eksistensi pondok pesantren di lombok nusa tenggara barat

8/20/2019 Eksistensi Pondok Pesantren Di Lombok Nusa Tenggara Barat

1/45

Fahrurrozi Dahlan

EKSISTENSI PONDOK PESANTREN DI LOMBOK NUSA TENGGARA

BARAT

Fahrurrozi1[1] ABSTRAK

Sebagai institusi pendidikan formal tertua di Indonesia pesantren memilikiperanan penting dalam dinamika mas!arakat Islam" #esantren telah berperan

sebagai$ 1% pusat transmisi ilmu&ilmu keislaman$ '%men(aga keberlansungantradisi Islam$ dan )% pusat reproduksi ulama" *ombok sebuah pulau di propinsi+TB !ang dikenal dengan sebutan ,pulau seribu mas(id- adalah sebuah .ila!ah!ang ma!oritas pendudukn!a beragama Islam" Kehadiran Islam sebagai agamama!oritas di pulau *ombok tidak han!a ditandai dengan tinggin!a antusiasmemas!arakat dalam mendirikan tempat ibadah berupa mas(id dan mushalla tetapi

(uga kehadiran ban!ak pondok pesantren" Ter/atat tak kurang dari )00 pondokpesantren !ang tersebar di pulau ke/il ini" ntuk itu mengka(i keberadaanpesantren dalam aspek peranann!a di tengah&tengah mas!arakat tidak pernahusang untuk terus dika(i dan dianalisis"

A. PENDAHULUAN

#esantren sebagai lembaga pendidikan dan lembaga sosial

kemas!arakatan telah memberikan .arna dan /orak khas dalam mas!arakat

Indonesia khususn!a pedesaan" #esantren tumbuh dan berkembang bersama

mas!arakat se(ak berabad&abad oleh karena itu se/ara kultural lembaga ini

telah diterima dan telah ikut serta membentuk dan memberikan /orak serta nilai

1[1] #enulis adalah 2osen IAI+ 3ataram +TB dan #engasuh #ondok #esantren 2arunna(ihin

+ahdlatul 4athan Bagek +!ala 5unung Ra(ak Ke/" Sakra Barat *ombok Timur +TB"6&mail 7

rozi8i9iain:!ahoo"/o"id " ;#7 0


2/45

kehidupan kepada mas!arakat !ang senantiasa tumbuh dan berkembang" Figur

k!ai ?ba/a7 Tuan 5uru bahasa Sasak *ombok% santri serta seluruh perangkat

fisik dari sebuah pesantren membentuk sebuah kultur !ang bersifat keagamaan

!ang mengatur prilaku seseorang pola hubungan dengan .arga mas!arakat"2alam keadaan demikian produk pesantren lebih berfungsi sebagai faktor

integratif pada mas!arakat dalam upa!a menu(u perkembangan pesantren"'[']

2alam pengamatan selama ini lembaga pendidikan pesantren kelihatan

mengalami sema/am kebangkitan setidakn!a menemukan populiritas baru"

Se/ara kualitatif (umlah pesantren kelihatan meningkat berbagai pesantren baru

mun/ul di mana&mana tidak han!a di @a.a Sumatra tetapi (uga *ombok +usa

Tenggara Barat")

[)] Sementara itu perkembangan fisik bangunan pesantren (uga

mengalami kema(uan !ang sangat observable.

Ban!ak pesantren di berbagai tempat terutama *ombok +TB mempun!ai

gedung&gedung atau bangunan !ang megah dan !ang paling penting lagi sehat

2['] #erkataan pesantren berasal dari kata santri dengan a.alan pe dan akhiran an berarti

,tempat tinggal santri - ?amakhsari 2hofier Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup

Kyai, ? @akarta7 *#)6S1>D=% h" '')" 3amfred iemik men!ebutkan

bah.a asal etimologi dari pesantren adalah pe&santri Ean ,tempat santri -" Santri atau murid

umumn!a sangat berbeda&beda dalam mendapatkan pela(aran dari pimpinan pesantren

?K!aiT5G% dan oleh para guru pela(aran men/akup berbagai bidang tentang pengetahuan

Islam" ?3amfred iamek, Pesantren Dalam Perubahan Sosial But/e B" Soen(ono pent"

?@akarta7 *#)6S 1>


3/45

dan kondusif sebagai tempat berlansungn!a pendidikan !ang baik" 2engan

demikian /itra !ang pernah disandang pesantren sebagai kompleks bangunan

!ang reot dan tidak higienis semakin pernah disandang pesantren seperti

ditemukan di atas mengindikasikan ter(adin!a peningkatan kemampuans.ada!a dan s.ada!a mas!arakat muslim sebagai hasil kema(uan ekonomi

!ang di/apai kaum muslimin dalam pembangunan"

#embahasan masalah ini se/ara implisit men!arankan bah.a pesantren

perlu mengka(i ulang se/ara /ermat dan hati&hati berbagai gagasan untuk

mengorientasikan pesantren pada tantangan kekinian sebab tidak mungkin

orientasi sema/am itu akan menimbulkan implikasi negatif terhadap eksistensi

dan fungsi pondok pesantren itu sendiri" Garus dipahami bah.a dengan

men!atakan hal ini tidak berarti pesantren harus tidak peduli sama sekali

terhadap perkembangan luar dunian!a sebalikn!a dapat memproduksi /alon

ulama !ang ber.a.asan luas"

B. Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren di Lombok NTB

2i pulau *ombok +usa Tenggara Barat pesantren sedikit ban!ak

dipengaruhi oleh pesantren di pulau @a.a sebab dalam se(arah perkembangan

Islam di *ombok diperkirakan pada abad ke&1= !ang diba.a oleh Sunan #rapen

putera Sunan 5iri salah seorang dari .alisongo di @a.a"C[C] 2i mana

sebelumn!a penduduk *ombok masih menganut faham Animisme"H[H] #ada

a.aln!a Islam masuk dengan melalui adat Gindu !ang diba.a oleh para .ali

4[C] Soli/hin Salam %ombok Pulau Pera&an: Sejarah dan 'asa Depannya ?@akarta7 Kuning

3as 1>>'% h" C"

5[H] Animisme dalam paham ini terkandung maksud bah.a semua benda bern!a.a maupun

tidak la!ak memiliki roh" Faham ini berasal dari kata latin anime !ang berarti (i.a sungguh

mereka bukanlah roh sebagaimana mas!arakat primitif serupa ini telah per/a!a kepada roh roh

itu bagi mereka bukanlah roh sebagaimana mas!arakat primitif lainn!a mereka (uga belum bisa

membedakan antara apa !ang seharusn!a disebut materi dan apa !ang disebut roh ?Ba/a

+asution7 (alsa"ah )gama 1>


4/45

dari @a.a dengan bahasa pengantar bahasa @a.a kuno" Gal ini terlihat dalam

kitab&kitab lontar dan silsilah ra(a&ra(a di *ombok !ang ada hubungann!a dengan

pen!ebaran agama Islam dari @a.a ke Indonesia bagian timur" #erkiraan

tersebut (uga didasari oleh pendapat !ang mengatakan bah.a agama Islamdiba.a ke *ombok oleh #angeran Sangepati"=[=]

Tentang kehadiran pesantren di *ombok pertama kalin!a dimana dan

siapa pendirin!a tidak dapat diperoleh keterangan !ang pastiD[D] tapi (ika dilihat

dari perkembangan&perkembangan pesantren !ang istilah bahasa lombok ,ngaji,

*erbung - dapat ditelusuri dari para tokoh Tuan 5uru" Tuan 5uru *ombok !ang

6[=] Sangepati adalah seorang murid dari .alisanga !ang diakui sebagai peletak dasar pertama

agama Islam di pulau @a.a" Sangepati ditafsirkan dengan ,sange- artin!a sembilan ,pati-artin!a empat hal tersebut mengis!aratkan bah.a Islam masuk ke pulau *ombok pada tahun

>0C Gi(ri!ah bertepatan dengan tahu 1H)< masehi" Sangepati sendiri menurut sebagian besar

pendapat bukan nama sebenarn!a sebab dalam per(alanan selan(utn!a ia bernama Sunan

Semeru dan dalam per(alan pulang ke @a.a melalui Bali ia memakai nama #ande 4au Rauh

dan setelah sampai di (a.a ia memakai Ga(i 2uta ?lihat Garapandi #emikiran #embaharuan

T5KG" 3uhammad aenuddin Abdul 3a(id ?Tesis% ?@akarta7 IAI+ t"p 1>>>% h" 10

7[D] Ada beberapa pendapat tentang peletak dasar agama Islam di #ulau *ombok

seperti S!ekh Ali Fat.a !ang berasal dari Bagdad" Beliau tinggal di dekat gunung Rin(ani dan

diperkirakan di daerah Sembalun" 2iantaran!a (uga terungkap seseorang !ang bernama

#etung Anunggul ia (uga memakai naman Sunan Alelana !ang berarti pengelana namun

sebenarn!a adalah Raden 3as Karta @agat nama lain (uga diperkirakan sebagai peletak dasar

agama Islam di pulau *ombok adalah ,Raden +or #akel- dari dialah mun/ul tiga orang

pimpinan Islam di pulau *ombok !aitu7 #enghulu ki!ai 5ading atau 5uni Tepun 5uru 2eriah

dan 5uru 3as 3irah" *ebih lan(ut dikatakan bah.a selain dari namaEnama tersebut di atas ada

beberapa nama !ang (uga terhitung sebagai peletak dasar Agama Islam di #ulau *ombok

seperti Sunan 5uru 3akassar !ang nama aslin!a adalah Sangsurima Alam bersama&sama

dengan putrin!a +I 2emi Sukarren !ang berasal dari Sula.esi" 2isamping itu (uga terdapat

agama Islam mereka berasal dari Sumatra !aitu$ @atisuara Kiai Serimbang 6man Beret"

?*itbang7 Diskripsi )liran Keper!ayaan +etu Telu di Pulau %ombok ?@akarta7 2epartemen

Agama RI 1>D>% h" ''&')" Sebagaimana (uga telah dikutip oleh Garapandi bid h" "


5/45

pernah mengembangkan dak.ah Islam" #ada akhir abad 1> dan a.al abad '0

mun/ul tokoh&tokoh ulama ?Tuan 5uru% di *ombok seperti Tuan 5uru G" mar

kela!u *ombok Timur setelah bermukim di 3akkah 10 tahun kemudian kembali

ke *ombok menga(arkan masalah&masalah a8idah dengan sistem ,ngamarin-?bahasa Sasak 7 (alan ke pelosok&pelosok kampong% menga(arkan rukun

syahadat rukun iman rukun ihsan dan tata /ara thaharah ini semua beliau

lakukan dengan /ara ngamarin dan (uga dengan /ara ngaji tokol ?Sasak 7

memberikan bimbingan agama dengan duduk bersila% di hadapan tuan guru

ngaji tokol ?istilah bahasa Sasak *ombok% ini biasa disebut oleh mas!arakat

*ombok dengan istilah bekerbung lalo mondok ngaji "

Tuan 5uru !ang melakukan hal !ang sama pada a.al&a.al abad ke '0 itu

antara lain T5G" 3usthafa Sekarbela *ombok Barat T5G" Amin Sesela T5G"

Abdul Gamid Kediri *ombok Barat Tuan 5uru G" 3asJud Kopang *ombok

Tengah T5G" Ali Akbar #enendem *ombok Timur" #ara tokoh&tokoh tersebut

sangat gigih mendak.ahkan Islam ke pelosok&pelosok kampung dan tidak

ketinggalan mengadakan penga(ian di rumah masing&masing !ang kebiasaan di

rumah tokoh&tokoh tersebut ada $erugaJ ?langgar7 @a.a% sekepat ?langgar !ang

pun!a tiang pen!angga empat sekenem ?langgar !ang pun!a tiang pen!anggah

enam%


6/45

Seperti Tuan 5uru G" Badarul Islam #an/or *ombok Timur ?putra T5G" mar

Kela!u% T5G" Rais ?#utera T5G" 3usthafa% Sekarbela T5G" Saleh dengan

sebutan Tuan 5uru *opan T5G" 3" Saleh Gambali Bengkel *ombok Barat

T5G" Abdul Gafizd Sulaiman Kediri *ombok Barat T5G"3ukhtar Kediri *ombokBarat" #erubahan !ang signifikan pada periode ini adalah adan!a sistem

penga(ian melalui santren ?musalla% !ang didirikan di dekat rumah tuan guru"

