elektrode optik termodifikasi zeolit alam sebagai ... · an optode was made by using polyvinyl...

29
ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI PENDETEKSI CEPAT KROMIUM HEKSAVALEN MUTIARA WIDE DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Upload: dinhdat

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM

SEBAGAI PENDETEKSI CEPAT KROMIUM

HEKSAVALEN

MUTIARA WIDE

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

ABSTRAK

MUTIARA WIDE. Elektrode Optik Termodifikasi Zeolit Alam sebagai

Pendeteksi Cepat Kromium Heksavalen. Dibimbing oleh ETI ROHAETI dan

ZULHAN ARIF.

Sifat karsinogenik dan toksisitas kromium heksavalen menyebabkan

keberadaan spesi tersebut harus segera diketahui, khususnya dalam lingkungan

perairan. Sebuah elektrode optik (optode) membran yang digunakan untuk

menentukan kromium heksavalen pada perairan telah dibuat pada penelitian ini.

Optode ini dibuat menggunakan polivinil klorida (PVC) sebagai matriks dan

difenil karbazida (DPC) sebagai kromofor. Selain itu, pada optode juga

ditambahkan Aliquat 336 sebagai pembawa Cr(VI) dari larutan ke dalam

membran. Optode ini dimodifikasi menggunakan zeolit alam mordenit. Warna

ungu dihasilkan oleh optode ketika dicelupkan ke dalam larutan Cr(VI) yang

kemudian diukur serapan absorbansnya menggunakan spektrofotometer zat padat

pada rentang cahaya tampak. Optode dengan jumlah zeolit sebesar 5 mg

menghasilkan serapan absorbans terbaik pada larutan Cr(VI) dengan pH 3.

Rentang kerja optode terhadap konsentrasi larutan K2Cr2O7 adalah 0.5 hingga 2

mg/L dan masih dapat mendeteksi larutan K2Cr2O7 pada konsentrasi 0.1 mg/L

Kata kunci: aliquat 336, Cr(VI), difenilkarbazida, optode, zeolit alam

ABSTRACT

MUTIARA WIDE. Modified Optical Electrode by Natural Zeolite as Chromium

Hexavalent Fast Detector. Supervised By ETI ROHAETI and ZULHAN ARIF.

Carcinogenicity and toxicity of hexavalent chromium cause the existence of

these species should be known, especially in aquatic environments. An optical

electrode (optode) membrane for hexavalent chromium determination in aquatic

environment was made. An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC)

as a matrix and diphenylcarbazida (DPC) as a chromophore. In addition, on the

optode was also added Aliquat 336 as Cr(VI) carrier from the solution into the

membrane. The optode was modified using natural mordenite zeolite. Purple color

was produced by the optode when dipped into a solution of Cr(VI), which the

absorbance was then measured using a solid spectrophotometer in the range of

visible light. The optode with 5 mg zeolite produced the best absorbance on the

Cr(VI) solution at pH 3. This optode working range value to concentration of

K2Cr2O7 solution was 0.5 to 2 mg/L and still able to detect K2Cr2O7 solution at

concentration 0.1 mg/L.

Keywords: aliquat 336, Cr(VI), diphenilcarbazide, natural zeolite, optode

Page 3: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM

SEBAGAI PENDETEKSI CEPAT KROMIUM

HEKSAVALEN

MUTIARA WIDE

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada

Departemen Kimia

Page 4: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

Judul Skripsi : Elektrode Optik Termodifikasi Zeolit Alam sebagai Pendeteksi

Cepat Kromium Heksavalen

Nama : Mutiara Wide

NIM : G44080020

Disetujui,

Pembimbing I,

Dr Dra Eti Rohaeti, MS

NIP 14600807 198703 2 001

Pembimbing II,

Zulhan Arif SSi, MSi

Diketahui

Ketua Departemen Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor,

Prof Dr Ir Tun Tedja Irawadi, MS

NIP 19501227 197603 2 002

Tanggal Lulus:

Page 5: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

PRAKATA

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia

kesehatan dan kemudahan yang dilimpahkanNya selama proses penyusunan karya

ilmiah dengan judul “Elektrode Optik Termodifikasi Zeolit Alam sebagai

Pendeteksi Cepat Kromium Heksavalen“. Salawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu menjadi

pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr Eti Rohaeti, MS selaku

pembimbing pertama dan Bapak Zulhan Arif, SSi, MSi selaku pembimbing kedua

yang senantiasa memberikan arahan, dorongan semangat, dan doa kepada penulis

selama melaksanakan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

Bapak Sulistioso selaku staf PT BIN, Bapak Akhirudin selaku Kepala

Laboratorium Spektroskopi Departemen Fisika IPB, dan staf Laboratorium

Analitik bantuan dan masukan selama penelitian berlangsung.

Terima kasih tak terhingga penulis ucapkan kepada Papa, Mama, Bang Tata,

Azizi dan seluruh keluarga atas doa dan kasih sayangnya. Ucapan terima kasih

juga penulis ucapkan kepada teman-teman, yaitu Hapsah, Lupi, Anissa, Amel,

Fakih, Nita, Aninta, Mela, Lina, Hafid, Dumas, Fiqoh, Eko, dan Restu yang telah

membantu memberi masukan dan saran selama pelaksanaan penelitian. Penulis

berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Bogor, November 2012

Mutiara Wide

Page 6: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pariaman pada tanggal 10 Oktober 1990 dari pasangan

Bapak Martias dan Ibu Imang Murni. Penulis merupakan puteri Kedua dari tiga

bersaudara. Tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Batam dan pada tahun

yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui

jalur undangan seleksi masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Kimia,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum Kimia

Analitik Layanan dan Kimia Organik Layanan 2011/2012. Penulis pernah aktif

sebagai sekretaris Divisi Pengembangan Usaha Kimia (PUK) Ikatan Mahasiswa

Kimia (Imasika). Bulan Juli–Agustus 2011 penulis melaksanakan praktik lapang

di PT Bayer Cimanggis-Plant dengan judul laporan “Analisis Piridoksin

Hidroklorida Sebagai Bahan Baku Produk Suplemen di PT Bayer Indonesia

Pabrik Cimanggis”.

Page 7: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

BAHAN DAN METODE ........................................................................................ 3

Bahan dan Alat .................................................................................................... 3

Metode ................................................................................................................. 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 3

Aktivasi dan Karakterisasi Zeolit ........................................................................ 3

Penentuan Kapasitas Tukar Kation (KTK).......................................................... 4

Pengaruh Komposisi Optode ............................................................................... 5

Pengaruh Jumlah Zeolit terhadap Leaching DPC ke Larutan ............................. 6

Penentuan kondisi pH Larutan Cr(VI) Terbaik ................................................... 7

Analisis FTIR ...................................................................................................... 8

Rentang Kerja Optode ......................................................................................... 9

SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 9

Simpulan .............................................................................................................. 9

Saran .................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 9

LAMPIRAN ........................................................................................................... 11

Page 8: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Komposisi zeolit pada membran. ......................................................................... 4

2 Puncak XRD zeolit alam modernit dengan zeolit Cikalong. ................................ 4

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Struktur dasar zeolit. ........................................................................................... 4

