elemen mesin
DESCRIPTION
menjelaskan tentang apa itu rantai dan juga sabukTRANSCRIPT
NAMA : STEVANUS BRIAN K
NIM : 0420110045
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
2012
SABUK DAN
RANTAI
Sabuk atau tali di gunakan untuk mentransmisikan tenaga dari satu
poros ke poros lain melalui puli yang mana berputar dengan kecepatan yang
sama atau berbeda. Jumlah tenaga yang ditransmisikan tergantung dari
beberapa factor:
1. kecepatan pada sabuk
2. kekencangan sabuk pada puli
3. hubungan antara sabuk dan puli kecil
4. kondisi pemakaian sabuk.
Catatan:
a) Poros harus sejajar untuk menyamakan teganagan tali.
b) Puli tidak harus saling berdekatan didalam kontak dengan puli yang lebih
kecil atau mungkin yang besarnya sama.
c) Puli tidak harus terpisah jauh karena sabuk akan menjadi beban pada
poros. Ini mengakibatkan pergesekan pada bearing.
d) Panjangnya sabuk cenderung untuk mengayun dari sisi ke sisi
menyebabkan sabuk bergerak keluar jalur dari puli yang mana membentuk
lengkungan pada sabuk.
e) Kekencangan sabuk harus sesuai jadi kelonggaran akan meningkatkan
contak kinerja pada puli.
f) Untuk memperoleh hasil yang baik dengan sabuk datar, jarak maksimum
antara poros tidak boleh melebihi dari 10 meter dan minimum tidak boleh
kurang dari 3-5 kali diameter puli terbesar.
Jenis sabuk
Ada banyak jenis sabuk yang digunakan sehari-hari. Dibawah ini point-point
pentingnya:
1. Sabuk datar
Sabuk datar banyak digunakan di pabrik dan bengkel(tempat kerja), dimana
tenaga di transmisikan dari puli satu ke puli lain. Yang mana kedua puli tidak
boleh terpisah lebih dari 10 meter .
2. Sabuk V
Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampung trapezium.
Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk
membawa tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang
berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit akan mengalami
lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya
gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yamg akan
menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah.
Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sabuk-V jika dibandingkan
dengan sabuk rata.
Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk – V karena
mudah penanganannya dan harganyapun murah. Kecepatan sabuk
direncanakan untuk 10 sampai 20 (m/s) pada umumnya, dan maksimal
sampai 25 (m/s). Daya maksimum yang dapat ditransmisikan kurang
lebih 500 (kW).
Gambar Konstruksi dan ukuran penampang sabuk-V
(Sularso, 1994: 164)
Berbagai macam sabuk-V beserta kelebihan dan kekurangannya
(A) 1. Sabuk-V standar (berlapis tunggal dan banyak)
2. Murah dan pasarannya luas
3. Untuk mesin-mesin industri umum
4. Batas temperatur sampai 600C
(B) 1. Sabuk-V unggul (berlapis tunggal dan banyak)
2. Tahan panas, minyak, listrik statis, dan kekuatan tinggi.
3. Untuk tugas berat dan jumlah sabuk sedikit.
4. Batas tempetarur sampai 900C
(C) 1. Sabuk-V penampang pendek
2. Tahan lenturan dan kecepatan tinggi
3. Untuk otomobil dan puli dengan diameter kecil
4. Batas temperatur sampai 900C
(D) 1. Sabuk-V tugas ringan (tipe-L)
2. Tahan lenturan dan kecepatan tinggi
3. Untuk mesin-mesin pertanian. Puli penegang pada keliling luar
sabuk dapat dipakai.
4. Batas temperatur sampai 600C. (Untuk temperatur lebih dari
600C lebih baik dipakai sabuk-V unggul.
(E) 1. Sabuk-V sempit
2. Dapat mentransmisikan daya besar.
3. Untuk mesin-mesin industry umum.
4. Batas temperatur sampai 900C.
(F) 1. Sabuk-V sudut lebar
2. Untuk transmisi kecepatan tinggi dan daya besar dengan puli
kecil dan sempit.
