endokrinologi reproduksi

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generative atau sexual.Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung didalamnya. Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri.Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis) . 1

Upload: ronald-cullen

Post on 28-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sistem hormon pada reproduksi

TRANSCRIPT

Page 1: Endokrinologi reproduksi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan

yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan

jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru

diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada

manusia dilakukan dengan cara generative atau sexual.Untuk dapat mengetahui

reproduksi pada manusia , maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ

kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung didalamnya. Sistem

reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai

kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik.

Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang

dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena

tidak memiliki saluran sendiri.Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme

umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat

mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang

berarti seimbang.

Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu

hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan

kelenjar gonad (ovarium atau testis).

Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi testis pada masa

pubertas dianggap berasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapat

dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dan karena

hipofisis berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus, pusat

maturasi seperti amygdala, didalam otak, melepaskan penghambat sel eminensia

mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk menghasilkan hormon

penglepas gonadotropin (gonadotropin –releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi

dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan hormon

penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone, FSH) dan

luteinizing hormone (LH).

Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan dan

perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap stress.

1

Page 2: Endokrinologi reproduksi

Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat di klasifikasikan

menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon somatropika yang

meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin (PRL),Laktogen

plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin (TSH):

Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin) berperan dalam

pertumbuhan.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian hormon ?

2. Jelaskan bagaimana cara kelenjar hormon ?

3. Jelaskan kelenjar yang memproduksi hormon reproduksi pria dan wanita ?

4. Jelaskan macam-macam hormon reproduksi pria dan wanita, pembentukan,

serta fungsinya ?

C. Tujuan

1. Mengetahui defenisi hormon.

2. Mengetahui kerja kelenjar hormon.

3. Mengetahui kelenjar hormon.

4. Mengetahui hormone reproduksi pria, pembentukan, dan fungsi.

2

Page 3: Endokrinologi reproduksi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hormon

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk

ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik.

Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari  empat hormon tersebut

dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle stimimulati hormone )

yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior hanya merangsang jaringan tertentu di

ovarium. Dalam hal hormon pertumbuhan lebih dari satu organ menjadi target sebab

hormon pertumbuahan mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam badan. Jaringan

target suatu hormon sangat spesifik karena sel-selnya mempunyai reseptor untuk

hormon tersebut.

B. Organ-organ Reproduksi

Organ reproduksi primer, atau gonad,terdiri dari sepasang testis pada pria dan

sepasang ovarium pada wanita.

Pada kedua jenis kelamin, gonad matur melaksanakan dua fungsi yaitu:

1. Menghasilkan gamet (gametogenesis), yaitu spermatozoa sperma pada pria dan

ovum(sel telur) pada wanita.

3

Page 4: Endokrinologi reproduksi

2. Mengeluarkan hormon seks, secara spesifik,testosteron pada pria dan estrogen

pada wanita.

Pada pembuahan ovum, setelah ejakulasi dalam waktu 5 sampai 10 menit,

beberapa sperma akan dihantarkan melalui uterus ke ampula pada bagian akhir

ovarium dari tuba fallopi, yang dibantu dari kontraksi uterus dan tuba fallopi yang

dirangsang prostagladin dalam cairan seminal dan oksitosin yang dilepaskan dari

kelenjar hipofisis posterior selama orgasme wanita.

Selama 3 hari pertama setelah ovulasi peningkatan progesteron yang cepat yang

disekresi oleh korpus luteum ovarium pertama-tama akan memicu peningkatan

reseptor progesteron pada sel-sel otot polos tuba fallopi dan kemudian akan

mengaktifkannya, melepaskan ovum masuk kedalam uterus.