2 Morfologi permukaan zeolit. .............................................................................. 4

3 Struktur Aliquat 336. .......................................................................................... 5

4 Reaksi DPC dengan Cr(VI) ................................................................................ 6

5 Pengaruh jumlah zeolit terhadap nilai absorbans optode. .................................. 6

6 Air rendaman optode. ......................................................................................... 6

7 Pengaruh jumlah zeolit terhadap pelunturan DPC ke larutan Cr(VI). ............... 7

8 Pengaruh pH terhadap nilai absorbans. .............................................................. 7

9 Optode yang direndam dalam aquabides pH 3(a), dan Optode yang

direndam dalam aquabides pH 6(b). ................................................................... 7

10 Analisis spektrum FTIR optode. ........................................................................ 8

11 Linearitas konsetrasi K2Cr2O7 dengan absorbans optode. ................................ 9

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Diagram alir penelitian ..................................................................................... 12

2 Hasil analisis XRD zeolit Cikalong .................................................................. 13

3 Data JCPDS zeolit Al-mordenit ...................................................................... 13

4 Pengaruh jumlah zeolit terhadap nilai absorbans optode yang

direndam ke dalam larutan K2Cr2O7 ................................................................ 14

5 Pengaruh jumlah zeolit terhadap pelunturan DPC dari optode

ke larutan sampel .............................................................................................. 15

6 Penentuan λmaks kompleks DPC-Cr(VI) pada pH 2 – 6 ................................. 16

Page 9: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

vii

7 Nilai Absorbans λmaks kompleks DPC-Cr(VI) pada pH 2 – 6........................ 18

8 Absorbans optode yang direndam dalam larutan larutan K2Cr2O7

dengan konsentrasi 0.05 – 2.25 ppm ................................................................ 19

Page 10: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

PENDAHULUAN

Kromium merupakan salah satu logam

berat dengan urutan tingkat produksi nomor

sepuluh terbesar di dunia. Kromium

digunakan secara luas oleh industri kimia

untuk elektroplating, penyamakan kulit,

pewarna, dan industri fotografi (Kuo dan

Bembenek 2008). Penggunaan kromium yang

luas memicu terjadinya pencemaran yang

diakibatkan oleh buangan kromium. Kromium

yang dapat mencemari adalah spesi kromium

trivalen (Cr(III)) dan spesi kromium

heksavalen (Cr(VI)). Kromium(III)

merupakan bentuk ion logam kromium yang

paling banyak berada di lingkungan.

Kromium(III) merupakan mikronutrisi yang

dibutuhkan oleh manusia karena peran

pentingnya dalam aktivasi insulin untuk

mempertahankan kadar glukosa dalam darah

(Baral dan Engelken 2002).

Kondisi lingkungan yang berubah, seperti

pH dapat menyebabkan kromium trivalen

teroksidasi menjadi kromium heksavalen.

Berbeda dengan kromium trivalen, kromium

heksavalen bersifat karsinogenik dan tingkat

toksisitasnya 100 hingga 1000 kali lebih

tinggi dibandingkan dengan kromium trivalen

(Liu et al. 2008). Menurut US EPA dalam

Wang et al. (2008) konsentrasi kromium

heksavalen maksimum yang diperbolehkan

dalam air minum adalah sebesar 0.05 mg/L

dan 0.1 mg/m3 di udara. Konsentrasi kromium

heksavalen yang diperbolehkan untuk perairan

umum adalah 1-2 mg/L (Baral dan Engelken

2002). Selain itu, menurut Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82

tahun 2001 menyatakan bahwa kadar

maksimum kromium heksavalen pada

perairan umum dan air minum adalah 0.05

mg/L.

Sifat karsinogenik dan toksisitas kromium

heksavalen menyebabkan keberadaan spesi

tersebut harus segera diketahui, khususnya

dalam lingkungan perairan. Cukup banyak

cara yang dilakukan untuk mengetahui

keberadaan dan jumlah kuantitatif kromium

heksavalen seperti metode spektrofotometri

massa-plasma gandeng induktif (ICP-MS),

spektroskopi serapan atom (AAS), difraksi

sinar-X, dan kromatografi cair (Liu et al.

2008, Grabarczyk 2009). Namun, metode

tersebut memiliki preparasi yang rumit dan

biaya yang cukup mahal sehingga kurang

tepat digunakan sebagai analisis awal

keberadaan kromium heksavalen. Selain cara-

cara tersebut terdapat cara lain yang cukup

berpotensi sebagai pendeteksi awal kromium

heksavalen sensor kimia.

Sensor kimia merupakan alat yang

memiliki respons terhadap analit khusus yang

dihasilkan melalui reaksi kimia dan dapat

digunakan untuk penentuan analit tersebut

secara kualitatif maupun kuantitatif. Sensor

optik atau biasa disebut dengan optode

(optical electrode) merupakan salah satu tipe

sensor kimia yang menghubungkan hasil

pengukuran spektroskopi dengan reaksi kimia

(Ojeda dan Rojas 2006). Optode telah

memainkan peranan penting dalam industri,

lingkungan dan klinis sejak 2 dekade yang

lalu ketika optode pertama kali diperkenalkan.

Hal ini disebabkan optode memiliki

kelebihan, yaitu biaya yang murah,

fleksibilitas yang sangat baik, dan cara operasi

yang mudah. Kelebihan optode tersebut

memungkinkan penggunaannya menjadi test

strip atau kit sehingga dapat digunakan dalam

analisis in-situ. Prinsip kerja optode adalah

suatu komponen aktif ditempatkan dalam

matriks yang akan bewarna ketika berikatan

dengan ion analat (Guell et al. 2007).

Penelitian ini menggunakan polivinil

klorida (PVC) sebagai matriks polimer,

tetrahidrofuran (THF) sebagai pelarut bahan,

aseton sebagai pelarut pewarna,

difenilkarbazida (DPC) sebagai pewarna, dan

aliquat 336 sebagai pembawa Cr(VI). Asam

oleat dan asetofenon merupakan bahan

pemlastis yang jika dicampurkan dengan PVC

akan menghasilkan membran yang tipis

sehingga daya difusi ion terhadap membran

akan lebih besar (Asri 2011). Optode yang

dihasilkan pada penelitian sebelumnya dengan

mengunakan bahan tersebut sudah memiliki

selektifitas yang baik terhadap Cr(VI), tetapi

terdapat leaching (pelunturan) DPC ke dalam

larutan sampel. Menurut Kong dan Ni (2009),

Aliquat 336 mampu mencegah pelunturan

tersebut, namun masih terdapat sedikit DPC

yang luntur. Oleh karena itu, diperlukan bahan

tambahan lain yang diharapkan dapat

mengurangi pelunturan dan meningkatkan

kinerja optode. Bahan yang ditambahkan

dalam penelitian ini adalah zeolit alam. Zeolit

alam memiliki sifat fisikokimia yang unik

sehingga berpotensi menjerap kation, anion,

bahkan molekul organik (Arvand et al. 2007).

Zeolit merupakan senyawa anorganik dengan

struktur aluminasilikat terhidrasi yang

tersusun atas tetrahedral alumina (AlO45-

) dan

silika (SiO44-

) yang membentuk struktur

bermuatan negatif dan berongga terbuka atau

berpori. Pori-pori pada zeolit diharapkan

mampu menjerap bahan aktif dengan lebih

Page 11: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

kuat. Pada optode ini telah dilakukan variasi

jumlah zeolit. Optode yang dihasilkan pada

penelitian ini diharapkan memiliki

kemampuan deteksi terhadap kromium

heksavalen yang baik dan efek pelunturan

yang semakin berkurang.

