bupati lombok utara provinsi nusa tenggara … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa...

22
BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 4.A TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN DAN PENDISTRIBUSIAN ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI (ALOKON) DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DI KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengendalian dan pendistribusian alat dan obat kontrasepsi di Kabupaten Lombok Utara diperlukan adanya acuan yang digunakan sesuai juknis dalam pelaksanaan pelayanan keluarga berencana (KB); b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pengendalian dan Pendistribusian Kebutuhan Alat dan Obat Kontrasepsi (ALOKON) Dalam Pelaksanaan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

Upload: lammien

Post on 09-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

BUPATI LOMBOK UTARA

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA

NOMOR 4.A TAHUN 2016

TENTANG

PEDOMAN PENGENDALIAN DAN PENDISTRIBUSIAN ALAT DAN OBAT

KONTRASEPSI (ALOKON) DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DI KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LOMBOK UTARA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengendalian dan

pendistribusian alat dan obat kontrasepsi di Kabupaten Lombok Utara diperlukan adanya acuan yang digunakan sesuai juknis dalam

pelaksanaan pelayanan keluarga berencana (KB);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu ditetapkan Peraturan

Bupati tentang Pedoman Pengendalian dan Pendistribusian Kebutuhan Alat dan Obat Kontrasepsi (ALOKON) Dalam Pelaksanaan

Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

Page 2: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4872);

6. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5080); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

9. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013

tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5423); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016

tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5887);

14. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013

tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara

Page 3: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29)

15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 06/PMK.07/2012 tentang Pelaksanaan dan

Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah;

16. Peraturan Kepala BKKBN Nomor

249/PER/E1/2011 tentang Kebijakan Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi Dalam

Program Kependudukan dan Keluarga Berencana;

17. Peraturan Kepala BKKBN Nomor

286/PER/B3/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerimaan, Penyimpanan dan Penyaluran Alat/Obat Kontrasepsi dan Non

Kontrasepsi Program Kependudukan dan Keluarga Berencana;

18. Peraturan Kepala BKKBN Nomor 287/PER/B3/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Kebutuhan Alat/Obat

Kontrasepsi dan Non Kontrasepsi Di Provinsi, Kabupaten, dan Kota;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara

Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara (Lembaran Daerah

Kabupaten Lombok Utara Tahun 2014 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok

Utara Nomor 42); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara

Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010 Nomor

3,Tambahan Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 45 );

21. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara

Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Uang Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 Nomor 4,Tambahan Lembaran

Daerah Tahun 2015 Nomor 46 );

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN

PENGENDALIAN DAN PENDISTRIBUSIAN ALAT DAN

OBAT KONTRASEPSI DALAM PELAKSANAAN

PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DI

KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2016

Pasal 1

Page 4: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Ketentuan tentang Pedoman Pengendalian dan Pendistribusian Kebutuhan Alat

dan Obat Kontrasepsi (ALOKON) Dalam Pelaksanaan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 adalah sebagaimana

tersebut dalam lampiran Peraturan Bupati ini.

Pasal 2

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita daerah Kabupaten Lombok

Utara.

Ditetapkan di Tanjung

pada tanggal 16 Mei 2016 BUPATI LOMBOK UTARA,

H. NAJMUL AKHYAR

Diundangkan di Tanjung pada tanggal 16 Mei 2016 SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN LOMBOK UTARA,

H. SUARDI

BERITA DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2016 NOMOR 4.A

Page 5: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Bagian Kedua

Maksud, Tujuan, dan Sasaran Pasal 2

Adapun maksud dan Tujuan dari pemberian pedoman pengendalian dan pendistribusian alat dan obat kontrasepsi ini adalah sebagai berikut :

a. secara umum terwujudnya peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB di Kabupaten Lombok Utara;

b. secara khusus terwujudnya kesamaan persepsi dalam pengolahan data dan terselenggaranya analisis data kebutuhan serta tersusunya rencana kebutuhan alkon dan non alkon dalam mendukung tercapainya tujuan

program Kependudukan dan Keluarga Berencana di Kabupaten Lombok Utara;

c. terlaksananya penerimaan, penyimpanan, penyaluran, pencatatan serta

pelaporan alkon dan non alkon program secara tertib, aman dan lancer; d. terlaksananya advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi

pelayanan KB dan kesehatan reproduksi; e. tersedianya data Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat Pertama dan

Faskes lanjutan ( rujukan ); dan

f. terjaminnya ketersediaan alat dan obat kontrasepsi, di Faskes, terlaksananya pencatatan dan pelaporan pelayanan KB , serta

terselenggaranya monitoring dan evaluasi.