Gambar 1. Alat Reproduksi Pria

Gambar 2. Alat Reproduksi Wanita

4

Page 5: Endokrinologi reproduksi

C. Hormon-Hormon Reproduksi Pada Wanita

Hormon yang dihasilkan di bagian sistem reproduksi wanita, antara lain:

1. Estrogen (Hormon seks)

2. Progesteron (Hormon seks)

3. Oksitosin

4. Relaksin

5. Prolaktin

a. Fungsi human choronic gonadtropin

HCG merupakan merupakan glikogen protein yang memiliki fungsi yang sama

dengan hormon lutein yang disekresi oleh hipofisis. Fungsinya yang terpenting

adalah mencegah inovulasi normal dan menyebabkan korpus luteum menyekresi

lebih banyak hormon progesteron dan hormon esterogen. Hormon kelamin

akan mencegah terjadinya menstruasi dan menyebabakan endometrium terus

tumbuh serta menyimpan nutrisi dalam jumlah besar.efek HCG juga menimbulkan

perangsangan sel-sel interstisial testis, sehingga mengakibatkan pembentukan

testosteron pada fetus pria hingga lahir.

b. Fungsi esterogen dan progesteron dalam kehamilan

Esterogen berfungsi sebagai poliferatif pada sebagian besar organ reproduksi dan

organ penyertanya. Selama kehamilan,jumlah estrogen yang sangat berlebihan

akan menyebabkan :

1) pembesaran uterus.

2) pembesaran payudara dan pertumbuhan struktur duktus payudara.

3) pembesaran genitalia eksterna wanita.

Progesteron berfungsi sebagai mencegah keguguran dengan menekan kontraksi

miometrium uterus. Progesteron juga mendorong pembentukan sumbat mukus

dikanalis servikalis, mencegah kontaminan vagina mencapai uterus. Progesteron

plasenta merangsang perkembangan kelerjar susu dipayudara, dalam persiapan

untuk laktasi.

D. Sistem hormon wanita

Sistem hormon wanita seperti pada pria terdiri dari 3 hormon sebagai berikut:

Hormon yang dikeluarkan hipotalamus.hormon pelepas gonadotropin (GnRH),

yang sebelumnya juga disebut hormon pelepas hormon lutein.

5

Page 6: Endokrinologi reproduksi

Hormon hipofisis anterior, hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon

lutein keduanya disekresi sebagai respon terhadap pelepasan hormon (GnRH)

dari hipotalamus .

Hormon–hormon ovarium, estrogen dan progesteron ,yang disekresi oleh

ovarium sebagai respon terhadap kedua hormon dari kelenjar hipofisis

anterior.

1) Fungsi ovarium bulanan dan fungsi hormon-hormon gonadotropin

Tahun-tahun reproduksi normal dari wanita ditandai oleh perubahan ritmis bulanan

dari kecepatan sekresi hormon-hormon wanita dan juga perubahan pada ovarium serta

organ-organ seksual.pola ritmis ini disebut siklus seksual wanita (atau siklus

menstruasi, walaupun kurang tepat). Durasi siklus rata-rata 28 hari. Bahkan pada

wanita yang normal, siklus juga dapat berlangsung singkat selama 20 hari atau

panjang 45 hari walaupun panjang siklus yang abnormal kadang-kadang berkaitan

dengan menurunnya kesuburan.

2) Hormon-Hormon Gonadotropin dan Pengaruhnya pada Ovarium

Perubahan ovarium selama siklus seksual bergantung seluruhnya pada hormon-

hormon gonadotropin, FSH dan LH. Ovarium yang tidak dirangsang oleh hormon-

hormon ini tetap tidak masuk, yang merupakan keadaan masa kanak-kanak, ketika

tidak ada hormon-hormon gonadotropin yang disekresi pada usia 9 sampai 10 tahun,

hipofisis secara progresif mulai menyekresi lebih banyak LH dan FSH, yang

mencapai puncaknya pada awal siklus seksual bulanan antara usia 11 dan 16 tahun,

periode perubahan ini disebut pubertas. Dan siklus menstruasi pertama disebut

menarke.

Kira –kira setiap 28 hari, hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis anterior

menyebabkan folikel yang baru mulai tumbuh di dalam ovarium. Satu dari folikel ini

akhirnya menjadi matang dan berovulasi pada hari 14. Selama pertumbuhan folikel

akan disekresi banyak estrogen.

