ekonomi makroo

4
Tugas Ekonomi Makro Pengampu : Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si Agribisnis B : Nurul Widya Anggraeni (23040114130055) Noki Rachmat Fadli (23040114130059) Soal 1. Bagaimanakah perkembangan perekonomian Indonesia 5 tahun terakhir? 2. Apakah terjadi perkembangan ekonomi? 3. Bagaimana perkembangan harga-harga 10 barang-barang kebutuhan pokok? 4. Berapa besar dampak perubahan harga-harga, apakah ada inflasi, termasuk kategori apa inflasi yang terjadi? 5. Apakah ada kebijakan pemerintah terkait dengan masalah tersebut? Jawab 1. Perkembangan perekonomian Indonesia selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan pendapatan nasional. Kondisi ekonomi makro selama 5 tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup baik sebagaimana ditunjukkan pada perkembangan indikator ekonomi makro antara lain : Pertumbuhan ekonomi;Tingkat inflasi;Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ;Tingkat suku bunga ;Harga minyak mentah Indonesia. Capaian pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan disebabkan oleh turunnya kinerja ekspor sejalan dengan masih lemahnya permintaan dunia dan turunnya harga komoditas di pasar Internasional sepanjang tahun 2014. Sementara itu, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beserta dampak ikutannya terhadap harga komoditas di dalam negeri dan peningkatan harga barang impor akibat pelemahan nilai tukar Rupiah menyebabkan tingkat inflasi sepanjang tahun 2010-2014 .

Upload: noki-racht

Post on 07-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ekonomi

TRANSCRIPT

Page 1: ekonomi makroo

Tugas Ekonomi MakroPengampu : Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.SiAgribisnis B :Nurul Widya Anggraeni (23040114130055)Noki Rachmat Fadli (23040114130059)

Soal1. Bagaimanakah perkembangan perekonomian Indonesia 5 tahun terakhir?2. Apakah terjadi perkembangan ekonomi?3. Bagaimana perkembangan harga-harga 10 barang-barang kebutuhan pokok?4. Berapa besar dampak perubahan harga-harga, apakah ada inflasi, termasuk kategori

apa inflasi yang terjadi?5. Apakah ada kebijakan pemerintah terkait dengan masalah tersebut?

Jawab1. Perkembangan perekonomian Indonesia selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan pendapatan nasional. Kondisi ekonomi makro selama 5 tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup baik sebagaimana ditunjukkan pada perkembangan indikator ekonomi makro antara lain : Pertumbuhan ekonomi;Tingkat inflasi;Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ;Tingkat suku bunga ;Harga minyak mentah Indonesia. Capaian pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan disebabkan oleh turunnya kinerja ekspor sejalan dengan masih lemahnya permintaan dunia dan turunnya harga komoditas di pasar Internasional sepanjang tahun 2014. Sementara itu, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beserta dampak ikutannya terhadap harga komoditas di dalam negeri dan peningkatan harga barang impor akibat pelemahan nilai tukar Rupiah menyebabkan tingkat inflasi sepanjang tahun 2010-2014 .

2. Ya, terjadi pertumbuhan ekonomi karena terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil.

3. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir harga barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan secara berkala.

4.5. Ada beberapa metode atau cara yang diambil pemerintahan untuk mengatasi masalah inflasi yang umumnya dituangkan dalam kebijakan. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah melalui Bank Sentral sebagai pemegang otoritas moneter yang berkaitan dengan pengendalian jumlah uang beredar dan pengaturan tingkat suku bunga dan kredit.Instrumen-Instrumen yang biasa digunakan dalam kebijakan moneter melalui Bank Sentral untuk menanggulangi atau mengatasi masalah inflasi adalah sebagai berikut.

Page 2: ekonomi makroo

1. Operasi Pasar Terbuka atau Open Market Operation

Operasi pasar terbuka adalah usaha atau tindakan-tindakan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membeli atau menjual surat-surat berharga milik negara. Kegiatan penjualan surat berharga ini akan mengurangi cadangan wajib bank umum. Dengan demikian, jumlah uang beredar di masyarakat akan berkurang dan kenaikan harga-harga pun dapat ditekan.

2. Kebijakan Tingkat Suku Bunga Diskonto atau Discount Rate Policy

Kebijakan tingkat suku bunga diskonto adalah tindakan Bank Sentral dengan mengubah tingkat suku bunga diskonto yang harus dibayar oleh bank umum atas dana pinjaman dari Bank Sentral. Kenaikan suku bunga diskonto akan menyebabkan naik suku bunga kredit kepada masyarakat. Sehingga kredit investasi yang diberikan akan turun. Turunnya kredit investasi berakibat pula pada menurunnya pendapatan nasional, dan berpengaruh terhadap turunnya permintaan agregat yang pada akhirnya harga-harga barang pun akan turun.

3. Kebijakan Cadangan Wajib atau Reserve Requirement Policy

Kebijakan cadangan wajib berkaitan dengan tindakan Bank Sentral dalam menetapkan cadangan wajib bagi bank umum di Bank Sentral. Jika cadangan wajib yang dikenakan oleh Bank Sentral tinggi, jumlah pasokan uang akan turun, selanjutnya jumlah uang beredar di masyarakat menjadi lebih sedikit sehingga harga-harga pun berkurang.

4. Kebijakan Kredit Selektif

Kebijakan kredit selektif berkaitan dengan kebijakan bank umum dalam menyalurkan kredit kepada nasabah (masyarakat) dengan memperhatikan unsur character, collateral, capital, capacity, dan condition of economy.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah dan perpajakan yang secara langsung memengaruhi permintaan total dan memengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijakan fiskal seperti pengurangan pengeluaran pemerintah dan kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan. Kebijakan fiskal dapat ditempuh melalui tiga cara, yaitu sebagai berikut.

1. Meningkatkan penerimaan pajak, dengan memberlakukan tingkat pajak yang tinggi bagi unit usaha yang tidak memproduksi kebutuhan pokok masyarakat atau dengan mengenakan jenis-jenis pajak baru.

Page 3: ekonomi makroo

2. Mengurangi pengeluaran pemerintah, dengan jalan menunda atau menghapuskan pengeluaran yang bukan prioritas.

3. Mengadakan pinjaman pemerintah, yaitu mengurangi pembayaran yang dilakukan pada masyarakat dan mengembalikannya di kemudian hari, misalnya dalam bentuk pensiun.

Pustaka:

Prasetyo, P. E., 2011, “ Fundamental Makro Ekonomi”, Cetakan Kedua, Beta Offset, Jogyakarta.Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.Sukirno, S., 2008, “ Makroekonomi, Teori Pengantar”, RajaGrafindo Persada, Edisi Ketiga, Jakarta