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah zeolit alam dari

Cikalong, difenilkarbazida (DPC) (Merck),

polivinil klorida (PVC) (Merck), asetofenon

(Merck), asam oleat (Merck), K2Cr2O7

(Merck), tetrahidrofuran (THF) (Merck),

aliquat 336 (Sigma Aldrich), aseton (Merck),

amonia (NH3) (Merck), akuabides dan asam

klorida (HCl) (Merck).

Alat yang digunakan adalah mortar,

ayakan 200 mesh, pengaduk magnetik, oven,

peralatan gelas, neraca analitik Sartorius

BT224S, pH meter Eutech Instruments

pH510, Spektrofotometer UV-VIS Thermo

Spectronic Genesys 10UV, spektrofotometer

zat padat Ocean Optics USB2000, Difraksi

Sinar X (XRD) Shimadzu XRD-7000

(Puslitbang Hutan Bogor), Spektroskopi

inframerah transformasi fourier (FTIR)

Spectrum One Perkin Elmer, dan Mikroskop

elektron pemayaran (SEM) JSM 6510.

Metode

Metode penelitian yang dilakukan

mengikuti diagram alir pada Lampiran 1.

Tahap pertama adalah preparasi dan diaktivasi

sampel zeolit alam Cikalong. Zeolit alam

tersebut dikarakterisasi menggunakan XRD,

SEM dan ditentukan kapasitas tukar

kationnya. Tahap berikutnya adalah

pembuatan optode, penentuan pH terbaik,

penetuan jumlah jumlah zeolit yang paling

baik dalam optode, penentuan rentang kerja,

dan analisis gugus fungsi optode.

Preparasi dan Aktivasi Zeolit (Setyawan

dan Husaini 1991 dari Syafii 2011)

Zeolit dicuci dengan akuades, digiling

dengan mortar, lalu diayak sehingga diperoleh

zeolit dengan ukuran 200 mesh. Kemudian

zeolit tersebut dicuci dengan aquades hingga

memiliki pH yang sama dengan aquades.

Setelah itu, dilakukan pemanasan dalam oven

bersuhu 105 °C selama 3 jam. Zeolit yang

telah dipanaskan dihaluskan kembali dengan

mortar.

Aktivasi zeolit dilakukan secara kimia,

yaitu dengan cara pengasaman. Sampel zeolit

siap pakai ditimbang sebanyak 100 gram, dan

ditambah larutan HCl 3.0 M sebanyak 500

mL. Campuran diaduk dengan pengaduk

magnet selama 60 menit dan kemudian

disaring dan dibilas dengan akuades sampai

diperoleh pH 6. Pencucian dihentikan apabila

sudah tidak terdapat endapan AgCl pada filtrat

ketika ditambah dengan AgNO3. Tahap

selanjutnya zeolit dikeringkan dalam oven

pada suhu 105 °C selama satu jam, kemudian

dipanaskan dalam tanur pada suhu 300 °C

selama 3 jam.

Karakterisasi Zeolit

Zeolit yang sudah diaktivasi

dikarakterisasi menggunakan XRD dan SEM.

Sampel ditempatkan pada suatu spesimen

holder kemudian diletakkan pada

difraktometer. Analisis ini dilakukan untuk

mengetahui fasa yang terkandung di dalam

sampel. Hasil analisis dibandingkan dengan

data Joint Commite on Powder Diffraction

Standards (JCPDS)

Sampel diletakkan pada plat alumunium,

kemudian sampel diamati menggunakan SEM

dengan tegangan 22 kV dan perbesaran 1000

kali, 3000 kali, dan 5000 kali. Analisis ini

dilakukan untuk mengetahui morfologi dan

pori zeolit.

Penentuan Kapasitas Tukar Kation (KTK)

(Balai Penelitian Tanah 2005)

Sebanyak 2.5 gram contoh butiran zeolit,

lalu dicampur dengan 5 g pasir kuarsa.

Campuran dimasukkan kedalam tabung

perkolasi yang telah dilapisi berturut-turut

dengan filter pulp dan pasir terlebih dahulu

(filter pulp digunakan seperlunya untuk

menutup lubang pada dasar tabung, sedangkan

pasir kuarsa sekitar 2.5 g). Lapisan atas

ditutupi dengan penambahan 2.5 g pasir.

Ketebalan setiap lapisan pada sekeliling

tabung diupayakan supaya sama. Blanko

disiapkan dengan pengerjaan seperti contoh

tanpa adanya contoh. Sampel kemudian

diperkolasi dengan amonium asetat pH 7

sebanyak 2 x 25 mL dengan selang waktu 30

menit, dan filtratnya dibuang. Tabung

perkolasi yang berisi contoh ditambahkan

dengan 100 mL etanol 96% untuk

menghilangkan kelebihan amonium, dan

perkolat ini dibuang. Sampel didiamkan

semalam. Tahap selanjutnya sampel

diperkolasi dengan NaCl 10% sebanyak 50

Page 12: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

mL, filtrat ditampung dalam labu takar 50 mL

dan diimpitkan dengan larutan NaCl 10%.

Filtrat ini digunakan untuk pengukuran KTK

dengan cara spektrofotometri

Filtrat diambil 0.1 mL dan dimasukan ke

dalam tabung reaksi kemudian diencerkan 10

kali. Tahap selanjutnya menambahkan kalium

natrium tatrat sebanyak 2 mL kemudian

dikocok. Setelah itu, sebanyak 2 mL larutan

fenol ditambahkan dan dikocok kembali.

Kemudian sebanyak 2 mL hipoklorit

ditambahkan dan dikocok. Pengocokan

dilakukan dengan vortex. Setelah itu sampel

didiamkan selama 15 menit kemudian diukur

pada panjang gelombang 636 nm.

Pembuatan Optode (modifiksi Scindia et al.

2004, Guell et al. 2007, dan Wulansari

2012)

Optode dibuat dengan cara mencampurkan

0.1350 g PVC, 0.3000 mL plastisizer (0.03

mL asam oleat dan 0.27 mL asetofenon), dan

0.07 mL aliquat 336 yang dilarutkan didalam

10 mL THF. Kemudian campuran tersebut

ditambahkan difenilkarbazida yang telah

dilarutkan dalam aseton dan zeolit dengan

nisbah seperti yang tertera pada Tabel 1.

Semua bahan tersebut diaduk, kemudian

dihomogenisasi dengan ultrasonikasi selama 5

menit. Setelah itu, campuran dan dituang ke

dalam cawan petri, ditutup kertas saring, dan

dibiarkan pada udara terbuka selama 24 jam.

Kemudian optode yang dihasilkan dipotong

menjadi berukuran 1 cm × 4 cm.

Tabel 1 Komposisi zeolit pada membran

No massa DPC

(mg) massa zeolit (mg)

1 (blanko) - 5.0

2 5 -

3 5 2.5

4 5 5.0

5 5 7.5

Pengujian Pengaruh Jumlah Zeolit

terhadap pelunturan DPC ke Larutan

Optode yang telah dibuat dengan nisbah

zeolit yang tertera pada Tabel 1 direndam

kedalam larutan 25 mL K2Cr2O7 1 mg/L

selama 20 menit hingga warna ungu

terbentuk. Kemudian optode diangkat, dicuci

dengan akuabides dan dikeringkan. Setelah

itu, optode diukur serapannya menggunakan

spektrofotometer zat padat, sedangkan air sisa

rendaman optode diambil dan diukur

absorbans menggunakan spektrofotometer

UV-VIS.

Penentuan pH Terbaik

Optode yang dihasilkan direndam dalam

25 mL larutan K2Cr2O7 2 mg/L pada rentang

pH 2-6 selama 20 menit. Pengaturan pH

dilakukan menggunakan HCl dan NH3.

