eksploitasi laut

12
EKSPLOITASI LAUT AUTHOR: MIONS | POSTED AT: 21:27 | FILED UNDER: ARTIKEL EKSPLOITASI LAUT Selama bertahun-tahun manusia menyalahgunakan laut, menjarah ikannya, meracuni dengan limbah dan sampah, serta merusak pantainya. Padahal, berbagai ekosistem laut, misalnya laut tropik yang dangkal dan hangat memberikan kondisi ideal bagi kehidupan karang. Bakau pun tumbuh subur di daerah pantai tropik. Berjuta-juta ikan berkembangbiak di antara akar-akaran yang terletak di permukaan air. Di pantai dekat daratan beriklim sedang, tumbuh hutan kelp, yaitu ganggang besar yang tumbuh subur di tempat-tempat yang kaya zat hara. Tetapi, dari waktu ke waktu, perilaku manusia terus merusak laut. Lalu, apa yang kita lakukan untuk menyelamatkan laut yang begitu memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia itu? Tidak banyak. Sebaliknya, kita cenderung melakukan tindakan yang merusak ekosistem laut. Nelayan mengambil ikan secara berlebihan dengan cara yang tidak bertanggung jawab. Misalnya, denganpukat harimau atau bahan peledak. Menurut data FAO (Food and Agriculture Organization), laut mampu menghasilkan 100 juta ton ikan setiap tahun. Pada 1988, nelayan telah menangkap ikan 97,4 ton. Jumlah tersebut menurun tiap tahun. Bukan karena manusia mengurangi kegiatannya, melainkan persediaan ikan yang menipis. Pemburu-pemburu ikan membinasakan spesies ikan paus besar. Anjing laut dan penyu ditangkapi serampangan. Terumbu karang dirusak untuk dibuat cenderamata. Nelayan bahkan sering menangkap ikan yang berharga mahal, seperti kerapu. Padahal, ikan tersebut merupakan predator yang sangat dibutuhkan agar rantai makanan tetap berlangsung. Bila predator menghilang, rantai makanan akan terganggu. Kapal tanker minyak juga selalu seenaknya membuang limbah yang dapat mencemari lingkungan laut. Minyak dapat menghilangkan daya apung ikan-ikan dan binatang laut sehingga mereka akan mati. Namun, pencemaran akibat minyak bukanlah ancaman paling serius bagi laut kita. Tindakan lain, seperti penangkapan ikan secara berlebihan dan cara menangkap ikan yang merusak,jauh lebih berbahaya bagi kelangsungan hidup biota laut. Di beberapa bagian dunia, nelayan menggunakan cara yang merusak

Upload: erlita-putri-rachmawati

Post on 05-Dec-2014

932 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Eksploitasi Laut

EKSPLOITASI LAUT

AUTHOR: MIONS | POSTED AT: 21:27 | FILED UNDER: ARTIKEL 

EKSPLOITASI LAUTSelama bertahun-tahun manusia menyalahgunakan laut, menjarah ikannya, meracuni dengan limbah dan sampah, serta merusak pantainya. Padahal, berbagai ekosistem laut, misalnya laut tropik yang dangkal dan hangat memberikan kondisi ideal bagi kehidupan karang. Bakau pun tumbuh subur di daerah pantai tropik. Berjuta-juta ikan berkembangbiak di antara akar-akaran yang terletak di permukaan air. Di pantai dekat daratan beriklim sedang, tumbuh hutan kelp, yaitu ganggang besar yang tumbuh subur di tempat-tempat yang kaya zat hara.Tetapi, dari waktu ke waktu, perilaku manusia terus merusak laut. Lalu, apa yang kita lakukan untuk menyelamatkan laut yang begitu memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia itu? Tidak banyak. Sebaliknya, kita cenderung melakukan tindakan yang merusak ekosistem laut. Nelayan mengambil ikan secara berlebihan dengan cara yang tidak bertanggung jawab. Misalnya, denganpukat harimau atau bahan peledak. Menurut data FAO (Food and Agriculture Organization), laut mampu menghasilkan 100 juta ton ikan setiap tahun. Pada 1988, nelayan telah menangkap ikan 97,4 ton. Jumlah tersebut menurun tiap tahun. Bukan karena manusia mengurangi kegiatannya, melainkan persediaan ikan yang menipis. Pemburu-pemburu ikan membinasakan spesies ikan paus besar. Anjing laut dan penyu ditangkapi serampangan. Terumbu karang dirusak untuk dibuat cenderamata. Nelayan bahkan sering menangkap ikan yang berharga mahal, seperti kerapu. Padahal, ikan tersebut merupakan predator yang sangat dibutuhkan agar rantai makanan tetap berlangsung. Bila predator menghilang, rantai makanan akan terganggu. Kapal tanker minyak juga selalu seenaknya membuang limbah yang dapat mencemari lingkungan laut. Minyak dapat menghilangkan daya apung ikan-ikan dan binatang laut sehingga mereka akan mati. Namun, pencemaran akibat minyak bukanlah ancaman paling serius bagi laut kita. Tindakan lain, seperti penangkapan ikan secara berlebihan dan cara menangkap ikan yang merusak,jauh lebih berbahaya bagi kelangsungan hidup biota laut.Di beberapa bagian dunia, nelayan menggunakan cara yang merusak untuk meningkatkan pendapatan mereka. Penangkapan ikan dengan bahan peledak dapat menghancurkan terumbu karang. Di Kepulauan Bahama, karang dan rumput laut rusak ketika para pengeruk mengaduk endapan lumpur laut sehingga mengurangi persediaan oksigen dalam laut. Akibatnya, tindakan itu dapat membunuh sebagian besar ekosistem laut.