Sesudah ovulasi, sel-sel sekratorik pada folikel berkembang menjadi korpus luteum

yang menyekresi sejumlah besar hormon wanita, progesteron dan estrogen. Setelah 2

minggu kemudian kemudian, korpus luteum akan berdegenerasi, sedaangkan hormon

ovarium yaitu estrogen dan progesteron akan sangat berkurang jumlahnya dan akan

terjadi menstruasi.

3) Fungsi Hormon-Hormon Ovarium Estradiol dan Progesteron

6

Page 7: Endokrinologi reproduksi

Kedua jenis hormon kelamin ovarium adalah estrogen dan progesteron. Sejauh ini

yang paling penting dari estrogen adalah hormon estradiol dan yang paling penting

dari progestin adalah progesteron. Estrogen terutama meningkatkan proliferasi dan

pertumbuhan sel khusus di dalam tubuh dan berperan dalam perkembangan sebagian

besar karakteristik kelamin sekunder pria. Sebaliknya progestin berkaitan hampir

seluruhnya dengan persiapan akhir dari uterus untuk menerima kehamilan dan

persiapan dari payudara untuk laktasi.

4) Fungsi estrogen efeknya pada karakteristik kelamin primer dan sekunder

Fungsi utama dari estrogen adalah untuk menimbulkan proliferasi sel dan

pertumbuhan jaringan organ-organ kelamin dan jaringan lain yang berkaitan dengan

reproduksi.

- Efek pada uterus dan organ kelamin luar wanita.

Selama masa kanak-kanak estrogen disekresi hanya dalam jumlah kecil, tetapi

pada pubertas,jumlah estrogen yang disekresi dibawah pengaruh hormon-hormon

gonadotropin hipofisis meningkat sampai 20 kali lipat atau lebih pada saat ini

organ-organ kelamin wanita akan berubah dari yang dimiliki seorang anak

menjadi yang dimiliki seorang wanita dewasa. Selain itu estrogen juga mengubah

epitel vagina dari tipe kuboid menjadi bertingkat yang dianggap lebih tahan

terhadap trauma dan infeksi dari pada epitel pra pubertas. Infeksi pada anak

seperti vaginitis gonore dapat disembuhkan dengan pemberian estrogen dapat

meningkatkan ketahanan dari epitel vagina.

- Efek estrogen pada tuba fallopi.

Estrogen berpengaruh pada mukosa yang membatasi tuba fallopi, sama seperti

efek estrogen terhadap endometrium uterus.esttrogen menyebabkan jaringan

kelenjar lapisan tersebut berproliferasi,dan yang paling penting estrogen

menyebabkan jumlah sel-sel epitel bersilia yang membatasi tuba fallopi

bertambah banyak. Aktivitas silia juga meningkat. Silia tersebut selalu bergerak

kearah uterus, yang membantu menolong ovum yang telah dibuahi kearah uterus

- Efek estrogen pada penyebaran rambut

Estrogen tidak terlalu mepengaruhi penyebaran rambut. Akan tetapi rambut akan

tumbuh pada daerah pubis dan pada aksila sesudah pubertas. Peningkatan jumlah

androgen yang dibentuk oleh kelenjar adrenal adalah hormon yang terutama

berperan pada pertumbuhan tersebut.

- Efek estrogen pada payudara.

7

Page 8: Endokrinologi reproduksi

Estrogen menyebabkan: perkembangan jaringan stroma payudara, pertumbuhan

sistem duktus yang luas, dan deposit lemak pada payudara.lobulus dan alveoli

payudara sedikit berkembang dibawah pengaruh estrogen sendiri, tetapi

sebenarnya progesteron dan prolaktinlah yang mengakibatkan terjadinya

pertumbuhan yang nyata dan berfungsinya struktur-struktur tersebut. Ringkasnya

estrogen memulai pertumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk air susu

payudara. Estrogen juga berperan pada pertumbuhan karakteristik dan penampilan

luar dari payudara wanita dewasa. Akan tetapi estrogen tidak menyelesaikan

tugasnya yaitu mengubah payudara menjadi organ yang memproduksi susu.