Setelah warna terbentuk, optode diangkat dan

dikeringkan di udara dan cahaya. Setelah itu,

optode diukur absorbans menggunakan

spektrofotometer zat padat.

Pengujian Rentang Kerja

Pengujian rentang kerja dilakukan dengan

cara merendam optode ke dalam 25 mL

larutan pH 3 yang berisi 0,1-100 µg CrO42-

selama 20 menit. Warna yang terdapat pada

optode diukur menggunakan spektrofotometer

zat padat.

Analisis Gugus Fungsi optode

Analisis dilakukan menggunakan

spektrofotometer inframerah transformasi

fourier (FTIR). Sampel yang berupa film tipis

ditempatkan ke dalam tempat sampel.

Spektrum FTIR dari optode direkam

menggunakan spektrofotometer pada suhu

ruang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktivasi dan Karakterisasi Zeolit

Mineral zeolit adalah kelompok mineral

alumunium silikat terhidrasi. Struktur dasar

zeolit terdiri dari unsur utama, yaitu silikon,

alumminium, oksigen, dan sejumlah air.

Selain itu, terdapat kation-kation monovalen

atau bivalen misalnya Ca2+

dan K+

(Gambar1).

Beberapa spesimen zeolit berwarna putih,

kebiruan, kemerahan, dan cokelat akibat

hadirnya oksida besi atau logam lainnya.

Densitas zeolit antara 2.0 hingga 2.3 g/cm3

dengan bentuk halus dan lunak. Struktur zeolit

dapat dibedakan dalam tiga komponen yaitu

rangka aluminosilikat, ruang kosong saling

berhubungan yang berisi kation logam, dan

molekul air dalam fase oklusi (Susetyaningsih

et al. 2009).

Page 13: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

4

Gambar 1 Struktur dasar zeolit.

Zeolit yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan zeolit alam dari Cikalong dalam

bentuk bongkahan batu berukuran kecil. Oleh

karena itu, agar dapat digunakan sebagai

bahan dalam optode, zeolit harus diubah

ukurannya menjadi lebih kecil, yaitu sekitar

200 mesh. Menurut Wennerstrum et al. (2002)

salah satu manfaat pengurangan ukuran

material adalah meningkatkan luas permukaan

untuk menambah reaktivitas, dengan demikian

bahan tersebut dapat dengan mudah

berinteraksi dengan bahan-bahan penyusun

optode lainnya.

Zeolit yang telah berukuran 200 mesh

diaktivasi dengan dua cara, yaitu cara kimia

dan cara fisik. Aktivasi dengan cara kimia

dilakukan dengan cara menambahkan asam,

yaitu HCl 3M yang berfungsi untuk

dealuminasi yang menyebabkan keluarnya Al

dan kation-kation dalam kerangka menjadi Al

dan kation-kation non kerangka. Dealuminasi

zeolit dapat dianggap sebagai proses

penggantian alumunium dengan hidrogen

yang melibatkan perubahan struktur

aluminosilikat Si-O-Al menjadi struktur silika

dalam bentuk gugus silanol -Si-OH. Proses

dealuminasi akan menyebabkan bertambahnya

luas permukaan zeolit karena berkurangnya

logam pengotor yang menutupi pori-pori

zeolit (Heraldy et al. 2003). Aktivasi secara

fisis dilakukan dengan cara pemanasan

dengan tanur selama 3 jam pada suhu 300 °C.

Aktivasi ini berfungsi untuk untuk

menguapkan air yang terperangkap dalam

pori-pori kristal zeolit sehingga pori-porinya

menjadi kosong dan dapat digunakan untuk

pertukaran ion dan proses adsorpsi

(Yuliusman et al. 2010). Zeolit yang telah

diaktivasi dianalisis menggunakan SEM untuk

melihat permukaan zeolit. Analisis morfologi

permukaan dilakukan dengan perbesaran 3000

kali. Morfologi permukaan zeolit

menunjukkan bahwa terdapat rongga

dibeberapa bagian zeolit (Gambar 2).

Gambar 2 Morfologi permukaan zeolit.

Zeolit juga dikarakterisasi menggunakan

XRD untuk mengetahui jenisnya.

Difraktogram hasil XRD zeolit Cikalong pada

Lampiran 2 dibandingkan dengan puncak

zeolit standar JCPDF Nomor 490924

(Lampiran 3).

Tabel 2 Puncak XRD zeolit alam mordenit

dan zeolit Cikalong Puncak (2θ)

Zeolit Alam (Mordenit-

Al) Standar JCPDF

Zeolit Cikalong

9.7610 9.8547

13.5010 13.5038 19.6810 19.6635

22.3810 22.2860

25.7790 25.6992 26.4020 26.2913

27.7420 27.7334

31.0480 30.9390 35.8470 35.7269

Berdasarkan hasil perbandingan puncak

zeolit sampel dan standar pada Tabel 2, dapat

ditentukan bahwa jenis dominan zeolit alam

Cikalong yang digunakan pada penelitian ini

adalah modernit. Zeolit mordenit

(Na8(Al8Si40O96).24H2O) memiliki bentuk

ortorombik dan membentuk 6 cincin yang

terhubung parallel (Armbuster & Gunter

2001).

Penentuan Kapasitas Tukar Kation (KTK)

Zeolit merupakan mineral aluminosilikat

terhidrasi yang mengandung alkali atau alkali

tanah dalam kerangka 3 dimensi. Mineral ini

memiliki sejumlah sifat, salah satu sifat zeolit

yang sering dimanfaatkan adalah sifatnya

sebagai penukar kation. Karakter ini

ditunjukkan dengan nilai kapasitas tukar

kation (KTK). KTK merupakan jumlah

milligram ekivalen (mek) kation yang dapat

dipertukarkan maksimum oleh 100 gram

bahan penukar ion (zeolit) dalam kondisi

setimbang. Nilai KTK zeolit terutama

dipengaruhi oleh rasio Al/Si dalam kerangka

zeolit, rongga, dan kation pada rongga atau

Page 14: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

5

kerangka zeolit. Semakin banyak kandungan

kation yang dapat ditukar maka akan semakin

besar nilai KTK (Pradoyo et al. 2009).

Penentuan KTK dilkukan dengan prosedur

Permentan No. 02/Pert/HK.060/2/2006, yaitu

dilakukan perkolasi menggunakan pelarut

amonium asetat,tabung perkolasi yang berisi

sampel ditambahkan dengan alkohol 96%

untuk menghilangkan kelebihan amonium

yang dapat mengganggu pengukuran nilai

KTK. Kation NH4+

dari amonium asetat akan

menjenuhi tempat pertukaran kation, sehingga

kation dapat tukar pada rongga zeolit

digantikan oleh kation NH4+. Pelarut NaCl

10% dimasukan ke dalam tabung perkolasi

untuk mempertukarkan kation NH4+ yang

berada dalam kerangka zeolit dengan kation

Na, sehingga menjadi Na-zeolit. Filtratnya

berupa NH4Cl ditampung dalam labu takar.

Kation NH4+ ini yang diukur sebagai KTK

Nilai KTK zeolit Cikalong yang

digunakan pada penelitian ini adalah sebesar

34.91 cmol/Kg. Menurut Permentan No

02/Pert/HK.060/2/2006 KTK zeolit tinggi jika

nilainya 80 cmol/Kg (Al Jabri 2008). Dengan

demikian, zeolit cikalong yang digunakan

memiliki nilai yang KTK kecil. Nilai KTK ini

berbeda dengan yang diperoleh oleh Al-Jabri

(2008) sebesar 51 cmol/Kg dengan

menggunakan cara perkolasi, dan Arif (2011)

sebesar 65 cmol/Kg dengan menggunakan

metode indeks kalsium.