Tapi materi penga(iann!a tidak (auh beda dengan materi&materi !ang

disampaikan oleh tuan guru terdahulu ;uma ada perluasan pembahasan

terhadap materi&materi tauhid usul fi8h dan mulai bersentuhan dengan

penga(aran gramatikal bahasa arab seperti nah.u sharef">[>]

#erkembangan pesantren mengalami perubahan sistem pada era 1>)0&an

perubahan sistem pesantren mulai dirintis pertama kali oleh tokoh kharismatik

T5KG 3" ainuddin Abdul 3a(id !ang mendirikan pesantren 2arul 3u(ahidin

tahun 1>)C 3" namun setelah penduduk @epang pesantren tersebut dibubarkan

oleh pen(a(ah @epang" 3eskipun se/ara formal pesantren tersebut telah

dibubarkan tapi dalam aplikasi dan penerapan penga(aran tetap dilaksanakan

oleh T5KG" ainuddin Abdul 3a(id sehingga selang beberapa tahun T5KG"

ainuddin Abdul 3a(id mendirikan madrasah !ang bernama #ahdlatul +athan

Diniyah slamiyah ?+42I% 1H @umadil Akhir 1)H= G bertepatan dengan ''

Agustus 1>)H 3 khusus untuk putra dan 'adrasah #ahdlatul $anat Diniyah

slamiyah ?+B2I% 1H Rabiul Akhir 1)=C G bertepatan dengan '1 April 1>C) 3

khusus untuk putri dan inilah madrasah pertama di daerah *ombok !ang

menggunakan penga(aran sistem klasikal"10[10] 2ari dua madrasah inilah

sebagai embrio berdirin!a organisasi mas!arakat terbesar di +TB !ang bernama

organisasi +ahdlatul 4athan ?+4% pada tanggal 1H @umadil Akhir 1)D' 3

9[>] T5G" 3" Ruslan ain Annahdl! #impinan #onpes 2arul Kamal +4 Kembang Kerang

*otim +a&an!ara Pribadi *ombok '1 3aret '00D"

10[10] Abd Ga!!i +uJman dan Sahafari A!sJari #ahdlatul +athan: rganisasi Pendidikan,

Sosial, dan Dak&ah, *ombok7 Toko Buku Kita 1>


7/45

bertepatan dengan 1 3aret 1>H) 3 dan sekaligus memiliki /abang di seluruh

daerah *ombok dan untuk mengkoordinasi pendidikan di lingkungan organisasi

didirikan pesantren 2arunnahdlatain +4 #an/or"11[11]

Se/ara priodenisasi dari tahun ketahun T5KG 3" ainuddin Abd 3a(idmemberikan peranan penting dalam men/etak tokoh&tokoh pendiri pondok

pesantren di *ombok +TB sebagai berikut7

3urid&murid beliau pada angkatan pertama dari +42I tahun 1>)C&1>)C=&1>C>&an T5G" 2ahmuruddin #engasuh ponoes

2arunnahdlatain #an/or T5G" Saleh ah!a Kemudian disusul pada angkatan

berikutn!a sekitar 1>H0&1>HH aitu S!eikh 3 Adnan kini men(adi s!eikh di

3adrasah al&Shaulati!!ah 3akkah al&3ukarramah dan bermukim di sana T5G"

*"3 Faishal #endiri pondok pesantren 3anhal al&lum #ra!a dan satu&satun!a

murid beliau !ang diberi tugas dan amanat untuk men(adi pemgurus +ahdlatul

lama ?+% sehingga + masuk ke*ombok tidak terlepas dari peranan T5KG

3 ainiddin A3 T5G" ainal Abidin Ali pendiri pondok pesantren 3anbaul

Ba!an Sakra *ombok Timur"1'[1']

Adapun murid&murid angkatan kelima sekitar tahun 1>HH&1>=0&an terkenal pada

era ini adalah T5G" Afifuddin Adnan pendiri pondok pesantren al&3ukhtari!ah

3anben T5G" 3" ainuddin 3ans!ur3A" T5G" AI+I #ademare T5G" ainal

Abidin Ali Sakra #endiri ponpes 3anbaul Ba!an Sakra" Sedangkan angkatan

11[11] T5G"3amud asin #impinan #onpes Islahal&mmah *endang Kekah 3antang"

+a&an!ara Pribadi *ombok '' 3aret '00D

12[1'] T5G" ainal Abidin Ali 2e.an #ertimbangan FKS## +TB#engasuh ponpes 3anbaul

Ba!an Sakra +a&an!ara Pribadi Sakra 'C April '00D"


8/45

keenam sekitar tahun 1>=0&=H&an T5G" *" 3 usuf Gas!im*/" pendiri ponpes

2ar al&+ahdhoh +4 Korleko *ombok Timur T5G" A"S!akaki #endiri ponpes

Islahul 3uJminin Kapek *ombok BaratT5G" 3"Salehuddin Ahmad pendiri

ponpes 2arusshalihin +4 Kali(aga T5G" Ahmad 3uaz pendiri ponpes +urulakin #ra!a T5G" @uaini 3ukhtar pendiri ponpes +urul Garamain +4

+armada T5G" 3usthafa mar pendiri ponpes al&Azizi!ah Kapek #emenang

dan lain&lain"

#eningkatan pengembangan pondok pesantren ban!ak !ang lahir dari angkatan

terakhir priodenisasi pengkaderan T5KG 3 ainuddin Abd 3a(id dan sekaligus

kader&kader ini di(adikan sebagai asisten beliau dalam ban!ak kegiatan

keagamaan sekaligus sebagai penerus pas/a meninggaln!a s!eikh ainuddin

antara lain T5G" 3ustamiudin pendiri ponpes Suralaga T5G" Gabib Thantha.i

pendiri ponpes 2ar al&Gabibi +4 Bunut Baok #ra!a T5G" 3ahmud asin

#endiri ponpes Islahul mmah +4 *endang Kekah 3antang T5G" 3"Ruslan

ain An +ahdli pendiri ponpes 2arul Kamal +4 Kembang Kerang *ombok

Timur T5G" 3" ahid S!arif pendiri ponpes Gikmatuss!arif +4 Salut +armada

T5G" Ta(uddin Ahmad pendiri ponpes 2arunna(ihin Bagekn!ale Rensing T5G" *"

Anas Gas!ri pendiri ponpes 2arul Abror +4 5unung Ra(aJ Rensing T5G"

3"usuf 3aJmun pendiri ponpes Birrul 4alidain T5G" 3" Gelmi +a(amuddin

pendiri ponpes Raudlatutthalibin #aoJ3otong 3asbagik T5G" Khaeruddin

Ahmad */" pendiri ponpes n.anul Falah #aoJ*ombok dan ratusan pondok

pesantren !ang tersebar di pulau *ombok didirikan oleh alumnus&alumnus

pondok pesantern 2arun +ahdlathain +4 #an/or di ba.ah bimbingan T5KG 3"

ainuddin Abd 3a(id ?." thn 1>>D 3% dalam usia 10' tahun1)[1)]

Rintisan T5KG 3"ainuddin A3 dengan orientasi baru mun/ul T5G"

3usthafa Khalidi dan T5G"Ibrahim Khalidi dua bersaudara mendirikan #ondok

13[1)] T5G" *"Anas Gas!ri #engasuh ponpes 2ar Al&Abror +4 5unung Ra(aJ +a&an!ara

Pribadi Rensing 1) 3aret '00D dan T5G" Ta(uddin Ahmad #engasuh #onpes 2arunna(ihin

Bagek +!ale +a&an!ara Pribadi,1H 3aret '00D


9/45

#esantren Al&Islahuddin! Kediri *ombok Barat sekitar Tahun 1>C0&an pesantren

inilah !ang kemudian mengembangkan sistem kepesantrenan ke arah !ang

tradisonal menu(u sistem klasikal seperti !ang pertama kali dirintis oleh

T5G"3"ainuddin A3 #an/or *ombok Timur" #ondok pesantren ini merupakanpesantren pertama !ang mengadopsi sistem klasikal dalam penga(arann!a di

ka.asan *ombok Barat baru disusul oleh pesantren&pesantren berikutn!a

seperti +urul Gakim Kediri dll"

#ada tahun berikutn!a para tokoh tuan guru dimasing&masing daerah

termotiasi untuk mendirikan madrasah sistem klasikal dapat dilihat dari

periodisasi tuan guru !ang semasa dengan T5KG" 3" ainuddin seperti T5G"

Ibrahim mendirikan pondok pesantren Islahuddin Kediri T5G" Abdul Karim

mendirikan pondok pesantren +urul Gakim Kediri T5G" *" Abd Gafiz

mendirikan pondok pesantren Selaparang Kediri T5G" Ibrahim *omban *ombok

Tengah T5G" 3oh" 3uta.alli @ero.aru *ombok Timur mendirikan pondok

pesantren 2arul atama .al 3asakin"

#ada a.al tahun 1>D0&an pondok pesantren di *ombok +TB mengalami

peningkatan !ang signifikan baik dari segi kuantitas dan kualitas segi kuantitas

maksudn!a bertambah ban!akn!a pondok pesantren pondok pesantren !ang di

dirintis dan dibangun oleh para penerus tokoh&tokoh tuan guru periode a.al dan

kedua seperti pesantren 2arul 3uha(irin #ra!a *ombok Tengah didirikan oleh

T5G" +a(muddin 3aJmun 3anhalul lum #ra!a didirikan oleh T5G"*"3"

Faishal 3anbaul Ba!an Sakra *ombok Timur didirikan oleh T5G" aenal Abidin

Ali" Semua pondok pesantren !ang ada di *ombok merupakan hasil didikan

para tokoh&tokoh tuan guru periode a.al dan kedua" Adapun segi kualitas dapat

dilihat dari segi pengembangan pondok pesantren dengan sistem pendidikan

!ang ber(en(ang dari tingkat dasar ?madrasah ibtidai!ah% tingkat menengah

?3Ts% dan tingkat Ali!ah ?Ali!ahS3%" Bahkan ada !ang mengelola perguruan

tinggi dan rata&rata semua pondok pesantren mengelola (en(ang pendidikan

formal disamping informal" Sedangkan pondok pesantren !ang mengelola


10/45

pendidikan (en(ang perguruan tinggi seperti #ondok pesantren 2arunnahdatain

#an/or mengelola IAIG +4 *ombok TimurSTKI#" #ondok pesantren S!ekh

ainuddin An(ani mengelola IAIG +4 *ombok Timur niersitas +4

3ataramST3IK +4 #ondok #esantren +urul Gakim mengelola niersitasTuan guru Abdul Karim ?+TAK% Kediri STIT pondok pesantren Lomarul Guda

mengelola IAI Ibrahim! STIK6S"1C[1C] 2engan pengembangan seperti ini

menandakan adan!a perubahan sistem pesantren !ang dulun!a masih

mengenal istilah *erbung #gaji Tokol berubah men(adi pesantren formal sesuai

dengan perkembangan zaman namun tetap melestarikan tradisi&tradisi !ang baik

dan relean"

C. Tipologi Pondok Pesantren di Lombok NTB

3engidentifikasi perkembangan tipologi pondok pesantren !ang (umlahn!a

ratusan dan tersebar luas hampir di setiap pelosok daerah +usa Tenggara Barat

merupakan peker(aan !ang tidak mudah" 2alam pola !ang lamapun terdapat

berbagai ma/am tipologi seperti sistem ,*erbung -1H[1H] sistem #gabdi /0 [1=]

sistem %anggar /1 [1D] dan lain&lain" Sistem ini berbeda karena perbedaan sistem

14[1C] 3ardin Abdul 3alik 2rs" G" Ketua mum FKS## *ombok Timur +a&an!ara Pribadi

*ombok '= 3aret '00D

15[1H] Sistem 5erbung7 santri !ang men!antri di rumah Tuan 5uruki!ai dengan memba.a

peralatan tempat tinggal dari rumah santri kemudian didirikan didekat rumah Tuan 5uruKi!ai

dengan bangunan seadan!a" Sistem gerbung ini biasa dilakukan oleh para santri tahun 1>'H&

an"

