eksistensi wayang beber - digilib.uns.ac.id... · hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang....

67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i EKSISTENSI WAYANG BEBER DALAM PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA JAWA DI PACITAN Skripsi Oleh : MUKHLIS PRASETYA K 4406005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: ngonguyet

Post on 08-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

EKSISTENSI WAYANG BEBER

DALAM PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA JAWA

DI PACITAN

Skripsi

Oleh :

MUKHLIS PRASETYA

K 4406005

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

Page 2: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

EKSISTENSI WAYANG BEBER DALAM PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA JAWA

DI PACITAN

Oleh :

MUKHLIS PRASETYA

K 4406005

Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 3: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Mei 2012

Pembimbing I

Drs. Djono, M.Pd NIP. 196307021990031005

Pembimbing II

Isawati, S.Pd, M.A NIP. 198304012006042001

Page 4: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari : Kamis Tanggal : 31 Mei 2012 Tim Penguji Skripsi Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Saiful Bachri, M.Pd ………………

Sekretaris : Drs. Herimanto, M.Pd, M.Si ........................

Anggota I : Drs. Djono, M.Pd ………………

Anggota II : Isawati, S.Pd, M. A ……………....

Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAK Mukhlis Prasetya, K4406005 EKSISTENSI WAYANG BEBER DALAM PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA JAWA DI PACITAN. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Mei 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Mengetahui eksistensi Wayang Beber Karangtalun Desa Kedompol Kecamatan Donorojo kabupaten Pacitan, (2) Makna filosofi yang ada di da lam Wayang Beber Karangtalun Desa Kedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan, (3) Upaya y ang d il akukan un tu k melestar ikan wayang beber d i Karangtalun Desa Kedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus terpancang tunggal. Sampel diambil dengan pendekatan yang bersifat purposive sampling dengan cara pemilihan informan yang dianggap layak dan sangat mengetahui tentang data-data yang dibutuhkan. Sumber data yang dipergunakan diantaranya adalah: informan, tempat dan peristiwa, serta sumber tertulis. Teknik pengumpulan data adalah dengan teknik wawancara, observasi dan analisis dokumen. Teknis analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Eksistensi Wayang Beber sebagai warisan budaya adiluhung tidak dapat eksis karena kalah dengan hiburan modern dan terabaikan oleh pengaruh unsur-unsur budaya asing. Wayang Beber dapat eksis lagi karena dipilihnya Dalang Tiban sebagai bentuk pelestarian karena adanya pengganti dalang yang sebelumnya, (2) Makna filosof i yang ada di dalam Wayang Beber yaitu makna perjalanan adalah laku atau tindakan rohani menuju tingkat spiritual terdalam melawan hawa nafsu. Filosofi bentuk yakni Panji yang memiliki karakter wajah menghadap ke bawah menggambarkan bahwa manusia harus rendah diri. Raja Klana digambarkan dengan mata merah memiliki arti penuh dengan sifat angkara murka, (3) Upaya pe lestari an adalah Wayang Beber masih sesekali diadakan pertunjukan jika ada masyarakat yang memiliki Khaul dan masih adanya peminat dari Wayang Beber. Upaya lain dilakukan oleh Mangkunegaran Solo yang meniru Wayang Beber.

Page 6: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRACT Mukhlis Prasetya, K4406005 PRESERVATION IN PROGRESS

PUPPET BEBER CULTURAL VALUES IN JAVA PACITAN. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education University Eleven in March, May 2012.

This study aims to determine: (1) The existence of the puppet beber Karangtalun Village Village Kedompol District of Donorojo Pacitan, (2) The meaning of philosophy that is in the puppet beber Karangtalun Kedompol Village District Donorojo Pacitan, (3) The efforts made to preserve the puppet beber in Karangtalun Village Kedompol District of Donorojo Pacitan.

This research uses descriptive method with qualitative case study research strategy of single spikes. Samples were taken with the approach of purposive sampling of informants by means of an election that is considered feasible and very aware of the required data. Source data used are: informants, places and events, as well as written sources. Techniques of data collection is by interview techniques, observation and document analysis. Technical analysis of the data used is the model of interactive analysis through three phases namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions.

Based on the research results can be concluded that: (1) Wayang Beber's existence as a heritage valuable cultural can not exist as inferior to modern enterta inment and neglected by the influence of foreign cultural elements. Wayang Beber can exist anymore because the Dalang Tiban chosen as a form of preservation because of the mastermind of the previous replacement, (2) Philosophical meaning in the Wayang Beber is the meaning of the journey toward spiritual behavior or action against the deepest level of spiritual passions. Flag philosophy that shapes the character face down illustrates that humans have low self-esteem. Klana king depicted with red eyes full of meaning to the nature of wrath, (3) Wayang Beber conservation efforts are still occasionally conducted performances if there are people who have Khaul and the persistence of the interest of the Wayang Beber. Another effort undertaken by the mimic Mangkunegaran Wayang Beber Solo.

Page 7: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

MOTTO

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah

( Lessing )

Jika hari ini kita menjadi penonton bersabarlah menjadi pemain esok hari (Mukpramintra)

Setiap generasi tidak akan puas dengan hanya mewariskan pusaka (budaya)

yang diterimanya dari masa lalu, tetapi akan berusaha untuk membuat sumbangannya sendiri ( Maurice Duverger)

Page 8: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada:

Bapak dan Ibu tercinta.

Adik-adikku dan ponakan-ponakanku tersayang.

Mei yang selalu mendukungku, terima kasih atas

semangatnya.

Teman-teman Rekishi (Bryan, Budhi, Toriq)

Teman-teman Sejarah 2006 dan adik-adik tingkat

Sejarah

Almamater

Page 9: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberi kesabaran, ketabahan, dan kekuatan sehingga terselesaikannya

penyusunan sekripsi ini untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan Skripsi

ini. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan tersebut dapat

teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih

kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Ketua Jurusan P.IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui permohonan penyusunan

Skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Herimanto, M.Pd, M.Si selaku pembimbing akademis yang telah

memberikan bimbingan akademis kepada penulis selama studi di Program

Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Drs. Djono, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan sejak awal sampai akhir penulisan skripsi ini.

6. Isawati, S.Pd, M.A selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan sejak awal sampai akhir penulisan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu yang senantiasa mendoakan penulis dan setiap butir tetes air

mata dan keringatnya yang terurai untuk memberikan semangat hidup.

8. Semua Informan yang telah bersedia menjadi narasumber bagi penulis, terima

kasih banyak karena tanpa narasumber skripsi ini tidak akan pernah

terselesaikan.

Page 10: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

9. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan ini. Oleh karena

itu , penulis menyadari sepenuhnya dengan kerendahan hati, skripsi ini masih jauh

dari sempurna, kritik dan saran merupakan jalan untuk mencari kesempurnaan.

Semoga hasil karya ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para

pembaca pada umumnya serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Mei 2012

Penulis

Page 11: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................ i

PENGAJUAN ............................................................................................ ii

PESERTUJUAN ................................ ........................................................ iii

PENGESAHAN........................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................ vi

MOTTO ................................ ................................................................ ...... vii

PERSEMBAHAN ....................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................ ................................ ................................ ............... xi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................ .......................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 6

1. Kebudayaan .............................................................................. 6

2. Wayang .................................................................................... 9

3. Kerangka Pemikiran .................................................................. 12

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 14

1. Tempat penelitian ....................................................................... 14

2. Waktu Penelitian ........................................................................ 14

B. Bentuk dan Strategi Penelitian……………………………………... 14

1. Bentuk Penelitian ........................................................................ 14

2. Strategi Penelitian ....................................................................... 15

C. Sumber Data .................................................................................. 16

1. Informan ..................................................................................... 16

Page 12: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

2. Tempat dan Peristiwa.................................................................. 17

3. Dokumen dan Arsip .................................................................... 17

D. Teknik Sampling .............................................................................. 17

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 18

1. Wawancara .................................................................................. 18

2. Observasi .................................................................................... 20

3. Analisis Dokumen ................................................................ ...... 20

F. Validitas Data .................................................................................. 21

G. Analisis Data ................................ .................................................... 22

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................. 25

1. Keadaan Geografis................................................................ ....... 25

2. Keadaan Demografis ................................................................... 25

B. Eksistensi Wayang Beber Pacitan ......................................................28

1. Asal-usul Wayang Beber Pacitan ...................................................28

2. Cerita Wayang Beber ….................................................................33

3. Perkembangan Wayang Beber........................................................38

4. Apresiasi Masyarakat Tentang Wayang Beber...............................40

C. Filosofis Wayang Beber ...............................................................…..41

D. Pelestarian Wayang Beber ................................................................ 48

1. Upaya Masyarakat Dalam Pelestarian Wayang Beber .................. 48

2. Upaya Pemerintah Dalam Pelestarian Wayang Beber .................. 49

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 52

B. Implikasi ..................................................................................... 53

C. Saran ........................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 55

LAMPIRAN ................................................................................................. 57

Page 13: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Peta Kabupaten Pacitan .............................................................. 57

Lampiran 2 : Peta Kecamatan Donorojo .......................................................... 58

Lampiran 3 : Daftar Informan ......................................................................... 59

Lampiran 4 : Hasil Wawancara ....................................................................... 60

Lampiran 5 : Foto-foto Penelitian.................................................................... 64

Lampiran 6 : Jurnal Das widerentdeckte Bildrollen-Drama Zentral Javas ....... 77

Lampiran 7 : Surat Permohonan Menyusun Skripsi ......................................... 87

Lampiran 8 : Surat Ijin Penyusunan Skripsi ..................................................... 88

Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian ................................ ................................ ... 89

Lampiran 10 : Surat Hasil Penelitian ............................................................... 90

Page 14: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia kaya dengan hasil karya seni budaya yang mengandung

nilai sejarah yang adi luhung. Dari sekian banyak karya seni budaya, wayang

merupakan seni budaya asli bangsa Indonesia yang dapat hidup berabad-abad

lamanya. Dalam arti yang paling sempit kata wayang berarti “bayangan”.

Wayang bermula dari zaman kuna ketika nenek moyang bangsa Indonesia

masih menganut animisme dan dinamisme. Perpaduan dari animisme dan

dinamisme ini menempatkan roh nenek moyang pada kedudukan yang

tertinggi. Roh nenek mo yang tetap diminta i pertolongan. Roh nenek moyang

yang dipuja ini disebut hyang atau dahyang. Orang bisa berhubungan dengan

hyang atau dahyang ini melalui medium yang disebut syaman. Ritual

pemujaan nenek moyang hyang dan syaman inilah yang akhirnya menjadi

asal mula pertunjukan wayang. Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi

dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman

nenek mo yang. Bahasa yang d igunakan ialah bahasa Jawa asli yang masih

dipakai sampai sekarang.

Wayang memiliki landasan kokoh. Landasan utamanya adalah sifat

“hamot, hamong, hamemangkat” yang menyebabkannya memiliki daya tahan

sepanjang zaman. Hamot adalah keterbukaan untuk menerima pengaruh dan

masukan dari dalam dan luar. Hamong adalah kemampuan untuk menyaring

unsur-unsur baru sesuai dengan nilai wayang yang ada, selanjutnya dijadikan

sebagai nilai-nilai yang cocok dengan wayang sebagai bekal untuk bergerak maju

sesuai perkembangan masyarakat. Hamemangkat adalah menganggkat sesuatu

nilai menjadi sesuatu yang baru. Hal ini tentu tidaklah mudah, mengingat

diperlukan proses yang panjang dalam mengolahnya. Namun sejarah

membuktikan bahwa seni pedalangan dan wayang mampu melakukan hal ini

sampai sekarang (Bambang Harsrinuksmo, 1997: 23).

Wayang terus mengalami perkembangan pada masuknya agama Hindu di

Indonesia sekitar abad VI. Setelah melalui perkembangan terus menerus oleh para

Page 15: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

seniman lokal di Jawa, cerita-cerita kepahlawanan yang tersurat dalam Ramayana

dan Mahabarata tersebut mengalami banyak perubahan sesuai d eng a n c it a r asa

zam an d an m a syara kat . S e su ai d e nga n pe ndap at ya ng dikemukakan

oleh AG Keller yang menyatakan berubah dan berkembang suatu kebudayaan

berjalan menurut kebutuhan dan masyarakat yang bersangkutan dengan proses

coba - coba ( Soedjito, 1987:3).

Wayang sebagai bentuk karya seni pertunjukan, telah mendapat tempat

yang dalam di lubuk hati sebagian besar masyarakat Indonesia terutama di Pulau

Jawa. Pada masa lampau sebelum media komunikasi modern, wayang

menjadi bagian dari kebutuhan hidup masyarakat luas. Cerita pewayangan

dengan tokoh-tokohnya merupakan sarana efektif bagi media pendidikan moral

anak-anak. Hampir semua orang tua selalu memasukkan wacana pewayangan ke

dalam seluruh aktivitasnya sejak bangun pagi sampai saat menjelang tidur.

Perilaku tokoh-tokoh dalam cerita wayang hampir selalu dibandingkan dan

disejajarkan dengan berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik

yang bersifat positif maupun negatif. Pertunjukan wayang dapat berkembang,

karena masyarakat merasa memiliki dan berkewajiban untuk melestarikannnya.

Usaha peles tari an dan pengembangan seni bu daya Indo nes ia

se la lu dilestarikan seperti Wayang Beber yang langka, unik, dan mengandung

nilai sejarah. Selain masih disakralkan Wayang Beber merupakan warisan leluhur

yang adiluhung dan bernilai tinggi. Apalagi pada zaman dahulu Wayang Beber ini

sangat melekat di hati masyarakat, karena wayang tersebut sebagai sarana hiburan

dari anak-anak sampai orang dewasa.

Pertunjukan wayang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa bagi

media pendidikan, khususnya berkaitan dengan pengembangan karakter anak

didik. Sebab pertunjukan wayang telah syarat dengan masalah humaniora

seperti n ilai etika (moral), estetika (keindahan seni), dan hiburan. Unsur-unsur itu

hendaknya ada dalam pertunjukkan wayang, seyogyanya disajikan secara

seimbang, sehingga dapat menarik perhatian dan tidak membosankan

penontonnya.

Page 16: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Nilai moral lebih banyak terjalin pada struktur cerita pertunjukan, sedang

estet ika dapat ditangkap secara langsu ng mela lu i indera kita, berupa

garapan medium suara, gerak, bahasa, bentuk, warna dan garis. Siaran wayang

kulit yang penuh dengan inovatif dalam penyajiannya, itu semua merupakan

upaya memberikan sentuhan-sentuhan emosional kepada khalayak luas.

Pertunjukan diupayakan tidak hanya memiliki unsur hiburan saja, tetapi

diupayakan menggarap masalah etika d an es tetika secara se imbang untuk

menjamin kelangsungan pertunjukan.