Prolaktin yang mempunyai tugas berlawanan yang menyelesaikan tugas estrogen

yaitu meningkatkan sekresi dari air susu. Hormon ini disekresikan loeh kelenjar

hipofisis ibu, dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat secara tetap dari

minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi, dimana pada saat ini meningkat

10-20 kali dari kadar normal pada saat hamil. Setelah bayi dilahirkan, hilangnya

sekresi esterogen dan progesteron oleh plasenta yang tiba-tiba, sekarang

memungkinkan efek laktogenik prolaktin dari kelenjar hipofisis ibu untuk

mengambil peran dalam memproduksi air susu, dan dalam 1-7 hari kemudian,

kelenjar payudara dengan progresif mulai menyekresi air susu dalam jumlah besar

sebai penganti kolostrum.

Pembagian hormon estrogen :

Estradiol

Sumber : Sel theca dan granulosa ovarium; konversi dari estron atau testosteron

Penggunaan sehari-hari : 0,08 mg (awal fase folikular) 0,5-10 mg (akhir fase

folikuler)

Kegunaan : Hormon yang penting pada fase menstruasi; merefleksikan derajat

perkembangan folikuler.

Estron

Sumber : Ovarium : Konversi dari hormon androgen, andrenal lemak subkutan :

konversi adrogen adrenal.

Penggunaan sehari-hari : 0,12-0,6 mg

Kegunaan : Hormon dan metabolik yang dominan setelah fase menopause.

Estriol

Sumber : Ovarium : aromatisasi prekursor fetus plasenta : aromatisasi prekursor

fetus.

8

Page 9: Endokrinologi reproduksi

Kegunaan : Memainkan peranan dalam fungsi unik fetoplasental, peranan pastinya

tidak diketahui

5) Fungsi-Fungsi Progesteron

Efek progesteron pada uterus.

Sejauh ini fungsi progesteron yang paling penting adalah untuk meningkatkan

perubahan sekretorik pada endometrium uterus selama separuh terakhir siklus seksual

bulanan wanita, sehingga mempersiapkan uterus untuk menerima ovum yang sudah

dibuahi.

Efek progesteron pada payudara

Progesteron meningkatkan perkembangan dari lobulus dan alveoli payudara,

mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar dan menjadi bersifat

sekretorik.akan tetapi progesteron tidak menyebabkan alveoli benar-benar menyekresi

air susu. Air susu disekresi hanya sesudah payudara yang sudah siap dirangsang lebih

lanjut oleh prolaktin dan kelenjar hipofisis anterior.

Efek progesteron pada tuba fallopi

Progesteron juga meningkatkan sekresi pada mukosa yang membatasi tuba

fallopi.sekresi ini dibutuhkan untuk nutrisi ovum yang telah dibuahi, dan sedang

membelah, sewaktu ovum bergerak dalam tuba fallopi sebelum berimplantasi.

6) Oksitosin.

Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses kelahiran,

untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.

7) Relaksin.

Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi

ligamen pelvis pada proses kelahiran.

8) Prolaktin

dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan progesteron

merangsang pembentukan air susu.

9) Osilasi Umpan Balik Dari Sistem Hipotalamus –Hipofisis-Ovarium

Sekresi hormon ovarium pasca ovulasi dan depressi gonadotropin.

Bagian siklus yang paling mudah dijelaskan adalah peristiwa yang terjadi selama

fase pasca ovulasi antara ovulasi dan dimulainya menstruasi. Selama itu korpus

luteum menyekskrei sejumlah besar progesteron dan estrogen, demikian juga

inhibin. Semua hormon ini secara bersama-sama memberikan efek umpan balik

negatif terhadap kelenjar hipofisis anterior dan hipotalamus, sehingga

9

Page 10: Endokrinologi reproduksi

menyebabkan penekanan FSH dan LH, mengurani hormon ini sampai kadar

terendah, kira-kira 3 sampai 4 hari sebelumnya timbulnya menstruasi.