16[1=] Sistem +gabdi7 /ara ini dilakukan dengan tinggal di rumah K!aiTuan 5uru semata&matamengabdi dan mela!ani Ki!aiTuan 5uru dalam kehidupan sehari&harin!a seperti memi(atn!a

men/u/i pakaiann!a dan lain&lain dengan mengharap barokah dari Ki!aiTuan 5uru"

17[1D] Sistem *anggar7 santri mendapatkan penga(ianilmu dari tuan guru di langgar tempat

tuan guru istirahat duduk dan terkadang di(adikan sebagai tempat shalat tempat anak&anak

menga(i al&LurJan"


11/45

kemas!arakatan daerah masing&masing" Begitu (uga ada !ang dapat

dikategorikan pesantren tarekat"1] atau mengutamakan pendalaman fi8h

tasa.uf dan lain&lain" 2engan demikian pada dasarn!a tipologi pondokpesantren di +TB sangat dipengaruhi oleh tipologi pemimpin&pemimpinn!a ?T5%

para pendukungn!a maupun sistem kemas!arakatan di sekeliling pondok

pesantren tersebut"

2i samping itu dilihat dari sudut tinggi rendahn!a pendidikan dan penga(aran

pondok pesantren di +TB dapat dikelompokkan ke dalam pesantren tingkat

dasar menengah dan tinggi" #engelompokan ini se(a(ar dengan medan

pengaruh !ang dimiliki oleh masing&masing pesantren sehingga menurut ukuran

pengaruhn!a dalam mas!arakat tersebut pesantren&pesantren !ang ada dapat

dikelompokkan ke dalam pesantren ke/il /akupan atau pesantren besar"

Tipologi pondok pesantren mau tidak mau harus selaras dengan tipologi

para pemimpin dan pendukungn!a" 2emikian pula ke/enderungan

perkembangann!a" 2ulu se.aktu para pemimpin dan pendukungn!a relatif lebih

homogen maka pondok pesantren boleh dikatakan han!a mempun!ai satu tipe

tidak ban!ak memiliki perbedaan"'0['0] Gal ini disebabkan selain karena tuntutan

mas!arakat terhadap isi pendidikan dalam lingkungan pesantren tidak ban!ak

18[1] #esantren !ang lebih berorientasi pada pendalaman ilmu nah.u dan sharaf seperti

pesantren +ahdhatul 4athan khususn!a ponpes 2arun +ahdhathain se/ara umum pesantren Arraisi!ah Sekarbela pesantren Ibrahim di *ombok Tengah pesantren Ishlahuddin Kediri

pesantren usuf Abdussattar Kediri"

20['0] Tipe pesantren !ang berorientasi pada pendalaman fi8h seperti pondok pesantren

Selaparang&Kediri !ang terkenal dengan tokoh ahli fi8h !aitu T5G" *" Abd Gafizh Sulaiman

(uga pondok pesanten 3anbaul lum #impinan T5G" ainal Abidin Ali Sakra *otim"


12/45

dan masih sangat sederhana (uga disebabkan karena pemimpin !ang hampir

sama"

Kini mas!arakat pendukung pondok pesantren sudah ban!ak berubah sehingga

ban!ak memiliki tuntutan terhadap isi pendidikan pesantren !ang diperlukanuntuk memenuhi kebutuhan&kebutuhann!a dan kelompok&kelompok !ang

semakin beranekaragam aspirasi dan tuntutann!a" 2i samping itu aspirasi dan

latar belakang pendidikan dan sosial para pemimpin pesantren !ang

dikembangkann!a (uga semakin ber.arna&.arni"'1['1]

Tumbuhn!a berbagai tipologi pondok pesantren di *ombok +usa Tenggara Barat

pada de.asa ini merupakan manifestasi dari italitas lembaga untuk tetap

berkembang di tengah mas!arakat dan bangsa !ang sedang mengalami

perubahan !ang luar biasa" +amun demikian tidak semua tipe pendidikan

pesantren !ang masing&masing mangikuti ke/enderungan !ang berbeda&beda"

Se/ara garis besar lembaga&lembaga pesantren di *ombok +TB dapat

dikelompokkan dalam dua kelompok besar7

1" #esantren Sala"i, !ang tetap mempertahankan penga(ian kitab&kitab Islam klasik

sebagai inti pendidikan pesantrensistem madrasah diterapkan untuk

memudahkan sistem sorogan !ang dipakai dalam lembaga&lembaga penga(ian

lama tanpa mengenalkan penga(aran pengetahuan umum''['']"

'" #esantren Khala"i, !ang telah memasukkan pela(aran&pela(aran umum dalam

madrasah&madrasah !ang dikembangkann!a atau membuka tipe&tipe sekolah

umum dalam lingkungan pesantren')[')]"

21['1] #endidikan para pemimpin pondok pesantren di *ombok keban!akan alumnus Timur

Tengah seperti 3adrasah Assaulati!ah 3adrasah 2arul lum 3akkah 3adrasah mmul Luro

3akkah dan informal di 3as(id al&Garam begitu (uga dari al&Azhar ;airo *ibia 3adinah danrata&rata pendidikan para pemimpin pondok pesantren adalah setingkat madrasah Ali!ah"

22[''] *ihat buku 3aksum 'adrasah: Sejarah Perkembangan ?@akarta7 *ogos 1>>>% ;et" I

h" D> pada bab IM #ertumbuhan 3adrasah di Indonesia sebagai perbandingan"

23[')] *ihat Tabel kitab&kitab !ang populer dipela(ari di #ondok #esantren ?terlampir%"


13/45

#erlu ditegaskan di sini bah.a tipologi dari ke/enderungan perkembangan

pesantren ke dalam tipe salafi dan khalafi tidaklah bersifat dikotomis dalam

pengertian bah.a antara keduan!a tidak ter(adi lon/atan&lon/atan dimana santri

dari tipe pesantren salafi !ang telah menamatkan pela(arann!a kemudianmenga(ar atau men!antri pada pesantren khalafi" Sebalikn!a para santri dari

pesantren khalafi !ang memerlukan pendalaman dalam penga(ian kitab&kitab

seringkali menetap pada pesantren salafi dalam .aktu !ang /ukup lama"'C['C]

Gal !ang /ukup menarik perhatian ialah adan!a tipe pesantren salafi !ang

membuka /abang&/abang penga(aran keilmuan material&profesional tetapi

tempat penga(aran tersebut didirikan di luar komplek pesantren atau karena

kelompok pondok tersebut berada di .ila!ah pinggiran perkotaan !ang tersedia

fasilitas pendidikan formal dan modern !ang /ukup luas para santri

dipersilahkan atau dian(urkan untuk merangkap bela(ar pada sekolah&sekolah

formal dan modern !ang /ukup luas para santri dipersilahkan atau dian(urkan

untuk merangkap bela(ar pada sekolah&sekolah formal sedang di dalam

lingkungan komplek pesantren para santrin!a khusus bela(ar kitab&kitab Islam

klasik"

2alam proses perkembangan dalam (angka pan(ang tipe pesantren salafi

akan semakin kurang (umlahn!a tetapi peranann!a (ustru akan tetap menon(ol

khususn!a memusatkan pendalaman penga(aran kitab&kitab Islam klasik !ang

diikuti oleh se(umlah santri !ang terbatas (ustru akan men(adi inestasi !ang

langka dan mahal dimana para lulusann!a akan merupakan sumber

pengetahuan Islam bagi kalangan intelektual di masa mendatang" Tentu sa(a /iri&

/irin!a akan berbeda dengan /iri !ang dimilikin!a sekarang" Tipe&tipe pesantren

takhassus sema/am ini nampakn!a sudah mulai dikembangkan oleh beberapa

pesantrendi *ombok +TB"'H['H]

24['C] asmedi 'odernisasi Pesantren: Kritik #urkholis 'ajid Terhadap Pendidikan slam

Tradisional ?@akarta7 ;iputat #ress '00'% /et" 1" h" D0


14/45

2alam kelompok pesantren khalafi ?modern% !ang sekarang ini

berkembang dapat digolongkan ke dalam tiga tipe besar !aitu !ang masih

terbatas menambah penga(aran profesional dalam bentuk latihan keterampilan"

Karena pendidikan keterampilan sudah merupakan bagian penting dalamkeseluruhan tu(uan pendidikan pesantren maka pesantren ini dapat

dikategorikan sebagai pesantren modern ?Khalafi%"

Kelompok kedua adalah pesantren !ang sudah mengembangkan lembaga&

lembaga madrasah di mana komponen pendidikan umum telah merupakan

bagian penting dalam keseluruhan sistem pendidikan pesantren" Tu(uan

pengembangan madrasah ini masih terbatas pada kebutuhan agar para

muridn!a kelak dapat menentukan pilihan pengembangan karirn!a se/ara lebih

baik dalam kehidupan modern tetapi tetap diharapkan men(adi orang !ang dapat

mendalami dan pengan(ur Islam !ang potensial"'=['=]

Kelompok ketiga adalah pesantren&pesantren !ang telah mendirikan

sekolah&sekolah umum" Tu(uan !ang hendak di/apai melalui program

pengembangan sekolah umum ini tentun!a udah lebih luas lagi daripada

pesantren khalafi kelompok kedua !aitu mempersiapkan anak didik !ang kelak

sanggup melan(utkan ke niersitas umum dengan bobot keislaman !ang /ukup

memadai sehingga bila kelak men(adi sar(ana mereka akan men(adi sar(ana

muslim !ang /ukup kuat keislamann!a"'D['D]

2alam perkembangann!a dalam (angka pan(ang ketiga tipe pesantren khalafi

tersebut akan semakin besar (umlahn!a karena selain pesantren tipe seperti itu

25['H] #esantren +ahdlatul 4athan 3endirikan 3aJhad 2arul LurJan 4a al&Gadits al&3a(idi!ah

al&S!affiJi!ah sebagai lembaga !ang khusus mengka(i kitab kuning" Kemudian ponpes

Islahuddin Kediri mendirikan 3aJhad Al! al&Islahuddin! dan #ondok #esantren +urul GakimKediri mendirikan 3aJhad Ali al&Salafi"

26['=] #ola ini telah dikembangkan oleh pondok pesantren +urul Garomain +4 +armada

dengan mengembangkan sistem komputerisasi dan penggunaan Bahasa Arab dan Inggris di

dalam Asrama dan penga(aran bahasa Inggris melalui pengiriman santri ke #are Kediri @a.a

Timur tiap semester untuk mempela(ari Bahasa Inggris se/ara intensif"


15/45

dianggap dapat memenuhi kebutuhan kontemporer bagi generasi muda dan

!ang menarik dari tipe pesantren khalafi seperti !ang telah diuraikan di atas

adalah adan!a ke/enderungan untuk memperluas bangunan&bangunan fisik

sebagai penun(ang sistem klasikaln!a di luar maupun di dalam kelompokpesantren"

D. ondisi !bjekti" Pondok Pesantren Di Lombok

Keberadaan pesantren di *ombok merupakan fenomena !ang menarik" 2i

pulau !ang terkenal dengan sebutan ,pulau seribu mas(id- ini berdiri dan

berkembang lebih dari )00 buah pondok pesantren"'


16/45

agama dam hal ini Tuan 5uru keinginan men(aga tradisi kebreagamaan dan

kebutuhan akan terus lahirn!a lama di kalangan mas!arakat"'>['>]

Selain menampilkan kategori pondok seperti mukim dan tidak mukim

keberadaan pondok pesantren di *ombok (uga agak berbeda dengan apa !ang

ter(adi di daerah lain seperti @a.a" @ika di pulau @a.a sebagian besar pesantren

berupa pesantren sala"iyah !ang han!a menga(arkan ilmu&ilmu agama se/ara

,tradisional- di *ombok sebagian besar pondok pesantren memakai pola

madrasah atau sekolah" Gampir semua pesantren di *ombok men!elenggarakan

kegiatan pendidikan mdel sekolah" Berbagai (en(ang pendidikan seperti

madrasah dan sekolah umum diselenggarakan oleh pesantren" Sulit ditemukan

adan!a pesantren ,salafJ- murni di *ombok"

Kemun/ulan pesantren di *ombok dengan sendirin!a (uga men!ebabkan

ban!akn!a (umlah madrasah di .ila!ah ini" @adi (ika berbi/ara soal pesantren

maka untuk konteks *ombok tidak bisa dilepaskan dengan persoalan madrasah"