3. Untuk otomobil.
4. Batas temperatur sampai 800C.
(G) 1. Sabuk-V putaran variable.
2. Tahan lenturan dan tekanan samping
3. Untuk penurun putaran variable.
4. Batas temperatur sampai 900C.
3. Sabuk Gilir
Sabuk gilir terdiri
atas sabuk dengan
gigi yang digerakkan
dengan sproket
pada jarak pusat
sampai mencapai 2
m, dan meneruskan
putaran secara tepat
dengan
perbandingan 1/1 sampai 6/1. Batas maksimum kecepatan sabuk gilir
kurang lebih 35 m/s dan daya yang dapat diransmisikan adalah sampai
60 kW.
Dengan sabuk gilir transmisi dapat dilakukan dengan perbandingan
putaran yang tepat seperti pada roda gigi. Sabuk ini lebih sering
digunakan dalam perusahaan dan Pabrik dimana sebagian besar
tenaga yang dihasilkan akan dipindahkan dari satu puli ke puli yang
lain. Karena itu sabuk gilir telah digunakan secara luas dalam industri
mesin jahit, computer, mesimn foto copy, mesin tik listrik dan
sebagainya.
Transmisi sabuk gilir bekerja atas dasar gesekan belitan dan
mempunyai beberapa keuntungan karena murah harganya, sederhana
konstruksinya, dan mudah untuk mendapatkan perbandingan putaran yang
diinginkan. Transmisi tersebut telah banyak digunakan dalam semua bidang
industri, seperti mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin pertanian, alat
kedokteran, mesin kantor, alat-alat listrik, dll. Namun transmisi sabuk (flat)
tersebut mempunyai kekurangan dibandingkan dengan transmisi rantai dan
roda gigi, yaitu terjadinya slip antara sabuk dan pulley, sehingga transmisi ini
tidak dapat dipakai bilamana dikehendaki putaran tetap atau perbandingan
transmisi yang tetap. Melihat kekurangan diatas maka dikembangkan
transmisi sabuk gilir “timing belt”. Untuk perhitungan gaya dan tegangan
yang bekerja dan prinsip kerjanya sama dengan transmisi sabuk flat dan
transmisi sabuk V.
Sabuk gilir dari karet neoprene atau plastic poliuretan sebagai bahan
cetak, dengan inti dari serat gelas atau kawat baja, serta gigi-gigi yang
dicetak secara teliti di permukaan sebelah dalam dari sabuk. Karena sabuk
gilir dapat melakukan transmisi mengait seperti roda gigi atau rantai, maka
gerakan dengan perbandingan putaran yang tetap dapat diperoleh.
Macam-macam sabuk gigi beserta kelebihan dan kekurangannya
(H) 1. Sabuk gigi penampang pendek.
2. Tahan lenturan dan kecepatan tinggi.
3. Untuk otomobil besar.
4. Batas temperatur sampai 900C.
(I) 1. Sabuk segi-enam.
2. Untuk menggerakkan poros banyak
3. Untuk mesin pertanian dan mesin industri
4. Batas temperatur sampai 600C.
(J) 1. Sabuk bergigi (sabuk gilir)
2. Tidak slip. Dapat dipakai untuk penggerak sinkron
3. Untuk komputer, mesin perkakas, otomobil, dsb.
4. Batas temperatur sampai 800C
(K) 1. Sabuk berusuk banyak
2. Dapat menghasilkan putaran dengan kecepatan sudut yang hampir
tetap.