Fase pertumbuhan folikel

Dua sampai tiga hari sebelum menstruasi.korpus liteum akan mengalami regresi

sampai hampir berinvolusi secara menyeluruh, dan sekresi estrogen,progesteron

serta inhibin oleh korpus luteum menjadi sangat rendah.ini akan melepaskan

hipotalamus dan hipofisis anterior dari umpan balik hormon-hormon

tersebut.kemudian saat dimulainya menstruasi sekresi FSH oleh hipofisis mulai

meningkat kembali .hormon-hormon ini merangsang pertumbuhan folikel yang

baru dan meningkatkan sekresi estrogen kira-kira 12,5 sampai 13 hari sesudah

dimulainya menstruasi.selama 11 atau 12 hari pertama dari pertumbuhan folikel

ini laju kecepatan sekresi gonadotropin,FSH dan LH akan berkurangi sedikit

akibat efek umpan balik negatif terutama dari estrogen pada kelenjar hipofisis

anterior. Kemudian secara mengherankan, tiba-tiba ditemukan peningkatan

sekresi LH dan sedikit FSH. Ini adalah lonjakan LH dan FSH praovulasi yang

akan diikuti ovulasi.

Lonjakan LH dan FSH praovulasi;ovulasi

Pada kurang lebih 11,5sampai 12 hari sesudah mulainya menstruasi, penurunan

jumlah sekresi FSH dan LH terhenti secara mendadak. Diperkirakan bahwa kadar

estrogen yang tinggi pada saat ini (atau dimulainya sekresi progesteron oleh

folikel) mengakibatkan efek perangsang umpan balik positif pada hipofisis

anterior. Apapun penyebab lonjakan FSH dan LH praovulasi ini LH menyebabkan

terjadinya ovulasi dan perkembangan serta sekresi lebih lanjut oleh korpus

luteum.jadi, sistem hormonal akan memulai putaran siklus yang baru sampai saat

ovulasi yang berikutnya.

10) Pubertas, Menarke, dan Menopause

Pubertas berarti dimulainya kehidupan seksual dewasa. Sedangkan menarke berarti

dimulainya menstruasi. Periode pubertas terjadi karena kenaikan sekresi hormon

gonadotropin oleh hipofisis yang perlahan, dimulai ketika tahun kedelapan dari

kehidupan.biasanya mencapai puncak disaat terjadinya menstruasi yaitu antara usia

11-16 tahun. Pada saat menopause seorang wanita harus menyesuaikan kembali

kehidupannya dari kehidupan yang secara fisologis dirangsang oleh produksi estrogen

dan progesteron menjadi kehidupan yang kosong tanpa hormon-hormon tersebut.

Hilangnya estrogen seringkali menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis yang

10

Page 11: Endokrinologi reproduksi

bermakna pada fungsi tubuh termasuk rasa panas yang ditandai dengan kemerahan

kulit yang ekstrem. gelisah, letih,ansietas.penurunan kekuatan dan klasifikasi tulang.

Gejala jangka pendek :

1. Hotflashes

2. Gangguan tidur

3. Sakit kepala

4. Stress sosial

5. Penurunan keinginan seksual

6. Kekeringan pada vagina

7. Frekunsi urin meningkat

8. Urogenital

Kekurangan estrogen dapat menimbulkan berbagai keluhan yaitu, iritasi, rasa

panas, gatal, keputihan, nyeri, berkurangnya cairan, vaginna, dinding vagina

berkerut, sering berkemih, tidak dapat menahan kencing, nyeri berkemih dan

sering kencing malam. Kadar estrogen yang rendah menyebabkan penipisan

jaringan kandung kemih dan saluran kemih yang berakibat penurunan kontrol dari

kandung kemih atau mudahnya terjadinya kebocoran air seni (apabila batuk,

bersin, atau tertawa) akibat lemahnya otot di sekitar kandung kemih.

9. Rambut.

Pasca menopause rambut pubis, ketiak, pubis, serta rambut di kepala

menjadi tipis. Rambut menjadi rontok. Dengan meningkatnya usia terjadi

pengurangan jumlah dan besar folikel-folikel rambut. Rambut menjadi putih

dikarenakan penurunan aktifitas melanosit dalam matrik folikel rambut. Warna

rambut bergantung pada jumlah sintesis melanin, jumlah melanosom dan juga dari

ruangan-ruangan diantara tumpukan matrik yang berisi udara. Melanin disintesis

di sitoplasma sel-sel melanosit dan dikeluarkan di dalam keratinosit.