Dua pertiga penduduk dunia hidup di pantai. Dengan tumbuhnya populasi pantai, aktivitas pembangunan akan meningkat, namun juga merusak habitat yang dapat mengurangi produktivitas laut. Pariwisata menjadi penyebab utama kerusakan pantai. Mengapa? Sebab, pembangunan hotel-hotel dan sarana wisata di pantai-pantai yang buruk perencanaannya dapat merusak pantai. Misalnya,mengurangi tempat bertelur kura-kura.

Selain itu, limbah itu menjadi ancaman bagi perenang dan penyelam karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada pencernaan. Kegiatan lain yang merusak pantai adalah budidaya air, seperti tambak udang atau ikan untuk ekspor, yang dilakukan Thailand dan Filipina. Tambak ikan

Page 2: Eksploitasi Laut

tersebut menggusur hutan bakau yang merupakan tempat ikan liar mencari makan dan bertelur. Nelayan juga menggunakan pestisida, antibiotik, dan obat-obatan lain untuk menyehatkan ikan-ikan di tambaknya. Zat-zat itu dapat berpengaruh buruk terhadap binatang dan tumbuh-tumbuhan lain.

SOLUSI MENANGGULANGI EKSPLOITASI LAUTSolusi untuk menaggulangi eksploitasi laut ada berbagai macam. Misalnya, memberikan peringatan kepada masyarakat tentang bahaya pencemaran dan eksploitasi laut secara berlebihan, mengusulkan perubahan kebijakan perdagangan dan pembangunan, pengelolaan hutan secara baik, pengenalan metode penangkapan ikan yang aman dan berkelanjutan, serta membantu memasarkan hasil tangkapan nelayan melalui koperasi. Pemerintah negara-negara di dunia juga harus mematuhi Konvensi PBB tentang Hukum Laut yang memberikan perlindungan dan yurisdiksi zona ekonomi eksklusif sampai 322 kilometer dari lepas pantai. Salah satu alternatift erbaik adalah pengelolaan pantai terpadu yang memandang pantai sebagai satu kesatuan dengan laut dan memperhitungkan dampak-dampak dari segala aktivitas di daerah tersebut.