3. Untuk mesin perkakas, dsb.
4. Batas temperatur sampai 800C.
(L) 1. Sabuk berlapis kulit dan nilon
2. Untuk transmisi putaran tinggi dan jarak poros tetap
3. Untuk mesin kertas, mesin tekstil, dsb.
4. Batas temperatur sampai 800C
Bahan yang digunakan untuk sabuk
Bahan yang digunakan untuk tali dan sabuk harus kuat, fleksible dan tahan
lama . material tersebut harus mempunya I koefisien gesek yang
tinggi.bahan yang digunakan untuk sabuk diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sabuk kulit
Bahan yang paling utama untuk sabuk datar adalah kulit. Sabuk kulit dibuat
dari 1-2 meter sampai 1.5 meter potongan dari bagian sisi tulang punggung
sapi mudal. Bagian sisi kulit lebih keras dan lebih lembut dibanding sisi
daging. Tetapi sisi daging lebih kuat. Serat pada sisi kulit tegak lurus kepada
permukaan. Sedang sisi kilat pada itu adalah interwoven dan paralel kepada
permukaan kulit. Oleh karena itu untuk pertimbangan ini sisi rambut suatu
sabuk harus dalam hubungan dengan permukaan puli yang ditunjukan pada
gambar. 17-2. Ini memberi suatu menghubungi antara sabuk dan puli dan
tempat kekuatan-tarik terbesar dari bagian sabuk pada bagian atas luar di
mana tegangannya maximuin ketika sabuk lewat diatas puli.
Kulit yang baik didalamnya terdapat oaktanned maupun mineral garam dan
kromium. Ini berguna untuk meningkatkan ketebalan sabuk, potongan kuli
dicampur bersama-sama. Sabuk ditetapkan menurut banyaknya lapisan
tunggal, ganda atau melipat tiga lapisan dan menurut ketebalan kulit
menggunakan cahaya ringan, medium atau berat.
2. Sabuk kapas
Kebanyakan pabrik sabuk membuat sabuk dari bahan canvass atau kapas
di bagi kedalam tiga bagian atau lebih lapisan tergantung atas ketebalan
dan di jahit bersama-sama Sabuk ini ditenun juga ke dalam suatu potongan
ketebalan dan lebar yang yang diinginkan. Sabuk diisi dengan beberapa
pengisi seperti minyak linsed dalam rangka membuat sabuk tahan air dan
untuk mencegah luka-luka/kerugian pada serat sabuk. Kapas sabuk sangat
baik digunakan dan lebih murah di dalam iklim hangat, di dalam atmospir
uap dan didalam posisi yang teratur. Karena sabuk kapas memerlukan
perlakuan ringan, oleh karena itu sabuk ini kebanyakan digunakan di dalam
permesinan kebun, sabuk angkut dll.
3. Sabuk karet
Karet Sabuk dibuat dari lapisan pabrik yang diisi dengan komposisi karet
dan mempunyai suatu lapisan karet yang tipis pada permukaannya. Sabuk
ini sangat fleksibel tetapi dengan cepat hancuroleh panas, minyak atau
pelumas. Salah satu keuntungan sabuk ini adalah mudah di buat dan
diaplikasikan. Sabuk ini baik di gunakan untuk penggilingan gergaji, pabrik
kertas dan tempat yang lembab.
4. Sabuk balata
Sabuk ini adalah berupa sabuk karet atau getah yang digunakan sebagai
pengganti karet. Sabuk ini tahan asam dan tahan air dan tidak rusak oleh
minyak hewani atau alkali. Sabuk tidak boleh melebihi dari 40°C sebab pada
temperatur ini sabuk mulai lembek dan menjadi lengket. Kekuatan balata
sabuk adalah 25% lebih tinggi dibanding sabuk karet.
Massa jenis bahan sabuk
Massa jenis berbagai bahan sabuk terdapat dalam tabel berikut:
Bahan sabuk bahan sabuk massa jenis (dalam kg/cm3)
Kulit
Kanvas
Karet
Balata
Anyaman tunggal
Anyaman ganda
1.00
1.22
1.14
1.11
1.17
1.25
Tekanan pada sabuk
Kekuatan akhir(ultimate stenght) sabuk kulit bervariasi dari 210
kg/cm3 sampai 350 kg/cm3 dan faktor keamanan diambil 8 sampai 10.