10. Kulit

Estrogen mempengaruhi aktifitas metabolik sel-sel epidermis dan fibroblast,

serta aliran darah. Kurangan estrogen dapat menurunkan mitosis kulit sampai

atropi, menyebabkan berkurangknya sintesis kulit sampai kolagen. Meningkatkan

penghancuran kolagen.

11. Mulut dan hidung

Selaput lendir mulut dan hidung menjadi berkerut, aliran darah berkurang,

terasa kering dan mudah menjadi gingivitis. Kandungan air liur terjadi perubahan.

11

Page 12: Endokrinologi reproduksi

Akibat kekurangan estrogen dapat meningkatkan resorbsi tulang dagu dan gigi

mudah rontok.

12. Mata

Kekurangan estrogen menyebabkan atropi kornea dan konjungtiva serta

turunya fungsi kelenjar air mata. Perubahan kadar estradiol dan progesterone

selama siklus avulatorik dan fase peri/pascamenopause mempengaruhi tekanan

intraokuler. Turunnya estradiol serum dapat meningkatkan tekanan bola mata.

13. Otot dan sendi

Banyak wanita mengeluh nyeri otot dan sendi. Timbul osteoartrosis, dan

osteoarthritis yang disebabkan kekurangna estrogen karena kekurangan estrogen

menyebabkan kerusakan matrik kolagen dan dengan sendirinya tulang rawan

menjadi rusak.

14. Saluran pernafasan

Pada wanita pasca memopause, pada saluran pernafasan terjadi sedikit

pengurangan kontraktilitas bronkus, selain ini menderita saluran nafas obstruktif

dan spasme bronchial. g. Payudara Kekurangan estrogen mengakibatkan involusi

mamae. Pada pasca menopause, payudara menjadi atropi, terjadi pelebaran air

susu dan fibrotik. Saluran air susu yang melebar ini berisi cairan, timbul laserasi,

dan payudara terasa sakit. Juga dapat muncul kelainan fibrosistik mastopatia.

Meskipun kekurangan esterogen, 40 % wanita pasca menopause terjadi proliferasi

intraduktal. Pada usia 70 tahun dapat terjadi hyperplasia epitel.

Gejala Jangka panjang

1. Osteoporosis

Wanita mencapai kepadatan tulang puncak pada pertengaan 30-an dan setelah

itu menurun secara perlahan sampai terjadi akselerasi pesat penurunan massa

tulang setelah menopause.Wanita secara alami dikaruniai tulang kurang padat

disbanding pria dan risiko fraktur osteoporosis seumur hidup 2 kali lebih besar

disbanding dengan pria. Pengurangan estrogen menyebabkan efek resorpsi tulang.

Fraktur paling sering pada vertebra sebanyak 32 %, risiko fraktur panggul 16 %,

Fraktur pergelangan tangan 15 %. Sebanyak 1-3 % berisiko meninggal akibat

komplikasi fraktur panggul.

2. Penyakit cardiovascular

Setelah menopause, terjadi peningkatan mencolok insidesi penyakit

cardiovascular dan jantung koroner. Hilangnya fungsi ovarium pada menopause

12

Page 13: Endokrinologi reproduksi

berkaitan dengan penyimpangan pada metabolisme lemak, glukosa, dan insulin

serta distribusi lemak tubuh koagulasi dan fungsi arteri. Semula estrogen

menjadikan vasoaktif dan meningkatkan aliran darah dengan menjaga agar arteri

tetap lemas.