MANFAAT LAUTTak seorang pun menyangkal bahwa laut itu penting. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya dari laut. Laut menjadi medan sebagian (besar) orang mengadu nasib dan menyandarkan harapan hidupnya. Banyak pula harta benda diperoleh manusia dari laut. Makanan, bahkan kesehatan manusia pun diperoleh dari dan melalui laut. Sekali lagi, laut itu penting bagi siapapun, di mana saja dan kapan pun juga. Euripides, seorang penulis sandiwara dari Athena, pernah mengatakan bahwa laut itu membersihkan semua penyakit yang diderita manusia. Penyakit-penyakit itu antara lain : tekanan darah tinggi, pembekuan darah, sakit tenggorokan, kegemukan, asam lambung, gangguan pencernaan (indigesi), sukar membuang air besar (konstipasi), reumatik, diabetes, sakit mata, flu dan sakit saraf.Sejalan dengan itu, hasil penelitian Howard H. Hirschhorn menunjukkan bahwa (air) laut itu memperbaiki seluruh kesehatan manusia. Manfaat ini bertolak dari kenyataan bahwa laut itu mengandung banyak mineral yang merembes ke seluruh badan saat terendam dalam air laut. Mineral inilah yan berdaya mengurangi atau menghalang sebaran penyakit dalam tubuh manusia. Dengan demikian, air laut dapat menormalisir fungsi-fungsi tubuh. Karena itu, banyak orang menganjurkan untuk mandi dan mencelup badan di air laut secara teratur, bahkan minum air laut dalam takaran terbatas (Howard H, 1980).Di samping itu laut menyediakan berbagai bahan makanan yang mudah dijangkau dengan gizi bermutu tinggi.Ada pun bahan yang sudah dikenal luas adalah ikan, siput, tiram dan garam. Umum diketahui bahwa ikan menyediakan protein bernilai tinggi dan mudah dicerna meski dalam jumlah yang sangat banyak. Secara khusus, lemak ikan seperti disinyalir Howard mengandung sejenis zat asam yang menyediakan energi untuk mencegah atheros clerosin yang menyebabkan kolesterol darah. Telur ikan dapat membangkitkan selera makan. Sementara organ-organ dalamnya terutama hati merupakan sumber terkaya dari vitamin A dan D. Tulang ikan menyediakan kalsium, phosphor dan zat besi yang berguna untuk pertumbuhan gigi dan tulang anak manusia. Sedangkan siput, tiram dan berbagai binatang tak bertulang belakang lainnya merupakan sumber vitamin B12. Berbagai zat dan vitamin yang terkandung dalam laut dan berbagai produknya itu menjadi sumber serta penambah tenaga dan semangat manusia penggunanya. Terlepas dari air (laut) dan persediaan bahan makanan di atas, masih terdapat banyak potensi kelautan yang dapat dikembangkan.

Page 3: Eksploitasi Laut

Panorama bawah laut dengan karang dan berbagai jenis tumbuhan kiranya menjadi aset pariwisata yang tak ternilai harganya sekaligus bahan baku pakan ternak dan kosmetik.Arus laut dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik tenaga arus laut.

ORANG-ORANG YANG PATUT DIANDALKAN DALAM MENJAGA KELESTARIAN LAUTSadar akan besarnya manfaat laut dan produknya bagi kesehatan dan kehidupan manusia, maka semua pihak kiranya peduli terhadap laut.Pihak-pihak yang patut diandalkan antara lain:pertama, penduduk/warga pesisir dan penumpang kapal motor atau perahu layar. Secara sangat sederhana, bentuk kepedulian kelompok ini tampak antara lain dalam menjaga pesisir dari abrasi dan laut dari pencemaran. Dengan kata lain, kelompok ini tidak menjadikan pesisir dan laut bagaikan “tong sampah raksasa”Kedua, para pencari/pemburu ikan dan berbagai produk laut. Kelompok ini diharapkan menggunakan cara-cara penangkapan yang tidak berdampak rusaknya lingkungan dan biota laut. Pemboman ikan yang masih marak diperairan NTT adalah cara penangkapan yang terbukti merusak lingkungan dan biota laut.Ketiga, lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi peduli laut kiranya tetap melakukan aktivitas pencerahan dan penyadaran akan pentingnya laut dan aneka produk di satu sisi serta aktivitas pelestarian laut dan lingkungannya di sisi lain. Mengingat realitas NTT yang lebih luas wilayah lautnya ketimbang daratan dan belum oprimalnya pembudidayaan potensi kelautan, maka selayaknya lembaga-lembaga yang selama ini bergerak di darat membuat ekspansi kegiatan ke laut.Keempat, pengelola industri berskala besar dan menengah kiranya menghindari pencemaran laut dan pesisirnya dari limbah industri sebagai bentuk kepedulian terhadap laut dan pesisir. Pada tataran ini para pihak hendaknya mengkritisi rencana-rencana tambang di wilayah NTT yang menjanjikan di satu pihak serta menimbulkkan kontroversi di pihak lainnya.Kelima, para elit politik dan birokrasi pemerintah. Kelompok ini, hemat saya, merupakan kelompok penentu dan strategis perannya. Merekalah yang mempunyai akses langsung dalam menelorkan berbagai kebijakan menyangkut hajat hidup banyak orang. Mereka pula yang membuat regulasi sebagai landasan para pihak dalam pemeliharaan, pelestarian dan pembudidayaan potensi kelautan.