Dari sekian banyak jenis wayang yang ada dan masih dipertunjukkan

penulis sengaja meninjau jenis wayang beber. Wayang Beber sebenarnya ada di

berbagai tempat seperti Wonosari dan Sragen, akan tetapi sudah tidak asli lagi

seperti di Pacitan. Wayang Beber khususnya yang berada di wilayah Kabupaten

Pacitan adalah Wayang Beber yang tertua dan di dalamnya terkandung dengan

sifat kelangkaan dan kesakralan karena dianggap sebagai benda yang bertuah.

Wayang Beber biasanya ditanggap oleh orang-orang yang mempunyai nadzar,

kaul dan sebagainya yang kemudian datang kerumah dalang dengan membawa

kembang boreh, kemenyan dan barang la innya yang dianggap perlu. Dalang

kemudian diminta untuk membacakan mantra-mantra terhadap sesajen yang

dibawa agar keinginan orang yang mempunyai hajat tersebut terkabul. Dengan

sifat kelangkaan dan kesakralan yang terkandung di dalam Wayang Beber

khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Pacitan, maka kiranya peneliti

tertarik untuk meninjau, mengkaji secara ilmiah, tentang asal-usul, latar belakang

keberadaannya serta makna visual yang terkandung didalamnya.

Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis akan mengadakan

penelitian dalam bentuk skripsi dengan mengangkat judul "EKSISTENSI

WAYANG BEBER DALAM PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA

JAWA DI PACITAN".

Page 17: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Perumusan Masalah

B erdasarka n la ta r be l akan g d ia t as , maka dap at diru mu sk an

su atu permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana eksis tensi Wa yang Beber Karangta lu n D esa

Gedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan?

2. Bagaimana makna filosofi pada W ayang Beb er Karangtalun Desa

Gedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan?

3 . Baga imana up aya u ntu k m eles tar ikan W ayang Beber d i Desa

Gedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan?

C. Tujuan Penelitian

Dalam hubungannya dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka

penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui eksistensi Wayang Beber Karangtalun Desa

Gedompol Kecamatan Donorojo kabupaten Pacitan.

2. Untuk mengetahui makna filosofi yang ada di dalam Wayang

Beber Karangtalun Desa Gedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten

Pacitan.

3. Untuk mengetahui up aya yan g di laku kan untu k m ele st arikan

wa yan g beber d i Karangtalun Desa Gedompol Kecamatan

Donorojo Kabupaten Pacitan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

a. Untuk memberikan sumbangan pengetahuan ilmiah yang berguna

dalam rangka pengembangan ilmu sejarah khususnya yang berkaitan

dengan wa ya ng b eber d i Karangtalun Desa Gedompol Kecamatan

Donorojo Kabupaten Pacitan.

b. Memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan kepada peneliti

khususnya dan pembaca umumnya tentang w ayang b eber d i

Page 18: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Karangtalun Desa Gedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten

Pacitan.

c. Menjadi salah satu bahan perbandingan terhadap penelitian dengan

tulisan yang sama tetapi sudut pandang berbeda.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini d iharapkan dapat bermanfaat :

a. Untuk memenuhi salah satu syarat guna meraih gelar sarjana

kependidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Pendidikan Ilmu

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

b. Melengkapi koleksi penelitian ilm iah di perpustakaan, Khususnya

mengenai Wayang Beber Karangtalun Desa Gedompol Kecamatan

Donorojo Kabupaten Pacitan.

c. Menambah bahan bacaan di Perpustakaan Program Studi Pendidikan

Sejarah maupun di Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

Page 19: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kebudayaan

a. Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta Buddhayah yang merupakan

bentuk jamak dari kata Budhi dalam bahasa Indonesia berarti “akal” atau “budi”.

Dengan demikian kata kebudayaan berarti hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan

akal (Subandiroso, 1987: 19). Menurut pendapat Dauglas Jackson (1985: 8)

menyatakan bahwa kebudayaan adalah akumulasi pengalaman manusia yang

ditransmisikan dari generasi ke generasi dan didifusikan dari kelompok yang

satu ke kelompok yang lainnya di permukaan bumi.

Menurut Suparlin dalam Nugroho Notokusumo (1987: 13) kebudayaan

adalah cara berpikir dan cara merasa yang menyatakan dari dalam segi

kehidu pan sekelompo k manu sia yang membentu k masyarakat dalam

suatu ruang dan suatu waktu. Sedangkan menu rut E B T aylor dalam Primitive

Cultures kebuda yaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya

terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-

is tiadat, dan kemampuan yang la in, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia

sebagai anggota masyarakat (Setiadi, 2007:27). K eb uda yaaan adal ah

keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan

masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan cara belajar (Koentjaraningrat,

1990: 8).

Pada diri manusia terdapat unsur-unsur potensi budaya yaitu:

1. Pikiran ( c ipta), ya itu kemampuan akal piki r yang menimbulkan

ilmu pengeta hua n p ada dir i manu s ia sehingga ada d orong an

ingin t a hu akan rahasia alam semesta. Dengan akal pikirannya manusia

selalu mencari, mencoba, menyelidiki dan kemudian menemukan sesuatu

yang baru.

2. Rasa, dengan panca inderanya manusia dapat mengembangkan rasa

estetika (rasa indah) dan menimbulkan karya-karya seni atau kesenian.

Page 20: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Kehendak (karsa), manusia selalu menghendaki akan kesempurnaan hidup,

kemuliaan dan kebahagiaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 131) Kebudayaan dapat

diartikan sebagai berikut :

1. Hasil dari kegiatan dari penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti

kepercayaan, kesenian dan adat-istiadat.

2. Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makluk sosial yang digunakan

untuk memahami lingku ngan serta pengalamannya d an yang

menjadi pedoman tingkah laku.

3. Hasil akal budi dari alam sekelilingnya dan dipergunakan bagi hidupnya.

Budaya merupakan peradaban dan kecerdasan serta kesenian,

sedangkan d alam ku mpu lan is tilah kesenian d an keb udayaan , diartikan

sebagai has il kegiatan dan penciptaan budi dan akal manusia, seperti

kepercayaan, pengetahuan, adat-istiadat dan sebagainya. Pada hakikatnya

definisi kebudayaan adalah pendekatan realita, a rtinya men yoro ti sa lah satu

aspek rea litas manu sia itu sendir i sehingga mengandung kebenaran.

M anu s ia ad ala h ma klu k bu d aya , s eh in gga me ng and u ng

p enger t ian ba hw a kebudayaan merupakan ukuran dalam hidup dan tingkah

laku manusia. Dalam kebudayaan tercakup hal-hal mengenai tanggapan manusia

terhadap dunianya, lingkungan masyarakat, dan seperangkat nilai yang menjadi

landasan pokok untuk menentukan sikap terhadap dunia luarnya, bahkan untuk

mendasari setiap langkah yang hendak dan harus dilakukannya sehubungan

dengan pola hidup dan tata cara kemasyarakatan (Herusatoto dan Budiono, 1985:

7). Dari beberap a pendap at dia tas maka dapat diambil kes impulan bahwa

kebudayaan merupakan hasil budidaya manusia yang diciptakan atas dasar

akal pikiran serta p erasaan yang didorong oleh adanya karsa dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidup dalam bermasyarakat.

b. Unsur-unsur Kebudayaan

Banyak yang sa lah mengartikan kebudayaan disamakan dengan

kesenian. Menurut para ahli pandangan ini tidak benar karena kesenian yang

terdiri atas seni rupa, seni musik, seni tar i, seni sastra, seni teater dan seni

Page 21: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

lainnya hanya merupakan salah satu unsur dari kebudayaan. Salah satu cara untuk

memahami tentang kebudayaan adalah dengan mengkaji u nsur-unsur

kebudayaan.

Unsur kebudayaan yang universal menurut Koentjaraningrat (1983: 206)

adalah:

a) Sistem teknologi yaitu alat dan cara manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidup yaitu makanan, perlindungan, transportasi dan pengolahan.

b) Sistem ekonomi berkaitan sistem produksi , distribusi dan jasa.

c) S i s t em s o s ia l b e rk e naa n d e n ga n a tu ra n- a tu r an m an u s i a

d a l am bermasyarakat dar i mulai unit terkecil yaitu ke luarga

aturan perkawinan, tempat tinggal, sampai sistem kekerabatan.

d) Sistem politik berkaitan dengan jalan, cara dan alat yang dipergunakan

untuk mencapai tujuan bersama dalam bermasyarakat.

e) Sistem kep ercayaan dan agama yaitu untuk memenuhi kebutuhan

spriritual manusia yang lahir dari adanya kesadaran manusia akan

keterbatasan-keterbatasan dalam memahami alam semesta dan

memahami kejadian dalam kehidupan.

f) Sistem kesen ian yaitu barkai tan dengan cara manusia un tuk

memenuhi kebutuhan spriritual khususnya keindahan.

g) Sistem bahasa yaitu alat y ang dipergunakan un tuk

berkomun ikasi dengan masyarakat atau individu lain.

c. Perkembangan Kebudayaan

Kebudayaan adalah semua hasil pengetahuan dan ciptaan manusia yang

diperoleh dari belajar. Sistem pengetahuan manusia terus berkembang dari zaman

dahulu sampai sekarang. Aspek kebudayaan dapat hilang bila kurang memberikan

manfaat bagi kehidupan manusia dan diganti o leh aspek la in yang lebih

berdaya gu na. Sebaliknya aspek yang la in bisa ber tamb ah sesuai dengan

perkembangan kebutuhan manusia. Perubahan kebudayaan dapat disebabkan

oleh faktor dari dalam masyarakat d an dapat pula oleh faktor ya ng berasa l

dar i luar masyarakat.

Faktor yang berasal dari dalam yaitu:

Page 22: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

a) Adanya kejenuhan atau ketidak puasan individu terhadap sistem nilai

yang berlaku dalam masyarakat.

b) Adanya individu yang menyimpang dari sistem yang berlaku.

c) Adanya penemuan-penemuan baru yang diterima.

d) Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.

Faktor yang berasal dari luar masyarakat

e) Bencana alam, gunung meletus.

f) Peperangan.

g) Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda budayanya.

2. Wayang

a. Pengertian Wayang

Bukti se jarah menunju kkan bahwa wayang se jak zaman nenek

mo yang merupakan bentuk hiburan yang sangat digemari. Wayang merupakan

wujud karya seni kerajinan yang sangat indah dan menarik, sehingga sampai

sekarang wayang sebagai seni pentas maupun seni kerajinan tetap digemari oleh

masyarakat. Bahkan masyarakat mengupayakan berbagai macam cara untuk

menjaga dan melestarikannya, ba ik mela lui pam eran -pameran maupun

upacara adat khususnya masyarakat Jawa.

Wayang dalam bahasa Jawa berarti bayangan, sedangkan dalam bahasa

melayu artinya bayang-bayang, bayangan, samar-samar, menerawang. Dalam

bahasa Jawa nama wayang disebut sebagai ayang-ayang (Mulyono, 1989: 15).

Menurut bahasa Jawa wayang adalah ayang-ayang “bayang-bayang “

karena yang terli hat adalah berupa bayangan di kelir yaitu tab ir ka in p utih

sebagai gelanggang permainan (R.T. Jokowidakdo, 1989: 15).

Berd asarkan uraian dan pendapat para ah li, dapat disimpulkan bahwa

wayang adalah gambar leluhur yang sel alu bergerak menurut bayangan si

pembuat dan yang menghasilkan ayang-ayang atau bayangan dalam kelir. Wayang

dikenal manusia sejak jaman prasejarah yang ditandai dengan kepercayaan

terhadap roh leluhur yang sudah mati, yang berfungsi sebagai pelindung dalam

kehidupan. Sekitar 1500 SM nenek moyang melakukan upacara yang ada

Page 23: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

hubungannya dengan kepercayaan menyembah roh nenek moyang yang te lah

meninggal yan g kemud ian d ikenal sebagai pertu nju kan bayangan roh

nenek moyang (Sunarto, 1989: 16) .

b. Jenis-jenis Wayang

Setelah melalui kurun waktu yang berabad-abad lamanya, maka seni

pewayangan berkembang sedemikian rupa sehingga berjumlah empat ratus jenis.

Jenis-jenis wayang antara lain:

a) Menurut Encylopedie Van Nederlands Indiedactie van D.G. Stebbe

terdapat tujuh jenis Wayang yaitu Wayang Purwa, Wayang Gedhog

Wayang Klithik, Wayang Golek Wayang Topeng, Wayang Orang,

Wayang Beber.

b) Menurut Ngengrengan Kasusteraan Jawa jenis-jenis wayang ialah

Wayang Beber, Wayang Purwa, Wayang Madya, Wayang Gedhog,

Wayang Klithik, Wayang Golek, Wayang Suluk.

c) Menurut Woordenboek Javaans-Nederlands jenis-jenis wayang ialah

Wayang Kulit, Wayang Golek, Wayang Wong, Wayang Cina.

d) Menurut Baoesastra Jawa himpunan W.J.S Poerwadarminta 1939

jenis-jenis Wayang ialah wayang Beber, Wayang Gedhog, Wayang

Golek Wayang Klithik, Wayang K ulit, Wayang Madya , Wayang

Potehi Wayang Wong (RM Ismunandar, 1985 : 14).

c. Wayang Beber

Wayang Beber adalah wayang yang cara pertunjukannya dengan cara

dibeber atau dibentangkan, jenis wayang Beber terbuat dari kertas, daun lontar

atau kain. Cerita dan gambar Wayang dilukiskan pada kertas dan daun lontar

atau kain tersebut menceritakan tentang kisah Panji yang merajut cintanya dengan

Dewi Sekartaji.

Di dalam buku wayang Kulit Purwa Gaga Yogyakarta disebutkan bahwa

Wayang Beber merupakan gambar wayang yang dilukiskan pada kain putih.

Wayang Beber biasanya terdiri dari empat gulung yang berisi 16 adegan (Sunarto

1989: 28). Menurut serat Sastramirunda wayang Beber dibuat pada jaman

Majapahit, Raden Jaka Susuruh yang bermaksud membuat Wayang Purwa

Page 24: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pada kertas serta ditambah ricikannya seperti gapura, senjata dan sebagainya.