Bagaimanapun, pemakaian/ pengausan suatu sabuk lebih penting dibanding
kekuatan nyata. Hal tersebut telah ditunjukkan oleh pengalaman itu di
bawah rata-rata kondisi-kondisi suatutekanan yang bisa diijinkan 28 kg/cm3
atau lebih sedikit akan memberi suatu kondisi sabuk yang layak. Suatu
tekanan yang bisa diijinkan 17-5 kg/cm3 mungkin diharapkan untuk memberi
umur sabuk sekitar 15 tahun.
Kecepatan sabuk
Tegangan yang kecil akan menunjukkan bahwa peningkatan
kecepatan sabuk, gaya sentrifugal juga meningkat yang mana gaya tersebut
mencoba untuk menarik sabuk menjauh dari puli. Ini akan mengakibatkan
pengurangan tenaga yang ditransmisikan oleh sabuk. Sabuk telah
ditemukan itu untuk mentransmisikan tenaga yang efisien, kecepatan sabuk
yang dipergunakanadalah 20 m/sec sampai 22-5 m/sec.
Koefisien gesek antara puli dan sabuk
Koefisien gesek antara sabuk dan puli tergantung berdasar pada faktor
berikut .
1. Bahan sabuk,
2. Bahan puli,
3. Gelincir sabuk, dan
4. Kecepatan sabuk.
Koefisien gesek antara sabuk kuli dan puli besi, pada titik gelinci dapat
diambil persamaan:
dimana v = kecepatan sabuk dalam m/sec.
Berikut ini table nilai koefisiensi gesek untuk bahan pada sabuk :
Bahan sabuk Bahan puli besi cor Kayu Kertas
press
Kulit karet
Kering Basah Lemak
Kulit
oaktaneed
0-25 0-2 0’13 0-3 0-33 0-38 0-40
Kulit chrome 0’35 0-32 0’22 0-4 0-45 0-48 0-50
Kanvas 0-20 0-15 0-12 0’23 0-25 0-27 0-30
Kapas 0-22 0-15 0-12 0-25 0-28 0-27 0-30
Karet 0-30 0-18 - 0-32 0-35 0-40 0-42
Balata 0-32 0-20 - 0-35 0-33 0-40 0-42
sambungan sabuk
Sabuk yang tak ada akhirnya tidaklah tersedia, kemudian sabuk memotong
dari gulungan besar dan akhirnya di gunakan pengancing. berbagai jenis
sambungan adalah
1. sambungan tanam
2. sambungan yang diikat
3. sambungan yangdapat berputar
Sambungan yang di tanam dibuat oleh pabrikan untuk membentuk suatu
sabuk yang tak ada akhirnya, jenis ini lebih disukai dibanding sambungan
lain. Sambungan ikat dibentuk dengan hantaman lubang secara berderet
atau menyilang sabuk, sisa-sisa suatu garis tepi antara]tepi dan lubang.
Suatu kulit kasar potongan digunakan untuk hantaman keduanya bersama-
sama untuk membentuk suatu sambungan.
Jenis gerakan pada sabuk datar
Energi dari suatu puli di transmisikan kemanapun. Berikut jenis gerakan
pada sabuk datar:
1. gerakan sabuk terbuka
Gerakan sabuk terbuka ditunjukkan di dalam gambar 17.4, jenis ini
digunakan diporos
Berputar dan paralel yang diatur ke arah yang sama. Ketika memusat jarak
antara kedua poros besar, kemudian sisi yang ketat sabuk harus lebih
rendah.
2. gerakan membelit atau melingkar pada sabuk
Gerakan membelit atau melingkar ditunjukkan di dalam gambar 17.5,
digunakan poros pengatur berputar dan paralel di dalam arah kebalikannya.
Tegangan yang kecil akan menunjukkan bahwa pada suatu titik silang
sabuk, hal ini akan menggosok melawan terhadap satu sama lain dan di
sana akan terjadi kerusakan disebabkan gesekan berlebih dalam rangka
menghindari ini, poros harus ditempatkan pada suatu jarak yang maksimum
20 b, dimana b menjadikan sabuk melebar dan kecepatan sabuk harus
kurang dari 15m/sec.
