elastisitas

14
ELASTISITAS HARGA Kurva permintaan dan penawran memperlihatkan bagaimana reaksi pembeli dengan penjual (dalam hal banyak sedikitnya jumlah yang mau dibeli atau dijual) terhadap perubahan harga. ELASTISITAS PERMINTAAN Inti pengertian permintaan adalah: hubungan antara JUMLAH suatu barang yang mau dibeli dengan HARGA barang itu. Bentuk kurva permintaan yang turun ke kanan menunjukkan bagaimana reaksi jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga: kalau P naik, Qd justru berkurang, sedangkan kalau P turun, Qd justru bertambah. Tetapi reaksi konsumen tidak mesti sama untuk pelbagai macam barang. Untuk beberapa macam barang para konsumen sangat peka terhadap perubahan harga, artinya: perubahan harga yang kecil saja sudah menyebabkan jumlah yang mau dibeli berkurang banyak. Tetapi ada juga barang di mana konsumen hampir tidak peka terhadap perubahan harga: biarpun harga naik, jumlah yang dibeli hampir tidak berkurang. Untuk menyataka peka tidaknya jumlah yang mau dibeli terjadap perubahan harga dipergunakan istilah elastisitas, tepatnya elastisitas harga (price elasticity of demand) Pengertian dan Rumus Elastisitas Permintaan Elastisitas (harga) meunjukkan bagaimana reaksi pembeli (dalam hal jumlah yang mau dibeli) bila ada perubahan harga, atau peka tidaknya jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga. Agar dapat dibandingkan, dua- duanya dinyatakan dalam %. Jika konsumen peka terhadap perubahan harga suatu barang, maka permintaan barang itu disebut ELASTIS.

Upload: noviyupitasari

Post on 01-Feb-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

elastisitas

TRANSCRIPT

Page 1: ELASTISITAS

ELASTISITAS HARGA

Kurva permintaan dan penawran memperlihatkan bagaimana reaksi pembeli dengan

penjual (dalam hal banyak sedikitnya jumlah yang mau dibeli atau dijual) terhadap perubahan

harga.

ELASTISITAS PERMINTAAN

Inti pengertian permintaan adalah: hubungan antara JUMLAH suatu barang yang

mau dibeli dengan HARGA barang itu. Bentuk kurva permintaan yang turun ke kanan

menunjukkan bagaimana reaksi jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga: kalau P

naik, Qd justru berkurang, sedangkan kalau P turun, Qd justru bertambah.

Tetapi reaksi konsumen tidak mesti sama untuk pelbagai macam barang. Untuk

beberapa macam barang para konsumen sangat peka terhadap perubahan harga, artinya:

perubahan harga yang kecil saja sudah menyebabkan jumlah yang mau dibeli berkurang

banyak. Tetapi ada juga barang di mana konsumen hampir tidak peka terhadap perubahan

harga: biarpun harga naik, jumlah yang dibeli hampir tidak berkurang.

Untuk menyataka peka tidaknya jumlah yang mau dibeli terjadap perubahan harga

dipergunakan istilah elastisitas, tepatnya elastisitas harga (price elasticity of demand)

Pengertian dan Rumus Elastisitas Permintaan

Elastisitas (harga) meunjukkan bagaimana reaksi pembeli (dalam hal jumlah yang mau

dibeli) bila ada perubahan harga, atau peka tidaknya jumlah yang mau dibeli terhadap

perubahan harga. Agar dapat dibandingkan, dua-duanya dinyatakan dalam %.

Jika konsumen peka terhadap perubahan harga suatu barang, maka permintaan barang itu

disebut ELASTIS.

Artinya: perubahan harga yang kecil saja meyebabkab perubahan yang relatif (lebih) besar

dalam jumlah yang diminta. Misalnya, harga naik dengan 10%. Akibatnya, jumlah barang

yang akan dibeli berkurang dengan % yang lebih besar, misalnya 20%.

Jika konsumen kurang peka terhadap perubahan suatu barang tertentu, maka permintaan akan

barang itu disebut INELASTIS.

Artinya: meskipun kenaikan harag (relatif) cukup besar, namun jumlah yang mau dibeli

hampir tidak berkurang; sedang kalau harga barang turun, jumlah yang diminta hampir tidak

bertambah. Misalnya, harga naik 10% menyebabkab berkurangnya jumlah yang diminta yang

relatif lebih kecil, misalnya hanya 5%.