Gal ini sekali lagi semakin meneguhkan hubungan antara pesantren mas(id

madrasah dan tuan guru"

Gan!a sa(a besarn!a (umlah pesantren dan madrasah tersebut belum

berdampak pada keseluruhan aspek kehidupan mas!arakat *ombok"

Keberadaann!a han!a men!entuh pada aspek kehidupan beragama dan belum

mengarah kepada perbaikan dan peningkatan aspek lain seperti ekonomi politik

dan bahkan buda!a" +uansa religiusitas mas!arakat tinggi belum berimbas pada

perbaikan ranah !ang lain" Ken!ataan ini dapat dilihat dari beberapa kasus

terakhir !ang ter(adi di daerah ini seperti rendahn!a kualitas pendidikan (ika

diukur se/ara nasional rendahn!a tingkat kesehatan mas!arakat dan rendahn!a

da!a beli mas!arakat" Semua ini menun(ukkan bah.a pesantren madrasah dan

mas(id belum ban!ak berperan melakukan perbaikan pada aspek&aspek

29['>] Suprapto Pesantren dan Pemberdayaan 'asyarakat : 'enimbang )kti"itas Dak&ah bi

alHal Pesantren di %ombok dalam @urnal Tasamuh Fakultas 2ak.ah IAI+ 3ataram Mol" C

+omor 1 2esember '00= h" 10H"


17/45

kehidupan lain di luar kehidupan beragama" 3eskipun tentu sa(a bukan han!a

pesantren !ang paling bertanggung (a.ab terhadap kondisi tersebut tetapi

paling tidak pesantren dapat mengambil peran&peran mediasi atau adokasi

untuk meningkatkan taraf hidup mas!arakatn!a")0

[)0]3emang ban!ak pesantren di *ombok telah berhasil mengembangkan

kegiatan tambahan berupa peningkatan ekonomi dan kese(ahteraan hidup"

2alam satu dasa.arsa terakhir ban!ak pesantren !ang memiliki (enis usaha

semisal koperasi agrobisnis peternakan pertanian dan lain&lain" ntuk

men!ebut beberapa di antaran!a misaln!a !a!asan pesantren 2arunnahdlatain

+4 #an/or *ombok Timur a!asan #ondok #esantren S!eikh ainuddin +4

An(ani *ombok Timur a!asan #ondok #esantren Atthohiri!ah al&Fadhli!!ah

Bodak *ombok Tengah a!asan #ondok #esantren +urul Garamain +4

+armada *ombok Barat a!asan #ondok #esantren +urul Gakim Kediri *ombok

Barat #ondok #esantren Ishlahuddini! Kediri *ombok Barat" #esantren&

pesantren tersebut se/ara akif mengembangkan usaha&usaha !ang men(adi

andalan masing&masing dalam upa!a meningkatkan kapasitas dan kema(uan

pondok pesantren"

Gan!a sa(a semua /erita sukses pesantren&pesantren tersebut belum bisa

sepenuhn!a dinikmati oleh mas!arakat sekitar pesantren se/ara luas" Belum

ban!ak anggota mas!arakat di sekitar pesantren memiliki akses untuk bersama&

sama terlibat dalam berbagai unit usaha pesantren" Kegiatan&kegiatan tersebut

pada umumn!a diker(akan dan dikelola para pengurus pesantren !ang nota bene

keluarga dan kerabat dekat Tuan 5uru" @ika ada beberapa kegiatan !ang

dikelola bersama dengan mas!arakat umumn!a keterlibatan itu han! bersifat

komplementer" 3as!arakat tidak terlibat se(ak a.al se/ara partisipatif" Ide dasar

kegiatan biasan!a berasal dari Tuan 5uru" Selan(utn!a Tuan 5uru lah &dengan

kharismadan ketokohann!a& !ang berusaha me/ari sumber pendanaan hingga

30[)0] Suprapto Pesantren."h"10=


18/45

(aringan pemasaran produk" 2engan demikian akses atas sumber&sumber

informasi dan perubahan sosial tetap dimiliki elit pesantren" 3as!arakat tetap

sa(a men(adi pihak ke sekian dalam proses transformasi sosial" 3as!arakat

belum men(adi pemain pertama dalam pemberda!aan mas!arakat"#emberda!aan mas!arakat mengadaikan adan!a partisipasi lansung dari semua

elemen mas!arakat" #esantren diandaikan sebatas men(adi fasilitator bukan

sub!ek atau a/tor tunggal" 2engan demikian gagasan inoasi tanggung(a.ab

dapat mun/ul lansung dari mas!arakat se/ara kreatif dan partisipatif")1[)1]

E. Problematika Pondok Pesantren di Lombok NTB

Se/ara general dapat dikategorikan beberapa problematika pondok

pesantren di Indonesia khususn!a di *ombok +TB sebagai berikut"

a. Problematika Psikologis

Kemungkinan terlaksanan!a suatu usaha pengembangan dan

pembaharuan di kalangan pesantren adalah lebih ban!ak tergantung pada

kerelaan dan kesediaan para Tuan 5uru ?T5% untuk melakukan perubahan dan

inoasi pembaharuan" Gal ini menimbulkan kemungkinan ganda !aitu usaha

pembaharuan tersebut akan ma/et dan gagal atau bahkan tidak men!entuh

sama sekali apabila para tuan guru !ang bersangkutan tidak menghendakin!a"

Sebalikn!a usaha pengembangan dan pembaharuan tersebut akan mudah

dilakukan apabila tuan guru tersebut menghendaki atau memberikan restun!a"

2engan demikian terlihat bah.a faktor komunikasi dan approa!h sesungguhn!a

menempati posisi kun/i dalam proses implementasi dari usaha pembaharuan

pesantren terutama dalam hubungan bah.a ide pembaharuan tersebut berasal

dari luar pesantren !ang bersangkutan" Ketertutupan para Tuan 5uruKi!ai dan

pesantren adalah faktor kun/i sebagai akibat dari orientasi ke akhiratan !ang

31[)1] Suprapto Pesantren, h" 10=&1>D


19/45

terlalu berat" *ain haln!a apabila ide tersebut berasal dari k!ai atau kalangan

pemimpin pesantren !ang bersangkutan")'[)']

b. Problematika Politis

Se!og!an!a dalam usaha pengembangan dan pembaharuan pendidikan

pondok pesantren pendekatan dan pertimbangan&pertimbangan !ang bersifat

politis tidak boleh terlalu diton(olkan tetapi usaha&usaha pengembangan dan

pembaharuan !ang dilaksanakan dalam bidang ini se(auh mungkin harus bersifat

dan dirasakan sebagai ,netral- .alaupun sesungguhn!a program !ang

di(alankan oleh lembaga apapun tak akan lepas dari implikasi politik selama hal

itu men!angkut perubahan&perubahan sosial"))[))]

#. Problematika Paedagogis

Selan(utn!a hambatan lain !ang sering di(umpai adalah problematika

!ang bersifat paedagogis khususn!a dalam hubungann!a dengan usaha

pengembangan dan pembaharuan kurikulum" ntuk mengintegrasikan pela(aran&

pela(aran keterampilan ke dalam struktur penga(aran !ang dimiliki oleh pesantren

se/ara men!eluruh tern!ata bukan suatu hal !ang mudah" Ter/antumn!a mata&

mata pela(aran keterampilan dalam kurikulum pendidikan pesantren belummen(amin timbuln!a keserasian dengan mata&mata pela(aran lain" Gal ini karena

pela(aran&pela(aran keterampilan ini masih kurang menimbulkan rasa ke.a(iban

bersama untuk men/apai sasaran konkrit baik materil maupun ideal !ang /ukup

mantap !ang perlu diker(akan berpa!ah&pa!ah" ntuk mengatasi hal ini maka

!ang perlu ditempuh adalah usaha menumbuhkan motiasi ker(a produktif !ang

disemangati a(aran&a(aran agama se/ara merata dan intensif" 2i samping itu

32[)'] ainal Arifin Thoha 2untuhnya Singgasana Kyai: #3 Pesantren Dan Kekuasaan,Pen!arian Tak Kunjung 3sai pada Bab #esantren sebagai pendidikan Alternatif ?og!akarta7

Kutub '00D% ;et" II h" )H&)D

33[))] +urkholis 3a(id $ilikbilik Pesantren, Sebuah potret Perjalanan pada Bab II #esantren

2alam #erkembangan #olitik Kita Analisis Konfaratif ?@akarta7 #aramadina 1>>D% /et" I" h" D)&


20/45

memang perlu (uga dipikirkan bagaimana menimbulkan kerangka pemikiran

tertentu ?"rame o" mind % di kalangan pesantren")C[)C]

d. Problematika Pembia$aan

#roblem lain !ang (uga sering men(adi hambatan dalam usaha pengembangan

dan pembaharuan pesantren adalah masalah pembia!aan" 2ahulu pesantren

didukung oleh tanah .akaf dan subsidi mas!arakat dalam soal&soal !ang

berhubungan dengan pembia!aan" Gal sema/am itu pada masa dahulu

merupakan satu kebiasaan sosial karena itu tidak dilembagakan" Sekarang ini

etik sosial sema/am itu sudah sulit untuk dikembangkan terutama dalam

hubungann!a dengan program&program keterampilan !ang memerlukan

pembia!aan besar" *ebih&lebih mengingat kemampuan ekonomi mas!arakat

pedesaan !ang mendukung pesantren pada umumn!a adalah dalam kondisi

lemah")H[)H]

e. Problematika epemimpinan %Leadership&

#ermasalahan !ang sering ter(adi pada pondok pesantren adalah masalah

kepemimpinan sebab pola kepemimpinan dalam pesantren itu tidak terlepas dari

tiga /ara pandang !ang berbeda"Pertama kepemimpinan dapat dipandang sebagai kemampuan !ang

melekat dalam diri indiidu atau orang perorang" Gal ini berarti aspek tertentu

dari seseorang tidak memberikan sesuatu penampilan berkuasa dan

men!ebabkan orang lain menerima perintahn!a sebagai suatu !ang harus

diakui" Indiidu !ang memiliki kekuasaan tersebut di!akini mendapat bimbingan

34[)C] A" 3alik Fad(ar 'adrasah Dan Tantangan 'odernitas dalam Bab Tantangan danprospek 3adarasah ?kasus madrasah ibtidai!ah% h" )C sebagai bahan perbandingan

35[)H] #rad(arta 2ird(osan(oto 'emelihara 3mat: Kyai Pesantren, Kyai %anggar di 4a&a #ada

Bab D7 #esantren7 *embaga #endidikan dan #usat Nrtodok Islam pada GA3 Sumber 6konomi

dan Kehidupan sehari&hari di #esantren ?og!akarta7 *KIS 1>>>% ;et" I h" 1H1&1HC sebagai

perbandingan dalam menganalisa


21/45

.ah!u memiliki kualitas !ang sakral dan menghimpun massa dari mas!arakat

keban!akan")=[)=]

Kepemimpinan !ang bersumber dari kekuasaan luar biasa itu disebut

kepemimpinan karisma atau !harismati! autority ")D[)D] Kepemimpinan (enis ini

didasarkan pada identifikasi psikologis seseorang dengan orang lain"

Kedua kepemimpinan terletak bukan pada diri kekuasaan indiidu

melainkan dalam (abatan atau status !ang dipegang oleh indiidu" 3enurut 3aO

4eber kekuasaan !ang bersandar pada tata aturan disebut legal authority 56 [)"

37[)D] 3aO 4eber The Theory o" So!ial and E!onomi! rgani7ation ?+e. ork7 The Free#ress 1>==% h" )H


22/45

adat istiadat !ang sangat kuat dalam kehidupan sehari&hari dan kokohn!a

hubungan pribadi !ang lazim antara anggota kumunitas dengan kumunitas !ang

lainn!a serta adan!a E8tended (amily System"C0[C0]

#ada tahap&tahap pertama berkembangn!a sebuah pesantren memang

diperlukan kepemimpinan dengan sifat&sifat sedemikian itu tetapi pada tahap&

tahap selan(utn!a ban!ak kerugian !ang ditimbulkann!a"

Pertama mun/uln!a ketidakpastian dalam perkembangan pesantren !ang

bersangkutan karena semua hal bergantung kepada keputusan pribadi sang

pemimpin" Seringkali proses pengembangan !ang diren/anakan dengan sadar

harus terhenti tanpa dapat diselesaikan dengan tuntas han!a karena

kepemimpinan !ang ada kekurangan stamina untuk melan(utkann!a atau

sebab&sebab lain !ang bersifat pribadi"