PENCEMARAN LAUTIkan-ikan itu mendadak kehilangan kepiawaiannya berenang. Tubuhnya oyong, napas megap-megap, kemudian mengapung tak berdaya dengan posisi terbalik. Lantas, ombak paling lemah sekali pun dengan mudah mendorong bangkai mereka ke pantai.Apa penyebabnya? Ya, pencemaran. Ikan-ikan itu mati lantaran melimpahnyalimbah organik di situ. Walau limbah dari rumah tangga atau pemukikanini dapat teruraikan, tetapi dampaknya terhadap kestabilan hidup dilaut cukup besar. Menurut Agus Ajar, Koordinator Manajemen Pengolahan Pesisir DFW,tingkat pencemaran yang makin tinggi ini terjadi karena dua hal. Yakni,masyarakat masih memandang laut sebagai tempat pembuangan sampah.Kedua, tidak padunya kerja sama lintas sektoral dari aparat pemerintah.Sumber pencemaran perairan pesisir dan lautan dapat dikelompokkan menjadi tujuh kelas. Yaitu industri, limbah cair permukiman (sewage),limbah cair perkotaan (urban stormwater), pertambangan, pelayaran (shipping), pertanian, dan perikanan budi daya.

Page 4: Eksploitasi Laut

Prof. Dietriech Geoffrey Bengen, guru besar bidang kelautan Institut Pertanian Bogor, membagi pencemaran dalam dua tipe. Yaitu, pencemaran limbah organik yang berasal dari permukiman penduduk, dan limbah anorganik yang berasal dari industri. Contohnya, merkuri, sianida, arsen, pestisida, dan limbah kimiawi lainnya. Pengaruh (limbah) darat lebih besar datang dari limbah yang tidak bisa teruraikan. Limbah anorganik ini sangat berbahaya bagi manusia. Ia dapat terserap lewat ikan atau kerang yang dikonsumsi manusia. Dalam jangka panjang, dapat merusak kesehatan manusia. Seperti halnya limbah anorganik, limbah organik pun merugikan. Sebab, dalam jumlah besar bisa memicu pertumbuhan pesat fitoplankton."Akibatnya, ikan-ikan akan kekurangan oksigen, dibarengi meningkatnya kompetisi untuk memperebutkan ruang hidup. Selain dari daratan, pencemaran pun banyak yang bersumber dari laut.Terutama terkait dengan aktivitas yang memanfaatkan laut seperti pengeboran minyak dan alur pelayaran. Namun yang paling besarpenyebabnya adalah alur pelayaran. Di alur itu kerap terjadi tumpahnya minyak dari kapal tanker. Senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi bersifat rekalsitran alias sulit mengalami perombakan di alam. Di alur pelayaran pula, kapal-kapal sering membuang air ballast dari lambungnya. Yang dikhawatirkan, air penyeimbang kapal tadi bisa saja mengandung organisme asing yang karakteristiknya berbeda dengan organisme lokal. Organisme asing tadi bisa berkembang-biak dan menimbulkan gangguan. Contohnya, berkembang pesatnya alga merah di daerah Sumatera.

DAMPAK PENCEMARAN LAUTpencemaran menyebabkan terjadinya kerusakan alam. Pencemaran mengancam keberadaan sumber daya alam yang dapat pulih seperti berbagai jeni ikan, kerang, udang, rumput laut, bakau (mangrove), terumbu karang, dan mamalia laut. Termasuk kegiatan budi daya pantai dan laut. Akibatnya, banyak nelayan yang akan kehilangan sumber penghidupannya. Rusaknya laut tidak hanya berdampak terhadap berkurangnya devisa dari sektor perikanan, juga pariwisata. Soalnya, ekosistem di pesisir bukan cuma menyediakan sumber daya dapat pulih, dia juga menyediakan jasa,misalnya pariwisata. Terumbu karang dan hutan bakau merupakan salah satu objek wisata yang digemari pelancong.