Wayang tadi digambar pada kertas. Pertunjukkannya dengan cara membu ka

ker tas gambar itu yang di jepit ka yu kanan k ir in ya u ntu k menggulung dan

membuka. Kemudian dalam bercerita ada iringan gamelan s lendro, tetapi kalau

berada diluar K eraton ir ingannya hanya rebab ya ng dimainkan o leh

dalangnya sendiri (Kusumodilogo, 1930: 2).

d. Cerita pada Wayang Beber

Cerita Wayang Beber adalah menceritakan tentang Panji yang mencari

Dewi Sekartaji yang lari dari keraton karena tidak mau dinikahkan dengan Raja

Klana. Raja mengumumkan siapa saja yang dapat menemukan akan dijodohkan

dengan Sekartaji. Panji Kembang Kuning beruntung karena dalam pencariannya

dapat melihat Sekartaji di pasar. Raja Kediri yang takut kepada Raja Klana

menyetujui usul Klana untuk menyelenggarakan sayembara perang tanding. Klana

gugur di tangan Tawang Alun yaitu abdi Panji. Panji akhirnya menikahi Sekartaji

sepeninggalan Raja Klana (Claire Holt, 1967: 492)

e. Peran Wayang Beber

Pertunjukkan Wayang Beber biasanya adalah untuk m emenuh i janj i

ya ng t e la h diucapkan (Nadar). Misalnya ditujukan untuk orang atau keluarga

yang mendapatkan perkara atau berurusan dengan Polisi (Pemerintah) agar

urusannya dapat diselesikan. Sedangkan kepada anak yang sakit, jika sembuh

akan mengadakan pertunjukan Wayang Beber. Dilingkungan Kraton juga

diadakan pertunjukkan Wayang Beber untuk merayakan Pangeran yang disunat.

Jika untuk menyambut pegawai-pegawai keraton, pertunjukan Wayang Beber

diramaikan dengan gamelan dan penari-penari wanita.

Page 25: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

B. Kerangka Berpikir

Keterangan :

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya

manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia

dengan belajar. Pada diri manusia terdapat unsur-unsur potensi budaya yaitu

pikiran (cipta), rasa, kehendak (karsa). Dengan potensi akal pikir (cipta), rasa, dan

karsa itu maka manusia berkebudayaan.

Hasil dari kebudayaan asli Indonesia adalah wayang. Bukti sejarah

menunjukkan bahwa wayang sejak jaman nenek moyang menjadi satu bentuk

hiburan yang sangat digemari. Wayang merupakan satu wujud karya seni

pertunjukan yang sangat indah dan menarik salah satunya wayang beber. Wayang

Beber adalah wayang paling unik, memang untuk dikaji karena kelangkaannya,

dan cara pementasannya sangat berbeda dengan wayang kebanyakan yaitu dengan

cara dibeber atau dibentangkan. Jenis wayang ini terbuat dari kertas, daun lontar

atau kain. Cerita dan gambar w ayang dilukiskan pada kertas dan daun lontar

atau kain tersebut.

Selain memiliki makna filosofi, Wayang Beber juga memiliki sejarah.

Wayang jenis ini dikenal pertama kali pada masa Majapahit, tepatnya saat

Kebudayaan

Wayang Beber

Makna filosofi Perkembangan Wayang Beber

Eksistensi Wayang Beber

Page 26: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

kerajaan di Bumi Trowulan itu dipimpin Raden Jaka Susuruh. Saat itu wayang

beber masih mengambil cerita wayang purwa. Bentuk wayang beber purwa sudah

seperti yang ditemukan sekarang, yakni dilukis di atas kertas. Ketika

dipergelarkan, kertas berlukiskan wayang tersebut digelar dan bila sudah selesai

digulung kembali untuk disimpan. Di lingkungan kraton, pertunjukan wayang

beber diadakan dalam rangka acara-acara khusus, seperti ulang tahun raja,

perkawinan putra-putri raja dan sebagainya. Sementara di tengah-tengah rakyat

kebanyakan, pergelaran wayang beber di masa itu diadakan untuk kepentingan

ritual seperti ruwatan. Wayang beber yang mengambil cerita Panji diperkirakan

baru muncul pada zaman Mataram (Islam), tepatnya pada masa pemerintahan

Kasunanan Kartasura.

Inti dari makna unsur-unsur visual wayang beber adalah terkandung nilai

kepahlawanan dan perjuangan. Panji sebagai tokoh yang sukses dalam mengikuti

sayembara pencarian Dewi Sekartaji. Dalam upaya penyelesaian sayembara

tidak lepas dari pada abdi setianya sebagai gambaran bahw a, antara

pemimpin dan yang dipimpin harus ad a sa ling memb utuhkan. S eorang

pemimpin tidak akan menjadi pemimpin jika tidak ada yang dipimpin dan

begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, wayang beber diharapkan dapat terus

dilestarikan oleh generasi muda pada jaman sekarang agar kelak kebudayaan

wayang beber dapat terus eksis.

Page 27: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian sangat menentukan diperolehnya informasi untuk

menyampaikan kebenaran dari suatu penelitian. Penelitian dengan judul

"Eksistensi Wayang Beber Dalam Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Jawa Di

Pacitan" mengambil lokasi di Desa Gedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten

Pacitan. Pemilihan kawasan Desa Gedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten

Pacitan sebagai obyek penelitian dengan alasan bahwa desa tersebut merupakan

daerah keberadaan Wayang Beber di Pacitan. Untuk menunjang penelitian ini,

maka peneliti juga membaca buku-buku referensi di Perpustakaan Pusat UNS

Surakarta, Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS,

Perpustakaan Program Studi Pendidikan Sejarah UNS Surakarta, Perpustakaan

Kota Pacitan dan Perpustakaan Monumen Pers Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan jangka waktu yang peneliti gunakan untuk

keperluan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini waktu yang digunakan pada

bulan April 2011 sampai bulan Mei 2012.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah yang ada dalam penelitian ini, maka bentuk

penelitian yang sesuai yaitu dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang

diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek ataupun

obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari

Nawawi, 1991: 35).

Menurut Bogdan dalam Lexy J Moleong (1996: 7) penelitian kualitatif

lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil, karena bagian-bagian

Page 28: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

yang sedang diteliti akan jauh lebih je las apabila diamati dalam proses. Penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang bergantung

pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan

orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya (Kirk dan Miller

dalam Lexy J Moleong, 2001: 3).

Data penelitian kualitatif yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata,

kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih bermakna dan mampu memacu

timbulnya pemahaman yang lebih nyata daripada berupa angka atau frekuensi.

Peneliti menekankan catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap dan

mendalam, yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian

data.

Metode penelitian kualitatif digunakan karena dalam penelitian ini data-

data yang akan diteliti merupakan data-data pada masa sekarang. Metode

penelitian kualitatif juga digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama,

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan-ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakekat

hubungan antara peneliti dan responden; dan ketiga, metode ini lebih peka dan

lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan

terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Penelitian kualitatif menekankan pada analisis induktif, bukan analisis

deduktif. Data yang dikumpulkan bukan dimaksudkan untuk mendukung atau

menolak hipotesis yang telah disusun sebelum penelitian dimulai, tetapi abstraksi

disusun sebagai kekhususan yang telah terkumpul dan dikelompokkan bersama

melalui proses pengumpulan data yang telah dilaksanakan secara teliti (H.B

Sutopo, 2006: 40-41). Hal ini sesuai dengan kajian yang diamati tentang Wayang

Beber di Desa Gedompol, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan.

2. Strategi Penelitian

Strategi adalah cara dalam melaksanakan suatu proyek atau cara dalam

mencapai tujuan. Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti

ja lan atau cara. Sehubungan dengan upaya ilm iah, maka metode menyangkut

Page 29: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

masalah-masalah kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmiah yang

bersangkutan (Koentjaraningrat, 1982:7).

Ditinjau dari masalah yang diangkat, teknik serta alat yang digunakan

maka dapat digunakan strategi penelitan studi kasus. Studi kasus memusatkan

perhatian pada kasus secara intensif dan mendetail. Subyek yang diselidiki terdiri

dari satu unit yang dipandang sebagai kasus. Kasus dapat terbatas pada satu

peristiwa, desa, ataupun kelompok manusia dan obyek lain-lain yang cukup

terbatas yang dipandang sebagai kesatuan. Termasuk didalam perhatian ialah

segala sesuatu yang mempunyai arti dalam riwayat kasus, misalnya peristiwa

terjadinya, perkembangannya, dan perubahan-perubahannya (Winarno

Surakhmad, 1994: 140).

Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus terpancang tunggal.

Disebut terpancang karena sasaran dan tujuan serta masalah yang disebut sudah

ditetapkan sebelum terjun ke lapangan atau tempat penelitian. Tunggal karena

obyek penelitian hanya satu, yaitu wayang beber yang berada di Desa Gedompol

Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan.

C. Sumber Data

Dalam suatu penelitian ilm iah diperlukan data. Data dikumpulkan

berdasarkan tujuan penelitian, sehingga sumber datanya juga berdasarkan

penelitian serta pertanyaan peneliti sebagai arahan penelitian. Adapun sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Informan

Informan adalah seseorang yang dapat memberikan informasi atau keterangan

mengenai seluk beluk permasalahan yang diperlukan dalam penelitian (HB.

Sutopo, 1988). Data yang sesuai dengan obyek yang diteliti, hendaknya

memenuhi syarat-syarat untuk mencari informasi yang jujur dan dapat dipercaya

dalam memberikan keterangan kepada peneliti. Adapun cara yang ditempuh

adalah melalui keterangan orang yang berwenang baik secara formal maupun

informal. Secara formal melalui pemerintah, sedangkan secara informal melalui

tokoh masyarakat setempat.

Page 30: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Tempat dan Peristiwa

Dalam penelitian ini obyek penelitian merupakan sumber data yang penting.

Dari tempat penelitian akan muncul fenomena dan data yang sangat diperlukan

bagi peneliti. Fenomena dan data tersebut diperoleh dari para masyarakat desa

Gedompol, kepala desa Gedompol serta Pemkab kabupaten Pacitan.

3. Dokumen dan Arsip

Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang dapat digunakan sebagai

sumber data, yang digunakan dan berkaitan dengan masalah yang sedang

dipelajari saat ini. Menurut HB Sutopo (2002: 54) dokumen dan arsip merupakan

sumber data yang sangat penting artinya dalam penelitian kualitatif. Sasaran

penulisannya harus terarah pada latar belakang dengan kondisi peristiwa terkini

yang sedang dipelajari.

D. Teknik Sampling

Dalam penelitian kualitatif, untuk mendapatkan data yang lengkap

digunakan teknik sampling (cuplikan). Cuplikan berkaitan dengan pembatasan

jumlah dan jenis dari sumber data yang akan digunakan dalam penelitian.

Pemikiran mengenai cuplikan ini hampir tidak bisa dihindari oleh peneliti dalam

pelaksanaan penelitiannya, mengingat adanya beragam keterbatasan yang

dihadapi peneliti.

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,

dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel

yang representatif atau benar-benar mewakili populasi (Hadari Nawawi, 1995:

152). Teknik cuplikan (sampling) cenderung menggunakan teknik cuplikan yang

bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan konsep teoritis yang

digunakan, keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empiris dan lain-la in.

Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini bersifat

Purposive Sampling (sampel bertujuan), dengan kecenderungan peneliti untuk

memilih informasi dan masalahnya secara labih mendalam dan dapat dipercaya

untuk manjadi sumber data yang baik. Hal te rsebut dipertimbangkan untuk

Page 31: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

mendapatkan data yang memilliki kebenaran dan pengetahuan yang dapat

dipertanggung jawabkan secara empiris.

Selain Purposive Sampling juga digunakan Snowball Sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awal yaitu jumlahnya sedikit,

lama kelamaan menjadi banyak. Informan awal dipilih secara purposive, yang

menguasai permasalahan yang diteliti, sehingga jumlah informan semakin

berkembang (Sugiyono, 2005: 54).

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Mohammad Nazir (1988: 211), teknik pengumpulan data adalah

prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah peneliti

yang ingin dipecahkan. Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang

digunakan untuk memperoleh data sesuai dengan apa yang diharapkan. Teknik

pengumpulan data meliputi:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan

oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancara yang memberikan jawaban. Wawancara bertujuan untuk

mendapatkan keterangan dan meminta pendapat dari pihak yang dijadikan sebagai

informan, serta untuk lebih memahami obyek penelitian secara cermat dan akurat,

sehingga diperoleh kesempurnaan data dan hasil penelitian yang bersifat obyektif

(Koentjaraningrat, 1983: 128). Kelebihan dari wawancara yaitu penelitian bisa

kontak langsung dengan responden sehingga dapat mengungkapkan jawaban

secara lebih bebas dan mendalam (Nana Sudjana dan Ibrahim 1989: 102).

Teknik wawancara ada tiga yaitu wawancara terbuka, wawancara

terstruktur dan wawancara berencana dan tak berencana. Wawancara terbuka

karena dalam wawancara tersebut para subyeknya mengetahui maksud dan tujuan

dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Wawancara terstruktur adalah

wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan

yang akan diajukan dan disusun dalam pedoman wawancara. Wawancara

Page 32: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

berencana dilakukan terhadap informan yang diseleksi dan para informan berada

dalam waktu dan tempat yang sama atau disebut wawancara formal, sedangkan

wawancara tidak berencana dilakukan dengan orang yang peneliti jumpai secara

kebetulan dalam waktu dan tempat yang tidak ditentukan atau disebut wawancara

non formal. Dalam penelitian ini metode wawancara yang digunakan oleh peneliti

adalah wawancara terbuka dan wawancara tidak berencana. Proses wawancara

dalam penelitan ini peneliti mewawancarai dalang, anggota keluarga pemilik

Wayang Beber, calon dalang yang baru dan tokoh masyarakat.

Dalam melaksanakan wawancara, melibatkan beberapa tahapan yang

memerlukan perhatian karena untuk mendapatkan data yang sesuai dengan

kebutuhan perlengkapan dan pendalaman (HB.Sutopo, 2002: 60). Tahapan

tersebut meliputi:

1. Penentuan siapa yang akan diwawancarai.

Peneliti harus bisa mewawancarai informan yang memang memiliki

informasi yang benar, lengkap, dan mendalam. Oleh karena itu sejak awal peneliti

perlu memilih dan menentukan informan yang dianggap tepat, dan menentukan

kapan, serta dimana wawancara akan dilakukan.

2. Persiapan wawancara.

Persiapan wawancara ini merupakan tugas peneliti yang kenyataannya

sering dilupakan karena tidak dianggap penting. Selain itu peneliti juga perlu

membuat rencana mengenai jenis informasi apa saja yang akan digali. Beragam

informasi yang akan digali dalam menghadapi seseorang yang akan

diwawancarai, perlu disiapkan dalam bentuk tertulis.

3. Langkah awal.

Pada saat pertemuan dengan informan, peneliti perlu benar-benar

memahami konteksnya agar suasana wawancara bisa berjalan lancar. Oleh karena

itu peneliti perlu menjalin keakraban dengan informan yang dihadapinya, dan

memberikan kesempatan pada informan untuk mengorganisasikan apa yang ada

dalam pikirannya, sehingga benar-benar terjadi suasana yang santai.