Nilai KTK zeolit dipengaruhi oleh jenis

dan asal daerah zeolit yang digunakan. Selain

itu, cara aktivasi zeolit juga memengaruhi

nilai KTK zeolit. Semakin tinggi suhu yang

digunakan untuk aktivasi maka nilai KTK

akan berubah, bergantung pada jenis

lingkungan perlakuan tersebut. Aktivasi asam

akan menyebabkan menurunkan nilai KTK

yang sebanding dengan kenaikan suhu.

Penurunan ini sesuai dengan reaksi yang

mendasari bahwa semakin tinggi suhu akan

menghasilkan pelarutan aluminum yang

semakin besar. Aluminum akan terlarut sesuai

dengan kenaikan konsentrasi asam dan

kenaikan suhu yang digunakan dan

diindikasikan dengan turunnya nilai KTK

(Arif 2011). Nilai KTK yang kecil ini

menunjukan bahwa zeolit memiliki

kemampuan mengadsorpsi anion lebih besar

daripada kation. Hal ini sesuai dengan

pemanfaatannya sebagai adsorben untuk

adsorpsi Cr (VI), karena Cr (VI) yang berasal

dari larutan K2Cr2O7 dalam larutan akan

berada dalam bentuk anionnya.

Pengaruh Komposisi Optode

Modifikasi komposisi optode diharapkan

dapat meningkatkan sensitivitas, selektivitas,

dan responnya terhadap Cr(VI). Matriks yang

digunakan untuk menghasilkan membran pada

penelitian ini adalah polivinil klorida.

Polivinil klorida didasarkan sebagai matriks

karena harganya yang murah, memiliki sifat

mekanik yang baik, dan memiliki

amenabilitas yang baik terhadap plastizisasi.

Bahan aktif yang digunakan untuk

menghasilkan warna dalam penelitian ini

adalah difenilkarbazida (DPC). Bahan ini

memiliki kelebihan, yaitu memiliki waktu

respon yang lebih cepat dibandingkan

pembentuk warna lainnya (Scindia et al.

2004). Selain bahan pembentuk warna,

dibutuhkan juga bahan lain untuk menangkap

kromium heksavalen. Garam amonium

kuartener merupakan salah satu bahan

pengekstrak kromium heksavalen yang cukup

selektif. Aliquat 336 (tri oktilmetilamonium

klorida) merupakan bahan penjerap kromium

yang digunakan dalam penelitian ini (Gambar

3).

Gambar 3 Struktur Aliquat 336.

Aliquat 336 telah digunakan di beberapa

penelitian. Choi dan Moon (2004)

menggunakan aliquat 336 pada elektroda

selektif ion dan memperoleh rentang deteksi

yang cukup baik yaitu 1.052 – 5200 mg/L.

Menurut Lo dan Shiue (1998), aliquat 336

mampu mengekstrak kromium heksavalen

dengan baik pada pH 3 – 8. Selain itu, aliquat

336 juga berfungsi sebagai pembawa sampel

dari permukaan ke dalam membran agar dapat

bereaksi dengan DPC (Castillo et al. 2002).

Metode yang digunakan untuk mengetahui

adanya interaksi antara DPC dengan Cr(VI)

adalah dengan spektroskopi sinar tampak.

Metode ini didasarkan pada pengukuran

serapan larutan berwarna ungu kemerahan

yang menunjukkan terjadinya kompleks

antara 1,5-difenilkarbazida (DPC) dan Cr(VI)

(Gambar 4). Reaksi antara Cr(VI) dengan

DPC berlangsung cepat dan spesifik. Senyawa

kompleks berwarna violet yang terbentuk

menyerap pada panjang gelombang ~540 nm.

Page 15: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

6

).

Modifikasi dilakukan dengan meragamkan

komposisi zeolit pada membran optode, yaitu

0, 2.5, 5.0, 7.5 mg dan optode tanpa tambahan

DPC sebagai blanko. Tidak terdapat

perubahan warna optode setelah dan sebelum

dicelupkan ke dalam Cr(VI). Absorbans yang

diperoleh adalah sebesar 0.192 sebelum

dicelupkan ke dalam larutan Cr(VI) dan 0.203

setelah dicelupkan ke dalam larutan Cr(VI).

Terjadi sedikit peningkatan absorbans pada

optode yang telah dicelupkan ke dalam larutan

Cr(VI), hal ini disebabkan oleh warna optode

yang sedikit keruh akibat matriks optode yaitu

PVC dapat menyerap air (Scindia et al. 2004).

Namun perubahan absorbans ini tidak terlalu

terlihat jika dilihat dengan mata biasa, oleh

karena itu hal ini tidak terlalu menganggu.

Lampiran 4 menunjukkan nilai absorbans

optode Nomor 2 – 5 setelah direndam ke

dalam 25 mL K2Cr2O7 1 mg/L selama 20

menit. Masing-masing optode menunjukkan

perubahan warna dari tak bewarna menjadi

ungu. Gambar 5 menunjukkan hubungan

jumlah zeolit pada optode terhadap nilai

absorbansnya nampak bahwa dengan jumlah

zeolit sebesar 5 mg memiliki nilai absorbans

paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

tambahan zeolit dengan jumlah yang sama

dengan DPC lebih banyak menjerap Cr(VI)

dibandingkan modifikasi lainnya.

Gambar 5 Pengaruh jumlah zeolit terhadap

nilai absorbans optode.

Nilai tertinggi pada optode dengan zeolit

sebesar 0.005 gram diduga disebabkan oleh

pori-pori zeolit yang ikut menangkap Cr(VI)

dalam larutan. Jumlah zeolit yang lebih besar

justru menurunkan respon terhadap Cr(VI),

hal ini mungkin disebabkan oleh ketebalan

optode yang meningkat akibat penambahan

bahan. Membran optode yang tebal akan

menyebabkan porositasnya menjadi kecil,

kerapatan ion akan semakin besar, sedangkan

daya difusi ion akan semakin kecil sehingga

ion semakin tidak bebas mengadakan reaksi

pertukaran ion (Fardiyah 2003).

Pengaruh Jumlah Zeolit terhadap Leaching

DPC ke Larutan

Optode yang direndam dalam larutan yang

mengandung Cr(VI) akan berubah warna

menjadi ungu akibat reaksi pembentukan

kompleks DPC-Cr(VI) yang terbentuk.

Gambar 6 menunjukkan air rendaman optode.

Gelas piala sebelah kiri merupakan air sisa

rendaman tanpa Cr(VI) dan yang kanan

mengandung Cr(VI). Warna ungu pada gelas

yang kanan menunjukkan terjadi pelunturan

DPC di dalam optode ke larutan dan bereaksi

dengan sisa Cr(VI) yang tidak termobilisasi ke

dalam membran. Menurut Scindia et al.

(2004) aliquat 336 mampu mengekstrak

Cr(VI) hingga 85% jika memiliki

perbandingan dengan DPC minimal 1:0.125.

Namun, masih terdapat lunturan DPC ke

larutan seperti yang terlihat pada Gambar 6.

Oleh karena itu, penambahan zeolit

diharapkan mampu menahan lunturnya DPC

dengan ikatan hidrogen.

Gambar 6 Air rendaman optode.