Pasal 3

Adapun Sasaran Pengguna dari Pedoman ini yaitu :

a. pengelola program KB tingkat pusat dan daerah;

b. pemangku kepentingan program KB; dan

c. tenaga kesehatan;

Bagian Ketiga Ruang Lingkup

Pasal 4

Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi : a. mekanisme perencanaan;

b. mekanisme pengendalian alat kontrasepsi; dan c. penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana di Kabuaten Lombok

Utara.

BAB II

Mekanisme Perencanaan

Bagian Kesatu Umum

Pasal 5

Page 6: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Pedoman Pengendalian dan Pendistribusian Kebutuhan Alat dan Obat

Kontrasepsi dalam Pelaksanaan Pelayanan Keluarga Berencana di Kabupaten

Lombok Utara ini focus kepada alat Kontrasepsi dan Non Kontrasepsi. Dalam

rangka Pengendalian dan Pengelolaan alat Kontrasepsi sangat diperlukan

adanya Perencanaan dan Pengendalian . Mekanisme Pengelolaan

merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam pengendalian alat kontrasepsi

dengan tujuan agar persediaan alkon dalam pelayanan nantinya dapat

terpenuhi dengan baik.

Bagian Kedua

Perencanaan Kebutuhan Pasal 6

(1) Dalam Perencanaan Kebutuhan sangat diperlukan adanya Pengelolaan

Data Kebutuhan, Analisa Data Kebutuhan serta Penyusunan Rencana

Kebutuhan. Adapun Pengelolaan Data meliputi :

a. Dilakukan oleh Bidang Keluarga Berencana pada BPM PPKB DAN

PEMDES Kabupaten Lombok Utara;

b. Mengumpulkan dan mengedit data;

c. Stock alkon bulanan F/V/KB) dan non alkon (K/O/KB) bulanan;

d. Stock opname gudang Kabupaten dan kota;

e. Informasi pengadaan alkon dan non alkon;

f. Laporan mutasi alokon;

g. Penghapusan alkon dan non alkon; dan

h. Menyususun data menjadi data basis.

(2) Analisa Data Kebutuhan

a. Dilakukan oleh Bidang Keluarga Berencana pada BPM PPKB

PEMDES Kabupaten Lombok Utara dan berkoordinasi dengan RSUD,

Puskesmas /Pustu dan Polindes serta klinik KB Pemerintah/Swasta;

b. Melakukan analisis kebutuhan alkon dan non alkon dengan cara

mempelajari, menelaah, membandingkan antara data basis dengan

informasi yang baru diterima;

c. Menyiapkan laporan analisis data kebutuhan alkon dan non alkon

seperti Laporan analisis pemakaian dan Laporan analisis stock alkon

dan non alkon bulanan, tahunan, dan lima tahunan.

(3) Penyusunan Rencana Kebutuhan.

Perencanaan kebutuhan alkon setiap tahun dilaksanakan dengan cara

perhitungan berdasarkan data sasaran kesertaan ber- KB yaitu Perkiraan

Page 7: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Permintaan Masyarakat (PPM) baik peserta KB baru maupun peserta KB

aktif dan CYP.

JENIS ALKON C Y P

(Couple Years of Protection)

Pil Diperlukan 13 cycle/tahun

Suntikan Diperlukan 4 vial/ tahun

Kondom Diperlukan 6 lusin/tahun

I U D Diperlukan 1 each/ 5 - 8 tahun

Implant Diperlukan 1 set / 3 tahun

Bagian Ketiga Perhitungan Kebutuhan

Pasal 7

Rumus menghitung kebutuhan kontrasepsi periode waktu 12 bulan dengan

atau tanpa buffer stock (6 bulan) adalah sebaia berikut :

Rumus Perhitungan untuk masing-masing Alkon :