E. Faktor-faktor hormonal yang merangsang spermatogenesis

a. Esterogen, dibentuk dari testosteron oleh sel-sel sertoli ketika sel sertoli sedang

dirangsang oleh hormon peragsang folikel, yang mungkin juga penting untuk

spermatogenesis. Sel-sel sertoli juga menyekresi suatu protein pengikat androgen

yang mengikat testosteron dan esteropgen serta membawa keduanya didalam

cairan dalam lumen tubulus seminiferrus, membuat hormon ini tersedia untuk

pematangan sperma.

b. Testosteron, disekresi oleh sel-sel lyeding yang terletak diinterstisium testis,

hormon ini penting bagi pertumbuhan dan pembagian sel-sel ferminativum dalam

membentuk sperma.

c. Hormon lutein, disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior, merangasang sel-sel

lyeding untuk menyekresi testosteron.

d. Hormon perangsan folikel, juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior,

merangsang sel-sel sertoli; tanpa rangsangan ini, perubahan spermatid menjadi

sperma (proses spermiogenisis) tidak akan terjadi.

F. Testoteron dan hormon kelamin pria lainnya

1. Hormon Testosteron

Hormon laki-laki, testosterone, dan hormon-hormon perempuan terbentuk dari

bahan dasar yang sama yaitu kolesterol.

Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan

anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-

atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari

kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan indung

telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis distimulasi oleh LH untuk

menghasilkan testosteron sebanyak 2,5-11 mg sehari. Produksi testosteron

mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic pada usia 40

tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan prekursor

testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.

Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang dilepaskan kelenjar pituitari. Tetapi,

hormon LH dikendalikan oleh testosteron sebagaimana testosteron dikendalikan

13

Page 14: Endokrinologi reproduksi

oleh LH. Saat jumlahnya di dalam darah meningkat, molekul testosteron

melakukan tekanan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan kelenjar itu

menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah testosteron menurun produksi

LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan memerintahkan

produksi tambahan agar menaikkan jumlah testosteron.

a. Fungsi

Testoteron mulai dibentuk oleh testis janin laki-laki sekitar minggu ke tujuh

masa embrional. Testoteron yang pertama kali disekresikan tonjolan genitalia

kemudian oleh testis janin bertanggung jawab terhadap perkembangan

karakteristik tubuh pria, meliputi pembentukan penis dan skrotum. Testoteron

tersebut juga menyebabkan pembentukan kelenjar prostat, vesikula seminalis,

dan duktus genetalia pria.

Pengaruh testosteron pada perkembangan sifat kelamin primer dan sekunder

pada orang dewasa. Setelah pubertas, peningkatan sekresi testoteron

menyebabkan penis, skrotum, dan testis membesar kira-kira delapan kali lipat

sebelum mencapai usia 20 tahun. Selain itu, testoteron menyebabkan sifat

kelamin sekunder berkembang, di mulai saat pubertas dan berakhir pada

maturitas. Sifat seksual sekunder ini, selain organ seksual itu sendiri

membedakan antara priadan wanita sebagai berikut:

Testosteron menimbulkan pertumbuhan rambut;

1. Diatas pubis

2. Keatas sepanjang linea alba kadang-kadang sampai ke umbilikus dan

diatasnya

3. Pada wajah

4. Biasanya pada dada

- Kebotakan

Testosteron mengurangi pertumbuhan rambut diabagian atas kepala.

Seorang pria yang tidak mengalami kebotakan, tidak memiliki testis yang

berfungsi. Akan tetapi banyak pria jantan tidak menjadi botak, karena

kebotakan akibat dari dua faktor yaitu latar belakang genetik dan

superimposisi.

- Pengaruh suara

Testosteron yang disekresikan oleh testis akan menimbulkan hipertrofi

mukosa laring dan pembesaran laring. Pengaruh pada suara awalnya relatif

14

Page 15: Endokrinologi reproduksi

tidak sinkron, namun secara bertahap akan berubah menjadi suara orang

dewasa maskulinyang khas.

Testosteron meningkatkan ketebalan kulit, dan dapat memicu pertumbuhan

akne. Testosteron meningkatkan ketebalan kulit diseluruh tubuh dan

meningkatkan kekasaran jaringan subkutan. Testoteron juga meningkatkan

kecepatan beberapa sekresi atau mungkin semua kelenjar sebasea tubuh.