Gambar 7 menunjukkan perbandingan

absorbans air sisa rendaman optode dengan

jumlah zeolit pada optode. Gambar

menunjukkan bahwa nilai absorbans menurun

dengan adanya tambahan zeolit sebesar

0.0025 gram kemudian meningkat seiring

dengan penambahan zeolit. Penurunan warna

0,0000

0,0500

0,1000

0,1500

0,2000

0,2500

0 2,5 5 7,5

Ab

sorb

ans

Jumlah Zeolit (mg)

Gambar 4 Reaksi DPC dengan Cr(VI)

Page 16: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

7

larutan ini terlihat pada nilai absorbans larutan

sisa rendaman optode, yaitu 0.0260 untuk

optode tanpa zeolit, 0.0210 untuk optode

dengan zeolit 0.0025 gram, 0.302 untuk

optode dengan massa zeolit 0.005 gram, dan

0.0360 untuk optode dengan massa zeolit

0.0075 gram (Lampiran 5).

Gambar 7 Pengaruh jumlah zeolit terhadap

pelunturan DPC ke larutan

Cr(VI).

Penentuan kondisi pH Larutan Cr(VI)

Terbaik

Kondisi lingkungan dibutuhkan untuk

membentuk kompleks DPC-Cr(VI), salah satu

kondisi yang divariasikan dalam penelitian ini

adalah pH. Penentuan kondisi pH terbaik

dilakukan dengan memvarisikan pH larutan

Cr(VI) yang digunakan untuk merendam

optode dengan kisaran 2 – 6. Ion kromat

memiliki berbagai bentuk oksidasi yang

berbeda dalam larutan (HCrO4, Cr2O72-

,

CrO42-

, HCr2O7-). Distribusi masing-masing

bentuk oksida ini bergantung pada jumlah pH.

Penambahan basa akan menggeser

ketimbangan ke arah kiri sehingga bentuk ion

Cr (VI) yang lebih dominan pada suasana basa

adalah kromat (CrO42-

), sedangkan

penambahan asam akan menggeser

kesetimbangan ke arah kanan sehingga bentuk

ion Cr (VI) yang lebih dominan pada suasana

asam adalah dikromat (Cr2O72-

) (Jain et al.

2005).

2CrO42-

+2H+ Cr2O7

2-+H2O

Panjang gelombang maksimum yang

diperoleh pada optode yang direndam dalam

larutan Cr(VI) adalah 425 nm untuk pH 2, 543

nm untuk pH 3, 514.67 nm untuk pH 4,

506.33 untuk pH 5, dan 513.83 nm untuk pH

6 (Lampiran 6 dan 7). Menurut Kong dan Ni

(2009), kompleks DPC-Cr(VI) memiliki

panjang gelombang sekitar 540-550 nm.

Selain itu, pada Gambar 8 juga terlihat bahwa

nilai absorbans terbesar berada pada optode

yang direndam dalam larutan pH 3. Hal ini

menujukkan bahwa larutan Cr(VI) dengan pH

merupakan kondisi terbaik untuk merendam

optode.

Gambar 8 Pengaruh pH terhadap nilai

absorbans.

Gambar 9 menunjukkan optode yang

dicelupkan ke dalam aquabides dengan pH

yang berbeda. Gambar 9a menunjukkan warna

optode yang tetap tak bewarna setelah

dicelupkan ke dalam aquabides pH 3 dan

gambar lainnya merupakan optode yang

dicelupkan pada pH 6. Opotode yang

dicelupkan pada pH 6 menghasilkan warna

merah walaupun tidak terdapat ion Cr(VI).

Hal ini diduga disebabkan oleh sifat aliquat

336, yang akan sedikit bewarna ketika pH

diatas 3 yang ditunjukkan dengan pergeseran

panjang gelombang maksimum optode dari

548 nm menjadi 528 pada pH 6, namun

mekanisme pembentukan warna ini belum

diketahui secara pasti (Scindia et al. 2004).

(a) (b)

Aliquat 336 memiliki peran sebagai

pembawa Cr(VI) dari larutan ke dalam

membran untuk bereaksi dengan DPC. dalam

suasana asam (pH 2 – 3) aliquat 336 bereaksi

kompleks dengan Cr(VI) dengan reaksi

berikut.

0,0000

0,0050

0,0100

0,0150

0,0200

0,0250

0,0300

0,0350

0,0400

0,0 2,5 5,0 7,5

Ab

sorb

ans

laru

tan

massa zeolit (mg)

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

1,6

1,8

2 3 4 5 6

Ab

sorb

ans

pH

Gambar 9 Optode yang direndam dalam

aquabides pH 3(a), dan Optode

yang direndam dalam aquabides

pH 6(b).

Page 17: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

8

2R3CH3N .Cl + Cr2O72- R3CH3N .Cr2O7

+2Cl-

Aliquat 336 akan tetap berinteraksi dengan

ion Cr(VI) jika kondisi lingkungan

mengandung ion OH-, namun terdapat

pengganggu potensial yang akan mengurangi

pengambilan Cr(VI). Reaksi akan berjalan

sebagai berikut (Lo & Shiue 1998).

R3CH3N . Cl + HCrO4- R3CH3N . HCrO4

-

+ Cl-

R3CH3N . HCrO4- + 2OH- R3CH3N . OH +

CrO42- + H2O

Analisis FTIR

Warna ungu yang terbentuk saat optode

direndam dalam larutan Cr(VI) merupakan

hasil dari reaksi kompleks antara Cr(VI) dan

DPC. Tahapan yang terjadi dalam optode

adalah mula-mula Cr(VI) dibawa oleh aliquat

336 ke dalam membran, kemudian Cr(VI)

akan mengalami reduksi menjadi Cr(III) dan

DPC akan mengalami oksidasi dan setelah itu

terbentuklah kompleks DPC-Cr. Dugaan ada

tidaknya reaksi antara DPC dan Cr(VI) pada

optode bisa dilihat menggunakan FTIR.

Campuran bahan-bahan kimia dalam optode

tidak mengalami perubahan secara kimia jika

optode direndam dalam larutan Cr(VI). Hal ini

dapat dilihat pada Gambar 10 yang

merupakan spektrum hasil analisis FTIR.

Tidak ada perbedaan serapan yang

cukup besar pada optode, baik sebelum

maupun yang sudah direndam ke dalam

Cr(VI). Hanya terdapat penurunan intensitas

dibeberapa daerah serapan. Serapan pada

bilangan gelombang 3341 cm-1

, 1603 cm-1

,

dan 636 – 614 cm--1

mengalami penurunan

intensitas setelah optode direndam dalam

larutan Cr(VI). Serapan-serapan tersebut

diduga sebagai gugus N-H (Silverstain et al.

1999). Penurunan intensitas ini diduga sebagai

penurunan gugus fungsi N-H pada DPC

menjadi gugus fungsi N N. Gugus fungsi N=N

tidak aktif IR sehingga tidak terdapat gugus

fungsi baru pada sampel yang telah direndam

dalam larutan Cr(VI).

Gambar 10 Analisis spektrum FTIR optode.