3. gerakan putaran seperempat sabuk
Gerakan putaran seperempat sabuk digunakan dengan poros untuk
mengatur pada sudut 90 derajat dan berputar didalam satu arah. Dalam
rangka mencegah sabuk lepas dari puli, maka muka permukaan puli harus
lebih besar. Sabuk b adalah lebar sabuk.
4. gerakan sabuk dengan puli pengarah.
Gerakan sabuk dengan puli pengarah menggunakan poros yang digunakan
untuk pengaturan paralel dan ketika sabuk terbuka tidak adapat digunakan
dalam sudut yang kecil dan penghubung pada puli kecil. Pengarah jenis ini
disajikan untuk memperoleh perbandingan percepatan tinggi dan ketika
tegangan sabuk yang diperlukan tidak bisa diperoleh oleh alat-alat lain.
Ketika itu diinginkan untuk mentransmisikan gerakan dari satu poros ke
beberapa poros, semua diatur didalam paralel, suatu sabuk menggerakan
dengan banyak puli, kemungkinan cara kerjanya.
5. gerakan sabuk campuran
Suatu gerakan sabuk campuran digunakan ketika energi ditransmisikan dari
satu poros ke poros yang lain melalui beberapa puli.
6. gerakan langkah atau puli tirus.
Gerakan langkah atau puli tirus. ditunjukkan di dalam gambar 17.10.
digunakan untuk mengubah kecepatan dari gerakan poros utama bergerak
kecepatan tetap. ini terpenuhi dengan pergeseran sabuk dari satu
memisahkan dari langkah-langkah kepada lainnya.
7. Gerakan cepat dan katrol lepas
Gerakan cepat dan katrol lepas digunakan ketika yang digerakan atau poros
mesin (diharapkan) untuk mulai atau dihentikan kapan saja diinginkan tanpa
campur tangan dengan poros
penggerak . suatu puliyang mana
adalah kunci dari poros mesin biasa di
sebut fast puli atau penggerak dengan kecepatan yang sama dengan poros
mesin. Suatu puli lepas bergerak dengan bebas diatas batang mesin dan
tidak mampu untuk mentransmisikan energi manapun. ketika batang yang
digerakan perlu dihentikan. sabuk didorong ke atas puli lepas dengan
bantuan gesekan antara puli dengan poros.
RANTAI
Pada bagiam sebelumnya yaitu sabuk, slip dapat saja terjadi. Untuk
menghindari terjadinya slip maka digunakan rantai baja. Rantai yang terdiri
dari sejumlah link kaku yang berengsel dan di sambung oleh pin untuk
memberikan fleksiblitias yang diperlukan.
Rantai digunakan untuk mentransmisikan daya dimana jarakkedua
poros besar dan dikehendaki tidak terjadi slip. Dibandingkan dengan
transmisi roda gigi, rantai jauh lebih murah akan tetapi berisik serta
kapasitas daya dan kecepatannya lebih kecil.
Fugnsi Rantai:
- Untuk mengirimkan gerakan dan daya darisatu poros ke poros
yang lain.
- Mungkin dapat juga digunakan untuk menghubungkan jarak
pusat yang panjang.
Keuntungan Rantai dibandingkan dengan elemen transmisi sabuk:
1. Mampu meneruskan daya besar yang dikarenakan oleh
kekuatannya yang besar.
2. Tidak memerlukan tegangan awal.
3. Keausan pada bantalan yang kecil.
4. Mudah dalam pemasangan
5. Selama beroperasi tidak terjadi slip sehingga diperoleh ratio
kecepatan yang sempurna
6. Ruang yang dibutuhkan lebih kecil daripada sabuk
7. Memberikan efisiensi transmisi tinggi
8. Tahan pada suhu cukup tinggi.
Kekurangannya:
1. Biaya produksi rantai relative tinggi
2. Dibutuhkan pemeliharaan rantai dengan cermat dan
akurat, terutama pelumasan dan penyesuaian pada saat kendur.
3. Rantai memiliki keceptan fluktuasi terutama saat terlalu
meregang.