JENIS ALKON PERHITUNGAN 12

BULAN PERHITUNGAN 12 BULAN + 6 BULAN

PIL PPM PA x 13 cycle PPM PA x 19cycle

IMPLANT PPMPB x 1 set PPMPB x 1,5 set

SUNTIKAN PPM PA x 4 vial PPM PA x 6 vial

IUD PPM PB x 1 each PPM PB x 1,5 each

KONDOM PPM PA x 6 lusin PPM PA x 9 lusin

Paragraf 1

Pemakaian Rata-Rata Per-Bulan

Pasal 8

Adapun rumus untuk mengetahui pemakaian rata-rata setiap bulan yaitu

sebagai berikut :

1 P I l PPM PA X 13 Cycle

12 Bulan

2 S u n t i k a n PPM PA X 4 Vial

12 Bulan

Page 8: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

3 K o n d o m PPM PA X 6 Lusin

12 Bulan

4 I m p l a n t PPM PB X 1 Set

12 Bulan

I U D PPM PB X 1 Each

12 Bulan

Paragraf 2

Persediaan Minimal dan Maximal ( MIN – MAX )

Pasal 9

Persediaan Minimal dan maksimal untuk Kabupaten Lombok Utara dan

Kecamatan ( Puskesmas ) dapat disusun sebagai berikut :

No Tingkat Persediaan

Minimal

Persediaan

Maximal

1 Kabupaten 3 Bulan 24 Bulan

2 Kecamatan 3 Bulan 24 Bulan

3 Akseptor 1 Bulan 1 Bulan

Paragraf 3

Stok Pipeline

Pasal 10

Adapun cara mengetahui stok pipeline adalah sebagai berikut :

Contoh:

Rata-rata pemakaian per bulan klinik A = 100 cycle pil

Lead time 1 minggu (dibulatkan menjadi 1 bulan)

BAB III

Mekanisme Pengendalian Alat Kontrasepsi dan Penyelengaraan Pelayanan Keluarga Berencana di Kabupaten Lombok Utara

Stock Pipeline = Safety stock + Lead time

Stock pipeline

= Safety stock + lead time

= ½ x 100 cycle + 100 cycle

= 150 cycle

Page 9: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Bagian Kesatu Mekanisme Pengendalian Alat Kontrasepsi.

Pasal 11

(1) Penerimaan alat kontrasepsi dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan

meliputi:

a. tanggal kedatangan;

b. jenis dan merk kontrasepsi;

c. jumlah (kotak, berat dan volume, unit dll);

d. harga satuan;

e. tanggal pembuatan/tahun produksi;

f. tanggal kadarluasa;

g. kondisi alkon dan non alkon;

h. sumber dana; dan

i. nomor batch

(2) Menyiapkan SBBM , kartu barang, kartu persediaan dan buku penerimaan

(3) Penyimpanan alat kontrasepsi dengan tahapan sebagai berikut :

a. merancang penyimpanan dengan menyiapkan area/ tempat dengan

memperhatikan sifat barangnya, misalnya tidak terkena cahaya

matahari langsung dan harus disimpan pada suhu ruang tertentu;

b. Pindahkan semua barang persediaan yang tidak terpakai lagi atau

kadaluarsa termasuk barang non kontrasepsi dan bahan-bahan

kimia;

c. Bersihkan ruangan dari debu dan kotoran, kebersihan ruangan

harus tetap dijaga dan selalu kering;

d. Tempat penyimpanan barang persediaan di atur sesuai jenis dan

sifatnya, karena setiap jenis alat dan obat kontrasepsi mempunyai

spesifikasi sifat yang berbeda, misalnya: suntikan, pil dan implant

memerlukantempatdengansuhuruangntertentu(dingin)

e. Penerangan lampu atau jenis lampu, menggunakan lampu Pijar

bukan lampu TL;

f. Suhu Penyimpanan Alkon yang diperlukan sesuai standarisasi suhu

udara adalah sebagai berikut :

1) IUD : maksimum25 derajatcelcius;

2) Kondom : maksimum25 derajatcelcius;

3) PIL : maksimum25 s.d 30 derajatcelcius;