Kedua sulitn!a keadaan bagi tenaga&tenaga pembantu ?termasuk /alon

pengganti !ang kreatif% untuk men/oba menerapkan pola&pola pengembangan

!ang sekiran!a tidak diterima oleh kepemimpinan !ang ada" Termasuk dalam

kesulitan ini adalah sukarn!a membuat perkiraan tentang tanggapan !ang akan

diberikan oleh sang pemimpin atas suatu usulan apakah tanggapan itu bersifat

negatif atau positif"

Kesulitan seperti ini menstimulus mereka untuk meren/anakan

pengembangan pola&pola baru" Salah satu bentuk kesulitan ini adalah .atak fasif

!ang dimiliki pesantren dalam pengembangan dirin!a sehingga menunggu

a(akan dari luar sa(a" Itupun terkadang dilakukan tanpa pengertian penuh akan

maksud baik dan tu(uan a(akan dari luar itu"

Ketiga pola pengantar kepemimpinan berlangsung se/ara tiba&tiba dan

tidak diren/anakan sehingga lebih ban!ak ditandai oleh sebab&sebab alami

seperti meninggaln!a sang pemimpin se/ara tiba&tiba" #ola pergantian pimpinan

!ang berlangsung se/ara demikian itu seringkali memba.a perbedaan pendapat

40[C0] Sumamto op.!it. h" )


23/45

dan saling berla.anan di antara /alon&/alon pengganti" pa!a untuk mengganti

perbedaan pendapat seringkali mengambil .aktu sangat pan(ang !aitu hingga

tegakn!a kepemimpinan karismatis !ang baru"

Keempat ter(adin!a pembauran dalam tingkat&tingkat kepemimpinan dipesantren untuk tingkat lokal regional dan nasional" Seorang pemimpin

pesantren !ang men/apai peningkatan pengaruh sebagai akibat semakin

meluasn!a daerah asal !ang di(angkau oleh pola penerimaan santri ke

pesantrenn!a seringkali tidak dapat mengimbangi peningkatan pengaruh itu

dengan peningkatan kualitas kepemimpinan !ang sanggup melintasi perbedaan

tingkat&tingkat !ang dihadapi" ;akra.ala pemikirann!a seringkali masih sangat

bersifat lokal paling tinggi bersifat regional" @arang ada !ang mau memandang

kepada ufuk nasional dalam pengembangan pesantren sehingga tidak ban!ak

meliputi pesantren !ang dikelolan!a sendiri atau pesantren&pesantren lain !ang

ada disekelilingn!a"C1[C1]

'. PENUTUP

#esantren diharapkan tidak han!a memainkan fungsi&fungsi tradisonaln!a

!akni a% transmissi dan transfer ilmu&ilmu Islam b% #emeliharaan tradisi Islam

dan /% Refroduksi ulama" 2engan demikian respon pesantren terhadap

modernisasi pendidikan Islam dan perubahan&perubahan sosial ekonomi !ang

berlangsung dalam mas!arakat Indonesia se(ak a.al abad ini men/akup7

P #embaruan substansi atau isi pesantren dengan memasukkan sub(ek&sub(ek

umum dan o/ational"

P #embaruan metodologi seperti sistem klasikal dan pen(en(angan"

P #embaruan kelembagaan seperti kepemimpinan pesantren dan deriikasilembaga pendidikan"

41[C1] Ahmad 3un(id +asih Kajian (i9h Sosial Dalam $ahtsul 'asail Studi Kasus Pondok

Pesantren %irboyo Kediri ?@akarta7 Inis '00'%h" 1


24/45

P #embaruan fungsi dari semula han!a fungsi kependidikan kemudian

dikembangkan sehingga men/akup fungsi sosial dan ekonomi"

#ondok pesantren di *ombok se/ara kuantitatif dapat dikategorikan

sebagai pesantren !ang men(amur di setiap pelosok tapi se/ara kualitatif pondok pesantren di *ombok +TB masih membutuhkan pemikiran dan

pemberda!aan !ang konprehensif sebab peranan pondok pesantren di *ombok

sangat memberikan pengaruh !ang signifi/ant terhadap pengembagan a(aran

Islam dan pemberda!aan mas!arakat meskipun belum maksimal"

BIB*IN5RAFIBartholomen @ohn R!an )li" %am 'im : 2e!on!iling slam, 'odernity and

Tradition in an ndonesian Kampung 1>>> ;et"1"

Bartholomen @ohn R!an )li" %am 'im : Keari"an 'asyarakat Sasak ?og!akarta 7 #T Tiara 4a/ana '001% ;et"1"

2hofier amakhsari Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan HidupKyai, ? @akarta7 *#)6S1>>>% ;et"I

+asih Ahmad 3un(id Kajian (i9h Sosial Dalam $ahtsul 'asail StudiKasus Pondok Pesantren %irboyo Kediri ?@akarta7 Inis '00'%"

+uJman Abd Ga!!i dan Sahafari A!sJari #ahdlatul +athan: rganisasi

Pendidikan, Sosial, dan Dak&ah, *ombok7 Toko Buku Kita 1>


25/45

Suprapto Pesantren dan Pemberdayaan 'asyarakat : 'enimbang )kti"itas Dak&ah bi alHal Pesantren di %ombok dalam @urnal TasamuhFakultas 2ak.ah IAI+ 3ataram Mol" C +omor 1 2esember '00="

Thoha ainal Arifin 2untuhnya Singgasana Kyai: #3 Pesantren DanKekuasaan, Pen!arian Tak Kunjung 3sai pada Bab #esantren sebagai

pendidikan Alternatif ?og!akarta7 Kutub '00D% ;et" II"4eber 3aO The Theory o" So!ial and E!onomi! rgani7ation ?+e. ork7

The Free #ress 1>==%4eber 3aO E!onomy and So!iety 1 ?*ondon7 niersit! of ;alifornia

#ress Berkele! *os Angeles 1>D


26/45

DAKWAH TRANSFORMATIF TUAN GURU DI LOMBOK ( STUDI

KOMUNIKASI RELATIONAL)

ABSTRAK

Dakwah transformatif adalah suatu model pendekatan dan metode dakwah yang

tidak hanya mengandalkan dakwah verbal (konvensional) untuk memberikan materi-

materi keagamaan kepada masyarakat, yang memposisikan da’i sebagai penyebar

pesan-pesan keagamaan, tetapi juga menginternalisasikan pesan-pesan keagamaan ke

dalam kehidupan riil masyarakat dengan cara melakukan komunikasi relasional dan

pendampingan masyarakat secara langsung. Dengan demikian dakwah tidak hanya

untuk memperkuat aspek religiusitas masyarakat, melainkan memperkokoh basis sosial

untuk mewujudkan transformasi sosial dan menghilangkan kesenjangan sosial yangterjadi selama ini.

Starting point dari persoalan di atas, permasalahan utama dalam kajian ini

adalah bagaimana dakwah transformatif Tuan Guru perspektif komunikasi relasional

Dari sini dapat dipertegas dengan memunculkan sub-sub pertanyaan sebagai berikut!

bagaimana kriteria dakwah transformatif tuan guru di "ombok bagaimana signifikansi

komunikasi relasional tuan guru dalam melakukan dakwah transformatif di "ombok

#eberhasilan dakwah islamiyah sangat ditentukan oleh komunikasi relasional

antara individu dan masyarakat, semakin intensif komunikasi da$i dengan masyarakat,

semakin terjalin semangat keberagamaan dalam menyikapi berbagai problem umat.

%endekatan utama dalam menyikapi stagnasi dakwah dapat diterapkan teori

komunikasi relasional (#atrin &iller ! ' ! *) yang menyatakan, hubungan

berkelanjutan antara individu dan masyarakat yang terus dikomunikasikan akan

terjalin ikatan yang berkelanjutan pula. +eori ini diperkuat oleh lvin ". ertrand ! '! '*' yang menyatakan, awal dari perubahan yang ingin dicapai dalam segala aspek

tergantung pada komunikasi berkelanjutan di antara para individu-individu yang satu

dengan yang lain.

+uan /uru sebagai komunikator umat tidak akan terlepas dari dua aspek

komunikasi relasional yaitu, dialektik relasional yang meliputi internal dan eksternal


27/45

yang merupakan bagian terpenting dari teori komunikasi relasional. Dengan dilektik

komunikasi internal Tuan Guru dapat dengan mudah membenahi persoalan-persoalan

yang terjadi di kalangan mad'u (objek dakwah), begitu juga dialektik eksternal dapat

membantu Tuan Guru dalam mengkomunikasikan persoalan-persoalan yang terjadi di

luar objek dakwah.

genda dakwah ke depan harus mampu merubah paradigma yang selama ini

salah dan telah mengkristal di kalangan umat dengan paradigma komunikasi relasional.

Da’i diharapkan tidak berperan sebagai juru dakwah yang hanya menyampaikan 0slam

bil lisan (konvensional) di atas mimbar saja, tapi lebih dari itu, juru dakwah dituntut

menjadi cultural broker (makelar budaya), bahkan menjadi intermediary forces

(kekuatan perantara) bagi permasalahan sosial ummat.

Komunikasi relasional yang mengedepankan dialektik internal daneksternal akan memberikan dampak transformatif bagi perkembangan

dakwah menuju kesejahteraan umat.

A. PE!A"#$#A

%elaksanaan dakwah oleh +uan /uru menunjukkan bagaimana tingkat jarak

kesenjangan sosial di antara pembawa pesan dan masyarakat yang menerima pesan-

pesan 0slam. 1epanjang pelaksanaannya masih merupakan usaha-usaha

mengintroduksi suatu yang baru dengan tanpa berorientasi pada nilai-nilai dan tatanan

kontekstual sehingga diterimanya pesan tersebut tidak akan pernah mengakar dalam

masyarakat. Dakwah seharusnya dipahami sebagai suatu upaya terencana dan

terprogram, bukan seperti mengisi suatu gelas kosong dengan air, sehingga perlu ada


28/45

paradigma baru dalam melihat perkembangan dakwah ke depan, seperti pendekatan

dakwah transformatif, di samping pendekatan-pendekatan yang lain.234'5

+uan /uru sebagai da$i sekaligus agent of change memberikan dasar filosofi

$$eksistensi diri$$ dalam dimensi individual, keluarga, dan sosio-kultural, sehingga dapat

memiliki kesiapan untuk berinteraksi dan menafsirkan kenyataan-kenyataan yang

dihadapi secara mendasar dan menyeluruh menurut ajaran 0slam. 6adi 0slam yang telah

internalized menjadi paradigma untuk memberi struktur dan makna terhadap realitas

sosial dan fisik serta menjadi kerangka dasar pemecahan masalah. 7leh karena

perubahan sosial atau tranformasi sosial menuju pada arah tertentu, maka dakwah

0slam berfungsi memberikan arah dan corak ideal tatanan masyarakat baru yang akan

datang. ktualitas dakwah berarti upaya penataan masyarakat terus menerus di tengah-

tengah dinamika perubahan sosial sehingga tidak ada satu sudut kehidupan pun yanglepas dari perhatian dan penggarapannya. Dengan demikian dakwah 0slam senantiasa

harus bergumul dengan kenyataan baru yang pemunculannya kadangkala sulit

diperhitungkan sebelumnya.

1ejalan dengan hal tersebut, agama seharusnya selalu berani tampil dalam setiap

keadaan, bukan saja untuk menunjukkan hal-hal yang ma'ruf (positif), tetapi juga hal-

hal yang munkar (negatif). &ekanisme kritis dalam agama sangat ditekankan terhadap

perubahan. 0tu tercermin dalam ajaran tentang perlunya saling mengingatkan dalam

kritik yang membangun (wasiat dalam kebenaran) atau dengan istilah lain dalam

sosiologi komunikasi adanya interaksi sosial dalam melihat dinamika sosial masyarakat,

yang sekaligus juga sesuai fungsi kekhalifahan yang diamanatkan +uhan kepada umat

manusia di bumi.28435

1elain pendekatan dari dalam, pemegang peranan selanjutnya adalah pemimpin

kharismatik agama dalam konteks ini adalah +uan /uru. %rinsip uswah hasanah (suri

teladan) merupakan salah satu ujung pangkal keberhasilan dakwah 9asullullah 1:.