Yang paling penting adalah kelebihan oleh kelenjar sebasea wajah, karena

hal tersebut dapat menyebabkan akne. Oleh karena itu, akne merupakan

salah satu gambaran yang umum dari remaja pria ketika tubuh pertama

kali mengenali peningkatan sekresi Testosteron. Setelah beberapa tahun

sekresi Testosteron, kulit normalnyaberadaptasi terhadap Testosteron,

sedemikian rupa sehingga memungkinkan kulit tersebut mengatasi akne.

- Testosteron menigkatkan peningkatan protein dan perkembangan

ototSalah satu karakteristik pria yang terpenting adalah peningkatan

perkembangan otot yang mengikuti masa pubertas, rata-rata 50 persen

masa otot meningkat melebihi massa otot wanita. Hal ini juga

berhubungan dengan peningkatan protein dibagian lain dari tubuh yang

tidak berotot.

- Testosteron meningkatkan matriks tulang dan menimbulkan retensi

kalsium.Setelah terjadinya peningkatan sirkulasi testoteron yang sangat

besar pada saat pubertas tulang menjadi lebih tebal dan mengendapkan

sejumlah besar garam kalsium tambahan.

- Testosteron meningkatkan metabolisme basalPenyuntikan Testosteron

dalam jumlah besar dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal

hingga 15 persen.

- Pengaruh pada sel darah merahKetika Testosteron dalam jumlah normal

disuntikan pada oranng dewasa, jumlah sel darah merah akan meningkat.

- Pengaruh pada elektrolit dan keseimbangan cairanTestosteron memiliki

pengaruh pada elektrolit dan keseimbangan cairan. Walaupun hanya

sedikit, setelah pubertas darah dan volume cairan eksternal pada pria

meningkat.

b. Pengaturan fungsi seksual pria melalui hormon dari hipotalamus dan

kelenjar hipofisis anterior.

15

Page 16: Endokrinologi reproduksi

Bagian utama dari pengaturan fungsi seksual pria maupun wanita dimulai

dengan sekresi GnRH. Hormon ini kemudian merangsang kelenjar

hipofisis untuk menyekresikan hormon LH dan FSH.

- GnRH dan pengaruhnya dalam meningkatkan sekresi LH dan FSH

GnRH merupakan suatu peptida dengan 10 persen asam amino yang

disekresikan oleh neuron yang badan selnya terletak di nukleus arkuota

hipotalamus. GnRH disekresiakn secara intermiten selama beberapa menit

setiap 1 sampai 3 jam.

- Hormon gonadotropin

Yaitu luteinizing hormone (LH) dan hormone pernagsang folikel (FSH).

Disekresikan oleh sel yang sama yaitu gonadotrop di kelenjar hipofisis

anterior.

- Pengaturan testoteron oleh LH

Testoteron disekresikan olh sel-sel interstesial leyding di testis, namun bila

hanya terjadi bila terjadi sel-sel interstisial leyding dirangsang oleh LH

dari kelenjar hipofisis anterior.

Sel leyding yang matang ditemukan dalam testis anak selama beberapa

minggu setelah kelahiran, namun menghilang sampia berusia kira-kira 10

tahun.

16

Page 17: Endokrinologi reproduksi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang

masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara

spesifik. Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari  empat

hormon tersebut dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle

stimimulati hormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior hanya

merangsang jaringan tertentu di ovarium. Dalam hal hormon pertumbuhan

lebih dari satu organ menjadi target sebab hormon pertumbuhan

mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam badan.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi

pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan

kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau

referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.Penulis banyak

berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang

membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan

makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna

bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada

umumnya.

17

Page 18: Endokrinologi reproduksi

DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood, Laure. 2009. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 6.

Jakarta: EGC

2. Guyton, Hall. 1996. Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC

3. Drs. Kus Irianto. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Paramedis.

Bandung: CV. YRAMA WIDYA

4. Syaifuddin, H. 2003. Edisi Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa

Keperawatan. Buku Kedokteran: EGC

5. EVELYN C. PEARCE. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.

Jakarta: GRAMEDIA JAKARTA

6. Pearce, Erelyn. C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

7. Rabe, Thomas. 2002. Buku saku Ilmu Kandungan. Jakarta: Hipokrates

8. Guyton, Hall. 2006. Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC

18iii