Klasifikasi Rantai
Jenis rantai secara umum dibagi dalam beberapa kelompok.
I. Rantai Pena Silinder/Rantai Rol
a. Rantai Pena ( Gall Chain )
b. Ranai Berselubung ( Bush Chain )
c. Rantai Roller ( Roller Chain Standard )
II. Rantai Gigi
a. Ranai Gigi Bus Penuh
b. Rantai Gigi Bus Belah
c. Rantai Gigi Pena Belah
III. Rantai Pembawa ( Conveyor Chain )
IV. Rantai Cincin ( Ring Chain )
V. Rantai Khusus.
I. Rantai Rol atau Rantai Pena Silinder
Rantai jenis ini
paling umum
digunakan dan
pemakaiannya cukup luas. Ciri khusus yang utama pada rantai ini adalah
adanya pena silinder sebagai penghubung plat sisi dari rantai yang masing-
masing terkunci. Secara umum rantai pena silinder ini terdiri dari pena, plat
sisi, dan bus. Untuk mengatur panjang dan pendeknya rantai, dilakukan
dengan elemen pengunci pada salah satu mata rantainya yaitu berupa ring
penahan atau pena belah.
Rantai pena silinder ini dapat dibagi atas.
a.Rantai Pena (Gall Chain)
Jenis rantai ini mempunyai konstruksi yang paling sederhana ditinjau dari
pemasangan pena terhadap plat sisinya. Sebagai elemen transmisi putar,
rantai jenis ini memerlukan system pelumasan yang sangat baik.
Digunakan untuk putaran rendah sampai sedang dengan beban yang
tidak terlalu berat. Konstruksi rantai ini banyak diterapkan pada rantai
dengan fungsi sebagai rantai penarik.
b.Rantai Berselubung (Bush Chain)
Rantai jenis ini merupakan penyempurnaan dari rantai pena dimana pada
penanya dilengkapi dengan busing terpasang pada kedua plat sisi.
Kemampuan rantai jenis ini lebih awet disbanding rantai pena, terutama
untuk beban sedang.
c.Rantai Roller (Roller Chain Standard)
Konstruksi rantai ini merupakan pengembangan dari rantai bus, dimana
selain bush pelindung pena yang pemasangannya sama dengan rantai
bush, juga dilindungi lagi oleh bush roller sehingga keawetannya akan
lebih baik lagi. Rantai roller sangat luas dipakai pada konstruksi general
mekanik, karena punya kemampuan yang cukup baik yaitu:
- Untuk ukuran rantai yang kecil mampu dioperasikan dalam 10.000 FPm
-Mampu menerima beban sampai 12.000 hp
-Tersedia dalam ukuran standard yang bervariasi.
d.Rantai Offset-side bar
Berbeda dengan ketiga jenis rantai yang telah dijelaskan, untuk jenis
rantai “Offset –side bar” mempunyai konstruksi rantai agak presisi. Tidak
terdapat plat sisi luar atau dalam, tetapi kedua plat sisi tersebut saling
menjepit
Sedangkan pada ukuran besarkonstruksi tidak saling menjepit tapi dibuat
berstep. Rantai jenis ini mempunyai satu bush dan mampu untuk kondisi
1000 FPm dengan beban sampai 250 hp.
II. Rantai Gigi
Berbeda dengan rantai pena, rantai gigi dikonstruksikan tanpa ada
pena atau bush pengait, melainkan bentuk kaitannya berupa celah pada plat
yang tersusun.Fungsi pena pada rantai gigi hanya sebagai pivot.
Penggunaan jenis rantai ini diutamakan untuk memenuhi kebutuhan
konstruksi berupa beban besar, putaran tinggi dan juga tidak berisik,
sehingga jenis rantai ini sering juga disebut “Silent Chain”.
Karena kaitan gigi dilakukan oleh plat, maka untuk menghindari bergesernya
rantai terhadap sprocket, dibuat plat pengarah yang pada umumnya
dipasang di tengah, sehingga pada sproketnya dibuat alur tengah. Jika
diinginkan gigi sprocket penuh, maka plat pengarah dibuat pada kedua sisi
dari rantai gigi.