#epemimpinan yang kharismatik tidak selalu hanya dipahami melekat dalam tubuh

424'50stilah +uan /uru dalam perspektif masyarakat 0slam di pulau "ombok merupakan gelar

atau title keagamaan yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang yang memiliki kapasitas

keilmuan dalam bidang gama secara mendalam, dan penamaan gelar ini tumbuh dari

kalangan masyarakat itu sendiri karna faktor-faktor spesifik yang dimiliki oleh sosok tokoh

tersebut dan secara umum bahwa sosok yang disebut tuan guru memiliki pesantren dan basis

masyarakat tertentu.


29/45

individu seorang tokoh masyarakat (+uan /uru), tetapi juga bisa dipahami sebagai

suatu lembaga yang merujuk pada kepemimpinan kolektif.

+umbuh berkembangnya 0slam hendaknya selalu berjalan seiring dengan

terselesaikannya segala problematika pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat,

terutama sektor ekonomi. Dengan demikian, dakwah haruslah berorientasi pada

kebutuhan mendasar masyarakat, sehingga sasaran dakwah hendaknya ditujukan

kepada masyarakat secara keseluruhan, bukan individu;anggotanya. 0ntinya adalah

penyebaran 0slam lebih dibidikkan pada suatu sistem sosial, baik itu menyangkut nilai

dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat maupun tata hubungan organisasi sosial

yang ada.

Dalam konteks keberagamaan di "ombok, dapat dikatakan bahwa pulau kecil ini

memiliki beberapa potensi daerah< a) "ombok dengan komposisi masyarakat berpenduduk mayoritas muslim.22485 b) "ombok dengan pondok pesantrennya yang

menyebar di seluruh pelosok kota dan desa berjumlah sekitar 3 pondok pesantren

dengan berbagai macam tipe.2=425 c) "ombok dengan basis masjid dan mushalla2*4=5

yang berdiri megah di setiap kampung, sehingga "ombok lebih dikenal dengan sebutan

43435urhan ungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigama dan iskursus Teknologi Komunikasi

di !asyarakat , (6akarta ! #encana, 3>), ?et. 3.h. 8'. "ihat juga penjelasannya pada buku, #etherine

&iller, "ommunication Theories Perspecti#e, Processes, and "onte$ts, (@ew Aork ! &c/raw Bill

0nternational Cdition, 3=), second edition. h. 2. "ihat juga, 1tepehen :. "itteljohn #aren . Eoss,

Theories of %uman "ommunication, (elmots ! +homson :adsworth, 3=), eight edition. h.'=2. "ihat

juga, :ardi achtiar, Sosiologi Klasik ari "omte %ingga Parsons, (andung ! 9osda, 3*), cet.', h.

38.

44485 "ombok arat 6umlah penduduk muslimnya, >28.22 jiwa, "ombok +engah ! >8.22

jiwa, "ombok +imur! '.88.** jiwa, kota &ataram! 8=*.>2. jiwa sehingga total penduduk

muslim yang tinggal di pulau "ombok berjumlah 3.>.88' jiwa. 1ementara jumlah

masyarakat muslim untuk pulau 1umbawa berjumlah '.32=.=', 1umber ! 1urvey 1osial

Ckonomi @asional, 3=.

454251umber Data Cmis Departemen gama @+, 3= #ota &ataram 33 %onpes #ab. "ombok arat >3

%onpes #ab. "ombok +engah > %onpes #ab. "ombok +imur ''= %onpes #ab. 1umbawa '* %onpes #ab.

Dompu 33 %onpes #ab. ima 3* %onpes.

464=5 Dalam data 3= #anwil Depag @+, "ombok arat dengan jumlah masjid 3, "ombok

+engah '.33 masjid, "ombok +imur, '.=>2 masjid, kota &ataram 33= masjid.


30/45

$$pulau seribu masjid$$.2>4*5 d) "ombok dengan basis organisasi 0slam seperti organisasi

@ahdlatul :athan (@:) sebagai organisasi terbesar di @+ yang berpusat di "ombok

+imur, @F, &uhamadiyah, &araGith +a$limat, dll.24>5 e)"ombok dengan sumber daya

alam yang melimpah ruah, seperti lahan pertanian, perikanan, dan parawisatanya.245

Di samping potensi-potensi tersebut, masih menyisakan berbagai agenda

problematika yang belum tuntas dilaksanakan !

%ertama, agenda pengembangan sumber daya manusia( 0%&) &asyarakat @+,

khususnya yang berdomisili di pulau "ombok sumber daya manusianya masih tergolong

rendah jika dibandingkan dengan 0%& (0ndek %embangunan &anusia) rata-rata

nasional.=45

474*5 6ohn 9yan artholomen mengatakan bahwa bila "ombok dicap sebagai $$sebuah pulaudengan ' masjid$$ yang mungkin meremehkan keberadaan sejumlah masjid kecil di pulau

tersebut, pesannya jelas, "ombok sangat terkenal di 0ndonesia sebagai sebuah tempat 0slam

diterima secara serius dan tipe 0slam yang dipraktekkan di sana pada umumnya agak kaku dan

bentuknya ortodoks bila dibandingkan dengan kebanyakan daerah lain di negara ini.

"engkapnya baca, 6ohn 9yan artholomen, &lif am !im : (econciling )slam, !odernity and

Tradition in an )ndonesian Kampung, ', cet.'. dalam edisi bahasa 0ndonesianya57rganisasi 0slam yang paling dominan di @+ adalah organisasi @ahdlatul :athan (@:)

yang didirikan oleh +/#B.&.Hainuddin bdul &ajid pada tahun '=3, yang dimana cikal bakal berdirinya organisasi ini berawal dari didirikannya %ondok pesantren Darul &ujahidin

'83 & pada Iaman kolonial elanda, tapi dalam perkembangan berikutnya, pesantren ini

berubah menjadi &adrasah @ahdlatul :athan Diniyah 0slamiyah (@:D0) madrasah khusus

untuk kaum pria, didirikan pada tahun '8=, dalam selanjutnya didirikan madrasah khusus

untuk kaum wanita yang disebut sebagai madrasah pertama di @+ yang mendirikan lembaga

pendidikan khusus untuk kaum wanita yang disebut &adrasah @ahdlatul anat Diniyah

0slamiyah (@D0) pada tahun '23 &. Dari dua madrasah induk ini menyebar cabang-

cabangnya ke seluruh pelosok "ombok, sehingga perlu dibentuk suatu wadah yang

mengorganisir madrasah-madrasah cabang di daerah-daerah, terbentuklah organisasi

@ahdlatul :athan (@:) sebagai lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, sosial dan

dakwah islamiyah. (lihat, &oh. @oer, dkk, *isi Kebangsaan (eligius TGK% !+ainiddin &bdul !a-id , (6akarta ! "ogos :acana 0lmu, 3=, cet. '. h. 8=, lihat juga, bdul Bayyi @u$man

1ahafari s$ary, .rganisasi /ahdlatul 0athan i 1idang Pendidikan, Sosial dan akwah

)slamiyah, (%ancor ! +oko uku #ita)'2, cet.'.h.'3.

4945 #eterangan lengkap tentang potensi 1D dijelaskan secara rinci pada #atalog %1 !

3' ! =3, +entang 1tatistik %otensi Desa %rovinsi @+, 3=


31/45

#edua, aspek pendidikan masyarakat yang rata-rata tamat sekolah dasar dan

sekolah tingkat pertama. 0ndek ini sangat tidak sebanding dengan tingkat rata-rata

pendidikan nasional.='4'5

#etiga, aspek ekonomi masyarakat yang masih tergolong menengah ke bawah,

bahkan masih hidup dalam kehidupan prasejahtra.=34''5

#eempat, aspek kesehatan. spek ini mencakup banyak hal antara lain, angka

kematian bayi tinggi, kematian ibu melahirkan, angka harapan hidup pendek.=84'35

#elima, konflik sosial. Eenomena di kalangan masyarakat "ombok tentang

masalah konflik sangat memprihatinkan, konflik antar pemeluk agama, seperti konflik

antara warga penganut salafi dengan non-salafi, konflik penganut warga hmadiyah,

konflik antar kampung yang disebabkan faktor sepele, dan lain-lain.=24'85

&emperhatikan berbagai kenyataan obyektif kehidupan umat sebagai mayoritaspenduduk 0ndonesia, kegiatan dakwah perlu diarahkan untuk mendorong

berkembangnya suatu tatanan kehidupan sosial yang mandiri, berkualitas dan

sejahtera. Dakwah, dengan demikian merupakan kegiatan bertahap dan sistemik

mengembangkan kualitas hidup dalam rangka menghampiri keredhaan llah.==4'25

5045 Haini rroni dalam 1tatistik Dinas %endidikan %emuda dan 7lahraga (Dikpora @+)

3=

514'5 1umber #anwil Dikpora @+, 3=

524''5 1umber adan %emberdayaan &asyarakat @+, 3*

534'35 1umber #akanwil Departemen #esehatan, 3*

54 4'85 %enelusuran terhadap beberapa peristiwa konflik yang pernah terjadi di @+, khususnya di

%ulau "ombok berdasarkan pengalaman (insight ). %enelusuran peristiwa tersebut menggunakan metode

survei terhadap kasus-kasus yang pernah terjadi dan dilengkapi dengan literatur dan riset yang pernahdilakukan. "okasi riset dilakukan di sekitar #abupaten-kabupaten yang ada di pulau "ombok. "okasi-

lokasi yang mewakili daerah konflik adalah! '. #onflik pernah terjadi dan berulang < #arang +apen

(1asak;0slam), #arang "ede (ali;Bindu), #ampung %etemon (1asak;0slam), #arang /enteng

(1asak;0slam). 3. #onflik pernah terjadi tapi tidak muncul lagi< Desa #ediri (1asak;0slam), Desa 6agerage

(ali;Bindu).8. Barmoni< Desa "embuak, @armada (1asak;0slam-ali;Bindu), #ampung 6awa, %raya,

"ombok +engah dan sekitarnya (1asak, 6awa dan 1 umbawa;0slamJali;Bindu-+ionghoa;#risten dan

#ong Bu ?u).


32/45

erdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, penulis akan mencoba

memotret kembali sepak terjang sosok +uan /uru sebagai tokoh agama dan panutan

masyarakat sejauh mana kreadibilitas dan efektivitas dakwah yang dilakukan di tengah-

tengah masyarakat dengan mengedepankan paradigma dakwah transformatif perpektif

komunikasi relasional sebagai barometer keberhasilan dalam upaya mewujudkan

perubahan sosial di "ombok dengan mengemukakan persoalan utama!

1agaimana dakwah transformatif Tuan Guru perspektif komunikasi relasional2

B. TE%R& K%'#&KAS& RE$AS&%A$ SEBA(A& $A!ASA

%PERAS&%A$ !AK)A" TRAS*%R'AT&*.

%engakuan bahwa relasi (hubungan) merupakan suatu yang penting dalam

komunikasi sudah ada paling tidak sejak tahun '=-an. &eskipun penelitian tentang

hubungan telah dari berbagai sudut pandang. #ebanyakan dari apa yang dirujuk

sebagai $$komunikasi relasional$$ didasarkan pada inti dari asumsi-asumsi umum.

sumsi %ertama, hubungan selalu dihubungkan dengan komunikasi dan tidak

dapat dipisahkan. sumsi #edua, sifat hubungan didefinisikan oleh komunikasi dengan

para anggotanya. sumsi #etiga, hubungan biasanya didefinisikan lebih secara implisit

ketimbang eksplisit. sumsi #eempat, hubungan-hubungan berkembang sepanjang waktu melalui sebuah negosiasi di antara mereka yang terlibat.=*4'=5

#onsep sistem ala group %alo lto!