Page 33: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

4. Cara agar wawancara bersifat produktif.

Irama wawancara perlu di usahakan dijaga supaya tetap santai dan lancar.

Peneliti jangan banyak memotong pembicaraan, dan berusaha menjadi pendengar

yang baik tetapi kritis. Peneliti jangan banyak bicara supaya bisa belajar lebih

banyak dalam kelancaran prosesnya. Disini peneliti tetap menjaga pembicaraan

agar semakin terfokus dan mendalam, dan mampu mengungkap hal-hal yang agak

berulang demi pendalamannya, selama tidak mengganggu kelancaran

pembicaraan informannya.

5. Penghentian wawancara dan mendapatkan simpulan.

Peneliti perlu memahami kondisi pelaksanaan wawancara dengan

produktivitasnya.

2. Observasi

Observasi dapat dilakukan secara formal maupun informal dan tidak hanya

sekali saja. Data observasi biasanya berupa deskripsi yang faktual cermat terinci

mengenai keadaan lapangan kegiatan manusia dan situasi sosial. Dalam penelitian

ini akan dilakukan dengan cara formal dan informal untuk mengamati kegiatan

pokok. Peneliti akan mendapatkan data dari sumber berupa tempat atau lokasi

serta gambar dan juga peristiwa dengan observasi. Observasi dapat memudahkan

bagi peneliti untuk mendapatkan data secara mendalam, sebab peneliti sudah

melihat sendiri bagaimana keadaan obyek tersebut.

Dengan demikian observasi merupakan metode pengumpulan data yang

sangat penting dalam suatu penelitian. Data yang diperoleh dari observasi

merupakan hasil pengamatan/penyelidikan yang dilakukan secara sistematis

terhadap kegiatan yang terjadi.

3. Analisis Dokumen

Untuk memperjelas dari wawancara dan observasi dilakukan teknik

pengumpulan data dengan dokumentasi. Dokumen adalah setiap bahan yang

tertulis ataupun lisan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen pribadi dan

dokumen resmi. Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan secara tertulis

Page 34: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaan. Dokumen resmi banyak

terkumpul di instansi pemerintah, lembaga, dan kantor.

Analisis dokumen ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data dari arsip

tertulis yang relevan dengan Wayang Beber. Di samping itu juga untuk

mengetahui seluk beluk sejarah munculnya Wayang Beber di Pacitan.

F. Validitas Data

Validitas data dilakukan dengan Trianggulasi data atau sumber. Validitas

data adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur dengan tepat mengenai

geja la-gejala yang hendak diukur sehingga dapat ditentukan data tersebut valid

atau tidak untuk digunakan dalam sumber penelitian. Untuk mencapai tujuan

tersebut dilakukan dengan cara triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfatkan sesuatu di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau pembanding (Lexy J Moleong, 1990: 178). Tujuan triangulasi

adalah membandingkan informasi tentang hal yang sama diperoleh dari berbagai

pihak agar data lebih valid.

Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dengan metode kualitatif. Hal tersebut akan dicapai dengan jalan :

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan pernyataan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang lain.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan (Lexy Maleong, 1990: 178).

Page 35: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

G. Analisis Data

Menurut Lexy J Moleong (2001: 103) analisis data adalah proses

pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian

dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang

disarankan oleh data yang didapat.

Analisis data dilakukan sejak awal pengumpulan data sampai selama

pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kesimpulan

sementara sampai akhir penelitian. Dalam proses analisis data ada tiga komponen

yang saling berkaitan untuk menentukan hasil akhir data sebagai

kesimpulan,diantaranya:

1. Reduksi Data.

Merupakan proses seleksi umum pemfokusan dan penyederhanaan yang

dilakukan selama penelitian baik sebelum, selama pengumpulan sampai akhir

pengumpulan data. Reduksi data ini sudah dilakukan sejak pengambilan

keputusan rencana kerja, pemilihan kasus, menyusun proposal, membuat

pertanyaan maupun cara pengumpulan data yang akan dilakukan. Hal ini akan

berlanjut selama pengumpulan data berlangsung sampai laporan akhir disusun.

2. Penyajian Data.

Sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian-penyajian akan

berbentuk matriks, gambar, grafik, jaringan, bagan atau skema. Semuanya

dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang

padu dan mudah diraih.

3. Penarikan Kesimpulan.

Merupakan langkah terakhir dalam analisa data untuk mengambil

kesimpulan semenjak data terkumpul. Penarikan kesimpulan adalah suatu bentuk

pemahaman dari berbagai hal yang ditemui dalam penelitian dengan melakukan

pencatatan, peraturan-peraturan, pertanyaan-pertanyaan, konfigurasi yang

mungkin, sebab-akibat (HB.Sutopo, 1989:3).

Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi

merupakan sesuatu yang berkaitan pada saat sebelum, selama, dan sesudah

Page 36: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum

yang disebut analisis. Dalam pandangan ini tiga jenis kegiatan analisis dan

kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan proses siklus dan interaktif.

Peneliti harus siap bergerak di antara empat sumbu kumparan itu selama

pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak-balik di antara kegiatan reduksi,

penyajian, dan penarikan kesimpulan selama sisa waktu penelitian (Miles dan

Huberman, 1992: 19).

Skema pengolahan data menurut Miles dan Huberman (1992: 20) ya itu

sebagai berikut :

Dalam model analisis data ini dimulai dari alur kegiatan yang terjadi

bersama dan saling terkait satu sama lain, yaitu:

1. Pengumpulan dan pengambilan data dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah

ditulis dalam catatan lapangan, dokumentasi pribadi, gambar, foto, dan

sebagainya (Moleong, 2005:190).

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan

Page 37: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Reduksi data merupakan proses seleksi, memfokuskan, penyederhanaan

dan abstraksi data. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan

pengumpulan data. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu

dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Miles dan Huberman,

1992:16).

3. Penyajian data adalah mengorganisasikan informasi yang memungkinkan

kesimpulan riset dilakukan. Dengan melihat sajian data, peneliti akan lebih

memahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan untuk

mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan

pemahaman tersebut. Semuanya ini disusun guna merakit informasi secara

teratur supaya mudah dimengerti.

4. Penarikan kesimpulan merupakan pola proses yang dapat dilakukan dari

sajian data dan apabila kesimpulan kurang jelas dan kurang memiliki

landasan yang kuat maka dapat menambahkan kembali pada reduksi data

dan sajian data. Kesimpulan yang perlu diverifikasi, yang berupa suatu

pengulangan dengan gerak cepat, sebagai pemikiran kedua yang melintas

pada peneliti, pada waktu menulis dengan melihat kembali pada fieldnote.

Page 38: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Wilayah Desa Gedompol

1. Kondisi Geografis

Secara geografis Desa Gedompol terletak di Kecamatan Donorojo,

Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Kondisi lingkungan fisik Desa

Gedompol sebagian besar berupa bukit dan termasuk deretan pegunungan seribu

yang membujur sepanjang Pulau Jawa. Secara administratif desa ini dibatasi oleh

desa-desa yang lain, diantaranya adalah sebagai berikut:

Sebelah utara : Desa Cemeng

Sebelah selatan : Desa Sukodono

Sebelah timur : Desa Klepu

Sebelah barat : Berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah

Kehidupan masyarakat sebagian besar adalah bekerja pada bidang

pertanian dan mengolah lahan kering. Pada waktu musim penghujan ditanami padi

dan menjelang musim kemarau ditanami palawija. Desa gedompol yang terletak

pada daerah pegunungan memiliki akses yang kurang bagus. Jalan menuju Desa

Gedompol banyak yang rusak, sehingga perlu diperhatikan oleh pemerintah.

2. Kondisi Demografis

Jumlah penduduk D esa Gedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten

Pacitan ini berdasarkan data pada akhir bulan April 2011 tercatat sebanyak 2882

jiwa, yang terdiri dari 1413 orang laki-laki dan 1469 orang perempuan dengan 833

kepala keluarga.

a. Kondisi Ekonomi Penduduk.

Mata pencaharian merupakan suatu aktivitas atau usaha manusia yang

berfungsi untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga guna mencapai

kehidupan yang layak. Mata pencaharian setiap orang berbeda-beda sesuai dengan

tingkat kemampuan dan sumber daya manusia yang mereka miliki.

Page 39: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Penduduk Desa Gedompol memiliki mata pencaharian yang berbeda-beda

antara penduduk satu dengan yang lain, hal ini dikarenakan letak suatu desa dan

juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimiliki oleh penduduk Desa

Gedompol. Untuk lebih jelasnya mengenai mata pencaharian penduduk D esa

Gedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 1. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian.

No. Mata Pencaharian Jumlah

1. Petani sendiri 514

2. Buruh tani 138

3. Nelayan 0

4. Pengusaha sedang/besar 0

5. Pengusaha kecil 15

6. Buruh bangunan 50

7. Buruh industry 64

8. Pedagang 36

9. Pengangkutan 10

10. Pegawai Negeri 8

11. ABRI 0

12. Pensiun 10

13. Lain-lain 472

Jumlah 1317

Sumber : Kantor Desa Gedompol, Monografi 2011.

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk di

Desa Gedompol Kecamatan Donorojo bermata pencaharian di sektor pertanian

sebagai petani yang mencapai angka 514 orang. Hal tersebut dikarenakan di Desa

ini masih banyak terdapat lahan pertanian yang dimiliki oleh penduduk setempat.

Kemudian di sektor usaha kecil, penduduk Desa Gedompol hanya 15 orang.

Selain sebagai petani, ada juga yang berprofesi sebagai dalang Wayang Beber.

Page 40: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.

Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan dapat memberikan

gambaran tentang keadaan atau perkembangan pendidikan suatu penduduk pada

suatu daerah. Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan

setinggi-tingginya sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing baik di

bidang ekonomi maupun non ekonomi. Dengan pendidikan dapat meningkatkan

harkat, martabat seseorang. Pendidikan dapat dilaksanakan dimana saja seperti di

lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan dalam

bentuk apapun baik secara pendidikan formal maupun non formal. Tingkat

pendidikan di Desa Gedompol dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel.2 Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan.

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Tamat Perguruan Tinggi 14

2. Tamat SLTA 93

3. Tamat SLTP 169

4. Tamat SD 231

5. Tidak tamat SD 149

6. Belum tamat SD 134

7. Tidak sekolah 230

Jumlah 1121

Sumber : Kantor Desa Gedompol, Monografi 2011.

Dari tabel di atas sebagian besar penduduk Desa Gedompol telah

mengenyam pendidikan secara formal dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai

Perguruan Tinggi, tetapi sebagian besar penduduk Desa Gedompol mengenyam

pendidikan hanya sampai lulus Sekolah Dasar (SD) saja yang mencapai 231 orang

sehingga Desa Gedompol termasuk golongan bawah.

c. Kondisi Sosial Budaya Penduduk.

Wayang Beber Pacitan dianggap sebagai benda yang bertuah yang masih

sesekali dipertontonkan di Pacitan. Orang-orang yang mempunyai nadzar, kaul

dan sebagainya datang ke rumah dalang dengan membawa kembang boreh,

Page 41: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

kemenyan dan barang lainnya yang dianggap perlu. Dalang kemudian diminta

untuk membacakan mantra-mantra terhadap sesajen yang dibawa agar keinginan

orang yang mempunyai hajat tersebut terkabul.

Pada generasi muda kenyataannya menunjukkan hanya tinggal sebagian

kecil saja angkatan muda yang menggemari wayang terutama sekali adalah

Wayang Beber. Pada pertunjukan Wayang Beber, hanya beberapa dan nyaris tidak

ada generasi muda yang datang untuk melihat. Kebanyakan mereka hanya

mendengar namanya saja yaitu Wayang Beber. Awal perkembangan berbagai

bentuk hiburan seperti: dangdut, campursari dan film berpengaruh terhadap

perkembangan dari Wayang beber. Bentuk-bentuk hiburan baru di masyarakat,

mampu meminggirkan dan secara pelan-pelan telah membunuh kejayaan Wayang

Beber.

Meskipun semakin ditinggalkan penonton karena berbagai alasan, oleh

sebagian masyarakat Pacitan terutama warga desa Karang Talun, desa Gedompol

masih dipelihara dan dilestarikan sebagai sarana upacara adat yang berkaitan

dengan siklus hidup.

B. Eksistensi Wayang Beber Pacitan

1. Asal-usul Wayang Beber Pacitan

Indonesia memiliki beragam seni pertunjukan diantaranya adalah seni

pertunjukan wayang. Wayang merupakan perwujudan ekspresi kebudayaan yang

bernilai tinggi, baik pada seni pertunjukannya maupun dari sisi filosofi yang

terkandung di dalamnya. Berdasar hal ini, maka pada tanggal 7 November 2003,

UNESCO mengukuhkan wayang Indonesia sebagai warisan budaya. Pengakuan

UNESCO terhadap wayang Indonesia membuktikan bahwa wayang merupakan de

haute culture (high culture) dan merupakan karya monumental bangsa Indonesia

untuk dunia (Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, 2007: 177-178).

Di Jawa khususnya, terdapat beragam jenis wayang antara lain Wayang

Beber, wayang klitik, wayang purwo, wayang golek, wayang suluh, wayang

wahyu, wayang budha dan lain-lain. Wayang mengalami perkembangan yang

pesat sekarang ini pada ragam, bentuk, dan fungsinya. Perkembangannya

Page 42: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

menjadikan optimis semua kalangan bahwa ada harapan terang bagi pelestarian,

perlindungan dan pengembangan wayang Indonesia.

Wayang Beber berbeda dengan wayang-wayang lainnya yang sama-sama

digunakan untuk kepentingan pertunjukan. Perbedaan tersebut diantaranya adalah

pada bentuk wayangnya. Pementasan wayang purwa misalnya, menampilkan

bentuk manusia, raksasa, binatang, tumbuh-tumbuhan, senjata dan la in-la in,

ditampilkan sendiri lengkap dengan tangkai pemegang wayang dan atau tangkai

penggeraknya. Sedangkan pada Wayang Beber menampilkan episode cerita

(pejagongan ) berupa gulungan lembaran gambar dalam pementasannya. Keunikan

inilah yang menjadikan Wayang Beber merupakan perwujudan hasil budaya yang

istimewa dan perlu mendapat perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah.

Konsepsi mengenai kebudayaan penting untuk dipaparkan dalam tulisan

ini sebagai pijakan dalam kita memahami proses dan program pelestarian suatu

entitas kebudayaan. Koentjaraningrat (2002: 186) mendefinisikan wujud

kebudayaan menjadi 3 yaitu:

a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-

nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.

b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tingkah laku

dari manusia dalam masyarakat.

c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Wayang Beber merupakan formulasi dari nilai-nilai, tingkah laku dari

manusia dalam masyarakat serta hasil karya manusia. Ketiganya saling berkait

erat satu dengan yang lainnya. Pikiran, ide, nilai kehidupan, tindakan dan karya

manusia yang dituangkan dalam dan menjadi Wayang Beber merupakan salah

satu bentuk manifestasi peradaban yang perlu mendapat apresiasi dan pelestarian.