4) Suntikan : maksimum15 s.d 25 derajatcelcius

5) Implant : maksimum15 s.d 25 derajatcelc

Page 10: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

(5) Untuk Non Alkon penyimpanan disusun dengan baik terpisah dari

alat/obat kontrasepsi

(6) Bangunan Gudang sebagai tempat penyimpanan harus memenuhi

Spesifikasi Teknis sebagai berikut :

a. Luas banguan 9 x 10 m (sesuai kebutuhan);

b. Plafon/langit-langit standard;

c. Ventilasi udara 0,2 m x 0,4 m (kanan, kiri dan belakang);

d. Penerangan lampu pijar 40 watt;

e. Stop kontak 4 titik;

f. Pintu 2 x 0,92 m dengan tralis besi ;

g. Kunci standart;

h. Dinding penyekat tembok;

i. Pencegahan kerusakan alkon dan non alkon (pallet, rak, lemari, obat

anti rayap, suntikkan anti rayap);

j. Alat kebersihan;

k. Alat pemadam kebakaran;

l. AC splitExhaust fan 3 buah (kanan, kiri dan belakang);

m. Troli pengangkut alkon dan non alkon; dan

n. Tangga alumunium 1 buah ukuran tinggi 2 m.

Bagian Kedua

Penyaluran

Pasal 12

(1) Penyaluran alat dan obat kontrasepsi dilaksanakan melalui tahapan

berikut :

a. Pull Distribution System (Request System)

Persediaan minimum = Rata-rata pengeluaran

perbulan x waktu yang

diperlukan x 3

Persediaan

maksimum

= Rata-rata pengeluaran

perbulan x waktu yang

diperlukan x 24

Jumlah yang dipesan = Persediaanmaksimum–stock

akhir

b. Push Distribution System (Droping/Non Request System)

Page 11: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Kemampuan Stock = stock akhir dibagi rata-rata

pengeluaran perbulan

PENYALURAN

NON

REQUEST

REQUEST

PPM STOCK

DISTRIBUSI

MIIMANIMAL &

MAXIMAL

FORM.

RATA –RATA

PEMAKAIAN/BULAN

STOCK BULAN INI

CARA 1. F I F O

2. F E F O

Page 12: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Bagian Ketiga Pelaporan

Pasal 13

(1) Kegiatan Administrasi Pencatatan dan Pelaporan Alat Kontrasepsi

terdiri dari beberapa kegiatan administrasi yaitu :

a. Pembuatan Berita Acara Penerimaan Barang.

b. Lampiran Berita Acara Penerimaan Barang dan Jasa.

c. Buku Barang Masuk.

d. Surat Perintah Mengeluarkan Barang ( SPMB )

e. Surat Perintah Mengeluarkan Barang

f. Buku Bukti Barang Keluar.

g. Surat Bukti Barang Keluar ( SBBK )

h. Kartu Persediaan Barang (ada Gudang )

i. Kartu Barang ( digantung di Barang )

j. Berita Acra Perhitungan Kontrasepsi Gudang.

k. Hasil Petarhitungan Persediaan Alat Kontrasepsi ( F/I.a/SO )

l. Hasil Perhitungan Persediaan Non Alat Kontrasepsi ( F/I.b/SO )

m. Laporan Bulanan Alat Kontrasepsi. ( F/V/KB)

Page 13: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

GUDANG

GUDANG

GUDANG

n. Surat Keputusan Penunjukan Panitia Pengapusan Barang

Milik/Kekayaan Negara .

o. Berita Acara Penelitian Pemeriksaan Barang.

p. Lampiran Berita Acara Pengapusan Barang /Jasa

(2) Setelah dilakukan Pencatatan maka kegiatan selanjutnya adalah

Pelaporan yang meliputi :

a. Laporan Tahunan.

Membuat mutasi barang secara komulatip selama 1 tahun sert

sisa persediaan pada ahir Tahun ( Administratif)

b. Stock Opname

Menghitung fisik Barang 2 (dua) kali setahun ( Bulan Juli dan

Desember )

c. Laporan Triwulan

Membuat mutasi barang secara komulatip selama 3 Bulan sert

sisa persediaan

d. Laporan Bulanan

Membuat mutasi barang secara komulatip selama 1 Bulan sert

sisa persediaan ahir Bulan.