554'25#enyataan perubahan sosial yang terjadi dewasa ini lain sekali sifatnya dengan perubahan yang

pernah dilakukan oleh @abi &uhammad 1:. #elainan ini telah menempatkan sistem dakwah

dipengaruhi oleh perubahan sosio-kultural. ?iri yang menonjol bahwa perubahan yang terjadi dewasa ini

adalah diawali oleh disco#ery, in#ention dan inno#ation dalam bidang ilmu dan teknologi. %enerapan

ilmu dan teknologi ini menjadi penggerak perubahan yang dilatarbelakangi oleh keinginan kebutuhan

material. Dalam kerangka ini secara filosofis nilai penggerak perubahan adalah filsafat materialism yang

begitu jauh mewarnai indikator kemajuan mayarakat yang sedang berkembang yang melaksanakan

perubahan melalui pembangunan. 6argon kemiskinan-kemakmuran, keterbelakangan-kemajuan

dipahami dalam ukuran material belaka. spek spiritual dan religius tidak menjadi ukuran untuk

menentukan pembangunan suatu bangsa. 1ehingga pertumbuhan ekonomi nyaris menjadi ideologi yang

menentukan semua perilaku masyarakat. (aca!bdul &unir &ulkan, (untuhnya+ ibid+ h. 32=).

564'=5 #etherine &iller, "ommunication Theories Perspecti#e, Processes, and "onte$ts, (@ew

Aork ! &c/raw Bill 0nternational Cdition, 3= ), 1econd Cdition, h. '>.


33/45

+eori sistem adalah seperangkat hal-hal yang berhubungan satu sama lain dan

membentuk suatu keseluruhan. %ada bagian ini dapat dilihat pada dua jalur awal teori

yang merupakan benih dari studi komunikasi tentang hubungan, mulai dengan karya

klasik dari kelompok %alo lto.=>4'*5

"ima ksioma Dasar +entang #omunikasi &enurut #elompok %alo ltoa) &ksioma Pertama, orang tidak bisa tidak berkomunikasi. b) &ksioma Kedua, setiap percakapan -betapapun singkatnya- meliputi dua pesan- yaitu

pesan isi dan sebuah pesan hubungan-metakomunikasi (non-verbal).c) &ksioma Ketiga, bahwa orang menggunakan kode-kode digital dan analog. Digital

komunikasi memiliki kekuatan penuh dan dapat dipahami melalui syintac bahasa yang baik dan juga dapat disetujui. ?ontoh .n3.f diungkap maupun tidak dapat dipahamimaksudnya sebagai kode untuk menghidupkan atau untuk mematikan sesuatu. nalog<tidak memiliki kejelasan (non-verbal) tapi bisa dikomunikasikan dengan makna yang banyak tentang hubungan itu. contoh gerakan tubuh (non-verbal) tapi bisa dimaknaiuntuk mengeKspresikan kesetujuan atau keikutsertaan atau emosional.

d) &ksioma Keempat , pengelompokan, artinya tahapan-tahapan interaksi seperti kata,kalimat, tidak bisa dipahami sebagai rangkaian elemen-elemen yang terpisah, supaya bisa diterima ia harus dikelompokkan dan pengelompokan ini umumnya merupakanmasalah persepsi pribadi.

e) &ksioma Kelima, komunikasi berhubungan dengan kecocokan atau pengaitan pesan-pesan di dalam suatu interaksi, baik secara simetris (dua komunikator dalam suatuhubungan yang berperilaku sama dan perbedaan-perbedaan diupayakan untuk diminimalkan) maupun secara komplementer (perbedaan respon komunikatordimaksimalkan).=4'>5

a. Klasifikasi Teori !ialektik Relasional

#omunikasi relasional jika dilahat dari konsep operasionalnya dapat dijabarkansebagai komunikasi syiclic, dualistic, dualism dan totality.=4'5 Dari penjabaran ini

dapat diklasifikasikan secara lebih mendetail menjadi dua bagian penting < dialektik

internal dan eksternal.

a.i. !ialektik &nternal

574'*5 #ebanyakan teoritisasi hubungan mengakui pentingnya hasil karya /regory ateson, %aul

:atIiawick, dan kolega-kolega mereka pada tahun-tahun awal dari studi komunikasi interpersonal. %ara

pengikut awal ateson dikenal dengan kelompok %alo lto, karena mereka mendirikan dan bekerja di

!ental (esearch )nstitute yang berpangkal di %alo lto, ?alifornia. %emikiran- pemikiran mereka paling

jelas diuraikan dalam Pragmatics of %uman "ommunication+ Dalam buku itu, %aul :atslawick, 6anet

eavin, dan Don 6ackson mengemukakan sebuah analisis yang terkenal tentang komunikasi yang

didasarkan pada prinsip-prinsip 1istem. 1istem ada enam hal ! 7bjek, tribut, 0nteraksi, "ingkungan,

45uifinality, "ybernetic. (lihat &iller, "ommunication, h. '> )

584'>5#atherine &iller, "ommunication. h. '2.


34/45

erbicara tentang dialektik internal ada beberapa komponen teori yang termasuk

dalam bagian ini antara lain !

• ependency3indepedensi3.penness3pri#acy!#etergantungan-kemandirian-

#eterbukaan-kerahasiaan.

• "ertainly3uncertainly dialectic ! Dialektik pasti-tidak pasti < level awal interaksi

antara orang yang sudah diketahui dan orang lain dapat mengarahkan

keinginannya untuk mereduksi yang tidak pasti; jelas terhadap satu sama

lainnya.

• .ppenness3closedness dialectic6e$pression3non3e$pression dialectic!

&engungkapkan perasaan secara terbuka-tertutup, dalam banyak hal ini

merupakan sebuah ketegangan antara spontanitas dan strategi dan respon yang

muncul terhadap dialektik ini adalah berusaha mencapai keduanya sekaligus,

berlaku jujur tapi hati-hati dalam mengungkapkan kejujuran itu.

• &ffection3intrumentality dialectic! Dialektik kesenangan-instrumentalitas< suatu

dialiktik persahabatan seringkali terjadi antara menghargai teman sebagai teman

versus memamfaatkan teman untuk tujuan lain.*4'5

b. !ialektik Eksternal

Dialektik eksternal memiliki teori tersendiri yang meliputi !

594'5 Syiclic < %erkembangan hubungan yang bergerak dalam lingkaran bolak balik . ialictic 7

#etegangan antara dua orang atau lebih dalam elemen yang bertentangan dari suatu sistem yang

menuntut setidaknya suatu penyelesaian sementara. nalisis Dealictic< melihat cara-cara sistem

berkembang atau berubah, bagaimana ia bergerak, dalam menanggapi kontradiksi dan bagaimana ia

melihat tindakan-tindakan strategis yang diambil oleh sistem untuk menyelesaikan kontradiksi.

ualism 7 #etegangan (oposisi)dari dua hubungan kutub yang tidak bisa eksis bersama. Totality 7 #onsep

totalitas< kembali kepada dugaan, perkiraan bahwa ketegangan;kontradiksi dalam hubungan merupakan

bagian yang menyatu dalam keseluruhan dan tidak bisa dipahami jika dipisah-pisahkan. 0mplikasinya

adalah dapat disepakati dengan cepat atau tidak bisa dipisahkan dari yang lain. ("ihat &iller,

"ommunicationLh.')

604'5 "ihat &iller, "ommunication, h.'.


35/45

• )nclution3Seclution ialectic! %encakupan-pengasingan dialektik< tekanan dalam

hubungan harus menegosiasi ketegangan antara melakukan sesuatu secara

kelompok kecil (couple) atau melakukan sesuatu dalam kelompok yang lebih

luas.

• "on#ensional 8ni5ue ialectic! 1ugestinya bahwa relasi adalah ditandai dengan

adanya usaha;perjuangan untuk mereka komfirmasikan; menyesuaikan

terhadap ekspektasi (keinginan) dan kepercayaan kepada yang lain di dalam

dunia sosial.

• (e#alation3"oncealment ialectic! banyak pandangan yang terjadi dalam

konteks ini dimana jika ingin menjaga sifat, atau eksistensi diri masing-masing

hubungan yang disembunyikan atau dirahasiakan dari yang lain dan sifat dari

hubungan ini dibuat sangat umum, seperti dalam acara perkawinan yang

membutuhkan komitmen bersama, karena diantara masing-masing ada yang

disembunyikan dari yang lainnya.*'435

C. T#A (#R# !A !AK)A" TRAS*%R'AT&* PERSPEKT&*

K%'#&KAS& RE$AS&%A$

+. !akwah Sebagai Konsep Sistem Ala Alto Paolo.

61435 #atherine &iller, "ommunication. h.'. untuk pola penerapan dialiktik komunikasi relasional

dapat dijabarkan sebagai


36/45

#omunikasi insani merupakan gejala yang hampir selalu melibatkan manusia.

1ebagai aktor komunikasi, baik perannya sebagai komunikator maupun komunikan,

manusia merupakan sosok yang sarat dengan muatan nilai. 1esuatu nilai yang dianut

manusia dapat bersumber dari budaya, tradisi, norma sosial yang berlaku dalam

masyarakat, atau bahkan agama dan kepercayaan. "atar belakang nilai inilah yang

kemudian ikut mempengaruhi faktor persepsi ketika seseorang memaknai simbol yang

diterima sekaligus merumuskan pesan yang akan disampaikan. #arena itu, pesan dalam

komunikasi selalu sarat nilai dan memerlukan suatu sistem yang sistematis. *343'5

Dakwah seharusnya dipahami sebagai suatu sistem yang melibatkan proses

Tahawwul wa taghayyur (transformasi dan perubahan), yang berarti sangat terkait

dengan upaya taghyirul i-tima'iyyah (rekayasa sosial). 1asaran utama dakwah adalah

terciptanya suatu tatanan sosial yang di dalamnya hidup sekelompok manusia denganpenuh kedamaian, keadilan, keharmonisan di antara keragaman yang ada, yang

mencerminkan sisi 0slam sebagai (ahmatan lilalamin.*84335

Dakwah transformatif bisa dilihat dari kandungan ayat al-Mur$an (M.1. "-$raf !

'=>, M. 1. li 0mran ! '*2), dengan formasi dakwah dalam empat dimensi.

يعهم لكتا !و نفسهم يتو هم يا يزهم ل +* ( ) ل$ % & ' ع # "هم

,- / 0! و 12 3 /45 ( فل 637 ونا - 8 ك9 ل:;


37/45

• Dimensi ta'lim < mentransformasi pengetahuan kognitif kepada masyarakat,

sehingga tercipta masyarakat yang berpendidikan (educated people).

• Dimensi )shlah < upaya untuk perbaikan dan pembaharuan dalam konteks

keberagamaan yang lebih luas.

Dari empat formasi dakwah ini akan diharapkan dapat membawa pencerahan

yanga memiliki semangat transformatif dan dapat dijadikan landasan untuk

mewujudkan trilogi dakwah< pembentukan, restorasi dan pemeliharaan dan perubahan

masyarakat islami.*24385

Dakwah transformatif adalah suatu model pendekatan dan metode dakwah yang

tidak hanya mengandalkan dakwah verbal (konvensional) untuk memberikan materi-

materi keagamaan kepada masyarakat, yang memposisikan da’i sebagai penyebar

pesan-pesan keagamaan, tetapi juga menginternalisasikan pesan-pesan keagamaan ke

dalam kehidupan riil masyarakat dengan cara melakukan pendampingan masyarakat

secara langsung. Dengan demikian dakwah tidak hanya untuk memperkuat aspek

religiusitas masyarakat melainkan juga memperkokoh basis sosial untuk mewujudkan

transformasi sosial.*=4325

1elain dakwah transformatif, dikenal juga istilah dakwah struktural. Dakwah

struktural adalah segenap kegiatan yang dilakukan negara (pemerintah) dengan

berbagai perangkatnya untuk mengkonstruksikan tatanan masyarakat sesuai dengan

petunjuk llah dan 9asul-@ya serta tidak terlepas dari lingkaran amar ma9ruf

(menyeru kepada kebaikan) dan nahy munkar (mencegah kemungkaran). Dengan

demikian aktivitas dakwah mencakup seluruh segi dan aspek kehidupan masyarakat,

seperti pendidikan, sosial, ekonomi, politik dan aspek lainnya. 1ehingga proses dakwah

644385 %embacaan seperti ini penulis sadur dari berbagai macam refrensi tentang

dakwah.seperti dalam buku, 6um$ah min bdul IiI, &l3da'wah awaid 0a 8shul , (&esir !

Dar al-&ishriyah) ttp. h.'38. yang menjabarkan tiga hal yang dicakup dalam dakwah < pertama <membangun masyarakat islami (ta'sis al3mu-tma' al3islamy). #edua, melakukan restorasi pada

masyarakat 0slam (al3ishlah fi mu-tama'al3muslimah). #etiga, kesinambungan dakwah pada

masyarakat 0slam (istimrar al3da'wah fi al3mu-tmi'at al35oimah bi al3ha5).

