eksistensi martabat manusia

9
Eksistensi Martabat Manusia, Tujuan Penciptaan Manusia dan Fungsi Serta Peran Manusia Proses Penciptaan Manusia Proses lahir dan keberadaan manusia di dunia memang membuktikan kekuasaan Allah Yang Maha Besar. Seorang laki-laki dan perempuan yang telah manikah, maka dalam hubungan suami-istri akan terjadi proses pembuahan yaitu sang istri mengeluarkan 1 telur dan suami mengeluarkan jutaan sperma. Namun demikian dari jutaan sperma tersebut hanya 1 sel yang sampai kepada telur istri. Jadi, proses awal terbentuknya manusia saja sudah terjadi tingkat kompetisi yang tinggi. Terkait dengan proses terjadinya manusia, Allah berfirman dalam surah Al-Insaan : 2 yang berbunyi : “ Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), Karena itu kami jadikan dia mendengar dan Melihat.” Proses kejadian manusia ketika masih di dalam kandungan adalah sebagai berikut : a. Allah SWT menjadikan saripati tanah yang terdapat dalam tubuh manusia sebagai nutfah (air yang berisi spermatozoa), kemudian ditumpahkan ke dalam qarar (rahim). 1

Upload: hariry-anwar

Post on 11-Apr-2016

24 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Eksistensi Martabat Manusia

TRANSCRIPT

Page 1: Eksistensi Martabat Manusia

Eksistensi Martabat Manusia, Tujuan Penciptaan Manusia dan Fungsi Serta Peran Manusia

Proses Penciptaan Manusia Proses lahir dan keberadaan manusia di dunia memang

membuktikan kekuasaan Allah Yang Maha Besar. Seorang laki-laki dan perempuan yang telah manikah, maka dalam hubungan suami-istri akan terjadi proses pembuahan yaitu sang istri mengeluarkan 1 telur dan suami mengeluarkan jutaan sperma. Namun demikian dari jutaan sperma tersebut hanya 1 sel yang sampai kepada telur istri. Jadi, proses awal terbentuknya manusia saja sudah terjadi tingkat kompetisi yang tinggi. Terkait dengan proses terjadinya manusia, Allah berfirman dalam surah Al-Insaan : 2 yang berbunyi :

“ Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), Karena itu kami jadikan dia mendengar dan Melihat.”Proses kejadian manusia ketika masih di dalam kandungan

adalah sebagai berikut :a. Allah SWT menjadikan saripati tanah yang terdapat dalam

tubuh manusia sebagai nutfah (air yang berisi spermatozoa), kemudian ditumpahkan ke dalam qarar (rahim).

b. Allah SWT menjadikan nutfah sebagai alaqah yang berbentuk gumpalan darah yang menyerupai buah lecis atau lintah.

c. Dari alaqah Allah SWT menjadikannya sebagai mudgah yang berbentuk gumpalan daging hancur yang sudah dikunyah.

d. Dari mudgah Allah SWT menjadikannya sebagai idzam, yaitu tulang/rangka.

e. Kemudian tulang itu dibalut oleh daging.

1

Page 2: Eksistensi Martabat Manusia

f. Kemudian Allah SWT menjadikannya sebagai makhluk dalam bentuk lain yaitu dalam bentuk manusia yang telah berkepala, berbadan, bertangan, dan berkaki.Penciptaan manusia bukan suatu perkara yang main-main.

Sesuai firman Allah dalam Surah Al-Mukminun :115, yang berbunyi :

“ Maka apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami ?”

Sebaliknya Allah dari awal telah mengingatkan kepada kita bahawa setiap perbuatan kita akan dimintai pertanggung jawabannya.

Tujuan Penciptaan ManusiaManusia menurut Nurcholish Madjid memang merupakan

makhluk ciptaan Tuhan yang mengagumkan dan penuh misteri. Dia tersusun dari perpaduan dua unsur; segenggam tanah bumi, dan ruh Allah, maka siapa yang hanya mengenal aspek tanahnya dan melalaikan aspek tiupan ruh Allah, maka dia tidak akan mengenal lebih jauh hakikat manusia. Al-Qur'an sendiri juga menyatakan bahwa manusia memang merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Ada banyak sekali kelebihan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada manusia yang tidak diberikan kepada makhluk-makhluk-Nya yang lain. Ada beberapa“perangkat” yang diberikan Allah Subhanahu wa ta’ala kepada manusia yang menjadikannya unggul dan terdepan dari para makhluk lainnya seperti; memiliki daya tubuh yang membuat fisiknya kuat; daya hidup yang membuatnya mampu mengembangkan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mempertahankan diri menghadapi tantangan; daya akal yang

2

Page 3: Eksistensi Martabat Manusia

membuatnya memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi; daya kalbu yang memungkinkannya bermoral, merasakan keindahan, kelezatan iman, dan kehadiran Allah. 

Oleh karena itu, manusia perlu menyadari eksistensi dan tujuan penciptaan dirinya, memahami risalah hidupnya selaku pengemban amanah Allah, melalui arahan dan bimbingan yang berkesinambungan agar kehidupannya menjadi lebih berarti. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya segala sesuatu diciptakan dengan adanya satu tujuan. Dengan tujuan itulah kemudian sesuatu difungsikan dan dengan adanya fungsi itulah maka keberadaan sesuatu menjadi berarti. Demikian juga adanya manusia di bumi ini. Ia pasti diciptakan untuk satu tujuan tertentu. 