INFORMASION

Droping Tembudan

Koordinasi

BKKBN

PUSAT

PUSKESMAS

INDUK

DINKES

KAB/KOTA

PPLKB/UPTD

LSM

RS / SWASTA

SKPD KB

KAB/KOTA

BKKBN

PROPINSI

F/V/K

B

F/V/K

B

F/V/K

B

F/II/K

B

Page 14: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Bagian Kedua

Penyelenggaraan Pelayanan KB di Kabupaten Lombok Utara

Pasal 14

Agar pelaksanaan kegiatan pelayanan dapat berjalan sebagaimana yang kita

harapkan diperlukan Perencanaan penggerakan dalam pelaksanaan.Demikian

pula halnya setelah pelayanan sangat diperlukan adanya pengayoman agar

akseptor merasa nyaman untuk menggunakaan alat kontrasepsi .

1. Penggerakan.

Penggerakan Pelayanan KB dilakukan secara sistimatis dan

berkesinambungan oleh Petugas KB ( PLKB,Kader ataupun tenaga

Kesehatan ). Penggerakan dilakukan dalam upaya motivasi danta

yang didapat mengidentifikasi calon /peserta KB terutama peserta

KB MKJP , dimana data yang didapat dari data data pelayanan KB

dan Pasangan Usia Subur (PUS) potensial disuatu wilayah tertentu.

Dalam pelaksanaan penggerakan Pelayanan KB serta ayoman

komplikasi Berat dan kegagalan kontrasepsi tidak terlepas dari

dukpun ungan Dana yang diperlukan. Besaran pembagian dana

penggerakn disesuai disesuaikan dengan kebijakan di Propinsi,

masing masing, sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah setempat.

Adapun dukungan dana Penggerakan Pelayanan KB MKJP dapat

dapat digunakan untuk beberapa hal sbb :

1. KIE dan Konseling Awal yang dilakukan oleh petugas lapangan

( PLKB dan Kader)

2. Biaya Transpor Pergi dan Pulang pendamping Akseptor ke

Tempat Pelayanan.

POSKESD

ES

POLINDES

KLINIK

SWASTA

PUSTU

AKSEPTOR

Page 15: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

3. Penapisan ahir sebelum dan sesudah pelayanan (konseling )oleh

provider ( Dokter,Bidan) dilengkapi dengan Informed consent

(berlaku juga untuk peserta Jampersal)

4. Biaya hidup untuk 3 hari khusus untuk akseptor MOP dan

MOW.

5. Penggerakan Pencabutan Inplant diperlukan untuk

mengidentifikasi / pelacakan klient dengan masa efektif

Inplant yang telah habis pakai.

6. Bila ada pelayanan KB yang tidak jadi dilakukan karena alas an

medis tertentu (kondisi klien) , biaya KIE Konseling dan

transportasi dapat tetap dibayarkan dengan menyerahkan surat

keterangan dari tenaga medis dan foto copy Formulir K/IV/KB.

CATATAN:

Penggerakan Pelayanan KB dapat menghasilkan Peserta KB Baru

maupun Aktif , namun tidak semua klien penggerakan pelayanan KB

yang berminat menggunakan kontrasepsi yang dipilihnya dapat

dilayani pemasangannya dikarenakan kondisi medis setelah melalui

konseling ahir pra pelayanan.

2. Ayoman.

Jenis Ayoman yang diberikan adalah ayoman komplikasi berat dan

kegagalan akibat kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) khususnya bagi

PUS Pra Sejahtera dan Sejahtera I. Dalam perencanaan pemberian

ayoman perlu diketahui sebelumnya batasan jenis komplikasi berat

yang akan diayomi serta penanggulangan rumor yang beredar tentang

kontrasepsi.

Adapun macam macam komplikasi kontrasepsi , dan akibat dan jenis

kontrasepsi yang diayomi adalah sbb :

JENIS

KONTR

ASEPSI

JENIS KOMPLIKASI

RINGAN SEDANG BERAT

1 2 3 4

Page 16: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

MOW - -

1) Henti Jantung 2) Perdarahan di daerah

Tuba.

3) Perdarahan karena perlukaan pembuluh

darah besar. 4) Perforasi Usus dan

kantung kemih.

5) Emboli udara atau gas. 6) Perforasi Rahim. 7) Komplikasi Pasca

bedah.

1 2 3 4

MOP - Infeksi Lokal, abses pada

bekas luka

1) Shock Anapilaktik

akibat penyuntikan anaestesi.

2) Perdarahan. 3) Hematoma (memar)

dan bengkak.

4) Infeksi

I U D

1. Ganggua

n Haid ( yang ditandai

dengan bercak

perdarahan)

2. Keputiha

n yang patologis.