4000.0 3000 2000 1500 1000 450.0

-10 .0

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90.0

cm-1

%T

Laborato ry T es t Result

s ampel 2 (dengan krom)

sampel 1 (tanpa krom)

sampel 1 (tanpa krom)

Page 18: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

Rentang Kerja Optode

Optode yang dihasilkan dalam penelitian

ini berpotensi untuk digunakan sebagai

indikator Cr(VI) dengan cara visual. Warna

ungu yang dihasilkan pada optode cukup

nyata yang menggambarkan jumlah Cr(VI)

pada sampel larutan. Warna yang dihasilkan

cukup dapat dibedakan jika dilihat

menggunakan mata. Gambar 11 menunjukkan

linearitas absorbans optode dengan larutan

K2Cr2O7 dari 2.25 hingga 0.05 mg/L. Warna

ungu dapat mulai terlihat oleh mata ketika

dicelupkan dalam larutan 0.1 mg/L K2Cr2O7

atau sebesar 0.04 mg/L Cr(VI). Linearitas

nilai absorbans optode sebesar 0.985, dengan

rentang konsentrasi 0.5 hingga 2 mg/L

K2Cr2O7. Absorbans akan turun setelah

melewati konsentrasi 2 mg/L (Lampiran 8).

Gambar 11 Linearitas konsetrasi K2Cr2O7

dengan absorbans optode.

Berdasarkan hasil, optode ini cukup

berpotensi untuk dikembangkan menjadi

indikator Cr(VI) yang berbasis visual. Hal ini

disebabkan oleh kemampuan optode

mendeteksi Cr(VI) hingga di bawah ambang

batas Cr(VI) dan terdapat perbedaan warna.

Optode ini hanya dapat digunakan satu kali

karena reaksi DPC-Cr(VI) yang irreversible

(Scindia et al. 2004).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Optode berbahan dasar PVC dengan bahan

pewarna DPC berhasil dibuat. Optode dibuat

dengan melakukan modifikasi jumlah zeolit.

Penambahan zeolit dapat mengurangi

leaching namun tidak begitu besar. Selain itu,

penambahan zeolit juga membantu

meningkatkan nilai absorbans optode. Optode

dengan jumlah zeolit sebesar 5 mg

menghasilkan serapan absorbans terbaik.

Selain itu, optode berfungsi cukup baik jika

direndam dalam larutan Cr(VI) pada pH 3.

Warna optode masih dapat terlihat pada 0.1

ppm K2Cr2O7 dan memiliki nilai rentang kerja

sekitar 0.5 hingga 2 mg/L larutan K2Cr2O7.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai umur pakai elektroda. Perlu adanya

pencetak membran agar didapatkan ketebalan

membran yang seragam. Perlu adanya

penelitian lebih lanjut mengenai komposisi

zeolit terhadap optode terutama pada kisaran

2.5 – 5 mg. Perlu dilakukan pengaruh

interferens terhadap kinerja optode.

DAFTAR PUSTAKA Al-Jabri M. 2008. Kajian metode penetapan

kapasitas tukar kation zeolit sebagai

pembenah tanah untuk lahan pertanian

terdegradasi. J Standardisasi 10 (2):56-69.

Arif Z. 2011. Karakterisasi dan modifikasi

zeolit alam sebagai bahan media

pendeteksi studi kasus: kromium

heksavalen [Tesis]. Bogor: Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Institut Pertanian Bogor.

Armbruster T, Gunter ME. 2001. Crystal

Structures of Natural Zeolites. Di Dalam:

Bish DL, Ming DW, Ribbe PH, Rosso JJ,

editor. Reviews in Mineralogy &

Geochemistry 45 Natural Zeolite:

Occurrence, properties, Applications. New

York: Mineralogical Society of America

dan Geochemical Society. hlm 1-69.

Arvand M, Zanjanchi MA, Islamnezh A.

2009. Zeolite-Modified Carbon-Paste

Electrode as a Selective Voltammetric

Sensor for Detection of Tryptophan in

Pharmaceutical Preparations. Analytical

Letters 42: 727–738.

Asri BH. 2011. Pembuatan dan pencirian

elektroda ion selektif Ion Lu3+

dengan

ionofor 4-Dodekanadiolbis-(1-fenil-3-

metl-5-pirazolon. [skripsi]. Bogor:

Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Baral A, Engelken RD. 2002. Chromium-

based regulations and greening in metal

R² = 0.985

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

1,40

1,60

0 1 2 3

Ab

sorb

ans

[K2Cr2O7] (ppm)

Page 19: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

10

finishing industries in the USA. Environ

Sci Pol 5: 121–133.

Castillo E, Granados M, Cortina JL. 2002.

Liquid-supported membranes in

chromium(VI) optical sensing: transport

modeling. Anal Chim Acta (464): 197 –

208.

Fardiyah Q. 2003. Aplikasi elektroda ion

selektif nitrat tipe kawat terlapis untuk

penentuan secara tidak langsung gas

[tesis]. Bandung: Program Pascasarjana,

Institut Teknologi Bandung.

Grabarczyk MR, Bas B, Korolczuk M. 2009.

Application of a renewable silver based

mercury film electrode to the

determination of Cr(VI) in soil samples.

Microchim Acta 164: 465-470.

Guell R, Fontas C, Salvado V, Antico E.

2007. Development of a selective optical

sensor for Cr(VI) monitoring in polluted

waters. Anal Chim Acta 594: 162 – 168.

Heraldy E, Hisyam SW, Sulistiono.

Characterization and activation zeolite

from Ponorogo. Indonesian Journal of

Chemistry 3(2): 91-97.

Jain AK, Gupta VK, Singh LP, Srivastavac P,

Raisonia JR. 2005. Anion recognition

through novel C-

thiophenecalix[4]resorcinarene: PVC

based sensor for chromate ions. Talanta

65: 716-721.

Kong F, Ni Y. 2009. Development of

cellulosic paper-based test strips for

Cr(VI) determination. Bioresources 4(3):

1088-1097.

Kuo S, Bembenek R. 2008. Sorption and

desorption of chromate by wood shavings

impregnated with iron or aluminum oxide.

Biorsource Technol 99: 5617–5625.

Liu B, Lu L, Wang M, Zi Y. 2008. A study of

nanostructured gold modified glassy

carbon electrode for the determination of

trace Cr(VI). J Chem Sci 120 (5): 493-498.

Lo SL, Shiue SF. 1998. Recovery of Cr(VI)

by quartenary amonium compounds.

Water Research 32 (1): 174 – 178.

Ojeda CB, Rojas FS. 2006. Recent

development in optical chemical Sensors

coupling with Flow injection analysis.

Sensor 6: 1245 – 1307.

Pardoyo, Listiana, Darmawan A. 2009.

Pengaruh perlakuan HCl pada kristalinitas

dan kemampuan adsorpsi zeolit alam

terhadap ion Ca2+

. J Sains & Matematika

17 (2): 100-104.

Scindia YM, Pandey AK, Reddy AVR,

Manohar SB. 2004. Chemically selective

membrane optode for Cr(VI)

determination in aqueous samples. Anal

Chim Acta 515: 311-321.

Silverstein RM, Bessler G, Morril TC. 1999.

Spectroscopic Identification of Organic

Compounds. Ed ke-5. New York: Jhon

Wiley and Sons.

Syafii F. 2011. Modifikasi zeolit melalui

interaksi dengan Fe(OH)3 untuk

meningkatkan kapasitas tukar anion

[Skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan, Alam Institut Pertanian

Bogor.

Susetyaningsih R, Kismolo E, Prayitno. 2009.

Karakerisasi zeolit alam pada reduksi

kadar krom dalam limbah cair. Di dalam:

Sumber Daya Manusia Nuklir. Seminar

Nasional V; Yogayakarta, 5 November

2009. Yogyakarta: Badan Tenaga Nuklir

Nasional. Hlm 741-748.

Wang XS, Li ZZ, Tao ST. 2009. Removal of

chromium (VI) from aqueous solution

using walnut hull. J Environ Manage 90:

721-729.