Fungsi dan Peran ManusiaDalam Al - Qur’an, disebutkan bahwa fungsi manusia di dunia

ini ada 3 (tiga) yaitu sebagai berikut : Menjadi Abdi ALLAH

Menjadi Abdi Allah secara sederhana berarti, ‘hanya bersedia mengabdi kepada allah Ta’Ala’.

Menjadi Saksi ALLAH “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)"

3

Page 4: Eksistensi Martabat Manusia

Pada saat ini, Allah Ta’Ala juga telah menentukan padanya empat perkara, yaitu : Ajal, Rezeki, Amal, serta keberuntungan dan musibah.

Menjadi Khalifah ALLAHSesuai dalam Surah Al - Baqarah : 30, yang berbunyi :

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk memakmurkan bumi. Untuk bertugas menjadi khalifah, bukan berarti harus selalu dibentuknya sebuah system pemerintah berlebelkan Islam. Sebenarnya tiap individu dapat berperan sebagai khalifah Allah dimuka bumi ini secara individual, karena sesungguhnya seorang manusia baru berfungsi sebagai khalifah adalah ketika ia berkarya di bumi ini berdasarkan misi untuk berbuat yang Allah telah tentukan kepadanya di alam semesta. Maka tiada alasan bagi manusia untuk memisahkan agama dalam kehidupan ini. Setiap perkara dalam aspek kehidupan manusia perlu dikaitkan dengan agama dan kembali kepada-Nya. Dengan memahami bahawa tujuan kita diciptakan dan beban yang sangat besar ini, kita wajar berhati-hati dalam melakukan setaip perkara karena memikirkan balasan yang akan diberikan di akhirat kelak.

“Setiap dari kamu merupakan pemimpin dan setiap dari

4

Page 5: Eksistensi Martabat Manusia

kamu akan ditanya mengenai apa yang kamu pimpin.” (hadis riwayat Bukhari no. 893 dan Muslim no. 1829)

Khalifah berarti pimpinan umat. Kepemimpinan adalah suatu amanah yang diberikan Allah yang suatu ketika nanti harus kita pertanggungjawabkan. Kepemimpinan (Leadership) adalah kemampuan dari seseorang (yaitu pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut. Kadangkala dibedakan antara kepemimpinan sebagai kedudukan dan kepemimpinan sebagai suatu proses sosial. Sebagai kedudukan, kepemimpinan merupakan suatu kompleks dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang dapat dimiliki oleh seseorang atau suatu badan. Sebagai suatu proses sosial, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau suatu badan, yang menyebabkan gerak dari warga masyarakat.

Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 58 – 59 yang berbunyi :

58. ”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.”

59. ”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang

5

Page 6: Eksistensi Martabat Manusia

sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Di dalam Surat An-Nisa ayat 58-59 tersebut dijelaskan kriteria pemerintahan (kepemimpinan) yang baik, yaitu :

a. Pemerintah yang pemimpinnya menyampaikan amanat kepada yang berhak dan berlaku adil.

b. Musyawarah pada setiap persoalan dan apabila terjadi perselisihan maka hendaklah kembali kepada sumber hukum Islam.

c. Pemerintahan yang memiliki sifat kooperatif antara rakyat dan pemerintah, rakyat harus patuh dan taat pada peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam hal ini baik dan benar dan pemerintah harus benar-benar menjalankan pemerintahan untuk kepentingan rakyat.

Setiap orang sebenarnya pemimpin. Setiap orang dapat mengatur dirinya sendiri. Sayangnya, banyak yang tidak sadar akan kemampuannya tersebut. Maka untuk menjadi sadar ada tiga hal yang perlu dilakukan agar kita semua sadar akan kemampuan kita sebagai pemimpin, yaitu :

a) Memahami diri sendiri (Self Understanding)Proses ini kita harus memahami dan mengenal diri kita. Untuk menjadi pemimpin kita harus sadar siapakah kita sebenarnya. Nabi Muhammad SAW bersabda :

"Siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya"

tanpa mengenali diri kita dengan benar, maka sulit untuk

6

Page 7: Eksistensi Martabat Manusia

menemukan makna kehidupan hidup adalah sebuah perjalanan melingkar, kita harus tahu siapa kita dan bagaimana kita seharusnya ?

b) Kesadaran diri (Self Awareness)Kesadaran diri berarti sadar akan perasaan kita . Untuk menjadi pemimpin kita harus ”melek emosi” dan kita harus mampu mengenali dan mengindentifikasi-kan perasaan apapun yang sedang kita rasakan.

c) Pengendaalian diri (self Control)Pengendalian diri berarti sadar sepenuhnya akan apa yang akan kita lakukan Ini adalah hasil dari kecerdasan emosi yang tinggi. Pengendalian diri baru dapat terlihat ketika situasi yang sulit dan melibatkan emosi, sebagai pemimpin kita harus bisa mengendalikannya. Pemimpin yang mampu mengendalikan diri tidak akan tergoda untuk melakukan  dan memgambil sesuatu yang bukan haknya. Pengendalian diri juga ditunjukkan oleh keberanian seseorang untuk membuat komitmen dan melaksanakan komitmen tersebut.

7