Rumus elastisitas permintaan

ɛ = % Perubahan Qd% Perubahan P

↔ ɛ %ΔQd%Δ P

↔− ΔQΔ P

.PQ

Page 2: ELASTISITAS

Pertanyaan pokok yang mau dijawab ialah: bagaimana reaksi Qd kalau ada perubahan

dalam P, atau apa akibat suatu peubahan P terhadap Qd. Ada sesuatu yang berubah, yaitu

harga barang. Akibatnya ada yang berubah juga, yaitu jumlah yang akan dibeli. Dalam

rumus, keduanya itu dibandingkan. P yang berubah dulu atau menyebabkan perubahan ditulis

di bawah. Sedang yang dicari perubahannya ditulis di atas. Maka, rumus induk (yang kerap

kali dipakai) dapat ditulis sebagai berikut:

apa yang terjadi dengan……kalau ada perubahan dalam ……

atau berapa perubahan dalam ……

akibat adanya perubahandalam ……

Untuk “suatu perubahan yang kecil” biasa digunakan tanda δ (delta) atau Δ.

Q diukur dalam satuan jumlah seperti kilo, liter, bungkus, kuintal, ton, dan sebagainya,

sedang P diukur dalam rupiah. Ini sulit dibandingkan. Karena itu, perubahan dalam P dan Q

dinyatakan sebagai % baru kemudian presentase itu yang dibandingkan.

Sebenarnya dalam rumus elastisitas permintaan ada tanda -, sebab jika P naik, Qd

berkurang, dan sebaliknya bila P turun, Qd bertambah; jadi tanda P dan Qd mesti berlawanan.

Tetapi, tanda – itu biasanya diabaikan. Dengan kata lain, yang diperhatikan adalah harga

mutlaknya (dan hubungan berbalikan antara P dan Q diandaikan sudah diketahui)

Koefisien elatisitas dapat bervariasi antara 0 sampai tak terhingga.

Dengan bantuan koefisien elastisitas permintaan ini, pengertian elastis dan inelastis

dapat ditegaskan sebagai berikut:

Pemintaan disebut ELASTIS jika koefisien elastis ɛ > 1

Maksudnya: % ΔP tertentu menyebabkan (diikuti oleh) Δ Qd yang lebih besar.

Misalnya ɛ = 2 berarti kenaikan harga sebesar 10% menyebabkan jumlah yanga akan

dibeli berkurang 2 x 10% = 20%

Permintaan disebut ELASTISITAS SEMPURNA (ɛ = ∞), bila kenaikan harga

yang amat kecil saja sudah menyebabkan jumlah yang diminta berkurang menjadi 0.

Dalam hal ini kurva permintaan akan sejajar dengan sumbu horisontal.

Permintaan disebut INELASTIS bila ɛ < 1.

Artinya % ΔP tertentu menyebabkan (diikuti oleh) Δ Qd yang lebih kecil. Misalnya ɛ

= 1/2 berarti kenaikan harga sebesar 10% menyebabkan jumlah yang akan dibeli

berkurang 1/2 x 10% = 20%

Permintaan disebut ELASTISITAS SEMPURNA (ɛ = 0), bila Qd sama sekali

tidak peka terhadap perubahan harga. Jika digambarkan, kurva permintaan akan

sejajar dengan sumbu tegak. Demikian halnya, misalnya, dengan barang pusaka,

Page 3: ELASTISITAS

karya seni, benda keramat, yang jumlahnya memang tidak dapat ditambah, berapa pun

harganya.

Elastisitas disebut UNITER kalau koefisien elastisitas ɛ = 1.

Dalam hal ini % ΔP = % ΔQd. Misalnya, kenaikan harga dengan 10% menyebabkan

(diikuti oleh) berkurangnya jumlah yang diminta dengan 10% juga.

Faktor Penentu Elastisitas Permintaan

Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan :

1. Produk substitusi.

Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini

dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi

kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan

harga.

2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.

Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut,

maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen

ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada

produk yang harganya murah.

3. Produk mewah versus kebutuhan.

Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat

membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan

harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah

cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih

mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.