PENANGGULANGAN PENCEMARAN LAUTBengen mengharapkan pemerintah segera melakukan langkah penanggulangan yang sifatnya strategis.Misalnya, segera membangun instalasi pengolahan air limbah terpadu seperti di Eropa dan Amerika Serikat. "Saat ini usaha pemerintah sifatnya hanya crash program atau dilakukan ketika suatu peristiwa terjadi. Ini tidak efektif," kata Bengen. menurut Irman Idrus, pencegahan terhadap pencemaran dapat juga dilakukan masyarakat. Contohnya yang dilakukan masyarakat Pulau Langkai di Sulawesi. Dulu, di sana terumbu karang tumbuh subur, ikan melimpah. Setelah banyak orang mencari ikan dengan bius, hancurlah terumbu karang tersebut. Ikan pun menghilang. Akibatnya, nelayan mencari ikan harus ke tengah laut. "Kini masyarakat di sana sadar dan menjaga baik-baik terumbu karang yang tersisa.http://kkl07.blogspot.com/2010/03/eksploitasi-laut.html

EKOLOGI LAUT TROPIS

Lingkungan Hidup Bahari

Page 5: Eksploitasi Laut

Laut merupakan penghubung (bukan perintang) antar bagian bumi dan Sumber

bahan makanan untuk melengkapi bahan makanan dari daratan. Sumber mineral,

energy fosil (minyak bumi) banyak didapatkan dilepas pantai, energy tidal.

Karakteristik Laut Tropik

Laut Tropis: sinar matahari terus menerus sepanjang tahun (hanya ada dua musim,

hujan dan kemarau), kondisi optimal bagi produksi fitoplankton dan constant

sepanjang tahun.

Laut Subtropis: intensitas sinar matahari bervariasi menurut musim (dingin, semi,

panas dan gugur). Tingkat produktifitas akan berbeda pada setiap musim. Musim

semi adalah  tinggi, dingin, sangat rendah.

Laut Kutub: masa produktifitas sangat pendek (Juli atau Agustus), musim panas:

fitoplankton tumbuh.

Laut Tropik: predator tertinggi (tuna, lanset fish, setuhuk, hiu sedang dan hiu besar),

predator lainnya: cumi-cumi, lumba-lumba.

Laut Subtropik: predator tertinggi (lumba-lumba, anjing laut dan singa laut, paus,

burung-burung laut), predator lainnya: salem, cumi-cumi.

Laut Kutub: predator tertinggi (paus), predator lainnya: anjing laut, singa laut.

PESISIR

Wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke arah darat mencakup daerah yang

masih terkena pengaruh percikan air laut atau pasang, dan ke arah laut meliputi

daerah papaan benua.

Kerusakan Pesisir

Estuaria : Laju sedimentasi menyebabkan pendangkalan

Mangrove : Luas wilayah mangrove berkurang 70% selama 70 tahun terakhir.

Contohnya Konversi menjadi tambak udang

Padang lamun : Kehilangan 30-40% selama 50 tahun terakhir .

Contohnya Reklamasi lahan

Terumbu karang : Eksploitasi sumberdaya perikanan.

Contonhya Pengambilan karang untuk bahan bangunan dan

pembuangan limbah

Estuaria adalah teluk di pesisir yang sebagian tertutup, tempat air tawar dan air laut

bertemu dan bercampur.

Page 6: Eksploitasi Laut

Ekosistem Terumbu Karang

Luas terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai 60.000 km2, namun hanya

6,2% saja yang kondisinya baik

Manfaat Terumbu Karang

Berperan penting bagi pertumbuhan sumberdaya perikanan (sebagai feeding

ground, fishing ground, spawning ground and nursery ground)

Mencegah terjadinya pengikisan pantai (abrasi)

Sebagai daya tarik wisata bahari

Ancaman Terhadap Terumbu Karang

Pencemaran minyak dan industri,

Sedimentasi akibat erosi, penebangan hutan, pengerukan dan penambangan

karang

Peningkatan suhu permukaan laut

Buangan limbah panas dari pembangkit tenaga listrik

LINGKUNGANAli

Page 7: Eksploitasi Laut

Aliansi Eksploitasi Kutub Utara Ancam Lingkungan

Aliansi Eksploitasi Kutub Utara

Ancam Ekosistem Peka

Dua tahun setelah bencana cemaran minyak di Teluk

Meksiko, perusahaan energi Amerika Serikat dan Rusia,

Exxon dan Rosnef jalin kerjasama eksplorasi minyak di

kawasan kutub utara.

Kawasan kutub utara diperkirakan menyimpan cadangan sekitar

13 persen cebakan minyak dan sekitar 30 persen cadangan gas

bumi yang sejauh ini belum dieksplorasi. Setelah dampak

perubahan iklim global mencairkan lapisan es abadi di lautan

sekitar kutub, perlombaan diantara perusahaan minyak raksasa

untuk mendapat akses ke kawasan yang kaya sumber daya alam

itu semakin seru.