Norma hidup terwujud dalam bentuk alam pikir, alam budi, alam karya,

alam tata susila dan beragam alam seni yang meliputinya seperti seni rupa, seni

sastra, seni suara, seni tari, seni pertunjukan, dan lain-la in. Wayang Beber menjadi

satu bagian dari seni pertunjukan. Penelusuran akan keberadaannya, khususnya

dengan menggunakan beragam perspektif keilmuan menjadi semacam kebutuhan

yang tidak dapat ditawar ulang pada saat ini. Pendekatan inilah yang kemudian

Page 43: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

identik dengan pendekatan multi-disipliner dalam memandang sebuah kasus

obyek penelitian yang diteliti (Budiono Herusatoto, 2008: 10).

Asal usul sejarah keberadaan Wayang Beber hingga kini belum diketahui

dengan pasti. Menurut Serat Centini, ketika Jaka Susuruh bertakhta di Majapahit

dengan gelar Raja Bratama membuat gambar wayang mencontoh gambar wayang

dari Kediri atau Jenggala. Namun gambar wayang tersebut tidak digoreskan pada

daun lontar melainkan pada kertas yang digulung menjadi satu. Pengerjaan

wayang tersebut selesai pada tahun 1361 M. Wayang Beber kemudian

berkembang hingga zaman Majapahit akhir. Konon pada saat itu ada putra Prabu

Brawijaya yang sangat pandai menggambar hingga hasil gambarnya terkenal

dengan nama Sungging Prabangkara. Putra Prabu Brawijaya bertugas melengkapi

dan membuat pakaian Wayang Beber yang tertera diatas kertas dengan

menggunakan cat yang beraneka warna dan disesuaikan dengan wujud dan

tingkatannya. Karya ini selesai pada tahun 1378 M (Heru S Sudjarwo, dkk., 2010:

51).

Berdasarkan catatan Ma Huan, Wayang Beber Pacitan diperkirakan dibuat

pada tahun 1614 tahun Jawa atau 1692 Masehi. Ma Huan adalah seorang pelaut

dari Cina yang mengiringi perjalanan Laksamana Ceng Ho dalam perjalanannya

mengelilingi dunia. Usia tersebut dipadukan dengan salah satu sengkala yang ada

pada Wayang Beber yang berbunyi, “Gawe Srabi Jinamah ing Wong”, yang

berarti gawe: 4, Srabi: 1, Jinamah: 6 dan Wong: 1 , kalau dibalik dan disusun

angkanya menjadi 1614. Melihat penafsiran dari sengkala tersebut maka dapat

diambil kesimpulan adanya kesamaan antara catatan Ma Huan dengan apa yang

disampaikan dalam laporan Ma Huan.

G.A.J Hazeu pernah menulis mengenai Wayang Beber yang dipertotonkan

di Yogyakarta. Tertera dalam Notulen deel XI dari Bat.Gen.van Kunstenen

Wetenschappen tahun 1909. Dalam laporannya, dituliskan bahwa Wayang Beber

Pacitan dianggap sebagai benda yang bertuah yang masih sesekali dipertontonkan

di Pacitan. Orang-orang yang mempunyai nadzar, kaul dan sebagainya datang ke

rumah dalang dengan membawa kembang boreh, kemenyan dan barang lainnya

yang dianggap perlu. Dalang kemudian diminta untuk membacakan mantra-

Page 44: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

mantra terhadap sesajen yang dibawa agar keinginan orang yang mempunyai hajat

tersebut terkabul (www.pusukbuhit.com di unduh pada tanggal 11 Desember

2011).

Wayang Beber Pacitan merupakan wayang yang dimiliki dan diwariskan

secara turun temurun dari dalang pertamanya, Naladerma yang berasal dari dusun

Gedompol, Desa Karangtalun, Kecamatan Donorojo, Pacitan. Berdasarkan cerita

tutur yang dihimpun, Naladerma mendapatkan wayang tersebut dari Prabu

Brawijaya yang mengadakan sayembara karena putri raja yang sakit. Dalam

sayembara tersebut disebutkan bahwa siapapun yang dapat menyembuhkan

anaknya yang sakit akan diberikan balasan yang setimpal dari sang Prabu. Karena

kasihan dengan kondisi putri raja, maka Naladerma kemudian datang ke Istana

dan berhasil menyembuhkan putri raja. Atas jasanya tersebut, Naladerma

mendapatkan hadiah berupa seperangkat gulungan Wayang Beber dari prabu

Brawijaya (wawancara dengan Mangun, 16 November 2011).

Berdasarkan wawancara dari narasumber diperoleh data bahwa pada

zaman dahulu ketika Naladerma masih muda, mengabdi kepada Tumenggung

Butoijo di Sembuyan yang termasuk daerah teritorial Mangkunegaran. Suatu hari

Tumenggung dipanggil oleh Raja Brawijaya dari Majapahit dan Naladerma

diajak. Saat itu putri raja sedang sakit dan tidak ada yang bisa menyembuhkan

sehingga Sang Raja melihat putrinya menderita sakit yang tidak kunjung sembuh.

Pada saat Raja Brawijaya sedang termenung di pendapa kerajaan, tiba-tiba Kyai

Tumenggung datang untuk memenuhi panggilan raja. Tumenggung menghadap

diikuti Naladerma yang duduk bersimpuh tidak jauh dari Tumenggung. Selama

Raja berbincang-bincang dengan Tumenggung, tidak diduga raja mau menyapa

Naladerma dan bertanya apakah dapat mengobati putrinya. Naladerma sendiko

dhawuh (melaksanakan) perintah raja (wawancara dengan Mangun, 16 November

2011).

Pada akhirnya putri raja yang sakit dapat disembuhkan Naladerma. Selesai

menyembuhkan putri raja, Tumenggung pulang tetapi Naladerma disuruh tinggal

sementara waktu di Majapahit. Naladerma kemudian dianggap sebagai abdi

kerajaan tersayang oleh raja. Naladerma waktu di Majapahit juga dididik menjadi

Page 45: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dalang Wayang Beber karena menurut raja hadiah tersebut yang pantas untuk

Naladerna karena beberapa alasan yaitu: apabila dihadiahi emas, uang, atau harta

benda sulit dibawa. Emas, uang atau harta benda ada batasnya dan tidak bisa

diturunkan kepada anak cucu. Wayang Beber tidak membutuhkan penjagaan

seperti harta benda. Mendatangkan hasil yang tidak terbatas sampai turun

temurun.

Naladerma yang mendengar baginda sangat bijaksana merasa gembira dan

berterima kasih. Tiba di rumah Naladerma mengadakan pertunjukan wayang

sampai keluar masuk desa sehingga mendapatkan keuntungan. Sejak

meninggalnya Naladerma, Wayang Beber diwariskan kepada putranya yang

sulung, dan seperti itu seterusnya turun-temurun kepada anak laki-laki yang

sulung (wawancara dengan Mangun, 16 November 2011).

Generasi dalang Wayang Beber Pacitan dewasa ini sampai ke generasi

yang ke-13. Generasi dalang tersebut adalah: Naladerma, Nalangsa, Citrawangsa,

Gandayuda, Singanangga, Trunaangsa, Gandalesana, Palesana, Naladerma

(Nunggak Semi), Dipalesana, Guna Karyo, Guna Carito, Sumardi Utomo, Rudhi

Prasetya. Dalang yang generasi kesembilan nunggak semi (diturunkan kepada

cucunya karena tidak mempunyai keturunan laki-laki). Rudhi Prasetya yang

merupakan generasi dalang yang ke-14, dewasa ini masih mengajari generasi yang

kelima belas sebagai dalang Wayang Beber. Dalang generasi yang kelima belas

bernama Tri Hartanto putra dari Mangun yang juga merupakan anak dari

Dipalesana tetapi tidak menjadi dalang Wayang Beber karena sudah menjadi

dalang Wayang Kulit (wawancara dengan Rudhi Prasetya, 16 November 2011).

Prosesi pertunjukan Wayang Beber berbeda dengan pementasan wayang

pada umumnya. Perbedaan tersebut terletak pada cara dan cerita yang dimainkan

dalam Wayang Beber. Pertunjukan Wayang Beber dimulai dengan ritual kecil

menggunakan sarana tradisional seperti kemenyan, bunga setaman dan beberapa

sesaji lainnya yang digunakan sebagai sarana memohon keselamatan dan

kelancaran kepada Tuhan agar pertunjukan yang dilakukan mampu berjalan

dengan lancar. Sesudah itu, prosesi pertunjukan dimulai. Dalang duduk bersimpuh

di depan gulungan-gulungan wayang, kemudian membentangkan gulungan

Page 46: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

wayang secara berurutan dari gulungan pertama hingga gulungan keenam. Sambil

membentangkan gulungan, dalang mulai menceritakan adegan demi adegan

seperti yang tergambar dalam gulungan Wayang Beber yang dibuka.

Alat bantu yang digunakan untuk membentangkan Wayang Beber ini

sendiri adalah lonjoran kayu yang terletak di kanan dan kiri gulungan yang

dinamakan dengan seligi. Seligi yang sudah terbentang tersebut kemudian

dimasukkan dalam lobang yang ada pada ujung kanan dan kiri tempat

penyimpanan gulungan yang disebut dengan ceblokan. Pertunjukan Wayang

Beber dalam kondisi normal membutuhkan waktu sekitar 90 menit. Pengiring

pertunjukan Wayang Beber sangat sederhana yang terdiri dari Gong, Kenong,

Kendang dan Rebab dengan notasi yang masih sederhana. Inilah yang menjadikan

Wayang Beber Pacitan memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan seni

pertunjukan wayang lain yang ada di Indonesia (Djohan Perwiranto, 2007: 2-5).

2. Cerita Wayang Beber

Ditinjau dari struktur pertunjukan Wayang Beber pada umumnya berbeda

dengan Wayang Kulit karena Wayang Kulit memiliki lakon yang berbeda-beda

dan beragam jenisnya sedangkan pada Wayang Beber isinya membeberkan simbol

dari jiwa yang teguh dan mampu menaklukkan hawa nafsu yang menggoda,

sehingga cita-citanya tercapai dengan sempurna. Secara utuh pertunjukan Wayang

Beber juga merupakan cerminan tata nilai kehidupan orang Jawa. Dalam

perjalanan suatu lakon tersirat mengenai nilai-nilai hakikat kehidupan manusia.

Bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan alam

lingkungannya, serta dirinya sendiri.

Pertunjukan Wayang Beber memiliki durasi waktu kurang lebih satu

setengah jam sampai dua jam. Wayang Beber Karangtalun terdiri dari 6 gulungan,

tiap-tiap gulungan berisi empat gambar beserta adegan cerita. Semuanya terdiri

dari 24 gambar, tetapi gambar ke-24 dalang tidak berani membuka karena takut

apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena merupakan pesan dari dalang

sebelumnya.

Page 47: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

a. Gulungan I adegan 1:

Di kerajaan Kediri Raja Klana mengirimkan patihnya yaitu Kebolorodan

untuk melamar Sekartaji. Pangeran Panji Kembang Kuning juga datang mencari

Sekartaji untuk dinikahi. Raja mengatakan kepada kedua pelamar bahwa Sekartaji

telah menghilang dari istana. Barang siapa yang menemukannya, maka berhak

menjadi suaminya.

b. Gulungan I adegan 2:

Di pegunungan Panji menunggang kuda putih diikuti oleh abdi setianya,

Tawang Alun dan Naladerma mencari Sekartaji. Panji dan abdinya bertemu

dengan tiga orang pengikut dari Klana bernama Ganggowarcitra, Wasijaladara

dan Gedrayuda Kurupati.

c. Gulungan I adegan 3:

Di Paluh Amba Sekartaji tiba di Tumenggungan Paluh Amba untuk

bersembunyi serta menerangkan bahwa telah melarikan diri dari istana karena

mengetahui bahwa Raja Klana mau melamar, Sekartaji takut ayahnya

mengabulkan permintaan Klana. Kyai Tumenggung Kala Minsani dan Isterinya

Nyai Cona Coni menerima Sekartaji dan menasehatinya untuk kembali ke keraton

serta menyerah kepada kemauan ayahnya.

d. Gulungan I adegan 4:

Sekartaji tidak mau dan pergi ke pasar besar di Paluh Amba. Panji dan

kedua abdinya juga tiba disana. Tawang Alun memainkan tamborin dan ketika

Sekartaji mendengar suara serta ingin melihat siapa musisi tersebut. Sekartaji

mengetahui Panji, dan dengan cepat memalingkan diri serta bersembunyi di

belakang pohon beringin. Panji mengenali Sekartaji karena Sekartaji tidak cukup

cepat untuk bersembunyi. Panji kembali menuju rumah pamannya yaitu K yai

Demang Kuning setelah tujuannya mencari Sekartaji sudah selesai.

e. Gulungan II adegan 1:

Panji tiba dengan kedua abdinya dan menghadap Kyai Demang Kuning.

Panji menjelaskan kepada pamannya semua yang telah terjadi bahwa Klana telah

melamar Sekartaji dan beristirahat dengan pasukannya di Kedung Rangga. Raja

telah menjanjikannya kepada siapa saja yang menemukan, dan Panji sendiri sudah

Page 48: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

menemukan di Paluh Amba sehingga Sekartaji sekarang menjadi miliknya.