Berdasarkan konstruksi bagian pivotnya rantai gigi dibagi atas.
a.Rantai Gigi Bus Penuh
Bagian pivot rantai terdiri dari dua bagian utama, yaitu pena silinder
dan bus silinder yang tersusun sesuai tebal tiap bagian plat rantai yang
terdiri satu buah atau dua buah plat tiap susunnya. Hal ini dimaksudkan
untuk keleluasaan gerakan plat pada saat mengait pada gigi sproketnya.
b.Rantai Gigi Bus Belah
Bagian pivot terdiri dari satu buah pena silinder dan bus yang
terbelah untuk setiap penanya. Dua bagian bus terbelah ini panjangnya
sesuai dengan panjang pena efektip (lebar rantai) yang berfungsi untuk
kemudahan gerak dari plat-plat rantai. Lubang pada plat rantai tidak bulat
penuh, tetapi mempunyai bentuk step yang mengisi daerah bebas pada
belahan bus yang duduk pada pena silinder.
c.Rantai Gigi Pena Belah
Bagian pivot berupa pena yang terbelah tanpa bush. Bentuk belahan
dari pena ini salah satu atau kedua-duanya mempunyai bentuk lengkung
yang saling bersinggungan, dimana salah satu bagian pena tersebut ada
yang terkunci pada plat rantai.
Dengan konstruksi seperti yang telah dijelaskan diatas, maka hubungan
mata rantai dapat berputar dengan penuh sehingga akan mengurangi
adanya tumbukan. Rantai gigi ini relatip lebih mahal disbanding dengan
rantai pena ( rantai rol), namun mempunyai kemampuan yang lebih baik
serta memerlukan perawatan yang lebih baik, dalam hal ini adalah system
pelumasannya.
Dalam pemilihannya, ranai gigi terdapat berupa elemen standard yang siap
pakai dengan keliling atau panjang yang sudah tetap.
III. Rantai Pembawa (Conveyor Chain)
Sesuai dengan sebutannya, maka rantai jenis ini mempunyai bentuk
khusus yang memang dirancang agar sesuai dengan fungsinya sebagai
pembawa. Berdasarkan dengan kebutuhan besar kecilnya beban serta
konveyor yang akan dibuat, maka rantai konveyor ini mempunyai bentuk
khusus sebagai dudukan pembawanya. Kecepatan liner dari rantai ini cukup
lambat dan variasi konstruksinya cukup banyak sesuai kebutuhan. Rantai
konveyor ini, bentuk gigi dari sproketnya lebih panjang dan untuk
pemilihannya dapat melihat ke standard yang ada.
IV. Rantai Cincin (Ring Chain)
Jenis rantai ini berbeda dengan yang teelah dijelaskan di atas.
Dengan bentuknya yang berupa cincin elip berantai, maka fungsinya
terbatas sebagai rantai pengikat dan sebagai rantai penarik. Sesuai dengan
bentuk rantai, maka bentuk sprocket atau roda giginya mempunyai
konstruksi tersendiri, yaitu berupa polygon ( segi enam, segi delapan atau
lebih) yang dilengkapi alur serta bagian pengaitnya. Banyak digunakan
sebagai rantai penarik beban pada alat angkat.
V. Rantai Khusus
Disebut rantai khusus karena dari konstruksi dan kebutuhan
penggunaan rantai jenis ini tidak umum. Biasanya digunakan pada peralatan
pertanian atau peralatan pertambangan. Putaran lambat dan konstruksi
rantai saling mengait serta panjang.
VI. Roda Gigi Rantai ( Sproket )
Roda gigi rantai atau sering disebut sproket, merupakan pasangan
rantai yang pada pemilihan konstruksinya harus mempunyai jenis dan tipe
yang sama dengan rantai yang akan digunakan. Bahan yang digunakan
untuk sprocket yaitu baja karbon, baja cor yang permukaannya dikeraskan.