Wennerstrum S, Kendrick T, Tomaka J, and

Cain J. 2002. Size reduction solutions for

hard-to-reduce materials. Powder Bulk

Eng 1 : 1-5.

Wulansari L. Karakterisasi Elektroda

Membran Termodifikasi Zeolit untuk

Pengukuran Kromium (VI) [skripsi]. 2012.

Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Yuliusman, Widodo WP, Yulianto SN, Yuda

P. 2010. Preparasi zeolit alam lampung

dengan larutan HF, HCl, dan kalsinansi

untuk adsorpsi gas CO. Seminar Rekayasa

dan Proses. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Page 20: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

LAMPIRAN

Page 21: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

12

Lampiran 1 Diagram alir penelitian

Analisis KTK

Pengujian rentang

kerja

Analisis FTIR

Preparasi Sampel zeolit

ukuran 200 mesh

Aktivasi zeolit dengan HCl

3M

Pembuatan membran

optode

Membran optode

Pengujian pH terbaik

Karakterisasi

Zeolit

XRD SEM

Pengujian Pengaruh

jumlah zeolit

Page 22: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

13

Lampiran 2 Hasil analisis XRD zeolit Cikalong

Lampiran 3 Data JCPDS zeolit Al-mordenit

Page 23: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

14

Lampiran 4 Pengaruh jumlah zeolit terhadap nilai absorbans optode yang

direndam ke dalam larutan K2Cr2O7

ulangan Jumlah DPC (mg) Jumlah zeolit

(mg) Absorbans

faktor

koreksi

Absorbans

terkoreksi

0 (blangko) 5 0.203 0.192 0.011

1

5 0.0

0.367 0.170 0.197

2 0.345 0.170 0.175

3 0.345 0.170 0.175

rerata absorbans terkoreksi 0.182

1

5 2.5

0.480 0.305 0.175

2 0.431 0.305 0.126

3 0.430 0.305 0.125

rerata absorbans terkoreksi 0.142

1

5 5.0

0.515 0.301 0.214

2 0.515 0.301 0.214

3 0.534 0.301 0.233

rerata absorbans terkoreksi 0.220

1

5 7.5

0.482 0.301 0.181

2 0.488 0.301 0.187

3 0.518 0.301 0.217

rerata absorbans terkoreksi 0.195

Page 24: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

15

Lampiran 5 Pengaruh jumlah zeolit terhadap pelunturan DPC dari optode ke

larutan sampel

ulangan massa zeolit (mg) Absorbans larutan

1

0.0

0.0270

2 0.0250

3 0.0260

rerata 0.0260

1

2.5

0.0210

2 0.0200

3 0.0220

rerata 0.0210

1

5.0

0.0310

2 0.0310

3 0.0300

rerata 0.0307

1

7.5

0.0360

2 0.0370

3 0.0350

rerata 0.0360

Page 25: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

16

Lampiran 6 Penentuan λmaks kompleks DPC-Cr(VI) pada pH 2 – 6

Kurva panjang gelombang maksimum kompleks DPC-Cr(VI) pada pH 2

Kurva panjang gelombang maksimum kompleks DPC-Cr(VI) pada pH 3

Kurva panjang gelombang maksimum kompleks DPC-Cr(VI) pada pH 4

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

0 200 400 600 800 1000

Ab

sorb

ans

Panjang Gelombang (nm)

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

0 200 400 600 800 1000

Ab

sorb

ans

Panjang Gelombang (nm)

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

0 200 400 600 800 1000

Ab

sorb

ans

Panjang Gelombang (nm)

Page 26: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

17

Lanjutan

Kurva panjang gelombang maksimum kompleks DPC-Cr(VI) pada pH 5

Kurva panjang gelombang maksimum kompleks DPC-Cr(VI) pada pH 6

Keterangan

: Ulangan 1

: Ulangan 2

: Ulangan 3

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

0 200 400 600 800 1000

Ab

sorb

ans

Panjang Gelombang (nm)

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

0 200 400 600 800 1000

Ab

sorb

ans

Panjang Gelombang (nm)

Page 27: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

18

Lampiran 7 Nilai Absorbans λmaks kompleks DPC-Cr(VI) pada pH 2 – 6

ulangan pH λmaks (nm) Absorbans

1

2

425 1.2040

2 425 1.4000

3 425 1.2910

Rerata 425 1.2983

1

3

543 1.5430

2 543 1.5480

3 543 1.5490

Rerata 543 1.5467

1

4

515 1.3680

2 515 1.1530

3 514 1.2700

Rerata 514.67 1.2637

1

5

506 1.0690

2 507 1.1600

3 506 1.2730

Rerata 506.33 1.1673

1

6

514.5 1.1600

2 514 1.1600

3 513 1.2980

Rerata 513.83 1.2060

Page 28: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

19

Lampiran 8 Absorbans optode yang direndam dalam larutan larutan K2Cr2O7

dengan konsentrasi 0.05 – 2.25 ppm

Absorbans optode (ulangan 1)

[K2Cr2O7] (ppm) CrO42-

(ppm) Absorbans Faktor

koreksi

Absorbans

Terkoreksi

0.050 0.02 0.346 0.331 0.015

0.075 0.03 0.505 0.377 0.128

0.100 0.04 0.519 0.377 0.142

0.250 0.10 0.561 0.322 0.239

0.500 0.20 0.662 0.344 0.318

0.750 0.30 0.753 0.322 0.431

1.000 0.40 0.974 0.344 0.63

1.250 0.50 1.123 0.322 0.801

1.500 0.60 1.474 0.377 1.097

1.750 0.70 1.644 0.331 1.313

2.00 0.80 1.866 0.331 1.535

2.250 0.90 1.769 0.344 1.425

Absorbans optode (ulangan 2)

[K2Cr2O7] (ppm) CrO42-

(ppm) Absorbans Faktor

koreksi

Absorbans

Terkoreksi

0.050 0.02 0.335 0.331 0.004

0.075 0.03 0.509 0.377 0.132

0.100 0.04 0.526 0.377 0.149

0.250 0.10 0.548 0.322 0.226

0.500 0.20 0.669 0.344 0.325

0.750 0.30 0.758 0.322 0.436

1.000 0.40 0.888 0.344 0.544

1.250 0.50 1.144 0.322 0.822

1.500 0.60 1.573 0.377 1.196

1.750 0.70 1.637 0.331 1.306

2.00 0.80 1.883 0.331 1.552

2.250 0.90 1.698 0.344 1.354

Page 29: ELEKTRODE OPTIK TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ... · An optode was made by using polyvinyl chloride (PVC) ... dengan ion analat (Guell . et al ... bermuatan negatif dan berongga

20

Lanjutan

Absorbans optode (ulangan 3)

[K2Cr2O7] (ppm) CrO42-

(ppm) Absorbans Faktor koreksi Absorbans

Terkoreksi

0.050 0.02 0.374 0.331 0.043

0.075 0.03 0.487 0.377 0.110

0.100 0.04 0.494 0.377 0.117

0.250 0.10 0.549 0.322 0.227

0.500 0.20 0.691 0.344 0.347

0.750 0.30 0.720 0.322 0.398

1.000 0.40 1.026 0.344 0.682

1.250 0.50 1.100 0.322 0.778

1.500 0.60 1.475 0.377 1.098

1.750 0.70 1.620 0.331 1.289

2.00 0.80 1.769 0.331 1.438

2.250 0.90 1.698 0.344 1.354