4. Jangka waktu permintaan dianalisis.

Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu

produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari

oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam

jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke

produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk

juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.

Factor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan

“Ada beberapa factor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:

a. Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar

b. Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut

Page 4: ELASTISITAS

c. Jenis barang dan pola preferensi konsumen

d. Priode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau

priode waktu penggunaan barang tersebut

e. Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang

Elastisitas akan besar bilamana:

a. Terdapat banyak barang subtitusi yang baik

b. Harga relative tinggi

c. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana:

a. Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain

b. Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga

yang rendah

c. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang baik dan benda

tersebut sangat dibutuhkan.

Elastisitas Silang

Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap

suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas

permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.

Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta

atas sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai

berikut :

Keterangan :

EA,B =elastisitas silang antara produk A dan B

P1B = harga awal produk B

P2B = harga produk B setelah perubahan

ΔQA = kenaikan permintaan produk A

Q1A = kuantitas permintaan awal produk A

Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah

ΔPB = kenaikan harga produk B

Page 5: ELASTISITAS

Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :

1. Produk substitusi.

Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan

menaikkan permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan

kayu bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas

sama mereak A dan B, dan lain sebagainya.

2. Produk komplementer.

Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan

menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer

misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga

bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.

Elastisitas Pendapatan

Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap

sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan

elastisitas penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan.

Persentasi perubahan pendapatan

Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah

barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta

disebut barang normal atau superior.

Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang

yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini

disebut dengan barang inferior atau giffen.

Elastisitas Permintaan Pendapatan (pembeli/konsumen)

Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas

permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli. Rumus perhitungannya

adalah

Elastisitas pendapatan = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan pendapatan

Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu :

1. Produk normal.

Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan

meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan

dengan ubi sebagai produk inferiornya.

2. Produk inferior.

Page 6: ELASTISITAS

Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan

menurun jika pendapatan meningkat.

Page 7: ELASTISITAS

MODEL REGRESI BERGANDA

Pada saat variable terikat bergantung pada lebih dari satu variable bebas atau variable

penjelas. Sebagai contoh, penerimaan penjualan perusahaan dapat dikatakan tidak hanya

tergantung pada pengeluaran iklan tetapi juga pada pengeluaran untuk pengendalian mutu.

Model regresinya : Y = a+b1X1+b2X2

Dimana :

Y = variabel terikat yag merupakan penerimaan penjualan perusahaan.

X1= pengeluaran iklan perusahaan

X2= pengeluaran untuk biaya pengendalian mutu

Koefisien a, b1, dan b2 = parameter yang harus diestimasi

Koefisien a = kontanta atau titik potong vertical dan memberikan nilai dari Y pada saat X1

dan X2 sama dengan nol.

b1 dan b2 = koefisien kemiringan, mengukur perubahan Y setiap per unit perubahan dari X1

dan X2 secara berturut-turut.

b1 = mengukur perubahan dalam penjualan Y untuk perunit perubahan dari pengeluaran iklan

X1 dengan memegang pengeluaran untuk pengendalian mutu X2 konstan.

b 1= ΔYΔ X 1

b2 = mengukur perubahan dalam Y per unit perubahan dari X2 dengan memegang X1 konstan.

b 2= ΔYΔ X 2

KOEFISIEN DETERMINASI DAN R2 YANG DISESUAIKAN

R2 = 0,93 berarti variasi pengeluaran iklan dan pengendalian mutu menerangkan variasi dari

penerimaan penjualan perusahaan sebesar 93 persen.

R2 = variasi yangdapat dijelaskandari Y

Variasi total dari Y=∑ (Y t−Y )2

∑ (Y t−Y )2

R2 yang disesuaikan = 1-(1-R2)[ n−1n−k ]

Dimana :

n = jumlah observasi atau sampel data

k = jumlah parameter atau koefisien yang diestimasi

R2 yang disesuaikan = 0,91 yang artinya pada saat pertimbangan untuk memasukkan biaya

pengendalian mutu sebagai variable penjelas dalam regresi, akan mengurangi derajat

Page 8: ELASTISITAS

kebebasan, proporsi dari variasi tital pada penjualan yang dapat dijelaskan adalah sebesar 91

persen dan bukannya 93 persen.