Penyakit radang Panggul

(Pelvitis )

b) Nyeri dibawah pusat disertai demam , keputihan yang

berbau busuk,perubahan

warna dan rasa nyeri pada waktu bersanggama.

c) Translokasi AKDR , keluarnya AKDR dari tempat seharusnya

misalnya perforasi uterus ( jarang

terjadi) d) Patahnya batang IUD

saat pencabutan.

e) Perdarahan hebat pervaginam.

f) Benang /Filament putus pada saat penarikan IUD.

IMP

LANT

1. Infeksi dan

Abses ditempat luka yang

dikaibatkan oleh

pemakaian alat alat yang tidak

Page 17: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

steril. 2. Nyeri atau

hematoma

akibat pemasanga

n yang tidak benar.

1 2 3 4

SUN

TIK

a. Gangguan

Haid b. Perubahan

Berat Badan.

c. Infeksi ringan

ditempat suntikan (abces)

- -

PIL

a. Gangguan

Haid. b. Mual mual

ringan.

c. Pusing Ringan.

d. Perubahan Berat Badan.

- -

KON

DOM

Iritasi dan allergi disertai

disertai cairan keputihan yang Berwarna, gatal

dan berbau.,

- -

3. Pelacakan Kasus , Komplikasi Berat dan Kegagalan

Pelacakan kasus komplikasi berat ataupun kegagalan karena

penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MOP, MOW, IUD

dan Implat ) yang dilakukan oleh Tim Jaga Mutu Pelayanan KB

bersama dengan Tim Audit Medis Pelayanan KB dari

Puskesmas/Rumah Sakit ataupun Dinas Kesehatan melalui Audit

Medis Pelayanan KB (AMP KB).

Dalam melakukan pelacakan kasus tersebut harus tetapberorientasi

kepada :

Page 18: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

1. Peningkatan kwalitas pelayanan KB dengan pendekatan siklus

pemecahan masalah.

2. Bersifat supervise fasilitatif ( pendampingan ) dan tidak saling

menyalahkan.

3. Mencari solusi untuk perbaikan baik isi menagemen maupun

tehnis.

4. AMP KB dilakukan per klien.

MEKANISME PROSEDUR PEMBAYARAN

KOORDINASI

Keterangan :

= Mengajukan Permohonan

= Droping Anggaran

a. Ayoman

Ayoman diberikan kepadla peserta KB yang mengalami komplikasi

Berat dan kegagalan KB MKJP (MOW,MOP,IUD dan IMPLANT) Dana

ayoman khususnya ditujukan bagi peserta KB Prasejahtera dan

Sejahtera I yang tidak terlindung oleh assuransi kesehatan apapun.

BKKBN PUSAT

BKKBN PROVINSI

SKPD KB

KABUPATEN/KOTA

BKKBN PUSAT

BKKBN PROVINSI

SKPD KB

KABUPATEN/KOTA

PETUGAS KB

(PLKB,KADER, PETUGAS MEDIS)

DATA PELAYANAN KB ( KLIEN KB )

BKKBN PUSAT

Page 19: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Dana tersebut juga kadapat digunakan untuk biaya transportasi

disaat merujuk klien yang perlu penanganan lebih lanjut ke Fasilitas

Pelayanan KB yang lebih lengkap.

a. Kriteria yang dimaksud dengan kasus kompikasi berat akibat

kontrasepsi adalah :

1. Infeksi Berat yang memerlukan Perawatan

2. Perdarahan Hebat yang memerlukan Perawatan.

3. Tindakan yang memerlukan Pemeriksaan lanjut seperti

Rontgen,dan Laboratorium untuk membantu Diagnosis

komplikasi Berat akibat kontrasepsi.

4. Komlikasi yang memerlukan tindakan operatip.

b. Kasus Komplikasi Berat/Kegagalan yang memerlukan rujukan

dilakukan apabila peserta KB MKJP mengalami komplikasi berat

atau kegagalan yang perlu penanganan khusus diunit pelayanan

KB yang lebih tinggi.

c. Peserta KB yang mengalami Komplikasi Berat/Kegagalan Kontrasepsi

dan mencari Data pelayanan atau perawatan ke instansi atau tempat

pelayanan atau perawatan swasta yang tidak ditunjuk ( Dokter swasta,

Rumah Bersalin,RS Swasta ) dianggap mampu untuk

menanggulanginya.