Tawang Alun diperintah Panji untuk pergi ke Kediri serta memberitahu kepada

raja bahwa Sekartaji telah ditemukan. Panji juga memerintahkan Naladerma untuk

memberikan kotak Kendaga Kencana kepada Mbok Mindaka yang punya

hubungan kerabat dengan raja Kediri sebagai mas kawin bagi Sekartaji.

f. Gulungan II adegan 2:

Di Kerajaan Kediri Mbok Mindaka dan teman-temannya sedang sibuk

menenun. Mbok Tegaron saudara perempuan Klana tiba dengan hadiah-hadiah

dari saudaranya yang dimaksudkan sebagai mas kawin bagi Sekartaji. Mbok

Mindaka menolak hadiah dari Klana karena sudah dulu memerintahkan

Naladerma untuk memberikan kotak Kendaga Kencana kepada Mbok Mindaka

yang punya hubungan kerabat dengan raja Kediri sebagai mas kawin bagi

Sekartaji.

g. Gulungan II adegan 3:

Mbok Tegaron marah atas penolakan hadiah-hadiah saudaranya. Mbok

Tegaron beserta penikutnya menyerang Mbok Mindaka dan wanita-wanita Kediri

la innya. Para wanita berkelahi menggunakan alat rumah tangga sebagai senjata

dan perisai. Mbok Tegaron terluka dan melarikan diri ke tempat peristirahatan

Klana di Kedung Rangga.

h. Gulungan II adegan 4:

Pangeran Ganda Ripa selaku putera mahkota juga mencari saudaranya

yaitu Sekartaji. Tawang A lun dalam perjalanannya ke Kediri berhenti di

peristirahatan Ganda Ripa. Tawang Alun memberi tahu kepada pangeran Kediri

dan panglima perang Sedah Rama, bahwa Panji telah menenukan tempat

Sekartaji.

i. Gulungan III adegan 1:

Di Kerajaan Kediri (di tahta kerajaan) Tawang Alun dan Ganda Ripa

menghadap raja. Tawang Alun menyampaikan pesan Panji kepada raja, sehingga

raja menyatakan Panji telah memenangkan dan mendapatkan Sekartaji. Raja

Klana tiba-tiba datang untuk melamar secara pribadi sang puteri. Klana marah

Page 49: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

setelah mengetahui bahwa Panji mendapatkan Sekartaji. Raja takut kepada Klana

dan menyetujui untuk melakukan sayembara perang tanding.

j. Gulungan III adegan 2:

Klana di Kedung Rangga menanyakan kepada patih raksasanya yaitu

Kebolorodan apakah berani melawan abdi Panji yaitu Tawang Alun. Kebolorodan

menyakinkan kepada raja bahwa berani diadu perang, dan Klana mengangkatnya

sebagai wakilnya dalam pertempuran.

k. Gulungan III adegan 3:

Naladerma kembali dari penyerahan hadiah Panji kepada Mbok Mindaka

ke tempat tinggal Kyai Demang Kuning serta melapor bahwa hadiah-hadiah

diterima. Panji mengatakan kepada abdinya bahwa mereka harus kembali ke

Kediri karena Tawang Alun telah ditantang berperang oleh Klana.

l. Gulungan III adegan 4:

Terjadi perang tanding di alun-alun antara Tawang Alun dan Kebolorodan.

Raja Kediri dan Klana menjadi penonton. Tawang Alun terluka dan terpaksa

menghentikan pertempuran. Tawang Alun mengakui kekalahannya.

m. Gulungan IV adegan 1:

Nyai Conacani dan Sekar Taji terheran-heran ketika Naladerma tiba di

Paluh Amba sambil membawa kawanannya yang terluka, Tawang Alun.

Naladerma meninggalkan Tawang Alun di Paluh Amba untuk memulihkan diri

serta kembali ke tuannya yaitu Panji yang menetapkan untuk menghadapi

jatuhnya Tawang Alun sendiri.

n. Gulungan IV adegan 2:

Terjadilah pergulatan antara Panji dan Kebolorodan. Kebolorodan dapat

dibunuh oleh Panji. Raja dan Klana serta para pengikut mereka menyaksikan

pertarungan tersebut.

o. Gulungan IV adegan 3:

Setelah pergulatan dengan Kebolorodan, Panji kembali ke rumah pamanya

Kyai Demang Kuning serta sekarang duduk dengan paman serta abdinya

Naladerma. Ganda Ripa, putera mahkota Kediri tiba serta memerintahkan kepada

Panji atas nama raja untuk menyiapakan diri membunuh Raja Klana.

Page 50: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

p. Gulungan IV adegan 4:

Tawang Alun masih dirawat sampai benar-benar sembuh dari lukannya.

Kyai Kalamisani, Nyai Cocacani, Puteri Sekar Taji berkumpul di Paluh Amba.

Saudara Sekar Taji yaitu Putera Mahkota Ganda Ripa tiba dengan pesan dari

ayahnya sang raja bahwa Sekartaji harus kembali ke kerataon segera, dan Tawang

Alun harus menyiapkan diri untuk berperang. Raja telah mengirim Tawang Alun

sebuah senjata khusus bernama Kaprabon sebagai tanda kepuasaanya atas

keberanian abdinya.

q. Gulungan V adegan 1:

Raja Klana menceritakan kepada adiknya Mbok Tegaron untuk melakukan

tipu muslihat mendekati Sekartaji. Klana merencanakan menyamar diri sebagai

Ganda Ripa dan akan masuk ke dalam ruang pribadi Sekartaji di dalam istana.

Jika Sekartaji memandangnya, maka keinginannya akan terpenuhi dan jika

sebaliknya, maka merupakan tanda bahwa Sekartaji tidak berkenen untuk bertemu

Klana.

r. Gulungan V adegan 2:

Klana yang menggenakan busana sebagai Ganda Ripa mendekati Sekar

Taji yang sedang duduk. Sekartaji mengenalnya, kemudian mencabut kerisnya

dan mengancam untuk bunuh diri, serta memalingkan kepalanya. Ganda Ripa

mengetahui dan Klana mengundurkan diri dengan rasa malu dan marah.

s. Gulungan V adegan 3:

Pasukan Klana dan Kediri terlibat dalam pertempuran seru. Terjadi

pembunuhan besar-besaran terhadap prajurit Klana dan Klana sendiri terbunuh

oleh Tawang Alun dengan senjata pemberian Ganda Ripa.

t. Gulungan V adegan 4:

Ganda Ripa, Tawang Alun dan Naladerma masuk ke dalam tempat para

wanita serta menangkap para wanita sebagai barang rampasan ke Kediri.

u. Gulungan VI adegan 1:

Ganda Ripa yang diikuti o leh Tawang Alun dan Naladerma, membawa

para wanita rampasan kepada Panji.

Page 51: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

v. Gulungan VI adegan 2:

Panji mengawal para wanita ke hadapan Raja. Raja memerintahkan

persiapan-persiapan bagi pernikahan Pangeran Panji dengan Puteri Sekar Taji

disempurnakan.

w. Gulungan VI adegan 3:

Pangeran Panji Kembang Kuning dinikahkan dengan Puteri Sekar Taji.

Pangeran Panji dan Sekar Taji duudk di atas tikar saling berhadapan, dihadiri oleh

para kerabat serta abdi dan dihibur oleh seorang penari (wawancara dengan Rudhi

Prasetya, 16 November 2011).

3. Perkembangan Wayang Beber

Wayang Beber merupakan wayang yang dimiliki dan diwariskan secara

turun temurun sampai sekarang, dan telah menjadi kesenian yang patut

dibanggakan masyarakat Pacitan dan masyarakat Nasional. Berdasarkan

penelitian yang sudah dilakukan, wayang yang berada di Kabupaten Pacitan

sudah jarang ditemui pertunjukan Wayang Beber. Wayang Beber pada masa

dalang pertama yaitu Ki Naladermo, menjadi sebuah pusaka suci dikarenakan

wayang tersebut dipercaya merupakan hadiah dari Raja Brawijaya atas jasa Ki

Naladermo menyembuhkan putri sang raja yang sakit keras.

Pada masa tersebut adalah masa yang merupakan masa perkembangan

yang pesat pada Wayang Beber. Pertunjukan tersebut kebanyakan hanya berada

pada daerah sekitarnya saja. Keadaan tersebut berlanjut sampai dengan dalang ke-

12. Pada dalang yang ke-12 yaitu Guna Carito Wayang Beber mengalami

kemunduran dan nyaris terlupakan karena tidak mampu bersaing dengan hiburan

la in yang lebih canggih. Setelah jarang orang yang melihat pertunjukan, maka

pertunjukan Wayang Beber dilakukan sekali setahun, pada hari Jumat atau Senin

di bulan Longkang (nama bulan tahun Saka). Dalang dan ahli waris melakukan

karena Wayang Beber harus dipertunjukkan minimal sekali setahun dan

merupakan pesan dari dalang sebelumnya yang harus dilaksanakan.

Wayang Beber terdiri dari 6 gulungan, kotak penyimpanan Wayang Beber

terbuat dari kayu Suren, keadaan wayang maupun pola catnya tergolong masih

Page 52: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

baik karena masih utuh. Penyimpanan Wayang Beber pada saat dalang ketigabelas

yaitu Sumardi Utomo masih hidup selalu bergiliran dan berpindah-pindah atau

tidak menetap. Adapun penyimpanan Wayang Beber Karangtalun adalah sebagai

berikut:

1. Bulan Sura di kediaman Bapak Sumardi Utomo di Karangtalun.

2. Bulan Sapar di rumah Waginah Karangtalun.

3. Bulan Mulud di tempat Desa Tlagasaru Jawa Tengah.

4. Bulan Bakda Mulud di rumah Sokimin Gedompol.

5. Bulan Jumadil awal di rumah Timan Klepu.

6. Bulan Jumadil akhir di rumah Marjo Klepu.

7. Bulan Rejeb disimpan di rumah Sigit Widoro.

8. Bulan Ruwah disimpan di rumah Sogiman Klepu.

9. Bulan Pasa dan Syawal di simpan dirumah Surahmin Klepu.

10. Bulan bulan Dulkangidah di simpan dirumah Tukinem Karangtalun.

11. Bulan Besar disimpan di rumah Poro, Jawa Tengah.

Dalang Wayang Beber Pacitan generasi ke-13 yaitu Ki Mardi Guno Carito

sejak 12 juli 2010 meninggal dunia pada umur 68 tahun dan tidak adanya

generasi penerus dari keturunannya. Setelah meninggalnya Sumardi Utomo,

Wayang Beber berpindah di rumah Mangun yang juga merupakan keturunan dari

pewaris Wayang Beber. Perpindahan tempat Wayang Beber tetap dalam lingkup

keluarga karena Wayang Beber bisa dikatakan sebagai warisan keluarga. Setelah

wayang berada di rumah Mangun tempat penyimpanannya tidak berpindah

tempat kembali (wawancara dengan Mangun, 16 November 2011)

Pertunjukan Wayang Beber sangat dikeramatkan, tidak sekedar

kesenangan atau hiburan tetapi untuk Nadzar atau Kaul (memenuhi janji yang

diucapkan), dan untuk Ngruwat (peresmian sebuah bangunan agar membawa

berkah dan tidak diganggu oleh roh-roh jahat). Nadzar yang dimaksud adalah

apabila sepasang suami isteri sulit punya anak dan berjanji apabila isterinya hamil

akan mendatangkan Wayang Beber (wawancara dengan Sukamto, 16 November

2011).

Page 53: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Wayang Beber selain dipertunjukkan, juga harus dirawat. Tata cara

perawatannya adalah:

1. Pelaksanaan perbaikan pada saat Bulan Sura.

2. Perbaikan hanya dilakukan dengan tehnik menambal dari belakang

bagian yang rusak.

3. Saat melakukan perbaikan dalang ekstra hati-hati, jangan sampai

menyentuh gambar karena pantangan dan siapapun dilarang ikut

campur walaupun keluarga sendiri.

4. Kotak tempat wayang tidak boleh dilangkahi.

5. Membuka kotak didahului dengan ritual (wawancara dengan Rudhi

Prasetya, 16 November 2011).

4. Apresiasi Masyarakat Tentang Wayang Beber

Wayang Beber yang berada di Desa Gedompol, Kecamatan Donorojo,

Kabupaten Pacitan sangat dicintai dan dihormati oleh penduduk sekitar, akan

tetepi penduduk yang bertempat tinggal agak jauh ternyata tidak mengenalnya.

Pada zaman dahulu khususnya Dusun Karangtalun, Wayang Beber bukan sekadar

kesenian biasa. Tetapi menganggap Wayang Beber suatu pertunjukan sakral dan

senantiasa dikaitkan dengan upacara adat. Wayang Beber asli yang dimiliki

keturunan Ki Naladermo menjadi sebuah pusaka suci dikarenakan wayang

tersebut dipercaya merupakan hadiah dari Raja Brawijaya atas jasa Ki Naladermo

menyembuhkan putri sang raja yang sakit keras.

Dewasa ini Wayang Beber sebagai warisan budaya adiluhung, mulai

tergerus dan terabaikan oleh pengaruh unsur-unsur budaya asing. Media hiburan

yang modern yang lebih mendapat perhatian dimasyarakat mampu meminggirkan

dan secara pelan-pelan telah membunuh kelangsungan hidup seni pertujukan

Wayang Beber. Pertunjukan wayang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa

bagi media pendidikan, khususnya berkaitan dengan pengembangan karakter anak

didik. Sebab pertunjukan wayang telah syarat dengan masalah humaniora

seperti nilai etika (moral), devosional (peribadatan), estetika (keindahan seni),

dan hiburan. Keempat unsur itu hendaknya ada dalam pertunjukkan wayang,

Page 54: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

seyogyanya disajikan secara seimbang, sehingga dapat menarik perhatian dan

tidak membosankan penontonnya (bataviase.co.id di unduh pada tanggal 26

desember 2011).

Nilai moral dan devosional, lebih banyak terjalin pada struktur cerita

pertunjukkan, sedang es tet ika dapat ditangkap secara langsung melalui

indera kita, berupa garapan medium suara, gerak, bahasa, bentuk, warna dan

garis. Siaran wayang yang penuh dengan inovatif dalam penyajiannya, itu semua

merupakan upaya memberikan sentuhan-sentuhan emosional kepada khalayak

luas. pertunjukan diupayakan tidak hanya memiliki unsur hiburan saja, tetapi

diupayakan menggarap masalah etika, devosional, dan est etika secara

se imb ang u ntuk menjamin kelangsungan pertunjukan.

C. Filosofis Wayang Beber

Pembicaraan tentang wayang sering selalu dikaitkan dengan mitos, mistik

magi dan ritus (upacara sesaji dan lain sebagainya). Wayang itu sudah mulai

menyatakan fungsi yang lain. Wayang beralih dari fungsi mitosnya menuju ke

fungsi filsafat. Lambang-lambang yang telah diterangkan di atas berfungsi sebagai

lambang dari fenomena, yang kemudian diselami secara mendalam, agar

ditemukan nilainya yang hakiki dan apa yang seharusnya. Sekarang wayang

merupakan simbol dari hidup maupun kehidupan itu sendiri. Bahkan wayang

dapat dikatakan merupakan sebuah ensiklopedia tentang hidup, yang dapat

diungkapkan secara ontologis-metafisis. Sekarang sudah menjadi suatu kenyataan,

bahwa wayang telah mampu ikut membantu menjelaskan fenomena-fenomena

hidup modern dengan metode atau secara fenomenalogis menurut Sri Mulyono

dalam Wiwien Widyowati R (2009: 211).

Pertunjukan Wayang Beber secara samar-samar mengungkapkan filsafat

Jawa yang menyatakan pentingnya memahami jalannya hukum alam. Filsafat itu

secara tersirat maupun tersurat disampaikan dalam bentuk wejangan dalang.