Maka dari itu, sangat penting untuk memasukkan dalam analisis regresi semua variable bebas

atau variable penjelas yang penting.

ANALISIS VARIANS

Kekuatan menerangkan secara seluruhnya dari keseluruhan regresi dapat diuji dengan

menggunakan analisis varians. Ini menggunakan statistic F, atau rasio F, Khususnya

digunakan untuk menguji hipotesis bahwa variasi dari semua variable bebas (X)

menerangkan proposi yang signifikan dari variasi pada variable terikat (Y).

Nilai statistic F diberikan oleh :

F = variasi yangdapatdijelaskan (k−1)

variasi yang tidak dapat dijelaskan(n−k )

Dimana :

n= jumlah observasi

k=jumlah dari parameter atau koefisien yang diestimasi dalam regresi

statistic F bisa dihitung dengan koefisien determinasi :

F =R2/(k−1)

(1−R2)/ (n−k)

MASALAH DALAM ANALISIS REGRESI

A. MULTIKOLINIERITAS

Dua atau lebih variabel penjelas sangat berkorelasi. Mengacu kepada situasi dimana dua

atau lebih variable penjelas dalam suatu regresi mempunyai korelasi yang tinggi. Hal ini

dapat dihilangkan atau dikurangi dengan :

1. Memperluas ukuran sampel (mengumpulkan lebih bayak data)

2. Menggunakan informasi sebelumnya

3. Melakukan transformasi terhadap hubungan fungsional

4. Membuang satu dari variable yang memiliki kolinier yang tinggi.

B. HETEROSKEDASTISITAS

Varian dari istilah kesalahan tidak terlepas dari variabel Y. Hal ini timbul pada saat

asumsi bahwa varians dari faktor galat adalah adalah konstan untuk semua nilai dari

variable bebas yang tidak dipenuhi.

Page 9: ELASTISITAS

Gangguan ini akan membuat galat baku yang bias dan menjadikan hasil uji statistic yang

tidak tepat serta interval keyakinan untuk estimasi parameter yang kurang tepat pula.

Untuk menghilangkan masalah ini dengan menggunakan algoritma dari variable penjelas

yang menyebabkan terjadinya heteroskedastisitas tersebt atau dengan menjalankan

regresi dengan system kuadrat terkecil tertimbang. Untuk menjalankan regresi ini ,

pertama harus membagi semua variable terikat dan variable bebas dengan variable yang

menyebabkan terjadinya heteroskedastisitas dan menjalankan regresi terhadap variable

yang sudah ditransformasikan tersebut.

C. OTOKORELASI

Sering muncul dalam data deret waktu, pada saat terjadi galat yang berurutan memiliki

tanda yang sama atau berganti tanda setiap saat. Ini menimbulkan statistik t yang sangat

besar dan nilai statistik F serta R2 yang tidak dapat dipercaya. Otokorelasi dapat

dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson dan dapat diperbaiki dengan

memasukkan tren waktu atau variabel yang penting yang tadinya dihilangkan dalam

regresi dengan menggunakan turunan pertama dari semua variabel yang ada, atau dengan

teknik-teknik lainnya yang lebih rumit.

Statistik Durbin-Watson

Uji otokoreksi

21

2

2

1

( )n

t tt

n

tt

e ed

e

Jika d = 2, autokorelasi tidak dihitung

Page 10: ELASTISITAS

Gangguan Heteroskedastisitas (error)

Bagian (a) menunjukkan gangguan heteroskedastik, di mana ukuran dari galat atau residual

meningkat sejalan dengan ukuran dari nilai X. Bagian (b) menunjukkan pola yang

berlawanan dari gangguan heteroskedastik (yang tidak begitu umum)

Otokorelasi positif Otokorelasi negative

Bagian (c) memperlihatkan otokorelasi positif (error yang positif atau negatif dalam

satu periode diikuti oleh galat lainnya yang positif atau negatif secara berturut-turut,

pada periode berikutnya). Bagian (d) menunjukkan otokorelasi negatif (yang tidak

begitu umum).

(b)(a)

Ŷ = a + bX

0 X

YŶ = a + bX

0 X

Y

e5

e4

e3

e2

e1

-

+

0

t

et

e1

7654

3

2

-

+

(d)(c)

1

0t

et