energi dan daya mineral - jdih.minerba.esdm.go.idjdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/se kewajiban...

3
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Yang Terhormat: l. Para Pemegang Kontrak Karya (KK) Perjanjian Karya Pertambangan Batubara (PKP2B) 2. Para Pemeganglzin Usaha Pertambangan 3. Para Pemegang lzin Usaha Pertambangan Operasi Produksi pengangkutan dan penjualan mineral dan batubara 4. Para Pemegang lzin Usaha Pertambangan Operasi Produksi pengolahan dan/atau pemurnian mineral dan Izin Usaha Pengusahaan khusus untuk khusus untuk Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengolahan batubara 5. Para Pemeganglzin Usaha Jasa Penunjang dan Surat Keterangan Terdaftar Pertambangan mineral dan batubara di seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR: 04. E/ 30 /DJB/2OL7 TENTANG PENGEC UALIAN DAN PENU NDAAN TERHADAP PEMB ERLAKUAN PE RATU RAN BANK TNDONESTA NOMOR 17 /3/PBr/2Or5 TENTANG KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA PADA SEIffOR PEKTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA Dalam rangka menindaklanjuti pemberlakuan Peraturan Bank Indonesia Nomor L7 /3/PB[/2OI5 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan memperhatikan surat Deputi Gubernur Bank Indonesia kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara

Upload: lydan

Post on 13-Mar-2019

271 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

Yang Terhormat:

l. Para Pemegang Kontrak Karya (KK) Perjanjian Karya

Pertambangan Batubara (PKP2B)

2. Para Pemeganglzin Usaha Pertambangan

3. Para Pemegang lzin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

pengangkutan dan penjualan mineral dan batubara

4. Para Pemegang lzin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

pengolahan dan/atau pemurnian mineral dan Izin Usaha

Pengusahaan

khusus untuk

khusus untukPertambangan

Operasi Produksi khusus untuk pengolahan batubara

5. Para Pemeganglzin Usaha Jasa Penunjang dan Surat Keterangan Terdaftar

Pertambangan mineral dan batubara

di seluruh Indonesia

SURAT EDARAN

NOMOR: 04. E/ 30 /DJB/2OL7

TENTANG

PENGEC UALIAN DAN PENU NDAAN TERHADAP PEMB ERLAKUAN PE RATU RAN

BANK TNDONESTA NOMOR 17 /3/PBr/2Or5 TENTANG KEWAJIBAN

PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK

INDONESIA PADA SEIffOR PEKTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

Dalam rangka menindaklanjuti pemberlakuan Peraturan Bank Indonesia

Nomor L7 /3/PB[/2OI5 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan memperhatikan surat Deputi

Gubernur Bank Indonesia kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara

Nomor L8/I5/DpG-DKSP/SrL/B tanggal 27 Desember 2016, bersama inidisampaikan hal-hal sebagai berikut:

l. Dalam rangka efektivitas ketentuan kewajiban penggunaan rupiah agar tidakmenghambat transaksi di sektor pertambangan mineral dan batubara, Bank

Indonesia memberikan persetuj uan sebagai berikut:

pengecualian implementasi ketentuan kewajiban penggunaan rupiahuntuk 3 (tiga) jenis transaksi yang merupakan pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yaitu pembayaran iuran tetap,

pembayaran Royalti/Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB), dan

pembayaran lumpsum tahunan/PBB dan Pajak Daerah.

pengecualian implementasi ketentuan kewajiban penggunaan rupiah

untuk 2 (dua) jenis transaksi yang pelaksanaannya mengacu kepada

peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu pembayaran jaminan

reklamasi dan pembayaran jaminan pasca tambang.

penundaan implementasi ketentuan kewajiban penggunaan rupiah berupa

penggunaan kuotasi valuta asing dan pembayaran rupiah untuklO (sepuluh) jenis transaksi yang terkait dengan kegiatan usaha

pertambangan mineral dan batubara, yaitu:

l. penjualan domestik dari pemegang konsesi kepada end usen

2. jasa peledakan/ blasting;

3. jasa konstruksi terintergrasi/jasa EPCI (Engineertng, Procurement,

Constructton, qnd Installation) untuk fasilitas pengolahan dan/ataupemurnian serta fasilitas penunj ang pertambangan ;

4. transhtpment (barging, Jloating crane):

5. peralatan tambang mencakup drilling equtpment, underground

exploration, underground drilling and blasting, raise boring, mechanica|

cutting, underground Loading and hauling, mine automatton, conDeaor

systems, cntshing and screening:

6. jasa penyediaan bahan/material dan suku cadang original;

7. jasa sewa peralatan tambang teknologi tinggi;

8. jasa eksplorasi dan pemetaan yang menggunakan teknologi tinggi;

9. jasa konstruksi tambang bawah tanah; dan

lO. jasa modilikasi peralatan pertambangan.

penundaan implementasi ketentuan kewajiban penggunaan rupiah berupa

penggunaan kuotasi valuta asing dan pembayaran dalam valuta asing atau

rupiah untuk I (satu) jenis transaksi, yaitu penjualan domestik mineral

dan batubara dari pemegang konsesi kepada pemegang lzin Usaha

a.

b.

c.

d.

Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan

penjualan atau pemegang lzin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

khusus untuk pengolahan dan pemurnian yang memiliki orientasi ekspor.

Khusus untuk transaksi ini, pelaku usaha diwajibkan mengajukan

permohonan secara tertulis kepada Bank Indonesia dengan disertai

dokumen pendukung yang menunjukkan aktivitas penjualan ekspor yaitu

Nomor Induk Kepabeanan (NIK) dan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

terakhir.

2. Jangka waktu penundaan implementasi ketentuan kewajiban penggunaan

rupiah sebagaimana dimaksud pada angka I huruf c dan d diberikan sampai

dengan tanggal 23 Februan 2026 dan selama jangka waktu tersebut, Bank

Indonesia akan melakukan pengawasan terhadap kesiapan pelaku industri

mineral dan batubara dalam mengimplementasikan kewajiban penggunaan

rupiah.

3. Kepada para pemegang KK, PKP2B, dan izin usaha di bidang pertambangan

mineral dan batubara, agar menggunakan kurs Jqkartalnterbank Spot Doltar

Rate (JISDOR) sebagai acuan dalam rangka perhitungan harga rupiah atas

barang dan/atau jasa yang semula ditawarkan dalam valuta asing. Adapun

informasi terkait dengan JISDOR dimaksud dapat diakses pada laman

www.bi.go.id.

Demikian Surat Edaran ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 2L Maret 2OI7

ENDERAL MINERAL DAN BATUBARA

Tembusan:

1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

2. Menteri Keuangan

3. Gubernur Bank Indonesia

4. Gubernur seluruh Indonesia

5. Bupati/Walikorta seluruh Indonesia