Konsep-konsep yang diejawantahkan dalam perilaku tokoh wayang, secara tidak

sengaja diresapi dan dijadikan pedoman dalam menjalankan hidup oleh sebagian

orang Jawa. Kebudayaan Jawa terungkap lewat pertunjukan wayang

Page 55: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

menggambarkan tindakan manusia yang jahat dan yang luhur, beserta

konsekuensinya masing-masing, agar manusia dapat mencapai keseimbangan

yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan alam adikodrati, hubungan

manusia dengan masyarakat, serta hubungan manusia dengan alam sehingga

manusia mampu mencegah kehancuran.

Unsur budaya Jawa yang tersirat dalam Wayang Beber yang menceritakan

Panji Kembang Kuning dengan Dewi Sekar Taji secara simbolik dapat ditangkap

maknanya. Makna tersebut mengandung dua dimensi bagi manusia di dalam

hubungan vertikal menunjukkan adanya pengakuan manusia Jawa bahwa hidup

ada yang mengatur dan menentukan, yakni Tuhan Yang Maha Tinggi. Sikap

manusia dalam hubungan horisonta l berupa hubungan sosial dan alam untuk

mencapai keseimbangan. Dengan demikian unsur-unsur budaya Jawa yang

termuat dalam Wayang Beber tersebut dapat diimplementasikan untuk sumber

daya manusia, serta mengajarkan kebijaksanaan serta melengkapi bagian-bagian

kitab suci dari agama menuju terciptanya manusia yang utuh baik lahir maupun

batin.

Menurut pendapat Susilo (2000: 74) wayang secara tradisional adalah

intisari kebudayaan masyarakat Jawa yang merupakan warisan turun-tumurun,

dan secara konvensional telah diakui bahwa ceritera dan karakter tokoh-tokoh

wayang itu merupakan cerminan inti dan tujuan hidup manusia.

Penggambarannya sedemikian halus, penuh dengan simbol-simbol sehingga tidak

setiap orang dapat menangkap pesan atau nilai-nilai yang ada di dalamnya.

Kehalusan wayang merupakan kehalusan yang sarat dengan misteri. Hanya orang-

orang yang telah mencapai tingkatan batin tertentu yang mampu menangkap inti

sari dari pertunjukan wayang.

Wayang pada hakikatnya adalah simbol dari kehidupan manusia yang

bersifat kerohanian. Sebagai kesenian klasik tradisional, wayang mengandung

suatu ajaran yang bersinggungan dengan hakikat manusia secara mendasar. Di

antaranya ialah ajaran moral yang mencakup moral pribadi, moral sosial, dan

moral raligius (Nugroho, 2005: 11). Pertunjukan wayang menyuguhkan secara

luas mengenai hakikat kehidupan manusia dan segala permasalahan di sekitarnya,

Page 56: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

rahasia hidup beserta kehidupan manusia. Melalui pertunjukan wayang manusia

diharapkan dapat merenungi hidup dan kehidupan ini utamanya mengenai

kehidupan pribadi yang berhubungan dengan sangkan paraning dumadi dan apa

yang dapat dilakukan dalam menghadapi kehidupan di dunia yang tidak lama ini.

Dewasa ini apabila terdengar pembicaraan tentang karya-karya budaya

tradisional, pada umumnya orang mempunyai persepsi ke belakang. Tradisi selalu

diidentikkan dengan yang kuno dan ketinggalan zaman. Akibatnya, banyak tulisan

tentang kajian produk budaya masa lampau bernilai tinggi yang muncul di jaman

ini kurang diminati oleh generasi sekarang. Untuk itu perlu ditekankan kembali

pada penggalian nilai-nilai dalam cerita Wayang Beber yang dipandang masih

relevan bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun masa yang akan datang.

Nilai-nilai itu dikaji dengan kaidah-kaidah ilmu filsafat, d iadaptasikan dengan

paradigma baru dalam perkembangan dunia ilmu filsafat sekarang.

Wayang Beber perlu dikaji, karena banyak menyampaikan pesan-pesan

berupa nilai-nilai hakikat hidup, pandangan hidup, dan budi pekerti. Hal-hal

tersebut terselubung dalam simbol-simbol yang sangat rumit dan lembut. Untuk

mengungkap berbagai tabir simbolik dalam lakon wayang itu diperlukan

perenungan secara mendalam dan serius. Sudibjo dan Wirasmi (1980: 5) dalam

pengantar terjemahan Serat Panji Dadap mengatakan bahwa, Karya sastra lama

akan dapat memberikan khasanah ilmu pengetahuan yang beraneka macam

ragamnya. Penggalian karya sastra lama yang tersebar di daerah-daerah ini akan

menghasilkan ciri-ciri khas kebudayaan daerah, yang meliputi pula pandangan

hidup serta landasan falsafah mulia dan tinggi nilainya. Modal semacam itu, yang

tersimpan dalam karya-karya sastra daerah, akhirnya akan dapat menunjang

kekayaan sastra Indonesia pada umumnya (wayangprabu.com di unduh tanggal 11

Desember 2011).

Salah satu disiplin ilmu yang dapat digunakan untuk mengkaji masalah-

masalah dalam lakon wayang adalah ilmu filsafat. Melalui cerita Wayang Beber

banyak mengandung nilai-nilai filsafati, sehingga nilai-nilai itu mudah dicerna

dan dipahami oleh generasi masa kini dan masa mendatang. Kajian melalui ilmu

filsafat merupakan pencarian hakikat kebenaran mendasar. Pertunjukan Wayang

Page 57: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Beber merupakan eksplorasi dari nilai-nilai kehidupan yang berhubungan dengan

keberadaan manusia. Nilai-nilai itu disampaikan melalui pembeberan peristiwa-

peristiwa yang berupa simbol-simbol dalam bentuk pertunjukan. Seperti halnya

dapat dilihat pada struktur lakon, struktur adegan, dan penokohan. Ungkapan

simbol-simbol dalam pertunjukan Wayang Beber mengandung pesan-pesan

pengetahuan ataupun ajaran-ajaran kehidupan. Hal ini terungkap dalam ucapan

wacana tokoh melalui dalang, baik berupa narasi maupun dialog tokoh dan

wejangan-wejangan.

Lakon Wayang Beber juga mengandung banyak simbol-simbol yang dapat

dimaknai secara kosmologis, karena dalam pertunjukan wayang dalam lakon-

lakon tertentu selalu disampaikan ajaran-ajaran yang mengarah pada pemahaman

kehidupan manusia sebagai bagian dari dunia semesta, sehingga sebagai makhluk

ciptaan Tuhan, manusia harus dapat menyesuaikan keberadaannya terhadap

ketertiban dan susunan kehidupan dunia semesta. Dengan demikian manusia akan

mengalami hidup yang selaras, serasi, dan seimbang. Cerita Panji yang diadopsi

dalam Wayang Beber memiliki satu tipe atau model yaitu tipe lakon penyamaran

dan pencarian perjalanan Panji Kembang Kuning dalam rangka mencari Dewi

Sekartaji.

Secara utuh pertunjukan Wayang Beber juga merupakan cerminan tata

nilai kehidupan orang Jawa. Dalam perjalanan suatu lakon tersirat mengenai nilai-

nilai hakikat kehidupan manusia. Yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, dengan

sesama, dan alam lingkungannya, serta dirinya sendiri. Wayang Beber

menyampaikan ajaran moral kepemimpinan. Pengembaraan Panji mencari Dewi

Sekartaji bukan semata-mata karena asmara, tetapi ini merupakan simbol suatu

idealisme seorang pemimpin. Putri Sekartaji dapat diibaratkan sebagai simbol

puncak kebahagiaan sejati, seorang pemimpin dalam menggapai kebahagiaan

sejati hendaknya mengenali segala sesuatu yang ada di sekitarnya, yaitu

mengenali semua sifat alam lingkungannya, sebagaimana lakon Wahyu

Makutharama dalam pertunjukan Wayang Purwa yang lazim disebut Hasthabrata.

Hastha berarti delapan, Brata adalah laku atau tindakan. Hasthabrata dapat

diartikan delapan tindakan yang harus dilaksanakan oleh seorang pemimpin atau

Page 58: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

raja. Inti dari Hasthabrata adalah delapan ajaran moral kepemimpinan. Dalam

Lakon Wahyu Makuthrama, tokoh yang mendapatkan ajaran Hasthabrata adalah

Arjuna, yang disampaikan oleh Begawan Kesawasidhi sebagai wujud lain dari

Krisna. Arjuna dan Krisna adalah reinkarnasi dari Wisnu. Demikian halnya Panji

Kembang Kuning.

Perjalanan Panji Kembang Kuning mencari Sekartaji tidak semata-mata

dapat diartikan secara harafiah. Kata perjalanan dan mencari merupakan simbol

jiwa rohani dan karakter manusia. Jadi pengertian perjalanan adalah laku atau

tindakan rohani menuju tingkat spiritual terdalam. Sedangkan mencari yaitu upaya

menemukan ”Sang Sejati”, yang tidak berwujud wadag melainkan bersifat rohani.

Orang bersamadi mencari pencerahan atau kepuasan spiritual ataupun petunjuk

ghaib, badannya tidak bergerak dan tidak beranjak dari tempat di mana ia berada

tetapi yang bergerak hanyalah jiwanya. Diibaratkan Panji yang melampaui

berbagai pengalaman mencari Dewi Sekartaji.

Panji harus berhadapan dengan berbagai rintangan yang menghalanginya

sebelum menemukan Dewi Sekartaji. Ini merupakan simbol dari kemungkaran

hawa nafsu. Oleh karena Panji telah memiliki keteguhan hati dan kesentosaan

iman, maka penghalang itu dapat dimusnahkan. Jadi dalam hal ini Panji

merupakan simbol dari jiwa yang teguh dan mampu menaklukkan hawa nafsu

yang menggoda, sehingga cita-citanya tercapai dengan sempurna (wawancara

dengan Rudhi Prasetya, 16 November 2011).

Membahas cerita pada Wayang Beber yang hanya memiliki satu lakon

yaitu Panji adalah berbicara tentang nilai. Nilai adalah sesuatu yang dianggap

benar dan perlu dihargai. Nilai mempunyai maksud mengartikan secara umum

segala yang menjadi objek penghargaan atau sebagai sesuatu yang pada dirinya

layak dihormati atau dikagumi (Muji Sutrisno, 1993: 84). Nilai filsafati dalam

wayang adalah pesan-pesan filosofis yang dipandang perlu dan layak dihargai

serta ditauladani oleh manusia, yang terdapat di dalam ceritera wayang.

Wayang Beber menyampaikan ajaran moral kepemimpinan.

Pengembaraan Panji mencari Dewi Sekartaji bukanlah semata-mata karena

asmara, tetapi ini merupakan simbol suatu idealisme seorang pemimpin. Putri

Page 59: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Sekartaji dapat diibaratkan sebagai simbol puncak kebahagiaan sejati, seorang

pemimpin dalam menggapai kebahagiaan sejati hendaknya mengenali segala

sesuatu yang ada di sekitarnya, yaitu mengenali semua sifat alam lingkungannya

Panji Kembang Kuning digambarkan sebagai simbol kepemimpinan Jawa

karena perjalanan dalam mencari Dewi Sekartaji menyamar sebagai kawula cilik

dan hidup menyatu dengan orang-orang desa yang merupakan simbol pemahaman

manusia terhadap alam semesta. Dengan memahami sifat-sifat alam semesta

berarti manusia menyadari pula akan kekuasaan Tuhan Maha Pencipta.

Sebagaimana yang diajarkan oleh Begawan Kesewasidi kepada Arjuna dalam

lakon Wahyu Makutharama, bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang baik

harus menjalankan delapan watak alam yang disebut Hasthabrata. Adapun

delapan watak alam dimaksud adalah sebagai berikut.

a. Watak Surya artinya matahari yaitu seorang pemimpin harus berguna

laksana matahari. Matahari di pagi hari selalu terbit dari timur dan sore

hari tenggelam di barat, itu sebagai lambang sifat setia dan selalu menepati

janji. Dengan sinar matahari, segala yang ada di muka bumi dapat hidup

dan berkembang sesuai kodratnya masing-masing. Sebagai seorang

pemimpin harus setia pada janjinya, mampu memberi kekuatan dan

semangat hidup bagi rakyatnya.

b. Watak Candra artinya bulan. Cahaya bulan menerangi di waktu malam

hari, berkesan sejuk indah dan damai. Seorang pemimpin harus

menunjukkan sikap yang menarik dan menyenangkan, serta mampu

menerangi hati rakyatnya yang sedang mengalami kesusahan laksana

bulan purnama.

c. Watak Kartika artinya bintang. Bintang di langit pada malam hari nampak

indah bagaikan hiasan permata dan selalu tetap pada tempatnya. Bintang

juga berguna sebagai petunjuk arah bagi para nelayan. Seorang pemimpin

harus berfungsi laksana bintang yaitu bersikap tenang, dapat menjadi

tauladan, dan menjadi kiblat atau pedoman bagi rakyatnya.

d. Watak Himanda artinya awan. Awan di angkasa kelihatan seram dan

menakutkan, tetapi apabila sudah menjadi hujan sangat bermanfaat bagi

Page 60: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

kehidupan di bumi. Seorang pemimpin harus berguna laksana awan, yakni

berwibawa, dan bermanfaat bagi kehidupan rakyatnya.

e. Watak Kisma artinya bumi. Bumi setiap hari diinjak oleh manusia,

dicangkul dan sebagainya. Akan tetapi bumi tidak pernah menyesal, tidak

pernah mengeluh, bahkan barang siapa menjatuhkan benih di bumi pasti

akan tumbuh dan berbuah berlipat ganda. Setiap pemimpin harus bersifat

laksana bumi, yakni berbudi sentosa dan jujur, tidak suka hanya menerima

pemberian, bahkan selalu memberi anugerah kepada siapa saja yang

berjasa terhadap bangsa dan negara.

f. Watak Dahana artinya api. Api memiliki sifat tegak menyulut ke atas.

Barang siapa menghalangi api tentu akan terbakar. Api sebagai lambang

ketegasan dan keadilan. Setiap pemimpin harus bersikap laksana api, yakni

tegas dan berani memberantas semua rintangan secara adil tanpa pandang

bulu.

g. Watak Samodra artinya air. Samudra luas tanpa batas dan menampung

segala muara air. Setiap pemimpin harus bersifat laksana samodra atau air,

yaitu lapang dada, adil, sanggup menghadapi berbagai permasalahan, dan

tidak membeda-bedakan cara merangkul rakyatnya.

h. Watak Samirana artinya angin. Tiada tempat yang tidak terkena angin, di

gunung ada angin, di lembah dan dasar samoudra pasti ada angin. Setiap

pemimpin harus bertindak laksana angin, yaitu melakukan tindakan teliti

dan mencermati segala lapisan, jika rakyat yang ada di lapisan atas

didekati, rakyat di lapisan bawah juga harus didekati, sehingga tidak akan

menimbulkan kecemburuan sosial.