Prosedur Pembayaran Kasus Komplikasi Berat dan Kegagalan.

a. Pengajuan bantuan untuk Biaya Penanggulangan akibat komplikasi

Berat dan Kegagalan KB MKJP ditujukan ke SKPD KB Kabupaten

Lombok Utara yang kemudian diteruskan ke Perwakilan BKKBN

Propinsi NTB. Dengan melengkapi bukti pembayaran , foto copy forimat

K/IV/KB yang telah menjadi akseptor.

b. Klinik KB ( Puskesmas , RS,) dapat mengajukan klim untuk

mendapatkan biaya komplikasi Berat dan Kegagagalan bagi peserta KB

yang telah dirawat atau di memungkinkan untuk mendapatkan Uang

muka dKantor Perwakilan BKKBN Propinsi.

c. Dalam keadaan khusus pengambilan biaya penanggulangan kegagalan

atau komplikasi berat pemakaian kontrasepsi dilakukan oleh pasien

oleh Suami/Istria tau keluarga Pasien yang berikuasa secara

tertulis,dengan cara menyerahkan kwitansi bukti pembayaran biaya

kegagalan atau komplikasi berat , pemakaian alat dan Obat kontrasepsi

disertai dengan keterangan diagnosis dari dokter yang merawat serta

surat keterangan klinik KB tempat pemasangan alat kontrasepsi.

CATATAN :

Page 20: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Apabila ada kasus kasus tertentu yang memerlukan

penyelesaian lebih lanjut dapat berkoordinasi dengan BKKBN PUSAT agar terlebih dahulu menghubungi Kantor Perwakilan

BKKBN Propinsi. Untuk selanjutnya agar ditindaklanjuti penyelesaiannya.

MEKANISME PEMBAYARAN

AYOMAN KOMPLIKASI DAN KEGAGALAN

BKKBN

PUSAT

BKKBN PROVINSI

BKKBN

KABUPATEN

/KOTA

PESERTA KB

KKB /

PUSKESMAS

RS/PKB RS

KABUPATEN/KOT

A

RS/PKB RS

PROVINSI

KOORDINASI

Page 21: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

Pasal 1

Pedoman Pengendalian dan Pendistribusian Kebutuhan

Alat dan Obat Kontrasepsi Serta Pelaksanaan Pelayanan KB di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 adalah

sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Peraturan ini.

Pasal 2

Pedoman Pengendalian dan Pendistribusian Kebutuhan

Alat dan Obat Kontrasepsi Serta Pelaksanaan Pelayanan KB di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 sebagaimana

dimaksud dalam Diktum KESATU dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi Pemerintahan Daerah Kabupaten Lombok Utara dalam pelaksanaan Bantuan Operasional

Keluarga Berencana (BOKB).

Pasal 3

Pedoman Pengendalian dan Pendistribusian Kebutuhan Alat dan Obat Kontrasepsi Serta Pelaksanaan Pelayanan

KB di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, bertujuan untuk:

a. Menyediakan dukungan dana operasional kegiatan bagi Balai Penyuluhan KB, dalam upaya pencapaian

tujuan program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga secara Nasional.

b. Menyediakan dukungan dana pendistribusian alat dan

obat kontrasepsi dari Gudang SKPD-KB Kabupaten Lombok Utara ke Fasilitas Pelayanan KB.

Pasal 4

Keputusan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat

Kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Tanjung pada Tanggal

BUPATI LOMBOK UTARA,

Dr.H. NAJMUL AKHYAR, SH.MH.

Page 22: BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA … · 2017-12-12 · bupati lombok utara provinsi nusa tenggara barat peraturan bupati lombok utara nomor 4.a tahun 2016 tentang pedoman

TEMBUSAN :

1. Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah di Jakarta 2. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 3. Kepala BKKBN Pusat di Jakarta

4. Inspektorat Kabupaten Lombok Utara di Gangga 5. Kepala BAPPEDA Kabupaten Lombok Utara di Tanjung

6. Kepala DPPKAD Kabupaten Lombok Utara di Tanjung 7. Kepala Bagian Hukum dan Organisasi Setda. Kab Lombok Utara di

Tanjung

8. Masing-masing yang bersangkutan ditempat 9. Arsip