654325&ustafa Bamdi (editor), akwah Tranformatif , (6akarta! %% "akpesdam @F, 3*), h.

2.


38/45

tidak terbatas pada dakwah di mimbar (bil lisan) saja, tetapi mencakup dakwah bil hal

(yaitu dengan tindakan), bil hikmah (pendekatan keilmuan). @abi menerangkan

pentingnya dakwah struktural tersebut, beliau bersabda!

"@ل ? 5 ع


39/45

ekuilibrum sosial, merupakan suatu situasi di mana segenap lembaga sosial utama

berfungsi dan saling menunjang.*43>5 Dalam keadaan seperti ini tiap warga

masyarakatbisa memperoleh ketentraman bathin karena tidak ada konflik norma dan

nilai dalam masyarakat.

Dakwah transformatif dilakukan dalam dua metode, yaitu metode refleksi dan

aksi. Daur refleksi dan aksi ini meniscayakan bahwa dakwah transformatif bukan

sekedar dalam level verbal seperti pengajian, majlis taklim, ceramah dialog di radio dan

televisi melainkan seorang da’i harus menyentuh persoalan-persoalan riil yang menjadi

problema masyarakat, dimana tujuan esensi dari komunikasi itu tidak hanya pada

perubahan sikap (attitude change), perubahan pendapat (opinion change), perubahan

perilaku (beha#ioral change), tapi yang utama adalah terjadinya perubahan sosial

dalam segala aspek (social change).*

435 Dalam upaya penerapan komunikasi relasional dialektik dapat

diimplementasikan dalam aspek-aspek berikut ini !

%ertama! ependency3indepedensi3.penness3pri#acy- #etergantungan-

kemandirian-#eterbukaan-kerahasiaan.

+uan /uru dalam menjalankan misi dakwah harus mampu memiliki sifat

ketergantungan kepada mad'u yang menjadi sasaran dakwah, sebab tanpa memiliki

sifat ini dikhawatirkan +uan /uru hanya sebatas memberikan materi dakwah yang

bersifat konvensional. Dengan demikian dilektik komunikasi keterbukaan dan

kemandirian akan mengarah kepada perubahan pada aspek materi dakwah, dari aspek

materi yang disampaikan harus ada perubahan, yaitu dari materi =ubudiyah atau

ukhrawi ke materi dakwah yang bersifat sosial.

Dalam konteks ini, da’i dituntut untuk memperluas masalah isu-isu sosial yang

terjadi dimasyarakat dan menjadi patologi sosial seperti korupsi, kolusi, nepotisme,

penindasan, pelanggaran B& dan lainnya. %erubahan yang lainnya adalah materi

6843>51elo 1eomardjan, Perubahan Sosial di >ogyakarta, (Aogyakarta ! F/& %ress), '*, cet.

3, h. 8*. "ihat juga redaksi aslinya, 1elo 1eomardjan, Social "hanges in ?og-akarta, (0tacha

@ew Aork ! ?ornell Fniversity %ress, '*3), h. 8>.

694356umroni 1uhaimi, !etode3metode Penelitian Komunikasi , (6akarta ! F0@ %ress),

3* cet.', h.*


40/45

dakwah eksklusif ke materi dakwah inklusif, dimana da’i dituntut untuk menghilangkan

sifat memojokkan atau memusuhi non-muslim, karena kecendrungan selama ini, da’i

sering menyampaikan dakwah yang bernada permusuhan dengan agama lain. >435

#edua, "ertainly3uncertainly dialectic ! Dialektik pasti-tidak pasti < level awal

interaksi antara orang yang sudah diketahui dan orang lain dapat mengarahkan

keinginannya untuk mereduksi yang tidak pasti; jelas terhadap satu sama lainnya.

+eori dialektik ini menekankan pada aspek metodologi, harus dilakukanperubahan dari monolog ke dialog. 1ebab interaksi ini tidak akan berjalan oftimaltanpa diawali dengan mengarahkan visi dari yang diajak bicara. Csensi dari teori iniadalah menformat dialog antara komunikan dan komunikator sehingga ada kejelasan visi dan isi dari kedua belah pihak.

+eori tersebut jika diterapkan kepada aspek dakwah, maka dakwah denganmonolog sering melakukan indoktrinisasi kepada jama’ah, padahal 0slam jugamenganjurkan dialog yang mampu memberikan pencerahan dengan komunikasilangsung dengan jama’ah sehingga da’i tahu masalah ummat yang sebenarnya. Dakwahdengan pendekatan dialog akan memancing keaktifan jama’ah untuk berpartisipasidalam perubahan sosial yang berdimensi religius. 6ika hanya mengandalkanpendekatan monolog, maka dakwah hanya mampu menghilangkan dahaga spiritual, bukan melakukan perubahan pemahaman, sikap dan prilaku sosial.

#etiga, &ffection3intrumentality dialectic! Dialektik kesenangan-

instrumentalitas < suatu dialiktik persahabatan seringkali terjadi antara menghargai

teman sebagai teman versus memamfaatkan teman untuk tujuan lain.

+eori ini menekankan pada efektifitas komunikasi dalam membujuk komunikan

untuk bekerja sama dalam kesepakatan.9elevansinya dengan berdakwah adalah menggunakan institusi yang bisa diajak bersama dalam aksi. Dalam dakwah transformatif, institusi merupakan indikatorpenting untuk memuluskan jalan perubahan. #ekuatan dakwah transformatif bukansaja pada diri sang da’i, tetapi juga basis institusional yang dimilikinya, sehingga parada’i mempunyai bargaining position (posisi tawar) yang tinggi terhadap negara danmasyarakat.

#eempat, "on#ensional 8ni5ue ialectic- 1ugestinya bahwa relasi adalah

ditandai dengan adanya usaha;perjuangan untuk mereka komfirmasikan;

menyesuaikan terhadap ekspektasi (keinginan) dan kepercayaan kepada yang lain di

dalam dunia sosial.

70435 &ustafa Bamdi (editor), akwah Transformatif , (6akarta ! "akpesdam @F), 3*,

cet.'.


41/45

plikasi teori ini dalam aspek dakwah Tuan Guru adalah ada wujudkeberpihakan pada kaum mustad9afin (kaum lemah dan tertindas). %ara da’i, harusmelakukan usaha-usaha sosial untuk kepentingan kaum tertindas di daerahnya, sepertikasus penggusuran tanah, pencemaran lingkungan, nasib nelayan dan petani atau kasuslainnya.

Da’i melakukan pembimbingan dan pendampingan bahkan melakukan advokasidan pengorganisasian masyarakat terhadap kasus-kasus dan problema sosialmasyarakat.>'485

Dakwah sangat terkait dengan perubahan sosial. Fpaya dakwah seharusnya

diartikan sebagai suatu akitivitas yang membawa konsekuensi perubahan sosial yang

terencana, bukannya perubahan sosial yang terjadi begitu saja. 1eorang da$i oleh

karenanya haruslah tahu apa yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial serta

dampak-dampaknya. >348'5

#elima, (e#alation3"oncealment ialectic! banyak pandangan yang terjadi

dalam konteks ini dimana jika ingin menjaga sifat, atau eksistensi diri masing-masing

hubungan yang disembunyikan atau dirahasiakan dari yang lain dan sifat dari

hubungan ini dibuat sangat umum.>84835

71485&ustafa Bamdi (editor), ibid ., h.'3. Dalam konteks inilah, Basan al-anna

mengilustrasikan bahwa seorang da’i ibarat gardu listrik yang menyebarkan aliran listrik untuk

menerangi seluruh pelesok dan sudut kota. 7leh sebab itu tugas dan tanggung jawab da’i adalah

menyampaikan sinar dan cahaya 0slam tersebut ke segenap lapisan masyarakat. "ihat, 1uf

#asman, ibid ., h. '3>.

7248'5%erubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau

mencakup sistem sosial, lebih tepatnya terdapat perbedaan antara sistem tertentu dalam jangka

waktu berlainan. "ebih lanjut, berbicara tentang perubahan kita membayangkan suatu yang

terjadi setelah jangka waktu tertentu, kita berurusan dengan perbedaan keadaan sistem dalam

jangka waktu tertentu. Fntuk dapat menyatakan perbedaannya ciri-ciri awal unit analisis harus

diketahui dengan cermat, meski terus berubah, sehingga perubahan sosial adalah setiap

perubahan yang tak terulang lagi sistem sosial sebagai satu kesatuan. "ihat, %iotr 1Itompa,

Sosiologi Perubahan Sosial , (6akarta! %renada, 3>), ?et. 8.h. 8

734835#atherine &iller, "ommunication. h.'8=. untuk pola penerapan dialiktik komunikasi relasional

dapat dijabarkan sebagai! anial: #elaim bahwa ketegangan itu tidak ada, %asangan suami-istri yangselalu senang dan selalu ingin bersama. isorientation7 &engadopsi kebiasaan yang fatal dalam

ketegangan adalah diakui sebagai suatu yang tidak dapat dihindarkan. Spiraling )n#ension (tekanan)!

%ola kontradiksi ini dominan pada berbagai permintaan setiap saat, dan ada pasang surut antara dua pola

dialektik. Segmentation: &asing-masing pola kontradiksi itu dominan tergantung pada sifat tofik atau

wilayah kegiatan. 1alance: &asing-masing pola diligitimasi dalam kompromi guna mencairkan pola

ketegangan yang terjadi. )ntegration- agian relasional dapat diterima secara penuh terhadap opposan

dalam satu waktu tanpa diawali dengan kompromi atau pencairan suasana. (ecalibration : %ola dialektik


42/45

+eori ini dapat diterapkan dalam dimensi saling keterikatan antara komunikan

dan komunikator pada aspek perubahan sosial yang diinginkan bersama. +itik tekannya

terlihat pada konsekwensi dari komunikasi yang dilakukan, baik komunikasi yang

mengarah pada eksistensi diri maupun kepada masyarakat secara umum.

%roses perubahan sosial yang dilakukan secara berencana dengan sasaran yang

jelas akan membawa perubahan yang intensif dan ekstensif serta menyentuh nilai-nilai

yang paling fundamental bagi umat 0slam. Dakwah dalam hal ini dihadapkan dengan

serangkaian permasalahan yang harus dijawab secara simultan dalam kerangka yang

jelas. Di satu pihak dakwah 0slam dipanggil untuk memberi rasa aman kepada

pemeluknya atas gejala keterasingan, goncangan psikologis, kepastian hukum,

ketidakmenentuan partisipasi politik, semakin hilangnya peran sejarah, lingkungan,

hidup semakin sumpek untuk bernafas, serta dihantui oleh situasi internasional yangsemakin tidak menentu dan mandulnya ilmu pengetahuan dalam mendatangkan

tatanan masyarakat yang adil dan makmur, di lain pihak dakwah 0slam dihadapkan

dengan permasalahan untuk mencari solusi dari struktur yang semakin mencekam.

%erubahan sosial merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan di dalam masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk

di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-

kelompok dalam masyarakat. 1ebenarnya dalam kehidupan sehari-sehari, acapkali

tidak mudah untuk menentukan letak garis pemisah antara perubahan sosial dengan

kebudayaan. Bal itu disebabkan karena tidak ada masyarakat yang tidak memiliki

kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam

masyarakat. Bal itu mengakibatkan bahwa garis pemisah di dalam kenyataan hidup

antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk ditegaskan, tapi

biasanya antara ke dua gejala itu, dapat diketemukan hubungan timbal balik sebagai

sebab akibat.>24885

ditransformasi dalam situasi yang khusus sehingga mereka tidak terlalu lama diakui;disadari sebagai

perlawanan. (eaffirmation: #etegangan atau perlawanan pola dialektik dapat dijadikan dalam

memperkokoh dan menambah kekayaan dalam menjalin hubungan. &iller, )bid+ h.'8=).

7448851oerjono 1eokanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (6akarta ! %+. 9aja /rafindo, '), edisi

aru ke-2, cet.3> h. 8.


43/45

9aimond Eirth mengatakan perubahan dalam masyarakat dapa

eksistensi pondok pesantren di lombok nusa tenggara barat

Documents