000 orang di evakuasi setelah ada laporan kulit orang-orang meleleh. Sedikitnya 200 orang tewas

3. Three Mile Island, Amerika Serikat, 1979:Pendingin di pembangkit Pennsylvania tidak berfungsi hingga menyebabkan sebagian dalam satu pembangkit hancur dan mengakibatkan lepasnya radioaktif dalam jumlah kecil. Sekitar 140.000 orang dievakuasi, tapi tidak ada laporan tewas atau terluka

4. Windscale, Inggris, 1957:Inti pembangkit nuklir pertama Inggris terbakar sehingga material radioaktif lepas. Peristiwa ini menyebabkan 240 kasus kanker

5. Tokaimura, Jepang , 1999:Sejumlah uranium hasil pengayaan tingkat tinggi yang dipersiapkan oleh pekerja yang tak memenuhi syarat memicu reaksi nuklir. Dua pekerja tewas, 100 pekerja dan penduduk lokal terancam terpapar radioaktif.

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 14: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

KATA PENUTUP

Page 15: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Energi Nuklir Dan Dampak Radiasi

http://potret.org

http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah_radioaktif

http://netsains.com/2009/04/energi-nuklir-pengertian-dan-pemanfaatannya/

umber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/radiation-oncology/2133026-bahaya-radiasi-nuklir-bagi-manusia/#ixzz1JegVFYEh

Sumber : http://health.kompas.com/read/2011/03/15/16204172/Bahaya.Radiasi.Nuklir.pada.Kesehatan