Terus naiknya harga minyak bumi, serta keinginan untuk tidak

tergantung dari impor minyak, semakin meningkatkan ambisi

untuk menemukan sumber energi terbaru. Sebuah ancaman bagi

lingkungan yang amat ringkih di kawasan kutub utara. Sebuah

kecelakaan pengeboran minyak, akan berarti bencana besar bagi

lingkungan sekitarnya.

Sebuah kesepakatan kerjasama antara perusahaan energi AS

dan Rusia, Exxon dan Rosnef dapat dicapai lewat perundingan

alot selama hampir setahun, setelah pemerintah Rusia

menjanjikan kelonggaran dalam pajak energi dan tarif bea cukai.

Pada presentasi kerjasamanya di New York, wakil perdana

menteri Rusia, Igor Sechin menyebutkan, kedua perusahaan

energi akan menginvesatsikan sekitar 500 milyar Dolar dalam

kerjasama itu.

Page 8: Eksploitasi Laut

Anjungan pengeboran gas miilik Norwegia.

Ancaman bahaya kecelakaan pengeboran minyak

Namun secara terus menerus perhimpunan pelindung

lingkungan memperingatkan ancaman bahaya jika terjadi

kecelakaan pengeboran atau transportasi minyak bumi di

kawasan dengan ekosistem amat peka itu.

Greenpeace menyebutkan, yang menjadi pecundang dari

kesepakatan kerjasama eksploitasi antara Exxon dan Rosnef

adalah ekosistem di kawasan kutub utara. "Kecelakaan

pengeboran minyak seperti di Teluk Meksiko, akan berdampak

jauh lebih buruk", kata pakar perminyakan Greenpeace, Jörg

Feddern.

Baru-baru ini dipublikasikan laporan menyangkut penyakit dan

cacat bawaan sejak lahir pada beragam ikan dan kepiting di

kawasan Teluk Meksiko. Para ilmuwan memperkirakan

penyebabnya adalah bahan kimia pengurai lapisan cemaran

minyak yang disebar setelah terjadinya kecelakaan. Di Alaska,

jejak cemaran minyak masih dapat ditemukan, lebih 20 tahun

setelah kecelakaan kapal tanker Exxon Valdez.

Sebuah penelitian yang dilakukan perusahaan asuransi

internasional Lloyds, memperingatkan ongkos yang amat tinggi,

risiko terhadap lingkungan dan ketidak pastian. Diperlukan

pimpinan politik yang kuat, manajemen risiko serta penelitian

Page 9: Eksploitasi Laut

ilmiah secepatnya, untuk menanggulangi risiko dan tantangan

luar biasa itu.

Juga komisi penelitian kutub utara AS, menegaskan pentingnya

pengumpulan data lebih lanjut serta pembuatan analisa dampak

lingkungan sebelum dilakukan pengeboran minyak.

Infrastruktur kurang memadai

"Pengeboran minyak dan transportasinya di kawasan kutub,

merupakan tantangan besar bagi keamanan dan infrastruktur",

kata Jörn Harald Andersen konsultan pada Norwegian Clean

Seas Association (NOFO), sebuah asosiasi yang membantu

pembersihan cemaran minyak di perairan Norwegia.

Kapal tanker khusus bagi operasi di kutub utara.

"Kita harus mengangkut sebanyak mungkin peralatan dan

pekerja ke kawasan itu. Tidak ada kemungkinan bantuan lokal

dan pengiriman logistik jauh lebih sulit dibanding di kawasan

lain." kata pakar perminyakan Norwegia itu. Buruknya daya

pandang akibat kabut, suhu amat dingin serta amat kurangnya

infrastruktur, memainkan peranan besar.

Kelompok pelindung lingkungan seperti WWF, meragukan bahwa

industri perminyakan memiliki persiapan mencukupi, untuk

menanggulangi kecelakaan minyak di kawasan kutub utara.

Page 10: Eksploitasi Laut

"Kawasan kutub utara yang amat luas dan sulit dicapai, akan

sangat menyulitkan reaksi jika terjadi kecelakaan pengeboran

minyak atau saat pengangkutannya", kata Frida Bengtsson dari

Greenpeace Norwegia. Ini merupakan ancaman terbesar

langsung terhadap ekosistem kutub utara.http://www.dw.de/aliansi-eksploitasi-kutub-utara-ancam-ekosistem-peka/a-15907523