Melihat sekilas paparan di atas dapat disimpulkan bahwa, semua isi dari

ajaran delapan watak alam semesta itu merupakan ajaran moral kepemimpinan

yang masih memiliki relevansi tinggi bagi kehidupan aktual di zaman sekarang

dan di masa mendatang. Hal-hal yang berhubungan dengan nilai kebenaran,

kejujuran, dan keadilan dapat didekati dengan filsafat moral. Panji Kembang

Kuning sebagai seorang raja sela lu berbaur dengan rakyatnya, ia melalui cara

menyamar dan menyelinap ke desa-desa. Pengertian kepemimpinan dalam ajaran

Page 61: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

tersebut bukan hanya semata-mata suatu tuntunan bagi seorang raja memimpim

rakyatnya, akan tetapi juga pemahaman bagi manusia pada umumnya terhadap

kodratnya, sehingga mampu memimpin dirinya sendiri (www.unsoed.ac.id

diunduh pada tanggal 25 November 2011).

D. Pelestarian Wayang Beber

Wayang Beber merupakan kebudayaan Kabupaten Pacitan yang dalam

perkembangannya mulai menjadi barang langka dan terancam punah. Penyebab

kepunahan tersebut karena pertunjukan Wayang Beber masih monoton. Ceritanya

hanya menceritakan pencarian Panji Kembang Kuning yang mencar Dewi

Sekartaji. Selain cerita, suasana musiknya juga tidak dinamis, mula i adegan

pembuka hingga berakhirnya cerita ritme maupun iramanya yang nyaris sama.

Berbeda dengan wayang kulit, instrumen kendang sebagai pemegang kendali

dinamika musikal, sedangkan pada Wayang Beber yang menjadi panutan adalah

rebab (wawancara dengan Rudi Prasetyo tanggal 22 November 2011).

1. Upaya Masyarakat Dalam Pelestarian Wayang Beber

Usaha pertama untuk melestarikan Wayang Beber terjadi pada

Mangkunegara VII, Raja Pura Mangkunegaran Solo. Beliau memerintahkan R.

Lurah Atmosupomo untuk menyalin Wayang Beber Pacitan. Tujuannya adalah

agar Wayang Beber tetap lestari. Selanjutnya, K.R.M.T. Adipati Sosroningrat,

pendiri museum Radyapustaka Solo juga pernah memerintahkan Widosupomo,

ayah dari Atmosupomo untuk menyalin Wayang Beber. Beberapa lembar

gulungan adalah milik museum, namun sebagian yang lain ikut terbakar pada

pameran di Paris (Sri Handojokusumo dalam Majalah Relung Pustaka, 1970: 34).

Dalang untuk Wayang Beber tidak boleh sembarang dilakonkan setiap

orang. Sepeninggalan dalang yang sudah mencapai generasi ke-13 yakni Ki Mardi

Guno Carito Wayang Beber diajarkan kepada Rudhi Prasetya dengan tujuan

menjaga dari kepunahan dengan catatan setelah cucunya besar Wayang Beber

harus diserahkan kembali. Rudhi Prasetya adalah dalang yang keempat belas

sekaligus sebagai dalang Tiban/Kewahyon (dalang sementara yang dipercaya

Page 62: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

dalang sebelumnya untuk mewariskan kepada cucunya dikarenakan tidak

mempunyai anak laki-laki sekaligus cucunya masih kecil). Selain dengan Dalang

Tiban/Kewahyon, Wayang Beber setiap bulan Jawa selalu dipentaskan di rumah

Mangun karena merupakan pesan dari dalang sebelumnya.

Tahun 1988 sudah nampak dengan jelas adanya pengembangan Wayang

Beber ke arah seni lukis. Adapun pengembangan yang dilakukan antara lain

dalam penggunaan bahan, alat, teknik, dan proses penciptaan karya, tema karya,

unsur-unsur visual dan prinsip-prinsip penyusunannya.

Bahan dan alat yang digunakan untuk melukis adalah bahan dan alat

buatan pabrik. Untuk menciptakan karya seni lukis Wayang Beber di atas kaca,

bahan dan alat yang digunakan antara lain kaca, cat kayu, kuas, bensin, minyak

tanah, rapido dan tintanya. Untuk menciptakan karya seni lukis Wayang Beber di

atas kain, bahan dan alat yang digunakan antara lain kain katun, lem kayu, acrylic,

kuas, rapido dan tintanya. Teknik dan proses penciptaan karya seni lukis Wayang

Beber, baik yang di atas kaca maupun di atas kain tidak terikat lagi oleh teknik

dan proses penciptaan sebagaimana dilakukan dalam pembuatan Wayang Beber

(cahisisolo.com di unduh pada tanggal 24 Desember 2011).

2. Upaya Pemerintah Dalam Pelestarian Wayang Beber

Dewasa ini pemunculan Wayang Beber lewat seni pertunjukan sudah

jarang dijumpai dan sudah hampir mati. Dari fakta historis, Wayang Beber yang

asli sangat terbatas jumlahnya dan bahkan mendekati kondisi yang rapuh.

Masyarakat pada khususnya jarang menyaksikan pertunjukan ini, dan nyaris

hampir tidak mengenal perwujudan aslinya. Wayang Beber yang dijumpai adalah

fragmen Wayang Beber yang berupa lukisan yang dibuat oleh para perajin dan

biasanya terdapat di art shop, bukan lagi merupakan bagian dari pertunjukannya.

Dalam penelitian Hibah Bersaing IX/I Tahun 2001 - 2002, telah dihasilkan bentuk

Komik serta Cergam Wayang Beber (lppm.uns.ac.id di unduh pada tanggal 26

desember 2011).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, Jawa Timur (Jatim) berencana

mengupayakan seni Wayang Beber untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual

Page 63: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

(HAKI). Tetapi upaya tersebut perlu waktu karena ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi. Salah satunya masuk dikurikulum pendidikan. Kepala Dinas

Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disbudparpora) M Fathoni

mengungkapkan, untuk melengkapi persyaratan yang dibutuhkan Disbudparpora

akan meminta bimbingan sekaligus saran dari pihak rektorat Institut Seni

Indonesia (ISI) Surakarta, Jawa Tengah (Jateng). Sebab, untuk mendapatkan

HAKI tidak mudah. Ada berbagai tahapan dan syarat yang harus dipenuhi.

Diantaranya menyiapkan deskripsi dari karya yang akan didaftarkan sebagai

warisan budaya. Dewasa ini pemerintah tengah berupaya mengembangkan seni

wayang yang mulai langka ini. Yakni dengan memperkenalkannya pada generasi

muda. Khususnya para siswa tingkat SLTA. Selain melalui pementasan,

pengenalan dilakukan dengan mengasah kemampuan melalui melukis di kanvas

atau kaca (wawancara dengan M Fathoni 28 Desember 2011).

Upaya mengembangkan modal dan infrastruktur budaya Wayang Beber,

terdapat paling tidak empat fokus strategi yang dapat dijalankan oleh pemerintah

daerah Kabupaten Pacitan. Pertama, adalah strategi yang berdasarkan pada

penelitian dan pengembangan Wayang Beber Pacitan. Hingga saat ini diakui

bahwa penggalian data Wayang Beber melalui riset yang ada dirasakan sangat

kurang. Pengetahuan yang ada sekarang masih bersumber pada cerita tutur yang

berkembang di kalangan dalang maupun masyarakat yang tentu saja akan

mengalami distorsi d i ujung kisahnya. Diperlukan penelitian dan pengembangan

Wayang Beber yang komprehensif dengan mencakup bidang keilmuan: Ilmu

Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Arkeologi, Filsafat, Sastra , Simbolisme, Seni

rupa

Untuk meletarikan dan mengembangkan Wayang Beber diperlukan

kerjasama erat antara pemerintah daerah misalnya dengan lembaga pendidikan

seperti lembaga penelitian baik pemerintah maupun swasta, universitas, LSM dan

perseorangan yang berminat dalam rangka melakukan tinjuan dan kajian yang

ilm iah. Kedua, adalah strategi yang berorientasi kepada pengembangan Sumber

Daya Manusia khususnya adalah para dalang Wayang Beber itu sendiri.

Pengembangan yang dimaksud adalah terjalinnya sinergi antara pemerintah

Page 64: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

daerah dengan instansi maupun para pemangku kepentingan yang terkait untuk

merumuskan kebijakan dan program yang dapat mengenalkan dan meningkatkan

kualitas SDM terkait. SDM yang dimaksud diantaranya adalah dalang, para

pemain gamelan.

Pelestarian Wayang Beber juga dipengaruhi dengan strategi yang

berorientasi pada pengembangan produk budaya. Strategi ini mensyaratkan

keberpihakan dan daya inovasi kreatif agar para dalang mampu mengemas

Wayang Beber dengan menarik tanpa meninggalkan pakem yang ada. Inovasi

menjadi penting dilakukan ditengah serbuan modernisasi industri kreatif yang

sekarang berkembang pesat di Indonesia khususnya dalam bidang hiburan.

Pertunjukan dengan menggunakan bantuan alat-alat modern berbasis IT, tata

panggung yang megah dengan paduan sound system yang apik akan meningkatka

nilai jual dan pertunjukan yang dilakukan. Dalam dunia seni pertunjukan, hal ini

tidaklah menyalahi kodrat maupun pakem yang ada. Asalkan pakem yang ada

tetap dijunjung tinggi dan djadikan sebagai pedoman dan sumber inspirasi inovasi

yang dilakukan.

Selain yang berorientasi pada pengembangan produk budaya, juga

diperlukan strategi yang berorientasi pada penyediaan tempat. Tempat budaya

yang dimaksud misalnya pembangunan sanggar, museum Wayang Beber, maupun

tempat pertunjukan yang mampu menjadi wahana menimba ilmu dan pertunjukan.

Dalam hal ini, meniru pola pengembangan taman budaya yang sudah ada

misalnya di Yogyakarta, pemerintah daerah mampu menyediakan ruang publik

yang representatif untuk menyelenggarakan seni dan budaya berskala lokal,

nasional bahkan internasional. Bukan tidak mungkin hal ini dilakukan apabila ada

perencanaan program yang matang disertai dengan transparansi anggaran

didalamnya. Hal ini penting dalam rangka menjaga kepercayaan dan harapan

publik dalam rangka penggunaan dan rasa kepemilikan taman budaya tersebut

nantinya (wawancara dengan Rudhi Prasetya, 16 November 2011).

Page 65: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitin yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Wayang Beber dapat eksis dengan dipilihnya Dalang Tiban oleh Ki Mardi

Guno Cacito sebelum meninggal, karena tidak ada generasi penerus dari

keturunannya. Ki Mardi Guno Carito meninggal dunia pada tanggal 12 juli

2010. Setelah meninggalnya Sumardi Utomo, Wayang Beber dipindah dan

disimpan di rumah Mangun yang juga merupakan keturunan dari pewaris

Wayang Beber. Perpindahan tempat Wayang Beber tetap dalam lingkup

keluarga karena Wayang Beber bisa dikatakan sebagai warisan keluarga.

Dalang Tiban dapat membantu pelestarian karena adanya pengganti dalang

yang sebelumnya.

2. Perjalanan Panji Kembang Kuning mencari Sekartaji dalam Wayang Beber

tidak semata-mata dapat diartikan hanya sebagai mencari cinta sejati. Kata

perjalanan dan mencari merupakan simbol jiwa rohani dan karakter manusia.

Jadi pengertian perjalanan adalah laku atau tindakan rohani menuju tingkat

spiritual terdalam melawan hawa nafsu. Filosofi bentuk yakni Panji yang

memiliki karakter wajah menghadap ke bawah menggambarkan bahwa

manusia harus rendah diri. Raja Klana digambarkan dengan mata merah

memiliki arti penuh dengan sifat angkara murka.

3. Wayang Beber tidak boleh sembarang dilakonkan setiap orang.

Sepeninggalan dalang yang sudah mencapai generasi ke-13 yakni Ki Mardi

Guno Carito Wayang Beber diajarkan kepada Rudhi Prasetya dengan tujuan

menjaga dari kepunahan dengan catatan setelah cucunya besar, Wayang

Beber harus diserahkan kembali. Rudhi Prasetya adalah dalang yang keempat

belas sekaligus sebagai dalang Tiban/Kewahyon. Dalam pertunjukan Wayang

Beber walaupun sedikit, masih diminati oleh masyarakat dan generasi muda.

Wayang Beber masih sesekali diadakan pertunjukan jika ada masyarakat yang

Page 66: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

memiliki Khaul. Upaya lain dilakukan oleh Mangkunegaran Solo yang

meniru Wayang Beber.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Secara teoritis Wayang Beber di Desa Gedompol mengalami

perkembangan, seperti halnya wayang yang lain. Para calon dalang memperoleh

ketrampilan memainkan wayang dengan cara belajar dari dalang sebelumnya yang

sekaligus ayahnya. Dengan adanya dalang baru hasil regenerasi dari dalang

sebelumnya maka Wayang Beber di kawasan Desa Gedompol ada penerusnya.

2. Implikasi Metodologis

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan

teknik pengumpulan data mela lui tiga cara yaitu wawancara, observasi, dan

analisis dokumen. Secara metodologi penggunaan metode ini tidak mengalami

kesulitan sejak penentuan obyek hingga penulisan laporan penelitian. Informasi

diperoleh dengan mudah karena responden memberikan informasinya dengan

terbuka dan sangat jelas tentang data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3. Implikasi Praktis

Dalam pendidikan khususnya di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP

UNS, dengan mengetahui tentang Wayang Beber yang mempunyai banyak nilai

dan tuntunan bagi kehidupan, mahasiswa mempunyai kesadaran untuk

berpartisipasi dalam upaya pelestarian warisan luhur budaya bangsa terutama

Wayang Beber.

C. Saran

Dari pembahasan tentang kondisi Wayang Beber di Desa Gedompol,

Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan maka dapat disarankan sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa Prodi Sejarah hendaknya mau mengkaji tentang Wayang

Beber, agar bisa mengetahui nilai-nilai yang terdapat di dalam Wayang Beber

Page 67: EKSISTENSI WAYANG BEBER - digilib.uns.ac.id... · Hyang menjadi wayang dan syaman menjadi dalang. Cerita dalam wayang asli Jawa ialah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

sehingga mahasiswa Prodi Sejarah dapat mengambil hal-hal baik yang

terdapat di dalamnya.

2. Bagi pengelola perpustakaan baik prodi, fakultas maupun universitas

hendaknya menambah referensi tentang Wayang Beber, karena sumber yang

ada di perpustakaan masih terbatas.

3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang Wayang Beber, masih banyak

hal tentang Wayang Beber yang menarik untuk dikaji dengan sudut pandang

yang berbeda.